bab 2 landasan teori - bina nusantara

25
BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1. Kesehatan Menurut (Robert.H.Brook, 2017:585), kesehatan adalah sebuah sumber daya yang dimiliki semua manusia dan bukan merupakan suatu tujuan hidup yang perlu dicapai. Kesehatan tidak terfokus kepada fisik yang bugar tetapi meliputi jiwa yang sehat di mana individu dapat bersikap toleran dan dapat menerima perbedaan. 1.2. Latihan Fisik Latihan fisik merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan kebugaran tubuh ataupun memelihara kebugaran tubuh. Latihan fisik dapat dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan tertentu meliputi memperkuat otot dan kerja jantung, penurunan berat badan, melatih kemampuan atletik, ataupun untuk memperindah bentuk tubuh. Seiring dengan semakin teraturnya latihan fisik dilakukan, maka kekebalan tubuh pun semakin meningkat dan mengurangi resiko terjadinya penyakit-penyakit kronis terutama terkait dengan jantung dan ginjal seperti cardiovascular, Hipertensi, dan Diabetes tipe 2 (Majid Ezzati, 2005:48). 1.3. Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2011:457) adalah serangkaian komponen yang saling berinteraksi dan mempengaruhi untuk melakukan sebuah aktivitas dalam usaha untuk mencapai tujuan. Sistem itu penting karena mencakup serangkaian aktivitas untuk mencari cara yang terbaik dalam mencapai tujuan. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009:6), sistem adalah serangkaian komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan sistem adalah kesatuan komponen yang berbeda dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama. 1.4. Informasi Menurut Bentley dan Whitten (2007:21) informasi adalah sekumpulan data yang telah melalui proses transformasi menjadi bentuk yang lebih fungsional.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

BAB 2

LANDASAN TEORI

1.1. Kesehatan

Menurut (Robert.H.Brook, 2017:585), kesehatan adalah sebuah sumber daya

yang dimiliki semua manusia dan bukan merupakan suatu tujuan hidup yang perlu

dicapai. Kesehatan tidak terfokus kepada fisik yang bugar tetapi meliputi jiwa yang

sehat di mana individu dapat bersikap toleran dan dapat menerima perbedaan.

1.2. Latihan Fisik

Latihan fisik merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan tujuan

meningkatkan kebugaran tubuh ataupun memelihara kebugaran tubuh. Latihan fisik

dapat dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan tertentu meliputi memperkuat otot

dan kerja jantung, penurunan berat badan, melatih kemampuan atletik, ataupun untuk

memperindah bentuk tubuh. Seiring dengan semakin teraturnya latihan fisik

dilakukan, maka kekebalan tubuh pun semakin meningkat dan mengurangi resiko

terjadinya penyakit-penyakit kronis terutama terkait dengan jantung dan ginjal

seperti cardiovascular, Hipertensi, dan Diabetes tipe 2 (Majid Ezzati, 2005:48).

1.3. Sistem

Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2011:457) adalah

serangkaian komponen yang saling berinteraksi dan mempengaruhi untuk melakukan

sebuah aktivitas dalam usaha untuk mencapai tujuan. Sistem itu penting karena

mencakup serangkaian aktivitas untuk mencari cara yang terbaik dalam mencapai

tujuan. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009:6), sistem adalah serangkaian

komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Dari

definisi tersebut, dapat disimpulkan sistem adalah kesatuan komponen yang berbeda

dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama.

1.4. Informasi

Menurut Bentley dan Whitten (2007:21) informasi adalah sekumpulan data

yang telah melalui proses transformasi menjadi bentuk yang lebih fungsional.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Informasi disusun dengan data yang diharapkan dapat berguna bagi penerima.

Menurut McLeod (2007:9), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang

memiliki arti. Menurut O’Brien (2005:13), informasi adalah data yang telah diubah

menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu. Dari

definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa infomasi adalah sekumpulan data yang

diproses dan dikonversikan menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan berguna

bagi penerima

1.5. Sistem Informasi

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009:6), sistem informasi adalah

sebuah kumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai hasil informasi yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis.

Menurut O’Brien (2005:16), Sistem Informasi adalah kombinasi teratur

apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya

data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara lain

dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur

pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang

disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban.

