penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan dalam suatu institusi pendidikan. Kualitas pembelajaran bersifat kompleks dan dinamis, dapat dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang melintasi garis waktu. Lembaga pendidikan dituntut untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga perlu diterapkan suatu metode pencapaian kualitas pembelajaran yang dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan dan juga melalui individu seorang guru. Sejak anak manusia yang pertama lahir ke dunia, telah dilakukan usaha-usaha pendidikan; manusia telah berusaha mendidik anak-anaknya, kendatipun dalam cara yang sangat sederhana. Demikian pula semenjak manusia saling bergaul, telah ada usaha dari orang-orang yang lebih mampu dalam hal-hal tertentu untuk mempengaruhi orang-orang lain teman bergaul mereka, untuk kepentingan kemajuan orang-orang bersangkutan itu. Dari uraian ini jelas kiranya, bahwa masalah pendidikan adalah masalahnya setiap orang dari dulu hingga sekarang, dan diwaktu-waktu yang akan datang. Keharusan bagi setiap pendidik yang bertangung jawab, bahwa dia dalam melaksanakan tugasnya harus berbuat Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 1

Upload: iaincirebon

Post on 25-Jan-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan jantung dari proses

pendidikan dalam suatu institusi pendidikan. Kualitas

pembelajaran bersifat kompleks dan dinamis, dapat

dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang

melintasi garis waktu. Lembaga pendidikan dituntut

untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan

proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga perlu

diterapkan suatu metode pencapaian kualitas

pembelajaran yang dapat dilakukan melalui lembaga

pendidikan dan juga melalui individu seorang guru.

Sejak anak manusia yang pertama lahir ke dunia,

telah dilakukan usaha-usaha pendidikan; manusia telah

berusaha mendidik anak-anaknya, kendatipun dalam cara

yang sangat sederhana. Demikian pula semenjak manusia

saling bergaul, telah ada usaha dari orang-orang yang

lebih mampu dalam hal-hal tertentu untuk mempengaruhi

orang-orang lain teman bergaul mereka, untuk

kepentingan kemajuan orang-orang bersangkutan itu.

Dari uraian ini jelas kiranya, bahwa masalah

pendidikan adalah masalahnya setiap orang dari dulu

hingga sekarang, dan diwaktu-waktu yang akan datang.

Keharusan bagi setiap pendidik yang bertangung jawab,

bahwa dia dalam melaksanakan tugasnya harus berbuat

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 1

dengan cara yang sesuai dengan keadaan si ‘anak’

didik, (Suryabrata, 2011:1).

Biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat besar pengaruhnya

untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Ilmu

pengetahuan alam juga berperan penting dalam usaha

menciptakan manusia yang berkualitas. Pembelajaran

IPA, khususnya Biologi, sangat memerlukan strategi

pembelajaran yang tepat yang dapat melibatkan siswa

seoptimal mungkin baik secara intelektual maupun

emosional.

Pembelajaran biologi pada hakikatnya merupakan

suatu proses untuk menghantarkan siswa ke tujuan

belajarnya, dan biologi itu sendiri berperan sebagai

alat untuk mencapai tujuan tersebut. Biologi sebagai

ilmu dapat diidentifikasikan melalui objek, benda

alam, persoalan/gejala yang ditunjukkan oleh alam,

serta proses keilmuan dalam menemukan konsep-konsep

biologi. Dengan belajar biologi, akan menghasilkan

perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Dan untuk

mengetahui perubahan-perubahan tersebut, perlu adanya

penilaian (evaluasi). Penilaian terhadap hasil belajar

seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah

mencapai sasaran belajar, inilah yang disebut sebagai

hasil belajar.

