makalah amfibi

24
MAKALAH BIOLOGI AMFIBI Disusun Oleh: Kelompok : 1.Fadiya Nur Fadila 2. Fitriani Belajaya Negara 3.Selin Hosana Siagian PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 CURUP KOTA Jl.Basuki Rahmat No.01 Telp. (0732)21512 BENGKULU

Upload: independent

Post on 04-Mar-2023

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAH BIOLOGI

AMFIBI

Disusun Oleh:Kelompok :1.Fadiya Nur

Fadila2. Fitriani

BelajayaNegara

3.Selin HosanaSiagian

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONGDINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 CURUP KOTAJl.Basuki Rahmat No.01 Telp. (0732)21512

BENGKULU

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga

saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul

Amfibi.

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan kita semua tentang Amfibi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik

dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya karya ilmiah

ini. Kami berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca umumnya dan bagi kami khususnya.

Curup, Januari 2015

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.......................................................................................................................DAFTARISI.....................................................................................................................................BAB IPENDAHULUAN..................................................................................................................

A.    Latar BelakangMasalah.....................................................................................................................

B.     RumusanMasalah..............................................................................................................................

C.     Tujuan.................................................................................................................................................BAB IIPEMBAHASAN...................................................................................................................

A.    Definisi dan karakteristikAmphibi....................................................................................................

B.     Klasifikasi dalam KelasAmphibi......................................................................................................

1.      OrdoCaecilia.......................................................................................................................................

2.      Ordo Urodela (Caudata) ....................................................................................................................

3.      OrdoAnura.........................................................................................................................................

4.      OrdoProanura....................................................................................................................................

C.     Morfologi KelasAmphibi..................................................................................................................

D.    Anatomi danfisiologi.........................................................................................................................

E.     Habitat danpersebaran.......................................................................................................................

F.      PerananAmfibi..................................................................................................................................

BAB IIIPENUTUP...........................................................................................................................DAFTARPUSTAKA........................................................................................................................

BAB 1PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah           Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan

jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibiadalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapatmengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukanmatahari untuk menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawalihidup di perairan dan melakukan pernapasan menggunakan insang.Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembangdan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.            Amfibi dijumpai diseluruh dunia kecuali dikutub. Mereka menempati sejumlah habitat yang berbeda-bedaseperti hutan hujan, kolam, dan danau. Mereka juga ada di daerahberumput di lereng pegunungan tinggi, bahkan juga di gurun.Meskipun amfibi dewasa dapat bertahan hidup selama periodekemarau panjang, umumnya mereka membutuhkan tempat-tempat lembabseperti sungai dan kolam. Di wilayah hutan hujan tropis yanglembab, banyak katak dapat bertahan hidup tanpa memiliki sumberair tetap.

Sebagai hewan yang berdarah dingin, amfibi tidak aktif dalamkondisi dingin. Pada kondisi ini mereka melakukan hibernasi,biasanya dalam lumpur di dasar kolam. Musim kawin amfibi seringberlangsung kacau. Amfibi jantan dan betina berkumpul bersamadalam jumlah besar. Setelah membuahi telur, biasanya amfibi tidaklagi mempedulikan telurnya. Hanya sedikit jenis amfibi yangmelindungi telur. Umumnya spesies amfibi kecil mengandalkanpenyamaran atau melarikan diri saat terancam pemangsa. Ada pulaamfibi yang mengandalkan kulit yang mencolok untuk menakutimusuh. Ada jenis amfibi yang mempunyai racun.

Katak beracun dari Amerika Selatan memiliki warna yangmencolok sebagai tanda bahaya pemangsanya. Racun katak sangatkuat ‘racun emas’ yang dimiliki kodok dart dari kolombiamisalnya, dapat menewaskan sekitar 1.000 orang sekaligus.Kebanyakan orang kesulitan dalam membedakan anggota dari kelas

amphibia yaitu antara katak dan kodok. Maka dari itulah kitaperlu mengenal kelas amphibia lebih jauh lagi.

B.     Rumusan masalahMelihat uraian diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:a.       Apa yang dimaksud dengan amphibia dan bagaimana

karakteristiknya?b.      Bagaimana klasifikasi dari kelas amphibia?c.       Bagaimana anatomi dan fisiologi pada amphibia?d.      Bagaimana persebaran dan habitat dari amphibia?e.       Bagaimana hubungan manusia dengan amphibia?

