uts mofi...uts mofi pertemuan 1: understanding non-profit sector tiga bentuk organisasi • produksi...

43

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan
Page 2: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

UTS MOFI

Pertemuan 1: Understanding Non-Profit

Sector

Tiga Bentuk Organisasi

• Produksi barang dan jasa didalam

masyarakat dilakukan oleh pihak

pemerintah (public) dan swasta

(private).

• Sektor swasta (private) dapat

diklasifikasikan lebih jauh menjadi

organisasi profit dan sektor ketiga

(third sector). Organisasi Nonprofit

termasuk kedalam third sector.

• Klasifikasi ini membawa kita pada

tiga bentuk generik organisasi, yang

terdiri dari:

– Pemerintah

– Organisasi profit

– Organisasi nonprofit (NPO)

Generic Organizational Form

Definisi Nonprofit Organization (NPO)

• Organisasi nonprofit dapat

didefinisikan sebagai:

“An organization whose founders are not

entitled to (a part of) the organization’s

profits, a condition traditionally called the

non-distribution constraint (Hansm ann

1987:28)”

- Lebih lanjut, organisasi nonprofit

harus bersifat formal, private, self-

governing dan voluntir (dalam hal

keanggotaan dan pertisipasi

(Salamon and Anheier (1992).

- Non-distributional constraint tidak

menghalangi organisasi nonprofit

untuk menghasilkan profit.

Tujuan Non-Profit Organization

Page 3: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

Implikasi Insentif & Effisiensi NPO

• Beberapa pendapat menyatakan

bahwa karakteristik non-

distributional constraint dapat

mengurangi insentif pengelola NPO

untuk memonitor manajemen

organisasi dan staf NPO dengan

cermat [sehingga menyebabkan

ineffisiensi].

• Namun pendapat dibantah dengan

mengemukakan alasan bahwa

pekerja pada NPO, baik pada

manajerial maupun non-

manajerial, memiliki motif yang

berbeda dengan mereka yang

bekerja untuk organisasi profit

(Callen, Falk 1993:127).

• Penelitian terkait effisiensi NPO

memiliki kendala dalam hal

metodologi

Bagaimana mengukur

effisiensi jika tujuan NPO

unobservable?

Klasifikasi NPO oleh Hansmann

Klasifikasi International NPO berdasarkan

subgroup

Klasifikasi NPO – Social Enterprise

Spectrum

Other Classification

Page 4: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

Demand NPO

Prinsip Dasar Organisasi Nonprofit

1. Nonprofit adalah bisnis

• Organisasi nonprofit adalah bisnis

yang berdasarkan pada misi

(mission-based business)

• Jika organisasi profit mengejar

profit, maka organisasi nonprofit

mengejar misi

• Dalam beberapa dekade terakhir,

banyak organisasi nonprofit yang

beralih dari bentuk charity

menjadi mission-based businees.

Apakah perbedaannya?

2. Tidak ada yang memberikan Anda

‘hadiah’

3. Nonprofit Tidak Berarti Tidak Dapat

Menghasilkan Profit

• Dengan mengahasilkan profit, NPO

dapat mencapai misinya, tumbuh

berkembang, melayani lebih

banyak orang serta dapat

memberikan bentuk pelayanan-

pelayanan baru

Page 5: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

• Hal ini dapat dianalisis dari sudut

pandang legal, etika dan

manajemen

• Dari sudut pandang etika,

organisasi nonprofit dihadapkan

pada pilihan antara fokus pada

misi dengan dana terbatas atau

fokus pada dana namun

mengabaikan misi

• Financial return dan mission return

NPOs di Indonesia

1. Varied in terms: Organisasi non-

Pemerintah (ORNOP, non-

governmental organisations),

Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM - self-reliant community

institutions) ,Lembaga

Pengembangan Swadaya

Masyarakat (LPSM, self-help

community support institutions),

Organisasi Kemasyarakatan

(ORMAS, Societal Organisation),

Organisasi Nir-Laba or Lembaga

Non-Profit (LNP, Non-profit

Organisation), Organisasi

Masyarakat Sipil (OMS, Civil Society

2. Overlaps and interdependencies

between multiple layers of

regulators

Klasifikasi NPO di Indonesia

Type of Activites: Deliver services, develop

arts and culture, conduct research and

share information, engage citizen and

advocate changes.

Islamic Philantrophy: is it voluntary?

• Berdasarkan pada hukum yang

jelas, baik dari al-Qur'an juga al-

Hadits. Ini telah menjadi pusat

perkembangan umat.

• Dalam Islam, dasar filosofisnya

adalah 'kewajiban' dari 'Allah'

untuk mencapai keadilan sosial.

Pemahaman ini dapat menciptakan

persatuan antara cinta manusia,

motivasi moral, dan kewajiban

Allah Ta'ala untuk mencapai

keadilan sosial.

• Dalam filantropi Islam, donor dan

penerima memiliki hubungan, tidak

hanya untuk mengabadikan

superior-inferior, tetapi yang lebih

penting adalah kemitraan dengan

keseimbangan dan kesetaraan, dan

Page 6: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

karena itu niat buruk dapat

dihindari.

Motif Filantropi Islam

• Individual gives philanthropy in

order to help the distress directly.

This act is only temporary in nature

and it will last for only a short while.

• Example: Giving Shadaqah. (al-

Qur'an: 02:205), (al-Qur'an, 02: 20),

(al-Qur’an: 03:190)

• Individual gives philanthrophy

because of obligations motive as

set out in the teachings of Islam (al-

Qur'an: 09: 76). This motive, as

discussed in Islamic literature, can

be categorized as alms that only

apply to tangible property only.

• Examples: Zakāh, nadhr, fidyah,

Kaffārah and udhiyyah (al-Qur'an,

08: 60).

• Individual gives philanthrophy for

helping the public in general, but

the motive is eternal treasure

forever or until the instruments

could not generate the benefits.

Instrumen Filantropi Islam

Prinsip Filantropi Islam berdasarkan

Quran

• Togetherness (ukhuwah): ‘Ali

Imran (3): 103

• Justice (adalah): An Nisa’ (4):58,

Ar Rum (30): 38

• Welfare (ri’ayah): Ali Imran (3):

117, Al Ma’un (107): 1-7, Al Hasyr

(59): 7

• Benefit (maslahah): An Nisa’ (4):

29

• Balance (tawazun): ‘Ali Imran (3):

112, Al Qasas (28): 77

• Universalism (shumuliyah): Al

Hujurat (49): 13

Pertemuan 2: Zakat

Definisi dan Fungsi Zakat

Zakat merupakan salah satu dari rukun

Islam yang lima dan hukum

pelaksanaannya adalah wajib. Zakat

terbagi dua jenis, yaitu zakat jiwa (nafs),

atau disebut juga zakat fitrah, dan zakat

harta (maal).

Zakat tidak hanya berfungsi sebagai suatu

ibadah yang bersifat vertikal kepada Allah

(hablumminallâh), namun zakat juga

berfungsi sebagai wujud ibadah yang

bersifat horizontal (hablumminannâs)

Menurut data BAZNAS (Badan Amil Zakat

Nasional) pada tahun 2014 potensi zakat

No Instrument Ownership Motives/Recipients Governnace

1 Zakat al-Fitrah Rulers Obligation to purify our soul Trustee

2 Zakat Rulers

Obligation to

purify our wealth Trustee

3 Waqf Allah

Eternal goods

for Allah Trustee

4 Sādaqah Lillah Allah

Used out goods for

Allah Supervise/Facilitate

5 Nadhr Allah

Keeping promises

to Allah Facilitate

6 Fidyah Allah

Substitutes of

worship Facilitate

7

Kaffārah (Sadaqah

Wajibah) Allah

Getting Allah's

forgiveness Facilitate

8

Udhiyya (Qurban, Dam

Payment) Allah Pay fines to Allah Facilitate

9 Aqīqah Allah

Thanks for the

birth Facilitate

Page 7: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

mencapai Rp270 triliun dan realisasinya

sebesar Rp2,5 triliun

Kerangka regulasi dan institusional zakat

UU Zakat

Undang-Undang No. 38 Tahun 1999

Mengenai pengelolaan zakat dengan

Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor

581 tahun 1999

Undang-Undang No. 23 Tahun 2011

Menempatkan BAZNAS sebagai regulator

teknis dan pengawas bagiseluruh Lembaga

Amil Zakat (LAZ) di Indonesia

Pengaruh zakat

Dalam skala mikro atau komunitas,

pengalaman berbagai kelompok mustahik

dan berbagai indikator lainnya

menunjukkan bahwa telah banyak

program-program pendayagunaan zakat

yang berhasil meningkatkan kesejahteraan

komunitas yang dibantunya.

Zakat juga mampu menjangkau orang

miskin secara luas. Lebih jauh lagi, OPZ juga

mampu membuat program

pendayagunaan zakat yang sesuai dengan

kondisi dan kebutuhan lokal.

Contoh, program pendayagunaan zakat

Dompet Dhuafa Republika mampu

menjangkau kelompok miskin di berbagai

wilayah tanah air dengan muatan lokalitas

yang tinggi seperti:

• Ternak puyuh di desa cirea,

kuningan,

• Lahan pertanian bebas pestisida di

desa ciburuy, bogor,

• Teknologi dan permodalan

pertanian di desa telang sari, banyu

asin, sumatera selatan,

• Lumbung jagung di pulau ileape,

lembata, nusa tenggara timur,

• Pembangunan gedung SMA di

pulau peling, banggai kepulauan,

• Pembebasan lahan untuk

pemukiman baru muslim suku abun

di kampung klamalu, sorong,

papua, dan

• Pembelian kapal laut di adonara,

flores timur.

