aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunan new
DESCRIPTION
jhsdbfyvgjs uhgvjdfsjur jhgsvfdhgjysdfv khjdgfjygbdfuj jhydgfjbgfuvdf jkbdsbhdfvu jhydshgydsf kjhdsfjubusdf hsdfujyfsd kuhsdfuydufyf ukduydf kuhdfuhdfv jhvjdgvjfvfkjfvjn nvfhnfvhfjv kjfdhvjfdvnh jhdfuvjhdfjvhn jdnfvujfdhvujdhv jdvujdfvjdfhv mdhvujdfvujdfhv djfhvujdfhvjfdv mmhvujdfvjdfbvmnjuhvujfdv jfhvujdfnvhjdf jhvujdfhvndfj jdhvudfjhvuifd mxcjhvudfjvhTRANSCRIPT
ASPEK KLINIS KELAINAN KONGENITAL dan PENYAKIT KETURUNAN
Yunita Sari, S.Kep.,Ns.
Bedakan…. Kelainan kongenital???? Kelainan herediter/keturunan???? Penyakit familial???
Faktor yang mempengaruhi
1. Faktor ekstrinsik Agens infeksius: TORCH Trauma mekanis: saat persalinan, jatuh Bahan Kimia beracun: rokok, obat, alkohol Radiasi. Masalah gizi dan stress psikologis2. Faktor instrinsik Umur. Jenis kelamin Kelainan-kelainan yang didapatkan dari
perjalanan sebelumnya. Keadaan genetik atau genom
ASAM NUKLEAT dan KODE GENETIK
Terdiri dari DNA dan RNA Zat kimia yg bertanggung jawab atas
penyimpanan dan penyaluran semua informasi yg diperlukan utk perencanaan pembentukan fungsi dari satu sel atau slrh tubuh secara utuh
Terbentuk dari basa nitrogen, gula, asam fosfat
Disebut nukleotida Dlm membawa informasi genetik DNA –
dlm btk kode Pasangan tiga basa--kodon
ASAM NUKLEAT
Tipe RNA1. mRNA (messenger RNA) atau RNAd (RNA duta) membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari
kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma). Kode genetik tersebut kemudian menjadi cetakan untuk menentukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida.
2. tRNA (transfer RNA) atau RNAt (RNA transfer) Penerjemah kodon dari mRNA mengikat asam
amino di dalam sitoplasma yang akan disusun menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom.
3. rRNA (ribosomal RNA) atau RNAr (RNA ribosomal). Mesin perakit dalam sintesa protein
Perbedaan DNA dan RNADNA (Deoxyribo Nukleat
Acid) RNA (Ribo Nukleat Acid)
- Letak Dalam inti sel, mitokondria, kloroplas, sentriol.
Dalam inti sel, sitoplasma dan ribosom.
- Bentuk Polinukleotida ganda yang terpilin panjang
Polinukleotida tunggal dan pendek
- Gula Deoxyribosa Ribosa- Basanya
Golongan purin : adenine dan guanine Golongan pirimidin : cytosine dan timin
Golongan purin : adenine dan guanine Golongan pirimidin : cytosine dan urasil
- Fungsi • mengontrol sifat yang menurun• sintesis protein• sintesis RNA
• sintesis protein
- Kadarnya
Tidak dipengaruhi sintesis protein. Letak basa nitrogen dari kedua pita DNA saling berhadapan dengan pasangan yang tetap yaitu A=T, C=G yg dipasangkan dengan ikatan hidrogen.
Dipengaruhi sintesis protein. Macam ARN :ARN duta/RNAmARN ribosomARN transfer
Biosintesis proteinMelalui proses:1.Transkripsi2.Translasi
Transkripsi Proses transfer informasi genetik dr DNA
di nukleus ke sitoplasma Perantara mRNA
proses penerjemahan kodon-kodon pada mRNA menjadi rantai asam amino mRNA sbg cetakan
Dalam kode genetic, urutan nukleotida mRNA dibawa dalam gugus tiga - tiga. Setiap gugus tiga disebut kodon.
mRNA tidak berikatan secara langsung dg as amino, shg translasi berlangsung di ribosom dg bantuan rRNA.
rRNA dan protein membentuk suatu kompleks dg mRNA dan Trna
Hasil akhir translasi asam amino diubah menjadi peptida
Translasi
Hubungan transkripsi dan translasi
GEN dan KROMOSOM
Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas).
