fisiologi tumbuhan dan hewan

29
Penggolongan / Kelompok Hewan Berdasarkan Jenis Makanan - Binatang Herbivora, Karnivora dan Omnivora - Ilmu Sains Biologi Oleh godam64 pada 30 Juli 2006 | 19:48 Pada umumnya binatang / hewan dapat kita bagi menjadi beberapa jenis / macam berdasarkan makanan yang dimakan sehari-hari, yaitu : 1. Herbivora / Herbifora Herbivora adalah jenis hewan yang memakan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti daun, kayu, biji, buah, bunga, dan lain sebagainya. Contoh Binatang herbivor adalah kambing, unta, kerbau, kelinci, burung dara, dan lain-lain. 2. Carnivora / Karnivora Carnivora adalah jenis binatang yang memakan makanan yang berasal dari tubuh hewan lainnya seperti daging, darah, dan sebagainya. Hewan ini disebut juga sebagai hewan predator. Contoh hewan carnifora adalah singa, macan, harimau, cheetah, piranha, burung bangkai, burung pemakan serangga, ikan arwana, dan lain sebagainya. 3. Omnivora / Omnifora Omnivora adalah jenis hewan yang memakan makanan keduanya baik tumbuhan maupun hewan. Binatang ini makan silih berganti antara keduanya. Contoh binatang omnivor adalah yakni tikus, ikan mas, ikan mujair, ayam, dan lain-lain. Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Tentunya kamu sudah mengetahui jenis makanan hewan yang berbedabeda. Berdasarkan jenis makanannya hewan dapat digolongkan menjadi:

Upload: ummi

Post on 21-Feb-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Penggolongan / Kelompok Hewan Berdasarkan Jenis Makanan -Binatang Herbivora, Karnivora dan Omnivora - Ilmu Sains Biologi

Oleh godam64 pada 30 Juli 2006 | 19:48Pada umumnya binatang / hewan dapat kita bagi menjadi beberapa jenis / macam berdasarkan makanan yang dimakan sehari-hari, yaitu:

1. Herbivora / Herbifora

Herbivora adalah jenis hewan yang memakan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti daun, kayu, biji, buah, bunga, dan lain sebagainya. Contoh Binatang herbivor adalah kambing, unta, kerbau, kelinci, burung dara, dan lain-lain.

2. Carnivora / Karnivora

Carnivora adalah jenis binatang yang memakan makanan yang berasaldari tubuh hewan lainnya seperti daging, darah, dan sebagainya. Hewan ini disebut juga sebagai hewan predator. Contoh hewan carnifora adalah singa, macan, harimau, cheetah, piranha, burung bangkai, burung pemakan serangga, ikan arwana, dan lain sebagainya.

3. Omnivora / Omnifora

Omnivora adalah jenis hewan yang memakan makanan keduanya baik tumbuhan maupun hewan. Binatang ini makan silih berganti antara keduanya. Contoh binatang omnivor adalah yakni tikus, ikan mas, ikan mujair, ayam, dan lain-lain.

Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Tentunya kamu sudah mengetahui jenis makanan hewan yangberbedabeda. Berdasarkan jenis makanannya hewan dapat digolongkanmenjadi:

hewan pemakan tumbuhan (herbivora), hewan pemakan daging(karnivora), dan hewan pemakan segala (omnivora).1. HerbivoraHewan pemakan tumbuhan saja atau disebut herbivora. Herbivoradapat memakan bagian tumbuhan berupa da

un, batang, biji dan juga umbi-umbian. Contoh herbivora pemakan rumput dan dedaunan misalnyasapi, kuda dan kambing. Kelinci sangat menyukai jenis umbi-umbianseperti wortel. Jenis burung ada yang tergolong ke dalamherbivora. Burung pemakan biji-bijian seperti merpati, tekukurdan burung gereja. Ada pula burung pemakan buah-buahan sepertiburung beo dan jalak. Biasanya burung tersebut memiliki bentukparuh yang khas sesuai dengan jenis makanannya.Hewan-hewan yang termasuk herbivora umumnya mempunyai gigi seridan gigi geraham.Gigi seri berguna untuk memotong-motong makanansebelum dikunyah. Gigi geraham dengan permukaan yang luasdigunakan untuk mengunyah makanan hingga lumat.

2. KarnivoraHewan yang memakan hewan lain disebut karnivora. Hewan karnivorayang hidup di sekitar kita seperti anjing dan kuci

ng. Anjing memakan daging dantulang. Di rumah kucing memangsa tikus, memakan daging ayam danikan. Harimau dan serigala merupakan hewan karnivora yang hidupdi hutan belantara. Mereka berburu untuk mendapatkan makanannya.Bagaimanakah bentuk gigi dan cakar harimau? Hewan ini memilikitaring yang berguna untuk merobek daginghewan yang dimangsanya. Kakinya memiliki cakar yang berguna untukmencengkram mangsanya. Ciri hewan yang termasuk karnivoramempunyai indra penglihat, pencium, dan pendengar yang baik.

Hewan karnivora dapat memiliki racu n(bisa) dan gigi taring yang kuatseperti ular.

3. OmnivoraHewan omnivora atau pemakan segala yang sering kita jumpaisehari-hari seperti: ayam, tikus, bebek, ikan, dan lain-lain.Contoh: ayam memakan biji-bijian seperti beras dan jagung dapatpula makan cacing. Ikan memakan tumbuhan air dan cacing yang adadi kolam atau akuarium.

Contoh Hewan Mamalia – Sudah tahukah kalian apa saja hewan yang adadi sekitar kita yang dapat dijadikan contoh hewan mamalia, danberapa jumlahnya? Mungkin beberapa kalian akan menyebut namasapi, kerbau, kucing, anjing, dan kerbau. Ya, tepat sekali.Mereka adalah hewan-hewan yang tergolong dalam kelas mamalia.Lalu, apalagi yang kalian tahu tentang hewan mamalia? Apa sajaciri-cirinya? Dan apa saja ordo dari kelas mamalia?

Contoh hewan mamalia yang telah disebutkan di atas jikadiperhatikan memiliki kemiripan bukan? Beberapa kesamaan ciri-ciri tersebut nampak pada kelenjar susu, dimiliki oleh semuahewan. Selain itu, seluruh tubuhnya juga ditutupi oleh bulu.Ciri-ciri Hewan Mamalia lain yang mudah dilihat adalah memilikirahang yang dilengkapi dengan gigi. Jari-jari pada tangan dankaki mamalia memiliki kuku atau cakar. Sebagian besar mamaliaberkembangbiak biak dengan cara beranak, namun ada pula yangbertelur, yaitu dari ordo monotremata.

