analisis sistem informasi akuntansi penggajian pada badan
TRANSCRIPT
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA
BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
(BUMDes-LKM) DI KABUPATEN SUMBAWA
SKRIPSI
ARSYIH ANGGRIYUNI
13.01.032.003
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2017
ii
iii
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA
BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
(BUMDes-LKM) DI KABUPATEN SUMBAWA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar SarjanaProgram Studi
Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa
ARSYIH ANGGRIYUNI
13.01.032.003
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2017
iv
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi ini disusun oleh
Arsyih Anggriyuni
NIM 13.01.032.003
telah diperiksa dan disetujui untuk di uji
Sumbawa, 11 Agustus 2017
Pembimbing I : Denny Hambali, S.E., M. Acc. Akt.
NIDN. 0827018402
...............................
Pembimbing II : Didi Suwardi, M.Sc.
NIDN. 0825088501
..............................
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi,
Mujibur Rahmat, S.E., M. Acc., Akt.
NIDN. 0810058701
v
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini disusun oleh
Arsyih Anggriyuni
NIM 13.01.032.003
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi
Tanggal 11 Agustus 2017
Susunan Dewan Penguji:
Ketua : Denny Hambali, S.E., M. Acc. Akt
NIDN. 0827018402
(.............................................)
Anggota : Didi Suwardi, M.Sc.
NIDN. 0825088501
(.............................................)
Anggota : Aprialdy, S.E., M.M.
NIDN.0825048701
(..............................................)
Anggota : Mujibur Rahmat, S.E., M.Acc.Akt.
NIDN. 0810058701
(..............................................)
Mengetahui, Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
Mujibur Rahmat, S.E., M. Acc. Akt
NIDN. 0810058701
Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis
Abdul Hadi Ilman, M.P.P.
NIDN. 0830088701
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Arsyih Anggriyuni
NIM : 13.01.032.003
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar tulisan saya,
kecuali kutipan atau ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila di
kemudian hari terbuki atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil plagiasi, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sumbawa, 16 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Arsyih Anggriyuni
NIM. 13.01.032.003
vii
MOTTO
“..........Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau sudah selesai
(mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu.”
( QS. Al-Insyirah: 6-8 )
“Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan, istiqomah dalam
menghadapi cobaan.
YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH............................”
( TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid )
viii
ABSTRAK
Anggriyuni, Arsyih. 2017. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pada Badan
Usaha Milik Desa Lembaga Keuangan Mikro (BUMDes LKM) diKabupaten
Sumbawa. Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Teknologi Sumbawa. Pembimbing. (I) Syuhriatul Walidaini, (II)
Didi Suwardi, M.Sc.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan menyarankan
penerapan sistem informasi akuntansi penggajian pada BUMDes-LKM . Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 3 BUMDes LKM yang berada di Kabupaten Sumbawa yaitu
BUMDes LKM Sabedo, Berare, dan Sukamaju. Metode pengambilan sample yang
digunakan adalah purposive sampling dimana pengambilan sample dilakukan
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Metode pengumpulan data yaitu dengan penelitian
kepustakaan, observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah Penerapan sistem
informasi akuntansi penggajian oleh BUMDes-LKM belum cukup efektif karena adanya
perangkapan tugas atau jabatan yang di lakukan oleh karyawan, seperti satu karyawan
yang menjadi bendahara dan merangkap menjadi kasir. Serta dalam sistem informasi
akuntansi penggajian pada BUMDes-LKM belum memenuhi unsur-unsur pengendalian
internal karena sistemnya masih sederhana dan belum memadai.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
ix
ABSTRACT
Anggriyuni, Arsyih. 2017. Payroll Accounting Information System Analysis at
Village Owned Enterprise Micro Financial Institution (BUMDes LKM) in
Sumbawa Regency. Thesis, Accounting Study Program, Faculty of
Economics and Business, Sumbawa University of Technology. Advisor. (I)
Syuhriatul Walidaini, (II) Didi Suwardi, M.Sc.
This study aims to know, analyze, and suggest the implementation of payroll
accounting information system on BUMDes-LKM. The method used in this
research is descriptive analysis method. Samples used in this study are 3
BUMDes MFIs located in Sumbawa regency ie BUMDes LKM Sabedo, Berare,
and Sukamaju. Sampling method used is purposive sampling where sampling is
done based on certain criteria. Methods of data collection is by library research,
observation and interviews. The result of this research is the implementation of
payroll accounting information system by BUMDes-LKM not yet effective enough
because of the duty or job occupation done by employees, such as one employee
who become treasurer and concurrently become cashier. And in the payroll
accounting information system at BUMDes-LKM has not fulfilled the elements of
internal controls because the system is still simple and inadequate.
Keywords: Payroll Accounting Information System
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan
judul : “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pada Badan Usaha
Milik Desa Lembaga Keuangan Mikro (BUMDes-LKM) di Kabupaten
Sumbawa”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam
meraih Sarjana Akuntansi Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Teknologi Sumbawa.
Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari
kendala. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak dapat
terselesaikan tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun
materil. Oleh karena itu, penulisingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telahmembantu dalam penyusunan skripsi ini terutama pada:
Kendala tersebut dapat penulis atasi berkat adanya bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia_Nya serta Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa umat manusia ke zaman yang penuh akan cahaya
ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan
tepat waktu.
2. Bapak Abdul Hakim HD dan Ibu Rahmawati yang selalu mendo’akan dan
tanpa bosan mendorong dan mencoba mengerti putrinya ” yang satu ini”.
Semoga ini semua dapat menjadi bukti bahwa usaha tersebut tidak sia-sia.
3. Ibu Syuhriatul Walidaini dan Bapak Didi Suwardi,M.Sc. selaku dosen
pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran dalam
membimbing dan mengarahkan penulis guna menyelesaikan skripsi ini.
4. BapakAgus Salam,S.E. dan Bapak Mujibur Rahmat,S.E.,M.Acc.,Akt. selaku
dosen penguji.
xi
5. Bapak Mujibur Rahmat,S.E.,M.Acc.,Akt. Selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Teknologi Sumbawa.
6. Bapak Abdul Hadi Ilman, MPP. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Teknologi Sumbawa.
7. Bapak Nursyamsyu, SE dan Bapak Irwin Fahmi, SE. Selaku Konsultan Badan
Usaha Milik Desa Lembaga Keuangan Mikro (BUMDes LKM) di Bappeda
Kabupaten Sumbawa yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran
dalam membimbing dan mengarahkan penulis guna menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat terbaik, Detha, Rara atas acungan jari kelingking dan janji
untuk menjadi sahabat selamanya serta teman-teman yang selalu bersedia
direpotkan, berbagi pikiran dan pendapat selama penyelesaian skripsi
ini.Selain ilmu, gelar dan pengalaman, kalianlah hal terbaik yang penulis
dapatkan semasa kuliah ini serta teman-teman yang selalu bersedia direpotkan,
berbagi pikiran dan pendapat selama penyelesaian skripsi ini.
9. Buat Ivan Ramdanu Akbar yang selalu menemani dan menyemangati dalam
penyelesaian skripsi ini.
10. Pemerintah Desa Sabedo, Berare, dan Sukamaju yang telah bersedia
memberikan izin melakukan penelitian memberikan data dan informasi
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Sumbawa Besar, 16Juli 2017
Arsyih Anggriyuni
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .............................................................................................i
LEMBAR LOGO .................................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................iv
A. Lembar Persetujuan Pembimbing ...............................................................iv
B. Lembar Persetujuan dan Pengesahan ........................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..............................................................vi
MOTTO ................................................................................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6
BAB II STUDI LITERATUR .................................................................................. 7
A. Tinjauan Teoritis ............................................................................................ 7
1. Sistem ....................................................................................................... 7
2. Informasi .................................................................................................. 8
3. Sistem Informasi Akuntansi ................................................................... 10
4. Gaji ................................................................................................................. 24
5. Pengendalian Internal ................................................................................... 27
B. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 38
A. Objek Penelitian ........................................................................................... 38
xiii
B. Kerangka Konseptual ................................................................................... 38
C. Desain Penelitian .......................................................................................... 38
1. Populasi .................................................................................................. 38
2. Sampel ................................................................................................... 39
3. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 39
4. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 40
5. Metode Analisa Data ............................................................................. 41
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 42
A. Sejarah BUMDes-LKM ............................................................................... 42
B. Struktur Organisasi BUMDes-LKM .................................................................. 44
C. Pembahasan dan Hasil Analisis ......................................................................... 49
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 62
A. Kesimpulan ................................................................................................... 62
B. Saran ............................................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 64
LAMPIRAN ........................................................................................................... 68
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Keuangan BUMDes-LKM Di Kabupaten Sumbawa
Periode Desember 2014-2016 ................................................................. 3
Tabel 2.1 Simbol Dasar pada SIA .......................................................................... 19
Tabel 2.2 Simbol Input/Output pada SIA .............................................................. 20
Tabel 2.3 Simbol Proses Khusus dan Tambahan pada SIA ................................... 22
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 35
Tabel 4.1 Alur Flowcart Sistem Penggajian BUMDes-LKM ................................ 55
Tabel 4.2 Alur Flowcart Sistem Penggajian BUMDes-LKM yang diusulkan ...... 59
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1Kerangka Konseptual .......................................................................... 38
Gambar 4.1 Struktur Organisasi............................................................................. 44
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perkembangan Keuangan BUMDes-LKM di Kabupaten Sumbawa
periode Desember 2014 ......................................................................... 68
Lampiran 2. Perkembangan Keuangan BUMDes-LKM di Kabupaten Sumbawa
periode Desember 2015 ......................................................................... 69
Lampiran 3. Perkembangan Keuangan BUMDes-LKM di Kabupaten Sumbawa
periode Desember 2016 ......................................................................... 70
Lampiran 4. Contoh Daftar Hadir Karyawan ........................................................ 71
Lampiran 5. Contoh Daftar Gaji Karyawan ........................................................... 72
Lampiran 6. Riwayat hidup .................................................................................... 73
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah sebuah perusahaan
yang dikelola oleh masyarakat desa, yang kepengurusanya terpisah dari
pemerintah desa. BUMDes dibentuk untuk menggali potensi wirausaha
yang ada di desa tersebut. Dengan dikelola oleh warga masyarakat yang
mempunyai jiwa wirausaha, diharapkan BUMDes nantinya akan
menghasilkan pendapatan asli desa yang diperoleh dari hasil perputaran
usaha yang dikelola oleh BUMDes tersebut (Robin Gita Mandira Dkk :
2014).
