anatomi fisiologi sel saraf
TRANSCRIPT
SEL SARAF (NEURON)
Sel saraf merupakan sel tubuh yang berfungsi mencetuskan dan
menghantarkan impuls listrik. Sel saraf merupakan unit dasar dan fungsional
sistem saraf yang mempunyai sifat eksitabilitas, artinya siap memberi respon
apabila terstimulasi. Satu sel saraf mempunyai badan sel (soma) yang mempunyai
satu atau lebih tonjolan (dendrit). Tonjolan – tonjolan ini keluar dari sitoplasma
sel saraf. Satu atau dua ekspansi yang sangat panjang disebut akson. Serat saraf
adalah akson dari satu sel saraf.
Dendrit dan badan sel saraf berfungsi sebagai pencetus impuls sedangkan
aksori berfungsi sebagai pembawa impuls. Sel – sel saraf saraf membentuk mata
rantai yang panjang dan perifer ke pusat dan sebaliknya. Dengan demikian impuls
dihantarkan secara berantai dari satu neuron ke neuron lainnya. Tempat dimana
terjadi kontak antar satu neuron dengan neuron lainnya disebut sinaps.
Penghantaran impuls dari satu neuron ke neuron lainnya berlangsung dengan
perantaraan zat kimia.
Otak manusia memiliki tekstur seperti jeli yang sangat keras dan
mengandung sekitar 100 miliar sel saraf yang disebut neuron. Setiap neuron
memiliki beberapa tentakel bercabang dan filamen serupa benang atau akson,
yang dapat dilewati oleh impuls listrik. Panjang neuron biasanya hanya beberapa
milimeter (kurang dari 1,5 cm). Padahal, sel saraf di bagian tubuh lainnya,
misalnya yang mengendalikan gerakan di jari kaki, panjangnya mencapai 1 meter.
Pada ujung – ujung akson terdapat bola – bola kecil berisi sedikit bahan
kimia yang disebut neurotransmitter. Ketika sel saraf mendapat rangsangan,
neurotransmitter ini akan dilepaskan ke dalam ruang antara sel saraf tersebut
dengan sel saraf tetangganya. Hal ini akan merangsang dendrite di sel saraf
tetangga. Selanjutnya neuron akan melepaskan neurotransmitter-nya, sehingga
akan merangsang sel saraf tetangga berikutnya, dan demikian seterusnya. Dengan
cara itulah jutaan pesan dikirimkan dari satu neuron ke neuron lainnya setiap
menit.
Sekitar 60 jenis bahan kimia neurotransmitter diketahui dan diduga
terdapat dalam system saraf manusia. Mungkin masih banyak lagi yang bisa
ditemukan. Beberapa neurotransmitter yang sudah cukup dikenal antara lain
adalah serotonin, endhorpin, noradrenalin (juga disebut norepinefrin) dan
asetikolin. Kita belum mengetahui dengan pasti peran masing – masing, namun
kita tahu pasti bahwa pola makan akan mempengaruhi jenis dan fungsi bahan –
bahan kimia itu. Neurotransmitter juga diketahui berpengaruh besar terhadap
emosi kita.
Neurotransmitter terbuat dari asam animo yang dapat ditemukan dalam
makanan berprotein, seperti daging, ikan dan keju. Vitamin dan mineral
merupakan bahan utama yang diperlukan untuk mengubah asam animo biasa
menjadi neuromessengr “penyampai pesan”. Nutrisi tersebut akan menjamin agar
otak dapat menjalankan semua fungsinya dengan cepat dan efisien.
Bahan penting lainnya di dalam otak adalah lemak. Lemak amat penting
untuk membangun struktur dan fungsi otak. Yang mengejutkan, lebih dari 60
persen struktur otak terbangun dari lemak karena setiap sel saraf di dalam otak
dikelilingi oleh sebuah membrane yang tersusun atas molekul lemak. Banyak pula
diantara sel saraf yang dibungkus oleh selubung mielin. Selubung mielin ini akan
meningkatkan kecepatan pengiriman impuls saraf. Selubum mielin itu sendiri
sekitar 75 persen merupakan lemak. Lemak juga memainkan tugas penting
lainnya, yakni sebagai kurir, pengatur aspek kekebalan, pengatur siskulasi,
pengatur peradangan dan pengatur memori serta suasana hati.
Gambar 9.7 struktur neuron. Sel saraf mengirimkan pesan ke seluruh bagian otak.
SISTEM SARAF PUSAT (CENTRAL NERVUS SYSTEM)
Gambar 9.8 Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medula spinalis. Dibungkus selaput
meninges yang berfungsi melindungi sistem saraf pusat. Meninges terdiri dari tiga
lapisan, yaitu durameter, arakhnoid, dan piameter.
