jar. ikat dan saraf
TRANSCRIPT
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup berasal dari perkembangbiakan
secara kawin (generatif) ataupun secara tak kawin
(vegetatif) pada perkembangbiakan secara kawin terjadi
percampuran antara sel ovum dan sperma membentuk satu
sel zigot. Zigot membelah terus-menerus sehingga
terbentuk embrio, dan embrio berkembang menjadi
individu baru. Sel zigot membelah berkali-kali, mula-
mula membentuk sel yang seragam (blastula). Sel-sel
tersebut belum mempunyai fungsi khusus. Pada saat
perkembangan embrio, sel-sel tersebut berkembang
menjadi berbagai jenis sel yang bentuknya sesuai dengan
fungsinya. Sel mengalami diferensiasi dan spesialisasi
menjadi berbagai jenis sel yang sesuai dengan fungsinya
(Hernawati, 2008).
Pada tahap awal perkembangan embrio jaringan ikat
dibentuk dalam aliran jaringan mesenkim di antara dua
lapisan tersebut. Jaringan mesenkim ini mengambil
bagian dalam pembentukan semua organ, membentuk stroma,
kapsul dan struktur lainnya. Pembuluh dan saraf juga
termasuk di dalam jaringan mesenkim. Fungsi lainnya
yang termasuk ke dalam fungsi jaringan ikat adalah
dalam proses metabolisme, aliran air dalam tubuh, dan
perlindungan dari benda asing. Tulang dan tulang rawan
benar-benar berasal dari jaringan ikat (Leonhardt.
1973).
Jaringan ikat memiliki variasi yang sangat luas
berdasarkan morfologi, letak topografis dan
strukturnya. Fungsi utamanya ialah sebagai penghubung
antarjaringan, dan sebagai penunjang tubuh
(tulang,tulang rawan) dalam arti luas.juga dianggap
berperan dalam mengatur suhu tubuh, mekanisme
pertahanan dan regenerasi. Secara embriologis, jaringan
ikat berasal dari mesoderm, meskipun perlu dicatat
bahwa ektoderm daerah kepala ikut membentuk jaringan
ikat. Jaringan ikat embrionik disebut mesenkim,
berkembang dari somit mesoderm dan lapis lateral
mesoderm somatik dan splantik. Jadi semua jaringan ikat
pada hewan dewasa berkembang dari mesenkim (Dellmann,
1989).
Syarat utama untuk kelangsungan hidup individu dan
spesies adalah kemampuan untuk bereaksi secara tepat
terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang terus
menerus. Fungsi-fungsi normal tubuh tergantung pada
penangkapan rangsangan dan gabungan hasil reaksi
terhadap rangsangan tersebut, dan aktivitas ini
memerlukan suatu gabungan mata rantai antara rangsangan
dan respons, antara organ reseptor dan organ efektor
(Geneser, 1994).
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks
dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan
saraf. Kemampuan khusus seperti iritabilitas atau
sensitivitas terhadap stimulasi, di atur oleh sistem
saraf dalam tiga cara utama, (1) input sensorik,(2)
aktivitas integratif,(3) output motorik. Organisasi
struktural sistemsaraf pusat terdiri dari otak dan
medulla spinalis yang dilindungi oleh tulang krantum
dan kanal vertebral, sistem saraf perifer meliputi
seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh (Tim
S.P.H.,2014).
1.2 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui struktur dan perkembangan jaringan
saraf pada hewan serta mengetahui bentuk eritrosit,
leukosit, dan trombosit pada jaringan hewan.
II TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan ikat juga disebut sebagai jaringan
penyokong, karena jaringan ini menyusun rangka yang
menyokong jaringan-jaringan dan organ-organ. Karena
jaringan ikat membentuk massa jaringan yang kontinyu
antara sistem pembuluh darah dan semua epitel,
pertukaran zat-zat antara keduanya harus terjadi
melalui jaringan ikat, yang dapat dikatakan merupakan
milieu internal suatu organisme. Jaringa ikat terdiri
dari sel-sel yang dipisahkan oleh sejumlah zat-zat
ekstraseluler. Zat ekstraseluler tediri atas serat-
serat yang terbenam dalam zat dasar yang terdiri atas
cairan jaringan. Serat dalam jaringa ikat dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu serat kolagen, serat
retikulin, dan serat elastis. Sejumlah sel-sel dapat
dibagi baik sel tetap dan sel pengembara(wandering cells)
(Geneser, 1994).