Menurut Laudon (2017:46), Sistem Informasi adalah seperangkat komponen

yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi,

kontrol, analisis, dan visualisasi dalam organisasi.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan

orang dan komponen-komponen yang saling berhubungan, yang mengumpulkan,

mentransformasikan, dan menyebarkan infomasi dalam sebuah organisasi untuk

membantu dalam pengambilan keputusan, pengkoordinasian, dan pengendalian

1.6. Interaksi Manusia Dan Komputer

Interaksi manusia dan komputer adalah sebuah cabang ilmu yang

mempelajari bagaimana perancangan, evaluasi dan implementasi antar muka

sehingga memudahkan pengguna dalam menggunakan bahkan untuk pengguna yang

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

baru pertama kali menggunakan. Di sisi lain, Proses interaksi manusia dan komputer

adalah serangkaian proses dialog serta kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk

mengoperasikan computer untuk menyelesaikan tugas yang dimiliki.

1.6.1. User Interface

User Interface adalah bagian dari sistem yang berinteraksi dan

berkomunikasi langsung dengan pengguna. Menurut Satzinger (2015:530), User

Interface adalah bagian dari sebuah sistem informasi yang membutuhkan

interaksi pengguna untuk membuat input dan ouput.

1.6.2. Eight golden rules of Interface Design

Eight golden rules of Interface Design adalah salah satu prinsip yang

menetapkan bagaimana interface perlu dirancang dan dibentuk agar dapat

mempermudah dan menyempurnakan proses komunikasi dengan pengguna. Poin

yang terdapat dalam eight golden rules sebagai berikut:

1. Strive for consistency

Konsisten dalam perancangan dalam bentuk desain maupun perintah

akan membuat aplikasi menjadi menarik dan mudah digunakan.

Pengguna akan mengetahui cara menjalankan aplikasi sesuai keinginan

dengan berkaca pada pengalaman pada halaman sebelumnya.

2. Enable frequent user to use shortcut

Aplikasi yang baik akan membantu mempersingkat waktu yang

dibutuhkan pengguna untuk melaksanakan suatu perintah. Hal ini

didukung oleh penyediaan shortcut berupa menu, simbol ataupun

singkatan untuk mempercepat kinerja.

3. Offer informative feedback

Aplikasi yang baik akan memberikan respon balik untuk setiap aktivitas

yang dilakukan oleh pengguna sehingga pengguna mengetahui apa yang

harus diperbuat selanjutnya.

4. Design dialog to yield closure

Aplikasi yang baik perlu memiliki perbedaan untuk setiap aktivitas

yang telah dilakukan oleh pengguna sehingga pengguna mengerti apa

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

yang telah diperbuat dan apa yang berubah. Perubahan bisa berupa

dialog ataupun perubahan tampilan.

5. Offer simple error handling

Aplikasi yang baik perlu didesain dengan mempertimbangkan syarat

bahwa pengguna dapat terhindar dari kesalahan sistem yang serius.

Apabila terjadi kesalahan, maka sistem akan dapat mendeteksi dan

memberikan solusi yang mudah dilakukan oleh pengguna

6. Permit easy reversal of action

Aplikasi yang baik perlu memiliki fitur untuk mengembalikan semua

yang sudah dilakukan pengguna ke kondisi sebelumnya sehingga

membantu mengurangi kekhawatiran pengguna akan melakukan

kesalahan yang tidak dapat diperbaiki.

7. Support internal locus of control

Aplikasi yang baik perlu menjadikan pengguna sebagai inisiator di

mana pengguna yang akan menginisiasi semua kegiatan yang akan

dilakukannya pada aplikasi. Hal ini terutama menyangkut bagian

informasi akun di mana pengguna perlu mendapatkan hak untuk

mengakses dan mengubah informasi pengguna.

8. Reduce short term memory load

Aplikasi yang baik perlu didesain secara sederhana sehingga

mempermudah pengguna dalam menggunakan aplikasi. Dengan

aplikasi yang sederhana juga, pengguna tidak perlu mengingat terlalu

banyak rangkaian proses untuk melakukan suatu kegiatan dalam

aplikasi

1.7. Aplikasi

Secara sederhana aplikasi dapat dijelaskan sebagai sebuah unit perangkat

lunak yang sengaja diciptakan untuk memenuhi tugas tertentu yang telah ditentukan.

