pengaruh pemahaman standar akuntansi pemerintahan
TRANSCRIPT
39
PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
(Studi Rsud Ngimbang kabupaten Lamongan)
Dwy Zulyatus Saqinah, Agung Hirmantono, Rita Nataliawati
STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of government accounting standards
and information technology implementation of the quality of financial reports
RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan partially and simultaneously. This
research uses quantitative methods. The population in this study is the staff of
RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan who carry out the function of accounting
/ financial administration namely the staff of the financial section and also the
program staff totaling 50 people. The research sample of 50 people. The sampling
technique uses total sampling. The data collection method used was a questionnaire.
Data analysis techniques used multiple regression analysis with the help of SPSS
version 26 for windows 2010.The results of this study show that partially the
government accounting standards and information technology implementation have
a positive and significant on the quality of financial reports at RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan. Based on simultaneous test result, the government
accounting and information technology implementation have a positive and
significant effect on the quality of financial reports at RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan.
Keywords: Government Accounting Standards, Information Technology
Implementation, Quality of Financial Reports
PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya
Akuntansi Sektor Publik di Indonesia
maka pertanggungjawaban atas
kinerja pemerintah menjadi suatu
tuntutan yang umum bagi
masyarakat. Organisasi sektor publik
sering dihubungkan dengan
pemerintah yang bertanggung jawab
untuk melakukan pelayanan publik di
berbagai bidang kehidupan. Salah
satu perusahaan yang bergerak di
bidang sektor publik adalah rumah
sakit menurut Ikasari et.al (2017).
Rumah Sakit Umum Daerah masih
berada pada periode transisi dalam
hal pengelolaan keuangan dengan
menetapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD). Dalam UU
Nomor 1 Tahun 2004 Pasal 68 dan
Pasal 69 memfokuskan pada instansi
pemerintah yang tugas dan fungsinya
adalah memberikan pelayanan
kepada masyarakat, diberikan
fleksibelitas dalam pola pengelolaan
keuangannya dengan sebutan badan
layanan umum. Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) adalah unit
kerja pada Satuan Kerja Perangkat
40
Daerah (SKPD) di lingkungan
pemerintah daerah di Indonesia yang
dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang atau jasa
berdasarkan prinsip efisien dan
produktivitas tanpa mengutamakan
keuntungan.
RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan telah menerapkan PPK-
BLUD dari tahun 2015 hingga saat
ini. Menurut Ekawati (2017) dalam
penelitiannya terkait dengan kualitas
laporan keuangan studi RSUD
Ngimbang, masih terdapat beberapa
kelemahan terkait laporan keuangan.
Salah satunya adalah masih buruknya
pembenahan pengelolaan keuangan
baik di pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. Dari kelemahan
tersebut juga berdampak terhadap
kualitas laporan keuangan. Untuk
menghasilkan laporan keuangan yang
berkualitas, dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Menurut Hayadi dan
Rosini (2019) dalam penelitiannya,
salah satu faktor yang dapat
menentukan kualitas laporan
keuangan adalah pemahaman Standar
Akuntansi Pemerintahan. Standar
Akuntansi Pemerintahan adalah
prinsip yang ditetapkan dalam
menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah yang
merupakan bagian dari prinsip
akuntansi. Dengan berpedoman pada
SAP, diharapkan laporan keuangan
disajikan secara relevan dan handal,
sehingga nantinya dapat digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan. SAP merupakan salah satu
acuan dalam menyusun laporan
keuangan dan sebagai landasan dasar
yang penting dalam menghasilkan
laporan keuangan yang berkualitas.
Terkait dengan penyusunan laporan
keuangan yang sesuai dengan standar
akuntansi pemerintahan, maka
diperlukan pemahaman dari sumber
daya manusia yang terlibat dengan
penyusunan laporan keuangan. Haza
(2015) juga berpendapat dalam
penelitiannya, faktor lain yang dapat
menentukan tinggi rendahnya
kualitas laporan keuangan adalah
pemanfaatan teknologi informasi.
