pengaruh pemahaman standar akuntansi pemerintahan

13
39 PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Rsud Ngimbang kabupaten Lamongan) Dwy Zulyatus Saqinah, Agung Hirmantono, Rita Nataliawati STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan E-mail: [email protected] ABSTRACT This study aims to determine the effect of government accounting standards and information technology implementation of the quality of financial reports RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan partially and simultaneously. This research uses quantitative methods. The population in this study is the staff of RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan who carry out the function of accounting / financial administration namely the staff of the financial section and also the program staff totaling 50 people. The research sample of 50 people. The sampling technique uses total sampling. The data collection method used was a questionnaire. Data analysis techniques used multiple regression analysis with the help of SPSS version 26 for windows 2010.The results of this study show that partially the government accounting standards and information technology implementation have a positive and significant on the quality of financial reports at RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan. Based on simultaneous test result, the government accounting and information technology implementation have a positive and significant effect on the quality of financial reports at RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan. Keywords: Government Accounting Standards, Information Technology Implementation, Quality of Financial Reports PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya Akuntansi Sektor Publik di Indonesia maka pertanggungjawaban atas kinerja pemerintah menjadi suatu tuntutan yang umum bagi masyarakat. Organisasi sektor publik sering dihubungkan dengan pemerintah yang bertanggung jawab untuk melakukan pelayanan publik di berbagai bidang kehidupan. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang sektor publik adalah rumah sakit menurut Ikasari et.al (2017). Rumah Sakit Umum Daerah masih berada pada periode transisi dalam hal pengelolaan keuangan dengan menetapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Dalam UU Nomor 1 Tahun 2004 Pasal 68 dan Pasal 69 memfokuskan pada instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, diberikan fleksibelitas dalam pola pengelolaan keuangannya dengan sebutan badan layanan umum. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah unit kerja pada Satuan Kerja Perangkat

Upload: khangminh22

Post on 26-Feb-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

39

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP

KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

(Studi Rsud Ngimbang kabupaten Lamongan)

Dwy Zulyatus Saqinah, Agung Hirmantono, Rita Nataliawati

STIE KH. Ahmad Dahlan Lamongan

E-mail: [email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of government accounting standards

and information technology implementation of the quality of financial reports

RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan partially and simultaneously. This

research uses quantitative methods. The population in this study is the staff of

RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan who carry out the function of accounting

/ financial administration namely the staff of the financial section and also the

program staff totaling 50 people. The research sample of 50 people. The sampling

technique uses total sampling. The data collection method used was a questionnaire.

Data analysis techniques used multiple regression analysis with the help of SPSS

version 26 for windows 2010.The results of this study show that partially the

government accounting standards and information technology implementation have

a positive and significant on the quality of financial reports at RSUD Ngimbang

Kabupaten Lamongan. Based on simultaneous test result, the government

accounting and information technology implementation have a positive and

significant effect on the quality of financial reports at RSUD Ngimbang Kabupaten

Lamongan.

Keywords: Government Accounting Standards, Information Technology

Implementation, Quality of Financial Reports

PENDAHULUAN

Seiring dengan berkembangnya

Akuntansi Sektor Publik di Indonesia

maka pertanggungjawaban atas

kinerja pemerintah menjadi suatu

tuntutan yang umum bagi

masyarakat. Organisasi sektor publik

sering dihubungkan dengan

pemerintah yang bertanggung jawab

untuk melakukan pelayanan publik di

berbagai bidang kehidupan. Salah

satu perusahaan yang bergerak di

bidang sektor publik adalah rumah

sakit menurut Ikasari et.al (2017).

Rumah Sakit Umum Daerah masih

berada pada periode transisi dalam

hal pengelolaan keuangan dengan

menetapkan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah (PPK-BLUD). Dalam UU

Nomor 1 Tahun 2004 Pasal 68 dan

Pasal 69 memfokuskan pada instansi

pemerintah yang tugas dan fungsinya

adalah memberikan pelayanan

kepada masyarakat, diberikan

fleksibelitas dalam pola pengelolaan

keuangannya dengan sebutan badan

layanan umum. Badan Layanan

Umum Daerah (BLUD) adalah unit

kerja pada Satuan Kerja Perangkat

40

Daerah (SKPD) di lingkungan

pemerintah daerah di Indonesia yang

dibentuk untuk memberikan

pelayanan kepada masyarakat berupa

penyediaan barang atau jasa

berdasarkan prinsip efisien dan

produktivitas tanpa mengutamakan

keuntungan.

RSUD Ngimbang Kabupaten

Lamongan telah menerapkan PPK-

BLUD dari tahun 2015 hingga saat

ini. Menurut Ekawati (2017) dalam

penelitiannya terkait dengan kualitas

laporan keuangan studi RSUD

Ngimbang, masih terdapat beberapa

kelemahan terkait laporan keuangan.

