rangkuman uts

42
KONSEP DASAR PENDIDIKAN Ilmu Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari hakikat dan keseluruhan keseluruhan pembimbingan upaya pendidikan bagi peserta didik kearah tujuan tertentu dalam rangka mengarahakan perkembangan peserta didik seoptimal mungkin. Sedangkan ilmu adalah cara, metode, proses untuk membentuk seseorang menjadi sesuatu yang lebih baik. Di dalam proses pendidikan terdapat 4 pilar yaitu : 1. Belajar untuk mengetahui 2. Belajar untuk berbuat 3. Belajar untuk mandiri 4. Belajar untuk hidup bersama Pendidikan adalah sesuatu hal yang luhur. Dimana suatu pendidikan tak hanya sebatas dalam lembaga formal saja tetapi pendidikan juga ada dilingkungan informal, Karena hakikatnya kita lahir sampai akhir hayat. Konsep dasar pendidikan sendiri di Indonesia didefinisikan sebagai berikut : 1.Menurut Notoatmojo, Pendidikan adalah semua usaha atau upaya yang sudah direncakan untuk mempengaruhi

Upload: lia-khumairoeh

Post on 30-Jun-2015

621 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rangkuman   uts

KONSEP DASAR PENDIDIKAN

Ilmu Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari hakikat dan

keseluruhan keseluruhan pembimbingan upaya pendidikan bagi peserta

didik kearah tujuan tertentu dalam rangka mengarahakan

perkembangan peserta didik seoptimal mungkin.

Sedangkan ilmu adalah cara, metode, proses untuk membentuk

seseorang menjadi sesuatu yang lebih baik. Di dalam proses pendidikan

terdapat 4 pilar yaitu :

1. Belajar untuk mengetahui

2. Belajar untuk berbuat

3. Belajar untuk mandiri

4. Belajar untuk hidup bersama

Pendidikan adalah sesuatu hal yang luhur. Dimana suatu

pendidikan tak hanya sebatas dalam lembaga formal saja tetapi

pendidikan juga ada dilingkungan informal, Karena hakikatnya kita lahir

sampai akhir hayat.

Konsep dasar pendidikan sendiri di Indonesia didefinisikan

sebagai berikut :

1. Menurut Notoatmojo, Pendidikan adalah semua usaha atau upaya

yang sudah direncakan untuk mempengaruhi orang lain baik

kelompok, individu, maupun masyarakat sehingga mereka akan

melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.

2. Menurut Mudyaharjo, Pendidikan merupakan upaya dasar yang

dilakukan oleh keluarga, masyarakat, pemerintah, dengan melalui

pengajaran atau pelatihan, kegiatan bimbingan, yang berlangsung di

dalam sekolah dan diluar sekolah sepanjang hidupnya, yang

Page 2: Rangkuman   uts

bertujuan untuk mempersiapkan anak didik supaya mampu

memainkan peranan pada berbagai kondisi lingkungan hidup dengan

tepat di waktu yang akan dating.

3. Menurut Faud Ihsan, Pendidikan merupakan upaya menumbuhkan

dan mengembangkan segala potensi yang dibawa sejak lahir baik

potensi jasmani ataupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang dianut

masyarakat dan kebudayaan.

4. Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, Pendidikan adalah suatu

proses untuk mengubah sikap dan tingkah laku seseorang maupun

kelompok orang dengan tujuan untuk mendewasakan seseorang

melalui usaha pengajaran dan pelatihan.

Dari definisi pendidikan tersebut dapat dipahami bahwa

konsep dasar pendidikan di Indonesia bertujuan untuk membentuk

sikap yang baik, sesuia nilai yang berlaku, juga menumbuhkan p[otensi

yang dimiliki untuk dikembangkan lebih lanjut.

Page 3: Rangkuman   uts

PRODUKTIFITAS PENDIDIKAN

A. Pendahuluan

Administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang

mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara

produktif.Penataan dalam arti mengatur, memimpin, mengelola atau

mengadministrasikan sumber daya yang meliputi aktifitas merencanakan,

melaksanakan, mengawasi atau membina.Administrasi pendidikan pada dasarnya

merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang produktif.Itu

sebabnya pada bagian awal ini diajukan konsep produktifitas pendidikan yaitu suatu

kemampuan menata sumber daya.

B. Langkah permulaan kearah studi tentang produktifitas pendidikan.

1. Rasional

Ada beberapa alasan mengapa kita perlu bersungguh-sungguh

mempelajari masalah produktifitas sistem pendidikan dan bersungguh-

sungguh mencari siasat serta daya upaya untuk memajukan produktifitas

sistem pendidikan tersebut.

a) Aspirasi maupun tuntutan kemasyarakatan makin luas dan

tinggi.Demikian juga peluang dan tantangan serta masalah untuk

maju dan makin bertambah banyak.

b) Baik kerjasama maupun persaingan di dalam berbagai bidang

kehidupan ternyata makin luas, tetapi juga tajam kadang-kadang juga

makin keras.Karenanya diperlukan kesegaran dan ketahanan

organisasi.

c) Setiap institusi alam masyarakat termasuk pendidikan semakin

terbuka dan makin di tuntut akuntabel publik.

d) Selain kepentingan publik eksternal institusi pendidikan mempunyai

masyarakat internalnya sendiri.

e) Gejala, indikator, variabel, kriteria, ukuran dan konsep dasar tentang

produktifitas makin bertambah luas karenanya perlu ada usaha untuk

mengadakan pengidentifikasian dan batasan yang makin jelas dan

sah.

Page 4: Rangkuman   uts

f) Peranan tiap variabel terhadap tingkat serta turun naiknya

produktifitas itu tidak tetap melainkan dinamis dan berubah ubah.

2. Apakah sistem pendidikan kita sekarang produktif.

3 . Dimana masalah rendahnya produktifitas pendidikan yang paling kritis.

4. Adakah jalan – jalan alternatif untuk meningkatkan produktifitas

pendidikan.

