tugas kesuburan tanah

Upload: herri-ansyah

Post on 10-Mar-2016

298 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kesuburan tanah

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMKESUBURAN TANAH

OLEH:HERIANSYAHC0061141023PROGRAM STUDI DIII BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK2016

BAB IPENDAHULUANA.Latar Belakang1. Tanah gambutGambut mempunyai banyak istilah padanan dalam bahasa inggris, antara lain disebut peat,bog,moor, atau fen. Istilah-istilah ini berkenaan dengan perbedaan jenis atau sifat gambut antara satu tempat lainnya. Istilah gambut diambil alih dari kosa kata basaha daerah Kalimantan selatan (Suku Banjar). Gambut diartikan sebagai material atau bahan organic yang tertimbun secara alami dalam keadaan basah yang berlebihan,bersifat tidak mampat dan tidak atau hanya sedikit mengalami perombakan. Dalam pengertian ini, tidak berarti bahwa setiap timbunan bahan organic yang basah adalah gambut. Pengertian gambut di sini sebagai bahan onggokan dan secara umum diartikan sebagai bahan tambang, bahan bakar (non minyak), bahan industry, bahan kompos, dan lain sebagainya.Menurut andriese (1992), gambut adalah tanah organic (organic soils),tetapi tidak berarti bahwa tanah organic adalah tanah gambut. Sebagian petani menyebut tanah gambut dengan istilah tanah hitam,karena warnanya hitam dan berbeda dengan jenis tanah lainnya. Tanah gambut yang telah mengalami perombakan secara sempurna sehingga bagian tumbuhan aslinya tidak dikenali lagi dan kandungan mineralnya tinggi disebut tanah bergambut (muck,peaty muck,mucky). Petani Kalimantan Barat menamakan tanah ini dengan sebutan sepuk. Tetapi istilah gambut dan sepuk sering diidentikkan dengan pengertian tanah gambut. Jadi, dalam istilah tanah gambut secara umum termasuk pula yang disebut dengan sepuk.Pengertian tentang gambut yang lebih menitikberatkan sebagai medium pertumbuhan tanaman sama sekali berbeda dengan pengertian gambut untuk tujuan industry atau energy. Dalam konteks ini, gambut diartikan sebagai suatu bentukan menurut konsep pedologi, yang morfologi dan sifat-sifat bentukan tersebut sangat dipengaruhi oleh kadar bahan organic yang dikandungnya. (Notohadiprawiro, 1988).

2. Jagung Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam famili Graminae, termasuk dalam tumbuhan yang menghasilkan biji (Spermatophyta), sedangkan bijinya tertutup oleh bakal buah sehingga termasuk dalam golongan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), dimasukkan ke dalam kelas Monocotyledoneae, ordo Graminaceae dan digolongkan ke dalam genus Zea dengan nama ilmiah Zea mays. L (Rukmana, 2006).Jagung termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup banyak, terutama pada saat pertumbuhan awal, saat berbunga, dan saat pengisian biji. Kekurangan air pada stadium tersebut akan menyebabkan hasil yang menurun. Kebutuhan jumlah air setiap varietas sangat beragam. Namun demikian, secara umum tanaman jagung membutuhkan 2 liter air per tanaman per hari saat kondisi panas dan berangin (Purwono dan Hartono,2006). Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1 m sampai 3 m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m. Tinggi tanaman biasanya diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan (Anonim, 2007).

