proposal dwikiandri

40
BAB I PENDAHULUAN “Arsitektur adalah ekspresi dan wahana suatu kebudayaan dalam pikir alam cita- cita dan ungkapan langsung paling jelas, bagaimana suatu masyarakat berfilsafat hidup dan menangani kehidupan”. (Y.B.Mangunwijaya) 1.1 Latar Belakang USU adalah salah satu perguruan tinggi negeri di kota Medan, Sumatera Utara. USU berdiri pada tanggal 4 juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya. Sementara itu di USU sendiri terdapat 14 Fakultas, salah satunya adalah Fakultas Teknik. Fakultas Teknik berdiri pada tahun 1959 dengan mengemban visi menjadi institusi pendidikan tinggi keteknikan dengan kualitas berkelas dunia, adapun misinya sendiri mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Di dalam Fakultas Teknik itu 1

Upload: ingenst

Post on 07-Jan-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

“Arsitektur adalah ekspresi dan wahana suatu kebudayaan dalam pikir alam cita-

cita dan ungkapan langsung paling jelas, bagaimana suatu masyarakat

berfilsafat hidup dan menangani kehidupan”.

(Y.B.Mangunwijaya)

1.1 Latar Belakang

USU adalah salah satu perguruan tinggi negeri di

kota Medan, Sumatera Utara. USU berdiri pada tanggal 4

juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh

Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan

masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat

Indonesia umumnya.

Sementara itu di USU sendiri terdapat 14 Fakultas,

salah satunya adalah Fakultas Teknik. Fakultas Teknik

berdiri pada tahun 1959 dengan mengemban visi menjadi

institusi pendidikan tinggi keteknikan dengan kualitas

berkelas dunia, adapun misinya sendiri mengacu pada Tri

Dharma Perguruan Tinggi. Di dalam Fakultas Teknik itu

1

sendiri terbagi menjadi 7 departemen, salah satunya

adalah Teknik Mesin. Teknik Mesin merupakan departemen

kebanggaan USU, terbukti dengan pencapaian prestasi yang

mereka raih di dalam maupun di luar negeri. Akan tetapi

di balik sebuah prestasi tersebut berbanding terbalik

dengan keadaan kampus yang sekarang.

Departemen Teknik Mesin FT USU sejak Agustus 1962

telah berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan

bangsa, pembangunan negara dan meningkatkan kualitas SDM

Indonesia. Hal ini terbukti dari para Alumnusnya yang

berkiprah dihampir semua bidang pekerjaan. Selain

melaksanakan misinya sebagai institusi pendidikan,

Departemen Teknik Mesin FT USU juga mendukung

terlaksananya MP3EI demi pencapaian Visi Indonesia 2025

yaitu Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan

Makmur.

Pada perayaan Lustrum emas X ini Teknik Mesin FT USU

merencanakan pembangunan sebuah lembaga pelatihan dan

pengembangan SDM yang diberi nama Design & Training

Institute (DTI). Institusi ini nantinya diharapkan akan

dapat membantu para lulusan universitas dan akademi

2

khususnya sarjana teknik untuk meningkatkan

kompetensinya (knowledge & skill ) dibidangnya masing –

masing sehingga dapat memenuhi permintaan pasar tenaga

kerja maupun menciptakan lapangan kerja baru di

lingkungan Sumatera Utara, dan membantu pemerintah

daerah melakukan berbagai penelitian. Sementara itu

Teknik Mesin FT USU juga merencanakan pengembangan ruang

kelas, dimana nantinya pengembangan ini dapat memenuhi

Standar KBK dan kualitas Mahasiswa/I yang bermutu

sehingga visi misi Teknik Mesin FT USU dapat tercapai

dibidang pengembangan teknologi dan manajemen.

Pendirian Design & Training Institute (DTI)

Departemen Teknik Mesin FT USU bertujuan :

a. Meningkatkan keterampilan khusus dan

kompetensi kewirausahaan (entrepreneurship)

bagi para sarjana dan diploma teknik

b. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia

perusahaan/industri

c. Mengembangkan kerjasama dengan pihak

perusahaan/industri dan pemerintahan dalam

menyelesaikan persoalan yang berhubungan

3

dengan disain, pabrikasi, perawatan, riset dan

manajemen.

Sehingga di butuhkan pengembangan gedung perkuliahan

yang baru dan juga menambah fasilitas umum yang dapat

mewadahi seluruh mahasiswa/i di Teknik Mesin agar

terciptanya mahasiswa/i yang bermutu dan berkompeten.

1.2 Maksud dan tujuan

1.2.1. Merencanakan desain kampus Teknik Mesin yang

baik USU

1.2.2. Merencanakan fasilita umum yang dapat

mendukung dan mewadahi mahasiswa

1.2.3. Meningkatkan kualitas kampus yang bermutu dan

menciptakan mahasiswa berkompeten yang dapat

bersaing di dalam negeri dan luar negeri.

