192293924 keterkaitan sistem metabolik endokrin pada sindrom cushing docx

14
1 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin pada Sindrom Cushing Pendahuluan Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan kortisol plasma berlebihan dalam tubuh (hiperkortisolisme), baik oleh pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik(iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis- adrenal (spontan). 1 Nama sindrom cushing diambil dari Harvey Cushing, seorang ahli bedah yang pertama kali mengidentifikasikan penyakit ini pada tahun 1912. Penyakit ini ditandai dengan obesitas badan, hipertensi, mudah lelah, amenorea, hirsutisme, striae abdomen berwarna ungu, edema, glukosuria, osteoporosis, dan tumor basofilik hipofisis. 1 Sindrom Cushing relatif langka dan paling sering terjadi pada usia 20 hingga 50 tahun. Orang yang menderita obesitas dan DM-tipe 2, disertai dengan hipertensi dan gula darah yang tidak terkontrol, akan meningkatkan risiko terserang penyakit ini. 2 Sebagian besar kasus sindrom cushing disebabkan iatrogenik pemberian glukokortikoid eksogen, sedangkan kejadian tahunan sindrom cushing endogen telah diperkirakan sebesar 13 kasus per juta individu. Dari kasus-kasus ini, sekitar 70% disebabkan hiperplasi adrenal bilateral oleh hipersekresi ACTH hipofisis atau produksi ACTH oleh tumor non endokrin (pituitary ACTH-producing tumor), 15% karena ACTH ektopik, dan 15% tumor adrenal primer. 2 Pembahasan A. Anamnesis Anamnesis merupakan kumpulan informasi subjektif yang diperoleh dari apa yang dipaparkan oleh pasien terkait dengan keluhan utama yang menyebabkan pasien mengadakan kunjungan ke dokter. 1 Riwayat kesehatan: Keluhan utama: sering lemas 1,5 bulan yang lalu Riwayat penyakit sekarang: sering terbangun malam hari 3-4x untuk berkemih Riwayat penyakit dahulu: ada riwayat asma dengan pemakaian prednisone Riwayat penyakit keluarga: DM tipe 2 (+)

Upload: angset

Post on 19-Jan-2016

65 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

1

Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin pada Sindrom Cushing

Pendahuluan

Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan kortisol plasma

berlebihan dalam tubuh (hiperkortisolisme), baik oleh pemberian glukokortikoid jangka

panjang dalam dosis farmakologik(iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan

akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis- adrenal (spontan).1 Nama sindrom cushing

diambil dari Harvey Cushing, seorang ahli bedah yang pertama kali mengidentifikasikan

penyakit ini pada tahun 1912. Penyakit ini ditandai dengan obesitas badan, hipertensi,

mudah lelah, amenorea, hirsutisme, striae abdomen berwarna ungu, edema, glukosuria,

osteoporosis, dan tumor basofilik hipofisis.1

Sindrom Cushing relatif langka dan paling sering terjadi pada usia 20 hingga 50

tahun. Orang yang menderita obesitas dan DM-tipe 2, disertai dengan hipertensi dan gula

darah yang tidak terkontrol, akan meningkatkan risiko terserang penyakit ini.2 Sebagian

besar kasus sindrom cushing disebabkan iatrogenik pemberian glukokortikoid eksogen,

sedangkan kejadian tahunan sindrom cushing endogen telah diperkirakan sebesar 13 kasus

per juta individu. Dari kasus-kasus ini, sekitar 70% disebabkan hiperplasi adrenal bilateral

oleh hipersekresi ACTH hipofisis atau produksi ACTH oleh tumor non endokrin (pituitary

ACTH-producing tumor), 15% karena ACTH ektopik, dan 15% tumor adrenal primer.2

Pembahasan

A. Anamnesis

Anamnesis merupakan kumpulan informasi subjektif yang diperoleh dari apa yang

dipaparkan oleh pasien terkait dengan keluhan utama yang menyebabkan pasien mengadakan

kunjungan ke dokter.1

Riwayat kesehatan:

Keluhan utama: sering lemas 1,5 bulan yang lalu

Riwayat penyakit sekarang: sering terbangun malam hari 3-4x untuk berkemih

Riwayat penyakit dahulu: ada riwayat asma dengan pemakaian prednisone

Riwayat penyakit keluarga: DM tipe 2 (+)

Page 2: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

2

Sindrom cushing melukiskan suatu sindrom yang ditandai dengan obesitas badan (truncal

obesity), hipertensi, mudah lelah, kelemahan, amenorea, hirsutisme, striae abdomen bewarna

ungu, edema, glukosuria, osteoporosis, dan tumor basofilik hipofisis.1

B. Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan :

Pasien mengalami peningkatan jaringan adiposa di wajah (moon face),

punggung atas di pangkal leher (buffalo hump), dan di atas klavikula (bantalan lemak

supraklavikularis).