Kapasitas yang belum mamadai
belum tentu menghasilkan laporan
keuangan yang relevan dan handal
jika belum didukung dengan
teknologi informasi. Teknologi
informasi selain sebagai pemrosesan
dan penyimpanan informasi, juga
berfungsi sebagai penyebaran
informasi. Komputer merupakan alat
yang bisa melipatgandakan dan
mengerjakan sesuatu yang manusia
mungkin tidak mampu
melakukannya. Pengolahan data
menjadi suatu informasi dengan
bantuan komputer akan lebih
meningkatkan nilai dari informasi
yang dihasilkannya. Dengan
tersedianya teknologi informasi yang
terus berkembang, diharapkan akan
membantu dalam proses pembuatan
dan penyusunan laporan keuangan
yang berkualitas dan tepat waktu, dan
semakin memudahkan seseorang
untuk melakukan aktivitas dan
pekerjaannya. RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan disini menjadi
lokasi dalam penelitian. Alasan dari
pemilihan lokasi tersebut dikarenakan
untuk mengetahui mampu tidaknya
RSUD Ngimbang dalam melakukan
penerapan dua faktor yaitu
pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan dan pemanfatan
teknologi informasi untuk
meningkatkan kualitas laporan
keuangan yang digunakan mengingat
41
RSUD ini masih berada pada wilayah
kecamatan. RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan merupakan
rumah sakit yang paling dihandalkan
oleh masyarakat. Disamping
memberikan pelayanan yang prima,
RSUD Ngimbang juga dapat
menjangkau semua kalangan
masyarakat dikarenakan melayani
sistem BPJS. RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan juga
merupakan rumah sakit yang unggul,
hal ini terbukti dengan banyaknya
penghargaan yang diperoleh antara
lain prestasi dalam Penerapan
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah tahun 2018, Pengelolaan
Keuangan Terbaik tahun 2019,
Pengelolaan Perusahaan Terbaik
tahun 2019 dan masih banyak
lainnya. Sebagai bentuk BLUD maka
rumah sakit diharapkan dapat
mengatur operasionalisasi
keuangannya sendiri, dimana di
dalam pengelolaan teknis keuangan
rumah sakit diselenggarakan
mengacu pada prinsip-prinsip
akuntabilitas, transparansi dan
efisiensi. Penerapan PPK-BLUD
diharapkan tidak hanya sekedar
menjadi perubahan format belaka,
akan tetapi tercapainya peningkatan
kualitas pelayanan publik, kinerja
keuangan dan kinerja manfaat bagi
masyarakat menjadi fokus utama
dalam pelaksanaannya.
Penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Hayadi dan Rosini (2019) dan
Haza (2015) menunjukkan bahwa
pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan dan pemanfaatan
teknologi informasi memiliki
pengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh
Jannah (2016) menunjukkan bahwa
pemahaman standar akuntansi
pemerintahan berpengaruh positif
tidak signifikan. Jefry Gasperz (2019)
dalam penelitiannya juga
menunjukkan bahwa pemanfaatan
teknologi informasi tidak
berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan. Berdasarkan
permasalahan diatas, maka peneliti
tertarik mengambil judul “Pengaruh
Pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan RSUD
Ngimbang Kabupaten Lamongan”.
Berdasarkan latar belakang
masalah diatas, maka penelitian ini
merumuskan permasalahan sebagai
berikut, antara lain :
1. Apakah ada pengaruh pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan
terhadap kualitas laporan
keuangan RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan?
2. Apakah ada pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi
terhadap kualitas laporan
keuangan RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan?
3. Apakah ada pengaruh pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan
dan pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kualitas
laporan keuangan RSUD
Ngimbang Kabupaten Lamongan?
Dari perumusan masalah
tersebut, penelitian ini memiliki
tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh
pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan terhadap kualitas
laporan keuangan RSUD
Ngimbang Kabupaten Lamongan.
2. Untuk mengetahui pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi
terhadap kualitas laporan
42
keuangan RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan.
3. Untuk mengetahui pengaruh
pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan dan pemanfaatan
teknologi informasi terhadap
kualitas laporan keuangan RSUD
Ngimbang Kabupaten Lamongan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan
Pengertian Standar Akuntansi
Pemerintahan terdapat dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 yang berbunyi, Standar
Akuntansi Pemerintah yang
selanjutnya disebut SAP adalah
prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan
pemerintah. Menurut Indra Bastian
(2010:138) tujuan Standar Akuntansi
Pemerintahan adalah meningkatkan
akuntabilitas dan keandalan
pengelolaan keuangan pemerintah.
Penyusunan PSAP dilandasi oleh
kerangka konseptual akuntansi
pemerintahan, yang merupakan
konsep dasar penyusunan dan
pengembangan Standar Akuntansi
Pemerintahan, penyusunan laporan
keuangan, pemeriksa, dan pengguna
laporan keuangan dalam mencari
pemecahan atas sesuatu masalah yang
belum diatur dalam PSAP. Lingkup
pengaturan peraturan pemerintah ini
meliputi SAP Berbasis Akrual dan
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual.