1.3 Masalah Perancangan

1.3.1. Bagaimana memahami dan menerapkan tema

Arsitektur Fungsional serta mewujudkannya pada

bangunan melalui proses perancangan dan pendekatan

sehingga dapat diterapkan pada desain

4

1.3.2. Bagaimana menciptakan gedung perkuliahan yang

nyaman bagi mahasiswa/i

1.3.3. Bagaimana menyediakan fasilitas umum di

lingkungan kampus yang dapat di manfaatkan dan

digunakan oleh dosen dan mahasiswa/i.

1.4 Pendekatan

1.4.1. Studi pustaka atau studi literatur yang

berkaitan langsung dengan judul dan tema diangkat

untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa

literatur yang sesuai dengan materi laporan dan

berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah

1.4.2. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan

dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus

proyek

1.4.3. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis

dengan melakukan pendekatan perancangan serta

melihat keadaan yang sudah ada, yakni sumber berupa

buku, majalah, internet, dan sebagainya.

1.5 Lingkup Kajian dan Batasan Proyek

5

Permasalahan yang menyangkut dengan Gedung

perkuliahan adalah suatu permasalahan yang kompleks,

oleh karena itu semuanya tidak dapat di bahas dalam

tugas akhir ini, sehingga perlu di buat batasan.

1.5.1. Site yang terpilih mempunyai luas lahan ± 2 ha

dengan batasan fungsi gedung perkuliahan

1.5.2. Besaran ruang didasarkan pada fungsi gedung

perkuliahan.

1.6 Kerangka Berpikir

6

FEEDBACK

7

LATARBELAKANG

MAKSUD/TUJUAN

SURVEY

KASUS

ANALISA PendekatanProyeksejenis

PERUMUSAN MASALAH

PRA DESAIN

SOLUSI

KRITERIAPERANCANGAN

KONSEPPERANCANGAN

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

“Bagaimanapun arsitektur dalam arti sebenarnya selalu berakar pada jadi siri

orang maupun nasion yang memperoleh perwujudan citranya secara konsisten

dan penuh makna.”

(Y.B.Mangunwijaya)

2.51 Terminologi Judul

Judul dari proyek ini adalah Pengembangan gedung

perkuliahan Teknik Mesin USU. Berikut merupakan

penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut:

pengembangan : proses, cara, perbuatan

mengembangkan.

gedung : bangunan tembok yang berukuran

besar sebagai tempat

kegiatan, seperti perkantoran,

pertemuan, perniagaan, pertunjukan,

olahraga, dsb.

perkuliahan : pelajaran yang di berikan di

perguruan tinggi

8

DESAIN AKHIR

teknik : pengetahuan dan kepandaian membuat

sesuatu yang berkenaan dengan hasil

industri (bangunan, mesin).

mesin : perkakas untuk menggerakkan atau

membuat sesuatu yg dijalankan dng

roda, digerakkan oleh tenaga manusia

atau motor penggerak, menggunakan

bahan bakar minyak atau tenaga alam.

USU : salah satu perguruan tinggi negeri

medan, sumatera utara

Berdasarkan pengertian diatas, maka Pengembangan

gedung perkuliahan Teknik Mesin USU adalah perluasan

gedung perkuliahan Teknik Mesin di USU.

2.2 Tinjauan Lokasi

2.2.1 Deskripsi Kondisi Eksisting lokasi proyek

Lokasi lahan : Universitas Sumatera Utara

Kondisi lahan: Relalatif datar

Orientasi site : Menghadap ke utara

Arah lalu lintas : 2 arah

Eksisting site : Adanya bangunan eksistingLuas site : 2 HaKDB : 60 % Tinggi bangunan : 2 lantaiDengan batas–batas tapak yaitu:Utara : Berbatasan dengan jalan 2 arahTimur : Lahan kosong dan gedung

perkuliahan Departemen Teknik IndustriSelatan : Gedung perkulihan Barat : Lahan kosong

9

2.2.2 Peta lokasi

Pemilihan lokasi berdasarkan peruntukan lahan Teknik

Mesin di kawasan Universitas Sumatera Utara. Untuk lebih

jelasnya mengenai pembagian Unit Lingkungan di Kecamatan

10

SITE

Medan Baru, serta fungsi dari masing-masing Unit

Lingkungan dan Pusat Lingkungan dapat dilihat di bawah

ini.

Kecamatan Medan Baru.

Merupakan kecamatan di kawasan pusat kota, sebagian

wilayahnya adalah kawasan perdagangan dan jasa.

Ketersediaan lahan pengembangan sangat terbatas.

Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah

43.553 jiwa dengan kepadatan sekitar 75 Jiwa/Ha.

2.3 Tinjauan Fungsi

2.3.1. Deskripsi Pengguna, Karakter kegiatan dan Kelompok

Kegiatan

A. Pengguna

Pengguna Gedung perkuliahan ini adalah para

mahasiswa/i serta staf pengajar dan tata usaha. Ada

pun pengguna lain dari Gedung perkuliahan ini yaitu :

Mahasiswa/i lain dari berbagai jurusan.

