digital 20332001 s44336 analisis harmonik
DESCRIPTION
analisis harmonikTRANSCRIPT
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS HARMONIK PADA LAMPU
LIGHT EMITTING DIODE
SKRIPSI
ADI JAYA RIZKIAWAN
0606073695
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
DEPOK
JANUARI 2013
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS HARMONIK PADA LAMPU
LIGHT EMITTING DIODE
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana teknik
ADI JAYA RIZKIAWAN
0606073695
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
DEPOK
JANUARI 2013
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
ii Universitas Indonesia
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Adi Jaya Rizkiawan
NPM : 0606073695
Tanda Tangan
Tanggal
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
iii Universitas Indonesia
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh
Nama : Adi Jaya Rizkiawan
NPM : 0606073695
Program Studi : Teknik Elektro
Judul Skripsi : Analisis Harmonik pada Lampu Light Emitting Diode
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Rudy Setiabudy DEA
Penguji : Ir. Amien Rahardjo, MT.
Penguji : Ir. I Made Ardita M.T.
Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 18 Januari 2013
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
iv Universitas Indonesia
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah, karena hanya atas rahmat-Nya,
saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik program
studi Teknik Elektro pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Saya menyadari
bahwa, tanpa dukungan dari berbagai pihak, mustahil bagi saya untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada :
(1) Prof. Dr. Ir. Rudy Setiabudy DEA selaku pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini;
(2) Teman - teman dan warga Departemen Elektro FTUI yang membantu saya
dalam menyelesaikan skripsi ini;
(3) Orang tua dan keluarga saya yang senantiasa mendukung saya;
Akhir kata, saya berharap Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu saya dalam proses penyusunan skripsi ini. Mohon maaf
apabila masih terdapat banyak kekurangan, semoga skripsi ini bermanfaat.
Depok, 18 Januari 2013
Penulis
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
v Universitas Indonesia
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan
dibawah ini :
Nama : Adi Jaya Rizkiawan
NPM : 0606073695
Program Studi : Teknik Elektro
Departemen : Teknik Elektro
Fakultas : Teknik
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Analisis Harmonik pada Lampu Light Emitting Diode
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmediakan/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 18 Januari 2013
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
vi Universitas Indonesia
ABSTRAK
Nama : Adi Jaya Rizkiawan
Program Studi : Teknik Elektro
Judul : Analisis Harmonik pada Lampu Light Emitting Diode
Lampu Light Emitting Diode (LED) termasuk beban non-linear yang meng-injeksi
distorsi harmonik pada sistem tenaga listrik. Penelitian ini disusun sebagai bentuk
studi untuk mengetahui karakteristik harmonik lampu LED yang telah tersedia di
pasaran. Studi tersebut dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap 9 buah
sampel lampu LED dengan berbagai merk dan rating daya. Dari hasil pengukuran
diketahui bahwa harmonik tegangan dan arus pada lampu LED adalah harmonik
orde ganjil dengan nilai harmonik tegangan terbesar pada orde kelima dan nilai
harmonik arus terbesar pada orde ketiga. Selain itu, masing-masing lampu LED
memiliki bentuk gelombang terdistorsi yang berbeda satu sama lain.
Kata Kunci : Lampu LED, Distorsi Harmonik
ABSTRACT
Name : Adi Jaya Rizkiawan
Study Program : Electrical Engineering
Title : Analysis of Harmonic on Light Emitting Diode Lightbulb
Light Emitting Diode (LED) lights including non-linear loads that produce
harmonic distortion. This experiment held as a form of study to determine the
characteristics of LED lamps that have been available in the market, especially on
the characteristics of the harmonic distortion generated. The study is done by
conducting measurement of the harmonic content of the various branded sample
LED lamps with various power rating. Based on the measurement, it is known that
LED lamps have odd harmonic distortion. The biggest voltage harmonic measured
is fifth harmonic and the biggest current harmonic measured is third harmonic.
Keywords : LED Lamp, Harmonic Distortion.
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
i Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……..……………………………….………..... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS …….……………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………..…………….... iii
KATA PENGANTAR …………………………………..………...…. iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........... v
ABSTRAK …....……………………………………………………… vi
ABSTRACT ……………………………………………………….…. vi
DAFTAR ISI ………………...…………………….…………………. vii
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………..…. 1
1.2 Tujuan Penulisan ……...……………………………. 2
1.3 Batasan Masalah ........................................................ 2
1.4 Metodologi Penelitian ………...…………………… 2
1.5 Sistematika Penulisan …………..………………….. 3
BAB 2 HARMONIK..... …………………………………………….. 4
2.1 Distorsi Harmonik ………….………….…………... 5
2.2 Distorsi Tegangan dan Distorsi Arus ……….......... 6
2.3 Total Harmonic Distortion (THD) ........................... 6
2.4 Efek Negatif Harmonik........………......................... 8
2.5 Harmonik pada Lampu LED …………………….... 8
BAB 3 PENGUKURAN.................………………………………… 13
3.1 Alat Alat .................................................................... 13
3.2 Pengukuran ................................................................ 14
BAB 4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ........................... 16
4.1 Data Hasil Pengukuran ............................................... 16
4.2 Standar Batasan Harmonik ......................................... 18
4.3 Bentuk Gelombang Terdistorsi .................................. 19
4.4 Spektrum Harmonik Arus........................................... 24
4.5 Spektrum Harmonik Tegangan ................................... 27
BAB 5 KESIMPULAN ....................................................................... 31
DAFTAR REFERENSI .……………………………………..……. 32
LAMPIRAN ........................................................................................