(Hengky W.Pramana, 2012:17). Aplikasi pertama kali dikembangkan dari aljabar

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

boolean yang memiliki 2 nominal yaitu 0 dan 1 yang disebut dengan bit. Dengan

perkembangan jaman, bit tersebut berkembang menjadi kelompok-kelompok bit

yang disebut dengan Assembler. Assembler ini merupakan cikal bakal aplikasi yang

spesifik mengerjakan tugas tertentu.

Dalam perkembangannya, aplikasi melewati 4 tahapan yaitu :

1. Tahap Pioner

Tahap pioner merupakan tahap di mana aplikasi berbentuk hardware yang

khusus menampung dan memproses aplikasi. Proses yang dilakukan aplikasi

pun masih berupa baris instruksi yang berurutan di proses.

2. Tahap Stabil

Tahap stabil merupakan tahap di mana aplikasi mulai dapat diproses di

beberapa hardware sehingga aplikasi dapat dijalankan secara bersamaan.

3. Tahap Mikro

Tahap mikro merupakan tahap di mana aplikasi terbagi menjadi 2 yaitu Front

End dan Back End di mana Front End berinteraksi dengan user dan Back

End bertugas untuk automatisasi internal.

4. Tahap Modern

Tahap modern adalah tahap di mana aplikasi sudah dapat digunakan tidak

hanya diperangkat keras berupa komputer tetapi bisa digunakan diperangkat

keras lainnya semacam microwave dan handphone.

Adapun pengertian aplikasi lainnya menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a. Menurut Shelly (2008:57), aplikasi adalah seperangkat alat bantu yang

diinstruksikan untuk membantu dalam mengerjakan tugas tugas

tertentu

b. Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi adalah sekelompok file yang

diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk mengerjakan tugas tugas

tertentu

Berdasarkan uraian para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

aplikasi adalah sekumpulan program yang dibuat untuk menyelesaikan tugas

tertentu dan saling terintegrasi.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

1.8. Android

Android menurut Teguh Arifianto (2011:1), adalah sebuah sistem operasi

yang digunakan untuk telepon seluler dan berbasiskan linux untuk pengoperasiannya.

Android menyediakan open source platform sehingga para pengembang bisa dengan

leluasa mengembangkan ROM pada produk mereka.

Android pada awalnya dikembangkan oleh perusahaan Android.Inc sebelum

kemudian dibeli oleh Google.Inc pada tahun 2005. 2 tahun setelah melakukan

pembelian perusahaan Android.Inc, Google mendaftarkan hak paten aplikasi telepon

seluler pada bulan September 2007. Pada 5 November 2007, para pemimpin industri

bersama-sama mendirikan Open Handset Alliance yang diciptakan dengan tujuan

untuk menetapkan standar bagi ponsel. Sistem operasi Android dirilis pertama kali

pada tanggal 12 November 2007 dengan memberikan kesempatan bagi pihak

pengembang untuk melakukan percobaan dan memberikan respon akan sistem

operasi Android. Pada tanggal 23 September 2008, Google mengumumkan bahwa

Android telah tersedia dan siap untuk dipasarkan dengan kode versi 1.0 dan terus

mengembangkan versinya untuk melakukan perbaikan pada versi sebelumnya. Versi

- versi android yang telah dirilis dapat dilihat pada tabel 2.1:

Tabel 2. 1 Perkembangan versi android

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Sumber:Ztekno.com (2014)

1.9. Business Model Canvas

Business Model Canvas adalah sebuah metode dasar untuk menggambarkan

bagaimana sebuah bisnis dapat menciptakan, memberi dan menangkap nilai

(Osterwalder & Pigneur, 2010:14). Metode penggambaran bisnis ini dibagi menjadi

9 bagian terintegrasi yang akan menggambarkan bagaimana ide bisnis perusahaan

tersebut berjalan atau akan dijalankan. 9 bagian dari Business Model Canvas dapat

dilihat pada gambar 2.1 :

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Gambar 2. 1 Template Business Model Canvas

Sumber: Business Model Generation (2010:14)

1.9.1. Value Proposition

Value Proposition adalah nilai yang ditawarkan produk untuk memikat

hati customer sehingga customer tetap loyal dan tidak berpindah produk

(Osterwalder & Pigneur, 2010:22). Value Proposition adalah gabungan dari

produk dan layanan yang berfungsi untuk memecah masalah yang dialami

pelanggan dan melayani kebutuhan pelanggan. Akan tetapi, apabila pelanggan

dihadapkan pada produk yang memiliki nilai sama untuk memuaskan kebutuhan

tertentu, maka pelanggan akan memilih yang memberikan nilai lebih. Oleh

sebab itu, Menurut (osterwalder & Pigneur, 2010:24), ada 5 nilai yang wajib

ditawarkan kepada pelanggan yaitu:

1. Design

Komposisi desain yang menarik sehingga menjadi nilai tambah bagi

pelanggan untuk mendapatkan produk ataupun jasa perusahaan.

