contoh bentuk laporan dan bahasa laporan
TRANSCRIPT
CONTOH BENTUK LAPORAN DAN BAHASA LAPORAN/TEMUAN AUDIT
1. COVER LAPORAN
LOGO DAN NAMA ……
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
LAPORAN HASIL AUDIT OPERASIONAL
ATAS
PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT PINGGIRAN
PADA
KANTOR KEMENTERIAN SOSIAL PROVINSI PADJADJARAN UTARA
UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013
(PERIODE 1 JANUARI SD 30 September 2013)
NOMOR
:
TANGGAL :
DAFTAR ISI
BAGIAN PERTAMA: SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Halaman
2
BAB I SIMPULAN 2
BABII.
REKOMENDASI 8
BAGIAN KEDUA: URAIAN HASIL AUDIT 9
BAB I INFORMASI UMUM
A. Informasi Umum Audit
9
1. 2. 9
3. 4. Tujuan Audit……………………………………………………… 9
5. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit……………………………. 9
6. Cakupan Sampling Audit………………………………………..7. Periode yang Diaudit…………………………………………….8. Tanggung Jawab Auditor………………………………………..9. Metodologi Audit………………………………………………….
B. Informasi Umum Program1. Data Umum Pengelola Program………………………………..
10
10
10
10
2. Data Umum Program…………………………………………….
11
11
13
BABII
HASIL AUDIT
1. Keuangan……………………………………………………….2. Sampel Audit……………………………………………………3. Penilaian Sistem Pengendalian
Intern………………………4. Hasil Program…………………………………………………..5. Hambatan Pelaksanaan Program…………………………….6. Temuan Hasil Audit…………………………………………….7. Hal Lain yang Perlu Diperhatikan…………………………….8. Tanggapan Penanggungjawab Program…………………….
16
17
18
19
19
20
23
24
LAMPIRAN :
1. Matrik Hasil Penilaian Sistem Pengendalian Intern.
2. Daftar Realisasi kegiatan Program.3. Rincian Hambatan Pelaksanaan Program4. Uraian Temuan Pelaksanaan Program5. Rincian HalLain yang Perlu Diperhatikan
LOGO NAMA INSTANSI/INSPEKTORAT….
Nomor : LHA./AO.X/10 /2013 November, 2013
Lampiran : 5 (lima) eksemplar
Hal : Laporan Hasil Audit Operasional atasProgram Bimbingan Masyarakat Pinggiranpada Kantor Wilayah Kementerian SosialProvinsi Utara Tahun Anggaran 2013
Dengan ini kami sampaikan Laporan Hasil Audit Operasional atas
Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran Majapahit Utara di lingkungan
Kantor Wilayah Kementerian Sosial Provinsi Majapahit Utara Tahun
Anggaran 2013, dengan pokok-pokok pembahasan sebagai berikut:
Bagian Pertama : Simpulan dan Rekomendasi
Bagian Kedua : Uraian Hasil Audit
BAGIAN PERTAMA
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB I: SIMPULAN
Berdasarkan hasil audit operasional atas Program Bimbingan Masyarakat
Pinggiran pada Kantor Wilayah Kementerian Sosial Provinsi Majapahit
Utara Tahun 2013 (periode 1 Januari sampai
dengan 30 September 2013), dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1. Keuangan
Anggaran dan realisasi keuangan Program Bimbingan Masyarakat
Pinggiran Majapahit Utara yang Anggarannya bersumber dari Anggaran
Kementerian Sosial Majapahit untuk Tahun Anggaran 2013 (periode
1Januari sampai dengan 30 September 2013) , sebagai berikut :
(Rp0.000,00)
No UraianANGGARANProvinsi
(Rp)
ANGGARANKarsidenan
(Rp)Jumlah
1 Anggaran 15.732.443 4.801.428 18.533.871
2 RealisasiAnggaran
9.439.496 3.086.332 10.525.828
3 Sisa Anggaran7.292.947 2.715.096 8.008.043
4 % Realisasi
57,29 %
54,88 %
56,79 %
Belum maksimalnya penyerapan Anggaran disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut:
1) Masih adanya sisa waktu pelaksanaan kegiatan selama 4 bulan,yaitu bulan September, Oktober, November dan Desember tahun 2013;
2) Adanya rencana penghematan terhadap beberapa kegiatan;
3) Beberapa kegiatan seperti penyelenggaraan pencari bakatMasyarakat Pinggiran terlambat dilaksanakan karena beberapapersyaratan dokumentasi belum dipenuhi dan harus dilakukanverifikasi.
2. Sampel Audit
Audit atas Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran Majapahit Utara
Tahun Anggaran 2013, dilakukan secara sampling dengan mengambil uji
petik pada 2 (dua) Karsidenan.
