makalah kesuburan tanah

25
I. PENDAHULUAN a.1. Latar Belakang Unsur hara merupakan komponen penting bagi tanaman untuk mendukung pertumbuhannya. Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan tanaman, unsur hara banyak tersedia dialam, sehingga tumbuhan bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan metabolismenya. Tetapi ketersediaan unsur hara di beberapa tempat tidak sama, ada yang berkecukupan sehingga pertumbuhan tanaman menjadi baik namun ada juga yang kekurangan, sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat. Khusus untuk tanaman budidaya kebutuhan unsur haranya sangat tinggi, hal ini dikarenakan pada lahan atau tempat yang sama ditanami tanaman tertentu yang membutuhkan jumlah unsur yang sama setiap waktunya. Sedangkan persediaan dialam terus berkurang akibat diserap oleh tanaman budidaya yang ditanam dilahan tersebut musimnya (intensif), sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara

Upload: sandy-perwira-sirait

Post on 09-Dec-2015

346 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

kesuburan tanah

TRANSCRIPT

Page 1: makalah kesuburan tanah

I. PENDAHULUAN

a.1. Latar Belakang

Unsur hara merupakan komponen penting bagi tanaman untuk mendukung

pertumbuhannya. Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan

tanaman, unsur hara banyak tersedia dialam, sehingga tumbuhan bisa

memanfaatkannya untuk kebutuhan metabolismenya. Tetapi ketersediaan unsur

hara di beberapa tempat tidak sama, ada yang berkecukupan sehingga

pertumbuhan tanaman menjadi baik namun ada juga yang kekurangan, sehingga

pertumbuhannya menjadi terhambat. Khusus untuk tanaman budidaya kebutuhan

unsur haranya sangat tinggi, hal ini dikarenakan pada lahan atau tempat yang

sama ditanami tanaman tertentu yang membutuhkan jumlah unsur yang sama

setiap waktunya. Sedangkan persediaan dialam terus berkurang akibat diserap

oleh tanaman budidaya yang ditanam dilahan tersebut musimnya (intensif),

sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara harus

dilakukan penambahan unsur hara dalam bentuk pupuk dalam jumlah yang cukup.

Jika tanaman kekurangan satu unsur hara saja (makro/mikro), walaupun

unsur hara yang lain cukup banyak, maka produktivitas pertumbuhan tanaman

akan terganggu. Kunci nya adalah, pengelompokan kandungan unsur hara makro

dan mikro dalam tanah dapat kita gunakan untuk memperkirakan kebutuhan unsur

hara tanaman. Dengan itu kita dapat memberikan unsur hara (pupuk) dalam

jumlah yang lengkap dan seimbang sehingga kebutuhan sumber hara pada tanah

akan optimal dan terjaga.

Page 2: makalah kesuburan tanah

a.2. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui

pengaruh dan gejala kekurangan salah satu unsur hara bagi tanaman, yaitu

nitrogen serta bagaimana cara menanggulangi kekurangan unsur hara tersebut.

Page 3: makalah kesuburan tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA

Beraneka ragam unsur dapat ditemukan di dalam tubuh tumbuhan, tetapi

tidak berarti bahwa seluruh unsur tersebut dibutuhkan tumbuhan untuk

kelangsungan hidupnya. Menurut Siti Sutarmi (1985), menyatakan bahwa unsur

hara esensial adalah unsur-unsur yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakan dan keberadannya tidak bisa digantikan dengan unsur  yang

lain. Karena penyediaan hara dari tanah sangat bervariasi, tidaklah mengherankan

bila menemukan perbedaan dalam jumlah hara di dalam tanaman di lapang.

Terdapat suatu kisaran empat kali lipat untuk hara N, P, K dengan herba

cenderung mempunyai  kandungan Kalium tinggi, dan legum yang mempunyai

kandungan Nitrogen tinggi dan pada kasus kedua (legum) ini, merupakan hasil

dari adanya pengikatan Nitrogen secara simbiotik.

Menurut Benyamin Lakitan (1985), menyatakan bahwa suatu unsur

dikatakan esensial bagi tumbuhan adalah jika :

1. Tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan

biji yang dapat tumbuh) apabila unsur tersebut tidak tersedia.

