penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan jantung dari proses
pendidikan dalam suatu institusi pendidikan. Kualitas
pembelajaran bersifat kompleks dan dinamis, dapat
dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang
melintasi garis waktu. Lembaga pendidikan dituntut
untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan
proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga perlu
diterapkan suatu metode pencapaian kualitas
pembelajaran yang dapat dilakukan melalui lembaga
pendidikan dan juga melalui individu seorang guru.
Sejak anak manusia yang pertama lahir ke dunia,
telah dilakukan usaha-usaha pendidikan; manusia telah
berusaha mendidik anak-anaknya, kendatipun dalam cara
yang sangat sederhana. Demikian pula semenjak manusia
saling bergaul, telah ada usaha dari orang-orang yang
lebih mampu dalam hal-hal tertentu untuk mempengaruhi
orang-orang lain teman bergaul mereka, untuk
kepentingan kemajuan orang-orang bersangkutan itu.
Dari uraian ini jelas kiranya, bahwa masalah
pendidikan adalah masalahnya setiap orang dari dulu
hingga sekarang, dan diwaktu-waktu yang akan datang.
Keharusan bagi setiap pendidik yang bertangung jawab,
bahwa dia dalam melaksanakan tugasnya harus berbuat
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 1
dengan cara yang sesuai dengan keadaan si ‘anak’
didik, (Suryabrata, 2011:1).
Biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat besar pengaruhnya
untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Ilmu
pengetahuan alam juga berperan penting dalam usaha
menciptakan manusia yang berkualitas. Pembelajaran
IPA, khususnya Biologi, sangat memerlukan strategi
pembelajaran yang tepat yang dapat melibatkan siswa
seoptimal mungkin baik secara intelektual maupun
emosional.
Pembelajaran biologi pada hakikatnya merupakan
suatu proses untuk menghantarkan siswa ke tujuan
belajarnya, dan biologi itu sendiri berperan sebagai
alat untuk mencapai tujuan tersebut. Biologi sebagai
ilmu dapat diidentifikasikan melalui objek, benda
alam, persoalan/gejala yang ditunjukkan oleh alam,
serta proses keilmuan dalam menemukan konsep-konsep
biologi. Dengan belajar biologi, akan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Dan untuk
mengetahui perubahan-perubahan tersebut, perlu adanya
penilaian (evaluasi). Penilaian terhadap hasil belajar
seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah
mencapai sasaran belajar, inilah yang disebut sebagai
hasil belajar.
Dalam pembelajaran biologi, banyak digunakan
media sebagai perantara untuk menyampaikan suatu
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 2
materi pembelajaran. Media tersebut berupa media
visual dan audiovisual. Kebanyakan siswa jenuh dengan
buku bacaan yang sifatnya lebih formal sehingga banyak
siswa yang enggan untuk membacanya. Dengan masalah
seperti itu, otomatis hasil belajar siswa berkurang
karena minat mereka dalam membaca buku
materi/pelajaran. Untuk mengatasi hal demikian, lebih
jelasnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, perlu
diterapkan suatu media seperti komik pembelajaran.
Komik dalam hal ini adalah media visual sebagai alat
bantu pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana media pembelajaran diterapkan dalam PBM ?
2. Seperti apa media komik biologi ?
3. Bagaimana jenis komik tersebut ?
4. Bagaimana media komik biologi disusun ?
5. Seperti apa manfaat komik biologi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui media pembelajaran diterapkan
dalam PBM
2. Untuk mengetahui media komik biologi
3. Untuk mengetahui jenis komik tersebut
4. Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan komik
biologi
5. Untuk mengetahui manfaat pembuatan komik biologi
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media dan Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin medius yang secara
harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau
‘pengantar’. Dalam bahasa arab, media adalah perantara
( wasa’il ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) yang dikutif
oleh Arsyad (2003:3), mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Lebih khususnya
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menanngkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal.
Media mempunyai arti antara. Makna tersebut dapat
diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk
membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada
penerima. Sejumlah pakar membuat batasan tentang
media, diantaranya yang dikemukakan oleh Association
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 4
of Education and Communication Technology (AECT)
Amerika mengemukakan media segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.