Badan Usaha Milik Desa Lembaga Keuangan Mikro adalah
lembaga yang merupakan bentuk simpan pinjam. Dengan pendirian
BUMDes maka pembangunan desa bisa ditingkatkan melalui
pengembangan potensi perekonomian desa dan menjadi wadah bersama
masyarakat pedesaan dalam membangun diri dan lingkungannya secara
mandiri dan partisipatif, yang mencakup pembangunan infrastruktur
pedesaan serta pengembangan usaha ekonomi produktif di perdesaan dan
prioritas utama pendirian BUMDes ini adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat miskin sehingga Rumah Tangga Miskin (RTM)
di desa bisa terbantu dengan adanya BUMDes ini, serta meningkatkan
peran desa sebagai basis pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan
2
pendapatan asli desa dalam rangka meningkatkan kemampuan pemerintah
desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.(Robin Gita
Mandira Dkk : 2014).
Pendirian BUMDes dilandasi oleh UU No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa. Dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Bab VII
Bagian Kelima mengenai BUMDes disebutkan bahwa lembaga ini
berbadan hukum.
Lembaga jasa finansial berupa Lembaga Keuangan Mikro(LKM)
sangat di perlukan untuk mendukung kegiatan pembangunan operasional
ekonomi pedesaan utamanya sebagai lembaga untuk fasilitasi jasa
pembiayaan usaha tani. Hal itu fakta hampir sebagian besar petani
menghadapi permasalahan adopsi teknologi karena lemah dalam
permodalan. Disisi lain lembaga perbankan sering tidak bias diakses oleh
petani karena berbagai faktor. Pada pengalaman BUMDes-LKM di
Sumbawa, menunjukkan jangkauan layanannya sampai 1.364
debitur/nasabah dari total KK di 10 Desa yakni 8.183 KK. Jangkauan
layanan debitur ini sebanyak 14% dari total KK di 10 Desa tersebut
berlangsung selama 3 tahun terakhir ini. Ada beberapa jumlah BUMDes-
LKM sebagai berikut:
3
Table 1.1
Perkembangan Keuangan BUMDes-LKM di Kab. Sumbawa
Periode Desember 2014-2016
Tahun Modal Jumlah Asset Jumlah
KYD/OS
Tab &
Deposito
Debitur Pendapatan
2014
2015
2016
300.382.100
354.169.800
422.033.200
250.261.300
718.223.900
847.077.200
198.350.600
561.325.600
674.024.700
188.925.200
236.053.400
224.960.100
175.100
179.700
201.500
160.735.900
175.731.000
222.082.800
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dan Amir
Abadi Yusuf, sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya,
seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya kedalam informasi.Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah seperangkat
organisasi yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan informasi yang
berguna baik untuk pihak intern maupun ekstern yang diperoleh dari
pengumpulan dan pemrosesan data yang digunakan sebagai pengambilan
keputusan serta merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan
peralatan yang memproses data transaksi, keuangan dan data lain ke dalam
informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan
mengoperasikan bisnis.
Pada beberapa Badan Usaha Milik Desa Lembaga Keuangan
Mikro (BUMDes-LKM) sistem informasi akuntansi yang diterapkan tidak
4
memadai dan kurang maksimal sehingga dapat memperlambat kegiataan
operasionalnya. Dari beberapa BUMDes-LKM yang telah saya kunjungi
sistem penggajian yang di terapkan sangat sederhana dan manual.Jadi
Sistem informasi akuntansi penggajian pada BUMDes-LKM di Kabupaten
Sumbawa sangatsederhana yaitu dengan sistem penggajian yang kurang
memadai untuk dijalankan dan belum sempurna untuk di terapkan. Banyak
tugas karyawan yang dijalankan tidak sesuai kemampuan dan fungsinya
masing-masing karena adanya karyawan yang tugasnya merangkap jadi
dua seperti bendahara yang juga menjadi kasir.
Sistem informasi akuntansi penggajian BUMDes-LKM di
Kabupaten Sumbawa yang seharusnya dilakukan yaitu dimana masing-
masing karyawan harus menjalankan tugasnya agar tidak terjadi kesalahan
dan dapatmenjalankan suatu sistem yang memadai agar sesuai dan mudah
untuk dipahami/diterapkan.Sistem penggajian manual yang digunakan saat
ini kurang memberikan informasi secara tepat dan akurat dibandingkan
dengan sistem informasi penggajian terkomputerisasi yang baru akan
dirancang penggunaannya, seiring dengan perkembangan zaman. Sistem
penggajian manual merupakan aktivitas proses data dan transaksi yang
dilakukan perusahaan secara manual untuk memenuhi kebutuhan
pengguna informasi yang dibutuhkan untuk melakukan perencanaan,
pengendalian, dan menjalankan bisnis. Sistem penggajian komputerisasi
yang disusun serta diterapkan secara benar, akan dapat menyajikan data
yang benar dan tepat pada waktunya. Sistem informasi dalam penggajian
5
menggambarkan atau mendeskripsikan sistem pencatatan yang
terkomputerisasi ke pencatatan yang berupa bagan alur flowchart.
Perusahaan harus menggunakan sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan yang tepat, secara efektif dan efisien. Pengawasan internal
yang baik dan memadai sangat diperlukan sesuai dengan perkembangan
zaman dan juga perkembangan dunia usaha. (Dradjat fitriansyah
kurniawan : 2012)
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan meneliti
tentang “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada
BUMDes LKM”. Alasan meneliti dan pembanding dengan penelitian
yang lain yaitu penelitian ini dilakukan di BUMDes-LKM Kabupaten
Sumbawa. Di Kabupaten Sumbawa sendiri beberapa tahun belakangan ini
BUMDes-LKM mengalami perkembangan. Hal tersebutlah yang menjadi
kelebihan penelitian ini disbanding penelitian-penelitian terdahulu yaitu
pada objeknya.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka dapat di identifikasi rumusan masalahnya
adalah bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penggajian yang
diterapkan pada BUMDes LKM?
C. Tujuan Penelitian
6
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan menyarankan
penerapan sistem informasi akuntansi penggajian pada BUMDes LKM.
D. Manfaat Penelitian
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu
akuntansi sehingga bermanfaat untuk penulis sendiri, maupun bagi para
pembaca atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.
1. Bagi BUMDes, agar sistem informasi akuntansi penggajiannya
menjadi maksimal dan sesuai standar yang berlaku.
2. Bagi Akademis/Universitas, sebagai pengenalan untuk mata kuliah
sistem informasi akuntansi.
3. Bagi Pemda, sebagai bahan untuk memonitoring atau mengawasi
BUMDes yang ada di wilayah Kabupaten Sumbawa.
7
BAB II
STUDI LITERATUR
A. Sistem
Menurut (Muhammad Ibnu Naufal,2011) Sistem merupakan
sarana yang sangat penting dan bermanfaat bagi perusahaan , karena
sistem dapat memberikan informasi kepada manajemen perusahaan agar
dapat mengalokasikan berbagai sumber daya perusahaan secara efektif dan
efisien.
Menurut Wing Wahayu Wirnano (2006 : 3) “Sistem (system)
adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai
tujuan tertentu”. Dari definisi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kelompok yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang membentuk
serangkaian komponen dan mencapai tujuan tertentu.
Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011 : 3) “Sistem
(system) adalahserangkaian bagian yangsaling tergantung dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan tertentu” . Menurut James (2011 : 6) “Sistem
(system) adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem
yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”.
Menurut (Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart,2016)
Sistem(system) adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling
terkait dan berintraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem
8
terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih
besar.
Setiap subsistem didesain untuk mencapai satu atau lebih tujuan
organisasi. Perubahan dalam subsistem tidak bisa di buat tanpa
mempertimbangkan dampak subsistem lain dan pada sistem secara
keseluruhan.
Data adalah fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses oleh
sistem informasi. Dalam bisnis perlu mengumpulkan beberapa jenis data,
seperti aktifitas dalam menempatkan sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas tersebut, dan orang yang berpartisipasi dalam aktivitas.
B. Informasi
Menurut (Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart,2016)
Informasi (information) adalah data yang telah dikelolah dan di proses untuk
memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.
Sebagaiman perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai
kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.
Kelebihan informasi terjadi ketika batasan tersebut terlewati,
mengakibatkan penurunan kualitas dalam pengambilan keputusan dan
meningkatkan biaya penyediaan informasi. Perancangan sistem informasi
menggunakan teknologi informasi (TI) untuk membantu pengambilan
keputusan menyaring dan meringkas informasi secara efektif.
Menurut (Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart,2016) Nilai
informasi (value of information) adalah keuntungan yang dihasilkan oleh
9
informasi dikurangi dengan biaya yang akan memproduksinya. Keuntungan
informasi meliputi berkurangnya ketidakpastian, peningkatan pengambilan
keputusan, dan meningkatkan kemampuan untuk merencanakan dan
menjadwalkan aktivitas. Biaya ini mencakup waktu dan sumber daya yang
dihabiskan untuk menghasilkan dan mendistribusikan informasi. Biaya
informasi dan keuntungan menjadi sulit untuk diukur dan sulit untuk
ditentukan nilai informasinya sebelum dilakukan proses produksi dan
pemanfaatan. Nilai informasi yang diharapkan sebaiknya dihitung secara
efektif sehingga biaya untuk mendapatkan informasi tersebut tidak melebihi
keuntungannya.
Definisi informasi menurut Krismiaji (2005:15) dalam buku yang
berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa “informasi adalah
data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.
Informasi harus dibedakan dari data, “data terdiri dari fakta-fakta dan
angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.Sedangkan
informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti”,
menurut Raymond Mc.Leod (2001:18). “Informasi adalah data yang berguna
yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan yang tepat,” George H.Bodhar(2003:1).