2. Unsur tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan

yang esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Misalnya

Nitrogen sebagai penyusun protein dan Mg sebagai penyusun klorofil.

Pada kondisi fisik dan kimia tanah yang optimum, sistem perakaran

tanaman sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor genetis. Perbedaan antara spesies

adalah karena perbedaan genetis antara spesies tersebut (Lakitan, 1985)

Page 4: makalah kesuburan tanah

Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat di golongkan menjadi 2

bagian yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro adalah

unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar, yang termasuk

unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, S dan Mg. Unsur hara mikro adalah unsur

hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah kecil/sedikit, yang termasuk

unsur hara mikro adalah Fe, Cu, Zn, Mn, Mo, B, Na, Cl.

2.1.Nitrogen

Nitrogen diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3 - (Nitrat) dan

NH4+ (Amonium), akan tetapi nitrat ini segera ter-reduksi menjadi ammonium

melalui enzim yang mengandung molibdinum. Apabila unsur N tersedia lebih

banyak daripada unsur lainnya, akan dapat menghasilkan protein lebih banyak.

Udara merupakan sumber Nitrogen yang terbesar. Akan tetapi

pemanfaatannya bagi tanaman harus mengalami perubahan terlebih dahulu dalam

bentuk Amoniak, Nitrat dan hal ini dapat dihasilkan oleh :

a) Terjadinya halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat Nitrat, yang

kemudian dibawa air hujan meresap ke bumi

b) Bahan organis dalam bentuk sisa-sisa tanaman dialam terbuka (misalnya pupuk

kandang)

c) Pabrik-pabrik pupuk buatan (seperti Urea, ZA, dll)

d) Oleh bakteri-bakteri

Fungsi Nitrogen bagi tanaman adalah :

a) Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

b) Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.

Page 5: makalah kesuburan tanah

c) Menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman warnanya lebih hijau,

kekurangan N menyebabkan khlorosis

d) Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman

e) Meningkatkan berkembangbiaknya mikro-organisme di dalam tanah.

Tumbuhan yang kekurangan unsur nitrogen ditandai dengan gejala sebagai

berikut :

a) Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini

mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi

kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan.

Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi

kering dan berwarna merah kecoklatan.

b) Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil

c) Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum

waktunya

d) Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya

membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil

e) Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari

bagian bawah terus ke bagian atas

Tumbuhan yang Kelebihan unsur hara Nitrogen (N) akan banyak

menghasilkan batang dan daun yang terlalu hijau, dapat melambatkan masaknya

biji atau buah sehingga produksi bunga dan buah menurun, batang lembek dan

mudah rebah.

Page 6: makalah kesuburan tanah

2.2. Siklus Unsur Nitrogen

Nitrogen berasal dari sel-sel mati bersama dengan sisa-sisa tanaman/hewan

akan menjadi bahan organik yang siap di komposisikan melalui serangkaian

proses mineralisasi (aminisasi, amonifikasi, dan nitrifikasi) akan melepaskan N-

mineral (NH4+ dan NO3-) yang kemudian diimmobilisasikan oleh tanaman atau

mikroba. Gas amonik hasil proses aminisasi apabila tidak segera mengalami

amonifikasi akan segera tervolatilisasi (menguap) ke udara, begitu pula dengan

gas N2hasil denitrifikasi nitrat, keduanya merupakan sumber utama N2-atmosfir.

Kehilangan nitrat dan ammonium melalui mekanisme pelindian (leaching)

merupakan salah satu pennyebab penurunan kadar N dalam tanah.

fiksasi N

fiksasi (pengikatan) N dapat terjadi secara:

a) fisik melalui pelepasan energi listrik pada saat terjadinya kilat dan

b) secara kimia melalui proses ionisasi, yang keduanya terjadi pada atmosfer

paling atas dan turun ketanah lewat presipikasi (hujan).

c) Fiksasi N juga terrjadi secara biologis lewat mutuan listrik tanaman legum-

rysobium (bakteri heterotrofik), juga beberapa tanaman nonlegum dan

d) Lewat nonsimbiotik oleh mikrobia (bakteri) tanah seperti:

1. Azospirillum, Azobakter dan Beijerinckia (aktif pada kondisi masam,

hingga pH dan Derxia (aktif pada pH 5-9) (kelompok aerobik);

2. Basillus, Enterobakter dan Klebsiella (kelompok aerobik fakultatif);

3. Clostridium dan Desulfovibrio (kelompok anaerobik);

Page 7: makalah kesuburan tanah

4. Dari kelompok fotosintetik seperti Rhodospirillum dan Rhodomicrobium

(bakteri ungu nonsulfur), Chromatium (bakteri ungu) dan Chlorobium

(bakteri hijau); serta

5. Kelompok sianobakteri (Anabaena (Situs Fiksasi N nya terdapat pada

struktur heterosista (sel khusus berdinding tebal), Nostoc, Fischerella,

Lyngbya dan Oscillatoria), yang jika bersimbiosis dengan fungi di sebut

dengan liken. Sebelumnya liken di anggap organisme tersendiri dan

meliputi Collema, Lichenia, Peltigera dan Stereocaulon. Siano bakteri ini

juga dapat mengasimilasi N2 jika bersimbiosis dengan beberapa jenis

lumut, Azolla (Pteridoptida) dan Gunnera (Angiospermae). Daya

fikrasinya lebih lemah di banding Azotobakter dan Clostridium, yaitu 30-

115 mg/ml media berguna selama 1,5-2 bulan. Di antaranya ada yang

efektif secara heterotrofik pada kondisi gelap.

Kedua tipe fiksasi biologis ini merupakan reaksi reduksi N2 menjadi NH3

yang membutuhkan sejumlah ATP sebagai sumber energinya, asam virupat

sebagai donor hidrogen dan di lakukan oleh enzim Nitrogenase (proteinyang

mengandung Fe dan Mo) yang memerlukan Co sebagai aktifatornya.

Reaksi umum katalisis enzimatias oleh Nitrogenase ini adalah:

N2+ 8 H+ + 8 e + 16 ATP 2 NH3 + 16 ADP + 16 Pj + H2

Aktifitas fiksasi N biologis ini sangat tergantung pada keter sediaan bahan

orgaik dalam tanah. Nisban N yang difiksasi dan kadar bahan organik tanah

adalah 5-20 : 1000, yang berarti untuk setiap 5-20 g N yang difiksasi di perlukan

hasil perombakan 1000 g bahan organik tanah.

Page 8: makalah kesuburan tanah

Dalam fiksasi N-simbiotik, bakteri masuk lewat bulu-bulu akar yang

kompetibel, kemudian membentuk bakteroid yang menyebabkan terjadinya bintil-

bintil (nodul) pada akar.

Mineralisasi dan Immobilisasi N

Di dalam tanah, 99% N terdapat dalam bentuk organik, hanya 2-4%nya

yang dimineralisai menjadi N-organik (HH3) (amonifikasi) oleh berbagi mikroba

heterotrof, kemudian sebagiannya mengalami nitrifikasi, pada lahan 1 hektar

tanah yang mengandung 1% C-organik (1,3% bahan organik), kira-kira 0,1%nya

(nisban C/N tanah sekitar 10) adalah N. Jika tanah berberrat isi 1, maka pada

ketebalan 20 cm lapisan tanah terdapat 20 ton N-organik (bobot tanah 1ha = 2 juta

kg ), yang berarti tersediah 40-80 kg N/ha/tahun (setara 90-180 kg urea).

Sebagian besar amoniak ini di dalam tanah seggerah berubah menjadi

NH4+ akibat adanya proses pengikatan elektronyang kuat dengan ion-ion H+. Ion

amonium tersedia bagi tanaman dan dapat terikat pada permukaan koloidal tanah

yang bermuatan negatif atau berrtukar kedudukan dengan ion K+.