Anggaran dan realisasinya yang dilakukan sampling sebagai berikut:
(Rp 000,00)
No Sumber AnggaranPopulasi Sampel % Sampel
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) Angg. Real.
1 ANGGARAN PROV. 15.732.443 9.439.496 13.404.902 7.866.122 84,20 81,36
2 ANGGARAN KARSI 4.801.428 3.086.332 4.728.828 3.050.532 98,09 98,28
Jumlah 18.533.871 10.525.828 16.133.730 8.916.654 87,05 84,71
3. Penilaian atas Sistem Pengendalian Intern
Dari hasil pengujian atas Sistem Pengendalian Intern dalam
pelaksanaan Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran Majapahit
Utara Tahun Anggaran 2013 berdasarkan pendekatan pada
Peraturan Pemerintah Majapahit Nomor 99 Tahun 2009 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, secara umum telah “
Cukup memadai”, dengan penjelasan setiap unsur sebagai
berikut:
1) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian telah cukup memadai untuk
mengarahkan agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan penyimpangan yang terjadi tidak signifikan.
Kelemahan yang masih dijumpai adalah belum adanya
penandatanganan aturan perilaku pegawai secara berkala.
2) Penilaian Risiko
Unsur penilaian risiko belum memadai. Hal ini ditunjukkan
dengan belum tersedianya dokumentasi hasil identifikasi
risiko, hasil analisis risiko dan pengelolaan risiko secara
sistematis, meskipun dalam rapat-rapat internal disinggung
mengenai hambatan-hambatan pencapaian terget/tujuan.
3) Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian telah memadai untuk mengarahkan agar
program/kegiatan dilakukan pencatatan, berjalannya mekanisme
otorisasi, dan terdapatnya pemisahan fungsi yang memadai
serta adanya distribusi kewenangan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
4) Informasi dan Komunikasi
Unsur informasi dan komunikasi telah memadai, yang antara
lain ditandai dengan adanya pelaporan kegiatan yang
disampaikan kepada pejabat/pihak yang berwenang, pengarahan
dari pimpinan cukup dipahami bawahan dan penggunaan sarana
komunikasi sesuai dengan keperluan.
5) Pemantauan Pengendalian InternPemantauan pengendalian telah cukup memadai, hal ini ditunjukkan
dengan tersedianya instrumen monitoring yang digunakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, pimpinan telah mengambil langkah
kongkrit dalam menindaklanjuti rekomendasi atas hasil/temuanaudit, penilaian dan reviu lainnya serta dilaporkan secara
berkala. Kelemahan yang masih perlu dibangun adalah evaluasi
secara berkala atas pengendalian belum dilakukan secara
sistematis dan terdokumentasikan.
4. Hasil Pelaksanaan Program
Hasil pelaksanaan Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran Majapahit
Utara dan Karsidenan yang disampel Tahun Anggaran 2013 (periode
Januari sd 30 September 2013) yang telah dicapai adalah sebagai
berikut:
1)Bidang Urusan Sosial
Kegiatan-kegiatan dalam bentuk bantuan Anggaran, pembelian barang
modal dan kegiatan workshop hampir seluruhnya mencapai 100%,
kecuali yang jadwal pelaksanaannya harus secara
bertahap/dilaksanakan setelah bulan September 2013.
2)Bidang Pendidikan Masyarakat Pinggiran
Kegiatan-kegiatan dalam bentuk bantuan Anggaran, pembelian
keperluan pendidikan dan kegiatan pendidikan hampir seluruhnya
selesai 100%, kecuali yang jadwal pelaksanaan kegiatannya harus
dilaksanakan secara bertahap/setelah bulan September 2013
3)Bidang Penyelenggaraan Kesra
Kegiatan-kegiatan pemberian bantuan permodalan dan materi hampir
seluruhnya mencapai 100%, kecuali kegiatan bimbingan pemasaran
pada kabupaten yang disampling yang belum dilaksanakan ( capaian
0,00%) karena pencairannya tergantung pada pemenuhan persyaratan
administrasinya.
5. Hambatan Pelaksanaan Program
Hambatan pelaksanakan Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran
Majapahit Utara adalah:
1) Perencanaan anggaran yang belum akurat;
2) Beberapa kegiatan penyelesaiannya tergantung pihak lain
dalam memenuhi persyaratan pencairan Anggaran.
6. Temuan Hasil Audit
1) Terdapat kegiatan yang tidak efektifSalah satu kegiatan dalam Bimbingan Masyarakat Pinggiran
Majapahit Utara untuk tahun 2013 adalah kegiatan Pembahasan Draft
Standar Pelayanan Masyarakat Pinggiran dengan pagu anggaran
sebesar Rp75.000.000,00, namun dalam realisasinya anggaran
dimaksud digunakan oleh organisasi informal di bawah naungan Dep.