Mahasiswa/i yang melakukan Riset.

B. Karakter kegiatan.

Kuliah

Laboratorium

Area terbuka untuk mahasiswa/i dan dosen

Seminar.

C. Kelompok kegiatan.

1. Kelompok kegiatan utama.

Kuliah

11

Laboraturium

2. Kelompok kegiatan tambahan.

Area terbuka untuk mahasiswa/i dan dosen.

Seminar.

Olahraga

2.3.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang

a. Kebutuhan Ruang

Gedung perkulihan

Laboraturium

Gedung Seminar

Kantin

Hall

Ruang terbuka

Musholla

Parkir

Gudang

Bengkel

b. Besaran Ruang

No

.

Fasilit

as S1

Nama

ruang

Kapasit

as

Standa

rd

Perhitun

gan

Luasa

n

Sumbe

r1. R.Jurus

an

R.ketua 1 org 15 m2 1 x 15=

15

15 m2 NAD

R.sekreta

ris

1 org 15 m2 1 x 15=

15

15 m2 NAD

R.staff 3 org 5.5 m2 3 x 5.5= 17 m2 NAD

12

16.5R.arsip 6 m2 ASS

R.dosen 16 org 4 m2 16 x 4=

64

64 m2 NAD

2. R.rapat

jurusan

- 10 org 1.5 m2 6 x 1.5=

15

15 m2 NAD

3. R.kelas

(6

kelas)

- 100 org 1.2 m2 100 x

1.2= 120

4 x 120

= 480

960

m2

NAD

4. R.labor

aturium

(3

bengkel

)

- 100 org 3.08

m2

3.08 x

100=

308

3 x 308=

924

924

m2

SB

5. R.

Bengkel

2

- 100 org 3.08

m2

0.88

m2

3.08 x

100=

308

100 x

0,88= 88

308 +

88= 396

792

m2

SB

6. R. KBK - 20 org 1.2 m2 20 x

1.2= 24

5 x 24 =

120

120

m2

NAD

7. R. - 100 org 2 m2 + 50x 400 ASS

13

Ikatan

Teknik

Mesin

10%

gudang

2=100

10% x

100

=10

100 +

10= 110

m2

8. Gudang - 20 org 1.5 m2 20 x 1.5

= 30

4 x 30 =

120

120

m2

NAD

9. Toilet

mahasis

wa

pria Wc = 2

m2

/unit

Urinoi

r =

2m2

/unit

Wastaf

el =1

m2/uni

t

2 wc +2

urinoir

+ 2

wastafel

6 + 8 +

2 =16

16m2 NAD

wanita 4 wc + 2

wastafel

8 + 2 =

10

10 m2 NAD

Toilet

dosen

pria 2 wc + 2

urinoir

+ 2

wastafel

4 + 4 +

2 =10

10 m2 NAD

wanita 2 wc + 2

wastafel

6 m2 NAD

14

4 + 2 =

610

.

R.Elekt

rikal

100 org 1.2 m2 100 x

1.2= 120

120

m2

ASS

11

.

Musholl

a

50 org 1.2 m2 50 x

1.2= 60

60 m2

Total 2. 603m2

Sirkulasi 20% 468.8 m2

Sub total + sirkulasi 2971.8 m2

No

.

Fasilit

as S2

Nama

ruang

Kapasit

as

Standa

rd

Perhitun

gan

Luasa

n

Sumbe

r1. R.Jurus

an

R.ketua 1 org 15 m2 1 x 15=

15

15 m2 NAD

R.sekreta

ris

1 org 15 m2 1 x 15=

15

15 m2 NAD

R.staff 3 org 5.5 m2 3 x 5.5=

16.5

17 m2 NAD

R.arsip 6 m2 ASS

R.dosen 16 org 4 m2 16 x 4=

64

64 m2 NAD

2. R.rapat

jurusan

- 10 org 1.5 m2 6 x 1.5=

15

15 m2 NAD

15

3. R.kelas

(6

kelas)

- 100 org 1.2 m2 100 x

1.2= 120

4 x 120

= 480

960

m2

NAD

4. R.labor

aturium

kompute

r

(3)

- 100 org 3.08

m2

3.08 x

100=

308

3 x 308=

924

924

m2

SB

5. R.

Bengkel

2

- 100 org 3.08

m2

0.88

m2

3.08 x

100=

308

100 x

0,88= 88

308 +

88= 396

792

m2

SB

6. R. KBK - 20 org 1.2 m2 20 x

1.2= 24

5 x 24 =

120

120

m2

NAD

7. Gudang - 20 org 1.5 m2 20 x 1.5

= 30

4 x 30 =

120

120

m2

NAD

8. Toilet

mahasis

pria Wc = 2

m2

2 wc +2

urinoir

16m2 NAD

16

wa /unit

Urinoi

r =

2m2

/unit

Wastaf

el =1

m2/uni

t

+ 2

wastafel

6 + 8 +

2 =16wanita 4 wc + 2

wastafel

8 + 2 =

10

10 m2 NAD

Toilet

dosen

pria 2 wc + 2

urinoir

+ 2

wastafel

4 + 4 +

2 =10

10 m2 NAD

wanita 2 wc + 2

wastafel

4 + 2 =

6

6 m2 NAD

9. R.Elekt

rikal

20 m2 ASS

10

.

