proposal riset
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada saat ini
telah merambah berbagai macam bidang. Merubah cara pandang
kita, budaya kerja kita dan berbagai macam kebiasaan kita,
semisal jika dulu kita akan berbelanja harus datang ke pasar
atau mall, maka saat ini kita sudah sangat akrab dengan
belanja online dalam istilah IT nya dinamakan e-commerce
sehingga untuk berbelanja maka tak perlu kemana-mana karena
barang akan dihantarkan langsung ke depan pintu rumah kita.
Jika pada zaman dahulu kita sering berkirim surat dengan
sahabat kita yang berada pada negara lain, dan tentu saja ini
memakan waktu, biaya dan tenaga maka saat ini kita telah akrab
dengan surel (surat elektronik atau e-mail) sehingga pesan
kita akan tersampaikan bukan lagi pada hitungan hari/minggu,
tapi hanya dalam hitungan detik dan tidak akan salah alamat.
Jika pada masa-masa sebelumnya kita kenal KTP sebagai kartu
identitas kita, maka pemerintah hari ini telah menggalakkan
penggunaan e-ktp untuk mendata masyarakat dalam satu database.
1
Ini adalah sekelumit contoh bagaimana penggunaan teknologi
telah berpengaruh dalam sisi kehidupan kita, tak terkecuali
dalam dunia pendidikan. Kelas-kelas konvensional dimana
seorang guru harus bertatap muka untuk pembelajaran dengan
peserta didik adalah model klasik, saat ini pembelajaran pun
dapat dilakukan dengan jarak jauh, begitupun dengan
menghantarkan bahan ajar, media ajar, bahkan evaluasi dapat
dilakukan oleh guru dalam waktu yang singkat dan menyebar ke
segala arah. Partisipasi aktif peserta didik pun diberikan
kesempatan seluas-luasnya untuk bertanya, berdiskusi, menjawab
pertanyaan, sampai dengan menggali sendiri informasi sebanyak-
banyaknya informasi dilanjutkan dengan mengkonstruksi
pengetahuannya sehingga bertambahlah pengalaman belajar dan
mengikat makna, sampai disini harapannya tujuan dan esensi
pembelajaran yang sesungguhnya akan didapatkan. Hal inilah
yang dinamakan e-learning.
Sumber dari wikipedia E-Learning adalah pembelajaran jarak
jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer,
jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan
pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka
masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti
2
pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula
dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang
bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet.
Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan
secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet,
distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun
termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi
belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan
melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan
CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.
dalam bukunya yang berjudul “The E-Learning Question and Answer
Book”, Penerbit Amacom Publishing tahun 2003. Allan Henderson
memaparkan bahwa perusahaan-perusahaan di Amerika dapat
menghemat 50 – 70 % untuk biaya training dengan e-learning
dibandingkan dengan metode konvensional (laporan Training
Magazine). Dilanjutkan dengan laporan bahwa IBM berhasil
membukukan keuntungan sebesar $375 juta dalam penggunaan e-
learning pada tahun 2001. Sementara Hawlet Packard salah satu
perusahaan elektronik terbesar di dunia pun berhasil mencatat
keuntungan $5,5 juta karena mengubah pola training
konvensional menjadi e-learning untuk karyawan-karyawannya.
3
Contoh-contoh inilah yang menjadi bukti bahwa dalam
penerapannya e-learning ternyata mampu menekan biaya menjadi
sangat kecil karena dalam e-learning semua sumber/media
belajar berbasis digital/paperless (tanpa biaya cetak), komunikasi
dan transportasi pun dapat dihemat karena pembelajaran pun
dapat dilakukan jarak jauh serta lebih interaktif.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang berperan
penting sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan masyarakat
dan putra putri bangsa, menggunakan media e-learning ini
sebagai daya dukung untuk pengembangan kompetensi dan
pengetahuan akan mempercepat tujuan pembelajaran dan
penyerapan materi sehingga berdampak positif untuk lembaga
pada khususnya dan segenap masyarakat Indonesia pada umumnya.
