thalasemia blok 24 chatrine

Upload: ikmal-wahab

Post on 06-Jul-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    1/26

    Anemia yang Disebabkan oleh Thalasemia Pada Anak Chatrine Wijanarko

    102012158

    F6

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Jl. Terusan Arjuna o. !" Jakarta ##$#%

    Pendahuluan

    Talasemia merupakan penyakit yang diturunkan. Pada penderita talasemia

    hemoglo!in mengalami penghan"uran #hemolisis$. Penghan"uran terjadi karena adanya

    gangguan sintesis rantai glo!in. %emoglo!in orang de&asa terdiri dari %!' yang merupakan

    (8) dari seluruh hemoglo!inya. %!'2 tidak le!ih dari 2) dan %!F *). Pada !ayi !aru lahir 

    %!F merupakan !agian ter!esar dari hemoglo!in #(5)$. Pada penderita talasemia kelainan

    genetik terdapat pada pem!entukan rantai glo!in yang salah sehingga eritrosit le!ih "epat

    lisis. 'ki!atnya penderita harus menjalani tran+usi darah seumur hidup. ,elain trans+usi darah

    rutin juga di!utuhkan agent pengikat !esi #-ron Chelating 'gent$ yang harganya "ukup

    mahal untuk mem!uang kele!ihan !esi dalam tu!uh. ika tindakan ini tidak dilakukan maka

     !esi akan menumpuk pada !er!agai jaringan dan organ /ital seperti jantung otak hati dan

    ginjal yang merupakan komplikasi kematian dini.1

    Anamnesis

    ejala a&al thalassemia nampak seperti anemia yaitu !iasanya pu"at pada anak. anyak 

    gejala tersem!unyi diantaranya lelah menurunya toleransi akti/itas +isik dan sesak napas.

    ang perlu ditanyakan pada pasien antara lain32

     Riwayat Penyakit Sekarang 

    1. ejala apa yang dirasakan oleh pasien4 elah malaise sesak napas nyeri dada atau tanpa

    gejala4

    2. 'pakah gejala terse!ut mun"ul mendadak atau !ertahap4

    *. 'dakah petunjuk mengenai penye!a! anemia4

    . Tanyakan ke"ukupan gi7i dari dietnya misal kandungan Fe. 'dakah gejala yang konsisten

    dengan mala!sorpsi4 'dakah tandatanda kehilangan darah dari saluran "erna #tinja gelap

    darah oer rektal muntah 9!utiran kpoi:$4

    5. 'dakah sum!er kehilangan darah yang lain4

    1

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    2/26

     Riwayat Penyakit Dahulu dan Penyelidikan Fungsional 

    1. 'dakah ri&ayat penyakit kronis #misalnya in+eksi rheumatoid artritis atau gejala

    keganasan$4

    2. 'dakah tandatanda kegagalan sumsum tulang #memar perdarahan dan in+eksi yang tak 

    la7im atau rekuren$4

    *. 'dakah alasan untuk men"urigai adanya hemolysis #misalnya i"terus katup !uatan yang

    diketahui !o"or$4

    . 'dakah ri&ayat anemia se!elumnya atau pemeriksaan penunjang seperti endoskopi

    gastrointestinal4

    5. 'dakah dis+agia #aki!at lesi esophagus yang menye!a!kan anemia atau selaput pada

    esophagus aki!at anemia de+isiensi Fe$4

     Riwayat Keluarga

    1. 'dakah ri&ayat anemia dalam keluarga4 ;hususnya pertim!angkan penyakit sel sa!it

    thalassemaia dan anemia hemolitik yang diturunkan.

    2.

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    3/26

    -nspeksi dilakukan dengan memperhatikan &ajah ? s"lera karena pada pasien

    yang memiliki kelainan darah !iasanya akan tampak anemis atau ikterik. ila pasien

    dalam keadaan anemia maka akan mun"ul gam!aran &ajah pu"at dengan s"lera

    anemis. =amun !ila pasien terse!ut mengalami gangguan meta!oli" misalnya

    hepatitis maka s"lera ? kulit akan tampak ikterik.