33
vii
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
1
Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa dekade terakhir, manusia tersadarkan akan perlunya
dilakukan penghematan konsumsi energi. Hal ini dapat dipahami karena sejak
tahun 1970an terjadi krisis energi dunia dimana terjadi kelangkaan minyak bumi
yang sejak awal abad ke-20 merupakan sumber energi utama peradaban manusia.
Kondisi krisis tersebut sangat dipengaruhi oleh suatu keadaan yang disebut harga
puncak dari minyak(peak oil), yaitu kondisi ketika harga minyak bumi di pasaran
dunia melambung tinggi disebabkan langkanya persediaan. Faktor lain yang
mempengaruhi adalah mulai tumbuhnya kesadaran pelestarian lingkungan di
kalangan masyarakat sehingga muncul kritik dalam eksplorasi sumber-sumber
energi fosil yang-mana dalam prosesnya menimbulkan kerusakan pada
lingkungan.
Kesadaran global tersebut kemudian menemukan bentuk langkah
konkritnya terutama dalam penghematan penggunaan energi listrik. Hal ini dapat
dimaklumi sebab dewasa ini energi listrik telah menjadi sumber energi sangat
banyak peralatan dalam kehidupan manusia. Bahkan proses konversi dari
peralatan berbasis mekanik(hidrolik) menjadi peralatan berbasis listrik terus
berlangsung hingga saat ini. Kondisi tersebut tentu akan meningkatkan kebutuhan
energi listrik dunia dan harus diantisipasi dengan peningkatan kapasitas pusat-
pusat pembangkit tenaga listrik yang ada.
Di sisi lain, para produsen peralatan listrik pun terus mengupayakan
terobosan untuk dapat memproduksi peralatan yang lebih hemat energi. Salah satu
terobosan tersebut adalah dengan diproduksinya lampu Light Emitting Diode
(LED). Lampu ini merupakan lampu yang sangat menjanjikan dalam skema
penghematan energi listrik dan diproyeksikan akan menggantikan lampu-lampu
CFL(neon) dan lampu pijar.
Namun demikian, lampu tersebut termasuk jenis beban non-linear yang
menimbulkan distorsi harmonik pada sistem tenaga listrik. Jika lampu jenis ini
terpasang dalam jumlah besar pada suatu sistem tenaga listrik, maka ada
1
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
2
Universitas Indonesia
kemungkinan akan terjadi peningkatan distorsi harmonik yang cukup signifikan
pada sistem[1]. Peningkatan distorsi harmonik ini dapat menimbulkan efek-efek
negatif yang akan menurunkan kualitas daya sistem tenaga listrik. Maka dari itu
karakteristik harmonik lampu LED ini perlu dipelajari guna mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan gangguan yang dapat muncul apabila lampu tersebut
telah dipakai oleh konsumen dalam jumlah besar. Tulisan ini disusun untuk
mempelajari dan mendokumentasikan karakteristik harmonik lampu LED yang
telah tersedia di pasaran.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah studi tentang karakteristik distorsi
harmonik yang ditimbulkan oleh lampu LED yang tersedia di pasaran.
1.3 Batasan Masalah
Sampel yang dipakai dalam pengukuran adalah lampu LED yang dapat
langsung dipakai menggantikan lampu CFL(Lampu Hemat Energi) dan lampu
pijar. Artinya, lampu tersebut telah menggunakan socket sebagaimana lampu CFL
dan pijar. Adapun permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini dibatasi hanya
mengenai :
a) Analisis terhadap Total Harmonic Distortion (THD) yang terukur
b) Analisis mengenai bentuk gelombang harmonik yang terukur
c) Analisis terhadap spektrum harmonik arus dan tegangan yang terukur
1.4 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah
metode deduktif-kuantitatif yaitu dengan cara melakukan studi literatur yang
berupa buku dan artikel jurnal-jurnal ilmiah kemudian melakukan pengukuran
terhadap 9 buah sampel yang berupa lampu LED dari berbagai merk dan rating
daya. Pengukuran dilakukan di ruang Laboratorium Tegangan Tinggi dan
Pengukuran Listrik Departemen Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Hasil pengukuran ini kemudian dianalisis berdasarkan studi literatur dari buku dan
jurnal yang berkaitan.
