proposal penelitian kuantitatif komunikasi keluarga
TRANSCRIPT
1
PROPOSAL HASIL PENELITIAN
METODE PENELITIAN KOMUNIKASI 1 KUANTITATIF
Komunikasi Keluarga : Tingkat Komunikasi Antara Orangtua dan Anak Usia Remaja
Devi Saufa Yardha (1306385633)
Ditta Felica (1306415693)
Dwi Nur Fitria (1306385684)
Juliyana Indah Purmita Sari (1306385551)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS INDONESIA
2015
2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Salah satu bagian dari ilmu komunikasi yang dekat dengan keseharian setiap
individu yaitu komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal dapat dimaknai
sebagai proses pertukaran makna diantara dua pihak, terdiri dari pihak yang
mempengaruhi dan pihak lainnya sebagai pihak yang memahami (Ruesch, 1963).
Komunikasi interpersonal dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan lingkungan.
Lingkungan keluarga menjadi salah satu unsur yang dan terdapat di dalamnya
komunikasi interpersonal. Keluarga sebagai lingkungan hidup primer dari seorang
individu memiliki karakteristik hubungan antarpersonal yang mendalam sebagai jalan
untuk menjaga keharmonisan hubungan internal keluarga (Cervantes, 1996).
Proses interaksi yang terjadi dalam komunikasi interpersonal di keluarga
dilihat sebagai sebuah cara untuk mempertukarkan nilai-nilai terkait kehidupan
(Scherz, 1962). Beberapa bentuk interaksi yang terjadi dalam keluarga yaitu saling
berbagi pengalaman, bertukar pendapat, dan bahkan dapat menjadi wadah untuk
menceritakan masalah. Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, menemukan
fakta bahwa beberapa anak remaja dalam keluarga terbiasa untuk menceritakan
kesulitan yang dihadapi kepada orangtuanya. Namun sebagian besar anak remaja
lainnya masih mengalami masalah untuk memberi kepercayaan terhadap orangtua
(Duvall, 1967).
Penelitian ini kemudian dikembangkan oleh penelitian lainnya yang dilakukan
oleh Millard J Bienvenu pada tahun 1969. Penelitian itu untuk mengukur tingkat
komunikasi yang terjalin diantara orangtua dan anak remaja melalui dua hal yang
dikategorikan. Dua kategori itu adalah melihat tingkat komunikasi yang lebih tinggi
(higher degree of communication) dan tingkat komunikasi yang lebih rendah (lower
degree of communication). Tingkat komunikasi yang lebih tinggi merujuk kepada
kebiasaan mendengarkan dengan baik, kebebasan berekspresi, pengertian dan
penerimaan satu sama lain. Sedangkan tingkat komunikasi yang lebih rendah merujuk
kepada mengkritisi, respon dengan sarkasme, dan kurangnya kepercayaan serta
penerimaan satu sama lain
3
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, komunikasi interpersonal antara
orangtua dan anak remaja menjadi hal yang menarik bagi peneliti untuk disesuaikan
dengan konteks keluarga di Indonesia. Penelitian ini memfokuskan wilayah target
penelitian di Kota Jakarta Selatan dengan target responden dalam rentang usia remaja
15-18 tahun yang merupakan anak-anak dalam usia Sekolah Menengah Atas (SMA).
I.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana tingkat komunikasi yang terjadi antara orang tua dengan anak saat
anak berusia remaja?
I.3 TUJUAN PENELITIAN
Untuk melihat tingkat komunikasi yang terjadi antara orang tua dengan anak
saat anak berusia remaja.
I.4 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini memberikan manfaat untuk sosialisasi dan konseling tentang
kehidupan keluarga serta pengembangan penelitian bertema keluarga.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. DEFINISI KONSEPTUAL
II.1.1 KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi interpesonal (antarpribadi) adalah komunikasi antara orang-orang secara
tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik verbal maupun non verbal (Mulyana, 2004). Komunikasi interpersonal
didefinisikan juga sebagai komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang memiliki
hubungan yang terlihat jelas diantara mereka, contohnya yaitu percakapan orangtua dan anak,
suami dan istri, rekan kerja, dan lainnya. Setiap komunikasi baru dijelaskan sebagai bahan-
bahan yang merupakan kesatuan dalam tindakan komunikasi interpersonal (DeVito, 1997).
