36protap no 08 tahun 2011 tentang pelaksanaan penegakan disiplin

Upload: adi-aja

Post on 07-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    1/24

     Arsip Nasional Republik Indonesia

    LEMBAR PERSETUJUAN

    Substansi Prosedur Tetap tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin telah saya setujui.

    Disetujui di Jakarta

     pada tanggal Mei 2011

    SEKRETARIS UTAMA,

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    2/24

     Arsip Nasional Republik Indonesia

    PROSEDUR TETAP

    NOMOR 08 TAHUN 2011

    TENTANG

    PELAKSANAAN PENEGAKAN DISIPLIN

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Umum

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    3/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 

    - 2 -

    adanya prosedur ini setiap pegawai bisa melaksanakan kegiatannya di unit kerja tanpa harus

    tergantung pada seseorang sehingga pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di unit kerja tidak

    tertunda atau terhambat. Dengan demikian diharapkan setiap pegawai memahami dan

    mengerti akan ketentuan-ketentuan yang berlaku serta sanksi yang akan dihadapi apabila

    melakukan pelanggaran.

    Mengacu kepada peraturan yang terkait dengan disiplin PNS adalah Peraturan

    Pemerintah tentang Disiplin Pegawai Negeri Nomor 53 Tahun 2010 sebagai pengganti dari

    Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS. Dalam Bab I

     pasal 1 ayat (1) yang dimaksud dengan Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk

    mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-

    undangan dan atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi

    hukuman disiplin.

    Dalam rangka menciptakan pegawai yang berdisiplin serta meminimalkan hukuman

    disiplin maka perlu langkah-langkah yang diambil oleh setiap organisasi dengan melakukan

     beberapa hal antara lain adalah pertama, Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

    2010 T t Di i li PNS b K d b t d t t i t t

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    4/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 

    - 3 -

     pejabat yang berwenang menghukum, persiapan, penjatuhan hukuman disiplin,

     penyampaian dan keberatan atas hukuman disiplin.

    D.  Dasar

    1.  Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran

     Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 304) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

     Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 169, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

    2.  Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

     Nomor 5071);3.  Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps

    dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2004 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450);

    4 P t P i t h N 53 T h 2010 t t Di i li P i N i Si il

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    5/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 

    - 4 -

    E.  Pengertian

    1. 

    Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di

    lingkungan ANRI.

    2.  Disiplin Pegawai adalah kesanggupan Pegawai untuk menaati kewajiban dan

    menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau

     peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

    3. 

    Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Pegawai yang tidak

    menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin Pegawai, baik yang

    dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

    4.  Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada Pegawai karena melanggar

    Peraturan Pegawai.

    5. 

    Pejabat yang berwenang menghukum adalah pejabat yang diberi wewenangmenjatuhkan hukuman disiplin Pegawai.

    6.  Lingkungan Kerja adalah lingkungan kerja ANRI.

    7.  Ruang Kerja adalah ruangan yang dipergunakan untuk melaksanakan tugas-tugas

    k di

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    6/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 

    - 5 -

    16.  Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan

     perundang-undangan yang mengatur wewenang pengangkatan, pemindahan dan

     pemberhentian Pegawai.

    17.  Tata Cara Pemeriksaan adalah urutan proses yang ditempuh oleh setiap atasan langsung

    dalam rangka memeriksa pegawai yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.

    18.  Upaya administratif adalah prosedur yang dapat ditempuh oleh Pegawai yang tidak puas

    terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan kepadanya berupa keberatan atau banding

    administratif.

    19.  Keberatan adalah upaya administratif yang dapat ditempuh oleh Pegawai yang tidak

     puas terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang

    menghukum kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum.

    20. 

    Banding administratif adalah upaya administratif yang dapat ditempuh oleh Pegawaiyang tidak puas terhadap hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat atas

     permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai yang

    dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum, kepada Badan Pertimbangan

    K i

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    7/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 

    - 6 -

    BAB II

    PROSEDUR PELAKSANAAN PENEGAKAN DISIPLIN

    Prosedur pelaksanaan penegakan disiplin melalui tahapan sebagai berikut:

    1.  Kepala Subbagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai (Kasubbag Diskesra) memerintahkan

    Fungsional untuk mendata nama-nama pegawai yang masuk kategori melanggar disiplin.

    2. 

    Fungsional mendata dan menyiapkan berkas-berkas pendukung nama-nama pegawai yang

    masuk kategori melanggar disiplin untuk diserahkan dan dikoreksi oleh Kasubbag Diskesra.