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
3
Universitas Indonesia
1.5 Sistematika Penulisan
Skripsi ini dibagi menjadi berbagai bab yang diawali dengan bab satu yang
menjelaskan tentang latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Kemudian dilanjutkan bab dua
yang berisi teori-teori dasar tentang harmonik yaitu distorsi harmonik, distorsi
tegangan dan arus, THD (Total Harmonic Distortion), LED, serta batasan distorsi
harmonik yang berlaku. Selanjutnya pada bab tiga diberikan penjelasan tentang
metode penelitian yang digunakan, besaran-besaran yang diukur, termasuk alat-
alat yang dipergunakan dalam pengukuran dan konfigurasi rangkaian percobaan.
Kemudian bab empat menjelaskan analisis mengenai THD yang terukur, analisis
bentuk gelombang terdistorsi, serta analisis mengenai spektrum arus harmonik
dan tegangan harmonik yang terukur. Terakhir bab lima berisi kesimpulan-
kesimpulan dari hasil analisis.
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
4
4 Universitas Indonesia
BAB 2
HARMONIK
Pada dasarnya, harmonik adalah gejala pembentukan gelombang-
gelombang sinusoidal dengan frekuensi berbeda yang merupakan kelipatan
bilangan bulat dari frekuensi dasarnya. Bilangan bulat pengali frekuensi dasar
tersebut merupakan angka urutan harmonik. Misalnya, frekuensi dasar suatu
sistem tenaga listrik adalah 50 Hz, maka harmonik keduanya adalah gelombang
dengan frekuensi sebesar 100 Hz, harmonik ketiga adalah gelombang dengan
frekuensi sebesar 150 Hz dan seterusnya. Gelombang-gelombang ini kemudian
menumpang pada gelombang murni/aslinya sehingga terbentuk gelombang
terdistorsi yang merupakan jumlah antara gelombang murni sesaat dengan
gelombang hormoniknya[2].
Gambar 2.1 Gelombang Harmonik[5]
4
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
5
Universitas Indonesia
2.1 Distorsi Harmonik
Dalam sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban yaitu beban linier dan
beban non-linier. Beban linier adalah beban yang memberikan bentuk gelombang
keluaran yang linier, artinya arus yang mengalir sebanding dengan impedansi dan
perubahan tegangan. Sedangkan beban non-linier adalah beban dengan bentuk
gelombang keluaran tidak sebanding dengan bentuk gelombang masukan.
Ketidaklinieran ini menimbulkan fenomena yang disebut distorsi harmonik, yaitu
salah satu jenis gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik akibat terjadinya
distorsi gelombang arus dan tegangan[3].
Beban - beban listrik non-linier yang dapat menimbulkan distorsi
harmonik umumnya merupakan peralatan elektronik yang mengandung
komponen semikonduktor. Beberapa peralatan yang dapat menyebabkan
timbulnya distorsi harmonik antara lain power supply komputer, printer, lampu
fluorescent yang menggunakan ballast elektronik, lampu LED, pengendali
kecepatan motor, motor induksi, charger baterai, dll[3].
Gambar 2.2 berikut menunjukkan sebuah tegangan sinusoidal yang
diterapkan pada sebuah beban non-linier.
Gambar 2.2 Beban Non Linier[5]
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
6
Universitas Indonesia
2.2 Harmonik Tegangan dan Harmonik Arus
Dalam menganalisis fenomena harmonik, harus dibedakan antara distorsi
harmonik arus dengan distorsi harmonik tegangan. Beban non-linier dapat
dianggap sebagai sumber distorsi harmonik arus yang menginjeksikan arus
harmonik ke sistem tenaga listrik. Sementara tegangan harmonik timbul karena
gelombang arus yang cacat (terdistorsi) setelah melewati beban non-linier
mengalir melalui impedansi sistem[3]. Hal ini dapat dijelaskan pada gambar 2.3
berikut :
Gambar 2.3 Model Sistem Listrik sederhana[5]
Pada gambar 2.3 ini bus sumber diasumsikan hanya mengandung tegangan
frekuensi dasar. Arus harmonik mengalir melalui impedansi sistem dan
menyebabkan terjadi drop tegangan untuk tiap harmonik. Hal ini menghasilkan
tegangan harmonik di beban. Besar distorsi tegangan tergantung pada impedansi
dan arus. Dengan asumsi distorsi yang terjadi pada bus beban relatif kecil (lebih
kecil dari 5%) dan impedansi sistem tetap, maka besar arus harmonik yang
dihasilkan oleh beban akan relatif konstan.
2.3 THD (Total Harmonic Distortion)[5]
Untuk mengukur nilai efektif dari komponen-komponen harmonik dari
gelombang cacat (terdistorsi) digunakan besaran THD (Total Harmonic
Distortion) yaitu perbandingan antara nilai rms komponen harmonik sebuah
besaran (arus atau tegangan) terhadap nilai arus atau tegangan tersebut pada
frekuensi dasarnya dan biasanya dihitung dalam persen.
