bab iv pembahasan

32
BAB IV PEMBAHASAN Secara ringkas, proses penyajian data, pengolahan dan pemaparan hasil olahan data yang dilakukan pada bab tiga meliputi beberapa tahap yaitu : 1. Statistika deskriptif untuk menjelaskan distribusi jawaban responden terhadap pernyataan dalam angket 2. Uji korelasi Pearson, untuk melihat seberapa kuatnya hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikatnya secara parsial 3. Analisis regresi dan pembentukan persamaan regresinya yang menjelaskan hubungan matematis berupa variabel bebas yang dinyatakan sebagai fungsi dari beberapa variabel bebasnya 4. Uji kelayakan model untuk melihat sejauhmana model yang dikembangkan dalam penelitian ini mampu menjelaskan fenomena yang dianalisis dan dapat menjadi predictor bagi populasi sampelnya 4.1 Statistik Deskriptif – Karakteristik Jawaban Responden Berdasarkan pada distribusi jawaban responden pada pernyataan-pernyataan dalam angket dapat dibuat indeks dari masing-masing variabel yang diteliti. Perhitungan angka indeks ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi kualitas dari masing-masing variabel pada

Upload: bernardphi

Post on 08-Aug-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IV Pembahasan

BAB IV PEMBAHASAN

Secara ringkas, proses penyajian data, pengolahan dan pemaparan

hasil olahan data yang dilakukan pada bab tiga meliputi beberapa tahap

yaitu :

1. Statistika deskriptif untuk menjelaskan distribusi jawaban

responden terhadap pernyataan dalam angket

2. Uji korelasi Pearson, untuk melihat seberapa kuatnya hubungan

antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikatnya secara

parsial

3. Analisis regresi dan pembentukan persamaan regresinya yang

menjelaskan hubungan matematis berupa variabel bebas yang

dinyatakan sebagai fungsi dari beberapa variabel bebasnya

4. Uji kelayakan model untuk melihat sejauhmana model yang

dikembangkan dalam penelitian ini mampu menjelaskan fenomena

yang dianalisis dan dapat menjadi predictor bagi populasi

sampelnya

4.1 Statistik Deskriptif – Karakteristik Jawaban Responden

Berdasarkan pada distribusi jawaban responden pada pernyataan-

pernyataan dalam angket dapat dibuat indeks dari masing-masing variabel

yang diteliti. Perhitungan angka indeks ini bertujuan untuk mengetahui

deskripsi kualitas dari masing-masing variabel pada sampel penelitian,

apakah termasuk rendah, sedang atau kuat.

Perhitungan angka indeks dilakukan dengan teknik scoring dengan

nilai maksimum adalah 5 dan minimum 1, sesuai dengan skor yang

digunakan dalam angket.

Page 2: Bab IV Pembahasan

Tabel 4.1 : Indeks Karakteristik Individual Responden

Pernyataan Frekuensi tiap skor Nilai Index 5 (SS) 4 (S) 3 (R) 2 (TS) 1 (STS)

Pernyataan 1 59 41 0 0 0 91.80Pernyataan 2 75 21 0 4 0 93.40Pernyataan 3 24 73 0 3 0 83.60Pernyataan 4 24 73 0 3 0 83.60Pernyataan 5 2 59 0 37 2 64.40Pernyataan 6 58 40 0 1 1 90.60Pernyataan 7 51 39 0 9 1 86.00Pernyataan 8 22 67 0 10 1 79.80Penyataan 9 90 10 0 0 0 98.00Pernyataan 10 87 13 0 0 0 97.40Pernyataan 11 64 32 0 4 0 91.20TOTAL           959.80Nilai index total rata-rata           87.25

Sumber : Data Penelitian yang diolah

Nilai indeks terendah dihasilkan jika semua responden menjawab

STS (skor = 1) yang menghasilkan indeks = 20 sedangkan indeks tertinggi

dihasilkan jika semua responden menjawab SS (skor = 5) yang

menghasilkan indeks = 100.

Maka rentang indeks karakteristik individual adalah 20 hingga 100

dengan rentang sebesar 80. Dengan menggunakan kriteria tiga kotak,

maka dihasilkan interpretasi nilai indeks sebagai berikut :

20 – 46.7 = rendah

46.71 – 73.3 = sedang

73.31 – 100 = tinggi

Terlihat bahwa indeks rata-rata karakteristik individual responden berada

pada kisaran tinggi.

