tugas k3 fix

22
KASUS I KECELAKAAN DILOKASI TERMINAL BATUBARA PT. KALTIM PRIMA COAL PADA HARI SELASA TANGGAL 24 JANUARI 2006 Pada hari selasa tanggal 24 Juni 2006 telah terjadi kecelakaan tambang yang berakibat cidera berat yang menimpa seorang karyawan PT McDowell Indonesia bernama Ali Rahman. Pada hari itu korban masuk kerja pukul 7.00 WITA dan melakukan tugas yang diperintahkan kepadanya untuk memperbaiki pulley Belt Conveyor di Terminal Batubara PT. Kaltim Prima Coal. Sebelum istirahat makan siang korban telah menyelesaikan memperbaiki 2 pulley. Setelah makan siang sekitar pukul 13.00 WITA korban melanjutkan pekerjaan pada pulley terakhir yang terhubung langsung dengan counter weight oleh sebuah rangkaian “wire rope” dan “trolly”. Korban melakukan pekerjaan tersebut dibantu oleh seorang helper bernama Mudatsir. Korban memerintahkan Saudara Mudatsir untuk mendongkrak shaft pulley sebelah kiri dengan menggunakan hydraulick jack. Saat shaft terangkat 1-2 cm tiba-tiba shaft sebelah kiri terlepas dari rumah bearing dan meluncur kearah kaki kiri korban bagian bawah dan menyebabkan kecelakaan yang mengakibatkan

Upload: muhammad-sukma-wijaya

Post on 15-Jul-2016

19 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tentang K3

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas k3 Fix

KASUS I

KECELAKAAN DILOKASI TERMINAL BATUBARA PT. KALTIM

PRIMA COAL PADA HARI SELASA TANGGAL 24 JANUARI 2006

Pada hari selasa tanggal 24 Juni 2006 telah terjadi kecelakaan tambang yang

berakibat cidera berat yang menimpa seorang karyawan PT McDowell Indonesia

bernama Ali Rahman. Pada hari itu korban masuk kerja pukul 7.00 WITA dan

melakukan tugas yang diperintahkan kepadanya untuk memperbaiki pulley Belt

Conveyor di Terminal Batubara PT. Kaltim Prima Coal.

Sebelum istirahat makan siang korban telah menyelesaikan memperbaiki 2

pulley. Setelah makan siang sekitar pukul 13.00 WITA korban melanjutkan

pekerjaan pada pulley terakhir yang terhubung langsung dengan counter weight

oleh sebuah rangkaian “wire rope” dan “trolly”. Korban melakukan pekerjaan

tersebut dibantu oleh seorang helper bernama Mudatsir.

Korban memerintahkan Saudara Mudatsir untuk mendongkrak shaft pulley

sebelah kiri dengan menggunakan hydraulick jack. Saat shaft terangkat 1-2 cm

tiba-tiba shaft sebelah kiri terlepas dari rumah bearing dan meluncur kearah kaki

kiri korban bagian bawah dan menyebabkan kecelakaan yang mengakibatkan

korban patah tulang kaki bagian bawah dan menyebabkab luka terbuka, kejadian

tersebut pada pukul 14.36 WITA.

A. DATA KORBAN

Nama : Ali Rahman

Umur : 43 Tahun

Pendidikan : STM

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan : Supervisor Mekanik

Masa Kerja : 1 Tahun

Page 2: Tugas k3 Fix

B. DATA TEKNIS

Nama Alat : Pulley, Belt Conveyor, Counter Weight

Berat Counter Weight : 5,3 Ton

Diameter Bearing : 35 cm

C. FAKTA-FAKTA

1. Kecelakaan telah terjadi dan menimpa seorang Supervisor mekanik

PT.MDI yang bernama Ali Rahman.

2. Korban melakukan pekerjaan perbaikan Bearing Pulley Conveyor 5 yang

terhubung langsung dengan rangkaian counter weight di Terminal Batubara

PT.KPC bersama seorang helper bernama Mudatsir.

3. Pekerjaan service bearing conveyor dilakukan dengan menggunakan Jack

Hidraulik untuk mengangkat shaft pulley. Tiba-tiba As balok pulley

meluncur kedepan dan menghantam kaki korban sehingga korban

mengalami patah kaki kiri bagian bawah.

D. PROSES KECELAKAAN

Pada Hari Selasa 24 Januari 2006, korban masuk kerja pukul 07.00

WITA di PT.Mc Dowel Indonesia.