Sosial untuk melakukan seminar menangani masyarakat pinggiran.
Hal ini disebabkan oleh perencanaan/usulan anggaran yang tidak
akurat dan pemahaman terhadap aturan anggaran oleh Pejabat yang
berwenang.
Akibatnya pemanfaatan anggaran tidak efektif/pemborosan keuangan
negara.
2) Terdapat pelaksanaan kegiatan yang tidak efektif/efisien untukmencapai tujuan programBeberapa kegiatan workshop dengan biaya sebesar Rp404.400.000,00
tidak efektif dan tidak efisien, yaitu sebagian besar materi
workshop tidak implementatif dan telah sebagian besar telah
dijalankan di lapangan . Materi juga sebagian besar lebih efektif
apabila disampaikan petugas/penyuluh yang berada di lapangan.
Hal tersebut disebabkan oleh indikator/ukuran keberhasilan
kegiatan belum menjadi bagian penting dalam perencanaan kegiatan.
Disamping itu, potensi sumber daya yang tersedia belum dijadikan
pertimbangan/alternatif penting pada setiap kegiatan dalam
mencapai tujuan.
Akibatnya hasil kegiatan tidak optimal untuk mencapai tujuan
program.
3) Pelaksanaan kegiatan belum mengoptimalkan pemanfaatan aset NegaraTahun anggaran 2013 Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran pada
Kementerian Sosial Provinsi Majapahit Utara melakukan beberapa
kegiatan di luar kantor/diklat/workshop/lokakarya sebagai berikut:
(1) Bidang Urusan Sosial sebanyak 6 (enam) kegiatan dengan nilai
realisasi anggaran sampai dengan September 2013 sebesar
Rp1.277.866.000,00, dari jumlah tersebut diantaranya untuk
biaya akomodasi/hotel sebesar Rp305.850.000,00.
(2) Bidang Kesra sebanyak 3 (tiga) kegiatan dengan nilai
realisasi anggaran sebesar Rp1.047840.000,00. Dari jumlah
tersebut untuk biaya akomodasi/hotel/konsumsi sebesar
Rp385.340.000,00.
Untuk kegiatan sebagaimana tersebut di atas, pihak Kementerian
Sosial Provinsi Majapahit Utara memiliki aset/gedung dengan
fasilitas setara memadai untuk penyelenggaraan pelatihan/workshop
yang seharusnya dapat diberdayakan secara efektif.
Hal tersebut disebabkan lemahnya perencanaan dan kurang
integritasnya pejabat yang berwenang mengendalikan anggaran.
Akibatnya terdapat penghematan anggaran dari pemanfaatan aset
yang tidak direalisasikan.
7. Hal Lain yang Perlu Diperhatikan
Prosedur/kebijakan yang tersedia belum mencakup ukuran keberhasilanprogram/kegiatan sehingga efisiensi dan efektivitas program sulitdiukurProgram Bimbingan Masyarakat Pinggiran hampir seluruh kegiatannya
berhubungan dengan masyarakat, khususnya masyarakat pinggiran ,
seperti melaksanakan pelayanan, bimbingan/ketrampilan dan
pembinaan/pemberdayaan/kesejahteraan masyarakat. Untuk melaksanakan
tugas tersebut Kantor Kementerian Provinsi Majapahit Utara telah
memiliki sumber Anggaran dan sumber daya manusia yang tersebar di
seluruh negeri.
Belum tersedianya mekanisme dan ukuran keberhasilan dari tugas yang
telah ditetapkan, sulit untuk melakukan pembandingan/memperoleh
gambaran keberhasilan Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran dari
tahun ke tahun.
Akibatnya pemanfaatan sumber Anggaran, sarana/prasarana dan sumber
daya manusia yang digunakan untuk pencapaian tujuan sulit diukur
tingkat efisiensi dan efektivitasnya.
8. Tanggapan Penanggung Jawab Kegiatan
Berkenaan permasalahan pergeseran mata anggaran kegiatan,
Penanggung Jawab Kegiatan menafsirkan bahwa pergeseran kegiatan
dimaksud masih relevan. Untuk temuan audit/hal-hal yang perlu
diperhatikan pada prinsipnya sependapat dengan auditor.