40

Page 3: Bab IV Pembahasan

Tabel 4.2 : Indeks Karakteristik Organisasional Responden

 Pernyataan Frekuensi tiap skor  Nilai Index 5 (SS) 4 (S) 3 (R) 2 (TS) 1 (STS)

Pernyataan 1 4 95 0 1 0 80.40Pernyataan 2 33 67 0 0 0 86.60Pernyataan 3 55 20 0 25 0 81.00Pernyataan 4 1 54 0 38 7 60.80Pernyataan 5 0 3 0 79 18 37.60Pernyataan 6 66 33 0 1 0 92.80Pernyataan 7 65 31 0 4 0 91.40Pernyataan 8 0 64 0 32 4 64.80Penyataan 9 61 39 0 0 0 92.20Pernyataan 10 22 71 0 6 1 81.40Pernyataan 11 55 44 0 1 0 90.60TOTAL           859.60Nilai index total rata-rata           78.15

Sumber : Data Penelitian yang diolah

Nilai indeks terendah dihasilkan jika semua responden menjawab

STS (skor = 1) yang menghasilkan indeks = 20 sedangkan indeks tertinggi

dihasilkan jika semua responden menjawab SS (skor = 5) yang

menghasilkan indeks = 100.

Maka rentang indeks karakteristik individual adalah 20 hingga 100

dengan rentang sebesar 80. Dengan menggunakan kriteria tiga kotak,

maka dihasilkan interpretasi nilai indeks sebagai berikut :

20 – 46.7 = rendah

46.71 – 73.3 = sedang

73.31 – 100 = tinggi

Terlihat bahwa indeks rata-rata karakteristik individual responden berada

pada kisaran tinggi.

41

Page 4: Bab IV Pembahasan

Tabel 4.3 : Indeks Karakteristik Materi E-learning Responden

Pernyataan Frekuensi tiap skorNilai Index

5 (SS) 4 (S) 3 (R) 2 (TS) 1 (STS)Pernyataan 1 30 40 0 28 2 73.60Pernyataan 2 31 64 0 4 1 84.00Pernyataan 3 52 42 0 5 1 87.80Pernyataan 4 52 24 0 2 22 76.40Pernyataan 5 54 42 0 3 1 89.00Pernyataan 6 54 43 0 2 1 89.40Pernyataan 7 53 40 0 6 1 87.60Pernyataan 8 53 41 0 5 1 88.00TOTAL           675.80Nilai index total rata-rata           84.48

Sumber : Data Penelitian yang diolah

Nilai indeks terendah dihasilkan jika semua responden menjawab

STS (skor = 1) yang menghasilkan indeks = 20 sedangkan indeks tertinggi

dihasilkan jika semua responden menjawab SS (skor = 5) yang

menghasilkan indeks = 100.

Maka rentang indeks karakteristik individual adalah 20 hingga 100

dengan rentang sebesar 80. Dengan menggunakan kriteria tiga kotak,

maka dihasilkan interpretasi nilai indeks sebagai berikut :

20 – 46.7 = rendah

46.71 – 73.3 = sedang

73.31 – 100 = tinggi

Terlihat bahwa indeks rata-rata karakteristik individual responden berada

pada kisaran tinggi.

42

Page 5: Bab IV Pembahasan

Tabel 4.4 : Indeks Karakteristik Kinerja Pembelajaran Responden

Pernyataan Frekuensi tiap skorNilai Index

5 (SS) 4 (S) 3 (R) 2 (TS) 1 (STS)Pernyataan 1 42 54 0 3 1 86.60Pernyataan 2 42 32 0 25 1 77.80Pernyataan 3 31 65 0 3 1 84.40Pernyataan 4 52 44 0 3 1 88.60Pernyataan 5 51 23 0 24 2 79.40Pernyataan 6 51 43 0 4 2 87.40Pernyataan 7 52 22 0 25 1 79.80Pernyataan 8 51 43 0 4 2 87.40TOTAL           671.40Nilai index total rata-rata           83.93

Sumber : Data Penelitian yang diolah

Nilai indeks terendah dihasilkan jika semua responden menjawab

STS (skor = 1) yang menghasilkan indeks = 20 sedangkan indeks tertinggi

dihasilkan jika semua responden menjawab SS (skor = 5) yang

menghasilkan indeks = 100.

Maka rentang indeks karakteristik individual adalah 20 hingga 100

dengan rentang sebesar 80. Dengan menggunakan kriteria tiga kotak,

maka dihasilkan interpretasi nilai indeks sebagai berikut :

20 – 46.7 = rendah

46.71 – 73.3 = sedang

73.31 – 100 = tinggi

Terlihat bahwa indeks rata-rata karakteristik individual responden berada

pada kisaran tinggi.

