studi efektifitas pemisahan et

27
i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM STUDI EFEKTIFITAS PEMISAHAN ETHANOL-AIR MENGGUNAKAN CAMPURAN MOLECULAR SIEVE-ZEOLIT SEBAGAI ADSORBEN BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Octavina Novita Sari (125061100111003/2012) Yosan Rani Fadilah (125061100111013/2012) Linda Triani (125061100111010/2012) UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

Upload: brawijaya

Post on 11-Nov-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

STUDI EFEKTIFITAS PEMISAHAN ETHANOL-AIR MENGGUNAKAN

CAMPURAN MOLECULAR SIEVE-ZEOLIT SEBAGAI ADSORBEN

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Octavina Novita Sari (125061100111003/2012)

Yosan Rani Fadilah (125061100111013/2012)

Linda Triani (125061100111010/2012)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

ii

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN KULIT MUKA ................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

RINGKASAN ....................................................................................................... iv

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang .......................................................................................... 1

b. Tujuan Khusus .......................................................................................... 2

c. Urgensi Penelitian ..................................................................................... 2

d. Luaran ....................................................................................................... 2

e. Manfaat ..................................................................................................... 2

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 3

METODE PENELITAN ....................................................................................... 6

JADWAL PENELITIAN ...................................................................................... 7

ANGGARAN BIAYA .......................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 8

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Spesifikasi etanol fuel grade .................................................................... 2

Tabel 2. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM .............................................. 7

Tabel 3. Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Distilasi azeotrop campuran etanol-air ................................................ 3

Gambar 2. Skema Kerja Penelitian ....................................................................... 7

iv

RINGKASAN

Dewasa ini energi merupakan salah satu kebutuhan utama sebuah negara.

Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk sebuah negara maka tingkat

konsumsi energi akan semakin tinggi pula. Konsumsi energi primer di Indonesia

padatahun 1999 mencapai 272 juta SBM dan meningkat hingga 1,4% per tahun

sebesar 315 juta SBM padatahun 2009. Karena tingkat komsumsi energi yang

semakin tinggi dan cadangan bahan bakar fossil yang semakin rendah, maka

pemerintah mentargetkan peningkatan pemanfaatan energi alternatif berbasis

ramah lingkungan hingga tahun 2025. Salah satu energi alternatif berbasis ramah

lingkungan adalah etanol, yang dihasilkan melalui proses fermentasi biomassa.

Penggunaan etanol sebagai bahan bakar dapat menurunkan tingkat pencemaran

karena bioetanol memiliki nilai oktan yang tinggi sehingga emisi yang

dikeluarkan cukup rendah.

Etanol yang digunakan sebagai bahan bakar merupakan etanol fuel grade.

Hingga saat ini proses pemurnian etanol menggunakan distilasi aezotrop yang

memerlukan energi pemisahan cukup tinggi, sehingga diperlukan alternatif proses

pemisahan yaitu melalui distilasi adsorbsi. Penelitian ini mengembangkan sistem

pemurnian campuran etanol-air melalui sistem adsorbsi. Jenis kolom adsorbsi

yang digunakan adalah packed bed dengan molecular sieve dan zeolite sebagai

adsorben. Campuran etanol-air dialirkan ke dalam kolom dengan memvariasikan

perbandingan massa molecular sieve dan zeolite. Produk yang dihasilkan akan

dianalisa kadar kemurniannya menggunakan alkoholmeter.

Keyword : Energi Alternatif, Etanol, Adsorben, Moleculer Sieve, Zeolite

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Setiap tahunnya jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat.

Peningkatan jumlah penduduk ini berbanding lurus dengan konsumsi energi di

Indonesia, sehingga cadangan energi fossil yang ada terus berkurang. Saat ini

produksi minyak di Indonesia sebesar 55 juta ton/tahun, jumlah produksi ini

diperkirakan hanya dapat mencukupi kebutuhan BBM selama 10 tahun

kedepan. Konsumsi minyak bumi dalam negeri sebesar 611 ribu barel/hari,

tetapi ekspor minyak bumi cukup besar yaitu 514 ribu barel/hari. Untuk

menutupi kekurangan kebutuhan minyak bumi maka Indonesia melakukan

impor sebesar 487 ribu barel/hari. Oleh karenanya pemanfaatan energi

terbarukan diharapkan dapat mengurangi substitusi kebutuhan BBM yang

masih dipenuhi dengan cara impor. Untuk mengatasi masalah tersebut,

pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No: 5 Tahun 2006 tentang kebijakan

Energi Nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai

bahan bakar pengganti minyak bumi, sehingga konsumsi minyak bumi dapat

berkurang maksimum 20% pada tahun 2025 (Blue print ESDM, 2005).