SMAN Rancakalong berperan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya di bidang Teknologi Informasi. Selama
ini semua proses pembelajaran di SMAN Rancakalong masih
bersifat konvensional, dengan kata lain bahwa proses belajar
mengajar antara siswa dengan guru hanya dapat dilakukan dengan
syarat terjadinya pertemuan antara siswa dengan guru di dalam
kelas. Jika pertemuan antara siswa dengan guru tidak terjadi
4
maka secara otomatis proses pembelajaran pun tidak dapat
dilaksanakan.
Selain itu proses transfer ilmu pengetahuan hampir
sepenuhnya dilakukan di dalam kelas yang menyebabkan transfer
ilmu pengetahuan bisa terlambat jika pertemuan tidak terjadi.
Keadaan seperti ini sangat jelas dapat menghambat proses
pembelajaran di SMAN Rancakalong yang dapat berakibat
berkurangnya pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran.
Di sisi lain SMAN Rancakalong belum mempunyai suatu
sarana untuk mengelola dan memudahkan dalam penyebaran
artikel, makalah, maupun ilmu pengetahuan lain khususnya di
bidang TI yang ditujukan untuk memberikan pendidikan gratis
bagi masyarakat umum. Maka perlu dibuat suatu aplikasi e-
Learning berbasis web yang dapat diakses kapan saja dan dimana
saja sehingga mendukung proses pendidikan di SMAN Rancakalong
serta mempermudah dalam penyebaran ilmu pengetahuan kepada
masyarakat umum.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Melihat latar belakang masalah tersebut, serta membaca
dokumentasi dan referensi seputar pembuatan, penerapan dan
5
pengembangan aplikasi e-Learning, maka dapat dirumuskan
beberapa pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana merancang suatu aplikasi e - Learning di SMAN
Rancakalong berbasis web menggunakan perangkat lunak
Macromedia Dreamweaver 8 ?
b. Bagaimana menerapkan aplikasi e-Learning di SMAN
Rancakalong sehingga mampu mendukung kegiatan belajar
mengajar ?
c. Bagaimana metode penyampaian E-learning di SMA
Rancakalong ?
1.3 TUJUAN MASALAH
Tujuan
Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk merancang
aplikasi E-learning yang berbasiskan web pada SMAN Rancakalong
untuk meminimalisir kesulitan para siswa, dan guru dalam KBM.
6
Manfaat
1. Dapat memudahkan para siswa untuk memperoleh materi.
2. Memudahkan para guru untuk dapat mendistribusikan
materi
3. Memudahkan pihak sekolah memberikan suatu pengumuman
1.4 PEMBENTUKAN MODEL
Dalam membangun sebuah sistem diperlukan suatu pemodelan.
Dan model yang cocok untuk e-learning di indonesia adalah
Metode pengembangan sistem SDLC (System development life
cycle) Oleh karena itu penulis menganggap model ini sangat
cocok dalam melakuakan penelitian ini, karena model ini dapat
membangun sistem dan memberikannya kepada pengguna melalui
tahapan perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi
dengan cara memahami dan menyeleksi keadaan dan proses yang
dilakukan pengguna untuk dapat mendukung kebutuhan pengguna
dari sebuah sistem e-learning di SMA Rancakalong metode
analisis dan metode perancangan :
1. Metode Analisis
Pengamatan : melakukan pengawasan terhadap kegiatan sekolah
yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi E-learning.
7
Wawancara : melakukan tanya jawab, meminta keterangan atau
pendapat mengenai aplikasi E-learning kepada warga sekolah.
Kuesioner : membuat alat riset atau survey yang
terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis.
Studi Pustaka : melakukan penelitian melalui buku-buku yang
memuat berbagai macam materi tentang aplikasi E-learning.
2. Metode Perancangan menggunakan metode perancangan
berbasis object oriented melalui tahapan :
a. Pembuatan Unified Modelling Language (UML)
b. Pembuatan rancangan basis data
c. Pembuatan rancangan layar.