Apabila dikaitkan dengan pembelajaran, maka media
dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan
dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari
pengajar ke peserta didik, (Hamzah, 2010:121).
Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal
sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya
dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali
terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam proses
pembelajaran pada umumnya disebabkan oleh berbagai
alasan, seperti waktu persiapan mengajar terbatas,
sulit mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia,
atau alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu
muncul apabila pengetahuan akan ragam media,
karakteristik serta kemampuan masing-masing dikeetahui
oleh para pengajar. Media sebagai alat bantu mengajar
berkembang demikian pesatnya sesuai dengan kemajuan
teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak
sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi
waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan,
(Hamzah, 2010:116).
Media pembelajaran dalam bentuk visual dalam
bentuk gambar, foto, audio dalam bentuk rekaman suara,
bunyi-bunyi tertentu, demikian juga dalam bentuk
gabungan keduanya seperti rekaman video yang
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 5
mengandung unsure audio dan video telah mengubah
paradigma hasil belajar. Berapa besar dan bagaimana
media mempengaruhi keberhasilan perubahan prilaku
peserta didik maka hala ini cukup menjadi landasan
kuat tentang bagaimana seorang guru harus
mempersiapkan media tersebut yang direlevansikan
dengan karakteristik materi, (Abdulhak & Darmawan,
2013:81).
Menurut Hamalik 1994 yang dikutif oleh Arsyad
(2003:2), guru harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pengajaran, yang
meliputi; 1) media sebagai alat komunikasi guna lebih
mengektifkan proses belajar mengajar, 2) fungsi media
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, 3) hubungan
antara metode mengajar dan media pendidikan.
Media pendidikan digunakan secara bergantian
dengan istilah alat bantu atau media komunikasi dimana
terdapat hubungan komunikasi yang akan berjalan lancer
dengan hasil maksimal apabila menggunakan alat bantu
yang disebut media komunikasi. Gagne dan Briggs (1975)
yang, secara implicit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri
dari antara lain buku, tape-recorder, kaset, video
camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai),
foto, gambar, grafik, televise, dan computer. Dengan
kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 6
wahana fisik yang mengandung materi instruksional
dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar, (Arsyad, 2003:4).
Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri
media yang merupakan petunujuk mengapa media digunakan
dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang
mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien)
melakukannya.
Ketiga ciri tersebut antara lain:
1. Ciri Fiksatif (Fixative Proverty)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekontruksi suatu
peristiwa atau obyek. Suatu peristiwa atau obyek
dapat diurut dan disusun kembali dengan media
seperti fotografi, video tape, audio tape, disket
computer, dan film. Suatu obyek yang akan diambil
gambarnya (direkam) dengan kamera atau video kamera
dengan mudah dapat diproduksi dengan mudah kapan
saja diperlukan. Dengan cirri fiksatif ini, media
memungkinkan suatu rekaman kejadian atau obyek yang
terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan
tanpa mengenal waktu.
Ciri ini amat penting bagi guru karena
kejadian-kejadian atau obyek yang telah direkam
atau disimpan dengan format media yang ada dapat
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 7
digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadiannya
hanya sekali (dalam satu decade atau satu abad)
dapat diabadikan dan disusun kembali untuk
keperluan pengajaran. Prosedur laboratorium yang
rumit dapat direkam dan diatur untuk kemudian
direproduksi beberapa kali saat diperlukan.
Demikian pula kegiatan siswa dapat direkam untuk
kemudian dianalisis dan dikritik oleh siswa sejawat
baik secara perorangan maupun secara kelompok.
2. Ciri Manipulatif ( Manipulative Proverty)
Transformasi suatu kejadian atau obyek
dimungkinkan karena media memiliki cirri
manipulative. Kejadian yang memakan waktu berhari-
hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua
atau tiga menit dengan tekhnik pengambilan gambar
time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva
menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat
dipercepat dengan teknik rekaman fotografi
tersebut. Disamping dapat dipercepat, suatu
kejadian dapat pula diperlambat pada saat
menayangkan kembali hasil suatu rekaman video.
