proposal dwikiandri
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
“Arsitektur adalah ekspresi dan wahana suatu kebudayaan dalam pikir alam cita-
cita dan ungkapan langsung paling jelas, bagaimana suatu masyarakat
berfilsafat hidup dan menangani kehidupan”.
(Y.B.Mangunwijaya)
1.1 Latar Belakang
USU adalah salah satu perguruan tinggi negeri di
kota Medan, Sumatera Utara. USU berdiri pada tanggal 4
juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh
Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan
masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat
Indonesia umumnya.
Sementara itu di USU sendiri terdapat 14 Fakultas,
salah satunya adalah Fakultas Teknik. Fakultas Teknik
berdiri pada tahun 1959 dengan mengemban visi menjadi
institusi pendidikan tinggi keteknikan dengan kualitas
berkelas dunia, adapun misinya sendiri mengacu pada Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Di dalam Fakultas Teknik itu
1
sendiri terbagi menjadi 7 departemen, salah satunya
adalah Teknik Mesin. Teknik Mesin merupakan departemen
kebanggaan USU, terbukti dengan pencapaian prestasi yang
mereka raih di dalam maupun di luar negeri. Akan tetapi
di balik sebuah prestasi tersebut berbanding terbalik
dengan keadaan kampus yang sekarang.
Departemen Teknik Mesin FT USU sejak Agustus 1962
telah berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa, pembangunan negara dan meningkatkan kualitas SDM
Indonesia. Hal ini terbukti dari para Alumnusnya yang
berkiprah dihampir semua bidang pekerjaan. Selain
melaksanakan misinya sebagai institusi pendidikan,
Departemen Teknik Mesin FT USU juga mendukung
terlaksananya MP3EI demi pencapaian Visi Indonesia 2025
yaitu Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan
Makmur.
Pada perayaan Lustrum emas X ini Teknik Mesin FT USU
merencanakan pembangunan sebuah lembaga pelatihan dan
pengembangan SDM yang diberi nama Design & Training
Institute (DTI). Institusi ini nantinya diharapkan akan
dapat membantu para lulusan universitas dan akademi
2
khususnya sarjana teknik untuk meningkatkan
kompetensinya (knowledge & skill ) dibidangnya masing –
masing sehingga dapat memenuhi permintaan pasar tenaga
kerja maupun menciptakan lapangan kerja baru di
lingkungan Sumatera Utara, dan membantu pemerintah
daerah melakukan berbagai penelitian. Sementara itu
Teknik Mesin FT USU juga merencanakan pengembangan ruang
kelas, dimana nantinya pengembangan ini dapat memenuhi
Standar KBK dan kualitas Mahasiswa/I yang bermutu
sehingga visi misi Teknik Mesin FT USU dapat tercapai
dibidang pengembangan teknologi dan manajemen.
Pendirian Design & Training Institute (DTI)
Departemen Teknik Mesin FT USU bertujuan :
a. Meningkatkan keterampilan khusus dan
kompetensi kewirausahaan (entrepreneurship)
bagi para sarjana dan diploma teknik
b. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
perusahaan/industri
c. Mengembangkan kerjasama dengan pihak
perusahaan/industri dan pemerintahan dalam
menyelesaikan persoalan yang berhubungan
3
dengan disain, pabrikasi, perawatan, riset dan
manajemen.
Sehingga di butuhkan pengembangan gedung perkuliahan
yang baru dan juga menambah fasilitas umum yang dapat
mewadahi seluruh mahasiswa/i di Teknik Mesin agar
terciptanya mahasiswa/i yang bermutu dan berkompeten.
1.2 Maksud dan tujuan
1.2.1. Merencanakan desain kampus Teknik Mesin yang
baik USU
1.2.2. Merencanakan fasilita umum yang dapat
mendukung dan mewadahi mahasiswa
1.2.3. Meningkatkan kualitas kampus yang bermutu dan
menciptakan mahasiswa berkompeten yang dapat
bersaing di dalam negeri dan luar negeri.
1.3 Masalah Perancangan
1.3.1. Bagaimana memahami dan menerapkan tema
Arsitektur Fungsional serta mewujudkannya pada
bangunan melalui proses perancangan dan pendekatan
sehingga dapat diterapkan pada desain
4
1.3.2. Bagaimana menciptakan gedung perkuliahan yang
nyaman bagi mahasiswa/i
1.3.3. Bagaimana menyediakan fasilitas umum di
lingkungan kampus yang dapat di manfaatkan dan
digunakan oleh dosen dan mahasiswa/i.
1.4 Pendekatan
1.4.1. Studi pustaka atau studi literatur yang
berkaitan langsung dengan judul dan tema diangkat
untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa
literatur yang sesuai dengan materi laporan dan
berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah
1.4.2. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan
dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus
proyek
1.4.3. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis
dengan melakukan pendekatan perancangan serta
melihat keadaan yang sudah ada, yakni sumber berupa
buku, majalah, internet, dan sebagainya.