II.1.2 KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KELUARGA
Komunikasi interpersonal dalam keluarga merupakan hubungan timbal balik
antaranggota keluarga untuk berbagi hal dan makna dalam keluarga. Selain itu dalam
konteks hubungan dengan anak dalam usia remaja, mereka diartikan sebagai masa sedang
tumbuh dan berkembang, sehingga membutuhkan kehadiran orang dewasa (orangtua) yang
dapat memahami dan bersikap secara bijaksana (Santrock, 2007). Hal ini dimaksudkan agar
terdapat proses transfer nilai dan pemahaman moral yang baik melalui komunikasi keluarga
terhadap diri anak remaja.
II.1.3 USIA REMAJA
Usia remaja merupakan masa transisi dalam rentang kehidupan manusia yang
menghubungkan masa anak-anak dan masa dewasa. (Santrock, 2003). Masa remaja
merupakan peralihan ketika individu tumbuh dari anak-anak menuju kematangan. Dalam
prosesnya, terdapat dua hal yang mempengaruhi diri seorang remaja yaitu perubahan
lingkungan dan perubahan internal dalam diri remaja yang disebut sebagai masa storm and
stress period (Gunarsa, 2004). Karena itu, seseorang di masa usia remaja membutuhkan
arahan, pengertian serta sikap yang mendukung dari lingkungan terdekatnya, salah satunya
yang cukup kuat berpengaruh yaitu keluarga . Adapun batasan usia remaja adalah terdiri dari
5
tiga bagian : masa remaja awal yaitu usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan dalam
rentang usia 15-18 tahun, dan masa remaja akhir yang terdiri dari usia 18-21 tahun. (Desmita,
2007). Mengenai karakeristik remaja di masa pertengahan, salah satunya yang berkaitan
dengan konteks penelitian ini, ialah mengenai sisi moralitas. Bahwa terdapat adanya
ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orangtua dengan kebutuhan dan
bantuan dari orangtua (Makmun, 2003).
II.1.4 TINGKAT KOMUNIKASI
Tingkat komunikasi yang terjadi dalam keluarga dibagi menjadi dua kategori. Dua
kategori itu adalah melihat tingkat komunikasi yang lebih tinggi (higher degree of
communication) dan tingkat komunikasi yang lebih rendah (lower degree of communication).
Tingkat komunikasi yang lebih tinggi merujuk kepada kebiasaan mendengarkan dengan baik,
kebebasan berekspresi, pengertian dan penerimaan satu sama lain. Sedangkan tingkat
komunikasi yang lebih rendah merujuk kepada mengkritisi, respon dengan sarkasme, dan
kurangnya kepercayaan serta penerimaan satu sama lain (Bienvenu, 1969).
II.2 PENELITIAN YANG RELEVAN
Pada proposal penelitian kali ini, kelompok kami beracuan pada jurnal penelitian yang
ditulis oleh Millard J. Bienvenu, Sr. berjudul Measurement of Parent-Adolescent
Communication. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 1969 di Lousiana, Amerika Serikat.
Penelitian ini meneliti mengenai pengukuran derajat komunikasi antara hubungan anak dan
orang tua dari 376 subjek penelitian yang terdiri dari anak usia remaja berusia 13-18 tahun
dimana pada penelitian tersebut terdapat beberapa instrumen untuk mengukur tingkat
hubungan orang tua dan anak usia remaja. Instrumen tersebut berupa kebiasaan yang baik
dalam mendengarkan, kebebasan dalam berpendapat serta pemahamaan dan penerimaan
diindikasikan sebagai derajat komunikasi yang lebih tinggi (Higher degree of
communication). Sedangkan, sarkasme, kritik, krisis kepercayaan dan penerimaan
diindikasikan Millerd sebagai derajat komunikasi yang lebih rendah (Lower degree of
communication). Hasil penelitian tersebut menunjukkan kecenderungan bahwa anak remaja
dalam rentang usia remaja awal yaitu 13-15 tahun memiliki tingkat komunikasi yang lebih
tinggi dan bersifat positif dengan orangtua dibandingkan dengan anak remaja dalam rentang
usia remaja akhir yaitu 16-18 tahun yang memiliki tingkat komunikasi lebih rendah dengan
orangtuanya.
