nim. 412075-hermawan-teori perkembangan kepribadian dalam perspektif psikologi

39
Tugas Individu Pengantar Psikologi “Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi” TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH : PENGANTAR PSIKOLOGI NAMA DOSEN : Drs. H. AHMAD MANNU, M.Si TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI OLEH : HERMAWAN NIM. 412075 PRODI PEND. BAHASA INGGRIS i

Upload: independent

Post on 31-Jan-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH : PENGANTAR PSIKOLOGINAMA DOSEN : Drs. H. AHMAD MANNU, M.Si

TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI

OLEH :

HERMAWANNIM. 412075

PRODI PEND. BAHASA INGGRIS

i

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP) MUHAMMADIYAH BONESTUDI CLUB D LAPPARIAJATAHUN AKADEMIK 2012/2013

KATA PENGANTAR

           Puji syukur sebagai ucapan terima kasih

kehadirat Allah SWT., karena dengan zat-Nya yang Maha

Rahman dan Maha Rahim penyusun diberikan kesempatan

untuk dapat menyelesaikan Makalah Pengantar Psikologi

ini dengan tepat waktu.

            Terima kasih kepada Bapak Drs. H. Ahmad

Mannu, M.Si selaku Dosen pengampu mata kuliah Pengantar

Psikologi yang telah memberikan penyusun kesempatan

pula untuk dapat berkreasi sekaligus upaya meningkatkan

pemahaman penyusun khususnya dalam hal bagaimana

memahami Materi Mata Kuliah Pengantar Psikologi secara

lebih khusus melalui beberapa pendekatan. Tak lupa pula

penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

turut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.

Selanjutnya penyusun memohon maaf jika di dalam

makalah ini terdapat banyak kekeliruan dan kesalahan,

tentunya penyusun memohon kritik dan saran yang

ii

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

konstruktif agar dalam proses penyelesaian makalah

berikutnya dapat mencapai hasil yang maksimal.

Besar harapan penulis, agar makalah ini dapat

berguna untuk menambah wawasan dan referensi kita dalam

hal ilmu tentang psikologi.

Lappariaja,

Nopember 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................... i

KATA PENGANTAR ......................................

.....................................................

ii

iii

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

DAFTAR ISI ..........................................

.....................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN ................................... 1

1.1Latar Belakang ............................... 11.2Rumusan Masalah .............................. 11.3Tujuan Penulisan ............................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................... 3

2.1Pengertian Psikologi Kepribadian ............. 32.2Psikologi Kepribadian melalui beberapa Pendekatan ...................................... 5

2.2.1Pendekatan Psikologi Sosial .............. 5

2.2.2Psikoanalisis............................. 8

2.3Teori-Teori Kepribadian menurut Beberapa Pakar 11

2.4Tahap Perkembangan Kepribadian ...............

19

BAB III PENUTUP .....................................

21

A. Kesimpulan ...................................21

B. Saran ........................................

21

iv

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

DAFTAR PUSTAKA.......................................22

v

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Psikologi kepribadian adalah salah satu cabang

dari ilmu psikologi. Psikologi kepribadian merupakan

salah satu ilmu dasar yang penting guna memahami ilmu

psikologi. Manusia sebagai objek material dalam

pembelajaran ilmu psikologi tentu memiliki kepribadian

dan watak yang berbeda satu dengan yang lainnya. Watak

digunakan untuk memberikan penafsiran kepada benda-

benda maupun manusia.

Seiring dengan perkembangan zaman dan

berkembangnya rasa keingintahuan dalam memahami

manusia, mulai bermunculan tokoh-tokoh beserta teori-

teori yang mendukung penjelasan mengenai kepribadian

manusia.

Mengingat tentang pengertian Psikologi adalah

tentang ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku

manusia dalam hubungannya dengan lingkungan, maka perlu

adanya penyederhanaan dalam hal pemahaman kita untuk

mempelajari secara spesifik makna psikologi tersebut.

Dalam kaitannya mengenai Psikologi secara lebih

spesifik, kita tentu perlu mengenal tentang pribadi

atau kepribadian terlebih dahulu untuk selanjutnya

mempelajari lebih lanjut mengenai psikologi itu

sendiri. Dalam hal tersebut pribadi atau kepribadian

1

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

sangat luas kaitannya ketika meletakkannya dalam sudut

pandang psikologi. Diantaranya adalah beberapa

pendekatan yang mampu kita jadikan ukuran sebagai

landasan awal kita memahami kepribadian tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian psikologi kepribadian?

2. Apa saja pendekatan-pendekatan dalam Psikologi

kepribadian?

3. Bagaimana teori-teori kepribadian menurut beberapa

pakar?

4. Bagaimana tahap perkembangan kepribadian?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Psikologi yang

diberikan oleh Bapak Drs. H. Ahmad Mannu, M.Si

sebagai dosen pengampu pada mata kuliah Pengantar

Psikologi.

2. Mendefiniskan pengertian psikologi kepribadian

3. Menyebutkan bebera pendekatan-pendekatan dalam

Psikologi kepribadian.

4. Menjelaskan teori-teori kepribadian menurut beberapa

pakar.

5. Mengetahui tahap perkembangan kepribadian.

2

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi Kepribadian

3

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

Kata personality dalam bahasa Inggris berasal dari

bahasa Yunani kuno prosopon atau persona, yang artinya

‘topeng’ yang biasa dipakai artis dalam theater. Para

artis itu bertingkah laku sesuai dengan ekspresi topeng

yang dipakainya, seolah-olah topeng itu mewakili ciri

kepribadian tertentu. Jadi konsep awal pengertian

personality (pada masyarakat awam) adalah tingkah laku

yang ditampakkan ke lingkungan sosial – kesan mengenai

diri yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh

lingkungan sosial.