Menurut tiga definisi yang diterangkan oleh para ahli tersebut bahwa
informasi adalah hasil dari data yang diolah sehingga dapat memberikan
manfaat yang lebih berguna bagi yang menerimanya.
10
C. Sistem Informasi Akuntansi
1. PengertianAkuntansi
Menurut Wing Wahayu Winarno (2006 : 1-8) “Akuntansi
(accounting) adalah proses mencatat dan mengolah data transaksi dan
menyajikan informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan
berkepentingan.
Menurut Afriyanto (2007 : 4) “Akuntansi (accounting) merupakan
Suatu proses pencatatan penggolongan, peringkasan, pengkhtisaran, dan
penyajian laporan keuangan perusahaan yang berguna bagi pemakai
dalam rangka mengambil keputusan”.
Menurut (Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart,2016)
Akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan dan penyimpanan
data serta proses pengembangan, pengukuran dan komunikasi informasi.
Berdasarkan definisi tersebut, akuntansi adalah sistem informasi karena
sistem informasi akuntansi mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan
memproses akuntansi dan data lain untuk menghasilkan informasi bagi
pembuat keputusan.
Akuntansi adalah system informasi yang mengukur aktivitas bisnis,
memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada para penggambil keputusan.(Horngern and Harison,2007).
2. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2008 : 3) “Sistem Akuntansi (Accounting
System) adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
11
dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan”. Berdasarkan pengertian tersebut maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah metode dan catatan
yang ditetapkan untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan,
menganalisis, mencatat yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi akuntansi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen perusahaan.
Menurut Mulyadi (2008 : 19) tujuan umum pengembangan sistem
akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan
baru di dirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang
berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada. Adanya sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat
memenuhi kebutuhan manjemen, baik dalam hal mutu, ketepatan
penyajian maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan
internal. Merupakan alat pertanggung jawaban kekayaan suatu
organisasi. Pengembangan sistem akuntansi sering kali
ditunjukkanuntuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan
12
organisasi sehingga pertanggungjawaban terhadap penggunaan
kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut (Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart,2016)
Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan,
mencatat, menyimpan dan mengelolah data untuk menghasilkan
informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang prosedur
dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi
serta pengendalian internal dan ukuran keamanan.
Sistem informasi akuntansi(SIA) dapat menjadi sistem manual
pensil dan kertas, sistem kompleks yang menggunakan teknologi
informasi(TI) terbaru atau sesuatu diantara keduanya. Terlepas dari
pendekatan yang di ambil prosesnya sama. SIA harus mengumpulkan,
memasukkan, memproses, menyimpan dan melaporkan data dan
informasi. Kertas dan pensil atau perangkat keras dan perangkat lunak
komputer adalah alat yang digunakan untuk menghasilkn informasi.
Bodnar dan Hopwood (2012:1) mengatakan sistem informasi
akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan,
yang dirancang untuk mengubah/mendesain data keuangan dan data lain
ke dalam informasi.
13
Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses
data transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis (Krismiaji,
2010:4).
Dengan demikian maka sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang memproses
data transaksi, keuangan dan data lain ke dalam informasi yang
bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan
bisnis.
Definisi menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin“SIA
adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan
informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan
bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan (secara prinsip
adalah manajemen).”
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dan Amir
Abadi Yusuf, sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya,
seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya kedalam informasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi adalah seperangkat organisasi yang mempunyai tujuan untuk
menghasilkan informasi yang berguna baik untuk pihak intern maupun
14
ekstern yang diperoleh dari pengumpulan dan pemrosesan data yang
digunakan sebagai pengambilan keputusan.
Teknik sistem dan dokumentasi dalam SIA merupakan Alat yang
digunakan dalam analisis, desain dan dokumentasi serta memahami
kaitan antar-subsitem.Teknik sistem ini biasanya berupa
diagaram.Flowchart merupakan teknik sistem yang paling sering
digunakan dan diagram simbol yang menunjukan arus data dan tahapan
operasi dalam sebuah sistem.
4. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi (Marshall B.Romney (2003:3)) adalah :
a. Untuk menyediakan informasi yang lebih berkualitas dengan kata
lain untuk meningkatkan sistem pengendalian intern.
b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen.
c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk aset-aset
organisasi, termasuk data organisasi untuk memastikan bahwa data
tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Tujuan utama dari SIA adalah mencatat, memproses, menyimpan,
meringkas,dan mengkomunikasikan informasi atas suatu organisasi dan
sistem informasi akuntansi yaitu untuk menyediakan informasi bagi
pengelola kegiatan usaha, untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan
oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian
maupun struktur informasi, untuk memperbaiki pengendalian akuntansi
15
dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan
(reability) informasi akuntansi, untuk menyediakan catatan lengkap
mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan
dan untuk mengurangi biaya kerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
5. Komponen Sistem Akuntansi
Menurut (Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart,2016) SIA
bisa dan mampu menjadi sistem informasi utama organisasi dan
menyediakan informasi bagi pengguna yang dibutuhkan untuk
menjalankan pekerjaan mereka.
Ada enem(6) komponen dari SIA yaitu sebagai berikut:
a. Orang yang menggunakan sistem
b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data
c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya
d. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelolah data
e. Infrastruktur teknologi informasi meliputi komputer, perangkat
periferal, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam
SIA
f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan
data SIA
16
Menurut (Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart,2016) SIA
yang didesain dengan baik dapat menambah nilai untuk organisasi
dengan:
a. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa
b. Meningkatkan efisiensi
c. Berbagi pengetahuan
d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya
e. Meningkatkan struktur pengendalian internal,SIA dengan struktur
pengendalian yang tepat dapat membantu melindungi sistem dari
kecurangan, kesalahan, kegagalan sistem dan bencana
f. Meningkatkan pengambilan keputusan
6. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Menurut (Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart,2016) dari
keenam komponen di atas memungkinkan SIA untuk memenuhi
fungsinya sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber
daya, dan personel organisasi. Organisasi memiliki sejumlah proses
bisnis seperti penjulan atau pembelian bahan baku yang sering
diulang.
b. Mengubah data menjadi informasi sehingga managemen dapat
merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan dan mengevaluasi
aktivitas, sumber daya, dan personel.
17
c. Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aset
dan data organisasi.
Ada beberapa fungsi atau peran sistem informasi akuntansi, yaitu
sebagai berikut:
a. Mendukung aktivitas sehari-hari perusahaan.
b. Mendukung proses pengambilan keputusan.
c. Membantu dan memenuhi tanggung jawab pengelola perusahaan.
d. Pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pegendalian
data termasuk security, dan penghasil informasi.
7. Unsur-unsur dalam Sistem Informasi Akuntansi
Terdapat beberapa unsur atau komponen pokok dalam Sistem
informasi menurut Wilkinson (2004 : 2) antara lain :
a. Sumber Daya Maunusia
Manusia merupakan suatu unsur sistem akuntansi yang paling
berperan di dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi, yang
menentukan apakah suatu sistem itu dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya serta apakah sitem tersebut dapat berperan dalam
proses pengambilan keputusan.
b. Alat – alat yang digunakan
Alat merupakan unsure dari sistem akuntansi yang digunakan pada
saat terjadi transaksi, pencatatan transaksi sampai dengan
dihasilkanya laporan. Alat yang dimaksud dapat berupa alat
18
sederhana seperti : formulir, catatan, laporan sampai dengan alat
teknologi seperti komputer.
8. Prosedur dan Sistem dalam SIA
Sistem dan prosedur merupakan bagian intergral tugas manajemen,
sehingga tampak adanya keterkaitan antara pertimbangan-
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dengan system dan
prosedur.
Sistem merupakan jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan.Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan
prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal.
Kegiatan klerikal dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir,
buku jurnal dan buku besar, kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan
menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar,
memilih memindahkan dan membandingkan.
9. Sistem Teknik dan Dokumentasi Dalam SIA
Teknik sistem merupakan Alat yang digunakan dalam analisis,
desain dan dokumentasi serta memahami kaitan antar-subsitem.
Teknik sistem ini biasanya berupa diagaram. Flowchart merupakan
19
teknik sistem yang paling sering digunakan. Flowchart merupakan
diagram simbol yang menunjukan arus data dan tahapan operasi dalam
sebuah sistem.
Tabel 2.1
Simbol Dasar pada SIA
Input/output yaitu membuat data
tersedia untuk diproses dan di catat
informasi hasil suatu pemrosesan
data yang telah diproses, dikeluarkan
dalam bentuk kertas atau bentuk disk
magnetic yang lain
Proses menggambarkan setiap fungsi
pengolahan data sebagai contoh
eksekusi serangkaian operasi yang
menyebabkan perubahan nilai
informasi ,bentuk informasi dan
lokasi informasi
Garis Lurus digunakan untuk
mengaitkan symbol yang satu dengan
yang lainnya. Garis lurus ini
mengindikasikan urutan informasi
dan operasi yang harus di sajikan
20
Anotasi (komentar) menambahkan
deskripsi tambahan atau catatan
penjelas
Tabel 2.2
Simbol Input / Output Spesifik pada SIA
Dokumen symbol ini digunakan untuk
menggambarkan semua jenis dokumen
yang merupakan formulir yang
digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi dan nama dokumen
dicantumkan dalam symbol
Penyimpanan Online menggambarkan
fungsi input/output dengan
menggunakan berbagai media
penyimpanan online sepertin disk
magnetic atau optical disk
21
Magnetic Tape, Magnetic Disk,
Punched Tape masing-masing
menggambarkan fungsi input/output
media tertentu
Input Manual menggambarkan fungsi
input pada saat informasi dimasukkan
secara manual pada saat pemrosesan
seperti menggunakan keyboard, touch
screen, atau switch setting
Display menggambarkan fungsi
input/output pada saat pemrosesan
dengan menggunakan dengan media
video, printer consule, plotter dll
Penyimpanan Offline menggambarkan
fungsi penyimpanan informasi offline
dengan media tertentu
22
Tabel 2.3
Simbol Proses Khusus dan Tambahan pada SIA
Simbol Keputusan menggambarkan
satu keputusan untuk menentukan
operasi mana yang harus dijalankan
dari berbagai alternatif jalur operasi
yang tersedia
Proses Predifinedsatu prosedur yang
terdiri dari satu atau lebih operasi atau
program yang tidak ditentukan pada
simbol flowcart lain
Penghubung pada halaman yang sama
(on page connector)
Penghubung pada halaman yang
berbeda(off page connector)
Kegiatan manual simbol ini digunakan
untuk menggambarkan kegiatan manual
serta uraian singkat kegiatan manual
yang dicantumkan dalam simbol
23
Arsip sementara simbol ini digunakan
untuk menunjukkan tempat
penyimpanan dokumen. Arsip
sementara adalah tempat penyimpanan
dokumen yang dokumennya akan
timbul kembali dari arsip tersebut
dimasa yang akan datang untuk
pengolahan lebih lanjut terhadap
dokumen tersebut. Digunakan simbol:
A= menurut abjad
N= menurut nomor urut
T= menurut kronologis menurut tanggal
Arsip permanen simbol ini digunakan
untuk menggambarkan arsip permanen
yang merupakan tempat penyimpanan
dokumen yang tidak akan diproses
dalam sistem akuntansi yang
bersangkutan
Mulai/berakhir (terminal) simbol ini
digunakan untuk menggambarkan awal
dan akhir sebuah sistem akuntansi
24
D. Gaji
1. Pengertian Gaji
Gaji menurut Mulyadi (2001:373) adalah pembayaran atas
pembayaran jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang
jabatan manajer, umumnya dibayarkan tetap perbulan.Sedangkan menurut
Suwardjono (2002:334) Gaji adalah jumlah yang dibayarkan setiap bulan.