Media (rekaman video atau audio) dapat diedit
sehingga guru hanya menampilkan bagian-bagian
penting/utama dari ceramah, pidato, atau urutan
suatu kejadian dengan memotong bagian-bagian yang
tidak diperlukan. Manipulasi kejadian atau obyek
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 8
dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat
waktu.
3. Ciri Distributif (Distributive Proverty)
Cirri distributive dari media memungkinkan
suatu obyek atau kejadian ditransfortasikan melalui
ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan
stimulus pengalaman yang relative sama mengenai
kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak
hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas
pada sekolah-sekolah didalam suatu wilayah
tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman
video, audio, disket computer dapat disebarkan
keseluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan
saja.
Pengembangan media untuk membantu pembelajaran
adalah menjadi perhatian subjek penelitian, menjadi
hal menarik untuk public dan pemerintahan. Ada lima
sudut pandang yang menjadikan media berpengaruh pada
pembelajaran secara optimal, yaitu: media sebagai
teknologi, atau mesin, sebagai tutor atau guru,
sebagai agen sosialisasi, sebagai pemotivasi
pembelajaran dan media sebagai alat mental untuk
berpikir dan memecahkan masalah, (Abdulhak & Darmawan,
2013:90-92).
Berikut beberapa sudut pandang media yang
mempengaruhi pembelajaran secara optimal:
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 9
1. Media sebagai tutor atau guru
Penerapan media sebagai tutor atau guru adalah
kaitan media sebagai pengganti apa yang terjadi
dikelas. Tujuannya adalah menyediakan sumber
pengajaran tambahan pada sekolah mengingat
keterbatasan ukuran kelas, penyeddiaan dana,
pemisahan atau pemenuhan kebutuhan siswa.
2. Media sebagai agen social
Studi ini dari penelitian mengenai seberapa besar
pengaruh yang diberikan dari pendidikan dan social
sehingga isi dan program yang disajikan oleh
komersial media masa dapat mengarahkan siswa untuk
belajar. Contoh dari media ini adalah siaran
televisi dan radio, surat kabar, majalah dan
bioskop yang dijadikan sarana untuk pembentukan
prilaku siswa melalui media tersebut yang telah
deprogram.
3. Media sebagai pemotivasi untuk pembelajaran
Penelitian yang dilakukan Solomon dan Clark 1986
membuktikan bahwa ada peningkatan motivasi belajar
siswa melalui media. Penggunaan media telah
membantu siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih
menarik dan menyenangkan.
4. Media sebagai alat mental untuk berpikir dan
memecahkan masalah
Uji coba ini dilakukan pada tahun 1990-an dimana
dilakukan usaha untuk mengarahkan dan mencari jalan
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 10
dengan memberikan media baru seperti computer dan
video disk sehingga siswa dengan sadar atau tidak
sadar dapat membuat prinsip atau pola prilaku
sendiri dari hasil belajar atau pengalaman yang
mereka temui. Solomon: 1988, menyebut proses ini
sebagai internalisasi.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki
kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas
pembelajaran. Kehadiran media tidak saja membantu
pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi
memberikan nilai tambah kepada kegiatan pembelajaran,
(Hamzah dkk. 2010:124).
B. Media Komik Biologi
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan
gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedeikian
rupa sehingga membentuk jalan cerita. Biasanya komik
dicetak diatas kertas dan dilengkapi dengan teks.
Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk mulai
dari strip dalam Koran, dimuat dalam majalah, hingga
berbentuk buku tersendiri, (Anonim. 2014).
Komik memiliki definisi yang beragam. Will
Eisner, komikus senior yang dianggap sebagai Bapak
Buku Komik di Amerika, menyebut komik sebagai tatanan
gambar dan kumpulan kata yang berurutan. Lain pula
yang dikatakan oleh Scott McCloud, komikus terkenal
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 11
dan penulis buku tentang dunia komik. Menurut McCloud,
komik adalah gambar yang menyampaikan informasi atau
menghasilkan respons estetik bagi orang yang
melihatnya. Sementara menurut R.A. Kosasih, Bapak
Komik Indonesia, komik adalah media atau alat untuk
bercerita. Entah mana yang benar dari tiga pernyataan
tadi. Yang jelas, definisi tentang komik hingga kini
masih menyisakan tanda tanya, sama dengan pertanyaan
tentang kapan sebenarnya komik pertama di dunia
muncul, (Zulfikart. 2012).