1.5 KONTRIBUSI PENELITIAN
Hasil yang diperoleh dalam peneltian ini diharapkan dapat
digunakan, antara lain :
1. Untuk memajukan dan mengembangkan e-learning dalam proses
pembelajaran di sekolah SMAN Rancakalong.
2. Melakukan modern terhadap pembelajaran dengan menerapkan
e-learning yang melibatkan siswa dan guru.
3. Menjangkau guru dan siswa dalam cakupan yang luas. Dengan
fleksibilitas waktu dan tempat, maka guru dan siswa
8
dapat melakukan kegiatan pembelajaran elektronik semakin
lebih banyak atau meluas.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistem pembahasan yang dimaksud merupakan susunan
penelitian secara singkat, yang dimaksudkan agar apa yang
dibahas dapat dimengerti secara jelas dan benar. Adapun
susunan pembahasan adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, pembentukan model, kontribusi
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Bab ini berisi tentang penjelasan e-learning, dan hal-hal
yang berhubungan dan membantu dalam penyelesaian penulisan ini
yang terdiri dari definisi umum, komponen-komponen yang harus
diterapkan dalam e-learning di sekolah SMAN Rancakalong,
9
penerapan metode analisis dan Metode Perancangan menggunakan
metode perancangan berbasis object oriented kendala-kendala
yang ada serta solusi dalam penerapan di sekolah SMAN
Rancakalong.
BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN MODEL
Dalam bab ini dibahas tentang objek penelitian, metodelogi
pengembangan model seecara kematik, uraian rinci metodelogi
pengembangan model, langkah langkah pengembangan model,
rencana model dan jadwal penelitian.
BAB IV PENGEMBANGAN MODEL
Pada bab ini diterangkan tentang pendefinisian sistem model,
aspek struktur, pada aspek struktur terdapat perilaku sistem,
performansi sistem, lingkungan sistem dan formulasi model yang
di kembangkan dan diterapkan dalam e-learning. Kemudian
menjelaskan tentang analisis model dan validasi model
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang hasil akhir berupa kesimpulan
hasil penulisan serta saran.
1.7 KEGUNAAN MODEL
10
Dengan menggunakan model atau metode yang di jelaskan pada
penjelasan sebelumnya, model tersebut memudahkan penulis untuk
merepresentasikan dan mengimplementasi suatu sistem dimana
sistem ini dapat berguna bagi pengguna e-leaning di sekolah
SMAN Rancakalong sehingga dapat Mempermudah penyempurnaan dan
penyimpanan materi pembelajaran. Fasilitas yang tersedia dalam
teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus
berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan
belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau
pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan
materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
1.2 PENGERTIAN SISTEM YANG MENDUKUNG E-LEARNING
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning,
merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang
menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem
pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi
logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning
menurut versinya masing-masing, diantaranya :
Jaya Kumar C. Koran (2002)
e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran
yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau
internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau
bimbingan.
Dong (dalam Kamarga, 2002)
e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui
perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar
yang sesuai dengan kebutuhannya.
12
Rosenberg (2001)
menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan
teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang
dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Darin E. Hartley [Hartley, 2001]
eLearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan
komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary,
2001]
eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan
aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan
media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang
dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal
maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah
13
pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes
yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah
disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan
pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat
interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada
karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh
universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan
konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-
learning untuk umum.
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan
interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana
mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi
dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,
pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas
(biasanya tanpa memungut biaya).
Peranan Sistus Web
Sebelumnya penyebaran informasi lebih banyak dilakukan melalui
media cetak (surat kabar, majalah, buku, atau brosur). Proses
14
ini dapat memakan waktu cukup lama, bahkan hingga berhari-hari.