Tabel 4.5 : Indeks Karakteristik Kinerja Transfer Pengetahuan Responden

43

Page 6: Bab IV Pembahasan

Pernyataan Frekuensi tiap skorNilai Index

5 (SS) 4 (S) 3 (R) 2 (TS) 1 (STS)Pernyataan 1 74 23 0 2 1 93.40Pernyataan 2 52 46 0 2 0 89.60Pernyataan 3 31 65 0 3 1 84.40Pernyataan 4 30 45 0 24 1 75.80Pernyataan 5 1 74 0 24 1 70.00Pernyataan 6 22 73 0 4 1 82.20Pernyataan 7 73 25 0 2 0 93.80Pernyataan 8 51 42 0 6 1 87.20TOTAL           676.40Nilai index total rata-rata           84.55

Sumber : Data Penelitian yang diolah

Nilai indeks terendah dihasilkan jika semua responden menjawab STS

(skor = 1) yang menghasilkan indeks = 20 sedangkan indeks tertinggi

dihasilkan jika semua responden menjawab SS (skor = 5) yang

menghasilkan indeks = 100.

Maka rentang indeks karakteristik individual adalah 20 hingga 100

dengan rentang sebesar 80. Dengan menggunakan kriteria tiga kotak,

maka dihasilkan interpretasi nilai indeks sebagai berikut :

20 – 46.7 = rendah

46.71 – 73.3 = sedang

73.31 – 100 = tinggi

Terlihat bahwa indeks rata-rata karakteristik individual responden berada

pada kisaran tinggi.

4.2 Uji Korelasi Pearson

Pada uji korelasi Pearson, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Karakteristik individual ( ) memiliki korelasi yang signifikan

terhadap kinerja pembelajaran ( ) dengan tingkat korelasi sebesar

0.440 dan tingkat signifikansi hampir mendekati 0

44

Page 7: Bab IV Pembahasan

2. Karakteristik organisasional ( ) memiliki korelasi yang signifikan

terhadap kinerja pembelajaran ( ) dengan tingkat korelasi sebesar

0.691 dan tingkat signifikansi hampir mendekati 0

3. Karakteristik materi e-learning ( ) memiliki korelasi yang signifikan

terhadap kinerja pembelajaran ( ) dengan tingkat korelasi sebesar

0.961 dan tingkat signifikansi hampir mendekati 0

4. Karakteristik individual ( ) memiliki korelasi yang signifikan

terhadap kinerja transfer pengetahuan ( ) dengan tingkat korelasi

sebesar 0.651 dan tingkat signifikansi hampir mendekati 0

5. Karakteristik organisasional ( ) memiliki korelasi yang signifikan

terhadap kinerja transfer pengetahuan ( ) dengan tingkat korelasi

sebesar 0.766 dan tingkat signifikansi hampir mendekati 0

6. Karakteristik materi e-learning ( ) memiliki korelasi yang signifikan

terhadap kinerja transfer pengetahuan ( ) dengan tingkat korelasi

sebesar 0.927 dan tingkat signifikansi hampir mendekati 0

4.3 Analisa hasil uji korelasi

4.3.1 Analisa hipotesa : Diduga karakteristik individu mempengaruhi

efektifitas e-learning secara signifikan

Variabel yang dikorelasikan adalah variabel karakteristik individu ( )

terhadap variabel terikat kinerja pembelajaran ( ) dan kinerja transfer

pengetahuan ( ).

4.3.1.1 Korelasi antara dan

Keluaran program SPSS menghasilkan koefisien korelasi = 0.440. Dari

tabel Nilai product moment, untuk dan taraf signifikansi 1%

didapatkan =0.256. Harga sehingga dapat dikatakan

bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian karakteristik individu yang

diteliti sebagai sampel dalam penelitian ini berkorelasi positif dan

signifikan terhadap efektifitas e-learning dalam definisinya sebagai kinerja

45

Page 8: Bab IV Pembahasan

pembelajaran. Hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 1% berarti

sampel penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi engineer BSS di

PT Telkomsel dengan margin kesalahan hanya 1%. Sejauhmana

pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja pembelajaran dapat

diketahui melalui koefisien determinasi = 19.36% yang artinya 19.36%

dari kinerja pembelajaran ditentukan oleh karakteristik individual peserta

e-learning.