Secara bahasa, komik berasal dari bahasa yunani,
adalah cerita bergambar berbentuk dua dimensi yang
bercerita bermacam-macam bahkan hal yang dianggap
mustahil untuk terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk
kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan
suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan
sebagai gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan
kepada para pembaca. Komik juga dapat diartikan
sebagai adalah suatu bentuk seni yang menggunakan
gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian
rupa sehingga membentuk jalinan cerita, (Aliya. 2012).
Media pembelajaran komik merupakan salah satu contoh
dari jenis media pembelajaran visual.
Mata pelajaran Biologi merupakan salah satu
bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang
mempelajari seluk beluk makhluk hidup mulai dari
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 12
molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu,
populasi, komunitas, bioma, hewan, tumbuhan, protista
serta gejala-gejala yang terjadi di bumi ini baik
gejala benda ataupun gejala peristiwa. Siswa yang
telah mengalami kegiatan pembelajaran mata pelajaran
Biologi diharapkan mampu memperlihatkan perubahan-
perubahan dalam ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik yang lebih baik dari sebelumnya
pada bidang itu. Namun sering kali siswa mengalami
kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran Biologi.
Mata pelajaran ini dianggap sulit, ruang lingkupnya
luas, siswa cenderung merasa malas belajar Biologi
karena mereka berpikir bahwa Biologi hanya berisi
hafalan nama-nama ilmiah dan istilah ilmiah yang
mereka rasa sulit untuk diingat oleh mereka. Siswa
tidak rajin membaca buku Biologi pegangannya. Hal ini
menjadi salah satu faktor besar mengapa siswa kurang
bisa memahami beberapa materi konsep Biologi,
(Septiana. 2014).
Berdasarkan penjelasan diatas diperlukan adanya
media alternatif pembelajaran yang mampu meningkatkan
pemahaman siswa pada mata pelajaran Biologi. Media
alternatif yang bisa mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan minat baca pada siswa salah satunya
adalah komik. Komik merupakan media yang unik dengan
menggabungkan teks dan gambar dalam bentuk yang
kreatif. Guru dapat menggunakan komik secara efektif
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 13
dalam usaha untuk membangkitkan minat baca,
mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan
keterampilan. Hal ini didukung dengan fakta yang
terjadi di lapangan sendiri bahwa remaja usia sekolah
menengah memang sangat menggemari komik.
Komik yang identik bertujuan untuk menghibur
pembaca dapat dijadikan salah satu medi pembelajaran,
akan tetapi untuk mendesain buku yang berupa komik ini
diperlukan kreatifitas dari seorang guru. Seorang guru
harus benar-benar memperhatikan bagaimana cara
menyampaikan pesan yang akan diajarkan melalui komik
tersebut. Dengan adanya media komik sebagai sumber
untuk belajar diharapkan akan mempermudah pebelajar
dalam proses pembelajaran, khususnya dalam merealisasi
konsep-konsep pelajaran yang bersifat abstrak apabila
disajikan dalam bentuk teori saja dan perlu adanya
penyajian konkrit, seperti konsep-konsep pada
ilmu sains. Dalam hal inilah komik pembelajaran berperan
besar dalam menyajikan konsep-konsep abstrak tersebut
ke dalam contoh yang konkrit dalam ke hidupan sehari-
hari. Itulah yang menjadi inti penerapan dari
teknologi pendidikan, yaitu untuk memecahkan
permasalahan dalam proses belajar, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan efektif, efisien, dan
menarik.
C. Macam-macam Komik
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 14
Komik terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya
yaitu:
1. Komik Karikatur
Komik karikatur biasanya hanya berupa satu
tampilan saja, dimana didalamnya bisa terdapat
beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan-tulisan.
Biasanya komik tipe kartun/karikatur ini berjenis
humor dan editorial (kritikan) atau politik
(sindiran) dapat menimbulkan sebuah arti sehingga
si pembaca dapat memahami maksud dan tujuan.
2. Komik Strip
Komik strip adalah sebuah gambar atau rangkaian
gambar yang berisi cerita. Komik strip ditulis dan
digambar oleh seorang kartunis, dan diterbitkan
secara teratur (biasanya harian atau mingguan)
disurat kabar atau di internet. Biasanya terdiri
dari tiga hingga enam panel atau sekitarnya.