C. Produktifitas pendidikan masalah yang strategik.

Perkembangan pendidikan diindonesia dalam kurun waktu 1990-2010

menunjukan kemajuan yang pesat, secara kuantitatif maupun kualitatif yang menuju

kearah pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Namun demikian dengan

perhatian dan rakyat indonesia yang begitu besar terhadap pendidikan dirasa perlu

untuk melihat permasalahan yang strategik secara menyeluruh yang pada garis

besarnya dapat di kemukakan. Kesenjangan lainnya yaitu terletak dalam proses

pendidikan yang tampak pada kegairahan atau motifasi belajar yang belum tinggi,

semangat kerja yang relatif rendah.

D. Konsep dasar produktifitas pendidikan

1. Pengertian produktifitas

Dalam bahasa ingris, produktifitas adalah productiviti berasal dari kata

produce yang berarti menghasilkan dan activity atau kegiatan.jadi

produktifitas berarti kegiatan untuk menghasilkan suatu (barang atau

jasa).Menurut MAIL (1978) menyatakan bahwa produktifitas adalah

pengukuran seberapa baik sumber daya yang di gunakan bersama di

dalam organisasi untuk menyelesaikan suatu kumpulan hasil-hasil.

2. Produktifitas pendidikan

Produktifitas pendidikan harus memiliki arti yang luas.Di dalam

pendidikan produktifitas mengandung arti cara penggunaan input yang

menageabl berupa money, material, method dalam melaksanakan proses

pendidikan terutama dalam mengelola pembelajaran yang bermakna

sehingga tercapai peningkatan hasil (output) yang di inginkan secara efektif

dan efisien.

Page 5: Rangkuman   uts

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas ada dua yaitu :

1. Faktor yang berasal dari dalam diri atau internal

2. Faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri atau eksternal.

4.Pengukuran produktifitas

Lima teknik pengukuran produktifitas yaitu

a. Ukuran yang menggunakan ratio produktufitas

Ratio obyektif

Indeks secara keseluruhan

Ratio biaya

Ratio standar kerja

Ratio standar waktu

b. Ukuran yang menjadi faktor produktifitas total

c. Ukuran yang menggunakan Managing By Objektive

d. Ukuran yang menggunakan indicator checklist produktifitas

e. Ukurn yang menggunakan audit produktifitas.

Metode pengukuran dapat di laksanakan dengan dua cara, yaitu

dengan cara produktifitas total dan produktifitas parsial.Produktifitas total di

nyatakan dengan perbandingan antara output dan seluruh input atau sumber

daya yang di gunakan seperti tenaga kerja, modal, mesin, bahan baku, dan

energi. Sedangkan produktifitas parsial adalah pengukuran produktifitas untuk

setiap sumber daya yang di gunakan dalam proses produksi.

Page 6: Rangkuman   uts

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

1. Pokok-pokok Pikiran Administrasi Pendidikan

Administrasi dalam pengertian ini dipahami dalam 2 makna, yaitu :

a. Administrasi = manajemen, oleh karena itu, maka administrasi adalah

sebuah proses yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengendalian.

b. Administrasi dimaknai lebih luas daripada manajemen (administrasi dalam

pengertian luas) yaitu sebuah proses kerjasama antara 2 orang atau lebih

dalam mencapai tujuan bersama.

Dalam kedua pendekatan ini tampak bahwa administrasi bukan hanya

proses pelaksanaandan pengendalian, tetapi juga menyangkut proses

pengambilan keputusan. Maka, didalam kegiatan administrasi didalamnya

meliputi kepemimpinan, komunikasi, motifasi, pengendalian mutu dan juga

pengendalian manajemen.

2. Tujuan Administrasi Pendidikan

Tujuan Administrasi Pendidikan menurut Sergiovani dan Carver adalah :

1. Efektifitas

Berkaitan dengan pencapaian tujuan

2. Efisiensi

Berkaitan dengan penggunaan sumber daya dengan cara layak dan

hemat

3. Kemampuan menyesuaikan diri

Berkaitan dengan kurikulum, yaitu kurikulum harus disesuaikan dengan

keadaan lingkungan

4. Kepuasan kerja

Berkaitan dengan perasaan puas dalam hal kuantitatif dan sesuai

tujuan dalam hal kualitatif

3. Fungsi Administrasi Pendidikan

Fungsi administrasi pendidikan itu meliputi :

a. Perencanaan

Page 7: Rangkuman   uts

b. Pengorganisasian

c. Pengawasan dan penilaian

4. Scope Administrasi Pendidikan

a. Administrasi tata laksana kantor b. Administrasi personil guru dan pegawai c. Administrasi siswa supervisi pengajaran d. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum e. Perencanaan dan pengembangan sekolah f. Hubungan sekolah dengan masyarakat

5. Urgensi Administrasi Pendidikan

a. Perencanaanb. Personil c. Kurikulum d. Kepemimpinan e. Kerjasama f. Material

6. Konsep Administrasi Pendidikan

Proses kerjasama dengan memanfaatkan dan memperdayakan segala

sumber yang tersedia malalui aktifitas perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, pemotivasian, pengendalian, pengawasan dan supervise, serta

penilaiaan untuk mewujudkan sistem pendidikan yang efektif, efisien dan

berkualitas.

5 Komponen utama terminologi administrasi :

a. Suatu proses kerjasama

b. Aktifitas memanfaatkan dan memberdayakan

c. Sekolompok orang

d. Sumber daya

e. Tujuan

7. Pendekatan Prespektif Terpadu

Suatu pendekatan yang berlandaskan norma dan keadaan yang berlaku,

mengulang ke masa silam dan berorientasi ke masa depan secara cermat dan

Page 8: Rangkuman   uts

terpadu dalam berbagai dimensi, pemerintah dan suwasta,pengusaha tenaga

kerja pendidikan, ilmuaan-politikus-ulama, dan berbagai sektor pembaguna.