Salah satu bahan bakar yang sedang dikembangkan untuk mendukung

Program Pemerintahan adalah bahan bakar bioetanol. Produksi bioetanol

dengan proses fermentasi biomassa merupakan cara yang paling umum di

gunakan untuk menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan. Proses

fermentasi biomassa ini menghasilkan campuran etanol-air. Untuk

menghasilkan etanolfuel grade dengan spesifikasi yang dapat dilihat pada

Tabel 1 dan komposisi minimal dari proses fermentasi sebesar 4-10% w/w

dapat dilakukan melalui proses distilasi. Akan tetapi, proses distilasi secara

konvensional masih membutuhkan energi pemisahan yang cukup besar yaitu

15.49 Mj/kg etanol, hal ini dikarenakan titik aezotrop campuran etanol-air

terbentuk pada tekanan atmosfer dengan konsentrasi 95,57% (w/w) dan suhu

78.10C sehingga membuat proses produksi tidak optimal (Banat dkk., 2000 ;

Kumar dkk., 2010; Delgado dkk.,2012). Untuk mengatasi persoalan

dikembangkan metode pemisahan yang lain antara lain metode distilasi yang

dilengkapi dengan sistem ekstraksi menggunakan solven salah satunya

menambahkan glycol pada proses distilasi (Treybal, 1990). Saat ini juga telah

dikembangkan proses pemisahan campuran etanol-air dengan menggunakan

sistem pemisahan dengan mebran yang dikenal dengan proses pervaporasi.

Pervaporasi dengan menggunakan membran yang terbuat dari material

polimer merupakan sistem pemisahan yang paling umum digunakan (Wee,

2008). Dalam proses pemisahan etanol-air dengan membran polimer ini

kurang efektif jika digunakan untuk campuran etanol-air yang memiliki

kandungan air yang tinggi (Al-Asheh, dkk, 2004). Sehingga perlu

dikembangkan sistem pemisahan untuk campuran etanol-air dengan

kandungan air yang tinggi yaitu dengan metode distilasi yang dilengkapi

dengan sistem adsorpsi menggunakan adsorbent atau solid dessicant. Sistem

pemisahan menggunakan adsorben ini merupakan pilihan terbaik dikarenakan

konsumsi energinya paling rendah (Banat dkk., 2000; Hassaballah dkk.,

1990).

2

Tabel 1.Spesifikasietano fuel grade (Renewable Fuel Association, 2010)

Wang dkk. (2010) meneliti pemisahan etanol-air dengan menggunakan

adsorbsi berbasis starch sebagai adsorben atau yang disebut adsorben ZSG-1

menggunakan kolom adsorbsi tipe Fixed bed adsorber yang mampu

menghasilkan produk etanol absolut dengan yield 99,7 % serta panas yang

diserap (∆Habs) -3,16 x 10 4 J/mol.Pada studi ini akan dipelajari efektifitas

parameter desain kolom pemisah (tinggi kolom dan berat adsorben serta tinggi

adsorben di dalam kolom) untuk campuran etanol-air menggunakan campuran

adsorben komersial.

1.2.Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian adalah mengembangkan sistem pemurnian

campuran etanol-air melalui sistem adsorbsi, yang terdiri dalam duatahap,

yaitu :

1. Pemurnian alkohol-air dengan metode adsorbs menggunakan

molecular sieve dan zeolite sebagai adsorben.

2. Mempelajari pengaruh perbedaan adsorben terhadap tingkat kemurnian

produk.

1.3.Urgensi (Keutamaan ) Penelitian

Ketersediaan energy fossil yang semakin menipis membuat

Pemerintah berupaya menggalakkan penggunaan energy alternatif yang

ramah lingkungan salahsatunya dengan mengembangkan biomassa

(bioetanol). Peningkatan kualitas etanol merupakan salah satu upaya untuk

mendukung penerapan teknologi konversi energy serta mendukung program

Pemerintah dalam mengembangkan bahan bakar alternatif yang ramah

lingkungan.

1.4.Luaran

Artikel ilmiah yang menjelaskan mengenai proses pemisahan campuran

etanol-air menggunakan adsorben (molecular sieve dan zeolit) serta hasil

pengujiannya.

1.5.Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Pendidikan

Menambah ilmu mengenai proses pemisahan campuran etanol-air

dengan distilasi adsorben.

2. Bagi Pemerintah

3

Etanol dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan,

metode yang kami usulkan dapat membantu pemurnian campuran etanol-

air sehingga didapatkan etanol dengan konsentrasi tinggi.

