tablet salut on process 2

50
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh berada di atas 37.5 derajat celsius. Infeksi ringan hingga parah bisa menyebabkan demam. Demam merupakan bagian dari proses kekebalan tubuh yang sedang melawan infeksi akibat virus, bakteri atau parasit. Selain itu, demam juga bisa terjadi ketika seseorang terlalu lama berada di bawah sinar matahari atau karena penyakit seperti hipertiroidisme dan artritis. Demam dianggap sangat tinggi dan berpotensi berbahaya jika suhu tubuh mencapai 39° celcius atau lebih. Suhu tubuh yang sangat tinggi menandakan terjadinya infeksi yang serius di dalam tubuh. Demam sering kali akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Tapi untuk mengobati demam yang lebih parah, beberapa obat-obatan penurun panas bisa dibeli secara bebas di apotek. Baca aturan pakai dan ikuti dosis yang dianjurkan. Gejala yang menyertai demam tergantung kepada penyebab demam itu sendiri. Berikut ini adalah contoh gejala yang bisa menyertai demam: 1

Upload: emi-agus-triani

Post on 07-Nov-2015

157 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Tablet Salut on Process 2

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDemam adalah kondisi ketika suhu tubuh berada di atas 37.5 derajat celsius. Infeksi ringan hingga parah bisa menyebabkan demam. Demam merupakan bagian dari proses kekebalan tubuh yang sedang melawan infeksi akibat virus, bakteri atau parasit. Selain itu, demam juga bisa terjadi ketika seseorang terlalu lama berada di bawah sinar matahari atau karena penyakit seperti hipertiroidisme dan artritis.

Demam dianggap sangat tinggi dan berpotensi berbahaya jika suhu tubuh mencapai 39 celcius atau lebih. Suhu tubuh yang sangat tinggi menandakan terjadinya infeksi yang serius di dalam tubuh.

Demam sering kali akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Tapi untuk mengobati demam yang lebih parah, beberapa obat-obatan penurun panas bisa dibeli secara bebas di apotek. Baca aturan pakai dan ikuti dosis yang dianjurkan.

Gejala yang menyertai demam tergantung kepada penyebab demam itu sendiri. Berikut ini adalah contoh gejala yang bisa menyertai demam:

Sakit kepala Berkeringat dingin

Menggigil

Batuk-batuk Sakit tenggorokan Sakit pada telinga

Diare dan muntah-muntah

Sakit otot

Kehilangan selera makan

Merasa kelelahan

Pemeriksaan suhu tubuh yang paling tepat adalah menggunakan termometer. Jangan mengandalkan rabaan tangan untuk memastikan demam atau tidak. Demam belum tentu menjadi kondisi yang serius, tapi ada beberapa situasi yang memerlukan bantuan medis secepatnya. Berikut ini adalah gejala-gejala lain yang perlu diwaspadai:

Sakit kepala yang parah

Muntah-muntah secara terus-menerus

Mata menjadi sensitif terhadap cahaya terang

Ruam yang muncul dan menyebar dengan cepat

Leher terasa kaku dan sakit saat menunduk

Sesak napas dan sakit di dada

Kejang-kejang Sakit saat buang air kecil

Gerakan otot dan panca indera melemah

Tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, makin jarang buang air kecil, detak jantung yang lebih cepat, dan tingkat kesadaran yang menurun.

Segera hubungi dokter atau ke rumah sakit jika Anda mengalami gejala-gejala di atas. Selain itu, jika demam Anda di atas 39.3 celcius atau jika telah berlangsung selama lebih dari tiga hari, periksakan diri Anda ke dokter. Demam yang Anda alami bisa karena penyakit atau infeksi yang lebih serius.1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara membuat sediaan tablet salut gula?