1.5 Lingkup Kajian dan Batasan Proyek
5
Permasalahan yang menyangkut dengan Gedung
perkuliahan adalah suatu permasalahan yang kompleks,
oleh karena itu semuanya tidak dapat di bahas dalam
tugas akhir ini, sehingga perlu di buat batasan.
1.5.1. Site yang terpilih mempunyai luas lahan ± 2 ha
dengan batasan fungsi gedung perkuliahan
1.5.2. Besaran ruang didasarkan pada fungsi gedung
perkuliahan.
1.6 Kerangka Berpikir
6
FEEDBACK
7
LATARBELAKANG
MAKSUD/TUJUAN
SURVEY
KASUS
ANALISA PendekatanProyeksejenis
PERUMUSAN MASALAH
PRA DESAIN
SOLUSI
KRITERIAPERANCANGAN
KONSEPPERANCANGAN
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
“Bagaimanapun arsitektur dalam arti sebenarnya selalu berakar pada jadi siri
orang maupun nasion yang memperoleh perwujudan citranya secara konsisten
dan penuh makna.”
(Y.B.Mangunwijaya)
2.51 Terminologi Judul
Judul dari proyek ini adalah Pengembangan gedung
perkuliahan Teknik Mesin USU. Berikut merupakan
penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut:
pengembangan : proses, cara, perbuatan
mengembangkan.
gedung : bangunan tembok yang berukuran
besar sebagai tempat
kegiatan, seperti perkantoran,
pertemuan, perniagaan, pertunjukan,
olahraga, dsb.
perkuliahan : pelajaran yang di berikan di
perguruan tinggi
8
DESAIN AKHIR
teknik : pengetahuan dan kepandaian membuat
sesuatu yang berkenaan dengan hasil
industri (bangunan, mesin).
mesin : perkakas untuk menggerakkan atau
membuat sesuatu yg dijalankan dng
roda, digerakkan oleh tenaga manusia
atau motor penggerak, menggunakan
bahan bakar minyak atau tenaga alam.
USU : salah satu perguruan tinggi negeri
medan, sumatera utara
Berdasarkan pengertian diatas, maka Pengembangan
gedung perkuliahan Teknik Mesin USU adalah perluasan
gedung perkuliahan Teknik Mesin di USU.
2.2 Tinjauan Lokasi
2.2.1 Deskripsi Kondisi Eksisting lokasi proyek
Lokasi lahan : Universitas Sumatera Utara
Kondisi lahan: Relalatif datar
Orientasi site : Menghadap ke utara
Arah lalu lintas : 2 arah
Eksisting site : Adanya bangunan eksistingLuas site : 2 HaKDB : 60 % Tinggi bangunan : 2 lantaiDengan batas–batas tapak yaitu:Utara : Berbatasan dengan jalan 2 arahTimur : Lahan kosong dan gedung
perkuliahan Departemen Teknik IndustriSelatan : Gedung perkulihan Barat : Lahan kosong
9
2.2.2 Peta lokasi
Pemilihan lokasi berdasarkan peruntukan lahan Teknik
Mesin di kawasan Universitas Sumatera Utara. Untuk lebih
jelasnya mengenai pembagian Unit Lingkungan di Kecamatan
10
SITE
Medan Baru, serta fungsi dari masing-masing Unit
Lingkungan dan Pusat Lingkungan dapat dilihat di bawah
ini.
Kecamatan Medan Baru.
Merupakan kecamatan di kawasan pusat kota, sebagian
wilayahnya adalah kawasan perdagangan dan jasa.
Ketersediaan lahan pengembangan sangat terbatas.
Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah
43.553 jiwa dengan kepadatan sekitar 75 Jiwa/Ha.
2.3 Tinjauan Fungsi
2.3.1. Deskripsi Pengguna, Karakter kegiatan dan Kelompok
Kegiatan
A. Pengguna
Pengguna Gedung perkuliahan ini adalah para
mahasiswa/i serta staf pengajar dan tata usaha. Ada
pun pengguna lain dari Gedung perkuliahan ini yaitu :
Mahasiswa/i lain dari berbagai jurusan.
Mahasiswa/i yang melakukan Riset.
B. Karakter kegiatan.
Kuliah
Laboratorium
Area terbuka untuk mahasiswa/i dan dosen
Seminar.
C. Kelompok kegiatan.
1. Kelompok kegiatan utama.
Kuliah
11
Laboraturium
2. Kelompok kegiatan tambahan.
Area terbuka untuk mahasiswa/i dan dosen.
Seminar.