    3.  Kasubbag Diskesra mengoreksi dan menyampaikan berkas-berkas pendukung nama-nama

     pegawai yang masuk kategori melanggar disiplin kepada Kepala Bagian (Kabag)

    Kepegawaian

    4. 

    Kabag Kepegawaian mengoreksi dan menyampaikan kepada Kepala Biro (Karo) Hukumdan Kepegawaian untuk mendapatkan persetujuan.

    5.  Karo Hukum dan Kepegawaian memberi persetujuan dan mendisposisikan kepada Kabag

    Kepegawaiaan untuk ditindaklanjuti.

    6 K b K i i di i i d i t hk K bb Di k t k

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    8/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 

    - 7 -

    hukuman disiplin berdasarkan alat bukti dan keterangan yang ada tanpa dilakukan

     pemeriksaan.

    9.  Tim pemeriksa melakukan pemeriksaan terhadap Pegawai yang diduga melakukan

     pelanggaran disiplin. Ketentuan pemeriksaan:

    a.  Dalam rangka kelancaran pemeriksaan, Pegawai yang diduga melakukan pelanggaran

    disiplin dan kemungkinan akan dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat, dapat

    dibebaskan sementara dari tugas jabatannya oleh atasan langsung sejak yang

     bersangkutan diperiksa.

     b.  Pegawai yang diperiksa wajib menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh pejabat

    yang melakukan pemeriksaan, dan apabila pegawai tidak menjawab maka ia dianggap

    mengakui pelanggaran yang dilakukannya.

    c. 

    Pemeriksaan dilakukan secara tertutup dan hasilnya dituangkan dalam bentuk BeritaAcara Pemeriksaan (BAP).

    d.  BAP harus ditandatangani oleh pejabat yang memeriksa dan Pegawai yang diperiksa.

    e.  Dalam hal Pegawai yang diperiksa tidak bersedia menandatangani BAP, BAP tersebut

    t t dij dik b i d t k j t hk H k Di i li

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    9/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 

    - 8 -

    c.  Apabila diperlukan, atasan langsung, Tim Pemeriksa atau pejabat yang berwenang

    menghukum dapat meminta keterangan dari orang lain.

    11.  Keputusan disampaikan secara tertutup oleh pejabat yang berwenang menghukum atau

     pejabat lain yang ditunjuk kepada pegawai yang bersangkutan serta tembusannya

    disampaikan kepada pejabat instansi terkait.

    Ketentuan penyampaian hukuman:

    a. 

    Penyampaian keputusan hukuman disiplin dilakukan paling lambat 14 (empat belas)

    hari kerja sejak keputusan ditetapkan.

     b.  Dalam hal pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin tidak hadir pada saat penyampaian

    keputusan hukuman disiplin, keputusan dikirim kepada yang bersangkutan.

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    10/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 

    - 9 -

    BAB IV

    PENUTUP

    Peraturan merupakan aturan-aturan tentang kewajiban, larangan maupun sanksi yang

    harus dipatuhi oleh Pegawai di lingkungan ANRI dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan

    Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan

    ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Pegawai

    yang melanggar Peraturan Disiplin Pegawai baik yang dilakukan di dalam maupun di luar ANRI

    adalah bentuk-bentuk pelanggaran disiplin dan akan dikenakan hukuman disiplin.

    Atas pertimbangan tersebut di atas maka disusunlah Prosedur Tetap tentang

    Pelaksanaan Disiplin bagi pegawai di lingkungan ANRI. Hal ini dimaksudkan agar setiap pegawai memiliki pedoman yang jelas tentang tata cara dan sanksi-sanksi yang diterima

     pegawai apabila melakukan pelanggaran disiplin. Setiap pegawai harus memiliki rasa

    tanggungjawab dan disiplin yang tinggi dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya menuju

    f i i d f ktifit l k l i t h kh di ANRI d l

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    11/24

     Arsip Nasional Republik Indonesia

    LAMPIRAN

    PROSEDUR TETAP

    NOMOR 08 TAHUN 2011

    TENTANG

    PELAKSANAAN PENEGAKAN DISIPLIN

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    12/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 

    - 1 -

    DAFTAR LAMPIRAN

    PROSEDUR TETAP TENTANG PELAKSANAAN PENEGAKAN DISIPLIN

    LAMPIRAN 1 PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

    LAMPIRAN 2 BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN

    LAMPIRAN 3 UPAYA ADMINISTRATIF

    LAMPIRAN 4 DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN PENEGAKAN DISIPLIN 

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    13/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

    - 2 -

    Lampiran 1

    Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2011

    Tanggal : Mei 2011 

    PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

    A.  Presiden menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi PNS yang menduduki jabatan

    struktural eselon I dan jabatan lain yang pengangkatan dan pemberhentiannya menjadi

    wewenang Presiden untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat

    (4) huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

    Penjatuhan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud berdasarkan usul dari Pejabat Pembina

    Kepegawaian (Kepala ANRI).