Contemporary Zakah Management

Zakah Collection System

Gambar 3.1. Pengelolaan Zakat di Era Kontemporer

Sumber: Analisis PEBS-FEUI

Sistem

Sukarela

Sistem

Wajib

Individual

Kolektif Negara-negara

Islam

Negara-negara

Muslim -Sekuler

Negara-negara

dimana Muslim

Minoritas

Sifat

Pengelolaan

Sifat

Pengumpulan

Page 8: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

Priority in Zakah Distribution

Fiqh Distribusi Zakat

Qardawi (1973) berpandangan bahwa

Islam mewajibkan bekerja terhadap orang

yang mampu, namun hendaklah fakir-

miskin itu diberi fasilitas untuk

memperoleh pekerjaan sehingga ia dapat

mandiri.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak lama

juga telah memfatwakan hal yang senada

bahwa dana zakat yang diberikan untuk

fakir-miskin dapat bersifat produktif,

sedangkan bagian zakat untuk fisabilillah

dapat ditasharufkan untuk keperluan

maslahah ‘ammah (kepentingan umum)

Lebih jauh lagi, Qardawi (1973)

menyatakan bahwa zakat patut diberikan

kepada orang yang menuntut ilmu karena

dia melaksanakan fardhu kifayah, faedah

ilmunya tidak hanya untuk dirinya, namun

juga untuk seluruh ummat. MUI memberi

kualifikasi bahwa zakat untuk beasiswa

haruslah diprioritaskan untuk siswa yang

berprestasi, miskin dan ilmunya

dibutuhkan ummat.

Islamic Fiqh Academy (1986) bahkan

memperbolehkan penggunaan dana

surplus zakat pada investasi yang

menghasilkan laba dimana pada akhirnya

dana akan dimiliki oleh mereka yang

berhak terhadap zakat, sepanjang hal

tersebut dilakukan setelah memenuhi

kebutuhan dasar dan mendesak dari

mustahiq dan dengan jaminan yang

memadai terhadap kerugian.

Dengan fenomena kemiskinan

kontemporer yang umumnya merupakan

kemiskinan struktural, maka

kecenderungan pendayagunaan (tasharuf)

dana zakat kini semakin berfokus pada

program-program pembangunan dan

pemberdayaan. Program pendayagunaan

zakat tradisional yang semata bersifat amal

dan “bagi-bagi uang”, tidak lagi memadai.

Transformation on Zakah Distribution in

Indonesia

Tabel 3.1. Sistem Pengumpulan Zakat

Sifat Pengumpulan Zakat

Wajib Sukarela

Organisasi Pengumpul

Zakat

Negara Sudan, Arab Saudi,

Pakistan, Libya, Yaman Kuwait, Bangladesh, Bahrain,

Yordania, Indonesia (BAZ)

Otoritas Keagamaan

Malaysia Singapura

Swasta / Perusahaan

Malaysia (Selangor, Serawak, Penang)

Mesir

Masyarakat / LSM

- Indonesia (LAZ), Afrika

Selatan, Aljazair, dan negara-negara minoritas muslim

Sumber: dimodifikasi dari Indonesia Zakat and Development Report 2009

Page 9: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

Institutional Framework of Zakah

Regulatory and Institutional Framework

of Zakah in Indonesia Under Law No.

38/1999

• Akomodasi masyarakat sipil dalam

pengelolaan zakat dengan adanya

pengakuan terhadap Lembaga Amil

Zakat (LAZ) yang murni prakarsa

masyarakat (Pasal 7);

• Implementasi good governance

dalam OPZ dengan mendorong

pembagian kekuasaan organisasi

yaitu unsur pertimbangan,

pengawasan dan pelaksana (Pasal

6);

• Penghimpunan dana zakat dan

non-zakat sesuai dengan ketentuan

agama, serta memperkenalkan

perluasan basis zakat di

perekonomian modern seperti

zakat penghasilan dan zakat

perusahaan (Pasal 11 dan 13);

• Pendistribusian dan

pendayagunaan dana zakat sesuai

dengan ketentuan agama dan

mendorong pendayagunaan dana

secara produktif (Pasal 16 dan 17);

• Memperkenalkan insentif fiskal

bagi pembayar zakat dengan

menjadikan zakat sebagai

pengurang laba/pendapatan sisa

kena pajak (Pasal 14); dan

• Memperkenalkan sanksi bagi OPZ

yang lalai dalam melaksanakan

kewajibannya (Pasal 21).

Problems and Weaknesses

Pasca terbitnya UU 38/1999, lembaga-

lembaga amil zakat tumbuh pesat, baik di

tingkat pusat maupun daerah.

Hingga kini setidaknya terdapat BAZNAS

dan 18 LAZ nasional, 33 BAZ provinsi, dan

429 BAZ kabupaten/kota, belum termasuk

LAZ daerah dan 4.771 BAZ kecamatan.

Hal ini menimbulkan masalah, terutama

terkait tata kelola dan kepercayaan

masyarakat, karena tumbuhnya ribuan

lembaga amil ini tidak diikuti dengan

Amal Sosial-Keagamaan dan Kemanusiaan

(Charity and Relief)

Pembangunan dan Pemberdayaan

(Development and Empowerment)

Advokasi dan Pembuatan Kebijakan Publik

(Advocacy and Policy Making)

Pemikiran dan Peradaban

(Thought and Civilization)

Sumber: Analisis Penulis

Amal Sosial-Keagamaan dan Kemanusiaan

(Charity and Relief)

Pembangunan dan Pemberdayaan

(Development and Empowerment)

Advokasi dan Pembuatan Kebijakan Publik

(Advocacy and Policy Making)

Pemikiran dan Peradaban

(Thought and Civilization)

Sumber: Analisis Penulis

Tabel 3.2. Kerangka Institusional Pengelolaan Zakat

Organisasi Pengumpul Zakat

Negara Swasta/Perusahaan Masyarakat/LSM

Negara

Arab Saudi, Sudan, Pakistan,

Yaman, Libya, Indonesia (BAZ)

Malaysia (Kualalumpur,

Negeri Sembilan) -

Swasta/ Perusahaan

-

Malaysia (Selangor, Penang, Sarawak),

Mesir (Nasser Social Bank)

-

Organisasi Pendistribusi

Zakat

Masyarakat / LSM

- - Afrika Selatan,

Indonesia (LAZ), Aljazair

Sumber: dimodifikasi dari Indonesia Zakat and Development Report 2009

Page 10: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

keberadaan lembaga regulator dan

pengawas yang memadai.

Jumlah OPZ yang sangat banyak ini secara

jelas mengindikasikan inefisiensi dunia

zakat nasional terkait penghimpunan dana

zakat yang relatif masih kecil.

Pengelolaan zakat tidak efisien karena

mayoritas OPZ beroperasi pada skala

usaha yang terlalu kecil.

Kehadiran UU No. 38/1999 juga telah

mendorong muncul-nya Perda-Perda Zakat

di berbagai daerah.

Kedudukan dan peran dari Perda-Perda

Zakat ini cenderung tidak jelas, tidak

melengkapi UU No. 38/1999, juga bukan

merupakan produk hukum pendukung

yang bersifat teknis-operasional.

Charity Law: Pillars of Democracy and Civil

Society

Future Reforms Indonesia Zakat and

Development Report 2010

• Mendorong sinergi antara

pemerintah dan masyarakat sipil

dalam pengelolaan zakat nasional.

– Kedudukan BAZ dan LAZ

akan sejajar sebagai

operator yaitu organisasi

pengelola zakat (OPZ).

– Fokus utama adalah

peningkatan kapasitas dan

transparansi OPZ. Tidak ada

lagi dikotomi BAZ - LAZ,

yang ada hanyalah OPZ

yang amanah, efisien,

independen dan

profesional.

• Fokus pada upaya mendorong tata

kelola yang baik (good governance)

dalam dunia zakat nasional untuk

transparansi dan akuntabilitas OPZ.

– Agenda terbesar disini

adalah mendirikan lembaga

regulator-pengawas yang

kuat dan kredibel yang

memiliki kewenangan di

tiga aspek utama, yaitu

regulasi dan pengawasan di

aspek kepatuhan syariah,

transparansi keuangan dan

kinerja ekonomi.

Future Reforms Indonesia Zakat and

Development Report 2010

Tabel 5.4. Fungsi Dasar Undang-Undang tentang Aktivitas Amal

Fungsi Deskripsi Contoh Elemen Undang-Undang

Perlindungan Memberi jaminan perlindungan bagi donatur

Melindungi tujuan dari donasi, integritas sektor amal dan tujuan utama-nya terkait dengan kemiskinan, memberi forum legal untuk peningkatan kapasitas sektor amal

Menjaga Ketertiban

Mencegah penyalahgunaan dana amal

Kewajiban pendaftaran dan kriteria-nya, pengawasan aktivitas amal, restriksi terhadap kegiatan non-amal, regulasi aktivitas penghimpunan dana, standar transparansi dan akuntabilitas

Mediasi dan Penyesuaian

Menfasilitasi sektor amal untuk menjadi mediator aktif dalam proses perubahan sosial dan menyesuaikan sektor amal untuk mengatasi masalah kontemporer

Memberi fleksibilitas bagi pencapaian tujuan amal, mendorong metode baru dalam aktivitas amal, menyesuaikan regulasi sektor amal dengan sektor lain (regulasi pajak, perusahaan, perbankan, dan lain-lain).

Dukungan Memberi insentif yang memadai bagi perkembangan sektor amal

Mendorong kemitraan pemerintah dan sektor amal, jaringan kerja dan organisasi payung lembaga amal, konsesi pajak untuk aktivitas amal

Sumber: diolah dari Kerry O’Halloran, Myles McGregor-Lowndes, and Karla W. Simon. Charity Law and Social Policy: National and International Perspectives on the Functions of the Law Relating to Charities. Springer Science + Business Media B.V., 2008.

Page 11: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

• Berfokus pada upaya pemberian

insentif yang memadai bagi

muzakki dalam upaya mendorong

ketaatan zakat dan menurunkan

penghindaran zakat (zakah

evasion).

– Mendorong transformasi

zakat dari yang kini sebagai

pengurang penghasilan

kena pajak (tax deduction)

menjadi ke depan sebagai

pengurang pajak (tax credit)

• Mendorong kemitraan antara

pemerintah dan OPZ untuk

pengentasan kemiskinan.

– Kemitraan antara

pemerintah dan OPZ dapat

dilakukan dengan

pemberian hibah tanpa

syarat (block-grant)

maupun dengan

pembuatan kontrak

penyediaan jasa sosial

tertentu (specific-grant).