4.3.1.2 Korelasi antara dan

Keluaran program SPSS menghasilkan koefisien korelasi = 0.651. Dari

tabel Nilai product moment, untuk dan taraf signifikansi 1%

didapatkan =0.256. Harga sehingga dapat dikatakan

bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian karakteristik individu yang

diteliti sebagai sampel dalam penelitian ini berkorelasi positif dan

signifikan terhadap efektifitas e-learning dalam definisinya sebagai kinerja

transfer pengetahuan. Hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 1%

berarti sampel penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi engineer

BSS di PT Telkomsel dengan margin kesalahan hanya 1%. Sejauhmana

pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja pembelajaran dapat

diketahui melalui koefisien determinasi = 42.38% yang artinya 42.38%

dari kinerja transfer pengetahuan ditentukan oleh karakteristik individual

peserta e-learning.

Dilihat dari model penelitian dimana variabel memiliki tiga indikator

yaitu kemauan pribadi, kemampuan menggunakan komputer serta tingkat

hasil belajar yang diharapkan, maka beberapa pernyataan dari angket

menghasilkan respon positif :

Tabel 4.6 : Pernyataan vs Respon variabel

No Pernyataan Respon

1 Saudara merasa memerlukan pelatihan Positif

46

Page 9: Bab IV Pembahasan

yang disajikan

2 Materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan

kerja sehari-hari Saudara

Positif

3 Materi pelatihan mendukung pencapaian

kinerja Saudara

Positif

4 Materi pelatihan mendukung pencapaian

kinerja unit kerja Saudara

Positif

5 Saudara pernah mendapatkan program

pelatihan serupa

Positif

6 Dalam mengikuti pelatihan ini Saudara

tidak dipaksa oleh adanya perintah atasan

atau bagian HR

Positif

7 Saudara merasa nyaman dengan metode

e-learning

Negatif

8 Saudara memiliki cukup waktu untuk

mengikuti program e-learning

Negatif

9 Saudara memiliki kemampuan teknis

dalam pengoperasian komputer

sehubungan dengan e-learning yang

saudara ikuti

Positif

10 Saudara memiliki harapan akan

peningkatan pengetahuan dan

kemampuan teknis setelah mengikuti

program e-learning

Positif

11 Saudara memiliki kemampuan bahasa

Inggris yang baik

Positif

Sumber : Data Penelitian yang diolah

Pernyataan dalam variabel yang paling banyak menghasilkan respon

negatif adalah pernyataan 7 dan 8 yang termasuk dalam indikator

kemauan diri, sub indikator lokus kendali diri. Dilihat dari lokasi kerja

responden yang memberikan respon negatif terhadap kedua pernyataan

tersebut, didapatkan fakta bahwa sebagian besar adalah engineer BSS

47

Page 10: Bab IV Pembahasan

yang berlokasi kerja di remote area dimana waktu kerja mereka lebih

panjang karena hampir semua pekerjaan dilakukan secara mandiri yang

menuntut penggunaan lebih dari tenaga, pikiran dan waktu mereka

sehingga kekurangan waktu dan kurang fokus untuk mengikuti program e-

learning secara konsisten. Tetapi secara umum, semua jawaban

responden terhadap variabel menghasilkan resultan yang positif yang

artinya walaupun tidak semua skor bernilai positif tetapi skor untuk

jawaban lainnya mampu mengimbangi. Disimpulkan bahwa hipotesis

adanya hubungan erat serta bersifat kausalitas antara karakteristik

peserta program e-learning terhadap kinerja pembelajaran yang dihasilkan

adalah benar dan terbukti.

4.3.2 Analisa hipotesa : Diduga karakteristik organisasi mempengaruhi

efektifitas e-learning secara signifikan.

Variabel yang dikorelasikan adalah variabel karakteristik organisasi (

) terhadap variabel terikat kinerja pembelajaran ( ) dan kinerja transfer

pengetahuan ( ).

4.3.2.1 Korelasi antara dan

Keluaran program SPSS menghasilkan koefisien korelasi = 0.691. Dari

tabel Nilai product moment, untuk dan taraf signifikansi 1%

didapatkan =0.256. Harga sehingga dapat dikatakan

bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian karakteristik organisasi yang

diteliti dalam penelitian ini berkorelasi positif dan signifikan terhadap

efektifitas e-learning dalam definisinya sebagai kinerja pembelajaran.

Hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 1% berarti sampel penelitian

dapat digeneralisasikan pada populasi engineer BSS di PT Telkomsel

dengan margin kesalahan hanya 1%. Sejauhmana pengaruh karakteristik

individu terhadap kinerja pembelajaran dapat diketahui melalui koefisien

determinasi = 47.748% yang artinya 47.748% dari kinerja pembelajaran

ditentukan oleh karakteristik organisasional dari perusahaan

penyelenggara program e-learning.

