teknik anastesi
DESCRIPTION
nTRANSCRIPT
Jelaskan mengenai macam-macam teknik anestesi
a. Anestesi local
Anestesi lokal, seperti namanya, digunakan untuk operasi kecil pada
bagian tertentu tubuh. Suntikan anestesi diberikan di sekitar area yang akan
dioperasi untuk mengurangi rasa sakit. Anestesi juga dapat diberikan dalam
bentuk salep atau semprotan. Sebuah anestesi lokal akan membuat pasien
terjaga sepanjang operasi, tapi akan mengalami mati rasa di sekitar daerah
yang diperasi.
Anestesi lokal memiliki pengaruh jangka pendek dan cocok digunakan
untuk operasi minor dan berbagai prosedur yang berkaitan dengan gigi.
2. Anestesi regional
Anestesi regional diberikan pada dan di sekitar saraf utama tubuh
untuk mematikan bagian yang lebih besar. Pada prosedur ini pasien mungkin
tidak sadarkan diri selama periode waktu yang lebih panjang. Di sini, obat
anestesi disuntikkan dekat sekelompok saraf untuk menghambat rasa sakit
selama dan setelah prosedur bedah. Ada dua jenis utama dari anestesi regional,
yang meliputi:
- Anestesi spinal
Anestesi spinal atau sub-arachnoid blok (SAB) adalah bentuk anestesi
regional yang disuntikkan ke dalam tulang belakang pasien. Pasien
akan mengalami mati rasa pada leher ke bawah. Tujuan dari anestesi
ini adalah untuk memblokir transmisi sinyal saraf. Setelah sinyal
sistem saraf terblokir, pasien tidak lagi merasakan sakit. Biasanya
pasien tetap sadar selama prosedur medis, namun obat penenang
diberikan untuk membuat pasien tetap tenang selama operasi. Jenis
anestesi ini umumnya digunakan untuk prosedur pembedahan di
pinggul, perut, dan kaki.
- Anestesi epidural
Anestesi epidural adalah bentuk anestesi regional dengan cara kerja
mirip anestesi spinal. Perbedaannya, anestesi epidural disuntikkan di
ruang epidural dan kurang menyakitkan daripada anestesi spinal.
Epidural paling cocok digunakan untuk prosedur pembedahan pada
panggul, dada, perut, dan kaki.
3. Anestesi umum
Anestesi umum ditujukan membuat pasien sepenuhnya tidak sadar
selama operasi. Obat bius biasanya disuntikkan ke tubuh pasien atau dalam
bentuk gas yang dilewatkan melalui alat pernafasan. Pasien sama sekali tidak
akan mengingat apapun tentang operasi karena anestesi umum mempengaruhi
otak dan seluruh tubuh. Selama dalam pengaruh anetesi, fungsi tubuh yang
penting seperti tekanan darah, pernapasan, dan suhu tubuh dipantau secara
ketat.
7. Jelaskan tentang berbagai macam tumor kulit dan jaringan dibawahnya
Keratosis Seboroik : Keratosis seboroik
adalah tumor jinak yang sering dijumpai
pada orang tua berupa tumor kecil atau
makula hitam yang menonjol diatas
permukaan kulit. Keratosis seboroik adalah
tumor jinak yang berasal dari proliferasi
epidermal, sering dijumpai pada orang tua
dan biasanya asimtomatik. Keratosis seboroik
mempunyai sinonim nevus seboroik, kutil
senilis, veruka seboroik
senilis, papiloma sel basal.
Veruka Vulgaris : Bentuk ini paling
sering ditemui pada anak-anak tetapi dapat
juga pada orang dewasa dan orang tua.
Tempat predileksi utamanya adalah
ekstremitas bagian ekstensor.
Acrochordon (skin tag) : Acrochordon memiliki sinonim
skin tag, fibroepitelial polips, fibroma pendularis,
fibroepitelial papilloma. Merupakan tumor epitel kulit yang
berupa penonjolan pada permukaan kulit yang bersifat
lunak dan berwarna seperti daging atau hiperpigmentasi,
melekat pada permukaan kulit dengan sebuah tangkai dan
biasa juga tidak bertangkai.