Ada beberapa kata atau istilah yang oleh

masyarakat diperlakukan sebagai sinonim kata

personality, namun ketika istilah-istilah itu dipakai

di dalam teori kepribadian diberi makna berbeda-beda.

Istilah yang berdekatan maknanya antara lain :

1. Personality (kepribadian); penggambaran perilaku

secara deskriptif tanpa memberi nilai (devaluative)

2. Character (karakter); penggambaran tingkah laku

dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk)

baik secara ekspilit maupun implisit.

3. Disposition (watak); karakter yang telah dimiliki

dan sampai sekarang belum berubah.

4. Temperament (temperament); kepribadian yang

berkaitan erat dengan determinan biologik atau

fisiologik, disposisi hereditas.

4

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

5. Traits (sifat); respons yang senada (sama) terhadap

kelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun

waktu yang (relatif) lama.

6. Type-Attribute (ciri): mirip dengan sifat, namun

dalam kelompok stimulasi yang lebih terbatas.

7. Habit (kebiasaan): respon yang sama cenderung

berulang untuk stimulus yang sama pula.

Sampai sekarang, masih belum ada batasan formal

personality yang mendapat pengakuan atau kesepakatan

luas dilingkungan ahli kepribadian. Masing-masing pakar

kepribadian membuat definisi sendiri-sendiri sesuai

dengan paradigma yang mereka yakini dan fokus analisis

dari teori yang mereka kembangkan.

Berikut adalah beberapa contoh definisi

kepribadian :

a. Kepribadian adalah nilai sebagai stimulus sosial,

kemampuan menampilkan diri secara mengesankan

(Hilgard & Marquis).

b. Kepribadian adalah kehidupan seseorang secara

keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai

tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri,

kemampuan memperoleh pengalaman (Stern).

c. Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam sistem

psikofisiologik seorang yang menentukan model

5

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

penyesuaiannya yang unik dengan lingkungannya

(Allport).

d. Kepribadian adalah pola trait-trait yang unik dari

seseorang (Guilford).

e. Kepribadian adalah seluruh karakteristik seseorang

atau sifat umum banyak orang yang mengakibatkan pola

yang menetap dalam merespon suatu situasi (Pervin)

f. Kepribadian adalah seperangkat karakteristik dan

kecenderungan yang stabil, yang menentukan keumuman

dan perbedaan tingkah laku psikologik (berpikir,

merasa, dan gerakan) dari seseorang dalam waktu yang

panjang dan tidak dapat dipahami secara sederhana

sebagai hasil dari tekanan sosial dan tekanan

biologic saat itu (Mandy atau Burt).

g. Kepribadian adalah suatu lembaga yang mengatur

organ tubuh, yang sejak lahir sampai mati tidak

pernah berhenti terlibat dalam pengubahan kegiatan

fungsional (Murray).

h. Kepribadian adalah pola khas dari fikiran,

perasaan, dan tingkah laku yang membedakan orang

satu dengan yang lain dan tidak berubah lintas waktu

dan situasi (Phares)

2.2 Psikologi Kepribadian melalui beberapa Pendekatan

2.2.1 Pendekatan Psikologi Sosial

6

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

Pendekatan pertama, yaitu psikologi sosial atau

social learning, menyatakan bahwa kepribadian ditentukan

oleh konsekuensi atas tindakan individu serta bagaimana

ia memandangnya. Teori mengenai kepribadian dari

pendekatan ini bermula dari penelitian B. F. Skinner

mengenai Stimulus-Respons (Carlson, 1993). Skinner

menemukan bahwa setiap stimulus yang diberikan terhadap

organisme, akan menghasilkan suatu respon yang bersifat

konsisten. Oleh karena itu, organisme akan bertingkah

laku sesuai dengan konsekuensi yang akan ia dapatkan

dari tingkah lakunya itu. Tingkah laku juga akan

berubah jika terjadi perubahan konsekuensi dari tingkah

laku tersebut. Skinner tidak mengemukakan teori yang

khusus mengenai kepribadian, namun hasil penelitiannya

ini menarik perhatian para social learning theorist dan

menjadi masukan bagi mereka untuk membentuk konsep

mengenai kepribadian manusia.

Albert Bandura, salah satu peneliti kepribadian

memodifikasi penemuan Skinner dengan menambahkan adanya

faktor kognisi dalam pembentukan tingkah laku (Carlson,

1993). Kognisi yang dimaksud berupa expectancy, yaitu

persepsi dan harapan seseorang yang meyakini bahwa ia

akan mendapatkan konsekuensi tertentu bila ia melakukan

tindakan tertentu. Jadi, seseorang akan melakukan suatu

tindakan karena ia mengharapkan memperoleh reward atau

menjauhi punishment yang potensial dari tindakan

tersebut.

7

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

Expectancy yang dimiliki oleh seseorang juga mampu

membuatnya mempelajari sesuatu dari observasi

(observational learning). Pada observational learning, seorang

individu mengobservasi konsekuensi apa yang akan

diterima oleh objek yang menjadi model observasinya

sebagai hasil dari tindakan yang dilakukannya. Banyak

tindakan yang kita lakukan yang merupakan hasil dari

mengobservasi orang lain. Misalnya menulis tulisan

bersambung atau makan dengan menggunakan sumpit.

Bandura, berbeda dengan kebanyakan peneliti

kepribadian, tidak mempercayai karakteristik pribadi

individu saja atau lingkungan saja yang akan

mempengaruhi kepribadian (Carlson, 1993). Ia mengajukan

konsep reciprocal determinism, yaitu adanya interaksi

antara tingkah laku, variabel lingkungan, dan variabel

manusia (berupa kognisi, expectation, dan lain-lain).