– Pemerintah dapat

menetapkan kriteria-

kriteria penerima dana

(eligibility criteria) seperti

kinerja finansial, kinerja

efektivitas ekonomi dan

kesesuaian dengan prioritas

nasional/daerah.

Indonesia Zakah Architecture Indonesia

Zakat and Development Report 2010

Consolidation of National Zakah

Organization

Pada tahap berikutnya, BZI akan

melakukan konsolidasi untuk menuju

jumlah OPZ yang ideal.

Pada tahap ini, penentuan BAZ dan LAZ

yang berhak menjadi OPZ sepenuhnya

ditentukan oleh “mekanisme pasar”, yaitu

BAZ dan LAZ yang memiliki kinerja

keuangan dan legitimasi sosial tertinggi

yang ditunjukkan oleh jumlah

penghimpunan dana.

Laporan ini menggagas ambang batas

(treshold) bagi BAZ dan LAZ yang berhak

menjadi OPZ adalah penghimpunan dana

minimal Rp 5 milyar per tahun.

BAZ dan LAZ yang berhasil memenuhi

ambang batas Rp 5 milyar per tahun ini,

dikukuhkan menjadi OPZ, dengan

penyesuaian dasar hukum, kelembagaan

dan SDM.

Gambar 5.1. Arsitektur Zakat Indonesia: Pilar-Pilar Pengelolaan Zakat Nasional Masa Depan

Sumber: dimodifikasi dari Indonesia Zakat and Development Report 2009

Regulator & Pengawas

Badan Zakat

Indonesia

Operator

OPZ

Kepatuhan Syariah

Dewan Zakat

Nasional

Regulator & Pengawas

Otoritas Pajak

Forum Zakat

(FOZ)

Ikatan Akuntan

Indonesia

Regulasi dan

pengawasan zakat

sebagai pengurang pajak

Penetapan kode

etik dan standar

profesi amil

Penetapan

standar

akuntansi dan

audit zakat

Penetapan fatwa dan

pengawasan

kepatuhan syariah

Perizinan,

pengaturan dan

pengawasan

operasional

Operator

OPZ

Operator

OPZ

Penghimpunan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat

Pusat Komunikasi

dan Informasi Zakat

Koordinasi sosialisasi dan

edukasi zakat masyarakat

Lembaga Keuangan

Syariah

Saluran penghimpunan dan

penempatan dana zakat

Lembaga Keuangan

Mikro Syariah

Mitra untuk pendayagunaan

zakat secara produktif oleh

mustahiq

Page 12: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

Sedangkan BAZ dan LAZ yang tidak mampu

memenuhi ambang batas ini akan

diarahkan untuk melakukan merjer dengan

OPZ. Dalam hal ini, BZI akan menetapkan

OPZ berkinerja tinggi sebagai OPZ jangkar

(anchor OPZ) yang akan diminta secara

aktif untuk melakukan akuisisi BAZ dan LAZ

yang tidak memenuhi ambang batas ini.

Dalam hal merjer dan akuisisi tidak

berhasil, maka BAZ dan LAZ yang tidak

memenuhi persyaratan OPZ akan

diturunkan statusnya menjadi UPZ.

Aktivitas utama UPZ adalah melakukan

penghimpunan dana zakat. UPZ harus

berafiliasi dengan OPZ, dan operasional-

nya menjadi tanggung jawab OPZ tersebut.

Namun dalam laporan ini, UPZ digagas

berhak mendistribusikan dan

mendayagunakan dana yang dihimpunnya

secara otonom sesuai ketentuan agama

dan prioritas masyarakat lokal, maksimal

sebesar 50%, termasuk bagian amil.

Laporan ini memperkirakan, dengan

ambang batas Rp 5 milyar per tahun, LAZ

Nasional, LAZ Provinsi dan BAZ Provinsi,

berpotensi besar untuk menjadi OPZ.

Sedangkan LAZ kabupaten/kota dan BAZ

kabupaten/kota diperkirakan sebagian

besar tidak mampu memenuhi ambang

batas ini sehingga diarahkan untuk

melakukan merjer atau diakuisisi, atau

menjadi UPZ.

Sedangkan BAZ kecamatan hampir dapat

dipastikan tidak akan mampu memenuhi

ambang batas Rp 5 milyar per tahun

sehingga diarahkan untuk menjadi UPZ.

Future Structure of National Zakah

Organization

Some Notes on Controversial Issues

Terkait isu zakat sebagai tax credit, perlu

dipikirkan kembali dengan pertimbangan :

• Resistensi otoritas pajak

diperkirakan akan tinggi, karena

pengaruh yang besar pada total

penerimaan pajak.

• Lemahnya koordinasi otoritas zakat

dan otoritas pajak, baik di level

kebijakan maupun di level teknis-

operasional.

• Peluang untuk perubahan UU PPh

adalah kecil.

• Kegagalan eksperimen di Provinsi

NAD.

Gambar 7.2. Struktur OPZ Indonesia Masa Depan, 2015-2020

Sumber: analisis PEBS FEUI

50-75 OPZ dengan fokus

5

100

500

Penghimpunan Dana per Tahun (Rp Milyar)

UPZ berbasis

Perusahaan Instansi Pesantren Masjid

Wilayah penghimpunan-pendayagunaan

Program pendayagunaan

Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, dll

10-20 OPZ Nasional

1-5 OPZ Internasional

50-75 OPZ dengan fokus

5

100

500

Penghimpunan Dana per Tahun (Rp Milyar)

UPZ berbasis

Perusahaan Instansi Pesantren Masjid

Wilayah penghimpunan-pendayagunaan

Program pendayagunaan

Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, dll

10-20 OPZ Nasional

1-5 OPZ Internasional

Page 13: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

• Alternatif terbaik, perbaikan

mendasar pelaksanaan zakat

sebagai tax deduction.

• Terkait isu pengelolaan zakat

nasional satu pintu (sentralisasi

zakat) perlu ditinjau ulang karena:

– Sentralisasi kelembagaan

zakat oleh pemerintah tidak

menjamin peningkatan

kinerja.

– Wacana sentralisasi untuk

peningkatan kinerja zakat

adalah tidak valid, ahistoris

dan mengingkari peran civil

society dalam masyarakat

yang demokratis.

– Kinerja penghimpunan dan

pendayagunaan dana zakat

lebih banyak ditentukan

oleh legitimasi dan reputasi

lembaga pengumpul, bukan

oleh sentralisasi

kelembagaan oleh

pemerintah.

– Peningkatan kinerja zakat

saat ini lebih banyak

ditentukan oleh

keberhasilan dalam

menurunkan kebocoran

penyaluran zakat secara

individual, bukan

sentralisasi kelembagaan.

• Studi kasus pengelolaan zakat pada

Baznas

• Pengelolaan Zakat pada BAZNAS

• Fungsi dan Wewenang Baznas

1. Perencanaan pengumpulan,

pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat;

2. Pelaksanaan pengumpulan,

pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat;

3. Pengendalian pengumpulan,

pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat; dan

4. Pelaporan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan

pengelolaan zakat.

• Strategi BAZNAS

• Badan Amil Zakat Nasional memiliki

strategi dalam menentukan

program yang tepat, sehingga

penyaluran yang dilakukan efektif

dan efisien

• BAZNAS, LAZ, dan

Lembaga Amil Zakat Lainnya

• Sebagai lembaga yang berwenang

melakukan pengelolaan zakat

secara nasional termasuk dalam

aktivitas penyalurannya, BAZNAS

Pusat

bersinergi/berkordinasidengan

BAZNAS daerah baik provinsi

Page 14: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

ataupun kabupaten/kota, serta

dengan LAZ resmi yang ada

• Tiga Permasalahan Kemiskinan

di Indonesia

• Bagaimana BAZNAS berkontribusi

dalam pemecahan permasalahan

kemiskinan diatas?

• BAZNAS membentuk lembaga

program sesuai dengan bidang dan

fungsinya.

• Pembentukan lembaga ini

ditujukan agar proses penyaluran

dapat berjalan dengan efektif,

optimal dan mempunyai dampak

positif.

• Manajemen Risiko BAZNAS

• Identifikasi risiko dalam

pengelolaan zakat merupakan hal

yang sangat penting karena akan

mempengaruhi kualitas

pengelolaan zakat.

• Identifikasi

• Risiko Pengumpulan Dana Zakat

• Risiko pada pengelolaan dana zakat

Adanya pemanfaatan dana zakat untuk

kepentingan golongan :

BAZNAS melakukan seleksi yang

ketat dalam penerimaan SDM amil,

sehingga tercipta petugas amil yang

amanah dan jujur dalam

melaksanakan tugasnya.

BAZNAS melakukan seleksi yang

ketat terhadap setiap mustahik

yang akan menerima dana zakat.

• Risiko pada pengelolaan dana zakat

(Lanjutan)

Lambatnya respon lembaga amil terhadap

keluhan dan masukan/saran masyarakat

BAZNAS menyediakan kotak kritik

dan customer service yang

berfungsi sebagai penerima setiap

keluhan dari masyarakat

Manajemen Organisasi Pengelola Zakat

meliputi:

1. Struktur Organisasi Pengelola Zakat

2. Aspek Perencanaan Strategis

Organisasi Zakat

3. Model Bisnis Organisasi Zakat

4. Fungsi Manajemen Organisasi

Zakat

5. Manajemen Kinerja zakat

Struktur Organisasi Pengelola Zakat

• Organisasi Pengelola Zakat

diharapkan memiliki kelengkapan

struktur:

– Dewan komisioner

– Direktur / BOD

– Manajer Menengah

Aspek Perencanaan Strategis Organisasi

Pengelola Zakat

Implementasi Strategi:

Page 15: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

• Penghimpunan

- Profil Donatur

- Sustainabilitas penghimpunan

- Tipe zakat infaq shadaqah

- Tipe flow of fund

- Fundraising

• Pendistribusian dan

Pendayagunaan

Undang-Undang nomor 23 Tahun

2011 : Mustahik terdiri dari delapan

asnaf, yaitu: Fakir, Miskin, Amil,

Muallaf, Riqab, Gharim, Sabilillah

dan Ibnussabil.