Proses biokimia nitrifikasi di lakukan oleh dua kelompok fisiologis bakteri

autotrof yng bersifat aerobik obligat terhadap amonium tanah sisa yang tidak di

serap tanaman atau terikat koloit tanah. Pada kelompok pertama terpenting adalah

Nitrosomonas yang mengoksidasi amonium menjadi nitrit, dan pada kelompok

kedua, terpenting adalah Nitrobacter yang melanjtkan oksidasi nitrit. Reksi

umumnya adalah:

NH4 + 1,5 O2 Nirnosomonas NO2 + H2 + H2O + 66 kal

NO2 + 1,5 O2 Nitrobakter NO3 + 17,5 kal

Page 9: makalah kesuburan tanah

Denitrifikasi

Proses ini merupakan reaksi reduksi nitrat menjadi gas N yang kemudian

mengalami volatilisasi (penguapan) ke atmosfer. Proses ini pada ekosistem alami

(hutan primer) terjadi secara berkesinambungan dan selaras dengan proses fiksasi

N, sehingga jumlah N dalam tanah tetap stabil. Namun dengan terganggunya

ekosistem akibat penggunaan pupuk yang berlebihan dan adanya limbah industri,

maka biosfer kini menerima lebih dari 9 juta metrik ton netto N setiap tahun, yang

jika tidak ada upaya untuk mengendalikannya maka duniah akan beratmosfer N.

Proses ini terjadi pada kondisi reduksi (tanah jenuh air) sehingga dilakukan oleh

organisme anaerobik fakultatif yang menggunakan nitrat sebagai pengganti

oksigen dalam respirasinya, reaksi umum biokimiwi denitrifikasi adalah:

C6H12O6 + 4 NO3 6 CO2 + 6 H2O + 2 H2 + (NO,N2O dan NO2)

Sumber dan Reaksi Perubahannya

Unsur N di dalam tanah berasal dari hasil dekomposisi bahan organik sisa-

sisa tanaman maupun binatang, pemupukan (terutama urea dan amminium nitrat)

dan air hujan. Tanaman menyerap N terutama melalui akar, juga melalui stomata

daun saat hujan atau penyemprotan pupuk daun.

Pada kondisi aerobik, senyawa nitrogen ternitrifiksi menjadi ion nitrit

(NO3- ) sehingga di serap tanaman dalam bentuk ini, sedangkan kondisi

anaerobik (jenuh air), senyawa N mengalami amonifikasi menjadi ion ammonium

(NH4+). Untuk tanaman padi, jika di sawahkan maka yang banyak di serap adalah

ion ammonium, sedangkan jika secara gogo/ladang yang banyak di serap adalah

nitrat. Bentuk lain juga diserap tanaman adalah urea {CO(NH2)2}. Unsur N rata-

rata menyusun 1,5% bagian tanaman. Perlu di perhatikan di sini bahwa perubahan

Page 10: makalah kesuburan tanah

nitrat menjadi ammonium (denitrifikasi) merupakan reksi yang membutuhkan

ATP. Oleh karena itu bentuk pupuk N yang di berikan ke dalam tanah akan

mempengaruh terhadap efisiensi penggunaan atau pemupukan P.

Fungsi Fisiologis

Unsur N di dalam tanaman dijumpai dalam bentuk anorganik atau organik

yang bergabung dengan C, H, O dan kadangkala dengan S untuk membentuk

asam-asam amino, ezim-enzim amino, asam nukleat, klorofil, alkaloid dan

basapurin.

Tanaman menyerap kedua bentuk N-amino dan N-nitrat dan tanamn

berkola borasi erat dengan N-amino di banding N-nitrat. Hal ini adakaitannya

dengan bentuk N-amino yang segerah dapat di inkoprasikan ke bentuk N-organik

penyusun konstituen organ-organ tanaman, sedangkan jika N-nitrat perlu melalui

proses kimia lagi sebelum di gunakan tanaman, sehingga apabila N-amonium

lebih mengefisiensi ATP di banding penyerapan N-nitrat.

Unsur N berperan sebagai penyusun semua protein, klorofil, dan asam-

asam nukleat, serta berpaeran penting dalam pembentukan koenzim. Di dalam sel-

sel tanaman, N-nitrat yang di serap mengalami serangkaiyan proses reduksi:

a.    Nitrat direduksi menjadi nitrit (NO2-),

b.    Lalu nitrit ini di reduksi menjadi ammonia (NH3) (identik dengan nitrifikan

dalam tanaman).

