bab i pendahuluan 1.1. latar belakang masalah ilmiah/30401236... · sistematika penulisan yang...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pemakaian komputer dewasa ini sudah sedemikian pesat. Banyak orang yang
menggantungkan pekerjaannya pada komputer. Karena selain untuk mempercepat
kerja juga akan menunjukkan cara tersendiri bagi pengguna yang bersangkutan.
Seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan ekonomi, kegiatan usaha yang meliputi
pengumpulan dan pencatatan data yang selalu bertambah dalam jumlah besar akan
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menghasilkan suatu laporan
Sistem persediaan barang merupakan salah satu sistem pengolahan transaksi
yang penting bagi pengoperasian organisasi perusahaan. Karena perusahaan tidak akan
dapat memenuhi kebutuhan pelanggannya jika tidak memiliki persediaan barang yang
mencukupi. Maka untuk mengatasi masalah – masalah tersebut diatas perlu
diadakannya pengembangan sistem guna membantu mempermudah mekanisme suatu
perusahaan dalam pengelolaan data. Maka pada kesempatan ini penulis mencoba
membuat sistem aplikasi persediaan barang dengan menggunakan Microsoft Visual
Basic 6.0
1
1.2. Batasan Masalah
Dalam penulisan ini Penulis membatasi permasalahan hanya dalam proses
pencatatan data yang berkaitan dengan persediaan barang serta laporan data
pengiriman dan data pemasukan dan pengeluaran stok barang.
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempermudah pengelolaan
administrasi stok barang
1.4. Metode Penulisan
Dalam pembuatan ini penulis menggunakan dua metode penelitian yaitu :
1. Metodologi penelitian lapangan.
Pada metode ini penulis melakukan terjun langsung kelapangan untuk
mengumpulkan dan memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini.
2. Metodologi penelitian kepustakaan
Pada metode ini, penulis membaca dan mempelajari buku – buku yang
berhubungan dengan materi yang akan dibahas dan referensi lainnya. Guna
mendapatkan data dan informsai yang diperlukan.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis untuk memudahkan
pembahasan penulisan ini, dibatasi menjadi beberapa bab yang berkaitan satu sama
lainnya, yaitu:
2
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, batasan masalah,
tujuan penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis membahas tentang pengertian sistem, pengertian
perancangan sistem, pengertian data flow diagram, entity relationship
diagram, normalisai dan perancangan database yang menjadi
penjelasan pada bab – bab berikutnya.
BAB III ANALISA PERMASALAHAN
Bab ini menjelaskan tentang prosedur umum yang sedang berjalan.
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH
Bab ini berisi prosedur usulan, DFD, ERD, Normalisai dan
perancangan struktur dari sistem persediaan barang.
BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran ilmiah sistem persediaan barang.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan
komponen atau variable–variable yang terorganisir, saling berinteraksi ketergantungan
satu sama lainnya dan terpadu.
Sistem yang menekankan pada prosedur didefinisikan sebagai suatu jaringan
kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama–sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
( Jery Fitzegerald )
2.2. Pengertian Sistem Persediaan Barang
Menurut Freddy Rangkuti sistem persediaan barang adalah sebagai suatu
aktiva yang meliputi barang – barang yang dimiliki oleh perusahaan dengan maksud
untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang – barang yang
masih dalam proses pengerjaan atau produksi, ataupun persediaan bahan baku yang
menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
4
2.3 Pengertian Struktur Organisasi
Menurut James A.F. Stoner yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah
“ susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi
dalam suatu perusahaan”.
2.4. Perancangan Sistem
Analisis adalah suatu proses pada tahap awal sebelum melakukan perancangan
sistem. Pada tahap perancangan sistem, analis sistem membuat suatu rancangan yang
baru dengan cara menyempurnakan sistem yang berjalan atau dengan merancang
sistem yang baru dengan menggunakan alat–alat ( tools ) sebagai berikut:
2.4.1. Data Flow Diagram ( DFD )
DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem
untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses professional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data baik secara manual maupun secara
komputerisasi.
Secara umum DFD dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu :
1. Diagram Konteks
Menggambarkan sistem secara umum hubungan antara sistem dicirikan dengan
hanya satu proses, biasanya berupa hanya sistem yang dirancang
2. Diagram Zero ( level 0 )
5
Proses pada diagram konteks didekomposisi menjadi proses – proses atau sub
sistem yang lebih detail dan rinci
3. Diagram Detail
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi
dari tahapan yang ada didiagram nol.