Sebagaimana yang kita ketahui, lingkungan dapat merubah

tingkah laku manusia, sedangkan tingkah laku manusia

juga dapat merubah lingkungan. Sebagai gantinya,

perubahan-perubahan tersebut mempengaruhi pikiran

manusia.

Self-efficacy merupakan salah satu faktor penting yang

menentukan bisa atau tidaknya seseorang merubah

lingkungannya. Tindakan yang kita perbuat didasari oleh

evaluasi kita terhadap kompetensi diri kita (Carlson,

1993). Self-efficacy ini tidak hanya menentukan apakah kita

akan terikat dengan suatu perbuatan, tetapi juga

8

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

menentukan tingkat keterikatan kita dengan perbuatan

tersebut. Contohnya saja seseorang yang sangat yakin

dengan kemampuan menyanyinya mendaftarkan diri untuk

mengikuti tahap seleksi kompetisi Indonesian Idols.

Meskipun ia mendapat komentar yang buruk dari para

jurinya dan tidak lolos pada tahap seleksi tahun itu,

ia akan tetap mengikuti seleksi pada tahun-tahun

berikutnya.

Walter Mischel, seorang peneliti kepribadian

lainnya, mengemukakan teori kepribadian dari sudut

pandang yang sangat dinamis. Mischel (Carlson, 1993)

meyakini bahwa kepribadian seseorang dipengaruhi oleh

interaksinya dengan lingkungan, serta peran kognisinya

dalam menentukan bagaimana seseorang mempelajari

hubungan antara tingkah laku dan konsekuensinya. Ia

juga mengajukan ide mengenai individual differences dalam

kognisi, yang ia sebut dengan person variables. Person

variables ini terdiri dari: (1) kompetensi, perbedaan

keterampilan, kemampuan, serta kapasitas individu; (2)

strategi encoding dan konstruk personal, perbedaan

kemampuan individu dalam memproses informasi; (3)

ekspektansi, perbedaan ekspektansi individu terhadap

hasil dari perbuatannya; (4) nilai subjektif, perbedaan

derajat individu terhadap reinforcer tertentu

dibandingkan reinforcer lainnya yang mempengaruhi tingkah

lakunya; (5) sistem self-regulatory serta perencanaannya,

individu memonitor perkembangan dirinya terhadap suatu

9

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

tujuan, lalu memberikan perbedaan perencanaan dan

aturan-aturan kepada dirinya sesuai dengan hal

tersebut, baik dengan memberikan dirinya reward atau

punishment.

Mischell menganut paham yang sangat radikal. Ia

meyakini bahwa kepribadian manusia yang stabil

(personality trait) tidak pernah ada, kalaupun ada, tidak

akan memberikan pengaruh yang signifikan (Carlson,

1993). Manusia selalu menyesuaikan sikapnya dengan

situasi lingkungannya saat itu. Contohnya saat berada

pada sebuah pesta, orang-orang yang mengikutinya akan

menjadi lebih ekstrovert, sedangkan saat berada pada

pemakaman, mereka akan menjaga keheningan suasananya.

Pendapat ini disangkal oleh Epstein (Carlson, 1993)

yang berargumen bahwa orang introvert pastilah

menghindari perkumpulan sosial seperti pesta. Karena

itu yang ditemukan di pesta kebanyakan adalah orang-

orang yang ekstrovert. Opini mereka menunjukkan betapa

lingkungan memiliki pengaruh terhadap kepribadian.

Teori lain mengenai kepribadian dari pendekatan

psikologi sosial adalah locus of control oleh Julian Rotter.

Rotter menyatakan (Carlson, 1993) bahwa konsekuensi

dari tindakan individu dikontrol oleh salah satu

diantara faktor internal (person variables) atau faktor

eksternalnya (environment variables). Seseorang yang

memiliki internal locus of control yakin bahwa kemampuan

10

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

dirinyalah yang akan menentukan takdir hidupnya, apakah

ia akan memperoleh konsekuensi, berupa reward atau

punishment, ataukah tidak. Sebaliknya, seseorang yang

memiliki external locus of control bersikap pasif pada

lingkungan. Ia meyakini bahwa takdirnya dipengaruhi

oleh lingkungannya. Tipe kedua ini tidak akan melakukan

upaya dalam mencapai tujuannya sekeras individu bertipe

pertama

Memahami perilaku. Menurut Saymour Epstain

Model Pendekatan disposisi kepribadian ( traits

personality approach ). Pendekatan ini biasa dianut dan

dikembangkan oleh penganut behaviorisme dan

conceptualisme. Mereka berasumsi yang menjadi

penyebab perilaku sosial dikarenakan sifat – sifat

kepribadian yang melekat pada diri individu dan

seperti sudah built in dalam diri anda. Ini bersifat

permanen dan resisten. Kesimpulannya menjelaskan

penyebab dari perilaku sosial dikarenakan faktor –

faktor sifat kepribadian yang sifatnyabawaan

bersifat permanen sehingga membentuk karakter.

Model pendekatan situasi lingkungan ( Situational

Enviroment Approach ). Pendekatan ini bisanya dianut

dan dikembangkan oleh Empirisme dan Humanisme.

Perilaku berubah dari satu situasi ke situasi yang

lain. Kesimpulannya situasi mendominasi pengaruh

perilaku sosial

11

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

Model Pendekatan Interaksi ( Interaction Approach ).

Pendekatan ini adalah konvergen antara model

pendekatan disposisi kepribadian dan situasi

lingkungan. Dan memberikan win win solutions. Bawaan

dan situasi saling berinteraksi sehingga membentuk

kontribusi pengaruh perilaku sosial. Dan yang

mendominasi tergantung intensitas antara keduannya.