Obesitas sentral dengan jaringan adiposa meningkat di mediastinum dan

peritoneum; peningkatan ratio pinggang-pinggul yakni > 1 pada pria dan > 0,8 pada

wanita.

Facial plethora terutama di pipi.

Violaceous striae (striae ungu) > 0,5 cm, umumnya di abdomen, pantat, punggung

bawah, paha atas, lengan atas, dan payudara.

Terdapat ekimosis

Pasien dapat mempunyai telangiectasis dan purpura.

Atrofi cutaneous

Hipertensi dan edema dapat terjadi karena aktivasi kortisol dari reseptor

mineralokortikoid menuju natrium dan retensi air.

Ulkus peptikum dapat terjadi dengan atau tanpa gejala, khususnya pada risiko

pasien yang diberi dosis tinggi glukokortikoid.

Terjadinya osteoporosis dapat menyebabkan patah tulang, kyphosis, kehilangan

tinggi, dan nyeri tulang rangka aksial.2

Page 3: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

3

Gambar 1 : Pemeriksaan Fisik yang ditemukan pada Sindrom Cushing2

C. Pemeriksaan Penunjang

Kadar ACTH plasma1

Kortisol bebas dalam urin :

Normal: 20-100 µg/hari

Sindrom cushing: > 120 µg/hari, dan meningkat juga pada penderita

obesitas, depresi, policystic ovarii

False positif dapat terjadi dengan kehamilan, anoreksia, olahraga, psikosis,

alkohol, latihan berat dan penyakit yang meningkatkan sekresi kortisol.1

Kortisol serum / variasi diurnal

Normal: kortisol pagi hari berkisar antara 5-25 µg/ml dan berkurang

hingga 1,8 µg/ml pada malam hari.

Page 4: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

4

Sindrom Cushing: cortisol pagi hari normal, tetapi meningkat pada

malam hari. Sehingga pengukuran kortisol total 24 jam juga

meningkat.1

Tes supresi dengan deksametason

o Semalaman

Normal: < 1,8 µg/ml

Sindrom cushing: > 5 µg/dl

o 2 hari dosis rendah

o Dosis tinggi: digunakan untuk membedakan etiologi dari sindrom cushing,

pada penyakit cushing cortisol plasma akan tersupresi, sedangkan sindrom

cushing akibat ACTH ektopik tidak tersupresi. Untuk mengetahui penyebab

sindrom cushing dilakukan uji deksametason 2 hari dosis tinggi dan uji ACTH

plasma.1

Pemeriksaan laboratorium:

Pemeriksaan darah: dijumpai kada hemoglobin, hematokrit dan jumlah sel darah

merah yang normal tinggi. Jumlah leukosit total biasanya normal, jumlah eosinofil

yang berkurang (<100/ul)3

Alkalosis terjadi bila hipersekresi steroid yang nyata pada sindroma ACTH ektopik

atau karsinoma adrenokortikal. Alkalosis terjadi akibat efek mineralokortikoid.3

Hiperglikemia. Hiperglikemia biasa ditemukan pada pemeriksaan gula darah post

prandial, dan jarang ditemukan pada keadaan puasa. Glukosuria juga dapat ditemukan

pada pasien yang mengalami hiperglikemia. Sebagian besar pasien mengalami

hiperinsulinemia sekunder dan hasil uji toleransi glukosa yang abnormal.3

Kadar kalsium serum normal tetapi terdapat hiperkalsiuri pada 40% kasus. Kadar

fosfat dalam serum dibawah normal atau sedikit mengalami penurunan.3

Pemeriksaan Radiologik:

Foto polos:

o Kardiomegali akibat penyakit jantung hipertensif atau arterosklerosis

o Fraktur pada tulang atau penurunan densitas tulang

o Batu ginjal3

Page 5: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

5

Pencitraan tomografi komputer (CT Scan) abdomen. CT scan bernilai untuk

menentukan lokalisasi tumor adrenal dan untuk mendiagnosis hiperplasia bilateral.