Data Flow Diagram ( DFD ) memiliki empat komponen yaitu :
1. Terminator
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan
sistem yang sedang dikembangkan dikenal dengan nama entitas (eksternal),
sumber atau tujuan ( source atau sink ). Entitas eksternal ini dapat berupa
orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang
akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
Gambar 2.1. Terminator
2. Proses
Komponen ini menggambarkan bagian yang mentransformasikan input
ke output. Proses ini diberi nama untuk menerangkan proses atau kegiatan apa
yang sedang dilaksanakan dengan menggunakan kata keja transitif.
6
Gambar 2.2. Proses
3. Data Store
Data store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data.
Nama yang diberikan pada ddata store menggunakan kata benda jama. Data
store ini berkaitan dengan penyimpanan seperti file atau databaseyang
berkaitan
dengan penyimpanan secara komputerisasi.
Gambar 2.3 Data Store
4. Data Flow
Data flow digambarkan dengan anak panah yang menunjukan arah ke
dan menuju proses. Menerangkan perpindahan data dari satu bagian ke bagian
yang lainnya
Gambar 2.4. Data Flow
2.4.2 Konsep Dasar Database
7
Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, tersimpan disimpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak
tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang
penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi
pemakainya.
Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya
tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam – macam didalam suatu organisasi.
2.4.3 Entity Relationship Diagram ( ERD )
Adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan
dalam sistem secara abstrakyang bertujuan untuk menunjukkan objek– objek data dan
hubungan yang ada pada objek–objek data tersebut.
Komponen utama ERD adalah sebagai berikut :
1. Entitas ( objek data )
Entitas adalah sesuatu dalam dunia nyata dengan keberadaan yang bebas
baik secara fisik maupun abstrak yang dapat dibedakan / diidentifikasikan
secara unik. Dilambangkan dengan persegi panjang.
Gambar 2.5. Entitas
2. Relationship ( ketergantungan )
8
Relationship merupakan hubungan yang terjadi antara satu entitas atau
lebih, digambarkan dengan belah ketupat.
Gambar 2.5 Relationship
3. Atribut
Atribut adalah karakteristik dari entitas atau relationship yang
menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relationship tersebut.
Symbol yang digunakan untuk atribut ini adalah berbentuk elips.
Gambar 2.6. Atribut.
2.5. Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknis untuk mengorganisasikan data kedalam table–
table untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.
Bentuk–bentuk Normalisasi :
1. bentuk Normal Kesatu ( 1NF )
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila
setiap data bersifat atomic yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya
mempunyai satu nilai data.
2. Bentuk Normal Kedua ( 2NF )
9
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu, dan
atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya.
3. Bentuk Normal Ketiga ( 3NF )
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal ketiga bila
relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kedua dan atribut yang bukan
key tidak tergantung transitif terhadap keynya.
2.6. Sekilas Mengenai Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic adalah suatu development tools , untuk membangun
aplikasi dalam lingkungan windows. Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu
sistem yang dikembangkan oleh perusahaan software Microsoft. Visual Basic
menggunakan pendekatan Visual untuk merancang user interface dalam bentuk form.
Sedangkan untuk kodingnya menggunakan bahasa pemroraman Basic.
Microsoft membuat tiga edisi visual basic yaitu:
1. Standar Edition merupakan produk dasar.
2. Profesional Edition berisi tambahan Microsoft Jet Data Acces Engine dan
pembuatan server Ole automation.
3. Enterprise Edition adalah edisi Client server.
10
Gambar 2.7 Software Pemrograman Visual Basic 6.0
Adapun keterangan gambar 2.7 adalah sebagai berikut:
1. Window utama.
Adalah tempat dari semua kegiatan program dilakukan didalam window ini
terdapat menu yang digunakan selam perancangan program disebut juga
dengan shortcut.
2. Form.
Form merupakan window yang di gunakan dalam pembuatan program, pada
object ini dapat di letakan kontrol dan code pada saat perancangan program di
lakukan.
3. Propertis Window.
11
Windowutama
Projectexplorer
form
toolbox
Window propertis
Form layout
window
Di dalam windows ini terdapat menu-menu yang di gunakan selama
perancangan program di sebut juga shorcut.
Fasilitas tersebut di gunakan untuk mengatur sifat dari form atau control-
control. Isi dari window dapat di berubah sesuai dengan form dan control yang di
pilih. Window properti terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Bagian untuk memilih objek, digunakan untuk memilih objek yang akan di
ubah propertinya.
2. Bagian untuk pengaturan nilai-nilai properti, untuk mengubah nilai-nilai
properti objek.
3. Bagian untuk memilih properti sebuah objek, digunakan untuk menampilkan
daftar properti dari objek tersebut.
