jar. ikat dan saraf

31
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap makhluk hidup berasal dari perkembangbiakan secara kawin (generatif) ataupun secara tak kawin (vegetatif) pada perkembangbiakan secara kawin terjadi percampuran antara sel ovum dan sperma membentuk satu sel zigot. Zigot membelah terus-menerus sehingga terbentuk embrio, dan embrio berkembang menjadi individu baru. Sel zigot membelah berkali-kali, mula- mula membentuk sel yang seragam (blastula). Sel-sel tersebut belum mempunyai fungsi khusus. Pada saat perkembangan embrio, sel-sel tersebut berkembang menjadi berbagai jenis sel yang bentuknya sesuai dengan fungsinya. Sel mengalami diferensiasi dan spesialisasi menjadi berbagai jenis sel yang sesuai dengan fungsinya (Hernawati, 2008). Pada tahap awal perkembangan embrio jaringan ikat dibentuk dalam aliran jaringan mesenkim di antara dua lapisan tersebut. Jaringan mesenkim ini mengambil

Upload: independent

Post on 20-Feb-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap makhluk hidup berasal dari perkembangbiakan

secara kawin (generatif) ataupun secara tak kawin

(vegetatif) pada perkembangbiakan secara kawin terjadi

percampuran antara sel ovum dan sperma membentuk satu

sel zigot. Zigot membelah terus-menerus sehingga

terbentuk embrio, dan embrio berkembang menjadi

individu baru. Sel zigot membelah berkali-kali, mula-

mula membentuk sel yang seragam (blastula). Sel-sel

tersebut belum mempunyai fungsi khusus. Pada saat

perkembangan embrio, sel-sel tersebut berkembang

menjadi berbagai jenis sel yang bentuknya sesuai dengan

fungsinya. Sel mengalami diferensiasi dan spesialisasi

menjadi berbagai jenis sel yang sesuai dengan fungsinya

(Hernawati, 2008).

Pada tahap awal perkembangan embrio jaringan ikat

dibentuk dalam aliran jaringan mesenkim di antara dua

lapisan tersebut. Jaringan mesenkim ini mengambil

bagian dalam pembentukan semua organ, membentuk stroma,

kapsul dan struktur lainnya. Pembuluh dan saraf juga

termasuk di dalam jaringan mesenkim. Fungsi lainnya

yang termasuk ke dalam fungsi jaringan ikat adalah

dalam proses metabolisme, aliran air dalam tubuh, dan

perlindungan dari benda asing. Tulang dan tulang rawan

benar-benar berasal dari jaringan ikat (Leonhardt.

1973).

Jaringan ikat memiliki variasi yang sangat luas

berdasarkan morfologi, letak topografis dan

strukturnya. Fungsi utamanya ialah sebagai penghubung

antarjaringan, dan sebagai penunjang tubuh

(tulang,tulang rawan) dalam arti luas.juga dianggap

berperan dalam mengatur suhu tubuh, mekanisme

pertahanan dan regenerasi. Secara embriologis, jaringan

ikat berasal dari mesoderm, meskipun perlu dicatat

bahwa ektoderm daerah kepala ikut membentuk jaringan

ikat. Jaringan ikat embrionik disebut mesenkim,

berkembang dari somit mesoderm dan lapis lateral

mesoderm somatik dan splantik. Jadi semua jaringan ikat

pada hewan dewasa berkembang dari mesenkim (Dellmann,

1989).

Syarat utama untuk kelangsungan hidup individu dan

spesies adalah kemampuan untuk bereaksi secara tepat

terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang terus

menerus. Fungsi-fungsi normal tubuh tergantung pada

penangkapan rangsangan dan gabungan hasil reaksi

terhadap rangsangan tersebut, dan aktivitas ini

memerlukan suatu gabungan mata rantai antara rangsangan

dan respons, antara organ reseptor dan organ efektor

(Geneser, 1994).