Dalam pembelajaran biologi, banyak digunakan

media sebagai perantara untuk menyampaikan suatu

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 2

materi pembelajaran. Media tersebut berupa media

visual dan audiovisual. Kebanyakan siswa jenuh dengan

buku bacaan yang sifatnya lebih formal sehingga banyak

siswa yang enggan untuk membacanya. Dengan masalah

seperti itu, otomatis hasil belajar siswa berkurang

karena minat mereka dalam membaca buku

materi/pelajaran. Untuk mengatasi hal demikian, lebih

jelasnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, perlu

diterapkan suatu media seperti komik pembelajaran.

Komik dalam hal ini adalah media visual sebagai alat

bantu pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana media pembelajaran diterapkan dalam PBM ?

2. Seperti apa media komik biologi ?

3. Bagaimana jenis komik tersebut ?

4. Bagaimana media komik biologi disusun ?

5. Seperti apa manfaat komik biologi ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui media pembelajaran diterapkan

dalam PBM

2. Untuk mengetahui media komik biologi

3. Untuk mengetahui jenis komik tersebut

4. Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan komik

biologi

5. Untuk mengetahui manfaat pembuatan komik biologi

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media dan Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin medius yang secara

harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau

‘pengantar’. Dalam bahasa arab, media adalah perantara

( wasa’il ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada

penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) yang dikutif

oleh Arsyad (2003:3), mengatakan bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,

atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan

lingkungan sekolah merupakan media. Lebih khususnya

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis, atau elektronis untuk menanngkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau

verbal.

Media mempunyai arti antara. Makna tersebut dapat

diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk

membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada

penerima. Sejumlah pakar membuat batasan tentang

media, diantaranya yang dikemukakan oleh Association

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 4

of Education and Communication Technology (AECT)

Amerika mengemukakan media segala bentuk dan saluran

yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.

Apabila dikaitkan dengan pembelajaran, maka media

dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan

dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari

pengajar ke peserta didik, (Hamzah, 2010:121).

Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal

sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya

dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali

terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam proses

pembelajaran pada umumnya disebabkan oleh berbagai

alasan, seperti waktu persiapan mengajar terbatas,

sulit mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia,

atau alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu

muncul apabila pengetahuan akan ragam media,

karakteristik serta kemampuan masing-masing dikeetahui

oleh para pengajar. Media sebagai alat bantu mengajar

berkembang demikian pesatnya sesuai dengan kemajuan

teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak

sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi

waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan,

(Hamzah, 2010:116).

Media pembelajaran dalam bentuk visual dalam

bentuk gambar, foto, audio dalam bentuk rekaman suara,

bunyi-bunyi tertentu, demikian juga dalam bentuk

gabungan keduanya seperti rekaman video yang

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 5

mengandung unsure audio dan video telah mengubah

paradigma hasil belajar. Berapa besar dan bagaimana

media mempengaruhi keberhasilan perubahan prilaku

peserta didik maka hala ini cukup menjadi landasan

kuat tentang bagaimana seorang guru harus

mempersiapkan media tersebut yang direlevansikan

dengan karakteristik materi, (Abdulhak & Darmawan,

2013:81).

Menurut Hamalik 1994 yang dikutif oleh Arsyad

(2003:2), guru harus memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang cukup tentang media pengajaran, yang

meliputi; 1) media sebagai alat komunikasi guna lebih

mengektifkan proses belajar mengajar, 2) fungsi media

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, 3) hubungan

antara metode mengajar dan media pendidikan.

Media pendidikan digunakan secara bergantian

dengan istilah alat bantu atau media komunikasi dimana

terdapat hubungan komunikasi yang akan berjalan lancer

dengan hasil maksimal apabila menggunakan alat bantu

yang disebut media komunikasi. Gagne dan Briggs (1975)

yang, secara implicit mengatakan bahwa media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan

untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri

dari antara lain buku, tape-recorder, kaset, video

camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai),

foto, gambar, grafik, televise, dan computer. Dengan

kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 6

wahana fisik yang mengandung materi instruksional

dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

belajar, (Arsyad, 2003:4).

Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri

media yang merupakan petunujuk mengapa media digunakan

dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang

mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien)

melakukannya.

Ketiga ciri tersebut antara lain:

1. Ciri Fiksatif (Fixative Proverty)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,

menyimpan, melestarikan, dan merekontruksi suatu

peristiwa atau obyek. Suatu peristiwa atau obyek

dapat diurut dan disusun kembali dengan media

seperti fotografi, video tape, audio tape, disket

computer, dan film. Suatu obyek yang akan diambil

gambarnya (direkam) dengan kamera atau video kamera

dengan mudah dapat diproduksi dengan mudah kapan

saja diperlukan. Dengan cirri fiksatif ini, media

memungkinkan suatu rekaman kejadian atau obyek yang

terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan

tanpa mengenal waktu.

Ciri ini amat penting bagi guru karena

kejadian-kejadian atau obyek yang telah direkam

atau disimpan dengan format media yang ada dapat

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 7

digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadiannya

hanya sekali (dalam satu decade atau satu abad)

dapat diabadikan dan disusun kembali untuk

keperluan pengajaran. Prosedur laboratorium yang

rumit dapat direkam dan diatur untuk kemudian

direproduksi beberapa kali saat diperlukan.

Demikian pula kegiatan siswa dapat direkam untuk

kemudian dianalisis dan dikritik oleh siswa sejawat

baik secara perorangan maupun secara kelompok.

2. Ciri Manipulatif ( Manipulative Proverty)

Transformasi suatu kejadian atau obyek

dimungkinkan karena media memiliki cirri

manipulative. Kejadian yang memakan waktu berhari-

hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua

atau tiga menit dengan tekhnik pengambilan gambar

time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva

menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat

dipercepat dengan teknik rekaman fotografi

tersebut. Disamping dapat dipercepat, suatu

kejadian dapat pula diperlambat pada saat

menayangkan kembali hasil suatu rekaman video.

Media (rekaman video atau audio) dapat diedit

sehingga guru hanya menampilkan bagian-bagian

penting/utama dari ceramah, pidato, atau urutan

suatu kejadian dengan memotong bagian-bagian yang

tidak diperlukan. Manipulasi kejadian atau obyek

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 8

dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat

waktu.

3. Ciri Distributif (Distributive Proverty)

Cirri distributive dari media memungkinkan

suatu obyek atau kejadian ditransfortasikan melalui

ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan

stimulus pengalaman yang relative sama mengenai

kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak

hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas

pada sekolah-sekolah didalam suatu wilayah

tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman

video, audio, disket computer dapat disebarkan

keseluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan

saja.

Pengembangan media untuk membantu pembelajaran

adalah menjadi perhatian subjek penelitian, menjadi

hal menarik untuk public dan pemerintahan. Ada lima

sudut pandang yang menjadikan media berpengaruh pada

pembelajaran secara optimal, yaitu: media sebagai

teknologi, atau mesin, sebagai tutor atau guru,

sebagai agen sosialisasi, sebagai pemotivasi

pembelajaran dan media sebagai alat mental untuk

berpikir dan memecahkan masalah, (Abdulhak & Darmawan,

2013:90-92).

Berikut beberapa sudut pandang media yang

mempengaruhi pembelajaran secara optimal:

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 9

1. Media sebagai tutor atau guru

Penerapan media sebagai tutor atau guru adalah

kaitan media sebagai pengganti apa yang terjadi

dikelas. Tujuannya adalah menyediakan sumber

pengajaran tambahan pada sekolah mengingat

keterbatasan ukuran kelas, penyeddiaan dana,

pemisahan atau pemenuhan kebutuhan siswa.