Jika dilihat dari makanannya, hewan mamalia ada yang pemakantumbuhan, pemakan daging, maupun pemakan berbagai jenis makanan.Contoh hewan mamalia tersebut dapat dilihat di bawah ini.

Hewan mamalia pemakan daging:

1. Harimau2. Kucing3. Serigala4. Singa5. Anjing

Hewan mamalia pemakan tumbuhan:

1. Sapi2. Kerbau3. Jerapah4. Kambing5. Gajah6. Rusa

Hewan mamalia pemakan berbagai macam makanan:

1. Kera2. lutung3. Tikus4. Orang utan5. musang

Sebenarnya masih banyak sekali contoh hewan mamalia yang ada disekitar kita. Beberapa hewan mungkin ada di suatu daerah namuntidak ditemukan di daerah lain karena merupakan hewan endemik.Bisa pula beberapa hewan sudah mengalami kepunahan sehingga tidakdapat lagi ditemukan di berbagai tempat habitat mereka. badakbercula satu dan orang utan adalah dua jenis hewan mamalia yanghampir punah tersebut.

Sistem Transportasi pada TumbuhanMay 26, 2014 | kikifatmawati739

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangTranspor pada tingkat seluler bergantung pada permeabilitas selektif membran. Protein transpor tertentu memungkinkan sel tumbuhan mempertahankan lingkungan internalnya yang berbeda dari lingkungan sekitarnya. Pompa proton berperan penting dalam

transpor melewati membran tumbuhan. Potensial membran dan gradienH+ yang dihasilkan oleh pompa proton dimanfaatkan untuk menggerakkan transpor berbagai zat terlarut.Perbedaan potensial air menggerakkan transpor air pada sel tumbuhan. Zat terlarut menurunkan potensial air, sementara tekanan meningkatkan potensial air. Air mengalir melalui osmosis dari suatu kompartemen dengan potensial air yang lebih tinggi ke kompartemen dengan potensial air yang lebih rendah. Akuaporin, saluran spesifik untuk mengangkut air pada membran kemungkinan bisa membantu mengatur laju osmosis. Sebuah sel yang membengkak menyesuaikan potensial air lingkungan sekitarnya ketika dinding sel itu memberikan tekanan yang melawan kecenderungan sel untuk mengambil air karena potensial zat terlarutnya.Sel-sel tumbuhan yang bervakuola memiliki tiga kompartemen utama.Membran plasma mengatur transpor antara sitosol dan larutan dinding, sementara tonoplas mengatur transpor antara sitosol dan vakuola.Simplas dan apoplas berfungsi dalam transpor di dalam jarigan danorgan. Simplas adalah rangkaian sitosol yang dihubungkan oleh plasmodesmata. Apoplas adalah rangkaian dinding sel. Aliran massal (bulk flow) berfungsi dalam transpor jarak jauh. Transpor getah xilem dan getah floem disebabkan oleh perbedaan tekanan pada ujung yang berlawanan pada pembuluh, yaitu pada pembuluh xilem dan pembuluh tapis.a. Penyerapan Air dan Mineral oleh AkarRambut akar, mikorhiza, dan luas permukaan sel-sel kortikal yang sangat besar meningkatkan penyerapan air dan mineral. Rambut akaradalah jalur terpenting dalam penyerapan di dekat ujung akar, akan tetapi mikorhiza, yaitu asosiasi simbiotik fungi dan akar, bertanggung jawab atas sebagian besar penyerapan oleh keseluruhansistem akar. Saat larutan tanah memasuki akar, maka luas permukaan membran sel korteks yang begitu besar meningkatkan pengambilan air dan mineral tertentu ke dalam sel.Endodermis berfungsi sebagai penjaga gerbang yang selektif antarakorteks akar dan jaringan pembuluh. Air dapat menembus korteks melalui simplas atau apoplas, akan tetapi mineral yang mencapai mesoderm melalui apoplas akhirnya harus melewati membran selektifpada sel-sel endodermal. Pita Kaspari yang berlilin pada dinding endodermal menghambat transfer apoplas mineral dari korteks ke

stele.b. Tanspor Getah XilemNaiknya getah xilem sebagian besar tergantung pada transpirasi dan sifat-sifat fisik air. Kehilangan uap air (transpirasi) akan menurunkan potensial air pada daun dengan cara menghasilkan suatutekanan negatif (tegangan). Potensial air yang rendah ini akan menarik air dari xilem. Kohesi dan adhesi air merambatkan gaya tarik ke seluruh sistem hingga menuju ke akar. Getah xilem naik melalui aliran massal yang digerakkan oleh tenaga surya. Pergerakan cairan xilem melawan gravitasi dipertahankan melalui transpirasi.c. Kontrol TranspirasiSel-sel penjaga bertindak sebagai penengah pada kompromi antara fotosintesis dan transpirasi. Stomata mendukung fotosintesis dengan cara memudahkan pertukaran CO2 dan O2 antara daun dan atmosfir, akan tetapi pori ini juga menjadi jalan utama hilangnyaair melalui transpirasi pada tumbuhan. Perubahan turgor dalam selpenjaga berguna untuk mengatur ukuran pembukaan stomata, yang dipengaruhi oleh transport K+ dan air ke dalam dan keluar sel.Xerofit memiliki adaptasi yang mengurangi transpirasi. Letak stomata yang terlindung di dalam perlekukan daun dan struktur adaptasi lainnya memungkinkan tumbuhan tertentu bertahan hidup didalam lingkungan kering.d. Translokasi Getah FloemFloem mentranslokasikan getahnya dari sumber gula ke sugar sink. Daun dewasa adalah sumber utama, meskipun organ penyimpanan seperti umbi dapat berfungsi sebagai sumber selama musim tertentu. Ujung akar dan tunas yang sedang berkembang adalah contoh sugar sink. Pengisian dan pembongkaran floem bergantung pada transpor aktif sukrosa. Sukrosa diangkut bersama dengan H+, yang berdifusi menuruni suatu gradien yang dibentuk oleh pompa proton. Aliran tekanan adalah mekanisme translokasi pada angiospermae. Pengisian gula pada ujung sumber suatu pembuluh tapis dan pembongkaran pada ujung pembuangan merupakan upaya untuk mempertahankan suatu perbedaan tekanan yang menjaga agar getah dapat mengalir melalui pembuluh tersebut.B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud sistem transportasi tumbuhan dan mekanisme nya?

