tugas kesuburan tanah .....;l

28
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan penuntun praktikum Kesuburan Tanah. Penuntun ini digunakan sebagai pedoman melaksanakan praktikum Kesuburan Tanah pada program studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau . Pada penyusunan penuntun praktikum ini penulis menyadari tidak tertutup kemungkinan adanya kesalahan atau kekeliruan penulisan untuk itu saran demi perbaikan dimasa datang penulis terima dengan tangan terbuka. Akhirnya penulis berharap semoga penuntun praktikum ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa program studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru, Mei 2011 Penulis

Upload: mumun-gorok

Post on 05-Jul-2015

249 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas kesuburan tanah .....;L

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan penuntun praktikum Kesuburan

Tanah. Penuntun ini digunakan sebagai pedoman melaksanakan praktikum Kesuburan

Tanah pada program studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan

Syarif Kasim Riau .

Pada penyusunan penuntun praktikum ini penulis menyadari tidak tertutup

kemungkinan adanya kesalahan atau kekeliruan penulisan untuk itu saran demi perbaikan

dimasa datang penulis terima dengan tangan terbuka. Akhirnya penulis berharap semoga

penuntun praktikum ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa program studi Peternakan

Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

Pekanbaru, Mei 2011

Penulis

Page 2: tugas kesuburan tanah .....;L

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Di Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran

yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia.

Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk

dikembangkan untuk bisnis sayuran. Di antara tanaman sayur-sayuran yang

mudah dibudidayakan adalah caisim. Karena caisim ini sangat mudah

dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya.

Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik. Ditinjau

dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat

mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia.

Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan internasional dengan

sebutan green mustard, chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta mustard.

Orang Jawa, Madura menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda menyebut

sasawi.

B. MANFAAT.

Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan

pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah,

memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.

Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak,

karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.

C. KLASIFIKASI BOTANI.

Divisi : Spermatophyta.

Subdivisi : Angiospermae.

Kelas : Dicotyledonae.

Page 3: tugas kesuburan tanah .....;L

Ordo : Rhoeadales (Brassicales).

Famili : Cruciferae (Brassicaceae).

Genus : Brassica.

Spesies : Brassica Juncea.

D. JENIS-JENIS SAWI.

Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak

berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa

dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma.

Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga

ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen.

Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis

sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa ini. Tangkai daunnya

panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan

berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit.

Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau

restoran cina.

E. SYARAT TUMBUH

Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena

Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga

dikembangkan di Indonesia ini. Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang

berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran

rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang

diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah

mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut.

Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100

meter sampai 500 meter dpl.Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga

dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan

adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini

membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam

suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang

Page 4: tugas kesuburan tanah .....;L

menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir

musim penghujan. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur,

banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat

kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6

sampai pH 7.

F. BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya

sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses

pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan

pestisida,serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur

maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain :

bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada

yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.

F.1 BENIH.

Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih

yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan

benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi

berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras.

Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus

mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama

penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga

harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah

dengan alumunium foil.

Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus

memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai

benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan

benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan

dilakukan mesilnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama

penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

Page 5: tugas kesuburan tanah .....;L

F.1.2. PENGOLAHAN TANAH.

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan

bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki

struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki

fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita

gunakan. Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan,

rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah

ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.

Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm.

Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh

pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan

saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita

gunakan. Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya

dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam

tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-

kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan

penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis

kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

F.1.3. PEMBIBITAN.

Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk

penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap

lingkungannya. Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan

panjangnya 1 – 3 meter. Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan

20 – 30 cm.Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi

dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram

Kcl. Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu

ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3 –

5 hari benih akan tumbuh setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan

tanaman dipindahkan ke bedengan.

Page 6: tugas kesuburan tanah .....;L

F.1.4. PENANAMAN.

Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran

petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm,

seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk

kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam

bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm. Pilihlah bibit yang baik,

pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 –

10 cm.

F.1.5. PEMELIHARAAN.

Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh

terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah

penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa

berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya

bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi

yang kita tanam. Bila tidak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali

sore atau pagi hari.Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2

minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh

terlalu rapat. Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman

ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat

mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan

tanaman yang baru.

Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi,

disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya

penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu

dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.

Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 50

kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok the sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25

liter air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan.

Page 7: tugas kesuburan tanah .....;L

F.1.6. HAMA DAN PENYAKIT

F.2.1. HAMA.

1. Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).2. Ulat tritip (Plutella maculipennis).3. Siput (Agriolimas sp.).4. Ulat Thepa javanica.5. Cacing bulu (cut worm).

F.2.2. PENYAKIT.

1. Penyakit akar pekuk.2. Bercak daun alternaria.3. Busuk basah (soft root).4. Penyakit embun tepung (downy mildew).5. Penyakit rebah semai (dumping off).6. Busuk daun.7. busuk Rhizoctonia (bottom root).8. Bercak daun.9. Virus mosaik.

G. PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN.

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.

Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :1. Pencucian dan pembuangan kotoran.2. Sortasi.3. Pengemasan.4. Penympanan.5. Pengolahan.

Page 8: tugas kesuburan tanah .....;L

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Peserta praktikum Kesuburan Tanah adalah mahasiswa yang telah terdaftar di

Laboratorium Agronomi.

2. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum acara praktikum dimulai. Bagi yang

terlambat datang tanpa alasan yang tepat, tidak diperkenankan mengikuti kegitan

praktikum pada hari yang bersangkutan.

3. Praktikan diharapkan memakai pakaian yang sopan dan rapi serta memakai sepatu

(dilarang memakai sandal dan tidak boleh merokok).

4. Sebelum praktikum dimulai, akan dilakukan pre test dengan materi sesuai acara

praktikum pada hari yang bersangkutan.

5. Praktikan diwajibkan menjaga kebersihan, ketertiban dan memelihara alat dan bahan

praktikum yang digunakan selama kegiatan praktikum berlangsung. Bagi mereka

yang menghilangkan atau merusakan alat-alat wajib mengganti.

6. Laporan resmi wajib dikumpulkan kepada Dosen pembimbing praktikum sebelum

responsi/ujian praktikum dilaksanakan.

7. Penilaian praktikum meliputi aspek ketrampilan, pre test, laporan dan presentasi.

8. Bagi mahasiswa yang berhalangan hadir karena suatu hal yang sangat mendesak

(misal sakit) harap memberi keterangan yang jelas dan diperbolehkan mengikuti

acara parktikum pada acara yang sama di golongan yang berbeda dalam satu minggu

yang sama. Jika tidak, harus melakukan praktikum secara mandiri.

9. Bagi praktikan yang tidak hadir (inhal) 2 kali berturut-turut tanpa alasan yang tepat,

dinyatakan kehilangan hak praktikumnya.

10. Hal-hal yang belum di atur dalam tata tertib tersebut di atas akan ditentukan

kemudian.

Page 9: tugas kesuburan tanah .....;L

BAB I

PENDAHULUAN

PENGURUH PEMUPUKAN DI LAHAN GAMBUT

A. Konsep Dasar

Lahan Gambut dengan ciri utama pH rendah, kelebihan air dan unsur hara

(khususnya unsur hara makro) tidak tersedia menjadikannya sebagai salah satu lahan

marjinal. Sebagai lahan marjinal, lahan gambut membutuhkan tindakan lebih dalam

pengelolaannya. Penyebarannya yang luas di Indonesia ditambah jumlah penduduk

yang terus meningkat memaksa petani untuk tetap memanfaatkannya sebagai lahan

pertanian. Lahan gambut yang didominasi oleh bahan organic hingga 80%

membutuhkan waktu yang lama dalam proses pelapukannya sehingga proses

mineralisasai dalam rangka pembebasan hara juga terlambat. Untuk itu diperlukan

suatu cara dan bahan amelioran yang membantu mempercepat proses pelapukan

tersebut disamping pemupukan yang merupakan faktor penting dalam budidaya

dilahan gambut.

Pemberian pupuk kandang yang kaya akan mikroorganisme dimaksudkan

agar proses pelapukan bahan organik gambut berjalan lebih cepat sehingga dapat

menyediakan hara terutama Nitrogen. Tanaman sawi yang termasuk sukulen

membutuhkan Nitrogen dalam jumlah banyak, dimana siklus hidupnya yang singkat

akan membutuhkn nitrogen yang cepat tersedia. Kegiatan pada praktikum I ini akan

melihat sejauh mana peranan pupuk kandang dalam membantu ketersediaan hara

pada tanah gambut, dan apakah pupuk organik juga pupuk anorganik lebih

memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan produksi tanaman

sayuran (sawi) dilahan gambut .