2. Status

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Nilai status sosial yang bisa didapat dari penggunaan produk ataupun jasa

perusahaan di mana pelanggan merasa bisa menunjukkan jati diri melalui

produk.

3. Harga

Penawaran akan harga yang lebih murah akan nilai yang sama merupakan

nilai penting untuk memenuhi kebutuhan dari pelanggan dalam urusan harga.

4. Kenyamanan

Prinsip kemudahan dalam penggunaan dan kecepatan tanggap merupakan

aspek penting dalam memenuhi keinginan pelanggan yang semakin cepat.

5. Kinerja

Peningkatan kinerja untuk menciptakan nilai lebih daripada semua produk

ataupun jasa yang telah beredar lainnya.

1.9.2. Customer Relationship

Customer Relationship adalah hubungan yang dijalin antara perusahaan

dengan segmen pelanggan yang spesifik. Hubungan yang terbangun antara

pelanggan dengan perusahaan tercipta dari tindakan pemasaran baik itu secara

benar maupun tidak. Apabila dilakukan dengan salah, maka hubungan dengan

customer akan memburuk bahkan mengakibatkan resiko hilangnya pelanggan.

Hubungan perusahaan dengan customer pada dasarnya memiliki kepentingan

yang sama, yaitu hubungan yang lebih erat dengan pertukaran yang lebih

memuaskan. Menurut Lovelock dan Writz (2011:386), Customer Relationship

Management adalah bagaimana proses menjalin hubungan dengan pelanggan

agar hubungan tersebut menjadi pengikat agar loyalitas customer maksimal.

Lebih lanjut lagi, Kotler (2012:189) menjelaskan bahwa CRM merupakan

serangkaian aktivitas yang berdasar pada 4 kegiatan utama yaitu:

mengidentifikasi, menarik, mempertahankan serta memperkuat hubungan yang

ada dengan pelanggan agar loyalitas pelanggan maksimal.

1.9.3. Channel

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:26), Channel adalah bagaimana

cara perusahaan menyampaikan nilai yang ingin disampaikan dan bagaimana

cara menjangkau segmen pelanggan yang telah ditentukan. Channel pada

dasarnya memiliki fungsi dasar untuk meningkatkan kesadaran pelanggan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

tentang produk dan jasa dari perusahaan, menyediakan jaringan yang

memungkinkan pelanggan melakukan pembelian produk, menyampaikan Value

Proposition perusahaan terhadap pelanggan, serta menyediakan pasca pembelian

terhadap pelanggan.

Menurut Kotler & Keller (2009:456), Channel terdiri dari empat level

channel yang terdiri dari :

1. Zero level Channel

Sebuah Channel yang langsung berhubungan antara organisasi dengan

customer

2. One level Channel

Sebuah Channel dengan 1 perantara sebagai penghubung

3. Two level Channel

Sebuah Channel dengan 2 perantara sebagai penghubung

4. Three level Channel

Sebuah Channel dengan 3 perantara sebagai penghubung

Setelah menentukan customer segment dan Value Proposition, bisnis

perlu menentukan channel yang akan digunakan untuk mengkomunikasikan dan

menyampaikan beberapa value pada customer segment yang dituju. Channel

memiliki lima fase yang berbeda yaitu :

1. Awareness

Fase yang menjelaskan bagaimana cara perusahaan meningkatkan

kesadaran akan produk dan jasanya.

2. Evaluation

Fase ini menjelaskan bagaimana cara perusahaan membantu customer

evaluasi Value Proposition yang ditawarkan.

3. Purchase

Fase ini menjelaskan bagaimana proses pembelian yang akan dilakukan

customer terhadap perusahaan.