2. Bagaimana pengangkutan air dan garam-garam mineral oleh tumbuhan?3. Bagaimana pengangkutan hasil fotosintesis dan pengeluaran zat oleh tumbuhan?4. Bagaimana cara pengeluaran zat oleh tumbuhan?C. TujuanTujuan dibuatnya makalah ini yaitu :1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem transportasi tumbuhan dan mekanismenya.2. Mengetahui bagaimana pengangkutan air dan garam-garam mineral oleh tumbuhan.3. Mengetahui bagaimana pengangkutan hasil fotosintesis garam mineral dan pengeluaran zat oleh tumbuhan.4. Mengetahui cara pengeluaran zat oleh tumbuhan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat keseluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat rendah, penyerapan air dan zat hara terlarut didalamnya dilakukanmelalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi prosespengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xilem dan floem (Teddy, 2009).Sebagian besar unsur hara dibutuhkan tanaman, diserap dari larutan tanah melalui akar, kecuali karbon dan oksigen yang diserap dari udara oleh daun. Penyerapan unsur hara secara umum lebih lambat dibandingkan dengan penyerapan air oleh akar tanaman(Lakitan, 1999).Dalam kehidupan sehari-hari terjadi banyak hal yang berkaitan dengan tumbuhan dan air. Misalnya transpirasi,kohesi air,dan pengaruh potensial air. Ketiga hal tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya dalam proses pengangkutan air dari dalam tanah menuju ke daun. Pengangkutan air ini dilakukan oleh bagian tumbuhan,baik akar,batang maupun daun. Pengangkutan air ini selalu dikaitkan dengan akar dan jarang dikaitkan dengan batang ataupun daun. Pada kenyataannya daun dan batang juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam penyerapan air (Salisbury, 1995:30).

Saat daun mengalami transpirasi,air dalam daun berkurang dan daunberusaha menyerap air dari batang,kemudian batang memperoleh air dari akar. Untuk membuktikan bahwa daun dan batang mengadakan usaha untuk menyerap air,maka dilakukan percobaan mengenai daya isap daun dan kapilaritas batang. Daya isap daun ini memiliki kecepatan untuk melakukan penyerapan terhadap air,kecepatan ini bergantung pada kekentalan zat cair,jumlah daun,dan tingkat penyinaran (Salisbury, 1995:30).Dalam bahasan mengenai kecepatan absorbsi (penyerapan) air telah dibahas mengenai jumlah daun dan tingkat penyinaran,akan tetapi jarang dibahas absorbsi yang berkaitan dengan kekentalan zat cair. Dalam laporan ini akan dibahas mengenai kecepatan absorbsi air yang berkaitan dengan tingkat kekentalan zat cair (Schlegel, 1999).Bunga pacar air berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Namun tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada abad ke-19. Tanaman ini ada yang memiliki bunga berwarna putih, merah, ungu, atau merah jambu. Bentuk bunga ini menyerupai bunga anggrek yang kecil. Tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan yang kering (Schlegel, 1999).

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Pengertian Transpor Tumbuhan dan MekanismeTransportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Tumbuhan memerlukan airdan mineral. Air dan mineral ini diserap dari dalam tanah menggunakan akar. Pengambilan zat-zat ini dilakukan secara difusidan osmosis. Difusi merupakan perpindahan molekul atau ion dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah perpindahan air dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi melalui selaput semi permeable. Osmosis berkaitan dengan beberapa keadaansel tumbuhan. Berdasarkan jalur yang ditempuh air dan garam mineral yang masuk ke akar, pengangkutan air dan garam mineral dibedakan menjadi simplas dan apoplas. Simplasa dalah bergeraknyaair dan mineral lewat jalur dalam sel, yaitu sitoplasma sel dengan jalan menembus membran plasma. Sedangkan apoplas adalah

bergeraknya air lewat jalur luar sel atau lewat dinding-dinding sel.1. Imbibisi : merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.2. Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air. Difusi merupakan perpindahan zat-zat atau molekul-molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air. CO2, O2, H2ODifusi CO2,O2 dan H2ODifusi dapat berlangsung dalam sel-sel hidup, termasuk pada sel tumbuhan. Telah diketahui bahwa isi sel hidup adalah protoplasma yang merupakan satu larutan. Tubuh tumbuhan dibangun oleh sel-seltumbuhan yang setiap selnya memiliki dinding sel dari selulosa. Dinding tersebut umumnya bersifat permeabel sehingga dapat dilewati air dan zat-zat telarut di dalamnya.Difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor khusus dari membran seperti enzim permease disebut difusi terbantu, misalnya difusi ADP ke dalam dan difusi ATP ke luar dari mitokondria. Gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis.Faktor yang mempengaruhi difusi :1. Suhu, semakin tinggi suhu, maka difusi makin cepat2. BM, semakin besar, maka difusi semakin lambat3. Kelarutan dalam medium, semakin besar maka difusi semakin cepat4. Beda potensial kimia, semakin besar maka difusi makin cepat3. Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena

menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor. Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel. Setiap sel hidup merupakan sistem osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel mengkerut.Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalamproses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanyasedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan.Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dankepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi4. Transpor aktif : Transpor aktif merupakan pengangkutan zat-zatmenembus membran impermeabel dan melawan gradien konsentrasi,

dengan bantuan energi dari ATP dan protein kotransporTranspor aktif adalah pengangkutan zat dengan bantuan energi. Sumber energi yang digunakan berasal dari ATP dan ADP. Contoh, pengangkutan glukosa dalam tubuh. Glukosa tidak dapat menembus membran sel sebelum diaktifkan oleh ATP atau ADP. Dengan mengubahglukosa menjadi glukosa fosfat. Untuk membentuk glukosa fosfat diperlukan energi pengaktifan yang tersimpan dalam ATP.ATP ADP + P + EnergiGlukosa + P + Energi GlukosafosfatPengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.5. Difusi fasilitatif : . Difusi fasilitasi adalah pengangkutan molekul atau ion-ion menembus membrane sepanjang gradien konsentrasi oleh sistem pembawa tanpa bantuan ATP.B. Pengangkutan Air dan Garam-garam Mineral oleh TumbuhanTumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Setelah diserap akar, air digunakan dalam semua reaksi kimia, mengangkut zat hara, membangun turgor, dan akhirnya keluar dari daun sebagai uapatau air. Tumbuhan mempunyai sistem pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah agar air tetap tersedia. Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskulardan intravaskular.Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar berkas pembuluh. Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar menuju kebagian-bagian yang letaknya lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh. Sementara itu, pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh dari akar menuju bagian atastumbuhan.1. Proses Pengangkutan EkstravaskularPada pengangkutan ini, air akan masuk melalui sel epidermis akar kemudian bergerak di antara sel-sel korteks. Air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis untuk memasuki silinder pusat (stele). Setelah sampai di stele, air akan bergerak bebas di antara sel-sel. Cara transportasi dalam pengangkutan air dan

mineral secara ekstravaskular ada dua macam, yaitu apoplas dan simplas.

Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tidak hidup dari tumbuhan, misalnya dinding sel dan ruang-ruang antarsel. Transportasi apoplas tidak dapat terjadi saat melewati endodermissebab dalam sel-sel endodermis terdapat pita kaspari yang menghalangi air masuk ke dalam xilem. Pita kaspari ini terbentuk dari zat suberin (gabus) dan lignin. Oleh karena itu,apoplas dapat terjadi di semua bagian kecuali endodermis. Air yang menujuendodermis ditranspor secara simplas melalui sel peresap.Kebalikan dari transportasi apoplas adalah transportasi simplas. Transportasi simplas yaitu bergeraknya air tanah dan zat terlarutmelalui bagian hidup dari sel tumbuhan. Pada sistem simplas ini perpindahan terjadi secara osmosis dan transpor aktif melalui plasmodesmata. Transportasi simplas dimulai dari sel-sel rambut akar ke sel-sel parenkim korteks yang berlapis-lapis, sel-sel endodermis, sel-sel perisikel, dan akhirnya ke berkas pembuluh kayu atau xilem.Pengangkutan mineral melalui transpor aktif. Mineral mampu masuk ke dalam akar karena melawan gradien konsentrasi, yaitu dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi.Pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Pengangkutan air dengan arah horizontal, mulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke lapisan korteks, lalu ke endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut dalam air. Skema pengangkutan air dan garam mineral diluar berkas pembuluh pengangkut yaitu :Bulu akar- epidermis-korteks-endodermis-xylem.Pada saat air dan mineral melalui jaringan-jaringan tersebut, adadua kemungkinan jalan yang dilalui, pertama, air dan mineral akanmelalui ruang antar sel dalam setiap jaringan. Pengangkutan semacam ini disebut Apoplast. Kedua, air dan mineral bergerak melalui jalur dalam sel yaitu sitoplasma. Air akan masuk ke dalamsel dan berpindah dari satu sel ke sel yang lain disebut Simplast. Pengangkutan secara Simplast dapat masuk ke stele melalui sel penerus pada endodermis, sedangkan pengangkutan

secara apoplast tidak dapat sampai ke stele karena terhalang olehsel U endodermis. Pengangkutan ekstravaskluler dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:a. Transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel).b. transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup dari sel tumbuhan (sitoplasma dan vakoula).2. Proses Pengangkutan IntravaskularPengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh (xilem) dari akar menuju bagian atas tumbuhan. Pengangkutan air dan mineral dimulai dari xilem akar ke xilem batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem tulang daun. Pada tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang daun ini masuk ke sel-sel bunga karang pada mesofil. Setelah mencapai sel-sel bunga karang, air dan garam-garam mineral disimpan untuk digunakan dalam proses fotosintesis dan transportasi. Transportasi pada trakea lebih cepat daripada transportasi pada trakeida.Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam pembuluh angkut, yaitu dalam xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh angkut terjadi secara vertikal.Air dan mineral dalam tanah masuk melalui buluh akar – epidermis – korteks – endodermis – perisikel dan akhirnya masuk ke xilem. Di dalam pembulu xilem air dam mineral di bawah naik ke seluruh tubuh termasuk ke daun. Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen utama penyusun xylemadalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma danhanya mempunyai dinding sel.Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan membentuk suatu pembuluh.Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri darisel memanjang dan berdinding keras karena mengandung lignin. Padabeberapa tempat dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang disebut noktah.Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim

(parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat (penyokong)Yang menyebabkan air di dalam xilem dapat bergerak ke atas melawan gravitasi adalah :• Daya kapilaritas : Pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayudengan molekul air.• Daya tekan akar : Epidermis akan menyerap air dari dalam tanah secara terus-menerus mengakibatkan kadar air dan tekanan turgor akar meningkat. Peningkatan kadar air pada ujung akar menyebabkanperbedaan konsentrasi antara sel pada ujung akar dan sel – sel yang berada di atasnya. Hal ini menyebabkan air akan berpindah dari sel – sel yang berada diatasnya, dan akhirnya air terdorong ke jaringan xilem yang berada diatasnya. Tekanan akar pada setiaptumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 – 2,0 atm). Bukti adanyatekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.• Daya isap daun : Disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan). Dengan demikian konsentrasi selyang berada di daun cenderung lebih tinggi di bandingkan dengan konsentrasi sel pada bagian tubuh yang lain. Perbedaan konsentrasi ini akan mendorong perpindahan air dari sel-sel yang berada dibawahnya naik ke sel-sel daun. Jadi adanya penguapan melalui daun menyebabkan aliran air dari bawah ke atas. Kemampuaninilah yamg di sebut daya isap daun.• Pengaruh sel-sel yang hidup : Perjalanan air dari akar hingga ke daun di bantu oleh sel-sel hidup yang ada di sekitar xilem, yaitu sel – sel parenkim kayu dan sel-sel jari empulur.Ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mempunyai trakea sehingga trakeida merupakan satu-satunya saluran pengangkutan air tanah. Tumbuhan yang tidak mempunyai trakea misalnya pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka. Pengangkutan air dan mineral dari bawah ke atas tubuh tumbuhan oleh xilem mengikuti beberapa teori sebagai berikut.1. Teori vital

Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daundapat terlaksana karena adanya sel-sel hidup, misalnya sel-sel parenkim dan jari-jari empulur di sekitar xilem.2. Teori Dixon JolyTeori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena tarikan dari atas, yaitu ketika daun melakukan transpirasi. Air selalu bergerak dari daerah basah ke daerah kering.3. Teori tekanan akarTeori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral naik ke atas karena adanya tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi karena perbedaan konsentrasi air dalam air tanah dengan cairan pada saluran xilem. Tekanan akar paling tinggi terjadi pada malam haridan dapat menyebabkan merembesnya tetes-tetes air dari daun tumbuhan (gutasi).Gutasi adalah proses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk cair. Gutasi terjadi melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada bagian tepi daun sebagai bagian dari proses pengeluaran kelebihan air sebagai sisa metabolisme, khususnya pada saat pengeluaran dengan cara transpirasi (penguapan) tidak efektif, misalnya pada malam hari. Gutasi dapat diamati pada pagihari dan dapat disalahartikan sebagai embun. Ia terlihat sebagai tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur, sesuai denganlokasi lubang pengeluaran.Pada dasarnya, pengangkutan air dan mineral dari tanah ke dalam tumbuhan melibatkan tiga proses yaitu.proses osmosis, proses difusi, dan proses transpor aktif. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah ke tubuh tumbuhan melalui lintasan tertentu.Air yang diangkut xilem digunakan untuk fotosintesis dan sebagian mengalami transpirasi. Laju transpirasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, misalnya kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah.Kelembapan berpengaruh terhadap laju transpirasi. Jika kelembapanudara lingkungan di sekitar tumbuhan tinggi maka difusi air dalamruang udara pada tumbuhan akan berlangsung lambat. Sebaliknya, jika kelembapan di sekitar tumbuhan rendah, difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan berlangsung cepat.Jika suhu lingkungan semakin tinggi maka laju transpirasi juga semakin cepat. Demikian juga jika intensitas cahaya meningkat