48

Page 11: Bab IV Pembahasan

4.3.2.2 Korelasi antara dan

Keluaran program SPSS menghasilkan koefisien korelasi = 0.766. Dari

tabel Nilai product moment, untuk dan taraf signifikansi 1%

didapatkan =0.256. Harga sehingga dapat dikatakan

bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian karakteristik organisasi yang

diteliti dalam penelitian ini berkorelasi positif dan signifikan terhadap

efektifitas e-learning dalam definisinya sebagai kinerja transfer

pengetahuan. Hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 1% berarti

sampel penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi engineer BSS di

PT Telkomsel dengan margin kesalahan hanya 1%. Sejauhmana

pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja pembelajaran dapat

diketahui melalui koefisien determinasi = 58.675% yang artinya 58.675%

dari kinerja transfer pengetahuan ditentukan oleh karakteristik

organisasional dari perusahaan penyelenggara program e-learning.

Dilihat dari model penelitian dimana variabel memiliki dua indikator

yaitu desain strategi instruksional dan dukungan luar yang dalam hal ini

adalah dukungan teknis dari organisasi dan rekan sekerja, maka

beberapa pernyataan dari angket menghasilkan respon positif :

Tabel 4.7 : Pernyataan vs Respon

No Pernyataan Respon

1 Rekan sekerja mendukung Saudara untuk

mengikuti program pelatihan ini

Positif

2 Atasan mendukung Saudara untuk

mengikuti program pelatihan ini

Positif

3 Perusahaan memberikan waktu bagi

Saudara untuk mengikuti program

Positif

49

Page 12: Bab IV Pembahasan

pelatihan ini

4 Saudara tidak disibukkan oleh hal lainnya

(misalnya penanganan gangguan) selama

mengikuti program pelatihan ini

Negatif

5 Perusahaan memberikan sanksi jika

Saudara tidak mengikuti program e-

learning

Negatif

6 Perusahaan memberikan sarana untuk

mendukung Saudara dalam mengikuti

program e-learning (misal : komputer &

jaringan yang handal)

Positif

7 Perusahaan memberikan prosedur

pemilihan dan pendaftaran pada program

e-learning tertentu secara mudah

Positif

8 Perusahaan memberikan bobot yang sama

terhadap hasil dari program e-learning

yang Saudara dapatkan dibandingkan

dengan pelatihan dengan metode reguler

(in-house)

Positif

9 Pemilihan materi e-learning tidak

ditentukan oleh atasan

Positif

10 Ada cukup banyak kesempatan untuk

mempraktekkan keterampilan yang

diajarkan dalam pelatihan

Positif

11 Perusahaan memberikan kemudahan

proses registrasi bagi Saudara untuk

memilih materi e-learning via HRIS

Positif

Sumber : Data Penelitian yang Diolah

Pernyataan dalam variabel yang paling banyak menghasilkan

respon negatif adalah pernyataan 4 dan 5 yang termasuk dalam indikator

desain strategi instruksional sub indikator strategi manajemen pelatihan.

Respon negatif paling terlihat pada pernyataan yang mengkonfirmasikan

50

Page 13: Bab IV Pembahasan

apakah perusahaan memberikan waktu khusus bagi engineer BSS untuk

mengikuti program e-learning tanpa harus diganggu oleh pekerjaan

penanganan gangguan.

Pada model penelitian dari Lowe, J.S & Holton, E.F (A theory of

effective computer-based instruction for adults) dinyatakan bahwa strategi

manajemen pelatihan berhubungan dengan pengaturan pelaksanaan

pelatihan yang meliputi pengaturan jadual, pengaturan sarana teknis serta

pengaturan serangkaian instruksi selama pelatihan berlangsung.

Pengaturan instruksi ini dimaksudkan agar setiap peserta mendapatkan

status terkini dalam setiap tahapan materi yang disajikan hingga

pemberian skor test akhir dan pembuatan sertifikat online. Kondisi negatif

yang diberikan oleh lingkungan organisasi terhadap peserta secara pasti

akan menghasilkan respon negatif dari peserta karena peserta akan

sangat terganggu oleh pekerjaan rutin sehingga tahapan-tahapan program

yang telah disusun sedemikian rupa tidak mampu menghasilkan tingkat

pemahaman yang optimal bagi peserta. Prinsip dasar program e-learning

yang mempersyaratkan instruksi secara berurut di samping mampu

mengakomodasi fleksibilitas kemampuan peserta dalam hal ini kurang

diabaikan oleh organisasi yang diteliti, dan hasilnya adalah respon negatif

peserta dalam pernyataan angket.

