gis kelapa sawit

33
Kerangka Acuan Kerja GIS Perkebunan I. PENDAHULUAN A. PENGENALAN Mengingat dinamika pemanfaatan dan penggunaan lahan yang demikian cepat maka diperlukan data citra/Peta penutupan lahan yang terkini / uptodate dan mampu menggambar objek lebih detail, agar pekerjaan tepat sasaran, efektif dan efisien. Peta Citra Foto Udara akan membantu mengidentifikasi, menganalisis berdasarkan data vegetasi, yang akan mengurangi waktu dan sumber daya untuk melakukan cheking lapangan, selain itu hidrologi, pemukiman, tanah dan infrastruktur, akan mudah dipetakan menggunakan Foto Udara. Selama lebih dari satu dekade, para praktisi di bidang survei dan pemetaan hanya memiliki sedikit pilihan jika ingin memanfaatkan data satelit. Produk-produk yang lazim dipakai adalah data LANDSAT, SPOT, dan NOAA. Dalam batas-batas tertentu, ketiga jenis data satelit tersebut memang memadai. Data NOAA ideal untuk mengkaji kondisi iklim dan cuaca yang mencakup areal yang luas misalnya satu negara, data LANDSAT sering dipakai untuk mengkaji penutupan lahan dalam satu propinsi atau bahkan satu pulau, sedangkan data SPOT dapat lebih detail lagi yakni satu kabupaten dengan skala 1:25.000. B. CITRA Kebutuhan untuk mengelola suatu lahan dengan baik adalah kebutuhan yang sangat mendesak saat ini. Ketersediaan lahan makin terbatas dan persinggungan kepentingan antar masyarakat, investor dan keseimbangan ekologi memunculkan permasalahan pengelolaan lahan yang kompleks. kepentingan masyarakat harus dilindungi, di sisi lainnya kegiatan investasi korporasi yang menggerakkan perekonomian juga harus berjalan dengan baik, sementara keseimbangan ekologi harus dijaga, oleh karena itu. Kompleksitas pengelolaan lahan yang sangat rumit tersebut dapat diurai menjadi

Upload: independent

Post on 14-May-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kerangka Acuan Kerja GIS Perkebunan

I.    PENDAHULUANA.   PENGENALAN

Mengingat dinamika pemanfaatan danpenggunaan lahan yang demikian cepat makadiperlukan data citra/Peta penutupan lahanyang terkini / uptodate dan mampumenggambar objek lebih detail, agar

pekerjaan tepat sasaran, efektif dan efisien.  Peta Citra FotoUdara akan membantu mengidentifikasi, menganalisis berdasarkandata vegetasi, yang akan mengurangi waktu dan sumber daya untukmelakukan cheking lapangan, selain itu hidrologi, pemukiman,tanah dan infrastruktur, akan mudah dipetakan menggunakan  FotoUdara.

Selama lebih dari satu dekade, para praktisi di bidang survei danpemetaan hanya memiliki sedikit pilihan jika ingin memanfaatkandata satelit. Produk-produk yang lazim dipakai adalah dataLANDSAT, SPOT, dan NOAA. Dalam batas-batas tertentu, ketiga jenisdata satelit tersebut memang memadai. Data NOAA ideal untukmengkaji kondisi iklim dan cuaca yang mencakup areal yang luasmisalnya satu negara, data LANDSAT sering dipakai untuk mengkajipenutupan lahan dalam satu propinsi atau bahkan satu pulau,sedangkan data SPOT dapat lebih detail lagi yakni satu kabupatendengan skala 1:25.000.

B.    CITRAKebutuhan untuk mengelola suatu lahan dengan baik adalahkebutuhan yang sangat mendesak saat ini. Ketersediaan lahan makinterbatas dan persinggungan kepentingan antar masyarakat, investordan keseimbangan ekologi memunculkan permasalahan pengelolaanlahan yang kompleks. kepentingan masyarakat harus dilindungi, disisi lainnya kegiatan investasi korporasi yang menggerakkanperekonomian juga harus berjalan dengan baik, sementarakeseimbangan ekologi harus dijaga, oleh karena itu. Kompleksitaspengelolaan lahan yang sangat rumit tersebut dapat diurai menjadi

unit-unit analisa yang lebih sederhana dan terukur dengan alatbantu berupa Citra atau Peta dengan Resolusi Tinggi.