2. Bagaimana pembuatan sediaan tablet salut gula dalam skala pabrik?

3. Apa keuntungan dan kerugian tablet salut gula?4. Apa saja persyaratan tablet salut gula?

5. Bagaimana cara evaluasi tablet salut gula ?1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui cara membuat sediaan tablet salut gula2. Mengetahui proses pembuatan sediaan tablet salut gula dalam skala pabrik3. Mengetahui keuntungan dan kerugian tablet salut gula4. Mengetahui persyaratan tablet salut gula yang baik5. Mengetahui cara evaluasi tablet salut gula1.4 Manfaat

Adapun Manfaat dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mampu membuat sediaan tablet salut gula2. Memahami cara pembuatan sediaan tablet salut gula dalam skala pabrik sesuai dengan CPOB3. Memahami keuntungan dan kerugian tablet salut gula4. Memahami persyaratan tablet salut gula yang baik

5. Memahami cara evaluasi tablet salut gulaBAB IITINJAUAN PUSTAKATablet salut adalah tablet yang disalut dengan satu atau lebih lapisan dari campuran berbagai zat seperti damat sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak larut dan tidak aktif, gula, pemlastis, poliol, malam, zat pewarna yang diperbolehkan oleh peraturan, dan kadang-kadang penambah rasa serta zat aktif. Zat-zat yang digunakan sebagai penyalut biasanya diterapkan sebagai suatu larutan atau suspensi dalam kondisi dengan pembawa yang mudah menguap. A.Jenis jenis penyalutan tablet Penyalutan tablet dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Tablet bersalut gula (sugar coating)

Tablet ini sering disebut dragee. Penyalutan dilakukan dengan larutan gula dalam panci untuk penyalutan dan panci untuk mengkilapkan tablet diputar dengan motor penggerak yang dilengkapi dengan alat pengisap dan sistem penhembus dengan udara panas (blower). Proses pembuatan tablet bersalut gula adalah sebagai berikut:

a. Subcoating (penyalutan dasar), yaitu proses pemberian larutan dasar dan pemberian serbuk salut apabila sebagian tablet kering

b. Smoothing (pelicinan), yaitu proses pembasahan ganti berganti dengan sirop pelicin dan pengeringan dari salut tablet menjadi bulat dan licin.

c.Coloring (pewarnaan), dilakukan dengan memberi zat warna yang dicampurkan pada sirop pelicin.

d. Finishing, yaitu proses pengeringan salut sirop yang terakhir dengan cara perlahan-lahan sehingga memperoleh hasil akhir yang licin.

e. Polishing (pengilapan), dilakukan dengan menggunakan lapis tipis lilin yang licin (Aulton, 1988).2. Tablet bersalut kempa (press coating)

Tablet inti yang sudah jadi mengalami proses seperti berikut, yaitu granul halus dan kering dikempa di sekitar tablet inti, sering disebut tablet dalam tablet (Aulton, 1988).3. Tablet bersalut selaput (film coating)

Ialah tablet yang dilapisi lapisan selaput tipis dengan zat penyalut yang dikenakan atau disemprotkan pada tablet. Sebagai zat penyalut digunakan Na CMC, Asetatftalat selulosa, Hidroksi etil selulosa dengan bermacam-macam perbandingan dalam campuran PEG dan Polivinilpirolidon dalam pelarut alkohol atau terdispersi dalam Isopropanol dengan tambahan Span dan Tween (Aulton, 1988).4. Tablet bersalut enterik (enteric coating)

Adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut yang relatif tidak larut dalam asam lambung, tetapi larut dalam usus halus. Penyalutan enterik dimaksudkan :