GEN adalah "substansi hereditas" yang terletak di dalam kromosom
Gen bersifat antara lain : Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam
kromosom. Mengandung informasi genetika. Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa
pembelahan sel.
Manusia memiliki 46 kromosom (23 pasang) somatik.
22 pasang adalah autosom 1 pasang kromosom seks (XX untuk
perempuan dan XY untuk laki-laki)
Kurang lebih 0.6 % neonatus memiliki kelainan kromosom peningkatan morbiditas dan mortalitas.
Menyebabkan kematian, dan hasil konsepsi lenyap pada tahap tertentu dalam kehamilan atau tidak melekat pada uterus.
Sekitar 50 % dari embrio dan fetus yang mengalami abortus spontan
Apabila tdk menimbulkan kematian akan berakibat bentuk tubuh dismorfik, retardasi mental, dan ketidakmampuan untuk berkembang.
Paling sering terjadi dan dapat tetap bertahan hidup setelah lahir adalah trisomi 21 sindrom down, trisomi 18 dan Trisomi 13.
Kelainan Kromosom
Dua tipe kelainan kromosom:a.Kelainan dalam jumlah b.Kelainan dalam struktur dari
kromosom.
Disebut anueploidi. Dapat terjadi saat pembelahan sel
berlangsung Dapat terjadi karena kegagalan berpisah di
awal pembelahan sel dari satu zigot. Kegagalan berpisah yaitu kegagalan dari
pasangan kromosom homolog untuk berpisah selama miosis atau dalam tahap pertama pembelahan sel zigot.
Kegagalan ini akan mengakibatkan trisomi dan monosomi
a. Kelainan dalam jumlah
Jika kegagalan berpisah terjadi pada gamet maka fertilisasi yang melibatkan sperma atau ovum tersebut akan menghasilkan zigot dengan jumlah kromosom abnormal. Anomali ini akan terus ditransmisikan pada setiap sel keturunan berikutnya.
Semakin dini kesalahan tersebut terjadi, semakin banyak sel pada organisme tersebut yang terlibat; sehingga semakin besar kemungkinan bahwa organisme tersebut tidak dapat hidup.
Manifestasi Klinis Dari Sindrom Trisomi Yang Dapat Tetap Hidup Setelah Lahir
Kromosom (Genotip)
Nama Umum Gambaran Klinis (Fenotip)
Trisomi 2147 XX, + 2147 XY, + 21
Sindrom Down Wajah; terdapat lipatan epikantus, fisura palpebra oblik, jembatan hidung lebar, profil wajah datar, mulut terbuka, lidah menonjol keluar.Tubuh; tangan pendek dan lebar, garis tunggal di telapak tangan, ada celah yang besar antara jari kaki pertama dan kedua, telinga rendah sering terdapat cacat jantung.Berbagai derajat retardasi mental.
Kromosom (Genotip)
Nama Umum Gambaran Klinis (Fenotip)
Trisomi 1847 XX, + 1847 XY, + 18
Sindrom Edward
Aterm, BBLR, oksiput menonjol, mikrognatia, posisi telinga lebih rendah dengan malformasi, labioskisis dan palatoskisis. Retardasi mental berat dan retardasi motorik. Jarang dapat hidup lebih dari beberapa bulan.
Trisomi 1347 XX, + 1347 XY, + 13
Sindrom Patau Aterm, BBLR. Wajah; hidung lebar, mikrognatia, deformitas pada mata, mikroensefali, posisi telinga rendah dengan malformasi, gangguan fleksi, polidaktili dan sindaktili. Daya tahan hidup sangat rendah.