Olahraga
2.3.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
a. Kebutuhan Ruang
Gedung perkulihan
Laboraturium
Gedung Seminar
Kantin
Hall
Ruang terbuka
Musholla
Parkir
Gudang
Bengkel
b. Besaran Ruang
No
.
Fasilit
as S1
Nama
ruang
Kapasit
as
Standa
rd
Perhitun
gan
Luasa
n
Sumbe
r1. R.Jurus
an
R.ketua 1 org 15 m2 1 x 15=
15
15 m2 NAD
R.sekreta
ris
1 org 15 m2 1 x 15=
15
15 m2 NAD
R.staff 3 org 5.5 m2 3 x 5.5= 17 m2 NAD
12
16.5R.arsip 6 m2 ASS
R.dosen 16 org 4 m2 16 x 4=
64
64 m2 NAD
2. R.rapat
jurusan
- 10 org 1.5 m2 6 x 1.5=
15
15 m2 NAD
3. R.kelas
(6
kelas)
- 100 org 1.2 m2 100 x
1.2= 120
4 x 120
= 480
960
m2
NAD
4. R.labor
aturium
(3
bengkel
)
- 100 org 3.08
m2
3.08 x
100=
308
3 x 308=
924
924
m2
SB
5. R.
Bengkel
2
- 100 org 3.08
m2
0.88
m2
3.08 x
100=
308
100 x
0,88= 88
308 +
88= 396
792
m2
SB
6. R. KBK - 20 org 1.2 m2 20 x
1.2= 24
5 x 24 =
120
120
m2
NAD
7. R. - 100 org 2 m2 + 50x 400 ASS
13
Ikatan
Teknik
Mesin
10%
gudang
2=100
10% x
100
=10
100 +
10= 110
m2
8. Gudang - 20 org 1.5 m2 20 x 1.5
= 30
4 x 30 =
120
120
m2
NAD
9. Toilet
mahasis
wa
pria Wc = 2
m2
/unit
Urinoi
r =
2m2
/unit
Wastaf
el =1
m2/uni
t
2 wc +2
urinoir
+ 2
wastafel
6 + 8 +
2 =16
16m2 NAD
wanita 4 wc + 2
wastafel
8 + 2 =
10
10 m2 NAD
Toilet
dosen
pria 2 wc + 2
urinoir
+ 2
wastafel
4 + 4 +
2 =10
10 m2 NAD
wanita 2 wc + 2
wastafel
6 m2 NAD
14
4 + 2 =
610
.
R.Elekt
rikal
100 org 1.2 m2 100 x
1.2= 120
120
m2
ASS
11
.
Musholl
a
50 org 1.2 m2 50 x
1.2= 60
60 m2
Total 2. 603m2
Sirkulasi 20% 468.8 m2
Sub total + sirkulasi 2971.8 m2
No
.
Fasilit
as S2
Nama
ruang
Kapasit
as
Standa
rd
Perhitun
gan
Luasa
n
Sumbe
r1. R.Jurus
an
R.ketua 1 org 15 m2 1 x 15=
15
15 m2 NAD
R.sekreta
ris
1 org 15 m2 1 x 15=
15
15 m2 NAD
R.staff 3 org 5.5 m2 3 x 5.5=
16.5
17 m2 NAD
R.arsip 6 m2 ASS
R.dosen 16 org 4 m2 16 x 4=
64
64 m2 NAD
2. R.rapat
jurusan
- 10 org 1.5 m2 6 x 1.5=
15
15 m2 NAD
15
3. R.kelas
(6
kelas)
- 100 org 1.2 m2 100 x
1.2= 120
4 x 120
= 480
960
m2
NAD
4. R.labor
aturium
kompute
r
(3)
- 100 org 3.08
m2
3.08 x
100=
308
3 x 308=
924
924
m2
SB
5. R.
Bengkel
2
- 100 org 3.08
m2
0.88
m2
3.08 x
100=
308
100 x
0,88= 88
308 +
88= 396
792
m2
SB
6. R. KBK - 20 org 1.2 m2 20 x
1.2= 24
5 x 24 =
120
120
m2
NAD
7. Gudang - 20 org 1.5 m2 20 x 1.5
= 30
4 x 30 =
120
120
m2
NAD
8. Toilet
mahasis
pria Wc = 2
m2
2 wc +2
urinoir
16m2 NAD
16
wa /unit
Urinoi
r =
2m2
/unit
Wastaf
el =1
m2/uni
t
+ 2
wastafel
6 + 8 +
2 =16wanita 4 wc + 2
wastafel
8 + 2 =
10
10 m2 NAD
Toilet
dosen
pria 2 wc + 2
urinoir
+ 2
wastafel
4 + 4 +
2 =10
10 m2 NAD
wanita 2 wc + 2
wastafel
4 + 2 =
6
6 m2 NAD
9. R.Elekt
rikal
20 m2 ASS
10
.