a. Agar obat tidak mengiritasi perut

b. Dikehendaki agar obat berkhasiat dalam usus seperti antelmintika

c. Menghindari obat menjadi inaktif dalam cairan lambung, yaitu karena pH

rendah atau dirusak enzim digestif dalam perut. Sebagai bahan salut enterik adalah campuran serbuk lilin karnauba atau asam stearat dan serabut tumbuh-tumbuhan dari agar-agar atau kulit pohon elm. Bila tablet ditelan, serabut tersebut akan menghisap air, mengembang dan terjadi proses penghancuran. Dengan mengatur ratio serabut tumbuh-tumbuhan dan mengubah tebalnya salut, waktu hancur yang diperlukan dapat dikontrol (Aulton, 1988).B. Proses pembuatan tablet salutProses pembuatan tablet salut dikerjakan secara bertahap yaitu sealing, subcoating, coloring, dan polishing.1. SealingTahap ini bertujuan untuk menutup tablet inti dari pengaruh air yang dipakai untuk proses penyalutan. Bahn yag digunakan : shellac bebas arsen dan cellulose acetat phtalat.

2. SubcoatingFungsinya adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga tablet tidak bcrsudut Selain itu dapat pula berguna untuk mcningkatkan ikatan antara sealcoat dengan sugarcoat. Bahan subcoating terdiri dari : subcoating solution dan subcoating powder3. SmoothingTahap ini bertujuan untuk melicinkan permukaan tablet yang telah selesai disubcoat. Balian yang dipakai sirup gula.

4. ColoringTahap ini bertujuaji memberi wama tablet salut sesuai warna yang dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dcngan berbagai cara, antara lain dengan mcnggunakan satu macam kadar zal warna, Caranya adalah dengan menambahkan terleblh dahulu larutan pewarna dengan kadar rendah lalu naik dengan kadar tcrtenlu uniuk kcmndlan kcmbali ditambahkan larutan dengan kadar yang rendah.

Macam warna yang digunakan dihagi dalam dua golongan: yang larut dan yang tidak larut air. Pewarnaan dengan zat warna yang tidak larut dalam air akan lebih cepat daripada apabila digunakan zat wama yang larut.

5. FinishingBertujuan untuk membuat permukaan tablet salut menjadi licin setelah selesai pewarnaan.

6. PolishingTahap ini adalah tahap yang terakhir, dengan tujuan untuk menjadikan permukaan tablet salut menjadi mengkilap dan indah. Bahan yang dipakai : cera carnauba atau PEG dalam pelarut klorofrom.

Beberapa problem yang sering muncul selama proses penyalutan tablet terjadi pada tahap :

a. Sealing

Bahwa penambahan seal coal tidak boleh terlalu banyak tahu juga terlalu sedikit. Apabila jumlah seal coal terlalu sedikit akan berpengaruh pada stabilitas bahan aktif. Akan telapi penambahan berlebihan akan berakibat menghambat hancurnya tablet dan memperlama kecepatan pelarutan tablet,

Selain itu apabila selama proses sealing dilakukan penambahan talk (dengan maksud untuk mencegah perlekatan tablet) dapat berdampak menjadikan permukaan tablet menjadi kasar.

b. Subcoating

Masalah yang sering numcul adalah pennukaan tablet menjadi kasar. Hal ini disebabkan karena:

1) Penambahan serbuk coating yang berlebihan

2) Penambahan larutan subcoating terlalu sedikit, atau

3) Pengeringan suspense subcoaling terlalu cepat. Akibatnya kristalisasi gula berlangsung cepat dan tcrbentuk Kristal gula yang kasar dipermukaan tablet.

c. Coloring

Merupakan tahap yang kritis karena kesalahan sedikit selama proses aan berdampak warna tablet tidak merata dan tablet salut kelihatan tidak balk.

C. Keuntungan dan Kerugian Tablet Salut Gulakeuntungan yang dapat dicapai, mencakup :

a. Bahan mentah tidak mahal dan mudah tersedia

b.Bahan mentah mudah diterima secara langsung dengan sedikit masalah peraturan (mungkin dengan pengecualian zat pewarna)

c.Proses tidak mahal, alat sederhana dapat digunakan dibanding pembuatan tablet salut laind.Produk salut gula menyenangkan secara estetik dan dapat diterima oleh konsumen yang luas.e. Dapat menutupi rasa, warna, dan bau tak enak dari zat aktif.

