efektifitas penggunaan model pembelajaran

125
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH MUBTADI’IN PENEROKAN SKRIPSI WULANDARI NIM 208180044 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2022

Upload: khangminh22

Post on 21-Apr-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

ASSURE TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN

KONSEP MATEMATIS SISWA DI MADRASAH

TSANAWIYAH MUBTADI’IN

PENEROKAN

SKRIPSI

WULANDARI

NIM 208180044

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS

TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM

NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2022

i

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

ASSURE TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN

KONSEP MATEMATIS SISWA DI MADRASAH

TSANAWIYAH MUBTADI’IN

PENEROKAN

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

WULANDARI

NIM 208180044

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS

TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM

NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2022

ii

iii

iv

v

vi

PERSEMBAHAN

Bissmillahirrohmanirrahim

Bersama dengan nikmat yang Allah SWT berikan, atas rasa syukur

kupersembahkan skripsi ini kepada:

Bapak ku Kaswandi dan Ibuku Triyatmi yang sudah menyampaikan

perhatian dan rasa kasih sayang untuk membesarkanku, terima kasih

pada seluruh pengabdian, upaya dan do’a yang telah mengiringi

langkahku sampai pada tahap ini.

Keluargaku, adik, embah, bibi, paman, sepupu dan seluruhnya yang

sudah memberikan semangat dan do’a sehingga terselesainya skripsi

ini.

Sahabat-sahabatku (Istiqomah, Hairini, Vella Sufa), sahabat-sahabat

seperjuangan IMMATIK terkhusus , Rizki Walidi yang

selalu memberikan support, serta seluruh pihak yang sudah

mengulurkan bantuan sampai terselesainya skrispi ini.

Terimakasih pada seluruh bantuan, nasihat, semangat dan motivasi

yang diberikan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

vii

MOTTO

قل هل خزة ويزجوا رحمت ربه قاىما يحذر ال ه هو قاوت اواء اليل ساجدا و ام

يستوى الذيه يعلمون والذيه ل يعلمون اوما يتذكز اولوا اللباب

Artinya :

“(Apakah kamu termasuk orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang

yang melaksanakan ibadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena

takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah,

“Apakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang

tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat

menerima pelajaran”. (Q.S. Az-Zumar : 9)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT atas

segala limpahan anugrah dan rahmat yang diberikan-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penulisan proposal ini sebagaimana yang diharapkan. Dan tidak

lupa shalawat dan salam peneliti hadiahkan kepada baginda Rasulullah

Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam berupa ajaran yang haqiqi

lagi sempurna bagi manusia dan merupakan contoh tauladan dalam kehidupan

manusia menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.

Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Peneliti

menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak

yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu peneliti

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd selaku Ketua Prodi Tadris Matematika UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Ali Murtadlo, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan

peneliti dalam menyelesaikan proposal ini.

5. Ibu Vinny Yuliani Sundara, S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang

telah meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan

peneliti dalam menyelesaikan proposal ini.

6. Bapak Hendra Bestari, S.Si, M.Pd. selaku penguji 1 saya yang banyak

memberikan masukan untuk skripsi saya agar lebih baik untuk kedepannya.

7. Bapak Betri Wendra, S.Pd.I, M.Sc selaku penguji 2 saya yang banyak

memberikan masukan untuk skripsi saya agar lebih baik lagi kedepannya.

ix

8. Bapak Mulyono S.Ag, M.Pd.I selaku kepala sekolah dan Bapak Wardi S.Pd

selaku guru Matematika serta Bapak/Ibu guru Madrasah Tsnawiyah

Mubtadi’in Penerokan yang telah memberikan kemudahan kepada peneliti

dalam memperoleh data di lapangan.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Jambi, 07 Februari 2022

Penulis

Wulandari

NIM. 208180044

x

ABSTRAK

Nama : Wulandari

Jurusan : Tadris Matematika

Judul : Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran ASSURE Terhadap

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Di Madrasah

Tsanawiyah Mubtadi’in Penerokan

Penelitian ini membahas tentang Efektifitas Penggunaan Model

Pembelajaran ASSURE Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Mubtadi’in Penerokan pada pokok bahasan

statistika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat efektifitas

dari penggunaan model pembelajaran ASSURE terhadap kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan metode Pre-Eksperimental Design dengan desain penelitian One-

Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik

Cluster Random Sampling, sampel penelitian berjumlah 28 siswa sebagai kelas

eksperimen dengan diterapkannya model pembelajaran ASSURE. Teknik

pengumpulan data menggunakan intrumen tes essay sebanyak 5 soal. Analisis

pada penelitian ini menggunakan uji dan uji N-Gain. Hasil perhitungan pada taraf signifikansi diperoleh dengan

demikian diperoleh ( ) hal ini menunjukkan bahwa

ditolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan dalam penerapan Model

Pembelajaran ASSURE terhadap kemampuan Pemahaman Konsep matematis

siswa dan hasil N-gain diperoleh rata-rata 0,76 dengan persentase sebesar .

Dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan Model Pembelajaran ASSURE

efektif terhadap kemampuan Pemahaman Konsep matematis siswa di madrasah

tsanawiyah mubtadi’in penerokan.

Kata Kunci : Model Pembelajaran ASSURE, Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis.

xi

ABSTRACT

Name : Wulandari

Department : Tadris Mathematics

Title : Effectiveness of Using ASSURE Learning Model on Students'

Ability to Understand Mathematical Concepts at Madrasah

Tsanawiyah Mubtadi'in Penerokan

This study discusses the effectiveness of the use of the ASSURE learning

model on the ability to understand mathematical concepts of students at Madrasah

Tsanawiyah Mubtadi'in Penerokan on the subject of statistics. This study aims to

determine whether there is an effectiveness from the use of the ASSURE learning

model on the ability to understand students' mathematical concepts. This research

is a quantitative research using Pre-Experimental Design method with One-Group

Pretest-Posttest Design research design. The sampling technique used was the

Cluster Random Sampling technique. The research sample consisted of 28

students as an experimental class with the implementation of the ASSURE

learning model. The data collection technique used an essay test instrument as

many as 5 questions. The analysis in this study used the and the N-Gain test.

The results of the calculation at a significance level of 5%

obtained thus obtained this

indicates that is rejected meaning that there is a significant influence in the

application of the ASSURE Learning Model on students' ability to understand

mathematical concepts and the results of N-gain obtained an average of with

a percentage of . Thus, it was concluded that the use of the ASSURE

Learning Model was effective on the ability to understand mathematical concepts

of students at the Islamic boarding school Tsanawiyah Mubtadi'in Penerokan.

Keywords: ASSURE Learning Model, Mathematical Concept Understanding

Ability.

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................... i

Nota Dinas .............................................................................................................. ii

lembar Pengesahan ................................................................................................ iv

Pernyataan Orisinalitas............................................................................................ v

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

MOTTO ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

ABSTRAK .............................................................................................................. x

ABSTRACT ............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5

C. Batasan Masalah........................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ............................. 8

A. Deskripsi Teori ............................................................................................. 8

B. Studi Relevan ............................................................................................. 17

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 19

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 21

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................... 21

B. Pendekatan Desain Penelitian .................................................................... 22

C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel ............................................... 23

xiii

D. Variabel-Variabel Dan Perlakuan Penelitian ............................................. 25

E. Instrumen Penelitian................................................................................... 25

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 32

G. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 37

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 37

B. Analisis Data .............................................................................................. 50

C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 56

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 62

A. Kesimpulan ................................................................................................ 62

B. Saran ........................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64

LAMPIRAN .......................................................................................................... 67

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 persentase Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa ............................. 3

Tabel 2.1 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi .................. 14

Tabel 2.2 Indikator pemahaman konsep ............................................................... 17

Tabel 2.3 Studi Yang Relevan ............................................................................... 17

Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas VIII MTS Mubtadi’in Penerokan .......................... 24

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ...... 29

Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis .......... 30

Tabel 3.4 Kategori Pembagian skor N-Gain ........................................................ 35

Tabel 3.5 Kategori Tafsiran Efektifitas N-Gain ................................................... 35

Tabel 4.1 Skor Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ....... 43

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest ........................................................ 44

Tabel 4.3 Skor Posttest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ...... 46

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Posttest ........................................................ 47

Tabel 4.5 Perbedaan Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa 49

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest ............................................ 50

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas ......................................................................... 51

Tabel 4.8 Nilai Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ............. 51

Tabel 4.9 Perhitungan Untuk Memperoleh Mean Dan SD Nilai Tes Kemampuan

Pemahaman Konsep Matematis Siswa Pada Pretest Dan Posttest ...................... 52

Tabel 4.10 Perhitungan Untuk Memperoleh Skor Efektivitas N-Gain Nilai Tes

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ............................................ 54

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Konsep Kerangka Pikir ............................................................. 20

Gambar 3.1 Denah Lokasi .................................................................................... 21

Gambar 3.2 Desain Penelitian ............................................................................... 23

Gambar 4.1 Hasil Jawaban Siswa Pada Pretest .................................................... 38

Gambar 4.2 Hasil Jawaban Siswa Pada Posttest ................................................... 42

Gambar 4.3 Grafik Poligon Skor Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa ................................................................................................... 44

Gambar 4.4 Grafik Poligon Skor Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa ................................................................................................... 47

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Validasi ................................................................................ 68

Lampiran 2 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah

Mubtadi’inPenerokan.............................................................................................69

Lampiran 3 Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 70

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen ........................................................................... 76

Lampiran 5 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa ................................................................................................... 79

Lampiran 6 Perhitungan Uji Homogenitas Data Hasil Tes Kemampuan

Pemahaman Konsep Matematis ............................................................................ 88

Lampiran 7 Penerapan Model ASSURE Pada Pembelajaran Kelas Sampel ........ 91

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)........................................ 93

Lampiran 9 Dokumentasi .................................................................................... 107

Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 108

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah suatu proses hubungan yang terjadi diantara pendidik

dan peserta didik dalam suatu ranah pembelajaran yang dapat membantu peserta

didik belajar dengan baik. Proses pembelajaran bukan sekedar penyampaian pesan

atau materi, tetapi merupakan kegiatan yang bersifat kompeten yang menuntut

pendidik untuk dapat memanfaatkan keahlian dasar dalam mendidik sehingga

mewujudkan kondisi yang aktif dan efisien.

Matematika merupakan suatu pengetahuan yang bersifat universal yang

menjadi dasar peningkatan teknologi modern. Matematika memiliki fungsi yang

diperlukan untuk mencari solusi dari suatu permasalahan yang terjadi.

Matematika sebagaimana pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat sekolah dasar,

sekolah menengah pertama, bahkan sampai jenjang perguruan tinggi. Matematika

telah menjadi dasar bagi disiplin ilmu lain, karena dalam matematika akan

mendapatkan cara berpikir yang rasional, mendasar, sistematis, kritik dan inovatif

untuk memecahkan masalah sehari-hari.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(Permendikbud) Nomor 22 Tahun 2016 tentang tujuan pembelajaran matematika,

yaitu: (1). Memahami konsep matematika, bagaimana menggambarkan hubungan

antara konsep matematika dan menerapkan algoritma dalam konsep yang

fleksibel, cermat, praktis serta sesuai ketika memecahkan persoalan (2).

Menggunakan penalaran pada pola dan sifat matematika, mengerjakan atau

mengembangkan matematika dalam membangun bukti atau menjelaskan ide, dan

pernyataan matematika, (3). Memecahkan masalah matematika yang meliputi

kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, melengkapi

model, dan memberikan solusi yang tepat, (4). Mengkomunikasikan argumen atau

ide dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas situasi atau

masalah, (5). Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

2

matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam memecahkan masalah (Fibrina

Audina Safitri, 2018:10).

Berdasarkan Permendikbud tersebut, jelas bahwa salah satu tujuan

pembelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami

konsep matematika yang meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep yang

telah dipelajari, kemampuan mengklasifikasikan objek berdasarkan konsep

matematika, menerapkan konsep secara algoritmik, memberikan contoh atau

kontra contoh dari konsep yang dipelajari serta sedang dipelajari, menyajikan

konsep dalam berbagai representasi dan menghubungkan konsep matematika

secara internal atau eksternal.

Menguasai pemahaman konsep matematika yang matang dapat membantu

siswa memecahkan masalah dengan baik. Menurut Angga Murizal, dkk (2012:19)

pemahaman konsep matematika merupakan tujuan penting dalam proses

pembelajaran matematika. Memahami konsep artinya materi yang diajarkan

kepada siswa bukan hanya sekedar menghafal, tetapi lebih dari pemahaman yang

membuat siswa lebih mengerti tentang konsep materi matematika. Pengenalan

konsep matematika dapat terjadi secara induktif dan deduktif. Pengenalan konsep

induktif berupa konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari,

sedangkan pengenalan konsep deduktif meliputi penyajian konsep, definisi, dan

istilah.

Pemahaman konsep matematika akan mempengaruhi pemahaman konsep

selanjutnya, karena matematika merupakan pelajaran yang terstruktur. Sehingga

penguasaan konsep matematika yang matang sangat diperlukan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. Mengingat pentingnya pemahaman konsep

matematika bagi siswa, guru harus merancang pembelajaran dengan baik sehingga

dapat membantu siswa memahami secara bermakna. Karena pemahaman konsep

matematika merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang disampaikan oleh

guru, karena guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang

diharapkan.

Persepsi siswa yang menganggap matematika sulit tidak sebanding dengan

apa yang dilakukan guru untuk memberikan pelajaran dengan baik. Mulai dari

3

metode, strategi, bahkan media pembelajaran yang digunakan dibuat semenarik

mungkin agar mudah dijangkau oleh siswa. Siswa harus dapat menerima pelajaran

dengan baik, masih banyak siswa yang tidak dapat menerima pelajaran dengan

baik dan menganggap matematika itu sulit sehingga penguasaan konsep

matematika siswa belum matang.

Berdasarkan wawancara dengan guru matematika kelas VIII pada tanggal

4 September 2021 di MTs Mubtadi'in Penerokan yaitu Bapak Wardi S.Pd.I,

ditemukan bahwa pengetahuan dasar ketika mengajar matematika adalah

kurangnya konsep siswa dalam menguasai materi matematika. Kurangnya

kesadaran siswa dalam mendengarkan dan memahami materi yang diajarkan oleh

guru membuat siswa sulit untuk menguasai konsep-konsep materi. Salah satu

solusi yang digunakan guru di MTs Mubtadi'in adalah dengan mengajak siswa

untuk mengingat kembali uraian materi dasar yang diajarkan di kelas sebelumnya.

Model pembelajaran matematika yang digunakan di MTs Mubtadi'in

masih berpusat pada guru, kurangnya aktivitas siswa menyebabkan kegiatan

pembelajaran menjadi monoton dan menyulitkan siswa untuk menguasai konsep

yang diberikan. Masalah tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Persentase Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa

No Kelas Jumlah Siswa

Per-Kelas

Jumlah Siswa Persentase

1 VIII 1

2 VIII 2

Jumlah Total

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan

hasil belajar siswa yang diambil dari nilai ulangan harian dengan kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan adalah 70, sebesar 58% dari 57 siswa

kelas VIII MTs Mubtadi'in sebanyak 33 siswa nilai ulangan harian sudah

mencapai nilai KKM dan masih terdapat 42% siswa yang belum memenuhi

kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dapat dikatakan bahwa sebagian siswa masih

4

memiliki kemampuan pemahaman konsep yang belum matang. Masalah ini

menunjukkan bahwa pembelajaran matematika perlu ditingkatkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, salah satu upaya untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika adalah

dengan menggunakan model pembelajaran ASSURE (Menganalisis karakteristik

peserta didik; Menyebutkan tujuan kinerja; Memilih metode, media, dan bahan;

Memanfaatkan, metode media, dan materi; Memerlukan partisipasi siswa;

Evaluasi dan revisi) untuk siswa kelas VIII MTs Mubtadi'in Penerokan. Karena

model pembelajaran ini menuntut guru untuk merancang pembelajaran secara

sistematis.

Model pembelajaran ASSURE merupakan model pembelajaran

berorientasi kelas dengan menggunakan media dan teknologi yang bertujuan

untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan harapan siswa

dapat memahami, menjelaskan, dan menyimpulkan suatu konsep yang diingat dan

diketahui tanpa konsep. Menurut (Sharon, 2011:11) Desain pembelajaran

menggunakan model ASSURE dikembangkan untuk menciptakan kegiatan

pembelajaran yang efektif dan efisien. Desain model pembelajaran ASSURE

dirancang untuk membantu guru merencanakan materi pelajaran secara efektif

mengintegrasikan penggunaan teknologi dan media di dalam kelas. Ada enam

langkah dalam proses pembelajaran ASSURE, antara lain: (1) menganalisis

peserta didik, (2) menentukan standar dan tujuan, (3) memilih metode, media dan

bahan, (4) menggunakan metode, media, dan bahan, (5) partisipasi siswa, dan (6)

keberadaan dan revisi, (Sharon Smaldino, 2011:110).

Penelitian sebelumnya terkait penerapan model pembelajaran ASSURE

yang dilakukan oleh Andi Asma menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran ASSURE termasuk dalam kategori tinggi

dengan skor rata-rata 80,00 dengan persentase 87,5%, sehingga dapat dikatakan

bahwa model pembelajaran ASSURE sudah cukup efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

5

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran

ASSURE Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Di

Madrasah Tsanawiyah Mubtadi’in Penerokan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat

ditarik beberapa masalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang dipakai bersifat teacher center mengakibatkan

siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar.