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1. Distilasi azeotrop

Distilasi azeotrop adalah proses umum yang digunakan dalam

pemisahan campuran biner menjadi komponen murninya. Contohnya yaitu

pada produksi etanol absolut (Young, 2000). Untuk menghasilkan etanol

absolut pada proses distilasi, kesetimbangan akan tercapai dengan

penambahan bahan kimia. Penambahan bahan kimia ketiga ke dalam fase cair

dapat menyebabkan koefisien aktivitas setiap komponen berbeda sehingga

komponen-komponen tersebut memiliki kesamaan sifat kimia dan fisika.

Distilasi azeotrop sangat efektif apabila diterapkan pada sebuah sistem yang

tidak mengikuti Hukum Raoult. Pemilihan bahan kimia sebagai bahan

tambahan ke dalam distilasi merupakan salah satu faktor penting dalam

proses distilasi dikarenakan tidak semua bahan kimia mampu membentuk

titik azeotrop. Bahan kimia yang digunakan di dalam distilasi azeotrop

disebut sebagai zat entrainer (Treybal, R.E. 1980). Skema proses distilasi

azeotrop ditunjukkan pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Distilasi azeotrop campuran etanol-air

Berdasarkan Gambar 1 di atas etanol dikonsentrasikan pada kolom

distilasi hingga tercapai keadaan mendekati titik azeotropnya. Umpan etanol

dialirkan ke dalam kolom distilasi azeotrop dimana uap yang mengalir pada

bagian atas kolom merupakan komponen yang kaya akanentreiner sedangkan

produk bawah adalah alkohol yang hampir murni. Selanjutnya produk bagian

atas kolom dipisahkan menggunakan decanter. Entreiner yang kaya akan

komponen organik akan dialirkan kembali ke dalam kolom distilasi dan fase

aqueous akan dimurnikan di dalam kolom stripping (Treybal, R.E. 1980).

Penelitian pemurnian campuran alkohol-air menggunakan benzene

sebagai zat entrainer dilakukan oleh Young dkk., (2000). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sistem pemisahan campuran etanol-air dengan distilasi

azeotrop membutuhkan banyak energi yang digunakan untuk mensirkulasi

kembali zat entrainer ke kolom hingga di peroleh spesifikasi produk yang

diinginkan.

4

2.1. Alkohol

Alkohol anhydrous dikenal juga sebagai alkohol absolut, yaitu liquid

tidak berwarna. Alkohol anhydrous mempunyai kandungan air sebesar 0.3 –

0.4 %. Salah satu alkohol anhydrous ialah etanol, etanol dapat diproduksi

melalui proses fermentasi dengan bahan baku yang mengandung glukosa.

Bioetanol merupakan etanol yang dihasilkan dari biomassa yang dikenal

sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan karena bersih dari emisi

bahan pencemar. Bioetanol dapat dibuat dari bahan baku tanaman yang

mengandung pati yang biasa ditanam hampir di seluruh wilayah Indonesia

sehingga jenis tanaman ini berpotensi untuk dipertimbangkan sebagai sumber

bahan baku pembuatan bioetanol (Kumar dkk., 2010).

Pemanfaatan bioetanol dapat menunjang program pengurangan emisi

gas rumah kaca (CO2). Hal ini disebabkan karena penggunaan bioetanol

mengurangi produksi karbon bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil

sehingga pembakaran bioetanol akan mengeluarkan emisi yang lebih rendah.

Bioetanol dengan kandungan 100% memiliki nilai oktan (octane) RON 116 –

129, yang relatif lebih tinggi dibandingkan bahan bakar premium dengan nilai

oktan RON 88. Nilai oktan yang tinggi pada bioetanol, menyebabkan bioetanol

dapat digunakan sebagai pendongkrak oktan (octane booster) untuk bahan

bakar beroktan rendah serta berpengaruh positif terhadap efisiensi dan daya

mesin.

2.2. Adsorbsi

Adsorbsi adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cairan

dimana bahan yang dipisahkan ditarik oleh permukaan adsorben padat dan

diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada permukaan tersebut. Adsorben

(adsorbent) merupakan bahan padat dengan luas permukaan yang besar.