CT scan juga dapat menjadi pilihan utama pada pasien dengan produksi ACTH

ektopik.1

MRI scan hipofisis dengan bahan kontras gadolinium: pemeriksaan ini ditujukan

untuk semua pasien yang mengalami hipersekresi ACTH hipofisis. Dengan teknik ini,

mikroadenoma kecil dapat ditemukan.1

D. Differential Diagnosis

Hiperaldosteronisme Primer

Keadaan ini paling sering terjadi pada wanita usia pertengahan akibat sekresi

aldosterone autonomy. Gejala Klinisnya adalah hipertensi esensial benigna, disertai sakit

kepala, jarang di jumpai edema. Gejala yang terpenting adalah hypokalemia (K < 3,0

Mmol/L) tanpa suatu sebab yang jelas seperti pemakaian diuretic atau muntah – muntah.

Kadang – kadang pasien mengalami symtomp hipokalemi yang mempengaruhi ginjal atau

system neuromuscular sperti polyuria, nokturia, parestesia, kelemahan otot, hiporefleksi

episodic atau paralisis

Chusing’s Desease

Cushing’s disease merupakan penyebab umum dari Penyebab Cushing’s syndrome

akibat endogenous glucocorticoid. Cushing’s disease merupakan penyakit yang disebabkan

oleh tumor/adenoma pada kelenjar pituitary sehingga terjadi produksi adrenocorticotropin

hormone (ACTH) dalam jumlah yang banyak. Produksi ACTH yang berlebihan inilah

menyebabkan produksi kortisol meningkat dalam darah. Pada umumnya, tumor pada kelenjar

pituitary pada Cushing’s disease bersifat microadenoma yang berukuran diameter 10mm atau

kurang dan tidak menimbulkan gejala yang khas.2

E. Working Diagnosis

Diagnosis Sindrom Cushing iatrogenik, diindus oleh pemberian glukokortikoid atau

steroid lain seperti megestrol yang berikatan pada reseptor glukokortikoid, tidak dapat

dibedakan pada pemeriksaan fisik dari hiperfungsi adrenokortikal endogen. Perbedaan dapat

dibuat dengan mengukur kadar kortisol urin atau darah dalam keadaan basal, pada sindrom

Page 6: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

6

iatrogenik kadar ini merendah sekunder terhadap akses pituitari-adrenal. Keparahan Sindrom

Cushing iatrogenik berkaitan dengan dosis steroid total, waktu paruh biologik steroid, dan

lama terapi. Juga individu yang minum glukokortikoid pada siang dan malam hari lebih

sering menimbulkan Sindrom Cushing dan dosis harian total lebih kecil dari pada pasien

yang hanya meminum pagi hari. Disposisi enzimatik dan ikatan steroid yang diberikan

berbeda diantara pasien.4

Dilema diagnostik utama pada sindrom Cushing adalah untuk membedakan disfungsi

hipofisis dan/atau aksis hipotalamik-pituitari dari tumor (mis. karsinoid atau feokromositoma)

yang menghasilkan CRH dan/atau ACTH ektopik. Manifestasi klinik adalah sama kecuali

tumor ektopik menghasilkan gejala lain seperti diare dan flushing dari tumor karsinoid atau

hipertensi episodik dari feokromositoma. Kadang-kadang seseorang dapat membedakan

antara produksi ACTH ektopik dari ACTH hipofisis dengan menggunakan tes metirapon atau

CRH, seperti diutarakan di atas. Pada keadaan ini, computed tomography (CT) kelenjar

hipofisis biasanya normal. Magnetic resonance imaging (MRI) dengan meningkatkan obat

gadolinium bisa jadi lebih baik dari CT untuk maksud ini tetapi mikroadenoma hipofisis

menunjukkan hanya setengah pasien dengan Sindrom Cushing. Pada orang dengan imaging

negatif, pada beberapa sentra dilakukan pengambilan sampel darah vena untuk pemeriksaan