- Kegiatan konsumtif ádalah

kegiatan yang berupa

bantuan untuk

menyelesaikan masalah

yang bersifat mendesak dan

langsung habis setelah

bantuan tersebut

digunakan.

- Kegiatan produktif ádalah

kegiatan yang

diperuntukkan bagi usaha

produktif yang bersifat

jangka menengah-panjang.

- Tipe Program

- Tingkat keberhasilan

Mencari Zakah Base tambahan

• Selain basis zakat konvensional,

penerimaan zakat dapat

ditingkatkan secara signifikan

dengan memperluas basis zakat ke

seluruh sektor perekonomian

modern, antara lain:

– Zakat profesi

– Zakat perusahaan

– Zakat saham dan obligasi

– Zakat deposito

– Zakat investasi pabrik dan

gedung

Tabel 6.3. Metode Penghimpunan Dana oleh Organisasi Pengelola Zakat

Metode Instrument Kondisi yang Dibutuhkan Direct Mail Surat penawaran, brosur, dan

proposal Database yang baik, segmentasi dan momentum waktu yang tepat, SDM yang memadai, dan diikuti dengan pendekatan personal

Sistem Keanggotaan

Kartu anggota (yang dalam beberapa kasus juga berfungsi sebagai ATM dan discount card), kartu ucapan selamat, dan corporate magazine.

Komunikasi dan public relation yang baik, serta anggaran dan SDM yang cukup besar.

Kampanye Media

Iklan, advertorial, mem-block ruang media untuk laporan kegiatan, newsletter dan magazine internal, dan radio.

Dukungan yang kuat dari media massa, antara lain berupa potongan harga dan penyediaan ruang media.

Special Events Seminar, pameran, bazaar, Ramadhan dan Idul Fitri, beasiswa, bencana alam, kerusuhan, dll

SDM yang profesional, termasuk sukarelawan (dalam beberapa kasus menyewa event organizer)

Layanan Prima

Layanan jemput zakat, pembukaan konter/gerai premium, pembayaran melalui saluran perbankan, ATM dan internet, pembayaran di kasir merchant dan supermarket, dll.

Dukungan teknologi informasi dan kemitraan strategis

Sumber: diolah dari PIRAC, 2002 dan interview personal dengan Yuli Pujihardi, Direktur Komunikasi dan Penghimpunan Dana Dompet Dhuafa Republika, 1 Desember 2008.

Page 16: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

– Zakat produksi

pertambangan dan hasil

laut

BMC Organisasi Pengelola Zakat

Pilar Utama Pengelolaan Zakat

• Amanah: Sifat amanah merupakan

kunci jaminan mutu dari

kepercayaan masyarakat

• Profesional: Efsiensi dan efektivitas

manajemen memerlukan sikap

professional dari semua pengurus

lembaga amil zakat.

• Transparan: Sistem kontrol yang

baik dapat terwujud jika terdapat

transparansi dalam pengelolaan

dana umat

Fungsi Manajemen

1. Perencanaan

Perencanaan program zakat produktif ini

dilakukan setiap satu tahun sekali

- Setiap beberapa bulan sekali

evaluasi

- Penentuan kuota untuk zakat

konsumtif dan produktif

- Dimulai dengan assessment

terhadap kelayakan mustahik

- Assessment itu uji kelayakan dari

setiap mustahik untuk melihat

kebutuhan mustahik potensi &

kondisi ekonomi.

- Perencanaan program zakat

dilakukan oleh manajer atau kepala

cabang bersama pegawai-

pegawainya

2. Pengorganisasian

• Meliputi pembagian kerja pada

berdasarkan struktur organisasi.

• Terdiri dari manajer dan beberapa

divisi

• Perlu diperhatikan ketersediaan

dan kecukupan SDM

3. Pelaksanaan

• Dimulai dari penghimpunan dana

zakat

• Melakukan kegiatan sosialisasi

Page 17: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

• Pendistribusian dana zakat

produktif agar tepat sasaran

• Survey, assessment serta

melakukan pemetaaan kelompok

• Merealisasikan program dengan

cara, seperti memberikan modal,

pelatihan-pelatihan dan/atau

pendampingan

4. Pengendalian

• Setelah menerima zakat, mustahik

perlu diberikan pendampingan.

• Dalam hal ini tugas dari

pendampingan adalah mengawasi

jalannya usaha mustahik dan

memberikan peningkatan kapasitas

moral

• Pengawasan dapat dilakukan

melalui kunjugan langsung ke

lapangan atau dapat pula melalui

tertulis program-program yang

telah dijalankan, dokumentasi dan

lain-lain

• Aktivitas pendampingan tidak

hanya dalam bentuk controlling

tapi juga dalam hal pembinaan

pengembangan, peningkatan

mental spiritual kelompok binaan

dan penyelesaian masalah yang

dihadapi tiap kelompok binaan.

Manajemen Kinerja Organisasi Zakat

• (i) 3 months: fast – a zakat

institution has already had an

effective program and clear targets

for consumptive-based programs

so that zakat collected may reach

the recipients immediately.

• (ii) 3 - 6 months: good – a zakat

institution has an effective program

and fairly clear targets for

consumptive-based programs.

• (iii) 6 - 9 months: fair – a zakat

institution has a fairly effective

consumptive-based programs and

targets

• (iv) 9 - 12 months: slow – the

consumptive-based programs of a

zakat institution is not quite

effective

• (v) 12 months: extremely slow –

the consumptive-based programs

of a zakat institution is ineffective

or even inexistent.

• Manajemen Kinerja Organisasi

Zakat

• (i) 6 months: fast – a zakat

institution has already had an

effective program and clear targets

for productive-based programs so

that zakat collected may reach the

recipients immediately.

• (ii) 6 - 12 months: good – a zakat

institution has an effective

Page 18: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

productive-based programs and

fairly clear targets for

disbursement.

• (iii) >12 months: fair – a zakat

institution has a fairly effective

productive-based programs and

targets

• The zakat supervisor assesses the

level of disbursement management

by using allocation-to-collection

ratio (ACR). This ratio quantifies

the ability of zakat institution to

distribute zakat fund by dividing

total disbursement by its total

collection. The DCR is expressed as

a percentage that can be

categorized as follows:

• (i) ≥ 90 % : Highly effective

• (ii) 70 – 89 % : Effective

• (iii) 50 – 69 % : Fairly effective

• (iv) 20 – 49 % : Below expectation

• (v) ˂ 20 % : Ineffective

Pertemuan 3: Wakaf

Urgensi wakaf dalam sistem keuangan

Indonesia

Pengertian Wakaf

Berasal dari bhs Arab waqafa-yaqifu-

waqfan

berarti: berhenti, menghentikan, berdiam

di tempat atau menahan sesuatu.

Disebut juga al habs menghalangi ‘ain

(benda yg diwakafkan) utk dimiliki atau

dibelanjakan.

Muhammad Ibn Isma’il as-San’any:

menahan harta yang mungkin diambil

manfaatnya tanpa menghabiskan atau

merusak bendanya dan digunakan untuk

kebaikan.

Dasar Hukum Wakaf

1. Al-Qur’an

Di dalam al-Qur’an tidak disebut kata

wakaf seperti halnya dengan zakat, tetapi

dari beberapa ayat al-Qur’an para ahli

menyimpulkan bahwa Allah menghendaki

adanya lembaga wakaf. Dalam beberapa

ayat Allah memerintahkan manusia

berbuat baik, para ahli memandang ini

sebagai landasan perwakafan.

Q.S. al-Hajj (22) : 77: Allah

memerintahkan agar manusia

berbuat kebaikan agar hidup

manusia itu bahagia.

Q.S. al-Baqarah (2):267: Allah

memerintahkan manusia untuk

membelanjakan (menyedekahkan)

hartanya yang baik.

Page 19: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

Q.S. al-Imran (3):92: Allah

menyatakan bahwa manusia tidak

akan memperoleh kebaikan,

kecuali ia menyedekahkan

sebagian dari harta yang disenangi

(pada orang lain).

2. Hadits

a. Hadits riwayat Muslim dari Abu

Hurairah tentang seorang yang

meninggal dunia akan berhenti

semua pahala amal perbuatannya

kecuali 3 hal: sedekah jariyah, ilmu

yg bermanfaat dan doa anak yg

shaleh.

b. Umar bin Khattab memiliki tanah

di Khaibar. Ia menahan pokoknya &

mensedekahkan hasilnya.

c. Hadits tentang Usman bin Affan yg

mewakafkan sumurnya untuk

kemanfaatan orang banyak.

d. Hadits tentang pembangunan

dinding masjid oleh Bani Najjar &

memberikannya utk kepentingan

umum.

3. Ijtihad

Hasil pemikiran tentang pengembangan

wakaf di Indonesia, antara lain:

• Kompilasi Hukum Islam ttg Wakaf

• Undang-undang Nomor 41 Tahun

2004 Tentang Wakaf

• Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 42 Tahun 2006

Tentang Pelaksanaan Undang-

undang Nomor 41 Tahun 2004

Tentang Wakaf

• Fatwa MUI ttg wakaf uang

Rukun Wakaf

• Orang yang mewakafkan hartanya

(wakif)

• Harta yang diwakafkan (Mauquf

bih)

• Tujuan wakaf (Mauquf ‘alaih )

• Ikrar wakaf (Sighat wakaf )

Ketentuan-ketentuan Wakaf

• Harta wakaf tidak dapat

dipindahkan kepada orang lain,

baik dengan dijualbelikan,

diwariskan atau dihibahkan.

• Harta wakaf terlepas

kepemilikannya dari Waqif (orang

yang berwakaf).

• Tujuan wakaf harus jelas dan

termasuk amal kebaikan menurut

pandangan Islam.

• Harta wakaf dapat dikuasakan

kepada pengawas yang mempunyai

hak untuk ikut menikmati harta

wakaf sekedar perlunya dan tidak

berlebih-lebihan.