2. Kurangnya kesadaran siswa dalam memahami konsep dasar matematika.

3. Siswa merasa sukar ketika mengerjakan soal yang berbeda dengan yang

guru ajarkan.

4. Kemampuan memahami konsep matematika siswa masih rendah

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti, untuk menghindari keluasan

penelitian agar tidak melenceng dari ruang lingkup penelitian, maka peneliti

membatasi masalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang diterapkan yaitu model ASSURE dengan

metode diskusi kelompok.

2. Populasi dari penelitian ini yaitu kelas VIII Madrasah Tsanawiyah

Mubtadi’in Penerokan.

3. Kemampuan pemahaman konsep matematis yang diukur dalam penelitian

ini mengacu pada indikator pemahaman konsep.

4. Bahan ajar yang diberikan adalah materi statistika.

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

masalah yang ada maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1. Berapa skor hasil kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

sebelum menggunakan model pembelajaran ASSURE pada siswa kelas

VIII di MTs Mubtadi’in Penerokan?

2. Berapa skor hasil kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

setelah menggunakan model pembelajaran ASSURE pada siswa kelas VIII

di MTs Mubtadi’in Penerokan?

3. Berapa perbedaan skor hasil kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa antara sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran

ASSURE pada siswa kelas VIII di MTs Mubtadi’in Penerokan?

4. Berapa besar efektifitas dari penggunaan model pembelajaran ASSURE

terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengukur berapa skor hasil kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa sebelum menggunakan model pembelajaran ASSURE pada siswa

kelas VIII di MTs Mubtadi’in Penerokan.

2. Mengukur berapa skor hasil kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa setelah menggunakan model pembelajaran ASSURE pada siswa

kelas VIII di MTs Mubtadi’in Penerokan.

3. Mengukur perbedaan skor hasil kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa antara sebelum dan setelah menggunakan model

pembelajaran ASSURE pada siswa kelas VIII di MTs Mubtadi’in

Penerokan.

4. Mengukur besaran efektifitas dari penggunaan model pembelajaran

ASSURE terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

7

F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya perbendaharaan ilmu

pengetahuan dan memberikan manfaat, khususnya dalam dunia pendidikan

mengenai Efektifitas penggunaan model pembelajaran ASSURE terhadap

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

2. Secara Praktis

a. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan motivasi

bagi guru dalam memillih model pembelajaran yang tepat untuk

meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

b. Bagi Siswa

Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan soal-soal

matematika baik dalam lingkup kelompok ataupun individu serta

meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

c. Bagi Peneliti

Sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata satu (S1)

pada progam Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

d. Bagi sekolah

Dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan model pengajaran dalam

peningkatan mutu proses pembelajaran matematika di sekolah.

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teori

1. Pembelajaran Matematika

Upaya dalam menata lingkungan untuk menciptakan suatu situasi dalam

proses pembelajaran agar dapat berlangsung secara optimal disebut sebagai

pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu serangkaian kejadian eksternal yang

diciptakan untuk dapat membantu proses pembelajaran yang bersifat internal

(Gagne dalam Nyayu, 2014:175). Menurut Miarso (dalam Nyayu, 2014:175)

pembelajaran merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan memiliki

tujuan serta terkendali agar seseorang dapat belajar dan memiliki perubahan.

Smith dan Ragan (dalam Nyayu, 2014:175) menyatakan bahwa pembelajaran

merupakan suatu desain yang dapat mengembangkan informasi dan aktivitas yang

bertujuan kepada hasil belajar yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran.

Melihat dari konteks pendidikan formal, pembelajaran adalah pendidikan dalam

proses pembelajaran yang sebagian besar terjadi diruangan kelas.

Matematika memiliki banyak fungsi dan peran terhadap suatu bidang studi

yang lainnya. Hamzah (dalam Nuhuyanan, 2019:10) menyatakan bahwa

matematika adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan logika mengenai suatu

bentuk, susunan besaran, dan konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya

banyak serta terbagi kepada tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.

Matematika adalah suatu bahasa yang berupa lambang-lambang dan hubungannya

diatur dalam aturan yang logis agar dapat dengan mudah dipahami.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran matematika adalah suatu proses interaksi yang terjadi atara pendidik

dan peserta didik dalam suatu lingkungan belajar dengan tujuan agar dapat

memahami lambang-lambang yang telah diatur menurut aturan yang logis.

2. Efektivitas Pembelajaran

Pengertian efektivitas secara umum dapat diartikan seberapa jauh

tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kata efektivitas lebih

mengacu pada tujuan yang telah ditargetkan sebelumnya. Efektivitas

mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu model pembelajaran yang digunakan.

Efektivitas berarti mempunyai nilai, pengaruh atau pengaruh yang efektif, dan

dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dapat memberikan hasil yang

memuaskan, dapat juga dikatakan bahwa efektivitas merupakan penghubung

antara tujuan dan hasil yang telah ditetapkan, serta menunjukkan derajat

kesesuaian antara tujuan yang telah ditetapkan. dan hasil yang dicapai.

Sri Haryani dalam Muchtar (2015:6) menyatakan bahwa pada dasarnya

pengertian umum efektivitas menunjukkan tingkat pencapaian hasil. Dengan kata

lain efektif terhadap hasil yang dicapai. Menurut Suprijono (2015:11) Efektivitas

pembelajaran mengacu pada keberhasilan semua komponen pembelajaran yang

disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran efektif adalah situasi

yang diciptakan oleh pendidik sesuai dengan pedoman kurikulum dan

memperhatikan perbedaan karakteristik peserta didik agar peserta didik dapat

berpikir dengan baik dan belajar secara aktif. Pembelajaran yang efektif

mencakup keseluruhan tujuan pembelajaran baik mental, fisik, maupun sosial.

Menurut Susanto (2016:53) pembelajaran yang efektif merupakan ukuran

keberhasilan seorang guru dalam mengelola kelas. Proses pembelajaran dikatakan

efektif apabila semua siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran,

karena dalam proses pembelajaran kegiatannya terletak pada siswa.

Berdasarkan beberapa pengertian menurut para ahli, dapat disimpulkan

bahwa efektivitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan dengan tercapainya

tujuan pembelajaran yaitu penerapan suatu metode atau media, dalam hal ini

diukur berdasarkan hasil belajar siswa. Jika hasil belajar siswa meningkat (tinggi)

maka model atau media pembelajaran yang digunakan dapat dikatakan efektif,

sebaliknya jika hasil belajar siswa menurun (rendah) maka model atau media

pembelajaran tersebut dianggap tidak efektif.

Menurut (Wahyudi,dkk.2018:80) indikator efektivitas dalam pembelajaran

meliputi:

1. Hasil belajar matematika siswa.

2. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika.

3. Keterlaksanaan pembelajaran.

4. Respon siswa terhadap proses pembelajaran.

Indikator yang mengarah pada penelitian ini adalah aspek pemahaman-

pemahaman konsep siswa. Menurut Trianto (2014:22) Untuk mengetahui

efektivitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menyajikan tes karena hasil tes

dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai aspek proses pembelajaran.

3. Model Pembelajaran ASSURE

a. Pengertian Model Pembelajaran ASSURE

Model pembelajaran adalah seperangkat strategi yang didasarkan pada

landasan teori dan penelitian tertentu yang meliputi latar belakang, prosedur

dalam pembelajaran, sistem pendukung pembelajaran dan evaluasi pembelajaran

pada guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang terukur

(Hanna Sundari, 2015: 109).

Model ASSURE merupakan model pembelajaran yang sistematis yang

menuntut guru untuk merencanakan proses pembelajaran secara efektif. Sesuai

dengan pendapat (Khasanah, 2012) yang mengatakan bahwa model pembelajaran

yang efektif dapat menciptakan kegiatan belajar menjadi. Implementasi model

pembelajaran ASSURE yang memadukan teknologi dan media di dalam kelas.

Model pembelajaran ASSURE merupakan model pembelajaran yang

paling sederhana. Model ini didasarkan pada penggunaan teknologi dan media,

dan dikembangkan melalui pemilihan dan penggunaan bahan ajar serta peran

siswa dalam proses pembelajaran (Personal, 2011). Perancangan model

pembelajaran ASSURE merupakan perencanaan yang dapat membantu bagaimana

merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih model dan materi,

serta mengembangkannya (Hasanah, 2013: 58).

Model pembelajaran ASSURE memiliki beberapa metode yang dapat

digunakan seperti pembelajaran kooperatif, penemuan, pemecahan masalah,

diskusi, latihan berulang, tutorial, demo, presentasi, permainan dan simulasi.

Model pembelajaran ASSURE merupakan singkatan dari komponen atau langkah

penting yang terkandung di dalamnya, yaitu: menganalisis karakteristik siswa;

menetapkan tujuan pembelajaran (menyebutkan tujuan kinerja); memilih metode,

media dan bahan pembelajaran (memilih metode, media dan bahan,

memanfaatkan bahan); memaksimalkan keterlibatan siswa (membutuhkan

partisipasi siswa); evaluasi dan revisi (evaluasi dan revisi) (Pribadi, 2011).

Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran ASSURE adalah model pembelajaran di kelas dengan

memanfaatkan media dan teknologi dengan tujuan agar proses pembelajaran lebih

efektif dan efisien.

b. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran ASSURE

1) Kelebihan Model Pembelajaran ASSURE

a) Memiliki berbagai komponen dibandingkan dengan model materi ajar.

Komponen tersebut diantaranya: analisis pembelajaran, strategi

pembelajaran, sistem penyampaian, penilaian proses belajar dan

penilaian belajar.

b) Ada berbagai kegiatan pada evaluasi.

c) Mengutamakan partisipasi dalam proses pembelajaran seperti

pembuatan kelompok dan tim belajar mandiri, serta pemberian tugas

yang bertujuan untuk memicu aktivitas siswa.

d) Guru harus memiliki keterampilan dalam menyampaikan materi dan

mengelola kelas, serta mampu memanfaatkan media, metode, bahan

ajar secara optimal.

e) Model pembelajaran ini sangat sederhana dan dapat diterapkan oleh

guru sendiri.

2) Kelemahan Model Pembelajaran ASSURE

a) Ada tugas tambahan dari guru.

b) Diperlukan upaya khusus dalam mengarahkan siswa untuk

mempersiapkan kegiatan belajar mengajar (Dewi Salma

Prawiradilaga, 2008).

c. Langkah-Langkah Model Pembelajaran ASSURE

1) Analyze learner characteristics (Analisis karakter siswa)

Tahap awal dalam pembelajaran adalah menganalisis siswa dengan tujuan

untuk mengenali karakteristik siswa. Setiap siswa memiliki karakteristik yang

berbeda-beda. Seorang guru tidak dapat menyamai semua karakter siswa, karena

setiap peserta memiliki keragaman suku bangsa. Sebagai seorang pendidik, Anda

harus memiliki rasa kemanusiaan yang nantinya akan membantu dalam

memahami karakter peserta didik (Routldge, 2003). Beberapa aspek karakter

siswa yang harus diketahui oleh guru yaitu karakteristik umum, kompetensi

khusus yang dimiliki siswa sebelumnya, gaya belajar siswa, dan motivasi siswa.

Karakteristik umum menurut Chuickshank, antara lain kondisi sosial

ekonomi, faktor budaya, jenis kelamin, pertumbuhan, gaya belajar, dan

kemampuan belajar. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.

Menurut Gregorc dalam Butler ada 4 gaya belajar, yaitu concrete sequential

learning (gaya belajar langsung dan sistematis) concrete random (gaya belajar

dengan pendekatan trial and error, biasanya anak yang memiliki gaya belajar ini

lebih menyukai metode permainan dan simulasi), abstract sequential gaya belajar

yang cepat dalam memahami pesan, informasi verbal dan simbol), abstrak acak

(gaya belajar yang memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan pesan dan

informasi yang disampaikan melalui media) (Pribadi, 2011).

Setelah menganalisis aspek-aspek di atas, guru harus melakukan penilaian

atau pengukuran untuk mengetahui perilaku dan tingkat perkembangan anak.

Penilaian ini memiliki beberapa manfaat yaitu mendukung belajar anak,

mengidentifikasi apakah anak berkembang normal atau berkebutuhan khusus,

program pembelajaran, memantau kebutuhan anak sebagai bentuk tanggung jawab

guru (Lara Fridani, 2010). Untuk itu pengukuran sangat penting dalam analisis

karakteristik siswa. Setelah guru dapat menganalisis karakter siswa, selanjutnya

guru dapat menyiapkan metode, media, dan materi pembelajaran yang sesuai

dengan karakter siswa.

2) State performance objectives (Menetapkan kompetensi)

Guru menentukan tujuan sesuai dengan silabus atau kurikulum. Tujuan ini

merupakan gambaran kompetensi, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

akan dimiliki siswa setelah melalui proses pembelajaran. Tujuan ini juga

bermuara pada evaluasi dan hasil belajar siswa.

3) Select methods, media, and materials (Memilih metode, media, dan bahan

ajar)

Pada tahap ini guru harus memiliki kemampuan untuk memilih metode,

media, dan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa. Kesesuaian dalam

memilih komponen pembelajaran dapat mempengaruhi efektifitas, efisiensi dan

daya tarik siswa dalam belajar. Metode, media, bahan ajar sangat berpengaruh

dalam kegiatan proses pembelajaran.

4) Utilize materials (Pemanfaatan bahan ajar dan media pembelajaran)

Tahap selanjutnya adalah guru harus terampil menggunakan media dan

bahan ajar serta memanfaatkannya dengan baik dan menggunakan metode yang

telah dipilih. Selain ketiga komponen tersebut, guru juga harus menyiapkan kelas,

dan fasilitas pendukungnya (Pribadi, 2011).

5) Requires learner participation (Melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran)

Proses pembelajaran akan efektif, efisien, dan menarik ketika siswa

berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Jika siswa aktif dalam proses

pembelajaran maka akan memudahkan siswa dalam memahami materi yang

diberikan oleh guru, dan menumbuhkan motivasi belajar siswa.

6) Evaluate and revise (Evaluasi dan revisi)

Tahap terakhir adalah mengevaluasi dan merevisi. Tahap ini bertujuan

untuk menilai efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran serta penilaian hasil

belajar siswa. Dalam evaluasi untuk menilai keefektifan proses pembelajaran

yaitu dengan melihat ketercapaian tujuan pembelajaran, melihat penggunaan

metode, media, dan bahan ajar dalam membantu proses pembelajaran, dan melihat

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Revisi dilakukan bila hasil evaluasi

belum memuaskan. Dalam revisi tersebut guru memperbaiki komponen

pembelajaran yang efektif agar pembelajaran dapat berjalan lancar dan efisien

(Perbadi, 2011).

3. Indikator Materi Pembelajaran

Topik atau materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

adalah materi statistika. Materi statistika dipilih karena materi ini tersedia di

semester genap dan sesuai dengan jadwal penelitian. Berikut Indikator Pencapaian

Kompetensi Dasar dan Kompetensi berdasarkan Permendikbud Tahun 2016

Nomor 24 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016).

Tabel 2.1

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi

3.10. Menganalisis data berdasarkan

distribusi data, nilai rata-

rata, median, modus, dan

sebaran data untuk

mengambil kesimpulan,

membuat keputusan, dan

membuat prediksi.

3.10.1 Menganalisis data bedasarkan nilai

rata-rata untuk mengambil

kesimpulan, membuat keputusan,

dan membuat prediksi.

3.10.2 Menganalisis data bedasarkan

median untuk mengambil

kesimpulan, membuat keputusan,

dan membuat prediksi.

3.10.3 Menganalisis data bedasarkan

modus untuk mengambil

kesimpulan, membuat keputusan,

dan membuat prediksi.

4.10. Menyajikan dan menyelesaikan

masalah yang berkaitan

dengan distribusi data, nilai

rata-rata, median, modus,

4.10.1 Menyajikan masalah yang

berkaitan dengan nilai rata-rata.

4.10.2 Menyajikan masalah yang

berkaitan dengan median.

dan sebaran data untuk

mengambil kesimpulan,

membuat keputusan, dan

membuat prediksi.

4.10.3 Menyajkan masalah yang berkaitan

dengan modus.

4.10.4 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan nilai rata-rata

untuk mengambil kesimpulan,

membuat keputusan, dan

membuat prediksi.

4.10.5 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan median untuk

mengambil kesimpulan, membuat

keputusan, dan membuat prediksi.

4.10.6 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan modus untuk

mengambil kesimpulan, membuat

keputusan, dan membuat prediksi.

4. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Pemahaman merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam

proses pembelajaran, karena dengan memiliki pemahaman siswa akan lebih

mudah dalam memecahkan berbagai masalah.

Menurut Anas Sudijono (2011:50) pemahaman adalah kemampuan yang

dimiliki seseorang untuk mengingat dan memahami sesuatu setelah sesuatu

diketahui dan diingat. Pemahaman adalah kemampuan yang menuntut siswa untuk

memahami dan memahami apa yang diajarkan, mengetahui apa yang

dikomunikasikan, dan mampu memanfaatkan isinya tanpa harus mengaitkannya

dengan hal lain. Kemampuan ini terbagi menjadi tiga, yaitu menerjemahkan,

menafsirkan dan ekstrapolasi (Abdul Majid, 2014: 46). Selain itu, Agus Purwanto

menyatakan bahwa pemahaman adalah suatu tingkat kemampuan yang dimiliki

siswa dengan harapan dapat memahami konsep, situasi dan fakta yang mereka

ketahui.