Laporan keuangan yang dihasilkan
dari penerapan SAP Berbasis Akrual
dimaksudkan untuk memberi manfaat
lebih baik bagi para pemangku
kepentingan, baik para pengguna
maupun pemeriksa laporan keuangan
pemerintah, dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan. Penyajian
laporan keuangan terdiri sebagai
berikut : Basis Akrual, Komponen
Laporan Keuangan dan Periode
Pelaporan. Standar Akuntansi
Pemerintah merupakan salah satu
aspek penting yang diperlukan untuk
meningkatkan kualitas tata kelola
keuangan negara dan pelaporan
keuangan pemerintahan. Terdapat
banyak pihak yang berkepentingan
dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan antara lain penyaji
laporan keuangan, auditor,
masyarakat pengguna laporan
keuangan, organisasi profesi
akuntansi, akademisi dan pemerintah.
Standar Akuntansi Pemerintahan
perlu dikembangkan untuk
memperbaiki praktik akuntansi
keuangan pada lingkungan organisasi
pemerintahan Mahmudi (2011).
Dari definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa setiap kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah wajib
dilaksanakan, salah satunya dalam
proses menyusun dan menyajikan
laporan keuangan. Setiap aparatur
yang berhubungan dengan pelaporan
keuangan, perlu pemahaman yang
baik dan beberapa dasar pemikiran
yang penting dalam penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Menurut Sutarman (2012:13)
Teknologi informasi adalah suatu
studi, perancangan, pengembangan,
implementasi, dukungan atau
manajemen sistem informasi berbasis
komputer, khususnya aplikasi
perangkat lunak dan perangkat keras
komputer. Tujuan dari teknologi
informasi antara lain untuk
memecahkan masalah, untuk
membuka kreativitas, dan untuk
meningkatkan efektivitas dan
43
efisiensi dalam melakukan pekerjaan.
Sedangkan fungsi dari teknologi
informasi yaitu menangkap (capture),
mengolah (processing),
menghasilkan (generating),
menyimpan (storage), mencari
kembali (retrival), transmisi
(transmission).Agung Hirmantono
(2012:29) berpendapat bahwa alat
ukur dari teknologi informasi dapat
diukur melalui komponen teknologi
informasi yaitu : 1) Hardware, adalah
peralatan nyata seperti keyboard,
layar, printer, kotak penuh kabel dan
sirkuit. 2) Software, adalah rangkaian
instruksi program yang menyuruh
hardware untuk melakukan sesuatu.
Software adalah board term yang
diberi instruksi yang mengatur
operasi dari hardware. 3) Bahasa
Pemrograman, CPU hanya mampu
bekerja pada bahasa mesin dengan
angka nol dan satu untuk data dan
program. Kemudian berkembang
menjadi High Level Language yang
hampir seperti bahasa Inggris dengan
bahasa mesin yang tetap dengan kode
angka nol dan satu. 4) Microcode dan
Instruksi Bahasa Mesin, instuksi
komputer biasanya ditulis dalam
bahasa program. Bahasa program
harus diterjemahkan dalam bahasa
mesin dengan mikroinstruksi. 5)
Electronic Data Processing Audit,
perkembangan jaman yang makin
kompleks yang memaksa organisasi
tidak lagi menggunakan pengerjaan
laporan keuangan mereka secara
manual dan untuk prinsip kemudahan
serta kecepatan adalah dengan
menggunakan komputer. Komputer
semakin umum digunakan untuk
pemrosesan data sehingga pemakai
memperoleh informasi yang
bermanfaat bagi pengambilan
keputusan.
Berdasarkan definisi diatas,
maka pemanfaatan teknologi
informasi yaitu cara untuk
memanfaatkan teknologi informasi
yang ada dalam suatu instansi
sehingga berguna untuk pengambilan
keputusan dan meminimalisir
kesalahan data sehingga data lebih
berkualitas, dalam hal ini adalah
laporan keuangan. Teknologi
informasi telah diterapkan pada
perusahaan atau instansi sebagai
pendukung berbagai aktivitas dan
kegiatan operasional. Seiring dengan
perkembangan zaman, teknologi
informasi sendiri berperan penting
dalam kehidupan manusia.