8. Pola Dasar Pengadministrasian Pendidikan

1. Pola dasar pendidikan secara makro

Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan cara pendidikan

formal dan non formal

2. Pola dasar pendidikan secara mesa

Cara-cara / upaya dalam memproses generasi menjadi cerdas

3. Pola dasar pendidikan secara mikro

Upaya pengelompokan / klasifikasi tiap pendidikan makro, misal :

adanya jurusan kedokteran, kebidanan, keperawatan, dll

Page 9: Rangkuman   uts

MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN

Manajemen pendidikan adalah suatu penataan garapan pendidikan yang

dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, staf,

pembinaan, pengorganisasian, pengkomunikasian, pemotivasian,

penganggaran, pengawasan, penilaian, pelaporan secara sistematis, untuk

mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.

System pendidikan mempunyai garapan dasar yang dikembangkan,

diantaranya adalah:

1. Bidang garapan peserta didik

2. Bidang garapan tenaga kependidikan

3. Bidang garapan kurikulum

4. Bidang garapan sarana prasarana

5. Bidang garapan keuangan

6. Bidang garapan kemitraan dengan masyarakat

7. Bidang garapan bimbingan dan pelayanan khusus

B. TUJUAN

Sebuah manajemen dilakukan agar pelaksanaan suatu usaha terencana

secara sistematis dan dapat di evaluasi secara benar, lebih akurat, dan lengkap

sehingga mencapai tujuan-tujuan berikut ini:

1. Produktivitas

Adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan

jumlah sumber yang digunakan (input).

2. Kualitas

Page 10: Rangkuman   uts

Adalah hal yang menunjukkan pada suatu ukuran penilaian atau penghargaan

yang diberikan atau dikenakan kepada barang (product) dan atau jasa

(services) tertentu berdasarkan pertimbangan obyektif atas bobot kinerjanya

(Pfeffer dan Coote. 1991).

3. Efektifitas

Adalah ukuran keberhasilan tujuan suatu organisasi.

4. Efisien

Adalah hal yang berkaitan dengan cara, yaitu membuat sesuatu dengan betul

sementara efektivitas adalah menyangkut tujuan atau efektifitas adalah

perbandingan antara rencana dan tujuan yang dicapai, efisiensi lebih

ditekankan pada perbandingan antara output dan input.

C. PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN

Koontz (1980:177-183) menemukan sebelas macam pendekatan

terhadap teori dan praktik manajemen yaitu sebagai berikut:

1. Emperikal atau kasus, ilmu dan praktik manajemen dikembangkan melalui

pengkajian kasus yang telah dialami di masa lalu

2. Perilaku antar pribadi (interpersonal behavior), ilmu dan praktik manajemen

dipelajari melalui hubungan antar pribadi pada organisasi

3. Perilaku kelompok, studi tentang pola-pola prilaku kelompok dalam organisasi

lebih dominan dari pada hubungan antar pribadi

4. System-sistem sosial kooperatif, memadukan antara hubungan pribadi

dengan kelompok

5. System-sistem sosio-teknikal, bahwa system teknikal memberi pengaruh

besar pada system sosial

6. Teori keputusan, bahwa manajer adalah pengambil keputusan sehingga

pengembangan manajemen ada pada keahlian pengambil keputusan.

Page 11: Rangkuman   uts

7. System, mempelajari bagian-bagian independen organisasi dan hubungan

dengan lingkungan yang mempengaruhinya.

8. Matematikal, mempelajari manajemen secara matematikal melalui pengkajian

model alat identifikasi problem dan penilaian alternative solusi

9. Kontingensi atau situasional, kredibilitas manajer diukur dari kontribusinya

memberikan saran praktik manajemen yang cocok untuk situasi tertentu

10.Peranan manajerial, observasi yang dilakukan manajer untuk

mengidentifikasi dan mengklasifikasi peranan yang bersifat umum bagi

manajemen

11.operasional, menggunakan konsep dan prinsip teori serta tekhnik sebagai

landasan dan menghubungkan dengan fungsi atau proses manajemen.

D. PRINSIP MANAJEMEN

Prinsip-prinsip manajemen pendidikan menurut Douglas (1963:13-17) adalah

sebagai berikut:

1. Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan

mekanisme kerja

2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab

3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah

4. Mengenal secara baik factor-faktor psikologis manusia

5. Relativitas nilai-nilai

Sedangkan Fattah (1996:33) mengklasifikasikan prinsip-prinsip

manajemen kedalam tiga ranah yaitu:

1. Prinsip manajemen berdasarkan sasaran, bahwa tujuan adalah sangat

esensial bagi organisasi. Hendaknya organisasi merumuskan tujuan dengan

tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan zaman dan nilai-nilai yang

berlaku.

Page 12: Rangkuman   uts

2. Prinsip manajemen berdasarkan orang, keberadaan orang sangat penting

dalam organisasi. Karena tanpa orang organisasi bukanlah apa-apa. Orang

adalah penggerak dalam organisasi yang perlu diperhatikan secara

manusiawi.

3. Prinsip manajemen berdasarkan informasi, banyak aktivitas manajemen yang

membutuhkan data dan informasi secara tepat, lengkap dan akurat.

E. FUNGSI MANAJEMEN

Mengadaptasi fungsi manajemen dari para ahli, fungsi manajemen yang sesuai

dengan profil kinerja pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi

planning, organizing, staffing, coordinating, leading (facilitating, motivating,

innovating), reporting, controlling. Fungsi perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan staf, pelaksanaan kegiatan dan pengawasan merupakan esensial

bagi setiap organisasi tidak terkecuali organisasi pendidikan.

F. PROSES MANAJEMEN

Langkah-langkah manajemen secara secara umum adalah sebagi berikut:

1. Merencanakan

Adalah membjuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di masa

depan. Dalam organisasi merencanakan adalah suatu proses memikirkan dan

menetapkan secara matang a rah, tujuan dan metode/tekhnik yang tepat.

