askep amputasi 1

Upload: ade-irma-suryani-nst

Post on 01-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    1/14

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA AMPUTASI*

    I Pendahuluan Keperawatan sebagai salah satu profesi, memiliki peran spesifik dalam kegiatan

    pencapaian kesehatan individu secara optimal, yaitu memiliki tanggung jawab dalam pemenuhan

    kebutuhan dasar manuisa yang terganggu sebagai akibat perubahan status/derajad kesehatan,baik pada individu maupun pada masyarakat umum. Perawat memiliki peran praktis untuk

    memberikan bantuan kepada klien menemukan masalah, memilih dan melakukan tindakan baik

    secara mandiri maupun dengan bantuan untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu ( Koier!"##" $.

    Klien yang mendapatkan tindakan amputasi organ tubuhnya, merupakan salah satu bentuk

    masalah yang tersendiri yang juga menjadi objek penyelenggaraan asuhan keperawatan.

    Keperawatan secara holistik akan memandang masalah yang dihadapi klien melalui berbagaiaspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan spiritual. %asalah yang dihadapi oleh klien

    yang mengalami amputasi tidak hanya pada upaya memnuhi kebutuhan fisik semata, tetapi lebih

    dari itu, perawat berusaha untuk mempertahankan integritas diri klien secara utuh, sehingga tidakmenibulkan komplikasi fisik selama kegiatan intraoperatif, tidak mengakibatkan gangguan

    mental, klien dapat menerima dirinya secara utuh dan diterima dalam masyarakat, yang akhirnya

    klien mampu mencapai kesehatan yang optimal dalam pengertian klien produktif bagi diri,

    keluarga dan masyarakat.

    &alam prakteknya, perawat tentu saja tidak dapat terpisah dengan tim kesehatan lainnya yang

    memberikan kontribusi yang berbeda untuk mencapai keadaan sehat optimal pada klien.

    'ehingga perlu bagi perawat untuk memahami tanggungjawabnya secara pebuh dalampenanganan klien yang mendapatkan tindakan amputasi sekaligus memahami tugas dan peran

    dari anggota kesehatan lain untuk melakukan kegiatan kerjasama dalam menciptakan kesehatan

    optimal klien yang diamputasi.

    Pengertian mputasi

    mputasi berasal dari kata )amputare* yang kurang lebih diartikan )pancung*.

    mputasi dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh

    bagian ekstremitas. +indakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam kondisi pilihan

    terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas sudah tidak mungkin dapat

    diperbaiki dengan menggunakan teknik lain, atau manakala kondisi organ dapat membahayakankeselamatan tubuh klien secara utuh atau merusak organ tubuh yang lain seperti dapat

    menimbulkan komplikasi infeksi.

    Kegiatan amputasi merupakan tindakan yang melibatkan beberapa sistem tubuh seperti sistemintegumen, sistem persyarafan, sistem muskuloskeletal dan sisten cardiovaskuler. abih lanjut ia

    dapat menimbulkan madsalah psikologis bagi klien atau keluarga berupa penurunan citra diri dan

    penurunan produktifitas.

  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    2/14

    Penyebab / faktor predisposisi teradinya a!p"tasi

    +indakan amputasi dapat dilakukan pada kondisi -

    ". raktur multiple organ tubuh yang tidak mungkin dapat diperbaiki.

    . Kehancuran jaringan kulityang tidak mungkin diperbaiki.

    0. 1angguan vaskuler/sirkulasi pada ekstremitas yang berat.

    2. Infeksi yang berat atau beresiko tinggi menyebar ke anggota tubuh lainnya.

    3. danya tumor pada organ yang tidak mungkin diterapi secara konservatif.

    4. &eformitas organ.

    #$ %enis A!p"tasi

    5erdasarkan pelaksanaan amputasi, dibedakan menjadi -

    ". amputasi selektif/terencana

    mputasi jenis ini dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan mendapat penanganan yang

    baik serta terpantau secara terus6menerus. mputasi dilakukan sebagai salah satu tindakanalternatif terakhir

    ". amputasi akibat trauma

    %erupakan amputasi yang terjadi sebagai akibat trauma dan tidak direncanakan. Kegiatan tim

    kesehatan adalah memperbaiki kondisi lokasi amputasi serta memperbaiki kondisi umum klien.