Page 11: makalah kesuburan tanah

III. PEMBAHASAN

3.1. Unsur Nitrogen

Nitrogen diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3 - (Nitrat) dan

NH4+ (Amonium), akan tetapi nitrat ini segera ter-reduksi menjadi ammonium

melalui enzim yang mengandung molibdinum. Apabila unsur N tersedia lebih

banyak daripada unsur lainnya, akan dapat menghasilkan protein lebih banyak.

Udara merupakan sumber Nitrogen yang terbesar. Akan tetapi

pemanfaatannya bagi tanaman harus mengalami perubahan terlebih dahulu dalam

bentuk Amoniak, Nitrat dan hal ini dapat dihasilkan oleh :

e) Terjadinya halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat Nitrat, yang

kemudian dibawa air hujan meresap ke bumi

f) Bahan organis dalam bentuk sisa-sisa tanaman dialam terbuka (misalnya pupuk

kandang)

g) Pabrik-pabrik pupuk buatan (seperti Urea, ZA, dll)

h) Oleh bakteri-bakteri

Fungsi Nitrogen bagi tanaman adalah :

a) Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

b) Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.

c) Menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman warnanya lebih hijau,

kekurangan N menyebabkan khlorosis

d) Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman

e) Meningkatkan berkembangbiaknya mikro-organisme di dalam tanah.

Page 12: makalah kesuburan tanah

Tumbuhan yang kekurangan unsure nitrogen ditandai dengan gejala

sebagai berikut :

a) Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini

mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi

kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-

kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya

menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.

b) Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil

c) Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak

sebelum waktunya

d) Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan

menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-

kecil

e) Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari

bagian bawah terus ke bagian atas

Tumbuhan yang Kelebihan unsur hara Nitrogen (N) akan banyak

menghasilkan batang dan daun yang terlalu hijau, dapat melambatkan masaknya

biji atau buah sehingga produksi bunga dan buah menurun, batang lembek dan

mudah rebah.

Unsur hara N dimulai dari fiksasi N2- atmosfir secara fisik/kimiawi yang

menyuplai tanah bersama prepitasi (hujan), dan oleh mikrobia baik secara

simbiotik maupun nonsimbiotik yang menyuplai tanah baik lewat tanaman

inangnya menyuplai setelah mati. Sel-sel mati ini bersama dengan sisa-sisa

tanaman/hewan akan menjadi bahan organik yang siap didekomposisikan dan

Page 13: makalah kesuburan tanah

melalui serangkaian proses mineralisasi (aminisasi, amonifikasi dan nirifikasi)

akan melepaskan N-mineral (NH4+ dan NO3-) yang kemudian diimmobilisasikan

oleh tanaman atau mikrobia. Gas amoniak hasis proses aminisasi apabila tidak

segera mengalami amonifikasi akan segera trvolatilisasi (menguap) keudara,

begitu pula dengan gas N2- atmosfir. Kehilangan nitrat dan ammonium melalui

mekanisme pelindian (leaching) merupakan salah satu penyebab penurunan kadar

N dalam tanah.

3.2. Gejala kekurangan N pada tanaman kelapa sawit

a. Warna  hijau daun agak kekuning-kuningan

b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil

c. Perkembanan buah tidak sempurna, masak sebelum waktunya

d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan

menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran

kecil-kecil

e. Jika kurang unsur nitrogen ( N ) dalam keadaan parah, daun menjadi

kering, dimulai dari bagian bawah terus kebagian atas

Nitrogen terdapat dalam pupuk urea atau Za, gejala kekurangan unsur hara

bitrogen dapat di lihat pada daun muda dengan gejala daun yang pucat dan kalau

siang hari seperti transparan.  