Belum lagi ditambah dengan waktu pengiriman yang sangat
tergantung pada lokasi yang dituju. Kehadiran web menjadikan
internet mengalami banyak sekali perubahan. Dengan menggunakan
format HTML (Hypertext Markup Language), sebuah dokumen dapat
memuat teks dan gambar sekaligus. Bahkan dengan perkembangan
HTML, dokumen dalam bentuk multimedia (perpaduan grafik,
animasi, suara, dan video) mampu ditampilkan. Internet tidak
hanya tempat orang berkomunikasi, tetapi juga menjadi tempat
orang mendapatkan berita, informasi, dan pengetahuan. Di negara
yang maju, ada yang menggunakan internet sebagai sambungan
untuk video. Dengan demikian, informasi yang tersedia di
internet akan menjadi daya tarik bagi semua orang.
Web Server
Suatu aplikasi yang jalan pada suatu situs web dan bertanggung
jawab untuk merespon permintaan file dari web browser. Dalam
melakukan permintaan suatu halaman pada suatu situs web,
browser melakukan koneksi ke suatu server dengan protokol HTTP.
Server akan menanggapi koneksi tersebut dengan mengirimkan isi
file yang diminta dan memutuskan koneksi tersebut. Web Browser
kemudian memformat informasi yang didapat dari server. Pada
15
bagian server, browser yang berbeda dapat melakukan koneksi
pada server yang sama untuk memperoleh informasi yang sama.
Dalam memberikan halaman yang diminta web server dapat
melakukan kerja sama dengan server lain seperti Aplikasi
Server.
Web Browser
Software yang dijalankan pada komputer pengguna (client) yang
meminta informasi dari server web dan menampilkannya sesuai
dengan file data itu sendiri. Tugas utama dari web browser
adalah mendapatkan dokumen dari web lalu memformat dokumen
tersebut bagi pengguna. Untuk mendapatkan halaman tersebut,
harus diberikan alamat dari dokumen tersebut.
Electronic Learning
Sistem Pembelajaran Elektronik atau E - Pembelajaran
(Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru
dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan
konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau
16
murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk
menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung.
2.2 SPESIFIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN MODEL SECARA YANG SUDAH
ADA DALAM MASALAH YANG DITELITI
E-learning dalam bidang IT sudah banyak yang menerapkan
sisitem ini dari sumber ilmu komputer yang ada kebanyakan
tujuan dari penerapan sistem ini in ialah Menghemat biaya
pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-
buku), Mengurangi biaya perjalanan, Melatih pembelajar lebih
mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Contoh E-
learning yang diterapkan oleh ilmukompuer.com
17
konsep e-lerning IlmuKomputer.com
konsep e-learning yang banyak sudah diterapkan di indonesia
Melakukan Survey, Menyusun Agenda Umum, Rencana ke Depan, dan Mulai Mengelola Situs e-Learning
Konsep dan agenda program yang tidak tersusun dengan baik dan jelas, cenderung asal jadi dan keberlanjutan program tidak mendapatkan porsi penting.
Menyajikan Tema dan Materi Terpadu dan Komprehensif,
Pendesainan web dan pengelolaannya tidak dikerjakansecara profesional.
Materi Dibuat Semenarik Mungkinmengenalkan Situs e-learning ke BerbagaiKomunitas Yang Berhubungan, Daftarkan ke Search Engine Dunia maupun Indonesia
Tidak dilakukan update yang kontinyu, padahal ini adalah nyawa dari sebuah situs e-Learning. Tanpa konsistensi update, situs akan ditinggal pengguna/pembaca.
Manajemen Yang Baik Terhadap SDM (Penulis, Pengelola)dan Pembaca
Para penulis dan juga pengelolatidak termotivasi untuk berkontribusi lebih lanjut, dikarenakan tidak ada penghargaan, income atau side effect dari keaktifan mengelola dan menulis
Perbandingan e-learning Ilmukompurer.com dengan e-learning
yang sudah banyak diterapkan di indonesia
2.3 KERANGKA PEMIKIRAN
Ketertarikan terhadap e-learning pada bidang pendidikaan
membuat penulis akan menerapkan bagaimana e-learning yang baik
menurut landasi konsep yang dibahahas oleh IlmuKomputer.com
dimana konsep ini bertujuan untuk pengelola selalu produktif.