Luasan permukaan ini terbentuk karena banyaknya pori-pori yang halus pada

permukaan tersebut. Pemilihan adsorben yang baik didasarkan pada luas

permukaannya yang besar. Contoh adsorben antara lain karbon aktif, silica gel,

CaO, zeolit, dsb. Permukaan adsorben pada umumnya secara fisika maupun

kimia heterogen dan energi ikatan sangat mungkin berbeda antara satu titik

dengan titik lainnya, proses adsorbsi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya :

a. Bahan penyerap (adsorben)

Bahan yang digunakan untuk menyerap mempunyai kemampuan

berbeda-beda, tergantung sumber bahan dan metode aktivasi yang

digunakan.

b. Ukuran adsorben

Semakin kecil ukuran butir maka semakin besar permukaan sehingga

dapat menyerap kontaminan lebih banyak. Secara umum kecepatan adsorbsi

ditujukan oleh kecepatan difusi zat terlarut ke dalam pori-pori partikel

adsorben. Ukuran partikel yang baik untuk proses penjerapan yaitu antara -

100/ +200 mesh.

c. Derajat keasaman (pH)

Untuk asam-asam organik, adsorbsi akan meningkat bila pH

diturunkan, yaitu dengan penambahan asam asam mineral.Sebaliknya

apabila pH asam organik dinaikkan yaitu dengan penambahan alkali,

adsorbsi akan berkurang sebagai akibat terbentuknya garam.

5

d. Waktu penyerapan

Waktu jerap yang lama akan memungkinkan proses difusi dan

penempelan molekul zat terlarut yang terjerap lebih baik.

e. Konsentrasi

Pada konsentrasi larutan rendah, jumlah bahan yang dijerap sedikit,

sedangkan pada konsentrasi tinggi jumlah bahan yang dijerap semakin

banyak. Hal ini disebabkan karena adanya frekuensi tumbukan antara

partikel yang berbeda-beda.

Penelitian tentang pemurnian alkohol menggunakan sistem adsorbsi

saat ini sedang dikembangkan guna mendapatkan proses yang efisien. Wang

dkk. (2010) meneliti pemisahan etanol-air dengan menggunakan adsorbsi

berbasis starch sebagai adsorben atau yang disebut adsorben ZSG-1

menggunakan kolom adsorbsi tipe Fixed bed adsorber yang mampu

menghasilkan produk etanol absolut dengan yield 99,7 % Selain

menggunakan bio-adsorben, adsorbsi menggunakan molecular sieve dapat

diaplikasikan untuk produksi etanol absolut. Prinsip dari sistem ini adalah

memanfaatkan perbedaan ukuran molekul antara etanol dan air dimana

molekul yang berukuran lebih kecil akan terserap oleh adsorben sedangkan

molekul dengan ukuran besar tidak dapat terserap. Molecular sieve

termasuk material dengan ukuran pori kecil dan mempunyai ukuran yang

seragam. Selain molecular sieve, zeolit, cornmeal, maupun sawdust juga

termasuk adsorben yang bbisa digunakan untuk produksi etanol absolut.

Molecular sieve yang memiliki ukuran diameter 3A0 akan menjebak

molekul air yang berukuran 2.5 A0, sedangkan molekul alkohol tidak dapat

masuk ke dalam pori-pori molecular sieve dikarenakan ukuran molekul

alkohol lebih besar yaitu 4 A0 sehingga uap alkohol hanya melewati

adsorben saja. Molecular sieve dapat menyerap air hingga 22% (Kumar

dkk., 2010).

Penggunaan adsorbsi untuk produksi alkohol absolut memiliki

beberapa keuntungan yaitu (1) kemudahan pemilihan jenis adsorben dari

jenis entrainer, pelarut, maupun katalis. Secara umum terdapat dua macam

jenis adsorben yang digunakan yaitu hidrofobik (bersifat non polar) dan

hidrofilik (bersifat polar). Adsorben hidrofobik akan menyerap komponen

non polar. Mislanya adsorben karbon aktif. Sedangkan adsorben hidrofilik

akan menyerap komponen polar. Misalnya adsorben silika gel, alumina

yang diaktivasi, dan clay. (2) Adsorbsi dapat dilaksanakan secara pararel

dimana terdapat dua kolom adsorbsi yang digunakan untuk proses adsorbsi

dan regenerasi. (3) Desain peralatan yang relatif sederhana karena tidak

terjadi perubahan pada fase kesetimbangan. (4) Biaya investasi relatif lebih

murah dibandingkan dengan sistem distilasi aezotrop, solvent mapun katalis

(Mujiburohman dkk., 2006).