maka transpirasi tumbuhan meningkat. Angin cenderung meningkatkanlaju transpirasi karena angin dapat menyapu uap air yang terkumpul di dekat permukaan. Sementara itu, kandungan air tanah juga dapat mempengaruhi laju transpirasi. Jika kandungan air tanah cukup banyak sehingga potensial air tanah lebih tinggi daripada di dalam sel-sel tumbuhan maka aliran air di dalam pembuluh kayu dan laju transpirasi meningkat.Selain pengangkutan air dan mineral dari tanah, pada tumbuhan juga terjadi pengangkutan hasil-hasil fotosintesis. Zat makanan hasil fotosintesis ditimbun sementara pada daun. Namun, banyak tumbuhan yang mempunyai organ penyimpanan misalnya umbi akar. Selanjutnya, zat makanan ini mengalami pengangkutan ke bagian bagian tumbuhan lain melalui pembuluh tapis (floem). Jadi, pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis secara duaarah, yaitu dari daun ke tempat penyimpanan makanan cadangan dan ke bagian bagian yang aktif tumbuh.C. Pengangkutan Hasil Fotosintesis dan Pengeluaran Zat oleh TumbuhanProses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis).Jaringan floem mengangkut gula sukrosa dan juga asam amino dari organ-organ tumbuhan yang berwarna hijau, terutama daun, ke bagian-bagian lain dalam tumbuhan. Berbeda dari xylem, floem memiliki sel-sel yang bernama sel tapis (sieve tube sel), dan transportasi gula sukrosa dan asam amino dapat dilakukan melalui difusi dan juga transport aktif dari sel ke sel dalam floem. Olehkarena itu, makanan-makanan ini dapat menjangkau organ-organ tanaman dalam waktu yang sangat singkat agar mereka bisa melakukan respirasi dan berkembang.Salah satu jaringan pengangkut pada tumbuhan adalah pembuluh tapis (floem). Pada prinsipnya floem merupakan jaringan parenkim.Floem tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda yaitu pembuluhtapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim. Floem merupakan bagian dari kulit kayu. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa

sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes)yang serupa dengan pipa. Dengan bentuk seperti ini, pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesislainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada tumbuhan tertentu terdapat serabut floem atau serat yang mengandung lignin. Serabut-serabut ini dapat digunakan sebagai tali dan tekstil, misalnya rami (Boehmeria nivea), linen (Linum usitatissimum), dan jute (Corchorus capsularis). Dalam floem terjadi translokasi fotosintat. Translokasi adalah perpindahan bahan terlarut yang dapat terjadi di seluruh bagian tumbuhan.Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya. Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam satu arah sementara cairan di dalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat mengalir dengan arah yang berlainan. Untukmasing – masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut.Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewatiphloem dapat dilihat dari pada proses pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah.Tumbuhan tidak hanya mengambil atau menyerap zat kembali ke lingkungannya yang disebut pengeluaran atau eliminasi. Zat yang dikeluarkan oleh tumbuhan dapat melalui 3 kelompok, yaitu sebagaiberikut:a. Zat yang dikeluarkan sama dengan ketika diserap, misalnya air yang dikeluarkan pada peristiwa penguapan dan penetesan air (Gutasi) melalui sel gutatodab. Zat yang dikeluarkan sebagai hasil fotosintesis, misalnya maduyang dikeluarkan oleh kelenjar madu.c. Zat yang dikeluarkan sebagai hasil proses pembongkaran,

misalnya oksigen dan air dari proses fotosintesis.D. Cara Pengeluaran Zat oleh Tumbuhan1. Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanahmelewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel.Mekanisme TranspirasiAir diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi transpirasiA. Faktor dalam• Besar kecilnya daun• Tebal tipisnya daun• Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun• Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun• Banyak sedikitnya stomata• Bentuk dan lokasi stomataB. Faktor luar• Sinar matahari• Temperatur• Kelembapan udara• Angin• Keadaan air di dalam tanah2. Gutasi adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes melaluicelah-celah tepi atau ujung-ujung tulang tepi daun yang di sebut hidatoda atau gutatoda atau emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembapan tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari.Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi,jagung,rumput,dll).Mekanisme gutasiPengeluaran air melalui proses gutasi terjadi akibat adanya tekanan positif akar. Meskipun ketika laju transpirasi rendah, akar terus menyerap air dan mineral sehingga air yang masuk ke jaringan lebih banyak daripada yang dilepaskan keluar. Kondisi yang tidak mendukung terjadinya tekanan akar seperti suhu dingin dan tanah yang kering menghambat terjadinya gutasi. Kekurangan

mineral juga diketahui memengaruhi proses gutasi Bila transpirasiterjadi pada stomata, maka gutasi terjadi pada struktur khusus bernama hidatoda.Hidatoda seringkali disebut sebagai stomata air.Hidatoda terletak di ujung dan sepanjang tepi daun. Oleh karena itulah, titik-titik air akan terlihat di ujung dan tepi daun.Gutasi biasanya terjadi pada malam hari, namun terjadi juga pada pagi hari. Laju gutasi paling tinggi ditemukan pada tumbuhan Colocasia nymphefolia. Gutasi paling banyak terjadi pada tumbuhanair, herba, dan rumput-rumputan.Gutasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelangsungan hidup tumbuhan. Namun kadangkala, gutasi diketahui dapat menyebabkan luka pada daun. Hal ini diakibatkan oleh penumpukan garam yang terjadi bila titik-titik air di tepi daun telah menguap. Kondisi tersebut membuat patogen seperti bakteri dan fungi dapat menyerang jaringan daun.3. Perdarahan adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyerapan pohon karet dan pohon aren

BAB IVPENUTUPA. Kesimpulan

1. Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat keseluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat rendah, penyerapan air dan zat hara terlarut didalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xilem dan floem2. Proses pengangkutan air dan garam mineral ada 2 yaitu pengangkutan ekstravaskular dan pengangkutan intravaskular3. Cara pengeluaran zat oleh tumbuhan ada 3 yaitu transpirasi, gutasi dan pendarahan4. Tumbuhan tidak hanya mengambil atau menyerap zat kembali ke lingkungannya yang disebut pengeluaran atau eliminasi