Musholl

a

100 org 80 m2

Total 2. 603m2

Sirkulasi 20% 468.8 m2

Sub total + sirkulasi 2871.8 m2

17

No

.

Fasilit

as S3

Nama

ruang

Kapasit

as

Standa

rd

Perhitun

gan

Luasa

n

Sumbe

r1. R.Jurus

an

R.ketua 1 org 15 m2 1 x 15=

15

15 m2 NAD

R.sekreta

ris

1 org 15 m2 1 x 15=

15

15 m2 NAD

R.staff 3 org 5.5 m2 3 x 5.5=

16.5

17 m2 NAD

R.arsip 6 m2 ASS

R.dosen 16 org 4 m2 16 x 4=

64

64 m2 NAD

2. R.rapat

jurusan

- 10 org 1.5 m2 6 x 1.5=

15

15 m2 NAD

3. R.kelas

(3

kelas)

- 50 org 1.2 m2 50 x

1.2= 60

3 x 60=

180

180

m2

NAD

4. R.labor

aturium

kompute

r

- 50 org 2.08

m2

2.08 x

50=

54

3 x 54=

162

162

m2

SB

5. R.

Riset

- 50 org 1.08 1.08 x 132 SB

18

m2

0.88

m2

50= 54

50 x

0,88=

44+ 88=

132

m2

6. Gudang - 20 org 1.5 m2 20 x 1.5

= 30

4 x 30 =

120

120

m2

NAD

7. Toilet

mahasis

wa

pria Wc = 2

m2

/unit

Urinoi

r =

2m2

/unit

Wastaf

el =1

m2/uni

t

2 wc +2

urinoir

+ 2

wastafel

6 + 8 +

2 =16

16m2 NAD

wanita 4 wc + 2

wastafel

8 + 2 =

10

10 m2 NAD

Toilet

dosen

pria 2 wc + 2

urinoir

+ 2

wastafel

4 + 4 +

2 =10

10 m2 NAD

wanita 2 wc + 2

wastafel

4 + 2 =

6 m2 NAD

19

6Total 768m2

Sirkulasi 20% 468.8 m2

Sub total + sirkulasi 1236.8 m2

No

.

Fasilit

as

Gedung

DTI

( Desig

n &

Trainin

g

Institu

te )

Nama

ruang

Kapasit

as

Standa

rd

Perhitun

gan

Luasa

n

Sumbe

r

1. R.Lab &

Bengkel

- 150 org 1.5 m2 150 x

1.5= 150

225

m2

SB

2. R.Semin

ar

- 100 org 1.2 m2 100x

1.2= 120

20 x 10=

200

120

m2

SB

3. Hall

Ruang

Seminar

- 50 org 2.08

m2

50 x

2.08=

104

104

m2

SB

4. R.Persi

apan

- 50 org 1.08 50 x 54 SB

20

m2 1.08= 54 m2

5. R.Alumn

i

- 50 org 1.5 m2 50 x

1.5=

75 m2

6. Lobby - 100 org 1.5 m2 100 x

1.5 =

150

150

m2

SB

7. Toilet pria Wc = 2

m2

/unit

Urinoi

r =

2m2

/unit

Wastaf

el =1

m2/uni

t

2 wc +2

urinoir

+ 2

wastafel

6 + 8 +

2 =16

16m2 NAD

wanita 4 wc + 2

wastafel

8 + 2 =

10

10 m2 NAD

8. Musholl

a

50 org 1.2 50 x

1.2= 60

60 m2 SB

9. R.Audio

&

Storage

50 org 1.5 50 x

1.5=

75 m2

Total 889m2

Sirkulasi 20% 468.8 m2

Sub total + sirkulasi 1357.8 m2

21

2.3.3 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Fungsi yang paling utama pada ini adalah :

Tempat perkuliahan atau kelas yang memadai dan bisa

menampung banyaknya mahasiswa/I yang ada.