Citra Satelit adalah hasil pemotretan dari luar angkasa(satelit), bisa berupa foto biasa maupun foto inframerah(berdasarkan panas). Tentu saja ini dilakukan dari satelit.Citra satelit telah berkembang pesat dalam waktu sepuluh tahunterakhir. Satelit mampu merekam gambar permukaan bumi dengantingkat kerincian tinggi dan hampir menyamai pencitraan daripesawat udara sebelumnya. Diawali dengan Satelit Ikonos resolusi0,82 m kemudian QuickBird resolusi 0,6 m, dan saat ini puluhansatelit komersial beresolusi tinggi telah mengorbit untukmenghimpun data permukaan bumi dalam kualitas yang sangat bagus.

          Kelemahan yang sangat menonjol adalah pada saat pembelian/order citra satelit Terdapat tiga opsi pembelian data Citra Satelit Ikonos yaitu pembelian data arsip, data update, serta data perekaman terbaru (Select Tasking).

         Data arsip merupakan data citra satelit yang mempunyai tanggal perekaman lebih dari 90 hari dari hari ini. Sedangkan data  update merupakan data citra satelit yang mempunyai tanggal perekaman kurang dari 90 hari dari hari ini (Select Tasking) yaitu jika pada area order tidak ada data arsip citra satelit atau datacitra satelit  tutupan awannya terlalu besarsehingga diperlukan pengambilan citra baru.

Citra Foto Udara adalah hasil pemotretan suatu daerah dariketinggian, namun masih dalam lingkup ruang atmosfer. Misalnyapemotretan dari balon udara, helikopter, pesawat terbang, pesawattanpa awak dan lain sebagainya.  Keuntungannya disini adalahgambar lebih jelas, detail dan uptodate, serta cepatnya prosespengambilan dan pengolahan dataPermasalahan muncul ketika user menginginkan data detail denganresolusi yang tinggi,  murah, cepat, dan bebas penutupan awan,sehingga dapat di identifikasi secara visual dengan jelas,beberapa alternatif penyedia data resolusi tinggi antara lain,Ikonos, Quickbird, satellite Geo Eye, Satelit Worldview-2 danPotret Udara.

1.  Quickbird

Kemunculan QUICKBIRD memberi harapan baru bagi praktisi di bidangPerencanaan Wilayah/Perkotaan, Pertambangan, Pertanian,Perkebunan, Transportasi, Advertising, Utilitas, Telekomunikasi,Broadcasting, dan semua pihak yang membutuhkan data akurat dandetail.Keunggulan QUICKBIRD adalah mampu menyajikan data dengan resolusihingga 61 cm. Dengan resolusi setinggi ini, sebuah lokasipermukiman dapat diidentifikasi per individu bangunan

Quickbird merupakan satelit penginderaan jauh yang diluncurkanpada tanggal 18 Oktober 2001 di California, U.S.A. Dan mulaimemproduksi data pada bulan Mei 2002. Quickbird diluncurkandengan 98º orbit sun-synchronous dan misi pertama kali satelit iniadalah menampilkan citra digital resolusi tinggi untuk kebutuhankomersil yang berisi informasi geografi seperti sumber daya alam.

Satelit Quickbird mampu untuk men-download citra dari stasiun threemid-latitude yaitu Jepang, Itali dan U.S (Colorado). Quickbird jugamemperoleh data tutupan lahan atau kebutuhan lain untuk keperluanGIS berdasarkan kemampuan Quickbird untuk menyimpan data dalamukuran besar dengan resolusi tertinggi dan medium-inclination, non –polar orbit.

Setelah meng-orbitselama 90 hari, Quickbird akan memperoleh citradengan nilai resolusi, Panchromatic sebesar 61 cm danMultispectral sebesar 2.44 meter. Pada resolusi 61 cm bangunan,jembatan, jalan-jalan serta berbagai infrastruktur lain dapatterlihat secara detail. Quickbird dapat digunakan untuk berbagaiaplikasi terutama dalam hal perolehan data yang memuatinfrastruktur, sumber daya alam bahkan untuk keperluanpengelolaan tanah (manajemen, pajak). Sedangkan untuk keperluanindustri, citra Quickbird dapat memperoleh cakupan daerah yangcukup luas sebesar 16.5 km atau 10.3 mil. Satelit Quickbird, memperoleh gambar hitam dan putih dengan resolusi 61 cm dangambar berwarna (4 band) dengan resolusi 2,44 m dengan luaspermukaan sebesar 16,5 km x 16,5 km

Contoh Peta QuickBird

kelemahan nya adalah, sulitnya mendapatkan data yang uptodate,dengan masa pesanan yang cukup lama, tidak ada garansi bebas daripenutupan awan.