2.2.2 Psikoanalisis

Salah satu tokoh psikoanalisis adalah Sigmund Freud

(1856 – 1939). Nama asli Freud adalah Sigismund Scholomo.

Namun sejak menjadi mahasiswa Freud tidak mau

menggunakan nama itu karena kata Sigismund adalah

bentukan kata Sigmund. Freud lahir pada 6 Mei 1856 di

Freiberg, Moravia. Saat itu Moravia merupakan bagian

dari kekaisaran Austria-Hongaria (sekarang

Cekoslowakia). Pada usia empat tahun Freud dibawa

hijrah ke Wina, Austria (Berry, 2001:3). Kedatangan

Freud berbarengan dengan ramainya teori The Origin of

Species karya Charles Darwin (Hall, 2000:1)

Dalam model pendekatan Psikoanalisis yang

dikembangkan oleh Sigmund Freud, ia meyakini bahwa

kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam

bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh

hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls,

atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan

12

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-

waktu akan menuntut untuk dipuaskan.

Psikoanalisis bermula dari keraguan Freud terhadap

kedokteran. Pada saat itu kedokteran dipercaya bisa

menyembuhkan semua penyakit, termasuk histeria yang

sangat menggejala di Wina (Freud, terj.,1991:4).

Pengaruh Jean-Martin Charcot, neurolog Prancis, yang

menunjukkan adanya faktor psikis yang menyebabkan

histeria mendukung pula keraguan Freud pada kedokteran

(Berry, 2001:15). Sejak itu Freud dan doktor Josef

Breuer menyelidiki penyebab histeria. Pasien yang

menjadi subjek penyelidikannya adalah Anna O. Selama

penyelidikan, Freud melihat ketidakruntutan keterangan

yang disampaikan oleh Anna O. Seperti ada yang terbelah

dari kepribadian Anna O. Penyelidikan-penyelidikan itu

yang membawa Freud pada kesimpulan struktur psikis

manusia: id, ego, superego dan ketidaksadaran,

prasadar, dan kesadaran.

Freud menjadikan prinsip ini untuk menjelaskan

segala yang terjadi pada manusia, antara lain mimpi.

Menurut Freud, mimpi adalah bentuk penyaluran dorongan

yang tidak disadari. Dalam keadaan sadar orang sering

merepresi keinginan-keinginannya. Karena tidak bisa

tersalurkan pada keadaan sadar, maka keinginan itu

mengaktualisasikan diri pada saat tidur, ketika kontrol

ego lemah.

13

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia baik

yang nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi

(pikiran) adalah disebabkan oleh peristiwa mental

sebelumnya. Terdapat peristiwa mental yang kita sadari

dan tidak kita sadari namun bisa kita akses (preconscious)

dan ada yang sulit kita bawa ke alam tidak sadar

(unconscious). Di alam tidak sadar inilah tinggal dua

struktur mental yang ibarat gunung es dari kepribadian

kita, yaitu:

a. Id

Id Adalah kepribadian yang dibawa sejak lahir.

Dari Id ini akan muncul ego dan super-ego. Saat

dilahirkan, Id berisi semua aspek psikologis yang

diturunkan, seperti insting, impuls dan drive. Id

berada dan beroperasi dalam daerah unconscious,

mewakili subyektifitas yang tidak pernah disadari

sepanjang usia. Id berhubungan erat dengan proses

fisik untuk mendapatkan energi psikis yang digunakan

untuk mengoperasikan sistem dari struktur

kepribadian lainnya.

Id beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan

(pleasure principle), yaitu: berusaha memperoleh

kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Bagi Id,

kenikmatan adalah keadaan yang relatif inaktif atau

tingkat energi yang rendah, dan rasa sakit adalah

tegangan atau peningkatan energi yang mendambakan

kepuasan. pleasure principle diproses dengan du

14

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

acara, tindak refleks (refllex actions) dan proses

primer (primary process). Tindak refleks adalah

reaksi otomatis yang dibawa sejak lahir seperti

mengejabkan mata-dipakai untuk menangani kepuasan

rangsang sederhana dan biasanya dapat segera

dilakukan. Proses primer adalah reaksi

membayangkan/mengkhayal sesuatu yang dapat

mengurangi atau menghilangkan tegangan-dipakai untuk

menangani stimulus kompleks, seperti bayi yang lapar

membayangkan makanan atau punting ibunya.

Id hanya mampu membayangkan sesuatu, tanpa mampu

membedakan khayalan itu dengan kenyataan yang benar-

benar memuaskan kebutuhan. Id tidak mampu membedakan

yang benar dan yang salah, tidak tahu moral. Jadi

harus dikembangkan jalan memperoleh khayalan itu

secara nyata, yang memberikan kepuasan tanpa

menimbulkan ketegangan baru khususnya masalah moral.

Alasan ini lah yang kemudian membuat Id memunculkan

ego.

b. Ego

Ego berkembang dari Id agar orang mampu

menangani realitas; sehingga ego beroperasi

mengikuti prinsip realita (reality principle); usaha

memperoleh kepuasan yang ditemukan obyek yang nyata-

nyata dapat memuaskan kebutuhan.

Ego adalah eksekutif (pelaksana) dari

kepribadian, yang memiliki dua tugas utama; pertama,

15

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

memilih stimulasi mana yang hendak direspon dan atau

insting mana yang akan dipuaskan sesuai dengan

prioritas kebutuhan. Kedua, menentukan kapan dan

bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan

tersedianya peluang yang resikonya minimal.

Dengan kata lain, ego sebagai eksekutif

kepribadian berusaha memenuhi kebutuhan Id sekaligus

juga memenuhi kebutuhan moral dan kebutuhan

perkembangan-mencapai-kesempurnaan dari superego.

