anatomi fisiologi telinga

14
ANATOMI FISIOLOGI TELINGA A. PENDAHULUAN Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks pendengaran dan keseimbangananatominya juga sangat rumit.Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar. Deteksi awal dan diagnosis akurat gangguan otologik sangat penting.Di antara mereka yang dapat membantu diagnosis dan atau menangani kelainan otologik adalah ahli otolaringologi, pediatrisian, internis, perawat, ahli audiologi, ahli patologi wicara dan pendidik. Perawat yang terlibat dalam spesialisasi otolaringologi, saat ini dapat raemperoleh sertifikat di bidang keperawatan otorinolaringologi leher dan kepala (CORLN= cerificate in otorhinolaringology-head and neck nursing).

Upload: kanzi-alliyan-kristama

Post on 01-Feb-2016

91 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Anatomi

TRANSCRIPT

Page 1: ANATOMI FISIOLOGI TELINGA

ANATOMI FISIOLOGI TELINGA

A. PENDAHULUAN

Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks

pendengaran dan keseimbangananatominya juga sangat rumit.Indera pendengaran

berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan

kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada

kemampuan mendengar.

Deteksi awal dan diagnosis akurat gangguan otologik sangat penting.Di antara

mereka yang dapat membantu diagnosis dan atau menangani kelainan otologik adalah

ahli otolaringologi, pediatrisian, internis, perawat, ahli audiologi, ahli patologi wicara

dan pendidik. Perawat yang terlibat dalam spesialisasi otolaringologi, saat ini dapat

raemperoleh sertifikat di bidang keperawatan otorinolaringologi leher dan kepala

(CORLN= cerificate in otorhinolaringology-head and neck nursing).

Telinga adalah organ pendengaran yang memiliki tiga bagian: telinga luar (bagian

yang kita lihat di sepanjang sisi kepala kita di belakang pelipis), telinga tengah, dan

telinga bagian dalam. Mendengar melibatkan semua bagian telinga serta korteks

pendengaran di otak.Telinga luar membantu mengkonsentrasikan getaran udara pada

gendang telinga dan membuatnya bergetar.Getaran ini diteruskan oleh serangkaian

tulang kecil di telinga tengah ke telinga bagian dalam. Di sana mereka merangsang

serat-serat saraf pendengaran untuk mengirimkan impuls ke otak.

B. Anatomi Sistem Sensori Persepsi Telinga

Page 2: ANATOMI FISIOLOGI TELINGA

1. Anatomi Telinga Luar

a. Aurikula : berfungsi untuk mengumpulkan getaran udara, bentuknya berupa

lempeng tulang rawan yang elastic dan tipis yang ditutupi kulit, memiliki otot

3

Page 3: ANATOMI FISIOLOGI TELINGA

intrinsic dan ekstrinsik, serta dipersarafi oleh nervus fasialis. Seluruh permukaan

diliputi kulit tipis dengan lapisan subkutis pada permukaan anterolateral, serta

ditemukan rambut kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.

b. Meatus akustikus eksterna : tabung berkelok-kelok yang terbentang antara aurikula

dan membrane timpati, berfungsi menghantarkan gelombang suara dari aurikula ke

membrane timpani dengan panjang sekitar 2,5 cm.

Pada bagian luar banyak ditemukan rambut yang berhubungan dengan kelenjar

sebasea, sedangkan dalam liang ditemukan serumen berwarna coklat yang berfungsi

sebagai pelindung. Serumen merupakan modifikasi kelenjar keringat bergabung

dengan kelenjar sebasea yang bermuara langsung ke permukaan kulit.

2. Anatomi Telinga Tengah (kavum timpani)

Telinga tengah (kavum timpani) adalah ruang berisi udara dalam pars peterosa

ossis temporalis yang dilapisi oleh membrane mukosa, didalamnya terdapat tulang-

tulang pendengaran yang berfungsi meneruskan getaran membrane timpani ke telinga

dalam. Atap kavum timpani dibentuk oleh lempeng tulang tipis yang dinamakan

teg,mentum timpani, merupakan bagian dari pars petrosa ossis temporalis yang

memisahkan kavum timpani dari meninges dan lobus temporalis dalam fossa kranii

media.

a. Membrane timpani : adalah membrane fibrosa tipis yang berwarna kelabu.