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
7
Universitas Indonesia
Untuk harmonik arus nilai THDnya :
���� = ������⋯���
� × 100 %............................................................(2.1)
Keterangan :
THDi : Total Harmonic Distortion arus
In : Nilai arus harmonik orde ke-n
I1 : Nilai arus pada frekuensi dasar
Sementara untuk harmonik tegangan nilai THDnya :
���� = ������⋯���
� × 100%..........................................................(2.2)
Keterangan :
THDv : Total Harmonic Distortion tegangan
Vn : Nilai tegangan harmonik orde ke-n
V1 : Nilai tegangan pada frekuensi dasar
Besar nilai THD arus bervariasi dari beberapa persen sampai lebih dari
100%. Sedangkan nilai THD tegangan biasanya lebih kecil dari 5%. Untuk nilai
THD tegangan dibawah 5 % umumnya dapat diterima tetapi jika nilai THD
tegangan sampai diatas 10 % tidak dapat diterima dan akan mengakibatkan
masalah untuk beban-beban dan peralatan yang sensitif.[7] Dengan mengetahui
besar nilai THD dapat diperkirakan seberapa banyak panas yang dihasilkan ketika
tegangan yang terdistorsi dikenakan pada beban resistif. THD juga dapat menjadi
indikator untuk memperkirakan seberapa banyak penambahan rugi-rugi daya
sistem yang disebabkan arus yang mengalir melalui sebuah konduktor. [5]
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
8
Universitas Indonesia
2.4 Efek Negatif Harmonik
Secara umum, adanya distorsi harmonik akan menyebabkan biaya
tambahan untuk pembuatan rangkaian filter guna mengeliminasi harmonik yang
muncul dan pengurangan masa pakai komponen akibat ketidak-tepatan parameter
kerja komponen. Berikut efek-efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh harmonik
pada berbagai komponen pada sistem tenaga listrik :
Tabel 2.1 Efek-Efek Negatif Harmonik
Komponen Efek
Kabel Netral Overloading
Kapasitor Beban panas berlebih
Motor Rugi-rugi bertambah dan vibrasi
Switches/breakers Malfungsi deteksi gangguan
Trafo Rugi-rugi bertambah
Konduktor Skin effect
Proteksi Fuses meleleh terlalu cepat
Sumber : Emerson, Robert. 2010. Updates in International Standards: Harmonics and Flicker. San
Diego: Zes Zimmer, Inc
2.5 Harmonik pada Lampu LED
Lampu LED adalah lampu yang menggunakan dioda pemancar cahaya
(LED) sebagai sumber cahaya. Dalam hal ini, prinsip kerja yang digunakan
berbeda dengan lampu pijar dan lampu CFL. Lampu pijar memanfaatkan panas
yang mengalir pada filamen sehingga berpijar adapun lampu CFL menggunakan
gas yang terionisasi, sedangkan lampu LED menggunakan material semi-
konduktor yang melepaskan photon.
Lampu LED diklaim memiliki usia pemakaian yang panjang dan efisiensi
energi yang tinggi, tetapi memiliki harga pasaran yang masih relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan lampu CFL dan lampu pijar. Untuk digunakan dalam
penerangan, sejumlah LED kecil harus ditempatkan dekat bersama-sama untuk
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
9
Universitas Indonesia
menggabungkan efek pancaran cahaya yang muncul. Gambar 2.4 berikut ini
merupakan contoh lampu LED yang telah tersedia di pasaran.
Gambar 2.4 Contoh Lampu LED[6]
Lampu LED yang digunakan untuk keperluan penerangan biasanya
sengaja dibuat untuk dapat langsung dipertukarkan dengan lampu jenis lain, yaitu
untuk menggantikan lampu pijar atau lampu neon. Socket yang digunakan pun
identik dengan socket yang digunakan secara luas oleh lampu CFL dan pijar,
sehingga konsumen dapat langsung memasang lampu tersebut pada tempat yang
semula dipasang lampu pijar atau CFL. Di Indonesia, biasanya menggunakan
socket tipe E27.
Sebagaimana sebagian besar perangkat elektronik, lampu LED-pun
menggunakan tenaga listrik arus searah (DC). Sementara, sumber tegangan input
yang digunakan yang berasal dari jaringan listrik adalah sumber tegangan arus
bolak-balik(AC). Disamping itu, lampu ini termasuk perangkat solid-state
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
10
Universitas Indonesia
tegangan rendah dan tidak dapat secara langsung dioperasikan pada standar
tegangan tinggi listrik AC tanpa sirkuit untuk mengontrol aliran arus. Maka dalam
operasinya lampu ini harus mengubah tegangan dan arus dari sumber AC ke DC.
Proses pengubahan ini disebut konversi dan peralatannya disebut konverter.
Konverter ini biasanya menjadi satu blok dengan rangkaian filter dalam driver
LED.
Gambar 2.5 Rangkaian pada Driver LED[4]
Gambar 2.5 diatas merupakan contoh rangkaian elektronik yang
digunakan untuk mengatur tegangan input dan mengendalikan arus yang
diperlukan untuk operasi lampu LED.