B. Tujuan

Melihat pengaruh pemupukan pada lahan lahan gambut baik secara organik

maupun an organic dalam mendukung pertumbuhan tanaman sawi.

Analisis efisiensi pemupukan dilahan gambut dalam mendukung pertumbuhan

tanaman sawi (caisim).

Page 10: tugas kesuburan tanah .....;L

C. Metode Praktikum

C.1 Alat dan Bahan

Tanah gambut, pupuk kandang, pupuk buatan (Urea, TSP, KCl), benih sawi jenis

caisim dan polybag. Tanah gambut merupakan tanah bekas olahan tanaman jagung

yang telah dikapur sebelumnya, diambil dari kebun percobaan Fakultas Pertanian dan

Peternakan UIN SUSKA Riau. Sedangkan alat – alat yang digunakan untuk

praktikum ini adalah alat –alat yang biasa digunakan untuk menanam. Penanaman

dilakukan di Rumah Kaca.

C.1.2 Rancangan Praktikum

Praktikum ini dilakukan dalam bentuk percobaan pot dengan menggunakan

perlakuan beberapa jenis pupuk, yaitu ; Pupuk Kandang (kontrol), Pupuk Organik

Pabrik (kompos) dan Pupuk Anorganik ( Urea, TSP, KCl). Setiap perlakuan terdapat

40 tanaman yang dijadikan sebagai ulangan. Perlakuan pertama atau pemberian

Pupuk Kandang sebagai control/ tanpa pemberian pupuk tambahan. Perlakuan kedua

dan ketiga adalah Pupuk Kompos dan Pupuk Anorganik dengan pemberian Pupuk

Kandang sebelumnya sebagai pupuk dasar dengan dosis 20 ton/ha. Dosis Pupuk

Anorganik untuk tanaman sawi yang dilakukan adalah 200 kg/ha N, 100 kg/ha P dan

200 kg/ha K, sedangkan dosis Pupuk Kompos yang diberikan mengacu kepada dosis

pupuk N yaitu setara dengan 200 kg/ha N.

Seluruh pot percobaan akan ditempatkan di Rumah Kaca dan disusun per

kelompok berdasarkan perlakuan.

D. Cara Kerja

Ambil tanah dari kebun percobaan secara komposit kemudian dikering anginkan

Timbang tanah seberat 5 kg dan masukkan kedalam polybag sebanyak 40

polybag untuk perlakuan Pupuk Kandang, 40 polybag untuk perlakuan Pupuk

Organik pabrik dan 40 polybag untuk perlakuan Pupuk Anorganik.

Mencapur pupuk kandang pada tiap – tiap polybag dengan dosis 20 tonha atau

sekitar 100 gr/polybag

Jumlah polybag yang dipersiapkan sebanyak 120 polybag yang disusun menjadi

tiga kelompok perlakuan.

Page 11: tugas kesuburan tanah .....;L

Membuat media persemaian berupa campuan tanah, sekam dan Pupuk Kandang

dengan perbandingan 2: 1 : 2 yang dimasukkan kedalam Tray (keranjang segi

empat).

Semaikan benih sawi dengan jarak tidak terlalu rapat dan biarkan bibit tumbuh

sampai berumur dua minggu atau telah memiliki 4 helai daun.

Setelah dua minggu bibit dipindahkan kedalam polybag dengan melakukan

pemilihan bibit terlebih dahulu. Bibit yang dipindahkan adalah bibit yang tumbuh

normal dan seraagam.

Lakukan pemupukan dengan pupuk organic yang dilakukan pada saat penanaman

sedangkan pupuk anorganik diberikan seminggu setelah tanam. Pupuk P dengan

dosis 150kg/ha diberikan sekaligus sedangkan pupuk N dan K dengan dosis

masing – masing 200 dan 300 kg/ha diberikan dalam dua tahap, yaitu satu

minggu dan tiga minggu setelah tanam. Pupuk ditempatkan 10 cm dibawah

permukaan tanah.

Lakukan pemeliharaan meliputi penyiraman, pengendalian gulma serta

pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan secara mekanis mulai dari

persemaian sampai penanaman di Rumah Kaca.