2.  IkonosIKONOS diluncurkan oleh SPACE IMAGING, Sebuah Perusahaan AS, padatahun 1999. IKONOS merupakan satelit komersial pertama denganresolusi tinggi untuk kebutuhan observasi bumi. Sebagai hasildari deregulasi oleh Pemerintah AS, teknologi satelit pengintaidialihkan penggunaannya untuk sipil dalam bentuk satelit IKONOSini, yang memiliki resolusi tinggi maksimal 82 cm. IKONOS dapatmelakukan pencitraan atau mendapatkan gambar dari seluruh duniamelalui multi sensor pankromatik dengan tingkat presisi yangtinggi, berikut spesifikasi Ikonos

Tabel 1. Spesifikasi Ikonos

No Uraian Keterangan1 Name of Satelite IKONOS

2 Operating Country United States3 Operating

OrganizationDigitalGlobe. Inc (UnitedStates

4 SateliteManufacture

Lockhead Martin Corporation(United States

5 Launched September 24, 19996 Revisit Frequency 11 days7 Revisit Time 3 days (in the even that

resolution is 1.0m)8 Orbital

inclination98º

9 Satelite Orbit Polar Sun-syncronous orbit10 Satelite Altitude 681 km11 Over pass time From around 10.30 am to 11.00

am

kelemahan nya adalah, sulitnya mendapatkan data yang uptodate,dengan masa pesanan yang cukup lama, tidak ada garansi bebas daripenutupan awan.

Contoh Peta Ikonos

3. GeoeyeGeoEye-1 merupakan Satelit pengamat Bumi yang pembuatannyadisponsori oleh Google dan National Geospatial-IntelligenceAgency (NGA) yang diluncurkan pada 6 September 2008 dariVandenberg Air Force Base, California, AS. Satelit ini mampumemetakan gambar dengan resolusi gambar yang sangat tinggi danmerupakan satelit komersial dengan pencitraan gambar tertinggiyang ada di orbit bumi saat ini.

Satelit GeoEye-1 dilengkapi dengan teknologi yang paling canggihyang pernah digunakan dalam sistem penginderaan jauhkomersial mampu menghasil citra dengan resolusi spasial 0,41meter pankromatik (hitam & putih) dan 1,65 meter citramultispektral. Satelit GeoEye-1 memiliki kemampuan mengumpulkandata citra hingga 700.000 kilometer persegi pankromatik (dansampai 350.000 kilometer persegi pan-multispektral) citra per

hari  ideal untuk proyek pemetaan skala besar. GeoEye-1 mengorbitbumi 15 kali per hari terbang di ketinggian 681 kilometer dengankecepatan orbit sekitar 7,5 km / detik. 

Contoh Peta Geoeye

kelemahan nya adalah, sulitnya mendapatkan data yang uptodate,dengan masa pesanan yang cukup lama, tidak ada garansi bebas daripenutupan awan.

4. World View-2

WorldView-2 merupakan satelit penghasil gambaran permukaan bumidengan resolusi spasial 0.5 m (untuk citra pankromatik) dan 1.8meter (untuk citra multispektral pada keadaan nadir) atau 2.4meter (untuk citra multispektral pada keadaan 200 off-nadir).WorldView-2 yang juga dimiliki oleh DigitalGlobe, diluncurkanpada tanggal 8 Oktober 2009 dengan misi hidup sekitar 7.25 tahun.WorldView-2 dapat melakukan perekaman di permukaan bumi seluas975 ribu km2 per hari-nya, serta dapat kembali ke tempat yang

sama dalam waktu 1.1 hari. Dengan kemampuan seperti itu,WorldView-2 merupakan sumber data yang memberikan keadaan up-to-date dari suatu wilayah.

Contoh Peta Worldview-2

kelemahan nya adalah, sulitnya mendapatkan data yang uptodate,dengan masa pesanan yang cukup lama, tidak ada garansi bebas daripenutupan awan.

5. Potret /Foto UdaraPotret atau foto udara (data yang direkam menggunakan wahanapesawat terbang dan bukannya satelit), mudah serta cepatdiperoleh, dan tentu saja murah.

Kebutuhan akan data visual bukan lagi suatu hal yang sulit dewasaini dan juga bukan suatu hal yang mahal, seperti penyedia datavisual Ikonos, Quick bird, Geoeye-1 tersebut dan kamimenawarkannya dengan penggunaan tehnologi Foto/Potret Udara.Penggunaan teknologi Foto Udara Small Format dengan UAV (unmannedaerial vehicle) lazim digunakan dalam berbagai pekerjaaninventarisasi sumberdaya alam di dunia pemetaan akhir-akhir ini.

