anatomi fisiologi sel saraf

24
SEL SARAF (NEURON) Sel saraf merupakan sel tubuh yang berfungsi mencetuskan dan menghantarkan impuls listrik. Sel saraf merupakan unit dasar dan fungsional sistem saraf yang mempunyai sifat eksitabilitas, artinya siap memberi respon apabila terstimulasi. Satu sel saraf mempunyai badan sel (soma) yang mempunyai satu atau lebih tonjolan (dendrit). Tonjolan – tonjolan ini keluar dari sitoplasma sel saraf. Satu atau dua ekspansi yang sangat panjang disebut akson. Serat saraf adalah akson dari satu sel saraf. Dendrit dan badan sel saraf berfungsi sebagai pencetus impuls sedangkan aksori berfungsi sebagai pembawa impuls. Sel – sel saraf saraf membentuk mata rantai yang panjang dan perifer ke pusat dan sebaliknya. Dengan demikian impuls dihantarkan secara berantai dari satu neuron ke neuron lainnya. Tempat dimana terjadi kontak antar satu neuron dengan neuron lainnya disebut sinaps. Penghantaran impuls dari satu neuron ke neuron lainnya berlangsung dengan perantaraan zat kimia. Otak manusia memiliki tekstur seperti jeli yang sangat keras dan mengandung sekitar 100 miliar sel saraf yang disebut neuron. Setiap neuron memiliki beberapa tentakel bercabang dan filamen serupa benang atau akson, yang dapat dilewati oleh impuls listrik. Panjang neuron biasanya hanya beberapa milimeter (kurang dari 1,5 cm). Padahal, sel saraf di bagian tubuh lainnya, misalnya yang mengendalikan gerakan di jari kaki, panjangnya mencapai 1 meter. Pada ujung – ujung akson terdapat bola – bola kecil berisi sedikit bahan kimia yang disebut neurotransmitter. Ketika sel saraf mendapat rangsangan, neurotransmitter ini akan dilepaskan ke dalam ruang antara sel saraf tersebut dengan sel saraf tetangganya. Hal ini akan merangsang dendrite di sel saraf tetangga. Selanjutnya neuron akan melepaskan neurotransmitter-nya, sehingga akan merangsang sel saraf tetangga berikutnya, dan demikian seterusnya. Dengan cara itulah jutaan pesan dikirimkan dari satu neuron ke neuron lainnya setiap menit. Sekitar 60 jenis bahan kimia neurotransmitter diketahui dan diduga terdapat dalam system saraf manusia. Mungkin masih banyak lagi yang bisa ditemukan. Beberapa neurotransmitter yang sudah cukup dikenal antara lain

Upload: independent

Post on 16-May-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SEL SARAF (NEURON)

Sel saraf merupakan sel tubuh yang berfungsi mencetuskan dan

menghantarkan impuls listrik. Sel saraf merupakan unit dasar dan fungsional

sistem saraf yang mempunyai sifat eksitabilitas, artinya siap memberi respon

apabila terstimulasi. Satu sel saraf mempunyai badan sel (soma) yang mempunyai

satu atau lebih tonjolan (dendrit). Tonjolan – tonjolan ini keluar dari sitoplasma

sel saraf. Satu atau dua ekspansi yang sangat panjang disebut akson. Serat saraf

adalah akson dari satu sel saraf.

Dendrit dan badan sel saraf berfungsi sebagai pencetus impuls sedangkan

aksori berfungsi sebagai pembawa impuls. Sel – sel saraf saraf membentuk mata

rantai yang panjang dan perifer ke pusat dan sebaliknya. Dengan demikian impuls

dihantarkan secara berantai dari satu neuron ke neuron lainnya. Tempat dimana

terjadi kontak antar satu neuron dengan neuron lainnya disebut sinaps.

Penghantaran impuls dari satu neuron ke neuron lainnya berlangsung dengan

perantaraan zat kimia.

Otak manusia memiliki tekstur seperti jeli yang sangat keras dan

mengandung sekitar 100 miliar sel saraf yang disebut neuron. Setiap neuron

memiliki beberapa tentakel bercabang dan filamen serupa benang atau akson,

yang dapat dilewati oleh impuls listrik. Panjang neuron biasanya hanya beberapa

milimeter (kurang dari 1,5 cm). Padahal, sel saraf di bagian tubuh lainnya,

misalnya yang mengendalikan gerakan di jari kaki, panjangnya mencapai 1 meter.

Pada ujung – ujung akson terdapat bola – bola kecil berisi sedikit bahan

kimia yang disebut neurotransmitter. Ketika sel saraf mendapat rangsangan,

neurotransmitter ini akan dilepaskan ke dalam ruang antara sel saraf tersebut

dengan sel saraf tetangganya. Hal ini akan merangsang dendrite di sel saraf

tetangga. Selanjutnya neuron akan melepaskan neurotransmitter-nya, sehingga

akan merangsang sel saraf tetangga berikutnya, dan demikian seterusnya. Dengan

cara itulah jutaan pesan dikirimkan dari satu neuron ke neuron lainnya setiap

menit.