4. Delivery

Fase ini menjelaskan bagaimana value diberikan kepada customer.

5. After Sales

Fase ini menjelaskan bagaimana perusahaan menyediakan layanan

setelah proses penjualan selesai dilakukan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

1.9.4. Customer Segment

Menurut Kotler & Keller (2009:248), segmentasi pasar adalah

sekelompok orang dengan seperangkat pemikiran yang sama akan tujuan dan

kebutuhan. Sedangkan menurut Osterwalder & Pigneur (2010:20), segmentasi

pelanggan didefinisikan sebagai sekelompok orang yang pada dasarnya berbeda-

beda dan diarahkan untuk mencapai tujuandari perusahaan.

Pada dasarnya, segmentasi pasar dan segmentasi pelanggan adalah

sebuah halyang sama di mana tujuan keduanya bertujuan untuk

mengelompokkan pelanggan ke dalam kubu- kubu yang didifferensiasikan untuk

dapat diberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari

pelanggan.

Menurut Kotler & Keller (2009:248), segmentasi pelanggan dibagi

menjadi 4 bagian yang berbeda yaitu :

1. Segments

Model bisnis yang memiliki target melayani pasar yang sudah dibagi

berdasarkan masalah dan kebutuhan. Produk yang dibuat pun

menyesuaikan dengan kebutuhan akan tiap segmen.

2. Niches

Model bisnis yang memiliki target pasar berupa ceruk kecil yang

bersifat intensif, terspesialisasi dan spesifik. Proporsi nilai, saluran

distribusi dan hubungan pelanggan dibuat khusus untuk kebutuhan

spesifik pasar ceruk.

3. Local Area

Penyediaan program sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari

pelanggan lokal di suatu daerah tertentu yang meliputi area

perdagangan, lingkungan bahkan toko individu.

4. Individuals

Model bisnis yang memiliki pasar berupa personal dengan penyediaan

kebutuhan sesuai dengan keinginan pelanggan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Teori yang berbeda dikemukakan oleh Osterwalder & Pigneur

(2010:21) di mana segmentasi pelanggan dibagi menjadi 5 segmen yaitu :

1. Segments

Model bisnis yang memiliki target melayani pasar yang sudah dibagi

berdasarkan masalah dan kebutuhan. Produk yang dibuat pun

menyesuaikan dengan kebutuhan akan tiap segmen.

2. Niches

Model bisnis yang memiliki target pasar berupa ceruk kecil yang

bersifat intensif, terspesialisasi dan spesifik. Proporsi nilai, saluran

distribusi dan hubungan pelanggan dibuat khusus untuk kebutuhan

spesifik pasar ceruk.

3. Diversified

Model bisnis di mana perusahaan memberikan pelayanan terhadap 2

lini bisnis yang berbeda dan tidak memiliki hubungan dalam bisnis

dengan kebutuhan dan keinginan yang berbeda.

4. Multi Sided Platform

Model bisnis dimana perusahaan memberikan pelayanan kepada 2 atau

lebih lini bisnis yang saling mendukung dan bergantung antara satu

dengan yang lainnya.

5. Mass Market

Model bisnis di mana perusahaan tidak membedakan segmen dari

pelanggannya dan hanya berfokus kepada produksi produk secara masal

untuk dilepaskan ke pasar.

1.9.5. Key Activities

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:48), Key activities akan

menjelaskan hal yang harus dilakukan perusahaan untuk membuat model

bisnis yang dapat melakukan kegiatan bisnis dengan sempurna. Key activities

dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu :

1. Production

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Aktivitas di mana kegiatan utama terkait dengan perancangan,

perakitan dan penyampaian produk dalam skala kecil maupun besar

terhadap kebutuhan konsumen di pasar.

2. Networking

Aktivitas di mana kegiatan utama berhubungan erat dengan

pemakaian jaringan yang termasuk software, hardware dan juga

jaringan.

3. Problem Solving

Aktivitas di mana kegiatan utama berhubungan dengan pemberian

solusi baru untuk masalah-masalah yang dialami pelanggan yang

cenderung diselesaikan dengan bantuan Analisa dan pengetahuan.

1.9.6. Key Resource

Blok Key resources menjelaskan segala macam asset penting yang

dibutuhkan untuk membuat model bisnis dapat berjalan dengan sebagaimana

yang sudah direncanakan (Osterwalder & Pigneur, 2010:52). Key resources pada

tiap bisnis cenderung berbeda tergantung dengan tipe bisnis yang dijalankan.