Musholl
a
100 org 80 m2
Total 2. 603m2
Sirkulasi 20% 468.8 m2
Sub total + sirkulasi 2871.8 m2
17
No
.
Fasilit
as S3
Nama
ruang
Kapasit
as
Standa
rd
Perhitun
gan
Luasa
n
Sumbe
r1. R.Jurus
an
R.ketua 1 org 15 m2 1 x 15=
15
15 m2 NAD
R.sekreta
ris
1 org 15 m2 1 x 15=
15
15 m2 NAD
R.staff 3 org 5.5 m2 3 x 5.5=
16.5
17 m2 NAD
R.arsip 6 m2 ASS
R.dosen 16 org 4 m2 16 x 4=
64
64 m2 NAD
2. R.rapat
jurusan
- 10 org 1.5 m2 6 x 1.5=
15
15 m2 NAD
3. R.kelas
(3
kelas)
- 50 org 1.2 m2 50 x
1.2= 60
3 x 60=
180
180
m2
NAD
4. R.labor
aturium
kompute
r
- 50 org 2.08
m2
2.08 x
50=
54
3 x 54=
162
162
m2
SB
5. R.
Riset
- 50 org 1.08 1.08 x 132 SB
18
m2
0.88
m2
50= 54
50 x
0,88=
44+ 88=
132
m2
6. Gudang - 20 org 1.5 m2 20 x 1.5
= 30
4 x 30 =
120
120
m2
NAD
7. Toilet
mahasis
wa
pria Wc = 2
m2
/unit
Urinoi
r =
2m2
/unit
Wastaf
el =1
m2/uni
t
2 wc +2
urinoir
+ 2
wastafel
6 + 8 +
2 =16
16m2 NAD
wanita 4 wc + 2
wastafel
8 + 2 =
10
10 m2 NAD
Toilet
dosen
pria 2 wc + 2
urinoir
+ 2
wastafel
4 + 4 +
2 =10
10 m2 NAD
wanita 2 wc + 2
wastafel
4 + 2 =
6 m2 NAD
19
6Total 768m2
Sirkulasi 20% 468.8 m2
Sub total + sirkulasi 1236.8 m2
No
.
Fasilit
as
Gedung
DTI
( Desig
n &
Trainin
g
Institu
te )
Nama
ruang
Kapasit
as
Standa
rd
Perhitun
gan
Luasa
n
Sumbe
r
1. R.Lab &
Bengkel
- 150 org 1.5 m2 150 x
1.5= 150
225
m2
SB
2. R.Semin
ar
- 100 org 1.2 m2 100x
1.2= 120
20 x 10=
200
120
m2
SB
3. Hall
Ruang
Seminar
- 50 org 2.08
m2
50 x
2.08=
104
104
m2
SB
4. R.Persi
apan
- 50 org 1.08 50 x 54 SB
20
m2 1.08= 54 m2
5. R.Alumn
i
- 50 org 1.5 m2 50 x
1.5=
75 m2
6. Lobby - 100 org 1.5 m2 100 x
1.5 =
150
150
m2
SB
7. Toilet pria Wc = 2
m2
/unit
Urinoi
r =
2m2
/unit
Wastaf
el =1
m2/uni
t
2 wc +2
urinoir
+ 2
wastafel
6 + 8 +
2 =16
16m2 NAD
wanita 4 wc + 2
wastafel
8 + 2 =
10
10 m2 NAD
8. Musholl
a
50 org 1.2 50 x
1.2= 60
60 m2 SB
9. R.Audio
&
Storage
50 org 1.5 50 x
1.5=
75 m2
Total 889m2
Sirkulasi 20% 468.8 m2
Sub total + sirkulasi 1357.8 m2
21
2.3.3 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
Fungsi yang paling utama pada ini adalah :
Tempat perkuliahan atau kelas yang memadai dan bisa
menampung banyaknya mahasiswa/I yang ada.
Gedung perkuliahan
Laboraturim
Ruang seminar
Kriteria Ruang yang ada adalah:
Adanya pengguna
Adanya fasilitas umum
2.4. Studi Banding Proyek Sejenis
2.4.1 Thapar University
Lokasi: Patiala, India
22
Lembaga ini didirikan pada tahun 1956 dan
diberikan status dari Universitas Penghitungan tahun
1985 oleh University Grants Commission. Universitas
Thapar adalah salah satu dari tiga organisasi yang
terletak di 250 hektar kampus, yang dikenal sebagai
Thapar Teknologi Campus (TTC), di kota bersejarah
Patiala. Universitas ini telah secara konsisten
memiliki peringkat di antara 20 Teknik Colleges di India
. Universitas ini juga terkenal untuk kemenangan dalam
forum internasional seperti NASA Program Penyelesaian
Ruang dan Masyarakat Otomotif Engineers (SAE) Formula
Student, Eropa. Ini adalah salah satu perguruan tinggi
tertua yang menyediakan gelar insinyur.