Sekitar 60 jenis bahan kimia neurotransmitter diketahui dan diduga

terdapat dalam system saraf manusia. Mungkin masih banyak lagi yang bisa

ditemukan. Beberapa neurotransmitter yang sudah cukup dikenal antara lain

adalah serotonin, endhorpin, noradrenalin (juga disebut norepinefrin) dan

asetikolin. Kita belum mengetahui dengan pasti peran masing – masing, namun

kita tahu pasti bahwa pola makan akan mempengaruhi jenis dan fungsi bahan –

bahan kimia itu. Neurotransmitter juga diketahui berpengaruh besar terhadap

emosi kita.

Neurotransmitter terbuat dari asam animo yang dapat ditemukan dalam

makanan berprotein, seperti daging, ikan dan keju. Vitamin dan mineral

merupakan bahan utama yang diperlukan untuk mengubah asam animo biasa

menjadi neuromessengr “penyampai pesan”. Nutrisi tersebut akan menjamin agar

otak dapat menjalankan semua fungsinya dengan cepat dan efisien.

Bahan penting lainnya di dalam otak adalah lemak. Lemak amat penting

untuk membangun struktur dan fungsi otak. Yang mengejutkan, lebih dari 60

persen struktur otak terbangun dari lemak karena setiap sel saraf di dalam otak

dikelilingi oleh sebuah membrane yang tersusun atas molekul lemak. Banyak pula

diantara sel saraf yang dibungkus oleh selubung mielin. Selubung mielin ini akan

meningkatkan kecepatan pengiriman impuls saraf. Selubum mielin itu sendiri

sekitar 75 persen merupakan lemak. Lemak juga memainkan tugas penting

lainnya, yakni sebagai kurir, pengatur aspek kekebalan, pengatur siskulasi,

pengatur peradangan dan pengatur memori serta suasana hati.

Gambar 9.7 struktur neuron. Sel saraf mengirimkan pesan ke seluruh bagian otak.

SISTEM SARAF PUSAT (CENTRAL NERVUS SYSTEM)

Gambar 9.8 Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medula spinalis. Dibungkus selaput

meninges yang berfungsi melindungi sistem saraf pusat. Meninges terdiri dari tiga

lapisan, yaitu durameter, arakhnoid, dan piameter.

Diantara lapisan – lapisan ini terdapat rongga – rongga (space), yaitu :

a. Rongga epidural (epidural space). Berada diantara tulang – tulang

tengkorak dan durameter. Rongga ini berisi pembuluh darah dan jaringan

lemak yang berfungsi sebagai bantalan.

b. Rongga subdural (subdural space). Berada diantara durameter dan

arakhnoid yang berisi cairean serosa.

c. Rongga sub arakhnoid (sub arachnoid space). Terdapat diantara arakhnoid

dan piameter, berisi cairan serebrospinalis.

Secara fisiologis sistem saraf pusat ini berfungsi untuk interpretasi,

integrasi, kordinasi dan inisiasi berbagai impuls saraf.

Otak merupakan organ tubuh paling kompleks. Tidak hanya mengatur

pikiran, bicara dan emosi, otak juga menjadi pusat kendali semua hal, dari fungsi

sederhana, seperti detak jantung dan kegiatan bernafas, hingga fungsi kompleks,

seperti dorongan seks, ingatan dan suasana hati. Sepanjang hidup, otak terus sibuk

menerima rangsangan, mengolah dan menyimpan informasi, mengembangkan

pikiran dan emosi, serta menyimpan memori. Nutrisi yang kita makan sangat

diperlukan untuk menjaga agar otak dapat bekerja secara optimal.

Saat lahir, bayi memiliki 100 miliar sel otak. Dr. Paul McJarrow, PhD,

Senior Research Scientist, Palmerston North, New Zealand mengemukakan

bahwa otak telah mengalami masa konstruksi sejak janin sampai tahun pertama

masa kanak – kanak. Selama inilah banyak sel – sel saraf terbentuk dan terpakai.

“Penelitian yang dilakukan pada manusia juga membuktikan suplementasi

ganglisoida dapat meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat pada anak”,

jelasnya. Ganglisoida dalam asam sialat dibutuhkan dalam pertumbuhan,

perkembangan, migrasi dan pematangan sel saraf otak, serta pembentukan sinaps

(hubungan antar sel saraf).

Salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan otak adalah ganglisoida yang

berfungsi untuk pembentukan memori dan fungsi umum otak besar, pertumbuhan

dan pembentukan sel saraf serta sebagai modulator yang melakukan transisi

informasi dan penyimpanan data.

Konsentrasi ganglisoida yang tinggi ditemukan di area abu – abu otak,

yakni pada otak besar dan cebral cortex yang tak lain area terpenting untuk

pembentukan memori. Hasil riset yang ada menunjukkan, suplementasi

ganglisoida dapat meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat pada anak.

Nutrisi ganglisoida secara alami terdapat dalam ASI, daging dan telur.

Penambahan ganglisoida pada susu juga bisa diberikan pada bayi setelah

melalui masa pemberian ASI eksklusif atau saat berusia enam bulan. Dokter

spesialis anak konsultan tumbuh kembang Departemen Pediatri Sosial Fakulias

Kedokteran Universitas lndonesia dr. Soedjatmiko sp.A.(K) mengatakan, selain

gangliosida, pertumbuhan otak juga harus didukung oleh konsumsi zat-zat gizi

lain seperti protein dan asam amino, lemak dan asam lemak, serta zat besi.