    ". amputasi darurat

    Kegiatan amputasi dilakukan secara darurat oleh tim kesehatan. 5iasanya merupakan tindakan

    yang memerlukan kerja yang cepat seperti pada trauma dengan patah tulang multiple dankerusakan/kehilangan kulit yang luas.

    7enis amputasi yang dikenal adalah -

    ". amputasi terbuka

    . amputasi tertutup.

    http://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.html
  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    3/14

    mputasi terbuka dilakukan pada kondisi infeksi yang berat dimana pemotongan pada tulang

    dan otot pada tingkat yang sama. mputasi tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih

    memungkinkan dimana dibuat skaif kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan memotongkurang lebih 3 sentimeter dibawah potongan otot dan tulang.

    'etelah dilakukan tindakan pemotongan, maka kegiatan selanjutnya meliputi perawatan lukaoperasi/mencegah terjadinya infeksi, menjaga kekuatan otot/mencegah kontraktur,

    mempertahankan intaks jaringan, dan persiapan untuk penggunaan protese ( mungkin $.

    5erdasarkan pada gambaran prosedur tindakan pada klien yang mengalami amputasi maka

    perawat memberikan asuhan keperawatan pada klien sesuai dengan kompetensinya.

    &$ Manae!en Kepera'atan

    Kegiatan keperawatan yang dilakukan pada klien dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu pada tahappreoperatif, tahap intraoperatif, dan pada tahap postoperatif.

    ". a. Pre Operatif

    Pada tahap praoperatif, tindakan keperawatan lebih ditekankan pada upaya untukmempersiapkan kondisi fisik dan psikolgis klien dalam menghadapi kegiatan operasi.

    Pada tahap ini, perawat melakukan pengkajian yang erkaitan dengan kondisi fisik, khususnya

    yang berkaitan erat dengan kesiapan tubuh untuk menjalani operasi.

    a) Pengkajian Riwayat Kesehatan

    Perawat memfokuskan pada riwayat penyakit terdahulu yang mungkin dapat mempengaruhi

    resiko pembedahan seperti adanya penyakit diabetes mellitus, penyakit jantung, penyakit ginjal

    dan penyakit paru. Perawat juga mengkaji riwayat penggunaan rokok dan obat6obatan.

    b) Pengkajian Fisik

    Pengkajian fisik dilaksanakan untuk meninjau secara umum kondisi tubuh klien secara utuh

    untuk kesiapan dilaksanakannya tindakan operasi manakala tindakan amputasi merupakan

    tindakan terencana/selektif, dan untuk mempersiapkan kondisi tubuh sebaik mungkin manakalamerupakan trauma/ tindakan da rurat.

  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    4/14

    Kondisi fisik yang harus dikaji meliputi -

    SISTEM TU(UH KE)IATAN

    Integumen -

    Kulit secara umum.

    okasi amputasi

    %engkaji kondisi umum kulit untuk meninjau tingkathidrasi.

    okasi amputasi mungkin mengalami keradangan akut atau

    kondisi semakin buruk, perdarahan atau kerusakan progesif.Kaji kondisi jaringan diatas lokasi amputasi terhadap

    terjadinya stasis vena atau gangguan venus return.

    'istem 8ardiovaskuler -

    8ardiac reserve

    Pembuluh darah

    %engkaji tingkat aktivitas harian yang dapat dilakukan

    pada klien sebelum operasi sebagai salah satu indikatorfungsi jantung.

    %engkaji kemungkinan atherosklerosis melalui penilaian

    terhadap elastisitas pembuluh darah.

    'istem 9espirasi %engkaji kemampuan suplai oksigen dengan menilai

    adanya sianosis, riwayat gangguan nafas.

    'istem :rinari %engkaji jumlah urine 2 jam.

    %enkaji adanya perubahan warna, 57 urine.

    8airan dan elektrolit %engkaji tingkat hidrasi.

    %emonitor intake dan output cairan.