Pada hari itu korban bersama teman seregunya melakukan service

bearing pada pulley-pulley yang berada pada rangkaian CV-05 atas

perintah seorang supervisor konstruksi.

Dalam melakukan pekerjaan tersebut korban dibantu oleh seorang

Helper bernama Mudatsir.

Pada pukul 13.00 WITA korban melakukan pekerjaan perbaikan pada

pulley terakhir yang terhubung langsung dengan rangkaian

counterweight – wire rope.

Korban tidak mengendurkan/mengisolasi counter weight terlebih

dahulu dan menggunakan hydraulic jack untuk mengangkat shaft

pulley.

Page 3: Tugas k3 Fix

Pada pukul 14.36 Korban memerintahkan Sdr.Mudatsir melakukan

pendongkrakan shaft pulley, saat pulley terangkat 1-2 cm tiba tiba

shaft sebelah kiri terlepas dari rumah bearing dan As balok pulley

meluncur kearah posisi korban

As pulley tersebut meluncur dan menghantam kaki kiri korban

Korban mengalami luka terbuka dan patah kaki kiri bagian bawah

Korban (Sdr. Ali Rahman) kemudian dibawa ke klinik dan selanjutnya

dirujuk ke Rumah Sakit Bontang untuk mendapatkan perawatan lebih

lanjut.

E. ANALISA KECELAKAAN

Faktor

1. Manusia :

- Kecelakaan tambang terjadi karena kelalaian/kurang ketrampilan dan

pengetahuan sdr. Ali Rahman.

- Sebagai seorang Supervisi Mekanik, Sdr. Ali Rahman (korban) belum

pernah mengikuti training/ memiliki kemampuan dalam melakukan

pekerjaan perbaikan bearing belt conveyor.

- Korban duduk diatas rel dengan kaki kiri diatas belt conveyor.

2. Mesin :

- Korban menggunakan peralatan dengan tidak tepat dalam

pekerjaannya yaitu menggunakan hydraulic jack. Seharusnya

menggunakan 2 (dua) buah chain block.

3. Metode :

- Tidak mengikuti/mengetahui prosedur cara kerja perbaikan Conveyor.

- Tidak mengendurkan/mengisolasi counter weight terlebih dahulu dan

menggunakan hydraulic jack untuk mengangkat shaft pulley.

Page 4: Tugas k3 Fix

4. Material :

- Shaft terlepas dari rumah bearing dan As balok pulley meluncur kearah

posisi korban.

F. KESIMPULAN

1. Jenis kecelakaan, tertimpa As balok Pulley

2. Akibat Kecelakaan, adalah korban mengalami patah tulang pada kaki kiri

bagian bawah.

3. Kategori Kecelakaan

Sesuai dengan Kepmen 555.K/26/M.PE/1995, bahwa kecelakaan tambang

harus memenuhi 5 (lima) unsur, yaitu :

Kecelakaan benar-benar terjadi;

Mengakibatkan Cidera pekerja tambang atau orang yang diberi

izin.

Kecelakaan terjadi akibat kegiatan usaha pertambangan;

Terjadi pada jam kerja

Terjadi didalam wilayah kegiatan usaha pertambangan.

Maka kecelakaan yang dialami oleh Ali Rahman dapat digolongkan

kedalam kategori kecelakaan tambang.

Karena korban memerlukan waktu penyembuhan lebih dari 3 (tiga) minggu,

sesuai dengan Pasal 40 (b) Keputusan Menteri Pertambangan No.

555.K/26/MPE/1995, maka kecelakaan yang terjadi digolongkan sebagai

Kecelakaan tambang yang mengakibatkan cidera berat.

G. TINDAKAN KOREKSI

Sehubungan dengan telah terjadinya kecelakaan tambang yang menimpa

seorang pekerja tambang PT.MDI maka kepada kepala teknik tambang (KTT)

diperintahkan untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

Page 5: Tugas k3 Fix

1. Supaya pimpinan perusahaaan (KTT) meningkatkan/memperbaiki kinerja

Divisi K3 dan pelaksanaannya di semua level manajemen dan melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan program K3.

2. Supaya melarang karyawan/ pekerja tambang yang belum di training untuk

melakukan pekerjaan sejenis.

Kepala Teknik Tambang wajib memberikan pelatihan/training kepada

seluruh karyawan yang bekerja di lokasi pertambangan sesuai dengan bidang

pekerjaannya (Pasal 28 Ayat 1 & 2 Kepmen.555.K/26/M.PE/1995).