Page 20: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

• Harta wakaf dapat berupa tanah

dan lain sebaga

Unsur-unsur Wakaf

Ada orang yang berwakaf ( Waqif )

Menurut Pasal 7 UU No 41 Tahun 2004,

waqif meliputi :Perseorangan, Organisasi,

Badan hukum.

Ada harta yang diwakafkan ( Mauquf )

Pasal 15 UU No 41 Tahun 2004

menyatakan, harta benda hanya dapat

diwakafkan apabila dimiliki dan dikuasai

oleh Waqif secara sah.

Ada tempat ke mana diwakafkan harta itu

/ tujuan wakaf ( Mauquf’alaih )

Ada akad / pernyataan wakaf ( sighat )

Ada pengelola wakaf ( Nazhir )

Dalam Pasal 9 UU No 41 Tahun 2004

menyebutkan Nazhir meliputi :

Perseorangan, Organisasi, Badan hukum.

Ada jangka waktu yang tidak terbatas.

Macam-macam benda wakaf

1. Begerak: uang, logam mulia,

kendaraan, hak kekayaan

intelektual

2. Tidak bergerak: tanah, rumah,

bangunan

Peruntukkan Harta Benda Wakaf

• Sarana dan kegiatan ibadah;

• Sarana dan kegiatan pendidikan

serta kesehatan;

• Bantuan kepada fakir miskin, anak

terlantar, yatim piatu, beasiswa;

• Kemajuan dan peningkatan

ekonomi umat dan/atau

• Kemajuan kesejahteraan umum

lainnya yang tidak bertentangan

dengan syariah dan peraturan

perundang-undangan.

Syarat Wakif

• Cakap dalam bertindak dalam

melakukan tabarru’ (melepaskan

hak milik tanpa mengharapkan

imbalan materil).

• Dapat mempertimbangkan baik

buruk perbuatan yang

dilakukannya.

• Benar-benar pemilik harta yang

diwakafkan itu.

• Sudah baligh dan rasyid.

Baligh menitikberatkan pada usia.

Rasyid pada kecerdasan dan

kematangan pertimbangan akal.

Tidak harus beragama Islam, asal

tujuan wakafnya tidak bertentangan

dengan ajaran Islam.

Tidak berhutang dan pailit kecuali atas

izin orang yg memberi utang (golongan

Hanafiyah).

Wakaf Uang (pasal 28-29 UUW)

Page 21: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

• Wakif dapat mewakafkan benda

bergerak berupa uang melalui

lembaga keuangan syariah yang

ditunjuk oleh Menteri.

• Wakaf uang dilaksanakan oleh

Wakif dengan pernyataan

kehendak Wakif.

• Dilakukan secara tertulis dan

diterbitkan dalam bentuk Sertifikat

Wakaf Uang (SWU).

• SWU diterbitkan dan disampaikan

oleh lembaga keuangan syariah

kepada Wakif dan Nazhir sebagai

bukti penyerahan harta benda

wakaf .

• Lembaga keuangan syariah atas

nama Nazhir mendaftarkan harta

benda wakaf berupa uang kepada

Menteri selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari kerja sejak

Jangka Waktu Wakaf

a. Benda Tidak bergerak: (Pasal 18 PP

42/2006)

Untuk selamanya, kecuali utk

tanah HGB, atau Hak Pakai di atas

hak pengelolaan dan wajib

mendapat izin tertulis dari

pemegang hak pengelolaan.

• Wakaf Uang

b. Benda bergerak:

Dalam jangka waktu tertentu sesuai

kehendak wakif

Jika jangka waktu berakhir maka uang

yang diwakafkan dikembalikan

pokoknya oleh nazhir melalui LKS-PWU

kepada wakif atau ahli warisnya.

c. Mauquf ‘alaih (Tujuan wakaf)

Tidak boleh bertentangan dengan

syariat Islam

Untuk mendapatkan keridhoan

Allah.

Untuk beribadah kepada Allah

Tujuan ini harus jelas, misalnya:

untuk kepentingan umum,

untuk kemashlahatan masyarakat,

untuk menolong fakir miskin,

untuk keperluan anggota keluarga.

Model Transaksi Wakaf

Manjemen Wakaf

NADZIR

• berasal dari kata a-yandzuru-

nadzran yang artinya menjaga,

Page 22: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

memelihara, mengelola dan

mengawasi.

• Orang atau badan hukum yang

memegang amanat untuk

memelihara dan mengurus harta

wakaf sebaik-baiknya sesuai

dengan wujud dan tujuannya.

• Tdk termasuk rukun wakaf, namun

wakif harus menunjuk nadzir

wakaf.

• Nadzir wakaf adalah orang atau

badan hukum yang memegang

amanat untuk memelihara,

mengurus dan mengembangkan

harta wakaf sebaik-baiknya sesuai

dengan tujuan, fungsi dan

peruntukannya. (Ps 42 UUW).

• Yang berhak menunjuk nazhir

Wakif/ Pemegang Wasiat/ Hakim

• Wakif berhak menunjuk dirinya

menjadi nazhir jika ia memenuhi

syarat.

• Jika wakif tdk menunjuk maka yang

berhak adalah pemegang wasiat

atau jika tidak ada maka hakim.

• Nazhir boleh lebih dari satu orang.

• Kedudukan nazhir sangat penting,

tercapai tidaknya, berkembang

atau tidak harta wakaf tergantung

dari keberhasilan nazhir mengelola

harta wakaf.

Tugas Nazhir: (Ps 11 UUW)

• 1. melakukan pengadministrasian

harta benda wakaf;

• 2. mengelola dan mengembangkan

harta benda wakaf sesuai dengan

tujuan, fungsi, dan peruntukannya;

• 3. mengawasi dan melindungi harta

benda wakaf;

• 4. melaporkan pelaksanaan tugas

kepada BWI.

• Hak Nazhir: (Ps 12 UUW)

• Nazhir dapat menerima imbalan

atas kerjanya dari hasil bersih atas

pengelolaan dan pengembangan

harta benda wakaf.

• Besarnya tidak boleh melebihi 10 %

(sepuluh persen).

• Nazhir berhak menerima

pembinaan dari Menteri dan BWI.

Badan Wakaf Indonesia (BWI)

Untuk memajukan &

mengembangkan perwakafan

nasional

Sbg lembaga independen dalam

melaksanakan tugasnya.

Berkedudukan di ibukota Negara

dan dapat membentuk perwakilan

di Provinsi dan/atau Kab/Kota

sesuai kebutuhan

Harus memenuhi persyaratan:

a. warga negara Indonesia;

b. beragama Islam;

Page 23: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

c. dewasa;

d. amanah;

e. mampu secara jasmani dan rohani;

f. tidak terhalang melakukan

perbuatan hukum;

g. memiliki pengetahuan, kemampuan,

dan/atau pengalaman di bidang

perwakafan dan/atau ekonomi,

khususnya di bidang ekonomi syariah;

h. mempunyai komitmen yang tinggi

untuk mengembangkan perwakafan

nasional.

Kegiatan BWI

• pembinaan nazhir dlm mengelola

dan mengembangkan harta benda

wakaf;

• pengelolaan dan pengembangan

harta benda wakaf berskala

nasional dan internasional;

• memberikan persetujuan dan/atau

izin atas perubahan peruntukan

dan status harta benda wakaf;

• memberhentikan dan mengganti

Nazhir;

• memberikan persetujuan atas

penukaran harta benda wakaf;

• memberikan saran dan

pertimbangan kepada Pemerintah

dalam penyusunan kebijakan di

bidang perwakafan

Wakaf dalam Industri Keuangan Islam

Tipe donasi

• Type A—biasanya tanah makam

• Type B—wakaf untuk keluarga

• Type C –Masjid, pemakaman

• Type D—wakaf untuk

kesejahteraan

Distorsi penggunaan konsep dan praktik

wakaf

• Waqf hanya untuk kegiatan agama

• Waqf hanya untuk properti/ real

estate

• Minimnya kesadaran bahwa waqf

dapat menjadi aset produktif /

organisasi yang dapat digunakan

untuk kegiatan filantropi

• Waqf tidak digunakan untuk

kegiatan sosio ekonomi

• Minimnya dukungan institusi

• Tidak profesionalnya nazir wakaf

sehingga banyak aset wakaf hilang,

tidak produktif

Integrating Waqf with the Financial

Sector

• Demand side (input waqf)

• Supply side (output untuk waqf)

Page 24: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

Input waqf

Financing

Financing dari financial institutions (FIs)

Financing dari raising funds from the

market

Jasa manajemen

Issues in financing

• Benefit harus berkelanjutan

• Asset waqf tidak bisa dijadikan

collateral

• Tidak dapat menjual aset waqf

• Financing dari Institusi Keuangan

Waqf aset bisa didapatkan dari investasi

Example: Awqaf Properties Investment

Fund

An entity financing the development of

awqaf properties worldwide

Came up with innovative financing

mechanism (Built-Operate-Transfer)

Waqf Financing dengan Sukuk

• Cannot sell waqf asset—cannot

issue ijarah sukuk

• Sukuk al Intifa’a—Zamzam Towers

in Makkah

• Waqf land leased land to Binladin

Group for 28 years on BOT to build

complex (4 towers, mall & hotel)

• Binladen leased the project to

Munshaat Real Estate Projects for

28 years

• Manshaat raised $390 million

issuing sukuk al intifaa (time-share

bond) for 24 years by selling

usufruct rights

• Singapore—Musharakah sukuk

used to raise $60 million to develop

2 projects

• Waqf provided the land, the

investors (sukuk holders) provided

the funds for investment, and

Warees managed the project.