Panen sawi dilakukan bila tanaman telah berumur kurang lebih 60 hari.

Amati tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun seminggu sekali selama satu

bulan dan buat grafiknya.

Timbang berat basah tanaman dan buat histogramnya

Page 12: tugas kesuburan tanah .....;L

E. Lembar Data

1. Perlakuan Pupuk Kandang

  PARAMETER

NO

 

 

SAMPEL

 

 

Tinggi

Tanaman

(cm)

Jumlah

Daun

(helai)

Lembar

Daun

(cm)

Besar Basah

(gram)

1 YULI NURMAYANTI 22 7 7 7.77

2 JONI IRAWAN 24 7 7 9.18

3 WAHYUNI 11 6 4 1.69

4 ADE PUTRA D 12 6 3.7  

5 WAHYUDI 11 4 3 0.75

6 SUSANDI 13 5 4.5 1.61

7 IBNU NAHRAIN 20 6 6.5 4.51

8 SUCIPTO 13 4 3.5  

9 LUSDIONO 13 4 3  

10 CITRA MINDIARSIH 18 5 6.8 4.95

11 KHOIRUL 18 5 6 5.5

12 MORINI 9 4 2.4 4.65

13 RAHMAT ASHARI 19 6 5.5 4.07

14 M.SHOLEH 15 6 5  

15 M.JURAIS 12 6 5.5  

16 ROBIANTO 13 4 3.5 1.3

17 NASRUDIN .O 10 5 3  

18 PAWAN .S 13 4 3.8  

19 JAKA PUTRA 16 6 5.3 2.49

20 ADI KURNIAWAN 11.5 4 3.6 0.91

21 A.RAHMAN 9.5 3 2.9 0.95

22 MIRA SARI.H 16.5 5 5.2 1.85

23 EKO ADI.S 16.5 5 4.5 2.46

24 YULITA 25 6 8 6.36

25 ULFA SHERLY 18.2 7 6.5 4.15

26 KARTIKA DEWI 20.3 6 7 3.02

Page 13: tugas kesuburan tanah .....;L

27 NENI MELTI 15 7 5 6.4

28 DARNIATI 17.5 8 5.3 4.56

29 HASNI DARWATI 13.5 6 5.3 2.34

30 ILHAM HANAFI 22 8 7 13

31 SAIPUL TANJUNG 13 6 3.2  

32 RANGGA 13.2 5 3.5  

33 ROMLAH 17 7 4.5 3.38

34 SONI AJI 23.3 7 7 8.13

35 HERI KISWANTO 15 4 4 3.46

36 AL-HAFIS 11 4 2.5 0.76

37 KURNIAWAN 23 9 65  

38 SITI ROSMIATI 12.5 5 4 1.13

39 MIRWAN 9 4 2.3 0.5

40 ETRIJAYANTI 13 5 4 2.05

41 ANDI YULI.W 21 7 7 6.11

42 TOMI GUNAWAN 7 4 2 0.44

43 JENI KANIA 18 6 5 3.6

44 HAMDI 12 6 4 1.23

45 NURUL HIDAYAT 12.5 6 4 1.15

  Jumlah rata-rata 15.28 4.955 5.895 27.635

Page 14: tugas kesuburan tanah .....;L

2. Perlakuan Pupuk Kandang

 

NO

 

SAMPEL

 

Parameter

Tinggi

Tanama

(cm )

Jumlah

Daun

(helai)

Lembar

Daun

(cm)

Berat

Basah

(gram)