2.5.1 Distorsi Harmonik Lampu LED
Berdasarkan buku literatur yang ditulis oleh Dugan, Roger C.,
McGranaghan, Mark F., Beaty, H.Wayne. (2004) yang berjudul Electrical Power
System Quality (2nd ed.), bentuk gelombang arus terdistorsi harmonik pada
lampu LED kurang lebih akan seperti berikut ini :
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
11
Universitas Indonesia
Gambar 2.5 Bentuk Gelombang Arus terdistorsi pada lampu LED[5]
Sementara untuk spektrumnya akan seperti Gambar 2.6. Pada gambar tersebut
terlihat bahwa harmonik yang terjadi pada lampu LED adalah harmonik orde
ganjil. Hal ini disebabkan simetri gelombang sinusoidal[4].
Gambar 2.6 Spektrum Harmonik pada lampu LED[5]
2.5.2 Batasan Distorsi Harmonik pada Lampu LED
Sebagaimana perangkat elektronik lainnya, produsen lampu LED
direkomendasikan untuk mengikuti standar peraturan yang berlaku secara
internasional, misalnya standar IEC 61000-3-2 yang mengatur harmonik untuk
perangkat elektronik dengan arus input ≤ 16A per fase. Khusus untuk lampu,
batasan distorsi harmonik yang diberlakukan adalah untuk lampu dengan daya
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
12
Universitas Indonesia
input ≤ 25 W. Lampu tersebut harus memenuhi salah satu dari dua kriteria
dibawah ini.
Kriteria pertama adalah untuk harmonik arus orde ketiganya tidak boleh
melebihi 86 % dari arus frekuensi fundamental dan arus harmonik orde kelimanya
tidak boleh melebihi 61 % dari arus frekuensi fundamental sehingga THD arusnya
dibatasi kurang lebih hanya 105 %[4]. Kiteria kedua ditunjukkan melalui tabel 2.4
berikut ini:
Tabel 2.2 Batas emisi harmonik untuk perangkat elektronik ≤ 25 W
Sumber : Uddin, Sohel., dkk. (2012). [4]
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
13
Universitas Indonesia
BAB 3
PENGUKURAN
3.1 Alat – Alat
3.1.1 Lampu LED
Lampu LED yang digunakan dalam percobaan adalah lampu LED untuk
keperluan penerangan. Lampu ini didesain untuk dapat langsung menggantikan
lampu pijar dan lampu hemat energi(neon) yang telah tersedia di pasaran. Sampel
yang dipakai dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Sampel Percobaan
Lampu LED Rating Daya
(W)
Lumen
(lm)
Klaim Usia
(Jam)
LED 1 9 - -
LED 2 9 700 40000
LED 3 9 765 -
LED 4 9 770 40000
LED 5 9 730 40000
LED 6 7 600 40000
LED 7 5 430 40000
LED 8 4 350 40000
LED 9 3 260 40000
3.1.2 Power Quality Analyzer
Alat ukur yang digunakan dalam percobaan ini adalah PQ analyzer Clamp
on Power hiTester yang merupakan inventaris Laboratorium Tegangan Tinggi dan
Pengukuran Listrik Departeman Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
13
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
14
Universitas Indonesia
3.2 Pengukuran
Pengukuran dilakukan di ruang Laboratorium Tegangan Tinggi dan
Pengukuran Listrik Departemen Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia
pada hari Senin tanggal 14 Januari 2013. Pada pengukuran ini diambil 9 buah
sampel Lampu LED dengan berbagai merk. Mula-mula alat disusun membentuk
rangkaian seperti gambar berikut ini :
Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan
Kemudian pengambilan data pengukuran dimulai pada pukul 11.40 WIB
dengan sampel pertama yang diukur adalah LED 1. Tiap pengukuran dilakukan
selama 5 menit dimulai 5 menit setelah lampu dinyalakan. Lampu diukur satu-
persatu untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan.
SUMBER
TEGANGAN
LED
PQ
ANALYZER
Clamp
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
15
Universitas Indonesia
Data yang diukur dalam eksperimen ini adalah :
a) Tegangan (Volt)
b) Arus (Ampere)
c) Daya Aktif (Watt)
d) Daya Reaktif (VAr)
e) Daya Kompleks (VA)
f) Faktor Daya (PF)
g) THD Tegangan (%)
h) THD Arus (%)
i) Nilai Harmonik Arus sampai orde 40
j) Nilai Harmonik Tegangan sampai orde 40
k) Spektrum Harmonik Tegangan
l) Spektrum Harmonik Arus
m) Bentuk Gelombang Arus cacat.
Semua data hasil pengukuran disimpan di memori PC Card yang terpasang pada
PQ Analyzer. Kemudian data ini dibaca menggunakan card reader sehingga data
dapat dilihat melalui komputer menggunakan software khusus.
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
16
Universitas Indonesia
BAB 4
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
4.1 Data Hasil Pengukuran
Dari data hasil pengukuran terlihat bahwa lampu LED yang tersedia di
pasaran memang menimbulkan distorsi harmonik baik harmonik arus maupun
harmonik tegangan. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa THD tegangan
terbesar terukur pada LED 6 dengan nilai 1,65 % dan THD tegangan terkecil
terukur pada LED 8 dengan nilai 1,51%. Semua LED sampel memiliki nilai THD
tegangan yang relatif kecil, yaitu masih dibawah 2 %. Hal ini sesuai dengan
literatur yang menyatakan bahwa THD tegangan umumnya bernilai kurang dari 5
%. Kecilnya nilai THD tegangan ini biasanya memang senantiasa diupayakan
oleh operator sistem tenaga listrik.