Pada dasarnya key resource dibagi menjadi 4 tipe yaitu:

1. Physical

Asset physical adalah asset berupa benda yang dapat dilihat dan

disentuh sehingga memungkinkan untuk digunakan secara fisik.

2. Human

Asset human adalah asset berupa tenaga kerja yang memungkinkan

perusahaan menjalankan rencana yang telah disusun sehingga dapat

berjalan lancar.

3. Intellectual

Asset Intellectual adalah asset berupa sesuatu yang tidak kasat mata

yang menyangkut keberlangsungan produk ataupun jasa di mata

nasional maupun internasional.

4. Financial

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Asset Financial adalah asset berupa pendanaan yang mencukupi untuk

melakukan kegiatan yang sudah direncanakan .

1.9.7. Key Partnership

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:54), Key Partnership

menjelaskan tentang bagaimana hubungan antara penyedia bahan baku dan

rekan kerja yang akan menjalankan rangkaian proses bisnis yang sudah disusun

sehingga dapat bekerja dengan baik. Lebih lanjut lagi, Thompson (2010:166)

mendefinisikan Partnership sebagai perjanjian formal di antara 2 atau lebih

perusahaan terpisah di mana di dalamnya memuat bagaimana kesepakatan dan

kerjasama akan terjalin untuk mencapai posisi yang lebih kuat.

1.9.8. Cost Structure

Pada blok Cost Structure ini akan menjelaskan perincian biaya yang

diperlukan untuk mengeksekusi model bisnis yang sudah direncanakan

(Osterwalder & Pigneur, 2010). Tipe biaya dalam bisnis dapat dikategorikan

menjadi 2 jenis yaitu :

1. Cost Driven Business Model

Cost driven business model adalah sebuah bisnis model yang

mementingkan peringkasan biaya sehingga biaya yang dikeluarkan

dapat ditekan agar menjadi sekecil mungkin

2. Value Driven Business Model

Value driven business model adalah sebuah bisnis model di mana nilai

yang ditawarkan ke pelanggan merupakan hal krusial sehingga biaya

yang dikeluarkan tidak terlalu diperhitungkan.

1.9.9. Revenue Stream

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010:30), Revenue Stream adalah

kemampuan suatu organisasi ataupun perorangan untuk menghasilkan

pendapatan dari setiap pelanggan yang sudah dikelompokkan. Lebih lanjut lagi,

Osterwalder & Pigneur (2010:31) menjelaskan bahwa ada 7 cara menghasilkan

keuntungan yaitu :

1. Penjualan Asset

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Tipe pemasukan yang menggunakan sistem penjualan produk atau

jasa kepada customer.

2. Biaya Penggunaan

Tipe pemasukan yang menggunakan sistem mendapatkan penghasilan

apabila pelanggan menggunakan jasa yang ditawarkan oleh organisasi

ataupun perusahaan.

3. Biaya Langganan

Tipe pemasukan yang mendapatkan penghasilan dengan menyediakan

akses khusus yang berdurasi kepada pelanggan.

4. Sewa

Tipe pemasukan yang mendapatkan penghasilan dengan memberikan

pelanggan hak untuk menggunakan asset tertentu selama jangka waktu

yang telah ditentukan sesuai dengan pembayaran dan kesepakatan

yang dilakukan.

5. Pemberian Ijin

Tipe pemasukan yang mendapatkan penghasilan dengan memberikan

pelanggan hak untuk menggunakan kekayaan intelektual yang sudah

didaftarkan perusahaan selama jangka waktu dan tujuan tertentu.

6. Biaya Perantara

Tipe pemasukan yang mendapatkan penghasilan dari mempertemukan

kedua belah pihak yang saling membutuhkan hingga transaksi ataupun

negosiasi selesai dilakukan.

7. Iklan

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Tipe pemasukan yang mendapatkan penghasilan dari pembayaran atas

tempat dan waktu luang untuk mengiklankan produk , jasa ataupun

merek tertentu.