Salah satunya adalah masih buruknya

pembenahan pengelolaan keuangan

baik di pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah. Dari kelemahan

tersebut juga berdampak terhadap

kualitas laporan keuangan. Untuk

menghasilkan laporan keuangan yang

berkualitas, dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Menurut Hayadi dan

Rosini (2019) dalam penelitiannya,

salah satu faktor yang dapat

menentukan kualitas laporan

keuangan adalah pemahaman Standar

Akuntansi Pemerintahan. Standar

Akuntansi Pemerintahan adalah

prinsip yang ditetapkan dalam

menyusun dan menyajikan laporan

keuangan pemerintah yang

merupakan bagian dari prinsip

akuntansi. Dengan berpedoman pada

SAP, diharapkan laporan keuangan

disajikan secara relevan dan handal,

sehingga nantinya dapat digunakan

sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan. SAP merupakan salah satu

acuan dalam menyusun laporan

keuangan dan sebagai landasan dasar

yang penting dalam menghasilkan

laporan keuangan yang berkualitas.

Terkait dengan penyusunan laporan

keuangan yang sesuai dengan standar

akuntansi pemerintahan, maka

diperlukan pemahaman dari sumber

daya manusia yang terlibat dengan

penyusunan laporan keuangan. Haza

(2015) juga berpendapat dalam

penelitiannya, faktor lain yang dapat

menentukan tinggi rendahnya

kualitas laporan keuangan adalah

pemanfaatan teknologi informasi.

Kapasitas yang belum mamadai

belum tentu menghasilkan laporan

keuangan yang relevan dan handal

jika belum didukung dengan

teknologi informasi. Teknologi

informasi selain sebagai pemrosesan

dan penyimpanan informasi, juga

berfungsi sebagai penyebaran

informasi. Komputer merupakan alat

yang bisa melipatgandakan dan

mengerjakan sesuatu yang manusia

mungkin tidak mampu

melakukannya. Pengolahan data

menjadi suatu informasi dengan

bantuan komputer akan lebih

meningkatkan nilai dari informasi

yang dihasilkannya. Dengan

tersedianya teknologi informasi yang

terus berkembang, diharapkan akan

membantu dalam proses pembuatan

dan penyusunan laporan keuangan

yang berkualitas dan tepat waktu, dan

semakin memudahkan seseorang

untuk melakukan aktivitas dan

pekerjaannya. RSUD Ngimbang

Kabupaten Lamongan disini menjadi

lokasi dalam penelitian. Alasan dari

pemilihan lokasi tersebut dikarenakan

untuk mengetahui mampu tidaknya

RSUD Ngimbang dalam melakukan

penerapan dua faktor yaitu

pemahaman Standar Akuntansi

Pemerintahan dan pemanfatan

teknologi informasi untuk

meningkatkan kualitas laporan

keuangan yang digunakan mengingat

41

RSUD ini masih berada pada wilayah

kecamatan. RSUD Ngimbang

Kabupaten Lamongan merupakan

rumah sakit yang paling dihandalkan

oleh masyarakat. Disamping

memberikan pelayanan yang prima,

RSUD Ngimbang juga dapat

menjangkau semua kalangan

masyarakat dikarenakan melayani

sistem BPJS. RSUD Ngimbang

Kabupaten Lamongan juga

merupakan rumah sakit yang unggul,

hal ini terbukti dengan banyaknya

penghargaan yang diperoleh antara

lain prestasi dalam Penerapan

Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah tahun 2018, Pengelolaan

Keuangan Terbaik tahun 2019,

Pengelolaan Perusahaan Terbaik

tahun 2019 dan masih banyak

lainnya. Sebagai bentuk BLUD maka

rumah sakit diharapkan dapat

mengatur operasionalisasi

keuangannya sendiri, dimana di

dalam pengelolaan teknis keuangan

rumah sakit diselenggarakan

mengacu pada prinsip-prinsip

akuntabilitas, transparansi dan

efisiensi. Penerapan PPK-BLUD

diharapkan tidak hanya sekedar

menjadi perubahan format belaka,

akan tetapi tercapainya peningkatan

kualitas pelayanan publik, kinerja

keuangan dan kinerja manfaat bagi

masyarakat menjadi fokus utama

dalam pelaksanaannya.

Penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Hayadi dan Rosini (2019) dan

Haza (2015) menunjukkan bahwa

pemahaman Standar Akuntansi

Pemerintahan dan pemanfaatan

teknologi informasi memiliki

pengaruh positif terhadap kualitas

laporan keuangan. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh

Jannah (2016) menunjukkan bahwa

pemahaman standar akuntansi

pemerintahan berpengaruh positif

tidak signifikan. Jefry Gasperz (2019)

dalam penelitiannya juga

menunjukkan bahwa pemanfaatan

teknologi informasi tidak

berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan. Berdasarkan

permasalahan diatas, maka peneliti

tertarik mengambil judul “Pengaruh

Pemahaman Standar Akuntansi

Pemerintahan dan Pemanfaatan

Teknologi Informasi Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan RSUD

Ngimbang Kabupaten Lamongan”.

Berdasarkan latar belakang

masalah diatas, maka penelitian ini

merumuskan permasalahan sebagai

berikut, antara lain :

1. Apakah ada pengaruh pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan

terhadap kualitas laporan

keuangan RSUD Ngimbang

Kabupaten Lamongan?