C.    TujuanAdapun maksud dan tujuan makalah ini yaitu:

1.      Mengetahui definisi serta karakteristik dari amphibia.2.      Mengetahui klasifikasi dari kelas amphibia3.      Mengetahui anatomi dan fisiologi dari amphibia.4.      Mengetahui bagaimana persebaran dan habitat dari amphibia.5.      Mengetahui peran amphibia.

BAB IIPEMBAHASAN

A.    Definisi dan karakteristik AmphibiKata amphibi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari

dua kata, yaitu “Amphi” (rangkap) dan “bios” (hidup). Atau dapatdiartikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) dengankelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut yanghidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Karena ituamphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentukkehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibiamempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup keduaadalah di daratan. ( Zug, 1993)

Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafasdengan insang. Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor.Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru.Pada fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki. Perubahan carabernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan kedaratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lamakelamaan menghilang. Pada anura, tidak ditemukan leher sebagaimekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerakdengan cara melompat. (Zug, 1993)

Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yangberkembang baik. Pada mata terdapat membrana nictitans yangberfungsi untuk melindungi mata dari debu, kekeringan dan kondisilain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syarafmengalami modifikasi seiring dengan perubahan fase hidup. Otakdepan menjadi lebih besar dan hemisphaerium cerebri terbagisempurna. Pada cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang. Padafase dewasa mulai terbentuk kelenjar ludah yang menghasilkanbahan pelembab atau perekat. Walaupun demikian, tidak semuaamphibi melalui siklus hidup dari kehidupan perairan ke daratan.Pada beberapa amphibi, misalnya anggota Plethodontidae, tetaptinggal dalam perairan dan tidak menjadi dewasa. Selama hiduptetap dalam fase berudu, bernafas dengan insang dan berkembangbiak secara neotoni. Ada beberapa jenis amphibi lain yang

sebagian hidupnya berada di daratan, tetapi pada waktu tertentukembali ke air untuk berkembang biak. Tapi ada juga beberapajenis yang hanya hidup di darat selama hidupnya. Pada kelompokini tidak terdapat stadium larva dalam air. (Duellman and Trueb,1986)            Amfibia mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut:Penutup tubuh

Kulit yang berlendir

Alat gerak Dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.

Alat pernapasan

Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibimempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam

Suhu tubuh tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm)

Peredaran darah

Tertutup

Alat penglihatan

Mata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam

Berkembangbiak

Dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal

Jantung Terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik

  Sedangkan, ciri-ciri khusus dari amphibi yaitu: Tubuh diselubungi kulit yang berlendir serta tidak mempunyaisisik Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)

Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu duaserambi dan satu bilik Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapatselaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dankakinya berfungsi untuk melompat dan berenang Memiliki dua lubang hidung yang berhubungan dengan ruangmulut yang mempunyai klep untuk menahan air Umumnya pada mulut terdapat gigi dan lidah sering kali dapatdikeluarkan Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrananiktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelahdewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit danhidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam ronggamulut ketika menyelam Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahioleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal). Otak memiliki 10 pasang sarang krainal Fertilisasi secara internal dan ekternal dan umumnya ovivardengan stadium larva dalam air dan bermetamorfosis menjadidewasa.

B.     Klasifikasi dalam Kelas AmphibiAdapun kedudukan amphibia dalam sistem klasifikasi yaitu:Kerajaan    : AnimaliaFilum         : ChordataUpafilum   : VertebrataSuperkelas : TetrapodaKelas         : Amphibia

Anggota amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Apoda (Caecilia),Urodela (Salamander), dan Anura ( katak dan kodok), Proanura(telah punah).

1.      Ordo CaeciliaOrdo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak

mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing(gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewanini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup olehkulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagaifotoreseptor.

Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagaiorgan sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daurhidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas denganinsang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanyaditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. Fertilisasipada Caecilia terjadi secara internal. ( Webb et.al, 1981)

Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae,Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae.Famili Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae,Caecilinae dan Typhlonectinae. ( Webb et.al, 1981)

Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggotafamili ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornyapendek, mata relatif berkembang. Reproduksi dengan oviparous.Larva berenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang

bercabang yang segera hilang walaupun membutuhkan waktu yang lamadi air sebelum metamorphosis. Anggota famili ini yang ditemukandi indonesia adalah Ichtyophis sp., yaitu di propinsi DIY.