BAB II: REKOMENDASIBerdasarkan permasalahan yang ditemukan dari hasil audit atas Program
Bimbingan Masyarakat Pinggiran Majapahit Utara di Lingkungan Kantor
Kementerian Sosial Provinsi Majapahit Utara untuk Tahun Anggaran
2013, kami merekomendasikan kepada Kepala Kantor Kementerian Sosial
Provinsi Majapahit Utara agar:
1. Memberikan peringatan kepada pejabat-pejabat yang terkait dengan
kegiatan yang tidak sesuai dengan mata anggarannya dan tidak
efektif
2. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia khususnya tenaga
lapangan termasuk alokasi anggarannya untuk mendorong/mengawal
pelaksanaan bimbingan/pembinaan/pemberdayaan masyarakat
pinggiran.
3. Menginstruksikan kepada Pejabat yang berwenang untuk
mengoptimalkan pemanfaatan aset/gedung milik Kementerian Sosial
dalam melakukan kegiatan.
4. Membuat mekanisme yang dapat dijadikan sebagai acuan proses dan
ukuran keberhasilan tugas- tugas Program Bimbingan Masyarakat
Pinggiran.
Kepala
BAGIAN KEDUAURAIAN HASIL AUDIT
BAB I INFORMASI UMUM
A. Informasi Umum Audit
1. Dasar Audit
Audit Operasional atas Program Bimbingan Masyarakat
Pinggiran Majapahit Utara Tahun Anggaran 2013, didasarkan
pada:1) Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun 2009 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
2) Program Kerja Pemeriksaan Tahunan Tahun 2013;
3) Surat Tugas Kepala Auditor Internal Provinsi Majapahit Utara
Nomor ST-3001/ AI/X/2013 tanggal 11 Oktober 2013.
2. Tujuan Audit
Audit operasional atas Program Bimbingan Masyarakat
Pinggiran Majapahit Utara Tahun Anggaran 2013 bertujuan
untuk :1) Menilai efisiensi, ekonomis dan efektivitas pelaksanaan
program bila dibandingkan dengan target dan sasaran yang telah
ditetapkan
2) Menilai ketaatan dan kepatuhan atas pelaksanaan program
terhadap ketentuan yang telah ditetapkan meliputi penilaian
atas mekanisme penetapan kegiatan, mekanisme penyaluran
Anggaran, kesesuaian penggunaan Anggaran dibandingkan dengan
ketentuan/Juklak, kesesuaian spesifikasi teknis, akuntabilitas
keuangan serta pemanfaatannya.
3) Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan
atau penyelenggaraan program serta memberikan rekomendasi jika
ditemukan kelemahan dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja
pelaksanaan program dan Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian
Sosia Kerajaan Majapahit pada umumnya.
3. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
1) Sasaran Audit
Sasaran audit ini adalah Kantor Kementerian Sosial
Provinsi Majapahit Utara Kantor Kementerian Sosial
Karsidenan, serta Lembaga Lain yang menerima bantuan
serta para pengelola kegiatan program.
2) Ruang Lingkup Audit
Audit atas Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran
Majapahit Utara merupakan audit operasional yang
dilakukan secara nasional. Pelaksanaan audit ini terbatas
pada Tahun Anggaran 2013 yang meliputi semua Anggaran
yang berasal dari Kantor Kementerian Sosial Provinsi dan
Kantor Kementerian Sosial Karsidenan pada Provinsi
Majapahit Utara.Pelaksanaan auditnya dimulai dari tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan sampai dengan tahap pelaporan kegiatan.
4. Cakupan Sampling Audit
Cakupan sampling audit (sampling audit coverage) operasional atas
Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran Majapahit Utara di
lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Sosial Provinsi Majapahit
Utara Tahun 2013 (periode 1Januari sampai dengan 30 September
2013) adalah sebagai berikut:
1)Terhadap anggaran provinsi yang dilaksanakan di wilayah
karsidenan dan pelaksanaan audit dilakukan terhadap 2 (dua)
Karsidenan yaitu Karsidenan Blambangan dan Karsidenan
Singosari.
2)Terhadap anggagaran karsidenan yang disampel dan kegiatan
dilaksanakan di wilayah yang bersangkutan pelaksanaan audit
dilakukan terhadap seluruh realisasi anggaran.
5. Periode yang Diaudit
Periode yang diaudit adalah 1 Januari 2013 sampai dengan 30
September 2013.6. Tanggung Jawab Auditor
Tanggung jawab auditor adalah sebatas pada simpulan yang
diperoleh dari hasil audit yang telah dilaksanakan.
7. Metodologi Audit
Audit atas Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran Majapahit
Utara dilakukan berdasarkan Standar Audit…….sebagaimana diatur
dalam ….tentang Standar Audit …, dan prosedur lain yang dipandang
perlu sesuai dengan keadaan, yang meliputi : audit atas dokumen
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan, wawancara
kepada para pelaksana kegiatan, penyebaran kuesioner serta
konfirmasi dan observasi lapangan.