Jaringa ikat tertentu khusus membentuk jaringa
lemak, jaringa darah, tulang rawan, dan tulang.
Jaringan lemak (adipose tissue) adalah bentuk jaringan
ikat khusus di mana sel-selnya mampu menimbun lemak.
Lemak berfungsi sebagai cadangan energi, di samping
sebagai bantalan dan isolasi tubuh. Ada dua macam
lemak, cokelat (brown fat) dan putih (white fat). Darah
dianggap sebagai jaringan khusus yang menjalani
sirkulasi, terdiri dari sel-sel yang terendam dalam
plasma darah. Berbeda dengan jaringan lain, sel-selnya
tidak menempati ruang tetap satu dengan yang lain,
tetapi bergerak terus dari satu tempat ke tempat lain.
Aliran darah dalam seluruh tubuh menjamin lingkungan
yang tetap, agar semua sel serta jaringan mampu
melaksanakan fungsinya (Dellmann, 1989).
Tulang adalah satu-satunya jaringan terkeras dari
tubuh manusia, yang kedua adalah tulang rawan dengan
kemampuan melenturkan diri. Sebagai unsur pokok dari
sistem rangka, tulang menyokong struktur daging,
melindungi organ vital seperti kranial dan ruang antar
tulang rusuk, dan tulang punggung, tempat di mana sel
darah dibentuk. Tulang juga merupaka tempat penimbunan
kalsium, fosfat, dan ion lain yang bisa dikeluarkan
atau disimpan pada pengontrol tubuh untuk memelihara
konsentrasi ion-ion penting dalam cairan tubuh
(Junqueira, 1996).
Tulang rawan adalah bentuk jaringan ikat khusus yang
berfungsi sebagai penunjang. Tediri dari sel-sel yang
disebut kondrosit, serabut dan matriks yang memiliki
daya regang karena dalam bahan antarsel terdapat
jalinan seranut kolagen dan elastik. Bahan dasar yang
kuat dan kenyal mampu menahan beban. Berdasarkan
perbedaan struktur serabut dan bahan dasar, dikenal
tiga tipe tulang rawan, yakni tulang rawan hialin,
tulang rawan elastik dan tulang rawan fibrosa
(Dellmann, 1989).
Jaringan saraf merupakan jaringan dasar yang hampir
terdapat di seluruh tubuh sebagai jaringan komunikasi.
Jaringan saraf mampu menerima rangsang dari
lingkungannya, mengubah rangsangan tersebut menjadi
impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan
akhirnya pusat akan memberikan jawaban atas rangsangan
tersebut. Rangkaian kegiatan tersebut dapat
terselenggara oleh karena bentuk sel saraf yang khas
yaitu mempunyai tonjolan yang panjang dan bercabang-
cabang. Selain itu, sejenis sel saraf berkemampuan
untuk bersekresi seperti halnya sel kelenjar emdokrin.
Sel saraf demikian dimasukkan dalam kategori
neroendokrin yang sekaligus menjadi penghubung antara
sistem saraf dan sistem endokrin (Subowo, 1992).
Susunan saraf pusat terdiri atas otak yang terdapat
dalam tengkorak dan medula spinalis yang terdapat dalam
kanalis vertebralis dan berhubungan dengan otak pada
bagian paling atasnya. Pada mamalia, massa sel saraf
terutama terletak dalam susunan saraf pusat yang dengan
jelas menggambarkan secara histologis asal epitelial
dari jaringan saraf. Sel-sel ini tersusun rapat dan sel
ini dihubungkan oleh banyak tautan. Tautan pada
jaringan saraf merupakan jenis khusus yang dinamakan
sinaps, dimana rangsangan disalurkan dari sel saraf ke
sel saraf lain dengan memakai substansi transmiter
kimia (Geneser, 1994).
Sitoplasma sel saraf mengandung berbagai macam
organela seperti halnya jenis sel lain. Ciri khas dari
sitoplasma sel neron yaitu adanya bangunan basofil yang
berbentuk sebagai bercak-bercak yang dinamakan
substansi nisl yang tidak lain adalah granular
endoplasmic retikulum yang banyak mengandung bitur-
butir ribosom. Kehadiran bangun tersebut mendukung
adanya kegiatan sintesis protein. Bentuk dan susunan
substansi nissl sangat tergantung dari jenis sel
sarafnya (Subowo, 1992).