a. Sistem perakaran tanaman jagung terdiri atas akar-akar seminal, koronal, dan akar udara. Akar-akar seminal merupakan akar-akar radikel atau akar primer ditambah dengan sejumlah akar-akar lateral yang muncul sebagai akar adventif pada dasar pada buku pertama di atas pangkal batang. Akar-akar seminal ini tumbuh pada saat biji berkecambah. Akar koronal merupakan akar yang tumbuh dari bagian dasar pangkal batang. Akar-akar ini tumbuh ke arah atas dari jaringan batang setelah plumula muncul. Akar udara merupakan akar yang tumbuh dari buku-buku di atas permukaan tanah, tetapi dapat masuk ke dalam tanah (Rukmana,2006).b. Batang jagung tidak berlubang seperti batang padi tetapi padat dan berisi berkas-berkas pembuluh sehingga semakin memperkuat tegakan tanaman. Hal ini juga didukung jaringan kulit yang keras dan tipis yang terdapat pada batang sebelah luar. Secara umum, rata-rata tinggi tanaman berkisar antara 60-300 cm. Batang jagung beruas pada bagian pangkal batang jagung beruas pendek dengan jumlah ruas berkisar antara 8-21. jumlah ruas tergantung pada varietas jagung (anonim,1993).c. Daun jagung memanjang dan keluar dari buku-buku batang. Jumlah daun terdiri dari 8-48 helaian, tergantung varietasnya. Daun terdiri dari tiga bagian, yaitu kelopak daun, lidah daun, dan helaian daun. Kelopak daun umumnya membungkus batang. Antara kelopak dan helaian daun terdapat lidah daun atau disebut dengan ligula. Permukaan daun tanaman jagung pada umumnya berbulu dan pada bagian bawah permukaan daun tidak berbulu (Purwono dan Hartono,2006).

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman. Bunga jantan tumbuh di bagian pucuk tanaman, berupa karangan bunga. Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari satu buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina, beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betina (Anonim, 2006).Buah jagung terdiri atas tongkol, biji, dan daun pembungkus. Biji jagung mempunyai bentuk, warna, dan kandungan endosperm yang bervariasi tergantung pada jenisnya. Pada umumnya, biji jagung tersusun dalam barisan yang melekat secara lurus atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8-20 baris biji.3. KAPURKapur adalah sebuah benda putih dan halus terbuat dari batu sedimen, membentuk bebatuan yang terdiri dari mineralkalsium. Biasanya kapur relatif terbentuk di laut dalam dengan kondisi bebatuan yang mengandung lempengan kalsium plates (coccoliths) yang dibentuk oleh mikroorganisme coccolithophores. Biasanya lazim juga ditemukan batu api dan chert yang terdapat dalam kapur.Pemberian kapur (pengapuran) adalah salah satu tindakan perbaikan ()ameliorasi) tanah agar pH tanah meningkat. Tanah yang terlalu masam (pH rendah) tidak dapat menyediakan beberapa hara mineral penting bagi tanaman, seperti fosfor dan kalsium, dan sebaliknya meningkatkan kelarutan beberapa mineral yang dapat meracun (toksik) bagi tanaman. Pemberian kapur (liming), baik kapur kalsium maupun yang mengandung magnesium, dapat memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan hasil.Jenis kapur yang diberikan tergantung dari tujuan pengapuran[1]: kapur giling (kalsit super), kapur tohor atau kapur hidup (kalsit, quicklime), dolomit, kapur mati atau kapur tembok (slaked lime, Ca(OH)2), kapur liat atau marl, kapur bara (slag), dan cangkang kerang.Dolomit merupakan solusi utama bagi pertanian, perkebunan, dan tambak yang banyak diusahakan di atas tanah yang bereaksi masam, seperti tanah tanah di luar pulau jawa. Faktor yang menyebabkan sehingga tanah tanah diluar pulau jawa memiliki tingkat kemasaman tinggi antara lain karena curah hujan yang tinggi, faktor penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan, asal batuan induk yang memiliki reaksi masam. Untuk itu pengapuran dan pemupukan dengan Pupuk Dolomit sangat tepat untuk mengatasi masalah kemasaman dan miskin haraBahan baku Super Dolomit berasal dari batuan dolomit yang ditambang dari kawasan pertambangan di Gresik. Menurut pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Bandung, batuan dolomit di Gresik adalah jenis batuan dolomit yang berkualitas tinggi, yakni dengan kadar MgO 18% - 21%

B.TUJUANPraktikum bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai takaran dosis kapur terhadap pertumbuhan tanaman jagung di tanah gambut.C.TINJAUAN PUSTAKA1. Jagung2. Gambut3. Peranan kapur terhadap perubahan sifat kimia tanah dan peranannya terhadap pertumbuhanD. HIPOTESISDiduga pemberian berbagai takaran kapur dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung ditanah gambut.