Page 6: Tugas k3 Fix

KASUS II

KECELAKAAN TAMBANG YANG BERAKIBAT 2 ORANG CIDERA

BERAT YANG TERJADI PADA TANGGAL 13 JANUARI 2005 PUKUL

07.15 WITA DI LOKASI HAULING ROAD PT. ARUTMIN INDONESIA

Pada hari kamis tanggal 13 Januari 2005 pukul 07.15 wita telah terjadi

kecelakaan tambang berakibat cidera berat pada Saudara Sumardi (45 tahun)

karena terbentur besi pegangan dijendela bus dan tertimpa jerigen berisi air 20

liter dan Saudara Cornelius Waliman (25 tahun) terbentur besi tempat duduk serta

cidera ringan Saudara Aris Fahroni (23 tahun) karena terbentur besi tempat duduk

bus di lokasi Hauling road PT. Arutmin Indonesia, Tambang Satui Eks. Pit 10,1

Km. 24,200.

A. DATA KORBAN

1. Nama : SUMARDI

Umur : 45 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Jabatan : Pekerja Tambang

Perusahaan : PT. Thiess Indonesia

2. Nama : CORNELIUS WALIMAN

Umur : 25 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Jabatan : Pekerja Tambang

Perusahaan : PT. Thiess Indonesia

B. DATA TEKNIS

1. Bus BAGONG No. 26 milik CV. BAGONG Sub Kontraktor PT Theiss

Indonesia, Kontraktor PT. Arutmin Indonesia Tambang Satui :

Jenis : Alat Angku karyawan

Type : Bus

Page 7: Tugas k3 Fix

2. Hauling Road Eks. Pit 10,1 Km. 24.200

Jalan menikung, turunan dan tanjakan. Adanya penurunan permukaan

jalan (cekungan) di atas gorong-gorong, tempat terjadinya benturan

pertama di TKP.

C. FAKTA-FAKTA

1. Bus Angkutan Karyawan Bagong No. 26 ( N 6053 ) Terbalik akibat

kecelakaan.

2. Kaca Jendela kanan depan pecah.

3. Bodi depan kiri penyok.

4. Kedua roda depan lengkap dengan as dan tie rod lepas.

5. Ball-joint penghubung tie rod dengan stir ( drag line ) bagian belakang

lepas dan dalam keadaan kering dan aus, serta tidak ada karet penutup

grease.

6. Tuas transmisi pada posisi gigi 4 ( Empat ).

D. PROSESKECELAKAAN

Kecelakaan bermula pada saat Saudara Andik Susanto (driver bus) memulai

pekerjaannya menjemput karyawan shift malam menuju Sungai Danau. Sesampai

ditikungan Eks Pit 10,1 saat melintas gorong-gorong terdengan bunyi keras di

bawah bus. Stir bus tidak berfungsi saat Saudara Andik Susanto akan

membelokkan bus ke kanan dan rem juga tidak berfungsi saat berusaha

mengurangi laju kecepatan bus. Saudara Alex berteriak ”Awas” saat bus hendak

menabrak tebing, saudara Andik Susanto mencoba memutar stir ke kanan tetapi

arah bus tidak berubah. Bus menabrak tebing dan tetap berjalandengan ban kiri

naik ke tebing (setinggi 3,5 meter) sejauh 26,611 meter, berhenti dan jatuh ke

jalan angkut samping kiri bawah tebing posisi ban kiri ke atas (terbalik).

Page 8: Tugas k3 Fix

E. ANALISA KECELAKAAN

Faktor

1. Manusia :

- Kurangnya pengetahuan dan kemapuan mekanik CV. Bagong dengan

mengangap karet penutup grease tidak akan membahayakan dan

bahkan mempermudah pengecekan.

- Tindakan tidak aman sopir bus dan keteledoran pihak CV.

- Driver mengoperasikan bus yang tidak laik operasi pada kecepatan 60

– 70 Km/jam.

2. Mesin :

- Kondisi bus yang tidak laik pakai.

- Ball-joint penghubung tie rod dengan stir (drag link) bagian belakang

aus.

- Karet penutup grease Ball-joint sudah tidak ada.

- Tidak ada nepel dan karet penutup grease.

3. Metode :

- Pengawasan terhadap operasional kendaraan tidak berjalan dengan

baik.

- SOP tentang Program Maintenance penggantian spare part dan

kelayakan operasional secara berkala tidak ada.