Penyajian isi cerita juga dapat berupa humor atau
cerita yang serius dan menarik untuk disimak setiap
periodenya hingga tamat.
3. Buku Komik
Rangkaian gambar-gambar, tulisan dan cerita
dikemas dalam bentuk sebuah buku (terdapat sampul
dan isi). Buku komik ini sering disebut juga
sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam
buku komik berisikan 32 haalaman, biasanya pada
umumnya ada juga yang 48 halaman atau 64 halaman,
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 15
dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan dan
lain-lain.
Pada sekarang ini, komik dapat dimodifikasi
sebagai sumber belajar. Komik dijadikan media
pembelajaran dimana isinya sesuai dengan materi yang
akan diajarkan. Komik sebagai media pembelajaran
merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran menunjuk
pada sebuah proses komunikasi antara pembelajar
(siswa) dan sumber belajar (komik pembelajaran).
Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika
pesan pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut,
dan menarik.
D. Penyusunan Komik Biologi
Dengan menciptakan media yang menarik bagi siswa,
siswa akan lebih mudah memahami pelajaran Biologi.
Dalam pembuatan komik sains yang sesuai dengan target
audience dan tujuan pembelajaran, terdapat beberapa
variabel berikut yang patut diperhatikan antara
lain :
1. Variabel Materi Pelajaran
a. Hendaknya materi pelajaran yang akan dibuat komik
mengikuti kurikulum yang berlaku agar target
audience dapat segera menyesuaikan dengan
pelajaran sekolahnya.
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 16
b. Pembagian materi pelajaran pada setiap komik
dapat bervariasi. Namun sebaiknya dibagi menurut
bab bahasan untuk setiap komik karena setiap bab
berbeda-beda pembahasannya, sehingga tidak
tercampur.
2. Variabel Komik
a. Struktur komik :
Pada sisi komik terdapat beberapa variabel yang
patut diperhatikan untuk membuat komik sains yang
sesuai antara lain:
1) Paneling. Karena yang diutamakan adalah konten
pendidikan, maka paneling yang digunakan
hendaknya bukan yang rumit atau menggunakan
banyak bentuk. Paneling komik sains biasanya
sederhana. Penggunaan panel elaborate juga sering
digunakan. Alur pada panel mengadaptasi yang
umum digunakan.
2) Penggunaan gaya gambar yang berbeda sesuai
tujuan. Antara lain gaya kartun untuk
penjelasan proses, ilustrasi untuk menjelaskan
struktur dan fotografi untuk menegaskan dan
memperjelas contoh.
3) Penciptaan karakter sesuai target audience.
Untuk komik sains Biologi yang target
audiencenya anak dan remaja, maka gaya kartun
yang paling cocok karena dapat berbaur dengan
anak-anak dan tidak terlihat aneh. Juga
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 17
memberikan atribut sifat (psikologis) dan
fisik yang mendekati kegemaran dan kebiasaan
target audience. Sikap tubuh dan ekspresi dan
penggunaan simbol-simbol yang mewakili sifat
dari karakter juga sangat penting agar
karakter semakin terasa hidup. Semakin dekat
kemiripan semakin membaur pula karakter,
karena target audience melihat kesamaan dirinya
pada karakter.
4) Penggambaran citra pada latar yang realistis
untuk membuat karakter menghayati lokasi yang
membuat target audience larut dalam cerita.
Dalam membangun setting lokasi pada komik
sains Biologi ini, digunakan lokasi yang dekat
dengan kehidupan target audience.
5) Gunakan transisi antar panel sesuai tujuan.
Dalam komik sains Biologi, transisi yang
digunakan adalah transisi subyek-subyek dan
aksi ke aksi karena dinilai paling efektif
namun tetap menjaga jalan cerita. Transisi
yang bertujuan memainkan emosi pembaca seperti
halnya komik fiksi bukan menjad hal yang
utama, namun tetap digunakan agar tidak hilang
keseruannya.
6) Penggunaan intensitas dan sudut pandang yang
beragam dapat digunakan saat tidak menjelaskan
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 18
materi. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan
variasi dan meningkatkan keseruan.