Secara keseluruhan, respon dari sampel pada pernyataan-pernyataan

dalam variabel adalah positif dan menghasilkan resultan yang positif

juga. Hasil pengolahan data menunjukkan hipotesis “diduga karakteristik

organisasi mempengaruhi efektifitas e-learning secara signifikan” telah

terbukti.

4.3.3 Analisa hipotesa : Diduga karakteristik materi e-learning

mempengaruhi efektifitas e-learning secara signifikan

Variabel yang dikorelasikan adalah variabel karakteristik materi e-

learning ( ) terhadap variabel terikat kinerja pembelajaran ( ) dan

kinerja transfer pengetahuan ( ).

51

Page 14: Bab IV Pembahasan

4.3.3.1 Korelasi antara dan

Keluaran program SPSS menghasilkan koefisien korelasi = 0.961. Dari

tabel Nilai product moment, untuk dan taraf signifikansi 1%

didapatkan =0.256. Harga sehingga dapat dikatakan

bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian karakteristik organisasi yang

diteliti dalam penelitian ini berkorelasi positif dan signifikan terhadap

efektifitas e-learning dalam definisinya sebagai kinerja pembelajaran.

Hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 1% berarti sampel penelitian

dapat digeneralisasikan pada populasi engineer BSS di PT Telkomsel

dengan margin kesalahan hanya 1%. Sejauhmana pengaruh karakteristik

individu terhadap kinerja pembelajaran dapat diketahui melalui koefisien

determinasi = 92.35% yang artinya 92.35% dari kinerja pembelajaran

ditentukan oleh karakteristik organisasional dari perusahaan

penyelenggara program e-learning.

4.3.3.2 Korelasi antara dan

Keluaran program SPSS menghasilkan koefisien korelasi = 0.927. Dari

tabel Nilai product moment, untuk dan taraf signifikansi 1%

didapatkan =0.256. Harga sehingga dapat dikatakan

bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian karakteristik organisasi yang

diteliti dalam penelitian ini berkorelasi positif dan signifikan terhadap

efektifitas e-learning dalam definisinya sebagai kinerja transfer

pengetahuan. Hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 1% berarti

sampel penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi engineer BSS di

PT Telkomsel dengan margin kesalahan hanya 1%. Sejauhmana

pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja pembelajaran dapat

diketahui melalui koefisien determinasi = 85.93% yang artinya 85.93%

dari kinerja transfer pengetahuan ditentukan oleh karakteristik

organisasional dari perusahaan penyelenggara program e-learning.

Berbeda dengan dua variabel lainnya, hampir keseluruhan

pernyataan pada variabel menghasilkan respon positif. Dapat dikatakan

bahwa seluruh sampel engineer BSS menganggap desain materi e-

52

Page 15: Bab IV Pembahasan

learning yang mereka ikuti sudah cukup memadai dan sesuai dengan

harapan. Beberapa jawaban negatif didapatkan dari responden yang

ternyata kurang memiliki akses terhadap program ini akibat keterbatasan

prasarana misalnya jaringan data yang kurang handal dan lokasi kerja

yang jauh. Responden jenis ini biasanya adalah engineer BSS yang

mendapat penugasan di remote area. Karena sebaran dan jumlah mereka

yang kecil dibandingkan lokasi kerja BSS pada umumnya, maka penulis

mengasumsikan respon negatif mereka sebagai akibat dari kondisi

lingkungan kerja dan bukan dari desain materi e-learning itu sendiri.

Secara keseluruhan, respon dari sampel pada pernyataan-pernyataan

dalam variabel adalah positif dan menghasilkan resultan yang positif

juga. Hasil pengolahan data menunjukkan hipotesis “diduga karakteristik

materi e-learning mempengaruhi efektifitas e-learning secara signifikan”

telah terbukti.

4.2 Analisa uji regresi

Regresi yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini

adalah regresi linear multivariate. Ketiga variabel bebas : akan

dihubungkan dengan variabel terikat melalui suatu persamaan

regresi linear. Karena variabel bebas : efektifitas pelaksanaan e-learning

didefinisikan dalam dua bentuk maka akan dibentuk dua persamaan

regresi linear multivariate tanpa mengurangi hubungan kausalitas antara

karakteristik individual, karakteristik organisasional serta karakteristik

materi e-learning dengan efektifitas program e-learning itu sendiri.