Untuk arus, lampu LED sampel memiliki nilai THD arus yang terbentang
mulai dari 43,04 % - 147 ,17 %. Khusus untuk LED 1 dan LED 3 keduanya
memiliki %THDi yang cukup besar yaitu 108,38 % dan 147,17 %, sedangkan
LED 2, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 memiliki nilai THD arus yang relatif sama dengan nilai
terbesar dimiliki oleh LED 7 sebesar 63, 34 % dan nilai terkecil dimiliki oleh
LED 9 sebesar 43,04 %.
Selain itu, terlihat pula bahwa lampu LED memiliki sifat kapasitif
sehingga nilai PFnya negatif yang menunjukkan PFnya leading. LED 1, 2 dan 3
memiliki Power Factor yang baik karena masih mendekati 1. Adapun LED 4, 5,
6, 7, 8, dan 9 memiliki nilai PF yang kurang baik, meskipun nilai THD arusnya
relatif kecil. Dari semua sampel, dapat dinilai bahwa LED 2 adalah LED yang
paling baik dengan parameter konsumsi daya aktif, nilai THD arus dan PF.
Konsumsi daya aktif LED 2 paling mendekati rating yakni sebesar 9,6 Watt, nilai
THD arusnya hanya 49,82% dari arus frekuensi fundamental dan nilai PFnya
0,9625. Meskipun, kualitas ini paralel dengan harga jual LED 2 di pasaran yang-
mana adalah yang termahal dari semua sampel. Tabel 4.1 berikut adalah data
yang penulis dapatkan dari hasil pengukuran yang penulis lakukan.
16
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
17
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
18
Universitas Indonesia
4.2 Standar Batasan Harmonik
Dari data terlihat bahwa LED 3 telah melebihi batas standar % THDi yang
ditetapkan oleh IEC 61000 -3-2, terutama untuk kriteria pertama. Standar tersebut
membatasi nilai harmonik orde ketiga maksimal 86 % dari arus fundamental dan
harmonik arus orde kelima maksimal 61 % dari arus fundamental. Sementara pada
LED 3 terukur nilai harmonik arus orde ketiganya mencapai 87,88 % dan
harmonik arus orde kelimanya mencapai 68,29 % dengan nilai THD 147,17 %.
Adapun LED yang lain dapat dikatakan jauh dari batas maksimal yang telah
ditetapkan, hanya LED 1 dengan nilai harmonik arus orde ketiga yang mencapai
74,84 % dari arus fundamental dan nilai harmonik arus orde kelima mencapai
44,20 % dari arus fundamental serta nilai %THDi sebesar 108,38 % yang dapat
dikatakan telah mendekati ambang batas yang telah ditetapkan IEC 61000-3-2.
Nilai THD arus ini merepresentasikan potensi panas tambahan yang akan
mengalir pada beban-beban resistif akibat dari mengalirnya arus harmonik pada
konduktor. Artinya, semakin besar % THD yang terukur, maka semakin besar
potensi rugi-rugi panas yang akan muncul sebagaimana yang telah dinyatakan
pada tabel 2.1. Namun demikian, besarnya %THDi ini tidak cukup dijadikan satu-
satunya parameter dalam memperkirakan potensi panas yang ada. Ada parameter
lain yang perlu diperhatikan, yaitu magnitude arus yang mengalir. Bisa saja
%THDi yang terukur memiliki nilai sangat besar tetapi sebenarnya magnitude
arusnya sangat kecil sehingga efek panas yang ditimbulkan sangat kecil apabila
ditinjau secara individual per-sampel lampu LED.
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
19
Universitas Indonesia
4.3 Bentuk Gelombang Terdistorsi
Dari gambar gelombang terdistorsi yang terukur terlihat bahwa arus
harmonik yang terukur antara LED satu dengan LED yang lain menghasilkan
bentuk gelombang yang berbeda. Hal ini dapat terlihat jelas pada bentuk
gelombang LED 1, 2, 3, 4, dan 5 yang ditampilkan pada Gambar 4.2 sampai
Gambar 4.6. Menurut Sohel Uddin dkk [4], adanya perbedaan bentuk gelombang
arus ini terkait dengan pemilihan rangkaian filter yang berbeda antara satu
produsen LED dengan produsen yang lain, meskipun rating dayanya sama.
Gambar 4.1 berikut adalah bentuk gelombang hasil eksperimen yang dilakukan
oleh Sohel Uddin dkk [4].
Gambar 4.1 Gelombang Arus Harmonik
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
20
Universitas Indonesia
Dengan mengamati bentuk gelombang arus yang terukur kemudian
membandingkan dengan literatur yang ada, dapat diduga kuat bahwa untuk LED 1
dan LED 3 tidak menggunakan rangkaian filter. Gambar 4.2 dan 4.3 berikut
menunjukkan bentuk gelombang arus dan tegangan yang terukur dari LED 1 dan
LED 3. Nilai arus puncak LED 1 mencapai 0,19 A dan nilai arus puncak LED 3
mencapai 0,35 A.