    'istem ;eurologis %engkajitingkat kesadaranklien.

    %engkaji sistem persyarafan, khususnya sistem motorik

    dan sensorik daerah yang akan diamputasi.

    'istem %ukuloskeletal %engkaji kemampuan otot kontralateral.

    Pengkajian Psikologis, Sosial, Spiritual

    http://www.healthyenthusiast.com/tingkat-kesadaran.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/tingkat-kesadaran.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/tingkat-kesadaran.html
  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    5/14

    &isamping pengkajian secara fisik perawat melakukan pengkajian pada kondisi psikologis

    ( respon emosi $ klien yaitu adanya kemungkinan terjadi kecemasan pada klien melalui penilaian

    klien terhadap amputasi yang akan dilakukan, penerimaan klien pada amputasi dan dampakamputasi terhadap gaya hidup. Kaji juga tingkat kecemasan akibat operasi itu sendiri. &isamping

    itu juga dilakukan pengkajian yang mengarah pada antisipasi terhadap nyeri yang mungkin

    timbul.

    Perawat melakukan pengkajian pada gambaran diri klien dengan memperhatikan tingkatrpersepsi klien terhadap dirinya, menilai gambaran ideal diri klien dengan meninjau persepsi klien

    terhadap perilaku yang telah dilaksanakan dan dibandingkan dengan standar yang dibuat oleh

    klien sendiri, pandangan klien terhadap rendah diri antisipasif, gangguan penampilan peran dangangguan identitas.

    danya gangguan konsep diri antisipasif harus diperhatikan secara seksama dan bersama6sama

    dengan klien melakukan pemilihan tujuan tindakan dan pemilihan koping konstruktif.

    danya masalah kesehatan yang timbul secara umum seperti terjadinya gangguan fungsi jantungdan sebagainya perlu didiskusikan dengan klien setelah klien benar6benar siap untuk menjalani

    operasi amputasi itu sendiri. Kesadaran yang penuh pada diri klien untuk berusaha berbuat yang

    terbaik bagi kesehatan dirinya, sehingga memungkinkan bagi perawat untuk melakukan tindakan

    intervensi dalam mengatasi masalah umum pada saat pre operatif. suhan keperawatan padaklien preoperatif secara umum tidak dibahas pada makalah ini.

    #+ ,aboratorik

    +indakan pengkajian dilakukan juga dengan penilaian secara laboratorik atau melalui

    pemeriksaan penunjang lain secara rutin dilakukan pada klien yang akan dioperasi yang meliputipenilaian terhadap fungsi paru, fungsi ginjal, fungsi hepar dan fungsi jantung.

    &+ Dia-nosa Kepera'atan dan Peren.anaan

    &ari pengkajian yang telah dilakukan, maka diagnosa keperawatan yang dapat timbul antara

    lain -

    ". Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kegiatan perioperatif.

    Karakteristik penentu -

    < %engungkapkan rasa tajut akan pembedahan.

    < %enyatakan kurang pemahaman.

    < %eminta informasi.

  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    6/14

    +ujuan - Kecemasan pada klien berkurang.

    Kriteria evaluasi -

    < 'edikit melaporkan tentang gugup atau cemas.

    < %engungkapkan pemahaman tentang operasi.

    INTERENSI RASI0NA,

    %emberikan bantuan secara fisik dan

    psikologis, memberikan dukunganmoral.

    %enerangkan prosedur operasi

    dengan sebaik6baiknya.

    %engatur waktu khusus dengan klienuntuk berdiskusi tentang kecemasan

    klien.

    'ecara psikologis meningkatkan rasa aman

    dan meningkatkan rasa saling percaya.

    %eningkatkan/memperbaiki pengetahuan/persepsi klien.

    %eningkatkan rasa aman dan memungkinkan

    klien melakukan komunikasi secara lebihterbuka dan lebih akurat.

    . 5erduka yang antisipasi (anticipated griefing$ berhubungan dengan kehilangan akibat

    amputasi.

    Karakteristik penentu -

    < %engungkapkan rasa takut kehilangan kemandirian.

    < +akut kecacatan.