1 Marlan 21 7 7.4

2 Lismar 24 6 8.5 9.45

3 Akmal Khairi 22.5 7 6.4 7.3

4 Syafrudin 19.8 6 7 6.19

5 Nova Susanti 17.3 6 7 3.48

6 Ari Hidayat 24.7 7 7 4.72

7 Novian Hendro 23.8 8 8.3 9.21

8 Wahyu Dwi Andika 25.8 7 8 7.63

9 Ari Amrizal 24.8 8 8.5

10 Ande I.K 18.9 8 6.5 5.29

11 Khusna Syahputra 24.9 7 7.2 3.84

12 Nela Wati 26.1 7 7.3

13 Dani Ridwandari 20.1 8 6.8

14 Nova Siswandra 25.1 9 8

15 Nurana 20.2 6 7.5 6

16 Benny Kurniawan 20.3 9 6.3 4.54

17 Weni Purwati 20.5 7 6 6.07

18 Yunalpi Hidayat 16.4 6 5.1 2.6

19 Alex Cendra 22 7 7.3 6.03

20 Mukhlis 18 7 5 2.79

21 Zainal Abidin 18.9 6 5.5 3.36

22 Juria Azis 16.6 6 5 2.85

23 Nur Azalela 14.5 5 3.3 0.86

24 Armansyah 14 6 3.4 1.33

25 Lukman Hakim 12.6 6 5.2 2.6

Page 15: tugas kesuburan tanah .....;L

26 Aminuallah 12.8 5 4 1.06

27 Alfan 21.5 6 6 3.58

28 Dinny Ariyani 22.5 7 6.3 4.81

29 Febri hardi 19.5 6 5.1

30 Rajuli 20.1 6 4.1

31 Annisa 15.8 5 3.9

32 Iskandar S 16 7 3.9

33 Khoirun M 19.3 5 5.5 2.44

34 Novi Antina 15 3 3.9 1.71

35 Ery Adriyani 13.8 4 3.5 0.97

36 Agrianus E 20.3 6 5.6 4.5

37 Azizul Fahmi 16.9 6 3.8

38 Engkus Kusmiran 13.5 5 4.3

39 Japriyadi 11 4 2.3

  jumlah rata-rata 195.33 8.17 5.78 2.95

Page 16: tugas kesuburan tanah .....;L

3. Perlakuan Pupuk AnOrganik

 

NO

 

 

 

SAMPEL

 

 

  parameter    

Tinggi

T anaman

(cm)

Jumlah

Daun

(helai)

 

Lebar Daun

(cm)

 

Berat Basah

(gram)

 

1 M. Nasir 14.8 6 4.5 3.69

2 Fitri Halimah 16.5 6 7.3 4.85

3 Wan Tri Sutrisno 19.4 10 6.7 9.23

4 Misdayanti 19.5 6 6.5 5.8

5 Novia Usmawati 18 6 6.9 4.46

6 Deviana Saragih 19.9 7 6.7 5.55

7 Harmila 16.6 7 6  

8 Sisel (PET) 17.4 4 4.5  

9 Ade Adrian 19.5 6 8 6.89

10 Ida (PET) 19.9 7 6.3 3.98

11 Ria Oktaviani 18.1 7 6.5 5.92

12 Surilawati 19.7 7 6.3 4.51

13 Nurmazlan 20 6 6 4.05

14 Hasnil Amanah 16 7 5.5 3.88

15 Nurlaili 17 4 5.8 3.27

16 Masri Daswal (PET) 13.5 5 4  

17 Hasnul Jami'a 17 6 5.4 2.46

18 Mulyono 19.8 7 5.2 4.32

19 Sri (PET) 17.2 5 5.6  

20 Martadinata 17.5 7 5.5  

21 Deny (PET) 17.5 5 5.4  

22 Oka (PET) 17 5 4.7 1.93

23 Fairus 12 5 3 1.07

Page 17: tugas kesuburan tanah .....;L

24 Edy Wiyono 15.2 6 5.2  

25 Amdani 16 5 5.3  

26 Andi Kusuma 17.1 5 3.8 4.26

27 Nella A. 14.8 5 4.7  

28 Monita Anggraini 14 6 4  

29 M. Zahid 12.1 6 4.2 2.7

30 Ratna Dewi 11.3 4 4.4 2.56

31 Irham 19.5 8 4.1 2.39

32 Zulfendri 15.8 3 4.5 2.32

33 Taufikkurahman 5.9 4 1.8 0.42

34 Efri Setiawan 11.5 5 3 2.26

35 Amri Yunal 9 5 3  

36 Sri Wahyuni 9.1 5 3 0.9

37 Imam S. 14.1 5 4 1.4

38 Tri Cahyo Nugroho 12 5 3.1 2.4

39 Desy Yunita 13.7 6 3.2 1.18

40 Dian (PET) 10.4 4 3 1.78

41 Lusi Pepiana 9 5 1.6 0.39

42 Untung 17 6 4.9 2.12

43 Ade Rosidin 17 6 3.5 1.37

44 Hermawan 19 8 6.4 5.39

45 Andre 17 6 4.3 1.99

 