2. Media sebagai agen social

Studi ini dari penelitian mengenai seberapa besar

pengaruh yang diberikan dari pendidikan dan social

sehingga isi dan program yang disajikan oleh

komersial media masa dapat mengarahkan siswa untuk

belajar. Contoh dari media ini adalah siaran

televisi dan radio, surat kabar, majalah dan

bioskop yang dijadikan sarana untuk pembentukan

prilaku siswa melalui media tersebut yang telah

deprogram.

3. Media sebagai pemotivasi untuk pembelajaran

Penelitian yang dilakukan Solomon dan Clark 1986

membuktikan bahwa ada peningkatan motivasi belajar

siswa melalui media. Penggunaan media telah

membantu siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih

menarik dan menyenangkan.

4. Media sebagai alat mental untuk berpikir dan

memecahkan masalah

Uji coba ini dilakukan pada tahun 1990-an dimana

dilakukan usaha untuk mengarahkan dan mencari jalan

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 10

dengan memberikan media baru seperti computer dan

video disk sehingga siswa dengan sadar atau tidak

sadar dapat membuat prinsip atau pola prilaku

sendiri dari hasil belajar atau pengalaman yang

mereka temui. Solomon: 1988, menyebut proses ini

sebagai internalisasi.

Dalam proses pembelajaran, media memiliki

kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas

pembelajaran. Kehadiran media tidak saja membantu

pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi

memberikan nilai tambah kepada kegiatan pembelajaran,

(Hamzah dkk. 2010:124).

B. Media Komik Biologi

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan

gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedeikian

rupa sehingga membentuk jalan cerita. Biasanya komik

dicetak diatas kertas dan dilengkapi dengan teks.

Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk mulai

dari strip dalam Koran, dimuat dalam majalah, hingga

berbentuk buku tersendiri, (Anonim. 2014).

Komik memiliki definisi yang beragam. Will

Eisner, komikus senior yang dianggap sebagai Bapak

Buku Komik di Amerika, menyebut komik sebagai tatanan

gambar dan kumpulan kata yang berurutan. Lain pula

yang dikatakan oleh Scott McCloud, komikus terkenal

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 11

dan penulis buku tentang dunia komik. Menurut McCloud,

komik adalah gambar yang menyampaikan informasi atau

menghasilkan respons estetik bagi orang yang

melihatnya. Sementara menurut R.A. Kosasih, Bapak

Komik Indonesia, komik adalah media atau alat untuk

bercerita. Entah mana yang benar dari tiga pernyataan

tadi. Yang jelas, definisi tentang komik hingga kini

masih menyisakan tanda tanya, sama dengan pertanyaan

tentang kapan sebenarnya komik pertama di dunia

muncul, (Zulfikart. 2012).

Secara bahasa, komik berasal dari bahasa yunani,

adalah cerita bergambar berbentuk dua dimensi yang

bercerita bermacam-macam bahkan hal yang dianggap

mustahil untuk terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk

kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan

suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan

sebagai gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan

kepada para pembaca. Komik juga dapat diartikan

sebagai adalah suatu bentuk seni yang menggunakan

gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian

rupa sehingga membentuk jalinan cerita, (Aliya. 2012).

Media pembelajaran komik merupakan salah satu contoh

dari jenis media pembelajaran visual.

Mata pelajaran Biologi merupakan salah satu

bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang

mempelajari seluk beluk makhluk hidup mulai dari

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 12

molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu,

populasi, komunitas,  bioma, hewan, tumbuhan, protista

serta gejala-gejala yang terjadi di bumi ini baik

gejala benda ataupun gejala peristiwa. Siswa yang

telah mengalami kegiatan pembelajaran mata pelajaran

Biologi diharapkan mampu memperlihatkan perubahan-

perubahan dalam ranah kognitif, ranah afektif, dan

ranah psikomotorik yang lebih baik dari sebelumnya

pada bidang itu. Namun sering kali siswa mengalami

kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran Biologi.