• In one case, a new mosque was

built with attached commercial

property earning $200,000

annually

Manajemen Aset Wakaf

• Jika nazir tidak cakap maka aset

bisa hilang

• Perlu ada watchdog/ yang

mengawasi

• Pengawasan pemerintah kadang

tidak berpengaruh

• Inefficient/Passive Management

- Government—Officials and

bureaucrats

- Private—individual mutawalli

Corporate Trust Management

Organizations – Wakaf

Jasa Mutawally (trustee of waqf)

Page 25: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

• Mereview dan

mengimplementasikan waqf

• Membangun dan

mengimplementasikan strategi

investasi untuk aset waqf

• Mengumpulkan, mendistribusikan,

mereinvestasikan pendapatan dari

aset waqf

• Menjaga semua pencatatan dan

menyediakan informasi reguler

kepada waqif

• Menyediakan kewajiban finansial

yang berkaitan dengan aset (bayar

listrik, pajak)

• Patuh hukum dan pajak

Jasa Konsultasi

• Penulisan dan warisan dan hibah

• Memberikan jasa konsultasi untuk

waqf, trust, dan atau funds

• Membuatkan kontrak terkait waqf

• Memberikan jasa konsultasi

investasi

Waqf-based MFIs

• Historically, waqf based institutions

did provide loans to the

disadvantaged (Turkey and Iran)

• Waqf-based MFI (W-MFI) can be

introduced

• W-MFI will retain the basic

operational format of MFIs, but will

have some distinguishing features

• Cash waqf can be used in W-MFI in

different ways:

• Corpus of waqf invested and

returns used for social purposes

• Corpus of waqf given for financing

as interest-free loans

• Corpus of waqf can be used as

capital to create microfinance

institutions (W-MFI)

Awqaf based sovereign sukuk

The waqf-linked sukuk can be utilised for

two purposes as follows:

• The origination of commercial

based sukuk (corporate or

government) for awqaf land

development. This arrangement

can serve as a vehicle for resource

mobilization.

• The use of awqaf assets as the

undelying assets or object of

financing in sukuk originations.

For Investor:

• Awqaf based Sukuk can become

another investment alternatives

(for potential investors) in the

Islamic capital markets.

Page 26: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

• Awqaf based Sukuk can contribute

in deepening the Islamic capital

markets.

The awqaf linked sukuk has several policy

implications, as follows:

1. Islamic financial deepening efforts with

product enhancement and innovation on

sukuk that has tremendous benefits for

social welfare;

2. Zero initial outlay as no acquisition cost

and government financial resources cost

saving with the impact of quadratic

reduction on sukuk pricing

3. Enhancement of Islamic cross-sector

financing between financial sector, real

sector, and social sector within Islamic

economic system to realise the objective of

shari’ah (maqasid al-shari’ah).

Waqf-based Takaful

• Different Models of Takaful

– Mudarabah, Wakalah, and

Waqf

• Waqf based model appears to have

less controversies

• Can be used for:

– Takaful

– Re-takaful

– Mirco-takaful

Guarantees

• Guarantees are important for small

and medium enterprises (SMEs) to

get financing

• Shari’ah issue—guarantees are

gratuitous contracts

– Some Shari’ah scholars

have allowed fees for

providing guarantees under

certain conditions

• Waqf based institutions can

provide guarantees, mainly to the

small and medium enterprises

Pertemuan 4: Karakteristik Organisasi

Filantropi Sukses

• Viable mission: A mission-based

organization needs to follow its

Page 27: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

mission, and to do so it needs a

mission that motivates and is

understandable, supportable, up-

to-date, and needed

• Ethical, accountable, and

transparent: Good accountability

and transparency begins at home,

inside the organization. Important

emphasis on values and ethical

decision making

• Businesslike BOD: A board needs

the information, experience,

character, and support to know

how to decide key issues quickly

and effectively.

• Strong, well-educated staff: Need

investment on staff education and

training. How to most effectively

get staff much more integrally

involved in the outcomes of your

organization?

• Embracing technology for mission:

Technology as an accelerator of

good mission

• Social entrepreneurs: Take

reasonable risks on behalf of the

people you serve to perform their

mission

• A bias for marketing: understand

that everything they do is

marketing and see every act as a

marketing opportunity to pursue

their mission

• Financially empowered: Need to

have diversified income, income

from nontraditional sources, an

endowment.

• A vision: A strategic plan, both the

process and the document, is a key

to success.

• Tight set of controls: These include

personnel, finance, operations,

media, quality control, and

maintenance policies

Mission-based Manager: What skills do

we need?

• Menyeimbangkan kebutuhan

komunitas dan sumber daya yang

tersedia di organisasi

• Social entrepreneur yang inovatif,

mengambil risiko atas nama orang-

orang yang akan dilayani

• Memimpin organisasi dengan

memberikan contoh

• Dapat mengkomunikasikan misi

secara efektif

Organisasi Filantropi dan

Konsep Manajemen

• Kebutuhan akan pendekatan

manajemen dalam organisasi

filantropi meningkat

Page 28: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

• Pertanyaan :

– Apakah manajemen pada

organisasi akan mengikuti

manajemen organisasi

publik (pemerintahan) yang

sama-sama bertanggung

jawab dalam menyediakan

barang publik, ataukah

mengikuti manajemen

organisasi bisnis (for Profit)

• Manajemen organisasi filantropi :

dipengaruhi oleh manajemen

organisasi publik (pemerintahan)

manajemen organisasi bisnis

– Manajemen organisasi

filantropi dipengaruhi oleh

manajemen organisasi

publik dalam hal kontrak,

struktur dan tata kelola

(governnace)

– Selain itu, manajemen

organisasi filantropi

manajemen organisasi

bisnis dalam hal orientasi

kepada konsumen,

marketing dan social

enterpreneur.

Pendekatan Manajemen Organisasi

Filantropi

• Konsepsi Holistik

• Dimensi Normatif

• Dimensi Pengembangan Strategis

• Dimnesi Operasi

Manajemen Organisasi Filantropi

1. Membentuk Board of Directors

2. Perencanaan

3. Evaluasi

4. SDM & Marketing

5. Keuangan

Membentuk Board of Directors

• Fungsi BOD

– Menjaga dan menjamin

kepercayaan publik

– Melakukan perencanaan,

perekrutan, memonitor

keuangan, dan tugas

lainnya

• Kriteria dalam memilih BOD

– Percaya pada misi yang

dijalankan organisasi

– Merupakan pendukung

yang kuat untuk program-

program organisasi

– Jujur dan teliti dalam

menjalankan tugas

Perencanaan

• Why?

– Memberikan panduan

aktivitas

Page 29: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

– Mengalokasikan sumber

daya secara efektif

– Menentukan indikator

kinerja yang akan dievaluasi

– Mencapai kesepakatan

antara BOD, staf, dan

supporter mengenai tujuan

organisaisi dan cara

mencapai tujuan ini

- Langkah dalam Perencanaan

– Timing

– Misi Organisiasi

– Lingkungan internal dan

eksternal

– Aspirasi stakeholders

– Keputusan mengenai tujuan

dan strategi

– Implementasi

Evaluasi

• Why?

– Menilai apakah strategi

yang dijalankan berhasil

atau tidak

– Membantu merekrut orang

yang tepat dan

memaksimalkan bantuan

dari volunteer

– Membantu dalam

menyusun budget tahunan

dan memetakan kebutuhan

sumber daya

– Menyebarkan informasi

mengenai capaian kinerja

kepada pihak users

– Membantu meningkatkan

fundraising

• Jenis evaluasi:

– Formative Evaluation

– Summative Evaluation

– Process Evaluation

– Goal-based Evaluation

– Outcome (or impact)

Evaluation

Sumber Daya Manusia

- Beberapa hal yang perlu

diperhatikan terkait volunteer:

o Mendesain program

volunteer: Menggunakan

koordinator volunteer,

menghitung kebutuhan

volunteers, merancang

deskripsi kerja volunteer

o Merekrut volunteer:

Menggunakan berbagai

media dan web atau

merekrut dari organisasi

lain

o Managing Volunteers:

Menyelenggarakan

pelatihan yang cukup,

Page 30: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

membuat dokumentasi

atau laporan mengenai

volunteer, eliminasi

volunteer dnegan kinerja

yang buruk

- Penting untuk mengetahui motivasi

volunteer

- When?

o Ketika sumber daya

volunteer sudah tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan jadwal yang

ditetapkan

o Permintaan terhadap jasa

organisasi meningkat

o Sumber daya bertambah

yang memungkinkan untuk

membayar upah reguler

o Organisasi memulai

aktifitas baru yang

memerlukan skill tertentu

o Organisasi filantropi

menerima hibah atau

donasi utama yang

menyediakan dan

membutuhkan sumber

tambahan, termasuk staf

tetap

Keuangan

- Income

o Earned Income

Government

contracts

Product sales

Memberships

Return from

investments

o Contribute Income

Government grants

Foundation grants

Corporate

contributions

Individual gifts

Special events

- Expenses

o Personnel Expenses

Salaries

Benefits

Independent

contractors

o Nonpersonel Expenses

Rent

Utilities

Office supplies

Program materials

Local travel

Pemasaran

• Seperti organisasi yang bergerak

untuk profit, organisasi filantropi

juga memerlukan marketing

• Strategi pemasaran:

– Define current market

Page 31: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

– Define target market and

how to reach the target

• Menggunakan media massa dan

media sosial dalam pemasaran

• Beberapa hal dasar yang perlu

disiapkan:

– Logo dan Kop Surat

– Profile Organisasi dan

brosur

– Website

– Annual report dan

newsletter

Praktik Manajemen pada Organisasi

Filantriopi Islam

Studi Kasus Manajemen ZIS Provinsi

Jakarta

• Dasar Hukum

Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 120

tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta

- Pendekatan

Dua hal yang dilakukan oleh BAZIS Provinsi

DKI:

Misi ilmiah;

berupa pemberian penyuluhan dan

penerangan kepada masyarakat tentang

ZIS melalui media cetak, elektronik,

seminar dll. Memiliki lembaga penelitian

dan pengembangan

Misi pengembangan organisasi secara

profesional;

(1) Manajemen Organisasi,

(2) Manajemen Keuangan, dan

(3) Sistem Informasi Manajemen)

Management by Result (MBR) atau

Management by Process (MBP) ???