6
II.3 KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan definisi konsep dan referensi jurnal di atas, penelitian yang akan
dikembangkan oleh peneliti menggunakan konsep komunikasi interpersonal yang terjadi
antara orangtua dan anak berusia remaja dalam konteks komunikasi keluarga. Bagian lainnya
yang menjadi dasar untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat komunikasi yaitu
melalui terminologi higher and lower degree of communication dengan tiap-tiap hal yang
terdapat di dalamnya telah dijelaskan di bagian atas.
Kerangka Berpikir Konsep Penelitian
II.IV HIPOTESIS PENELITIAN
Anak remaja yang berada di kelas X SMA secara signifikan memiliki kecenderungan
tingkat komunikasi yang lebih tinggi dengan orangtua dibandingkan dengan anak remaja
yang berada di kelas XI SMA dan anak remaja yang berada di kelas XI SMA secara
signifikan memiliki tingkat komunikasi yang lebih tinggi dari kelas XII SMA. (X >XI>XII).
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal dalam Keluarga (Orangtua dan Anak Berusia
Tingkat Komunikasi (Higher and Lower Degree Communication
Dimensi Komunikasi Interpersonal (Sharing & Diskusi, Apresiasi, Pengertian dan Kepercayaan, Pengharapan, Kritik, dan
7
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 METODE PENGUMPULAN DATA
Metode atau teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui metode angket
atau kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (self-administered
questionnaire). Alasan memilih menggunakan metode kuesioner karena penelitian ini bersifat
kuantitatif. Instrument atau alat pengumpulan data disebut angket, yaitu berisi sejumlah
pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Bentuk kuesioner yang dipilih
dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup atau memberikan pertanyaan serta beberapa
pilihan jawaban (menggunakan variable A B C). Kuesioner tertutup dipilih karena
menghindari jawaban yang terlalu representatif atau normatif sehingga dapat menyulitkan
pengolahan data, maka diberikan pilihan-pilihan jawaban agar memudahkan responden.
Dalam pengaplikasian metode ini angket yang telah dibuat, diberikan secara langsung kepada
responden dan pengisiannya diselesaikan di tempat dan waktu yang sama . Kriteria responden
yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah remaja berusia 15-18 tahun atau dalam jenjang
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tinggal bersama kedua orangtuanya.
III.2 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability
Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
(Sugiyono, 2001). Teknik probability sampling yang digunakan yaitu proportionate stratified
random sampling. Proportionate stratified random sampling biasa digunakan pada populasi
yang memiliki susunan bertingkat atau berlapis-lapis (Margono, 2004). Teknik ini digunakan
bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional (Sugiyono, 2001).
Untuk melakukan penelitian ini, kami memilih Sekolah Menengah Atas Negeri
(SMAN) 49 di daerah Jakarta Selatan. Kami memilih SMAN 49 Jakarta Selatan sebagai
wilayah untuk mengambil sampel karena salah satu peneliti merupakan alumni dari sekolah
tersebut sehingga sudah memiliki relasi yang terjalin dengan pihak-pihak yang ada disana dan
memudahkan perizinan untuk menyebarkan angket. Dari ketiga tingkat kelas akan diambil 60
8
orang. Di setiap strata kelasnya akan diambil 20 orang (kelas 1 sebanyak 20 orang, kelas 2
sebanyak 20 orang , kelas 3 sebanyak 10 orang ). Dari 20 orang sampel di setiap strata kelas,
10 kuesioner diperuntukan untuk responden perempuan dan 10 kuesioner untuk responden
laki-laki.
III.3 TEMPAT DAN WAKTU PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dalam waktu setengah hari dalam rentang
waktu pukul 10.00-14.00 WIB. Pengumpulan data dilakukan di wilayah SMAN 49 Jakarta
Selatan pada hari Jumat, 20 November 2015.