    < 9endah diri, menarik diri.

    +ujuan - Klien mampu mendemontrasikan kesadaran akan dampak pembedahan pada citra diri.

    Kriteria evaluasi -

    < mengungkapkan perasaan bebas, tidak takut.

    < %enyatakan perlunya membuat penilaian akan gaya hidup yangbaru.

  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    7/14

    INTERENSI RASI0NA,

    njurkan klien untuk mengekspresikan

    perasaan tentang dampak pembedahan pada

    gaya hidup.

    5erikan informasi yang adekuat danrasional tentang alasan pemilihan tindakan

    pemilihan amputasi.

    5erikan informasi bahwa amputasi

    merupakan tindakan untuk memperbaikikondisi klien dan merupakan langkah awal

    untuk menghindari ketidakmampuan atau

    kondisi yang lebih parah.

    asilitasi untuk bertemu dengan orangdengan amputasi yang telah berhasil dalam

    penerimaan terhadap situasi amputasi.

    %engurangi rasa tertekan dalam diri

    klien, menghindarkan depresi,

    meningkatkan dukungan mental.

    %embantu klien mengapai penerimaanterhadap kondisinya melalui teknik

    rasionalisasi.

    %eningkatkan dukungan mental.

    'trategi untuk meningkatkan adaptasi

    terhadap perubahan citra diri.

    'elain masalah diatas, maka terdapat beberapa tindakan keperawatan preoperatif antara lain -

    = %engatasi nyeri

    < %enganjurkan klien untuk menggunakan teknik dalam mengatsi nyeri.

    < %enginformasikan tersdianya obat untuk mengatasi nyeri.

    < %enerangkan pada klien bahwa klien akan )merasakan* adanya kaki untuk beberapa waktu

    lamanya, sensasi ini membantu dalam menggunakan kaki protese atau ketika belajar

    mengenakan kaki protese.

    = %engupayakan pengubahan posisi tubuh efektif

    < %enganjurkan klien untuk mengubah posisi sendiri setiap " < jam untuk mencegah

    kontraktur.

  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    8/14

    < %embantu klien mempertahankan kekuatan otot kaki ( yang sehat $, perut dan dada sebagai

    persiapan untuk penggunaan alat penyangga/kruk.

    < %engajarkan klien untuk menggunakan alat bantu ambulasi preoperasi, untuk membantumeningkatkan kemampuan mobilitas posoperasi, memprtahankan fungsi dan kemampuan dari

    organ tubuh lain.

    = %empersiapkan kebutuhan untuk penyembuhan

    < %engklarifikasi rencana pembedahan yang akan dilaksanakan kepada tim bedah.

    < %eyakinkan bahwa klien mendapatkan protese/alat bantu ( karena tidak semua klien yangmengalami operasi amputasi mendapatkan protese seperti pada penyakit &%, penyakit jantung,

    8>, infeksi, dan penyakit vaskuler perifer, luka yang terbuka $.

    < 'emangati klien dalam persiapan mental dan fisik dalam penggunaan protese.

    < jarkan tindakan6tindakan rutin postoperatif - batuk, nafas dalam.

    ". b$ Intra 0peratif

    Pada masa ini perawat berusaha untuk tetap mempertahankan kondisi terbaik klie. +ujuan utama

    dari manajemen (asuhan$ perawatan saat ini adalah untuk menciptakan kondisi opyimal klien dan

    menghindari komplikasi pembedahan.

    Perawat berperan untuk tetap mempertahankan kondisi hidrasi cairan, pemasukan oksigen yangadekuat dan mempertahankan kepatenan jalan nafas, pencegahan injuri selama operasi dan

    dimasa pemulihan kesadaran. Khusus untuktindakan perawatan luka, perawat membuat catatan

    tentang prosedur operasi yang dilakukan dan kondisi luka, posisi jahitan dan pemasangandrainage. ?al ini berguna untuk perawatan luka selanjutnya dimasa postoperatif.

    %akalah ini tidak membahas secara detail kegiatan intraoperasi.