B. Informasi Umum Program
1. Data Umum Pengelola Program
Pengelola Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran Majapahit
Kementerian Sosial Provinsi Majapahit Utara Tahun 2013 (periode
Januari sd September 2013) sebagai berikut :
1) Penanggung Jawab program dan pengelola Anggaran pada tingkat
Kantor Wilayah Kementerian Sosial Provinsi Majapahit Utara
Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Kementerian Sosial
Provinsi Majapahit Utara Nomor : KP.11/B/00/888//2012
tanggal 6 Desember 2012, tentang Penunjukan Pejabat yang
Berwenang pada Kantor Kementerian Sosial Provinsi
Majapahit Utara Tahun Anggaran 2013 adalah :
No
.Nama Jabatan
Jabatan Dalam
Pelaksanaan
Anggaran1234
2) Penanggung Jawab program dan pengelola Anggaran pada tingkat
Kantor Kementerian Sosial Karsidenan
Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Kementerian Sosial
Karsidenan, Nomor :..........., tentang …… Tahun Anggaran
2013 adalah :
No
.Nama/NIP Jabatan
Jabatan dalam
Pelaksanaan
Anggaran123
2. Data Umum Program
Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran Kementerian Sosial
Provinsi Majapahit Utara Tahun 2013 mencakup :
1) Anggaran Provinsi
(1) Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran
Majapahit Utara sebagai berikut :
No No
Kegiata
n
Nama Kegiatan Jumlah (Rp)
1.
2.
3.
4.
5.
(2) Mekanisme Penyaluran
( agar dijelaskan mekanisme setiap kegiatan secara
ringkas berdasarkan SOP/juklak/juknis yang berlaku…)
2) Anggaran Karsidenan
1) Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran
Provinsi Majapahit Utara Tahun 2013 sebagai berikut :
No No Kegiatan Nama Kegiatan Jumlah (Rp)
I Kar.Blambangan
1.
2.
3.
II Kar.Singosari
1.
2.
2) Mekanisme Penyaluran
( jelaskan sesuai SOP/Juklak/juknis jika ada)
BAB II HASIL AUDIT
1. Keuangan
Data anggaran Tahun 2013 dan realisasi keuangan sampai dengan 30
September 2013 Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran Majapahit
Utara pada Kantor Wilayah Kementerian Sosial Provinsi Majapahit
Utara yang Anggarannya bersumber dari Kementerian Sosial Provinsi
dan Kantor Kementerian Karsidenan di wilayah Provinsi Majapahit
Utara Tahun Anggaran 2013, sebagai berikut:
(Rp000)
No UraianAnggaranProvinsi
AnggaranKarsidenan Jumlah
1 Anggaran 15.732.443 4.801.428 18.533.871
2 RealisasiAnggaran
9.439.496 3.086.332 10.525.828
3 Sisa Anggaran6.292.947 1.715.096 8.008.043
4 % Realisasi
57,29 %
54,88 %
56,79 %
Belum maksimalnya penyerapan Anggaran disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut:
1) Masih adanya sisa waktu pelaksanaan kegiatan selama 3 bulan,
yaitu bulan Oktober, November dan Desember tahun 2013.
2) Beberapa kegiatan terlambat dilaksanakan karena beberapa
persyaratan dokumentasi belum dipenuhi dan harus dilakukan
verifikasi.
Rincian anggaran dan realisasi penggunaan Anggaran sampai dengan 30
September 2013 per jenis kegiatan program sebagai berikut :
(Rp.000)
No Sumber Anggaran/Nama KegiatanAnggaran
(Rp)
Realisasi
(RP)
SisaAnggaran
(Rp)
I Anggaran Provinsi
12345
II Anggaran Karsidenan
12345
2. Sampel Audit
Sampel audit atas Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran Provinsi
Majapahit Utara Kementerian Sosial Kerajaan Majapahit Tahun
Anggaran 2013, dilakukan pada 2 (dua) Karsidenan, yaitu Karsidenan
Blambangan dan Singosari.
Anggaran dan realisasinya tahun 2013 (periode 1Januari sampai dengan
30 September 2013) atas anggaran Provinsi Majapahit Utara dan
anggaran pada 2 (dua) Karsidenan yang disampling, sebagai
berikut:
(Rp000,00)
No Sumber AnggaranPopulasi Sampel % Sampel
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) Angg. Real.
1 AnggaranProvinsi
15.732.443 9.439.496 12.404.902 6.866.122 84,20 81,36
2 AnggaranKarsidenan
4.801.428 3.086.332 4.728.828 3.050.532 98,09 98,28
Jumlah 20.533.871 12.525.828 17.133.730
9.916.654
87,05
84,71
3. Penilaian Sistem Pengendalian Intern
Pengujian atas Sistem Pengendalian Intern dalam pelaksanaan
Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran Provinsi Majapahit
Utara Tahun Anggaran 2013 mendasarkan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 99 Tahun 2009 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah, yaitu :
1) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian atas program telah memadai untuk
mengarahkan agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan penyimpangan yang terjadi tidak signifikan.