Gambar Peta Foto Udara

Pemotretan udara berwarna tanpa awak  UAV (resolusi  0,2 meterberwarna) yang telah kita konsultasikan ke Kemenhut bahwa metodepemotretan dibolehkan karena hasil lebih tajam dan update. Halini disebabkan metoda ini memiliki beberapa keunggulan antaralain:

           Biaya operasional yang  murah untuk area yang tidak terlaluluas,

           Peralatan yang cukup portable, dan           Cepat untuk mendapatkan data

B.    KEBUTUHAN DATA PETA RESOLUSI TINGGISelama data dan informasi perkebunan yang disajikan dalam bentukangka dan teks sedangkan peta dalam bentuk manual atau skets-skets, maka berbagai informasi yang disajikan dalam alur tersebutsangat tidak efisien dan membutuhkan SDM dan Dana yang tidaksedikit,  tetapi dalam alur informasi yang mengadopsi sistem GIS,informasi  sudah di plot dalam kerangka perencanaan dan penyajianyang sistematis seperti ilustrasi berikut :

       Penutupan Lahan       Perencanaan Penanaman

       Sensus Tanaman       Pengelolaan dan Monitoring Penanaman       Perencanaan Perawatan/Maintenance       Pengelolaan dan Monitoring Perawatan       Perencanaan Panen       Pengelolaan dan Monitoring Panen       Monitoring biaya operasi       Monitoring pendapatan hasil Panen       Informasi penyediaan hasil panen       Pengelolaan Distribusi dan Angkutan/traksi       Perencanaan, Pengelolaan, Monitoring Sarana dan Prasarana

Data adalah suatu informasi yang sangat mendasar dalampemanfaatan tehnologi GIS terutama dalam perancangan prototipesistem GIS yang akan dibangun, informasi dasar berupa datadibentuk dari keseragaman informasi yang telah ada di perusahaanperkebunan saat ini, masih banyak dunia perkebunan memanfaatkandari data yang bersifat manual disajikan dengan tingkat akuratyang rendah, sehingga menjadi tidak efektif dan efisien

C.    MAKSUD DAN TUJUANMaksud disusunnya Term Of Reference (TOR) Penggunaan DataPotret/Foto Udara Resolusi Tinggi ini adalah memberikan gambaranatau penjelasan alternatif dari penyedia data peta resolusitinggi lainnya  seperti, satelit Ikonos, Quickbird maupun Geoeye-1,  tentang rencana penggunaan atau pemanfaatan data citraresolusi tinggi (high resolution) oleh Perusahaan Pengguna.

Tujuannya yang ingin dicapai adalah dengan biaya yang murah, danter-baru-kan/uptodate tanpa adanya hambatan penutupan awan danlamanya waktu proses order serta pelaksanaan pekerjaan dalampengambilan data citra resolusi tinggi tersebut, sehinggapekerjaan dapat segera dilakukan seperti teridentifikasinya pola-pola penggunaan dan pemanfaatan lahan eksisting sebagai dasarpenyusunan data spasial berkelanjutan yang uptodate yang dapatmenggambarkan sejauh mana perubahan kondisi areal.

Sementara untuk dunia perkebunan, sesuai tujuan yang butuhkanoleh optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perkebunan maka datatersebut memiliki fungsi yang cukup banyak, antara lain :

1.  Fungsi perijinan :a.   Pengajuan Ijin yang berkaitan dengan data spasial : Peta Areal

(Konsesi), Peta Peruntukan Lahan, Peta kerja (Afdeling, Blok Tanam, dll) dengan data luasan yang sangat akurat.

b.   Pengajuan Ijin, seperti penentuan lokasi tanaman, Lokasi Pembangunan Pabrik PKS, emplasemen, Lokasi aliran limbah.

c.   Pengajuan ijin HGU, Land Clearing, dll.

2.  Fungsi Perencanaan :a.   Mengetahui kondisi lahan yang ada sekarang (existing) untuk

mengetahui sejauh mana sumber daya lahan akan dapat direncanakan secara optimal. 

b.   Pembuatan rancangan teknis kebun, meliputi rencana tata batas areal, bloking area, rencana koridor / trase jalan, dan infra struktur lainnya.

c.   Merencanakan fase / tahap pekerjaan lapangan.