III.4. VARIABEL DAN INDIKATOR
III.4.1 VARIABEL PENELITIAN
Variabel Bebas Usia Remaja (direpresentasikan melalui tingkat kelas SMA)
Variabel Terikat Tingkat Komunikasi
III.4.2 DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL 1 : USIA REMAJA
Usia remaja merupakan masa transisi dalam rentang kehidupan manusia yang
menghubungkan masa anak-anak dan masa dewasa. (Santrock, 2003). Masa remaja
merupakan peralihan ketika individu tumbuh dari anak-anak menuju kematangan. Dalam
prosesnya, terdapat dua hal yang mempengaruhi diri seorang remaja yaitu perubahan
lingkungan dan perubahan internal dalam diri remaja yang disebut sebagai masa storm and
stress period (Gunarsa, 2004). Karena itu, seseorang di masa usia remaja membutuhkan
arahan, pengertian serta sikap yang mendukung dari lingkungan terdekatnya, salah satunya
yang cukup kuat berpengaruh yaitu keluarga . Usia remaja yang dituju dalam penelitian ini
berada pada rentang usia remaja 15-18 tahun yang merupakan anak-anak dalam usia Sekolah
Menengah Atas (SMA).
9
VARIABEL 2 : TINGKAT KOMUNIKASI
Tingkat komunikasi yang terjadi dalam keluarga dibagi menjadi dua kategori
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Millard J Bienvenu pada tahun 1969. Dua
kategori itu adalah melihat tingkat komunikasi yang lebih tinggi (higher degree of
communication) dan tingkat komunikasi yang lebih rendah (lower degree of communication).
Tingkat komunikasi yang lebih tinggi merujuk kepada kebiasaan mendengarkan dengan baik,
kebebasan berekspresi, pengertian dan penerimaan satu sama lain. Sedangkan tingkat
komunikasi yang lebih rendah merujuk kepada mengkritisi, respon dengan sarkasme, dan
kurangnya kepercayaan serta penerimaan satu sama lain.
III.4.3 INDIKATOR
1. Remaja membutuhkan bimbingan orang tua, seperti berdiskusi, mengutarakan kritik
dan saran dan pemberian harapan.
2. Remaja membutuhkan pengertian dari orang tua, seperti pemberian kepercayaan dan
toleransi.
3. Dukungan orang tua dibutuhkan oleh remaja, seperti pemberian apresiasi.
III.4.2 INSTRUMEN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup sebagai instrumen
pengumpulan data.
BAGIAN 1
Isilah pertanyaan di bawah ini :
1. Usia :
2. Jenis kelamin :
A. Laki-laki B. Perempuan
3. Tinggal dengan orang tua :
A. Iya B. Tidak
10
BAGIAN 2
Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan, berilah tanda checklist (√) pada penilaian yang
anda pilih sesuai pengalaman pribadi anda :
1 : usually (biasanya)
2 : sometimes ( terkadang )
3 : seldom ( jarang )
4 : never (tidak pernah)
NO PERNYATAAN 1 2 3 4
1. Saya suka melakukan percakapan
dengan keluarga pada waktu makan
2. Orang tua saya mendengarkan
terlebih dahulu apa yang saya
katakan hingga selesai sebelum
mereka memberikan tanggapan
3. Saya senang menceritakan masalah
pribadi saya kepada orang tua saya
4. Orang tua saya memberikan
penjelasan yang jelas apabila saya
melakukan salah
5. Orang tua saya memberikan respon
yang baik ketika saya menceritakan
sesuatu
6. Orang tua saya menanggapi opini
saya dengan baik, walaupun mereka
tidak menyetujuinya
7. Ibu saya mengharapkan saya menjadi
berbeda dari yang lain
8. Ibu saya adalah orang yang mengerti
saya
9. Ibu saya suka mengkritik saya
11
10. Ayah saya mengharapkan saya
menjadi berbeda dari yang lain
11. Keluarga saya senang membicarakan
hal-hal yang berkaitan tentang kami
satu sama lain
12. Saya suka mendiskusikan masalah
yang saya hadapi dengan ibu saya
13. Ibu saya suka melontarkan perkataan
yang melukai hati saya
14. Ayah saya suka melontarkan
perkataan yang melukai hati saya
15. Orang tua saya sarkastik terhadap
saya
16. Ayah saya suka mengkritik saya
17. Orang tua saya nyaman dengan
kemampuan yang saya miliki
18. Orang tua saya mengizinkan saya
untuk mengeluarkan segala unek-
unek yang ada dalam diri saya
19. Orang tua saya memberikan saya
pujian
20. Ibu saya memberikan kepercayaan
kepada saya
21. Saya suka meceritakan hobi dan
aktifitas saya kepada orang tua saya