JUMLAH RATA-

RATA 15.97 7.55 4.76 10.6

Page 18: tugas kesuburan tanah .....;L

F. Kurva Perbandingan Perlakuan

Perbandingan tinggi, jumlah daun,lebar daun dan berat basah tanaman dapat kita lihat

pada kurva batangan sebagai berikut :

F.2. Kurva Perbandingan Tinggi Tanaman.

cm

20 19,33

15 15,28 15,77

10

5

P. kndang P.orgnik pbrik P.Anorgnik jenis pupuk

Keterangan : Dari hasil yang diperoleh dilapangan menunjukkan bahwa tanaman yang

di beri pupuk organik dari pabrik lebih tinggi dari pada tanaman yang di

beri pupuk kandang dengan pupuk AnOrganik. Seharusnya tanaman yang

di beri pupuk AnOrganik lebih tinggi dari pada tanaman yang di beri

pupuk kandang dan organik pabrik. Kemungkinan besar hal itu terjadi

karna kurangnya perawatan pada tanaman.

F.2.1. Kurva Perbandingan Lebar Daun

Lebar Daun

( cm )

10

Page 19: tugas kesuburan tanah .....;L

05 5,85 5,78

4,76

01

Pukan P.orgnik pbrik P.Anorgnik jenis pupuk

Keterangan : pada kurva ini terlihat bahwa hampir sama lebar daun tanaman antara ke

tiga perlakuan tersebut, hannya selisih sedikit pada perlakuan pupuk

AnOrganik. Sejauh ini perlakuan pupuk Anorgani belum ada peningkatan

dalam segi tinggi, jumlah daun dan leber daun.

F.2.2 Kurva Perbandingan Jumlah Daun

helai

10

8,17

05 4,95 7,55

01

Pukan P.orgnik pbrik P.Anorgnik jenis pupuk

Keterangan : masih hampir sama dengan kurva perbandingan tinggi tanaman , yaitu

tanaman yang di beri pupuk organik dari pabrik lebih banyak jumlah

daunnya dari pada tanaman yang di beri pupuk kandang dan AnOrganik.

Salah satu penyebab mengapa tanaman yang di beri perlakuan pupuk

organi dari pabrik lebih bagus yaitu perawatan pada masing-masing

perlakuan.

F.2.3. Kurva Perbandingan Berat Basah

Berat Basah

( gr )

10

10,6

Page 20: tugas kesuburan tanah .....;L

05

2,76 2,95

01

Pukan P.orgnik pbrik P.Anorgnik jenis pupuk

Keterangannya: sawi yang diberikan pupuk anorganik memiliki berat tiga kali lipat dari

pada pemberian pupuk kandang dan pupuk organik pabrik, maka dari

itu pemberian pupuk anorganik lebih baik dari pada pupuk organik

dalam pembentukan berat basah pada tanaman.

G. Kesimpulan

Dalam pemberian pupuk baik pupuk kandang,pupuk organik pabrik dan pupuk

anorganik dapat kita lihat bahwah tanaman yang di berikan pupuk organik pabrik

memiliki tinggi lebih efektif dari pada pemberian pupuk lainnya, dan dapat kita lihat juga

perbedaan-perbedaan lainnya dalam proses pemberian pupuk ini seperti:

1. Pupuk kandang Dengan pemberian pupuk kandang memiliki kelebihan

tersendiri yakni memiliki lebar daun yang lebih lebar dari pada pemberian pupuk

organik pabrik dan pupuk anorganik.

2. Pupuk organik pabrik Dengan pemberian pupuk organik pabrik memiliki

kelebihan tersendiri yakni pada jumlah daunnya lebih banyak dari pada sawi yang

diberikan pupuk kandang dan pupuk organik.

3. Pupuk anorganik Dengan pemberian pupuk anorganik tanaman sawi memiliki

berat basah yang lebih tinggi dari pada menggunakan pupuk kandang dan pupuk

organik pabrik.

. Bahan Bacaan

1. Mul Mulyani, S & Kartasaportra, A. G. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Penerbit

Rineka Cipta, Jakarta.

2. Hasan, B, J. 2002. Agronomi. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

3. AAK. 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

4. Rachman, S. 2002. Pertanian Organik. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Page 21: tugas kesuburan tanah .....;L