Menurut Hasibuan (2000:118) gaji adalah balas jasa yang
dibayarkan secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai
jaminan yangpasti.
2. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Menurut Daryanto (2011) untuk mengatasi adanya kesalahan dan
penyimpangan dalam perhitungan dan pembayaran gaji maka perlu dibuat
suatu sistem penggajian.Sistem akuntansi gaji dan upah juga dirancang
oleh perusahaan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai gaji
dan upah karyawan sehingga mudah dipahami dan mudah digunakan.
Menurut Kriswanto (2011) Sistem informasi akuntansi penggajian
dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk merencanakan dan
mengendalikan operasi perusahaan.Secara umum Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian adalah suatu sistem akuntansi yang digunakan
untuk menangani pembiayaan atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.
3. Dokumen yang di gunakan pada Sistem Penggajian
25
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi dalam buku Sistem
Akuntansi (2001:374) adalah :
a. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah. Dokumen-dokumen
ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat
keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti surat
keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan
tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari
pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan
dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan
upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.
b. Kartu jam hadir. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu
untuk mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam
hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula
berbentuk kartu jam hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
c. Kartu jam kerja. Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang
dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan
pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan
diserahkan kefungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kemudian
dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk
distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau
pesanan.
26
d. Daftar Gaji dan Daftar Upah. Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah
bruto setiap karyawan , dikurangi potongan-potongan berupa PPh
Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan ,lain
sebagainya.
e. Rekap Daftar Gaji dan Rekapa Daftar Upah. Dokumen ini merupakan
gaji dan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan pesanan, rekap
daftar upah dibuat untuk membebankan upah langsung dalam
hubungannya dengan produk kepada pesanan yang bersangkutan.
Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi Akuntansi biaya
dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.
f. Surat Pernyataan Gaji dan Upah. Dokumen ini dibuat oleh fungsi
pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji
dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji
dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan
mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta
berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan.
g. Amplop Gaji dan Upah. Uang gaji dan upah karyawan diserahkan
kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan
ini yang berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi
karyawan, dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan
tertentu.
h. Bukti Kas Keluar. Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran
uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan,
27
berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari
fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
4. Fungsi yang terkait dalam Sistem Penggajian
Menurut Mulyadi (2001:376) Fungsi yang terkait dalam sistem
akuntansi penggajian adalah sebagai berikut:
a. Fungsi kepegawaian, Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari
karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan
karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah
karyawan, kenaikan perangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan,
dan pemberhentian karyawan.
b. Fungsi Pencatatan Waktu, Fungsi ini bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan
perusahaan.
c. Fungsi Pembuatan Daftar Gaji, Dalam sistem akuntansi penggajian,
fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang
timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji.
d. Fungsi Keuangan, Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek
guna pembayaran gaji dan menguangkan cek ke bank.
E. Pengendalian Internal
Mulyadi (2008 : 163) menyebutkan “Sistem pengendalian internal
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
28
akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen”.
Tujuan sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2008 :
163) adalah sebagai berikut:
1. Menjaga kekayaan organisasi
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efisiensi
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Menurut (Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart,2016)
Pengendalian internal(internal control) adalah proses yang dijalankan
untuk menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian
berikut telah dicapai.
1. Mengamankan aset–mencegah atau mendeteksi perolehan, penggunaan,
atau penempatan yang tidak sah.
2. Mengelolah catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan aset
perusahaan secara akurat dan wajar.
3. Memberikan informasi yang akurat dan reliabel.
4. Menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan.
5. Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional.
6. Mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditentukan.
7. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
29
Menurut Alvin A.Arens, Randal J.Elder, Mark S. Beesley
(2003:432) mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang
dirancang untuk menyediakan jaminan yang layak mengenai pencapaian
sasaran manajemen dalam tiga golongan tujuan seperti keandalan
pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi dan kepatuhan
terhadap hukum yang berlaku.
Menurut George H. Bochar dan William S. Hopwood (2006:129)
mengatakan pengendalian internal merupakan suatu proses yang
dipengaruhi oleh dewan direksi perusahaan, manajemen dan personel lain
yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal terkait
dengan tercapainya tujuan berikut (a) reliabilitas pelaporan keuangan, (b)
efektivitas dan efisiensi operasi, (c) kesesuaian dengan peraturan dan
regulasi yang berlaku.
Menurut Ni komang Nilawati (2016) Pengendalian internal adalah
sebuah proses karena menyebar keseluruh aktivitas pengoperasian
perusahaan dan merupakan bagian integral dari aktivitas manajemen.
Pengendalian internal memberikan jaminan memadai sampai jaminan
menyeluruh yang sulit di capai dan terlalu mahal. Selain itu sistem
pengendalian internal memiliki keterbatasan yang melekat, seperti
kelemahan terhadap kekeliruan dan kesalahan sederhana, pertimbangan
dan pembuatan keputusan yang salah, pengesampingan manajemen,serta
kolusi.
30
Menurut Indri Nursila dan Rahmawati Diana (2013)
Mengembangkan sebuah sistem pengendalian internal memerlukan
pemahaman yang saksama terhadap kemampuan teknologi informasi dan
risikonya begitu pula dengan menggunakan TI untuk mencapai tujuan
pengendalian sebuah perusahaan. Para akuntan dan pengembang sistem
membantu manajemen mencapai tujuan pengendaliannya dengan (1)
mendesain sistem pengendalian yang efektif dengan menggunakan
pendekatan proaktif untuk mengeliminasi ancaman sistem, serta yang
dapat mendeteksi, memperbaiki,dan memulihkan dari ancaman ketika
terjadi, dan (2) membuatnya lebih mudah guna membentuk pengendalian
ke dalam sebuah sistem pada tahapan desain awal daripada
menambahkannya setelah terbentuk.
1. Fungsi Pengendalian Internal
Menurut (Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart, 2016)
pengendalian internal menjalankan 3 fungsi tersebut sebagai berikut:
a. Pengendalian Preventif (preventive control) untuk mencegah masalah
sebelum timbul. Contohnya merekrut personil berkualitas,
memisahkan tugas pegawai dan mengendalikan akses fisik atau asset
dan informasi.
b. Pengendalian Detektif (detective control) untuk menemukan masalah
yang terelakkan. Contohnya menduplikasi pengecekan kalkulasi dan
menyiapkan rekonsiliasi bank dan neraca saldo bulanan.
31
c. Pengendalian Korektif (corrective control) untuk mengidentifikasi dan
untuk memperbaiki masalah serta memulihkannya dari kesalahan yang
dihasilkan. Contohnya menjaga salinan backup pada file, perbaikan
kesalahan entri data, dan pengumpulan ulang transaksi-transaksi untuk
pemrosesan selanjutnya.
2. Prinsip Pengendalian Internal
Prinsip pengendalian internal yang pokok menurut Haryono (2005:
4) adalah:
a. Penetapan tanggung jawab secara jelas
b. Penyelenggaraan pencatatan yang memadai
c. Pengangsuransian kekayaan dan karyawan perusahaan
d. Pemisahan pencatatan dan penyimpangan aktiva
e. Pemisahan tanggung jawab atas transaksi yang berkaitan
f. Pemakaian peralatan mekanis
g. Pelaksanaan pemeriksaan secara independen.
3. Unsur Pengendalian Internal
Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian
adalah (mulyadi,2001:387):
a. Organisasi
1) Fungsi Pembuatan Daftar Gaji Harus Terpisah dari Fungsi Keuangan,
Dalam sistem akuntansi penggajian, fungsi pembuat daftar gaji
merupakan fungsi akuntansi, yang bertanggung jawab atas
perhitungan penghasilan setiap karyawan. Hasil penghitungan
32
penghasilan karyawan ini didasarkan pada berbagai surat keputusan
yang diterbitkan oleh fungsi kepegawaian dan dituangkan dalam
daftar gaji. Fungsi keuangan merupakan fungsi penyimpanan.Dengan
dipisahkannya dua fungsi tersebut, hasil perhitungan gaji yang
dilakukan oleh fungsi pembuat daftar gaji dicek ketelitiannya dan
kendalanya oleh fungsi keuangan, sebelum gaji dan upah dibayarkan
kepada karyawan yang berhak.