Menurut Fajar Sadiq, konsep berarti suatu gagasan abstrak yang

memungkinkan seseorang untuk mengklasifikasikan suatu objek dan dijelaskan

apakah objek tersebut merupakan contoh atau bukan contoh dari suatu konsep

(Neneng Khoiriyah, 2017:8). Konsep-konsep dalam matematika disusun secara

berurutan dari konsep-konsep yang paling dasar sehingga konsep-konsep

sebelumnya dapat digunakan untuk mempelajari konsep-konsep selanjutnya.

Menurut Gusniwati (2015:30) adalah kemampuan yang dimiliki seseorang

untuk menemukan ide-ide abstrak dalam matematika kemudian ide-ide tersebut

diklasifikasikan ke dalam objek yang biasanya dinyatakan dalam istilah dan

kemudian menjadi contoh dan bukan contoh, dengan harapan seseorang dapat

memahami suatu konsep dengan jelas. Pemahaman konsep juga dapat diartikan

sebagai kemampuan mengamati, berpikir, dan bertindak yang ditunjukkan siswa

dalam memahami definisi, makna khusus, hakikat dan inti/isi matematika serta

kemampuan memilih prosedur yang tepat dalam memecahkan suatu masalah.

Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional

Nomor 506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2004 bahwa indikator

pemahaman konsep matematika meliputi:

a. Mengembalikan konsep yang telah dipelajari.

b. Mengklasifikasikan benda menurut sifat-sifat tertentu menurut konsepnya.

c. Berikan contoh dan bukan contoh konsep.

d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

e. kondisi yang diperlukan atau cukup dari suatu konsep.

f. Menggunakan dan memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi

tertentu.

g. Menerapkan konsep atau algoritma untuk pemecahan masalah.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

memahami konsep matematika adalah kemampuan siswa untuk memahami,

menjelaskan, dan menyimpulkan suatu konsep matematika yang diingat dan

diketahui, sehingga dapat dengan mudah menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan matematika.

Kemampuan memahami suatu konsep yang baik akan memudahkan siswa

dalam memahami konsep konsep selanjutnya dan memudahkan siswa dalam

menyelesaikan matematika. Untuk mengetahui perkembangan pemahaman konsep

siswa dapat dilakukan dengan mengamati apakah indikator pemahaman konsep

siswa meningkat. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tes pemahaman

konsep.

Adapun indikator pemahaman konsep matematis yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini yaitu :

Tabel 2.2

Indikator pemahaman konsep

Dimensi Indikator pemahaman konsep matematis

Pemahaman konsep

siswa

Menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari

Menyajikan konsep dalam berbagai representasi

Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada

pemecahan masalah

(Karunia & Mokhammad, 2017:81)

B. Studi Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan model pembelajaran ASSURE

yaitu:

Tabel 2.3

Studi Yang Relevan

No Nama Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Jenis

Penelitian

Persamaan Dan

Perbedaan

1. Widia Maya

Sari dan

Endang

Susiloningsih

Penerapan Model

Assure Dengan

Metode Problem

Solving Untuk

Penelitian

eksperimen dengan

metode Problem

Solving. Setelah

Sama- sama

menggunakan

model pembelajaran

ASSURE.

(2015) Meningkatkan

Keterampilan

Berpikir Kritis

dilakukan penelitian

ternyata hasil belajar

siswa pada

eksperimen

mengalami

peningkatan

dibandingkan

dengan kelas

kontrol.

Perbedaannya yaitu

penelitian ini

digunakan pada

mata pelajaran

kimia dan variabel

Y yang diteliti

adalah keterampilan

berfikir kritis.

2. Andi

Asma(2021)

Pengaruh Model

Pembelajaran

Assure Terhadap

Kreativitas Dan

Hasil Belajar

Matematika

Peserta Didik

Jenis penelitian

eksperimental

dengan model

rancangan factorial

design. Setelah

dilakukan penelitian

ternyata terdapat

perbedaan hasil

belajar pada siswa

eksperimen dan

kelas kontrol.

Sama-sama

menggunakan

model pembelajaran

ASSURE.

Perbedaannya yaitu

penelitian ini

bersifat eksperimen

dan variabel Y yang

digunakan adalah

hasil belajar siswa,

sedangkan

penelitian yang

akan saya lakukan

bersifat kuantitatif

dengan variabel Y

yaitu kemampuan

pemahaman konsep

matematis siswa.

3. Fransisco Danil

C,dkk (2018)

Pembelajaran

Matematika

Dengan

Penelitian ini

merupakan

penelitian kuantitatif

Sama-sama

menggunakan

model pembelajaran

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir adalah model konseptual mengenai bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting (Sugiyono, 2015:91). Proses pembelajaran dinyatakan berhasil atau

efektif apabila dapat menghasilkan aktivitas dan pemahaman konsep yang baik

bagi siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya peningkatan model

pembelajaran yang efektif dalam memahami konsep matematis siswa. Model

pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk memperbaiki pemahaman konsep

matematis siswa salah satunya adalah model pembelajaran ASSURE. Model

ASSURE diharapkan mampu membuat siswa memahami konsep matematis.

Untuk memudahkan dalam pemahaman tersebut, maka alur kerangka kerja

yang digambarkan secara praktis mengenai “Efektifitas Penggunaan Model

Pembelajaran ASSURE Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Mubtadi’in Penerokan” pada peta konsep berikut

ini:

Menggunakan

Model Assure

Pada Materi

Logaritma

dengan populasi

dalam seluruh siswa

kelas X SMA

Muhammadiyah

Sendang Agung

Setelah dilakukan

penelitian ternyata

terdapat perbedaan

hasil belajar pada

siswa eksperimen

dan kelas kontrol.

ASSURE.

Perbedaannya yaitu

penelitian ini

dilakukan di SMA

sedangkan

penelitian yang

akan saya lakukan

di MTS.

Gambar 2.1 Peta Konsep Kerangka Pikir

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban dari peneliti berdasarkan teori yang belum

dibuktikan (jawaban sementara) terhadap rumusan masalah penelitian, dimana

rumusan masalah penelitian sudah dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono,

2015:96).

Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

“Terdapat Efektifitas penggunaan model pembelajaran ASSURE terhadap

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa di Madrasah Tsanawiyah

Mubtadi’in Penerokan”.

1. Model pembelajaran masih bersifat teacher center sehingga guru lebih

aktif ketika proses pembelajaran.

2. Kurangnya kesadaran siswa dalam memahami konsep dasar

matematika.

3. Siswa merasa sukar ketika mengerjakan soal yang berbeda dengan yang

guru ajarkan.

4. Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa masih rendah

Sumber Masalah Pembelajaran

Matematika

Pretest

Penerapan model pembelajaran

ASSURE

Mengetahui efektifitas penggunaan model pembelajaran ASSURE terhadap

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa di MTs Mubtadi’in

Penerokan

Posttest

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di sekolah Madrasah Tsanawiyah Mubtadi’in

Penerokan yang terletak di JL. Bajubang Darat Km. 42 Desa Penerokan

Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari. Penelitian ini dilakukan pada siswa

kelas VIII semester genap tahun ajaran 2021/2022. Berikut denah lokasinya:

Gambar 3.1 Denah Lokasi

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022

pada tanggal 19 Januari s.d 17 Februari 2022. Sekolah ini dipilih menjadi tempat

penelitian karena sekolah ini adalah lokasi observasi awal yang peneliti lakukan

ketika memulai pengerjaan skripsi.

B. Pendekatan Desain Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif karena karakteristik dari penelitian yang dilakukan sesuai dengan ciri-

ciri penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memandang tingkah laku

manusia dapat diramal dari realitas sosial, objektif dan dapat diukur. Pendekatan

kuantitatif juga merupakan pendekatan yang paling baik untuk pengujian atau

penjelasan teori.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen.

Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2015:107).

Penelitian eksperimen dimaksudkan untuk mengetahui kemurnian pengaruh X

terhadap Y dimana variabel X adalah model pembelajaran ASSURE dan variabel

Y adalah kemampuan pemahaman konsep matematis.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Pre-

Eksperimental Design, karena pada penelitian ini tidak terdapat kelas kontrol

sebagai kelas pembanding. Tujuan digunakan desain penelitian ini adalah untuk

melihat efektifitas penggunaan suatu model pembelajaran pada satu kelas sampel

tanpa adanya kelas kontrol. Salah satu bentuk dari Pre-Eksperimental Design

yang digunakan dalam penelitian adalah One-Group Pretest-Posttest Design.

”Dalam perancangan ini terdapat pretest, sebelum diberi tindakan. Dengan

demikian hasil tindakan yang diterapkan dapat diketahui lebih akurat, karena

dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi tindakan” ( Sugiyono,

2015:110).

Peneliti akan menguji coba kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa dengan cara memberikan pretest, sebelum menerapkan model pembelajaran

ASSURE pada materi statistik, kemudian membandingkannya dengan

memberikan posttest setelah menerapkan model pembelajaran ASSURE pada

materi statistik.

Menurut Sugiyono (2015:111) rancangan One-Group Pretest-Posttest Design

berbentuk sebagai berikut:

Gambar 3.2 Desain Penelitian

Keterangan:

: Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

: Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

X : Treatment atau perlakuan penerapan model pembelajaran ASSURE

Adapun langkah-langkah dari desain ini adalah:

a. Lembar soal pretest siswa pada subjek sebelum diberikan tindakan.

Kemudian dihitung rata-rata untuk mengetahui pemahaman konsep matematis

siswa.

b. Kenakan perlakuan (X), yaitu penggunaan model pembelajaran ASSURE

pada subjek yang diberikan pretest selama jangka waktu tertentu.

c. Lembar soal posttest siswa untuk melihat kembali nilai rata rata dan

tingkat pemahaman konsep matematis siswa.

d. Bandingkan rata-rata jumlah siswa antara pretest dan posttest untuk melihat

perbedaan skor rata-rata pemahaman konsep martematis siswa sebelum dan

sesudah menggunakan model pembelajaran ASSURE atau pengaruh yang

ditimbulkan dari model pembelajaran yang diterapkan tersebut terhadap

pemahaman konsep matematis siswa.

C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan (Sugiyono, 2015:117).

𝑶𝟏 X 𝑶𝟐

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTS Mubtadi’in

Penerokan tahun ajaran 2021/2022.

Tabel 3.1

Jumlah siswa kelas VIII MTS Mubtadi’in Penerokan

No Kelas Jumlah

1 VIII 1 28

2 VIII 2 29

Jumlah 57

Sumber : Dokumentasi Mts Mubtadi’in Penerokan

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2015:118). Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik cluster random sampling atau sampel kelompok dalam hal

ini dapat dimaknai kelas atau kelompok sosial tertentu yang bila tidak dipilih

perkelompok akan mengganggu jalannya penelitian.

Pengambilan sampel dengan cluster random sampling dilakukan dengan cara

pengundian sebagai berikut:

1. Peneliti menyediakan lembar undian sebanyak populasi kelas VIII yang

ada, yaitu sebanyak dua lembar kertas undian. Lembar undian tersebut

bertuliskan kelas VIII 1 dan VIII 2.

2. Peneliti mengundi dengan satu kali undian, dimana lembar udian yang

muncul dijadikan sebagai sampel dan diberikan perlakuan dengan model

pembelajaran ASSURE.

Berdasarkan hasil pengundian pada kelas populasi didapatkan sampel

penelitian yaitu siswa kelas VIII 1 dengan jumlah siswa yaitu 28 orang. Sampel

tersebut akan diberikan perlakuan dengan memakai model pembelajaran

ASSURE.

D. Variabel-Variabel Dan Perlakuan Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

mengenai hal tersebut, kemudian ditarik sebuah kesimpulan (Sugiyono, 2015:60)

Macam-macam variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi :

1. Variabel Independen, variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,

predictor, antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat).

2. Variabel Dependen, sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015:61).

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat terindentifikasikan bahwa

penelitian ini mengandung dua variabel, yaitu :

1. Variabel bebas ( X ) yakni model pembelajaran ASSURE merupakan

perlakuan pada siswa kelas VIII pada materi statistik (mean, modus,

median). Pelaksanaannya disesuaikan dengan tahap-tahap penggunaan

model pembelajaran ASSURE.

2. Variabel terikat ( Y ) yakni kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa. Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang

dimaksud adalah kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap

pelajaran matematika setelah diberi perlakuan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2015:148).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes Hasil Belajar

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini instrumen

yang digunakan adalah “tes” dan perangkat pembelajaran berupa RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Tes dalam penelitian ini digunakan

untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematika siswa terhadap

materi yang telah diberikan. Bentuk tes yang diberikan adalah berbentuk

uraian. Cara pemberian skornya adalah sebagai berikut:

Skor

Data yang diperoleh digunakan untuk mengukur keefektifan penggunaan

model pembelajaran ASSURE terhadap kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa.

2. Catatan peneliti selama proses pembelajaran (Non tes)

Catatan peneliti selama proses pembelajaran bertujuan untuk melihat

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu

komponenya adalah keaktifan dan pasrtisipasi siswa dalam berdiskusi

kelompok.

1. Model Pembelajaran ASSURE

a. Definisi Konseptual

Model pembelajaran ASSURE merupakan model desain pembelajaran

yang dikembangkan untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan

efisien. Model pembelajaran ini menggambarkan langkah-langkah yang sistematik

dan menyeluruh tentang aktivitas yang dilakukan untuk medesain program

pembelajaran yang sukses (Pribadi, 2011). Model pembelajaran ASSURE

berorientasi pada kelas dengan memanfaatkan media dan teknologi yang bertujuan

untuk menciptakan pembelajaran menjadi efektif dan efisien.

b. Definisi Operasional

Pembelajaran ASSURE terdiri dari enam tahapan yaitu 1). Analyze learner

characteristics (Analisis karakter siswa), 2). State performance objectives

(Menetapkan kompetensi), 3). Select methods, media, and materials (Memilih

metode, media, dan bahan ajar), 4). Utilize materials (Pemanfaatan bahan ajar dan

media pembelajaran), 5). Requires learner participation (Melibatkan siswa dalam

proses pembelajaran), 6). Evaluate and revise (Evaluasi dan revisi).

Pembelajaran ASSURE pada penelitian ini berfokus pada tahap pemilihan

metode, media dan bahan ajar serta melihat keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode diskusi

kelompok dan media yang digunakan adalah media Powerpoint (PPT).

Langkah-langkah metode diskusi adalah:

1. Memilih topik yang akan didiskusikan, pada penelitian ini topik yang akan

dibahas yaitu materi statistika.

2. Membentuk kelompok diskusi yang terdiri dari 5-6 anggota setiap

kelompok dan dipimpin oleh seorang ketua dan seorang notulen.

Pembagian anggota kelompok dilakukan secara acak.

3. Setiap kelompok melakukan diskusi secara bersamaan dengan

memperhatikan media powerpoint yang disediakan, sedangkan guru

memperhatikan dan memberi petunjuk bila diperlukan.

4. Laporan hasil diskusi, hasil diskusi dilaporkan secara tertulis oleh setiap

kelompok kemudian akan diadakan forum diskusi untuk menanggapi

setiap laporan.

2. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

a. Definisi Konseptual

Kemampuan memahami konsep matematika adalah kemampuan siswa

untuk memahami, menjelaskan, dan menyimpulkan suatu konsep matematika

yang diingat dan diketahui tanpa menghafal, sehingga siswa dapat dengan mudah

memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah matematika. Kemampuan

memahami konsep yang baik akan memudahkan siswa dalam memahami konsep

selanjutnya dan memudahkan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.

Kemampuan memahami konsep matematika dalam penelitian ini merupakan

kemampuan individu dalam menyerap dan memahami ide-ide matematika. Tujuan

yang ingin dicapai dari pemahaman konsep ini adalah untuk menunjukkan

pemahaman terhadap konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan

hubungan antar konsep dan menerapkan konsep secara luwes, akurat, efisien dan

tepat dalam pemecahan masalah.

b. Definisi Operasional

Kemampuan pemahaman konsep matematis dalam penelitian ini adalah

kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep yang dapat dilihat dari

penyelesaian soal-soal yang diberikan sesuai dengan indikator pemahaman konsep

yaitu:

1) Menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari yaitu kemampuan siswa

untuk mengungkapkan kembali apa yang telah dikomunikasikan

kepadanya.

2) Menyajikan konsep dalam berbagai representasi adalah kemampuan siswa

dalam memaparkan konsep secara berurutan dan sistematis.

3) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah adalah

kemampuan siswa menggunakan konsep serta prosedur dalam

menyelesaikan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Kemampuan pemahaman konsep pada penelitian ini akan dilihat dari nilai

pretest dan posttest. Sebelum diberi perlakuan siswa akan diberikan soal pretest

untuk melihat kemampuan awal siswa, setelah diberikan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran ASSURE siswa akan diberikan soal posttest

untuk melihat apakah terdapat perbedaan hasil antara nilai pretest dan posttest.

Secara operasional pemahaman konsep matematis siswa adalah skor yang

diperoleh siswa atas kemampuannya dalam menjawab soal uraian matematika

yang didasari pada indikator pemahaman konsep matematis. Soal uraian yang

diberikan berjumlah 5 soal. Dengan nilai maksimal yang akan diperoleh siswa

adalah 100 dan minimal 0.