4. Form Layout, bagian untuk melihat tampilan dari sebuah form yang di
rancang.
5. Project explorer, di gunakan dalam menejemen projek untuk membuat
program, serta menampilkan daftar form dan modul projek anda di mana
projek merupakan kumpulan modul form, modul class, modul standar dan file
sumber yang membentuk suatu aplikasi.
6. Tool Box.
12
Gambar 2.8 Tool Box.
a. Label.
Di gunakan untuk menampilkan tulisan pada form dan pengguna tidak dapat
mengubah tulisan itu secara langsung.
b. Text Box.
Sebagai tempat input atau juga dapat di gunakan untuk menampilkan text serta
pemakai dapat mengubah tulisan pada kontrol ini dan merupakan output dari
suatu proses.
c. list Box.
Menampilkan beberapa item dan kontrol ini, item-item tersebut dapat di pilih
salah satu oleh pemakai.
d. Combo Box.
Kombinasi antara textbox dengan list box, pemakai bisa mengetikan atau
memilih lewat daftar drop down.
e. Command Button.
13
label
frame
Check box
Combo box
Picture box
Text box
Command Button
Option Button
List Box
Akan menjalankan suatu tindakan jika telah melakukan pilihan, dengan
menekan kontrol ini.
f. Frame.
Akan mengelompokan kontrol-kontrol secara visual atau secara fungsional.
g. Check Box.
Adalah fasilitas guna menampilkan setatement true atau false, yes / no,
pemakai dapat memilih beberapa check box secara bersamaan.
h. Option Button.
Sama seperti control chechk box akan tetapi terdapat perbedaannya yaitu
kontrol dari beberapa kontrol ini dapat di on-kan serta memberikan group
pilihan di mana pemakai hanya dapat memilih satu option pada group pilihan.
i. Picture Box,
Digunakan untuk menampilkan gambar pada form dengan extention bmp, jpg,
gif, wmf, dan ico.
2.7. Sekilas Mengenai Microsoft Access.
Microsoft Access merupakan sistem manajemen database relasional berbasis
windows ( RDBMS ), yang dapat digunakan untuk membuat dan memodifikasi table.
Formulir entri data, laporan, dan query database ( disesuaikan dengan kebutuhan
untuk mendapatkan informasi dari satu table atau lebih ).
2.7.1. Objek Database Pada Microsoft Access
a. Table
14
Table adalah tempat dimana data itu sesungguhnya disimpan. Data
tersebut disusun membentuk baris dan kolom, dengan bagian baris disebut
record dan bagian kolom disebut field.
b. Form
Form adalah formulir yang memudahkan user untuk memasukkan atau
menampilkan data, bahkan untuk menganalisis data.
c. Query
Query adalah sebuah proses pemilihan atau penyaringan data sehingga
hanya data yang diinginkan yang akan ditampilkan.
d. Report
Report adalah pemaparan data dalam bentuk tercetak. Report bias
merupakan laporan yang harus diajukan kepada atasan, bisa juga merupakan
backup tertulis dari data yang ada dalam komputer.
e. Macro
Macro adalah kumpulan dari sebuah perintah atau lebih yang
digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang sering dilakukan.
f. Modul
Modul adalah suatu unit pemrograman berbasis Visual Basic yang
membantu proses – proses yang mungkin ada dalam pengelolaan data.
15
2.7.2. Tipe Data
Tipe data Keterangan Ukuran
Text Karakter alfanumeris 0 - 255 karakter, 1
byte perkarakterMemo Karakter alfanumeris 0 - 65536 karakter,
1 byte perkarakterNumber Nilai numeris 1, 2, 4, 8 , 16 byte
untuk replication ID
Date / Time Data tanggal dan waktu 8 byteCurrency Data berupa mata uang 8 byte
16
Autonumber Bilangan increment
otomatis
4 byte, 16 byte
untuk replication IDYes / No Nilai logika 1 byte ( 0 atau 1 )OLE Object Gambar, suara, video dan
lain lain
Dapat mencapai 1
giga byte atau
bergantung pada
ukuran hardiskHyperlink Link kelokasi internet 0 - 64000 karakterLookup Wizard Menampilkan data dari
table lain
Secara umum 4
byte
BAB III
ANALISA PERMASALAHAN
3.1. Sejarah Singkat Berdirinya Pt. Azkiyya
PT Azkiyya adalah perusahaan yang melayani penjualan barang-barang
kebutuhan pokok. PT Azkiyya didirikan pada tanggal 22 maret 1995, dan beralamat di
Jl. Kapuk Muara No 3F Jakarta–Utara.