Kualitas Laporan Keuangan
Fahmi (2011:2) mengatakan
bahwa laporan keuangan yaitu
merupakan suatu informasi yang
menggambarkan kondisi keuangan
suatu perusahaan dan lebih jauh
informasi tersebut dapat dijadikan
sebagai gambaran kinerja keuangan
perusahaan tersebut. Ada beberapa
tujuan dan manfaat dari pembuatan
laporan keuangan yakni memberikan
informasi kepada pihak yang
membutuhkan tentang kondisi suatu
perusahaan dari sudut angka dalam
satuan moneter. Dengan adanya
laporan keuangan yang disediakan
pihak manajemen perusahaan maka
sangat membantu pihak pemegang
saham dalam proses pengambilan
keputusan, dan sangat berguna dalam
melihat kondisi pada saat ini maupun
dijadikan sebagai alat untuk
memprediksi kondisi masa yang akan
datang. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, komponen-komponen
yang terdapat dalam laporan
keuangan berbasis akrual terdiri dari
44
Neraca, Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Laporan Arus Kas dan
Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK). Sedangkan menurut Baldric
Siregar (2015:77) prasyarat normatif
yang diperlukan agar laporan
keuangan dapat memenuhi kualitas
yang dikehendaki adalah 1) Relevan,
laporan keuangan bisa dikatakan
relevan apabila informasi yang
termuat didalamnya dapat
mempengaruhi keputusan pengguna,
membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu dan masa kini,
dan memprediksi masa depan.
Dengan demikian, informasi laporan
keuangan yang relevan dapat
dihubungkan dengan maksud
penggunaannya. 2) Andal, informasi
dalam laporan keuangan bebas dari
pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap
fakta secara jujur, serta dapat
diverifikasi. Informasi mungkin
relevan, tetapi jika hakikatnya
penyajiannya tidak dapat diandalkan
maka penggunaan informasi tersebut
secara potensial dapat menyesatkan.
3) Dapat dibandingkan, informasi
yang termuat dalam laporan keuangan
akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya atau
laporan keuangan entitas pelaporan
lain pada umumnya. Perbandingan
dapat dilakukan secara internal dan
eksternal. Perbandingan secara
internal dapat dilakukan bila suatu
entitas menerapkan kebijakan
akuntansi yang sama dari tahun ke
tahun. Perbandingan secara eksternal
dapat dilakukan bila entitas yang
diperbandingkan menerapkan
kebijakan yang lebih baik dari pada
kebijakan akuntansi yang sekarang
diterapkan, perubahan tersebut
diungkapkan pada periode terjadinya
perubahan.4) Dapat dipahami,
informasi yang disajikan oleh laporan
keuangan dapat dipahami oleh
pengguna. Untuk itu, pengguna
diasumsikan memiliki pengetahuan
yang memadai atas kegiatan dan
lingkungan operasi entitas pelaporan,
serta adanya kemauan pengguna
untuk mempelajari informasi yang
dimaksud. Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan atau PSAP
menjelaskan definisi laporan
keuangan dan transaksi yang
dilakukan oleh suatu entitas, bahwa
laporan keuangan menjadi alat fungsi
pertanggungjawaban untuk
menunjukkan hasil kinerja.
Pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa suatu laporan
keuangan harus berkualitas. Kualitas
dari sebuah laporan keuangan akan
mencerminkan tertib pengelolaan
keuangan. Pentingnya kualitas
laporan keuangan berguna untuk
memudahkan pengguna laporan
keuangan untuk memahami isi dari
laporan keuangan tersebut dan juga
sebagai acuan dalam setiap
pengambilan keputusan.