Neuron memiliki sifat khusus dalam menerima
rangsangan, suatu fenomena selaput yang memerlukan
gradien tegangan melewati neuron plasmalema, misalnya
suatu selaput polarisasi. Eksitasi adalah sekedar
depolarisasi plasmalema, sebagai hasil pancaran ion
melalui celah protein dalam plasmalema. Suatu neuron
mengalami eksitasi pada daerah masukan, melangsungkan
stimulus ke daerah pengeluaran, dan berakibat sekresi
pada neuron lain atau menuju otot atau kelenjar
( Dellmann, 1989).
Sistem saraf tepi terdiri atas semua jaringan saraf
di luar otak dan medula spinalis. Sistem saraf tepi ini
terdiri atas kelompok-kelompok sel saraf yang disebut
ganglia, jala-jala serat saraf yaitu pleksus dan
berkas-berkas sel saraf yang sejajar membentuk saraf
dan radiks saraf. Saraf-saraf ini muncul berpasangan
dari otak dan medula spinalis, agar satu saraf dari
tiap pasangannya ada pada satu sisi tubuh dan
pasangannnya pada sisi yang lain (Geneser, 1994).
Yang dimaksudkan dengan jaringan pengisi meliputi
semua komponen jaringa saraf yang tidak ikut berfungsi
dalam merambatkan impuls saraf, tetapi bukan jaringan
pengikat oleh karena berasal dari jaringan ektoderm.
Jaringan ini dibedakan untuk sistem saraf pusat dan
sistem saraf perifir. Pada sistem saraf pusat, sel-sel
jaringan pengisi dinamakan neroglia, sedangkan sel
satelit atau sel kapsel dalam ganglion dan sel schwann
dimasukkan dalam neroglia perifir (Subowo, 1992).
III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada 13 Maret 2014, pukul
13:15 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sriwijaya, Indralaya.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu
mikroskop, alat tulis, dan buku gambar. Sedangkan bahan
yang dibutuhkan pada praktikum kali ini berupa seekor
Mus musculus.
3.3 Cara Kerja
Disiapkan mencit yang telah dibunuh dan letakkan di
atas baki, lalu dibedah bagian kepalanya mencit dan
diamati bagian otaknya lalu digambar dan diberi
penjelasan. setelah itu diambil darah mencit sebanyak ±
dua tetes dan diletakkan di atas kaca objek lalu
diamati di bawah mikroskop, gfambar dan diberi
penjelasan.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, maka
didapatkan hasil sebagai berikut :
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Cavidae
Genus : Cavia
Spesies : Cavia cobaya
Nama umum : Marmut
Keterangan:
1. Sitoplasma
2. Lapisan lemak
3. Sel adiposa
4. Membran plasma
Deskripsi:
Jaringan lemak Cavia cobaya
Jaringan lemak pada hewan terdiri dari kumpulan sel-
sel lemak yang menjadi sangat besar. Sel dari jaringan
ini sudah dapat dibedakan sejak terjadi penimbunan
tetes-tetes lemak di dalam sitoplasma sampai terjadinya
penyatuannya yang semakin membesar sehingga inti
bersama sitoplasma terdorong ke tepi. Subowo (1992: 51)
mengemukakan bahwa,”Gambaran sel lemak yang demikian
menyerupai cincin stempel.”.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Murridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus rattus
Nama umum : Tikus
Keterangan:
1. Nukleus
Jaringan Lemak Rattus rattus
2. Lapisan lemak
3. Membran plasma
Deskripsi:
Fungsi dari jaringan lemak beberapa tahun lalu
hanyalah sebatas tempat penimbunan lemak dan pelindung
terhadap ganggua suhu dan mekanik. Namun sekarang
jaringan lemak mempunyai arti penting dalam
metabolisme. Terdapat dua macam jaringan lemak pada
hewan yang berbeda dalam warna, penyebaran,
vaskularisasinya, dan kegiatan metabolismenya. Jaringan
lemak tersebut disebut jaringan lemak putih dan
jaringan lemak coklat (Subowo, 1992).