3. Kisi-Kisi Instrumen Tes

Kisi-kisi kemampuan pemahaman konsep matematika siswa merupakan

pedoman peneliti dalam membuat butir-butir soal uraian yang akan diberikan

kepada subyek penelitian. Berikut adalah kisi-kisi instrumen tes kemampuan

pemahaman konsep matematika siswa (Karunia & Ridwan Yudhanegara,

2017:81).

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

No Indikator Pemahaman

Konsep

Indikator Soal Nomor

Soal

1 Menyatakan ulang konsep

yang telah dipelajari.

Menyelesaikan

permasalahan yang

berkaitan dengan ukuran

pemusatan data tunggal.

5

2 Menyajikan konsep dalam

berbagai representasi.

Menyelesaikan

permasalahan yang

berkaitan dengan modus dan

median data tunggal

1

3 Menyajikan konsep dalam

berbagai representasi.

Menyelesaikan

permasalahan yang

berkaitan dengan ukuran

pemusatan data kelompok.

2

4 Mengaplikasikan konsep

atau algoritma pada

pemecahan masalah.

Menyelesaikan soal cerita

yang berkaitan dengan

mean.

3

5 Mengaplikasikan konsep

atau algoritma pada

pemecahan masalah.

Menyelesaikan

permasalahan yang

berkaitan dengan ukuran

pemusatan data dengan

menggunakan diagram

lingkaran.

4

Jumlah 5

Sedangkan pedoman penskorannya disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.3

Rubrik Penilaian Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

No Indikator Realisasi Skor

1. Menyatakan ulang

konsep yang telah

dipelajari

Tidak ada jawaban atau tidak ada ide

matematika yang muncul sesuai dengan

soal

0

Ide matematika telah muncul namun

belum dapat menyatakan ulang konsep

dengan tepat dan hanya sedikit yang

benar

1

Dapat menyatakan ulang sebuah konsep

namun belum dapat dikembangkan dan

masih separuh yang benar

2

Dapat menyatakan ulang sebuah konsep

sesuai dengan definisi namun masih ada

sedikit kesalahan.

3

Dapat menyatakan ulang suatu konsep

sesuai dengan konsep yang dimiliki

objek, telah dapat dikembangkan dan

jawaban benar

4

2. Menyajikan konsep

dalam berbagai

representasi

Tidak ada jawaban atau tidak ada ide

matematika yang muncul sesuai dengan

soal.

0

Ide matematika telah muncul namun

belum dapat menyajikan konsep dalam

berbagai representasi matematis dan

hanya sedikit yang benar.

1

Dapat menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis masih 2

separuh yang benar.

Dapat menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis namun

masih ada sedikit kesalahan.

3

Dapat menyajikan konsep dalam bentuk

representasi matematika yang benar. 4

3. Mengaplikasikan

konsep atau

algoritma pada

pemecahan masalah

Tidak ada jawaban atau tidak ada ide

matematika yang muncul sesuai dengan

soal.

0

Ide matematika telah muncul namun

belum dapat mengaitkan berbagai konsep

matematika dan hanya sedikit yang benar

1

Dapat mengaplikasikan berbagai konsep

matematika namun masih separuh yang

benar

2

Dapat mengaplikasikan berbagai konsep

matematika namun masih ada sedikit

kesalahan.

3

Mampu mengaplikasikan berbagai

konsep matematika dan memilih prosedur

dengan benar.

4

(Abdul Majid. 2014:195)

4. Kalibrasi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar

siswa, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai

materi yang telah diberikan. Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah

Nilai Siswa 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

serangkaian pernyataan atau latihan yang digunakan untuk mengukur

keterampilan pengetahuan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

untuk mengukur pemahaman konsep matematika siswa. Tes yang digunakan

adalah tes esai dengan 5 soal yang divalidasi menggunakan validitas konstruk.

Sebelum tes dilakukan, soal tes harus divalidasi terlebih dahulu oleh ahli yang

disebut validator. Tes yang digunakan dalam penelitian perlu diuji validitasnya

agar ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sesuai, sehingga benar-

benar menilai apa yang seharusnya dinilai. Uji validitas yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan uji validitas rasional, yaitu validitas konstruksi dan

validitas isi. Validitas konstruksi adalah uji validitas dengan meminta pendapat

ahli tentang instrumen yang telah disusun, mungkin para ahli akan memberikan

keputusan berupa instrumen yang dapat digunakan tanpa perbaikan, ada

perbaikan, dan mungkin dirombak total. Sedangkan validitas isi adalah uji

validitas dengan cara membandingkan isi instrumen dengan materi pelajaran yang

diajarkan (Sugiyono, 2015:182).

Secara teknis, uji validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu

dengan menggunakan instrument grid, atau matriks pengembangan instrumen.

Dalam kisi-kisi tersebut terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak

ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah diuraikan dari

indikator. Dengan kisi-kisi instrumen, pengujian validitas dapat dilakukan dengan

mudah dan sistematis oleh tim validitas pertanyaan atau instrumen.

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data-data yang

digunakan berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan

rumus uji liliefors karena sampel kurang dari 30, dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Pengamatan dijadikan bilangan baku dengan

menggunakan rumus:

( dan masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan

baku sampel).

b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang .

c. Selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau sama

dengan . Jika proporsi ini dinyatakan oleh maka

.

d. Hitunglah selisih kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. sebutlah harga terbesar ini dengan .

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, dibandingkan dengan nilai

kritis atau untuk taraf nyata yang dipilih.

Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa data berdistribusi normal jika

yang diperolah dari data pengamatan melebihi . Dalam hal

lainnya hipotesis nol diterima (Sudjana, 2005:466).

2. Uji Homogenitas Varians Populasi

Pengujian ini dilakukan karena peneliti akan menggeneralisasikan hasil

penelitian terhadap populasi penelitian. Dalam arti bahwa apabila data yang

diperoleh homogen maka kelompok-kelompok sampel berasal dari populasi yang

sama. Untuk menguji homogen data test pemahaman konsep digunakan uji

dengan rumus sebagai berikut:

Kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika , Tidak Homogen

Jika , Homogen

Dengan didapat dari distribusi dengan derajat kebebasan masing-masing

sesuai dengan dk pembilang dan dk penyebut pada taraf .

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji “ ” (uji t

berpasangan). Uji “t” berpasangan adalah pengujian yang digunakan untuk

membandingkan selisih skor rata-rata pretest dan posttest dari dua sampel yang

berpasangan dengan asumsi data berdistribusi normal. Sampel dalam penelitian

ini adalah sampel kecil yang satu sama lainnya saling berhubungan, maka rumus

yang di gunakan adalah:

Keterangan :

Nilai t yang dihitung

= Mean Differensial

= Standar Error Dari Mean Differensial

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Jika , berbeda secara signifikan ( ditolak )

Jika , tidak berbeda secara signifikan ( diterima),

dimana α = 5% dan .

4. Uji N-Gain

N-Gain score adalah uji analisis data yang digunakan untuk mengetahui

selisih rata-rata pretest dan posttest. N-Gain score juga digunakan untuk

mengetahui adanya peningkatan atau penurunan skor, untuk mengetahui

keefektifan sistem pembelajaran yanag digunakan (Nikmatus Solikha, 2020:33).

Uji N-Gain digunakan untuk mengetahui efektifitas penggunaan model

pembelajaran ASSURE terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa. Uji N-Gain ini digunakan jika terdapat perbedaan yang signifikan antara

rata-rata nilai pretest dan posttest melalui uji “t”. Untuk menghitung N-Gain dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Skor ideal adalah nilai maksimal (tertinggi) yang dapat diperoleh kategori

perolehan nilai N-Gain score.

Untuk menentukan atau mengetahui tingkat efektifitas dari suatu metode atau

sistem tertentu yang dilakukan, terdapat tabel yang bisa digunakan yaitu:

Tabel 3.4

Kategori Pembagian Skor N-Gain

Nilai N-Gain Kategori

Tinggi

Sedang

Rendah

Sumber: Hake, R.R 1999 ( dalam Nikmatus Solikha, 2020:37)

Tabel 3.4 diatas merupakan bentuk tafsiran untuk mengetahui efektifitas

penggunaan suatu metode atau sistem pembelajaran menggunakan nilai N-Gain

score asli. Jika didapat skor N-Gain kecil dari 0,3 maka masuk dalam kategori

rendah. Jika didapat skor N-Gain besar dari 0,3 dan kurang dari 0,7 maka masuk

kedalam kategori sedang. Jika didapat skor N-Gain lebih besar dari 0,7 maka

masuk kedalam kategori tinggi.

Tabel 3.5

Kategori Tafsiran Efektifitas N-Gain

Presentase (%) Penilaian

Tidak Efektif

Kurang Efektif

Cukup Efektif

Efektif

Sumber: Hake, R.R 1999 ( dalam Nikmatus Solikha, 2020:38)

Tabel 3.5 diatas merupakan bentuk tafsiran untuk mengetahui efektifitas

penggunaan suatu metode atau sistem pembelajaran menggunakan nilai N-Gain

score yang telah dipersenkan (%). Jika didapat skor kurang dari 40% dengan

penilaian tidak efektif sedangkan jika didapat skor lebih dari 76% maka termasuk

kedalam penilaian efektif.

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2015:96). Hipotesis statistik pada penelitian ini

adalah:

Keterangan:

Tidak terdapat efektifitas dari penggunaan model pembelajaran ASSURE

terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

Terdapat efektifitas dari penggunaan model pembelajaran ASSURE

terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

Skor rata-rata posttest

Skor rata-rata pretes

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Mubtadi’in Penerokan.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektifitas penggunaan model

pembelajaran ASSURE terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster random

sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII 1

yang berjumlah 28 orang. Proses pembelajaran dilaksanakan selama menit

setiap pertemuannya. Setiap satu minggu diadakn pertemuan 1 kali, penelitian

dilakukan selama kali pertemuan termasuk pretest dan posttest. Materi yang

diajarkan pada penelitian ini adalah materi statistika. Instrument yang digunakan

dalam penelitian ini berupa tes yang terdiri dari soal essay yang telah di validasi

oleh tim ahli. Data tes yang diperoleh digunakan untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa pada kelas VIII yang dijadikan sebagai sampel penelitian di Madrasah

Tsanawiyah Mubtadi’in Penerokan.

Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan tes

awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman konsep siswa

sebelum diterapkannya model pembelajaran ASSURE dengan bantuan metode

diskusi. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah materi statistika.

Sebelum pretest dilaksanakan, peneliti melakukan ice breaking dengan

memberikan sebuah permainan yang berkaitan dengan perkalian untuk

membangkitkan semangat belajar siswa dan meningkatkan konsentrasi siswa.

Setelah siswa berkonsentrasi dengan baik, peneliti memberikan gambaran materi

yang berkaitan dengan soal pretest. Kondisi siswa pada saat ini masih cenderung

diam dan malu untuk bertanya. Selanjutnya peneliti membagikan soal pretest ke

masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu dalam waktu 60 menit.

Pada saat siswa mengerjakan soal pretest, peneliti melakukan pengamatan

terhadap siswa. Setiap siswa mengerjakan soal dengan serius namun ada beberapa

siswa yang terlihat tidak berkonsentrasi ketika mengerjakan. Setelah waktu habis,

siswa diminta untuk mengumpulkan lembar jawaban untuk diperiksa. Pengolahan

nilai yang dilakukan yaitu dengan menambahkan setiap nilai yang didapat lalu

dibagi dengan nilai keseluruhan dan dikalikan dengan seratus. Soal pretest yang

terdiri dari 5 soal essay masing-masing soal mempunyai jumlah nilai 4, hal ini

dilihat berdasarkan rubrik penilaian kemampuan pemahaman konsep. Sehingga

skor total dari kelima soal tersebut adalah 20 dan skor maksimal yang dapat

diperoleh siswa adalah 100 dan skor minimal adalah 0.

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa rara-rata siswa

mempunyai kemampuan pemahaman konsep yang masih rendah. Dapat dilihat

dari salah satu lembar jawaban yang dikerjakan siswa berinisial NA sebagai

berikut:

Gambar 4.1 Hasil Jawaban Siswa Pada Pretest

Sumber: Dokumentasi Hasil Jawaban Siswa Di Madrasah Tsanawiyah

Mubtadi’in Penerokan.

Hasil jawaban siswa pada Gambar 4.1 kelas VIII terlihat bahwa siswa

belum bisa memahami konsep dari materi statistika tersebut. Dimana siswa harus

mampu untuk menyelesaikan soal sesuai dengan rumus yang telah diberikan dan

menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang sesuai. Namun, hasil jawaban

pretest siswa yang terlihat pada gambar menunjukkan bahwa jawaban siswa

belum memenuhi indikator pemahaman konsep tersebut.

Terdapat kesalahan-kesalahan dalam penyelesaian soal yang diberikan. Masih

terdapat soal yang tidak bisa dikerjakan oleh siswa dan siswa masih kurang teliti

dalam mengerjakan soal yang lainnya. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah

diatas yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan cara penyampaian

materi agar siswa lebih tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran. Salah

satunya adalah dengan menggunakan suatu media pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang diajarkan. Media pembelajaran adalah alat yang

menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan yang terkandung dalam materi

pelajaran kepada siswa secara langsung (Arsyad dalam Nurhalipah, 2020:5).

Melihat hasil kemampuan pemahaman konsep siswa yang masih rendah,

peneliti memberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran

ASSURE dengan metode diskusi dan menggunakan media berupa powerpoint

(PPT) pada proses pembelajaran selanjutnya agar siswa lebih tertarik dalam

memahami materi statistika. Tujuan diterapkannya model pembelajaran ini agar

kemampuan pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik dan siswa dapat

menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi

lebih efektif. Sebelum pembelajaran dimulai peneliti menyiapkan peralatan yang

dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar agar berjalan efektif dan sesuai

dengan rencana.

Pertemuan kedua dan ketiga siswa mulai menerapkan model pembelajaran

ASSURE dengan metode diskusi dan media powerpoint. Kegiatan pembelajaran

dimulai dengan siswa membaca doa belajar secara bersama-sama dengan khidmat.

Setelah itu peneliti mengecek kehadiran siswa dengan memanggil nama setiap

siswa dan meminta siswa untuk mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.

Selanjutnya peneliti melakukan tanya jawab terkait materi dasar yang akan

diajarkan. Untuk meningkatkan konsentrasi dan semangat belajar siswa, peneliti

melakukan ice breaking dengan memberikan permainan terkait perkalian dan

penjumlahan. Permainan ini diikuti oleh semua siswa dengan cara berdiri dan

menggerakkan tangan secara bersamaan, kemudian peneliti menyebutkan soal

terkait perkalian dan siswa menjawab hasilnya dengan menunjukkan jari

tangannya sesuai hasil perkalian. Ketika siswa sudah berkonsentrasi penuh dan

semangat dalam belajar peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat dan

cakupan materi yang akan diberikan.

Langkah pembelajaran selanjutnya adalah siswa mengamati dan

memahami materi yang telah ditayangkan pada slide powerpoint kemudian

peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi yang

belum dipahami. Cara agar siswa dapat lebih memahami konsep materi yang

disampaikan adalah dengan membuat kerja kelompok, siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa perkelompoknya. Pembagian

kelompok ini dilakukan dengan cara menghitung angka satu sampai lima. Setiap

siswa yang mendapatkan angka 1 berarti menjadi kelompok satu begitu seterusnya

sampai dengan kelompok kelima. Setelah pembentukan kelompok siswa diminta

untuk mendiskusi, mengumpulkan informasi dan bertukar informasi terkait materi

yang telah ditayangkan pada powerpoint. Siswa menjadi aktif dan sangat antusias

dalam proses pembelajaran. Komunikasi yang terjadi tidak hanya satu arah antara

guru dan siswa melainkan komunikasi antar siswa juga terjadi komunikasi yang

baik dalam proses pembelajaran. Kemudian setiap kelompok diberikan lembar

kerja berupa soal-soal yang berbeda tiap kelompoknya untuk didiskusikan dan

dikerjakan secara berkelompok dalam waktu 15 menit. Pada saat siswa

mengerjakan soal yang diberikan, peneliti mengamati setiap kelompok untuk

melihat keaktifan dan pemahaman terkait materi yang telah diberikan. Suasana

belajar menjadi lebih aktif ketika siswa bergabung dalam satu kelompok untuk

saling bertukar informasi terkait materi yang diberikan.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil yang telah dikerjakan

didepan kelas secara bergantian sedangkan kelompok lainnya menyimak dan

menanggapi. Melihat dari hasil diskusi yang telah diselesaikan oleh masing-

masing kelompok, siswa sudah dapat memahami materi dengan baik dan bisa

menyelesaikan soal yang diberikan meskipun masih terdapat kelompok yang

belum tepat dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Setelah pembelajaran

selesai siswa diminta untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Siswa diberikan

satu buah soal kuis untuk menguji pemahaman siswa terkait pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Pertemuan selanjutnya peneliti memberikan soal-soal latihan

untuk memperkuat pemahaman konsep siswa terkait materi statistika.

Proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, pada pertemuan terakhir

dilakukan tes akhir (posttest) untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa setelah diberi perlakuan dengan

model pembelajaran ASSURE. Pemberian ice breaking berupa permainan

perkalian dilakukan agar siswa fokus dan lebih berkonsentrasi dalam mengerjakan

soal posttest. Soal posttest yang diberikan sama dengan soal pretest yaitu

berjumlah 5 soal essay. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal posttest

selama 60 menit dan dikerjakan secara individu oleh maing-masing siswa. Siswa

mengerjakan soal dengan serius, berkonsentrasi dan fokus. Setelah 60 menit

berlalu, siswa diminta untuk mengumpulkan lembar jawaban kepada peneliti

untuk diperiksa. Sistem penskoran pada posttest sama dengan penskoran pada

pretest yaitu dengan menjumlahkan setiap skor yang diperoleh kemudian dibagi

dengan skor total dan dikalikan dengan seratus. Soal posttest yang terdiri dari 5

soal essay masing-masing soal memiliki jumlah nilai 4, hal ini dilihat berdasarkan

rubrik penilaian kemampuan pemahaman konsep. Sehingga skor total dari kelima

soal tersebut adalah 20 dan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa adalah 100

dan skor minimal adalah 0. Hasil nilai posttest yang diperoleh siswa mengalami

peningkatan dari hasil pretest sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari salah satu

lembar jawaban siswa yang berisial NA sebagai berikut:

Gambar 4.2 Hasil Jawaban Siswa Pada Posttest

Sumber: Dokumentasi Hasil Jawaban Siswa Di Madrasah Tsanawiyah

Mubtadi’in Penerokan.

Berdasarkan hasil jawaban siswa pada Gambar 4.2 kelas VIII terlihat

bahwa siswa telah dapat memahami konsep dari materi statistika tersebut. Siswa

telah mampu untuk menyelesaikan soal sesuai dengan rumus yang telah diberikan

dan menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang sesuai. Sehingga, hasil

jawaban posttest siswa yang terlihat pada gambar menunjukkan bahwa jawaban

siswa telah memenuhi indikator pemahaman konsep tersebut.

Setelah dilaksanakannya pretest dan posttest, selanjutnya peneliti

melakukan analisis untuk menghitung selisih rata-rata antara skor pretest dan skor

posttest kemampuan pemahaman konsep siswa.

1. Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa (Skor Pretest).

Peneliti melakukan Pretest pada kelas VIII 1 untuk mengetahui skor awal

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Skor Pretest kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1

Skor Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

No Nama Siswa Soal Jumlah

Skor

Nilai

Tes 1 2 3 4 5

1 AFM 3 4 0 0 3 10 50

2 ASM 4 2 0 1 2 9 45

3 DR 3 4 0 0 0 7 35

4 DM 3 4 0 0 0 7 35

5 EW 3 2 0 0 3 8 40

6 ESR 4 4 0 0 4 12 60

7 FMR 4 4 0 0 4 12 60

8 FKA 4 4 0 0 3 11 55

9 IH 2 3 0 0 3 8 40

10 MAA 4 1 0 0 4 9 45

11 MS 2 4 0 0 3 9 45

12 MKA 2 4 0 1 2 9 45

13 MS 3 4 0 0 3 10 50

14 NA 4 4 0 0 3 11 55

15 NDY 4 3 0 0 4 11 55

16 NNR 3 4 0 0 4 11 55

17 PAJ 2 4 0 1 2 9 45

18 PDS 4 4 0 0 4 12 60

19 RAF 3 4 0 0 1 8 40

20 RS 4 3 0 0 4 11 55

21 RO 4 4 0 1 4 13 65

22 RA 4 3 0 0 3 10 50

23 SW 4 3 0 1 4 12 60

24 SA 2 4 0 0 2 8 40

25 SN 4 4 0 0 0 8 40

26 SG 4 3 0 0 3 10 50

27 TJ 4 3 0 0 3 10 50

28 UK 3 3 0 0 2 8 40

a. Sebaran Data

50 45 35 35 40 60 60 55 40 45

45 45 50 55 55 55 45 60 40 55

65 50 60 40 40 50 50 40

b. Skor Tertinggi Dan Skor Terendah

Skor tertinggi

Skor terendah

c. Menentukan Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Nilai Pretest

Nilai

d. Diagram

Gambar 4.3

Diagram Batang Skor Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa

0

1

2

3

4

5

6

7

35 40 45 50 55 60 65

Fre

ku

ensi

Nilai

e. Mencari Mean

f. Mencari Median

(

)

(

)

(dapat dibulatkan menjadi )

g. Mencari Modus

40 (memiliki frekuensi paling banyak)

h. Mencari Standar Deviasi

√∑

i. Mencari Standar Error

=

2. Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa (Skor Posttest).

Peneliti memberikan soal posttest untuk mengetahui skor akhir

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Skor posttest kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Skor Posttest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

No Nama Siswa Soal Jumlah

Skor

Nilai

Tes 1 2 3 4 5

1 AFM 4 4 2 2 4 16 80

2 ASM 4 4 2 2 4 16 80

3 DR 4 4 2 3 4 17 85

4 DM 4 4 2 2 4 16 80

5 EGW 4 4 3 3 4 18 90

6 ESR 4 4 2 4 4 18 90

7 FMR 4 4 2 4 4 18 90

8 FKA 4 4 3 4 4 19 95

9 IH 4 4 2 2 4 16 80

10 MAA 4 4 2 4 4 18 90

11 MS 4 4 2 3 4 17 85

12 MKA 4 4 2 2 4 16 80

13 MS 4 4 3 2 4 17 85

14 NA 4 4 4 4 4 20 100

15 NDY 4 4 4 2 4 18 90

16 NNR 4 4 3 4 4 19 95

17 PAJ 4 4 3 2 4 17 85

18 PDS 4 4 3 3 4 18 90

19 RAF 4 4 3 3 4 18 90

20 RS 4 4 2 2 4 16 80

21 RO 4 4 4 4 4 20 100

22 RA 4 4 3 3 4 18 90

23 SW 4 4 3 3 4 18 90

24 SA 4 4 3 4 4 19 95

25 SN 4 4 3 4 4 19 95

26 SG 4 4 3 2 4 17 85

27 TJ 4 3 2 2 4 15 75

28 UK 4 4 3 2 4 17 85

a. Sebaran Data

80 80 85 80 90 90 90 95 80 90

85 80 85 100 90 95 85 90 90 80

100 90 90 95 95 85 75 85

b. Skor Tertinggi Dan Skor Terendah

Skor tertinggi

Skor terendah

c. Menentukan Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Skor Posttest

Nilai

d. Diagram

Gambar 4.4

Diagram Batang Skor Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa

e. Mencari Mean

0

2

4

6

8

10

75 80 85 90 95 100

Fre

ku

ensi

Nilai

f. Mencari Median

(

)

(

)

g. Mencari Modus

90 (memiliki frekuensi paling banyak)

h. Mencari Standar Deviasi

√∑

i. Mencari Standar Error

=

3. Perbedaan Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa.

Perbedaan hasil kemampuan pemahaman konsep matematis siswa sebelum

dan setelah menerapkan model pembelajaran ASSURE dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.5

Perbedaan Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

No Ukuran Penetapan Pretest Posttest

1 Skor Tertinggi

2 Skor Terendah

3 Mean

4 Median

5 Modus

6 Standar Deviasi

7 Standar Error

Sebagaimana ditunjukkan tabel 4.5 diperoleh bahwa skor tertinggi pada

saat posttest yaitu 100 lebih besar dibandingkan dengan skor tertinggi pada saat

pretest yaitu sebesar 65, kemudian didapatkan rata-rata posttest yaitu 87,68 lebih

tinggi daripada rata-rata pretest yaitu 48,75 artinya terdapat perbedaan antara skor

pretest dan posttest dengan menerapkan model pembelajaran ASSURE. Nilai

standar deviasi pada saat pretest yaitu dan nilai standar deviasi pada saat

posttest yaitu , kedua nilai standar deviasi tersebut memiliki nilai yang lebih

kecil dibandingkan dengan nilai meannya artinya data kurang bervariasi karena

nilai standar deviasinya lebih kecil dari pada mean.

Standar deviasi merupakan suatu nilai yang dipakai untuk menentukan

persebaran data pada suatu sampel dan untuk melihat seberapa dekat data-data

tersebut dengan nilai meannya. Standar deviasi adalah suatu gambaran dari rata-

rata penyimpangan data dari suatu mean. Standar deviasi dapat menggambarkan

seberapa besar variasi data, dimana jika nilai standar deviasinya lebih besar dari

nilai mean dapat diartikan nilai mean merupakan representasi yang buruk dari

keseluruhan data, sedangkan jika nilai standar deviasinya lebih kecil dari nilai

mean berarti menunjukkan bahwa nilai mean dapat digunakan sebagai

representasi dari keseluruhan data. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model

pembelajaran ASSURE lebih efektif terhadap kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa pada siswa kelas VIII 1 madrasah tsanawiyah mubtadi’in

penerokan.

B. Analisis Data

Terdapat efektifitas atau tidaknya dari penerapan model pembelajaran

ASSURE terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dapat di

ukur dengan menggunakan rumus uji "t" dan“ uji “N-Gain”. Analisis ini bertujuan

untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan, sebelum melakukan analisis uji

lanjut perlu terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas

dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah data

pretest dan data posttest dari sampel yang diteliti berdistribusi normal atau

tidak. Uji yang digunakan yaitu uji Lilifors. Berdasarkan uji lilifors

(perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran) diperoleh hasil uji

normalitas data pretest dan posttest sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Data Kesimpulan

Pretest Normal

Posttest Normal

Berdasarkan tabel diatas, pretest dan posttest memiliki

menunjukkan bahwa kelas sampel berdistribusi normal pada tingkat

kepercayaan 95% serta

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menentukan variansi data dari sampel

yang dianalisis homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah

uji varians (perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran). Pada uji

homogenitas didapat data sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Homogenitas

Varians terbesar Varians terkecil Keterangan

Homogen

Berdasarkan tabel didapatkan hitung = 1,673; dengan taraf nyata = 0,05

dan dk pembilang = serta dk penyebut =

, maka didapatkan . Karena yaitu

1,673 < 1,904 maka dapat disimpulkan bahwa diterima, sampel homogen.

3. Uji Hipotesis

Setelah mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal dan memiliki

varian yang homogen, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan

menggunakan .

a. Nilai tes

Tabel 4.8

Nilai Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

No

Nama siswa

Nilai tes kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa

Pretest (X) Posttest (Y)

1 AFM 50 80

2 ASM 45 80

3 DR 35 85

4 DM 35 80

5 EGW 40 90

6 ESR 60 90

7 FMR 60 90

8 FKA 55 95

9 IH 40 80

10 MAA 45 90

11 MS 45 85

12 MKA 45 80

13 MS 50 85

14 NA 55 100

15 NDY 55 90

16 NNR 55 95

17 PAJ 45 85

18 PDS 60 90

19 RAF 40 90

20 RS 55 80

21 RO 65 100

22 RA 50 90

23 SW 60 90

24 SA 40 95

25 SN 40 95

26 SG 50 85

27 TJ 50 75

28 UK 40 85

Tabel 4.9

Perhitungan Untuk Memperoleh Mean Dan SD Nilai Tes Kemampuan

Pemahaman Konsep Matematis Siswa Pada Pretest Dan Posttest

No

Nama

siswa

Nilai tes kemampuan

pemahaman konsep

matematis siswa

Pretest (X) Posttest

(Y)

1 AFM 50 80

2 ASM 45 80

3 DR 35 85

4 DM 35 80

5 EGW 40 90

6 ESR 60 90

7 FMR 60 90

8 FKA 55 95

9 IH 40 80

10 MAA 45 90

11 MS 45 85

12 MKA 45 80

13 MS 50 85

14 NA 55 100

15 NDY 55 90

16 NNR 55 95

17 PAJ 45 85

18 PDS 60 90

19 RAF 40 90

20 RS 55 80

21 RO 65 100

22 RA 50 90

23 SW 60 90

24 SA 40 95

25 SN 40 95

26 SG 50 85

27 TJ 50 75

28 UK 40 85

1) Mencari Mean dari perbedaan skor pretest dan posttest

2) Mencari Standar Deviasi perbedaan skor pretest dan posttest

√∑

(

)

(

)

3) Mencari Standar Error perbedaan skor pretest dan posttest

4) Mencari dengan menggunakan rumus:

Langkah berikut adalah memberikan interpretasi terhadap

Dengan sebesar kita

konsultasikan pada Tabel nilai “t”, pada taraf signifikan .

Berdasarkan perhitungan tersebut, telah didapatkan sebesar

yang kemudian akan dibanding dengan ( maka dapat

kita simpulkan bahwa nilai yaitu . Dengan

demikian hipotesis nihil ditolak yang artinya terdapat perbedaan mean

yang meyakinkan (signifikan) antara skor pretest dan skor posttest.

4. Uji “N-Gain”

Setelah melakukan uji “t” untuk menilai apakah terhadap perbedaan mean

hasil kemampuan pemahaman konsep matematis siswa sebelum dan sesudah

menggunakan model pembelajaran ASSURE, selanjutnya menggunakan uji N-

Gain untuk mengetahui efektifitas penggunaan model pembelajaran ASSURE

terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan rumus:

Berikut perhitungan uji N-Gain:

Tabel 4.10

Perhitungan Untuk Mengetahui EfektiFitas N-Gain Score Nilai Tes

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

No

Nama

siswa

Nilai

Skor Idel

(100)-

Pretest

Pretest

(X)

Posttest

(Y)

1 AFM 50 80 30 50

2 ASM 45 80 35 55

3 DR 35 85 50 65

4 DM 35 80 45 65

5 EGW 40 90 50 60

6 ESR 60 90 30 40

7 FMR 60 90 30 40

8 FKA 55 95 40 45

9 IH 40 80 40 60

10 MAA 45 90 45 55

11 MS 45 85 40 55

12 MKA 45 80 35 55

13 MS 50 85 35 50

14 NA 55 100 45 45

15 NDY 55 90 35 45

16 NNR 55 95 40 45

17 PAJ 45 85 40 55

18 PDS 60 90 30 40

19 RAF 40 90 50 60

20 RS 55 80 25 45

21 RO 65 100 35 35

22 RA 50 90 40 50

23 SW 60 90 30 40

24 SA 40 95 55 60

25 SN 40 95 55 60

26 SG 50 85 35 50

27 TJ 50 75 25 50

28 UK 40 85 45 60

1) Mencari N-Gain Score

2) Mencari N-Gain Score Percent

Berdasarkan hasil perhitungan uji N-Gain score diatas menunjukkan

bahwa nilai rata-rata hasil N-Gain yang didapat sebesar , berdasarkan

kategori pembagian skor N-Gain menurut Hake, R.R, 1999 termasuk kedalam

kategori tinggi dengan persentase sebesar dalam tabel tafsiran efektifitas

menurut Hake.R.R, 1999 termasuk kedalam kategori cukup efektif. Jadi dapat

disimpulkan bahwa terdapat keefektifan dari penggunaan model pembelajaran

ASSURE dengan menggunakan metode diskusi terhadap kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa dengan rata-rata persentase sebesar

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Mubtadi’in Penerokan

dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran ASSURE. Sebelum

melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan pra riset untuk

mengetahui kondisi awal kemampuan pemahaman konsep siswa serta

karakterikstik siswa. Peneliti melakukan pendekatan dan melihat karakter siswa

kelas VIII yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian. Dari hasil pra riset

dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas VIII di madrasah tsanawiyah masih

memiliki kemampuan pemahaman konsep yang rendah. Untuk mendapatkan

sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random

sampling dan didapatlah sampel yaitu kelas VIII 1 hal ini sesuai dengan karakter

siswa yang tidak suka belajar matematika dan tidak tertarik untuk belajar

matematika karena matematika pelajaran yang sulit. Berdasarkan informasi yang

peneliti dapatkan dari guru mata pelajaran matematika di Madrasah Tsanawiyah

Mubtadi’in Penerokan bahwa sebagian besar siswa pada kelas VIII 1 kurang

paham dengan konsep dasar matematis dan siswa cenderung pasif ketika belajar.

Dari analisis permasalahan tersebut peneliti dapat mempersiapkan perlakuan.

Setelah pra riset selesai dan sampel didapatkan, peneliti memberikan

perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran ASSURE dengan metode

diskusi untuk melihat ada tidaknya perbedaan hasil kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa. Sebelum diberi perlakuan, peneliti terlebih dahulu

melakukan pretest untuk melihat kemampuan awal pemahaman konsep siswa.

Setelah itu baru diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran

ASSURE dan metode diskusi. Selanjutnya peneliti melakukan posttest untuk

melihat kemampuan akhir pemahaman konsep matematis siswa. Instrumen yang

digunakan pada penelitian ini yaitu soal tes uraian yang terdiri dari 5 butir soal

yang telah divalidasi oleh validator sehingga pantas dijadikan soal tes untuk

melihat kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

Pertemuan pertama, peneliti memberikan sedikit gambaran terkait materi

statistika kepada siswa sebelum melaksanakan pretest. Kondisi siswa pada

pertemuan ini cenderung diam ketika diberi pertanyaan, malu untuk bertanya dan

ada beberapa siswa yang kurang fokus sehingga ketika diberi soal siswa tidak bisa

dalam mengerjakan soal tersebut. Melihat hal tersebut pada pertemuan

selanjutnya peneliti memberikan perlakuan dengan menggunakan metode diskusi

yang bertujuan agar siswa lebih aktif ketika belajar bersama kelompoknya

sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

Pada proses pembelajaran siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan anggota

masing-masing kelompok sebanyak 5 sampai 6 orang siswa. Setelah itu setiap

kelompok diarahkan untuk memperhatikan media powerpoint terkait materi

statistika, kemudian masing-masing kelompok diberikan lembar soal untuk

didiskusikan bersama anggota kelompoknya masing-masing. Pada saat siswa

mengerjakan soal, peneliti melihat dan mengamati aktivitas serta kemampuan

siswa untuk menyelesaikan jawaban soal. Peneliti melihat semangat siswa dalam

belajar, siswa yang cenderung pasif menjadi aktif, siswa yang malu bertanya

menjadi aktif bertanya ke sesama anggota kelompoknya sehingga setiap siswa

menjadi paham dengan konsep materi yang diajarkan.