2. Apakah ada pengaruh

pemanfaatan teknologi informasi

terhadap kualitas laporan

keuangan RSUD Ngimbang

Kabupaten Lamongan?

3. Apakah ada pengaruh pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan

dan pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kualitas

laporan keuangan RSUD

Ngimbang Kabupaten Lamongan?

Dari perumusan masalah

tersebut, penelitian ini memiliki

tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh

pemahaman Standar Akuntansi

Pemerintahan terhadap kualitas

laporan keuangan RSUD

Ngimbang Kabupaten Lamongan.

2. Untuk mengetahui pengaruh

pemanfaatan teknologi informasi

terhadap kualitas laporan

42

keuangan RSUD Ngimbang

Kabupaten Lamongan.

3. Untuk mengetahui pengaruh

pemahaman Standar Akuntansi

Pemerintahan dan pemanfaatan

teknologi informasi terhadap

kualitas laporan keuangan RSUD

Ngimbang Kabupaten Lamongan.

TINJAUAN PUSTAKA

Pemahaman Standar Akuntansi

Pemerintahan

Pengertian Standar Akuntansi

Pemerintahan terdapat dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 yang berbunyi, Standar

Akuntansi Pemerintah yang

selanjutnya disebut SAP adalah

prinsip-prinsip akuntansi yang

diterapkan dalam menyusun dan

menyajikan laporan keuangan

pemerintah. Menurut Indra Bastian

(2010:138) tujuan Standar Akuntansi

Pemerintahan adalah meningkatkan

akuntabilitas dan keandalan

pengelolaan keuangan pemerintah.

Penyusunan PSAP dilandasi oleh

kerangka konseptual akuntansi

pemerintahan, yang merupakan

konsep dasar penyusunan dan

pengembangan Standar Akuntansi

Pemerintahan, penyusunan laporan

keuangan, pemeriksa, dan pengguna

laporan keuangan dalam mencari

pemecahan atas sesuatu masalah yang

belum diatur dalam PSAP. Lingkup

pengaturan peraturan pemerintah ini

meliputi SAP Berbasis Akrual dan

SAP Berbasis Kas Menuju Akrual.

Laporan keuangan yang dihasilkan

dari penerapan SAP Berbasis Akrual

dimaksudkan untuk memberi manfaat

lebih baik bagi para pemangku

kepentingan, baik para pengguna

maupun pemeriksa laporan keuangan

pemerintah, dibandingkan dengan

biaya yang dikeluarkan. Penyajian

laporan keuangan terdiri sebagai

berikut : Basis Akrual, Komponen

Laporan Keuangan dan Periode

Pelaporan. Standar Akuntansi

Pemerintah merupakan salah satu

aspek penting yang diperlukan untuk

meningkatkan kualitas tata kelola

keuangan negara dan pelaporan

keuangan pemerintahan. Terdapat

banyak pihak yang berkepentingan

dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan antara lain penyaji

laporan keuangan, auditor,

masyarakat pengguna laporan

keuangan, organisasi profesi

akuntansi, akademisi dan pemerintah.

Standar Akuntansi Pemerintahan

perlu dikembangkan untuk

memperbaiki praktik akuntansi

keuangan pada lingkungan organisasi

pemerintahan Mahmudi (2011).

Dari definisi diatas dapat

disimpulkan bahwa setiap kebijakan

yang dibuat oleh pemerintah wajib

dilaksanakan, salah satunya dalam

proses menyusun dan menyajikan

laporan keuangan. Setiap aparatur

yang berhubungan dengan pelaporan

keuangan, perlu pemahaman yang

baik dan beberapa dasar pemikiran

yang penting dalam penerapan

Standar Akuntansi Pemerintahan.

Pemanfaatan Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:13)

Teknologi informasi adalah suatu

studi, perancangan, pengembangan,

implementasi, dukungan atau

manajemen sistem informasi berbasis

komputer, khususnya aplikasi

perangkat lunak dan perangkat keras

komputer. Tujuan dari teknologi

informasi antara lain untuk

memecahkan masalah, untuk

membuka kreativitas, dan untuk

meningkatkan efektivitas dan

43

efisiensi dalam melakukan pekerjaan.

Sedangkan fungsi dari teknologi

informasi yaitu menangkap (capture),

mengolah (processing),

menghasilkan (generating),

menyimpan (storage), mencari

kembali (retrival), transmisi

(transmission).Agung Hirmantono

(2012:29) berpendapat bahwa alat

ukur dari teknologi informasi dapat

diukur melalui komponen teknologi

informasi yaitu : 1) Hardware, adalah

peralatan nyata seperti keyboard,

layar, printer, kotak penuh kabel dan

sirkuit. 2) Software, adalah rangkaian

instruksi program yang menyuruh

hardware untuk melakukan sesuatu.