2.3. Adsorben (Bahan Berpori)

Adsorbsi berlangsung terutama pada dinding-dinding pori atau pada

daerah tertentu di dalam partikel adsorben. Pori-pori adsorben biasanya

sangat kecil sehingga luas permukaan dalamnya menjadi beberapa kali lebih

besar dari permukaan luar. Adsorben yang telah jenuh dapat diregenerasi

agar dapat digunakan kembali untuk proses adsorbsi. Macam-macam

adsorben dalam pengeringan etanol antara lain:

6

a. Molecular sieve

Molecular sieve merupakan senyawa micro porous yang terbuat dari

bahan clay (kristal alumino silikat) yang dapat dikeringkan tanpa

mempengaruhi struktur kristalnya. Ukuran diameter molecular sieve antara

3 – 10 Angstrom (A0). Seperti halnya karbon aktif, pada molecular sieve

hanya molekul dengan ukuran tertentu yang akan diserap. Molecular sieve

ini banyak diaplikasikan untuk proses drying dan deodorizing petroleum.

b. Zeolit

Mineral zeolit adalah kelompok mineral alumunium silikat terhidrasi

LmAlxSiyOz.nH2O, dari logam alkali dan alkali tanah (terutama Ca dan

Na), m, x, y, dan z merupakan bilangan 2 hingga 10, n koefisien dari H2O,

serta L adalah logam. Zeolit secara empiris ditulis (M +, M

2+) Al2O3gSiO2

.zH2O, M+ berupa Na atau K dan M2+

berupa Mg, Ca, atau Fe. Li , Sr atau

Ba dalam jumlah kecil dapat menggantikan M + atau M

2+, g dan z bilangan

koefisien. Densitas zeolit antara 2,0 -2,3 g/cm3. Struktur zeolit dapat

dibedakan dalam tiga komponen yaitu rangka aluminosilikat, ruang kosong

saling berhubungan yang berisi kation logam, dan molekul air dalam fase

occluded. Zeolit mengandung karbon organik sehingga untuk

menghilangkan karbon perlu dilakukan pembakaran pada suhu 300 oC

selama 1-2 jam. Zeolit mempunyai beberapa sifat antara lain: mudah

melepas air akibat pemanasan, tetapi juga mudah mengikat kembali molekul

air dalam udara lembab. Selain itu zeolit juga mudah melepas kation dan

diganti dengan kation lainnya, misal zeolit melepas natrium dan digantikan

dengan mengikat kalsium atau magnesium. Sifat ini menyebabkan zeolit

dimanfaatkan untuk melunakkan air. Zeolit dengan ukuran rongga tertentu

digunakan pula sebagai katalis untuk mengubah alkohol menjadi

hidrokarbon sehingga alkohol dapat digunakan sebagai bensin sintesis.

Selain itu zeolit juga dapat digunakan sebagai adsorben zat warna brom dan

untuk pemucatan minyak sawit mentah (Retno dkk., 2012).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Skema Penelitian

Metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalahpenelitian

skala laboratorium yang dilaksanakan dalam 6 (enam) bulan. Penelitian ini

akan menggunakan etanolsebagai bahan utama. Metode penelitian meliputi

dua macam proses yaitu adsorbsi menggunakan adsorben molecular sieve

dan zeolite dimana ketinggian adsorben di variasikan.

3.2. Prosedur Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah etanol teknis dengan

komposisi 96% volume, molecular sieve, dan zeolite. Percobaan dilakukan

di kolom adsorber jenis packed bed yang diisi dengan packing jenis glas

raschig ring yang dapat dilihat pada Gambar 2. Proses dehidrasi etanol

dilakukan dengan mengalirkan etanol-airmelalui V1 selanjutnya

menampung campuran yang telah terkondensasi pada S2 hingga feed etanol-

airn habis. Setelah itu hasil dari S2 akan diukur kadarnya menggunakan

alcohol meter untuk membandingkan dengan konsentrasi awal

3.2.1 Varibel Penelitian

a. Variabel tetap :

7

Gambar 2. Skema kerja penelitian

tinggi kolom adsorber : 60 cm

Jenis packing : glass raschig ring

Berat Adsorber : 100 gram

b. Varibel berubah :

Konesntrasi Umpan : 60 %, 70%, 80%, 90%

Komposisi Berat Zeolit : Molecular Sieve

o 10 gram Zeolit : 90 gram Molecular Sieve

o 25 gram Zeolit : 75 gram Molecular Sieve

o 40 gram Zeolit : 70 gram Molecular Sieve

o 50 gram Zeolit : 50 gram Molecular Sieve

Keterangan :

1. Termostat waterbath

2. V1, V2, V3 : valve

3. C1 : kondensor

4. Pompa

5. Ultra thermostat

6. Steel wire gauze

7. Packing

8. Adsorben

9. Kondensor

10. Sample bath

3.4 Indikator Keberhasilandan Luaran Penelitian

3.4.1. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dianggap berhasil apabila dapat menghasilkanetanol

fuel grade. Tingkat keberhasilan dapat dilihat dari pengaruh variasi berat

adsorben terhadap kemurnian produk yang dihasilkan.