Fungsi perencanaan adalah:

a. Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai

b. Memberikan pegangan dan penetapan kegiatan-kegiatan

c. Organisasi mendapatkan standart sumber daya terbaik dan

menggunakannya sesuai tugas pokok fungsi yang telah ditetapkan

d. Menjadi rujukan anggota organisasi dalam melakukan aktifitas

e. Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara intensif

Page 13: Rangkuman   uts

f. Memberikan batas kewenangan dan tanggung jawab bagi seluruh

pelaksana

g. Memelihara persesuaian antara kegiatan internal dengan situasi eksternal

h. Menghindari pemborosan

2. Mengorganisasi

Adalah proses mengatur, mengalokasikan dan mendistribusikan pekerjaan,

wewenang dan sumber daya diantara anggota organisasi untuk mencapai

tujuan organisasi. Mengorganisasikan berarti:

a. Menentukan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan organisasi

b. Merancang dan mengembangkan kelompok kerja

c. Menugaskan seseorang atau kelompomk orang dalam suatu tanggung

jawab tugas dan fungsi tertentu.

d. Mendelegasi wewenang kepada individu yang berhubungan dengan

keleluasan melaksanakan tugas

3. Memimpin

Adalah mengarahkann dan memotivasi para personil agar dapat

melaksanakan tugas pokoknya dan fungsinya dengan baik.

4. Mengendalikan

Adalah membuat institusi berjalan sesuai dengan jalur yang telah ditetapkan

dan samapi pada tujuan secara efektif dan efisien. Pengendalian adalah

proses untuk memastikan bahwa aktifitas sebenernya sesuai dengan aktifitas

yang direncanakan. Elemen yang masuk dalam proses pengendalian adalah:

a. Menetapkan standart kinerja

b. Mengukur kinerja

c. Membandingkan unjuk kerja dengan standart yang telah ditetapkan

Page 14: Rangkuman   uts

d. Mengambil tindakan korektif saat terdeteksi penyimpangan

G. PERGERAKAN MANAJEMEN

Perkembangan pemikiran manajemen sebagai praktek yang dilandasi konsep

teori adalah sebagai berikut:

Aliran Periode Penggagas Pengikut

mengembang

Teori

Manajemen

Manajemen

ilmu

(scientific

manajement

)

1890-

1930Fredict

Fredrict A.

Taylor

Henry L.

Gantt, Frank,

Lilian Gillbert

dan Harington

Emerson

Menerangkan

secara ilmiah

metode terbaik

untuk

melaksanakan

tugas apapun

dan tidak

menyeleksi,

melatih dan

memotivasi

pekerja

Organisasi

Klasik (Teori

manajemen

operasional

modern)

1900-1940 Henry Fayol Jame

D.Mooney,

Mary Parker

Follett, Herbert

Simon,

Chester I

Barnart

Ada 4 prinsip

dan

keterampilan

yang

mendasari

manajemen

yang efektif

Hubungan

manusiawi

dan teori

perilaku

(behavior

aciences)

1924-1950 Hawrthome

Study

Elton Mayo,

Fritz J.R, Max

Weber,Vilfredo

Paretpo, Hugo

Munsterberg,

Abraham

Maslow, Mc

Kemungkinan

bahwa pekerja

yang

menerima

perhatian

khusus akan

bekerja lebih

Page 15: Rangkuman   uts

Gregor baik hanya

karena mereka

menerima

perhatian

tersebut

Teori sistem

(system

approach)

1940-

sekarang

Chester I

Bernart

William A.

SHorde dan D.

Voich

Organisasi

sebagai

system yang

dipersatukan

dan diarahkan

dari bagian-

bagian yang

saling

berkaitan

Teori

Kontingensi

1950-

sekarang

Hersey dan

Blanchard

Vroom dan

Yetton,

Charles

Kindleberger

Teknik

manajemen

yang paling

baik dalam

mencapai

tujuan sangat

tergantung

pada situasi

dan lingkungan

yang berbeda

Page 16: Rangkuman   uts

SISTEM INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Pengertian Informasi

Informasi merupakan ukuran keteraturan dalam suatu system. Tetapi

rumusan informasi sering kali disebut fungsi entropi, karena informasi diperlukan

untuk mengurangi ketidakteraturan. Dengan demikian informasi akan memperkaya

kegiatan yang dilakukan, memperkaya alternative, mengungkapkan sesuatu yang

belum diketahui sebelumnya .

B. Hubungan Antara Data dan Informasi

Sistem pengolahan informasi mengolah data dari bentuk yang tak berguna

menjadi berguna bagi penerimanya. Sedangkan data merupakan kelompok teratur

symbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda, dan sebagainya. Data

adalah bahan baku yang diolah untuk memberikan informasi.

C. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk system yang

mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang

bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Dalam pengembangan system informasi perlu penerapan konsep sisitem sebagai

berikut :

a. Sistem informasi didefinisikan dan tanggung jawab dibebankan sepenuhnya

kepada satu orang

b. Sub-sub system penting pengolahan informasi didefinisikan

c. Membuat jadwal perkembangan

d. Setiap sub system dijabarkan lagi dan dikembangkan dalam sub-sub system

yang lebih kecil dan membebankan tanggung jawab untuk masing-masing

e. Membuat system pengendali untuk memonitor pengembangan proses

D. Kebutuhan Informasi Bagi Kejelasan Hubungan dalam Struktur Organisasi

Salah satu kegiatan manajemen disebutkan adamya kegiatan pengorganisasian. Di

dalam fungsi pengorganisasian, di dapatkan kegiatan-kegiatan seperti :

a. Penyusunan struktur organisasi

b. Pendelegasian wewenang

Page 17: Rangkuman   uts

c. Tata Hubungan

Peranan informasi dalam pengorganisasian adalah

a. Informasi akan mengurangi hambatan-hambatan ketidakpastian tugas yang di

pikul oleh tiap bagian dalam struktur organisasi

b. Informasi akan mengurangi kerumitan dan tiap-tiap bagian

c. Informasi akan mewujudkan tata hubungan baik vertical ataupun horizontal

dan sebagai perwujudan keterpaduan dari tiap bagian atau sub-sub system

d. Informasi mewujudkan koordinasi atau sub-sub system dalam struktur

organisasi.