Setiap kelompok yang telah menyelesaikan jawaban soal maju kedepan

untuk mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian jawaban dari setiap

kelompok akan dikoreksi untuk melihat kelompok mana yang sudah paham terkait

dengan konsep materi statistika. Untuk kelompok yang sangat aktif dan benar

dalam mengerjakan soal diberikan reward sebagai penghargaan dan motivasi agar

tetap semangat dalam belajar matematika.

Berikut ini merupakan besar ketuntasan soal dari indikator pemahaman

konsep matematis siswa yang peneliti gunakan, yang mana indikatornya adalah:

1. Menyatakan ulang suatu konsep yang telah dipelajari.

Soal yang sesuai dengan indikator ini terdapat pada soal nomor 5.

Berdasarkan sampel yang terdiri dari 28 orang siswa pada indikator ini

semua siswa menjawab soal dengan benar, besar ketuntasan nya mencapai

. Hal ini mennjukkan bahwa siswa telah memahami konsep dari

materi yang diajarkan pada soal yang diberikan sehingga siswa

mendapatkan skor hasil dengan maksimal.

2. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika.

Pada indikator ini terdapat dua soal yang diberikan, yaitu soal nomor 1 dan

nomor 2. Pada soal nomor 1 dari 28 siswa, semua siswa menjawab soal

dengan benar karena soal yang diberikan masih dalam kategori mudah dan

siswa memahami materi yang diberikan. Besar ketuntasannya mencapai

. Untuk soal nomor 2, dari 28 siswa, 27 siswa menjawab soal

dengan benar dan besar ketuntasan sedangkan untuk 1 orang

siswa yang belum menjawab soal dengan benar, setelah dilihat dari lembar

hasil jawaban mereka terlihat adanya jawaban yang kurang lengkap

sehingga tidak mendapatkan skor dengan maksimal.

3. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.

Pada indikator ini terdapat dua soal yang diberikan, yaitu soal nomor 3 dan

nomor 4. Pada soal nomor 3 dari 28 siswa, hanya 3 orang siswa yang

menjawab soal dengan benar hal ini dikarenakan soal termasuk kedalam

kategori yang sedikit sulit sehingga siswa kurang paham dalam

mengerjakannya. Besar ketuntasnnya hanya . Sedangkan 25 siswa

lainnya belum menjawab soal dengan benar. Jika dilihat dari hasil lembar

kerja siswa terdapat adanya siswa yang belum lengkap dalam mengerjakan

soal, ada siswa yang tidak mengerjakan sesuai perintah, dan ada siswa

yang salah dalam mengaplikasikan rumus yang diberikan sehingga siswa

tidak mendapatkan skor dengan maksimal serta pemahaman siswa terkait

soal yang diberikan masih kurang.

Untuk soal nomor 4, dari 28 orang siswa hanya 9 orang yang menjawab

soal dengan benar dengan besar ketuntasan , sedangkan 19 orang

siswa belum menjawab soal dengan tepat, setelah dilihat dari lembar hasil

jawaban mereka, terlihat ada yang jawabannya kurang lengkap dan ada

yang salah perhitungan saat mengerjakan soal sehingga tidak mendapatkan

skor dengan maksimal.

Berdasarkan besar ketuntasan soal dari indikator kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa pada penelitian ini yang dapat dikatakan paling sesuai

dan berhasil digunakan pada proses pembelajaran matematika dengan

menggunakan media pembelajaran ASSURE adalah indikator menyatakan ulang

suatu konsep yang telah dipelajari dan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk

representasi matematika, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang menjawab

dengan benar dan skor maksimal yang didapatkan oleh siswa.

Hasil kemampuan pemahaman konsep yang didapat oleh siswa pada saat

uji akhir posttest lebih tinggi daripada hasil pretest. Hal ini dapat dilihat dari

proses pembelajaran yang telah dilakukan. Penggunaan model pembelajaran

ASSURE dengan metode diskusi dan menggunakan bantuan media audio visual

berupa powerpoint (PPT) memberikan pengalaman yang nyata bagi siswa dan

dapat menampilkan kasus kehidupan yang nyata. Siswa lebih berminat melihat

peristiwa ataupun materi secara langsung dari tampilan slide powerpoint daripada

hanya mendengarkan dari perkataan saja. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih

menarik dan siswa terlibat dengan aktif secara langsung dalam memahami materi

yang diberikan. Pelaksanaan pembelajaran pada saat sebelum dan setelah diberi

perlakuan sangatlah berbeda. Pada saat sebelum diberi perlakuan siswa belum

terlibat secara aktif dan siswa hanya memperhatikan saja. Komunikasi yang

terjadi hanya komunikasi satu arah yaitu antara guru dan siswa saja tanpa adanya

tanggapan dan umpan balik dari siswa. Berbeda ketika siswa telah diberi

perlakuan, komunikasi yang terjadi adalah komunikasi banyak arah yaitu

komunikasi yang tidak terjadi satu arah saja melainkan komunikasi yang terjadi

antara guru kepada siswa, siswa kepada guru, serta siswa terhadap siswa. Dengan

adanya komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran membuat siswa lebih

mudah dalam memahami materi pelajaran yang diberikan, siswa bisa bertanya

langsung kepada guru ataupun bisa bertukar informasi kepada siswa lainnya. Hal

ini dapat mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep siswa dilihat dari

indikator pemahaman konsep yang peneliti gunakan. Salah satunya adalah

indikator menyatakan ulang suatu konsep yang telah dipelajari. Kegiatan

pembelajaran secara berkelompok yang menyebabkan terjadinya komunikasi

banyak arah dapat membuat siswa dengan mudah mengemukakan ide, gagasan

ataupun pendapatnya dengan bebas sehingga siswa dapat dengan mudah

memaahami materi dan menemukan konsep yang sesuai dengan dirinya.

Berdasarkan analisis data akhir kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa menunjukan bahwa data pada sampel berdistribusi normal dan

memiliki varians yang sama (homogen). Untuk melihat perbedaan rata-rata

kemampuan pemahaman konsep siswa sebelum dan setelah mandapatkan

perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran ASSURE dilakukan uji “(t-

test)” pada taraf signifikansi diperoleh hasil maka hipotesis

nihil ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang nyata (signifikan) skor

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa sebelum dan setelah diberikan

perlakuan. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji “N-Gain” untuk

melihat apakah ada efektifitas yang signifikan dari penggunaan model

pembelajaran ASSURE terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa. Dari hasil analisis didapat N-Gain sebesar dengan persentase sebesar

dan nilai tersebut masuk kedalam kategori tinggi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat keefektifan

penggunaan model pembelajaran ASSURE terhadap kemampuan pemahaman

konsep matematis siswa di Madrasah Tsanawiyah Mubtadi’in Penerokan.

Hasil penelitian sesuai dengan teori-teori yang dikemukakan oleh beberapa

peneliti sebelumnya yaitu:

Sesuai dengan pendapat (Khasanah, 2012) yang mengatakan bahwa model

pembelajaran ini dapat menciptakan aktivitas pembelajaran menjadi efektif karena

pada pelaksanaan model pembelajaran ASSURE menggabungkan antara teknologi

dan media didalam kelas. Penelitian sebelumnya terkait penerapan model

pembeajaran ASSURE yang dilakukan oleh Andi Asma pada tahun 2021

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran ASSURE termasuk kedalam kategori tinggi dengan skor rata-rata

dengan persentase sehingga dapat dikatakan bahwa model

pembelajaran ASSURE cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan beberapa hasil pembahasan penelitian diatas penggunaan model

pembelajaran ASSURE dapat dikatakan efektif untuk meningkatkan kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa.

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian mengenai efektifitas penggunaan

model pembelajaran ASSURE terhadap kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa di Madrasah Tsanawiyah Mubtadi’in Penerokan diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Skor kemampuan pemahaman konsep matematis siswa sebelum

menerapkan model pembelajaran ASSURE pada materi statistika

diperoleh hasil rata-rata yaitu dengan standar deviasi dan

median .

2. Skor kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan

menerapkan model pembelajaran ASSURE pada materi statistika

diperoleh hasil rata-rata yaitu dengan standar deviasi dan

median .

3. Perbedaan skor hasil kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

sebelum dan setelah menerapkan model pembelajaran ASSURE diperoleh

harga dengan hasil pencarian nilai tes “t” tabel pada taraf

signifikansi , dengan demikian diperoleh

( ).

4. Untuk mengukur besaran efektifitas dari penggunaan model pembelajaran

ASSURE terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa di

Madrasah Tsanawiyah Mubtadi’in Penerokan dengan menggunakan rumus

N-Gain score dan diperoleh hasil N-Gain sebesar dengan persentase

sebesar pada kriteria tinggi dan cukup efektif.

Dari kesimpulan diatas, dapat dipahami bahwa terdapat keefektifan

penggunaan Model Pembelajaran ASSURE terhadap kemampuan Pemahaman

Konsep matematis siswa di Madrasah Tsanawiyah Mubtadi’in Penerokan.

B. Saran

Setelah penelitian dilaksanakan dan hasil penelitian diperoleh, maka saran

yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru, diharapkan model pembelajaran ASSURE bisa menjadi

salah satu alternatif dalam kegiatan proses belajar mengajar sehingga

berpengaruh positif terhadap kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa.

2. Bagi siswa, agar lebih berminat, termotivasi dan tertarik untuk belajar

metematika setelah dilakukannya kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model ASSURE.

3. Bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat membuktikan lagi

kebenaran efektivitas penggunaan model pembelajaran ASSURE

terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

64

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis

Kompetensi SMP. Jakarta: Depdiknas.

Asma, Andi. 2021. Pengaruh Pembelajaran ASSURE Terhadap Krreativitas Dan

Hasil Belajar Matematika Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Matematika.

Vol.5 No. ISSN 2549-1164.

Boediono. 2009. Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran.

Akses : http://www.scribd.com/doc/download/21684083

Danil C, Fransisco, dkk. 2018. Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan

Model ASSURE Pada Materi Logaritma. Jurnal Edumath. Vol.5 No.1

ISSN 2356-2064.

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Fridani, Lara, Sri Wulan, Sri Indah Pujiastuti. 2010. Evaluasi Perkembangan

Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Gusniwati, M. 2015. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar

Terhadap Penguasaan Konsep Matematika Siswa Sman Di Kecamatan

Kebon Jeruk. Jurnal Formatif,5(1):26-41.

Gustari, Riska. 2018. Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Tipe Times

Games Tournament Berbantuan Lkpd Pada Pembelajaran Matematika.

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Hasanah. 2013. Desain Pembelajaran. Jakarta : prestasi Pustaka Ray

Karunia Eka Lestari dan M. Ridwan Yudhanegara 2017. Penelitian Pendidikan

Matematika. Bandung : PT Reflika AditamaYamin

Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Peraturan

Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2016. Jakarta: Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia.

Khasanah, D.I.N. 2012.Penerapan Desain Sistem Pembelajaran ASSURE untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Memukul Bola dalam Permainan Kasti

pada Siswa Kelas IV SD Negeri Purworejo Kecamatan Banjarsari

Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Mahasiswa Pendidikan

Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi. Vol 1, No 1, Hal: 1-17.

Khoiriyah, N. 2017. Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Personalized

System Of

Instruction Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

Sekolah Menengah Pertama Negeri 25 Sarolangun. Skripsi UIN STS

Jambi

Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses & Hasil Belajar. Bandung:

Rosdakarya.

Murizal, A, dkk. 2012. Pemahaman Konsep Matematis & Modul Pembelajaran

Quantum Teaching. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1):19-23

Muchtar, Ibnu Hasan. 2015. Efektivitas FKUB dalam Pemeliharaan Kerukunan

Umat Beragama. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan

Nyayu, Khodijah. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Nuhuyanan, Agnes Theresia. 2019. Keefektifan Pembelajaran Matematika

Dengan Memanfaatkan Aplikasi Edmodo Sebagai Media Bantu Diskusi

Kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 8 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.

Skripsi UIN STS Jambi.

Nurhalipah. 2020. Efektivitas Penggunaan Geogebra Terhadap Pemahaman

Konsep Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

Al-Ikhlas Sungai Abang Kabupaten Sarolangun. Skripsi UIN STS

Jambi.

Pham, Huang. 2011. Theory-Based Instructional Models Applied in Classroom

Contexts. Literacy Information and Computer Education Journal

(LICEJ). Vol. 2. No.2:406-415.

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta:

Kencana.

Pribadi, B. 2011. Model ASSURE Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses.

Jakarta: Dian Rakyat.

Rougtledge.Teaching To Transgress.New York: Gloria Watkins, 1994.

Safitri, Fibrina Audina. 2018. Penerapan Pembelajaran Matematika Dengan

Pendekatan Saintifik Menggunakan Strategi PQRST Pada Siswa SMP.

Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang.

Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Sumber Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Santoso, Arif. 2010. Studi Deskriftif Effect Size Penelitian-Penelitian Di Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta: Jurnal Penelitian.

Sari, Widia Maya, dkk. 2015. Penerapan Model ASSURE Dengan Metode

Problem Solving Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis.

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Vol.9 No.1.

Sharon. 2011. Intructisional technology and media for learning. Jakarta: Kencana

Solikha, Nikmatus dkk. 2020. Efektifitas Pembelajaran E-Learning Berbasis

Schoology Terhadap Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajaar Siswa X

Ips Man Kota Pasuruan. Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, vol. 11, no. 1,

hlm.31-42.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algnsindo

Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D).Bandung. Alfabeta

Sundari, Hanna. 2015. Model-Model Pembelajaran Dan Pemefolehan Bahasaa

Kedua/Asing. Jurnal Pujangga, vol.1, no, 2, hlm. 106-117.

Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning.Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2016.Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Trianto, dkk. 2014. Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan

kontekstual: konsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum

2013 (kurikulum tematik integratif/TKI). Jakarta: Prenadamedia Group.

67

L

A

M

P

I

R

A

N

Lampiran 1

Lampiran 2

Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Mubtadi’in

Penerokan

No Nama Siswa Nilai

UH

No Nama Siswa Nilai

UH

1 Ahmad Faiq Mubarok 70 29 Abdurrohman 65

2 Ardea Salsabila Majid 80 30 Adam Fredian 70

3 Dewi Ramadhani 75 31 Akhmad Said 65

4 Dika Maulana 65 32 Altaf Taufiqurrahman 70

5 Ela Gustin Wicaksana 70 33 Andhika Dwi Putra 65

6 Erika Setia Ramadhani 75 34 Arfel Althafdani 70

7 Fadhel M Raihan 60 35 Aulia Meidia Sari 75

8 Fadhila Kiara Agnivia 70 36 Dede Maisyaroh 70

9 Ikhsan Hakiki 70 37 Defri Mulyono 65

10 M. Adam Azzuwar 65 38 Dira Juliatri 60

11 M. Syaifullah 65 39 Indira Nukita 80

12 M. Khairul Anam 70 40 May Indah Saputri 70

13 M. Salsabila 65 41 Melinda Natasha 80

14 Nabila Azzahra 85 42 Muhammad Imam H 60

15 Nawra Dwi Yandri 80 43 Muhammad Mizanul I 60

16 Nurul Nuraini Rizqita 70 44 Neva Zetvira Andini 70

17 Pasha Aswin Julianto 60 45 Olifia Ayuningsih 75

18 Putri Dwi Sakinah 60 46 Pran Alexander Subrata 65

19 Raffly Ahmad Fauzi 60 47 Raudhatul Janah 70

20 Ramita Suci 65 48 Rendi Setiawan 65

21 Reva Oktaviani 80 49 Reval Pashar 70

22 Reza Aprilia 70 50 Reyfan Prasongko Aji 60

23 Sholahuddin Wahid 70 51 Rifqi Aziz Maulana 70

24 Siska Anggraini 65 52 Safitri Kumala Dewi 70

25 Siti Nuraziz 65 53 Sarir Roturrodiyah 60

26 Syaiful Ghalih 70 54 Shilahudin 70

27 Teguh Jayadi 65 55 Siti Tsuwaibatul A 70

28 Umi Khumaidan 70 56 Syifa Nursiami 75

57 Yogi Dwi Putra 65

Lampiran 3

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Judul : Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran ASSURE Terhadap

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Di Madrasah

Tsanawiyah Mubtadi’in Penerokan

Soal Pretest dan Posttest

1. Tentukan modus dan median dari tabel berikut!

Nilai 4 5 6 7 8 9

Frekuensi 2 6 4 1 1 2

2. Tabel dibawah ini menunjukkan nilai-nilai yang diperoleh siswa kelas VII

pada ulangan harian matematika. Banyaknya siswa yang mendapatkan

nilai sebesar 61 atau lebih adalah....

Nilai Frekuensi

3. Dalam satu kelas yang terdiri dari 40 siswa, 39 siswa mengikuti ujian

matematika dengan nilai rata-rata 7,50. Nana izin tidak mengikuti ujian

karena sakit dan mengikuti ujian susulan. Setelah nana mengikuti ujian

nilai rata-rata kelas naik menjadi 7,53. Berapakah nilai nana?