ACTH. Tidak ada tes yang tersedia dapat dipercaya untuk membedakan jika tidak dijumpai

tumor ektopik atau jika tidak menghasilkan hormon lain.1,4

Page 7: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

7

Tabel 1 : Tes Diagnosis untuk Tipe Sindrom Cushing1

Tabel 1. Tes Diagnostik Untuk Menentukan Tipe Sindrom Cushing

Tes Makroadeno

ma Primer

Disfungsi

hipotalamik

pituitari dan

Mikroadeno

ma

ACTH

ektopik dan

Produksi

CRH

Tumor

Adrenal

Kadar ACTH

plasma

↑ sampai ↑↑ N sampai ↑ ↑ sampai ↑↑↑ ↓

Respon

terhadap

deksametason

High Dose

< 10 % 95 % < 10 % < 10 %

Respon

terhadap CRH

> 90 % > 90 % < 10 % < 10 %

CT Scan Adenoma

hipofisis,

hiperplasia

adrenal bilateral

Hiperplasia

adrenal bilateral,

hipofisis normal,

beberapa

neoplasma ganas

lain

Neoplasma

adrenal

Page 8: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

8

Problem diagnostik utama adalah membedakan pasien dengan sindrom Cushing

ringan dari hiperkortisolisme fisiologik ringan yang disebut sebagai sindrom pseudo-

Cushing. Termasuk didalamnya fase depresi gangguan afektif, alkoholisme, penghentian dari

instoksikasi alkohol, atau gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia nervosa. Keadaan

ini bisa mempunyai gambaran sindrom Cushing, termasuk peninggian kortisol bebas urin,

termasuk gangguan gambaran sekresi kortisol diurnal, dan gangguan supresi kortisol setelah

tes supresi deksametason tengah malam.1

Meskipun pemeriksaan fisik bisa memberikan tanda spesifik untuk diagnosa yang

tepat, konfirmasi biokimia bisa jadi mengalami kesulitan dan langkah yang digunakan untuk

membedakan pasien dengan ACTH secreting pituitary microadenoma atau hypothalamic-

pituitary dysfunction dengan bentuk Sindrom Cushing yang lain adalah dengan menentukan

respon pengeluaran kortisol terhadap pemberian deksametason dosis tinggi (2 mg setiap 6

jam selama 2 hari).1 Tes supresi dosis tinggi mendekati spesifitas 100 % jika kriteria yang

digunakan adalah supresi kortisol bebas urin lebih besar dari 90 %.1

Kadar ACTH plasma dapat digunakan untuk membedakan berbagai penyebab,

terutama untuk memisahkan penyebab tergantung-ACTH dari tak tergantung-ACTH. Pada

umumnya, pemeriksaan ACTH plasma digunakan pada diagnosis etiologi Sindrom Cushing

tak-tergantung-ACTH, sedangkan kebanyakan tumor adrenal menyebabkan kadar ACTH

rendah atau tidak terdeteksi.1

Diagnosis adenoma adrenal yang menghasilkan kortisol disangkakan dengan

peningkatan tidak proporsional kadar kortisol bebas basal urin dengan hanya perubahan

sedang pada 17-ketosteroid urin atau DHEA sulfat plasma. Sekresi estrogen adrenal biasanya

menurun pada pasien ini sehubungan dengan supresi ACTH yang diinduksi-kortisol dan

involusi zona retikularis yang menghasilkan androgen.1

Diagnosis karsinoma adrenal disangkakan dengan massa abdomen yang teraba dan

peningkatan nilai basal 17-ketosteroid urin dan DHEA sulfat plasma. Kadar kortisol urin dan

plasma meningkat bervariasi. Karsinona adrenal biasanya resisten terhadap perangsangan

ACTH dan supresi deksametason.

Peningkatan sekresi androgen adrenal sering menyebabkan virilisasi pada perempuan.

Karsinoma adrenokortikal penghasil esterogen biasanya disertai dengan ginekomastia pada

laki-laki dan disfungsi perdarahan uterus pada perempuan. Tumor adrenal ini mensekresi

jumlah androstenedion yang meningkat, di perifer diubah menjadi esterogen : estron dan

estradiol. Karsinoma adrenal yang menyebabkan sindrom Cushing paling sering dikaitkan

Page 9: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

9

dengan peningkatan kadar hasil antara biosintesis steroid (terutama 11-deoksikortisol),

memberi kesan bahwa konversi hasil-antara tidak efisien menjadi produk akhir.1

Manifestasi Klinis Sindrom Cushing:

Obesitas: merupakan manifestasi klinis yang paling sering dijumpai, merupakan

gejala awal. Keadaan ini secara klasik bersifat sentral terutama mengenai wajah,

leher, badan, dan abdomen.1,3

Kelemahan otot dan kelelahan akibat mobilisasi jaringan ikat suportif perifer dan

efek katabolisme dari protein.1

Osteoporosis, yang terjadi akibat penurunan matriks tulang. Timbulnya osteoporosis

bisa menyebabkan kolaps korpus vertebra dan tulang – tulang lain.1

Striae kulit, dan mudah berdarah bawah kulit.1

Hiperglikemia dan gangguan toleransi glukosa, terjadi akibat peningkatan

glukoneogenesis hati dan resistensi insulin. Yang disebabkan efek antagonis cortisol

terhadap aktivitas insulin. Hiperglikemia yang terjadi juga menyebabkan poliuri dan

rasa haus pada pasien.1,3

Penumpukan jaringan adiposa pada tempat-tempat tertentu:

o khususnya di wajah bagian atas (menyebabkan moon face)

o daerah antara kedua tulang belikat (buffalo hump)

o mesenterik (obesitas badan), penumpukan ini disebabkan oleh redistribusi

lemak tubuh dari ekstermitas ke badan1

Hipertensi sering terjadi dan bisa dijumpai perubahan emosional, mudah tersinggung

dan emosi labil sampai depresi berat, bingung, atau psikosis. Hipertensi terjadi akibat

efek mineralokortikoid pada kortisol, yang menyebabkan retensi natrium dan

ekskresi kalium dan ion H, sehingga juga mungkin menyebabkan alkalosis

hipokalemik.1

Pada wanita, peningkatan kadar androgen adrenal dapat menyebabkan jerawat,

hirsutis, dan oligomenorea atau amenorea.1

Beberapa tanda-tanda dan simtom pada pasien dengan hiperkortisolisme, misalnya

obesitas, hipertensi, osteoporosis, dan diabetes, adalah nonspesifik dan karena itu kurang

membantu dalam mendiagnosis hiperkortisolisme. Sebaliknya, tanda-tanda mudah berdarah,

striae yang khas, miopati dan virilisasi (meskipun kurang sering) adalah lebih sugestif

Page 10: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

10

Sindrom Cushing. Kecuali pada sindrom Cushing iatrogenik, kadar kortisol plasma dan urin

meningkat. Kadang-kadang hipokalemia, hipokloremia, dan alkalosis metabolik dijumpai,

terutama dengan produksi ACTH ektopik.1,2

F. Etiologi

Pada umumnya sindrom cushing endogen disebabkan oleh peningkatan produksi

kortisol oleh adrenal. Penyebab tersering dari sindrom cushing antara lain hiperplasia adrenal

bilateral yang terjadi oleh karena hipersekresi ACTH hipofisis atau produksi ACTH oleh

tumor non-endokrin.1

Sindrom cushing mungkin juga disebabkan oleh hipersekresi ACTH akibat adanya

adenoma pada hipofisis, pada beberapa laporan dijumpai tumor-tumor pada lebih 90% pasien

dengan hiperplasia adrenal tergantung hipofisis {pituitary-dependent adrenal hyperplasia).

Di samping itu, defek bisa berada pada hipotalamus atau pada pusat-pusat saraf lebih tinggi,

menyebabkan pelepasan corticotropin relaesing hormone (CRH) yang tidak sesuai dengan

kadar kortisol yang beredar.Konsekuensinya akan membutuhkan kadar kortisol lebih tinggi

untuk menekan sekresi ACTH ke rentang normal. Defek primer ini menyebabkan

hiperstimulasi hipofisis. mengakibatkan hiperplasia atau pembentukan tumor, pada waktu ini

tumor hipofisis bisa menjadi independen dari pengaruh pengaturan sistem saraf pusat

dan/atau kadar kortisol yang beredar.1

1. Hiperplasia adrenal:

Sekunder terhadap kelebihan produksi ACTH hipofisa

o Disfungsi hipotalamik-hipofisa

o Mikro dan makroadenoma yang menghasilkan ACTH hipofisa

Sekunder terhadap tumor nonendokrin yang menghasilkan ACTH atau CRH.