E. Pengertian Sistem Pengambilan Keputusan

Suatu model system pengambilan keputusan dapat tertutup dan terbuka, model

keputusan tidak akan mengindahkanbinput dari lingkungan. Model ini akan

menekankan kepada kemampuan serta kepribadian manusianya. Sistem

pengambilan keputusan ini dianggap sebagai model keputusan :

a. Mengetahui semua perangkat alternative dansemua akibat atau hasilnnya

masing-masing

b. Memiliki metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan

membuat urutan kepentingan semua alternative

c. Memilih alternative yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume

penjualan atau kegunaan

Konsep pengambilan keputusan tertutup menekankan kepada rasionalitas individu

secara logis menguji selutuh alternative dan mengurutkan dengan berorientasi

kepada hasil dan memilih kepada alyernatif yang secara maksimal dan terbaik.

Model ini biasanya diwujudkan dalam model kuantitatif

Model keputusan terbuka menganggap keputusan sebagai :

a. Tidak mengetahui semua alternative dan hasil

b. Melakukan pencarian serta terbatas untuk mengambil beberapa alternative

yang memuaskan

c. Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya

Model ini sering digunakan dalam pendekatan menejeman brhavioral

Page 18: Rangkuman   uts

F. Mengenal Masalah dan Pembuatan Keputusan

Masalah adalah setiap situasi dimana apa yang diharapkan tidak sesuai

dengan apa yang diharapkan. Semakin besarperbedaan tersebyt, semakin besar

pula masalahnya.

Pemecahan masalah merupakan upaya mencari jawab atas apa yang

dirasakan sebagai masalah atau beberapa solusi yang dapat dilakkukan untuk

mengatasi masalah-masalah yang timbul.

Pengambilan Keputusan menurut Trewtha dan Newport (1982) adalan

sebagaipeoses memilih rangkaian/tindakan di antara dua macam alternative

yang ada (atau lebih) guna mencapai pemecahan atau problem tertentu

G. Pentingnya Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen

Dalam Owens (1995:174) dijelaskan bahwa ada beberapa langkah umum

pengambilan keputusan :

a. Mendefinisikan masalah

b. Menganalisis masalah

c. Mengembangkan alternative baru

d. Memutuskan solusi terbaik dan

e. Memindahkan keputusan ke dalam tindakan efektif

Bagi Gibsons, et, al. (1996) proses pengambilan keputusan mencakup

proses-proses yaitu :

a. Mengenali masalah, meliputi : memandang masalah, mendefinisikan masalah

dalam terminology solusi dan mengenali gejala masalah

b. Membangun alternative

c. Mengevaluasi alternative

d. Memilih satu alternative

e. Melaksanakan alternative

f. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan keputusan

H. Sistem Informasi untuk Pengambilan KeputusaN

Tahap-tahap pokok proses pengambilan keputusan model simon :

a. Tahap penyelidikan : proses pencarian melibatkan suatu pengujian data baik

dalam cara yang telah ditentukan dahulu, maupun dalam cara khusus.

Page 19: Rangkuman   uts

b. Tahap perancangan : SIM harus memiliki model-model keputusan untuk

mengolah data dan menimbulkan pilihan pemecahan

c. Tahap pemilihan :sebuah SIM akan efektif bila hasil rancangan disajikan

untuk mengambil keputusan

I. Prinsip-Prinsip Pengambilan Keputusan

Beberapa prinsip pembuatan keputusan yang harus diperhatikan adalah :

a. Keputusan berada dalam kekuasaan

b. Mempertimbangkan semua hasil relevan dan membuang jauh-jauh hal yang

tidak relevan

c. Pembuat keputusan tidak boleh membuat keputusan untuk perbuatan tidak

jujur dan tujuan yang salah

d. Pembuat keputusan harus menjamin bahwa kegiatan di dasarkan pada bukti

e. Keputusan harus masuk akal

f. Orang yang mungkin terkait dengan keputusan harus disetujui dengan

prosedur yang adil yang merupakan prinsip-prinsip keadilan

g. Mempertimbangkan kebijakan pemerintah

h. Pembuat keputusan tidak mendasarkan keputusannya hanya atas petunjuk

orang lain atau seseorang

J. Tipe Keputusan

a. Keputusan Terprogram

Keputusan terprogram dibuat berdasarkan kebijakan, prosedur, atau

peraturan dan kebiasaan yang dilakukan. Keputusan ini bersifat rutin,

berulang, dan biasanya organisasi sudah memiliki kebijakan tertulis maupun

tidak yang memudahkan manajer membuat keputusan

b. Keputusan Tidak Terprogram

Keputusan tidak terprogram berangkat dari masalah khusus yang tidak

biasa, spesifik, dan tidak terliput oleh kebijakan yang ada sehingga perlu

penanganan tersendiri dengan menyediakan waktu yang cukup dengan teknik

yang tepat untuk menganalisis masalah, menyodorkan alternative dan

memilih alternative

Page 20: Rangkuman   uts

K. Teori-Teori Pengambilan Keputusan

Teori pengambilan keputusan berusaha untuk menyesuaikan aspek-aspek

rasional dan pilihan yang menjadi perhatian utama para ahli ekonomi, dengan

sifat-sifat dan batasan-batasan mekanisme pengambilan keputusan yang

menjadi perhatian para ahli psikologi.

Berikut adalah teori-teori pengambilan keputusan dari beberapa ahli :

1. Teori taylor, bahwa setiap tindakan dan setiap aktifitas selalu dijadikan

berdasarkan waktu dan gerak berdasarkan prinsip-prinsip rasionalitas

2. Teori F.E.Kast dan james E. Rozeinweig, bahwa bila ada aktifitas menejemen

tentunya adalah suatu keharusan adanya pengambilan keputusa.