"Semua nutrisi otak itu harus dikonsumsi secara seimbang agar tumbuh kembang

otak anak bisa optimal " ujarnya, ia menyarankan para ibu yang sedang hamil

memaksimalkan asupan nutrisinya dengan mengonsumsi bahan makanan yang

mengandung gangliosida seperti susu, daging dan telur.

Kualitas otak seorang anak amat tergantung pada 3 faktor : genetik, nutrisi

dan stimulasi. Kedua faktor yang terakhir seharusnya diberikan sangat dini pada

saat kehamilan, Setiap bayi yang dilahirkan memiliki sekitar 100 miliar sel otak,

tetapi belum semuanya terhubungkan. Semakin kuat koneksi antar sel saraf, akan

makin baik kemampuan bayi untuk belajar dan mengingat. Dengan stimulasi dan

nutrisi yang tepat, Anda dapat membantu mengoptimalkan kemampuan belajar

dan mengingat anak Anda.

Banyak sekali nutrisi yang bisa membantu perkembangan dan

pertumbuhan sel otak serta sel saraf anak seperti. Macronutrients (karbohidrat,

protein dan asam lemak) dan micronutrients (zat besi, iodium, dan zink) juga

nutrisi penting lain seperti A4/DHA, kolin taurin, dan yang terbaru gangliosida

(GA).

Gangliosida adalah kompleks lemak dan karbohidrat yang mengandung N-

Acetyl-neuraminic acid. Gangliosida secara alamiah terdapat di dalam ASI (air

susu ibu), telur, daging dan susu sapi. 10% total lemak dari otak disusun oleh

gangliosida dengan konsentrasi tertinggi di otak besar.

Selain di otak, gangliosida juga ditemukan di organ-organ lain seperti hati,

paru limpa dan mukosa usus. Di otak, gangliosida terdapat pada dinding sel saraf

terutama pada dendrit dan ujung saraf. Pembentukan gangliosida tertinggi terjadi

selama periode pembentukan dendrit dan sinaps yaitu pada kurang lebih 3-5 tahun

pertama kehidupan.

Kenapa Gangliosida (GA) Dibutuhkan?

1. Gangliosida secara alamiah terdapat di dalam ASI

2. Gangliosida merupakan glikolipid yang ditemukan pada membran sel

manusia

3. Konsentrasi gangliosida di otak lebih tinggi dibandingkan dari bagian

tubuh yang lain

4. Konsentrasi gangliosida pada otak lebih tinggi sejak usia 10 minggu

kehimilan hingga usia 5 tahun.

5. Membran sel saraf, terutama sinapsis mengandung level gangliosida yang

tinggi.

Fungsi Gangliosida:

1. Gangliosida berhubungan dengan pertumbuhan sel otak dan dibutuhkan

untuk neuritogenesis dan pembentukan sinapsis.

2. Gangliosida mendukung fungsi-fungsi sel saraf, tidak hanya penyaluran

informasi melalui jalur sinapsis tetapi juga berperan dalam penyimpanan

memori.

3. Gangliosida membantu kemampuan belajar dan penyimpanan memori.

4. Disamping untuk otak gangliosida ini juga dapat memberikan

perlindungan alami pada usus, sehingga turut berperan dalam memperkuat

pendewasaan usus bayi/anak.

Intinya:

1. Stimulasi dan nutrisi adalah yang berperan penting dalam mendukung

kecerdasan seorang anak.

2. Pemberian stimulasi dan nutrisi sejak dini adalah yang terbaik.

3. Gangliosida memegang peran penting dalam membantu perkembangan

dan sel saraf.

Otak terdiri dari otak besar (serebrum), otak kecil (serebelum), dan batang

otak (brainstem). Otak orang dewasa mempunyai berat kira-kira 2 persen dari

berat badan dan mendapat sirkulasi darah kira-kira 20 persen dari kardiak out put

serta membutuhkan kalori kira-kira 400 kkal setiap hari. Otak merupakan jaringan

yang paling banyak menggunakan energi yang didukung oleh metabolisme

oksidasi glukosa. Kebutuhan oksigen dan glukosa relatif konstan, hal ini

disebabkan oleh metabolisme otak yang merupakan proses yang terus menerus

tanpa periode istirahat yang berarti. Bila kadar oksigen dan glukosa kurang dalam

jaringan otak maka metabolisme menjadi terganggu dan jaringan saraf akan

mengalami kerusakan. Itulah sebabnya otak berperan penting bagi kesehatan dan

kehidupan yang baik. Saat mengetahui betapa kompleksnya tugas yang dijalankan

otak, kita akan memahami mengapa tubuh memberikan prioritas pada organ ini.

Misalnya, otak seseorang yang tengah bermain tenis harus bekerja untuk

memperkirakan arah dan kecepatan bola yang datang kemudian memerintah otot-

otot lengan dan kaki untuk memukul bola. Pada saat yang bersamaan, orang

tersebut juga berpikir tentang masakan yang harus disiapkan untuk makan malam.