(karsinoma bronkus, karsinoid thimus, karsinoma pankreas, adenoma bronkhus).1

2. Hiperplasia noduler adrenal:

Neoplasma adrenal

Adenoma

Karsinoma

Kira-kira 20-25 % pasien dengan sindrom Cushing menderita neoplasma adrenal.

Tumor ini biasanya unilateral dan kira-kira setengahnya adalah ganas (maligna).

Page 11: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

11

Individu ini biasanya mempunyai mikro atau makronodular kedua kelenjar adrenal

mengakibatkan hiperplasia nodular. 1

3. Penyebab eksogen, iatrogenik:

Penggunaan glukokartikoid jangka lama

Penggunaan ACTH jangka lama

Penyebab terbanyak sindrom Cushing adalah iatrogenik pemberian steroid

eksogen dengan berbagai alasan. Sementara gambaran klinik mirip dengan yang

dijumpai pada tumor adrenal, pasien-pasien ini biasanya dapat dibedakan didasarkan

pada riwayat dan pemeriksaan laboratoroium.1

G. Epidemiologi

Insidens pada wanita 3 kali lebih besar dibanding pada pria, dan kebanyakan muncul

pada usia dekade ketiga atau keempat.5

H. Patofisiologi

Efek metabolik kelebihan glukokortikoid mendorong timbulnya diabetes melitus,

yaitu diabetes steroid, yakni pelepasan insulin ditingkatkan. Asam lemak bebas yang

dibentuk melalui perangsangan lipolisis digunakan di hati untuk menghasilkan lipoprotein

berdensitas sangat rendah (VLDL) yang akan dilepaskan ke dalam darah. Selain itu, hati

membentuk benda keton dari asam lemak. Penyebaran jaringan lemak terjadi akibat

perbedaan sensitivitas dari jaringan lemak perifer terhadap glukokortikoid dan insulin. Hal

ini menyebabkan penyimpanan lemak yang bersifat sentripetal, wajah bulat atau moon face,

dan terjadi penimbunan lemak di leher ("buffalo" hump), sedangkan kaki tetap kurus.6 Pe-

mecahan protein perifer menyebabkan penurunan massa otot, osteoporosis (kehilang- an

matriks tulang), striae (pemecahan jaringan ikat subkutan), dan purpura (peningkatan

fragilitas vaskular).

Karena perbaikan terganggu, penyembuhan luka menjadi terlambat. Pengaruhnya

pada tulang diperburuk oleh defisiensi CaHP04 dan pada anak-anak menyebabkan

pertumbuhan yang terhambat. Pengaruhnya pada darah menyebabkan polisitemia,

trombositosis, dan peningkatan koagulabilitas. Sistem imun yang lemah memudahkan

terjadinya infeksi.6

Sensitisasi sirkulasi terhadap katekolamin di antaranya menyebabkan

peningkatan kontraktilitas jantung dan vasokonstriksi perifer sehingga menyebabkan

hipertensi, yang bersama dengan hiperlipidemia dan peningkatan koagulabilitas darah akan

Page 12: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

12

memudahkan pembentukan aterosklerosis, trombosis, dan penytimbatan vaskular. Akibat

perangsangan asam hidroklorida dan sekresi pepsin serta penghambatan sekresi mukus di

lambung, akan terjadi ulkus lambung dan/atau duodenum (peptikum). Pengaruhnya pada

sistem saraf dapat memicu sindrom psikogenik endokrin.6

Glukokortikoid (terutama kortisol) merangsang glukoneogenesis di hati dan menghambat

pengambilan glukosa di sel perifer. Hormon ini juga merangsang lipolisis, pemecahan

protein di perifer, dan pembentukan protein plasma (misal, angiotensinogen) di hati.6

I. Penatalaksanaan

Pada pasien sindrom cushing secepatnya perlu diberikan asupan tinggi protein dan

pemberian K. Dan perhatikan asupan garam untuk mencegah hipertensi berlanjut.

Penghambatan steroidogenesis juga bisa diindikasikan pada subjek cushingoid berat sebelum

intervensi pembedahan. Adrenalektomi kimiawi mungkin lebih unggul dengan pemberian

penghambat steroidogenesis ketokonazol (600-1200 mg/hari), mitotan (2-3 g/hari) dan/atau

penghambatan sintesis steroid aminoglutetimid (1 g/hari) dan metirapon (2-3 g/hari) mungkin

efektif secara tunggal atau gabungan.