Gambar sawit kekurangan unsur hara nitrogen(sumber: internet)

Page 14: makalah kesuburan tanah

3.3. Gejala kekurangan nitrogen pada tanaman jagung

Pada tanaman masih muda seluruh permukaan daun berwarna hijau

kekuningan. Daun berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang

daun. Warna kuning membentuk huruf V. Gejala nampak pada daun bagian

bawah, karena N sifatnya mobil dalam tanaman, gejala kahat N ini berangsur-

angsur akan merambah ke daun-daun di atasnya. Daun tua akan mati dan tanaman

yang kekurangan N akan tumbuh kerdil, pembungaan terlambat, dan pertumbuhan

akar terbatas sehingga produksi rendah.

Gambar Gejala Kahat N : Warna kuning membentuk huruf V di sekitar tulang daun,  terutama daun bagian bawah (sumber internet)

3.4. Gejala kekurangan N pada tanaman Karet

Terjadi klorosis pada tanaman dan tanaman menjadi kerdil, Lilit batang

menjadi lebih kecil dari keadaan normal , Daun tua gugur lebih cepat . Klorosis

pada daun disebabkan oleh salah satu fungsi dari N. Pada umumnya, nitrogen

merupakan salah satu unsur penyusun klorofil pada daun. Kekurangan nitrogen

akan menghambat pembentukan zat hijau daun tersebut sehingga daun akan

terlihat tidak terlalu hijau. Nitrogen juga dapat berupa protein/ ensim pengatur

reaksi biokimia yang sangat berperan dalam pertumbuhan vegetative tanaman.

Kekurangan nitrogen menyebabkan pertumbuhan terganggu dan tanaman menjadi

Page 15: makalah kesuburan tanah

kerdil. Lilit batang yang lebih kecil disebabkan oleh fungsi nitrogen sebagai unsur

esensial dalam pembesaran dan pembelahan sel. Kekurangan nitrogen akan

menghambat proses pembelahan dan pembesaran sel yang juga berdampak pada

kecilnya ukuran lilit batang tanaman karet. Kecilnya lilit batang juga disebabkan

oleh gangguan dalam fotosintesis sehingga pertumbuhannya juga terganggu.

Kekurangan nitrogen menyebabkan daun tua harus berbagi nitrogen ke daun muda

secara lebih cepat (sifat mobilitas N). Perpindahan ini memacu terbentuknya

absisat pada daun yang lebih tua sehingga daun yang lebih tua akan gugur terlebih

dahulu.

3.3. Penyebab Kekurangan Unsur N

Penyebab kekurangan unsur N disebabkan oleh beberapa faktor antara

lain: Tanah berkadar N sangat rendah, pupuk N yang diberikan tidak cukup.

Defisiensi Nitrogen disebabkan terhambatnya mineralisasi Nitrogen, diantaranya

dapat diakibatkan karena aplikasi bahan organik dengan C/N tinggi, aplikasi

pemupukan yang tidak efektif dan tidak tepat, akar yang tidak berkembang,

gulma.

Tindakan antisipasi dengan prosedur dan pola aplikasi secara merata di

piringan, aplikasi sebaiknya dilakukan pada kondisi tanah lembab, penambahan

Urea, dan pendalian gulma.

Page 16: makalah kesuburan tanah

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan tanaman.

Unsur nitrogen merupakan unsur esensial bagi tanaman dimana unsur ini diserap

tanaman dalam bentuk NO3 - (Nitrat) dan NH4+ (Amonium).

Gejala Kekurangan Unsur N dapat ditandai dengan Warna daun hijau agak

kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun

menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga

seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan, Pertumbuhan tanaman

lambat dan kerdil, perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali

masak sebelum waktunya, dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini

dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran

kecil-kecil, dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai

dari bagian bawah terus ke bagian atas.

Defisiensi Nitrogen disebabkan terhambatnya mineralisasi Nitrogen,

diantaranya dapat diakibatkan karena aplikasi bahan organik dengan C/N tinggi,

aplikasi pemupukan yang tidak efektif dan tidak tepat, akar yang tidak

berkembang, gulma. Tindakan antisipasi dapat dilakukam dengan prosedur dan

pola aplikasi secara merata di piringan, aplikasi sebaiknya dilakukan pada kondisi

tanah lembab, penambahan Urea, dan pendalian gulma.