Konsep Hipotesis
Nur Hayadi dan Iin Rosini
(2019) dalam penelitiannya tentang
pengaruh Pemahaman Standar
Akuntansi Pemerintahan dan
pengawasan keuangan daerah
terhadap kualitas laporan keuangan
menunjukkan bahwa Pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan dan
pengawasan keuangan daerah secara
simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan. Berdasarkan uraian
tersebut, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
45
H1: Pemahaman Standar
Akuntansi Pemerintahan
berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan pada RSUD
Ngimbang Kabupaten Lamongan
Irfan Ikhwanul Haza (2015)
dalam penelitiannya tentang
pengaruh pemanfaatan teknologi
informasi dan pengawasan keuangan
daerah terhadap kualitas laporan
keuangan daerah menunjukkan
bahwa pemanfaatan teknologi
informasi dan pengawasan keuangan
daerah berpengaruh signifikan positif
terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah. Berdasarkan
uraian tersebut, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
H2 : Pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pada
RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan
Rahmawati et.al (2018) dalam
penelitiannya tentang pengaruh
penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah, pemanfaatan teknologi
informasi, dan sistem pengendalian
intern terhadap kualitas laporan
keuangan SKPD Kota Tangerang
Selatan menunjukkan bahwa
penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah, pemanfaatan teknologi
informasi, dan sistem pengendalian
intern berpengaruh positif baik secara
parsial dan simultan terhadap kualitas
laporan keuangan SKPD Kota
Tangerang Selatan. Berdasarkan
uraian tersebut, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah
H3 : Pemahaman Standar
Akuntansi Pemerintahan dan
pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan pada RSUD
Ngimbang Kabupaten Lamongan
Kerangka konseptual dari penelitian
ini digambarkan pada Gambar 1
sebagai berikut :
Sumber : Data yang Diolah, 2020
Gambar 1 Kerangka Konseptual
Keterangan :
= Parsial
= Simultan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif. Dengan
menggunakan metode penelitian ini
akan dapat diketahui hubungan yang
signifikan antara variabel dependen
dan independen sehingga
menghasilkan kesimpulan. Populasi
dalam penelitian yaitu pegawai
RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan yang melaksanakan fungsi
akuntansi/tata usaha keuangan yaitu
staf bagian keuangan dan juga staf
bagian program yang berjumlah 50
orang. Sampel penelitian sebanyak 50
orang. Teknik pengambilan sampel
menggunakan total sampling. Data
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer yang didapatkan
dari hasil penyebaran kuesioner
secara langsung kepada para
responden. Kuesioner dalam
penelitian ini dibuat dalam bentuk
Variabel Bebas:
Pemahaman SAP
(X1) Variabel Terikat:
Kualitas Laporan
Keuangan
(Y)
Variabel Bebas: Pemanfaatan TI
(X2)
46
skala likert. Setiap pernyataan
disediakan lima alternatif jawaban
yang memiliki skor 1-5, yaitu Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N),
Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak
Setuju (STS). Teknik analisis data
menggunakan Uji Asumsi Klasikdan
Pengujian Hipotesis. Uji Asumsi
Klasik terdiri dari Uji Normalitas, Uji
Multikolinearitas, dan Uji
Heteroskedastisitas. Sedangkan
Pengujian Hipotesis yaitu Uji Regresi
Linear Berganda, Uji t (Uji Parsial),
dan Uji F (Uji Simultan). Teknik
analisis data dilakukan dengan
bantuan program SPSS versi 26 for
windows 2010.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui apakah model
regresi linear berganda dalam
penelitian ini benar - benar
menunjukkan hubungan yang
signifikan, maka dilakukan pengujian
asumsi klasik dengan hasil seperti
Tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Jenis uji Variabel Hasil
Uji
Normalitas
Pemahaman
SAP (X1)
Nilai
sig =
0,200
Pemanfaatan
TI
Nilai
sig =
0,200
Sumber : Data yang Diolah, 2020
Berdasarkan Uji Normalitas
dapat diketahui bahwanilai Asymp.
Sig. (2-tailed) setiap variabel adalah
0,200, dimana jika nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) > 0,05 maka data
bedistribusi normal. Artinya data
yang digunakan dalam penelitian
bedistribusi normal.
Tabel 2 Hasil uji multikolinearitas
Jenis uji Variabel Hasil
Uji
multikoline
aritas
Pemaha
man
SAP
(X1)
Nilai
Toleranc
e = 0,998
Nilai VIF
= 1,002
Pemanfa
atan TI
Nilai
Toleranc
e = 0,998
Nilai VIF
= 1,002
Sumber : Data yang Diolah, 2020
Berdasarkan Uji
multikolinieritas dari tabel diatas
dapat diketahui bahwa nilai VIF
untuk kedua variabel bebas adalah
1,002 dan nilai tolerance sebesar
0,998. Nilai ini menunjukan bahwa
tidak terjadi gejala multikolinieritas
antar variabel bebas karena nilai VIF
< 10 dan nilai tolerance > 0,10.