3.  Fungsi Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi :a.   Melaksanakan pekerjaan yang telah digariskan berdasarkan SOP

yang telah di tetapkan dalam pekerjaan perkebunan. b.   Dalam hal pelaksanaan akan sangat memudahkan monitoring

kegiatan lapangan yang dipadukan dengan rencana atau data base dikantor.

b.   Setelah diketahui kondisi melalui hasil monitoring, digunakan sebagai bahan evaluasi kebijakan kebun.

Untuk lebih jelasnya dapat digambaran dalam ilustrasi berikut :

Skema Adm Perkebunan

D.   CAKUPAN WILAYAH KERJATingkat ketelitian suatu pekerjaan Pelaksanaan Pemotretan Udaraditentukan oleh ketersediaan waktu, t enaga, alat, sarana,sumber data serta kemampuan teknologi dan kapabilitas tenagaahli  dalam memahami  kondisi  lingkungan alam dalam waktu yang  sangat terbatas. Tingkat ketelitian juga berhubungan eratdengan rencana kegunaan dari data hasil survey tersebut.

Berdasarkan batasan-batasan tersebut diatas, maka pada tahap inipelaksanaan pekerjaan pemotretan udara dilakukan dalam cakupan

minimal luas wilayah 1.000 Ha, 2,000 Ha dan seterusnya, kemudianselanjutnya berdasarkan peta dasar yang di serahkan oleh pihakpengguna jasa untuk di laksanakan pekerjaan pemotretan udara.

E.    Kebutuhan dan Akuisisi Data

Kebutuhan data adalah berasal dari pengambilan data peta melaluipotret udara dengan menggunakan pesawat tanpa awak UAV (resolusi  0,2 meter), sementara akuisisi data berasal dari data perkebunanyang akan disesuaikan dengan output dari potret udara untukkebutuhan pengguna.

II.  METHODOLOGI

A.   PERALATAN WAHANA PENGAMBILAN DATAJenis Pesawat            :    Fixed Wing Tanpa Awak (Unmanned Aerial Vihicle)MTOW                        :    7 KgMax Payload             :    2500 gramWingspan                  :    1500 mmFuselage                    :    110 mmEngine                        :    Elektrik Brushless motor 1000WPower                         :    Baterai Li Po 10000 -18000 mAh22.2V Max Speed                 :    120 km/jam.Operation speed       :    60-80 km/jam.Endurance                 :    15-30 menit Max Crosswind          :    30 Km/jam.Take off                     :    Launcher.Landing                      :    Rumput, jalan tanah dan net landing (jaring).

Sistem kendali          :    AutoPilot dan RPV  yang dilengkapi :                                        Hold altitude                                        Auto Return To Base for emergency.

Wahana UAV (Unmanned Aerial Vehicle)/Pesawat Tanpa Awak dan  dikendalikan dengan  Autopilot/RPV, Digital Kamera resolusiTinggi terkalibarsi. Sistem Navigasi PeSistem Penentu Posisi (GPSGeodetik) untuk Ground Control Point

B.    PERALATAN PEMOTRETAN

Kalibrasi Kamera Digital. Metoda Simple Grid Dot atau CeillingKontrol Obyek.  Pembuatan Peta Rencana Jalur Terbang. PemotretanUdara dengan Kamera Digital dan UAV Dengan Resolusi Mak 0,2M,  Ukuran Pixel (Ground Pixel Resolution) 0.15M,  Tinggi Terbang250-350 m tergantung ketinggain groundGround Control dengan BMdan Pre Mark  dengan ketelitian  ± 5 mm  Overlap 50% dan Sidelap30%.

C,    PERALATAN PENGOLAH DATA       Dalam rangka pengolahan data potret udara dengan menggunakan

pesawat tanpa awak UAV (resolusi  0,2 meter) menggunakan peralatan/software  adalah sebagai berikut :

           Komputer dengan spesifikasi : CPU : Core i7, HDD 1 T, Ram 4 Gb dst.

           Software Photogrametry : Agishoft, Enzo Mosaic UAV, Calcam, Seamline Editor

           Software Pemetaan : Arcgis 9.3 dan Arcview 3.3           Peralatan Pencetak Data : Plotter A0 with HDD, Printer A3

dst.