3.4.2. Luaran

Hasil penelitian dapat disosialisasikan melalui seminar dan

publikasi ilmiah.

BAB IV

JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel.2 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)

1 Peralatan penunjang 32 % 3.955.000

2 Bahan habis pakai 57 % 6.995.000

3 Perjalanan 8 % 800.000

4 Lain-lain 3 % 500.000

Jumlah 12.250.000

8

4.2 Jadwal Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA Al-Asheh, dkk, 2004, separation of ethanol–water mixtures using molecular

sieves and biobased adsorbents, Chemical Engineering Research and Design,

82(7), 855-864).

Banat, F.A., Abu, Al-Rub., dan Simandl. 2000. Analysis of vapor-liquid

equilibrium of ethanol-water system via headspace gas chromatography :

effect of molecular sieve. J Separation Purification Technology, 18, 111-118.

Blue Print, 2006. Pengelolaan energi nasional.

Delgado, J.A., Maria, A.U., Jose, V.I., Agueda, A.G., dan Angel, R. 2012.

Separation of ethanol-water liquid mixtures by adsorbstion on silicate. J

Chemical Engineering, 180, 137-144.

Gomis, V., Pedraza, R.., Frances, O., dan Sensi, J.C. 2006. Dehydration ethanol

using azeotropic distillation with isooctane, J Ind Eng Chem Res, 46, 4572-6.

Hassaballah, A.A., Hills, J.H. 1990. drying of ethanol vapors by adsorbtion on

corn meal. J Biotechnology, 35, 598-608.

Kumar, S., Neetu, Sigh., dan Ram, P. 2010. Anhydrous ethanol : A Renewable

source of energy. J Renewable and Sustanable Energy Review, 14, 18-30-

1844.

Mujiburohman, M., Wahyudi, B.S., dan Hary, S., 2006. A Preliminary study :

Distilaltion of isopropanol-water mixture using fixed adsorbtion distillation

method. J Separation and Purification Technologi.

Renewable Fuel Association, 2010. Fuel ethanol: industry guidelines,

specifications and procedures

Retno E.D., Agus, P., Barkah, R.S., dan Nurul, W. 2012. Pembuatan etanol fuel

gradedengan metode adsorbsi menggunakn adsorben granular zeolite dan

CaO. Simposium Nasional RAPI XI FT UMS-2K012, ISSN : 1412-9612. Treybal, R.E. 1980. Mass transfer operation, 3

rd ed, MacGraw Hill Book,

Singapore.

Wang, Y., Chunmei, G., Sun, J., Gao, H dan Shuai, Zheng. 2010. Separation of

ethanol/water azeotrop using compound starch-based adsorbents. J

Bioresource Technology, 101, 6170-6176.

Wee, Shin Lee dkk. 2008. Membrane separation process—Pervaporation through

zeolite membrane

Jenis Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5

Studi Pustaka

Persiapan Peralatan dan Bahan

Pembuatan etanol fuel grade

Analisa

Pengolahan Data

Penyusunan Laporan Hasil

Penelitian

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

STUDI EFEKTIFITAS PEMISAHAN ETHANOL-AIR MENGGUNAKAN

CAMPURAN MOLECULAR SIEVE-ZEOLIT SEBAGAI ADSORBEN

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Octavina Novita Sari (125061100111003/2012)

Yosan Rani Fadillah (125061100111013/2012)

Linda Triani (125061100111010/2012)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Lampiran 2

Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Octavina Novita Sari

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM 125061100111003

5 Tempat Tanggal lahir Malang 19 November 1994

6 Email [email protected]

7 No. tlp/HP 0341486337 / 081333245674

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDK Kolese

Santo Yusup 3

Malang

SMPK Kolese

Santo Yusup 2

Malang

SMAK Kolese

Santo Yusup

Malang

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

2

3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1

2

3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata

ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

pengajuan Hibah

Malang, 27 September 2014

Pengusul,

( Octavina Novita Sari )

IdentitasDiri

1 NamaLengkap Yosan Rani Fadilah

2 JenisKelamin L/P

3 Program Studi -

4 NIM 125061100111013

5 TempatTanggallahir Denpasar, 13 Mei 1994

6 Email [email protected]

7 No. tlp/HP 085624047258

RiwayatPendidikan

SD SMP SMA

NamaInstitusi SDN Kayuambon 1 SMPN 1 Lembang SMAN 1 Lembang

TahunMasuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. NamaPertemuanIlmiah/Seminar JudulArtikelIlmiah WaktudanTempat