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Jaringan Adiposa Rattus rattus
Famili : Murridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus rattus
Nama umum : Tikus
Keterangan:
1. Nukleus
2. Sel adiposa
3. Lapisan lemak
Deskripsi:
Jaringan adiposa tersebut terletak dibawah kulit,
dapat ditemukan di sekeliling organ. pada kulit
terakumulasi lebih dalam dari lapisan subkutan. Sel
adiposa disini berperan sebagai alat untuk menjaga suhu
udara panas atau dingin. sedangkan yang berada
disekitar organ berfungsi sebagai jaringan pelindung
bagi organ disekitarnya. Hampir seluruh sitoplasma sel
ditempati lemak, sehingga sitoplasma tinggal sebagai
pembalut tipis (Dellmann, 1989).
Jaringan Adiposa Rattus rattus
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamlia
Ordo : Rodentia
Famili : Murridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Nama umum : Mencit
Keterangan:
1. Serabut Elastin
2. Serabut Kolagen
Deskripsi:
Jaringan pengikat ini mempunyai struktur longgar
karena komponen sel-selnya dipisahkan oleh substansi
interseluler yang nyata. Jaringan pengikat longgar
dengan pembuluh kapilernya tersebar luas di seluruh
Jaringan Ikat Longgar Mus musculus
tubuh, biasanya memberikan tempat kedudukan bagi sel-
sel epitil di atasnya untuk bertumpu, atau di sekitar
sel-sel kelenjar, serabut saraf. Jaringan ikat longgar
juga menyokong dan memberikan nutrisi kepada sel-sel
otot (Subowo, 1992).
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Famili :
Hominidae
Genus : Homo
Spesies : Homo sapiens
Nama umum : Manusia
Keterangan:
1. Eritrosit
Darah Homo sapiens
2. Trombosit
3. Eosinofil
4. Sarkolema
Deskripsi:
Darah dianggap sebagai cairan jaringan penyambung,
karena darah tersusun dari sel-sel dan cairan
“substansi antar-sel”,yaitu plasma darah. Darah
mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh
darah. Jumlah seluruhnya pada orang dewasa sekitar lima
liter atau sekitar tujuh sampai delapan persen berat
badan. Sel-sel darah yaitu eritrosit, leukosit, dan
keping-keping darah bersama disebut unsur-unsur yang
berbentuk (Geneser,1994).
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Murridae
Jaringan Tulang Rawan Rattus rattus
Genus : Rattus
Spesies : Rattus rattus
Nama umum : Tikus
Keterangan:
1. Lakuna
2. Kondrin
3. Perikondrium
Deskripsi:
Tulang rawan (Cartilago) adalah jenis jaringan
penyambung khusus dan seperti jaringan penyambung lain
terdiri atas komponen sel dan komponen ekstraseluler.
Sel tersebut dikenal denga nama kondrosit yang
terisolasi dalam rongga kecil dalam matriks
ekstraseluler yang lebih banyak, yang terdiri atas
serat-serat yang terbenam dalam suatu substansi dasar
(Geneser, 1994).
Jaringan Tulang Rawan Rattus rattus
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Murridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus rattus
Nama umum : Tikus
Keterangan:
1. Tanduk ventral
2. Tanduk dorsal
Deskripsi:
medulla spinalis dibagi dalam segmen-segmen, atas
dasar terbentuknya radiks dorsalis serta radiks
ventralis yang menyususn saraf spinal. sayatan
melintanng sumsum punggung tampak kanalis
sentralis,dikitari oleh substansia grisea berbentuk huruf
Medulla spinalis Rattus rattus
H, yang selanjutnya di sebelah luar dibalut lagi oleh
substansia alba. Sumsum punggung secara bilateral
dibagi dua oleh fisura mediana ventralis dan septum medianum
dorsalis (Dellmann, 1989).
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili :
Columbidae
Genus :
Streptopelia
Spesies : S. bitorquata
Nama umum : Burung puter
Keterangan:
1. Medulla
Cerebellum Streptopelia bitorquata
2. Belahan otak (cerebal
hemisphere)
Deskripsi:
System saraf burung berupa otak dan sum-sum tulang
belakang pada burung. Otak besar dan otak kecil
berkembang dengan baik. Permukaan otak kecil berkembang
dengan baik. Permukaan otak kecil berlipat-lipat
sehingga permukaannya semakin luas. Hal tersebut
menyebabkan burung memiliki keseimbangan yang cukup
baik. Burung mempunyai pusat penglihatan yang sangat
besar. Pusat penglihatan ini merupakan pelebaran dari
otak bagin tengah yang membentuk dua gelembung (Subowo,
1992).