Hal ini antara lain ditunjukkan dari pemilihan dan
penetapan personil yang ditugaskan telah mempertimbangkan
tingkat kompetensi pegawai, adanya program peningkatan
kompetensi dan terdapatnya struktur organisasi yang
dilengkapi dengan pendelegasian wewenang/tanggung jawab
secara memadai.
Kelemahan yang masih dijumpai pada unsur lingkungan
pengendalian adalah belum adanya aturan perilaku/pakta
integritas yang ditanda tangani seluruh pegawai secara
berkala.
2) Penilaian Risiko
Unsur penilaian risiko pada kegiatan/program belum memadai.
Hal ini ditunjukkan dengan belum tersedianya dokumentasi
hasil identifikasi risiko, hasil analisis risiko dan
pengelolaan risiko secara sisitimatis, meskipun dalam rapat-
rapat internal disinggung mengenai hambatan-hambatan
pencapaian terget/tujuan.
3) Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian telah memadai untuk mengarahkan agar
program/kegiatan dilaksanakan sesuai pedoman, dilakukan
pencatatan secara memadai, berjalannya mekanisme
reviu/otorisasi secara berjenjang dan terdapatnya pemisahan
fungsi yang memadai serta adanya distribusi kewenangan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4) Informasi dan Komunikasi
Unsur informasi dan komunikasi telah memadai. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya pelaporan kegiatan yang
disampaikan kepada pejabat/pihak yang berwenang, pengarahan
dari pimpinan cukup Anggaranhami bawahan dan penggunaan
sarana komunikasi sesuai dengan keperluan.
5) Pemantauan Pengendalian InternPemantauan pengendalian telah cukup memadai, hal ini ditunjukkan
dari tersedianya instrumen monitoring yang digunakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, Pimpinan telah mengambil langkah
kongkret dalam menindaklanjuti rekomendasi APIP atas
hasil/temuan audit, penilaian dan reviu lainnya serta dilaporkan
secara berkala.
Kelemahan yang masih perlu dibangun adalah belum dilaksanakannya
evaluasi secara berkala atas pengendalian intern yang dilakukan
secara sistimatis dan terdokumentasikan.
Matrik hasil penilaian Sistem Pengendalian Intern per Unsur dan Sub
Unsur tersaji pada Lampiran 1.
4. Hasil Program
Hasil pelaksanaan Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran Majapahit
Utara dan Karsidenan yang disampel Tahun Anggaran 2013 (periode
Januari sd 30 September 2013) yang telah dicapai adalah sebagai
berikut:
1)Bidang Urusan Sosial
Kegiatan-kegiatan dalam bentuk bantuan Anggaran, pembelian barang
modal dan kegiatan workshop hampir seluruhnya mencapai 100%,
kecuali yang jadwal pelaksanaannya harus secara
bertahap/dilaksanakan setelah bulan September 2013.
2)Bidang Pendidikan Masyarakat Pinggiran
Kegiatan-kegiatan dalam bentuk bantuan Anggaran, pembelian
keperluan pendidikan dan kegiatan pendidikan hampir seluruhnya
selesai 100%, kecuali yang jadwal pelaksanaan kegiatannya harus
dilaksanakan secara bertahap/setelah bulan September 2013
3)Bidang Penyelenggaraan Kesra
Kegiatan-kegiatan pemberian bantuan permodalan dan materi hampir
seluruhnya mencapai 100%, kecuali kegiatan bimbingan pemasaran
pada kabupaten yang disampling yang belum dilaksanakan ( capaian
0,00%) karena pencairannya tergantung pada pemenuhan persyaratan
administrasinya.
Rincian realisasi hasil kegiatan Program Bimas Islam tersaji
pada Lampiran 2.
5. Hambatan Pelaksanaan Program
Hambatan pelaksanakan Program Bimbingan Masyarakat Pinggiran
Provinsi Majapahit Utara di Lingkungan Kementerian Sosial
adalah:
1) Perencanaan anggaran yang belum akurat;
2) Beberapa kegiatan penyelesaiannya tergantung pihak lain
dalam memenuhi persyaratan pencairan Anggaran.
Rincian hambatan pelaksanaan program, tersaji pada Lampiran 3.