Gedung perkuliahan

Laboraturim

Ruang seminar

Kriteria Ruang yang ada adalah:

Adanya pengguna

Adanya fasilitas umum

2.4. Studi Banding Proyek Sejenis

2.4.1 Thapar University

Lokasi: Patiala, India

22

Lembaga ini didirikan pada tahun 1956 dan

diberikan status dari Universitas Penghitungan tahun

1985 oleh University Grants Commission. Universitas

Thapar adalah salah satu dari tiga organisasi yang

terletak di 250 hektar kampus, yang dikenal sebagai

Thapar Teknologi Campus (TTC), di kota bersejarah

Patiala. Universitas ini telah secara konsisten

memiliki peringkat di antara 20 Teknik Colleges di India

. Universitas ini juga terkenal untuk kemenangan dalam

forum internasional seperti NASA Program Penyelesaian

Ruang dan Masyarakat Otomotif Engineers (SAE) Formula

Student, Eropa. Ini adalah salah satu perguruan tinggi

tertua yang menyediakan gelar insinyur.

Teknik Mesin di Thapar University juga menjanjikan

kerjaan yang layak. Adapun infrastruktur dan fasilitas

yang di miliki, sebagai berikut:

Lab Otomasi

Lab Komputasi

Lab Cairan Mesin

Lab Mesin dan Otomotif

Lab Alat Mesin

Lab Mekatronika

Lab Pendingin AC

Lab Dinamika Mesin

Lab Uap Rekayasa

23

Lab Pengujian Pasir

Lab Kebisingan

2.4.2 Teknik Mesin Universitas Diponegoro

Lokasi: Jl. Prof. Sudharto, SH. Tembalang,

Semarang

Teknik Mesin UNDIP berdiri pada bulan Juni 1983.

24

Teknik mesin UNDIP ini berAkreditasi A. peringkat

akreditasi A dipertahankan untuk tahun 2009 ini.

Sekarang ini Jurusan Mesin memiliki  35 dosen dengan

komposisi 12 dosen bergelar Doktor, 21 bergelar S-2 (8

calon doktor), serta 1 dosen bergelar (S1). Disamping

tetap dipertahankannya akreditasi A di Jurusan Mesin,

mata kuliah dalam kurikulum yang diajarkan  juga telah

diakui  setara dengan kurikulum internasional. Hal ini

dibuktikan dengan adanya program pertukaran mahasiswa

dari Universitas Nasional Pukyong Korea  Selatan yang

mengikuti kuliah di Jurusan Mesin UNDIP.

Adapun fasilitas yang ada di Teknik Mesin UNDIP,

yaitu:

Gedung Perkuliahan

Perpustakaan

Laboraturium

Musholla

Kantin

Sport

Parkir

2.5. Usulan Tema

“Bahan-bahan yang sederhana justru lebih mampu mencerminkan refleksi

keindahan puisinya,karena lebih bersih dari godaan maupun kepongahan.”

(Y.B.Mangunwijaya)

2.5.1. Pengertian Tema

25

Pengertian Arsitektur Fungsional dapat diketahui

dengan mengerti arti masing-masing kata.

a. Arsitektur

Berdasarkan kamus, kata arsitektur

(architecture), berarti seni dan ilmu

membangun bangunan. Banyak definisi-

definisi arsitektur yang dikemukakan oleh

para ahli, diantaranya:

“Arsitektur adalah segala macam

pembangunan yang secara sengaja dilakukan untuk

mengubah lingkungan fisik dan menyesuaikannya

dengan skema-skema tata cara tertentu lebih

menekankan pada unsur sosial budaya (Amos

Rapoport).”

Sedangkan menurut Cornelis Van De Ven,

“Arsitektur berarti menciptakan ruang dengan

cara yang benar-benar direncanakan dan

dipikirkan. Pembaharuan arsitektur yang

berlangsung terus menerus sebenarnya berakar

dari pembaharuan konsep-konsep ruang.”

b. Fungsi

Makna fungsi:

a. Fungsi dalam pengertian sederhana

adalah kegunaan

b. Fungsi juga dapat dimaknai

sebagai suatu cara untuk memenuhi

keinginan

26

c. Fungsi timbul sebagai akibat

adanya kebutuhan manusia dalam

mempertahankan dan mengembangkan

hidup.

Dalam dunia arsitektur, fungsi memiliki arti

dan posisi amat penting. Fungsi sering dipakai oleh

arsitek untuk mengukuhkan perancangannya, meski

kedengarannya aneh karena kita sering menemukan

suatu fungsi yang dapat menghasilkan berbagai

bentuk yang berbeda. Kata fungsi berasal dari

bahasa Inggris function yang berarti penginerjaan

suatu tugas. Kata itu pertama kali dipopulerkan

dalam bidang arsitektur oleh Horatio Greenough ini

mempengaruhi Louis Sullivan yang mengeluarkan

dictum form follow function yang bila kita

terjemahkan kedalam bahasa Indonesia akan berbunyi

bentuk mengikuti fungsi. Dengan mengutamakan

fungsi, proses perancangan bangunan tidak lagi dari

luar ke dalam, tetapi dari dalam ke luar sesuai

pernyataan Greenough tersebut.

“Fungsi diartikan sebagai sesuatu kekuatan

irasional, disebut sebagai “semangat kreativitas

yang tak terbatas dan fungsi daripada fungsi”.