1

Penghargaandalam 10 tahunTerakhir (daripemerintah,

asosiasiatauinstitusilainnya)

No. JenisPenghargaan InstitusiPemberiPenghargaan Tahun

1 Peserta SEG Short Course

‘Integrated Multi Discipline In Geothermal Energy

Development And Future

Career Path Opportunity’

Fisika - Universitas

Brawijaya

2013

2 Peserta In House Training

Audit Internal Mutu (AIM)

Teknik Kimia - Universitas

Brawijaya

2013

3 Peserta Seminar Nasional

‘Oil and Gas Prospect in the Future’dan Dialog Nasional ‘Should Indonesia Remove Cost Recovery System’

Fisika - Universitas

Brawijaya

2014

4 Peserta Lokakarya

Pengenalan Dunia Industri

Sebagai Gambaran Praktek

Kerja Lapang Bagi

Mahasiswa

Teknik Kimia – Universitas

Brawijaya

2014

5 Peserta Seminar Nasional

‘Kolaborasi Inovasi IPTEK dan Optimasi Passion

Generasi Muda sebagai

Akselerator Menuju

Indonesia Madani’

Teknologi Pertanian –

Universitas Brawijaya

2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata

ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

pengajuan Hibah

Malang, 27 September

2014

Pengusul,

( Yosan Rani Fadilah )

Identitas Diri

1 Nama Lengkap Linda Triani

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM 125061100111010

5 Tempat Tanggal lahir Makassar/20 November 1993

6 Email [email protected]

7 No. tlp/HP 085648411667

Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN SIDOKUMPUL

Sidoajo

SMPN 5

Sidoarjo

SMAN 2

Sidoarjo

Jurusan - - -

Tahun Masuk-

Lulus

2000-2006 2006-2009 2009-2012

Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1. PKM MABA 2013 Piala Bergilir

Rektor UB ke-IV

Bedu Canggung

(Batu Empedu Dilawan

Cappuccino Rambut Jagung)

sebagai Alternatif Minuman Herbal

bagi Penderita Batu Empedu

2013

Universitas

Brawijaya

Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1. Peserta PKM MABA 2013 Piala

Bergilir Rektor UB ke-IV

Universitas

Brawijaya 2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata

ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

pengajuan Hibah

Malang, 28-September-2014

Pengusul,

Linda Triani

BIODATA DOSEN PENDAMPING

A. Identitas Diri

Nama Lengkap (dengan gelar ) : Ir. Bambang Poerwadi, M.S.

Jabatan Fungsional : IV-a / Pembina

Jabatan Struktural : Lektor Kepala

NID : 196001261986031001

NIDN : 0026016002

Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 26 Januari 1960

Alamat Rumah : Jl. Pelabuhan Tanjung Priok No. 1015, Malang

Nomor Telpon/Fax/HP : 08125229840

Alamat Kantor : Jl. Veteran No. 01 Malang

Nomor Telpon/Fax : 08125229840 / 0341 803319

Alamat email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Perguruan Tinggi ITS ITB

Bidang Ilmu Teknik Kimia Teknik Kimia

Tahun Masuk- Lulus 1985 1990-1992

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. Basic Science Adsorpsi KCl pada

Zeolit Alam

FMIPA-UB, 2005

2. BSS Pelapisan Pupuk SP-36

dengan Nitro Sellulosa

untuk Kontrol

pelepasan P

UB, 2006

3. DIKTI Pembuatan Pupuk NPK

dengan pelapis Zeolit

alam untuk mengatur

efisiensi pemupukan

UNESA Semarang,

2007

4. Sosialisasi Umur

Pertambangan

Pemetaan dan potensi

Pertambangan Umur

DPRD Kab. Malang,

2007

5. DIKTI Biogas dari limbah

usaha tempe dan ternak

sapi

Malang, 2014

D. Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Sumber dana

1. 2009 Pembuatan pupuk NPK pelepasan terkendali DIKTI, Hibah

dengan melapisi pupuk NPK dengan kitosan Bersaing

2. 2010 Penanggulangan tanah longsor dengan elektro

kinetik

Kompetitiv -

DIKTI

3. 2011 Teknologi pemurnian minyak nilam PHKI

4. 2013 Pembuatan isolator tahan panas (Aerogel) dari

pasir silika tahun 1

BOPTN

5. 2014 Pembuatan isolator tahan panas (Aerogel) dari

pasir silika tahun 2

BOPTN

E. Penulisan Artikel Ilmiah dalan Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/T

ahun

Nama Jurnal

1. Pembuatan Pupuk NPK

dengan Pelapis Zeolit Alam

Untuk mengatur Efisiensi

Pemupukan

Volume Nomor 2,

Desember 2006,

ISSN: 1410-413X

Jurnal Ilmu-ilmu

Hayati

2. The Effort to Improve the

Economic Value of Patchouli

oil: The Controlled

Esterification at Product of the

Aroma Compounds Base on

Patchouli oil

Vol. 8, Februari

2007, ISSN: 1978-

1431, Terakreditasi

Jurnal Teknik

Industri

3. Aerogel dan aplikasi - -

4. Membran Komposit - -

5. Kimia Membran - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Malang, 24 September 2014

Ir. Bambang Poerwadi, M.S.