Dalam aktifitasnya PT. Azkiyya mensuplai barang-barang untuk memenuhi
persediaan barangnya digudang kepada supplier-supplier tetap yang tersebar
dibeberapa tempat.
17
Untuk meningkatkan efisiensi kerja, PT. Azkiyya membuat struktur organisasi
yang merinci pembagian tugas dan tanggung jawab yang saling berkaitan satu sama
lainnya.
3.2.Struktur Organisasi dan Fungsi
STRUKTUR ORGANISASI
PT AZKIYYA
Adapun fungsi dari bagian Struktur Organisasi tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan
Mempunyai wewenang penuh atas pengambilan keputusan dan kebijaksanaan
serta mengawasi dan menangani masalah yang menyangkut jalannya perusahaan.
2. bagian penjualan
Menangani semua masalah-masalah dalam penjualan barang, memasarkan
barang kepada pasar, melayani permintaan konsumen, mencatat order penjualan dan
melaporkan kepada bagian administrasi.
3. Bagian Pembelian
18
PIMPINAN
Bagian Penjualan
Bagian Pembelian
Bagian Administrasi
Bagian Gudang
Menangani pembelian untuk persediaan barang kesupplier berdasarkan data
dari gudang, membuat laporan pembelian barang untuk direkapitulasi pada akhir bulan
dan diserahkan kebagian administrasi.
4. Bagian Administrasi
Membuat dan menyimpan berkas-berkas surat penjualan dan pembelian,
membuat laporan keuangan dan persediaan barang kepada pimpinan dan menangani
segala macam pembukuan.
5. Bagian Gudang
Membuat laporan barang yang habis sesuai dengan laporan persediaan barang
yang ada untuk dibeli kepada bagian pembelian dan bagian administrasi, memberikan
barang yang diminta bagian penjualan dengan melihat persediaan barang yang ada,
data barang yang dibeli / masuk berdasarkan data dari bagian pembelian.
3.3 Analisis Permasalahan
Pada saat ini PT. Azkiyya didalam melakukan pendataan pemasukan dan
pengeluaran barang masih menggunakan buku stock. Hal ini akan memakan kinerja
operasionalnya. Keadaan ini menjadi faktor adanya masalah didalam kegiatan
operasional perusahaan, terutama dalam persediaan barang.
Bagian gudang mendata barang yang dibeli oleh bagian pembelian dengan
menyalin ke buku stock. Bagian gudang juga melayani/menyiapkan barang-barang
yang dipesan/keluar berdasarkan nota yang diterima dari bagian penjualan setelah
selesai mencatat pengeluaran barang pada buku stock. Pada waktu-waktu tertentu
19
bagian gudang juga memonitor persediaan barang dengan cara membuka buku-buku
stock pesanan barang untuk segera dibeli oleh bagian [embelian dan membuat
tembusan kepada bagian administrasi.
Dari uraian diatas, secara prosedur pendataan barang masuk, keluar dan
persediaan barang sudah baik, maka pada penulisan ini penulis tidak merubah
prosedur yang sudah ada.
3.4 Alternatif Pemecahan Masalah
Pada kesempatan ini penulis mencoba untuk membuat alternatif
pencatatan/pengeluaran barang dengan menggunakan media elektromagnetik, untuk
memudahkan pencatatan/pengeluaran barang dan pembahasan penulis
menggambarkan konsep sistem prosedur dengan menggunakan DFD dan perancangan
database dengan ERD , Normalisasi implemetasi sistem dengan menggunakan
Microsft Accsess.
20
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
4.1. Data Flow Diagram ( DFD )
1. Diagram Konteks
NP T TDBSP
DB
FPB DBD
21
penjualan Sistem persediaan barang
administrasi
Pembelian
Gambar 4.1 Diagram Konteks
Keterangan:
NP = Nota penjualan
DB = Daftar barang
FPB = Form Pesanan barang
DBD = Daftar Barang Segera dibeli
TDSBP = Tembusan Daftar Barang Segera Pesan
2. Diagram Zero (Level 0)
NP
Keluar
DBP DB BK
Barang DB
DBD FPB BK
FPB BM
Masuk
DBD
TDSP BM
22
Penjualan1.0
Pendataan Pengeluaran
Barang
Pembelian
2.0Pemesanan
& Pendataan Pemasukkan
Barang
DBK
JSB
DB Gambar 4.2. Diagarm Zero (Level 0)Keterangan:
NP = Nota penjualan DB = Daftar barang
FPB= Form pemesanan barang DBD = Daftar Barang Segera dibeli
TDSBP = Tembusan Daftar Barang Segera Pesan BK = Barang Keluar
BM = Barang Masuk JSB = Jumlah Stock Barang
3. Diagram Detail
FPB DB
Barang
Keluar
DBD BK
BK
JBB
BM
Masuk
23
Administrasi3.0
Stock Barang
Pembelian2.1.