2) Fungsi Pencatatan Waktu Hadir Harus Terpisah dari Fungsi Operasi,
Waktu hadir merupakan waktu yang dipakai sebagai salah satu dasar
untuk penghitungan gaji karyawan. Dengan demikian, ketelitian dan
keandalan data waktu hadir karyawan sangat menentukan ketelitian
dan keandalan daftar gaji setiap karyawan untuk menjamin keandalan
data waktu hadir karyawan, pencatatan waktu hadir tidak boleh
dilaksanakan oleh fungsi operasi (seperti fungsi produksi dan fungsi
teknik)
b. Sistem Otorisasi
1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam Daftar Gaji
HarusMemiliki Surat Keputusan Pengangkatan sebagai karyawan
Perusahaan yang Ditandatangani oleh Direktur Utama.Karena
pembayaran gaji dan upah didasarkan atas dokumen daftar gaji dan
upah, meka perlu dilakukan pengawasan terhadap nama-nama
karyawan yang dimasukkan ke dalam daftar gaji dan upah. Untuk
menghindari pembayaran gaji kepada karyawan yang tidak berhak,
33
setiap pencantuman nama karyawan dalam daftar gaji harus mendapat
otorisasi oleh yang berwenang.
2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,
perubahantariff gaji, tambahan keluarga, harus didasarkan pada surat
keputusan Direktur Keuangan. Untuk menjamin keandalan data gaji
karyawan, setiap perubahan unsur yang dipakai sebagai dasar untuk
menghitung penghasilan karyawan harus diotorisasi yang berwenang.
3) Setiap potongan gaji atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan
karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji dan upah
diotorisasikan oleh fungsi kepegawaian.Setiap data yang dipakai
sebagai dasar pembuatan gaji karyawan harus diotorisasi oleh oleh
yang berwenang agar data gaji yang tercantum dalam daftar gaji dapat
diandalkan.
4) Kartu jam hadir harus diotorisasikan oleh fungsi pencatat waktu.Data
waktu hadir setiap karyawan harus diotorisasi oleh fungsi pencatat
waktu supaya sah sebagai dasar perhitungan gaji dan untuk keperluan
yang lain.
5) Perintah lembur harus diotorisasikan oleh kepala departemen
karyawan yang bersangkutan.Lembur dibayarkan kepada karyawan
yang bekerja diluar jam kerja regular. Untuk menjamin bahwa setiap
pekerjaan lembur memang diperlukan oleh perusahaan, maka setiap
kerja lembur harus diotorisasi.
34
6) Daftar gaji harus diotorisasikan oleh fungsi personalia.Daftar gaji
merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji
kepada karyawan yang berhak.Oleh karena itu daftar gaji harus
diotorisasi.
7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi
akuntansi.Bukti kas keluar merupakan perintah untuk mengeluarkan
sejumlah uang pada tanggal, dan untuk keperluan seperti yang
tercantum dalam dokumen tersebut.
8) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliiasi
dengan daftar gaji karyawan.Untuk mengecek ketelitian data yang
dicantumkan dalam kartu penghasilan karyawan, sistem
pengendalian intern mewajibkan diadakannya rekonsiliasi antara
perubahan data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan
dengan daftra gaji.
c. Praktik yang sehat
1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum
kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga
kerja langsung.Kartu jam hadir merekam jumlah jam setiap karyawan
berada di perusahaan, sedangakan kartu jam kerja merinci penggunaan
jam hadir karyawan. Dengan kata lain kartu jam kerja digunakan untuk
mempertanggungjawabkan penggunaan waktu hadir karyawan.
2) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus
diawasi oleh fungsi pencatatan waktu. Dengan diawasinya perekam
35
jam hadir karyawan oleh fungsi pencatat waktu dapat dihindari
perekam jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar di
perusahaan.
3) Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran.
Sebelum membuat bukti kas keluar sebagai perintah untuk pembuatan
cek pembayaran gaji, fungsi keuangan harus melakukan verifikasi
kebenaran dan ketelitian perhitungan gaji yang tercantum dalam daftar
gaji.
4) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar
gaji dan upah.
F. Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 4
Penelitian Terdahulu
Nama Judul Tahun Hasil
Desma
Wati
Analisis Sistem
Akuntansi
Penggajian
Karyawan Pada Pt.
Sumber Jaya
Indahnusa Coy
Kebun Kota
2015 Sistem akuntansi penggajian yang
telah dijalankan sudah efektif.Hal
itu dapat dilihat dari fungsi-fungsi,
struktur organisasi, dan
dokumentasi sudah sesuai dengan
teori yang telah didapat pada masa
perkuliahan.
36
Tengah
Faizal
Firdaus
Analisis Penerapan
Sistem Informasi
Akuntansi
Penggajian Pada
Dinas Pertanian
Tanaman Pangan
Provinsi Jawa
Barat
2012 Penerapan sistem informasi
akuntansipenggajian pada Dinas
Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Jawa Barat dapat
dinyatakan telah memadai dan
efektif. Hal tersebut ditandai
dengan terdapatnya unsur-unsur
dan tujuan sistem informasi
akuntansi. Hasil dari metode
Championuntuk sistem informasi
akuntansi penggajian sebesar
85,78% menunjukkan bahwa
sistem informasi akuntansi dan
pengendalian internalnya telah
efektif.
Tiurma
Imelda
Siahaan
Penerapan Sistem
Informasi
Akuntansi
Penggajiandi
PT.(Persero)Pelabu
han Indonesia I
Cabang Belawan
2011 penerapan sistem informasi
akuntansi penggajian dan
pengupahan pada PT(Persero)
Pelabuhan Indonesia I Cabang
belawan sudah cukup baik dan
memadai walaupun masih terdapat
ketidak paduan sistem yang
37
digunakan. Dapat dilihat bahwa
perusahaan ini menerapkan suatu
Program Aplikasi yaitu Sistem
Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG), tetapi pada
kenyataannya Program Aplikasi
SIMPEG belum sepenuhnya
digunakan dalam proses
pembayaran gaji dan upah. Hal ini
dapat dilihat masih digunakannya
Microsoft Excel pada prosedur
pembayaran gaji dan upah yang
menyebabkan ketidakpaduan
sistem. Penerapan SIA penggajian
dan pengupahan di perusahaan ini
juga telah didukung pengendalian
internal ini dilihat adanya
pemisahan tugas sistem wewenang
dan praktik-praktik yang sehat.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah analisis penerapan
sistem informasi akuntansi pada BUMDes LKM.
B. Kerangka Konseptual
Gambar 3.1
C. Desain Penelitian
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah 10 BUMDes
Sistem Informasi
Akuntansi
Bumdes-LKM
Sistem Penggajian
39
LKM yang terdaftar pada tahun 2015-2016 di wilayah kabupaten
Sumbawa.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan
sampel yang dipilih oleh penulis adalah purposive sampling. Purposive
sampling merupakan metode pengambilan sampel dengan pertimbangan
tertentu (siregar, 2013: 33). Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti 3
BUMDes dari 12 BUMDes LKM yang berada diwilayah kabupaten
Sumbawa sebagai unit sampelnya, sesuai kriteria sebagai berikut:
1) Telah berdiri lebih dari 3 tahun
2) Memiliki modal ≥ 200 jt
3) Memiliki laba ≥ 100 jt
4) Dibina oleh satu konsultan
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Penelitian kepustakaan (library research)
yaitu dilakukan dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari
berbagai literatur, membaca bahan-bahan kuliah yang dipelajari selama
perkuliahan, majalah-majalah ilmiah ataupun buku-buku’’ yang
menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah yang akan
dibahas.
40
2. Observasi
yaitu dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap
objek penelitian yang merupakan sumber data sehingga data yang
diperoleh benar-benar obyektif.
3. Wawancara
yaitu di lakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung
kepada pihak-pihak yang berkepentingan di BUMDes.
4. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data.
Data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data
kualitatif yang dalam hal ini penulis melakukan analisis terhadap
aktivitas yang berhubungan dengan proses sistem informasi akuntansi
pada BUMDes LKM yang merupakan objek penelitian ini.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan sumber data yaitu:
a. Data sekunder data yang diperoleh melalui catatan-catatan atau
dokumen-dokumen yang relevan dengan masalah yang ada.
b. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk
menyelesaikan permasalahan yang sedang di tangani. Dalam
penelitian ini data diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak
BUMDes LKM .
41
5. MetodeAnalisa Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif yaitu suatu metode pembahasan permasalahan yang
sifatnya mengumpulkan, menguraikan, menggambarkan, membandingkan,
dan menerangkan suatu data atau keadaan yang diperoleh kemudian di
interprestasikan dan dianalisis sehingga mampu memberikan informasi
yang lengkap sehingga dapat ditarik kesimpulannya untuk mencapai
tujuan penelitian yang diinginkan.
Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena secara
langsung dapat menyajikan hakikat hubungan antara penelitian dengan
responden lebih peka. MenurutSyofian Siregar (2013) metode kualitatif
adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang perilaku yang diamati
. (Moeleong, 2002:2), penelitian kualitatif selalu bersifat diskriptif artinya
data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data
untuk memberi gambar penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin
berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi,
catatan pribadi, dan dokumen resmi lainnya.
42
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Sejarah BUMDes-LKM
Inisiasi BUMDes-LKM dilatar belakangi oleh berakhirnya program
NTAADP (Nusa Tenggara Agricultural Area Development Project) 2003.
NTAADP membentuk UPKD (unit pengelolah keuangan desa) di 32 UPKD
termasuk desa di kecamatan Jereweh dan Sateluk yang saat ini masuk dalam
wilayah yang saat ini masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten
Sumbawa Barat(KSB). Sejak 2003 pendampingan terhadap UPKD ini
selesai seiring dengan selesainya program NTAADP ,meskipun masih ada
pembinaan dari SKPD/Dinas terkait desa-desa atas sasaran program.
Investasi yang ditanam pada program ini sungguh tidak kecil, untuk itu
diperlukan upaya penyelamatan asset dan semangat para pelaku UPKD
,dalam bentuk revitalisasi lembaga keuangan desa. Strategi ini sejalan
dengan kebijakan otonomi desa yang telah menjadi kebijakan nasional.