    • Palpasi region a!domenPalpasi pada region a!domen !ertujuan untuk memeriksa ada atau tidaknya

    hepatomegali splenomegali dan "irro"his karena yang !iasanya mun"ul dalam kasus

     pasien kelainan darah ialah mun"ulnya anomaly pada kedua organ ini. %al ini

    dikarenakan kedua organ ini masingmasing memegang peran dalam proses

     pem!entukan serta perom!akan ,

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    4/26

    Pemeriksaan sumsum tulang mutlak diperlukan untuk diagnosis anemia aplastik anemia

    megalo!lastik serta pada kelainan hematologik yang dapat mensupresi sistem eritoid.

      Pemeriksaan khusus

    Pemeriksaan ini hanya dikerjakan atas indikasi khusus misalnya pada3

    'nemia de+isiensi !esi 3  serum iron, T-C #total iron binding capacity), saturasitrans+erin +eritin serum.

    'nemia megaalo!lastik 3 +olat serum /itamin 12 serum tes supersi deoksiuridin dan

    tes ,"hiling.

    'nemia hemolitik 3 !iliru!in serum tes Coom! elektro+oresisi hemoglo!in dan lain

    lain

    'nemia aplastik 3 !iopsi sumsum tulang

    uga diperlukan pemeriksaan nonhematologik tertentu seperti misalnya pemeriksaan

    +aal hati +aal ginjal atau +aal tiroid.

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    5/26

      Pada pemeriksaan mor+ologi eritrosit ditemukan mikrositik dan hipokrom ke"uali pada

    +enotip pem!a&a si+at tersem!unyi. Pada talassemia E hetero7igot dan %!% disease

    eritroist mikrositik dengan poikilositosis ringan sampai dengan menengah. Pada talassemia E 

    G0 hetero7igot terdapat mikrositik dan hipokrom ringan tetapi kurang poikilositosis.

    Pada penderita talassemia E homo7igot dan hetero7igot !erganda dapat ditemukan

     poikilositosis yang he!at dalam keadaan ini kita dapat menemukan sel targert eliptosit dan

     juga polikromasia basophilic stippling  dan nDC #nu"leated Ded lood Cell$. %itung

    retikulosit meningkat menunjukkan sumsum tulang merespon proses hemolitik. Pada %!%

    disease hitung retikulosit dapat men"apai 10). Pada thalassemia homo7igot hitung

    retikulosit kurang le!ih 5).

    ,umsum tulang penderita thalassemia E yang tidak dio!ati memperlihatkan hiperselularitas

    yang nyata dengan hyperplasia eritroid yang ekstrim. %emopoiesis ekstramedular terlihat

    menonjol. =amun %!% disease kurang menunjukkan hyperplasia eritroid. ,ementara itu

    thalassemia hetero7igot hanya menunjukkan hiperplasia eritroid ringan. ,ementara itu

    thalassemia hetero7igot hanya menunjukkan hyperplasia eritroid ringan.

    Hritrosit thalassemia yang mikrositik hipokrom memiliki +ragilitas osmoti" yang menurun.

    hal ini digunakan se!agai dasar /ariasi onetu!e tes +ragilitas osmoti" se!agai uji tapis pem!a&a si+at thalassemia pada populasi di mana thalassemia sering dijumpai. =amun tes

    ini tidak dapat mem!edakan dengan anemia de+isiensi !esi karena pada anemia de+isiensi

     !esi ditemukan +ragilitas osmoti" yang juga menurunn.