4. Diberikan data jumlah pada Rumah Sakit Griya Husada sebagai berikut:

Sakit Jumlah Pasien

Demam berdarah 150

TBC 70

Tifus 80

Jumlah 300

Buatlah diagram lingkaran dari data diatas!

5. Diberikan nilai ulangan lima orang siswa pada mata pelajaran matematika

dan fisika.

Dina Ipul Budi Vivi Tini

Matematika 8 10 7 8 6

Fisika 7 9 8 6 8

Dari tabel diatas, pelajaran apakah yang memiliki nilai rata-rata lebih

tinggi?

Kunci Jawaban Soal Pretest Dan Posttest

1. Diketahui :

Nilai 4 5 6 7 8 9

Frekuensi 2 6 4 1 1 2

Ditanya : Modus dan Median

Jawaban :

Jumlah frekuensi

Nilai 4 5 6 7 8 9

Frekuensi 2 6 4 1 1 2

Data ke 1-2 3-8 9-12 13 14 15-16

a. Mencari modus :

Lihat data yang paling sering muncul

Modus (muncul sebanyak 6 kali)

b. Mencari median:

1) Kemungkinan jawaban 1

Median

, jadi median dari data tersebut adalah .

2) Kemungkinan jawaban 2

Urutkan data dari yang terkecil ke terbesar

(ambil nilai tengah dari data)

Median

.

2. Diketahui : tabel hasil nilai ulangan harian matematika siswa

Nilai Frekuensi

Ditanya : berapa banyak siswa yang mendapatkan nilai ?

Jawaban :

a. Kemungkinan jawaban 1

b. Kemungkinan jawaban 2

3. Diketahui :

Ditanya: Nilai nana (

Jawaban :

Cari ∑ awal tanpa nana

Jadi, jumlah nilai 39 siswa adalah 292,5.

Mencari nilai nana

Jadi, nilai nana adalah 8,7.

4. Diketahui :

Sakit Jumlah Pasien

Demam berdarah 150

TBC 70

Tifus 80

Jumlah 300

Ditanya : diagram lingkarannya

Jawaban :

Sakit Jumlah

Pasien

Persentase Sudut Pusat Lingkaran

Demam

berdarah

150

TBC 70

Tifus 80

Selanjutnya data dari tabel tersebut dibuat diagram lingkaran

5. Diketahui:

Dina Ipul Budi Vivi Tini

Matematika 8 10 7 8 6

Fisika 7 9 8 6 8

Ditanya: Pelajaran yang memiliki rata-rata lebih tinggi

Jawaban:

Rata-rata nilai matematika

Rata-rata nilai fisika

Demam Berdarah

51% TBC 23%

Tifus 26%

Selanjutnya data dari tabel tersebut dibuat diagram lingkaran

Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh setiap mata pelajaran, maka

pelajaran matematika memiliki nilai rata-rata lebih tinggi daripada pelajaran

fisika, dengan nilai rata-rata 7,8.

Lampiran 4

Kisi-Kisi Instrumen

No Indikator

Pemahaman

Konsep

Indikator Soal

Soal

1 Menyatakan

ulang

konsep

yang telah

dipelajari.

Menyelesaikan

permasalahan

yang berkaitan

dengan ukuran

pemusatan data

tunggal.

5. Diberikan nilai ulangan lima orang siswa pada

mata pelajaran matematika dan fisika.

Dina Ipul Budi Vivi Tini

Matem

atika

8 10 7 8 6

Fisika 7 9 8 6 8

Dari tabel diatas, pelajaran apakah yang memiliki

nilai rata-rata lebih tinggi? apakah matematika

atau fisika? 2. Menyajikan

konsep

dalam

berbagai

representasi

.

Menyelesaikan

permasalahan

yang berkaitan

dengan modus

dan median

data tunggal

1. Tentukan modus dan median dari tabel berikut!

Nilai 4 5 6 7 8 9

Frekuensi 2 6 4 1 1 2

3. Menyajikan

konsep

dalam

berbagai

representasi

.

Menyelesaikan

permasalahan

yang berkaitan

dengan ukuran

pemusatan data

kelompok.

2. Tabel dibawah ini menunjukkan nilai-nilai yang

diperoleh siswa kelas VII pada ulangan harian

matematika. Banyaknya siswa yang mendapatkan

nilai sebesar 61 atau lebih adalah....

Nilai Frekuensi

4. Mengaplika

sikan

konsep atau

algoritma

pada

pemecahan

masalah.

Menyelesaikan

soal cerita

yang berkaitan

dengan mean.

3. Dalam satu kelas yang terdiri dari 40 siswa, 39

siswa mengikuti ujian matematika dengan nilai

rata-rata 7,50. Nana izin tidak mengikuti ujian

karena sakit dan mengikuti ujian susulan. Setelah

nana mengikuti ujian nilai rata-rata kelas naik

menjadi 7,53. Berapakah nilai nana?

Rubrik Penilaian

No Indikator

Pemahaman konsep

Realisasi Skor

1. Menyatakan ulang

konsep yang telah

dipelajari

Tidak ada jawaban atau tidak ada ide

matematika yang muncul sesuai dengan

soal

0

Ide matematika telah muncul namun belum

dapat menyatakan ulang konsep dengan

tepat dan hanya sedikit yang benar

1

Dapat menyatakan ulang sebuah konsep

namun belum dapat dikembangkan dan

masih separuh yang benar

2

Dapat menyatakan ulang sebuah konsep

sesuai dengan definisi namun masih ada

sedikit kesalahan.

3

Dapat menyatakan ulang suatu konsep

sesuai dengan konsep yang dimiliki objek,

telah dapat dikembangkan dan jawaban

benar

4

2. Menyajikan konsep

dalam berbagai

Tidak ada jawaban atau tidak ada ide

matematika yang muncul sesuai dengan 0

5. Mengaplika

sikan

konsep atau

algoritma

pada

pemecahan

masalah.

Menyelesaikan

permasalahan

yang berkaitan

dengan ukuran

pemusatan data

dengan

menggunakan

diagram

lingkaran.

4. Diberikan data jumlah pada Rumah Sakit Griya

Husada sebagai berikut, lalu buatlah diagram

lingkarannya.

Sakit Jumlah Pasien

Demam berdarah 150

TBC 70

Tifus 80

Jumlah 300

representasi soal.

Ide matematika telah muncul namun belum

dapat menyajikan konsep dalam berbagai

representasi matematis dan hanya sedikit

yang benar.

1

Dapat menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis masih

separuh yang benar.

2

Dapat menyajikan konsep dalam berbagai

bentuk representasi matematis namun

masih ada sedikit kesalahan.

3

Dapat menyajikan konsep dalam bentuk

representasi matematika yang benar. 4

3. Mengaplikasikan

konsep atau

algoritma pada

pemecahan masalah

Tidak ada jawaban atau tidak ada ide

matematika yang muncul sesuai dengan

soal.

0

Ide matematika telah muncul namun belum

dapat mengaitkan berbagai konsep

matematika dan hanya sedikit yang benar

1

Dapat mengaplikasikan berbagai konsep

matematika namun masih separuh yang

benar

2

Dapat mengaplikasikan berbagai konsep

matematika namun masih ada sedikit

kesalahan.

3

Mampu mengaplikasikan berbagai konsep

matematika dan memilih prosedur dengan

benar.

4

No Soal 1 2 3 4 5 Skor total

20 Jumlah Skor per soal 4 4 4 4 4

Lampiran 5

Perhitungan Uji Normalitas Hasil Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa

A. Data Pretest

1. Mengurutkan data sampel dari yang terkecil sampai terbesar.

Sampel Nilai

1 35

2 35

3 40

4 40

5 40

6 40

7 40

8 40

9 45

10 45

11 45

12 45

13 45

14 50

15 50

16 50

17 50

18 50

19 55

20 55

21 55

22 55

23 55

24 60

25 60

26 60

27 60

28 65

2. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan rata-

rata tunggal.

Nilai

Mencari Mean:

3. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan rata-rata tunggal.

Nilai

Standar Deviasi:

√∑

4. Menentukan nilai dari tiap-tiap data, dengan rumus:

Untuk menghitung dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung .

5. Menentukan nilai berdasarkan nilai .

tulis menjadi dua angka dibelakang koma menjadi -1,67, kemudian nilai

minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi

normal diperoleh nilai yaitu . Untuk mencari nilai dari

dan seterusnya maka mengikuti cara yang telah dipaparkan.

6. Menentukan nilai berdasarkan nilai

Jika negatif maka

Jika positif maka

karena nilai pada adalah negatif maka mencari adalah

Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah

dipaparkan.

7. Menentukan nilai

Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah

dipaparkan.

8. Mencari nilai yang merupakan selisih dari

| | | |

Untuk mengetahui nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah

dipaparkan.

Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini:

No

1 35 -1.6473 0.0498 0.0357 0.0140

2 35 -1.6473 0.0498 0.0714 0.0217

3 40 -1.0483 0.1473 0.1071 0.0401

4 40 -1.0483 0.1473 0.1429 0.0044

5 40 -1.0483 0.1473 0.1786 0.0313

6 40 -1.0483 0.1473 0.2143 0.0670

7 40 -1.0483 0.1473 0.2500 0.1027

8 40 -1.0483 0.1473 0.2857 0.1385

9 45 -0.4493 0.3266 0.3214 0.0052

10 45 -0.4493 0.3266 0.3571 0.0305

11 45 -0.4493 0.3266 0.3929 0.0662

12 45 -0.4493 0.3266 0.4286 0.1019

13 45 -0.4493 0.3266 0.4643 0.1377

14 50 0.1498 0.5595 0.5000 0.0595

15 50 0.1498 0.5595 0.5357 0.0238

16 50 0.1498 0.5595 0.5714 0.0119

17 50 0.1498 0.5595 0.6071 0.0476

18 50 0.1498 0.5595 0.6429 0.0833

19 55 0.7488 0.7730 0.6786 0.0944

20 55 0.7488 0.7730 0.7143 0.0587

21 55 0.7488 0.7730 0.7500 0.0230

9. Nilai

10. Nilai untuk dengan

Kriteria:

Jika , maka diterima atau data berdistribusi normal

Jika , maka ditolak atau data tidak berdistribusi normal

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari

harga mutlak selisih yaitu dan sehingga

( ) dapat disimpulkan bahwa sampel

berdistribusi normal.

B. Data Posttest

1. Mengurutkan data sampel dari yang terkecil sampai terbesar.

Sampel Nilai

1 75

2 80

3 80

4 80

5 80

6 80

7 80

8 85

22 55 0.7488 0.7730 0.7857 0.0127

23 55 0.7488 0.7730 0.8214 0.0484

24 60 1.3478 0.9111 0.8571 0.0540

25 60 1.3478 0.9111 0.8929 0.0183

26 60 1.3478 0.9111 0.9286 0.0174

27 60 1.3478 0.9111 0.9643 0.0532

28 65 1.9468 0.9742 1.0000 0.0258

9 85

10 85

11 85

12 85

13 85

14 90

15 90

16 90

17 90

18 90

19 90

20 90

21 90

22 90

23 95

24 95

25 95

26 95

27 100

28 100

2. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan rata-

rata tunggal.

Nilai

Mencari Mean

3. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan rata-rata tunggal.

Nilai

√∑

4. Menentukan nilai dari tiap-tiap data, dengan rumus:

Untuk menghitung dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung .

5. Menentukan nilai berdasarkan nilai .

tulis menjadi dua angka dibelakang koma menjadi -2,00, kemudian nilai

minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi

normal diperoleh nilai yaitu . Untuk mencari nilai dari

dan seterusnya maka mengikuti cara yang telah dipaparkan.

6. Menentukan nilai berdasarkan nilai

Jika negatif maka

Jika positif maka

karena nilai pada adalah negatif maka mencari adalah

Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah

dipaparkan.

7. Menentukan nilai

Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah

dipaparkan.

8. Mencari nilai yang merupakan selisih dari

| | | |

Untuk mengetahui nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah

dipaparkan.

Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini:

No

1 75 -1.9649 0.0247 0.0357 0.0110

2 80 -1.1900 0.1170 0.0714 0.0456

3 80 -1.1900 0.1170 0.1071 0.0099

4 80 -1.1900 0.1170 0.1429 0.0258

5 80 -1.1900 0.1170 0.1786 0.0616

6 80 -1.1900 0.1170 0.2143 0.0973

7 80 -1.1900 0.1170 0.2500 0.1330

8 85 -0.4151 0.3390 0.2857 0.0533

9 85 -0.4151 0.3390 0.3214 0.0176

10 85 -0.4151 0.3390 0.3571 0.0181

9. Nilai

10. Nilai untuk dengan

Kriteria:

Jika , maka diterima atau data berdistribusi normal

Jika , maka ditolak atau data tidak berdistribusi normal

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari

harga mutlak selisih yaitu dan sehingga

( ) dapat disimpulkan bahwa sampel

berdistribusi normal.

11 85 -0.4151 0.3390 0.3929 0.0538

12 85 -0.4151 0.3390 0.4286 0.0895

13 85 -0.4151 0.3390 0.4643 0.1253

14 90 0.3598 0.6405 0.5000 0.1405

15 90 0.3598 0.6405 0.5357 0.1048

16 90 0.3598 0.6405 0.5714 0.0691

17 90 0.3598 0.6405 0.6071 0.0334

18 90 0.3598 0.6405 0.6429 0.0024

19 90 0.3598 0.6405 0.6786 0.0381

20 90 0.3598 0.6405 0.7143 0.0738

21 90 0.3598 0.6405 0.7500 0.1095

22 90 0.3598 0.6405 0.7857 0.1452

23 95 1.1347 0.8717 0.8214 0.0503

24 95 1.1347 0.8717 0.8571 0.0146

25 95 1.1347 0.8717 0.8929 0.0211

26 95 1.1347 0.8717 0.9286 0.0568

27 100 1.9096 0.9719 0.9643 0.0076

28 100 1.9096 0.9719 1.0000 0.0281

Lampiran 6

Perhitungan Uji Homogenitas Data Hasil Tes Kemampuan Pemahaman

Konsep Matematis

Uji Homogenitas data di lakukan dengan menggunakan rumus uji beda Varians.

Langkah-langkah Uji Homogenitas data sebagai berikut:

1. Data

a. Pretest

No

1 35 1 -13,75 189,0625

2 35 1 -13,75 189,0625

3 40 1 -8,75 76,5625

4 40 1 -8,75 76,5625

5 40 1 -8,75 76,5625

6 40 1 -8,75 76,5625

7 40 1 -8,75 76,5625

8 40 1 -8,75 76,5625

9 45 1 -3,75 14,0625

10 45 1 -3,75 14,0625

11 45 1 -3,75 14,0625

12 45 1 -3,75 14,0625

13 45 1 -3,75 14,0625

14 50 1 1,25 1,5625

15 50 1 1,25 1,5625

16 50 1 1,25 1,5625

17 50 1 1,25 1,5625

18 50 1 1,25 1,5625

19 55 1 6,25 39,0625

20 55 1 6,25 39,0625

21 55 1 6,25 39,0625

22 55 1 6,25 39,0625

23 55 1 6,25 39,0625

24 60 1 11,25 126,5625

25 60 1 11,25 126,5625

26 60 1 11,25 126,5625

27 60 1 11,25 126,5625

28 65 1 16,25 264,0625

∑ ∑ ∑

b. Posttest

No

1 75 1 -12,6785 160,7461

2 80 1 -7,6785 58,9604

3 80 1 -7,6785 58,9604

4 80 1 -7,6785 58,9604

5 80 1 -7,6785 58,9604

6 80 1 -7,6785 58,9604

7 80 1 -7,6785 58,9604

8 85 1 -2,6785 7,1747

9 85 1 -2,6785 7,1747

10 85 1 -2,6785 7,1747

11 85 1 -2,6785 7,1747

12 85 1 -2,6785 7,1747

13 85 1 -2,6785 7,1747

14 90 1 2,3214 5,3890

15 90 1 2,3214 5,3890

16 90 1 2,3214 5,3890

17 90 1 2,3214 5,3890

18 90 1 2,3214 5,3890

19 90 1 2,3214 5,3890

20 90 1 2,3214 5,3890

21 90 1 2,3214 5,3890

22 90 1 2,3214 5,3890

23 95 1 7,3214 53,6033

24 95 1 7,3214 53,6033

25 95 1 7,3214 53,6033

26 95 1 7,3214 53,6033

27 100 1 12,3214 151,8176

28 100 1 12,3214 151,8176

∑ ∑ ∑

2. Pengujian Uji Homogenitas

Membandingkan nilai dengan dengan rumus:

Dengan taraf signifikan dan .

Dengan kriteria pengujian:

Jika , Maka diterima yang berarti varians kedua sampel

homogen

Jika , maka ditolak yang berarti varians kedua sampel

tidak homogen.

Ternyata yaitu 1,673 < 1,904 maka dapat disimpulkan bahwa

kedua data skor nilai tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

memiliki varians yang homogen.

Lampiran 7

Penerapan Model ASSURE Pada Pembelajaran Kelas Sampel

1. Analyze Learner characteristics

Berdasarkan hasil pengamatan para siswa rata-rata berasal dari kalangan

sosial ekonomi menengah. Rata-rata siswa berusia remaja 13-14 tahun. Pada

umumnya siswa berasal sekolah sekolah dasar yang berbeda baik sekolah dasar

yang sudah negeri maupun swasta. Siswa pada umunya memiliki kecerdasan

dengan kapasitas sedang. Sebagian siswa lebih cenderung termotivasi dalam

belajar apabila tercipta kondisi yang kompetitif didalam kelas.

Untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada pertemuan pertama

dilakukan pretest. Dari hasil pretest dapat dijadikan acuan sebagai langkah awal

dalam menyusun materi yang layak untuk siswa. Pada umumnya siswa memiliki

gaya belajar yang berbeda. Berdasarkan hasil pengamatan, siswa pada kelas VIII

cenderung suka dengan gaya belajar secara visual yang menitikberatkan pada

penglihatan untuk dapat memahaminya.

2. State performance objectives (Menetapkan kompetensi)

Pembelajarn matematika pada kelas VIII menggunakan standar kurikulum

yaitu K13. Pada pembelajaran menggunakan teknologi yang bertujuan untuk

meningkatkan motivasi belajar, aktivitas belajar serta hasil kemampuan

pemahaman konsep siswa.

3. Select methods, media, and materials (Memilih metode, media, dan bahan

ajar)

Dalam penelitian ini strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi

diskusi, dimana dengan diskusi siswa akan lebih mudah untuk aktif

mengemukakan ide dan gagasannya. Strategi belajar kelompok dapat membantu

siswa untuk saling bertukar pikiran dengan teman satu kelompoknya dan juga

dapat mengasah kemampuan pemahaman konsep siswa. Media yang digunakan

dalam proses pembelajaran yaitu berupa powerpoint (PPT) dan lembar kerja

siswa. Bahan ajar yang peneliti gunakan dirancang dengan baik melalui berbagai

sumber seperti buku pelajaran matematika kelas VIII maupun media internet.

4. Utilize materials (Pemanfaatan bahan ajar dan media pembelajaran)

Hal pertama yang dilakukan adalah meninjau media dan bahan ajar yang

digunakan. Disini peneliti mengunakan media berbasis komputer yaitu PPT yang

terdapat gambar serta tulisan dengan warna yang menarik agar siswa tertarik

dalam belajar. Mempersiapkan media tersebut dengan sebaiak mungkin agar

mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses pembelajaran sangat penting untuk

menyiapkan lingkungan belajar yang efektif untuk menunjang penggunaan media

berbasis komputer seperti ketersediaannya listrik, pencahayaan ruangan,

tersedianya layar proyektor dan lain sebagainya.

5. Requires learner participation (Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran)

Para siswa secara individu dalam kelompoknya memperhatikan PPT yang

disajikan dan bertanya jika ada yang kurang dimengerti. Kemudian siswa

mengerjakan lembar kerja yang diberikan secara kelompok untuk melihat

keaktifan dan partisipasinya dalam bekerja kelompok, setelah itu perwakilan

kelompok mempresentasikannya didepan kelas sedangkan kelompok lainnya

menanggapi. Tugas peneliti adalah sebagai fasilitator jalannya diskusi serta

melakukan pengamatan kepada siswa.

6. Evaluate and revise (Evaluasi dan revisi)

Untuk mengukur pencapaian siswa dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan tes yaitu posttest yang kita bandingakan dengan tes awal. Jika

terdapat perbedaan hasil tes maka model pembelajaran yang digunakan dapat

dikatakan efektif. Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa rata-rata siswa

cenderung aktif berpartisipasi saat diskusi bersama kelompoknya dan sebagian

siswa cukup kritis dalam proses pembelajaran. Beberapa komponen yang dapat

direvisi untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih baik misalnya seperti

pemilihan strategi, teknologi, media dan bahan ajar.

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : MTs Mubtadi’in Penerokan

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Statistika

Kelas/Semester : VIII (Delapan) / 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit (2 x pertemuan)

A. Kompetensi inti

KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI.4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

1. 3.10. Menganalisis data

berdasarkan distribusi data,

nilai rata-rata, median,

3.10.1 Menganalisis data

bedasarkan nilai rata-rata,

median, modus dari sebaran

modus, dan sebaran data

untuk mengambil

kesimpulan, membuat

keputusan, dan membuat

prediksi.

data untuk mengambil

kesimpulan, membuat

keputusan, dan membuat

prediksi.

2. 4.10. Menyajikan dan

menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

distribusi data, nilai rata-

rata, median, modus, dan

sebaran data untuk

mengambil kesimpulan,

membuat keputusan, dan

membuat prediksi.

4.10.1 Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

rata-rata, median, modus

dan sebaran data untuk

mengambil kesimpulan,

membuat keputusan, dan

membuat prediksi

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan :

1. Siswa dapat menganalisis data dari distribusi data yang diberikan.

2. Siswa dapat menentukan nilai rata-rata, median, modus dari sebaran data.

3. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rata-rata,

median, modus dari sebaran data.

D. Metode Pembelajaran

1. Metode Diskusi Kelompok dan Tanya Jawab.

E. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Powerpoint (PPT) dan Lembar Kerja Siswa

2. Alat : Laptop, Proyektor, Papan Tulis, Spidol

3. Sumber pembelajaran : Buku Paket Matematika Kelas VIII

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan pertama (2 x 35 menit)

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan

1. Memberi salam, mengajak siswa untuk

mengawali kegiatan dengan berdo’a.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Guru mengkondisikan siswa untuk

menerima pembelajaran dan meminta siswa

untuk mempersiapkan perlengkapan dan

peralatan yang diperlukan.

4. Melalui tanya jawab, siswa diminta untuk

mengingat kembali materi yang akan

dipelajari dengan pelajaran yang telah

dipelajari sebelumnya (apersepsi)

5. Siswa diberikan motivasi oleh guru (ice

breaking).

6. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran tentang topik yang akan

diajarkan.

7. Guru menyampaikan garis besar cakupan

materi dan langkah pembelajaran.

10 menit

Inti 1. Kegiatan literasi

Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk

melihat, mengamati, membaca dan

menuliskannya kembali. Mereka diberi

tayangan dan bahan bacaan terkait materi mean,

median, modus dari sebaran data.

2. Critical thingking

Guru memberikan kesempatan untuk

50 menit

mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang

belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual

sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan

materi.

3. Collaboration

Peserta didik dibentuk dalam beberapa

kelompok dengan masing-masing kelompok

terdiri dari 5-6 orang untuk mendiskusikan,

mengumpulkan informasi, mempresentasikan

ulang, dan saling bertukar informasi yang

berkaitan dengan materi. Setiap kelompok

diberikan lembar kerja siswa berupa soal untuk

dikerjakan secara berkelompok.

4. Communication

Masing-masing kelompok diminta untuk

menyampaikan atau mempresentasikan hasil

diskusinya didepan kelas, sedangkan kelompok

lainnya menanggapi.

5. Creativity

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan

tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait

materi. Peserta didik kemudian diberi

kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal

yang belum dipahami.

Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru membuat

kesimpulan/rangkuman dari kegiatan

pembelajaran.

2. Siswa diberikan 1 buah soal kuis untuk

10 menit

menguji pemahaman siswa, setelah selesai

dikumpulkan kepada guru.

3. Siswa bersama guru merefleksi proses

pembelajaran pada pertemuan ini.

4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya.

5. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan salam.

2. Pertemuan Kedua (2 x 35 Menit)

KEGIATAN

DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan

1. Memberi salam, mengajak siswa untuk

mengawali kegiatan dengan berdo’a.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Guru mengkondisikan siswa untuk

menerima pembelajaran dan meminta siswa

untuk mempersiapkan perlengkapan dan

peralatan yang diperlukan.

4. Melalui tanya jawab, siswa diminta untuk

mengingat kembali materi yang akan

dipelajari dengan pelajaran yang telah

dipelajari sebelumnya (apersepsi)

5. Siswa diberikan motivasi oleh guru (ice

breaking).

6. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran tentang topik yang akan

diajarkan.

7. Guru menyampaikan garis besar cakupan

10 menit

materi dan langkah pembelajaran.

Inti 1. Kegiatan literasi

Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk

melihat, mengamati, membaca dan

menuliskannya kembali. Mereka diberi

tayangan dan bahan bacaan terkait

menyelesaikan soal statistika.

2. Critical thingking

Guru memberikan kesempatan untuk

mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang

belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual

sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan

materi.

3. Collaboration

Peserta didik dibentuk dalam beberapa

kelompok dengan masing-masing kelompok

terdiri dari 5-6 orang untuk mendiskusikan,

mengumpulkan informasi, mempresentasikan

ulang, dan saling bertukar informasi yang

berkaitan dengan materi. Setiap kelompok

diberikan lembar kerja siswa berupa soal untuk

dikerjakan secara berkelompok.

4. Communication

Masing-masing kelompok diminta untuk

menyampaikan atau mempresentasikan hasil

diskusinya didepan kelas, sedangkan kelompok

lainnya menanggapi.

5. Creativity

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan

tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait

50 menit

materi. Peserta didik kemudian diberi

kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal

yang belum dipahami.

Penutup 6. Siswa dengan bimbingan guru membuat

kesimpulan/rangkuman dari kegiatan

pembelajaran.

7. Siswa diberikan 1 buah soal kuis untuk

menguji pemahaman siswa, setelah selesai

dikumpulkan kepada guru.

8. Siswa bersama guru merefleksi proses

pembelajaran pada pertemuan ini.

9. Guru menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya.

10. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan salam.

10 menit

G. Penilaian

Teknik : Tes Tertulis (Pengetahuan) dan Pengamatan.

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Wardi, S.Pd.I

NIP.

Jambi, Januari 2022

Mahasiswa

Wulandari

NIM. 208180044

Format Penilaian

1. Pengetahuan

Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

No. Nama Siswa Nilai

Prettest

Nilai

posttest

1 Ahmad Faiq Mubarok 50 80

2 Ardea Salsabila Majid 45 80

3 Dewi Ramadhani 35 85

4 Dika Maulana 35 80

5 Ela Gustin Wicaksana 40 90

6 Erika Setia Ramadhani 60 90

7 Fadhel M Raihan 60 90

8 Fadhila Kiara Agnivia 55 95

9 Ikhsan Hakiki 40 80

10 M. Adam Azzuwar 45 90

11 M. Syaifullah 45 85

12 M. Khairul Anam 45 80

13 M. Salsabia 50 85

14 Nabila Azzahra 55 100

15 Nawra Dwi Yandri 55 90

16 Nurul Nuraini Rizqita 55 95

17 Pasha Aswin Julianto 45 85

18 Putri Dwi Sakinah 60 90

19 Raffly Ahmad Fauzi 40 90

20 Ramita Suci 55 80

21 Reva Oktaviani 65 100

22 Reza Aprilia 50 90

23 Sholahuddin Wahid 60 90

2. Sikap

Teknik Penilaian : Pengamatan

Waktu Penilaian : Selama Kegiatan Belajar Mengajar

No Nama Kejadian/Perilaku Pos/

Neg

1 Ahmad Faiq

Mubarok

Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif dalam proses pembelajaran.

+

2 Ardea Salsabila

Majid

Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif namun terkadang kurang fokus

dalam belajar.

+

3 Dewi Ramadhani Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

4 Dika Maulana Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

5 Ela Gustin

Wicaksana

Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif berpartisipasi dengan baik dalam

belajar.

+

6 Erika Setia

Ramadhani

Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

7 Fadhel M Raihan Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif namun terkadang kurang fokus

dalam belajar.

+

8 Fadhila Kiara

Agnivia

Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

aktif dan sedikit malu ketika bertanya.

+

24 Siska Anggraini 40 95

25 Siti Nuraziz 40 95

26 Syaiful Ghalih 50 85

27 Teguh Jayadi 50 75

28 Umi Khumaidan 40 85

No Nama Kejadian/Perilaku Pos/

Neg

9 Ikhsan Hakiki Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

10 M. Adam Azzuwar Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif namun terkadang kurang fokus

dalam belajar.

+

11 M. Syaifullah Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

12 M. Khairul Anam Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif serta kritis dalam bertanya.

+

13 M. Salsabia Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

14 Nabila Azzahra Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif serta kritis dalam bertanya.

+

15 Nawra Dwi Yandri Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif berpartisipasi dengan baik dalam

belajar.

+

16 Nurul Nuraini

Rizqita

Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan sangat aktif.

+

17 Pasha Aswin

Julianto

Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif, namun kurang sedikit disiplin.

+

18 Putri Dwi Sakinah Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

19 Raffly Ahmad

Fauzi

Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif, namun terkadang kurang fokus.

+

20 Ramita Suci Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

21 Reva Oktaviani Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif berpartisipasi serta kritis dalam

+

No Nama Kejadian/Perilaku Pos/

Neg

bertanya.

22 Reza Aprilia Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

23 Sholahuddin

Wahid

Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif serta kritis dalam bertanya.

+

24 Siska Anggraini Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

25 Siti Nuraziz Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

26 Syaiful Ghalih Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif namun kurang disiplin.

+

27 Teguh Jayadi Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

28 Umi Khumaidan Dalam kesehariannya bersikap baik, sopan,

dan aktif.

+

MATERI

A. Menganalisis Data

Pada kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai penerapan statistika dalam

beberapa aspek kehidupan seperti ukuran sepatu, nilai ulangan harian siswa, serta

data tentang kepadatan penduduk. Dengan statistika data tersebut dapat disajikan

dengan mudah dengan menggunakan tabel atau diagram sehingga mudah untuk

menganalisisnya.

Contoh :

Diberikan hasil produksi padi tiap tahunnya di desa suka makmur dari tahun

2008 sampai dengan 2015 sebagai berikut:

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Hasil

(ton)

250 285 310 340 380 225 290 420

1. Buatlah simpulan dari data pada tabel diatas.

2. Pada tahun berapakah hasil produksi padi tertinggi?

3. Pada tahun berapakah hasil produksi padi terendah?

4. Perkiraan produksi padi pada tahun 2016.

Jawaban:

1. Produksi padi tertinggi terjadi pada tahun 2015 dan produksi padi terendah

terjadi pada tahun 2013 atau produksi padi mengalami kenaikan setiap

tahunnya dari tahun 2008-2012 namun pada tahun 2013 produksi

mengalami penurunan dan kemudian pada tahun berikutnya kembali

mengalami kenaikan.

2. 2015

3. 2013

4. Produksi padi pada tahun 2016 bisa saja mengalami kenaikan ataupun

penurunan hal itu dapat dilihat dari kondisi, cuaca, dan faktor lainnya yang

mempengaruhi pertumbuhan padi.

B. Ukuran Pemusatan Data

1. Mean (rata-rata)

Rata-rata dari sebuah data X, yang dilambangkan dengan (baca: ”X bar”)

adalah jumlah data dibagi dengan banyaknya data, yakni

Rata-rata hitung

dengan:

∈ R (himpunan bilangan real),

∑X = jumlah data

n = banyak data X atau banyak datum dalam data X.

Contoh soal:

Nilai rata-rata dari 6,6,9,7,6,8,7, adalah….

Jawaban

Mean

2. Median (Nilai Tengah)

Median adalah nilai tengah data yang diurutkan dari data yang terkecil

sampai data yang terbesar atau sebaliknya. Median (nilai tengah) dari suatu data X

adalah bilangan yang membagi data menjadi dua kelompok (kiri dan kanan) yang

sama frekuensinya.

Contoh:

Median dari data 5,8,4,6,7,3,5,9,6,9 adalah....

Jawab:

Data diurutkan menjadi 3 4 5 5 6 6 7 8 9 9

3. Modus

adalah data yang paling banyak muncul.

Contoh:

Modus dari data 8,6,6,7,5,10,9,7,5,7 adalah….

Jawab :

Data diurutkan menjadi 5 5 6 6 7 7 7 8 9 10

Data yang paling banyak muncul adalah 7 karena muncul sebanyak 3 kali.

C. Ukuran Penyebaran Data

Penyebaran data merupakan ukuran yang menjelaskan distribusi dari suatu

kumpulan data. Ukuran penyebaran data antara lain jangkauan, kuartil bawah

(kuartil I), kuartil tengah (median), dan kuartil atas (kuartil III).

1. Jangkauan, Jangkauan suatu kumpulan data adalah selisih nilai terbesar dan

nilai terkecil dari kumpulan data tersebut.

Contoh:

Panjang (kaki)

18,5 8

11 10

14 15,5

12,5 6,25

16,25 5

Untuk menetukan nilai terkecil dan terbesar, urutkan data terlebih dahulu dari

terkecil ke terbesar.

5, 6,25, 8, 10, 11, 12,5, 14, 15,5, 16,25, 18,5

Jadi jangkauannya adalah 18,5-5= 13,5 kaki

2. Kuartil, kuartil dari kumpulan data membagi data menjadi empat bagian

yang sama. Ingat bahwa median (kuartil II) membagi data menjadi duaa bagian

yang sama.

Contoh:

18 21 23 24 29 30 30 32 36 39

Kuartil I = 23

Kuartil II =

Kuartil III = 32

Selisih antara kuartil atas dan kuartil bawah disebut jangkauan interkuartil.

Jangkauan interkuartil

= 32-23

= 9

Lampiran 9

Dokumentasi

Lampiran 10

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Data pribadi :

Nama : Wulandari

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Penerokan, 20 Juli 1999

Agama : Islam

Alamat lengkap : Jalan Bajubang Darat KM. 43, Desa

Penerokan, Kecamatan Bajubang, Kabupaten

Batanghari, Provinsi Jambi

Handphone : 089515731607

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

SD : SDN 77/1 Penerokan ( 2006 - 2012)

SMP : SMPN 8 Batanghari ( 2012 - 2015)

SMA : SMAN 5 Batanghari ( 2015 – 2018 )

Perguruan Tinggi : UIN STS JAMBI ( 2018 – Sekarang )