Ego sesungguhnya bekerja untuk memuaskan Id, karena

itu ego yang tidak memiliki energi sendiri untuk

akan memperoleh energi dari Id.

c. Super ego

Super ego adalah kekuatan moral dan etik dari

kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip

idealistic (idealistic principle) sebagai lawan dari

prinsip kepuasan Id dan prinsip realistik dari ego.

Superego berkembang dari ego, dan seperti ego dia

tidak mempunyai energi sendiri. Sama dengan ego,

superego beroperasi di tiga daerah kesadaran.

Namun berbeda dengan ego, dia tidak mempunyai

kontak dengan dunia luar (sama dengan Id) sehingga

kebutuhan kesempurnaan yang dijangkaunya tidak

realistik (Id tidak realistik dalam memperjuangkan

kenikmatan). Prinsip idealistic mempunyai dua

subprinsip, yakni conscience dan ego-ideal.

16

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

Superego pada hakekatnya merupakan elemen yang

mewakili nilai-nilai orang tua atau interpretasi

orang tua menangani standart sosial, yang diajarkan

kepada anak melalui berbagai larangan dan perintah.

Apapun tingkah laku yang dilarang, dianggap salah,

dan dihukum oleh orang tua, akan diterima menjadi

suara hati (conscience), yang berisi apa saja yang

tidak boleh dilakukan. Apapun yang disetujui,

dihadiahi dan dipuji orang tua akan diterima menjadi

standar kesempurnaan atau ego idea, yang berisi apa

saja yang seharusnya dilakukan. Proses pengembangan

konsensia dan ego ideal, yang berarti menerima

standar salah dan benar itu disebut introyeksi

(introjection). Sesudah menjadi introyeksi, kontrol

pribadi akan mengganti kontrol orang tua.

Superego bersifat nonrasional dalam menuntut

kesempurnaan, menghukum dengan kesalahan ego, baik

yang telah dilakukan maupun baru dalam fikiran.

Paling tidak ada 3 fungsi dari superego; (1)

mendorong ego menggantikan tujuan-tujuan realistik

dengan tujuan-tujuan moralistic, (2) memerintah

impuls Id, terutama impuls seksual dan agresif yang

bertentangan dengan standart nilai masyarakat, dan

(3) mengejar kesempurnaan.

2.3 Teori-Teori Kepribadian menurut Beberapa Pakar

TEORI GALENUS

17

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

Galenus (Yunani: Γαληνός, Latin: Claudius Galenus

dari Pergamum (129-200), lebih dikenal dalam bahasa

Inggris sebagai Galen), adalah seorang dokter (atau

tabib) dari Yunani kuno. Ia memiliki pengaruh besar

dalam kedokteran Eropa. Teori yang dikemukakan oleh

Galen didasarkan dari penciptaan oleh Pencipta ("Alam"

- Greek phusis) - alasan utama mengapa kelak para

sarjana Islam dan Kristen dapat menerima pandangannya.

Menurutnya, prinsip kehidupan yang paling dasar

adalah pneuma atau udara yang kemudian dapat dikaitkan

dengan jiwa. Hal ini membuktikan bahwa dunia

kedokterannya sangat dipengaruhi oleh hal-hal

filosofis. Pneuma physicon (roh hewani) di otak

mengatur pergerakan, persepsi, dan indera. Pneuma

zoticon (roh hayati) yang ada di jantung mengatur darah

dan suhu tubuh. "Roh alamiah" di hati mengatur nutrisi

dan metabolisme.

Galen memperluas wawasannya dengan melakukan

penelitian pada hewan. Salah satu metodenya adalah

menunjukkan pembedahan pada seokar babi, memotong saraf

laringealnya (nantinya bagians araf ini dikenal sebagai

Saraf Galen) yang dapat menghentikan erangan babi

tersebut. Ia juga pernah mengikat ureter pada hewan

yang masih hidup untuk menunjukkan bahwa urin berasal

dari ginjal, dan merusak saraf untuk menunjukkan

paralisis. Metode penunjukkan kepada publik seperti

yang dilakukan oleh Galen ini digunakan sebagai cara

18

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

belajar bagi mahasiswa kedokteran dan tak jarang

menimbulkan perdebatan.

Ada beberapa teori Galen yang terbukti benar

seperti argumentasinya akan pikiran yang terdapat di

otak, bukan di hati seperti yang dikemukakan oleh

Aristoteles.

Bagaimanapun juga ada beberapa teori yang cacat

seperti pemahaman Galen akan sistem sirkulasi. Ia

menduga sistem vena dan arteri adalah dua sistem yang

terpisah. Teori ini akhirnya ditolak oleh William

Harvey pada abad ke-17. Oleh karena ia menggunakan

hewan sebagai media percobaannya, terdapat

kesalahpahaman antara organ hewan dan organ manusia.

Hal ini dikarenakan tidak semua organ serupa pada

setiap spesies.

Ilmu kedokteran di Arab pada zaman pertengahan

mengembangkan apa yang telah ditemukan para pakar

Yunani kuno, termasuk pula karya Galen seperti teori

humoralnya. Banyak karya Galen yang dituliskan dalam

bahasa Yunani diterjemahkan ke bahasa Suriah oleh Imam

Nestor di Universitas Gundishapur, Persia. Oleh ilmuwan

Arab, karya Galen kemudian diterjemahkan ke bahasa

Arab.