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks

dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan

saraf. Kemampuan khusus seperti iritabilitas atau

sensitivitas terhadap stimulasi, di atur oleh sistem

saraf dalam tiga cara utama, (1) input sensorik,(2)

aktivitas integratif,(3) output motorik. Organisasi

struktural sistemsaraf pusat terdiri dari otak dan

medulla spinalis yang dilindungi oleh tulang krantum

dan kanal vertebral, sistem saraf perifer meliputi

seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh (Tim

S.P.H.,2014).

1.2 Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui struktur dan perkembangan jaringan

saraf pada hewan serta mengetahui bentuk eritrosit,

leukosit, dan trombosit pada jaringan hewan.

II TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan ikat juga disebut sebagai jaringan

penyokong, karena jaringan ini menyusun rangka yang

menyokong jaringan-jaringan dan organ-organ. Karena

jaringan ikat membentuk massa jaringan yang kontinyu

antara sistem pembuluh darah dan semua epitel,

pertukaran zat-zat antara keduanya harus terjadi

melalui jaringan ikat, yang dapat dikatakan merupakan

milieu internal suatu organisme. Jaringa ikat terdiri

dari sel-sel yang dipisahkan oleh sejumlah zat-zat

ekstraseluler. Zat ekstraseluler tediri atas serat-

serat yang terbenam dalam zat dasar yang terdiri atas

cairan jaringan. Serat dalam jaringa ikat dapat dibagi

menjadi tiga jenis, yaitu serat kolagen, serat

retikulin, dan serat elastis. Sejumlah sel-sel dapat

dibagi baik sel tetap dan sel pengembara(wandering cells)

(Geneser, 1994).

Jaringa ikat tertentu khusus membentuk jaringa

lemak, jaringa darah, tulang rawan, dan tulang.

Jaringan lemak (adipose tissue) adalah bentuk jaringan

ikat khusus di mana sel-selnya mampu menimbun lemak.

Lemak berfungsi sebagai cadangan energi, di samping

sebagai bantalan dan isolasi tubuh. Ada dua macam

lemak, cokelat (brown fat) dan putih (white fat). Darah

dianggap sebagai jaringan khusus yang menjalani

sirkulasi, terdiri dari sel-sel yang terendam dalam

plasma darah. Berbeda dengan jaringan lain, sel-selnya

tidak menempati ruang tetap satu dengan yang lain,

tetapi bergerak terus dari satu tempat ke tempat lain.

Aliran darah dalam seluruh tubuh menjamin lingkungan

yang tetap, agar semua sel serta jaringan mampu

melaksanakan fungsinya (Dellmann, 1989).

Tulang adalah satu-satunya jaringan terkeras dari

tubuh manusia, yang kedua adalah tulang rawan dengan

kemampuan melenturkan diri. Sebagai unsur pokok dari

sistem rangka, tulang menyokong struktur daging,

melindungi organ vital seperti kranial dan ruang antar

tulang rusuk, dan tulang punggung, tempat di mana sel

darah dibentuk. Tulang juga merupaka tempat penimbunan

kalsium, fosfat, dan ion lain yang bisa dikeluarkan

atau disimpan pada pengontrol tubuh untuk memelihara

konsentrasi ion-ion penting dalam cairan tubuh

(Junqueira, 1996).

Tulang rawan adalah bentuk jaringan ikat khusus yang

berfungsi sebagai penunjang. Tediri dari sel-sel yang

disebut kondrosit, serabut dan matriks yang memiliki

daya regang karena dalam bahan antarsel terdapat

jalinan seranut kolagen dan elastik. Bahan dasar yang

kuat dan kenyal mampu menahan beban. Berdasarkan

perbedaan struktur serabut dan bahan dasar, dikenal

tiga tipe tulang rawan, yakni tulang rawan hialin,

tulang rawan elastik dan tulang rawan fibrosa

(Dellmann, 1989).

Jaringan saraf merupakan jaringan dasar yang hampir

terdapat di seluruh tubuh sebagai jaringan komunikasi.