Gambar 4.2 Gelombang Tegangan dan Arus pada LED 1
Gambar 4.3 Gelombang Tegangan dan Arus pada LED 3
Merujuk pada Gambar 4.1 gelombang harmonik dari Sohel dkk [4], maka
lampu LED 2 dapat diduga kuat menggunakan filter jenis valley fill, sebagaimana
yang terlihat pada Gambar 4.4. Nilai puncak arus pada LED 2 adalah 0,14 A.
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
21
Universitas Indonesia
Gambar 4.4 Gelombang Tegangan dan Arus pada LED 2
Masih merujuk pada Gambar 4.1 gelombang harmonik dari Sohel dkk [4],
maka diduga kuat untuk LED 4, 5, 6, 7, 8, dan LED 9 menggunakan filter pasif.
Selain itu, untuk LED 5 sampai LED 9 menunjukkan bentuk gelombang arus
harmonik yang mirip satu sama lain, meskipun peak magnitude arus harmoniknya
berbanding lurus dengan besar daya rating. Kemiripan bentuk gelombang ini
dikarenakan LED 5 sampai LED 9 adalah lampu LED dengan merk atau produsen
yang sama dan sangat wajar apabila menggunakan jenis filter yang sama.
Gambar 4.5 Gelombang Tegangan dan Arus pada LED 4
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
22
Universitas Indonesia
Gambar 4.6 Gelombang Tegangan dan Arus pada LED 5
Gambar 4.7 Gelombang Tegangan dan Arus pada LED 6
Gambar 4.8 Gelombang Tegangan dan Arus pada LED 7
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
23
Universitas Indonesia
Gambar 4.9 Gelombang Tegangan dan Arus pada LED 8
Gambar 4.10 Gelombang Tegangan dan Arus pada LED 9
Selain itu, terlihat bahwa besarnya %THD tidak berkorelasi dengan daya
rating. Hal ini disebabkan THD dihitung dalam persentase, bukan magnitude arus
yang mengalir. Nilai puncak arus terbesar terukur pada LED 3 yang mencapai
0,35 A dan peak magnitude(nilai puncak) terkecil terukur pada LED 9 yang hanya
mencapai 0,07 A.
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
24
Universitas Indonesia
4.4 Spektrum Harmonik Arus
Gambar 4.11 Spektrum Harmonik Arus LED 1
Gambar 4.12 Spektrum Harmonik Arus LED 3
Gambar 4.13 Spektrum Harmonik Arus LED 2
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
25
Universitas Indonesia
Gambar 4.14 Spektrum Harmonik Arus LED 4
Gambar 4.15 Spektrum Harmonik Arus LED 5
Gambar 4.16 Spektrum Harmonik Arus LED 6
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
26
Universitas Indonesia
Gambar 4.17 Spektrum Harmonik Arus LED 7
Gambar 4.18 Spektrum Harmonik Arus LED 8
Gambar 4.19 Spektrum Harmonik Arus LED 9
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
27
Universitas Indonesia
Dari data hasil pengukuran terlihat bahwa harmonik arus pada lampu LED
merupakan harmonik orde ganjil, hal ini sesuai dengan simetri gelombang
sinusoidal. Persentase harmonik arus terbesar yang terukur untuk semua sampel
LED adalah harmonik orde ke-3 dengan nilai rata-rata 49,60 % dari arus
fundamentalnya. Harmonik orde tersebut memiliki frekuensi 3 x 50 Hz = 150 Hz.
Terlihat jelas bahwa semakin tinggi orde harmonik maka nilai harmoniknya
semakin kecil. Sekaligus, gambar spektrum arus tersebut turut mencerminkan
penggunaan rangkaian filter yang digunakan pada drivernya, sebagaimana yang
telah dijelaskan pada bagian 4.3. Nilai harmonik semua LED sampel dari masing-
masing orde dapat dilihat di lampiran, baik persentase maupun magnitudenya.
4.5 Spektrum Harmonik Tegangan
Gambar 4.20 Spektrum Harmonik Tegangan LED 1
Gambar 4.21 Spektrum Harmonik Tegangan LED 2
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
28
Universitas Indonesia
Gambar 4.22 Spektrum Harmonik Tegangan LED 3
Gambar 4.23 Spektrum Harmonik Tegangan LED 4
Gambar 4.24 Spektrum Harmonik Tegangan LED 5
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
29
Universitas Indonesia
Gambar 4.25 Spektrum Harmonik Tegangan LED 6
Gambar 4.26 Spektrum Harmonik Tegangan LED 7
Gambar 4.27 Spektrum Harmonik Tegangan LED 8
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
30
Universitas Indonesia
Gambar 4.28 Spektrum Harmonik Tegangan LED 9
Dari gambar spektrum harmonik tegangan terlihat bahwa harmonik
tegangan pada lampu LED merupakan harmonik tegangan orde ganjil
sebagaimana yang terlihat pada spektrum harmonik arus. Disamping itu, terlihat
jelas bahwa harmonik tegangan yang terjadi sangat kecil. Semua sampel LED
yang diukur menunjukkan nilai THD < 2 % dari tegangan frekuensi
fundamentalnya dengan nilai persentase distorsi harmonik terbesar pada harmonik
orde ke-5 yang memiliki frekuensi 5 x 50 Hz = 250 Hz. Nilai harmonik tegangan
dari semua LED sampel pada masing-masing orde dapat dilihat di lampiran, baik
persentase maupun magnitudenya.