DAFTAR PUSTAKA

Andriance, G.W. and F.R. Brison. 1995. Propagation of Horticultura Plant. Mc Graw. Hill Book Coy. London. 298 p.Ashari, S. 1995. Hortikultura. Universitas Indonesia. Jakarta. 99hal. thBrady, N.C. 1974. The Nature and Properties of Soil ed. The Mac Millan Co. New York.De Boodt, M. and D. Verdonck. 1972. The Properties of Substrates In Horticulture. Acta Horticultural. 26:37-44.Effendi, S. 1980. Bercocok Tanam Jagung. CV. Yasaguna. Jakarta.Gaur, A.C. 1982. Improving Soil Fertility Through Organic Recycling. Project Field No. 15. FAO of United Nations. Rome.85 p.Kusnayadi. H. 2012. Hand Out Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian. Universitas Samawa. Sumbawa Besar.Lakitan, B., 1995. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.Santoso, H.B. 1998. Pupuk Kompos. Kanisius. Yogyakarta. 28 hal.Salisbury, F.B. dan C.W.Ross, 1995. fisiologi Tumbuhan Jilid satu.Diterjemahkan Oleh : D.R.Lukman dan Sumaryono. ITB-Press, Bandung.Anonim, 2003. Difusi dan osmosis. http:// www. iloveblue. com / bali_gaul_funky / artikel_bali / detail / 193. htm. Diakses tanggal 21 April 2014Anonim.2009. imbibisi pada tanaman. http://id.imbibisi-biji-laporan-oleh-bram-arda.html. diakses pada tanggal 21 April 2014

TRANSPIRASI TUMBUHAN

Transpirasi

        Transpirasi merupakan proses hilangnya air dalam bentukuap air dari tubuh tumbuhan yang sebagian besar terjadi melaluistomata, selain melalui kutikula dan lentisel (Heddy. S,2009 :61). Karena sifat kutikula yang impermeabel terhadap air,transpirasi yang berlangsung melalui kutikula relative sangatkecil (Tjitrosomo, 2008 :138). Transpirasi dapat merugikantumbuhan bila lajunya terlalu cepat yang menyebabkan jaringankehilangan air terlalu banyak selama musim panas dan kering(Lovelles, 2010 :167).

        Transpirasi merupakan aktivitas fisiologis penting yangsangat dinamis, berperan sebagai mekanisme regulasi dan adaptasiterhadap kondisi internal dan eksternal tubuhnya, terutamaterkait dengan kontrol cairan tubuh (turgiditas sel/ jaringan),penyerapan dan transportasi air, garam-garam mineral sertamengendalikan suhu jaringan. Proses transpirasi dipengaruhi olehberbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal antara lain adalah ukuran daun, tebal tipisnyadaun, ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun, banyaksedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya stoma,bentuk dan lokasi stomata (Dwidjoseputro, 2009 :92), termasukpula umur jaringan, keadaan fisiologis jaringan dan lajumetabolisme. Faktor-faktor eksternal antara lain meliputi radiasicahaya, suhu, kelembaban udara, angin dan kandungan air tanah(Heddy. S, 2009 :64), gradient potensial air tanah - jaringan –atmosfer, serta adanya zat-zat toksik di lingkungannya. MenurutSalisbury F. B (2006 :61-63), pembukaan stomata dipengaruhi olehkarbondioksida, cahaya, kelembaban, suhu, angin, potensial airdaun dan laju fotosintesis.        Mekanisme kontrol laju kehilangan air atau transpirasidapat dilakukan dengan cara mengontrol laju metabolisme, adaptasistruktural daun yang dapat mengurangi proses kehilangan air danmengatur konduktivitas stomata. Stomata biasanya ditemukan padabagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara. Jumlah stomataberagam pada daun tumbuhan yang sama dan juga pada daerah daunyang sama (Lakitan. B, 2005:68). Pada umunya stomata tumbuhandarat lebih banyak terdapat pada epidermis daun bagian bawah.Pada banyak jenis tumbuhan bahkan tidak ada stomata sama sekalipada epidermis daun bagian atas (Lovelles, 2010 :119). Suatustoma terdiri atas lubang (porus) yang dikelilingi oleh 2 selpenutup, umumnya berbentuk ginjal dan mengandung kloroplas.Stomata sebagian besar tumbuhan membuka pada waktu siang hari danmenutup pada malam hari. Stomata akan membuka apabila turgor selpenutup tinggi dan apabila turgor sel penutup rendah maka stomataakan menutup (Masdar, 2010: 106).        Pelepasan uap air melalui stomata disebut transpirasi.Bentuk pelepasan air transpirasi bersama-sama dengan air yangmenempel pada permukaan daun dan batang, secarakeseluruhandisebut evapotranspirasi. 

        Evaporasi merupakan pelepasan uap air dari benda-bendatak hidup, seperti daribebatuan, tanah, permukaan luar batang,dsb. Transpirasi merupakan satu mekanisme untuk membuah kelebihanair atau air sisa metabolisme. Laju transpirasi dipengaruhi olehfaktor internal tumbuhan yang bersangkutan, maupun berbagaifaktor klimatik lingkungannya. Secara internal, transpirasidikontrol dengan pengaturan konduktivitas stomata, daya hisapdaun, dan tekanan akar, laju fotosintesis dan respirasi, sertajenis dan umur tanamannya. Sedang faktor eksternal yang pentingadalah suhu, kelembaban udara, kecepatan angin dan beda potensialair antara tanah – jaringan - atmosfer. Oleh bermacam-macamtenaga penggerak dan daya kohesi, maka dalam tubuh tumbuhanterbentuk aliran air atau benang air yang tak terputus.        Di sisi lain, transpirasi dapat dipandang sebagai salahsatu mekanisme pelepasan kelebihan panas tubuh tumbuhan, sertamendorong aliran air tanah masuk ke jaringan10 untuk mendapatkanberbagai nutrisi yang dibutuhkan.Transpirasi juga merupakanmekanisme kontrol keseimbangan daan stabilitas cairan tubuh.Stabilitas cairan tubuh terjaga apabila volum penyerapan airsebanding dengan volum kebutuhan air untuk mempertahankanturgiditas jaringan (tekanan hidrostatik) dan air untuk mendukungmetabolisme serta stabilisasi suhu jaringannya. Bila transpirasiberlebihan yang tidak seimbang dengan aliran air yang masuk, makajaringan akankehilangan turgiditasnya. Tumbuhan menjadi layu ataubahkan mengering dan mati. 