f. Dapat menjamin kestabilan dari tablet inti.Akan tetapi proses salut gula juga memiliki kekurangan yaitu:

a.Kerapuhan penyalut yang membuat tablet yang disalut rentan terhadap kerusakan yang mungkin terjadi jika salah ditangani

b.Pengkilapan akhir yang dicapai dengan suatu tahap pemolesan dapat membuat pencetakan menjadi sulit.

c. Kerumitan prosedur, formulasi, dan proses membuat otomatisasi lebih sulit.

d. Menambah bobot tablet. e. Biaya produksi menjadi lebih mahal

D. Persyaratan Tablet Salut Gula yang Baik

a. Permukaan tablet harus benar-benar licin

b Lapisan penyalut harus stabil dan tidak cacat

c.Pewarnaan yang homogen pada lapisan tipis yang berwarna dan tidak boleh terjadi migrasi zat warna ke dalam inti tablet

d.Lapisan penyalut tidak boleh menunjukkan sifat mudah pecah dan retak

e.Penyalutan harus dapat melindungi tablet inti terhadap pengaruh udara kelembaban dan cahaya.

f.Penyalut harus mempunyai rasa yang menyenangkan dan dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari tablet inti

g.Pada umumnya lapisan penyalut harus melarut dalam media cairan lambung dengan waktu sesingkat mungkin

h.Penyalutan yang digunakan tidak boleh merusak atau mengurangi aktivitas bahan obat (Martin, et. al., 1993).

E. Prinsip-Prinsip Penyalutan TabletAda dua komponen utama yang penting dalam penyalutan tablet yaitu :

a. Sifat-sifat tablet

Tablet-tablet yang akan disalut harus mempunyai sifat fisik tertentu yang sesuai. Dalam proses penyalutan, tablet-tablet bergulir di dalam panci atau berhamburan dalam aliran udara dari suatu penyalut suspensi udara ketika proses penyalutan berlangsung. Agar mampu menahan benturan sesama tablet atau benturan tablet dengan dinding panci, maka tablet harus tahan terhadap abrasi dan gumpil. Permukaan tablet yang rapuh, yang lunak oleh pemanasan, atau yang rusak oleh campuran penyalut, cenderung menjadi kasar pada tahap awal proses penyalutan dan tidak cocok untuk disalut dengan lapisan tipis (Augsburger & Hoag, 2008).

b. Proses penyalutan

Distribusi dari penyalut dilakukan dengan menggerakkan tablet-tablet tersebut, baik secara tegak lurus (panci penyalut) maupun secara vertikal (alat penyalut suspensi udara) terhadap pemakaian campuran penyalut (Augsburger & Hoag, 2008). Tergantung pada peralatan dan fasilitas yang tersedia, operasi penyalutan lapisan tipis dilakukan dengan menggunakan panci penyalut untuk penyalutan. Cara penambahan larutan penyalut dapat dilakukan dengan cara penuangan seperti halnya pada penyalutan gula atau dengan cara penyemprotan dengan alat khusus. Baik penuangan ataupun penyemprotan dapat dilakukan secara terus-menerus atau dengan diselang-seling (intermittent) (Basri, 2009).

F. Bahan-Bahan yang Digunakan dalam Penyalutan TabletSuatu bahan penyalut lapisan tipis yang ideal harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

a.Larut dalam pelarut yang digunakan untuk persiapan penyalutan.

b. Larut dalam keadaan tertentu yang dimaksud, misalnya kelarutan yang mudah dalam air, lambat larut dalam air atau kelarutan yang tergantung pada pH (lapisan enterik).

c. Kemampuan untuk menghasilkan produk yang tampak anggun.

d. Stabilitas dalam keadaan panas, cahaya, kelembapan, udara dan substrat yang akan disalut. Sifat-sifat lapisan tipis harus tidak berubah dengan berlalunya waktu.

e. Tidak memiliki warna, rasa ataupun bau.

f. Serasi dengan aditif larutan penyalut pada umumnya.

g. Tidak toksis, tidak mempunyai kegiatan farmakologis dan mudah dipakai ke partikel atau tablet.

h. Tahan retakan dan dilengkapi dengan pelindung obat terhadap kelembapan, cahaya dan bau bila perlu (Saifullah, 2007).