2.      Ordo Urodela (Caudata)Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota

gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antarakepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yanglainnya bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yangkecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampirmirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapitidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah AmerikaUtara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa.  Urodella mempunyai 3 sub ordo yaituSirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanyamemiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoideamemiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordoSalamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae,Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae danSalamandridae. ( Pough et. al., 1998)

Salamander memiliki tubuh yang memanjang dan memiliki ekor. Sebagianbesar Salamander memiliki empat kaki, meskipun tungkai pada beberapaspesies akuatik jelas sekali mereduksi. Ada 2 kecenderungan yang cukupmenonjol dalam proses evolusi Salamander yaitu hilangnya (mereduksi) paru-

paru serta adanya paedomorphosis (adanya karakteristik larva padaSalamander dewasa) (Pough et al., 1998).

Sangat mengherankan jika suatu hewan terestrial dapat bertahan hiduptanpa adanya paru-paru akan tetapi pada family terbesar SalamanderyaituPlethodontidae memiliki karakteristik tidak adanya paru-paru. Tidakadanya paru-paru mungkin terjadi pada Salamander karena kulit Salamandermemungkinkan terjadinya pertukaran gas. Beberapa penjelasan telah disusununtuk menunjukkan keuntungan dari hilangnya paru-paru pada Plethodontidae,hipotesis yang paling mudah diterima berkaitan dengan evolusi hilangnyaparu-paru adalah spesialisasi dari apparatus hyoideus yang terdapat didalam tenggorokan sebagai suatu mekanisme dalam menjulurkan lidah untukmenangkap mangsa. Kartilago hyoideus merupakan bagian dari alat bantupernapasan pada Salamander yang memiliki paru-paru. Jadi padaPlethodontidae, apparatus hyoideus yang seharusnya berperan sebagai alatbantu pernapasan jika dia memiliki paru-paru mengalami modifikasi menjadimekanisme penjuluran lidah untuk menangkap mangsa dikarenakan paru-parumereduksi. Anggota dari Pletodhontidae yang mampu menjulurkan lidah lebihjauh daripada panjang kepala dan tubuh dikelompokkan dalam Bolitoglossine(Pough et al., 1998).

Paedomorphosis adalah salah satu contoh dari fenomena evolusi yangdisebut dengan heterochrony. Herterochorny terkait dengan perubahan waktudan tingkat dari proses perkembangan (terutama dalam masa embryonik) yangmerubah bentuk tubuh hewan dewasanya. Hewan dewasa yang paedomorphicbiasanya memiliki habitat aquatic dan memiliki karakteristik larva sepertiadanya insang luar, hilangnya kelopak mata serta perubahan pola gigidewasanya. Paedomorphosis merupakan karakteristik pada beberapa Salamanderaquatic seperti Proteidae. Pada family lain, seperti Ambystomatidae, beberapaspesies paedomorphic tetap bermetamorfosis menjadi Salamander dewasa yangterrestrial (Pough et al., 1998).

Cau data atau Urodela mempunya anggota sekitar 350 spesies, tersebarterbatas di belahan bumi utara; Amerika Utara, Amerika Tengah, Asia Tengah(Cina, Jepang) dan Eropa. Bentuk tubuh setiap anggota Salamander sangatberbeda, sehingga mudah untuk mengidentifikasi. Kebanyakan family-familydari urodela terdapat di amerika dan tidak terdapat di Indonesia. Sebagianbesar masa hidupnya di darat. Pembuahan ada yang eksternal dan ada yanginternal. Reproduksinya ovipar dan ovovivipar. Ciri yang lainnya yaitutidak memiliki tympanum, mempunyai insang atau tanpa insang dan mata kecilatau mereduksi.