4.2.1 Regresi terhadap

Dari pengolahan menggunakan perangkat lunak SPSS 17.0 pada bab

sebelumnya didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.8 : Model Summary Regresi terhadap

Model Summaryb

53

Page 16: Bab IV Pembahasan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .966a .932 .930 1.71752

Sumber : Hasil Olahan SPSS

Tabel 4.9 : Koefiesian Regresi terhadap

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.867 2.189 .853 .396

karakteristik individual -.234 .069 -.146 -3.368 .001

karakteristik organisasional .278 .090 .163 3.100 .003

karakteristik materi e-

learning

.917 .037 .920 24.608 .000

Sumber : Hasil Olahan SPSS

Tabel 4.10 : ANOVA Regresi terhadap

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3899.322 3 1299.774 440.620 .000a

Residual 283.188 96 2.950

Total 4182.510 99

a. Predictors: (Constant), karakteristik materi e-learning, karakteristik individual, karakteristik

organisasional

b. Dependent Variable: kinerja pembelajaran

Sumber : Hasil Olahan SPSS

54

Page 17: Bab IV Pembahasan

Hasil uji-t untuk ketiga variabel pada tingkat signifikansi 1% berdasarkan

tabel menunjukkan pengaruh karakteristik individual dan karakteristik

materi e-learning terhadap kinerja pembelajaran dapat dibuktikan dengan

tingkat kepercayaan 99%. Tetapi uji-t pada variabel karakteristik

organisasional hanya dapat dibuktikan pada tingkat kepercayaan 95%

dengan nilai Sig = 0.003. Korelasi ketiga variabel bebas secara bersama-

sama adalah sebesar 0.966 dengan tingkat signifikasi pada uji-F sebesar

0.000 mendekati 0% yang artinya sangat goodness of-fit terjadi. Dengan

tingkat signifikansi sedemikian dapat disimpulkan bahwa model regresi di

atas layak untuk menjelaskan hubungan kausalitas antara ketiga variabel

bebas terhadap variabel terikatnya.

Pada persamaan regresi yang dihasilkan terlihat adanya koefisien

negatif yaitu pada variabel karakteristik individual. Hal ini dapat dijelaskan

dengan matrix korelasi antar variabel bebas yang diregresikan

sebagaimana terlihat pada tabel 4.11 berikut :

Tabel 4.11 : Korelasi koefisien Regresi terhadap

55

Page 18: Bab IV Pembahasan

Coefficient Correlationsa

Model

karakteristik materi

e-learning

karakteristik

individual

karakteristik

organisasional

1 Correlations karakteristik materi e-

learning

1.000 .118 -.573

karakteristik individual .118 1.000 -.708

karakteristik

organisasional

-.573 -.708 1.000

Covariances karakteristik materi e-

learning

.001 .000 -.002

karakteristik individual .000 .005 -.004

karakteristik

organisasional

-.002 -.004 .008

a. Dependent Variable: kinerja pembelajaran

Sumber : Hasil Olahan SPSS

Terlihat adanya koefisien korelasi yang bernilai positif antara karakteristik

individual dan karakteristik materi e-learning yaitu sebesar 0.118. Dari

analisis korelasi parsial didapatkan bahwa korelasi antara karakteristik

individual terhadap kinerja pembelajaran sebesar 0.440 dan korelasi

antara karakteristik materi e-learning terhadap kinerja pembelajaran

sebesar 0.961. Secara matematis, ketika ketiga variabel bebas

diregresikan dengan kondisi ada dua variabel bebasnya yang berkorelasi

maka akan terjadi kompensasi berupa nilai minus pada salah satu

koefisen untuk variabel yang lebih lemah korelasinya terhadap variabel

bebasnya. Jadi, adanya nilai minus bukan mengindikasikan hubungan

yang kausalitas negatif melainkan hanya representasi matematis akibat

adanya korelasi antar variabel bebasnya.

4.2.1 Regresi terhadap

56

Page 19: Bab IV Pembahasan

Tabel 4.12 : Koefisien Regresi terhadap

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.912 1.755 1.089 .279

Karakteristik individual .256 .056 .235 4.601 .000

Karakteristik organisasional .035 .072 .030 .482 .631

Karakteristik materi e-

learning

.537 .030 .789 17.963 .000

Sumber : Hasil Olahan SPSS

Tabel 4.13 : Model Summary Regresi terhadap

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .952a .907 .904 1.37737

Sumber : Hasil Olahan SPSS

Tabel 4.14 : ANOVA Regresi terhadap

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1766.634 3 588.878 310.402 .000a