Permukaan luar ditutupi epitel berlapis gepeng, sedangkan permukaan dalam oleh

epitel silindris, terpasang secara serong menghadap ke bawah, depan, dan lateral.

Membrane timpani berbentuk bulat dengan garis tengah sekitar 1 cm, pinggirnya

4

Page 4: ANATOMI FISIOLOGI TELINGA

menebal tertanam ke dalam alur sisi tulang yang disebut sulkus tympani.

Membrane timpani sangat peka terhadap nyeri dan permukaan luarnya dipersarafi

oleh nervus auditorius.

b. Osikula auditus : terdiri atas malleus, incus, dan stapes. Maleus dan incus berputar

pada sumbu anterior posterior yang berjalan melalui :

1) Ligamentum yang menghubungkan prosesus anterior malleus dengan dinding

anterior kavum timpani

2) Prosesus anterior malleus dengan prosesus brevis inkudis

3) Ligamentum yang menghubungkan prosesus brevis inkudis dengan dinding

posterior kavum timpani

Selama penghantaran getaran dari membrane timpani ke perilimf melalui

osikula mengalami pembesaran dengan 1,3:1 dan luas membrane timpani + 17 kali

lebih besar dari luas basis stapes yang berakibat tekanan efektif pada perilimf

meningkat menjadi 22:1.

c. Tuba auditiva : bagian ini meluas dari dinding anterior kavum timpani ke bawah,

depan dan medial sampai ke nasofaring. Bagian 1/3 posterior terdiri atas tulang

dan 2/3 anterior tulang rawan. Berhubungan dengan nasofaring setelah berjalan

diatas muskulus kontriktor faring superior. Tuba auditiva berfungsi membuat

seimbang tekanan udara dalam kavum timpani dan nasofaring.

d. Antrum Mastoideum : bagian ini terletak dibelakang kavum timpani dalam pars

petrosa ossis temporalis bentuknya bundar dengan garis tengah 1 cm. dinding

anterior berhubungan dengan kavum timpani dan dinding posterior memisahkan

antrum dari sinus sigmoideum dan serebellum.

e. Sellulae mastoidea : prosesus mastoideus mulai berkembang pada tahun kedua

kehidupan. Sellulae mastoid adalah suatu rongga yang berhubungan dalam

prossesus mastoid, berhubungan dengan antrum dan kavum timpani sebelah

atasnya, serta dilapisi membrane mukosa.

3. Anatomi Telinga Dalam

5

Page 5: ANATOMI FISIOLOGI TELINGA

Suatu system saluran dan rongga didalam pars petrosum tulang temporalis,

didalmnya terdapat labirin membranosa yang merupakan suatu rangkaian saluran dan

rongga-rongga, labirin membranosa berisi cairan endolimf, dinding labirin mempunyai

membranosa yang memisahkan endolimf dengan perilimf. Labirin terletak dalam pars

petrosa ossis temporalis, medial terhadap telinga tengah terdiri atas bagian-bagian

berikut :

a. Labirintus osseus (labyrinthus osseus) : terdiri atas vestibulum, semisirkularis dan

koklea. Ketiganya merupakan rongga-rongga yang terletak dalam substansi tulang

padat terstruktur, dilapisi endosteum dan berisi cairan bening (perilimf) yang

terletak dalam labirintus membraneus.

1) Vestibulum : bagian pusat labirintus osseus pada dinding lateral terdapat

fenestra vestibule yang ditutup oleh basis stapedis dan fenestra koklea. Dalam

vestibulum terdapat sakulus dan utrikulus labirintus mambranaseus.

2) Kanalis semisirkularis : bermuara pada bagian posterior vestibulum, terdiri atas

tiga kanalis, yaitu kanalis superior, posterior dan lateralis. Tiap kanalis melebar

pada salah satu ujungnya yang disebut ampula dan ketiganya bermuara ke

dalam vestibulum melalui lima lubang. Dalam setiap kanalis terdapat duktus

semi sirkularis.