Lampiran 4. Justifikasi Anggaran Kegiatan

ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

Bahan Habis Pakai

Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

ATK

Kertas HVS A4 2 Rim 40.000 80.000

Ballpoint 2 Kotak 20.000 40.000

CD RW 5 Keping 5.000 25.000

BAHAN

Etanol 96% Teknis 20 Liter 15.000 300.000

Molecular Sieve 5 Kg 450.000 2.250.000

Zeolit 1 Sak 250.000 250.000

Air Demineralisasi 50 Botol 10.000 500.000

Silicon Grease 2 Tube 150.000 300.000

Aluminium Foil 2 Gulung 30.000 60.000

Aquadest 15 Liter 10.000 150.000

Total 3.955.000

Peralatan Penunjang PKM

Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

Kondensor Liebig 60cm 3 Buah 800.000 2.400.000

Kondensor Liebig 3 Buah 700.000 2.100.000

Gelas Ukur 250 ml 2 Buah 100.000 200.000

Selang 2.5inch 2 Meter 10.000 20.000

Labu Ukur 250 ml 2 Buah 150.000 300.000

Gelas Ukur 100 ml 3 Buah 100.000 300.000

Erlenmeyer 250 ml 2 Buah 100.000 200.000

Labu Leher 3 500ml 2 Buah 150.000 300.000

Corong 2 Buah 20.000 40.000

Termometer 2 Buah 30.000 60.000

Pompa Air 4 Buah 50.000 200.000

Heater Air 4 Buah 30.000 120.000

Beaker Glass 3 Buah 50.000 150.000

Pipet Ukur 10 ml 2 Buah 60.000 120.000

Bola Hisap 2 Buah 20.000 40.000

Cawan Porcelain 3 Buah 30.000 90.000

Baskom 1 Buah 20.000 20.000

Ember 1 Buah 35.000 35.000

Alkohol Meter 2 Buah 130.000 260.000

Stopper Karet 2 Buah 5000 10.000

Stopper Kaca 2 Buah 15.000 30.000

Total 6.995.000

Biaya Perjalanan

Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

Design Alat (Pandaan) 2 200.000 400.000 400.000

Pengambilan Alat 2 200.000 400.000 400.000

Total 800.000

Biaya Lain-Lain

Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

Perbaikan Alat 500.000 500.000

Total Biaya Kegiatan

No. Jenis Pengeluaran Anggaran (Rp)

1 Bahan Habis Pakai 3.600.000

2 Peralatan Penunjang PKM 8.150.000

3 Biaya Perjalanan -

4 Lain-Lain 500.000

Total 12.250.000

Lampiran 5. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Program

Studi

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Octavina

125061100111003

Teknik

Kimia

6 1. Sebagai Ketua Tim

Peneliti

2. Membagi jobdesk setiap

penelitian

3. Melakukan penelitian

2 Yosan

125061100111013

Teknik

Kimia

6 1. Menghubungi pihak-

pihak terkait pembelian

barang

2. Mendokumentasikan

setiap kegiatan dan hasil

yang didapatkan

3 Linda

12506110111010

Teknik

Kimia

6 1. Mengatur uang keluar

dan masuk

2. Melakukan penelitian

Lampiran 6

Lampiran. Kriteria Penilaian Proposal PKM-Penelitian

No. Kriteria Bobot

(%)

1 Kreativitas

Gagasan (orisinalitas, unik dan bermanfaat) 15

Perumusan Masalah (fokus dan atraktif) 15

Tinjauan Pustaka (state of the art) 10

2 Kesesuaian Metode Penelitian 20

3 Potensi Program:

Kontribusi Perkembangan Ilmu dan Teknologi 15

Potensi Publikasi Artikel Ilmiah/HKI 10

Potensi Komersialisasi 5

4 Penjadwalan Kegiatan dan Personalia:

Lengkap, Jelas, Waktu, dan Personalianya Sesuai 5

5 Penyusunan Anggaran Biaya:

Lengkap, Rinci, Wajar dan Jelas Peruntukannya 5

Total 100 %