Kelainan kromosom yang lain diantaranya:a)Sindrom turner monosomi kromosom X 45, X atau 45, X0 Ciri: tubuh pendek, wajah segitiga, leher
bersayap, umumnya tidak RM, ada cacat jantung bawaan, tidak memiliki ovarium, tidak mengalami perubahan seks sekunder, mandul.
b)Sindrom Klinefelter 47, XXY Didiagnosis saat ada gangguan perkembangan
seks sekunder: testis kecil, rambut jarang, LH dan FSH meningkat, ginekomasti, infertilitas kurangnya testosteron.
Sindrom edward Sindrom patau
Akibat adanya translokasi. Pengaturan kembali yang dilakukan sel dapat
menghasilkan keseimbangan normal tetapi dapat juga menjadi tidak seimbang.
Jika terjadi keseimbangan normal, total materi genetik di dalam sel tetap sama seperti dalam sel dengan kromosom normal shg tidak menimbulkan sindrom klinis.
Jika terjadi ketidakseimbangan (kelebihan / kekurangan materi genetik) menimbulkan perubahan dalam fenotip klinis.
b. Kelainan Struktur Kromosom
Contoh kelainan struktur kromosom adalah:a)Kromosom philadelphia Karena translokasi antara kromosom 9 dan 22 Dijumpai pada 90% pasien leukemia mielogenosa
kronik, 15% leukemia limfositik akut, 5% leukimia nonlimfositik akut
b)Sindrom cri du chat Jarang terjadi Karena adanya delesi kromosom 5 46,XY,del(5p) untuk laki-laki, dan 46,XX,del(5p)
untuk perempuan Mikrosefalus, hipotonia otot, RM berat, tangisan
yang melengking
Kongenital tidak sama dengan herediter. Abnormalitas dapat berupa kongenital, yaitu
jika terjadi pada waktu lahir dan tidak ditentukan oleh genetik.
Eskpresi fenotip dari gen dapat terjadi dalam satu dari empat macam pola keturunan; dominan otosom, resesif otosomal, dominan terkait X, resesif terkait X. Dalam tulisan, sifat bawaan dominan ditunjukkan dengan huruf besar, sifat bawaan resesif ditunjukkan dengan huruf kecil.
Abnormalitas gen
Diekspresikan baik pada heterozigot (Aa) maupun homozigot (AA)
Laki-laki dan perempuan sama seringnya terkena Riwayat keluarga vertikal dijumpai pada
genogram (penyakit muncul disetiap generasi) Dari pasangan Aa dan aa, setiap anak memiliki
kemungkinan 50% mengidap penyakit Contoh penyakit: akondroplasia,
hiperkolesterolemia familial, penyakit huntington, sindrom marfan, osteogenesis imperfekta, penyakit ginjal polikistik, penyakit von willebrand, sterositosis herediter.
Penyakit Dominan Autosomal
Sering terjadi mutasi gen baru Usia awitan penyakit sering lambat Ekspresi klinis bervariasi Digambarkan:
“A” adalah alel yg bermutasi“a” adalah alel yg normal
Aa x aaA, a a, a
Aa, Aa, aa, aaProbabilitas Aa mengidap penyakit 50%
Riwayat keluarga vertikal
Perempuan laki-laki terdapat fenotip
Hanya terekspresikan pada homozigot (aa), heterozigot (Aa) secara fenotip adalah pembawa yg normal/karier
Laki-laki = perempuan insidensinya Pola pewarisan horizontal pd genogram (muncul
pd saudara kandung tetapi tidak pd orang tua) Mutasi gen baru jarang terjadi Penyakit memiliki awitan dini
Penyakit Resesif Autosomal
Apabila kedua orang tua adalah karier maka kemungkinan anaknya sbg pembawa 50%, mengidap penyakit 25%, normal 25%
Aa x AaA, a A, a
AA, Aa, Aa, aa Contoh penyakit resesif autosomal: albinisme
(kurangnya enzim tirotinase), buta warna, fibrosis kistik, fenilketonuria (akibat tidak adanya enzim pada jalur yang memetabolisme protein makanan, maka fenilalanin akan menumpuk)
Pola pewarisan horizontal pd genogram
C
C CC C
C
C
C C
C CC
C CC
Tak dapat diketahui dengan pemeriksaan sel secara mikroskopis, karena kariotip dari individu yang terkena normal.