Salamander merupakan kelompok Amphibia yang berekor. Semua anggotadari family ini memiliki ekor yang panjang, tubuh silinder yang memanjangserta kepala yang berbeda. Sebagian besar memiliki tungkai yang berkembangdengan baik, biasanya pendek tergantung pada ukuran tubuh. Tengkoraknyamereduksi dikarenakan adanya beberapa bagian yang menghilang. Sebagianbesar anggotanya memiliki fertilisasi internal meski tak satu pun anggotadari family ini yang memiliki organ kopulasi. Fertilisasi internal terjadiketika jantan mendepositkan spermatopora yang kemudian akan diterima olehbetina melalui bibir kloakanya.

3.      Ordo AnuraNama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti

namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyaiekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dantungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripadatungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu denganmelompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya.

Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuranyang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak matadapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang denganbaik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan diperairan yang tenang dan dangkal. (Duellman and Trueb, 1986)

Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:         Ascaphidae                             Leiopelmatidae         Bombinatoridae                      Discoglossidae         Pipidae                                    Rhinophrynidae         Megophryidae                         Pelodytidae         Pelobatidae                             Allophrynidae         Bufonidae                               Branchycephalidae         Centrolenidae                          Heleophrynidae         Hylidae,Leptodactylidae        Myobatrachidae         Pseudidae                                Rhinodermatidae         Sooglossidae                           Arthroleptidae         Dendrobatidae                        Hemisotidae          Hyperoliidae                          Microhylidae,          Ranidae                                  Rachoporidae

Ada 5 Famili yang terdapat di indonesia yaitu Bufonidae,Megophryidae, Ranidae, Microhylidae dan Rachoporidae. Adapunpenjelasan mengenai kelima famili tersebut adalah sebagaiberikut:

a.       BufonidaeFamili ini sering disebut kodok sejati. Ciri-siri umumnya

yaitu kulit kasar dan berbintil, terdapat kelenjar paratoid dibelakang tympanum dan terdapat pematang di kepala. Mempunyai tipegelang bahu arciferal.

Sacara diapophisis melebar, Bufo mempunyai mulut yang lebarakan tetapi tidak memiliki gigi. Tungkai belakang lebih panjangdari pada tungkai depan dan jari-jari tidak mempunyaiselaput. Fertilisasi berlangsung secara eksternal.

Famili ini terdiri dari 18 genus dan kurang lebih 300spesies. Beberapa contoh famili Bufo yang ada di Indonesia antaralain: Bufo asper, Bufo biporcatus, Bufo melanosticus danLeptophryne borbonica. ( Eprilurahman, 2007)

(Bufo melanostictus)b.      Megophryidae

Ciri khas yang paling menonjol adalah terdapatnya bangunanseperti tanduk di atas matanya, yang merupakan modifikasi darikelopak matanya. Pada umumnya famili ini berukuran tubuh kecil.

Tungkai relatif pendek sehingga pergerakannya lambat dan kuranglincah.

Gelang bahu bertipe firmisternal. Hidup di hutan datarantinggi. Pada fase berudu terdapat alat mulut seperti mangkukuntuk mencari makan di permukaan air. Adapun contoh spesiesanggota famili ini adalah Megophrys montana danLeptobranchium hasselti.( Eprilurahman, 2007)

    Megophrys montana

c.       RanidaeFamili ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya

relatif ramping. Tungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk membantu berenang. Kulitnya halus,licin dan ada beberapa yang berbintil.

Gelang bahu bertipe firmisternal. Pada kepala tidak adapematang seperti pada Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigiseperti parut di bagian maxillanya. Sacral diapophysisgilig. Fertilisasi secara eksternal dan bersifat ovipar.

Famili ini terdiri dari 36 genus. Adapun contoh spesiesnyaadalah: Rana chalconota, Rana hosii, Rana erythraea, Rana nicobariensis, Fejervaryacancrivora, Fejervarya limnocharis, Limnonectes kuhli, Occidozyga sumatrana.( Eprilurahman,2007).

 

Rana temporaria

d.      MicrohylidaeFamili ini anggotanya berukuran kecil, sekitar 8-100

mm. Kaki relatif panjang dibandingkan dengan tubuhnya. Terdapatgigi pada maxilla dan mandibulanya, tapi beberapa genus tidakmempunyai gigi.

Karena anggota famili ini diurnal, maka pupilnya memanjangsecara horizontal. Gelang bahunya firmisternal. Contoh spesiesnyaadalah: Microhyla achatina. ( Eprilurahman, 2007)

Microhyla achatinae.       Rachoporidae

Famili ini sering ditemukan di areal sawah. Beberapa jenismempunyai kulit yang kasar, tapi kebanyakan halus juga berbintil.