Tabel 3 Hasil uji heterokedastisitas Jenis uji Variabel Hasil
Uji
heterokedastisi
tas
Pemahaman
SAP (X1)
Nilai
Sig=
0,858
Pemanfaatan
TI
Nilai
Sig=
0,123
Sumber : Data yang Diolah, 2020
Berdasarkan dasar pengambilan
keputusan uji heterokedastisitas, nilai
signifikan pemahaman Standar
Akuntansi Pemerintahan (X1) sebesar
0,858 dan pemanfaatan teknologi
informasi(X2) sebesar 0,123, maka
kedua variabel X1 dan X2 tidak terjadi
heterokedastisitas karena nilai
signifikan lebih dari 0,05
Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda
dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh antara dua atau lebih
variabel bebas terhadap variabel
terikat. Hasil perhitungan analisis
regresi linier berganda dengan
47
menggunakan program SPSS dapat
dilihat pada Tabel 2 dibawah ini :
Tabel 4 Hasil Analisis Regresi
Linear Berganda
Koefisien
Regresi Signifikansi
Variabel Dependen Kualitas Laporan
Keuangan
Variabel Independen Pemahaman SAP
dan Pemanfaatan TI
Konstanta 8,093 0,010
Pemahaman
SAP (X1) 0,378 0,24
Pemanfaatan
TI (X2) 0,213 0,47
N 50
R Square 0,176
Sumber : Data yang Diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat
diperoleh nilai koefisien determinasi
(R Square) sebesar 0,176. Nilai R
Square tersebut menunjukkan bahwa
kualitas laporan keuangan (Y) dapat
dijelaskan oleh variabel pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan(X1)
dan pemanfaatan teknologi informasi
(X2) sebesar 17,6%, sedangkan
sisanya sebesar 82,4% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak terdapat
dalam penelitian ini. Dari hasil
analisis regresi linier berganda
tersebut, maka persamaan regresi
terbentuk sebagai berikut :
Y= 8,093 + 0,378X1 + 0,213X2 + e
Hasil persamaan analisis regresi
berganda diatas dapat diketahui
bahwa : (1) Nilai konstanta sebesar
8,093. Apabila nilai pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan dan
pemanfaatan teknologi informasi
bernilai tetap, maka kualitas laporan
keuangan sebesar 8,093 (2) Koefisien
regresi variabel pemahaman Standar
Akuntansi Pemerintahan (X1) sebesar
0,378 artinya apabila pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan (X1)
naik sebesar 1 poin maka kualitas
laporan keuangan akan naik sebesar
0,378 poin dengan catatan variabel
pemanfaatan teknologi informasi (X2)
tetap. (3) Koefisien regresi variabel
pemanfaatan teknologi informasi (X2)
sebesar 0,213, artinya apabila
pemanfaatan teknologi informasi naik
1 poin, maka kualitas laporan
keuangan akan naik sebesar 0,213
poin dengan catatan variabel
pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan (X1) tetap.
Uji t (Uji Parsial)
Dalam penelitian ini uji t
dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh antara pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan (X1)
dan pemanfaatan teknologi
informasi(X2) terhadap kualitas
laporan keuangan (Y) secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan
atau tidak. Hasil uji t dapat dilihat
pada Tabel 3 dibawah ini :
Tabel 3 Hasil Uji Hipotesis secara
Parsial (Uji t) Variabel t
hitung
t tabel Nilai
sig
Pemaha
man SAP
(X1)
2,331 2,011
0,024
Pemanfa
atan TI
(X2)
2,044
2,011 0,047
Sumber : Data yang Diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa X1 dan X2 memiliki t
hitung > t tabel dan nilai signifikan <
0,05 maka H0ditolak dan H1 diterima.
Dengan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa X1 dan X2
berpengaruh signifikan terhadap Y
secara parsial.
Uji F (Uji Simultan)
Dalam penelitian ini disertakan
pengujian simultan untuk mengetahui
apakah variabel bebas pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan (X1)
dan pemanfaatan teknologi
48
informasi(X2) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan (Y). Hasil uji F
dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini
:
Tabel 4 Hasil Uji Hipotesis secara
Simultan (Uji F)
F
hitung
F
tabel
Nilai
Signifikan Keterangan
5,031 3,19 0,010 Berpengaruh
Sumber : Data yang Diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa nilai F hitung
sebesar 5,031 sedangkan nilai F tabel
sebesar 3,19. Oleh karena nilai F
hitung lebih besar dari nilai F tabel
pada tingkat = 0,05 (5,031 > 3,19)
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal
ini menunjukkan bahwa variabel
pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan (X1) dan pemanfaatan
teknologi informasi(X2) secara
simultan berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan
(Y).