Formula AcuanI. Core Tablet

II. Sugar Coating

Rangkuman PreformulasiKeputusan Memilih BahanAlasan Pemilihan Metode Kempa LangsungKami memilih metode kempa langsung karena beberapa alasan : Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang dilakukan lebih sedikit, maka waktu yang diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat, tenaga dan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit. Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel halus, sehingga tidak melalui proses dari granul ke partikel halus terlebih dahulu.Alasan Pemilihan Bahan

1. Zat aktif tablet inti : Acetaminophen

Kami sengaja memilih bahan acetaminophen sebagai zat aktif pada tablet inti karena efek antipiretiknya yang sampai sekarang tergolong paling ampun serta relatif aman

Penyalut Gula

2. Zat gula

: Sukrosa

Kami memilih sukrosa sebagai zat gula pada penyalut karena sukrosa dapat menutupi rasa yang tidak enak dari zat aktif

3. Pengikat dan pensuspensi : KollidonKami memilih kollidon karena kollidon memiliki daya ikat cukup baik sebagai pengikat pada penyalut gula4. Penyalut

: Titanium dioxide dan Ca Carbonate

Kami memilih kedua bahan ini dengan harapan akan memberikan lapisan penyalut gula yang baik sehingga dapat menjamin mutu tablet inti, selain itu titanium dioxide juga berfungsi sebagai pemberi pigmen sehingga diharapkan dapt memberikan warna yang diinginkan.

5. Pelincir

: Talc

Kami memilih talc sebagai pelincir karena talc memiliki ketiga sifat pelincir, yaitu : glidan, anti adherant, dan lubrikan.BAB III

PEMBAHASANZat Aktif

MONOGRAFIa. Zat khasiat Paracetamol (Acethaminophen) (FI III:37)Rumus bangun

Rumus molekul: C8H9NO2Berat molekul : 151,16Pemerian

: Serbuk halus, putih, tidak berbau, rasa pahit.Kelarutan

: Larut dalam 70 bag air, dalam 7 bag etanol P, dalam 18

bag. Aseton P; dalam 40 bag. Gliserin P, dan dalam 9 bag. Propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida1 N, mudah larut dalam etanol.Jarak lebur : Antara 168 dan 172Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.Khasiat : Analgetik dan AntipiretikFARMAKOLOGIa. Farmakokinetik Pemberian Paracetamol secara oral sangat efektif, Paracetamol memberikan efek analgetik yang mirip dengan salisilat, yang dapat menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Efek ini disebabkan oleh aktifitas pada system saraf pusat dengan menghambat sintesa prostaglandin disusunan saraf pusat. Secara perifer mencegah sensitasi reseptor rasa sakit terhadap rangsangan mekanik dan kimiawi.Paracetamol didalam tubuh akan mengalami proses ADME, dimana diekresi sebagian besar melalui feses atau urin. Paracetamol yang diberikan secara oral akan diabsorbsi dalam saluran cerna sangat cepat dan hamper sempurna. Konsentrasi dalam plasma mencapai puncak maksimum dalam waktu 30-60 menit, dan waktu paruh dalam plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar keeseluruh cairan tubuh dalam plasma sebagian terikat oleh protein plasma (25%). b. FarmakodinamikMetabolism terjadi di hati yang dilakukan enzyme-enzym mikrosom hati. Umumnya dalam bentuk konjugasi dihati dengan asam glukoronat (60%), asam sulfat (3%) dengan sistein (3%) dan sebagian Paracetamol ditransformasikan menjadi derivat hidroksi dan diasetil. Diduga terjadinya metabolit hidroksi merupakan indikasi hepatotoksik pada pemakaian dosis sangat berlebihan.Paracetamol dieliminasi melalui ginjal, pada penderita gagal ginjal terjadi akumulasi metabolit terkonjugasi dalam darah. Efek toksik dari Paracetamol pada pemberian dosis terapetik dapat ditolerir, kadang-kadang dapat terjadi ruam pada kulit dan alergi lain.1. Zat Tambahan