Dapat dilacak dengan menggunakan genogram Abnormalitas gen tunggal dapat nampak pada
berbagai keadaan, mulai dari defek lokalisasi anatomis yang sederhana sampai gangguan yang tak nyata atau kompleks dari kimia tubuh.
Akibat dari abnormalitas gen tunggal, DNA yang menyimpang dapat mengakibatkan produksi molekul protein abnormal, misalnya molekul hemoglobin.
Cont’d
Individu yang mempunyai gen hemoglobin abnormal yang heterozigot, mempunyai sifat bawaan sel sabit dan tidak mempunyai gejala untuk penyakit ini.
Penyakit yg lain:a)Kretinisme tidak adanya hormon tiroid b)Diabetes insipidus tidak diproduksinya ADH
oleh kelenjar pituitary.c) Galaktosemia kerusakan pada hati, otak dan
ginjal penumpukan krn galaktosa tidak diubah menjadi glukosa karena tidak adanya enzim.
d)Penyakit Tay-Sach mengalami penumpukkan lipid tertentu pada neuron-neuron otaknya, mengakibatkan degenerasi sel-sel menyebabkan kebutaan, kelumpuhan, dan kematian
Gen-gen pada kromosom X dapat bersifat dominan atau resesif. Gen-gen abnormal yang terletak pada kromosom X disebut terkait X/X linkage.
Gen mutan terletak di kromosom X Laki-laki lebih sering terkena dibanding wanita Semua anak perempuan dari ayah pengidap
penyakit dan ibu normal akan menjadi pembawa sifat
Tidak terjadi pewarisan dari ayah – anak laki-laki. Hemofilia A dan B adalah gangguan pembekuan
darah yang diturunkan secara terkait X
Gen Kromosom Seks
Karakteristik X linkage:1. Diturunkan dr wanita yg heterozigot kpd
anak laki2 yg hemizigous X2. Laki-laki yg terkena tdk diturunkan ke anak
laki-lakinya ttp pd semua anak wanita adl karier.
Sifat bawaan yang mengakibatkan timbulnya gen majemuk beresiko tinggi.
Menunjukkan bahwa poligenik itu adalah hasil dari interaksi dari beberapa gen yang terpisah dari berbagai faktor lingkungan.
Contohnya Hipertensi Esensial, DM, Penyakit arteri koroner, Skizofrenia, Labio dan Palotoskisis, Penyakit jantung bawaan, stenosis pilorik, penyakit hischprung, club foat, dislokasi sendi panggul.
Kelainan Gen Poligenik
Upaya pencegahan terjadinya kelainan poligenik dapat melibatkan beberapa hal non genetik, karena pengaruh lingkungan seperti pembatasan diet atau perubahan gaya hidup, kebiasaan merokok
Faktor lingkungan seperti zat kimia toksik, obatan-obatan, virus, pengaruh fisik bisa menyebabkan anomali kongenital.
Tindakan pencegahan dan konseling genetik Modifikasi diet misalnya pada fenilketonuria,
hipercholesterol familial, pemberian obat-obatan, perubahan kebiasaan untuk PJK.
Pencegahan penyakit dg mencegah lahirnya individu mll 2 tingkatan.
Memberi daftar hal-hal yang tak dapat dihindari dan memberikan pengetahuan mengenai resiko keadaan berdasarkan genetik dan mengurangi resiko tersebut dengan manipulasi lingkungan.
Price S.A dan Wilson L.M, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit edisi 6 vol 1, Jakarta.
Tamher S dan Heryati. Patologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Trans Info Media
Daftar Pustaka