3. Herbet A. Simon, dalam mengambil keputusan diantara pilihan-pilihan bila

berhasil dalam jumlah produk yang sama maka akan dipilih biaya proses

mana yang terendah

L. Sistem Bantuan Dan Keputusan

a. Nilai informasi dan ancaman keputusan

Nilai informasi adalah nilai perubahan dalam perilaku keputusan karena

informasi kurung buka dikurangi biaya informasi

b. Kriteria untuk pengambilan keputusan

Kriteria untuk memilih diantara alternatif-alternatif didalam model nornatif

adalah pemaksimalkan / maksimisasi ( atas laba, kegunaan nilai yang

diharapkan dansebagainya)

c. Pengambilan keputusan pada organisasi formal

Adalah bagian dari suatu keseluruhan proses yang sebenarnya dimulai

dengan penetapan tujuan organisasi dan akhirnya menghasilkan

implementasi solusi dan kontrol

d. Pohon keputusan

Merupakn metode yang berguna untuk menyajikian analisis

Page 21: Rangkuman   uts

PERENCANAAN PENDIDIKAN

• Pengertian Perencanaan Pendidikan

Perencanaan pendidikan adalah proses menetapkan keputusan yang berkaitan

dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai, sumber-sumber yang akan diberdayakan,

dan teknik/metode yang dipilih secara tepat untuk melaksanakan tindakan selama

kurun waktu tertentu agar penyelengaraan pendidikan dapat dilaksanakan secara

efektif, efisien, dan bermutu.

• Teori Perencanaan Pendidikan

Teori Perencanaan Pendidikan Menurut Hudson dalam Tanner dalam Maswarita

(2010), teori perencanaan meliputi, antara lain: synoptic, incremental, transactive,

advocacy, dan radikal. Selanjutnya di kembangkan oleh tanner (1981) dengan nama

teori SITAR sebagai penggabungan dari taksonomi Hudson.

1. Teori Synoptic

Disebut juga system planning, rational system approach, rasional

comprehensive planning. Menggunakan model berfikir system dalam perencanaan,

sehingga objek perencanaan dipandang sebagai suatu kesatuan yang bulat, dengan

satu tujuan yang disbebut visi. Langkah-langkah dalam perencanaan ini meliputi :

a.   pengenalan masalah,

b.   mengestimasi ruang lingkup problem

c.   mengklasifikasi kemungkinan penyelesaian,

d.    menginvestigasi problem,

e.    memprediksi alternative,

f.   mengevaluasi kemajuan atas penyelesaian spesifik.

Didasarkan pada kemampuan institusi dan kinerja personalnya. Bersifat

desentralisasi dan tidak cocok untuk jangka panjang. Jadi perencanaan ini

menekankan perencanaan dalam jangka pendek saja. Yang dimaksud dengan

desentralisasi pada teori ini adalah si perencana dalam merencanakan objek

tertentu dalam lembaga pendidikan, selalu mempertimbangkan faktor-faktor

lingkungan.

Page 22: Rangkuman   uts

2. Teori Transactive

Menekankan pada harkat individu yang menjunjung tinggi kepentingan pribadi

dan bersifat desentralisasi, suatu desentralisasi yang transactive yaitu berkembang

dari individu ke individu secara keseluruhan. Ini berarti penganutnya juga

menekankan pengembangan individu dalam kemampuan mengadakan

perencanaan.

3. Teori Advocacy

Menekankan hal-hal yang bersifat umum, perbedaan individu dan daerah

diabaikan. Dasar perencanaan tidak bertitik tolak dari  pengamatan secara empiris,

tetapi atas dasar argumentasi yang rasional, logis dan bernilai advocacy

(mempertahankan dengan argumentasi). Kebaikan teori ini adalah untuk

kepentingan umum secara nasional. Karena ia meningkatkan kerja sama secara

nasional, toleransi, kemanusiaan, perlindungan terhadap minoritas, menekankan

hak sama, dan meningkatkan kesejahteraan umum. Perencanaan yang memakai

teori ini tepat dilaksanakan oleh pemerintah/ atau badan pusat.

4. Teori Radikal

Teori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga atau organisasi lokal

untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar dapat dengan cepat

mengubah keadaan lembaga supaya tepat dengan kebutuhan. Perencanaan ini

bersifat desentralisasi dengan partisipasi maksimum dari individu dan minimum dari

pemerintah pusat / manajer tertinggilah yang dapat dipandang perencanaan yang

benar. Partisipasi disini juga mengacu kepada pentingnya kerja sama antar

personalia. Dengan kata lain teori radikal menginginkan agar lembaga pendidikan

dapat mandiri menangani lembaganya. Begitu pula pendidikan daerah dapat mandiri

menangani pendidikannya.

5. Teori SITAR

Merupakan gabungan kelima teori diatas sehingga disebut juga complementary

planning process. Teori ini menggabungkan kelebihan dari teori diatas sehingga

lebih lengkap. Karena teori ini memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat atau

lembaga tempat perencanaan itu akan diaplikasikan, maka teori ini menjadi SITARS

yaitu S terakhir adalah menunjuk huruf awal dari teori situational. Berarti teori baru

Page 23: Rangkuman   uts

ini di samping mengombinasikan teori-teori yang sudah ada penggabungan itu

sendiri ada dasarnya ialah menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lembaga

pendidikan dan masyarakat.

• Tujuan Perencanaan Pendidikan

Menurut Depdiknas (2006) menjelaskan bahwa perencanaan dilingkup sekolah

bertujuan untuk:

• Menjamin agar perubahan atau tujuan/tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko

yang kecil.

• Mendukung koordinaasi antar pelaku sekolah.

• Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antarpelaku

sekolah, antarasekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan antarwaktu

menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, pengawasan.

• Mengoptimalkan oeran warga sekolah an masyarakat.

• Menjamin tercapainya penggunaan secara efisien, efektif, berkeadilan dan

berkelanjutan.

• Pendekatan Perencanaan Pendidikan

A. Pendekatan Kebutuhan Sosial ( Social Demand Approach )

Perencanaan pendidikan dengan pendekatan kebutuhan sosial harus

memperkirakan kebutuhan pada masa yang akan datang dengan menganalisa:

• Pertumbuhan penduduk.

• Partisipasi dalam pendidikan ( yakni dengan menghitung prosentase

penduduk yang bersekolah).

• Arus murid dari kelas satu ke kelas yang lebih tinggi dan dari satu tingkat ke

tingkat pendidikan yang lebih tinggi ( misalnya dari SD ke SLTP ke SMA dan

keperguruan tinggi).

• Pilihan atau keinginan masyarakat dari individu tentang jenis-jenis pendidikan.