1. KollidonRumusstruktur

SinonimE1201;Povidone;Plasdone;poly[1-(2 - oxo - 1

pyrrolidinyl) ethylene]; polyydidone; polyvinyl pyrrolidone; povidonum;povipharm;PVP;1-vinyl-2-pyrrolidinone;polymer

FungsiKonsentrasi untuk kollidon 25-30 sebagai pengikat tablet biasanya 0,2-0,5%

PemerianBahanBerwarnaputihsampaicream,tidakberbauatauhampirtidakberbau,serbukyanghigroskopis

KelarutanBebaslarutdalamasam,ethanol95%,kloroform,keton,methanoldanair;praktistidaklarutdalameter,hidrokarbondanminyakmineral

PenyimpananDalamwadahtertutuprapat

Ph3-7

StabilitasterhadapsuhuMenggelappadasuhutertentu1508Cdenganpenurunandayalarutair.Masihstabilpadasuhu110-1308C

StabilitasterhadapcahayaPovidonedapatdisimpandalamkondisibiasatanpamengalamidekomposisiataudegradasi.Namunbilamerupakanhigroskopis,harusdisimpandalamwadahkedapudara,tempatsejukdankering.

StabilitasterhadapairLarutanrentanterhadappertumbuhanjamurdanakibatnyamembutuhkanpenambahanpengawetyangtepat.

Inkompatibilitascocokdalamlarutanyangmeliputigaraminorganik,naturaldansintetikresindansenyawakimialainnya.Thimerosaldapatmenyebabkanefeksampingjikamembentukkompleksdenganpovidon

BeratJenis(bulk)0,29-0,39g/cm3;(tapped)0,39-0,54g/cm3;(true)1,180g/cm3

2. Sukrosa (Ph exp 706)RM

C12H22O11

BM

342.30

Fungsipengikat tablet dengan konsentrasi 2-20%, dan pemanis dengan kadar 67%PemerianPemerian: Hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur, atau berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa manis, stabil di udara, larutannya netral terhadap lakmus. KelarutanLarut dalam O,5 bagian air; dalam 370 bagian etanol P; Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan eter.Penyimpanan

Wadah tertutup rapat

StabilitasDapat bercampur dengan kebanyakan bahan tambahan, stabil di udara, keadaan dingin dan asam basa encer.

InkompatibilitasDengan adanya logam berat dapat memicu inkompabilitas dengan acid ascorbic.3. Talcum Fungsi

Pelincir PemerianSerbuk hablur sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih kelabu KelarutanTidak larut hampir dalam semua pelarutPenyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Stabilitas

Stabil dan dapat disterilkan dengan pemanasan pada

160 C selama tidak kurang dari 1 jamInkompatibilitas Tidak sesuai dengan senyawa amonium kuaterner4. Calsium karbonat Fungsi

Coating agentPemerian

Serbuk hablur putih tidak berbau, tidak berasaKelarutan

Praktis tidak larut dalam air, sangat sukar larut dalam air

yang mengandung karbohidrat.Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik dan disimpan pada tempat

sejuk dan keringStabilitas Stabil pada suhu udaraInkompatibilitas Tidak tercampurkan dengan asam dan garam ammonium5. Titanium dioksidaPemerian Kristal padat, tidak berwarna / putih / hitam, tidak berbau

dan tidak berasa.

Kelarutan Tidak larut dalam air Kegunaan

Stabilitas Titanium dioksida sangat stabil pada suhu tinggi. Ini adalah

karena ikatan yang kuat antara ion tetravalent titanium dan

ion oksigen bivalen.