Pendataan Pemesanan
Barang
2.2.Pendataan
Pemasukkan Barang
Gambar 4.3. Diagram Detail
Keterangan:
DB = Datar barang
FPB= Form pemesanan barang
DBD = Daftar Barang Segera dibeli
BK = Barang Keluar
BM = Barang Masuk
JBB = Jumlah Barang yang dibeli
4.2 ERD ( Entity Relationship Diagram )
M M
24
Kd_barang*
BarangMasukPesa
n
Nm_Barang
Sisa_Barang
Tgl_masuk
JBM
Kd_barang**
Harga_barang
Tgl_keluar
No_Faktur*
M M
4.3 Transformasi diagram ER ke Database relational
Tabel Barang
*Kd_barang Nm_barangSisa_barangHarga_barang
Tabel Masuk
Tgl_masukNo_Faktur*JBMKd_barang**
Tabel Keluar
Tgl_keluarNo_ Keluar*JBKKd_barang**
4.4 Normalisasi
Menurut teori normalisasi tabel-tabel di atas sudah normal ke 3 karena setiap tabel
memiliki atribut atomik. Dan setiap tabel memiliki key, atribut selain key tergantung
penuh pada key masing-masing dan tabl tidak tergantung transitif maka tabel-tabel
tidak perlu di pecah lagi.
25
KeluarMinta
No_Keluar*
JBK
Kd_barang**
4.5. Keterhubungan antar tabel
Tabel masuk
Tgl_masukNo_Faktur*Jml_masukKd_barang**
Tabel Barang
Kd_barang* Nm_barangSisa_barangHarga_barang
Tabel Keluar
Tgl_keluarNo_ Keluar*Jml_ keluarKd_barang**
26
4.6. Perancangan struktur database menggunakan Ms. Acces
Nama file barang
Nama field Type data Ukuran KeteranganKd_barang Text 5 Kode barangNm_barang Text 25 Nama barangSisa_barang Integer 2 Sisa barangHarga_barang Integer 8 Harga barang
Nama file masuk
Nama field Type data Ukuran KeteranganTgl_masuk Date 8 Tanggal barang masukKd_ masuk text 5 Kode barang masukJml_ masuk Integer 2 Jumlah barang masuk
Nama file keluar
Nama field Type data Ukuran KeteranganTgl_keluar Date 8 Tanggal Keluar
No_ keluar Text 5 Nomer KeluarJml_ keluar Integer 2 Jumlah Barang Keluar
4.7. Desain Input/Output
27
MENU UTAMA
INPUT DATA BARANG
28
INPUT DATA BARANG MASUK
INPUT DATA BARANG KELUAR
29
lAPORAN
30
31
32
Cetak Laporan
33
34
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat menarik
kesimpulan yaitu :
1) Dengan alat bantu komputer maka proses persediaan barang di PT
AZKIYYA dapat mempermudah dan mempercepat proses input data
barang, barang masuk, barang keluar.
2) Dapat meningkatkan kinerja dan mempermudah bagian gudang dalam
pencataan barang .
3) Dapat membantu mengurangi kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan,
pencatatan barang keluar, barang masuk.
4) Dengan menggunakan microsof visual basic, maka diharapkan dapat
membantu dalam hal system persediaan barang di PT AZKIYYA.
V.2 Saran
Beberapa saran yang penulis kemukakan dalam komputerisasi system ini yaitu sbt
:
1) Diperlukan penyediaan perangkat lunak (software )dan perangkat lunak
(hadware ) yang lebih baik kemampuannya untuk lebih meningkatkan
hasil pengolahan data.
35
2) Perlu dilakukan back-up file ke media simpanan yang lebih baik guna
menjaga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, hal ini dilakukan
demi menjaga keamanan data itu sendiri.
3) Dengan perancangan yang menggunakan alat Bantu komputer
memerlukan infestasi yang besar sehingga pemanfaatannya harus
digunakan semaksimal mungkin.
4) Dengan menggunakan komputer diharapkan dapat memudahkan
perusahaan dalam pengolahan data pelangan dengan memakai system
mickrosof visual basic 6.0
36
Daftar Pustaka
Adi Kurniady, Pemegraman Microsof visual basic 6.0 Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2000
Budi Kurniawan, Microfof Accses For Windos, Elex Media Komputindo, Jakarta,
1996
Yogianto Hartono, Analisis Dan Desain Sistem Informasi, Edisi keempat, Andi
Offset, Yogyakarta, 1995
37
38