Nutrisi penting yang dibawa dalam darah memang diperlukan oleh otak

agar dapat melakukan tugas-tugas yang mengagumkan tersebut. Nutrisi itu

disaring menuju otak. Selanjutnya, melalui reaksi yang kompleks nutrisi akan

diubah menjadi energi dan bahan kimia penting agar sistem di organ tersebut

dapat beroperasi. Gizi yang tidak seimbang akan menyulitkan otak untuk bekerja

dengan maksimal.

Memahami otak dan hubungannya dengan sistem saraf merupakan

tantangan yang menarik. Otak merupakan pusat yang menerima, mengolah, dan

menyimpan informasi. Di sana pula dibuat keputusan dan tindakan nyata untuk

mengerjakan aktivitas berdasarkan keputusan tersebut. Otak menjadi pusat

intelektual, emosi, dan kreativitas. Kita masih berada pada tahap awal untuk

memahami kerja otak dalam menjalankan begitu banyak fungsi tersebut.

OTAK BESAR (SEREBRUM)

Otak besar terdiri dari dua belahan yang disebut hemisferium serebri.

Kedua hemisferium (kanan dan kiri) saling dipisahkan oleh fisura longitudinalis

serebri, Falks serebri, suatu perluasan durameter (lapisan pembungkus otak besar)

nampak menonjol ke dalam fisura longitudinalis serebri.

Gambar 9.9 (a) Otak besar dan bagian-bagiannya, serta (b) daerah asosiasi pada

otak besar.

Pada manusia hemisferium serebri tumbuh dengan cepat sekali sehingga

terjadi perluasan permukaan otak besar disertai dengan pembentukan lipatan-

lipatan. Dengan demikian timbul bangunan gelung-gelung (girus) dan alur-alur

(sulkus atau fisura).

Hemisfer serebri dibagi-bagi dalam daerah-daerah yang besar: lobus

frontalis, lobus parietalis, lobus oksipitalis, dan lobus temporalis. Di samping itu

terdapat beberapa daerah otak besar lainnya yang juga penting diketahui seperti

insula Reili, girus olfaktorius lateralis, girus olfaktorius mediatis, girus cinguli dan

girus parahipokampalis (hipokampus) Alur-alur yang primer yang timbul sebagai

pembatas adalah sulkus sentralis Rolandi dan sulkus literalis (fisura lateralis)

Sylvii, fisura longitudinalis dan fisura kalkarina,

Hemisferium serebri kanan dan kiri dihubungkan oleh bangunan yang

disebut korpus kolosum. Bentuk korpus kolosum melengkung bagai busur, bagian

anteriornya yang melengkung (genu) kemudian melanjutkan diri kearah antero-

ventral sebagai rostrum. Bagian posterior korpus kalosum yang tebal membentuk

lengkungan (disebut splenium) yang menutup mesenensefalon.

Lobus Frontalis

Lobus frontalis merupakan bagian yang menonjol ke depan yang

menempati fosa serebri anterior meluas ke dorsal sampai sulkul sentralis Rolandi.

Girus yang terpenting adalah: girus praesentraris, yang mengandung korteks

motoris; girus frontalis superior; girus frontalis media; dan girus frontalis inferior,

Bagian basal lobus frontalis terbagi dalam: girus orbitalis disebelah lateral

dan girus rektus disebelah medial. Cirus cinguti merupakan girus yang

melengkung, berbentuk bulan sabit pada bagian medialnya dan berada diantara

sulkus cinguli dan korpus kalosum. Lobulus parasentralis merupakan girus yang

berbentuk segi empat berada di sekitar ujung akhir sulkus sentralis.

Lobus Parietalis

Lobus parietalis meluas dari sulkus sentralis sampai fisura parieto-

oksipitalis dan ke arah lateral sampai setinggi fisura lateralis.

Bagian permukaan atas dan lateral lobus parietalis terdiri dari: girus pos-

sentralis, girus patriealis superior, girus-supramarginalis, dan girus angularis.

Dibagian medial lobus patrietalis terdiri dari: lobus parasentralis, dan lobus

prekuneus. Girus yang terpenting adalah girus pos-sentralis, yang mengandung

korteks sensoris.

Lobus Oksipitalis

Lobus Oksipitalis merupakan bagian otak besar yang berbentuk seperti

piramid dan terletak dibelakang fisura parieto-oksipitalis. Lobus oksipitalis bagian

lateral terdiri dari: girus oksipitalis lateralis, dibagian median terdapat girus

lingualis. Fisura kalkarina membagi bagian medial lobus oksipitalis menjadi

kunaeus dan girus lingualis. Kunaeus yang berbentuk pasak segitiga terletak

antara fisura kalkarina dan bagian posterior fisura kolateralis. Bagian posterior

girus fusiformis terdapat dibagian sentral atau basal dari lobus oksipitalis. Lobus

oksipitalis bersandar pada permukaan atas tentorius serebeli.

Lobus Temporalis

Bagian lobus temporalis dari hemisferium serebri terletak di bawah fisura

lateralis Sylvii dan berjalan ke belakang sampai fisura parieto-oksipitalis.

Permukaan temporalis superior, girus temporalis media, dan girus temporalis

inferior.