Setiap objek yang ada di bumi adalah ekspresi pokok

dari fungsi. Objek (tujuan) dari suatu bentuk

adalah fungsi subjektif, hal mana mengikuti

kekekalan hukum alam(Louis Sullivan ).”

27

Sedangkan menurut Antonio Gaudi dalam membahas

suatu persoalan, kita seharusnya mempelajari,

memahami dan memisahkannya dari hal-hal yang

berlebihan. Kita mencoba menerapkan gagasan dalam

suatu bentuk dan berusaha menyederhanakannya,

tetapi tetap dapat memberikan kepuasan pada dasar-

dasar keindahan. Dengan demikian kita dapat

menghindari permasalahan-permasalahan struktur,

konstruksi, denah, atau tata ruang dan lain-lain

aspek perencanaan, arsitektural.

Sebuah bangunan dikatakan memiliki fungsi

apabila bangunan tersebut dibuat dengan tujuan yang

jelas untuk apa bangunan itu dibangun, dipakai

untuk kegiatan apa saja dan apa kegiatan utamanya.

Yang dimaksud dengan fungsi bangunan ialah cara

bangunan dapat melayani pemakaian dalam suatu

kegiatan yang mengandung proses mencapai tujuan dan

ada bagian-bagian dari proses kegiatan.

Bangunan berfungsi dengan baik jika semua

unsul diatur dengan baik sehingga tidak terjadi

hambatan dalam pelaksanaannya. Dalam sebuah

bangunan yang fungsional, tidak ada bagian yang

sia-sia. Seluruh bangunan harus lahir atas dasar

kebutuhan sehingga bangunan tersebut dapat

difungsikan secara fungsional.

Fungsi adalah suatu hubungan yang komplek

antara 6 unsur, yaitu: kebutuhan (needs), kegunaan

(use), metode, asosiasi, estetik dan konsekuensi.

28

Unsur-unsur fungsi dan penjelasannya sebagai

berikut:

1. Kebutuhan

Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu

syarat yang perlu dipenuhi oleh semua

perancangan adalah kebutuhan yang untuknya

suatu rancangan dibuat. Bila kebutuhan itu

tidak terpenuhi, maka rancangannya tidak

berkinerja. Kebutuhan yang mendasar adalah

kebutuhan untuk mempertahankan hidup.

Diluar itu, kita akan menambahkan kebutuhan

masa kini. Daftar kebutuhan sekunder akan

bertambah terus untuk mencapai tujuan.

Namun demikian, perancangan perlu

meletakkan tuntutan-tuntutan tertentu

sebagai syarat untuk terpenuhinya hasil

rancangan.

2. Kegunaan

Kegunaan akan menyusul sebagai syarat

yang perlu dipenuhi oleh suatu rancangan.

Semua hasil rancangan akan ada kegunaannya

apabila ditinjau dari segi tertentu, oleh

sebab itu, setiap rancangan perlu

menampilkan kinerjanya agar menjadi

berguna. Dia perlu menunjukkan bagaimana

pemakai dapat memakainya. Rancangan dapat

kita gunakan sebagai alat, sebagai

komunikasi dan sebagai simbol.

29

3. Metode

Metode adalah suatu proses yang

melibatkan alat dan bahan. Konteks ini

lebih sesuai dengan dunia rancangan produk

atau kerajinan. Dalam arsitektur, alat dan

bahkan akan memiliki arti yang berbeda.

Suatu rancangan yang tidak memenuhi kinerja

dalam segi alat dan bahan akan sia-sia

belaka.4.

4. Asosiasi

Asosiasi adalah suatu keadaan yang

menghubungkan kita dengan keadaan atau

gejala lain yang sebelumnya telah dikenal

baik. Rancangan yang baik adalah rancangan

yang membangkitkan asosiasi yang tidak

menimbulkan penolakan dari pemakainya,

5. Estetik

Estetik merupakan suatu unsur dalam

komplrks fungsi dalam kaitan rancangan yang

berhubung dalam daya tarik. Keterkaitan

terhadap mata atau indera lain yang dituju

oleh suatu hasil buatan kita perlu menarik.

Bila tidak, dia tidak akan memuaskan orang

yang memakainya,

6. Konsekuensi

Rancangan yang dilaksanakan selalu

berkonsekuensi terhadapat sekitarnya.

30

Pemakai rancangan maupun lingkungan akan

menerima konsekuensi tersebut. Dari segi

pemakai, rancangan yang baik adalah yang

mampu mencerminkan makna sosial dan budaya

dalam zaman yang menghasilkannya. Dari segi

lingkungan, rancangan perlu mencerminkan

pemikiran penghematan sumber daya alam dan

pemudahan penyembuhan bagi kerusakan di

tapak.

Dari pengertian-pengertian diatas, maka

Arsitektur Fungsionalisme berarti suatu lingkungan

binaan yang dibuat oleh manusia yang berhubungan

dengan masalah tingkat kelancaran dan kenyamanan

pemakaian serta kemudahan dalam pemeliharaan

bangunan. Arsitektur fungsional merupakan suatu

pandangan dalam Arsitektur Modern yang menuntut

fungsi dan kebutuhan pengguna sebagai hal utama

dalam merancang bangunan.