Selalu Menjaga hubungan dengan pembaca dan penguna situs kita
bisa dilakukan dengan adanya forum diskusi, milis, buku tamu,
18
dsb. Usahakan pembaca mempunyai keterikatan dengan e-learning
kita. Apabila dana memungkinkan, lakukan perlombaan menulis
atau program beasiswa kepada siswa tidak mampu yang mau
produktif menulis di situs eLearning ini.
BAB III
METODOLOGI PENGEMBANGAN MODEL
3.1 Objek Penelitian
SMAN RANCAKALONG adalah Sekolah Menengah Umum yang
terletak di jalan Raya Rancakalong km.02 dusun legokbitung
desa nagarawangi kec Rancakalong berdiri pada tahun 1998
memiliki siswa kurang lebih 240 siswa dan 33 guru dalam 1
kelas memiliki rata-rata 20 siswa di mana terdapat 2 jurusan
yaitu jurusan IPA dan IPS. Terdapat beberapa ekstrakurikuler
futsal, bulutangkis, paskibra, PMR, pramuka, rohis, seni
budaya, volly ball.
3.2 Metodologi Pengembangan Model Secara Skematik
Metode SDLC adalah metode yang menggunakan pendekatan
sistem yang disebut pendekatan air terjun ( waterfall approach
19
) dimana setiap tahapan sistem akan dikerjakan secara berurut
menurun dari perencanaan, analisa, desain, implementasi, dan
perawatan ( Aji Supriyanto, 2005: 272 ).
Menguraikan dari pembahasan pembentukan model yang
terdapat di bab II saya akan menerapkan tahap-tahap sebagai
berikut :
3.2.1 Tahap Perencanaan Sistem
Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem
yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan – kebutuhan sumber
daya seperti perangkat fisik, manusia, metode ( teknik dan
operasi ), dan anggaran yang sifatnya masih umum ( belum
detail/rinci ). Langkah – langkah dalam tahap perrencanaan
adalah :
- Menyadari adanya masalah.
- Mendefinisikan masalah.
- Menentukan tujuan sistem.
- Mengidentifikasi kendala – kendala sistem.
- Membuat studi kelayakan
- Mempersiapkan usulan penelitian sistem.
- Menyetujui atau menolak penelitian sistem.
20
- Menetapkan mekanisme pengendalian.
3.2.2 Tahap analisa sistem
Tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan
untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. Langkah –
langkah tahap analisa adalah:
- Identifikasi masalah.
- Mengorganisasikan tim proyek.
- Mendefinisikan kebutuhan informasi.
- Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
- Membuat laporan hasil analisis.
- Tahap Desain Sistem
3.2.3 Tahap desain sistem
21
Tahap setelah analisa sistem yang menentukan proses dan data
yang diperluhkan oleh sistem baru dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan kepada para pemakai, serta memberikan gambaran yang
jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram
komputer dan ahli teknik lain yang terlibat. Langkah – langkah
yang dilakukan pada tahap desain sistem adalah:
- Menyiapkan rancangan sistem yang terinci.
- Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.
- Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.
- Memilih konfigurasi terbaik.
- Menyiapkan usulan implementasi.
- Menyetujui atau menolak penerapan sistem baru.
3.2.4 Tahap Implementasi
Tahap di mana desain sistem dibentuk menjadi suatu kode
(program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah – langkah pada
tahap implementasi sistem adalah:
- Merencanakan implementasi.
- Melakukan kegiatan implementasi.
- Menyiapkan fasilitas fisik.
- Menyiapkan personel.
22
- Melakukan simulasi.
- Beralih ke sistem yang baru.