D.   SUMBER DAYA MANUSIAUntuk melakukan pekerjaan pengambilan potret udara menggunakanpesawat tanpa awak UAV (resolusi  0,2 meter), jumlah tenaga / SDMyang dimiliki sebanyak 3 (empat) orang dengan lama pekerjaansebagai berikut :

Untuk 1.000 ha,   Pemotretan 1 sd 3 hari, proses data 5 hari Untuk 3.000 ha,   Pemotretan 2 sd 5 hari, prose data 10

hari. Untuk 10.000 ha, Pemotretan 7 sd 14 hari, proses data 20

hari. Dst

III.  PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN DATA

A.   PENGAMBILAN DATA POTRET UDARA1. Persiapan LapanganPekerjaan yang dilakukan pada tahap ini terdiri dari pembentukandan konsolidasi Team Pelaksana.  Team Pelaksana dipimpin olehseorang Ketua Team dari pelaksana pekerjaan (konsultan) yangmembawahi Asisten/mandor lapangan yang mengetahui secara detaillokasi kebun yang akan di lakukan pemotretan.  Pada tahap inidilakukan pembagian tugas kepada masing maing tenaga yang telahdibentuk,  Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung sesuai dengankeahlian masing-masing untuk mendapatkan hasil pekerjaan yangoptimal dan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telahditentukan.  Selain itu, koordinasi diantara pihak pihak yangtelah ditunjuk harus berjalan dengan baik

2.  Pelaksanaan Pekerjaan PemotretanPengambilan data potret udara dengan menerjunkan team yang telahdibentuk sebelumnya  ke lokasi calon pemotretan yang telahditentukan sebelumnya, baik itu jadwal dan lokasnya denganmenggunakan pesawat tanpa awak FlyWing UAV yang dilengkapi SmallCamera 12 MP, dengan system kendali dan monitor Long Rabfe RemoteControle, dan Autopilot & GCS, lama waktu pengambilan datatergantung pada kondisi alam, misalnya cuaca hujan,  Angin

kencang dan lain sebagainya yang menghambat penerbangan, di luarkondisi tersebut dapat dilakukan tanpa halangan berarti.

B.    PENGOLAHAN DATA CITRAPada tahap ini, pekerjaan yang dilakukan terdiri dari pengumpulandan pengolahan data, melakukan koordinasi dan konsultasi denganseluruh team yang membantu pelaksana an pekerjaan.  Setelah datadan informasi terkumpul, pekerjaan selanjutnya dilakukanpembuatan disain database dan peta.Pekerjaan berikutnya adalah melakukan analisis terhadap peta dandatabase serta melakukan revisi sesuai dengan kebutuhan. Pembuatan peta dan database perkebunan dilakukan sesuai dengandisain yang telah dibuat.  Software yang digunakan dalam bagianPhotogrametry yaitu  Agishoft, Enzo Mosaic UAV, Calcam, SeamlineEditorSementara untuk pembuatan peta dan untuk menampung dan mengeloladata spasial dan tabular adalah ArcGIS versi 9.3 dan ArcViewversi 3.3.  serta software pendukung lainnya.

Adapun tahapan tahapan pengolahan data secara umum sebagaiberikut :

       1.    CompositeKomposit citra adalah proses penggabungan 3 atau lebih saluranmenjadi citra baru yang mampu menampilkan keunggulan darisaluran-saluran penyusunnya. Digunakan komposit citra inidikarenakan oleh keterbatasan mata yang kurang mampu dalammembedakan gradasi warna dan lebih mudah memahami denganpemberian warna.

Pada citra multispektral yang terdiri dari banyak saluran,apabila hanya menampilkan satu saluran saja maka citra yangdihasilkan merupakan gradasi rona. Dan mata manusia hanya bisamembedakan objek yang menonjol pada suatu saluran, objek yanglain maka kita sulit untuk mengidentifikasinya. Oleh sebab itupada citra komposit ini, hasilnya kita akan lebih mudahmengidentifikasi suatu objek pada citra.

2.    MosaicMosaicking merupakan proses penggabungan dari beberapa citrasehingga terlihat utuh. Potongan citra dapat gabung menjadi satuscene atau penggabungan dari beberapa scene. Sehingga, citra yangterdiri dari beberapa file setelah kita mosaicking menjadi satufile. Pada proses mosaicking juga bisa dilakukan cutline(pemotongan) sesuai batas area yang kita inginkan.

3.    Interpretasi CitraCitra Potret Udara memiliki beberapa kelebihan dalam analisisspasial secara detail karena resolusi spasialnya yang tergolongtinggi yaitu sebesar 0,2 meter, sehingga mampu menampilkantampilan penutup lahan yang sangat baik dan detail.

Disamping itu Potret Udara  memberikan keseimbangan yang idealantara resolusi tinggi dan luas area cakupan. Daerah cakupantersebut merupakan asset kunci untuk aplikasi seperti dalampemetaan, perencanaan wilayah kota dan pedesaan, eksplorasipertambangan, batubara,  minyak dan gas serta manajemen ataumitigasi bencana juga bagi tata kelola perkebunan.