Pembahasan
Dari hasil perhitungan
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,331
dengan t tabel sebesar 2,011. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan
karena nilai t hitung lebih besar
daripada t tabel. Nilai koefisien
regresi variabel pemahaman Standar
Akuntansi Pemerintahan (X1) sebesar
0,378 yang berarti dengan
meningkatnya variabel pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan
sebesar satu poin maka kualitas
laporan keuangan akan naik 0,378
poin dengan catatan variabel
pemanfaatan teknologi informasi
tetap.
Hasil penelitian ini sesuai dan
didukung dengan penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Nur Hayadi dan
Iin Rosini (2019) dengan Ikasari et.al
(2017) yang menyatakan bahwa
pemahaman Standar
AkuntansiPemerintahan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan, sehingga
pengujian hipotesis pertama (H1)
diterima.
Dari hasil perhitungan
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,044
dengan t tabel sebesar 2,011. Hal ini
menunjukkan bahwa pemanfaatan
teknologi informasiberpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan karena
nilai t hitung lebih besar daripada t
tabel. Nilai koefisien regresi variabel
pemanfaatan teknologi informasi(X2)
sebesar 0,213. Dengan meningkatnya
variabel pemanfaatan teknologi
informasisebesar satu poin maka
kualitas laporan keuangan akan naik
sebesar 0,213 poin dengan catatan
variabel pemahaman Standar
Akuntansi Pemerintahan (X1) tetap.
Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya oleh Irfan Ikhwanul Haza
(2015) dan M. Iqbal Firdaus (2018)
yang mengatakan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan
antara pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kualitas laporan
keuangan, sehingga pengujian
hipotesis kedua (H2) diterima.
Dari hasil perhitungan
diperoleh nilai F hitung sebesar 5,031
dan F tabel sebesar 3,19. Pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan dan
pemanfaatan teknologi
informasisecara simultan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan
49
studi RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan. Variabel kualitas laporan
keuangan (Y) memiliki nilai
konstanta sebesar 8,093 dengan
catatan jika variabel pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan (X1)
dan pemanfaatan teknologi informasi
(X2) bernilai tetap. Hasil penelitian
ini didukung dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh
Rahmawati et.al (2018) dan Maulidia
et.al (2015) yang menyatakan bahwa
pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan dan pemanfaatan
teknologi informasi secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan,
sehingga pengujian hipotesis ketiga
(H₃) diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan tentang pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan dan
pemanfaatan teknologi informasi
terhadap kualitas laporan keuangan
studi RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1)Pemahaman Standar Akuntansi
Pemerintahan secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan
RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP).
RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan telah menerapkan
peraturan yang telah ditetapkan dalam
proses penyusunan laporan keuangan,
sehingga laporan keuangan yang
dihasilkan berkualitas. Artinya
kualitas laporan keuangan telah
memenuhi standar atau aturan yang
nantinya dapat dijadikan sebagai
acuan atau bahan evaluasi dalam
pengambilan keputusan.
2)Pemanfaatan teknologi informasi
secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi
teknologi informasi yang
dimanfaatkan atau digunakan dalam
proses penyusunan laporan
keuangan,maka laporan keuangan
yang dihasilkan akan semakin
berkualitas. Penyusunan laporan
keuangan pada RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan telah
memanfaatkan teknologi informasi
dengan baik. Proses pengelolaan data
mulai dari input sampai verifikasi
telah menggunakan program yang
canggih. Program yang digunakan
dapat meminimalisir kesalahan data,
hal tersebut dapat memudahkan
pekerjaan para pegawai karena lebih
efektif dan efisien. 3) Pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan dan
pemanfaatan teknologi informasi
secara simultan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan. Pemahaman
Standar Akuntansi Pemerintahan dan
pemanfaatan teknologi informasi
merupakan faktor penting dan
berpengaruh dalam proses
penyusunan laporan keuangan.
Pegawai yang berhubungan dengan
laporan keuangan pada RSUD
Ngimbang Kabupaten Lamongan
telah mampu memahami Standar
Akuntansi Pemerintahan yang
berlaku dan memanfaatkan teknologi
informasi dengan baik. Hal tersebut
memberikan dampak yang positif
untuk laporan keuangan yang
50
dihasilkan, yaitu laporan keuangan
semakin berkualitas.