- Tidak ada buku maintenance, yang ada buku penggantian spare part.

4. Material :

- Kondisi jalan di tikungan Eks. Pit. 10,1 tidak baik.

- Gorong-gorong yang permukaan tanahnya turun.

Page 9: Tugas k3 Fix

F. KESIMPULAN

Sesuai hasil pemerikasaan dokter Saudara Cornelius Waliman dinyatakan

retak tulang belakang/lumpal No.3 dan Saudara Sumardi dinyatakan patah tulang

lengan atas kanan.

G. TINDAKAN KOREKSI

1. Segera membuat SOP tentang Program Mentanance penggantian spare

part dan kelayakan operasional secara berkala kendaraan.

(Kepmen 555.K/26/M.PE/1995, Pasal 143)

2. Supaya pengawasan terhadap operasional kendaraan dilaksanakan dengan

baik.

(Kepmen 555.K/26/M.PE/1995, Pasal 143)

3. Segera memperbaiki jalan angkut yang rusak dan gorong-gorong.

(Kepmen 555.K/26/M.PE/1995, Pasal 141)

Page 10: Tugas k3 Fix

KASUS III

KECELAKAAN DUMP TRUCK RCP.032 DI PT. RUAM CHOKE

PATTANA (RCP) KONTRAKTOR PT. JORONG BARUTAMA

GRESTONE KALIMANTAN SELATAN.

Kecelakaan terjadi ketika Sdr. Puput Kurniawan (korban) setelah melakukan

pengisian overburden menuju disposal area, di tikungan sebelum sampai turunan,

korban melihat unit DT yang yang dikendarai oleh Sdr. Daris dari arah

berlawanan yang mengambil jalan sebelah kanan yang seharusnya untuk posisi

jalur unitnya. Korban dengan ragu-ragu mengambil posisi ke kanan karena posisi

unit di depannya yang berlawanan arah dengan kecepatan 40 km/jam.

Kondisi jalan licin dan menurun, korban mengurangi kecepatan dengan

melakukan pengereman, sehingga unit agak zigzag. Pada saat yang sama Sdr.

Daris (driver unit DT. RCP.041) yang melaju dari arah berlawanan, begitu

melihaat unit didepannya dalam keadaan isi, Sdr. Daris bermaksud memberikan

jalan kering kepada lawan dengan membelokkan unitnya ke arah kiri hingga

mendekati safety berm. Pada jarak yang sudah dekat korban yang sudah terlanjur

mengambil jalur ke kanan tidak dapat mengendalikan unitnya, sehingga

kecelakaan tidak dapat dihindarkan.

Akibat kecelakaan tersebut Sdr. Puput Kurniawan mengalami close fracture

(patah tulang tertutup) seta luka koyak pada jari kelingking tangan kanan,

pergelangan tangan kiri, kaki kanan dan kiri.

A. DATA KORBAN

Nama : Puput Kurniawan

Jenis kelamin : Laki – laki

Pendidikan : SMP

Jabatan : Driver DT RCP.032

Perusahaan : PT. Ruam Choke Pattana

Lama bekerja : 5 bulan 14 hari ( sejak 5 juni 2005 )

Page 11: Tugas k3 Fix

B. DATA TEKNIS PERALATAN

1. Dump Truck RCP. No. 032

- Model /type : Tronton Izusu

- Tahun pembuatan : 2003

- Warna : putih

- Panjang unit : 7.600 mm

- Lebar unit : 2.850 mm

- Tinggi unit : 3.300 mm

2. Dump Truck RCP. No. 041

- Model /type : Tronton Izusu

- Tahun pembuatan : 2004

- Warna : putih

- Panjang unit : 8.600 mm

- Lebar unit : 2.700 mm

- Tinggi unit : 3.300 mm

C. FAKTA-FAKTA

Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan dan hasil wawancara dengan

para saksi, maka diperoleh fakta sebagai berikut :

1. Kecelakaan benar-benar terjadi pada hari Sabtu tanggal 19 November

2005.

2. Korban adalah karyawan PT.Ruam Choke Pattana.

3. Kecelakaan terjadi pada saat melakukan kegiatan pekerjaan tambang.

4. Kecelakaan yang terjadi pada wilayah PKP2B PT Jorong Barutama

Greston.