Manajemen Organisasi

Manajemen BAZIS terdiri dari para

Pegawai Negeri Sipil

BAZIS merupakan perangkat

pelaksana nonstruktural PEMDA

DKI Jakarta

BAZIS dipimpin oleh seorang kepala

Gubernur

• Terdiri dari

• Badan Pelaksana,

• Dewan Pertimbangan, dan

• Komisi Pengawas

Notes:

Melibatkan ulama, ormas, LSM,

cendikiawan dan profesional)

• Dewan Pertimbangan

• Memberikan pertimbangan

fatwa, saran,dan

pengembangan hukum dan

Page 32: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

pemahaman mengenai

pengelolaan zakat

• Komisi Pengawas

• Pengawas persoalan

internal seperti operasional

kegiatan yang dilaksanakan

oleh pelaksana

• Badan pelaksana

• Bertugas melaksanakan

kebijakan BAZIS dalam

program pengumpulan,

penyaluran,

pendayagunaan dan

pengembangan

Manajemen Keuangan

• Menyusun rencana anggaran

• Menyusun panduan umum

pengelolaan keuangan

• Melakukan pengendalian dalam

penghimpunan dan penyaluran

Bagi lembaga pengelola zakat manajemen

keuangan adalah perencanaan,

pengelolaan, dan pengendalian dana untuk

memenuhi ketentuan syariah serta

terwujudnya efisiensi dan efektifitas dana

Struktur Informasi Manajemen

• SIM diperlukan untuk

menyebarkan informasi kepada

semua pihak, baik secara internal

maupun secara eksternal seperti

masyarakat umum secara

individual maupun kelembagaan

Beberapa hal yang dilakukan BAZIS:

Merekrut kalangan

profesional untuk

mengelola sistem IT

Membuka komunikasi

organisasi dengan berbagai

instansi, seperti dengan

perusahaan dan perbankan

Membuat software

akuntansi, data muzaki,

mustahiq, munfiq, dan

mutashadiq

SIM memberikan beberapa

effisiensi, diantaranya:

Effisiensi internal;

perbaikan dalam sisi

operasional. Sehingga

memungkinkan BAZIS Prov

DKI dapat mengumpulkan

data dan informasi lebih

cepat sehingga dapat

membuat keputusan yang

lebih cepat

Effisiensi antar organisasi;

berupa perbaikan dalam

kerjasama dengan lembaga

lain

Page 33: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

Azas dan Prinsip Pengelolaan

1. Prinsip syariah dan moral

keagamaan dalam pengelolaan

ZIS berlandaskan pada syariah dan

moral agama Islam

2. Prinsip kesadaran umum dapat

menumbuhkembangkan kesadaran

bagi muzakki, munfiq, dan

mutasaddik dalam menunaikan

kewajibannya

3. Prinsip manfaat hasil

pengelolaan ZIS harus memberikan

manfaat yang sebesar-besarnya

bagi kemaslahan umat

4. Prinsip koordinasi dalam

pengelolaan ZIS hendaknya terjalin

koordiansi secara harmonis antar

berbagai instansi/lembaga

5. Prinsip keterpaduan dalam

pengelolaan ZIS secara menyeluruh

perlu adanya keterpaduan antara

ulam a dan umara

6. Prinsip produktif rasional

Produktif dalam artian penerima

bantuan memanfaatkan dana yang

diterima untuk berusaha. Rasional

dalam arti penggunaan ZIS harus

didasarkan pada perhitungan yang

rasional.

Strategi Pengelolaan

• Kredibilitas Sumber Daya Manusia

• Kredibilitas Pengelolaan

• Kredibilitas Kelembagaan

Pertemuan 5: Strategi OFI

STRATEGI

• Strategi adalah penilaian mengenai

lingkungan eksternal dan

keputusan bagaimana merespon

lingkungan eksternal tersebut.

– Strategic Planning adalah

proses mengenai tujuan

organisasi,

mengintegrasikan

prespektif dari berbagai

macam stakeholders, dan

memformulasikan tahapan

atau langkah untuk

membuat goals dan

objectives yang akan

membuat organisasi

melangkah ke depan.

MANAJEMEN STRATEGI

Page 34: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DALAM ORGANISASI NONPROFIT

1. MARKET OPPORTUNITY

• Kebutuhan dan permintaan akan

layanan

• Klarifikasi tujuan keberadaan

• Visi, misi, dan nilai (values)

• Resource Market

– siapa yang akan

membiayai? jenis layanan

tergantung funders

• Resource as part of market

• Multiple Market, Multiple Target

Audience

• Permintaan akan layanan

philantropi, potensi pendanaan,

potensi SDM (volunteers dan Paid

Employee), dan penyedia layanan

yang serupa sulit menyenangkan

semua pihak Contoh: ada

kebutuhan akan pelayanan

kesehatan gratis (for clients) vs ada

keinginan beberapa orang untuk

menyalurkan aspirasi dengan

memberikan pelayanan kesehatan

gratis, that is multiple market

means.

• Tantangan kebutuhan dan

permintaan akan layanan terus

berubah dan bergeser sehingga

layanan saat ini mungkin tidak lagi

menjadi penting. Lack of market

sensitivity

2. DELIVERY SYSTEM AND CAPABILITIES

• Manager organisasi filantropi perlu

melakukan beberapa hal berikut:

– Memastikan bahwa klien

dapat mengakses layanan,

– Membangunan arus

pendapatan dari berbagai

sumber,

Page 35: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

– Menyesuaikan dengan

sistem politik,

– Kolaborasi dengan partner

kunci dan

– Membangun nilai ke

seluruh organisasi.

DELIVERY SYSTEM AND CAPABILITIES

Faktor yang mempengaruhi delivery

system

• MONITOR PERFORMANCE AND

CONTROL OPERATION

– Sulit untuk mengukur efektivitas

dari layanan yang diberikan

– Keputusan yang perlu

diambil adalah seberapa

banyak proses birokrasi

yang dibutuhkan untuk

melakukan proses

monitoring ?

– Donor dan voluntir akan

resisten terhadap kontrol

– Tidak hanya monitoring terhadap

indikator kinerja tetapi juga

terhadap hubungan di organisasi

tersebut dan status dari

stakeholders.

– Bagi organisasi filantropi,

beberapa aspek dapat

dikontrol, namun beberapa

aspek sulit dikontrol

– Yang perlu dikontrol :

Financial, Governance,

Evaluasi dan Performance,

dan Managing

Relationships.

PERENCANAAN STRATEGIS

Sepuluh tahap dalam perencanaan

startegis (proses implementasi dan

evaluasi tidak harus menunggu hingga

akhir proses, namun harus menjadi bagian

yang terintergrasi)

1. INISIASI PROSES PERENCANAAN

STRATEGIS

• Bertujuan untuk memperoleh

kesepakatan antar partner kunci

(baik internal maupun eksternal)

• Dukungan dan komitmen dari

partner kunci sangat penting,

terutama ketika implementasi

program melibatkan banyak pihak

– Langkah pertama dalam

proses ini adalah dengan

mengidentifiaksi

stakeholders utama dan

melakukan stakeholders

analysis

– Identifikasi bagaimana

stakeholders dapat

mempengaruhi organisasi,

apa yang dibutuhkan

organisasi dari

stakeholersnya, dan

seberapa penting

stakeholder tersebut.

Page 36: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

2. IDENTIFIKASI MANDAT ORGANISASI

Terkait dengan persyaratan,

batasan, dan ekspektasi

Terkait dengan dokumen resmi

seperti kebijakan, akta, kontrak,

regulasi, dsb

3. KLARIFIKASI MISI DAN NILAI

ORGANISASI

4. MENILAI LINGKUNGAN EKSTERNAL

DAN INTERNAL DAN MELAKUKAN

ANALISIS SWOT

Threat dan weakness harus dilihat

sebagai opportunity untuk

membangun strenghts dan

meningkatkan kinerja

Analisis stakeholders, terutama

yang mempengaruhi resources

(baik secara langsung maupun tidak

langsung)

Scenario analysis

Penilaian lingkungan eksternal

harus dilakukan secara formal (FGD

conference, etc) dan informal

Identifikasi “critical success factor”

Untuk internal strength and

weakness fokus pada resource

(input), present strategy (process),

dan performance (output). core

competence

5. IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS YANG

SEDANG DIHADAPI OLEH ORGANISASI

Strategic issue pertanyaan

mendasar mengenai suatu

kebijakan terkait mandat, visi, misi,

dan nilai organisasi

Strategic issue biasanya berupa

konflik antar tujuan (what), cara

(how or how much), filosofi (why),

lokasi (dimana), timing (when),

siapa (who).

6. MEMFORMULASIKAN STRATEGI UNTUK

MENGELOLA DAN MENGHADAPI ISU

STRATEGIS

Terkait dengan rhetoric (what

people say), choices (what people

decide and are willing to pay),

actions (what people do) and

consequences of those action

Formulasi strategi yang efektif

harus memperhatikan keempat

faktor diatas

7. MENGKAJI DAN MENGADOPSI RENCANA

STRATEGIS

Page 37: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

Membuat keputusan terkait

dengan strategi yang akan

dijalankan

Misalnya perubahan dan

pergerakan yang akan

membawa organisasi ke

arah yang baru

Untuk meyakinkan implementasi

strategi dan rencana pada setiap

tahapnya, perlu diperhatikan

tujuan, concern, dan interest dari

semua stakeholders

8. MEMBANGUN VISI ORGANISASI

YANG EFEKTIF

9. MEMBANGUN PROSES

IMPLEMENTASI YANG EFEKTIF

Menyusun action plan, yang

meliputi :

Badan atau tim dalam

organisasi yang

bertanggung jawab atas

implementasi strategi

Hasil dan tujuan spesifik

yang diharapkan,

milestones

Tahapan kegiatan

Jadwal

Sumber daya yang

dibutuhkan dan sumbernya

Proses komunikasi

Review, monitoring, dan

prosedur perbaikan

Prosedur Akuntabilitas

10. MENILAI KEMBALI STRATEGI DAN

PROSES PERENCANAAN STRATEGI

Strategi yang sukses : apakah harus

terus dilanjutkan, digantikan

dengan strategi yang lain atau

dihentikan untuk suatu alasan?

Proses perencanaan startegi harus

dikaji ulang dan dapat dimodifikasi

Proses pengkajian ulang rencana

startegis ini akan bergantung pada

proses pembelajaran organisasi

Pertemuan 6: Program Management

Page 38: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

Pertemuan 7: Marketing for OFI

Pendahuluan

Marketing developing and maintaining

exchange relationships with customer

Apakah organisasi filantropi

membutuhkan marketing?

