artikel geografi 3
TRANSCRIPT
Artikel gEOGRAFI tentang
“ Dinamika Litosfer &
Pedosfer serta Dampaknya
terhadap Kehidupan ”
BY: EDRIA CIENESHA / X
A. Struktur Lapisan Kulit Bumi
1. Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal
dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang
berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan
sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi
yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan sebagai berikut,
a) Barisfer, yaitu lapisan inti bumi dan merupakan bahan padat
yang tersusun dari lapisan nife.
b) Lapisan perantara, yaitu lapisan yang terdapat di atas
lapisan nife setebal 1.700 km.
c) Litosfer, yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan perantara,
dengan ketebalan 1.200 km.
Kerak bumi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kerak samudra dan
kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10
km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70
km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt,
sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah
granit, yang tidak sepadat batuan basalt.
Bagian penyusun kulit bumi dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu
batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
a. batuan beku
adalah batuan yang terbentuk karena pendinginan magma pijar
yang menjadi padat
batuan beku dibedakan menjadi batuan beku dalam, batuan beku
luar dan batuan beku gang.
b. batuan sedimen (batuan endapan)
adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi
temperatur dan tekanan yang rendah.
batuan sedimen dapat dibedakan atas mediumnya dan tempat
pengendapannya.
c. batuan metamorf
salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil
transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah
ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut
metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk"
batuan metamorfdapat terbentuk akibat suhu tinggi, tekanan tinggi,
dan gabungan suhu serta tekanan tinggi.
B. Macam – Macam Bentuk Muka Bumi Sebagai Akibat Proses
Vulkanisme, Seisme dan Diatropisme
1. Tenaga yang Mengubah Bentuk Permukaan Bumi
tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi terdiri atas
tenaga endogen dan tenaga eksogen.
a) tenaga endogen
tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya
membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata.
b) tenaga eksogen
yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga
eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil
bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang
terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga
dapat mengubah bentuk permukaan bumi.
Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
- Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
- Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan
gelombang laut, gletser, dan sebagainya.
- Makhluk hidup yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan,
hewan, dan manusia.
2. Gejala Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya
magma dari dalam perut bumi.
Magma adalah campuran batuan dalam keadaan cair, liat, serta
sangat panas.
Gunung api adalah tempat di permukaan bumi yang pernah atau
masih mengeluarkan magma.
Berdasarkan bentuk dan proses terjadinya, terdapat 3 macam
gunung api, yaitu:
a) Gunung api maar
Gunung api yang terbentuk melalui proses pengeluaran
magma dari dapur magma yang dangkal (tidak terlalu
dalam) dan kecil.
b) Gunung api kerucut (strato)
Gunung Api Strato adalah Gunung api yang terbentuk
karena letusan Ekstrusi (Erupsi) Ekslposif dan Ekstrusi
(Erupsi) Efusif secara terus-menerus dan saling
bergantian.
c) Gunung api perisai
gunung berapi yang terutama meletus fluida aliran lava
(biasanya juga) yang dapat melakukan perjalanan jarak
jauh dan dengan demikian membangun atas waktu luas,
lembut lereng.
Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme
a) benda padat (eflata)
b) benda cair
lahar panas, lahar dingin, lava
c) benda gas (ekshalasi)
solfatar, fumarole, mofet
Gunung api yang sedang meletus sangat berbahaya, karena mengeluarkan
1. Gas vulkanikGas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas
tersebut antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida
(CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan
Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.
2. Lava Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari
dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan
mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan
membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan
membentuk bermacam-macam batuan.
3. LaharLahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan
material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng
gunung berapi.
4. Hujan AbuYakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat
terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa
angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu
letusan ini bisa menganggu pernapasan.
5. Awan panasYakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di
dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material
vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas
dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti
kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan
sesak napas.
Peristiwa post-volcanic
adalah peristiwa yang terjadi pada gunung merapi yang
sudah mati atau yang telah meletus.
Gempa Bumi
getaran atau guncangan
yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari
dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi
(lempeng Bumi).