Teknik Mesin di Thapar University juga menjanjikan
kerjaan yang layak. Adapun infrastruktur dan fasilitas
yang di miliki, sebagai berikut:
Lab Otomasi
Lab Komputasi
Lab Cairan Mesin
Lab Mesin dan Otomotif
Lab Alat Mesin
Lab Mekatronika
Lab Pendingin AC
Lab Dinamika Mesin
Lab Uap Rekayasa
23
Lab Pengujian Pasir
Lab Kebisingan
2.4.2 Teknik Mesin Universitas Diponegoro
Lokasi: Jl. Prof. Sudharto, SH. Tembalang,
Semarang
Teknik Mesin UNDIP berdiri pada bulan Juni 1983.
24
Teknik mesin UNDIP ini berAkreditasi A. peringkat
akreditasi A dipertahankan untuk tahun 2009 ini.
Sekarang ini Jurusan Mesin memiliki 35 dosen dengan
komposisi 12 dosen bergelar Doktor, 21 bergelar S-2 (8
calon doktor), serta 1 dosen bergelar (S1). Disamping
tetap dipertahankannya akreditasi A di Jurusan Mesin,
mata kuliah dalam kurikulum yang diajarkan juga telah
diakui setara dengan kurikulum internasional. Hal ini
dibuktikan dengan adanya program pertukaran mahasiswa
dari Universitas Nasional Pukyong Korea Selatan yang
mengikuti kuliah di Jurusan Mesin UNDIP.
Adapun fasilitas yang ada di Teknik Mesin UNDIP,
yaitu:
Gedung Perkuliahan
Perpustakaan
Laboraturium
Musholla
Kantin
Sport
Parkir
2.5. Usulan Tema
“Bahan-bahan yang sederhana justru lebih mampu mencerminkan refleksi
keindahan puisinya,karena lebih bersih dari godaan maupun kepongahan.”
(Y.B.Mangunwijaya)
2.5.1. Pengertian Tema
25
Pengertian Arsitektur Fungsional dapat diketahui
dengan mengerti arti masing-masing kata.
a. Arsitektur
Berdasarkan kamus, kata arsitektur
(architecture), berarti seni dan ilmu
membangun bangunan. Banyak definisi-
definisi arsitektur yang dikemukakan oleh
para ahli, diantaranya:
“Arsitektur adalah segala macam
pembangunan yang secara sengaja dilakukan untuk
mengubah lingkungan fisik dan menyesuaikannya
dengan skema-skema tata cara tertentu lebih
menekankan pada unsur sosial budaya (Amos
Rapoport).”
Sedangkan menurut Cornelis Van De Ven,
“Arsitektur berarti menciptakan ruang dengan
cara yang benar-benar direncanakan dan
dipikirkan. Pembaharuan arsitektur yang
berlangsung terus menerus sebenarnya berakar
dari pembaharuan konsep-konsep ruang.”
b. Fungsi
Makna fungsi:
a. Fungsi dalam pengertian sederhana
adalah kegunaan
b. Fungsi juga dapat dimaknai
sebagai suatu cara untuk memenuhi
keinginan
26
c. Fungsi timbul sebagai akibat
adanya kebutuhan manusia dalam
mempertahankan dan mengembangkan
hidup.
Dalam dunia arsitektur, fungsi memiliki arti
dan posisi amat penting. Fungsi sering dipakai oleh
arsitek untuk mengukuhkan perancangannya, meski
kedengarannya aneh karena kita sering menemukan
suatu fungsi yang dapat menghasilkan berbagai
bentuk yang berbeda. Kata fungsi berasal dari
bahasa Inggris function yang berarti penginerjaan
suatu tugas. Kata itu pertama kali dipopulerkan
dalam bidang arsitektur oleh Horatio Greenough ini
mempengaruhi Louis Sullivan yang mengeluarkan
dictum form follow function yang bila kita
terjemahkan kedalam bahasa Indonesia akan berbunyi
bentuk mengikuti fungsi. Dengan mengutamakan
fungsi, proses perancangan bangunan tidak lagi dari
luar ke dalam, tetapi dari dalam ke luar sesuai
pernyataan Greenough tersebut.
“Fungsi diartikan sebagai sesuatu kekuatan
irasional, disebut sebagai “semangat kreativitas
yang tak terbatas dan fungsi daripada fungsi”.
Setiap objek yang ada di bumi adalah ekspresi pokok
dari fungsi. Objek (tujuan) dari suatu bentuk
adalah fungsi subjektif, hal mana mengikuti
kekekalan hukum alam(Louis Sullivan ).”