Di bagian lateral terdapat girus fusiformis. Ke arah tengah terdapat girus

hipokampi dan unkus. Tempat yang terpenting pada lobus temporalis adalah

bagian tengah permukaan superior girus temporalis superior yang tersembunyi

dalam ramus posterior fisura lateralis Sylvii. Di tempat itu terdapat gelung-gelung

melintang disebut giri temporalis trasversi Heschl, yang mengandung korteks

pendengaran.

1. Insula Reili. Insula Reili merupakan bagian serebrum yang membentuk

dasar fisura lateralis sylvii yang terdapat diantara lobus frontalis Insula

Reili ini tertutup oleh girus temporalis superior dan girus temporalis

inferior. Insula Reili adalah daerah korteks serebri yang melekat erat pada

korpus striatum.

2. Rhinensefalon. Rhinensefalon secara filogenetik merupakan bagian tua

dari hemisferium serebri, mencakup bagian-bagian yang berhubungan

dengan persepsi sensasi olfaktorius. Pada bagian ini dapat dilihat bagian

yang disebut bulbus olfaktorius, traktus olfaktorius, striae olfaktorius, dan

trigonum olfaktorius

3. Substantia alba. Substantia alba dari hemisferium serebri merupakan

bagian putih. Otak besar mengandung baik serabut-serabut saraf bermielin

dengan berbagai jenis ukuran maupun neuroglia. Ketiga tipe serabut saraf

yang bermielin membentuk pusat dari hemisferium selebri: serabut

transversal, serabut proyeksi dan serabut asostasi

4. Fisiologi korteks serebri. Mengambil morfologi bangunan lapis sel otak

sebagai dasar Brodmann membagi-bagi korteks manusia dalam 52 daerah

yang dinyatakan dengan angka-angka, sehingga kita mengenal area 1

sampai area 52. Daerah-daerah “reseptif primer” korteks serebri, antara

lain : primary sensory receptive cortex area 3, 2 dan 1, primary visual

receptive cortex area17; dan primary auditory receptive cortex area 41.

Gambar 9.10 Daerah Brodman, hemispherium serebri kiri dilihat dari lateral

Gambar 9.11 Daerah Brodman, hemispherium serebri kiri dilihat dari medial.

Secara garis besar struktur otak besar terbagi menjadi korteks serebri dan

struktur-struktur sub kortikal. Korteks sensoris berfungsi untuk mengenal,

interpretasi impuls sensoris yang diterima sehingga individu merasakan,

menyadari adanya suatu sensasi rasa atau indera tertentu. Korteks sensoris juga

menyimpan sangat banyak data memori sebagai hasil rangsang sensoris selama

manusia hidup, Baik korteks sensoris maupun motoris mempunyai pemetaan

tubuh yang disebut pemetaan somatofik. Struktur sub kortikal terdiri dari :

1. Basal ganglia. Melaksanakan fungsi motoris dengan merinci dan

mengkoordinir gerakan dasar, gerak halus (terampil), dan sikap tubuh.

2. Hipotalamus. Pusat tertinggi integrasi dan koordinasi sistem saraf otonom

dan terlibat dalam pengolahan perilaku insting (makan, minum, seks, dan

motivasi).

Gambar 9.12 Hipotalamus. Pusat pengatur suhu sehingga ada makhluk berdarah

“panas” (homoiotermis) dan berdarah “dingin” (poikilotermis).

Daerah hipotalamus dibagi atas tiga bagian, yaitu: supraoptik (bagian

depan), regio tuberalis (bagian tengah), dan regrop mamilaris (bagian belakang).

Di regio supraoptrk terdapat pusat yang mengatur suhu, Saraf-saraf nukleus

supraoptik berhubungan dengan pars nervosa hifosisis Nuklei tuberalis

berhubungan dengan ganglion basal, Di regio tuberalis terdapat pusat yang

mengatur makan. Di bagian tengah ada pusat kenyang, dan dibagian lateral ada

pusat nafsu makan.

Didaerah yang terletak di belakang glandula hipofisis terdapat pusat yang

berfungsi mempertahankan cairan tubuh. Bila kadar Nacl meningkat, sel-sel di

pusat ini terangsang dan membentuk hormon antidiuresis, dengan demikian

reabsorpsi air dalam ginjal meningkat.

Dibagian posterior hipotalamus terdapat pusat yang menghambat sekresi

keringat da menyebabkan vasokonstriksi kapiler-kapiler kulit dengan tujuan

menahan menguapnya panas dalam tubuh. Bila pusat ini terganggu, penderita

akan berkeringat dan dingin, misalnya apa yang nampak pada penderita shock.

Korpus mamilaris berfungsi dalam pengecapan dan termasuk sistem limbik yang

berfungsi mengurtalamus berfungsi pula pada kegiatan seks.

Subtalamus

Sebetulnya merupakan lanjutan tegmentum mesenensefalon, yang

mengandung nukleus ruber dan substantia nigra. Pada umumnya subtalamus ini

berfaal sebagai stasiun antara korpus striatum dan susunan ekstrapiramidalis.

Epitalamus

Epitalamus terdiri dari ganglia habenularia dengan traktus-traktusnya, dan

berfaal sebagai suatu pusat untuk mengkoordinir rangsang penghidu (olfaktoria).