    B.  Pejabat Pembina Kepegawaian (Kepala ANRI) menetapkan penjatuhan hukuman disiplin

     bagi:

    1 P i d d ki j b

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    14/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

    - 3 -

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf c, dan ayat (4) Peraturan

    Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

    g.  Fungsional Umum golongan ruang III/d ke bawah di lingkungannya untuk jenis

    hukuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) huruf a, huruf d, dan huruf

    e Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

    2. 

    Pejabat yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan:a.  Struktural Eselon I untuk jenis hukuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat

    (2), ayat (3), dan ayat (4) huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

     b.  Fungsional tertentu jenjang Utama untuk jenis hukuman sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 7 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) huruf a, huruf d, dan huruf e Peraturan

    Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

    c.  Fungsional Umum golongan ruang IV/d dan IV/e untuk jenis hukuman

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) huruf a

    Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

    d Struktural Eselon II dan Fungsional tertentu jenjang Madya untuk jenis hukuman

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    15/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

    - 4 -

    c.  Fungsional Umum golongan ruang IV/e ke bawah untuk jenis hukuman disiplin

    sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (3) dan ayat (4) huruf a, huruf d, dan

    huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

    4.  Pejabat yang diperbantukan keluar instansi induknya yang menduduki jabatan

    Struktural Eselon II ke bawah, Fungsional Utama ke bawah, Fungsional Umum

    golongan ruang IV/e ke bawah, jenis hukuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

    ayat (4) huruf d dan huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

    5.  Pegawai yang dipekerjakan atau diperbantukan pada perwakilan Republik Indonesia di

    luar negeri, jenis hukuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan ayat (4)

    huruf a, huruf d, dan huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

    6.  Pegawai yang dipekerjakan atau diperbantukan pada Negara lain atau badan

    internasional, atau tugas di luar negeri, jenis hukuman sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 7 ayat (2), (3) dan ayat (4) huruf a, huruf d, dan huruf e Peraturan Pemerintah

     Nomor 53 Tahun 2010.

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    16/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

    - 5 -

    D.  Pejabat Struktural Eselon II menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi:

    1. 

    Pegawai yang menduduki jabatan:

    a.  Struktural Eselon III, Fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia, dan

    Fungsional Umum golongan ruang III/c dan golongan ruang III/d di lingkungannya,

    untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2)

    Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

     b. 

    Struktural Eselon IV, Fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana Lanjutan,

    dan Fungsional Umum golongan ruang II/c s/d III/b di lingkungannya, untuk jenis

    hukuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf a dan huruf b

    Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

    2.  Pegawai yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

     jabatan Struktural Eselon III, Jabatan Fungsional tertentu jenjang Muda dan Penyelia,

    dan Jabatan Fungsional Umum golongan ruang III/c s/d III/d untuk jenis hukuman

    disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 53

    Tahun 2010.

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    17/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

    - 6 -

    hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) Peraturan

    Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

     b.  Fungsional tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana Pemula, dan Fungsional

    Umum golongan ruang II/a dan golongan ruang II/b di lingkungannya, untuk jenis

    hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf a dan huruf b

    Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

    2. 

    Pegawai yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya yang menduduki

     jabatan Struktural Eselon IV, jabatan Fungsional tertentu jenjang Pertama dan Pelaksana

    Lanjutan, dan jabatan Fungsional Umum golongan ruang II/c s/d III/b, untuk jenis

    hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah

     Nomor 53 Tahun 2010.

    3. 

    Pegawai yang diperbantukan di lingkungannya yang menduduki jabatan Fungsional

    tertentu jenjang Pelaksana dan Pelaksana Pemula, dan jabatan Fungsional Umum

    golongan ruang II/a dan golongan ruang II/b, untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf a dan b Peraturan Pemerintah Nomor 53

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    18/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

    - 7 -

    dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf a dan b Peraturan Pemerintah Nomor 53

    Tahun 2010.

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    19/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

    - 8 -

    Lampiran 2

    Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2011

    Tanggal : Mei 2011 

    BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN

    A. 

    Hukuman disiplin mulai berlaku sejak tanggal keputusan ditetapkan apabila dijatuhkan oleh:

    1.  Presiden;

    2.  Kepala ANRI untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat

    (2), ayat (3), dan ayat (4) huruf a, huruf b, dan huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 53

    Tahun 2010.

    3. 

    Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

    B.  Hukuman Disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat selain sebagaimana dimaksud pada Huruf A

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    20/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

    - 9 -

    Lampiran 3

    Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2011

    Tanggal : Mei 2011 

    UPAYA ADMINISTRATIF

    A. 

    Hukuman disiplin yang tidak dapat diajukan upaya administratif yaitu hukuman disiplin

    yang dijatuhkan oleh :

    1.  Presiden.

    2.  Kepala ANRI untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat

    (2), ayat (3), dan ayat (4) huruf a, huruf b, dan huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 53

    Tahun 2010.

    3.  Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    21/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

    - 10 -

    5.  Atasan pejabat yang berwenang menghukum wajib mengambil keputusan atas keberatan

    yang diajukan oleh Pegawai yang bersangkutan dalam jangka waktu 21 (dua 

     puluh satu)

    hari kerja terhitung mulai tanggal yang bersangkutan menerima surat keberatan.

    6.  Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) hari kerja, pejabat yang  berwenang menghukum

    tidak memberikan tanggapan atas keberatan maka atasan  pejabat yang berwenang

    menghukum mengambil keputusan berdasarkan data yang ada.

    7. 

    Atasan pejabat yang berwenang menghukum dapat memanggil dan/atau meminta

    keterangan dari pejabat yang berwenang menghukum, Pegawai yang dijatuhi hukuman

    disiplin, dan/atau pihak lain yang dianggap perlu.

    8.  Atasan pejabat yang berwenang menghukum dapat memperkuat, memperingan,

    memperberat, atau membatalkan hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang

     berwenang menghukum.

    9.  Penguatan, peringanan, pemberatan, atau pembatalan hukuman disiplin ditetapkan

    dengan Keputusan Atasan Pejabat yang berwenang menghukum.

    10.  Keputusan Atasan Pejabat yang berwenang menghukum bersifat final dan mengikat.

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    22/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

    - 11 -

    3.  Pegawai yang meninggal dunia sebelum ada keputusan atas upaya administratif,

    diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dan diberikan hak-hak kepegawaiannya

     berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    4.  Pegawai yang mencapai batas usia pensiun sebelum ada keputusan atas:

    a.  keberatan, dianggap telah selesai menjalani hukuman disiplin dan diberhentikan

    dengan hormat sebagai PNS serta diberikan hak-hak kepegawaiannya berdasarkan

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

     b.   banding administratif, dihentikan pembayaran gajinya sampai dengan

    ditetapkannya keputusan banding administratif.

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    23/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

    - 11 -

    Lampiran 4Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2011Tanggal : Mei 2011 

    DIAGRAM ALIR

    PROSEDUR PELAKSANAAN PENEGAKAN DISIPLIN

     No Tahap Penyelesaian

    Unit Penyelesaian

    FungsionalKasubbagDiskesra

    KabagKepegawaian

    Karo Hukumdan

    KepegawaianSestama

    TimPemeriksa

    Pejabat YangBerwenang

    MenghukumPegawai

    1 Memerintahkan mendata nama-nama pegawai yangmasuk kategori melanggar disiplin

    2 Menerima perintah, mendata dan menyiapkan

     berkas-berkas pendukung nama-nama yang masuk

    kategori melanggar disiplin kemudian menyerahkankembali untuk dikoreksi

    3 Menerima, mengoreksi dan menyampaikan berkas-

     berkas pendukung nama-nama pegawai yang masukkategori melanggar disiplin

    4 Mengoreksi dan menyampaikan berkas-berkasuntuk mendapat persetujuan

    5 Memberi persetujuan dan mendisposisikan

    6 Menerima disposisi dan meneruskan untuk

    ditindaklanjuti

  • 8/19/2019 36Protap No 08 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Penegakan Disiplin

    24/24

     ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

    - 12 -

     No Tahap Penyelesaian

    Unit Penyelesaian

    FungsionalKasubbagDiskesra

    KabagKepegawaian

    Karo Hukumdan

    Kepegawaian

    SestamaTim

    Pemeriksa

    Pejabat YangBerwenang

    Menghukum

    Pegawai

    7 Menerima disposisi dan menindaklanjuti denganmelaporkan pegawai yang diduga melakukan

     pelanggaran disiplin

    8 Mempersiapkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP)kemudian melakukan pemanggilan secara tertulis

    sesuai dengan ketentuan

    9 Melakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan

    10 Memeriksa hasil pemeriksaan dan mengeluarkankeputusan hukuman disiplin

    11 Menyampaikan keputusan hukuman disiplin

     Norma Waktu: 1 Bulan

    Plt. KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN,

    ZITA ASIH SUPRASTIWI