    Pada thalassemia E G minor #trait$ %!% disease dan thalassemia E G pem!a&a si+at

    tersem!unyi #silent$ tes pe&arnaan brilliant cresyl blue untuk %!% in"lusions dapat

    digunakan untuk merangsang presipitasi %!% yang se"ara intrisik tidak sta!il. %!%

    inclusions #rantai glo!in E yang terdenaturasi$ mempunyai "iri khas !erupa materi yang

    ke"il multiple !er!entuk ireguler !e&arna !iru kehijauan yang mirip gol+ atau !uah

    rasp!erry. Aateri ini terse!ar merata dalam eritrosit. Pada %!% disease hampir seluruh

    eritrosit mengandung in"lusions sedangkan pada thalassemia E G minor hanya sedikit

    eritrosit yang mengandung in"lusions sementara itu pada thalassemia E G pem!a&a si+at

    tersem!unyi in"lusions ini jarang ditemukan. Inclusions ini !er!eda dengan ein! bodies

    dimana materi ini menunjukkan ukuran yang le!ih !esar jumlahnya sedikit dan sering

    letaknya ekstrensik di sepanjang mem!ran eritrosit. ila tidak ditemukan %!% in"lusions

    tidak !erarti menghilangkan kemungkinan diagnosis thalassemia E G minor atau pem!a&a

    5

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    6/26

    si+at tersem!unyi.

    Hlektro+oresi dengan selulosa asetat pada p% !asa penting untuk menapis diagnosis

    hemoglo!in % art:s Constant ,prings epore dan /ariasi lainnya. %!% dan art:s "epat

     !ergerak pada selulosa asetat pada p% !asanya tetapi pada p% asama hanya merupakan

    hemoglo!in yang !ermigrasi anodally" Peningkatan %!'2 peningkatan dengan elektro+oresis

    hemoglo!in dapat dilakukan pada uji tapis mikrohematogra+i. =ilai %!'2. Peningkatan %!F

    yang ditemukan pada thalassemiaI. %PF% dan /arian thalassemia lainnya dapat dideteksi

     juga dengan elektro+oresis.

    Prosedur khusus lainhya seperti tes rantai glo!in dan analisis

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    7/26

    Wanita de&asa

    tidak hamil

    K 12 gdl

    Wanita de&as

    hamil

    K 11 gdl

    Ta!el 2. ;riteria 'nemia Aenurut W%J pada 'nak 

    >sia %emoglo!in

    #gdl$

    6 !ulan K 5

    tahun

    K 11

    ≥  5 tahun E 1

    tahun

    K 12

    enotip dan +enotip talasemia1*

    >ntuk mengetahui le!ih dalam mengenai thalassemia yang merupakan penyakit yang

    diturunkan dan di!a&a oleh kedua gen orang tua maka perlu di!ahas mengenai genotip dan

    +enotip dari thalassemia. 

    -enoti& dan (enoti&e thalassemia ti&e

    -ndi/idu normal memiliki dua alel gen glo!in sehingga genotype thalassemia tipe dapat

    mun"ul dalam !entuk hetero7igot atau homo7igot. ;edua !entuk genotype ini dapat

    melahrikan !er!agai !entuk +enotipe thalassemia. %etero7igositas thalassemia dise!ut

    se!agai thalassemia trait. %omo7igositas atau hetero7igositas ganda sie!ut thalassemia

    mayor.

    7

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    8/26

    8

    Ta!el *. enotipe dan Fenotipe Thalassemia

    ,um!er 3 uku ajar ilmu penyakit dalam jilid -- edisi @ 3 dasardasar talasemia

    ent

    uk 

    thala

    sse

    mia

    eno

    tip

    Fenot

    ip

    Thal

    asse

    mia

    0

    Thala

    ssemi

    a

    homo

    7igot

    #0

    0$

    er/a

    riasi

    #ringa

    n

     !erat$

    Thal

    asse

    mia

    L

    Auta

    si gen

     !er/a

    riasi

    heter 

    o7igo

    t

    er/a

    riasi

    #ringa

    n

     !erat$

    Thal

    asse

    mia

    0

    dan

    thalasse

    mia

    L

    %etero7igot ganda3

    • 2 0  !er!eda atau 2

    L !er!eda

    • 'tau 0 dan L

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    9/26

    • Thalassemia0 thalassemiaL thalassemia homo7igot dan hetero7igot thalassemia

    0 # 7ero thalassemia$

    Thalassemia seperti ini dapat terjadi karena gen normal tidak dieskpresikan atau

     !entuk le!ih jarang terjadi karena delesi gen. pada thalassemia homo7igot #0  0$

    rantai0 tidak diproduksi sama sekali dan hemoglo!in ' tidak dapat diproduksi

    #hemoglo!in ' adalah hemoglo!in yang ter!entuk dari sepasang rantai glo!in G dan

    sepasang rantai glo!in $1.