3.2.5 Tahap Pemeliharaan
Tahap yang dilakukan setelah tahap implementasi, yang
meliputi pemakaian atau penggunaaan, audit sistem, penjagaaan,
perbaikan, dan peningkatan sistem.
3.3 Uraian Rinci Metodologi Pengembangan Model
Metode SLDLC menjelaskan tahapan-tahapan pembuatan sistem
dengan rinci supaya sistem dapat berjalan dengan baik.
Penerapan e-learning di SMA Rancakalong akan menerapkan metode
SLDLC. Melakukan tahapan yang sudah dijelaskan dengan tahapan
awal yaitu tahapan perancanaan sistem dimana di ambil dari
kebutuhan sumber daya manusia yang ada di SMA Rancakalong
seperti perangkat fisik, metode, teknik, anggaran yang
sifatnya masih umum ( belum detail/rinci ), dan kendala-
kendala dalam sistem yang sudah dibangun. Tahapan analisis
sistem yaitu dengan menganalisis yang sudah ada nantinya akan
diperbaiki sesuai dengan perancangan sistem. Tahapan desain
23
sistem dengan menyajikan e-learning SMA Rancakalong dengan
desain yang menarik sesuai dengan yang dibutuhkan oleh guru
dan siswa SMA Rancakalong. Tahapan implementasi sistem dengan
membandingkan sistem yang sudah ada, melakukan percobaan.
Tahapan pemeliharaan yaitu penjagaan sistem oleh seluruh
masyarakat SMA Rancakalong.
3.4 Langkah-Langkah Pengembangan Model
Langkah awal dengan mengumpulkan data dari sumber daya
manusia melakukan pembahasan dengan guru terhadap sistem lama,
menambahkan konten yang ada dalam sistem baru melakukan
terobosan baru dengan sistem security yang baik, menarik minat
pembaca dengan ficture beragam. Selanjutnya langkah terakhir
menguji kelayaran sistem.
24
Perancangan di atas akan di uji / simulasi dari penerapan e-
learning di SMA Rancakalong dengan melibatkan guru yang
bersangkutkan terhadap sistem e-learning ini.
3.6 Jadwal Penelitian
26
Dalam melakukan penelitian diperlukan data yang akan
membangun sistem di mana data tersebut diperoleh dari analisis
yang diteliti di antaranya dengan melakukan penjadwalan :
No KegiatanBulan
feb mar apr mei
1 Pengumpulan Data
2 Perancangan dan PembuatanAlgorithma Pemrograman
3 Uji Aplikasi
4 Analisa
BAB PENUTUP
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa E-learning adalah sistem atau konsep
pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses
belajar mengajar. Perbedaan Pembelajaran antara Metode
Tradisional dan Metode E-Learning yaitu pada Metode
Tradisional, seorang guru dianggap sebagai orang yang serba
tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuannya
kepada siswa atau mahasiswa.
27
Sedangkan pembelajaran pada Metode E-Learning seorang
siswa atau mahasiswa dituntut untuk dapat mandiri pada waktu
tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana
pembelajaran dengan Metode E-Learning akan ‘memaksa’ pelajar
memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya.
Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha,
dan inisiatif sendiri.
SARAN
Setelah melakukan pembahasan penulis ingin memberikan masukan
yang berupa saran bahwa penulis mengharapkan apa yang menjadi
proposal tidak hanya menjadi suatu teori saja, namun dapat di
praktekkan didalam pembelajaran di SMA Rancakalong sebagai
suatu pemahaman bahwa dalam persaingan yang ketat di era
globalisasi seperti saat ini sangat dibutuhkan suatu konsep
keterampilan guna mendukung pembelajaran.
Demikianlah proposal yang sederhana ini saya buat untuk
memenuhi syarat pembelajaran di mata kuliah Riset teknik
informatika ini mudah-mudahan dapat diterima dengan baik bagi
pembaca.
Apabila ada kesalahan dan kekurangan baik isi dan kata-
katanya saya mohon maaf, kritik dan saran juga saya harapkan
28