22. Orang tua saya mempertimbangkan
opini saya dalam membuat keputusan
yang berkaitan dengan saya
23. Saya menceritakan masalah pribadi
saya dengan ayah saya
24. Ayah saya memberikan kepercayaan
kepada saya
12
BAB IV
HASIL PENELITIAN
IV.1 PENYAJIAN DATA
Tabel 1. Hasil Uji Test Reliabilitas
Sebelum melakukan penelitian,maka dilakukan Uji Test Reliabilitas untuk mengukur
apakah kusioner dan pertanyaan yang diajukan memiliki tingkat reliabilitas yang cukup.
Tingkat reliabilitas penelitian ini yaitu sebesar 0,862. Nilai reliabilitas tersebut termasuk ke
dalam kategori koefisien reliabilitas yang sangat tinggi karena lebih besar dari 0,8 dan kurang
dari 1 (Guilford, 1956).
IV.2 JENIS STATISTIK YANG DIGUNAKAN
Dalam melakukan pengolahan data penelitian, kelompok kami menggunakan software
SPSS 14.0. Dari seluruh data yang kami dapatkan, kami masukkan kedalam tabel dan diolah
menggunakan cara Analisis deskriptif dengan menampilkan data mean untuk melihat
kecenderungan dari setiap kelas terhadap 6 dimensi sehingga dapat ditentukan tingkat
komunikasinya dan One-way ANOVA untuk menguji signifikansi antara 6 Dimensi yang
telah dibuat sebelumnya (Sharing dan Diskusi, Apresiasi, Pengertian dan Kepercayaan,
Kritik, Pengharapan, dan Toleransi).
25. Saya merasa orang tua saya berperan
penting dalam membentuk pribadi
saya
13
Tabel 2. Hasil Test Signifikansi antar dimensi menggunakan analisis One-Way
ANOVA
Data hasil analisis mean One-Way ANOVA diatas menunjukkan apakah terjadi
signifikansi antar kelompok kelas disetiap dimensi yang telah dikelompokkan. Jika angka
signifikansi < 0.00 maka dapat dikatakan data antar golongan terjadi perbedaan yang
signifikan, sedangkan jika angka signifikansi > 0.00 maka data yang dimasukkan tidak
signifikan. Dari 6 dimensi yang telah digolongkan hanya pada dimensi toleransi yang
memiliki nilai sig. 0.002 sehingga dapat dikatakan signifikan, sedangkan pada dimensi lain,
data antar kelas tidak memiliki signifikansi besar.
14
Tabel 3. Hasil Analisis Deskriptif 1 Kelas X SMA (Dimensi Sharing dan Diskusi)
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.84 berarti
responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 2.47 berarti responden
dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau
Terkadang-Jarang. Pada pertanyaan 3 memiliki nilai mean 1.58 berarti responden dari kelas
X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 4 memiliki nilai mean 2.00 berarti responden dari kelas X
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 atau Jarang. Pada pertanyaan 5
memiliki nilai mean 1.53 berarti responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk
menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan Terkadang. Pada pertanyaan 6 memiliki
nilai mean 2.95 berarti responden dari kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab
pilihan jawaban 2 dan 3 atau Terkadang-Jarang
15
Tabel 4. Hasil Analisis Deskriptif 1 Kelas XI SMA (Dimensi Sharing dan Diskusi)
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 2.05 berarti
responden dari kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3
atau Terkadang-Jarang.. Pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 2.55 berarti responden dari
kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Terkadang-
Jarang. Pada pertanyaan 3 memiliki nilai mean 2.20 berarti responden dari kelas XI memiliki
kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Terkadang-Jarang.. Pada
pertanyaan 4 memiliki nilai mean 2.40 berarti responden dari kelas XI memiliki
kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Terkadang-Jarang. Pada
pertanyaan 5 memiliki nilai mean 2.10 berarti responden dari kelas XI memiliki
kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Terkadang-Jarang. Pada
pertanyaan 6 memiliki nilai mean 3.00 berarti responden dari kelas XI memiliki
kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 3 atau Jarang.