    Pada thalassemia L #   plus E thalassemia$ ekspresi gen   menurun namun

    tidak menghilang sama sekali dengan demikian %!' tetap diproduksi &alaupun akan

    menurun. %ingga saat ini !anyak ditemukan mutasi dari L thalassemia dengan !erat

    gangguan dalam sintesis rantai  yang !er/ariasi hal ini juga mengaki!atkan gejala

    yang ditim!ulkan juga !er/ariasi !erat ringannya.2

    Thalassemia dengan genotip yang homo7igot juga menunjukkan +enotip yang

     !er/ariasi dari yang ringan sampai yang sangat !erat. Thalassemia hetero7igot

    ganda dapat memiliki dua gen thalassemia L atau thalassemia0 yang !er!eda atau

    dapat pula kom!inasi dari gen 0 atau gen L.2

    • Thalassemia trait

    Thalassemia trait mempunyai genotip !erupa hetero7igot thalassemia sering

    dise!ut juga se!agai thalassemia   minor. Fenotip kelainan ini sering kali

    asimptomatik.• Thalassemia  mayor 

    Thalassemia  mayor dengan genotip homo7igot atau hetero7igot ganda thalassemia

    menunjukkan +enotip klinis !erupa kelainan yang sangat !erat dan penderita

     !ergantung sepenuhnya pada transu+i darah untuk memperpanjang usia.

    • Thalassemia  intermedia

    Thalassemia  intermedia menunjukkan +enotip klinis di antara thalassemia mayor 

    dan thalassemia minor. Penderita thalassemia   intermedia se"ara klinis dapat

    asimptomatik namun disaat tertentu memerlukan transu+i darah. Transu+i darah pada

    thalassemia  intermedia tidak !ertujuan untuk mempertahankan hidup. Thalassemia

    intermedia merupakan kelompok kelainan yang heterogen dan men"akup3

    %omo7igot dan hetero7igot ganda thalassemia  minor atau

    %etero7igot thalassemia   yang diper!erat dengan +aktor pem!erat genetik 

     !erupa triplikasi al+a !aik dalam !entuk hetero7igot maupun homo7igot.

    • Thalassemia  dominanThalassemia   dominan dikaitkan dengan +enotip klinis yang a!normal dari !entuk 

    hetero7igot.

    9

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    10/26

    -enoti& dan Fenoti& Thalassemia/0

    ThalassemiaG u dikelompokkan kedalam empat !entuk genotip dengan +enotip yang !er!eda

    yang akan dija!arkan di!a&ah ini3

    • Thalassemia2G trait #G GG$

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    11/26

    ,um!er 3 uku ajar ilmu penyakit dalam jilid -- edisi @ 3 dasar

    dasar talasemia

    ent

    uk 

    thala

    ssem

    ia G

    eno

    tip

    Fenot

    ip

    Thal

    asse

    mia

    2G

    trait

    #G

    GG$

    'sim

     ptom

    atik 

    Thalassemia1G trait3

    Thalassemia2aG

    homo7igot

    Thalassemia1aG

    hetero7igot

    #GG$

    #GG

    $

    Aenyerup

    ai

    thala

    ssemi

    a

    mino

    %em

    oglo

     !in

    %

    disea

    se

    #

    G$

    Thala

    ssemi

    a

    inter 

    medi

    a

    11

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    12/26

    %ydr 

    ops

    +etali

    s

    deng

    an

    %!

    arts

    #

    $

    %ydr 

    ops

    +etali

    s

    meni

    nggal

    in

    utero

    erdasarkan mor+ologi eritrosit pada talasemia terdapat !entuk mikrositik hipokorm.1*

    Di((erential diagnosis

    Per 

     !a

    ndi

    ng

    an

    Ta

    las

    em

    ia

    '

    n

    e

    m

    i

    a

    <e

    i

    s

    i

    e

    n

    s

    i

    e

    s

    i

    'n

    emia

    e".