6

Page 6: ANATOMI FISIOLOGI TELINGA

3) Koklea : bermuara pada bagian anterior vestibulum, puncaknya menghadap ke

anterolateral dan basisnya ke posteromedial. Perilimf dalam skala vestibule

dipisahkan dari kavum timpani oleh basis stapedis dan ligamentum anulare

pada fenestra vestibuli, sedangkan perilimf dalam skala tympani dipisahkan

dari kavum timpani oleh membrane timpani sekunder pada fenestra koklea.

Pada pertemuan antara lamina spiralis tulang dengan mediolus terdapat

ganglion spiralis yang sebagian besar diliputi tulang bagian bawah dan menyatu

dengan membrane basilaris melintasi duktus koklearis dan melekat pada

ligamentum basilaris.

Membrane basilaris : dibentuk oleh lapisan serat-serat kolagen, permukaan

bawah yang menghadap skala timpani diliputi oleh jaringan skala fibrosa yang

mengandung pembuluh darah.

Membrane vestibularis : adalah suatu lembaran jaringan ikat tipis,diliputi pada

permukaan atas vestibular oleh pelapis rongga perilimf yaitu jaringan epitel selapis

gepeng yang terdiri atas sel mesenkim.

Duktus koklearis : duktus ini mengandung pigmen, bentuknya lebih tinggi dan

tidak beraturan, dibawahnya terdapat jaringan ikat yang banyak mengandung

kapiller yang disebut stria vaskularis. Duktus koklearis merupakan tempat sekresi

endolimf dan termasuk organ korti.

b. Labirintus membranosus : terdapat dalam labirintus osseus. Struktur ini berisi

endolimf dan dikelilingi oleh perilimf, terdiri atas utrikulus dan sakulus yang

terdapat dalam vestibulum terdiri atas duktus semi sirkularis, didalam kanalis

sirkularis dan duktus kokhlearis, struktur ini saling berhubungan dengan bebas.

Labirintus membranosus merupakan suatu system yang terdiri atas bagian-bagian

yang saling berhubungan dilapisi epitel dan mengandung endolimf. Dinding

labirintus membranosus melekat pada periosteum yang melapisi labirin tulang oleh

perilimf.

1) Utrikulus : bagian yang terbesar terdiri atas dua buah sakus yang mempunyai

hubungan tidak langsung dengan sakulus dan duktus endolimfatikus (ductus

endolymphaticus) melalui ductus utrikulosakularis (ductus utriculosaccularis).

2) Sakulus : bentuknya bulat berhubungan dengan utrikulus dan bergabung

dengan duktus utrikulosakularis berlanjut dan berakhir pada kantong buntu

7

Page 7: ANATOMI FISIOLOGI TELINGA

kecil yaitu sakus endolimfatikus yang tereltak dibawah durameter pada

permukaan posterior pars petrosa ossis temporalis.

Utrikulus dan sakulus mempunyai dinding dengan lapisan jaringan ikat halus

yang mengadung sejumlah fibroblast dan melanosit, macula utrikulus dinding

lateral berbentuk ovoid.Pada permukaan macula terdapat suatu lapisan gelatin

disebut membrane otolik.Membrane ini mengandung badan Kristal kecil yang

terdiri atas kalsium karbonat dan protein.Perubahan posisi kepala mengakibatkan

perubahan dalam tekanan atau tegangan membrane otolik akibatnya terjadi

rangsangan pada sel rambut.Rangsangan ini diterima oleh badan akhir saraf yang

terletak pada sel-sel rambut.

c. Duktus semisirkularis : meskipun diameternya jauh lebih kecil dari kanalis semi

sirkularis tetapi memiliki konfigurasi yang sama. Ketiganya tersusun tegak lurus

satu terhadap yang lainnya. Bila kepala digerakkan lebih cepat atau lebih lambat

maka kecepatan gerakan endolimf dalam duktus semisirkularis akan berubah

terhadap dinding duktus semisirkularis. Perubahan ini dideteksi oleh reseptor

sensoris dalam ampula duktus semisirkularis.