Software adalah board term yang

diberi instruksi yang mengatur

operasi dari hardware. 3) Bahasa

Pemrograman, CPU hanya mampu

bekerja pada bahasa mesin dengan

angka nol dan satu untuk data dan

program. Kemudian berkembang

menjadi High Level Language yang

hampir seperti bahasa Inggris dengan

bahasa mesin yang tetap dengan kode

angka nol dan satu. 4) Microcode dan

Instruksi Bahasa Mesin, instuksi

komputer biasanya ditulis dalam

bahasa program. Bahasa program

harus diterjemahkan dalam bahasa

mesin dengan mikroinstruksi. 5)

Electronic Data Processing Audit,

perkembangan jaman yang makin

kompleks yang memaksa organisasi

tidak lagi menggunakan pengerjaan

laporan keuangan mereka secara

manual dan untuk prinsip kemudahan

serta kecepatan adalah dengan

menggunakan komputer. Komputer

semakin umum digunakan untuk

pemrosesan data sehingga pemakai

memperoleh informasi yang

bermanfaat bagi pengambilan

keputusan.

Berdasarkan definisi diatas,

maka pemanfaatan teknologi

informasi yaitu cara untuk

memanfaatkan teknologi informasi

yang ada dalam suatu instansi

sehingga berguna untuk pengambilan

keputusan dan meminimalisir

kesalahan data sehingga data lebih

berkualitas, dalam hal ini adalah

laporan keuangan. Teknologi

informasi telah diterapkan pada

perusahaan atau instansi sebagai

pendukung berbagai aktivitas dan

kegiatan operasional. Seiring dengan

perkembangan zaman, teknologi

informasi sendiri berperan penting

dalam kehidupan manusia.

Kualitas Laporan Keuangan

Fahmi (2011:2) mengatakan

bahwa laporan keuangan yaitu

merupakan suatu informasi yang

menggambarkan kondisi keuangan

suatu perusahaan dan lebih jauh

informasi tersebut dapat dijadikan

sebagai gambaran kinerja keuangan

perusahaan tersebut. Ada beberapa

tujuan dan manfaat dari pembuatan

laporan keuangan yakni memberikan

informasi kepada pihak yang

membutuhkan tentang kondisi suatu

perusahaan dari sudut angka dalam

satuan moneter. Dengan adanya

laporan keuangan yang disediakan

pihak manajemen perusahaan maka

sangat membantu pihak pemegang

saham dalam proses pengambilan

keputusan, dan sangat berguna dalam

melihat kondisi pada saat ini maupun

dijadikan sebagai alat untuk

memprediksi kondisi masa yang akan

datang. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan, komponen-komponen

yang terdapat dalam laporan

keuangan berbasis akrual terdiri dari

44

Neraca, Laporan Realisasi Anggaran

(LRA), Laporan Arus Kas dan

Catatan atas Laporan Keuangan

(CaLK). Sedangkan menurut Baldric

Siregar (2015:77) prasyarat normatif

yang diperlukan agar laporan

keuangan dapat memenuhi kualitas

yang dikehendaki adalah 1) Relevan,

laporan keuangan bisa dikatakan

relevan apabila informasi yang

termuat didalamnya dapat

mempengaruhi keputusan pengguna,

membantu mereka mengevaluasi

peristiwa masa lalu dan masa kini,

dan memprediksi masa depan.

Dengan demikian, informasi laporan

keuangan yang relevan dapat

dihubungkan dengan maksud

penggunaannya. 2) Andal, informasi

dalam laporan keuangan bebas dari

pengertian yang menyesatkan dan

kesalahan material, menyajikan setiap

fakta secara jujur, serta dapat

diverifikasi. Informasi mungkin

relevan, tetapi jika hakikatnya

penyajiannya tidak dapat diandalkan

maka penggunaan informasi tersebut

secara potensial dapat menyesatkan.

3) Dapat dibandingkan, informasi

yang termuat dalam laporan keuangan

akan lebih berguna jika dapat

dibandingkan dengan laporan

keuangan periode sebelumnya atau

laporan keuangan entitas pelaporan

lain pada umumnya. Perbandingan

dapat dilakukan secara internal dan

eksternal. Perbandingan secara

internal dapat dilakukan bila suatu

entitas menerapkan kebijakan

akuntansi yang sama dari tahun ke

tahun. Perbandingan secara eksternal

dapat dilakukan bila entitas yang

diperbandingkan menerapkan

kebijakan yang lebih baik dari pada

kebijakan akuntansi yang sekarang

diterapkan, perubahan tersebut

diungkapkan pada periode terjadinya

perubahan.4) Dapat dipahami,

informasi yang disajikan oleh laporan

keuangan dapat dipahami oleh

pengguna. Untuk itu, pengguna

diasumsikan memiliki pengetahuan

yang memadai atas kegiatan dan

lingkungan operasi entitas pelaporan,

serta adanya kemauan pengguna

untuk mempelajari informasi yang

dimaksud. Pernyataan Standar

Akuntansi Pemerintahan atau PSAP

menjelaskan definisi laporan

keuangan dan transaksi yang

dilakukan oleh suatu entitas, bahwa

laporan keuangan menjadi alat fungsi

pertanggungjawaban untuk

menunjukkan hasil kinerja.

Pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa suatu laporan

keuangan harus berkualitas. Kualitas

dari sebuah laporan keuangan akan

mencerminkan tertib pengelolaan

keuangan. Pentingnya kualitas

laporan keuangan berguna untuk

memudahkan pengguna laporan

keuangan untuk memahami isi dari

laporan keuangan tersebut dan juga

sebagai acuan dalam setiap

pengambilan keputusan.

Konsep Hipotesis

Nur Hayadi dan Iin Rosini

(2019) dalam penelitiannya tentang

pengaruh Pemahaman Standar

Akuntansi Pemerintahan dan

pengawasan keuangan daerah

terhadap kualitas laporan keuangan

menunjukkan bahwa Pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan dan

pengawasan keuangan daerah secara

simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan. Berdasarkan uraian

tersebut, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah :

45

H1: Pemahaman Standar

Akuntansi Pemerintahan

berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan pada RSUD

Ngimbang Kabupaten Lamongan

Irfan Ikhwanul Haza (2015)

dalam penelitiannya tentang

pengaruh pemanfaatan teknologi

informasi dan pengawasan keuangan

daerah terhadap kualitas laporan

keuangan daerah menunjukkan

bahwa pemanfaatan teknologi

informasi dan pengawasan keuangan

daerah berpengaruh signifikan positif

terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah. Berdasarkan

uraian tersebut, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah :

H2 : Pemanfaatan teknologi

informasi berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan pada

RSUD Ngimbang Kabupaten

Lamongan

Rahmawati et.al (2018) dalam

penelitiannya tentang pengaruh

penerapan Standar Akuntansi

Pemerintah, pemanfaatan teknologi

informasi, dan sistem pengendalian

intern terhadap kualitas laporan

keuangan SKPD Kota Tangerang

Selatan menunjukkan bahwa

penerapan Standar Akuntansi

Pemerintah, pemanfaatan teknologi

informasi, dan sistem pengendalian

intern berpengaruh positif baik secara

parsial dan simultan terhadap kualitas

laporan keuangan SKPD Kota

Tangerang Selatan. Berdasarkan

uraian tersebut, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah

H3 : Pemahaman Standar

Akuntansi Pemerintahan dan

pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan pada RSUD

Ngimbang Kabupaten Lamongan

Kerangka konseptual dari penelitian

ini digambarkan pada Gambar 1

sebagai berikut :

Sumber : Data yang Diolah, 2020

Gambar 1 Kerangka Konseptual

Keterangan :

= Parsial

= Simultan

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif. Dengan

menggunakan metode penelitian ini

akan dapat diketahui hubungan yang

signifikan antara variabel dependen

dan independen sehingga

menghasilkan kesimpulan. Populasi

dalam penelitian yaitu pegawai

RSUD Ngimbang Kabupaten

Lamongan yang melaksanakan fungsi

akuntansi/tata usaha keuangan yaitu

staf bagian keuangan dan juga staf

bagian program yang berjumlah 50

orang. Sampel penelitian sebanyak 50

orang. Teknik pengambilan sampel

menggunakan total sampling. Data

yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer yang didapatkan

dari hasil penyebaran kuesioner

secara langsung kepada para

responden. Kuesioner dalam

penelitian ini dibuat dalam bentuk

Variabel Bebas:

Pemahaman SAP

(X1) Variabel Terikat:

Kualitas Laporan

Keuangan

(Y)

Variabel Bebas: Pemanfaatan TI

(X2)

46

skala likert. Setiap pernyataan

disediakan lima alternatif jawaban

yang memiliki skor 1-5, yaitu Sangat

Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N),

Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak

Setuju (STS). Teknik analisis data

menggunakan Uji Asumsi Klasikdan

Pengujian Hipotesis. Uji Asumsi

Klasik terdiri dari Uji Normalitas, Uji

Multikolinearitas, dan Uji

Heteroskedastisitas. Sedangkan

Pengujian Hipotesis yaitu Uji Regresi

Linear Berganda, Uji t (Uji Parsial),

dan Uji F (Uji Simultan). Teknik

analisis data dilakukan dengan

bantuan program SPSS versi 26 for

windows 2010.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui apakah model

regresi linear berganda dalam

penelitian ini benar - benar

menunjukkan hubungan yang

signifikan, maka dilakukan pengujian

asumsi klasik dengan hasil seperti

Tabel 1 dibawah ini :

Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Jenis uji Variabel Hasil

Uji

Normalitas

Pemahaman

SAP (X1)

Nilai

sig =

0,200

Pemanfaatan

TI

Nilai

sig =

0,200

Sumber : Data yang Diolah, 2020

Berdasarkan Uji Normalitas

dapat diketahui bahwanilai Asymp.

Sig. (2-tailed) setiap variabel adalah

0,200, dimana jika nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) > 0,05 maka data

bedistribusi normal. Artinya data

yang digunakan dalam penelitian

bedistribusi normal.