    Pe

    nya

    kit

    ;r 

    oni

    s

    Ai

    kro

    siti

    L L =

    12

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    13/26

    %i

     po

    kro

    m

    L L L

    e

    si

    ,er 

    um

     =

    t

    u

    u

    n

     =t

    uru

    n

    Tra

    ns+ 

    erri

    n

     =

    t

    u

    u

    n

     =

    %e

    mo

    sid

    eri

    n

     =

    t

    u

    u

    n

     =

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    14/26

    si

    Hle

    ktr 

    o+o

    res

    is

    '!no

    rm

    al

     = =

    %e

     pat

    osp

    len

    om

    ega

    li

    L L

    Ta

    nd

    a

    tan

    dalai

    n

    ,

    %

    <

    T

    seltar 

    get

    ter 

    da

     pat

    %!

    F

    l

    o

    s

    iti

    s

    o

    il

    o

    n

    i

    i

    a

    s

    t

    o

    m

    a

    ti

    ;e

    gan

    asa

    n

    in+lam

    asi

    kro

    nis

    14

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    15/26

    ti

    s

    ?

     

     p

    i

    "

    a

    Anemia De(isiensi 1esi

      'nemia de+isiensi !esi adalah anemia yang tim!ul aki!at !erkurangnya penyediaan

     !esi untuk eritropoesis karena "adangan !esi kosong #depleted iron store$ yang pada

    akhirnya mengaki!atkan pem!entukan hemoglo!in !erkurang.

      'nak tampak lemas sering !erde!arde!ar mudah lelah pu"at sakit kepala atau irita!el.

    Pu"at terlihat pada mukosa !i!ir +aring telapak tangan dasar kuku dan konjungti/a. Papil

    lidah atro+i jantung agak mem!esar. Tidak ada pem!esaran limpa dan hati serta tidak 

    terdapat iastesis hemoragik.

      Pada pemeriksaan la! didapatkan kadar hemoglo!in kurang dari 10 gdl mikrositik 

    hipokrom poikilositosis sel target serum iron #,-$ menurun dan iron binding capacity #IB$)

    meningkat.16

     Anemia ec infeksi kronik 

    Penyakit kronik sering kali disertai anemia ringan sampai sedang namun tidak semua

    anemia pada penyakit kronik dapat digolongkan se!agai anemia aki!at penyakit kronik.

    'nemia aki!at penyakit kronik adalah anemia yang dijumpai pada penyakit kronik tertentu

    yang khas ditandai oleh gangguan meta!olism yaitu adanya hipo+eremia sehingga

    menye!a!kan !erkurangnya penyedian !esi sumsum tulang masih "ukup. 'nemia ini

    tergolong anemia yang "ukup sering dijumpai !aik di klinik maupun di lapangan. Pada

     pemeriksaan +isik dijumpai konjungti/a yang pu"at tanpa kelainan yang khas.

    'tiologi

    15

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    16/26

    Talesemia dise!a!kan oleh +aktor genetik yang menye!a!kan kelainan sintesis

    hemoglo!in. =ormalnya setiap molekul hemoglo!in di!entuk oleh dua rantai glo!in.

    %emog!lo!in orang de&asa pada umumnya (6) adalah %! ' #α2β2$ dan 25) adalah %! '2

    #α2δ2$. Pada masa em!rio yaitu delapan minggu se!elum terjadinya kehidupan di intrauterin

    hemoglo!in yang ter!entuk adalah %! o&er 1#ζ2∈2$ %! o&er 2 #α2∈2$ dan %! Portland

    #ζ2γ 2$. Pada masa janin hemoglo!in manusia didominasi oleh %! F #α2γ 2$.

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    17/26

    erotrosit oleh system retikuloendotelial dalam limpa dan hati.