BAB II. METODE PRAKTIKUM

A. WAKTU DAN LOKASITabel 1. Jadwal waktu pelaksanaan praktikumNoKegiatanMinggu Ke

12345678910

1Persiapan media tan

2Pemberian kapur & pupuk

3Penanaman

4pemeliharaan

5Pengamatan tanaman

6Pengolahan data

7Penyusunan laporan

B. ALAT DAN BAHAN1. Cangkul2. Parang3. Karung4. Ayakan5. Timbangan6. Polibek7. Penggaris

C. PELAKSANAAN PRAKTIKUM1. Benih yang digunakan adalah benih yang berkualitas,baik dan sehat bebas dari hama dan penyakit. Benih dapat di beli ditoko pertanian terdekat.2. Persiapan media tanam, tanah yang diambil sebagai media tanam adalah tanah gambut,gambut tersebut kemudian di jemur atau dianginkan selama 3 hari, selanjutnya tanah gambut tersebut diayak sehingga media tanam yang digunakan halus.3. Pemupukan dilakukan setelah media tanam sudah diberi kapur dandidiamkan selama 3 hari,. Adapun pupuk yang digunakan ialah, pupuk urea, kcl, sp36.4. Penanaman dilakukan pada saat bersamaan dengan pemberian pupuk5. Pemeliharaan dilakukan dengan mencabut gulma.6. Pengamatan

D. PENGAMATAN1. Tinggi tanaman (diukur setiap hari)2. Jumlah daun (dihitung seminggu sekali)3. Diameter batang (diukur seminggu sekali)4. Waktu berbunga ( vegetative maksimum) diamati akhir praktikum

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASANHASIL PRAKTEK TANAMAN JAGUNGMINGGU PERTAMANoTINGGI TANAMAN DAN HARI KEJML DAUNDIAMETER BATANG CM