Galenus menyempurnakan ajaran Hippocrates yang

menyatakan bahwa kepribadian manusia berasal dari titik

tolak konstitusional dan terpengaruh oleh kosmologi

empedokles, yang menganggap bahwa alam semesta beserta

19

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

isinya ini tersusun dari empat unsur dasar yaitu tanah,

air, udara, dan api. Dengan sifat-sifat yang

didukungnya yaitu kering, basah, dingin, dan panas,

maka Hippocrates berpendapat bahwa dalam diri seseorang

terdapat empat macam sifat yang didukung oleh keadaan

konstitusional yang berupa cairan-cairan yang terdapat

dalam tubuh orang itu. Galenus membeda-bedakan

kepribadian manusia atas dasar keadaan proporsi

campuran cairan-cairan tersebut.

Berdasarkan pemikirannya, ia mengatakan bahwa

keempat tipe temperamen dasar itu adalah akibat dari

empat macam cairan tubuh yang sangat penting di dalam

tubuh manusia:

1.    Sifat kering terdapat dalam chole (empedu

kuning)

2.    Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu

hitam)

3.    Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir)

4.    Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah)

Galenus sependapat dengan Hippocrates, dan bahwa

cairan-cairan tersebut adanya dalam proposi tertentu.

Kalau suatu cairan adanya dalam tubuh itu melebihi

proposi yang seharusnya (jadi: dominan) maka akan

mengakibatkan adanya sifat-sifat kejiwaan yang khas.

Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang

sebagai akibat daripada dominannya salah satu cairan

badaniah itu oleh Galenus disebutnya tempramen. Jadi,

20

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

dengan dasar pikiran yang telah dikemukakan itu

sampailah Galenus kepada penggolongan manusia menjadi

empat tipe tempramen, beralas pada dominasi salah satu

cairan badaniah.

No Cairan badan yangdominan Prinsip Tipe

1 Chole Tegangan Choleris2 Melanchole Penegaran Melancholis3 Phlegma Plastisitas Phlegmatis

4 Sanguis Ekspansivitas Sanginis

Untuk memperoleh gambaran mengenai berbagai sifat

temperamen yang melekat dalam setiap cairan, berikut

adalah gambaran dari penggolongan manusia berdasarkan

keempat bentuk cairan tersebut :

1. Tipe Kepribadian Choleris

Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan

chole. Dimana orang yang choleris adalah orang yang

memiliki tipe kepribadian yang khas seperti hidup penuh

semangat, keras, hatinya mudah terbakar, daya juang

besar, optimistis, garang, mudah marah, pengatur,

penguasa, pendendam, dan serius.

2. Tipe Kepribadian Melancholis

Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan

melanchole. Dimana orang yang melancholis adalah orang

yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti mudah

kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis, penakut,

dan kaku.

21

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

3. Tipe Kepribadian Phlegmatis

Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan

phlegma. Dimana orang yang phlegmatis adalah orang yang

memiliki tipe kepribadian yang khas seperti tidak suka

terburu-buru, tenang, tidak mudah dipengaruhi, setia,

dingin, santai dan sabar.

4. Tipe Kepribadian Sanguinis

Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan

sanguis. Dimana orang yang sanguinis adalah orang yang

memiliki tipe kepribadian yang khas seperti hidup mudah

berganti haluan, ramah, mudah bergaul, lincah, periang,

mudah senyum, dan tidak mudah putus asa.

Berikut ini akan penyusun paparkan teori-teori

kepribadian lainnya secara singkat sehubungan dengan

sangat terbatasnya referensi yang penyusun peroleh.

TIPOLOGI MAZHAB ITALI DAN MAZHAB PERANCIS

Tipologi Mazhab Itali

Berdasarkan atas data-data yang di peroleh oleh

DeGiovani, serta hukum deformasi yang dirumuskan oleh

DeGiovani, Viola dalam penyelidikan-penyelidikannya

menemukan, bahwa ada tiga macam tipe manusia

berdasarkan atas keadaan tubuhnya, yaitu :

(1) Microsplanchnis : ukuran-ukuran menegak relatif

dominant, sehingga orangnya kelihatan tinggi

jangkung.

22

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

(2) Macrosplanchnis : ukuran-ukuran mendatarnya

relatif dominant, sehingga orangnya kelihatan pendek

gemuk.

(3) Normosplanchnis : ukuran-ukuran menegak dan

mendatar seimbang, sehingga orang kelihatan

seimbang. Bermacam-macam bentuk tubuh yang demikian

itu beralas pada keturunan.

Tipologi Mazhab Perancis

Mazhab Perancis yang dipimpin oleh Sigaud berpendapat,

bahwa keadaan serta bentuk tubuh manusia serta

kelainan-kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh

sekitar atau lingkungan. Yaitu :

(1) Ada lingkungan yang berwujud udara yang menjadi

sumber reaksi respiratoris.

(2) Ada sekitar yang berwujud makan-makanan yang

menjadi sumber reaksi-reaksi digestif.

(3) Ada lingkungan yang berwujud keadaan-keadaan alam

yang menjadi sumber reaksi-reaksi muskuler.

(4) Ada lingkungan yang berwujud keadaan sosisl yang

menimbulkan reaksi-reaksi cerebral.

TIPOLOGI KRETSCHMER

a. Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya

Kretschmer menggolong-golongkan atas dasar bentuk

tubuhnya menjadi empat :

1. Tipe piknis:

Sifat-sifat khas tipe ini ialah :

23

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

- Badan agak pendek,

- Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar

- Leher pendek dan kuat

- Lengan dan kaki lemah

- Kepala agak “merosot” ke muka diantara keuda

bahu, sehingga bagian atas dari tulang punggung

kelihatan sedikit melengkung

- Banyak lemak, sehingga urat-urat dan tulang-

tulang tak kelihatan nyata. Tipe ini memperoleh

bentuknya yang nyata setelah orang berumur 40

tahun.