Mata pelajaran ini dianggap sulit, ruang lingkupnya

luas, siswa cenderung merasa malas belajar Biologi

karena mereka berpikir bahwa Biologi hanya berisi

hafalan nama-nama ilmiah dan istilah ilmiah yang

mereka rasa sulit untuk diingat oleh mereka. Siswa

tidak rajin membaca buku Biologi pegangannya. Hal ini

menjadi salah satu faktor besar mengapa siswa kurang

bisa memahami beberapa materi konsep Biologi,

(Septiana. 2014).

Berdasarkan penjelasan diatas diperlukan adanya

media alternatif pembelajaran yang mampu meningkatkan

pemahaman siswa pada mata pelajaran Biologi. Media

alternatif yang bisa mengatasi kejenuhan dan

membangkitkan minat baca pada siswa salah satunya

adalah komik. Komik merupakan media yang unik dengan

menggabungkan teks dan gambar dalam bentuk yang

kreatif. Guru dapat menggunakan komik secara efektif

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 13

dalam usaha untuk membangkitkan minat baca,

mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan

keterampilan. Hal ini didukung dengan fakta yang

terjadi di lapangan sendiri bahwa remaja usia sekolah

menengah memang sangat menggemari komik.

Komik yang identik bertujuan untuk menghibur

pembaca dapat dijadikan salah satu medi pembelajaran,

akan tetapi untuk mendesain buku yang berupa komik ini

diperlukan kreatifitas dari seorang guru. Seorang guru

harus benar-benar memperhatikan bagaimana cara

menyampaikan pesan yang akan diajarkan melalui komik

tersebut. Dengan adanya media komik sebagai sumber

untuk belajar diharapkan akan mempermudah pebelajar

dalam proses pembelajaran, khususnya dalam merealisasi

konsep-konsep pelajaran yang bersifat abstrak apabila

disajikan dalam bentuk teori saja dan perlu adanya

penyajian konkrit, seperti konsep-konsep pada

ilmu sains. Dalam hal inilah komik pembelajaran berperan

besar dalam menyajikan konsep-konsep abstrak tersebut

ke dalam contoh yang konkrit dalam ke hidupan sehari-

hari. Itulah yang menjadi inti penerapan dari

teknologi pendidikan, yaitu  untuk memecahkan

permasalahan dalam proses belajar, sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan efektif, efisien, dan

menarik.

C. Macam-macam Komik

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 14

Komik terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya

yaitu:

1. Komik Karikatur

Komik karikatur biasanya hanya berupa satu

tampilan saja, dimana didalamnya bisa terdapat

beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan-tulisan.

Biasanya komik tipe kartun/karikatur ini berjenis

humor dan editorial (kritikan) atau politik

(sindiran) dapat menimbulkan sebuah arti sehingga

si pembaca dapat memahami maksud dan tujuan.

2. Komik Strip

Komik strip adalah sebuah gambar atau rangkaian

gambar yang berisi cerita. Komik strip ditulis dan

digambar oleh seorang kartunis, dan diterbitkan

secara teratur (biasanya harian atau mingguan)

disurat kabar atau di internet. Biasanya terdiri

dari tiga hingga enam panel atau sekitarnya.

Penyajian isi cerita juga dapat berupa humor atau

cerita yang serius dan menarik untuk disimak setiap

periodenya hingga tamat.

3. Buku Komik

Rangkaian gambar-gambar, tulisan dan cerita

dikemas dalam bentuk sebuah buku (terdapat sampul

dan isi). Buku komik ini sering disebut juga

sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam

buku komik berisikan 32 haalaman, biasanya pada

umumnya ada juga yang 48 halaman atau 64 halaman,

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 15

dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan dan

lain-lain.

Pada sekarang ini, komik dapat dimodifikasi

sebagai sumber belajar. Komik dijadikan media

pembelajaran dimana isinya sesuai dengan materi yang

akan diajarkan. Komik sebagai media pembelajaran

merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan

pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran menunjuk

pada sebuah proses komunikasi antara pembelajar

(siswa) dan sumber belajar (komik pembelajaran).

Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika

pesan pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut,

dan menarik.

D. Penyusunan Komik Biologi

Dengan menciptakan media yang menarik bagi siswa,

siswa akan lebih mudah memahami pelajaran Biologi.

Dalam pembuatan komik sains yang sesuai dengan target

audience dan tujuan pembelajaran, terdapat beberapa

variabel berikut yang patut diperhatikan antara

lain :

1. Variabel Materi Pelajaran

a. Hendaknya materi pelajaran yang akan dibuat komik

mengikuti kurikulum yang berlaku agar target

audience dapat segera menyesuaikan dengan

pelajaran sekolahnya.

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 16

b. Pembagian materi pelajaran pada setiap komik

dapat bervariasi. Namun sebaiknya dibagi menurut

bab bahasan untuk setiap komik karena setiap bab

berbeda-beda pembahasannya, sehingga tidak

tercampur.

2. Variabel Komik

a. Struktur komik :

Pada sisi komik terdapat beberapa variabel yang

patut diperhatikan untuk membuat komik sains yang

sesuai antara lain:

1) Paneling. Karena yang diutamakan adalah konten

pendidikan, maka paneling yang digunakan

hendaknya bukan yang rumit atau menggunakan

banyak bentuk. Paneling komik sains biasanya

sederhana. Penggunaan panel elaborate juga sering

digunakan. Alur pada panel mengadaptasi yang

umum digunakan.

2) Penggunaan gaya gambar yang berbeda sesuai

tujuan. Antara lain gaya kartun untuk

penjelasan proses, ilustrasi untuk menjelaskan

struktur dan fotografi untuk menegaskan dan

memperjelas contoh.

3) Penciptaan karakter sesuai target audience.

Untuk komik sains Biologi yang target

audiencenya anak dan remaja, maka gaya kartun

yang paling cocok karena dapat berbaur dengan

anak-anak dan tidak terlihat aneh. Juga

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 17

memberikan atribut sifat (psikologis) dan

fisik yang mendekati kegemaran dan kebiasaan

target audience. Sikap tubuh dan ekspresi dan

penggunaan simbol-simbol yang mewakili sifat

dari karakter juga sangat penting agar

karakter semakin terasa hidup. Semakin dekat

kemiripan semakin membaur pula karakter,

karena target audience melihat kesamaan dirinya

pada karakter.

4) Penggambaran citra pada latar yang realistis

untuk membuat karakter menghayati lokasi yang

membuat target audience larut dalam cerita.

Dalam membangun setting lokasi pada komik

sains Biologi ini, digunakan lokasi yang dekat

dengan kehidupan target audience.

5) Gunakan transisi antar panel sesuai tujuan.

Dalam komik sains Biologi, transisi yang

digunakan adalah transisi subyek-subyek dan

aksi ke aksi karena dinilai paling efektif

namun tetap menjaga jalan cerita. Transisi

yang bertujuan memainkan emosi pembaca seperti

halnya komik fiksi bukan menjad hal yang

utama, namun tetap digunakan agar tidak hilang

keseruannya.

6) Penggunaan intensitas dan sudut pandang yang

beragam dapat digunakan saat tidak menjelaskan

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 18

materi. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan

variasi dan meningkatkan keseruan.

7) Komik pendidikan sebaiknya berwarna karena

elemen warna dapat memenuhi kebutuhan anak dan

berimajinasi dan membayangkan bagaimana rupa

yang sebenarnya.

8) Adanya kuis yang berupa permainan untuk

memberi tes pada target audience untuk menguji

pemahamannya. Kuis dibuat dalam bentuk

permainan agar anak merasa senang saat

mengerjakannya.

b. Penceritaan :

1) Cerita yang diadaptasikan yang sesuai dengan

kesukaan target audience. Pada komik sains

Biologi ini mengadaptasi cerita petualangan

yang disesuaikan dengan tema materi bahasan

seperti materi tentang tumbuhan.