Residual 182.126 96 1.897

Total 1948.760 99

a. Predictors: (Constant), karakteristik materi e-learning, karakteristik individual, karakteristik

organisasional

b. Dependent Variable: kinerja transfer pengetahuan

Sumber : Hasil Olahan SPSS

Berbeda dengan persamaan regresi sebelumnya dimana hasil regresi

menunjukkan korelasi signifikan dari semua variabel bebas terhadap

57

Page 20: Bab IV Pembahasan

variabel terikatnya maka pada persamaan kedua ini ternyata karakteristik

organisasional hanya berkorelasi positif terhadap kinerja transfer

pengetahuan pada tingkat signifikansi 63.1% dan harus dibuang dari

model regresi. Walaupun secara keseluruhan terdapat hubungan

kausalitas yang signifikan antara ketiga variabel bebas terhadap kinerja

transfer pengetahuan yang ditandai dengan nilai R = 0.952 pada tingkat

signifikansi Sig=0.000 tetapi secara parsial, dalam persamaan regresi

yang dihasilkan ternyata kurang memiliki pengaruh dibandingkan kedua

variabel bebas lainnya. Revisi model harus dilakukan untuk mendapatkan

persamaan regresi tanpa melibatkan variabel karakteristik organisasional.

Tabel 4.15 : Revisi model regresi terhadap

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .952a .906 .904 1.37191 .906 469.199 2 97 .000

a. Predictors: (Constant), karakteristik materi e-learning, karakteristik individual

Sumber : Hasil Olahan SPSS

Tabel 4.16 : ANOVA Revisi model regresi terhadap

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1766.193 2 883.096 469.199 .000a

Residual 182.567 97 1.882

Total 1948.760 99

a. Predictors: (Constant), karakteristik materi e-learning, karakteristik

individual

b. Dependent Variable: kinerja transfer pengetahuan

Sumber : Hasil Olahan SPSS

Tabel 4.17 : Koefisien Revisi model regresi terhadap

58

Page 21: Bab IV Pembahasan

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.210 1.637 1.350 .180

karakteristik

individual

.275 .039 .252 7.032 .000

karakteristik pelatihan .545 .024 .801 22.350 .000

Sumber : Hasil Olahan SPSS

Pada persamaan revisi ini, didapatkan tingkat signifikansi dan

sebesar 0.000 yang artinya korelasi antara kedua variabel tersebut

terhadap kinerja transfer pengetahuan sangat erat. Uji kelayakan model

dapat dilakukan dengan melihat nilai R = 0.952 dengan Sig = 0.000 yang

menunjukkan goodness of-fit dari model regresi yang digunakan.

Untuk mengetahui perbedaan tingkat korelasi antara variabel bebas

dengan variabel terikatnya secara bersamaan sesuai dengan model

regresi yang dihasilkan pada kedua persamaan di atas penulis

menganalisanya dari jawaban responden pada angket yang diberikan

terutama pada bagian variabel karakteristik organisasi. Dari jawaban

angket terlihat bahwa pernyataan yang sering diberi skor negatif (skor <3)

pada variabel adalah pernyataan bahwa peserta e-learning tidak

disibukkan oleh pekerjaan rutinnya seperti penanganan gangguan selama

mengikuti program. Hal ini sangat wajar mengingat tugas utama seorang

engineer BSS yang diwajibkan merespon semua gangguan pada jaringan

secepat mungkin. Dalam salah satu jurnal yang diterbitkan oleh ASTD

disebutkan bahwa salah satu asesmen untuk menguji siap tidaknya suatu

organisasi melaksanakan program e-learning adalah asesmen kultural

yang di antaranya adalah kesediaan organisasi untuk memberikan waktu

khusus untuk peserta pelatihan tanpa diganggu pekerjaan rutinnya, (Karl

Kapp, 2005, halaman 3).

59

Page 22: Bab IV Pembahasan

Berdasarkan model penelitian yang penulis gunakan serta beberapa

pendapat peneliti di bidang pelatihan sumberdaya manusia, penulis

mengambil kesimpulan bahwa memang ada hubungan yang signifikan

antara dukungan organisasi pada efektifitas pelaksanaan program

pelatihan online yang dalam penelitian ini ternyata ditemukan fakta bahwa

organisasi yang diteliti dalam thesis ini belum memberikan dukungan yang

optimal dari sisi penyediaan waktu khusus bagi engineer BSS untuk

mengikuti pelatihan online. Temuan bahwa karakteristik organisasi tidak

memiliki korelasi yang sekuat dua variabel lainnya justeru menguatkan

hipotesa bahwa ada hubungan yang signifikan dan bersifat kausalitas

antara karakteristik organisasional terhadap efektifitas pelaksanaan

program pelatihan online melalui e-learning.

60