27
Sedangkan menurut Antonio Gaudi dalam membahas
suatu persoalan, kita seharusnya mempelajari,
memahami dan memisahkannya dari hal-hal yang
berlebihan. Kita mencoba menerapkan gagasan dalam
suatu bentuk dan berusaha menyederhanakannya,
tetapi tetap dapat memberikan kepuasan pada dasar-
dasar keindahan. Dengan demikian kita dapat
menghindari permasalahan-permasalahan struktur,
konstruksi, denah, atau tata ruang dan lain-lain
aspek perencanaan, arsitektural.
Sebuah bangunan dikatakan memiliki fungsi
apabila bangunan tersebut dibuat dengan tujuan yang
jelas untuk apa bangunan itu dibangun, dipakai
untuk kegiatan apa saja dan apa kegiatan utamanya.
Yang dimaksud dengan fungsi bangunan ialah cara
bangunan dapat melayani pemakaian dalam suatu
kegiatan yang mengandung proses mencapai tujuan dan
ada bagian-bagian dari proses kegiatan.
Bangunan berfungsi dengan baik jika semua
unsul diatur dengan baik sehingga tidak terjadi
hambatan dalam pelaksanaannya. Dalam sebuah
bangunan yang fungsional, tidak ada bagian yang
sia-sia. Seluruh bangunan harus lahir atas dasar
kebutuhan sehingga bangunan tersebut dapat
difungsikan secara fungsional.
Fungsi adalah suatu hubungan yang komplek
antara 6 unsur, yaitu: kebutuhan (needs), kegunaan
(use), metode, asosiasi, estetik dan konsekuensi.
28
Unsur-unsur fungsi dan penjelasannya sebagai
berikut:
1. Kebutuhan
Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu
syarat yang perlu dipenuhi oleh semua
perancangan adalah kebutuhan yang untuknya
suatu rancangan dibuat. Bila kebutuhan itu
tidak terpenuhi, maka rancangannya tidak
berkinerja. Kebutuhan yang mendasar adalah
kebutuhan untuk mempertahankan hidup.
Diluar itu, kita akan menambahkan kebutuhan
masa kini. Daftar kebutuhan sekunder akan
bertambah terus untuk mencapai tujuan.
Namun demikian, perancangan perlu
meletakkan tuntutan-tuntutan tertentu
sebagai syarat untuk terpenuhinya hasil
rancangan.
2. Kegunaan
Kegunaan akan menyusul sebagai syarat
yang perlu dipenuhi oleh suatu rancangan.
Semua hasil rancangan akan ada kegunaannya
apabila ditinjau dari segi tertentu, oleh
sebab itu, setiap rancangan perlu
menampilkan kinerjanya agar menjadi
berguna. Dia perlu menunjukkan bagaimana
pemakai dapat memakainya. Rancangan dapat
kita gunakan sebagai alat, sebagai
komunikasi dan sebagai simbol.
29
3. Metode
Metode adalah suatu proses yang
melibatkan alat dan bahan. Konteks ini
lebih sesuai dengan dunia rancangan produk
atau kerajinan. Dalam arsitektur, alat dan
bahkan akan memiliki arti yang berbeda.
Suatu rancangan yang tidak memenuhi kinerja
dalam segi alat dan bahan akan sia-sia
belaka.4.
4. Asosiasi
Asosiasi adalah suatu keadaan yang
menghubungkan kita dengan keadaan atau
gejala lain yang sebelumnya telah dikenal
baik. Rancangan yang baik adalah rancangan
yang membangkitkan asosiasi yang tidak
menimbulkan penolakan dari pemakainya,
5. Estetik
Estetik merupakan suatu unsur dalam
komplrks fungsi dalam kaitan rancangan yang
berhubung dalam daya tarik. Keterkaitan
terhadap mata atau indera lain yang dituju
oleh suatu hasil buatan kita perlu menarik.
Bila tidak, dia tidak akan memuaskan orang
yang memakainya,
6. Konsekuensi
Rancangan yang dilaksanakan selalu
berkonsekuensi terhadapat sekitarnya.
30
Pemakai rancangan maupun lingkungan akan
menerima konsekuensi tersebut. Dari segi
pemakai, rancangan yang baik adalah yang
mampu mencerminkan makna sosial dan budaya
dalam zaman yang menghasilkannya. Dari segi
lingkungan, rancangan perlu mencerminkan
pemikiran penghematan sumber daya alam dan
pemudahan penyembuhan bagi kerusakan di
tapak.
Dari pengertian-pengertian diatas, maka
Arsitektur Fungsionalisme berarti suatu lingkungan
binaan yang dibuat oleh manusia yang berhubungan
dengan masalah tingkat kelancaran dan kenyamanan
pemakaian serta kemudahan dalam pemeliharaan
bangunan. Arsitektur fungsional merupakan suatu
pandangan dalam Arsitektur Modern yang menuntut
fungsi dan kebutuhan pengguna sebagai hal utama
dalam merancang bangunan.