Tabel 2 Hasil uji multikolinearitas

Jenis uji Variabel Hasil

Uji

multikoline

aritas

Pemaha

man

SAP

(X1)

Nilai

Toleranc

e = 0,998

Nilai VIF

= 1,002

Pemanfa

atan TI

Nilai

Toleranc

e = 0,998

Nilai VIF

= 1,002

Sumber : Data yang Diolah, 2020

Berdasarkan Uji

multikolinieritas dari tabel diatas

dapat diketahui bahwa nilai VIF

untuk kedua variabel bebas adalah

1,002 dan nilai tolerance sebesar

0,998. Nilai ini menunjukan bahwa

tidak terjadi gejala multikolinieritas

antar variabel bebas karena nilai VIF

< 10 dan nilai tolerance > 0,10.

Tabel 3 Hasil uji heterokedastisitas Jenis uji Variabel Hasil

Uji

heterokedastisi

tas

Pemahaman

SAP (X1)

Nilai

Sig=

0,858

Pemanfaatan

TI

Nilai

Sig=

0,123

Sumber : Data yang Diolah, 2020

Berdasarkan dasar pengambilan

keputusan uji heterokedastisitas, nilai

signifikan pemahaman Standar

Akuntansi Pemerintahan (X1) sebesar

0,858 dan pemanfaatan teknologi

informasi(X2) sebesar 0,123, maka

kedua variabel X1 dan X2 tidak terjadi

heterokedastisitas karena nilai

signifikan lebih dari 0,05

Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda

dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh antara dua atau lebih

variabel bebas terhadap variabel

terikat. Hasil perhitungan analisis

regresi linier berganda dengan

47

menggunakan program SPSS dapat

dilihat pada Tabel 2 dibawah ini :

Tabel 4 Hasil Analisis Regresi

Linear Berganda

Koefisien

Regresi Signifikansi

Variabel Dependen Kualitas Laporan

Keuangan

Variabel Independen Pemahaman SAP

dan Pemanfaatan TI

Konstanta 8,093 0,010

Pemahaman

SAP (X1) 0,378 0,24

Pemanfaatan

TI (X2) 0,213 0,47

N 50

R Square 0,176

Sumber : Data yang Diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat

diperoleh nilai koefisien determinasi

(R Square) sebesar 0,176. Nilai R

Square tersebut menunjukkan bahwa

kualitas laporan keuangan (Y) dapat

dijelaskan oleh variabel pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan(X1)

dan pemanfaatan teknologi informasi

(X2) sebesar 17,6%, sedangkan

sisanya sebesar 82,4% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak terdapat

dalam penelitian ini. Dari hasil

analisis regresi linier berganda

tersebut, maka persamaan regresi

terbentuk sebagai berikut :

Y= 8,093 + 0,378X1 + 0,213X2 + e

Hasil persamaan analisis regresi

berganda diatas dapat diketahui

bahwa : (1) Nilai konstanta sebesar

8,093. Apabila nilai pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan dan

pemanfaatan teknologi informasi

bernilai tetap, maka kualitas laporan

keuangan sebesar 8,093 (2) Koefisien

regresi variabel pemahaman Standar

Akuntansi Pemerintahan (X1) sebesar

0,378 artinya apabila pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan (X1)

naik sebesar 1 poin maka kualitas

laporan keuangan akan naik sebesar

0,378 poin dengan catatan variabel

pemanfaatan teknologi informasi (X2)

tetap. (3) Koefisien regresi variabel

pemanfaatan teknologi informasi (X2)

sebesar 0,213, artinya apabila

pemanfaatan teknologi informasi naik

1 poin, maka kualitas laporan

keuangan akan naik sebesar 0,213

poin dengan catatan variabel

pemahaman Standar Akuntansi

Pemerintahan (X1) tetap.

Uji t (Uji Parsial)

Dalam penelitian ini uji t

dilakukan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan (X1)

dan pemanfaatan teknologi

informasi(X2) terhadap kualitas

laporan keuangan (Y) secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan

atau tidak. Hasil uji t dapat dilihat

pada Tabel 3 dibawah ini :

Tabel 3 Hasil Uji Hipotesis secara

Parsial (Uji t) Variabel t

hitung

t tabel Nilai

sig

Pemaha

man SAP

(X1)

2,331 2,011

0,024

Pemanfa

atan TI

(X2)

2,044

2,011 0,047

Sumber : Data yang Diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat

diketahui bahwa X1 dan X2 memiliki t

hitung > t tabel dan nilai signifikan <

0,05 maka H0ditolak dan H1 diterima.

Dengan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa X1 dan X2

berpengaruh signifikan terhadap Y

secara parsial.

Uji F (Uji Simultan)

Dalam penelitian ini disertakan

pengujian simultan untuk mengetahui

apakah variabel bebas pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan (X1)

dan pemanfaatan teknologi

48

informasi(X2) secara bersama-sama

berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan (Y). Hasil uji F

dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini

:

Tabel 4 Hasil Uji Hipotesis secara

Simultan (Uji F)

F

hitung

F

tabel

Nilai

Signifikan Keterangan

5,031 3,19 0,010 Berpengaruh

Sumber : Data yang Diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat

diketahui bahwa nilai F hitung

sebesar 5,031 sedangkan nilai F tabel

sebesar 3,19. Oleh karena nilai F

hitung lebih besar dari nilai F tabel

pada tingkat = 0,05 (5,031 > 3,19)

maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal

ini menunjukkan bahwa variabel

pemahaman Standar Akuntansi

Pemerintahan (X1) dan pemanfaatan

teknologi informasi(X2) secara

simultan berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan

(Y).

Pembahasan

Dari hasil perhitungan

diperoleh nilai t hitung sebesar 2,331

dengan t tabel sebesar 2,011. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan

karena nilai t hitung lebih besar

daripada t tabel. Nilai koefisien

regresi variabel pemahaman Standar

Akuntansi Pemerintahan (X1) sebesar

0,378 yang berarti dengan

meningkatnya variabel pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan

sebesar satu poin maka kualitas

laporan keuangan akan naik 0,378

poin dengan catatan variabel

pemanfaatan teknologi informasi

tetap.

Hasil penelitian ini sesuai dan

didukung dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Nur Hayadi dan

Iin Rosini (2019) dengan Ikasari et.al

(2017) yang menyatakan bahwa

pemahaman Standar

AkuntansiPemerintahan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan, sehingga

pengujian hipotesis pertama (H1)

diterima.

Dari hasil perhitungan

diperoleh nilai t hitung sebesar 2,044

dengan t tabel sebesar 2,011. Hal ini

menunjukkan bahwa pemanfaatan

teknologi informasiberpengaruh

positif dan signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan karena

nilai t hitung lebih besar daripada t

tabel. Nilai koefisien regresi variabel

pemanfaatan teknologi informasi(X2)

sebesar 0,213. Dengan meningkatnya

variabel pemanfaatan teknologi

informasisebesar satu poin maka

kualitas laporan keuangan akan naik

sebesar 0,213 poin dengan catatan

variabel pemahaman Standar

Akuntansi Pemerintahan (X1) tetap.

Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan

sebelumnya oleh Irfan Ikhwanul Haza

(2015) dan M. Iqbal Firdaus (2018)

yang mengatakan bahwa terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan

antara pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kualitas laporan

keuangan, sehingga pengujian

hipotesis kedua (H2) diterima.

Dari hasil perhitungan

diperoleh nilai F hitung sebesar 5,031

dan F tabel sebesar 3,19. Pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan dan

pemanfaatan teknologi

informasisecara simultan

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan

49

studi RSUD Ngimbang Kabupaten

Lamongan. Variabel kualitas laporan

keuangan (Y) memiliki nilai

konstanta sebesar 8,093 dengan

catatan jika variabel pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan (X1)

dan pemanfaatan teknologi informasi

(X2) bernilai tetap. Hasil penelitian

ini didukung dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh

Rahmawati et.al (2018) dan Maulidia

et.al (2015) yang menyatakan bahwa

pemahaman Standar Akuntansi

Pemerintahan dan pemanfaatan

teknologi informasi secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan,

sehingga pengujian hipotesis ketiga

(H₃) diterima.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan tentang pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan dan

pemanfaatan teknologi informasi

terhadap kualitas laporan keuangan

studi RSUD Ngimbang Kabupaten

Lamongan, maka dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1)Pemahaman Standar Akuntansi

Pemerintahan secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan

RSUD Ngimbang Kabupaten

Lamongan. Hal ini sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP).

RSUD Ngimbang Kabupaten

Lamongan telah menerapkan

peraturan yang telah ditetapkan dalam

proses penyusunan laporan keuangan,

sehingga laporan keuangan yang

dihasilkan berkualitas. Artinya

kualitas laporan keuangan telah

memenuhi standar atau aturan yang

nantinya dapat dijadikan sebagai

acuan atau bahan evaluasi dalam

pengambilan keputusan.

2)Pemanfaatan teknologi informasi

secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan RSUD Ngimbang

Kabupaten Lamongan. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi

teknologi informasi yang

dimanfaatkan atau digunakan dalam

proses penyusunan laporan

keuangan,maka laporan keuangan

yang dihasilkan akan semakin

berkualitas. Penyusunan laporan

keuangan pada RSUD Ngimbang

Kabupaten Lamongan telah

memanfaatkan teknologi informasi

dengan baik. Proses pengelolaan data

mulai dari input sampai verifikasi

telah menggunakan program yang

canggih. Program yang digunakan

dapat meminimalisir kesalahan data,

hal tersebut dapat memudahkan

pekerjaan para pegawai karena lebih

efektif dan efisien. 3) Pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan dan

pemanfaatan teknologi informasi

secara simultan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan RSUD Ngimbang

Kabupaten Lamongan. Pemahaman

Standar Akuntansi Pemerintahan dan

pemanfaatan teknologi informasi

merupakan faktor penting dan

berpengaruh dalam proses

penyusunan laporan keuangan.

Pegawai yang berhubungan dengan

laporan keuangan pada RSUD

Ngimbang Kabupaten Lamongan

telah mampu memahami Standar

Akuntansi Pemerintahan yang

berlaku dan memanfaatkan teknologi

informasi dengan baik. Hal tersebut

memberikan dampak yang positif

untuk laporan keuangan yang

50

dihasilkan, yaitu laporan keuangan

semakin berkualitas.

Dari kesimpulan diatas, maka

saran dari penelitian ini adalah

sebagai berikut : 1) Peneliti

selanjutnya disarankan untuk dapat

menambahkan atau mengganti

variabel-variabel independen lain

yang tidak dibahas dalam penelitian

ini. 2) Diharapkan pada penelitian

selanjutnya responden penelitian

tidak hanya pegawai yang

melaksanakan fungsi akuntansi/tata

usaha keuangan, melainkan pegawai

atau staf lain yang masih ada

kaitannya dengan penggunaan

laporan keuangan agar jumlah

responden yang didapat lebih banyak.

3) Kepada RSUD Ngimbang

Kabupaten Lamongan untuk tetap

meningkatkan kinerja pegawai,

misalnya dengan mengadakan

pelatihan yang nantinya bisa

diterapkan dalam melaksanakan

pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. (2007). Sistem

Akuntansi Sektor Publik.

Jakarta: Salemba Empat.

Bastian, Indra. (2010). Sistem

Akuntansi Sektor Publik Suatu

Pengantar (Edisi Ketiga).

Jakarta: Erlangga.

Ekawati, S. (2017). Pengaruh Sistem

Pengendalian Intern,

Kompetensi Sumber Daya

Manusia, dan Penerapan

Sistem Akuntansi Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan

Pada RSUD Ngimbang.

Skripsi. Lamongan: Program

Studi Akuntansi STIE KH.

Ahmad Dahlan Lamongan.

Fahmi, I. (2011). Analisa Laporan

Keuangan. Bandung:

Alfabeta.

Firdaus, M.I. (2018). Pengaruh

Pemanfaatan Teknologi

Informasi, Kepatuhan atas

Peraturan, dan Kompetensi

SDM Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan

Kementerian/Lembaga

(LKKL). Jurnal

Pembendaharaan, Keuangan

Negara dan Kebijakan Publik,

3(2), 129-142.

Gasperz, J. (2019). Pengaruh

Kompetensi Sumber Daya

Manusia, Sistem

Pengendalian Intern, dan

Pemanfaatan Teknologi

Informasi Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan (Studi

pada Badan Pusat Statistik

Wilayah Maluku). Jurnal

Bisnis, Manajemen dan

Perbankan, 5(2), 40-46.

Hayadi, N., Rosini, I.(2019).

Pengaruh Pemahaman

Standar Akuntansi

Pemerintahan dan

Pengawasan Keuangan

Daerah Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan. Seminar

Nasional Akuntansi.

Haza, I.I. (2015). Pengaruh

Pemanfaatan Teknologi

Informasi dan Pengawasan

Keuangan Daerah Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan

Daerah, Jurnal Akuntansi.

Hirmantono, A. (2012). Pengaruh

Etika Profesional Akuntan

dan Pengetahuan Teknologi

Informasi Terhadap Kinerja

Auditor Pada Kantor Akuntan

Publik di Surabaya. Tesis.

Surabaya: Program

51

Pascasarjana Universitas

Pembangunan Nasional

“Veteran” Surabaya.

Ikasari, L.P., Suharno., Widarno, B.

(2017). Pengaruh Sistem

Pengendalian Intern,

Pemahaman Standar

Akuntansi Pemerintahan dan

Kompetensi Sumber Daya

Manusia Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Rumah

Sakit Umum Daerah

Kabupaten Boyolali, Jurnal

Akuntansi dan Sistem

Teknologi Informasi, 13(4),

484-497.

Jannah, M. (2016). Kompetensi

Sumber Daya Manusia,

Pemahaman Standar

Akuntansi Pemerintahan,

Sistem Pengendalian Internal,

dan Peran Sarana Prasarana

Pendukung Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah, KLKP

Daerah.

Mahmudi. (2011). Akuntansi Sektor

Publik. Yogyakarta: UII

Press.

Maulidia, I., Effendi, R., Dhia, C.

(2015). Pengaruh Penerapan

Standar Akuntansi

Pemerintahan dan

Pemanfaatan Teknologi

Informasi Terhadap Kualitas

Informasi Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah pada

Dispenda Kota Palembang.

Jurnal. Palembang: Program

Studi Akuntansi STIE Multi

Data Palemabang.

Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010. Standar

Akuntansi Pemerintahan.

Rahmawati, A., Mustika, I. W., Eka,

L.H. (2018). Pengaruh

Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintah, Pemanfaatan

Teknologi Informasi, dan

Sistem Pengendalian Intern

Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan SKPD Kota

Tangerang Selatan. Jurnal

Ekonomi, Bisnis, dan

Akuntansi (JEBA), 20(2), 8-

17.

Siregar, B. (2015). Akuntansi Sektor

Publik (Akuntansi Keuangan

Pemerintah Daerah Berbasis

Akrual) (Edisi Pertama).

Yogyakarta: Unit Penerbit

dan Percetakan Sekolah

Tinggi Ilmu Manajemen

YKPN.

Sutarman. (2012). Pengantar

Teknologi Informasi. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2004.

Pembendaharaan Negara. 14

Januari 2004. Lembaran

Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 5. Jakarta:

Lambock V. Nahattands.