7) Komik pendidikan sebaiknya berwarna karena
elemen warna dapat memenuhi kebutuhan anak dan
berimajinasi dan membayangkan bagaimana rupa
yang sebenarnya.
8) Adanya kuis yang berupa permainan untuk
memberi tes pada target audience untuk menguji
pemahamannya. Kuis dibuat dalam bentuk
permainan agar anak merasa senang saat
mengerjakannya.
b. Penceritaan :
1) Cerita yang diadaptasikan yang sesuai dengan
kesukaan target audience. Pada komik sains
Biologi ini mengadaptasi cerita petualangan
yang disesuaikan dengan tema materi bahasan
seperti materi tentang tumbuhan.
2) Plot yang digunakan pada komik pendidikan
sebaiknya plot maju / progresif agar pembaca
tidak bingung. Hal ini sesuai dengan materi
pelajaran yang mengadaptasi sistem progresif
untuk meningkatkan kemampuan siswa yaitu
pembahasan dari yang mudah ke yang sulit. Plot
mundur bisa digunakan di awal cerita, namun
hendaknya tidak digunakan pada saat
menerangkan materi bahasan.
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 19
3) Dalam bercerita usahakan menciptakan penokohan
yang beragam sifatnya agar cerita dapat terus
mengalir alami. Dalam perancangan komik sains
Biologi ini cerita petualangan diberi
tantangan sehingga semakin seru dan dengan
penokohan yang beragam seperti ada yang
protagonis dan antagonis.
Dalam komik sains, posisi penokohan protagonis
biasanya menjadi tokoh utama yang membawa sifat-sifat
positif dan layak menjadi panutan antara lain seperti
baik hati, tidak sombong, semangat dan gigih, pantang
menyerah, rajin belajar dan sebagainya. Setelah
memperhatikan tahapan penerapan komik sebagai media
pembelajaran maka penerapan dari komik tersebut kepada
siswa adalah dengan menerangkan materi melalui komik,
akan lebih baik ketika menerangkan materi tersebut
setiap siswa mempunyai buku masing-masing sehingga
mereka dapat lebih mudah untuk memahami materi
tersebut. Selain itu siswa juga akan lebih tertarik
untuk membaca materi tersebut karena mereka mempunyai
rasa penasaran tentang akhir cerita tersebut,
(Septiana. 2014).
Komik sains Biologi mempunyai bermacam-macam
tema. Harapannya Biologi bisa berkembang pada tema-
tema berikutnya sehingga dapat meningkatkan minat baca
anak terhadap Biologi dan menambah wawasan. Komik
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 20
sains Biologi harus sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
E. Manfaat Pembuatan Komik Biologi
Buku pelajaran dalam bentuk komik mampu terbukti
efektif di beberapa negara maju terutama yang
menyadari dan memanfaatkan fungsi komik yang penuh
gambar sehingga bisa digunakan sebagai media
mempermudah materi pelajaran yang sulit dan abstrak.
Dengan beberapa bukti empiris yaitu penelitian-
penelitian yang dilakukan di beberapa sekolah
Indonesia terkait dengan pemanfaatan komik sebagai
media pembelajaran baik mata pelajaran biologi atau
IPA memberikan hasil yang menunjukan bahwa komik dapat
meningkatkan presatasi belajar dan keaktifan siswa.
Kelebihan dan kekurangan komik sebagai media
pembelajaran, yaitu:
1. Kelebihan dari komik sebagai media pembelajaran
antaralain: memotivasi, disajikan dalam bentuk
visual, bersifat permanen, sebagai perantara,
sangat populer, mengenal konsep, membantu belajar
berhitung, membantu mengenal lingkungan dan alam
sekitar, membantu untuk memahami cerita, mendorong
minat baca, komik juga mengajarkan nilai-nilai
moral, dan komik merupakan sarana hiburan yang
tidak memakan waktu.