Dalam bangunan yang fungsional terdapat pola
hubungan yang jelas, sehingga tidak membingungkan
pemakainya. Setiap ruang dalam bangunan yang
fungsional menuntut syarat-syarat yang penting
sekali untuk dipenuhi baik syarat fisik dan psikis.
Syarat fisik umumnya lebih mudah dipenuhi karena
lebih mudah menghitungnya. Syarat fisik meliputi:
1. Syarat ukuran luas dan tinggi ruang untuk
memenuhi suatu kegiatan tertentu. Adapun
31
syarat minimum yang efisien dan ada syarat
maksmum yang masih dapat dijangkau.
2. Syarat luas untuk gerak perorangan maupun
kelompok, standar minimum statis gerak.
3. Syarat luas untuk perlengkapan kelompok
kebutuhan lain.
4. Syarat hubungan dan pemisahan antar bagian
dalam ruangan itu sendiri atau dengan
luasannya.
2.5.2. Interpretasi Tema
Perancangan Pengembangan Gedung Perkuliahan
Teknik Mesin USU ditekankan pada kebutuhan dan
aktifitas yang kemudian diwujudkan dalam penggunaan
ruang-ruang yang ada serta mengolah sirkulasi yang
efektif dan efisien sehingga secara umum bangunan
Teknik Mesin USU akan berhasil secara fungsional.
Arsitektur fungional adalah suatu bidang ilmu
yang menerapkan disiplin ilmunya untuk mewujudkan
bangunan yang lebih menekankan kepada kegunaan dan
kebutuhan-kebutuhan manusia sehingga dapat beroperasi
sebagaimana mestinya tanpa hambatan. Mempunyai ciri-
ciri:
Kebutuhan pemakai harus diprioritaskan,
Bentuk berasal dari tuntutan fungsi atau
penggunaannya,
Bagian-bagian bangunan dibedakan sesuai dengan
tujuannya,
32
Sruktur disesuaikan dengan fungsi dan
penekanan pada penggunaannya.
Karakteristik-karakteristik dari fungsional, yaitu:
Fungsi adalah Proses
Dalam proses penciptaan suatu karya
arsitektur fungsi juga sejalan dengan proses
tersebut. Unsur pemakai/pengguna, pemilihan
komponen bangunan, penyusunan ruang,
pengolahan bentuk dan proses penciptaan
lainnya akan dideteksi dari fungsi setiap
aspek.
Fungsi adalah Tujuan
Karena fungsi adalah proses, maka akan
mengarah pada satu tujuan dan karenanya
arsitektur diciptakan.
Fungsi Adalah Keseluruhan
Fungsi mengacu pada keseluruhan /
totalitas karya arsitektur. Keseluruhan dari
fungsi terletak didalam proses. Apabila ini
memperlihatkan keseragaman yang cukup untuk
diasingkan dan dapat dikatakan berlangsung,
maka itu adalah suatu kesatuan. Kesatuan
fungsional ini meliputi keberadaan itu
sendiri, cara persepsi, dan tujuan terhadap
mana ia diarahkan.
Fungsi adalah Perilaku
Dalam sistem arsitektur, fungsi
dipengaruhi oleh kecenderungan perilaku yang
33
timbul dalam setiap tahapan prosesnya. Hampir
tidak mungkin untuk memikirkan sebuah bangunan
dari segi fungsional tanpa memikirkan bagaiman
bangunan tersebut berfungsi dan berperilaku.
Fungsi adalah Hubungan
Sebagai suatu sistem, maka fungsi berada
dalam keterkaitan antara komponen satu dengan
lainnya
Fungsi adalah Keperluan
Agar suatu fungsi beroperasi menurut
caranya, fungsi harus memiliki beberapa
atribut, kualitas dan karakteristik tertentu,
dan hal-hal itu harus dihubungkan menurut
suatu cara tertentu. Tiap perubahan pada
hubungan-hubungan ini akan mengubah operasi
dan maka dari itu fungsi sifat-sifat tersebut
harus berlangsung dan demikian pula hubungan
tidaklah pada wujud benda, tetapi pada wujud
fungsinya. Itu bukanlah suatu keperluan mutlah
melainkan suatu keperluan bersyarat terhadap
dan terikat kepada fungsi.
Adapun beberapa persyaratan teknis dari bangunan yang
fungsional adalah:
1.Secara Umum;
34
Analisa persyaratan teknis meliputi
kapasitas dan persyaratan ruang yang
mengutamakan kenyamanan optimal untuk setiap
jenis kegiatan, seperti :
Letak, dimensi, dan komposisi bukaan
untuk pencahayaan dan ventilasi yang
optimal
Seleksi material
Bentuk massa dan estetika
Prinsip dan analisa struktur.