B. Pendekatan perencanaan Tenaga Kerja

Menurut A.W. Guruge (1972), pendekatan kebutuhan ketenagakerjaan

bertujuan mengarahkan kegiatan pendidikan kepada usaha untuk memenuhi

kebutuhan nasional akan tenaga kerja ( manpower atau person power).

Page 24: Rangkuman   uts

Pendekatan ini mengutamakan kepada keterkaitan lulusan sistem pendidikan

dengan tuntutan terhadap kebutuhan tenaga kerja pada berbagai sektor

pembangunan seperti sektor ekonomi, pertanian, perdagangan dan industri.

Tujuan yang akan dicapai adalah bahwa pendidikan itu diperlukan untuk

membantu lulusan memperoleh kesempatan kerja yang lebih baikhingga

tingkat kehidupannya dapat diperbaiki melalui penghasilan karena dikaitkan

langsung dengan usaha pemenuhan kebutuhan dasar setiap orang.

Diarahkan agar tercipta lulusan yanng memilki skills yang dibutuhkan dunia

kerja dan perkembangan zaman. Contohnya: perencanaan pendidikan yang

mengarah pada pendekatan tenaga kerja adalah program life skills di

sekolah.

• Pendekatan Nilai Balik

Pendidikan ini hanya diadakan jika benar-benar memberikan keuntungan

yang relatif pasti, baik bagi penyelenggara maupun peserta didik. Contohnya

PSG (Pendidikan Sistem Ganda), program MBS, pembukaan sekolah-

sekolah Magister Manajemen, Magister Bisnis Administrasi, dan kursus-

kursus dan lainnya.

• Pendekatan Sistem

Bahwa perencanaa pendidikan difokuskan pada organisasi sebagai sistem

yang memiliki komponen-komponen yang saling mengaplikasikan cara

berpikir sistem dalam melihat suatu objek yang kita hadapi. Contoh

perenanaan sekolah efektif, program peningkatan mutu pada setiap jenis dan

jenjang pendidikan.

• Prinsip-Prinsip Perencanaan Pendidikan

Depdiknasa 2006 merinci perencanaan pendidikan yaitu:

• Memperbaiki hasil pendidikan

• Membawa perubahan yang lebih baik

• Demand driven

• Menyeluruh

• Keterkaitan dengan (Rencana Pendidikan Dinas Provinsi, Renstrada,

Rapetada, dan sebagainya)

• Partisipasi

Page 25: Rangkuman   uts

• Keterwakilan

• Data driven

• Realistis sesuia dengan analisis SWOT

• Mendasarkan pada review dan evaluasi

• Keterpaduan

• Holistik/tersistem

• Transparansi

• Keterkaitan serta kesepadanan dengan rencana-rencana instansi terkait.

Sedangkan Banghart dan Trull (1973:10-11) mengungkapkan dimensi sebagai

prinsip perencanaan pendidikan sebaga berikut:

• Signifikansi

• Fesibility: rencana yang dibuat harus ditetapkan petunjuknya dan didasarkan

pada situasi analisis dan prosedur yang sesuai.

• Relevansi: pengkatan penggunaan teknologi dan teknik perencanaan yang

canggih telah memperluas konsep relevansi.

• Kepastian: perhitungan yang tepat harus diidentifikasi dengan

memperhitungan segala penyimpangan untuk dijadikan bahan pertimbangan.

• Penghematan: dirancang dalam kerangka yang sederhana dan

meningkatkan kepekaan untuk meningkatka interaksi antar komponen.

• Adaptabilitas: suatu perencanaan yang lengkap, deviasi dalam perencanaan

sedapat mungkin dikurangi hingga tujuan ditetapkan dapat dicapai dengan

proses yang bervariasi.

• Waktu: merupaka faktor penting, perhatikan siklus-siklus alami pada aspek-

aspek yang dirancang.

• Monitoring: meliputi penetapan kriteria pendidikan untuk melihat apakah yang

direncanakan sudah dilaksanakan secara efisien atau belum.

• Subject matter: substansi apa yang sedang direncanakan dikembangkan

oleh Mc Clure seperti: tujuan dan sasaran, program dan layanan, SDM,

sumber daya fisik, financial, dll.

• Jenis dan Lingkup Perencanaan Pendidikan

Jenis perencanaan menurut Djam’an Satori (1999)adalah terdiri atas:

Page 26: Rangkuman   uts

• Perencanaan dimulai dari tingkat organisasi paling atas ke bawah (top down

planning)

• Perencanaan dimulai dari tingkat organisasi paling bawah ke atas (bottom-up

down planning)

• Diagonal-horizontal planning

• Rolling plan

• Gabungan top down dan bottom-up planning

• Perencanaan strategis

• Perencanaan operasional

Sedangkan lingkup perencanaan terdiri dari: perencanaan mikro, messo dan

makro.

• Perencanaan mikro adalah: ditujuakan secara khusus untuk memperbaiki

kinerja individu atau kelompok kecil individu. contoh silabus, rencana

pengajaran

• Perencanaan messo adalah ditujukan secara khusus untuk memperbaiki

kinerja organisasi atau satuan pendidikan seperti rencana sekolah dan

rencana pengembangan mutu SD, SMP, SMA/SMK dinas Pendidikan

Kab/Kota. Rencana sekolah seperti Rencana Tahunan Sekolah.

• Perencanaan makro adalah suatu perencanaan pada level top organisasi

yang menjadi rujukan perencanaan mikro dan messo. Perencanaan makro

ditujukan secara khusus untuk memperbaiki organisasi secara luas. Contoh:

perencanaan strategi Departemen Pendidikan Nasional, Provinsi dan

Kota/Kab.

• Tahap Perencanaan

Tahap yang dikembangkan Bangrhart dan Trull (1973) adalah:

• Persiapan perncanaan

• Menetukan masalah perencanaan pendidikan; mencakup:

1). Gambaran ruang lingkup permasalahan

2). Mempelajari apa yang telah terjadi

3). Menetapkan apa yang ada dan yang seharusnya ada/kenyataan dan

harapan

4). Sumber-sumber dan keterbatasannya

5). Mengembangkan bagian-bagian perencanaan dan prioritasnya.