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transpirasi

        Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi adalah :faktor-faktor internal yang mempengaruhi mekanisme buka-tutupstomata, kelembaban udara sekitar tanaman, suhu udara dan suhudaun tanaman. Angin dapat juga mempengaruhi laju transpirasi.Angin dapat memacu laju transpirasi jika udara yang bergerakmelewati permukaan daun tersebut lebih kering dari udaradisekitar tumbuhan tersebut. Faktor-faktor lingkungan yangmempengaruhi laju transpirasi : 1. Cahaya Laju transpirasi tanaman lebih cepat terjadi di tempatyang terang yang terkena cahaya matahari. Hal ini terutama karenacahaya merangsang pembukaan stomata pada siang hari,sehingga

transpirasi bisa berjalan dengan lancar. Cahaya juga mempercepattranspirasi oleh pemanasan daun. 2. Suhu Suhu tumbuhan padaumumnya tidak berbeda banyak dengan lingkungannya. Kenaikan suhu udara akan mempengaruhi kelembaban relatifnya.Meningkatnya suhu pada siang hari, biasanya menyebabkankelembaban relatif udara menjadi makin rendah, sehingga akanmenyebabkan perbedaan tekanan uap air dalam rongga daun dengan diudara menjadi semakin besar dan laju transpirasi meningkat.Tanaman terjadi lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi karenaair menguap lebih cepat karena suhu meningkat. Pada 30 ° C, daunmungkin terjadi tiga kali lebih cepat seperti halnya pada 20 °  3. Kelembaban Kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap lajutranspirasi. Kelembaban menunjukkan banyak sedikitnya uap air diudara, yang biasanya dinyatakan dengan kelembaban relatif. Makinbesar tekanan uap air di udara, maka akan semakin lambat lajutranspirasi. Sebaliknya apabila sedikit tekanan uap air di udaramaka maka laju transpirasinya akan semakin cepat. Tingkat difusimeningkat setiap substansi sebagai perbedaan dalam konsentrasizat di dua daerah increases. Ketika udara sekitarnya kering,difusi air dari daun berlangsung lebih cepat. 4. Angin Angin adalah suatu perpindahan masa udara dari suatutempat ke tempat lain. Dalam perpindahan masa udara ini, anginakan membawa masa uap air yang berada di sekitar tumbuhan,sehingga dapat menurunkan tekanan uap air disekitar daun dandapat mengakibatkan meningkatnya laju transpirasi. Apabila anginbertiup terlalu kencang, dapat mengakibatkan keluaran uap airmelebihi kemampuan daun untuk menggantuinya dengan air yangberasal dari tanah, sehingga lama kelamaan daun akan mengalamikekurangan air. Ketika tidak ada angin, udara sekitar daunmenjadi semakin lembab sehingga mengurangi laju transpirasi.Ketika angin hadir, udara lembab dibawa pergi dan digantikan olehudara kering.  5. Keadaan Air Tanah Laju transpirasi sangat bergantung padaketersediaan air di dalam tanah, karena setiap air yang hilangdalam proses transpirasi harus dapat segera diganti kembali, yangpada dasarnya berasal dari dalam tanah. Berkurangnya air di dalamtanah akan menyebabkan berkurangnya pengaliran air ke daun danhal ini akan menghambat laju transpirasi. Tanaman tidak bisaterus terjadi cepat jika kehilangan air yang tidak dibuat oleh

pengganti dari tanah. Bila penyerapan air oleh akar gagalmengikuti laju transpirasi, kehilangan turgor terjadi, dan tutupstomata. Ini segera mengurangi laju transpirasi (sertafotosintesis). Jika hilangnya turgor meluas ke seluruh daun danbatang, layu tanaman. 

Mekanisme Kerja Stomata (Membuka dan Menutupnya Stomata)

        Masing-masing stomata diapit oleh sepasang sel penjaga,yang berbentuk seperti ginjal pada tumbuhan dikotil dan berbentukseperti halter pada tumbuhan monokotil. Stomata akan membuka jikatekanan turgor kedua sel penjaga meningkat dan akan menutupapabila tekanan turgornya rendah. Peningkatan tekanan turgor selpenjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjagatersebut. Pada saat turgor sel penutup tinggi, maka dinding selpenutup yang berhadapan pada celah stomata akan tertarikkebelakang, sehingga celah menjadi terbuka.        Naiknya turgor ini disebabkan adanya air yang mengalirdari sel tetangga masuk ke sel penutup, sehingga sel tetanggamengalami kekurangan air dan selnya sedikit mengkerut dan akanmenarik sel penutup kebelakang. Sebaliknya pada waktu tekananturgor turun, yang disebabkan oleh kembalinya air dari selpenutup ke sel tetangganya, sel tetangga akan mengembang danmendorong sel penutup ke depan sehingga akhirnya stoma tertutup.Membuka dan menutupnya stomata pada daun terjadi akibat adanyaperistiwa turgor pada guard cell. Bergeraknya air dari epidermalcell ke dalam guard cell, mengakibatkan turgor meningkat didalamguard cell dan menimbulkan elastic straccking pada dinding guardcell. Dengan berkembangnya kedua guard cell ini, hal tersebutmengakibatkan menutupnya stomata. Namun apabila tekanan turgoritu rendah, maka stomata tersebut akan membuka lagi. Hal iniberarti membuka dan menutupnya stomata ditentukan oleh turgoryang terjadi pada guard cell. Arah pergerakan air ditentukan olehperbedaan potensial air atau tekanan osmotik antara sel penutupdengan sel-sel di sekitarnya.        Bila tekanan osmotik sel penutup lebih negatif (POmeningkat; cairan sel lebih pekat; potensial airnya lebih rendah)daripada sekelilingnya, maka air dari sel-sel sekitarnya akanbergerak masuk menuju sel penutup. Sebaliknya, jika PO sel

penutup lebih rendah atau potensialairnya lebih tinggi, maka airakan berosmosis dari sel penutup menuju sel tetangga.Persoalannya adalah bagaimana mekanisme tumbuhan mengontrol POyang dinamis sesuai fluktuasi perubahan lingkungannya Beberapateori berusaha menjelaskan mekanisme buka – tutupnya stomata, diantaranya adalah teori “gerakan atau pompa ion K”. Masuknya ion Kterjadi secara difusi melalui pertukaranion dengan Cl- dan H+.Telah diketahui bahwa K+ terlibat dalam metabolisme karbohidrat,karena perananya mendukung aktivitas enzim fosforilase. Enzim iniberperan dalam konversi amilum menjadi glukosa. Bila ion Kmeningkat pada sel penutup, aktivitas pengubahan amilum menjadiglukosa juga meningkat. Dengan bertambahnya konsentrasi glukosasel penutup maka akan meningkatkan potensial osmotik selnya.Dengan demikian akan menggerakkan air sel-sel sekitarnyaberosmosis menuju sel penutup. Akibatnya, tekanan turgor selpenutup meningkat dan stoma membuka. 1. Karbon dioksida (CO2) Tekanan parsial CO2 yang rendah dalamdaun akan menyebabkan pH sel menjadi tinggi. Pada pH yang tinggi(6-7) akan merangsang penguraian pati menjadi gula, sehinggastomata terbuka. 2. Cahaya Dengan adanya cahaya maka fotosintesis akan berjalan,sehingga CO2 dalam daun akan berkurang dan stomata terbuka 3. Water Stress Apabila tumbuhan menderita kekurangan air, makapotensial air pada daun akan turun, termasuksel penutupnyasehingga stomata akan tertutup. 4. Suhu Naiknya suhu akan meningkatkan laju respirasi sehinggakadar CO2 dalam daun meningkat, pH akan turun dan stomatatertutup. 5. Angin Angin berpengaruh terhadap membuka dan menutupnyastomata secara tidak langsung.        Dalam keadaan angin bertiup kencang, pengeluaran airmelalui transpirasi seringkali melebihi kemampuan tumbuhan untukmenggantinya, akibatnya daun dapat mengalami kekurangan airsehingga turgornya turun dan stomata akan tertutup. 