16
Tabel 5. Hasil Analisis Deskriptif 1 Kelas XII SMA (Dimensi Sharing dan Diskusi)
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.90 berarti
responden dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 2.45 berarti responden
dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau
Terkadang-Jarang. Pada pertanyaan 3 memiliki nilai mean 1.85 berarti responden dari kelas
XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 4 memiliki nilai mean 2.30 berarti responden dari kelas XII
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Terkadang-Jarang.
Pada pertanyaan 5 memiliki nilai mean 2.05 berarti responden dari kelas XII memiliki
kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Terkadang-Jarang. Pada
pertanyaan 6 memiliki nilai mean 2.85 berarti responden dari kelas XII memiliki
kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Terkadang-Jarang.
Tabel 6. Hasil Analisis Deskriptif 2 Kelas X SMA (Apresiasi)
17
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.53 berarti
responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 1.89 berarti responden
dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering
dan Terkadang. Pada pertanyaan 3 memiliki nilai mean 1.58 berarti responden dari kelas X
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 4 memiliki nilai mean 1.53 berarti responden dari kelas X
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 5 memiliki nilai mean 1.58 berarti responden dari kelas X
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang.
Tabel 7. Hasil Analisis Deskriptif 2 Kelas XI SMA (Apresiasi)
18
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.70 berarti
responden dari kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 1.55 berarti responden
dari kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering
dan Terkadang. Pada pertanyaan 3 memiliki nilai mean 1.90 berarti responden dari kelas XI
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 4 memiliki nilai mean 1.85 berarti responden dari kelas XI
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Jarang dan Tidak
Pernah. Pada pertanyaan 5 memiliki nilai mean 2.00 berarti responden dari kelas XI memiliki
kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 atau Jarang.
Tabel 8. Hasil Analisis Deskriptif 2 Kelas XII SMA (Apresiasi)
19
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.60 berarti
responden dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 1.85 berarti responden
dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering
dan Terkadang. Pada pertanyaan 3 memiliki nilai mean 1.80 berarti responden dari kelas XII
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 4 memiliki nilai mean 2.15 berarti responden dari kelas XII
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Jarang dan Tidak
Pernah. Pada pertanyaan 5 memiliki nilai mean 2.05 berarti responden dari kelas XII
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3 atau Jarang dan Tidak
Pernah.
Tabel 9. Hasil Analisis Deskriptif 3 Kelas X SMA (Pengertian dan Kepercayaan)
20
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.37 berarti
responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 1.47 berarti responden
dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering
dan Terkadang. Pada pertanyaan 3 memiliki nilai mean 1.53 berarti responden dari kelas X
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 4 memiliki nilai mean 1.21 berarti responden dari kelas X
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 5 memiliki nilai mean 1.05 berarti responden dari kelas X
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang.
Tabel 10. Hasil Analisis Deskriptif 3 Kelas XI SMA (Pengertian dan Kepercayaan)
21
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 2.00 berarti
responden dari kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 atau
Terkadang. Pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 1.70 berarti responden dari kelas XI
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 3 memiliki nilai mean 1.75 berarti responden dari kelas XI
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 4 memiliki nilai mean 1.89 berarti responden dari kelas XI
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 5 memiliki nilai mean 1.35 berarti responden dari kelas XI
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang.