4.    Unsur Ukuran Pada Interpretasi Citra

Ukuran adalah atribut obyek yang meliputi jarak, luas, volume,ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Ukuran merupakan faktorpengenal yang dapat digunakan untuk membedakan obyek-obyeksejenis yang terdapat pada foto udara sehingga dapat dikatakanbahwa ukuran sangat mencirikan suatu obyek. Obyek pada foto udaradapat diketahui ukurannya dengan membandingkan dengan skala yangterdapat pada foto udara.

Beberapa obyek yang dapat dikenali dari ukuran-ukuran yangberbeda misalnya:

a.    Ukuran bangunan Ukuran dan bentuk bangunan untuk pemukiman memiliki ukuran yangberbeda seperti ukuran bangunan sekolah, perkantoran dan pabrik.Pos jaga dn lain sebagainya. Permukiman pendudukan memilikiukuran yang lebih kecil dari bangunan sekolah dan perkantoran,dan seterusnya

b.    Pola tanam pada tanaman di lahan perkebunan.Kebun kelapa, kebun karet, kebun kopi, kebun kelapa sawit dapatdibedakan  dari hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yangteratur, yaitu dari pola dan jarak tanamannya.

C.    PROSES KELUARANProses pekerjaan pengambilan data potret udara dengan outputhasil pengambilan yang telah melalui proses Geografi InformationSistem berupa peta skala 1 : 1.000 dan Peta Skala 1 : 5.000. Ukuran dan bentuk  atribut obyek yang meliputi jarak, luas,volume, ketinggian tempat dan kemiringan lereng dapat digambarkansecara detail dengan potret udara dan dengan menggunakanpenghitungan dan analisa software GIS. Ukuran merupakan faktor

pengenal yang dapat digunakan untuk membedakan obyek-obyeksejenis yang terdapat pada foto udara sehingga dapat dikatakanbahwa ukuran sangat mencirikan suatu obyek. Obyek pada foto udaradapat diketahui ukurannya dengan membandingkan dengan skala yangterdapat pada foto udara.

D.    PEMANFATAAN DATA POTRET UDARAPeta Potret udara yang dihasilkan berupa informasi yang harusdiolah dan dikembangkan lagi agar menjadi data data yangdiperlukan bagi perkebunan.  Data dan informasi yang disajikanpada peta dan database secara garis besar adalah :

           Data/Peta Topografi (Kontur tajuk)           Data/Peta Luasan Areal Tanam dan Non Tanam dalam blok blok,           Data/Peta Penutupan lahan lingkungan;            Data/Peta Sarana dan prasarana seperti kantor kebun,

afdeling             Data/Peta Infrastruktur, baik jalan, maupun parit,

dari data peta tersebut dibuatlah rancangan perkebunan denganKebutuhan data dalam perancangan prototipe GIS diperkebunan dapatdiilustrasikan antara lain meliputi :

1.    Divisi Planning and Survey Department        Peta Kesesuaian Lahan        Peta Tata Ruang (Blok, Afdeling)         Peta Topografi        Peta Infrastruktur Transportasi        Peta Sarana dan Prasarana Umum dan  Sosial        Peta Pengairan/Drainage

2.    Divisi Agronomi Department       Data/Peta Sebaran Tanaman       Data/Peta Areal Non Tanam       Data/Peta Perencanaan dan Monitoring Pemupukan        Data/Peta Perlakuan Pemupukan terhadap tanaman       Data/Peta Perawatan Tanaman        Data/Peta Panen (Rotasi Panen)       Data/Peta Riwayat Serangan Hama dan Penyakit       Data/Peta Pola Penanggulangan serangan  Hama dan Penyakit       Data/Peta Tingkat Produksi

3.    Devisi Tehnik (Traction)       Data/Peta Pengangkutan Hasil Panen       Data/Peta Penggunaan Alat Berat dan Alat Transportasi       Data/Peta Jalur Sarana dan Prasarana Angkutan

Untuk kebutuhan data lainnya dapat disesuaikan dengan kebutuhanantar departement dan atau melakukan perubahan terhadap kebutuhandata yang akan ditampilkan dan dibutuhkan oleh manajemen dalammenganalisa kemajuan kebun.  Kebutuhan Data yang akan ditampilkan harus segera di simpulkan sedetail mungkin arah dantujuan data  dan dapat di kordinasikan dengan perancang system,agar system yang dihasilkan dapat dipergunakan untuk jangkapanjang, sehingga dapat mempercepat alur informasi nantinya.