Neurofibromatosis : kelainan genetik, dimana neurofibroma muncul pada kulit dan bagian
tubuh lainnya. Neurofibroma adalah benjolan seperti daging yang lembut, yang berasal dari
jaringan saraf.
Neurofibroma merupakan pertumbuhan dari sel Schwann (penghasil selubung saraf atau
mielin) dan sel lainnya yang mengelilingi dan menyokong saraf-saraf tepi (saraf perifer, saraf
yang berada di luar otak dan medula spinalis). Pertumbuhan ini biasanya mulai muncul
setelah masa pubertas dan bisa dirasakan dibawah
kulit sebagai benjolan kecil.
Keloid : Pembentukan jaringan parut
berlebihan yang tidak sesuai dengan
beratnya trauma. Kecenderungan timbul
keloid lebih besar pada kulit berwarna
gelap.
Kista Ateroma : Benjolan dengan bentuk
yang kurang lebih bulat dan berdinding
tipis, yang terbentuk dari kelenjar keringat
(sebacea), dan terbentuk akibat adanya
sumbatan pada muara kelenjar tersebut.
Disebut juga kista sebacea, kista epidermal.
Sumbatan pada muara kelenjar sebacea, dapat disebabkan oleh infeksi, trauma
(luka/benturan), atau jerawat.
Kista Dermoid : Sinonim dari penyakit ini
kista dermoid brankhiogenik. Kista dermoid
merupakan kista yang berasal dari
ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitel
skuamosa berlapis dan berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada garis fusi
embrional.
Kista Epidermoid : Berasal dari sel epidermis yang masuk ke jaringan subkutis
akibat trauma tajam Sel-sel tersebut berkembang kista dengan dinding putih tebal,
bebas dari dasar berisi massa seperti bubur, yaitu hasil keratinisasi, sebagian
mengandung elemen rambut (pilar atau trichilemmal cyst).
Keratoakantoma : Tumor kulit jinak yang
berupa benjolan bulat dan keras, biasanya
berwarna seperti daging dengan bagian tengah
seperti kawah yang mengandung bahan lengket.
Diduga sinar matahari memegang peran yang
penting dalam terjadinya keratoakantoma.
Nevus Pigmentosus : Tumor yang
berwarna hitam atau hitam kecokelatan,
karena sel melanosit mengandung
pigmen melanin.
Xanthelasma : Bentuk yang paling
sering ditemukan diantara xantoma,
terdapat pada kelopak mata, khas
dengan papula/plak yang lunak
memanjang berwarna kuning-oranye,
biasanya pada kantus bagian dalam.
Lipoma : Tumor jinak jaringan lemak yang
berada di bawah kulit yang tumbuh lambat,
berbentuk lobul masa lunak yang dilapisi oleh
pseudokapsul tipis berupa jaringan fibrosa.
Tumor ganas:
Karsinoma sel basal, adalah keganasan
yang tumbuh lambat dan menyebabkan
sedikitnya tigaperempat keganasanpada seri
klinik. Lesi ini seperti lilin dan berwarna
kuning keabuan dan sering ada
telangiektasis di bawah kulit. Kebanyakan
kanker sel basal timbul di leher dan kepala.
Mereka cenderug menginvasi dan mengerosi ke dalam struktur profunda
termasuk tengkorak, orbita, atau otak, jika tidak diobati.
Karsinoma sel skuamosa, biasanya muncul
sebagai ulserasi kulit yang cenderung
tumbuh cepat daripada karsinoma sel basal.
Biopsy diperlukan untuk membedakan lesi
ini dari jenis karsinoma kulit lainnya. Juga
paling sering terjadi di kepala dan leher.
Gambaran khas adalah ulkus dengan tepi
timbul menyerupai kawah gunung berapi.
Karsinoma sel skuamosa lebih ganas daripada sel basal dan akan bermetastasis
ke limfonodus regional. Kanker sel skuamosa ditemukan pada daerah yang
sering teriritasi seperti tepi bibir, atau daerah dermatitis pascaradiasi, atau
ulserasi pada jaringan parut pasca terbakar lama. Penyakit Bowen merupakan
penyakit karsinoma sel skuamosa
in situ yang tumbuh lambat dimana
eksisi dianjurkan.
Hemangiomaperisitoma, adalah
tumor ganas yang berasal dari
angioblastik dan mungkin
merupakan varian tumor glomus.