Tabel 11. Hasil Analisis Deskriptif 3 Kelas XII SMA (Pengertian dan Kepercayaan)
22
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.75 berarti
responden dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 1.55 berarti responden
dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering
dan Terkadang. Pada pertanyaan 3 memiliki nilai mean 1.75 berarti responden dari kelas XII
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 4 memiliki nilai mean 1.32 berarti responden dari kelas XII
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang. Pada pertanyaan 5 memiliki nilai mean 1.40 berarti responden dari kelas XII
memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2 atau Sering dan
Terkadang.
Tabel 12. Hasil Analisis Deskriptif 4 Kelas X SMA (Pengharapan)
23
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 2.16 berarti
responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3
atau Terkadang-Jarang. Begitupula pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 2.05 berarti
responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3
atau Terkadang-Jarang.
Tabel 13. Hasil Analisis Deskriptif 4 Kelas XI SMA (Pengharapan)
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 2.25 berarti
responden dari kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3
atau Terkadang-Jarang. Begitupula pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 2.45 berarti
responden dari kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3
atau Terkadang-Jarang.
Tabel 14. Hasil Analisis Deskriptif 4 Kelas XII SMA (Pengharapan)
24
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 2.15 berarti
responden dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3
atau Terkadang-Jarang. Begitupula pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 1.89 berarti
responden dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang.
Tabel 15. Hasil Analisis Deskriptif 5 Kelas X SMA (Kritik)
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.89 berarti
responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Begitupula pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 2.47 berarti
responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3
atau Terkadang-Jarang.
25
Tabel 16. Hasil Analisis Deskriptif 5 Kelas XI SMA (Kritik)
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.75 berarti
responden dari kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Begitupula pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 2.75 berarti
responden dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3
atau Terkadang-Jarang.
Tabel 17. Hasil Analisis Deskriptif 5 Kelas XII SMA (Kritik)
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.55 berarti
responden dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Begitupula pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 2.63 berarti
responden dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 2 dan 3
atau Terkadang-Jarang.
26
Tabel 18. Hasil Analisis Deskriptif 6 Kelas X SMA (Toleransi)
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.47 berarti
responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Begitupula pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 1.21 berarti
responden dari kelas X memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang.
Tabel 19. Hasil Analisis Deskriptif 6 Kelas XI SMA (Toleransi)
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.85 berarti
responden dari kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Begitupula pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 1.70 berarti
responden dari kelas XI memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang.
27
Tabel 20. Hasil Analisis Deskriptif 6 Kelas XII SMA (Toleransi)
Data diatas menunjukkan pada pertanyaan 1 memiliki nilai mean 1.7 berarti
responden dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang. Begitupula pada pertanyaan 2 memiliki nilai mean 1.58 berarti
responden dari kelas XII memiliki kecenderungan untuk menjawab pilihan jawaban 1 dan 2
atau Sering dan Terkadang.
IV.2 ANALISIS / INTERPRETASI DATA
Untuk memberikan penjelesaan mengenai bagaimana tingkat komunikasi
antara orang tua dan anak remaja maka digunakan nilai mean (rata-rata) untuk mengetahui
kecenderungan responden dalam menjawab setiap pertanyaan yang di ajukan. Semakin tinggi
nilai mean maka akan semakin rendah tingkat komunikasinya. Namun, terlebih dahulu kita
uraikan kecenderungan dari setiap kelas terhadap dimensi yang diberikan :
a. Pada dimensi Sharing dan Diskusi, responden kelas X memliki mean 1-2
sehingga, dapat dikatakan bahwa responden yang tergolong di kelompok
ini memiliki tingkat komunikasi Higher Degree Communication,
sedangkan untuk responden kelas XI dan XII memliki kecenderungan
mean berada pada level 2-3 sehingga da[at dikatakan bahwa responden
yang berada pada kelompok ini memliki tingkat komunikasi yang Low
Degree Communication. Namun perbedaan antara kelas tidak signifikan.