• resource attraction vs resource

allocation

• market driven vs mission driven

kontroversi

Marketing pada Organisasi Filantropi

Implementasi konsep marketing dalam

organisasi filantropi organisasi filantropi

akan lebih “market orientation” dimana

organisasi filantropi akan lebih responsive

terhadap keinginan dan kebutuhan dari

berbagai stakeholders dan juga masyarakat

(Sargeant, Foreman, and Liao, 2002)

Praktek organisasi filantropi hanya

menerapkan sebagian konsep marketing,

sebatas pada komunikasi dan public

relation terkait sosialisasi, edukasi, dan

persuasi

Marketing pada For-Profit & Nonprofit

Organization

Marketing for-profit transaksi dengan

customer berdasarkan pertukaran nilai.

Bagaimana dengan marketing pada

organisais filantropi?

Nonmonetary Exchange pertukaran

nilai dari sumber daya keuangan, tenaga

kerja (baik yang dibayar maupun yang tidak

dibayar), political suport ditukar dengan

inklusi, jaringan sosial, public policy,

advocacy yang diberikan oleh organisasi

filantropi

Multiple stakeholders organisasi

filantropi harus dapat memberikan nilai

yang cukup untuk yang menyediakan

resource (donor, volunteers) namun pada

saat yang bersamaan tetap memberikan

nilai kepada pihak lain menggunakan

resource tersebut (beneficiaries)

Strategic Marketing

Pendekatan strategic marketing dapat

digunakan sebagai acuan untuk

Page 39: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

menganalisis dan merencanakan

bagaimana menggunakan resource dengan

seefisien dan seefektif mungkin untuk

memastikan keberhasilan organisasi dalam

jangka panjang.

Marketing research digunakan untuk

mengerti kebutuhan orang-orang dan

institusi yang terkait dengan organisasi

filantropi

Marketing analysis merumuskan respon

yang tepat terhadap kebutuhan tersebut

dan membangun hubungan jangka

panjang.

Strategic Marketing

Bagi organisasi, perlu menjaga long-term

relationship dengan partnernya lower

cost

Strategic marketing dilakukan

berdasarkan riset dan analisis

Box dalam diagram menunjukkan

keputusan yang harus di ambil oleh

organisasi mengenai target pasar

yang ingin dilayani bagaimana

memposisikan organisasi dan nilai2

organisasi dan bagaimana

marketing mix dapat melayani

masing-masing pasar.

Asumsinya adalah organisasi sudah

mengetahui dan memahami setiap

stakeholdersnya

Strategic marketing yang dilakukan

untuk masing2 “pasar”. Misalnya

untuk melakukan segmentasi,

approach nya akan berbeda

tergantung apakah marketing

ditujukan kepada donor, volunteer

atau pemerintah

Marketing Research

Banyak organisasi filantropi yang

tidak melakukan marketing

research, karena:

◦ Biaya

◦ Organisasi filantropi

menganggap diri mereka

sdudah mengetahui dan

mengerti kebutuhan pasar

◦ Kebanyakan organisasi

filantropi beroperasi pada

skala kecil yang

memungkinkan mereka

beriteraksi secara personal

stakeholdersnya

Beberapa contoh pentingnya

marketing research

◦ motivasi corporate

berkolaborasi dengan

nonprofit organization.

Implikasi?? Jika pure

philantropi tidak perlu

banyak menggunakan

media advertising

◦ Feedback dari clients

biasanya tidak ada direct

feedback karena yang

Page 40: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

memberi dana dan yang

menggunakan layanan

berbeda. clients cenderung

takut untuk complain.

Segmentation and Target Marketing

Target marketing keputusan mengenai

kelompok mana yang akan dilayani

Target market melayani segmen

tertentu, tetapi mengabaikan segmen

lainnya? Apakah ini sesuai dengan nilai-

nilai organisasi filantropi??

Target dan segmentasi market

memungkinkan organisasi filantropi untuk

mengontrol siapa yang akan mereka layani

dengan paling efektif berdasarkan

kompetensi yang mereka miliki.

Remember: Resource constraint

Segmentation and Target Marketing

Langkah dalam market segmentation:

◦ mengelompokkan pasar

pada group yang

homogeneous

berdasarkan demografi,

geografi, sosioeconomic,

value, lifestyle, etc

◦ mengelompokkan target

pasar berdasarkan

bagaimana mereka

merespon terhadap

marketing variable

◦ memilih target pasar

harus sesuai dengan nilai

organisasi dan kemampuan

organisasi, apakah segmen

yang dituju cukup besar

untuk diberikan “marketing

treatment”, apakah target

market bisa mengakses

program pemasaran yang

dirancang?

Competition, Positioning,

Branding

Positioning Bagaimana target

market mengevaluasi organisasi

dan layanan yang diberikan

berdasarkan alternatif-alternatif

yang tersedia

Langkah dalam positiong

◦ Dimensi apa yang

digunakan untuk

mengevaluasi, dan

membuat alternatif

berdasarkan dimensi ini.

Masalahnya : multiple

stakeholder means multiple

dimension, atau same

dimension but multiple

evaluation.

◦ Differentation : bagaimana

organisasi dapat berbeda

dari kompetitornya

Page 41: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

berdasarkan dimensi

tertentu?

Managing the Marketing Mix

Marketing Mix dalam organisasi

nonprofit terdiri dari 4P, yaitu:

1. Product jasa, program,

advokasi dan ide dimana

organisasi ingin

menemukan pengguna dan

pendukung atas produk

yang diberikan

2. Place pemilihan

mengenai saluran distribusi

3. Price semua biaya, baik

yang bersifat intangible dan

tangible, yang akan

dipertimbangkan oleh

partner dalam proses

pertukaran

4. Promotion meliputi

seluruh media komunikasi

pemasaran

1. Product

Sebagian besar organisasi

nonprofit terlibat dalam service

marketing dan social marketing

(perilaku dan ide)

◦ Sulit untuk dievaluasi

◦ Sulit untuk dikontrol dalam

hal standarisasi kualitas

◦ Tidak dapat disimpan

Karena tingkat persaingan antar

nonprofit organization cenderung

rendah, tidak ada dorongan untuk

melakukan research mengenai

market preference.

Selain itu, untuk melakukan

updrade, downgrade dan eliminasi

suatu program akan melalui proses

yang rumit karena banyaknya pihak

yang terlibat.

Nonprofit organization dapat

melakukan portfolio analysis

◦ Portfolio analysis digunakan

untuk mengidentifikasi

program-program utama

organisasi, membangun

kriteria untuk menilai

seberapa penting program

tersebut dan mengevaluasi

program berdasarkan

kriteria yang sudah dibuat.

◦ Beberapa dimensi yang

dapat digunakan adalah (1)

kontribusi terhadap misi, (2)

size dan growth dari pasar

yang dilayani, (3) kualitas

dan reputasi, dsb

Pertimbangkan product life cycle

(introduction, growth, maturity,

dan decline)

◦ Dengan adanya pergeseran

permintaan dan perilaku

Page 42: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

klien dan juga tekanan

pesaing, nonprofit

organization perlu

mengganti elemen pada

marketing mix.

2. Price

Keputusan terkait harga pada

nonprofit organization harus

berdasarkan logika dan analisis

yang tepat

◦ Mengurangi nonfinancial

cost (meliputi biaya sosial,

psichologi, waktu, dsb)

◦ Menentukan tujuan

penetapan harga (cross-

subsidize, profit

maximization, cost recovery

atau social justice?)

◦ Menentukan strategi harga

(Cost-based pricing,

Demand-based pricing,

competitive pricing)

3. Place

Untuk beberapa kasus, pemilihan

saluran distribusi dapat menjadi

lebih penting

Penting untuk mengkategorikan

layanan yang diberikan

berdasarkan seberapa besar usaha

yang akan dilakukan klien untuk

memperoleh layanan tersebut

Mis: untuk layanan edukasi

pencegahan penyakit (terkait

dengan perilaku), umumnya klien

tidak akan bersusah payah untuk

mencari layanan seperti itu.

Namun, untuk layanan

pemeriksaan kesehatan gratis

umumnya klien akan lebih

berusaha mencari informasi terkait

layanan tersebut.

Organisasi harus menyeimbangkan

antara keinginan memberikan

layanan terbaik bagi klien dengan

effisiensi operasi

◦ Beberapa hal yang dapat

dilakukan misalnya dengan

mendesentralisasikan

fungsi terkait kontak

dengan klien dan

mensentralisasikan hal-hal

teknis.

◦ Dapat juga dengan

menawarkan layanan yang

lebih terbatas pada kantor

cabang

Nonprofit organization juga dapat

mempertimbangkan menggunakan

channel intermediaries dan channel

collaborators.

4. Promotion

Kesalahan fundamental yang lazim

ditemui adalah kebanyakan

Page 43: UTS MOFI...UTS MOFI Pertemuan 1: Understanding Non-Profit Sector Tiga Bentuk Organisasi • Produksi barang dan jasa didalam masyarakat dilakukan oleh pihak pemerintah (public) dan

manager nonprofit organization

menganggap marketing hanya

sebatas iklan dan bentuk

komunikasi lainnya

Hal ini menyebabkan

terabaikannya komponen 4P

lainnya.

Tiga jenis pesan dalam komunikasi:

◦ Planned message

◦ Unplanned message

◦ Unconsidered message

Agar pesan yang disampaikan oleh

nonprofit organisasi harus jelas,

terdifferensiasi, dan dipercaya oleh

klien, pesan tersebut harus

terintegrasi dan dikirim secara

konsisten , tidak hanya dengan

menggunakan berbagai media

namun juga menggunakan seluruh

bagian di organisasi yang

berinteraksi dengan klien.

Nonprofit organization juga harus

menyadari bahwa walaupun

marketing communication

sebagian besar dilakukan melalui

saluran komersil, namun marketing

communication juga dapat

dilakukan dalam konteks budaya

dan komunitas (seperti social

media, dsb)