Dari kesimpulan diatas, maka
saran dari penelitian ini adalah
sebagai berikut : 1) Peneliti
selanjutnya disarankan untuk dapat
menambahkan atau mengganti
variabel-variabel independen lain
yang tidak dibahas dalam penelitian
ini. 2) Diharapkan pada penelitian
selanjutnya responden penelitian
tidak hanya pegawai yang
melaksanakan fungsi akuntansi/tata
usaha keuangan, melainkan pegawai
atau staf lain yang masih ada
kaitannya dengan penggunaan
laporan keuangan agar jumlah
responden yang didapat lebih banyak.
3) Kepada RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan untuk tetap
meningkatkan kinerja pegawai,
misalnya dengan mengadakan
pelatihan yang nantinya bisa
diterapkan dalam melaksanakan
pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. (2007). Sistem
Akuntansi Sektor Publik.
Jakarta: Salemba Empat.
Bastian, Indra. (2010). Sistem
Akuntansi Sektor Publik Suatu
Pengantar (Edisi Ketiga).
Jakarta: Erlangga.
Ekawati, S. (2017). Pengaruh Sistem
Pengendalian Intern,
Kompetensi Sumber Daya
Manusia, dan Penerapan
Sistem Akuntansi Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan
Pada RSUD Ngimbang.
Skripsi. Lamongan: Program
Studi Akuntansi STIE KH.
Ahmad Dahlan Lamongan.
Fahmi, I. (2011). Analisa Laporan
Keuangan. Bandung:
Alfabeta.
Firdaus, M.I. (2018). Pengaruh
Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Kepatuhan atas
Peraturan, dan Kompetensi
SDM Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga
(LKKL). Jurnal
Pembendaharaan, Keuangan
Negara dan Kebijakan Publik,
3(2), 129-142.
Gasperz, J. (2019). Pengaruh
Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Sistem
Pengendalian Intern, dan
Pemanfaatan Teknologi
Informasi Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan (Studi
pada Badan Pusat Statistik
Wilayah Maluku). Jurnal
Bisnis, Manajemen dan
Perbankan, 5(2), 40-46.
Hayadi, N., Rosini, I.(2019).
Pengaruh Pemahaman
Standar Akuntansi
Pemerintahan dan
Pengawasan Keuangan
Daerah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan. Seminar
Nasional Akuntansi.
Haza, I.I. (2015). Pengaruh
Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Pengawasan
Keuangan Daerah Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan
Daerah, Jurnal Akuntansi.
Hirmantono, A. (2012). Pengaruh
Etika Profesional Akuntan
dan Pengetahuan Teknologi
Informasi Terhadap Kinerja
Auditor Pada Kantor Akuntan
Publik di Surabaya. Tesis.
Surabaya: Program
51
Pascasarjana Universitas
Pembangunan Nasional
“Veteran” Surabaya.
Ikasari, L.P., Suharno., Widarno, B.
(2017). Pengaruh Sistem
Pengendalian Intern,
Pemahaman Standar
Akuntansi Pemerintahan dan
Kompetensi Sumber Daya
Manusia Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Rumah
Sakit Umum Daerah
Kabupaten Boyolali, Jurnal
Akuntansi dan Sistem
Teknologi Informasi, 13(4),
484-497.
Jannah, M. (2016). Kompetensi
Sumber Daya Manusia,
Pemahaman Standar
Akuntansi Pemerintahan,
Sistem Pengendalian Internal,
dan Peran Sarana Prasarana
Pendukung Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah, KLKP
Daerah.
Mahmudi. (2011). Akuntansi Sektor
Publik. Yogyakarta: UII
Press.
Maulidia, I., Effendi, R., Dhia, C.
(2015). Pengaruh Penerapan
Standar Akuntansi
Pemerintahan dan
Pemanfaatan Teknologi
Informasi Terhadap Kualitas
Informasi Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah pada
Dispenda Kota Palembang.
Jurnal. Palembang: Program
Studi Akuntansi STIE Multi
Data Palemabang.
Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010. Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Rahmawati, A., Mustika, I. W., Eka,
L.H. (2018). Pengaruh
Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, dan
Sistem Pengendalian Intern
Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan SKPD Kota
Tangerang Selatan. Jurnal
Ekonomi, Bisnis, dan
Akuntansi (JEBA), 20(2), 8-
17.
Siregar, B. (2015). Akuntansi Sektor
Publik (Akuntansi Keuangan
Pemerintah Daerah Berbasis
Akrual) (Edisi Pertama).
Yogyakarta: Unit Penerbit
dan Percetakan Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN.
Sutarman. (2012). Pengantar
Teknologi Informasi. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2004.
Pembendaharaan Negara. 14
Januari 2004. Lembaran
Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5. Jakarta:
Lambock V. Nahattands.