Tipe gelang bahu firmisternal. Pada maksila terdapat gigiseperti parut. Terdapat pula gigi palatum. Sacral diapophysisgilig. Berkembang biak dengan ovipar dan fertilisasi secaraeksternal. ( Eprilurahman, 2007).

4.      Ordo Proanura

Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapatdikatakan telah punah. Anggota-anggota ordo ini hidupnya dihabitat akuatik sebagai larva dan hanya sedikit saja yangmenunjukkan perkembangan ke arah dewasa.

Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil, tungkai depan kecil,tanpa tungkai belakang, kedua rahang dilapisi bahan tanduk,mempunyai 3 pasang insang luar dan paru-paru mengalami sedikitperkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan adanya dua bentukdalam daur hidupnya. (Duellman and Trueb, 1986)

C.    Morfologi Kelas Amphibi

Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakangberkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakanhewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapasdengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat danbernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasukkelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkansuhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.

Kepala dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atauanggota, tak ada leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengatkulit basah halus lunak. Pada kepala mempunyai mulut yang lebaruntuk mengambil makanan, 2 lubang hidung/ nares externa yangkecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam

pernapasan, terdapat sepasang mata yang bulat,dibelakangnya terdapat 2 lubang pipih tertutup oleh membrane

tympani yang berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombangsuara. Tiap mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta didalamnya mempunyai selaput mata bening membrane nictitans untukmenutupi mata apabila berada di dalam air. Di bagian ujungbelakang badan dijumpai anus, lubang kecil untuk membuang sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin/ teluratau sperma dari alat reproduksi.

Kaki katak terdiri atas sepasang kaki depan dan sepasangkaki belakang. Kaki depan terdiri atas lengan atas (brancium),lengan bawah (antebrancium), tangan (manus), dan jari-jari (digiti).Pada kaki belakang terdiri atas paha (femur), betis (crus), kaki(pes) dan jari-jari (digiti).

D.    Anatomi Amphibi

2.7 Sistem Reproduksi KatakKelompok amphibia, misalnya katak, merupak jenis hewan ovipar. Katak betinadan katak jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak jugaterjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak betina dan katak jantan akanmelakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katakbetina dan menekan perut katak betina. Kemuidan katak betina akan mengeluarkanovum ke dalam air. Setiap ovum yang dikeluarkan katak betina diselaputi olehselaput telur atau membran vitelin. Sebelumnya, ovum katak yang telah matangdan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovumdilanjutkan melalui saluran telur atau oviduk. Dekat opangkal oviduk padakatak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang disebut kantungtelur atau uterus. Oviduk katak betina terpisah dengan ureter (saluran kemih).Oviduk berkelok-kelok dan bermuara di kloaka.

Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusulmengeluarkan sperma. Soperma yang dihasilkan oleh testis yang berjumlahsepasang dan disalurkan ke dalam saluran sperma (vas deferens). Vas deferenskatak jantan bersatu dengan ureter (saluran kemih). Dari vas deferens spermabermuara di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akandiselimuti oleh cairan kental, sehingga kelompok telur tersebut berbentukgumpalan telur.

Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Beruduawal yang keluar dari gumpalan telur bernafas dengan insang dan melekat padatumbuhan air dengan alat isap. Makanannya berupa pitoplankton sehingga berudu

tahap awal merupakan herbivor. Berudu awal berkembang lebih lanjut dariherbivor menjadi karnivor atau insektivor (pemakan serangga). Bersamaan denganitu mulai terbentuk lubang hidung dan paru-paru, serta celah-celah insangmulai tertutup. Selanjutnya, celah insang digantikan dengan anggota gerakdepan.

Setelah tiga bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis.Anggota gerak depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani muncul kepermukaan air, sehingga paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anakkatak bernafas dengan dua organ, yaitu insang dan paru-paru. Kelak fungsiinsang berkurang dan menghilang, sedangkan ekor makin memendek hingga akhirnyalenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak selesai.

Penjabaran Reproduksi Katak :

1. Sistem Genitalia Amphibi Jantan

Pada amphibi jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yangdigantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletakdi bagian posterior rongga abdomen.