    Penelitian !iomolekular menunjukkan adanya mutasi

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    18/26

     peningkatan hepatosplenomegali ikhterus peru!ahan tulang yang nyata karena

    rongga sumsum tulang mengalami ekspansi aki!at hiperplasia eritroid yang ekstrim.

     !. am!aran radiologis

    Dadiologi menunjukkan gam!aran khas hair on end Q. Tulang panjang menjadi tipis

    aki!at ekspansi sumsum tulang yang dapat !eraki!at +raktur patologis. Wajah menjadi

    khas !erupa menonjolnya dahi tulang pipi dan dagu atas. Pertum!uhan +isik dan

     perkem!angannya terham!at.

    ". am!aran la!oratoris

    ;adar %! rendah men"apai * atau gdl. eritrosit hipokrom sangat poikolositosis

    termasuk sel target sel teardrop dan eliptosis. Fragmen erotrosit dan mikros+erosit

    terjadi aki!at ketidakseim!angan sintesis rantai glo!ulin. Pada darah tepi ditemukan

    eritrosit stippled dan !anyak sel eritrosit !ernukleus.

    AC@ terentang antara 50 E 60 +. ,el darah merah khas !erukuran ke"il dan tipis.

    Dantai glo!inα  yang !erle!ihan dan merusak mem!ran sel merupakan penye!a!

    kematian prekursor sel darah merah intramedula sehingga menim!ulkan eritopoiesis

    ine+ekti+.

    Hlektro+oresis %! menunjukkan peningkatan yang sangat tinggi pada %!F sedikit

     peningkatan %!'2 %!' dapat tidak ada sama sekali atau menurun.

    esi serum sangat meningkat tetapi total iron binding capacity #T-C$ normal atau

    sedikit meningkat. ,aturasi trans+erin 80) atau le!ih. Ferritin serum menigkat.

     

    Talasemia/ 

    intermedia

    a. am!aran klinis

    am!aran klinik !er/ariasi dari !entuk ringan &alaupun dengan anemia sedang

    sampai dengan anemia !erat yang tidak dapat mentoleransi akti/itas !erat dan +raktur 

     patologis.

    Aani+estasi !esi !erle!ihan dijumpai &alaupun tidak mendapat trans+usi darah.

    Hritopoiesis nyata meningkat namun tidak e+ekti+ sehingga menye!a!kan

     peningkatan turno&er !esi dalam plasma kemudian merangsang penyerapan !esi dari

    saluran "erna. ;omplikasi jantung dan endokrin mun"ul 10 E 20 tahun kemudian

    apa!ila tidak mendapat trans+usi darah.

     !. am!aran la!oratoris

    Aor+ologi eritrosit menyerupai talasemia mayor. ;adar %! N E 1 gdl. Hlektro+oresis

    %! dapat menunjukkan peningkatan %!F dan %!'2.

      Thalasseia 5 0 trait 3minor4

    Thalassemia E G trait memiliki genotip yang dapat !erupa !entuk homo7igot E GL #G G$

    atau hetero7igot E G # G G$. ejala klinis yang tim!ul dapat normal anemia ringan dengan

    18

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    19/26

     peningkatan jumlah eritrosit yang mikrositik hipokrom. Pada saat postnatal dapat ditemukan

    %!% art:s 2 E 10 ). Pada &aktu de&asa tidak ditemukan adanya %!% #$.

      )b) disease

    %!% disease dise!a!kan oleh keadaan yang mengaki!atkan hanya ada satu gen yang

    memproduksi rantai glo!in E G # G$ atau dapat juga dise!a!kan oleh kkom!inasi gen G 0

    dengan %! Constant ,pring # GC,G$.

    Penderita %!% disease pada umumnya mengalami anemia hemolitik kronik yang ringan

    sampai sedang.

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    20/26

    sedikit %!%. %! art:s mempunyai a+initas oksigen yang tinggi sehingga tidak dapat

    mem!a&a oksigen ke jaringan. Fetus dapat !ertahan hidup karena adanya %! Portland tetapi

    %! henis ini tidak dapat mendukung tahap !erikutnya pertum!uhan +etus dan akhirnya +etus

    meninggal karena anoksia !erat.

    ayi dilahirkan prematur !ayi dapat hidup lalu meninggal !e!erapa saat kemudian.