1234567

P00,32,35,68,911,514,516,430,3

P10,75,18,311,815,9192230,3

P20,50,92,73,9691020,2

P31,56,59,11215182130,3

P40,10,37,310,913,816,619,330,3

P50,10,33,46,5912,615,830

P60,40,67,610,212,115,918,930,2

MINGGU KEDUANOTINGGI TANAMAN DAN HARI KEJML DAUNDIAMETER BATANGCM

1234567

P017,318,92021,523,223,72440,8

P121,524,326,1293234,135,750,9

P21112,21416,117,220,925,750,12

P32226,129,33336,13941,750,5

P421,82426,12831,534,237,150,5

P517,120,224,927293235,150,5

P62125,7 28,33030,533,936,155

MINGGU KETIGANOTINGGI TANAMAN DAN HARI KEJML DAUNDIAMETER BATANG CM

1234567

P026727,82829,11313,220,9

P136,137,337,1038,43939,24040,10

P230,132,234,435,135,936,140,960,14

P3 50,4646769,570,170,370,770,9

P450,9616467,16869,570,281

P560,3686970,570,670,870,981,5

P660,368 697070,470,670,991,2

MINGGU KEEMPATNOTINGGI TANAMAN DAN HARI KEJML DAUNDIAMETER BATANG CM

1234567

P013141515,215,415,615,710,9

P134,436383838242440,10

P242,4535555,255,35252,871

P3 81,68389899090,390,691,3

P4717475,97676,176,376,491,4

P5818485,487,38889,390,591,8

P67980 8386,388,689,991,391,5

MINGGU KELIMANOTINGGI TANAMAN DAN HARI KE JML DAUNDIAMETER BATANG CM

1234567

P01616,218,320,223,625,227,510,3

P1242424,424,62626,226,441

P26061,261,57070,170,470,581,5

P390,89191,791,892,293,394,591,5

P477,177,377,777,87878,778,9 101,6

P590,9100,5100,6101101,8102102,3101,8

P691,89292,79393,293,694101,6

MINGGU KEENAMNOTINGGI TANAMAN DAN HARI KEJML DAUNDIAMETER BATANG CM

1234567

P029,4262524,123232320,3

P1404345,547,24952,855,540,5

P266,57276,379,18284,686,171

P3102104105,6108112114,8116,8112,2

P499,9104,8107110112115,4116,3102

P590,59395,297100102,710481,5

P69092,194,896,198100102,591,5

MINGGU KE TUJUHNOTINGGI TANAMAN DAN HARI KEJML DAUNDIAMETER BATANG

11121314151617

P02322,822,221,821,521,317,520,2

P15850505051,852,646,240,4

P2879091,494,295,79793,570,6

P3 119122124,3126,7127127,5129,591,6

P4118122,5125127128,2130133,791,8

P5106,5110,8114117118,212012480,8

P6103,5108 112,711611611211671,6

B. PEMBAHASANBerdasarkan hasil praktikum, maka didapatkanlah data seperti table di atas. Dapat kita ketahui dari data tersebut bahwa dari minggu pertama pengamatan hingga minggu ke tujuh tinggi tanaman beragam. Pemberian kapur, pupuk dan perlakuannya memberikan pengaruh yang signifikan pada tanaman jagung. Apabila tidak diberi perlakuan sepeti P0, pertumbuhan tanaman cenderung lebih pendek dari tanaman lain yang diberi perlakuan, sedangkan untuk tanaman yang diberi kapur dan pupuk memiliki tinggi yang hampir sama. Untuk tanaman yang pertumbuhannya tinggi adalah perlakuan P3 dengan kapur 50g. Hal tersebut mungkin disebabkan pemberian kapur dan pupuk yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan hara tanaman. Selain itu, lokasi tanaman yang terbuka sehingga tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup.

C. PENUTUP1.KESIMPULANAdapun kesimpulan dari laporan adalah sebagai berikut :1. Perlakuan 3 atau P3(Kapur 50g,pupuk urea 8g,sp36 6g,KCL 2g) merupakan yang paling bagus pertumbuhannya. Hal tersebut mungkin disebabkan pemberian kapur dan pupuk yang cukup sehingga sesuai dengan kebutuhan hara tanaman.1. Tinggi tanaman terlihat berbeda dari P1 sampai P6 karena perlakuan pemberian kapur dengan dosis yang berbeda tetapi pupuk dengan takaran yang sama. 1. Gejala pada tanaman mulai terliat saat memasuki umur 5 minggu setelah tanam dengan terlihat daun-daun yang menguning.1. Pada P1,P2, yang diberikan kapur kurang dari 50g maka pertumbuhannya kurang dibandingkan P3. Sedangkan pada P4,P5,P6 yang diberikan kapur lebih dari 50g maka pertumbuhan tanaman jagung tersebut pun lambat.1. Perlakuan P0 tanpa diberi kapur dan pupuk maka pertumbuhannya paling lambat serta tinggi tanaman rendah atau pendek.

2. SARAN Perlunya pendampingan praktikum secara intensif,sehingga mahasiswa benar-benar mengetahui inti dari kegiatan dan mendapat suatu pengetahuan baru.Tanaman jagung harus diberikan kapur dan pupuk secukupnya untuk memenuhi kebutuhan unsur hara, apabila tidak di beri perlakuan maka pertumbuhannya sangat lambat. Namun, apabila tanaman diberi kapurdan pupuk yang berlebihan maka pertumbuhan akan menjadi tidak normal.

D.LAMPIRAN

Foto; pembersihan dan pengambilan tanah gambut dilapangan

Foto:penimbangan takaran pupuk

Foto;tanaman jagung yang paling baik dengan perlakuan yang baikP4

Foto; tanaman jagung yang tidak diberi pupuk dan kapur P0

DAFTAR PUSTAKAMuhammad Noor 2001 Buku Pertanian Lahan Gambut, Potensi dan Kendala.Dan Jurnal litbang pertanian