Dalam bangunan yang fungsional terdapat pola

hubungan yang jelas, sehingga tidak membingungkan

pemakainya. Setiap ruang dalam bangunan yang

fungsional menuntut syarat-syarat yang penting

sekali untuk dipenuhi baik syarat fisik dan psikis.

Syarat fisik umumnya lebih mudah dipenuhi karena

lebih mudah menghitungnya. Syarat fisik meliputi:

1. Syarat ukuran luas dan tinggi ruang untuk

memenuhi suatu kegiatan tertentu. Adapun

31

syarat minimum yang efisien dan ada syarat

maksmum yang masih dapat dijangkau.

2. Syarat luas untuk gerak perorangan maupun

kelompok, standar minimum statis gerak.

3. Syarat luas untuk perlengkapan kelompok

kebutuhan lain.

4. Syarat hubungan dan pemisahan antar bagian

dalam ruangan itu sendiri atau dengan

luasannya.

2.5.2. Interpretasi Tema

Perancangan Pengembangan Gedung Perkuliahan

Teknik Mesin USU ditekankan pada kebutuhan dan

aktifitas yang kemudian diwujudkan dalam penggunaan

ruang-ruang yang ada serta mengolah sirkulasi yang

efektif dan efisien sehingga secara umum bangunan

Teknik Mesin USU akan berhasil secara fungsional.

Arsitektur fungional adalah suatu bidang ilmu

yang menerapkan disiplin ilmunya untuk mewujudkan

bangunan yang lebih menekankan kepada kegunaan dan

kebutuhan-kebutuhan manusia sehingga dapat beroperasi

sebagaimana mestinya tanpa hambatan. Mempunyai ciri-

ciri:

Kebutuhan pemakai harus diprioritaskan,

Bentuk berasal dari tuntutan fungsi atau

penggunaannya,

Bagian-bagian bangunan dibedakan sesuai dengan

tujuannya,

32

Sruktur disesuaikan dengan fungsi dan

penekanan pada penggunaannya.

Karakteristik-karakteristik dari fungsional, yaitu:

Fungsi adalah Proses

Dalam proses penciptaan suatu karya

arsitektur fungsi juga sejalan dengan proses

tersebut. Unsur pemakai/pengguna, pemilihan

komponen bangunan, penyusunan ruang,

pengolahan bentuk dan proses  penciptaan

lainnya akan dideteksi dari fungsi setiap

aspek.

Fungsi adalah Tujuan

Karena fungsi adalah proses, maka akan

mengarah pada satu tujuan dan karenanya

arsitektur diciptakan.

Fungsi Adalah Keseluruhan

Fungsi mengacu pada keseluruhan /

totalitas karya arsitektur. Keseluruhan dari

fungsi terletak didalam proses. Apabila ini

memperlihatkan keseragaman yang cukup untuk

diasingkan dan dapat dikatakan berlangsung,

maka itu adalah suatu kesatuan. Kesatuan

fungsional ini meliputi keberadaan itu

sendiri, cara persepsi, dan tujuan terhadap

mana ia diarahkan.

Fungsi adalah Perilaku

Dalam sistem arsitektur, fungsi

dipengaruhi oleh kecenderungan perilaku yang

33

timbul dalam setiap tahapan prosesnya. Hampir

tidak mungkin untuk memikirkan sebuah bangunan

dari segi fungsional tanpa memikirkan bagaiman

bangunan tersebut berfungsi dan berperilaku.

Fungsi adalah Hubungan

Sebagai suatu sistem, maka fungsi berada

dalam keterkaitan antara komponen satu dengan

lainnya

Fungsi adalah Keperluan

Agar suatu fungsi beroperasi menurut

caranya, fungsi harus memiliki beberapa

atribut, kualitas dan karakteristik tertentu,

dan hal-hal itu harus dihubungkan menurut

suatu cara tertentu. Tiap perubahan pada

hubungan-hubungan ini akan mengubah operasi

dan maka dari itu fungsi sifat-sifat tersebut

harus berlangsung dan demikian pula hubungan

tidaklah pada wujud benda, tetapi pada wujud

fungsinya. Itu bukanlah suatu keperluan mutlah

melainkan suatu keperluan bersyarat terhadap

dan terikat kepada fungsi.

Adapun beberapa persyaratan teknis dari bangunan yang

fungsional adalah:

1.Secara Umum;

34

Analisa persyaratan teknis meliputi

kapasitas dan persyaratan ruang yang

mengutamakan kenyamanan optimal untuk setiap

jenis kegiatan, seperti :

Letak, dimensi, dan komposisi bukaan

untuk pencahayaan dan ventilasi yang

optimal

Seleksi material

Bentuk massa dan estetika

Prinsip dan analisa struktur.