Sebuah Krista ditemukan dalam setiap ampula menyilang sumbu panjang

saluran yang dibentuk saluran penyokong seperti sel rambut pada macula,

mikrovili, stereosilia, dan linosilia yang terbenam dalam suatu massa gelatinosa

yang disebut kupula. Krista ampularis dan sel rambut dirangsang oleh geralan

endolimf akibat percepatan sudut kepala.Gerakan endolimf mengakibatkan

tergeraknya stereosilia dan kinosilia. Dalam macula, sel-sel rambut juga akan

terangsang, tetapi perubahan posisi kepala dalam ruang mengakibatkan suatu

peningkatan atau penurunan tekanan pada sel-sel rambut oleh membrane otolik.

d. Duktus kokhlearis : berbentuk segitiga pada potongan melintang dan berhubungan

dengan sakulus melalui duktus reuniens. Epitel yang terletak diatas lamina

bassilaris membentuk organ korti (spiralis) dan mempunyai reseptor-reseptor

sensoris untuk mendengar. Epitel lapis duktus koklearis mengandung pigmen,

bentuknya lebih tinggi dan tidak beraturan, dibawahnya terdapat jaringan ikat

mengadung banyak kapiler disebut stria vaskularis dan merupakan sekresi

endolimf.

e. Organ korti : terdiri atas sel penyokong yang berjalan sepanjang koklea berbentuk

kerucut ramping. Bagian yang lebar mengandung init disebut apeks masuk

8

Page 8: ANATOMI FISIOLOGI TELINGA

kedalam permukaan bawah kepala sel tiang dalam. Sel rambut organ korti terletak

dalam basis yang melebar, mengandung 50-60 sel rambut stereosilia dan bagian

apical sel rambutnya tanpa kinosila. Permukaan organ korti diliputi oleh suatu

lembaran gelatinosa yang terdiri atas substansi dasar homogen yang mengandung

serat yang menyebar diatas sel rambut.

f. Ganglion spiral : merupakan neuron bipolar cabang dari sentral akson, bermielin

membentuk nervus akustikus. Cabang perifer (dendrite) yang bermielin akan

berjalan dalam saluran-saluran pada tulang yang mengitari ganglion. Gelombang

punyi dikonduksi dari perilimf dalam skala vestibule ke endolimf dalam duktus

koklearis, dengan cara tertentu memengaruhi sel-sel rambut. Nervus akustikus

mempunyai bagian vestibularis untuk asupan dari bagian labirin dan beberapa

serat yang bergabung dengan nervus koklearis.

C. Fisiologi Pendengaran

Telinga luar menangkap gelombang bunyi lalu diubah menjadi getaran-getaran

oleh membrane timpani.Getaran ini diteruskan oleh rangkaian tulang pendengaran

dalam telinga tengah ke perilimf dalam vestibulum hingga meimbulkan gelombang

tekanan dalam perilimf dan pergerakan cairan dalam skala vestibule dan skala

timpani.Membrane timpani pada tingkap bulat bergerak bebas sebagai katup

pengaman dalam pergerakan cairan ini, yang juga menggerakkan duktus koklearis dan

membrane basiliarisnya.Membrane basilaris pada basis koklea peka terhadap bunyi

berfrekuensi tinggi, sedangkan bunyi berfrekuensi rendah lebih diterima pada bagian

lain dari duktus koklearis.

D. Keseimbangan

Nervus vestibularis yang tersebar hingga kanalis semisirkularis, mengantarkan

impuls-impuls menuju ke otak. Impuls-impuls itu dibangkitkan dalam kanal-kanal

tadi, karena adanya perubahan kedudukan cairan dalam kanal atau saluran-saluran itu.

Hal ini mempunyai hubungan erat dengan kesadaran kedudukan kepala terhadap

badan. Apabila seseorang didorong ke arah satu sisi, maka kepala orang itu cenderung

untuk miring kea rah lain (berlawanan dengan arah badan yang didorong) guna

mempertahankan keseimbangan, berat badan diatur, posisi berdiri dipertahankan dan

jatuhnya badan dapat dihindarkan. Perubahan kedudukan cairan dalam saluran

9

Page 9: ANATOMI FISIOLOGI TELINGA

semisirkuler inilah yang merangsang impuls, yang segera dijawab badan berupa gerak

refleks, guna memindahkan berat badan serta mempertahankan keseimbangan.

10