Talamus

Talamus merupakan pusat pengatur atau penerima rangsang sensoris,

terletak pada bagian tengah otak. Bagian bawahnya merupakan pusat pengatur

suhu tubuh, selera makan, keseimbangan cairan tubuh, metabolisme lemak dan

karbohidrat, tekanan darah, dan tidur.

Talamus merupakan substansia grisea yang terdapat di bagian dorsal

diensefalon membentuk dinding lateral kanan dan kiri ventrikulus tertius.

Disebelah lateral tatamus ada kapsula interna. Talamus yang terdiri dari kumpulan

nuklei, merupakan stasiun penghubung berkas-berkas saraf yang menghantar

rangsang yang akan disalurkan ke korteks serebri.

Adapun nuklei tersebut antara lain :

1. Nukleus talamikus anterior: Termasuk sistem limbik yang menyalurkan

rangsang-rangsang ke korteks cinguli.

2. Nukleus ventralis anterior: Berhubungan dengan korpus striatum.

3. Nukleus ventralis lateralis: Menerima saraf dari globus palidus dan

serebelum dan mengeluarkan serabut-serabut saraf yang berjalan ke

korteks motoris serebri

4. Nukleus ventralis posterolateralis: Merupakan stasiun tempat sinaps

traktus spinotalamikus dan lemniskus medialis, yang selanjutnya berjalan

menuju korteks serebri.

5. Sentrum medianum: Berhubungan dengan korpus stratum.

6. Nuklei dibagian medial: Talamus berhubungan dengan hipotalamus dan

lobus frontalis.

7. Pulvinar: Berhubungan dengan lobus oksipitalis dan lobus parietalis

8. Korpus genikulatum mediale; merupakan stasiun penghubung penghantar

rangsang pendengaran.

9. Formasi retikularis: Merupakan substrat anatomis kesadaran.

Fungsi talamus antara lain:

1. Menyebabkan adanya rasa sadar terhadap sensasi sakit, panas dan raba

2. Berperan terhadap terjadinya mekanisme emosi (perasaan tentang senang

atau tidak senang)

3. Berperan terjadap sikap siaga kita.

Hipofisis

Bersama dengan hipotalamus mengatur kegiatan sebagian besar kelenjar

endokrin dalam sintesis dan pelepasan hormon.

BATANG OTAK (BRAINSTEM)

Batang otak terdiri atas diensefalon, mid brain, dan medula oblongata.

Merupakan tempat berbagai macam pusat vital seperti pernapasan, pusat

vasomotor, pusat pengatur kegiatan jantung, pusat muntah, bersin dan batuk.

Gambar 9.13 Pandang dorsal batang otak dan serebelum.

Gambar 9.14 Pandang depan batang otak dan serebelum

Gambar 9.15 Pandang dorsolateral batang otak dan serebelum

Dari batang otak keluar dua belas pasang saraf kranial, yaitu :

1. Neuron olfaktorius. Saraf ini berfungsi sebagai saraf sensasi penghidu,

yang terletak dibagian atas dari mukosa hidung disebelah atas dari konkha

nasalis superior.

2. Neuron optikus. Saraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan

saraf eferen sensori khusus. Pada dasarnya saraf ini merupakan penonjolan

dari otak ke perifer.

3. Neuron okulomotoris. Saraf ini mempunyai nucleus yang terdapat oada

mesensefalon. Saraf ini berfungsi sebagai saraf untuk mengangkat bola

mata.

4. Neuron troklearis. Pusat saraf ini terdapat pada mesensefalon. Saraf ini

mensarafi mesenterium oblique yang berfungsi memutar bola mata.

5. Neuron trigeminus. Saraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu neuron optal

mikus, neuron maksilaris, dan neuron mandibularis yang merupakan saraf

gabungan sensori dan motoris. Ketiga saraf ini mengurus sensasi umum

pada wajah dan sebagian kepala, bagian dalam hidung, mulut, gigi, dan

meninges.

6. Neuron abdusens. Berpusat di pons bagian bawah. Saraf ini mensarafi

mesenterium rektus lateralis. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan bola

mata tidak dapat digerakkan ke lateral dan sikap bola mata tertarik ke

medial (strabismus konvergen).

7. Neuron fasialis. Saraf ini merupakan gabungan saraf, saraf aferen yang

berfungsi untuk sensasi umum dan pengecapan sedangkan saraf eferen

untuk otot wajah atau mimik.

8. Neuron statoakustikus. Saraf ini terdiri dari dua komponen, ialah saraf

pendengaran dan saraf keseimbangan.

9. Neuron glosofaringeus. Saraf ini mengurus lidah dan faring. Saraf ini

mengandung serabut sensori khusus. Komponen motoris saraf ini

mengurus otot-otot faring. Serabut sensori khusus mengurus pengecapan

di lidah. Di samping itu juga mengandung serabut sensasi umum di bagian

belakang lidah, faring, tuba Eustakhius dan telinga tengah.

10. Neuron vagus. Saraf ini terdiri dari tiga komponen, yaitu:

a. Komponen motoris yang mensarafi otot-otot faring dan otot-otot yang

menggerakkan pita suara.

b. Komponen sensori yang mengurus perasaan di bawah faring.

c. Komponen saraf parasimpatis yang mensarafi sebagian alat-alat dalam

tubuh.