5. Kecelakaan terjadi pada jam kerja pukul 10.15 WITA.

Dari kelima fakta tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan

dan Energi Nomor : 555.K/26/M.PE/1995 pasal 39 ayat (a) s/d (d) dan pasal

40 ayat (b) poin 1, maka dapat disimpulkan bahwa kecelakaan yang menimpa

Page 12: Tugas k3 Fix

Sdr. Puput Kurniawan adalah kecelakaan tambang yang berakibat cidera

berat, korban mengalami close fructure ( patah tulang tertutup ) 1/3 proximal

dan 1/3 distal fibula sinistra, luka koyak pada jari kelingking tangan kanan,

pergelangan tangan kiri, kaki kanan dan kiri.

D. ANALISA KECELAKAAN

- Sdr. Daris (Driver Unit DT RCP 041) menghindari Water Truck yang

ada pada posisi sebelah kirinya ke sebelah kanan yang bukan jalurnya.

- Dari arah berlawanan muncul Sdr. Puput Kurniawan (korban) Unit DT

RCP 032 pada jalur yang sama.

- Sdr. Puput Kurniawan dengan ragu-ragu mengambil posisi ke kanan

pada jalan yang habis disiram karena melihat posisi unit DT RCP 041

didepannya yang berlawanan arah dengan kecepatan sekitar 40

km/jam.

- Saat jalan menurun, menyempit dan licin sehabis disiram, Sdr. Puput

Kurniawan mengurangi kecepatan dengan melakukan pengereman,

sehingga unit agak zig-zag.

- Pada saat yang sama Sdr. Daris ( Driver unit DT.RCP. 041 ) yang

melaju dari arah yang berlawanan, begitu melihat unit didepannya

yang dalam keadaan isi, bermaksud memberikan kesempatan ke jalan

yang kering kepada lawan dengan membelokkan unitnya ke arah kiri

sehingga mendekati Safety berm.

- Pada jarak yang sudah dekat Sdr. Puput Kurniawan ( dengan kondisi

unit isi OB dan jalan licin ) yang sudah terlanjur mengambil jalur ke

kanan tidak dapat mengendalikan unitnya, sehingga pada pukul 10.15

WITA kecelakaan tidak dapat dihindarkan.

- Sdr. Puput Kurniawan dan Sdr. Daris terjepit di dalam kabin unit

masing-masing.

Page 13: Tugas k3 Fix

E. KESIMPULAN

1. Penyebab Dasar

a. Faktor pribadi

- Sdr. Puput Kurniawan dan Sdr. Daris ragu-ragu dalam mengambil

posisi jalur kendaraan.

b. Faktor pekerjaan

- Kurangnya bimbingan dari pengawas operasional dan teknis

kepada para operator.

2. Penyebab Langsung

a. Kondisi tidak aman

- Jalan menurun, menyempit, licin dan tanjakan serta tikungan.

- Tidak ada tanda rambu-rambu lalu lintas.

- Water Truck pada jalur yang salah

b. Tindakan tidak aman

- Kedua driver DT. RCP. 041 dan DT. RCP. 032 mengoperasikan

kendaraan pada posisi yang salah.

- Driver Water Truck melakukan penyiraman pada jalur yang salah

- Tidak mengikuti prosedur kerja yang benar

3. Akibat Kecelakaan

Sdr. Puput Kurniawan mengalami close fracture (patah tulang tertutup) 1/3

proximal dan 1/3 distal fibula sinestra, luka koyak pada jari kelingking

tangan kanan, pergelangan tangan kiri, kaki kanan dan kiri.

F. TINDAKAN KOREKSI

Setelah dilaksanakan pemeriksaan kecelakaan yang berakibat cidera berat

menimpa Sdr. Puput Kurniawan karyawan PT. Ruam Choke Pattana kontraktor

PT. Jorong Barutama Grestone, agar tidak terjadi kecelakaan serupa, diminta

kepada Kepala Teknik Tambang untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

1. Supaya memasang rambu-rambu arah jalur di jalan tambang.

2. Supaya melakukan safety talk sebelum mulai bekerja

Page 14: Tugas k3 Fix

3. Memperluas jalan di sekitar tikungan.

4. Supaya melengkapi operator dump truck dengan alat pelindung diri

seperti safety shoes, safety belt dan helmet.

Page 15: Tugas k3 Fix

KASUS-KASUS KECELAKAAN TAMBANG DI INDONESIA

TUGAS

Dibuat untuk memenuhi kelengkapan perkuliahan Undang-Undang Tambang dan Keselamatan, Kesehatan Kerja

Oleh :

Verlly Hardiman03 03 312 0059

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2007