Jenis – jenis gempa bumi:
Berdasarkan Penyebab
• Gempa bumi tektonikGempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat
besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau
bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu
menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik
disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran
lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan
dilepaskan dengan tiba-tiba.
• Gempa bumi tumbukanGempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid
yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
• Gempa bumi runtuhanGempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada
daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat
lokal.
• Gempa bumi buatanGempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu
yang dipukulkan ke permukaan bumi.
• Gempa bumi vulkanik (gunung api)Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa
terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin
tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan
menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya
terasa di sekitar gunung api tersebut.
Terdapat 2 macam gempa yaitu,
a) makroseisme = gempa yang intensitasnya besar dan dapat
diketahui tanpa menggunakan alat perekam.
b) Mikroseisme = gempa yang intensitasnya kecil sekali dan
hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat perekam.
Pembagian Sekala Richter
Diatropisme / Tektonisme / Tektogenesis
1. Tektonisme
proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan
patahan pada struktur tanah di suatu daerah.
Ada 2 macam tektonisme yaitu,
- Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan
turunnya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut
terlihat naik dan daratan menurun.Contoh : Tenggelamnya
Pulau-Pulau
- Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan
naiknya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut
terlihat turun dan daratan menaik. Contoh : Munculnya
Pulau-Pulau Baru
Ciri bentang alam sebagai akibat proses pengikisan dan
pengendapan
1. Pelapukan, Pengikisan dan Erosi
terdapat 3 macam pelapukan yaitu pelapukan fisis atau mekanis,
pelapukan kimiawi dan pelapukan organis.
Ada 4 macam erosi yaitu,
erosi air sungai, erosi air laut, erosi es, dan erosi angina
2. Pengendapan
proses terbawanya material hasil dari pengikisan dan
pelapukan oleh air, angin, atau gletser kedalam suatu wilayah
yang kemudian diendapkan.
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan
1. Klasifikasi Jenis Lahan
Lahan adalah bentang darat mulai dari daerah pantai sampai ke
pedalaman.
Menurut Davis (1996), secara umum ada 5 sistem klasifikasi lahan
basah yaitu,
a) kawasan laut
b) kawasan muara
c) kawasan rawa
d) kawasan danau
e) kawasan sungai
Ciri proses pembentukan tanah di Indonesia
1. PelapukanBatuan yang tersingkap di permukaan bumi akan mengalami
pelapukan tanpa merubah susunan kimianya. Banyak faktor yang
mengakibatkan terjadinya pelapukan. Seperti sinar matahari,
perubahan suhu yang ekstrim, dan hujan. Interaksi antara batuan
dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya pelapukan
kimiawi. Hal ini menyebabkan batuan menjadi tidak stabil dan
rapuh (cracking) sehingga mudah ditumbuhi tumbuhan seperti
lumut.
2. PelunakanSetelah batuan menjadi lapuk, maka air dan udara akan mudah
merembes masuk ke dalam batuan tersebut sehingga terjadi
pelapukan di dalam batuan. Pada tahap ini, calon makhluk hidup
(organic matter) mulai dapat tumbuh di lapisan permukaan batuan
karena sudah terdapat air dan udara yang dapat mendukung
kehidupan. Contohnya adalah lumut. Lumut tersebut dapat
membuat batuan menjadi berlubang sehingga dapat dimasuki oleh
tumbuhan kecil.
3. PenumbuhanPada tahap ini batuan mulai ditumbuhi oleh tumbuhan perintis
seperti rumput dan tumbuhan kecil. Akar tumbuhan tersebut
masuk ke dalam batuan dan perlahan-lahan menghancurkannya.
Ini disebut pelapukan biologis. Air yang membawa asam humus
juga dapat menyebabkan terjadinya pelapukan pada batuan.
Batuan yang hancur tersebut akan menjadi unsur mineral
pembentuk tanah.
4. PenyuburanPada tahap ini batuan yang mengalami pelapukan mulai subur.
Hal ini dikarenakan oleh bahan-bahan organik yang tercampur
dengan batuan. Misalnya dedaunan dan bangkai hewan. Batuan
sudah menjadi tanah yang subur dan dapat ditumbuhi oleh
berbagai jenis tumbuhan.