Mitotan lambat mencapai efek (berminggu-minggu). Mifepristone, suatu inhibitor

kompetitif ikatan glukokortikoid terhadap reseptornya, bisa menjadi pilihan pengobatan.

Insufisiensi adrenal merupakan resiko semua obat-obat ini, dan dibutuhkan penggantian

steroid.1

J. Preventif

Upaya preventif untuk mencegah komplikasi, berhubungan dengna penggunaan

glukokortikoid yang sesuai dengan kebutuhan dan seminimal mungkin baik dosis maupun

waktu pengobatan. Jika terapi glukokortikoid tidak bisa dihentikan, pastikan beri pasien

asupan vitamin D dan calsium yang adekuat dan didukung dengan olah raga yang teratur.

Pemberian vaksin live attenuated, pada anak disekitar penderita sindrom cushing, karena

penderita mudah terkena infeksi. Preventif dari sindrom cushing tidak begitu spesifik, hanya

jika pasien suka meminum obat–obatan yang menimbulkan penyakit, maka obat tersebut

harus di stop atau di tapering off.6

K. Komplikasi

Page 13: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

13

Komplikasi yang dapat disebabkan oleh sindrom cushing antara lain:

Hipertensi

Diabetes

Osteoporosis tulang belakang, dan nekrosis aseptik pada kepala femur

Nelson syndrome: hiperpigmentasi, adenoma hipofisis yang menyebabkan destruksi

daerah sekitarnya sehingga menimbulkan penurunan lapang pandang.

Penyakti kardiovaskular

Stroke

Tromboembolisme

Batu ginjal yang berhubungan dengan hiperkalsiuria.

Kerentanan terhadap infeksi oleh karena kortisol memiliki efek penghambat fungsi

limfosit, makrofag, dan netrofil.

Tukak peptik1,4

L. Prognosis

Adenoma adrenal yang berhasil diobati dengan pembedahan mempunyai prognosis

baik dan tidak mungkin kekambuhan terjadi. Prognosis bergantung pada efek jangka lama

dari kelebihan kortisol sebelum pengobatan, terutama arteroskelrosis.

Prognosis karsinoma adrenal amat jelek, disamping pembedahan. Laporan

menunjukkan survival 5 tahun sebesar 22% dan waktu tengah survival adalah 14 bulan. Usia

kurang 40 tahun dan jauhnya metastasis berhubungan dengan prognosis yang jelek.1

Kesimpulan

Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan kortisol plasma

berlebihan dalam tubuh (hiperkortisolisme), baik oleh pemberian glukokortikoid jangka

panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan

akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (spontan). Manifestasi klinis yang

dapat ditemukan pada penderita penyakit ini antara lain : penumpukan lemak pada wajah,

sehingga tampak gambaran moon face, obesitas sentral, lemah dan lelah, hipertensi (TD>

150/90), amenore, striae kutan, ekimosis, edema, poliura, polidipsi, dan hipertrofi klitoris.

Daftar Pustaka

1. Piliang S, Bahri C. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III PAPDI. Edisi V. Jakarta:

Interna Publishing;2009.h.2062-8.

Page 14: 192293924 Keterkaitan Sistem Metabolik Endokrin Pada Sindrom Cushing Docx

14

2. Adler GK. Cushing Syndrome. USA: Harvard Medical School ;2009.

Available from http://emedicine.medscape.com/article/117365. Diunduh pada tanggal

4 November 2013.

3. Shanahan J, Linskey P. Greenspan’s basic and clinical endocrinology. USA: The

McGraw-Hill Companies;2007.p.1050-3.

4. Beers MH. Cushing’s syndrome. In: The Merck Manual. 18th

edition. India: Gary

Zelko;2006.p.1212-14.

5. Ontjes DA. Disorder of the adrenal cortex. In: Netter’s Internal Medicine. Ed 2.

Saunder elsevier;2009.p.324-7.

6. Silbernagl S, Lang F. Kelebihan hormon adrenokortikoid. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC;2006.h.268-9

7. Bertagna Xavier, Laurence Guignat, Lionel Groussin, Je´ Roˆme Bertherat. Cushing’s

Disease. Best Practice & Research Clinical Endocrinology & Metabolism. 23. 607–

623. 2009