Diantara lapisan – lapisan ini terdapat rongga – rongga (space), yaitu :
a. Rongga epidural (epidural space). Berada diantara tulang – tulang
tengkorak dan durameter. Rongga ini berisi pembuluh darah dan jaringan
lemak yang berfungsi sebagai bantalan.
b. Rongga subdural (subdural space). Berada diantara durameter dan
arakhnoid yang berisi cairean serosa.
c. Rongga sub arakhnoid (sub arachnoid space). Terdapat diantara arakhnoid
dan piameter, berisi cairan serebrospinalis.
Secara fisiologis sistem saraf pusat ini berfungsi untuk interpretasi,
integrasi, kordinasi dan inisiasi berbagai impuls saraf.
Otak merupakan organ tubuh paling kompleks. Tidak hanya mengatur
pikiran, bicara dan emosi, otak juga menjadi pusat kendali semua hal, dari fungsi
sederhana, seperti detak jantung dan kegiatan bernafas, hingga fungsi kompleks,
seperti dorongan seks, ingatan dan suasana hati. Sepanjang hidup, otak terus sibuk
menerima rangsangan, mengolah dan menyimpan informasi, mengembangkan
pikiran dan emosi, serta menyimpan memori. Nutrisi yang kita makan sangat
diperlukan untuk menjaga agar otak dapat bekerja secara optimal.
Saat lahir, bayi memiliki 100 miliar sel otak. Dr. Paul McJarrow, PhD,
Senior Research Scientist, Palmerston North, New Zealand mengemukakan
bahwa otak telah mengalami masa konstruksi sejak janin sampai tahun pertama
masa kanak – kanak. Selama inilah banyak sel – sel saraf terbentuk dan terpakai.
“Penelitian yang dilakukan pada manusia juga membuktikan suplementasi
ganglisoida dapat meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat pada anak”,
jelasnya. Ganglisoida dalam asam sialat dibutuhkan dalam pertumbuhan,
perkembangan, migrasi dan pematangan sel saraf otak, serta pembentukan sinaps
(hubungan antar sel saraf).
Salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan otak adalah ganglisoida yang
berfungsi untuk pembentukan memori dan fungsi umum otak besar, pertumbuhan
dan pembentukan sel saraf serta sebagai modulator yang melakukan transisi
informasi dan penyimpanan data.
Konsentrasi ganglisoida yang tinggi ditemukan di area abu – abu otak,
yakni pada otak besar dan cebral cortex yang tak lain area terpenting untuk
pembentukan memori. Hasil riset yang ada menunjukkan, suplementasi
ganglisoida dapat meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat pada anak.
Nutrisi ganglisoida secara alami terdapat dalam ASI, daging dan telur.
Penambahan ganglisoida pada susu juga bisa diberikan pada bayi setelah
melalui masa pemberian ASI eksklusif atau saat berusia enam bulan. Dokter
spesialis anak konsultan tumbuh kembang Departemen Pediatri Sosial Fakulias
Kedokteran Universitas lndonesia dr. Soedjatmiko sp.A.(K) mengatakan, selain
gangliosida, pertumbuhan otak juga harus didukung oleh konsumsi zat-zat gizi
lain seperti protein dan asam amino, lemak dan asam lemak, serta zat besi.
"Semua nutrisi otak itu harus dikonsumsi secara seimbang agar tumbuh kembang
otak anak bisa optimal " ujarnya, ia menyarankan para ibu yang sedang hamil
memaksimalkan asupan nutrisinya dengan mengonsumsi bahan makanan yang
mengandung gangliosida seperti susu, daging dan telur.
Kualitas otak seorang anak amat tergantung pada 3 faktor : genetik, nutrisi
dan stimulasi. Kedua faktor yang terakhir seharusnya diberikan sangat dini pada
saat kehamilan, Setiap bayi yang dilahirkan memiliki sekitar 100 miliar sel otak,
tetapi belum semuanya terhubungkan. Semakin kuat koneksi antar sel saraf, akan
makin baik kemampuan bayi untuk belajar dan mengingat. Dengan stimulasi dan
nutrisi yang tepat, Anda dapat membantu mengoptimalkan kemampuan belajar
dan mengingat anak Anda.
Banyak sekali nutrisi yang bisa membantu perkembangan dan
pertumbuhan sel otak serta sel saraf anak seperti. Macronutrients (karbohidrat,
protein dan asam lemak) dan micronutrients (zat besi, iodium, dan zink) juga
nutrisi penting lain seperti A4/DHA, kolin taurin, dan yang terbaru gangliosida
(GA).
Gangliosida adalah kompleks lemak dan karbohidrat yang mengandung N-
Acetyl-neuraminic acid. Gangliosida secara alamiah terdapat di dalam ASI (air
susu ibu), telur, daging dan susu sapi. 10% total lemak dari otak disusun oleh
gangliosida dengan konsentrasi tertinggi di otak besar.