Selama data dan informasi perkebunan yang disajikan dalam bentuk angkadan teks sedangkan peta dalam bentuk manual atau skets-skets, maka berbagai informasi yang disajikan dalam alur tersebut sangat tidak efisien dan membutuhkan SDM dan Dana yang tidak sedikit, tetapi dalam alur informasi yang mengadopsi sistem GIS, informasi sudah di plot dalam kerangka perencanaan dan penyajian yang sistematis seperti :

- Perencanaan Penanaman- Pengelolaan dan Monitoring Penanaman- Perencanaan Perawatan/Maintenance

Data adalah suatu informasi yang sangat mendasar dalam pemanfaatan tehnologi GIS terutama dalam perancangan prototipe sistem GIS yang akan dibangun, informasi dasar berupa data dibentuk dari keseragaman informasi yang telah ada di perusahaan perkebunan saat ini, dari data yang bersifat manual disajikan menjadi bentuk data digital dan di ubahdalam bentuk data spasial keruangan maupun data grafis (atribut dan kode-kode). Disini penulis mencoba memberi gambaran ilustrasi pada pola perencanaan sistem yang terintegrasi pada 3 (tiga) Departement yakni Survey and Planning Departement, Agronomi Department, serta Traksi/Tekhnic Depertment.

Kebutuhan data dalam perancangan prototipe GIS dapat diilustrasikan antara lain meliputi

Divisi Planning and Survey Department- Peta Kesesuaian Lahan- Peta Tata Ruang (Blok, Afdeling)- Peta Topografi- Peta Infrastruktur Transportasi- Peta Prasarana Umum dan Prasarana Sosial- Peta Pengairan/Drainage- Divisi Agronomi Department

Data/Peta Sebaran Tanaman- Data Perlakuan Pemupukan terhadap tanaman- Perencanaan dan Monitoring Pemupukan

- Data/Peta Perawatan Tanaman (Piringan dan Gawangan)- Data/Riwayat Serangan Hama- Data Pola Penanggulangan serangan hama

Perencanaan dan Monitoring Panen- Peta tingkat Produksi- Data Pemungutan Hasil Panen- Data Perawatanan tanaman pasca panen (pruning)- Data Kebutuhan SDM

Devisi Tehnik (Traction)- Data Pengangkutan Hasil Panen- Data Penggunaan Alat Berat dan Alat Transportasi- Data/Peta Jalur Sarana dan Prasarana Angkutan

Untuk kebutuhan data lainnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan antar departement dan atau melakukan perubahan terhadap kebutuhan data yang akan ditampilkan dan dibutuhkan oleh manajemen dalam menganalisa kemajuan kebun.

Kebutuhan Data yang akan di tampilkan harus segera di simpulkan sedetail mungkin arah dan tujuan data dan dapat di kordinasikan denganperancang system, agar system yang dihasilkan dapat dipergunakan untukjangka panjang, sehingga dapat mempercepat alur informasi nantinya.

- Pengelolaan dan Monitoring Perawatan- Perencanaan Panen- Pengelolaan dan Monitoring Panen- Monitoring biaya operasi- Monitoring pendapatan hasil Panen- Informasi penyediaan hasil panen- Pengelolaan Distribusi dan Angkutan/traksi

- Perencanaan, Pengelolaan, Monitoring Sarana dan prasarana

Pemanfaatan Tehnologi GIS dalam Perkebunan Kelapa SawitDengan Tehnologi GIS dan Pemetaan dengan GPS, dapat mempermudah dan

mempercepat pekerjaan, akurasi dan ketepatan perhitungan dapat segera di ketahui terutama jarak dan luas dalam hektar, perbaikan dapat segera di lakukan tanpa memerlukan waktu yang lamaTehnologi GIS dan GPS dalam dunia perkebunan, sangat membantu pemecahan permasalahan, dalam satuan manajemen terkecil dunia perkebunan adalah blok, dapat di monitor pekerjaan pekerjaan yang telah dilakukan dan akan dilakukan, pembuatan dan penentuan planted area yang ditentukan dalam tahun tanam, blok serta afdeling, juga menentukan dan memetakan infrastuktur seperti jalan, drainase,bangunanperumahan, posisi pabrik, sungai dan hal hal utama lainnya dalam format databaseTehnologi GIS dalam penerapannya mengadopsi sistem pemetaan Arc ViewKelebihan Arcview adalah terletak pada tampilan dan database yang dapat diperbaharui setiap saat.Database dalam Arcview dapat di overlaykan pada sistem microsoft excell, sehingga dapat di tambahkan atau di perbaharui dengan sistematis excell.