28
b. Pada dimensi Apresiasi, terjadi peningkatan tingkat komunikasi dimana
kecenderungan responden dari kelas X, XI dan XII sama-sama memiliki
mean 1-2, sehingga dapat dikatakan pada dimensi ini seluruh kelompok
mengalami High Degree Communication.
c. Pada dimensi Pengertian dan Kepercayaan, terjadi peningkatan tingkat
komunikasi dimana kecenderungan responden dari kelas X, XI dan XII
sama-sama memiliki mean 1-2, sehingga dapat dikatakan pada dimensi ini
seluruh kelompok mengalami High Degree Communication.
d. Pada dimensi Pengharapan, semakin tinggi level mean, maka akan
semakin tinggi pula tingkat komunikasinya, hal tersebut bermakna bahwa
responden merasa orang tua mereka tidak mengharapkan mereka berbeda.
Dari hasil penelitian, kecenderungan responden memiliki nilai mean 2-3
dimana dapat dikatakan seluruh responden dari kelas X, XI, dan XII
memiliki tingkat komunikasi Higher Degree Communication.
e. Pada dimensi Kritik, terdapat perbedaan yang signifikan dengan dimensi
yang lainnya, sebab, sebagian responden memiliki nilai mean 1-2 dimana
berarti orang tua mereka sering mengkritik mereka. Sehinggga untuk
dimensi ini, disimpulkan bahwa seluruh responden dari kelas X, XI dan
XII memiliki tingkat komunikasi Lower Degree Communication.
f. Pada dimensi Toleransi, terjadi peningkatan tingkat komunikasi dimana
kecenderungan responden dari kelas X, XI dan XII sama-sama memiliki
mean 1-2, sehingga dapat dikatakan pada dimensi ini seluruh kelompok
mengalami High Degree Communication.
29
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Hipotesis 1(H0) di tolak. Tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara kelas
X,XI dan XII dibandingkan dengan dimensi 1-5. kecuali dimensi ke 6 terjadi
perbedaan yang cukup signifikan.
Terjadi kecenderungan yang berbeda antara tingkat komunikasi ayah dan ibu. Dari
hasil analisis deskriptif, rata-rata tingkat komunikasi dengan ayah akan cenderung
lebih rendah dari ibu.
V.2 REKOMENDASI DAN SARAN
Dalam penelitian kami, sebaiknya perlu dipertimbangkan kembali mengenai rentang
usia responden, sebab jika rentang usia yang ditentukan tidak lebar, hasil yang didapatkan
akan cenderung tidak signifikan. Kemudian terkait dengan pengembangan penelitian ini,
dapat dikembangkan menjadi penelitian kualitatif untuk menemukan beberapa keadaan
khusus yang ditemukan dari penelitian ini. Misalnya, mengapa terjadi kecenderungan yang
berbeda antara tingkat komunikasi anak dan orangtua jika dilihat secara terpisah ke dalam
komunikasi dengan Ayah dan Ibu. Mengapa tingkat komunikasi dengan Ayah lebih rendah.
Selain itu, penelitian dapat juga diperluas dengan melibatkan variabel-variabel lain yang
merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam mengukur tingkat komunikasi seorang
anak dengan orangtuanya.
30
DAFTAR PUSTAKA
Crevantes, L. I. (1966). The Dropout. Ann Arbor: University of Michigan Press.
Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
DeVito, J. (2002). The Interpersonal Communication Book. New York: Pearson Education.
Duvall, E. M. (1967). Family Development. New York: J.B Lipincott.
Guilford, J. (1956). Fundamental Statistic in Psychology And Education. New York: McGraw Hill.
Gunarsa, S. D. (2004). Bunga Rampai Psikologi Perkembangan dari Anak sampai Usia Lanjut. Jakarta: BPK.
Irwanto. (2002). Psikologi Umum (Buku Panduan Mahasiswa). Jakarta: PT Prehalindo.
Makmun, A. S. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyana, D. (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar). 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ruesch, J. (1963). The Role of Communication in Theurapic Transactions.
Santrock, J. W. (2002). Live-Span Development. New York: Mc-raw Hill.
Santrock, J. W. (2003). Adolescent. Jakarta: Erlangga.
Scherz, F. H. (1962). Multiple Client-Interviewing : Treatments Implications. Social Casework.
Sugiyono. (2001). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.