Selain di otak, gangliosida juga ditemukan di organ-organ lain seperti hati,
paru limpa dan mukosa usus. Di otak, gangliosida terdapat pada dinding sel saraf
terutama pada dendrit dan ujung saraf. Pembentukan gangliosida tertinggi terjadi
selama periode pembentukan dendrit dan sinaps yaitu pada kurang lebih 3-5 tahun
pertama kehidupan.
Kenapa Gangliosida (GA) Dibutuhkan?
1. Gangliosida secara alamiah terdapat di dalam ASI
2. Gangliosida merupakan glikolipid yang ditemukan pada membran sel
manusia
3. Konsentrasi gangliosida di otak lebih tinggi dibandingkan dari bagian
tubuh yang lain
4. Konsentrasi gangliosida pada otak lebih tinggi sejak usia 10 minggu
kehimilan hingga usia 5 tahun.
5. Membran sel saraf, terutama sinapsis mengandung level gangliosida yang
tinggi.
Fungsi Gangliosida:
1. Gangliosida berhubungan dengan pertumbuhan sel otak dan dibutuhkan
untuk neuritogenesis dan pembentukan sinapsis.
2. Gangliosida mendukung fungsi-fungsi sel saraf, tidak hanya penyaluran
informasi melalui jalur sinapsis tetapi juga berperan dalam penyimpanan
memori.
3. Gangliosida membantu kemampuan belajar dan penyimpanan memori.
4. Disamping untuk otak gangliosida ini juga dapat memberikan
perlindungan alami pada usus, sehingga turut berperan dalam memperkuat
pendewasaan usus bayi/anak.
Intinya:
1. Stimulasi dan nutrisi adalah yang berperan penting dalam mendukung
kecerdasan seorang anak.
2. Pemberian stimulasi dan nutrisi sejak dini adalah yang terbaik.
3. Gangliosida memegang peran penting dalam membantu perkembangan
dan sel saraf.
Otak terdiri dari otak besar (serebrum), otak kecil (serebelum), dan batang
otak (brainstem). Otak orang dewasa mempunyai berat kira-kira 2 persen dari
berat badan dan mendapat sirkulasi darah kira-kira 20 persen dari kardiak out put
serta membutuhkan kalori kira-kira 400 kkal setiap hari. Otak merupakan jaringan
yang paling banyak menggunakan energi yang didukung oleh metabolisme
oksidasi glukosa. Kebutuhan oksigen dan glukosa relatif konstan, hal ini
disebabkan oleh metabolisme otak yang merupakan proses yang terus menerus
tanpa periode istirahat yang berarti. Bila kadar oksigen dan glukosa kurang dalam
jaringan otak maka metabolisme menjadi terganggu dan jaringan saraf akan
mengalami kerusakan. Itulah sebabnya otak berperan penting bagi kesehatan dan
kehidupan yang baik. Saat mengetahui betapa kompleksnya tugas yang dijalankan
otak, kita akan memahami mengapa tubuh memberikan prioritas pada organ ini.
Misalnya, otak seseorang yang tengah bermain tenis harus bekerja untuk
memperkirakan arah dan kecepatan bola yang datang kemudian memerintah otot-
otot lengan dan kaki untuk memukul bola. Pada saat yang bersamaan, orang
tersebut juga berpikir tentang masakan yang harus disiapkan untuk makan malam.
Nutrisi penting yang dibawa dalam darah memang diperlukan oleh otak
agar dapat melakukan tugas-tugas yang mengagumkan tersebut. Nutrisi itu
disaring menuju otak. Selanjutnya, melalui reaksi yang kompleks nutrisi akan
diubah menjadi energi dan bahan kimia penting agar sistem di organ tersebut
dapat beroperasi. Gizi yang tidak seimbang akan menyulitkan otak untuk bekerja
dengan maksimal.
Memahami otak dan hubungannya dengan sistem saraf merupakan
tantangan yang menarik. Otak merupakan pusat yang menerima, mengolah, dan
menyimpan informasi. Di sana pula dibuat keputusan dan tindakan nyata untuk
mengerjakan aktivitas berdasarkan keputusan tersebut. Otak menjadi pusat
intelektual, emosi, dan kreativitas. Kita masih berada pada tahap awal untuk
memahami kerja otak dalam menjalankan begitu banyak fungsi tersebut.
OTAK BESAR (SEREBRUM)
Otak besar terdiri dari dua belahan yang disebut hemisferium serebri.
Kedua hemisferium (kanan dan kiri) saling dipisahkan oleh fisura longitudinalis
serebri, Falks serebri, suatu perluasan durameter (lapisan pembungkus otak besar)
nampak menonjol ke dalam fisura longitudinalis serebri.
Gambar 9.9 (a) Otak besar dan bagian-bagiannya, serta (b) daerah asosiasi pada
otak besar.
Pada manusia hemisferium serebri tumbuh dengan cepat sekali sehingga
terjadi perluasan permukaan otak besar disertai dengan pembentukan lipatan-
lipatan. Dengan demikian timbul bangunan gelung-gelung (girus) dan alur-alur
(sulkus atau fisura).