11. Neuron asesorius. Merupakan komponen saraf kranial yang berpusat pada

nucleus ambigus dan komponen spinal yang dari nukleus motoris segmen

C 1-2-3. saraf ini mengurus mesenterium trapezius dan mesenterium

sternokleidomastoideus.

12. Neuron hipoglosus. Saraf ini merupakan saraf eferen (motoris) yang

mengurus otot-otot lidah. Nukleusnya terletak pada medulla di dasar

ventrikularis IV dan menonjol sebagian trigonum hipoglosi.

OTAK KECIL (SEREBELUM)

Otak kecil terletak di bagian belakang kranium menempati fosa serebri

posterior di bawah lapisan durameter. Tentorium serebeli. Di bagian depannya

terdapat batang otak. Berat otak kecil sekitar 150 gram atau kira-kira 8 persen dari

berat batang otak

seluruhnya. Otak kecil dapat dibagi menjadi hemisfer serebeli kanan dan

kiri yang dipisahkan oleh vosmis. Fungsi otak kecil pada umumnya adalah

mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot sehingga gerakan dapat terlaksana

dengan sempurna.

PEMBULUH DARAH OTAK

Otak merupakan organ tubuh yang bekerja terus-menerus tentu

membutuhkan suplai darah yang cukup dan teraliri secara kontinyu agar fungsi

otak berlangsung dengan baik. Dalam keadaan fisiologis jumlah darah yang

dikirim ke otak (blood flow cerebral) adalah kira-kira 20 persen cardiac out put

atau kira – kira 1100-1200 cc per menit untuk seruruh jaringan otak yang berat

normalnya kira-kira 2 persen dari berat badan orang dewasa.

Jaringan otak mendapat suplai darah dari dua arteri besar, yaitu:

Arteri Karotis Interna Kanan dan Kiri

Arteri karotis interna merupakan cabang arteri karotis komunis. Arteri

karotis komonis kiri berasal dari arkua aorta, sedangkan arteri karotis komunis

kanan berasal dari arteri innominata. Arteri karotis interna setelah masuk kedalam

rongga tengkorak ia akan masuk sinus kavernosus untuk kemudian terus

menembus durameter. Disebelah lateral khiasma optikus, arteri ini akan bercabang

menjadi :

a. Arteri komunikans posterior. Arteri ini menghubungkan arteri karotis

dengan arteri serebri posterior.

b. Arteri khorodea anterior. Yang nantinya membentuk pleksus khoroideus

didalam ventrikulus lateralis.

c. Arteri serebri anterior. Berjalan ke frontal disebelah atas nervus optikus;

diantara belahan otak kiri dan kanan. Ia kemudian akan menuju fasies

medialis lobus frontalis korteks serebri. Daerah yang diperdarahi arteri ini

adalah:

1) Fasies medialis lobus frontalis korteks serebri

2) Fasies medialis lobus parietafis

3) Fasies conveksa lobus frontalis korteks serebri

4) Fasies konveksa lobus parietalis korteks serebri

d. Arteri serebri media. Berjalan ke lateral melalui fosa sylvii dan kemudian

bercabang-cabang untuk selanjutnya menuju daerah insula reili. Daerah

yang diberi suplai darah oleh arteri ini adalah fasies konveks lobus

frontalis korteks serebri mulai dari fisura lateralis sampai kira-kira sulkus

temporalis media dan fasies medialis lobus temporalis korteks serebri pada

ujung frontal.

Gambar 9.16 Vaskularisasi permukaan lateral hemisferium serebri.

Gambar 9.17 vaskularisasi permukaan medial hemisferium serebri

Arteri Vertebralis Kanan dan Kiri

Arteri vertebralis dipercabangkan oleh arteri sub klavia. Arteri ini berjalan

ke cranial melalui foramen transverses vertebrae servikalis ke enam sampai

pertama, kemudian membelok ke lateral masuk ke dalam framen transverses

magnum menuju kavum kranii, Arteri ini kemudian berjalan ventral dari medulla

oblongata dorsal dariolivus, kaudaldari tepi kaudal pons varoli. Arteri vertebralis

kanan dan kiri akan bersatu menjadi arteri basilaris yang kemudian berjalan ke

frontal untuk akhirnya bercabang menjadi dua yaitu arteri serebri posterior kanan

dan kiri. Daerah yang diperdarahi oleh arleriseiebriposterior ini ialah fasies

konveksa lobus temporalis korteks serebri mulai dari tepi bawah sampai setinggi

sulkus temporalis media fasies konveksa lobus oksipitalis korteks serebri mulai

dari tepi bawah sampai fisura parietooksipitalis, fasies medialis lobus oksipitalis

korteks serebri dan lobus temporalis korteks serebri.

Anastomosis antara arteri-arteri serebri berfungsi untuk menjaga agar

aliran darah ke jaringan otak tetap terjaga secara kontinyu. Sistem karotis yang

berasal dari arteri karotis interna dengan sistem vertebrobasilaris yang berasal dari

arteri vertebralis, dihubungkan oleh sirkulus arteriosus willisi yang terdapat pada

bagian dasar otak. Selain itu terdapat anastomosis lain yaitu antara arteri serebri

media dengan arteri serebri anterior, arteri serebri posterior

Medula spionalis mendapat suplai darah dari :

1. Arteri spinalis anterior yang merupakan percabangan arteri vertebralis.

2. Arteri spinaris posterior, juga merupakan percabangan arteri vertebralis.

Antara arteri spinalis tersebut di atas terdapat banyak anastomosis

sehingga merupakan anyaman pleksus yang mengelilingi medulla spinalis dan

disebut vasokorona.

Vena di dalam otak tidak berjalan bersama-sama arteri. Vena jaringan otak

bermuara di jalan vena yang terdapat pada permukaan otak dan dasar otak. Dari

anyaman preksus venosus yang terdapat didalam spatum subarakhnoid, darah

vena dialirkan ke dalam sistem sinus venosus yang terdapat didalam durameter

diantara lapisan periosteum dan selaput otak.

Medula Spinalis

Medula spinalis merupakan perpanjangan medulla oblongota kearah

kaudal didalam kanalis vertebralis mulai setinggi kornu vertebralis I memanjang

hingga setinggi kornu vertebralis lumbalis I – II.

Dari medulla spinalis bagian servikal keluar delapan pasang nervus

spinalis, dari bagian torakal 12 pasang, dari bagian lumbal 5 pasang dan dari

bagian sacral 5 pasang serta dari koksigeus keluar 1 pasang nervus spinalis.

Gambaran penampang – penampang melintang medulla spinalis

memperlihatkan bagian – bagian substansia grisea dan substansia alba. Substansia

grisea ini mengelilingi kanalis sentralis sehingga membentuk kolumna dorsalis,

kolumna lateralis, dan kolumna ventralis. Massa grisea dikelilingi oleh substansia

alba atau badan putih yang mengandung serabut-serabut saraf yang diselubungi

oleh mielin. Dari medulla spinalis terdapat yang berjalan dari dan ke otak.

Gambar 9.19 Sebuah medulla spinalis bersama nervus spinalis

Keterangan :

1. Komisura dorsalis alba

2. Komisura dorsalis grisea

3. Komisura ventralis grisea

4. Komisura ventralis alba

Medula spinalis mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu di kornu motorik atau kornu

ventralis

2. Pengurus kegiatan refleks spinalis dan refleks lutut

3. Menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi menuju serebelum

4. Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh

Cairan otak (cerebro spinalis fluid)

Di dalam jaringan otak terdapat empat buah rongga yang saling

berhubungan yang disebut ventrikulus yang berisi cairan otak ventrikulus lateralis

I, mengikuti hemisfer serebri.

1. Ventrikulus lateralis II

2. Ventrikulus lateralis III ditengah – tengah otak

3. Ventrikulus kuadratus IV antara pons paroli dan medulla oblongata

Ventrikulus lateralis berhubungan dengan ventrikulus tertius melalui

foramen monroi. Ventrikulus tertius dengan Ventrikulus kuadratus melalui

foramen akuaduktus silvii yang terdapat di dalam mesensefalon. Pada atap

ventrikulus kuadratus bagian tengah kanan dan kiri terdapat lubang yang disebut

foramen luscka dan bagian tengah terdapat lubang yang disebut foramen

megendie.

Cairan otak terdapat dalam spastum subarakhnoidae dan ventrikulus.

Cairan otak diproduksi oleh fleksus khoroideus Ventrikulus lateralis kemudian

masuk kedalam Ventrikulus lateralis, dan dari Ventrikulus lateralis kanan dan kiri

cairan otak mengalir melalui foramen monroi ke dalam ventrikulus III melalui

akuaduktus sylvii masuk ke ventrikulus IV. Seterusnya melalui foramen luscha

dan foramen megendie masuk ke dalam spastium sub arakhnoidea kemudian

masuk ke lacuna venosa dan selanjutnya masuk ke aliran darah.

Gambar 9.20 Susunan Ventrikulus dilihat dari lateral

Fungsi cairan otak adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bantalan otak agar terhindar dari benturan atau trauma kepala

2. Mempertahanakan tekanan cairan otak yaitu 10- 20 mmHg

3. Memperlancar metabolisme dan siklus dran di otak.

Komposisi cairan otak

1. Warna jernih

2. Osmolaritas pada sushu 30 0C 281 mOSM

a. pH 7,31

b. PCO2 47,9 mmHg

c. HCO3 22,0 mEq/lt

d. Ca 2,32 mEq/lt

e. Cl 113-127 mEq/lt

3. Kreatin 0,4-1,5 mg%

4. Glukosa 54-80%

5. SGOT 0-19 unit

6. LDH 8-50 unit

7. Mg

8. Fosfat 1,2-2,1 mg%

9. Protein 20-40 mg% (lumbal)

15-25 mg% (sisternal)

5-25mg% (ventrikuler)

10. Elektroporesis

LCS:

a. Prealbumin 4,6%

b. Albumin 49,5%

c. Alpa 1globulin 6,7%

d. Alpa 2 globulin 8,7%

e. Beta dan lamda globulin 18,5%

f. Gama dan globulin 8,7%

11. Kalium 2,33-4,59 mEq/lt

12. Natrium 117-137 mEq/lt

13. Urea 8-28 mg%

14. Asam urat 0,07-2,8 mg%

15. Sel 1-5 limfosit/mm3