    ". .$ Post 0peratif

    Pada masa post operatif, perawat harus berusaha untuk mempertahankan tanda6tanda vital,

    karena pada amputasi, khususnya amputasi ekstremitas bawah diatas lutut merupakan tindakanyang mengancam jiwa.

    Perawat melakukan pengkajian tanda6tanda vital selama klien belum sadar secara rutin dan tetap

    mempertahankan kepatenan jalas nafas, mempertahankan oksigenisasi jaringan, memenuhi

    kebutuhan cairan darah yang hilang selama operasi dan mencegah injuri.

  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    9/14

    &aerah luka diperhatikan secara khusus untuk mengidentifikasi adanya perdarahan masif atau

    kemungkinan balutan yang basah, terlepas atau terlalu ketat. 'elang drainase benar6benar

    tertutup. Kaji kemungkinan saluran drain tersumbat oleh clot darah.

    wal masa postoperatif, perawat lebih memfokuskan tindakan perawatan secara umum yaitu

    menstabilkan kondisi klien dan mempertahankan kondisi optimum klien.

    Perawat bertanggungjawab dalam pemenuhan kebutuhan dasar klien, khususnya yang dapat

    menyebabkan gangguan atau mengancam kehidupan klien.

    5erikutnya fokus perawatan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan klien untukmembentuk pola hidup yang baru serta mempercepat penyembuhan luka. +indakan keperawatan

    yang lain adalah mengatasi adanya nyeri yang dapat timbul pada klien seperti nyeri Panthom

    imb dimana klien merasakan seolah6olah nyeri terjadi pada daerah yang sudah hilang akibatamputasi. Kondisi ini dapat menimbulkan adanya depresi pada klien karena membuat klien

    seolah6olah merasa @tidak sehat akalA karena merasakan nyeri pada daerah yang sudah hilang.

    &alam masalah ini perawat harus membantu klien mengidentifikasi nyeri dan menyatakan bahwaapa yang dirasakan oleh klien benar adanya.

    &iagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan antara lain adalah -

    ". 1angguan rasa nyaman - ;yeri berhubungan dengan insisi bedah sekunder terhadap

    amputasi

    Karakteristik penentu -

    < %enyatakan nyeri.

    < %erintih, meringis.

    +ujuan - nyeri hilang / berkurang.

    Kriteria evaluasi -

    < %enyatakan nyeri hilang.

    < Bkspresi wajah rileks.

    INTERENSI RASI0NA,

    Bvaluasi nyeri - berasal dari sensasi

    panthom limb atau dari luka insisi. 5ilaterjadi nyeri panthom limb

    'ensasi panthom limb memerlukan waktu

    yang lama untuk sembuh daripada nyeriakibat insisi.

    Klien sering bingung membedakan nyeri

  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    10/14

    5eri analgesik ( kolaboratif $.

    jarkan klien memberikan tekanan

    lembut dengan menempatkan puntungpada handuk dan menarik handuk

    dengan berlahan.

    insisi dengan nyeri panthom limb.

    :ntuk menghilangkan nyeri

    %engurangi nyeri akibat nyeri panthom limb

    . 1angguan konsep diri berhubungan dengan perubahan citra tubuh sekunder terhadap

    amputasi

    Karakteristik penentu -

    < %enyatakan berduka tentang kehilangan bagian tubuh.

    < %engungkapkan negatif tentang tubuhnya.

    < &epresi.

    +ujuan - %endemontrasikan penerimaan diri pada situasi yang baru.

    Kriteria evaluasi -

    < %enyatakan penerimaan terhadap penerimaan diri.

    < %embuat rencana untuk melanjutkan gaya hidup.

    INTERENSI RASI0NA,

    >alidasi masalah yang dialami klien.

    ibatkan klien dalam melakukanperawatan diri yang langsung

    menggunakan putung -

    < Perawatan luka.

    %eninjau perkembangan klien.

    %endorong antisipasi meningkatkan adaptasipada perubahan citra tubuh.

  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    11/14

    < %andi.

    < %enggunakan pakaian.

    5erikan dukungan moral.

    ?adirkan orang yang pernah amputasi

    yang telah menerima diri.

    %eningkatkan status mental klien.