2. Tipe Leptosom

Orang yang bertipe leptosom ukuran-ukuran

menegaknya lebih dari keadaan biasa, sehingga

orangnya kelihatan tinggi jangkung, sifat-sifat

khas tipe ini ialah :

- badan langsing/kurus, jangkung

- perut kecil, bahu sempit

- lengan dan kaki lurus

- tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian

muka kelihatan jelas

- muka bulat telur

- berat relatif kurang

3. Tipe Atletis

Pada orang yang bertipe atletis ukuran-ukuran

tubuh yang menegak dan mendatar dalam

perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh

24

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

kelihatan selaras; tipe mini dapat dipandang

sebagai sintesis dari tipe piknis dan tipe

leptoson. Sifat-sifat khas tipe ini ialah:

- tulang-tulang serta otot dan kulit kuat

- badan kokoh dan tegap

- tinggi cukupan

- bahu lebar dan kuat

- perut kuat

- panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan

dengan bahu dan kelihatan agak kecil

- tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan

leher tegak

- muka bulat telur, lebih pendek dari tipe

lepsotom

4. Tipe Displatis

Tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe

yang telah dikemukakan itu, tidak dapat dimasukan

ke dalam salah satu diantara ketiga tipe itu,

karena tidak memiliki ciri-ciri yang khas menurut

tipe-tipe tersebut. Bermacam-macam bagian yang

seolah-olah bertentangan satu sama lain ada

bersama-sama. Kretschmer sendiri menganggap tipe

displastis ini menyimpang dari kosntitusi normal.

b. Tipe-Tipe Manusia Menurut Temperamennya

1. Tipe schizothyme

Orang yang bertemperament schizothym, sifat-sifat

jiwanya bersesuaian dengan para penderita

25

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

schizoprenia, hanya sangat tidak jelas, ada

kecenderungan ke arah autisme: menutup diri

sendiri, hidup dengan dirinya sendiri.

2. Tipe cyklothym

Orang yang bertemperament cyklothym, sifat-sifat

jiwanya bersesuain dengan para penderita

manisdefresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan

ini juga mudah untuk ikut merasakan suka dan duka

orang lain.

c. Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan Temperament

1. Orang yang konstitusi piknis kebanyakan

bertemperament cyklothym, atau orang-orang yang

bertemperament cyklothym kebanyakan berkonstiusi

piknis

2. Orang-orang yang berkonstitusi leptosom,

atletis, dan displastis kebanyakan bertemperament

schizothyum, atau orang-orang yang bertemperament

schizothym kebanyakan berkonstitusi leptosom,

atau atletis atau displastis.

TEORI SHELDON

Sheldon menggambarkan kepribadian manusia itu sebagai

terdiri dari komponen-komponen.

(1) Komponen-komponen kejasmanian primer, yang terdiri dari

a. Endomorphy

Orang yang komponen endomorphynya tinggi

sedang kedua komponen lainnya rendah ditandai

26

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

oleh: lembut, gemuk, berat badan relatif

kurang.

b. Mesomorphy

Orang yang bertipe mesomorphy komponen

mesomorphnya tinggi sedang komponene yang lain

lagi rendah; otot-otot dominant, pembuluh-

pembuluh darah kuat, jantung juga dominan,

orang bertipe ini tampak: kokoh, keras, otot

kelihatan bersegi-segi, tahan sakit.

c. Ectomorphy

Orang-orang yang termasuk pada golongan tipe

ini organ-organ mereka berasal dari ectoderm

yang terutama berkembang yaitu; kulit, sistem

syaraf, dengan ciri-cir: jangkung, dada pipih,

lemah, otot-otot hampir tidak nampak

berkembang.

(2) Komponen kejasmanian sekunder, yang terdiri dari

a. Dysplasia

Dengan meminjam istilah dari Kretchmer istilah

itu dipakai oleh Sheldon untuk menunjukan

setiap ketidak tepatan dan ketidak-lengkapan

campuran ketiga komponen primer itu pada

berbagai daerah dari pada tubuh.

b. Gynandromorphy

Gynandromorphy itu menunjukan sejauhmana

jasmani memiliki sifat-sifat yang biasanya

27

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

terdapat pada jenis kelamin lawannya. Komponen

ini oleh Sheldon dinyatakan dengan huruf “g”

jadi orang laki-laki yang memiliki komponen

“g” tinggi akan memiliki tubuh yang lembut,

panggul besar, dan sifat-sifat wanita yang

lain. Seseorang yang memiliki komponen “g” ini

maksimal adalah banci.

c. Texture

Ialah komponen yang menunjukan bagaimana orang

itu nampaknya keluar

(3) Komponen-Komponen Temperament

Komponen-komponen temperament ini terdiri pula

atas tiga komponen yaitu :

a. Tipe viscerotonis

Sifat-sifat orang yang bertipe viscerotonis

itu ialah :

1. Sikap tidak tegang (relaxed)

2. suka akan hiburan

3. gemar makan-makan

4. besar kebutuhan akan resonansi orang

lain

5. tidurnya nyenyak

6. bila mengadapi kesukaran membutuhkan

orang lain

b. Tipe somatotonis

Sifat-sifat temperament somatotonis ini ialah:

1. sikapnya gagah

28

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

2. perkasa (energetic)

3. kebutuhan bergerak besar

4. suka terus terang

5. suara lantang

6. nampaknya lebih dewasa dari yang

sebenarnya

7. bila menghadapi kesukaran-kesukaran

butuh melakukan gerakan-gerakan

c. Tipe celebrotonis

Sifat-sifat orang yang bertipe cerebrotonis

itu adalah:

1. sikapnya kurang gagah, ragu-ragu

2. reaksinya cepat

3. kurang berani bergaul dengan orang

banyak (ada sociopobia)