(Bappeda Sumbawa)
Upaya Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Bappeda
bekerjasama dengan GTz-Profit mulai tahun 2006. Implementasi efektif
mulai 2007 hingga Juli 2010, dengan sekali perpanjangan perjanjian
kerjasama yakni September 2008 hingga Juli 2010. Secara garis besar
program kerjasama ini berjalan melalui 4 tahapan yaitu: Tahapan
43
pertamatahun 2006 merupakan tahapan persiapan yang diisi dengan
sosialisasi keberadaan program, iventarisasi asset UPKD di wilayah
Kabupaten Sumbawa serta pendampingan dalam mengkonsolidasikan aset
UPKD. Tahapan kedua tahun 2007, dari hasil iventarisasi dan seleksi 2006
para pengurusnya dilakukan penguatan kapasitas melalui in job training dan
pendampingan oleh MFFc / konsultan pendamping. Konsultan pendamping
ini terdiri dari dua jenis yaitu konsultan dengan pembiayaan melalui APBD
Kabupaten dan konsultan dengan pembiayaan dari GTz-Profit. Akan tetapi
semua MMFc/konsultan ini tetap dalam koordinasi Bappeda melalui Sub
Bidang Pengembangan Dunia Usaha. Tahap ketiga tahun 2008, merupakan
upaya untuk membingkai inisiatif atau hasil kerja bersama UPKD selama
2007 melalui upaya legalisasi berupa penyusunan peraturan Bupati tentang
BUMDes-LKM, konsultasi pembukuan dan kelembagaan, evaluasi dan
permodalan. Tahapan keempat tahun 2009 merupakan tahun dimana
UPKD telah bertransformasi menjadi BUMDes-LKM yang ditandai dengan
adanya 10 buah izin operasional BUMDes-LKM. Bahkan pada tahun 2010,
10 BUMDes-LKM tersebut telah memberikan deviden kepada pemerintah
desa yang kemudian menjadi pendapatan asli desa (PADes). Sepuluh
BUMDes-LKM telah beroperasi ini merupakan sarana dan media
pembelajaran bagi semua pihak, baik unsur pemerintahan desa, para
pembuat dan pengambil kebijakan serta para peneliti. (Bappeda Sumbawa)
44
B. Struktur organisasi BUMDes LKM
STRUKTUR ORGANISASI
BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
Keterangan
Komando
Pengawasan
Gambar 4.1
Rapat Forum
Pemilik
Pengawas
Eksternal
BUPATI
Dewan Pengawas
Manajer
Bag. kasir Bag. Adm
pembukuan PPK
45
Tugas dan peran masing-masing :
1. Peran Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa
a. Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa bertindak sebagai
fasilitator terhadap upaya BUMDes dalam mencapai tujuannya.
b. Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa bertindak sebagai
pemberi informasi kepada BUMDes untuk meningkatkan
kinerjanya.
c. Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa bertindak sebagai
evaluator kinerja BUMDes.
2. Peran Dewan Komisaris (pengawas)
a. Dewan Komisaris bertindak sebagai pengawas, pengkoordinir dan
penasehat operasionalisasi BUMDes.
b. Dewan Komisaris bertindak sebagai pembuat keputusan penting
yang terjadi di dalam BUMDes.
c. Dewan Komisaris bertindak sebagai pengamat yang selalu mencari
peluang baru yang dapat dimanfaatkan BUMDes.
d. Dewan Komisaris bertindak sebagai desiminator yang membagikan
informasi penting untuk memajukan BUMDes.
e. Dewan Komisaris bertindak sebagai negosiator yang melakukan
perundingan dengan pihak ketiga.
f. Dewan Komisaris bertindak sebagai pemberi tugas kepada
manajer-manajer unit dan penyusun rencana usaha BUMDes.
46
g. Dewan Komisaris bertindak sebagai penyusun standar kinerja
BUMDes.
3. Peran Bagian Keuangan
a. Bagian Keuangan bertindak sebagai juru buku atau melakukan
pencatatan/pembukuan semua transaksi yang dilakukan unit usaha
BUMDes.
b. Bagian Keuangan bertindak menghimpun dan menyalurkan
danaBUMDes sesuai dengan kebutuhan kepada masing-masing
unitusaha.
c. Bagian Keuangan bertindak sebagai penyusun laporan keuangan
harian, bulanan dan tahunan BUMDes.
d. Bertindak sebagai juru bayar kepada semua orang yang terlibat
dalam melaksanakan aktivitas BUMDes.
e. Bagian Keuangan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
4. Peran Manajer BUMDes
a. Manajer BUMDes bertindak sebagai pelaksana operasional
unitkerja yang di bawah wewenangnya.
b. Manajer BUMDes bertindak sebagai pengendali unit kerja yang
dibawah wewenangnya.
c. Manajer BUMDes bertindak sebagai pembuat keputusan pada unit
kerja yang berada di bawah wewenangnya.
d. Manajer BUMDes bertindak sebagai pemberi informasi kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
47
e. Manajer BUMDes bertindak sebagai entrepreneur, yakni
penggagas ide kreatif yang dapat memberikan keuntungan kepada
BUMDes.
f. Manajer BUMDes bertindak sebagai penanggungjawab dalam
mengelola sumber daya yang dimiliki BUMDes.
g. Manajer BUMDes bertindak sebagai tokoh (figurehead) dalam
melakukan tugas-tugas seremonial seperti menyambut
tamu,menjamu rekan kerja, mewakili BUMDes dalam acara-
acarapenting (workshop, pengarahan di Kabupaten atau Provinsi),
dsb.
h. Manajer BUMDes bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris.
5. Peran Sekretaris
a. Membantu manajer unit dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
b. Melakukan pencatatan aktivitas-aktivitas penting yang harus
didokumentasikan.
c. Menyusun laporan kinerja unit usaha.
d. Menyimpan file-file penting yang berhubungan dengan
aktivitasunit usaha BUMDes.
e. Menyediakan laporan-laporan penting yang harus diinformasikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Bertanggungjawab kepada Manajer Unit.
48
6. Peran Bendahara
a. Sebagai juru bayar transaksi yang dilakukan unit usaha BUMDes.
b. Sebagai kasir yang menerima pembayaran dari transaksi unitusaha
BUMDes.
c. Sebagai pencatat seluruh uang masuk dan keluar (cashflow) unit
usaha BUMDes.
d. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit.
7. Peran Karyawan
a. Pelaksana tugas harian yang langsung berhubungan dengan
konsumen.
b. Membantu Manajer Unit dalam melayani konsumen.
c. Membantu Manajer Unit dalam melakukan pengechekan barang-
barang dagangan.
d. Bertanggungjawab kepada Manajer Unit.
8. Peran Kasir
a. Bertugas menerima/menghitung uang dan membuat bukti
penerimaan.
b. Bertugas melakukan pembayaran sesuai dengan perintah manajer.
c. Bertugas melayani dan membayar pengambilan tabungan.
d. Bertugas membuat buku kas harian.
e. Bertugas setiap akhir jam kerja menghitung uang yang ada dan
meminta pemeriksaan dari manajer.
49
C. Pembahasan dan Hasil Analisis
1. Sistem Penggajian pada BUMDes LKM
Setiap perusahaan memiliki sistem penggajian yang berbeda-beda,
namun pada BUMDes-LKM ini, manajemen perusahaan menggunakan
sistem gajivariasi. Pada sistem penggajian ini pegawai mendapat gaji
yang besarnya relatif tidak tetap. (Sumber: BUMDes-LKM)
2. Jenis Penggajian pada BUMDes LKM
Penghasilan karyawan adalah jumlah penerimaan yang diterima oleh
karyawan tiap bulannya terdiri dari :
a. Gaji Pokok
Gaji pokok diberikan setiap bulan. Paket gaji tersebut terdiri dari
gabungan komponen gaji utama. Besarnya gaji ditentukan oleh
perusahaan sesuai dengan pendidikan karyawan dan jabatan.
b. Tunjangan Jabatan
Tunjangan merupakan salah satu komponen penghasil karyawan yang
diberikan oleh perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan
karyawan yang ditetapkan oleh keputusan Direksi.
c. Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah gaji tambahan yang digunakan untuk
mensejahterakan karyawan.
50
3. Ketentuan Gaji pada BUMDes LKM
Dalam suatu perusahaan, tenaga kerja merupakan salah satu aset
berharga perusahaan yang dapat menunjang jalannya kegiatan operasional
perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. BUMDes-LKM
memiliki karyawan atau pegawai baik yang tetap maupun harian. Status
dalam pekerjaan akan menentukan jumlah penggajian atau pengupahan
tenaga kerja. Ketentuan gaji pada BUMDes-LKM berdasarkan dua
kategori pokok yaitu berdasarkan golongan dan berdasarkan jabatan.
a. Berdasarkan Golongan
Berdasarkan golongannya maka perusahaan dapat menentukan besar
kecilnya gaji yang diterima oleh karyawan. Oleh karena itu, BUMDes-
LKM memberikan gaji karyawan berdasarkan golongan sebagai
berikut:
1) Golongan Tetap
Golongan tetap adalah karyawan tetap atau juga disebut
Karyawan Harian Tetap (KHT) yang mempunyai jam kerja setiap
hari yaitu mulai dari hari Senin sampai hari Sabtu. Sistem penggajian
untuk karyawan harian tetap dihitung secara bulanan. Karyawan
tetap yaitu karyawan yang sudah berumur 25 tahun.
2) Golongan Tidak Tetap
Golongan tidak tetap adalah karyawan tidak tetap atau
disebut juga Karyawan Harian Lepas (KHL) yang mempunyai hari
kerja tidak tetap dan gajinya dihitung berdasarkan jumlah hari kerja.
51
Apabila mereka tidak bekerja maka gaji tidak akan diberikan.
Karyawan tidak tetap yaitu karyawan yang berumur dibawah 25
tahun. Gajinya pun diberikan setiap bulan sama seperti pegawai
tetap.
b. Berdasarkan Jabatan
Pengklasifikasian gaji berdasarkan jabatan maksudnya adalah gaji
yang diterima oleh pegawai atau karyawan sesuai dengan jabatan yang
didudukinya yang mana jabatan ini berkaitan dengan jumlah gaji yang
akan diterima.
Pada BUMDes-LKM faktor jabatan juga merupakan dasar atas
penentuan gaji karyawan dan besarnya gaji yang diterima karyawan
BUMDes-LKM sesuai dengan jabatannya, artinya pada BUMDes-LKM
ini karyawan bisa saja sama golongannya namun gaji yang diperoleh
mereka berbeda-beda karena disesuaikan dengan jabatan yang mereka
pegang.