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
Universitas Indonesia
BAB 5
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian skripsi ini adalah sebagai
berikut :
a) Lampu LED sampel memiliki nilai THD arus yang terbentang mulai dari
43,04 % - 147 ,17 %. Khusus untuk LED 1 dan LED 3 keduanya memiliki
%THDi yang cukup besar yaitu 108,38 % dan 147,17 %, sedangkan LED 2,
4, 5, 6, 7, 8, dan 9 memiliki nilai THD arus yang relatif sama dengan nilai
terbesar dimiliki oleh LED 7 sebesar 63, 34 % dan nilai terkecil dimiliki oleh
LED 9 sebesar 43,04 %
b) Distorsi harmonik arus yang ditimbulkan oleh LED 3 melebihi batas yang
ditetapkan oleh standar IEC 61000-3-2, terutama untuk kriteria pertama.
c) Bentuk gelombang harmonik arus pada LED sampel berbeda merk berbeda-
beda satu sama lain. Hal ini dikarenakan masing-masing merk menggunakan
rangkaian filter yang berbeda.
d) LED 5 sampai LED 9 menunjukkan bentuk gelombang arus harmonik yang
mirip, meskipun peak magnitude arus harmoniknya berbanding lurus dengan
besar daya rating. Hal ini dapat dipahami sebab LED 5 sampai LED 9 adalah
sampel dengan merk yang sama dan sangat wajar apabila menggunakan
rangkaian filter yang sama.
e) Harmonik pada lampu LED didominasi oleh harmonik orde ganjil baik pada
harmonik arus maupun harmonik tegangan. Untuk harmonik arus nilai
terbesar yang terukur adalah pada harmonik orde ke-3 dan untuk harmonik
tegangan nilai terbesar yang terukur adalah harmonik orde ke-5.
31
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
Universitas Indonesia
DAFTAR REFERENSI
[1] Singh, Ranjana. & Singh, Amarjit. (2010) “Energy Loss Due to Harmonic
in Residential Campus”. Jabalpur: IEEE.
[2] “Pengaruh Harmonik pada Transformator Distribusi” diakses pada 31
Oktober 2012 dari http://elektroindonesia.com/elektro/ener25.html
[3] Azim, Abdul. & Rahardjo, Amin. (2004) “Analisis Harmonik pada Lampu
Hemat Energi”. Depok: FTUI.
[4] Sohel, Uddin., Husain, Shareef., Azah, Mohamed. (2012). “An Analysis of
Harmonics from LED Lamps”. Bangi : IEEE.
[5] Dugan, Roger C., McGranaghan, Mark F., Beaty, H.Wayne. (2004)
Electrical Power System Quality (2nd ed.). New York: McGraw-Hill.
[6] Weir, Bernie. (2012). IEEE Spectrum.
[7] W. Mack Grady, Surya Santoso, “Understanding Power System
Harmonics”, IEEE Power Engineering Review, 0272-1724/01, (November
2001), hal 8-10.
[8] Emerson, Robert. 2010. Updates in International Standards: Harmonics
and Flicker. San Diego: Zes Zimmer, Inc.
32
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
33
Universitas Indonesia
Lampiran 1 : Data Hasil Pengukuran LED 1
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
34
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
35
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
36
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
37
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
38
Universitas Indonesia
Lampiran 2 : Data Hasil Pengukuran LED 2
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
39
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
40
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
41
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
42
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
43
Universitas Indonesia
Lampiran 3 : Data Hasil Pengukuran LED 3
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
44
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
45
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
46
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
47
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
48
Universitas Indonesia
Lampiran 4 : Data Hasil Pengukuran LED 4
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
49
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
50
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
51
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
52
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
53
Universitas Indonesia
Lampiran 5 : Data Hasil Pengukuran LED 5
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
54
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
55
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
56
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
57
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
58
Universitas Indonesia
Lampiran 6 : Data Hasil Pengukuran LED 6
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
59
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
60
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
61
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
62
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
63
Universitas Indonesia
Lampiran 7 : Data Hasil Pengukuran LED 7
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
64
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
65
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
66
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
67
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
68
Universitas Indonesia
Lampiran 8 : Data Hasil Pengukuran LED 8
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
69
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
70
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
71
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
72
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
73
Universitas Indonesia
Lampiran 9 : Data Hasil Pengukuran LED 9
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
74
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
75
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
76
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013
77
Universitas Indonesia
Analisis harmonik..., Adi Jaya Rizkiawan, FT UI, 2013