4. kurang berani berbicara di depan orang

banyak

5. kebiasaan-kebiasaannya tetap, hidup

teratur

6. suara kurang bebas

7. tidur kurang nyenyak (sukar)

8. nampaknya lebih muda dari yang

sebenarnya

9. kalau menghadapi kesukaran butuh

mengasingkan diri

(4) Komponen-komponen psikiatris, yang terdiri

atas :

29

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

a. Affective

Yang bentuknya ekstrim terdapat pada para

penderita psikosis jenis manis defresif

b. Paranoid

Yaitu banyak angan-angan, fikiran, gambaran-

gambaran yang sangat jauh dari kenyataan.

c. Heboid

Yaitu bentuk ekstrimnya terdapat pada pra

penderita hebehrenia, yaitu suatu bentuk dari

pada schzoprenia (a sosial, anti sosial)

2.4 Tahap Perkembangan Kepribadian

Freud adalah teoritis pertama yang memusatkan

perhatiannya kepada kepribadian, dan menekankan

pentingnya peran masa bayi dan awal-awal dalam

pembetukan karakter seseorang. Freud yakin dasar

kepribadian sudah terbentuk pada usia 5 tahun, dan

perkembangan kepribadian sesudah usia 5 tahun sebagian

besar hanya merupakan elaborasi dari struktur dasar

tadi. Tehnik psikoanalisis mengeksplorasi jiwa pasien

antara lain dengan mengembalikan mereka ke pengalaman

masa kanak-kanak.

Freud membagi perkembangan kepribadian menjadi

tiga tahapan, yakni tahap infantile (0-5 tahun), tahap

laten (5-12 tahun), dan tahap genital (>12 tahun).

Tahap infantile yang paling menentukan dalam

pembentukan kepribadian, terbagi dalam tiga fase, yakni

30

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

fase oral, fase anal, fase falis. Perkembangan

kepribadian ditentukan terutama oleh perkembangan seks,

yang terkait dengan perkembangan biologis, sehingga

tahap ini disebut juga tahap seksual infantile.

Perkembangan insting seks berarti perubahan katektis

seks, dan perkembangan biologis menyiapkan bagian tubuh

untuk dipilih menjadi pusat kepuasan seksual. Pemberian

nama fase-fase perkembangan infantile sesuai dengan

bagian tubuh-daerah arogan-yang menjadi kateksis

seksual pada fase itu.

Tahap perkembangan psikoseksual itu adalah :

1. Fase Oral berlangsung dari usia 0 sampai 18 bulan.

Titik kenikmatan terletak pada mulut, dimana

aktifitas yang paling utama adalah menghisap dan

menggigit.

2. Fase Anal, yang berlangsung dari usia 18 bulan

sampai 3-4 tahun. Titik kenikmatan di tahap ini

adalah anus. Memegang dan melepaskan sesuatu adalah

aktifitas yang paling dinikmati.

3. Tahap Phallic berlangsung antara usia 3 sampai 5,

6 atau 7 tahun. Titik kenikmatan di tahap ini adalah

alat kelamin, sementara aktivitas paling nikmatnya

adalah masturbasi.

4. Tahap Laten berlangsung dari usia 5, 6, atau 7

sampai usia pubertas ( sekitar 12 tahun ). Dalam

tahap ini, Freud yakin bahwa rangsangan-rangsangan

seksual ditekan sedemikian rupa demi proses belajar

31

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

5. Tahap Genital dimulai pada saat usia pubertas,

ketika dorongan seksual sangat jelas terlihat pada

diri remaja, khususnya yang tertuju pada kenikmatan

hubungan seksual. Masturbasi, seks, oral, homo

seksual dan kecenderungan-kecenderungan seksual yang

kita anggap biasa saat ini, tidak dianggap Freud

sebagai seksualitas yang normal.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Psikologi kepribadian adalah salah satu cabang

dari ilmu psikologi. Psikologi kepribadian merupakan

salah satu ilmu dasar yang penting guna memahami ilmu

psikologi. Manusia sebagai objek material dalam

pembelajaran ilmu psikologi tentu memiliki kepribadian

dan watak yang berbeda satu dengan yang lainnya. Watak

digunakan untuk memberikan penafsiran kepada benda-

benda maupun manusia.

Dalam psikologi kepribadian digunakan dua

pendekatan yaitu psikologi sosial atau social learning,

yang menyatakan bahwa kepribadian ditentukan oleh

konsekuensi atas tindakan individu serta bagaimana ia

memandangnya. Dan pendekatan selanjutnya adalah

pendekatan Psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund

Freud, ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian

32

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah

laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari,

seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan

atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam

bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk

dipuaskan.

3.2 Saran

Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari

kesempurnaan, baik teknis penyusunan maupun isi

tulisan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan

penyusunan makalah berikutnya. Sebagai akhir kata,

penyusun tetap berharap semoga keberadaan hasil karya

ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga

berkah dan ridho-Nya senantiasa tercurah kepada kita

semua.

DAFTAR PUSTAKA

Allport, G.W. 1937. Personality: a Psychologycal Interpretation.New York. Henry Holt,

Adler, A. 1949. Understanding Human Nature (Terj. Beram Walfe).New York : Permabook-Greenberg

33

Tugas Individu Pengantar Psikologi“Teori Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Psikologi”

Brand, H. 1954. The Study of Personality. New York: JohnWiley & Sons

Hall, C.S. & Lindzey, G. 1957. Theories of Personality. NewYork: John Wiley & Sons.

Sheldon, W.H. 1942. The Varieties Of Temperament: a Psychology ofConstutional Difference. New York : Harper

Referensi lain :

www.google.com

www.wikipedia.com

34