6. Temuan Hasil Audit
1) Terdapat kegiatan yang tidak sesuai dengan usulan anggaransehingga tidak efektifSalah satu kegiatan dalam Bimbingan Masyarakat Pinggiran
Majapahit Utara untuk tahun 2013 adalah kegiatan Pembahasan Draft
Standar Pelayanan Masyarakat Pinggiran dengan pagu anggaran
sebesar Rp75.000.000,00, namun dalam realisasinya anggaran
dimaksud digunakan oleh organisasi informal di bawah naungan Dep.
Sosial untuk melakukan seminar menangani masyarakat pinggiran.
Disamping tidak relevannya pembiyaan atas kegiatan tersebut, juga
hasilnya hanya berupa laporan seminar yang tidak menggambarkan
sistimatika penggunaan anggaran, sedangkan realisasi anggarannya
telah mencapai 100%. Disamping itu, sudah tersedia Standar
Pelayanan Masyarakat Pinggiran yang dikeluarkan oleh Kementerian
Sosial.
Mencermati ketentuan antara lain Keputusan Pemerintah Nomor 001
Tahun 2000 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran khususnya pasal
10 dan 13, menyatakan bahwa pimpinan/pejabat tidak diperkenankan
melakukan pengeluaran atas beban anggaran belanja negara untuk
tujuan lain dari yang ditetapkan dalam anggaran belanja negara.
Disamping itu, penggunaan anggaran untuk seminar tidak
diperkenankan kecuali untuk hal-hal penting dan dilakukan
sederhana.
Hal ini disebabkan oleh perencanaan/usulan anggaran yang tidak
akurat dan pemahaman terhadap aturan anggaran oleh Pejabat yang
berwenang
Akibatnya pemanfaatan anggaran tidak efektif/pemborosan keuangan
negara.
Terhadap masalah tersebut kami merekomendasikan kepada Kepala
Kantor Kementerian Sosial Provinsi Majapahit Utara untuk
mengenakan sanksi kepada pejabat-pejabat yang terkait dengan
penggunaan anggaran untuk kegiatan sweminar sesuai dengan
ketentuan /peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Terdapat pelaksanaan kegiatan yang tidak efektif/efisien untukmencapai tujuan programSalah satu kegiatan pada Program Bimbingan Masyarkat Pinggiran
adalah Workshop Pemberdayaan Masyarakat Pinggiran yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan/pemberdayaan/Kesra. Workshop
dilaksanakan di hotel selama 4 (empat) hari dengan menghadirkan 6
(enam) nara sumber dan 6 (enam) moderator dengan biaya sebesar
Rp299.000.000,00. Peserta workshop adalah para pejabat yang
terdapat di Kantor Provinsi dan karsidenan.
Hasil audit termasuk konfirmasi lapangan menunjukkan bahwa
pelaksanaan/proses kegiatan sebagaimana tersebut di atas tidak
efektif dan tidak efisien, dengan penjelasan sebagai berikut:
(1) Beberapa materi lebih cocok untuk petugas lapangan yang
langsung berhubungan dengan masyarakat;
(2) Beberapa materi berkenaan dengan manajerial kurang
komprehensif untuk diimplementasikan oleh petugas lapangan;
(3) Materi yang berkenaan dengan bidang ekonomi lebih pada teori
secara makro dan tidak sesuai kondisi lapangan.
Disamping itu, sebagian besar materi dapat disampaikan oleh
tenaga-tenaga lapangan yang telah berpengalaman dan berlatar
belakang pendidikan memadai.
Mencermati Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran, khususnya pasal 12 maka untuk mencapai
tujuan pemberdayaan secara optimal seharusnya mempertimbangkan
alternatif proses kegiatan yang paling efektif, materi
kegiatan/kondisi eksisting dari kebutuhan petugas lapangan yang
relevan serta pemanfaatan sumber daya yang telah tersedia,
sehingga akan jauh lebih banyak petugas lapangan yang memperoleh
pemahaman/pengetahuan tentang bidang tugasnya
Hal tersebut disebabkan indikator/ukuran keberhasilan kegiatan
belum menjadi bagian penting dalam perencanaan kegiatan/term of
reference. Disamping itu, potensi sumber daya yang tersedia belum
dijadikan pertimbangan/alternatif penting pada setiap
even/kegiatan dalam mencapai tujuan.
Akibatnya hasil kegiatan kurang dapat dimanfaatkan/kurang efektif
dan efisien.
Terhadap hal tersebut kami merekomendasikan kepada Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Provinsi Majapahit Utara untuk mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya, khususnya SDM/tenaga lapangan termasuk
alokasi anggarannya untuk mendorong/mengawal pemahaman bidang
pengelolaan sosial.