1.10. Five Porter’s Forces Analysis

Menurut David Ahlstrom (2010:131), Five Porter’s Forces Model adalah

suatu metode untuk menganalisa industri dan pengembangan strategi bisnis yang

akan menentukan apakah industri yang dianalisa masih prospektif untuk

dikembangkan ataupun tidak. Industri akan dikatakan tidak menarik apabila

kombinasi menunjukkan penurunan profitabilitas. Analisa Five Porter’s Forces

Model mencakup 5 aspek utama yang bisa dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2. 2 Five Porter’s Force Model

Sumber : Ahlstrom, D (2010:131)

1.10.1. Threat of New Entrant

Para pendatang baru dalam industri membawa keinginan untuk merebut

bagian dari pangsa pasar yang sudah ditentukan serta membawa kapasitas baru

dan serta seringkali membawa serta sumber daya dalam jumlah yang besar. Hal

yang menghalangi pendatang baru dalam industri dibutuhkan penghalang

(barrier) agar pendatang baru sulit untuk melakukan penetrasi pada pasar.

Penghalang yang kuat akan memastikan bahwa pemain lama dalam bisnis akan

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

berada dalam posisi yang aman sedangkan dengan penghalang yang lemah maka

pemain lama akan mengalami penurunan profitabilitas dikarenakan terbaginya

pangsa pasar untuk pemain baru. Barrier berasal dari 5 sumber yaitu:

1. Skala Ekonomis

2. Diferensiasi Produk

3. Modal awal

4. Kebijakan Pemerintah

5. Biaya pemindahan

1.10.2. Bargaining Power Of Supplier

Sebuah bisnis sangat bergantung pada pasokan untuk dapat menjalankan

rencana yang telah disusun. Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas

persaingan dalam industri terutama ketika terdapat jumlah pemasok yang sedikit

ataupun bahan mentah pengganti yang sedikit.

Ada 3 faktor yang mempengaruhi kekuatan pemasok yaitu :

1. Kebutuhan akan produk dari pemasok

2. Kemampuan industri dalam mengintegrasi secara vertikal

3. Kualitas dan performa dari produk yang terdiferensiasi

1.10.3. Bargaining Power of Buyer

Daya tawar pelanggan merupakan komponen utama yang mempengaruhi

intensitas persaingan. Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi kekuatan dari

pembeli dalam suatu industri yaitu:

1. Jumlah pembeli dalam 1 grup

2. Kemudahan pembeli untuk mengganti produk

3. Pengaruh produk terhadap kebutuhan pelanggan

1.10.4. Threat of Substitutes

Ancaman dalam bisnis tidak hanya terjadi dari bisnis dengan lini bisnis

yang sama melainkan terdapat ancaman dari produk dengan lini bisnis yang

berbeda. Produk dengan lini bisnis yang berbeda ini dianggap dapat

menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh pelanggan walaupun bukan

sebagai pangsa pasar utama dari produk dengan lini bisnis berbeda sehingga

menjadi ancaman bagi bisnis.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

1.10.5. Rivalry

Rivalitas merupakan bagian terbesar dari 5 kekuatan porter di mana

persaingan dalam industri akan melibatkan strategi perusahaan dalam

mendapatkan pangsa pasar dengan menggunakan taktik yang beragam. Faktor

yang mempengaruhi tingkat persaingan dalam industri mencakup:

1. Jumlah pesaing dalam industri

2. Peningkatan jumlah kebutuhan akan produk

3. Pengeluaran untuk keluar dari industri lebih besar daripada bertahan

4. Peningkatan hasil dari strategi yang sukses dieksekusi

1.11. Unified Modeling Language

Unified modeling language adalah seperangkat notasi grafis dengan dukungan

meta model tunggal yang menjadi bahasa spesifikasi standar untuk

mendokumentasikan, menspesifikasikan serta membangun perangkat sistem lunak

terutama sistem yang dibangun dengan menggunakan object oriented programming

(M.Shalahudin, 2014:133). Sebelum terdapat uml, tidak terdapat standar dalam

pembuatan diagram sehingga diagram yang tercipta menjadi berbeda untuk tiap

individu. Pada tahun 1995, uml dijadikan standar defacto oleh OMG (Object

Management Group) sehingga untuk setiap penyusunan diagram yang menggunakan

uml tidak akan menimbulkan kebingungan untuk setiap individu. Dalam uml terdapat

beberapa diagram yaitu:

1.11.1. Activity Diagram

Menurut M.Shalahudin (2014:140), Activity diagram merupakan salah

satu dari beberapa behaviour diagram. Behaviour diagram adalah diagram yang

berfungsi untuk menggambarkan kinerja serta perubahan yang terjadi pada

sistem. Lebih lanjut lagi, Activity diagram menggambarkan bagaimana aktivitas

dari sebuah sistem yang terdapat pada perangkat lunak. Simbol yang terdapat

pada activity diagram dapat dilihat pada Gambar 2.3

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Gambar 2. 3 Contoh Activity Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012:59)

Dalam activity diagram terdapat beberapa simbol yang digunakan yaitu :

1. Synchronization bar

Merupakan notasi yang digunakan untuk mengontrol pemisahan atau

penyatuan dari jalur yang berurutan.

2. Swimlane

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Merupakan suatu daerah yang menandakan aktivitas yang dikerjakan oleh

sebuah aktor.

3. Starting activity (pseudo)

Merupakan notasi penanda bahwa aktivitas telah dimulai.

4. Transition arrow

Sebuah garis penunjuk bahwa telah terjadi transisi dari 1 aktivitas ke

aktivitas lainnya.

5. Activity

Merupakan notasi yang menggambarkan suatu aktivitas.

6. Ending activity (pseudo)

Merupakan notasi penanda bahwa keseluruhan proses telah selesai.

1.11.2. Use Case Diagram

Berdasarkan pada pendapat M.Shalahudin (2014:155), pengertian Use

Case Diagram dikemukakan sebagai serangkaian interaksi yang akan dilakukan

oleh aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Interaksi yang pada

umumnya terjadi adalah tanggapan dari sistem atas permintaan yang

dikemukakan pengguna.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Use Case dapat digunakan untuk

mengetahui fungsi yang terdapat pada sistem dan pengguna yang berhak

menggunakan fungsi tersebut. Contoh Use Case Diagram dapat dilihat pada

Gambar 2.4

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Gambar 2. 4 Contoh Use Case

Sumber: (Satzinger, 2012:82)

Dalam Use Case diagram terdapat beberapa simbol yaitu :

1. Actor yaitu individu yang berinteraksi dengan sistem

2. Activity yaitu aktivitas balasan yang dilakukan sistem untuk aktivitas yang

dilakukan pengguna

3. Connector yaitu garis penghubung antara actor dengan Use Case yang

menjelaskan bahwa Use Case hanya bisa dilakukan aktor tersebut

1.11.3. Use Case Description

. Menurut Satzinger(2012 :121), Use Case Description adalah sebuah

model yang memperlihatkan detail informasi pada Use Case dimulai dari

pemicu hingga kondisi setelah Use Case dilakukan.Terdapat dua macam Use

Case yaitu brief Use Case Description dan fully developed Use Case

Description. Contoh Use Case Description dapat dilihat pada gambar 2.5

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Gambar 2. 5 Use Case Description

Sumber : (Satzinger, 2012:123)

1.11.4. Class Diagram

Menurut Rosa dan M.Shalahudin (2014:141), Class diagram adalah

diagram yang berfungsi untuk menggambarkan hubungan antar objek dengan

atribut atribut yang dimiliki. Atribut adalah variabel unik yang dimiliki setiap

kelas. Contoh Class Diagram dapat dilihat pada Gambar 2.6

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

Gambar 2. 6 Class Diagram

Sumber :(Satzinger, 2012:102)

1.11.5. System Sequence Diagram

Menurut M.Shalahudin (2014:165), System Sequence Diagram (SSD)

biasanya digunakan dalam menggambarkan aliran dari informasi yang masuk

dan keluar dari sistem yang terautomatisasi dan untuk menunjukkan interaksi

antar objek. Contoh System Sequence Diagram dapat dilihat pada Gambar 2.7

Gambar 2. 7 System Sequence Diagram

Sumber: (Satzinger, 2012:126)

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA

1.11.6. KERANGKA BERPIKIR

Implementasi Bisnis

Pengumpulan data

Observasi Studi pustaka

Kuesioner

Analisis bisnis

5 forces model of porter

Business Model Canvas

Marketing mix 7p

UML

Usecase diagram

Activity diagram

Class diagram

System Sequence Diagram

Usecase

Description

Metode Pembuatan sistem

Scrum

Proyeksi Keuangan

Uml Diagram

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA