sistematika penulisan konsep pa 4

14
SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4 BAB I. PENDAHULUAN A. Esensi Judul B. Latar Belakang Masalah C. Permasalahan / Isu D. Tujuan Perancangan E. Sasaran Perancangan F. Metode Perancangan G. Sistematika Pembahasan BAB II. TINJAUAN TEORI/PUSTAKA A. Bangunan Hotel / Kantor Sewa / RS, dsb B. Preseden C. Kesimpulan BAB III.TINJAUAN TERHADAP KOTA A. Tinjauan Kota (tempat objek dirancang) B. Fasilitas lain terkait objek rancangan pada kota ybs. BAB IV. ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Analisis Perencanaan 1. Pengertian Judul/Fungsi 2. Visi, misi, dan tujuan (wadah) 3. Kelembagaan/organisasi 4. Penentuan Lokasi/Site 5. Spesifikasi Kegiatan 6. Kebutuhan Ruang 7. Kesimpulan B. Analisis Perancangan 1. Analisis Peruangan a. Besaran dan Persyaratan ruang b. Hubungan dan Organisasi Ruang 2. Analisis Tapak 3. Analisis Bentuk/gubahan massa dan Tampilan Bangunan 4. Analisis Struktur & Konstruksi 5. Analisis Utilitas BAB V. KONSEP PERENCANAAN & PERANCANGAN DAFTAR PUSTAKA

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

BAB I. PENDAHULUAN

A. Esensi Judul B. Latar Belakang Masalah

C. Permasalahan / Isu

D. Tujuan Perancangan E. Sasaran Perancangan

F. Metode Perancangan

G. Sistematika Pembahasan

BAB II. TINJAUAN TEORI/PUSTAKA

A. Bangunan Hotel / Kantor Sewa / RS, dsb

B. Preseden

C. Kesimpulan BAB III.TINJAUAN TERHADAP KOTA

A. Tinjauan Kota (tempat objek dirancang) B. Fasilitas lain terkait objek rancangan pada kota ybs.

BAB IV. ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. Analisis Perencanaan

1. Pengertian Judul/Fungsi 2. Visi, misi, dan tujuan (wadah) 3. Kelembagaan/organisasi 4. Penentuan Lokasi/Site

5. Spesifikasi Kegiatan

6. Kebutuhan Ruang

7. Kesimpulan B. Analisis Perancangan

1. Analisis Peruangan

a. Besaran dan Persyaratan ruang

b. Hubungan dan Organisasi Ruang

2. Analisis Tapak

3. Analisis Bentuk/gubahan massa dan Tampilan Bangunan

4. Analisis Struktur & Konstruksi 5. Analisis Utilitas

BAB V. KONSEP PERENCANAAN & PERANCANGAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 2: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

APARTEMEN KELUARGA DI SURABAYA, JAWA TIMUR

Disusun untuk Memenuhi Tugas

Studio Perancangan Arsitektur 4

Disusun oleh :

Muhammad Afi Tegar Ramadhan

I0218047

Pembimbing :

Dr. Ir. Musyawaroh, M.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2020

Page 3: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

BAB V : KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. KONSEP PERENCANAAN 1. Kebutuhan, Zona dan Besaran Ruang

Tabel 5.0 : Kebutuhan, Zona dan Besaran Ruang.

Tipe Kebutuhan Ruang Zona Besaran Ruang

Hunian 2 BR

Kamar tidur utama Privat 20 m2

Kamar mandi Privat 2,6 m2

Ruang makan Semiprivat 5 m2

Balkon Semipublik 2 m2

Ruang keluarga Semipublik 10 m2

Ruang kerja Privat 6 m2

Dapur Semiprivat 6 m2

Ruang tamu Semipublik 6 m2

Kamar tidur tamu Privat 8,5 m2

TOTAL 66,1 m2

Hunian 3 BR

Kamar tidur utama Privat 20 m2

Kamar tidur anak Privat 10 m2

Kamar mandi Privat 2,6 m2

Ruang makan Semiprivat 5 m2

Balkon Semipublik 2 m2

Ruang keluarga Semipublik 10 m2

Ruang kerja Privat 6 m2

Dapur Semiprivat 6 m2

Ruang tamu Semipublik 6 m2

Kamar tidur tamu Privat 8,5 m2

TOTAL 76,1 m2

Pengelola

Ruang Manager Privat 8 m2

Ruang Staff Privat 10 m2

Ruang Rapat Semiprivat 20 m2

Ruang Marketing Privat 10 m2

Page 4: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

Ruang Personalia Privat 10 m2

Ruang Operator Privat 10 m2

Ruang Monitoring Privat 10 m2

Ruang Arsip Privat 10 m2

Ruang Petugas Service Semiprublik 15 m2

Pos Jaga Publik 12 m2

Pantry Semiprivat 6,5 m2

Ruang

Penunjang dan

Fasilitas

Umum

Ruang

Loundry

Ruang Pengambilan Semipublik 12 m2

Ruang Penyimpanan Privat 8 m2

Kolam Renang

Kolam renang Semipublik 100 m2

Ruang Ganti Privat 25 m2

Ruang Penitipan Semiprivat 20 m2

Minimarket

Kasir Publik 2 m2

Ruang Penjualan Publik 50 m2

Gudang Semipublik 20 m2

Ruang Rehat Semiprivat 14 m2

Gym

Ruang Gym Publik 30 m2

Ruang Instruktur Semiprivat 2 m2

Ruang Penyimpanan Semiprivat 10 m2

Ruang Ganti Privat 25 m2

Cafe

Ruang Makan Semipublik 40 m2

Ruang Kasir Semipublik 2 m2

Dapur Semiprivat 14 m2

ATM Centre Ruang ATM Semipublik 9 m2

Roof Garden Roof Garden Semipublik 40 m2

Ruang Service

Gudang Peralatan Semiprivat 30 m

Musholla Semipublik 40 m

Lobby Publik 100 m2

Toilet Umum Publik 8 m2

Ruang Utilitas : - Ruang Genset

Semiprivat 120 m2

Page 5: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

- Ruang Trafo

- Ruang Pompa

- Ruang Kontrol

- Ruang

Mekanikal

Elektrikal

- Ruang

Penampung

Sampah

2. Persyaratan Ruang

Tabel 5.1 : Persyaratan Ruang.

RUANG SINAR

MATAHARI

CAHAYA

BUATAN

KEBISINGAN VIEW PENGHAWAAN

Kamar tidur

utama

xxx xxx xxx xxx xxx

Kamar tidur

anak

xxx xxx xxx xxx xxx

Kamar mandi xx xxx xx x xx

Ruang makan xx xxx xx x x

Balkon xxx x x xxx x

Ruang keluarga xxx xxx xx xxx xxx

Ruang kerja xxx xxx xxx xxx xxx

Dapur xx xxx xx x x

Ruang tamu xx xxx x xx xxx

Kamar tidur

tamu

xxx xxx xxx xxx xxx

Ruang Manager xxx xxx xxx xxx xxx

Ruang Staff xxx xxx xx xx xxx

Ruang Rapat xxx xxx xxx xx xxx

Ruang

Marketing

xxx xxx xx xx xxx

Ruang

Personalia

xxx xxx xx xx xxx

Ruang Operator xxx xxx xx xx xxx

Ruang

Monitoring

x xxx xxx x xxx

Ruang Arsip xx xx xx xx xxx

Pos Jaga xxx xxx x x xxx

Pantry xx xxx xx x x

Ruang Loundry xxx xxx xxx x xx

Unit Kesehatan xxx xxx xxx xx xxx

Page 6: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

Kolam Renang xxx x x xx x

Roof Garden xxx x x xx x

Minimarket x xxx xx x xxx

Gym x xxx xx x xxx

Cafe xx xxx xx xxx xxx

ATM Centre xxx xxx x x xxx

Musholla xxx xxx xxx xx xxx

Lobby xxx xxx x xx xx

Toilet xx xxx xx x xx

Ruang Utilitas xx xxx xx x x

Keterangan :

x : sedikit, bila mungkin tidak perlu xx : perlu xxx : sangat perlu, mutlak ada

3. Organisasi dan Hubungan Ruang

a. Organisasi Ruang Lantai Groundfloor

Groundfloor / Lantai satu berupa ruang-ruang pelayanan, restoran, atm centre,

ruang laundry, keamanan, minimarket dan lobby.

Gambar 5.0 : Organisasi dan Hubungan Ruang Lantai Groundfloor

b. Organisasi Ruang Lantai 2

Lantai dua berupa ruang ruang kantor utama pengelola (ruang manager, ruang

marketing, ruang petugas service) ruang rapat, fasilitas umum (kolam renang, fitness,

café, klinik, Mushola).

Page 7: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

Gambar 5.1 : Organisasi dan Hubungan Ruang Lantai 2

c. Organisassi Ruang lantai 3-8

Lantai 3 - 8 berupa ruang hunian. Berikut merupakan organisasi ruang antar

hunian.

Gambar 5.2 : Organisasi dan Hubungan Ruang Lantai 3-8

d. Organisassi Ruang dalam Hunian

Gambar 5.3 : Organisasi dan Hubungan dalam Hunian

Page 8: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

B. KONSEP TAPAK 1. Tata Letak Massa Bangunan

Berdasarkan analisis tapak bangunan apartemen keluarga, maka terbentuklah

konsep sebagai berikut :

• Bangunan dihadapkan kepada akses utama yaitu Jalan Raya Gubeng dengan

orientasi menghadap tenggara.

• Ruang public dan fasum berada ditengah untuk memudahkan akses. Ruang parkir

berada di basement dan searah dengan pola sirkulasi, sedangkan hunian berada di

lantai 3-8.

• Hunian diletakan sisi utara tapak untuk menghindari kebisingan tinggi.

• Vegetasi diletakkan disisi timur untuk menghindari sinar matahari secara langsung.

Gambar 5.4 : Zoning dan Tata Letak Massa Bangunan

2. Konsep Sirkulasi Bangunan

Page 9: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

Gambar 5.5 : Konsep Sirkulasi Bangunan

Tapak terletak diantara Jl Sulawesi dan Jl. Raya Gubeng, dan berada

diantara pertigaan, sehingga aktivitas jalan ramai. Main entrance site terletak di

Jl Raya Gubeng karena memilki akses dari jalan Sulawesi dan Jalan Sumbawa.

Dari arah Jalan Sulawesi apartemen berada di sebelah kiri jalan yang

memudahkan untuk masuk. Dari segi sirkulasi, etrance berada setelah

pengunjung melewati bangunan apartemen untuk memudahkan mengenali

bangunan dan menghindari kesulitan mencari entrance parkir. Melalui entrance,

pengunjung cukup berjalan lurus menuju tempat parkir. Sedangkan untuk keluar

site, diarahkan kembali ke Jalan Raya Gubeng, hal ini menyesuaikan arus lalu

lintas karna apabila menggunakan Jalan Sulawesi untuk exit terlalu dekat dengan

pertigaan akan memicu macet kendaraan.

C. KONSEP BENTUK 1. Konsep Bentuk Ruang Bangunan

Konsep bentuk ruang yang digunakan dari bentuk dasar balok. Bentuk

ini digunakan karena tampilan bangunan akan mengalami gubahan massa

berupa penambahan, pengurangan dan penarikan.

Page 10: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

Gambar 5.6 : Konsep Bentuk Ruang Bangunan

2. Konsep Bentuk Tampilan Bangunan

Bentuk tampilan bangunan berasal dari balok dengan penambahan dan

pengurangan. Terdapat estetika hirarki pada tampilan bentuk dan keseimbangan

simetris. Bangunan menggunakan tampilan modern dengan penambahan ornament

alam seperti vegetasi dan beberapa bahan lainnya untuk memberikan kesan alami pada

bangunan. Kesan alami ini diperlukan untuk memanjakan mata penghuni yang berada

di kota metropolitan seperti Surabaya yang rindu akan alam asri. Mengingat Surabaya

adalah kota modern, penggunaan bahan material dan penyusunan komposisi

mendukung bangunan apartemen modern di tengah kota metropolitan Surabaya.

Gambar 5.7 : Bentuk Tampilan Bangunan

Sumber : google image, diolah

Page 11: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

Gambar 5.8 : Contoh Apartemen Modern

sumber : therumahproperty.com

D. KONSEP BENTUK

Konsep Struktur Bangunan

Konsep struktur yang digunakan adalah Core dan Rigid frame. Struktur core akan

memperkuat bangunan dan rigid frame akan memudahkan ducting. Ducting pada

apartemen diperuntukan sebagai jalur pipa-pipa utilitas yang menunjang kebutuhan

keluarga. Pondasi yang dipakai adalah pondasi tiang pancang sesuai dengan kebutuhan

bangunan berlantai 8. Atap yang digunakan adalah atap dak yang mampu fleksibel

sebagai penempatan peralatan utilitas.

Gambar 5.9 : Struktur Core dan Rigid Frame

Sumber : google images

Page 12: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

1. Konsep Utilitas Bangunan

Utilitas yang akan dipakai pada bangunan apartemen untuk menunjang

kebutuhan keluarga antara lain :

1. Sistem Litrik

Apartemen ini menggunakan sumber listrik yang berasal dari PLN dan

cadangan listrik berupa genset.

2. Instalasi air (sanitasi)

Instalasi air dapat dibedakan menjadi 2 yaitu air bersih dan air kotor. Air bersih

didapat dari sumur dan PDAM yang disalurkan ke ground tank terlebih dahulu

setelah itu dipompa dan ditampung dibak tampung yang berapa di top floor. Setelah

itu baru air bersih didistribusikan ke semua kamar mandi dan dapur apartemen.

Sementara air kotor, sebelum dibuang ke roil kota harus diolahterlebih dahulu agar

tidak mencemari air yang ada di roil kota.

3. Penghawaan

Ada 2 jenis penghawaan yang dapat diterapkan pada bangunan. Bangunan

Apartemen mahasiswa menghadap ke tenggara, dan arah angina dari selatan ke

utara maka dari itu sisi utara selatan diletakkan bukaan agar sirkulasi angin dalam

bangunan lancar. Sedangkan ruang yang tidak dilalui atau tidak terjangkau oleh

angin maka menggunakan AC sebagai penghawaan buatan agar ruangan tetap

nyaman.

4. Pencahayaan

Orientasi bangunan menghadap ke tenggara untuk meminimalisir cahaya masuk

terlalu banyak (dikarenakan akses berada di timur). Untuk memaksimalkan

pencahayaan alami, bangunan dilengkapi dengan bukaan yang cukup. Penggunaan

tirai fabrikasi pada jendela juga diperlukan dan penambahan vegetasi pada sisi timur

untuk meminimalisir sinar matahari tidak masuk secara langsung.

5. Alat Pemadam Kebakaran

Alat Pemadam Kebakaran yang digunakan adalah sprinkler, hydrant box dan

hydrant pillar. Terdapat tangka air sebagai sumber air untuk peralatan pemadam.

Sprinkler akan secara cepat merespon bila terjadi bahaya di seluruh ruang di

apartemen termasuk kamar. Hydrant box digunakan apabila terjadi kebakaran di

bagian sirkulasi dan hall apartemen. Dan hydrant pillar pada bagaian luar bangunan

6. Sirkulasi Vertikal

Page 13: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

Utilitas sirkulasi vertical yang digunakan pada aaprtemen ini adalah :

1. Elevator penghuni dan barang untuk memudahkan penghuni beraktifitas,

pengelola melakukan pelayanan dan pengunjung untuk bertamu.

2. Tangga darurat apabila listrik sedang padam.

3. Dan ramp untuk sirkulasi di tempat parkir.

7. Utilitas Pembuangan Sampah

Shaft sampah diperuntukan untuk mempermudah penghuni membuang sampah

sehingga tidak perlu turun ke bawah. Demikian pula dengan pengelola dan house

keeping dalam membersihkan apartemen.

8. Sistem Telekomunikasi

Pelayanan seperti telepon, wifi, sound system dan tv kabel untuk keluarga perlu

disediakan. Hal ini mendukung komunikasi sesama pengguna apartemen ataupuun

pihak luar. Di masa saat ini, penggunaan internet meningkat, hal ini snagat

dibutuhkan untuk menunjang fasilitas apartemen keluarga.

9. Sistem Keamanan

Untuk menjaga keamanan penghuni apartemen, perlu dipasang CCTV sebagai

bentuk pengawasan keamanan dan membantu kinerja security untuk mengamankan

apartemen. Sistem ini mampu memberi rasa aman bagi para penghuni keluarga.

Melihat banyak barang beharga di apartemen baik milik penghuni ataupun

pengelola yang perlu dijaga dan pemcegahan Tindakan kriminalitas.

Page 14: SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/keluarga-adalah/

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/19/kota-surabaya-miliki-penduduk-

terbanyak-di-jawa-timur

https://www.kompasiana.com/situsapartemen/54f951eca33311ac048b4cc7/pengertian-

apartemen-bagaimana-cara-memilih-apartemen

https://www.beritasatu.com/whisnu-bagus-prasetyo/ekonomi/603499/hunian-layak-masih-

jadi-persoalan-keluarga-muda

http://bappeda.jatimprov.go.id/bappeda/wp-content/uploads/potensi-kab-kota-2013/kota-

surabaya-2013.pdf

https://docplayer.info/73063372-Kota-surabaya-a-kondisi-umum-1-kondisi-geografis.html

https://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/perda_731.pdf

https://ipm.bps.go.id/data/kabkot/metode/baru/3578

http://hikersbay.com/climate-conditions/indonesia/surabaya/kondisi-iklim-di-kota- surabaya.