    Fetus menunjukkan anemia edema asites hepatosplenomegali !erat dan kardiomegali.

    Dongga sumsum tulang !ayi mele!ar dengan hyperplasia selsel eritoid. %al ini menunjukkan

    eritropoeisis ekstrameduler.

      ;ehamilan dengan hydrops +etalis !er!ahaya !agi si i!u karena dapat menye!a!kan

    toksemia dan pendarahan !erat pas"a partus. 'danya hydrops %etalis ini dapat diketahui pada pertengahan umur kehamilan dengan ultrasonogra+i. Terminasi a&al perlu dilakukan untuk 

    menghindarkan kejadian !er!ahaya ini pada si i!u.N(

    Penatalaksanaan

    Penanganan dari thalassemia sampai saat ini !eluma ada yang dapat menyem!uhkan

    karena thalassemia terjadi karena adanya kelainan geneti" oleh se!a! itu diperlukan terapi

    gen untuk mengo!ati thalassemia yang sampai saat ini !elum dapat dilakukan karena

    tingginya /ariasi mutasi gen dalam thalassemia.

    Penanganan Thalassemia E G

    Penderita thalassemia E G tidak mem!utuhkan penanganan. ;e"uali pada keadaan

    hemoglo!in % disease memerlukan penam!ahan asam +olat dan harus menghindari o!ato!at

    yang !ersi+at oksidati+ karena penggunaan o!at yang !ersi+at oksidati+ akan mengaki!atkan

    mun"ulnya anemia. %iperslepenisme dapat diatasi dengan spelenktomi. eneti" konseling

     perlu dilakukan untuk men"egah terjadinya hydrops +etalis.

    Penanganan Thalassemia E

    >ntuk pasien dengan thalassemia E mayor ada dua !entuk terapi yang tersedia yaitu

    trans+usi darah dan menggunakan kelator !esi yaitu de+eroksamin atau tranplantasi stem sel.

    Tindakan tran+usi darah !ertujuan untuk meningkatkan %! ( E 10 gd. R

    ;elator !esi de+eroksamin saat ini hanya !isa di!erikan melalui suntikan su!kutan dan masih

    diteliti le!ih lanjut untuk kemungkinan untuk penggunaan oral.

    Tindakan splenektomi juga kadangkadang diperlukan untuk mengurangni jumlah trans+use

    dan men"egah terjadi tumpukan !esi hemosiderin di limpa. >ntuk penderita yang sudah

    20

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    21/26

    mengalami splenektomi perlu di!eri /aksinasi untuk pneumokokus dan pro+ilaksis

    menggunakan penisilin.

    Transplantasi dari sumsum tulang dan dari um!ili"al "ord merupakan terapi yang penting

    untuk anakanak yang menderita thalassemia E mayor se!elum transplantasi harus melihat

    ke"o"okkan %'. Transplantasi sumsum tulang mem!erikan hasil yang !aik dalam

    thalassemia E .1(10

    Kom&likasi

    • ;ardiomiopati

    • Hkstramedullary hematopoiesis

    • ;olelithiasis

    • ,plenomegaly

    • %emokromatosis

    • ;ejadian throm!osis #hiperkoagulasi risiko aterogenesis lesi iskemik "ere!ral

    asimtomatis$

    • >lkus maleolar 

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    22/26

    mendapat anak dengan thalassemia dan pilihan yang dapat dilakukan untuk 

    menghindarinya. Target utama skrining adalah penemuan dan G thalassemia serta %! ,