2.Secara Khusus

Mengingat bahwa Gedung Teknik Mesin

memiliki fungsi sebagai fasilitas umum dan

tempat pelayanan, maka persyaratan teknis yang

penting untuk diperhatikan adalah:

Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan yang mudah

dicapai dan mendukung kegiatan yang

berlangsung di dalam Gedung Teknik Mesin.

Pencapaian

Pencapaian yang mudah, sehingga

dapat dicapai berbagai mahasiswa/i

Teknik.

Utilitas

Bangunan memiliki fasilitas utilitas

yang memadai, yaitu memiliki jaringan air

bersih, air kotor, jaringan listrik,

telepon, dan sebagainya

35

2.5.3. Keterkaitan Tema dengan Judul

Konsep fungsional menyatakan secara tidak

langsung sekumpulan tata cara untuk memecahkan

masalah arsitektural:

a. Diperlukan suatu pengurangan penekanan akan

hal konkrit demi kepentingan hal abstrak,

b. Konsep fungsional memerlukan suatu ringkasan

kejelasan yang tinggi, seperti variabel-

variabel penting dan sifat dari hubungan

antar variabel-variabel tersebut.

c. Konsep fungsional memerlukan tidak hanya

suatu keasyikan dengan, tetapi suatu

kejelasan akan persepsi dari totalitas.

Dasar dari pertimbangan fungsional terdiri dari:

a. Melihat peruntukannya,

b. Melihat kegiatan dan aktifitas,

c. Melihat kondisi site dan lingkungan dimana

bangunan tersebut berada.

Bangunan yang fungsional adalah bangunan yang

dalam pemakaiannya memenuhi kebutuhan secara tepat

dan tidak mengenyampingkan kenyamanan para

pemakainya.

Gedung Teknik Mesin merupakan bangunan yang

memiliki fungsi yang beragam. Gedung ini juga

memiliki fasilitas umum bagi para mahasiswa/i bahkan

36

juga kalangan dosen. Oleh karena itu, diperlukan

adannya pengutamaan fungsi dan efisiensi sirkulasi

yang dapat mewadahi segala aktivitas tersebut.

Mengingat bahwa Gedung Teknik Mesin ini

dibawahi oleh Universitas Sumatera Utara, maka Gedung

Teknik Mesin tidak hanya melayani sesuai fungsi,

tetapi juga mementingkan kenyamanan para

pengunjungnya. Dapat diartikan melalui pelayanan

sirkulasi dan kesan yang ditimbulkan dari bangunan

adalah menyenangkan, sederhana, dan berkualitas.

Selain mementingkan fungsi dan kebutuhan

penggunanya, Gedung Teknik Mesin yang bersifat

mendidik harus menyesuaikan diri dengan kondisi

alam dan budaya di lingkungan sekitarnya. Gedung

Teknik Mesin tidak hanya bersifat sebagai wadah bagi

para mahasihwa/i, tetapi juga memberikan prestasi

kepada USU melalui penyesuaian mendirikan bangunan

ini. mengingat fungsinya sebagai fasilitas

pelayanan. Oleh karena itu, tema fungsional lebih

tepat diterapkan dalam merancang Gedung Teknik Mesin

USU.

2.5.4. Studi Banding Tema Sejenis

a. La Roche (1923), Paris, Le Corbusier dan Pierre

Jeanneret

37

Denah rumah berbentuk huruf L, dimaksudkan

untuk memisahkan 2 penghuni berbeda. Sisi utama di

depan (untuk gallery) berupa ruang, luas dan tinggi

karena adanya mezzanine kombinasi dengan 2 atau 3

lantai dengan sisi lainnya. Di atas terdapat sebuah

balkon menjorok melayang dan ada semacam jembatan

menghubungkan ruang-ruang berseberangan

dengan mezzanine. Selain tangga, Le Corbusier juga

merancang jalur naik landai (ramp). Banyak jendela

besar dan lebar di atas dan disamping. Jendela ini

bentuknya tidak lagi seperti dinding dilubangi pada

bangunan klasik, tetapi berupa bidang membentuk

komposisi horizontal-vertikal (terdiri dari bidang

kaca.

38

b. Bauhaus (1925-1926) di Dessau, Jerman, Walter

Gropius

Sekolah seni Bauhaus, dibangun oleh pendiri dan

direktur Bauhaus, Walter Gropius. Bangunan terkesan

sederhana, dengan komposisi garis dan bidang. Terbuat

dari beton bertulang dan bidang kaca transparan.

Bangunan didominasi bidang transparan, yang memberikan

pandangan luas, dan cahaya bisa masuk. Hal ini

tentunya disesuaikan dengan fungsi bangunan sebagai

bangunan sekolah. Konsep yang sama digunakan untuk

membangun rumah tinggalnya sendiri.

39

Gambar 3.4 Bauhaus, Walter Gropius(Sumber: www.google.co.id, 2013)

40