Pada BUMDes-LKM, jenis biaya gaji dan upah yang dibayar
kepada karyawan yaitu semuanya berupa gaji tetap baik karyawan tidak
tetap maupun karyawan tetap maka pengupahannya berupa Gaji tetap,
yaitu gaji yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dan
biasanya gaji ini diberikan secara teratur (rutin) setiap bulannya sesuai
dengan golongan karyawan dan jabatankaryawan yang bersangkutan.
52
4. Dokumen yang digunakan Perusahaan
Dalam pelaksanaan sistem akuntansi penggajian atau pengupahan
yang dilaksanakan oleh BUMDes-LKM, maka beberapa dokumen yang
digunakan oleh perusahaan sebagai berikut:
a. Daftar Kehadiran
Dibuat oleh bendahara yang didapatkan berdasarkan hasil dari
pengolahan absensi secara manual menggunakan kartu dan mesin.
Biasanya daftar hadir digunakan untuk menghasilkan dokumen
laporan perhitungan gaji bulanan.
b. Laporan perhitungan gaji bulanan
Dibuat oleh bendahara yang didapatkan berdasarkan hasil dari
daftar kehadiran. Laporan perhitungan gaji bulanan digunakan
untuk menghasilkan dokumen daftar transfer gaji.
c. Daftar gaji
Dibuat oleh bendahara yang berisi penghasilan bersih karyawan.
d. Slip gaji dibuat oleh bendahara yang lebih singkat daripada daftar
gaji yang diberikan kepada karyawan.
5. Bagian yang Terkait Dengan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
a. Karyawan, menjalankan tugasnya masing-masing sesuai dengan
yang telah ditentukan.
b. Manager, tugasnya adalah memberikan persetujuan atas jumlah
penggajian atau pengupahan yang akan dibayar kepada semua
53
karyawan perusahaan. Setelah disetujui oleh Manager maka urusan
selanjutnya akan diserahkan kepada kepala tata usaha untuk
menyediakan sejumlah uang pembayaran gaji atau upah karyawan.
c. Bendahara, tugasnya adalah bertanggung jawab atas semua
pengelolaan dana dan yang memberikan upah kepada karyawan.
d. Kasir tugasnya adalah mengelolah uang masuk dan keluar serta
membuat bukti pembayaran.
6. Prosedur Penggajian pada BUMDes-LKM
a. Karyawan melakukan pekerjaannya lalu mereka harus mencatat
kehadirannya pada daftar hadir karyawan secara manual.
b. Memeriksa daftar hadir karyawan oleh bendahara
c. Setelah diperiksa maka direkapitulasi oleh bendahara lalu dilakukan
perhitungan serta penyiapan upah dan gaji karyawan
d. Pemotongan Pph pasal 21
e. Bendahara membuat daftar gaji setelah di hitung Pph pasal 21
f. Bendahara mengeluarkan surat permohonan pencairan gaji
g. Daftar gaji/ upah serta surat permohonan pencairan gaji yang telah
dibuat maka diserahkan kepada menejer untuk dilakukan
persetujuan
h. Setelah adanya persetujuan dari menejer maka di serahkan kepada
bendahara untuk dilakukan pembayaran gaji kepada karyawan
dalam amplop tertutup
54
i. Bukti pembayaran gaji oleh bendahara/kasir
j. Karyawan akan menandatangani bukti penerimaan gaji
k. Karyawan menerima gaji
7. Bagan Alir (flowcart) Penggajian pada BUMDes-LKM
Untuk lebih menjelaskan tentang gambaran prosedur penggajian
atau pengupahan, berikut ini adalah bagan alir (flow chart) sistempenggajian
atau pengupahan yang diterapkan pada BUMDes-LKM sebagai berikut:
Table 4. 1
55
Alur Flowcart Sistem Penggajian BUMDes-LKM
KARYAWAN BENDAHARA MANAJER
Mulai
Mengisi daftar
hadir
Pemeriksaan
daftar hadir
Perhitungan gaji
dan pph pasal 21.
Memberikan
persetujuan
Surat permohonan
pencairan gaji
Pencairan
gaji
Daftar bukti
penerimaan gaji
Penerimaan gaji
danmenandatangani
buktipenerimaan.
Pembuatan
daftar hadir
Rekapitulasi daftar
hadir
Daftar gaji
56
8. Analisis Sistem
Sistem informasi akuntansi sangat penting bagi sebuah perusahaan
karena menggambarkan sistem pencatatan yang terkomputerisasi ke
pencatatan yang berupa bagan alir flowchart. Sistem akuntansi hampir
mewakili semua informasi yang ada selama perusahaan tersebut berjalan.
Penggunaan bagan alur berupa flowchart untuk merancang sistem
informasi, sangat diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Pada BUMDes-LKM ini belum adanya sistem informasi akuntansi
penggajian yang memadai untuk memudahkan mereka dalam pengambilan
keputusan dan masih banyak sekali kekurangan yang belum sesuai dengan
standar. Adapun kekurangan system informasi akuntansi penggajian pada
BUMDes-LKM yang sudah berjalan adalah daftar hadir yang digunakan
masi manual dan itu sangat memicu suatu kecurangan tanpa adanya
pengawasan tertentu dan belum adanya pembagian tugas tertentu dalam
proses penggajian yang sesuai karena keterbatasan karyawan.
9. Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penggajian yang Diusulkan
pada BUMDes-LKM
a. Kasir membuat daftar hadir
b. Karyawan melakukan pekerjaannya lalu mereka harus mencatat
kehadirannya pada daftar hadir karyawan.
c. Memeriksa daftar hadir karyawan oleh bendahara
d. Lalu dilakukan perekapan daftar hadir oleh bendahara sebanyak 2
yang diarsipkan oleh bendahara 1 dan kasir 1
57
e. Setelah diperiksa oleh bendahara maka dilakukan perhitungan serta
penyiapan upah dan gaji karyawan
f. Setelah dihitung maka bendahara mengeluarkan daftar gaji bersih
atau keseluruhan karyawan
g. Daftar gaji/ upah setelah itu bendahara mengeluarkan surat
permohonan pencairan gaji yang telah dibuat maka diserahkan
kepada menejer untuk dilakukan persetujuan
h. Setelah adanya persetujuan dari menejer maka di serahkan kepada
bendahara untuk dilakukan pembayaran gaji kepada karyawan
dalam amplop tertutup
i. Bukti pembayaran gaji dikeluarkan oleh bendahara
j. Bendahara membuat dan mengeluarkan slip gaji karyawan
sebanyak 2
k. Slip gaji karyawan akan di arsipkan oleh bendahara
l. Slip gaji yang satunya akan diserahkan juga ke karyawan sebagai
pegangan atau bukti penerimaan gaji
m. Karyawan akan menandatanganinya dan menerima gaji
n. Adanya bagian accounting (unit akuntansi) untuk mencatat semua
transaksi dan pembayaran gaji karyawan kedalam jurnal penggajian
lalu ke jurnal umum dan diposting ke buku besar atau pembukuan
agar pelaporan keuangan BUMDes-LKM tersebut tertata rapi dan
sesuai standar
58
10. Bagan Alir Sistem Dokumen (flowcart) Usulan Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian pada BUMDes-LKM
59
11. Pengaruh Usulan Sistem informasi Akuntansi Penggajian yang Baru
Usulan baru tersebut mendatangkan banyak manfaat bagi
perusahaan yaitu, tidak adanya perangkapan tugas yang bisa menimbulkan
adanya kecurangan dalam melakukan penggajian sehingga lebih
terorganisir.
Penambahan fungsi bagian akuntansi ini merupakan fungsi
tambahan yang harus ada dalam sistem penggajian pada BUMDes-LKM
karena didalam sistem penggajian suatu perusahaan terdapat fungsi bagian
keuangan dan fungsi bagian akuntansi, dimana kedua fungsi bagian
tersebut saling berhubungan dalam menentukan pemrosesan penggajian
yang akurat. Fungsi bagian akuntansi pada BUMDes-LKM ini bertugas
untuk mencatat adanya kewajiban yang timbul dengan pembayaran gaji
karyawan, misalkan :
a. pencatatan atau pelaporan gaji karyawan
b. membuat bukti kas keluar, serta melakukan penjurnalan
12. Resiko dari Penambahan Fungsi Baru yang Mungkin Terjadi
Dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), perusahaan harus
memilih karyawan yang berkompeten di bidangnya masing-masing karena
karyawan yang tidak berkompeten dibidangnya bisa membuat rugi
perusahaan itu sendiri.
60
13. Analisis Sistem Pengendalian intern
Dalam Sistem Informasi Akuntansi penggajian pada BUMDes-LKM
belum memenuhi unsur-unsur pengendalian intern karena sistemnya masih
sederhana dan belum memadai karena perusahaannya tidak begitu besar
hanya memiliki beberapa karyawan saja. Dimna dari beberapa aspek
pengendaliannya yaitu:
a. Aspek organisasi yaitu belum adanya pemisahan tugas karena
sedikitnya karyawan dan bentuk usahanya seperti bendahara dia
juga yang menjadi kasir. Dan seharusnya ada pemisahan tugas
untuk masing-masing bagian dalam proses penggajian.
b. Aspek otorisasi yaitu belum maksimal seharusnya adanya otorisasi
untuk setiap bagian seperti: daftar gaji harus diotorisasi oleh pejabat
berwewenang, daftar hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat
waktu agar tidak manual lagi supaya tidak terjadi kejurangan dalam
daftrar hadir, dan bukti pembayaran gaji harus di lakukan oleh
bagian akuntansi yang sangat handal dalam pembukuan.
c. Aspek praktik yang sehat yaitu cukup sehat namun belum sempurna
jadi seharusnya daftar hadir harus di awasi agar tidak ada
kecurangan, dan daftar gaji harus di periksa lagi secara teliti agar
tidak keliru dan salah dalam perhitungannya lalu catatan
penghasilan karyawan harus di simpan oleh bagian keuangan.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan sistem informasi akuntansi penggajian oleh BUMDes-LKM
belum cukup efektif karena adanya perangkapan tugas atau jabatan yang di
lakukan oleh karyawan, seperti satu karyawan yang menjadi bendahara
dan merangkap menjadi kasir. Serta dalam sistem informasi akuntansi
penggajian pada BUMDes-LKM belum memenuhi unsur-unsur
pengendalian internal karena sistemnya masih sederhana dan belum
memadai.