Jaringan saraf mampu menerima rangsang dari

lingkungannya, mengubah rangsangan tersebut menjadi

impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan

akhirnya pusat akan memberikan jawaban atas rangsangan

tersebut. Rangkaian kegiatan tersebut dapat

terselenggara oleh karena bentuk sel saraf yang khas

yaitu mempunyai tonjolan yang panjang dan bercabang-

cabang. Selain itu, sejenis sel saraf berkemampuan

untuk bersekresi seperti halnya sel kelenjar emdokrin.

Sel saraf demikian dimasukkan dalam kategori

neroendokrin yang sekaligus menjadi penghubung antara

sistem saraf dan sistem endokrin (Subowo, 1992).

Susunan saraf pusat terdiri atas otak yang terdapat

dalam tengkorak dan medula spinalis yang terdapat dalam

kanalis vertebralis dan berhubungan dengan otak pada

bagian paling atasnya. Pada mamalia, massa sel saraf

terutama terletak dalam susunan saraf pusat yang dengan

jelas menggambarkan secara histologis asal epitelial

dari jaringan saraf. Sel-sel ini tersusun rapat dan sel

ini dihubungkan oleh banyak tautan. Tautan pada

jaringan saraf merupakan jenis khusus yang dinamakan

sinaps, dimana rangsangan disalurkan dari sel saraf ke

sel saraf lain dengan memakai substansi transmiter

kimia (Geneser, 1994).

Sitoplasma sel saraf mengandung berbagai macam

organela seperti halnya jenis sel lain. Ciri khas dari

sitoplasma sel neron yaitu adanya bangunan basofil yang

berbentuk sebagai bercak-bercak yang dinamakan

substansi nisl yang tidak lain adalah granular

endoplasmic retikulum yang banyak mengandung bitur-

butir ribosom. Kehadiran bangun tersebut mendukung

adanya kegiatan sintesis protein. Bentuk dan susunan

substansi nissl sangat tergantung dari jenis sel

sarafnya (Subowo, 1992).

Neuron memiliki sifat khusus dalam menerima

rangsangan, suatu fenomena selaput yang memerlukan

gradien tegangan melewati neuron plasmalema, misalnya

suatu selaput polarisasi. Eksitasi adalah sekedar

depolarisasi plasmalema, sebagai hasil pancaran ion

melalui celah protein dalam plasmalema. Suatu neuron

mengalami eksitasi pada daerah masukan, melangsungkan

stimulus ke daerah pengeluaran, dan berakibat sekresi

pada neuron lain atau menuju otot atau kelenjar

( Dellmann, 1989).

Sistem saraf tepi terdiri atas semua jaringan saraf

di luar otak dan medula spinalis. Sistem saraf tepi ini

terdiri atas kelompok-kelompok sel saraf yang disebut

ganglia, jala-jala serat saraf yaitu pleksus dan

berkas-berkas sel saraf yang sejajar membentuk saraf

dan radiks saraf. Saraf-saraf ini muncul berpasangan

dari otak dan medula spinalis, agar satu saraf dari

tiap pasangannya ada pada satu sisi tubuh dan

pasangannnya pada sisi yang lain (Geneser, 1994).

Yang dimaksudkan dengan jaringan pengisi meliputi

semua komponen jaringa saraf yang tidak ikut berfungsi

dalam merambatkan impuls saraf, tetapi bukan jaringan

pengikat oleh karena berasal dari jaringan ektoderm.

Jaringan ini dibedakan untuk sistem saraf pusat dan

sistem saraf perifir. Pada sistem saraf pusat, sel-sel

jaringan pengisi dinamakan neroglia, sedangkan sel

satelit atau sel kapsel dalam ganglion dan sel schwann

dimasukkan dalam neroglia perifir (Subowo, 1992).

III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada 13 Maret 2014, pukul

13:15 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Sriwijaya, Indralaya.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu

mikroskop, alat tulis, dan buku gambar. Sedangkan bahan

yang dibutuhkan pada praktikum kali ini berupa seekor

Mus musculus.

3.3 Cara Kerja

Disiapkan mencit yang telah dibunuh dan letakkan di

atas baki, lalu dibedah bagian kepalanya mencit dan

diamati bagian otaknya lalu digambar dan diberi

penjelasan. setelah itu diambil darah mencit sebanyak ±

dua tetes dan diletakkan di atas kaca objek lalu

diamati di bawah mikroskop, gfambar dan diberi

penjelasan.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari praktikum yang telah dilaksanakan, maka

didapatkan hasil sebagai berikut :

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Famili : Cavidae

Genus : Cavia

Spesies : Cavia cobaya

Nama umum : Marmut

Keterangan:

1. Sitoplasma

2. Lapisan lemak

3. Sel adiposa

4. Membran plasma

Deskripsi:

Jaringan lemak Cavia cobaya

Jaringan lemak pada hewan terdiri dari kumpulan sel-

sel lemak yang menjadi sangat besar. Sel dari jaringan

ini sudah dapat dibedakan sejak terjadi penimbunan

tetes-tetes lemak di dalam sitoplasma sampai terjadinya

penyatuannya yang semakin membesar sehingga inti

bersama sitoplasma terdorong ke tepi. Subowo (1992: 51)

mengemukakan bahwa,”Gambaran sel lemak yang demikian

menyerupai cincin stempel.”.

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Famili : Murridae

Genus : Rattus

Spesies : Rattus rattus

Nama umum : Tikus

Keterangan:

1. Nukleus

Jaringan Lemak Rattus rattus

2. Lapisan lemak

3. Membran plasma

Deskripsi:

Fungsi dari jaringan lemak beberapa tahun lalu

hanyalah sebatas tempat penimbunan lemak dan pelindung

terhadap ganggua suhu dan mekanik. Namun sekarang

jaringan lemak mempunyai arti penting dalam

metabolisme. Terdapat dua macam jaringan lemak pada

hewan yang berbeda dalam warna, penyebaran,

vaskularisasinya, dan kegiatan metabolismenya. Jaringan

lemak tersebut disebut jaringan lemak putih dan

jaringan lemak coklat (Subowo, 1992).

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Jaringan Adiposa Rattus rattus

Famili : Murridae

Genus : Rattus

Spesies : Rattus rattus

Nama umum : Tikus

Keterangan:

1. Nukleus

2. Sel adiposa

3. Lapisan lemak

Deskripsi:

Jaringan adiposa tersebut terletak dibawah kulit,

dapat ditemukan di sekeliling organ. pada kulit

terakumulasi lebih dalam dari lapisan subkutan. Sel

adiposa disini berperan sebagai alat untuk menjaga suhu

udara panas atau dingin. sedangkan yang berada

disekitar organ berfungsi sebagai jaringan pelindung

bagi organ disekitarnya. Hampir seluruh sitoplasma sel

ditempati lemak, sehingga sitoplasma tinggal sebagai

pembalut tipis (Dellmann, 1989).

Jaringan Adiposa Rattus rattus

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamlia

Ordo : Rodentia

Famili : Murridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

Nama umum : Mencit

Keterangan:

1. Serabut Elastin

2. Serabut Kolagen

Deskripsi:

Jaringan pengikat ini mempunyai struktur longgar

karena komponen sel-selnya dipisahkan oleh substansi

interseluler yang nyata. Jaringan pengikat longgar

dengan pembuluh kapilernya tersebar luas di seluruh

Jaringan Ikat Longgar Mus musculus

tubuh, biasanya memberikan tempat kedudukan bagi sel-

sel epitil di atasnya untuk bertumpu, atau di sekitar

sel-sel kelenjar, serabut saraf. Jaringan ikat longgar

juga menyokong dan memberikan nutrisi kepada sel-sel

otot (Subowo, 1992).

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Primata

Famili :

Hominidae

Genus : Homo

Spesies : Homo sapiens

Nama umum : Manusia

Keterangan:

1. Eritrosit

Darah Homo sapiens

2. Trombosit

3. Eosinofil

4. Sarkolema

Deskripsi:

Darah dianggap sebagai cairan jaringan penyambung,

karena darah tersusun dari sel-sel dan cairan

“substansi antar-sel”,yaitu plasma darah. Darah

mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh

darah. Jumlah seluruhnya pada orang dewasa sekitar lima

liter atau sekitar tujuh sampai delapan persen berat

badan. Sel-sel darah yaitu eritrosit, leukosit, dan

keping-keping darah bersama disebut unsur-unsur yang

berbentuk (Geneser,1994).

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Famili : Murridae

Jaringan Tulang Rawan Rattus rattus

Genus : Rattus

Spesies : Rattus rattus

Nama umum : Tikus

Keterangan:

1. Lakuna

2. Kondrin

3. Perikondrium

Deskripsi:

Tulang rawan (Cartilago) adalah jenis jaringan

penyambung khusus dan seperti jaringan penyambung lain

terdiri atas komponen sel dan komponen ekstraseluler.

Sel tersebut dikenal denga nama kondrosit yang

terisolasi dalam rongga kecil dalam matriks

ekstraseluler yang lebih banyak, yang terdiri atas

serat-serat yang terbenam dalam suatu substansi dasar

(Geneser, 1994).

Jaringan Tulang Rawan Rattus rattus

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Famili : Murridae

Genus : Rattus

Spesies : Rattus rattus

Nama umum : Tikus

Keterangan:

1. Tanduk ventral

2. Tanduk dorsal

Deskripsi:

medulla spinalis dibagi dalam segmen-segmen, atas

dasar terbentuknya radiks dorsalis serta radiks

ventralis yang menyususn saraf spinal. sayatan

melintanng sumsum punggung tampak kanalis

sentralis,dikitari oleh substansia grisea berbentuk huruf

Medulla spinalis Rattus rattus

H, yang selanjutnya di sebelah luar dibalut lagi oleh

substansia alba. Sumsum punggung secara bilateral

dibagi dua oleh fisura mediana ventralis dan septum medianum

dorsalis (Dellmann, 1989).

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Columbiformes

Famili :

Columbidae

Genus :

Streptopelia

Spesies : S. bitorquata

Nama umum : Burung puter

Keterangan:

1. Medulla

Cerebellum Streptopelia bitorquata

2. Belahan otak (cerebal

hemisphere)

Deskripsi:

System saraf burung berupa otak dan sum-sum tulang

belakang pada burung. Otak besar dan otak kecil

berkembang dengan baik. Permukaan otak kecil berkembang

dengan baik. Permukaan otak kecil berlipat-lipat

sehingga permukaannya semakin luas. Hal tersebut

menyebabkan burung memiliki keseimbangan yang cukup

baik. Burung mempunyai pusat penglihatan yang sangat

besar. Pusat penglihatan ini merupakan pelebaran dari

otak bagin tengah yang membentuk dua gelembung (Subowo,

1992).

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Columbiformes

Cerebellum Columba livia

Famili :

Columbidae

Genus : Columba

Spesies : Columba livia

Nama umum : Merpati

Keterangan:

1. Lobus parietal

2. Lobus oksipital

Deskripsi:

Pada tubuh burung diliputi oleh bulu kecuali pada

bagian kaki cakar tertutup oleh sisik dan paruh

diselubungi oleh zat yang menanduk. Burung termasuk

tetrapoda tetapi sepasang exstremitas anteriornya

mengalami modifikasi membentuk sayap dan sepasang

exstremitas posterior berupa kaki untuk hinggap atau

untuk berenang. Pada bagian kepala terdapat paruh yang

bentuknya bervariasi dan berfungsi untuk mengambil

makanan (Subowo,1992).

Cerebellum Columba livia

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Galiformes

Famili :

Phasianidae

Genus : Coturnix

Spesies : Cotrunix coturnix

Nama umum : Burung puyuh

Keterangan:

1. Lobus olfaktorius

2. Ventral lobus optikus

Deskripsi:

Otak burung berkaitan dengan  kecerdasan dan

pengukurannya yang berlaku pada burung. Burung telah

Cerebellum Coturnix coturnix

dianggap lebih rendah dalam kecerdasan dibandingkan

dengan mamalia indera peraba dan penciuman yang baik

hanya berkembang pada beberapa kelompok burung. Burung

bergerak dengan cara terbang dan menggunaan kaki pada

sebagian besar spesies. Paruh dan kaki digunakan untuk

memanipulasi makanan dan benda-benda lainnya. Burung

dapat berkomunikasi menggunakan sinyal visual serta

melalui penggunaan panggilan dan nyanyian (Piter,

2005).

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Famili : Bovidae

Genus : Capra

Spesies : Capra aegagrus

Nama umum : Kambing

Cerebellum Capra aegagrus

Keterangan:

1. Lobus temprolis

2. Hippocampus

Deskripsi:

Otak kambing terbentuk dari dua jenis sel : glia dan

neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi

neuron, sedangkan neuron membawa informasi atau

rangsangan dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal

sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan

neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan

berbagai macam bahan kimia yang disebut

neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada

celah yang dikenal sebagai sinapsis (Gozali, 2013).

V KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan,

didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Jaringan pengikat/ikat didefinisikan sebagai

jaringan yang berfungsi untuk merekatkan atau

pengikat antar jaringan.

2. Jaringan ikat terbagi dalam beberapa jenis seperti,

jaringan ikat padat, jaringan ikat longgar, jaringan

ikat cair, jaringa ikat embrionik, jaringa ikat

dewasa, dll.

3. Jaringan ikat mempunyai fungsi lain di samping

fungsi utama sesuai dengan posisi dan komposisi

jaringan ikat tersebut.

4. Jaringan saraf secar garis besar terbagi dua menjadi

sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer/sistem

saraf tepi.

5. Jaringan saraf berfungsi sebagai penerima rangsang,

meneruskan rangsangan/impuls, dan meneruskan jawaban

dari sistem saraf pusat kepada afektor.

DAFTAR PUSTAKA

Dellmann dan Brown. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner.

Jakarta: UI-Press.

Geneser, Finn. 1994. Buku Teks Histologi. Jakarta: Binarupa

Aksara.

Hernawati. 2008. Bahan Kuliah Struktur Hewan pada Materi Jaringan Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia: Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA

Junqueira, L.Carlos., J.Carneiro., R.O.Kelley., 1996. Basic Histology. U.S.A.: Lange Medical.

Leonhardt, Helmut. 1973. Human Histology,Cytology and Microanatomy. England: Georg Thieme Publishers.

Subowo. 1992. Histologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

Tim S.P.H. 2014. Buku Petunjuk Praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan I. Indralaya: Universitas Sriwijaya.

LAMPIRAN

Gambar : Jar.Adiposa R. rattus Gambar: Cerebellum B.PuyuhSumber :Dokumen pribadi Sumber: DokumenPribadi

Gambar : Cerebellum C. Livia Gambar:CerebellumKambingSumber : Dokumen pribadi Sumber:Dokumen pribadi

Gambar: Darah manusia Gambar:Jar.Ikat Longgar mencitSumber:Dokumen Pribadi Sumber:Dokumen pribadi

Gambar:Jar.Lemak C.cobaya Gambar: Jar.Lemak R.rattusSumber:Dokumen Pribadi Sumber: Dokumenpribadi

Gambar:Medulla Spinalis R.rattus Gambar: Cerebellum B.PuterSumber: Dokumen pribadi Sumber:Dokumen Pribadi

Gambar: Jar.Kartilago R.rattusSumber: Dokumen pribadi