Saluran reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanyasaat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral

ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai.

Pada urodela lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulatdan lebih kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian manik-manik. Pada salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan yang tidak rata. Badan lemak terlihat pada gonad jantan.

2. Sistem Genitalia Amphibi BetinaPada betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium.

Saluran reproduksi berupa oviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Ovidukdimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yangdisebut oskum abdominal. Oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka. (Buku SH II, diktatasistensi Anatomi Hewan).

3. Pembuahan EksternalSistem reproduksi pada amphibi, pembuahannya terjadi secara eksternal, artinyapenyatuan gamet jantan dan gamet betina terjadi di luar tubuh. Pada pembuahan eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara internal.

Pada katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita membedah katak betina yang sedang bertelur, kita akan menjumpai bentukan berwarna hitam yang hampir memenuhi rongga perutnya, itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur, jumlahnya mencapai ribuan.

Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang berfungsi sebagai tempat ”pegangan” bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi. Hal ini diimbangi oleh katak jantan dengan adanya struktur khususpada kaki depannya, yaitu berupan telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat katak betina ketika terjadi fertilisasi.

"Reproduksi pada katak yaitu dengan cara fertilisasi eksternal, katak jantan menjepit katak betina ketikaperkawinan (yaitu ketika telur dilepaskan dan sperma disemprotkan)"

E.    Habitat dan Persebaran

Amphibi muncul pada pertengahan periode Jura, pra eraPaleozoik sebagai vertebrata yang tertua. Kebanyakan Amfibiadalah hewan tropis, karena sifatnya yang poikiloterm atauberdarah dingin. Amphibi memerlukan sinar matahari untukmendapatkan panas ke tubuhnya, karena tidak bisa memproduksipanas sendiri. Oleh karena itu banyak amphibi yang ditemukan diwilatah tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh indonesia.

Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidupdi darat pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang dandangkal. Tetapi ada juga amphibi yang hidup di pohon sejak lahirsampai mati, dan ada juga yang hidup di air sepanjang hidupnya.Amphibi banyak ditemukan di areal sawah, daerah sekitar sungai,rawa, kolam, bahkan di lingkungan perumahan pun bisa ditemukan.

E.    Peranan

Amfibi banyak dimanfaatkan manusia, antara lain sebagai berikut

Katak diambil daging dan telurnya untuk dimakan Kulit Katak dapat diberi samak, untuk dibuat jaket dan

barang kerajinan lainnya Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk secara biologis

dan sebagai pengendali serangga hama pertanian Katak dapat digunakan untuk tes kehamilan (missal Bufo

melanostictus), karena menghasilkan hormone perangsang gonad yang memiliki efek yang sama dengan hormone gonad pada urin wanita hamil

Racun bufotalin dan bufotenin yang dihasilkan oleh kodok Bufo marinus dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung

Orang Indian menggunakan racun katak untuk racun panah

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan :

1. Katak termasuk dalam kelas amphibia2. Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda.3. Saluran pencernaan katak terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung usus,dan kloaka.4. Alat pernapasan pada katak berupa paru-paru, kulit, dan insang.5. Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang.6. Sistem saraf pada katak terdiri dari otak. Otak tengah lebih berkembang sehingga memiliki penglihatan yang baik.7. Reptil memiliki indera pembau yang tajam8. Reproduksi pada katak terjadi secara eksternal dan cara ovipar dengan perilaku ampleksus. Ovum yang telah dibuahi oleh sperma akan berkembang menjadi berudu dan mengalami metamorfosis sehingga menjadi katak dewasa.

DAFTAR PUSTAKA Campbell, dkk. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 2003. Campbell, dkk. Biologi Edisi kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga. 2004. Jasin, Maskoeri. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Wijaya utama.

1984. Biologi Kelas IX  karangan Purnomo, Sudjino, Trijoko,

Suwarni hadisusanto. Biologi SMA / MA Kelas IX  karangan Siti Nur Rochmah , Sri

Widayati , Meirina Arif Biologi untuk SMA / MA Kelas IX Program IPA karangan Faidah

Rachmawati , Nurul Urifah ,Ari Wijayati Praktis Belajar Biologi 2 Karangan Fictor F , Moekti A.