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Cerebellum Columba livia
Famili :
Columbidae
Genus : Columba
Spesies : Columba livia
Nama umum : Merpati
Keterangan:
1. Lobus parietal
2. Lobus oksipital
Deskripsi:
Pada tubuh burung diliputi oleh bulu kecuali pada
bagian kaki cakar tertutup oleh sisik dan paruh
diselubungi oleh zat yang menanduk. Burung termasuk
tetrapoda tetapi sepasang exstremitas anteriornya
mengalami modifikasi membentuk sayap dan sepasang
exstremitas posterior berupa kaki untuk hinggap atau
untuk berenang. Pada bagian kepala terdapat paruh yang
bentuknya bervariasi dan berfungsi untuk mengambil
makanan (Subowo,1992).
Cerebellum Columba livia
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galiformes
Famili :
Phasianidae
Genus : Coturnix
Spesies : Cotrunix coturnix
Nama umum : Burung puyuh
Keterangan:
1. Lobus olfaktorius
2. Ventral lobus optikus
Deskripsi:
Otak burung berkaitan dengan kecerdasan dan
pengukurannya yang berlaku pada burung. Burung telah
Cerebellum Coturnix coturnix
dianggap lebih rendah dalam kecerdasan dibandingkan
dengan mamalia indera peraba dan penciuman yang baik
hanya berkembang pada beberapa kelompok burung. Burung
bergerak dengan cara terbang dan menggunaan kaki pada
sebagian besar spesies. Paruh dan kaki digunakan untuk
memanipulasi makanan dan benda-benda lainnya. Burung
dapat berkomunikasi menggunakan sinyal visual serta
melalui penggunaan panggilan dan nyanyian (Piter,
2005).
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Capra
Spesies : Capra aegagrus
Nama umum : Kambing
Cerebellum Capra aegagrus
Keterangan:
1. Lobus temprolis
2. Hippocampus
Deskripsi:
Otak kambing terbentuk dari dua jenis sel : glia dan
neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi
neuron, sedangkan neuron membawa informasi atau
rangsangan dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal
sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan
neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan
berbagai macam bahan kimia yang disebut
neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada
celah yang dikenal sebagai sinapsis (Gozali, 2013).
V KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan,
didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Jaringan pengikat/ikat didefinisikan sebagai
jaringan yang berfungsi untuk merekatkan atau
pengikat antar jaringan.
2. Jaringan ikat terbagi dalam beberapa jenis seperti,
jaringan ikat padat, jaringan ikat longgar, jaringan
ikat cair, jaringa ikat embrionik, jaringa ikat
dewasa, dll.
3. Jaringan ikat mempunyai fungsi lain di samping
fungsi utama sesuai dengan posisi dan komposisi
jaringan ikat tersebut.
4. Jaringan saraf secar garis besar terbagi dua menjadi
sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer/sistem
saraf tepi.
5. Jaringan saraf berfungsi sebagai penerima rangsang,
meneruskan rangsangan/impuls, dan meneruskan jawaban
dari sistem saraf pusat kepada afektor.
DAFTAR PUSTAKA
Dellmann dan Brown. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner.
Jakarta: UI-Press.
Geneser, Finn. 1994. Buku Teks Histologi. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Hernawati. 2008. Bahan Kuliah Struktur Hewan pada Materi Jaringan Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia: Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA
Junqueira, L.Carlos., J.Carneiro., R.O.Kelley., 1996. Basic Histology. U.S.A.: Lange Medical.
Leonhardt, Helmut. 1973. Human Histology,Cytology and Microanatomy. England: Georg Thieme Publishers.
Subowo. 1992. Histologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.
Tim S.P.H. 2014. Buku Petunjuk Praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan I. Indralaya: Universitas Sriwijaya.
LAMPIRAN
Gambar : Jar.Adiposa R. rattus Gambar: Cerebellum B.PuyuhSumber :Dokumen pribadi Sumber: DokumenPribadi
Gambar : Cerebellum C. Livia Gambar:CerebellumKambingSumber : Dokumen pribadi Sumber:Dokumen pribadi
Gambar: Darah manusia Gambar:Jar.Ikat Longgar mencitSumber:Dokumen Pribadi Sumber:Dokumen pribadi
Gambar:Jar.Lemak C.cobaya Gambar: Jar.Lemak R.rattusSumber:Dokumen Pribadi Sumber: Dokumenpribadi