    %emfasilitasi penerimaan terhadap diri.

    0. 9esiko tinggi terhadap komplikasi - Infeksi, hemorragi, kontraktur, emboli lemakberhubungan dengan amputasi

    Karakteristik penentu -

    < +erdapat tanda resiko infeksi, perdarahan berlebih, atau emboli lemak.

    +ujuan - tidak terjadi komplikasi.

    Kriteria evaluasi - tidak ada infeksi, hemorragi dan emboli lemak.

    INTERENSI RASI0NA,

    Infeksi

    akukan perawatan luka adekuat.

    %encegah terjadinya infeksi.

    Perdara1an

    Pantau -

    6%asukan dan pengeluaran cairan.

    < +anda6tanda vital tiap 2 jam.

    %enghindari resiko kehilangan cairan dan

    resiko terjadinya perdarahan pada daerahamputasi.

    'ebagai monitor status hemodinamik

  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    12/14

    < Kondisi balutan tiap 26C jam.

    Indikator adanya perdaraham masif

    E!bo2i 2e!ak

    %onitor pernafasan.

    Persiapkan oksigen

    Pertahankan posisi flower atau tetap

    tirah baring selama beberapa waktu

    %emantau tanda emboli lemak sedini

    mungkin

    :ntuk mempercepat tindakan bila sewaktu6

    waktu dperlukan untuk tindakan yang cepat.

    %engurangi kebutuhan oksigen jaringan atau

    memudahkan pernafasan.

    5eberapa kegiatan keperawatan lain yang dilakukan adalah -

    = %elakukan perawatan luka postoperasi

    < %engganti balutan dan melakukan inspeksi luka.

    < +erangkan bahwa balutan mungkin akan digunakan hingga protese yang digunakan telahtepat dengan kondisi daerah amputasi (4 bulan

  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    13/14

    < %enganjurkan klien untuk melakukan gerakan aktif pada daerah amputasi segera setelah

    pembatasan gerak tidak diberlakukan lagi.

    < %enerangkan bahwa gerakan pada organ yang diamputasi berguna untuk meningkatkankekuatan untuk penggunaan protese, menghindari terjadinya kontraktur.

    = ktivitas perawatan diri

    < &iskusikan ketersediaan protese ( dengan terapis fisik, ortotis $.

    < %engajari klien cara menggunakan dan melepas protese.

    < %enyatakan bahwa klien idealnya mencari bantuan/superfisi dari tim rehabilitasi kesehatan

    selama penggunaan protese.

    < %endemontrasikan alat6alat bantu khusus.

    < %engajarkan cara mengkaji adanya gangguan kulit akibat penggunaan protese.

    3$ Kesi!p"2an

    suhan keperawatan pada klien yang mengalami amputasi merupakan bentuk asuhan kompleks

    yang melibatkan aspek biologis, spiritual dan sosial dalam proporsi yang cukup besar ke seluruh

    aspek tersebut perlu benar6benar diperhatikan sebaik6baiknya.

    +indakan amputasi merupakan bentuk operasi dengan resiko yang cukup besar bagi kliensehingga asuhan keperawatan perioperatif harus benar6benar adekuat untuk memcapai tingkat

    homeostatis maksimal tubuh. %anajemen keperawatan harus benar6benar ditegagkkan untuk

    membantu klien mencapai tingkat optimal dalam menghadapi perubahan fisik dan psikologisakibat amputasi.(anas$

    9BB9B;'I

    Bngram, 5arbara ( "### $,Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, edisi Indonesia,

    B18, 7akarta.

    5runner, illian '! 'uddarth, &oris ' ( "#C4 $,Manual of Nursing Practice, 2th edition, 7.5.ippincott 8o. Philadelphia.

  • 7/26/2019 askep amputasi 1

    14/14

    Koier, erb! Dliveri ( "##" $,Fundaentals of Nursing, !oncepts, Process and Practice,

    ddison6Eesley 8o. 8alifornia.

    9eksoprodjo, '! dkk ( "##3 $,Kupulan Kuliah "lu Bedah, 5ina 9upa ksara, 7akarta.