Hemisfer serebri dibagi-bagi dalam daerah-daerah yang besar: lobus
frontalis, lobus parietalis, lobus oksipitalis, dan lobus temporalis. Di samping itu
terdapat beberapa daerah otak besar lainnya yang juga penting diketahui seperti
insula Reili, girus olfaktorius lateralis, girus olfaktorius mediatis, girus cinguli dan
girus parahipokampalis (hipokampus) Alur-alur yang primer yang timbul sebagai
pembatas adalah sulkus sentralis Rolandi dan sulkus literalis (fisura lateralis)
Sylvii, fisura longitudinalis dan fisura kalkarina,
Hemisferium serebri kanan dan kiri dihubungkan oleh bangunan yang
disebut korpus kolosum. Bentuk korpus kolosum melengkung bagai busur, bagian
anteriornya yang melengkung (genu) kemudian melanjutkan diri kearah antero-
ventral sebagai rostrum. Bagian posterior korpus kalosum yang tebal membentuk
lengkungan (disebut splenium) yang menutup mesenensefalon.
Lobus Frontalis
Lobus frontalis merupakan bagian yang menonjol ke depan yang
menempati fosa serebri anterior meluas ke dorsal sampai sulkul sentralis Rolandi.
Girus yang terpenting adalah: girus praesentraris, yang mengandung korteks
motoris; girus frontalis superior; girus frontalis media; dan girus frontalis inferior,
Bagian basal lobus frontalis terbagi dalam: girus orbitalis disebelah lateral
dan girus rektus disebelah medial. Cirus cinguti merupakan girus yang
melengkung, berbentuk bulan sabit pada bagian medialnya dan berada diantara
sulkus cinguli dan korpus kalosum. Lobulus parasentralis merupakan girus yang
berbentuk segi empat berada di sekitar ujung akhir sulkus sentralis.
Lobus Parietalis
Lobus parietalis meluas dari sulkus sentralis sampai fisura parieto-
oksipitalis dan ke arah lateral sampai setinggi fisura lateralis.
Bagian permukaan atas dan lateral lobus parietalis terdiri dari: girus pos-
sentralis, girus patriealis superior, girus-supramarginalis, dan girus angularis.
Dibagian medial lobus patrietalis terdiri dari: lobus parasentralis, dan lobus
prekuneus. Girus yang terpenting adalah girus pos-sentralis, yang mengandung
korteks sensoris.
Lobus Oksipitalis
Lobus Oksipitalis merupakan bagian otak besar yang berbentuk seperti
piramid dan terletak dibelakang fisura parieto-oksipitalis. Lobus oksipitalis bagian
lateral terdiri dari: girus oksipitalis lateralis, dibagian median terdapat girus
lingualis. Fisura kalkarina membagi bagian medial lobus oksipitalis menjadi
kunaeus dan girus lingualis. Kunaeus yang berbentuk pasak segitiga terletak
antara fisura kalkarina dan bagian posterior fisura kolateralis. Bagian posterior
girus fusiformis terdapat dibagian sentral atau basal dari lobus oksipitalis. Lobus
oksipitalis bersandar pada permukaan atas tentorius serebeli.
Lobus Temporalis
Bagian lobus temporalis dari hemisferium serebri terletak di bawah fisura
lateralis Sylvii dan berjalan ke belakang sampai fisura parieto-oksipitalis.
Permukaan temporalis superior, girus temporalis media, dan girus temporalis
inferior.
Di bagian lateral terdapat girus fusiformis. Ke arah tengah terdapat girus
hipokampi dan unkus. Tempat yang terpenting pada lobus temporalis adalah
bagian tengah permukaan superior girus temporalis superior yang tersembunyi
dalam ramus posterior fisura lateralis Sylvii. Di tempat itu terdapat gelung-gelung
melintang disebut giri temporalis trasversi Heschl, yang mengandung korteks
pendengaran.
1. Insula Reili. Insula Reili merupakan bagian serebrum yang membentuk
dasar fisura lateralis sylvii yang terdapat diantara lobus frontalis Insula
Reili ini tertutup oleh girus temporalis superior dan girus temporalis
inferior. Insula Reili adalah daerah korteks serebri yang melekat erat pada
korpus striatum.
2. Rhinensefalon. Rhinensefalon secara filogenetik merupakan bagian tua
dari hemisferium serebri, mencakup bagian-bagian yang berhubungan
dengan persepsi sensasi olfaktorius. Pada bagian ini dapat dilihat bagian
yang disebut bulbus olfaktorius, traktus olfaktorius, striae olfaktorius, dan
trigonum olfaktorius
3. Substantia alba. Substantia alba dari hemisferium serebri merupakan
bagian putih. Otak besar mengandung baik serabut-serabut saraf bermielin
dengan berbagai jenis ukuran maupun neuroglia. Ketiga tipe serabut saraf
yang bermielin membentuk pusat dari hemisferium selebri: serabut
transversal, serabut proyeksi dan serabut asostasi
4. Fisiologi korteks serebri. Mengambil morfologi bangunan lapis sel otak
sebagai dasar Brodmann membagi-bagi korteks manusia dalam 52 daerah
yang dinyatakan dengan angka-angka, sehingga kita mengenal area 1
sampai area 52. Daerah-daerah “reseptif primer” korteks serebri, antara
lain : primary sensory receptive cortex area 3, 2 dan 1, primary visual
receptive cortex area17; dan primary auditory receptive cortex area 41.
Gambar 9.10 Daerah Brodman, hemispherium serebri kiri dilihat dari lateral
Gambar 9.11 Daerah Brodman, hemispherium serebri kiri dilihat dari medial.
Secara garis besar struktur otak besar terbagi menjadi korteks serebri dan
struktur-struktur sub kortikal. Korteks sensoris berfungsi untuk mengenal,
interpretasi impuls sensoris yang diterima sehingga individu merasakan,
menyadari adanya suatu sensasi rasa atau indera tertentu. Korteks sensoris juga
menyimpan sangat banyak data memori sebagai hasil rangsang sensoris selama
manusia hidup, Baik korteks sensoris maupun motoris mempunyai pemetaan
tubuh yang disebut pemetaan somatofik. Struktur sub kortikal terdiri dari :
1. Basal ganglia. Melaksanakan fungsi motoris dengan merinci dan
mengkoordinir gerakan dasar, gerak halus (terampil), dan sikap tubuh.
2. Hipotalamus. Pusat tertinggi integrasi dan koordinasi sistem saraf otonom
dan terlibat dalam pengolahan perilaku insting (makan, minum, seks, dan
motivasi).
Gambar 9.12 Hipotalamus. Pusat pengatur suhu sehingga ada makhluk berdarah
“panas” (homoiotermis) dan berdarah “dingin” (poikilotermis).
Daerah hipotalamus dibagi atas tiga bagian, yaitu: supraoptik (bagian
depan), regio tuberalis (bagian tengah), dan regrop mamilaris (bagian belakang).
Di regio supraoptrk terdapat pusat yang mengatur suhu, Saraf-saraf nukleus
supraoptik berhubungan dengan pars nervosa hifosisis Nuklei tuberalis
berhubungan dengan ganglion basal, Di regio tuberalis terdapat pusat yang
mengatur makan. Di bagian tengah ada pusat kenyang, dan dibagian lateral ada
pusat nafsu makan.
Didaerah yang terletak di belakang glandula hipofisis terdapat pusat yang
berfungsi mempertahankan cairan tubuh. Bila kadar Nacl meningkat, sel-sel di
pusat ini terangsang dan membentuk hormon antidiuresis, dengan demikian
reabsorpsi air dalam ginjal meningkat.
Dibagian posterior hipotalamus terdapat pusat yang menghambat sekresi
keringat da menyebabkan vasokonstriksi kapiler-kapiler kulit dengan tujuan
menahan menguapnya panas dalam tubuh. Bila pusat ini terganggu, penderita
akan berkeringat dan dingin, misalnya apa yang nampak pada penderita shock.
Korpus mamilaris berfungsi dalam pengecapan dan termasuk sistem limbik yang
berfungsi mengurtalamus berfungsi pula pada kegiatan seks.
Subtalamus
Sebetulnya merupakan lanjutan tegmentum mesenensefalon, yang
mengandung nukleus ruber dan substantia nigra. Pada umumnya subtalamus ini
berfaal sebagai stasiun antara korpus striatum dan susunan ekstrapiramidalis.
Epitalamus
Epitalamus terdiri dari ganglia habenularia dengan traktus-traktusnya, dan
berfaal sebagai suatu pusat untuk mengkoordinir rangsang penghidu (olfaktoria).
Talamus
Talamus merupakan pusat pengatur atau penerima rangsang sensoris,
terletak pada bagian tengah otak. Bagian bawahnya merupakan pusat pengatur
suhu tubuh, selera makan, keseimbangan cairan tubuh, metabolisme lemak dan
karbohidrat, tekanan darah, dan tidur.
Talamus merupakan substansia grisea yang terdapat di bagian dorsal
diensefalon membentuk dinding lateral kanan dan kiri ventrikulus tertius.
Disebelah lateral tatamus ada kapsula interna. Talamus yang terdiri dari kumpulan
nuklei, merupakan stasiun penghubung berkas-berkas saraf yang menghantar
rangsang yang akan disalurkan ke korteks serebri.
Adapun nuklei tersebut antara lain :
1. Nukleus talamikus anterior: Termasuk sistem limbik yang menyalurkan
rangsang-rangsang ke korteks cinguli.
2. Nukleus ventralis anterior: Berhubungan dengan korpus striatum.
3. Nukleus ventralis lateralis: Menerima saraf dari globus palidus dan
serebelum dan mengeluarkan serabut-serabut saraf yang berjalan ke
korteks motoris serebri
4. Nukleus ventralis posterolateralis: Merupakan stasiun tempat sinaps
traktus spinotalamikus dan lemniskus medialis, yang selanjutnya berjalan
menuju korteks serebri.
5. Sentrum medianum: Berhubungan dengan korpus stratum.
6. Nuklei dibagian medial: Talamus berhubungan dengan hipotalamus dan
lobus frontalis.
7. Pulvinar: Berhubungan dengan lobus oksipitalis dan lobus parietalis
8. Korpus genikulatum mediale; merupakan stasiun penghubung penghantar
rangsang pendengaran.
9. Formasi retikularis: Merupakan substrat anatomis kesadaran.
Fungsi talamus antara lain:
1. Menyebabkan adanya rasa sadar terhadap sensasi sakit, panas dan raba
2. Berperan terhadap terjadinya mekanisme emosi (perasaan tentang senang
atau tidak senang)
3. Berperan terjadap sikap siaga kita.
Hipofisis
Bersama dengan hipotalamus mengatur kegiatan sebagian besar kelenjar
endokrin dalam sintesis dan pelepasan hormon.
BATANG OTAK (BRAINSTEM)
Batang otak terdiri atas diensefalon, mid brain, dan medula oblongata.
Merupakan tempat berbagai macam pusat vital seperti pernapasan, pusat
vasomotor, pusat pengatur kegiatan jantung, pusat muntah, bersin dan batuk.
Gambar 9.13 Pandang dorsal batang otak dan serebelum.
Gambar 9.14 Pandang depan batang otak dan serebelum
Gambar 9.15 Pandang dorsolateral batang otak dan serebelum
Dari batang otak keluar dua belas pasang saraf kranial, yaitu :
1. Neuron olfaktorius. Saraf ini berfungsi sebagai saraf sensasi penghidu,
yang terletak dibagian atas dari mukosa hidung disebelah atas dari konkha
nasalis superior.
2. Neuron optikus. Saraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan
saraf eferen sensori khusus. Pada dasarnya saraf ini merupakan penonjolan
dari otak ke perifer.
3. Neuron okulomotoris. Saraf ini mempunyai nucleus yang terdapat oada
mesensefalon. Saraf ini berfungsi sebagai saraf untuk mengangkat bola
mata.
4. Neuron troklearis. Pusat saraf ini terdapat pada mesensefalon. Saraf ini
mensarafi mesenterium oblique yang berfungsi memutar bola mata.
5. Neuron trigeminus. Saraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu neuron optal
mikus, neuron maksilaris, dan neuron mandibularis yang merupakan saraf
gabungan sensori dan motoris. Ketiga saraf ini mengurus sensasi umum
pada wajah dan sebagian kepala, bagian dalam hidung, mulut, gigi, dan
meninges.
6. Neuron abdusens. Berpusat di pons bagian bawah. Saraf ini mensarafi
mesenterium rektus lateralis. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan bola
mata tidak dapat digerakkan ke lateral dan sikap bola mata tertarik ke
medial (strabismus konvergen).
7. Neuron fasialis. Saraf ini merupakan gabungan saraf, saraf aferen yang
berfungsi untuk sensasi umum dan pengecapan sedangkan saraf eferen
untuk otot wajah atau mimik.
8. Neuron statoakustikus. Saraf ini terdiri dari dua komponen, ialah saraf
pendengaran dan saraf keseimbangan.
9. Neuron glosofaringeus. Saraf ini mengurus lidah dan faring. Saraf ini
mengandung serabut sensori khusus. Komponen motoris saraf ini
mengurus otot-otot faring. Serabut sensori khusus mengurus pengecapan
di lidah. Di samping itu juga mengandung serabut sensasi umum di bagian
belakang lidah, faring, tuba Eustakhius dan telinga tengah.
10. Neuron vagus. Saraf ini terdiri dari tiga komponen, yaitu:
a. Komponen motoris yang mensarafi otot-otot faring dan otot-otot yang
menggerakkan pita suara.
b. Komponen sensori yang mengurus perasaan di bawah faring.
c. Komponen saraf parasimpatis yang mensarafi sebagian alat-alat dalam
tubuh.
11. Neuron asesorius. Merupakan komponen saraf kranial yang berpusat pada
nucleus ambigus dan komponen spinal yang dari nukleus motoris segmen
C 1-2-3. saraf ini mengurus mesenterium trapezius dan mesenterium
sternokleidomastoideus.
12. Neuron hipoglosus. Saraf ini merupakan saraf eferen (motoris) yang
mengurus otot-otot lidah. Nukleusnya terletak pada medulla di dasar
ventrikularis IV dan menonjol sebagian trigonum hipoglosi.
OTAK KECIL (SEREBELUM)
Otak kecil terletak di bagian belakang kranium menempati fosa serebri
posterior di bawah lapisan durameter. Tentorium serebeli. Di bagian depannya
terdapat batang otak. Berat otak kecil sekitar 150 gram atau kira-kira 8 persen dari
berat batang otak
seluruhnya. Otak kecil dapat dibagi menjadi hemisfer serebeli kanan dan
kiri yang dipisahkan oleh vosmis. Fungsi otak kecil pada umumnya adalah
mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot sehingga gerakan dapat terlaksana
dengan sempurna.
PEMBULUH DARAH OTAK
Otak merupakan organ tubuh yang bekerja terus-menerus tentu
membutuhkan suplai darah yang cukup dan teraliri secara kontinyu agar fungsi
otak berlangsung dengan baik. Dalam keadaan fisiologis jumlah darah yang
dikirim ke otak (blood flow cerebral) adalah kira-kira 20 persen cardiac out put
atau kira – kira 1100-1200 cc per menit untuk seruruh jaringan otak yang berat
normalnya kira-kira 2 persen dari berat badan orang dewasa.
Jaringan otak mendapat suplai darah dari dua arteri besar, yaitu:
Arteri Karotis Interna Kanan dan Kiri
Arteri karotis interna merupakan cabang arteri karotis komunis. Arteri
karotis komonis kiri berasal dari arkua aorta, sedangkan arteri karotis komunis
kanan berasal dari arteri innominata. Arteri karotis interna setelah masuk kedalam
rongga tengkorak ia akan masuk sinus kavernosus untuk kemudian terus
menembus durameter. Disebelah lateral khiasma optikus, arteri ini akan bercabang
menjadi :
a. Arteri komunikans posterior. Arteri ini menghubungkan arteri karotis
dengan arteri serebri posterior.
b. Arteri khorodea anterior. Yang nantinya membentuk pleksus khoroideus
didalam ventrikulus lateralis.
c. Arteri serebri anterior. Berjalan ke frontal disebelah atas nervus optikus;
diantara belahan otak kiri dan kanan. Ia kemudian akan menuju fasies
medialis lobus frontalis korteks serebri. Daerah yang diperdarahi arteri ini
adalah:
1) Fasies medialis lobus frontalis korteks serebri
2) Fasies medialis lobus parietafis
3) Fasies conveksa lobus frontalis korteks serebri
4) Fasies konveksa lobus parietalis korteks serebri
d. Arteri serebri media. Berjalan ke lateral melalui fosa sylvii dan kemudian
bercabang-cabang untuk selanjutnya menuju daerah insula reili. Daerah
yang diberi suplai darah oleh arteri ini adalah fasies konveks lobus
frontalis korteks serebri mulai dari fisura lateralis sampai kira-kira sulkus
temporalis media dan fasies medialis lobus temporalis korteks serebri pada
ujung frontal.
Gambar 9.16 Vaskularisasi permukaan lateral hemisferium serebri.
Gambar 9.17 vaskularisasi permukaan medial hemisferium serebri
Arteri Vertebralis Kanan dan Kiri
Arteri vertebralis dipercabangkan oleh arteri sub klavia. Arteri ini berjalan
ke cranial melalui foramen transverses vertebrae servikalis ke enam sampai
pertama, kemudian membelok ke lateral masuk ke dalam framen transverses
magnum menuju kavum kranii, Arteri ini kemudian berjalan ventral dari medulla
oblongata dorsal dariolivus, kaudaldari tepi kaudal pons varoli. Arteri vertebralis
kanan dan kiri akan bersatu menjadi arteri basilaris yang kemudian berjalan ke
frontal untuk akhirnya bercabang menjadi dua yaitu arteri serebri posterior kanan
dan kiri. Daerah yang diperdarahi oleh arleriseiebriposterior ini ialah fasies
konveksa lobus temporalis korteks serebri mulai dari tepi bawah sampai setinggi
sulkus temporalis media fasies konveksa lobus oksipitalis korteks serebri mulai
dari tepi bawah sampai fisura parietooksipitalis, fasies medialis lobus oksipitalis
korteks serebri dan lobus temporalis korteks serebri.
Anastomosis antara arteri-arteri serebri berfungsi untuk menjaga agar
aliran darah ke jaringan otak tetap terjaga secara kontinyu. Sistem karotis yang
berasal dari arteri karotis interna dengan sistem vertebrobasilaris yang berasal dari
arteri vertebralis, dihubungkan oleh sirkulus arteriosus willisi yang terdapat pada
bagian dasar otak. Selain itu terdapat anastomosis lain yaitu antara arteri serebri
media dengan arteri serebri anterior, arteri serebri posterior
Medula spionalis mendapat suplai darah dari :
1. Arteri spinalis anterior yang merupakan percabangan arteri vertebralis.
2. Arteri spinaris posterior, juga merupakan percabangan arteri vertebralis.
Antara arteri spinalis tersebut di atas terdapat banyak anastomosis
sehingga merupakan anyaman pleksus yang mengelilingi medulla spinalis dan
disebut vasokorona.
Vena di dalam otak tidak berjalan bersama-sama arteri. Vena jaringan otak
bermuara di jalan vena yang terdapat pada permukaan otak dan dasar otak. Dari
anyaman preksus venosus yang terdapat didalam spatum subarakhnoid, darah
vena dialirkan ke dalam sistem sinus venosus yang terdapat didalam durameter
diantara lapisan periosteum dan selaput otak.
Medula Spinalis
Medula spinalis merupakan perpanjangan medulla oblongota kearah
kaudal didalam kanalis vertebralis mulai setinggi kornu vertebralis I memanjang
hingga setinggi kornu vertebralis lumbalis I – II.
Dari medulla spinalis bagian servikal keluar delapan pasang nervus
spinalis, dari bagian torakal 12 pasang, dari bagian lumbal 5 pasang dan dari
bagian sacral 5 pasang serta dari koksigeus keluar 1 pasang nervus spinalis.
Gambaran penampang – penampang melintang medulla spinalis
memperlihatkan bagian – bagian substansia grisea dan substansia alba. Substansia
grisea ini mengelilingi kanalis sentralis sehingga membentuk kolumna dorsalis,
kolumna lateralis, dan kolumna ventralis. Massa grisea dikelilingi oleh substansia
alba atau badan putih yang mengandung serabut-serabut saraf yang diselubungi
oleh mielin. Dari medulla spinalis terdapat yang berjalan dari dan ke otak.
Gambar 9.19 Sebuah medulla spinalis bersama nervus spinalis
Keterangan :
1. Komisura dorsalis alba
2. Komisura dorsalis grisea
3. Komisura ventralis grisea
4. Komisura ventralis alba
Medula spinalis mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu di kornu motorik atau kornu
ventralis
2. Pengurus kegiatan refleks spinalis dan refleks lutut
3. Menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi menuju serebelum
4. Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh
Cairan otak (cerebro spinalis fluid)
Di dalam jaringan otak terdapat empat buah rongga yang saling
berhubungan yang disebut ventrikulus yang berisi cairan otak ventrikulus lateralis
I, mengikuti hemisfer serebri.
1. Ventrikulus lateralis II
2. Ventrikulus lateralis III ditengah – tengah otak
3. Ventrikulus kuadratus IV antara pons paroli dan medulla oblongata
Ventrikulus lateralis berhubungan dengan ventrikulus tertius melalui
foramen monroi. Ventrikulus tertius dengan Ventrikulus kuadratus melalui
foramen akuaduktus silvii yang terdapat di dalam mesensefalon. Pada atap
ventrikulus kuadratus bagian tengah kanan dan kiri terdapat lubang yang disebut
foramen luscka dan bagian tengah terdapat lubang yang disebut foramen
megendie.
Cairan otak terdapat dalam spastum subarakhnoidae dan ventrikulus.
Cairan otak diproduksi oleh fleksus khoroideus Ventrikulus lateralis kemudian
masuk kedalam Ventrikulus lateralis, dan dari Ventrikulus lateralis kanan dan kiri
cairan otak mengalir melalui foramen monroi ke dalam ventrikulus III melalui
akuaduktus sylvii masuk ke ventrikulus IV. Seterusnya melalui foramen luscha
dan foramen megendie masuk ke dalam spastium sub arakhnoidea kemudian
masuk ke lacuna venosa dan selanjutnya masuk ke aliran darah.
Gambar 9.20 Susunan Ventrikulus dilihat dari lateral
Fungsi cairan otak adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bantalan otak agar terhindar dari benturan atau trauma kepala
2. Mempertahanakan tekanan cairan otak yaitu 10- 20 mmHg
3. Memperlancar metabolisme dan siklus dran di otak.
Komposisi cairan otak
1. Warna jernih
2. Osmolaritas pada sushu 30 0C 281 mOSM
a. pH 7,31
b. PCO2 47,9 mmHg
c. HCO3 22,0 mEq/lt
d. Ca 2,32 mEq/lt
e. Cl 113-127 mEq/lt
3. Kreatin 0,4-1,5 mg%
4. Glukosa 54-80%
5. SGOT 0-19 unit
6. LDH 8-50 unit
7. Mg
8. Fosfat 1,2-2,1 mg%
9. Protein 20-40 mg% (lumbal)
15-25 mg% (sisternal)
5-25mg% (ventrikuler)
10. Elektroporesis
LCS:
a. Prealbumin 4,6%
b. Albumin 49,5%
c. Alpa 1globulin 6,7%
d. Alpa 2 globulin 8,7%
e. Beta dan lamda globulin 18,5%
f. Gama dan globulin 8,7%
11. Kalium 2,33-4,59 mEq/lt
12. Natrium 117-137 mEq/lt
13. Urea 8-28 mg%
14. Asam urat 0,07-2,8 mg%
15. Sel 1-5 limfosit/mm3