    C

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    23/26

    implikasi moral dan psikologi ketika pasangan karier dihadapkan pada pilihan setelah

    dilakukan diagnosis pranatal. Pilihan yang tersedia tidak mudah dan mungkin tiap

     pasangan memiliki pilihan yang !er!eda!eda. Tanggung ja&a! utama seorang konselor 

    adalah mem!erikan in+ormasi yang akurat dan komprehensi+ yang memungkinkan

     pasangan karier menentukan pilihan yang paling mungkin mereka jalani sesuai kondisi

    masingmasing. 211

    d" Diagnosis Pranatal 

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    24/26

    dengan ,outhern !lot analysis pemetaan gen #gene mapping$ dan restri"tion +ragmen

    length polymorphism #DFP$ analysis. ,eiring dengan mun"ulnya trauma aki!at terminasi

    kehamilan pada i!u hamil dengan janin yang di"urigai mengidap thalassemia mayor saat

    ini sedang dikem!angkan diagnosis pranatal untuk thalassemia se!elum terjadinya

    implantasi janin dengan polar !ody analysis.211

    Prognosis

    -ndi/idu dengan thalassemia E mayor memiliki prognosis tidak terlalu !aik karena

     pasien harus menjalani trans+use seumur hidup dan penggunaan o!at kelator !esi seumur 

    hidup yang tentu saja akan mem!eratkan !aik di segi sosial atau segi ekonomi. Pasien

    talasemiaβ mayor umumnya meninggal setelah usia 15 tahun.'ngka kesakitan dan angka kematian pada thalassemia E mayor terjadi karena adanya iron

    o/er loading dan anemia yang !erat yang dapat mengaki!atkan hipoksia jaringan yang !erat

     !ila pasien tidak mengalami trans+usi darah dang penggunaan o!at kelator !esi. Penumpukan

     !esi dijaringan #hemokromatosis$ dapat mengaki!atkan terjadinya gangguan +ungsi

    endo"rine gangguan +ungsi hati ginjal dan gangguan +ungsi jantung.

    ayi dengan thalassemia G mayor ke!anyakan lahir mati atau lahir hidup dan meninggal

    dalam !e!erapa jam.10

    Kesim&ulan

    Talassemia merupakan suatu kelompok kelainan sintesis hemoglo!in yang heterogen.

    Talassemia mem!erikan gam!aran klinis anemia yang !er/ariasi dari ringan sampai !erat.

    Trans+usi darah masih merupakan tata laksana suporti+ utama pada talassemia agar anak 

    dapat tum!uh dan !erkem!ang se"ara normal. Trans+usi dapat menye!a!kan terjadinya reaksi

    trans+usi tipe "epat maupun tipe lam!at. Trans+usi !erulang pada thalassemia akan

    menye!a!kan !er!agai dampak antara lain hemosiderosis in+eksi /irus dan !akteri serta

    hipersplenisme. Terapi hemosiderosis pada thalassemia adalah terapi kom!inasi dari o!at

     pengkelasi !esi #iron "helating drugs$ terapi in+eksi !akteri adalah pem!erian anti!iotik dan

    terapi hipersplenisme yaitu dengan splenektomi.

    24

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    25/26

    DAFTA* PU6TAKA

    #. Dudolph'!raham A.  Rudolphs pediatrics &ol" * *+th edition #edisi bahasa

    indonesia, ahli bahasa a" samik wahab, sugiarto)" HC3 akarta 200N. h. 12(0

    +. 'tmakusuma

  • 8/18/2019 Thalasemia Blok 24 Chatrine

    26/26

    te0tbook o% pediactrics &ol" 1 23th iron de%iciency anemia #edisi bahasa

    indonesia, ahli bahasa a" samik wahab)" HC3 akarta 2012. h. 16(1

    7. Aansjoer'ri+. ,uprohaita. WardhaniWahyu -ka. ,etio&ulanWi&iek.  Kapita

     selekta kedokteran -ilid II edisi ke'1 hematologi anak" Aedia aes"ulapius3

    akarta 2000. h. (N8

    8. Tamam A %adisaputro , ,utaryo etall. %u!ungan antara tipe mutasi gen glo!in

    dan mani+estasi klinis penderita talasemia. urnal ;edokteran ra&ijaya 2010 263

    850.

    9. i"htin'lan H. 6nemia o% chronic diseasi" The mer"k manual 2008 8#june$

    #%. 'tmakusuma