Page 27: Rangkuman   uts

• Analisis masalah perencanaan; mencakup:

1). Mengkaji permasalahan dan sub masalah

2). Pengumpulan dan tabulasi data

3). Meramalkan dan memproyeksikan

c. Konsep dan desain perencanaan; mencakup:

1). Identifikasi kecenderung yang ada

2). Merumuskan tujuan umum dan khusus

3). Menyusun rencana

d. Evaluasi rencana; mencakup:

1). Simulasi rencana

2). Evaluasi rencana

3). Memilih rencana

e. Spesifikasi/merumuskan rencana; mencakup:

1). Merumuskan masalah

2). Menyusun hasil rumusan dalam bentuk final plan draf atau rencana

akhir

d. Implementasi rencana; mencakup:

1). Persiapan rencana operasional

2). Persetujuan dan pengesahan rencana

3). Mengatur aparat organisasi

f. Balikan Pelaksanaan Rencana; mencakup:

1). Monitor rencana

2). Evaluasi pelaksanaan rencana

3). Mengadakan penyesuaian, perubahan atau merencang yang perlu

dirancang lagi, bagaimana perencangannya dan oleh siapa.

Tahapan perencanaan yang disusun Tim Penignkatan Mutu SMP Depdiknas

(2006) adalah sebaga berikut:

• Melakukan analisis lingkungan strategis

• Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan ini

• Memformulasikan pendidikan yang diharapkan di masa mendatang

• Mencari kesenjagnan antara butir 2 atau 3

• Berdasarkan hasil butir 4 disusunlah rencana strategis dan rencan

operasional.

Page 28: Rangkuman   uts

• Melaksanakan rencana pengembangan pendidikan Kabupaten/Kota.

• Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana dan melakukan

evaluasi terhadap hasil rencana pendidikan.

Perencanaan strategik berisi aktivitas berikut:

• Merumuskan visi, misi, nilai lembaga

• Analsis lingkungan strategis

• Faktor-faktor kunci keberhasilan

• Tujuan dan sasaran

• Strategi (kebijakan, program, kegiatan)

• Evaluasi kerja

• Merumuskan Visi, Misi, dan Nilai Lembaga

• Visi adalah gambaran masa depan yang ideal

• Misi merupakan rumusan umum mengenai tindakan (upaya-upaya) yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

• Nilai menjelaskan bagaimana cara kita melakukan tugas masing-masing

untuk mencapai misi organisasi. Makna nilai bagi organisasi, yaitu:

togetherness, empathy, assit, maturity, willingness, organizational,

respect, kindness, integrity, inovative, flexibility, wisdow, ethies,

responsibility, dan sense of belonging. Contoh nilai organisasi: 1).

Kedisiplinan, 2). Kreativitas,3). Kerjasama, 4). Kebersamaan, .

2. Analisis Lingkungan Strategis

a. Analisis Lingkungan Internal (ALI), berupa pencermatan dan identifikasi

terhadap kondisi internal orgaanisasi, menyangkut organisasi, biaya

operassional, efektivitas organisasi, sumber daya manusia, saran dan

prasarana maupun dana yang tersedia. Pencermatan dilakukan dengan

pengelompokan atas hal-hal yang merupakan kekuatan (strength) atau

kelemahan (weakness) organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan

sasaran.

b. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE), berupa pencermatan dan identifikasi

terhadap kondisi lingkungan di luar organisasi yang dapat terdiri dari

lingkungan ekonomi, teknologi, sosial, budaya, politik, ekologi, dan

keamanan. Pencermatan ini akan menghasilkan indikassi mengenai peluang

(opportunities) dan tantangan (threats) organisasi dalam mewujudkan tujuan

dan sasaran organisasi.

Page 29: Rangkuman   uts

3. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan (Critical Succes Faktor /CSF)

Penentuan FKK dilakukan melalui beberapa tahap:

a. Mengaitkan kajian dengan visi, misi dan langsung dengan tugas pokok dan

fungsi organisasi.

b. Menginventarisasi perkiraan masalah yang timbul dalam melaksanakan misi

organisasi

c. Menganalisis masalah-masalah yang ada dengan menggunakan pendekatan

isu strategi krisis (critical strategy issue), yaitu dengan menghitung bobot

dampak masalah yang telah diidentifikasikan (ringan, sedang, dan berat)

dan selanjutnya dianalisis kepentingan untuk penetuan FKK.

4. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan mengandung usaha untuk melaksanakan tindakan atau rumusan

mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu. Dengan demikian,

tujuan harus menegaskan mengenai sesuatu secara smart (specific, measur-

able, attainable, realistic, dan time bounding) atau (khusus, dapat diukur,

dapat diwujudkan, realistis, dan berjangka waktu tertentu)

b. Sasaran organisasi adalah rumusan spesifik mengenai apa yang diinginkan

pada kurun waktu tertentu. Sasaran merupakan fokus tindakan, disamping

hal-hal yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur, dan dapat diwujudkan, juga

harus dapat menyatakan alokasi anggaran dan sumber-sumber yang akan

mendukung pelaksanaannya. Sasaran dilaksanakan dalam jangka pendek,

untuk selanjutnya keberhasilan organisasi diukur dengan menyesuaikan

tujuan jangka panjang dengan critical strategy issue (CSI)

5. Strategi (Kebijakan, Program, Kegiatan)

a. Strategi organisasi menrupakan suatu persyaratan mengenai arah dan

tindakan yang diinginkan pada waktu yang akan datang mencakup langkah-

langkah berisikan program-program indikatif dan tindakan-tindakan

manajemen untuk mewujudkaan visi dan misi.

b. Program adalah instumen kebijakan berisi satu atau lebih kegiatan yang

dilaksanakan oleh sekolah untuk mencapai tujuan.

c. kegiatan adalah suatu aktivitas yang melaksanakan untu

menginplementasikan program. Satuan kegiatan menjadi alokasi untuk

Rencana Analisis Biaya (RAB).

Page 30: Rangkuman   uts

6. Evaluasi Kinerja

Dapat berupa pemantauan dan evaluasi yang memberikan umpan balik

terhadap keberlangsungan atau masa depan rencana.