3) Pelaksanaan kegiatan tidak mengoptimalkan pemanfaatan aset MilikNegara sehingga penghematan anggaran/penerimaan negara tidakdapat terealisasi.Tahun anggaran 2013 pada Kantor Wilayah Kementerian Sosial
Provinsi Majapahit Utara melakukan beberapa kegiatan di luar
kantor, yaitu diklat/workshop/lokakarya sebagai berikut:
(1) Bidang Urusan Sosial sebanyak 6 (enam) kegiatan dengan nilai
realisasi anggaran sampai dengan September 2013 sebesar
Rp1.277.866.000,00 dari jumlah tersebut diantaranya untuk
biaya akomodasi dan penginapan sebesar
R305.850.000,00;
(2) Bidang Urusan masyarakat Pinggiran sebanyak 6 (enam)
kegiatan dengan nilai realisasi anggaran sampai dengan
September 2013 sebesar Rp1.047.840.000,00. Dari jumlah
tersebut untuk biaya akomodasi dan penginapan sebesar
Rp385.340.000,00.
Untuk kegiatan sebagaimana tersebut di atas, Kanwil Kementerian
Sosial Provinsi Majapahit Utara memiliki aset/tempat dengan
fasilitas dan pelayanan setara dengan penginapan di luar, yaitu
Gedung Pemberdayaan Masyarakat yang belum didayagunakan secara
efektif.
Mencermati Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 Tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, khususnya yang berkenaan
dengan pemanfaatan (Bab VI/Pemanfaatan), maka untuk
mengoptimalkan daya guna dan hasil guna serta meningkatkan
penerimaan negara, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat
melakukan pinjam pakai atau kerjasama dengan pengelola barang.
Hal tersebut disebabkan lemahnya perencanaan/usulan anggaran dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam melaksanakan kegiatan hanya
mengikuti anggaran yang tersedia pada DIPA.
Akibatnya terdapat penghematan anggaran/penerimaan negara dari
pemanfaatan aset milik negara/Kanwil Kementerian Sosial Majapahit
Utara yang tidak direalisasikan.
Terhadap hal tersebut kami merekomendasikan kepada Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Sosial Provinsi Majapahit Utara untuk
menginsruksikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk
mengoptimalkan pemanfaatan aset Negara dalam melakukan kegiatan.
7. Hal Lain yang Perlu DiperhatikanProsedur/Kebijakan yang tersedia belum mencakup ukuran keberhasilanprogram/kegiatan sehingga efisiensi dan efektivitas program/kegiatansulit diukur Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 13 Tahun 2013 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Sosial
Khusus Provinsi Majapahit Utara, maka Bidang-bidang pada Program
hampir seluruh kegiatannya berhubungan dengan masyarakat, khususnya
masyarakat pinggiran, seperti melaksanakan pelayanan, bimbingan dan
pembinaan masyarakat. Disamping itu juga melakukan
bimbingan/pembinaan pemberdayaan. Untuk melaksanakan tugas tersebut
Program telah memiliki sumber Anggaran dan sumber daya manusia yang
tersebar sampai ke tingkat kecamatan (tenaga lapangan), bahkan
hampir di setiap desa.
Salah satu indikator penting keberhasilan dari tugas sebagaimana
tersebut di atas dan sesuai dengan Visi/Misi Kantor Wilayah
Kementerian Sosial Provinsi Majapahit Utara tergambar dari pemahaman
dan pengamalan/perilaku masyarakat.
Disamping itu, untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya manusia
dan anggaran yang tersedia, prosedur/peraturan yang dijadikan acuan
kegiatan selama ini belum komprehensif. Belum komprehensif dimaksud
antara lain masih kurangnya mekanisme/proses dan ukuran
keberhasilan dari tugas yang telah ditetapkan, sehingga Pimpinan
Kanwil Kemenag Provinsi Majapahit Utara sulit untuk melakukan
pembandingan/memperoleh gambaran keberhasilan Program dari tahun ke
tahun.
Akibatnya pemanfaatan sumber Anggaran, sarana/prasarana dan
sumber daya manusia yang digunakan untuk mencapai tujuan sulit
diukur tingkat efisiensi dan efektivitasnya.
Terhadap hal ini kami menyarankan kepada Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Sosial Provinsi Majapahit Utara untuk membuat mekanisme
yang dapat dijadikan sebagai acuan proses pencapaian tujuan dan
ukuran keberhasilan tugas-tugas Program tersebut.
Rincian hal-hal yang perlu diperhatikan disajikan juga pada lampiran
5.
8. Tanggapan Penanggung Jawab Program
Meskipun kebijakan yang dilakukan telah mempertimbangkan
efektivitas/efisiensi anggaran, namun secara umum kami sependapat
dengan temuan dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebagaimana
tersebut di atas dan akan melakukan tindak lanjut secara optimal.