2) Plot yang digunakan pada komik pendidikan

sebaiknya plot maju / progresif agar pembaca

tidak bingung. Hal ini sesuai dengan materi

pelajaran yang mengadaptasi sistem progresif

untuk meningkatkan kemampuan siswa yaitu

pembahasan dari yang mudah ke yang sulit. Plot

mundur bisa digunakan di awal cerita, namun

hendaknya tidak digunakan pada saat

menerangkan materi bahasan.

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 19

3) Dalam bercerita usahakan menciptakan penokohan

yang beragam sifatnya agar cerita dapat terus

mengalir alami. Dalam perancangan komik sains

Biologi ini cerita petualangan diberi

tantangan sehingga semakin seru dan dengan

penokohan yang beragam seperti ada yang

protagonis dan antagonis.

Dalam komik sains, posisi penokohan protagonis

biasanya menjadi tokoh utama yang membawa sifat-sifat

positif dan layak menjadi panutan antara lain seperti

baik hati, tidak sombong, semangat dan gigih, pantang

menyerah, rajin belajar dan sebagainya. Setelah

memperhatikan tahapan penerapan komik sebagai media

pembelajaran maka penerapan dari komik tersebut kepada

siswa adalah dengan menerangkan materi melalui komik,

akan lebih baik ketika menerangkan materi tersebut

setiap siswa mempunyai buku masing-masing sehingga

mereka dapat lebih mudah untuk memahami materi

tersebut. Selain itu siswa juga akan lebih tertarik

untuk membaca materi tersebut karena mereka mempunyai

rasa penasaran tentang akhir cerita tersebut,

(Septiana. 2014).

Komik sains Biologi mempunyai bermacam-macam

tema. Harapannya Biologi bisa berkembang pada tema-

tema berikutnya sehingga dapat meningkatkan minat baca

anak terhadap Biologi dan menambah wawasan. Komik

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 20

sains Biologi harus sesuai dengan kurikulum yang

berlaku.

E. Manfaat Pembuatan Komik Biologi

Buku pelajaran dalam bentuk komik mampu terbukti

efektif di beberapa negara maju terutama yang

menyadari dan memanfaatkan fungsi komik yang penuh

gambar sehingga bisa digunakan sebagai media

mempermudah materi pelajaran yang sulit dan abstrak.

Dengan beberapa bukti empiris yaitu penelitian-

penelitian yang dilakukan di beberapa sekolah

Indonesia terkait dengan pemanfaatan komik sebagai

media pembelajaran baik mata pelajaran biologi atau

IPA memberikan hasil yang menunjukan bahwa komik dapat

meningkatkan presatasi belajar dan keaktifan siswa.

Kelebihan dan kekurangan komik sebagai media

pembelajaran, yaitu:

1. Kelebihan dari komik sebagai media pembelajaran

antaralain: memotivasi, disajikan dalam bentuk

visual, bersifat permanen, sebagai perantara,

sangat populer, mengenal konsep, membantu belajar

berhitung, membantu mengenal lingkungan dan alam

sekitar, membantu untuk memahami cerita, mendorong

minat baca, komik juga mengajarkan nilai-nilai

moral, dan komik merupakan sarana hiburan yang

tidak memakan waktu.

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 21

2. Kelemahan komik sebagai media pembelajaran

antaralain: komik membatasi bahkan memungkinkan

penumpulan imajinasi, tidak mampu menikmati dan

mengapresiasi karya-karya sastra, dan komik

menimbulkan efek adiktif.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan makalah yang penyusun bahas, dapat ditarik

kesimpulan bahwasanya:

1. Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal

sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya

dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali

terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam

proses pembelajaran pada umumnya disebabkan oleh

berbagai alasan, seperti waktu persiapan mengajar

terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya

tidak tersedia, atau alasan lain. Hal tersebut

sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 22

akan ragam media, karakteristik serta kemampuan

masing-masing dikeetahui oleh para pengajar. Media

sebagai alat bantu mengajar berkembang demikian

pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam

dan jenis media pun cukup banyak sehingga dapat

dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, keuangan,

maupun materi yang akan disampaikan. Dalam proses

pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam

meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran.

Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam

menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan

nilai tambah kepada kegiatan pembelajaran.

2. Media komik merupakan media alternatif pembelajaran

yang mampu meningkatkan pemahaman siswa pada mata

pelajaran Biologi. Media alternatif yang bisa

mengatasi kejenuhan dan membangkitkan minat baca

pada siswa salah satunya adalah komik. Komik

merupakan media yang unik dengan menggabungkan teks

dan gambar dalam bentuk yang kreatif. Guru dapat

menggunakan komik secara efektif dalam usaha untuk

membangkitkan minat baca, mengembangkan

perbendaharaan kata-kata dan keterampilan. Hal ini

didukung dengan fakta yang terjadi di lapangan

sendiri bahwa remaja usia sekolah menengah memang

sangat menggemari komik. Komik sains Biologi

mempunyai bermacam-macam tema. Harapannya Biologi

bisa berkembang pada tema-tema berikutnya sehingga

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 23

dapat meningkatkan minat baca anak terhadap Biologi

dan menambah wawasan. Komik sains Biologi harus

sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

3. Buku pelajaran dalam bentuk komik mampu terbukti

efektif di beberapa negara maju terutama yang

menyadari dan memanfaatkan fungsi komik yang penuh

gambar sehingga bisa digunakan sebagai media

mempermudah materi pelajaran yang sulit dan

abstrak. Dengan beberapa bukti empiris yaitu

penelitian-penelitian yang dilakukan di beberapa

sekolah Indonesia terkait dengan pemanfaatan komik

sebagai media pembelajaran baik mata pelajaran

biologi atau IPA memberikan hasil yang menunjukan

bahwa komik dapat meningkatkan presatasi belajar

dan keaktifan siswa.

4. Kelebihan dan kekurangan komik sebagai media

pembelajaran, yaitu:

a. Kelebihan dari komik sebagai media pembelajaran

antaralain: memotivasi, disajikan dalam bentuk

visual, bersifat permanen, sebagai perantara,

sangat populer, mengenal konsep, membantu

belajar berhitung, membantu mengenal lingkungan

dan alam sekitar, membantu untuk memahami

cerita, mendorong minat baca, komik juga

mengajarkan nilai-nilai moral, dan komik

merupakan sarana hiburan yang tidak memakan

waktu.

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 24

b. Kelemahan komik sebagai media pembelajaran

antaralain: komik membatasi bahkan memungkinkan

penumpulan imajinasi, tidak mampu menikmati dan

mengapresiasi karya-karya sastra, dan komik

menimbulkan efek adiktif.

B. Saran

Komik sebagai media pembelajaran terbukti cukup

efektif untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar

siswa terhadap mata pelajaran Biologi. Berdasarkan

penjelasan tersebut, penulis memberikan beberapa saran

antaralain:

1. Pemerintah diharapkan memperbanyak buku maupun

modul pembelajaran Biologi dalam bentuk komik untuk

menambah wawasan para pembacanya dengan tema yang

disesuaikan dengan kurikulum pendidikan di

Indonesia.

2. Untuk guru mata pelajaran Biologi diharapkan mampu

untuk memanfaatkan komik sebagai media pembelajaran

biologi, dan mampu untuk membuat komik sains

Biologi disesuaikan dengan materi yang ada secara

kreatif, inovatif, dan imajinatif.

3. Siswa diharapkan lebih meningkatkan minat bacanya

melalui buku pembelajaran yang berupa komik,

sehingga wawasan dan ilmu pengetahuannya semakin

meningkat.

Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 25