2.Secara Khusus
Mengingat bahwa Gedung Teknik Mesin
memiliki fungsi sebagai fasilitas umum dan
tempat pelayanan, maka persyaratan teknis yang
penting untuk diperhatikan adalah:
Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan yang mudah
dicapai dan mendukung kegiatan yang
berlangsung di dalam Gedung Teknik Mesin.
Pencapaian
Pencapaian yang mudah, sehingga
dapat dicapai berbagai mahasiswa/i
Teknik.
Utilitas
Bangunan memiliki fasilitas utilitas
yang memadai, yaitu memiliki jaringan air
bersih, air kotor, jaringan listrik,
telepon, dan sebagainya
35
2.5.3. Keterkaitan Tema dengan Judul
Konsep fungsional menyatakan secara tidak
langsung sekumpulan tata cara untuk memecahkan
masalah arsitektural:
a. Diperlukan suatu pengurangan penekanan akan
hal konkrit demi kepentingan hal abstrak,
b. Konsep fungsional memerlukan suatu ringkasan
kejelasan yang tinggi, seperti variabel-
variabel penting dan sifat dari hubungan
antar variabel-variabel tersebut.
c. Konsep fungsional memerlukan tidak hanya
suatu keasyikan dengan, tetapi suatu
kejelasan akan persepsi dari totalitas.
Dasar dari pertimbangan fungsional terdiri dari:
a. Melihat peruntukannya,
b. Melihat kegiatan dan aktifitas,
c. Melihat kondisi site dan lingkungan dimana
bangunan tersebut berada.
Bangunan yang fungsional adalah bangunan yang
dalam pemakaiannya memenuhi kebutuhan secara tepat
dan tidak mengenyampingkan kenyamanan para
pemakainya.
Gedung Teknik Mesin merupakan bangunan yang
memiliki fungsi yang beragam. Gedung ini juga
memiliki fasilitas umum bagi para mahasiswa/i bahkan
36
juga kalangan dosen. Oleh karena itu, diperlukan
adannya pengutamaan fungsi dan efisiensi sirkulasi
yang dapat mewadahi segala aktivitas tersebut.
Mengingat bahwa Gedung Teknik Mesin ini
dibawahi oleh Universitas Sumatera Utara, maka Gedung
Teknik Mesin tidak hanya melayani sesuai fungsi,
tetapi juga mementingkan kenyamanan para
pengunjungnya. Dapat diartikan melalui pelayanan
sirkulasi dan kesan yang ditimbulkan dari bangunan
adalah menyenangkan, sederhana, dan berkualitas.
Selain mementingkan fungsi dan kebutuhan
penggunanya, Gedung Teknik Mesin yang bersifat
mendidik harus menyesuaikan diri dengan kondisi
alam dan budaya di lingkungan sekitarnya. Gedung
Teknik Mesin tidak hanya bersifat sebagai wadah bagi
para mahasihwa/i, tetapi juga memberikan prestasi
kepada USU melalui penyesuaian mendirikan bangunan
ini. mengingat fungsinya sebagai fasilitas
pelayanan. Oleh karena itu, tema fungsional lebih
tepat diterapkan dalam merancang Gedung Teknik Mesin
USU.
2.5.4. Studi Banding Tema Sejenis
a. La Roche (1923), Paris, Le Corbusier dan Pierre
Jeanneret
37
Denah rumah berbentuk huruf L, dimaksudkan
untuk memisahkan 2 penghuni berbeda. Sisi utama di
depan (untuk gallery) berupa ruang, luas dan tinggi
karena adanya mezzanine kombinasi dengan 2 atau 3
lantai dengan sisi lainnya. Di atas terdapat sebuah
balkon menjorok melayang dan ada semacam jembatan
menghubungkan ruang-ruang berseberangan
dengan mezzanine. Selain tangga, Le Corbusier juga
merancang jalur naik landai (ramp). Banyak jendela
besar dan lebar di atas dan disamping. Jendela ini
bentuknya tidak lagi seperti dinding dilubangi pada
bangunan klasik, tetapi berupa bidang membentuk
komposisi horizontal-vertikal (terdiri dari bidang
kaca.
38
b. Bauhaus (1925-1926) di Dessau, Jerman, Walter
Gropius
Sekolah seni Bauhaus, dibangun oleh pendiri dan
direktur Bauhaus, Walter Gropius. Bangunan terkesan
sederhana, dengan komposisi garis dan bidang. Terbuat
dari beton bertulang dan bidang kaca transparan.
Bangunan didominasi bidang transparan, yang memberikan
pandangan luas, dan cahaya bisa masuk. Hal ini
tentunya disesuaikan dengan fungsi bangunan sebagai
bangunan sekolah. Konsep yang sama digunakan untuk
membangun rumah tinggalnya sendiri.
39
Gambar 3.4 Bauhaus, Walter Gropius(Sumber: www.google.co.id, 2013)