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 21
2. Kelemahan komik sebagai media pembelajaran
antaralain: komik membatasi bahkan memungkinkan
penumpulan imajinasi, tidak mampu menikmati dan
mengapresiasi karya-karya sastra, dan komik
menimbulkan efek adiktif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang penyusun bahas, dapat ditarik
kesimpulan bahwasanya:
1. Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal
sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya
dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali
terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam
proses pembelajaran pada umumnya disebabkan oleh
berbagai alasan, seperti waktu persiapan mengajar
terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya
tidak tersedia, atau alasan lain. Hal tersebut
sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 22
akan ragam media, karakteristik serta kemampuan
masing-masing dikeetahui oleh para pengajar. Media
sebagai alat bantu mengajar berkembang demikian
pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam
dan jenis media pun cukup banyak sehingga dapat
dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, keuangan,
maupun materi yang akan disampaikan. Dalam proses
pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam
meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran.
Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam
menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan
nilai tambah kepada kegiatan pembelajaran.
2. Media komik merupakan media alternatif pembelajaran
yang mampu meningkatkan pemahaman siswa pada mata
pelajaran Biologi. Media alternatif yang bisa
mengatasi kejenuhan dan membangkitkan minat baca
pada siswa salah satunya adalah komik. Komik
merupakan media yang unik dengan menggabungkan teks
dan gambar dalam bentuk yang kreatif. Guru dapat
menggunakan komik secara efektif dalam usaha untuk
membangkitkan minat baca, mengembangkan
perbendaharaan kata-kata dan keterampilan. Hal ini
didukung dengan fakta yang terjadi di lapangan
sendiri bahwa remaja usia sekolah menengah memang
sangat menggemari komik. Komik sains Biologi
mempunyai bermacam-macam tema. Harapannya Biologi
bisa berkembang pada tema-tema berikutnya sehingga
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 23
dapat meningkatkan minat baca anak terhadap Biologi
dan menambah wawasan. Komik sains Biologi harus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
3. Buku pelajaran dalam bentuk komik mampu terbukti
efektif di beberapa negara maju terutama yang
menyadari dan memanfaatkan fungsi komik yang penuh
gambar sehingga bisa digunakan sebagai media
mempermudah materi pelajaran yang sulit dan
abstrak. Dengan beberapa bukti empiris yaitu
penelitian-penelitian yang dilakukan di beberapa
sekolah Indonesia terkait dengan pemanfaatan komik
sebagai media pembelajaran baik mata pelajaran
biologi atau IPA memberikan hasil yang menunjukan
bahwa komik dapat meningkatkan presatasi belajar
dan keaktifan siswa.
4. Kelebihan dan kekurangan komik sebagai media
pembelajaran, yaitu:
a. Kelebihan dari komik sebagai media pembelajaran
antaralain: memotivasi, disajikan dalam bentuk
visual, bersifat permanen, sebagai perantara,
sangat populer, mengenal konsep, membantu
belajar berhitung, membantu mengenal lingkungan
dan alam sekitar, membantu untuk memahami
cerita, mendorong minat baca, komik juga
mengajarkan nilai-nilai moral, dan komik
merupakan sarana hiburan yang tidak memakan
waktu.
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 24
b. Kelemahan komik sebagai media pembelajaran
antaralain: komik membatasi bahkan memungkinkan
penumpulan imajinasi, tidak mampu menikmati dan
mengapresiasi karya-karya sastra, dan komik
menimbulkan efek adiktif.
B. Saran
Komik sebagai media pembelajaran terbukti cukup
efektif untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa terhadap mata pelajaran Biologi. Berdasarkan
penjelasan tersebut, penulis memberikan beberapa saran
antaralain:
1. Pemerintah diharapkan memperbanyak buku maupun
modul pembelajaran Biologi dalam bentuk komik untuk
menambah wawasan para pembacanya dengan tema yang
disesuaikan dengan kurikulum pendidikan di
Indonesia.
2. Untuk guru mata pelajaran Biologi diharapkan mampu
untuk memanfaatkan komik sebagai media pembelajaran
biologi, dan mampu untuk membuat komik sains
Biologi disesuaikan dengan materi yang ada secara
kreatif, inovatif, dan imajinatif.
3. Siswa diharapkan lebih meningkatkan minat bacanya
melalui buku pembelajaran yang berupa komik,
sehingga wawasan dan ilmu pengetahuannya semakin
meningkat.
Penggunaan media komik dalam pembelajaran biologi| 25