B. Saran
Adapun saran dari sistem informasi akuntansi penggajian yang
saya usulkan adalah yaitu:
1. Sebaiknya ada pemisahan yang jelas antara tugas dan tanggung jawab
setiap pihak yang terkait dengan sistem penggajian dan pengupahan
yang diterapkan oleh BUMDes-LKM. Pemisahan tugas dan
tanggungjawab bertujuan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam
pelaksanaan tugas dan tanggungjawab masing-masing pihak yang
terlibat. Serta adanya penambahkan fungsi atau bagian akuntansi untuk
mencatat adanya kewajiban yang timbul dengan pembayaran gaji
62
karyawan seperti pencatatan atau pelaporan gaji karyawan, serta
penjurnalan.
2. Sebaiknya melakukan pengawasan terhadap absensi setiap karyawan
untuk mencegah terjadinya pemalsuan tanda tangan dan dapat
meningkatkan kedisiplinan pada setiap karyawan dengan harapan
dapat meningkatkan kinerja dari karyawan
64
DAFTAR PUSTAKA
Afriyanto. 2007. Dasar-dasar Akuntansi 1. Pasir Pengaraian: UNRI PRESS.
Anastasia Diana, Lilis Setiawati.2011.Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan,
Prosedur dan Penerapan. Edisi 1.Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Arens, Alvin A., Elder, Randal J.,Beasley, Mark S. 2003. Auditing ang Insurance
Service: An Integratid Approach, Ninth Edition, New Jersey: Parentince
Hall.
Bodnar, George H. 2003. Edisi 8. Sistem Informasi Akuntansi. Gramedia: Jakarta
Bodnar, George H dan William S. Hopwood di terjemahkan oleh Julianto Agung
Saputra Dan Lilis Setiawati. 2012. Accounting Information System.
Yogyakarta: Andi.
Cahrles T Horngren Dan Walter T. Harrison. 2007. Akuntansi Jilid 1, Edisi
Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Daryanto. 2011. Sistem Akuntansi Penggajian pada Pusat Koperasi Unit Desa
(PUSKUD) Mina Baruna Jawa Tengah. Universitas Negeri Semarang:
Semarang.
Firdaus, Faizal. 2012. Analisi Penerapan SIA Penggajian pada Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
65
Hall, James A. 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi keempat. Jakarta:
Salemba Empat.
Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua. Yogyakarta: Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN.
Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Kriswanto. 2013. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. XYZ.
Vol. 4 No. 2. Binus University.
Kurniawan, Dradjat Fitriansyah. 2012. Sistem Pengendalian Intern Penggajian
Pada PT. Surya Raya Lestari 2 Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat.
Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional: Jawa Timur.
Mandira, Robin Gita, Dkk. 2014. Analisis Sistem Pengendalian Interent
Pemberian Kredit Pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mandala
Giri Amertha di Desa Tajun. Vol. 2. No. 1. Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja: Indonesia.
Moleong, lexy j. (2007). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba
Empat.
Mulyadi. 2008. “Sistem Akuntansi”. cetakan keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Naufal, Muhammad Ibnu. 2011. Sistem Informasi Akuntasni Penerimaan Kas
Pada BMT. Bintaro. Skripsi. Universitas Islam Negeri: Jakarta.
66
Nilawati, Ni Komang. (2016). “Sistem Pengendalian Intern Pengendalian Kredit
pada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Pengastulan, Kecamatan
Seririt, Kabupaten Buleleng”, dalam Jurnal Program Studi Pendidikan
Ekonomi (JPPE), Vol. 7, No. 2, Hlm. 1-10.
Nursila, Indri, & Diana, Rahmawati. 2013. Pengaruh Efektifitas Penggunaan dan
Kepercayaan Atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Persada Yogyakarta. Universitas
Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
Raymond Mcleod,Jr. 2001. Sistem Informasi Edisi 7 Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.
Romney, B. Marshall. 2003. Accounting Information System, Ninth Edition, New
Jersey Pretice Hall
Romney, B. Marshall, & Paul, John Steinbart. 2016.” Sistem Informasi
Akuntansi”. cetakan ketiga. Salemba Empat: Jakarta.
Siahaan, Tiurma Imelda. 2011. Penerapan Sistem Informasi Penggajian di PT.
Persero Pelabuhan Indonesia 1 Cabang Belawan. Universitas Sumatera
Utara: Medan.
Siregar, syofian. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kualitatif. Jakarta :
PT Bumi Ansara.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan RND. Bandung:
Alfabeta
67
Suwardjono. 2002. Akuntansi Pengantar, Proses Penciptaan Data Pendekatan
Sistem. Yogyakarta: BPFE
Wati, Desma. 2015. Analisis Sistem Akuntansi Penggajian Karyawan Pada PT.
Sumber Jaya Indahnusa Coy Kebun Kota Tengah. Skripsi. Universitas
Pasir Pengaraian: Rokan Hulu.
Wirnano, Wing.wahyu. 2006.” Sistem Informasi Akuntansi”. edisi kedua.
Yogyakarta: STIM YKPN.
Yusuf, Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: Akademi Akuntansi
YKPN.
68
LAMPIRAN
Lampiran 1. Perkembangan Keuangan BUMDes LKM di Kab.
SumbawaPeriode Desember 2014
BUMDes LKM
PRIODE DESEMBER 2014
Modal Jumlah
Asset
Jumlah
KYD/OS
Tab&
Deposito Debitur
Laba /
Priode
Penda
Patan
Biaya
Muer 338.245 574.523 458.022 144.952 170 70.336 129.311 58.975
Maronge 146.792 173.130 124.569 14.136 54 10.407 43.108 32.700
Luar Alas 75.501 89.201 72.460 1.650 66 11.817 27.714 15.898
Leseng 51.700 112.499 90.190 39.424 64 13.751 23.652 9.091
Labuhan Jambu 391.049 756.904 553.344 180.748 170 175.117 254.636 79.519
Olat Rawa 154.586 243.949 201.097 60.553 178 21.008 43.984 22.975
Tatebal 177.392 228.664 193.077 33.272 188 14.083 50.201 36.118
Sabedo 612.986 1.261.315 1.054.288 383.307 495 221.462 396.363 174.901
Berare 189.571 323.743 290.747 67.165 155 50.217 94.750 44.533
Sukamaju 865.999 2.380.393 1.999.224 964.045 211 352.744 543.640 190.896
Total 3003.821 2502.613 1983.506 1889.252 1751 588.198 1607.359 665.606
69
Lampiran 2. Perkembangan Keuangan BUMDes LKM di Kab.
SumbawaPeriode Desember 2015
BUMDes
LKM
PRIODE DESEMBER 2015
Modal Jumlah
Asset
Jumlah
KYD/OS
Tab&
Deposito Debitur
Laba /
Priode
Penda
Patan
Biaya
Muer 401.379 777.161 556.145 252.521 176 93.452 155.165 61.713
Maronge 180.955 212.410 133.636 19.878 55 10.735 41.389 31.103
Luar Alas 110.227 126.129 113.601 2.746 87 12.657 28.811 18.194
Leseng 58.575 165.085 74.015 65.852 76 35.284 64.000 28.716
Labuhan
Jambu 478.863 1.063.923 707.871 372.840 186 187.863 275.009 87.146
Olat Rawa 183.850 267.441 216.745 52.504 159 22.786 53.635 30.849
Tatebal 181.392 261.442 210.055 63.984 196 11.518 42.584 31.065
Sabedo 717.144 1.410.727 1.214.821 398.641 492 262.073 467.013 204.940
Berare 222.216 439.387 345.480 142.617 167 57.761 105.287 47.526
Sukamaju 1.007.097 2.458.534 2.040.887 988.951 203 341.865 524.417 182.552
Total 3.541.698 7.182.239 5.613.256 2.360.534 1.797 1.035.994 1.757.310 723.804
70
Lampiran 3. Perkembangan Keuangan BUMDes LKM di Kab.
SumbawaPeriode Desember 2016
BUMDes LKM
PRIODE DESEMBER 2016
Modal Jumlah
Asset
Jumlah
KYD/OS
Tab&
Deposito Debitur
Laba /
Priode
Penda
patan
Biaya
Muer 438.760 794.711 659.934 193.832 173 119.122 190.417 71.294
Maronge 210.265 249.153 203.504 22.117 74 12.896 46.558 33.661
Luar Alas 145.290 235.075 219.335 51.843 162 37.906 65.640 27.734
Leseng 126.217 222.912 148.745 48.474 79 39.972 73.909 33.936
Labuhan
Jambu 558.141 1.215.347 837.015 337.940. 189 297.814 397.877 100.064
Olat Rawa 225.693 354.593 252.890 96.641 175 23.977 58.250 34.273
Tatebal 184.943 275.716 235.673 63.334 207 22.948 55.572 32.623
Sabedo 835.076 1.758.088 1.495.427 574.942 514 345.208 572.275 227.067
Berare 252.104 469.649 372.741 123.169 177 73.554 122.993 49.389
Sukamaju 1.243.843 2.895.528 2.314.983 1.075.249 265 428.045 637.337 209.292
Total 4.220.332 8.470.772 6.740.247 2.249.601 2.015 1.401.442 2.220.828 819.333
43
Lampiran 6. Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
Arsyih Anggriyuni adalah nama penulis skripsi ini.
Penulis dilahirkan di Pernek, Kabupaten Sumbawa,
Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 06 Juni 1995,
penulis anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan
Bapak Abdul Hakim HD. dan Ibu Rahmawati. Pendidikan
dasar sampai mendapat gelar sarjana ditempuh di kampung
halamannya di Pernek.
Penulis Tamat SD tahun 2007 di SDN 2 Pernek, tamat SMP tahun 2010 di
Pontren Al-Muthmainnah Leseng, menamatkan sekolah menengah atasdi Pontren
Al-Muthmainnah Leseng tahun 2013. Pendidikan berikutnya ia tempuh di
Universitas Teknologi Sumbawa, di Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, dan menyelesaikannya pada tahun 2017 dengan beasiswa.