Mekanisme Transpirasi Melalui Daun

        Mekanisme transpirasi akan mudah dipahami kalau kitamengenal juga anatomi daun tumbuhan. Transpirasi dimulai dengan

penguapan air oleh sel sel mesofil ke rongga antar sel yang adadalam daun. Dalam hal ini rongga antar sel jaringan bunga karangmerupakan rongga yang besar, sehingga dapat menampung uap airdalam jumlah banyak. Penguapan air ke rongga antar sel akan terusberlangsung selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap air.Sel-sel yang menguapkan airnya kerongga antar sel, tentu akanmengalami kekurangan air sehingga potensial airnya menurun.Kekurangan ini akan diisi oleh air yang berasal dari xilem tulangdaun, yang selanjutnya tulang daun akan menerima air dari batangdan batang menerima dari akar dan seterusnya. Uap air yangterkumpul dalam ronga antara sel akan tetap berada dalam ronggaantar sel tersebut, selama stomata pada epidermis daun tidakmembuka.        Apabila stomata membuka, maka akan ada penghubung antararongga antar sel dengan atmosfer kalau tekanan uap air diatmosfer lebih rendah dari rongga antar sel maka uap air darirongga antar sel akan keluar ke atmosfer dan prosesnya disebuttranspirasi. Jadi syarat utama untuk berlangsungnya transpirasiadalah adanya penguapan air didalam daun dan terbukanya .

Stomata

        Stomata.merupakan alat istimewa pada tumbuhan, yangmerupakan modifikasi beberapa sel epidermis daun, baik epidermispermukaan atas maupun bawah daun.Struktur stomata sangatbervariasi pada antar tumbuhan, terutama bila dibandingkan untukantar tumbuhan yang lingkungan hidupnya cukup kontras. Melaluistoma tumbuhan menunjukkan kemampuan adaptifnya terhadapperubahan dan stress darilingkungannya. Tumbuhan darat banyakmengeluarkan air melalui stomata, terutama pada siang hari yangterik. Melalui alat yang sama, tumbuhan juga melepaskan gasgasseperti CO2 dan O2, terutama pada siang hari, kecuali padatumbuhan gurun.Sebaliknya, melalui stomata tumbuhan juga menyerapCO2 dan O2.        Stomata selain merupakan alat pelepasan dan penyerapan,juga merupakan alat kontrol atau pengatur pertukaran gas agarterjadi keajegan dinamik cairan dan gas-gas dalam jaringan untukmempertahankan aktivitas fisiologinya. Mekanisme pengaturannyadilakukan melalui adaptasi fisiologis stomata yang mengendalikan

membuka-menutupnya stomata. Melalui cara ini konduktivitasstomata bersifat dinamik – adaptif. Secara fisiologis, tumbuhanmampu mengatur tingkat konduktivitas stomata, dengan caramengatur tingkat buka – tutupnya stomata. Secara struktural,adaptasi stoma ditunjukkan dari segi bentuk, ukuran, dan sebaranatau rasio antara permukaan atas dan bawah daun. Pada tumbuhanair, umumnya daunnya tipis dan lebar, dengan stomata lebih banyakdibentuk pada epidermis atas daun. Sebaliknya, pada tumbuhandarat umumnya, jumlah stomata lebih banyak pada epidermis bawahdaun. Pada tumbuhan daerah kering (xerofit), selain stomatakecil-kecil dan lebih banyak dibentuk di permukaan bawah daun,banyak yang diikuti dengan penebalan kutikula untuk membantumenahan laju kehilangan air melalui transpirasi (stomatal dankutikuler). Pada tumbuhan gurun yang mengalami stress oleh airdan suhu yang panas, struktur stomatanya bahkan melekuk ke dalamhingga menjadi tersembunyi (kriptomer atau sunken). Pada beberapatumbuhan darat (bukan gurun) yang juga memiliki stomata tipeSunken, antara lain adalah Nereum oleander dan Pinus merkusii.        Secara umum, stomata tersusun atas dua sel penutup danbeberapa sel tetangga yang mengelilinginya. Pada sebelah dalamsel penutup terdapat rongga atau ruang stomata. Ruang iniberhubung-hubungan dengan ruang-ruang antar sel mesifil daun.Pada saat penyerapan gas, gas-gas dari atmosfer masuk ke ruangstomata melalui stomata secara difusi sederhana. Gas-gas didorongoleh adanya gradien tekanan gas secara partial, atau ada bedapotensial kimia gas antara atmosfer dan ruang stoma. Pada sianghari dimana stomata umumnya membuka (kecuali tumbuhan gurun),melalui stomata masuk gas-gas CO2, karena tekanan partial CO3atmosfer lebih besar dibanding tekanan partial pada ruang antarsel dan stoma. Seiring dengan itu, O2 dari fotosintesis mengalirkeluar karena tekanan partiel O2 di ruang antar sel lebih besardaripada atmosfer, selain gas H2O yang merupakan sisametabolisme. Karenanya kontrol laju hilangnya air selain mengaturtingkat konduktivitas stoma, juga mengendalikan laju respiranya. 

Sumber

Dwidjoseputro, Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Jakarta: PTGramedia, 2009. Heddy, S, Biologi Pertanian. Jakarta: Rajawali

Press, 2009. Lakitan,B, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2007 Loveless, P.R, Principles ofBiology Plants in Tropical Area, New York: Mac Millan PublishingInc, 2010. Masdar, Pengaruh Lama Beratnya defisiensi KaliumTerhadap Pertumbuhan Tanaman Durian (Durio Zibethinus). JurnalAkta Agrosia Vol.6 No. 2. Fakultas Pertanian UniversitasBengkulu, 2010. Salisbury, F.B. and C.W.Ross, Plant Physiology,California: Third Edition.Wadsworth Publishing Co, Belmount,2009. Tjitrosomo,S.S, Botani Umum 2. Bandung: Angkasa, 2008.