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan keringInkompatibilitas Karena efek fotokatalitik, titanium dioksida dapa berinteraksi

dengan zat aktif tertentu, misalnya famotidine.Formula :

R/5.3 Pembuatan1. Bahan baku yang datang baik zat aktif maupun zat tambahan di uji mutunya oleh Quality Control kemudian di karantina di gudang.

2. Setelah bahan baku dan bahan tambahan telah di uji mutunya dan dinyatakan lulus oleh Quality Control, barulah bahan tersebut dapat diproses lebih lanjut. Status dari bahan aktif maupun bahan tambahan di catat kemudian didokumentasikan.

3. Bahan baku dipindahkan ke ruang produksi non steril, kemudian ditimbang satu persatu dibawah LAF untuk mencegah kontaminasi silang, proses penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan yang telah dikalibrasi dan divalidasi oleh QC dan dilakukan oleh personel yang berwenang dengan memakai APD yang lengkap pada ruangan yang di atur sedemikian rupa sehingga meminimalisir kontaminasi oleh debu dan partikulat lain. Setiap proses di catat dan didokumentasikan.

4. Kemudian campur massa Acetaminophen, avicel, kollidon, PEG 6000 serta aerosil di dalam mesin pencampur yang telah dibersihkan, dikalibrasi dan divalidasi sebelumnya dan diharapkan mesin pencampur tersebut memiliki sistem pengendali debu untuk menghindarkan dari kontaminasi debu kecuali jika ruangan menggunakan sistem tertutup. Semua campuran bahan dianggap homogen jika warna yang ditimbulkan sudah merata. Parameter operasional yang kritis (misal: waktu, kecepatan dan suhu) untuk tiap proses pencampuran, pengadukan dan pengeringan hendaklah tercantum dalam dokumen produksi induk, dan dipantau selama proses berlangsung serta dicatat dalam catatan bets.5. Pindahkan massa serbuk ke mesin pengayak serbuk dengan kerapatan 0,8 mm yang telah dibersihkan dan dikalibrasi serta divalidasi, ayak serbuk hingga didapat massa serbuk yang telah homogen,6. Pindahkan massa yang telah homogen ke mesin pencetak tablet melalui saluran khusus, pada proses pemindahan tersebut hendaklah dicegah jangan sampai ada massa serbuk yang tertinggal. Mesin pencetak tablet yang digunakan hendaknya dibersihkan, dikalibrasi dan divalidasi oleh petugas validasi serta punch dan die hendaknya senantiasa diperiksa terhadap keausan dan kerusakan sebelum dan sesudah pemakaian. Beberapa tablet disampling oleh bagian QC untuk dilakukan uji pra penyalutan. Setelah dinyatakan lulus barulah tablet inti dapat masuk ke tahap selanjutnya. Tablet yang telah diambil dari ruang produksi tidak boleh dikembalikan ke dalam bets tersebut. Catat dan dokumentasikan setiap tahapan proses pencetakan. Sebagai control (dokumentasi) perusahaan menyimpan satu produk dari setiap batch yang telah diproduksi dan baru akan dimusnahkan setelah satu tahun dari tanggal daluwarsanya.7. Buat suspense penyalut dengan cara campur sukrosa dengan air panas kemudian campur dengan gliserol, masukkan kollidon dan tambahkan zat lain.8.Pindahkan tablet inti ke ruang penyalutan, masukkan tablet inti kemudian semprotkan suspensi penyalut. Adapun tahap penyalutan yaitu :1. SealingTahap ini bertujuan untuk menutup tablet inti dari pengaruh air yang dipakai untuk proses penyalutan. Bahn yag digunakan : shellac bebas arsen dan cellulose acetat phtalat.

2. SubcoatingFungsinya adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga tablet tidak bcrsudut Selain itu dapat pula berguna untuk mcningkatkan ikatan antara sealcoat dengan sugarcoat. Bahan subcoating terdiri dari : subcoating solution dan subcoating powder3. SmoothingTahap ini bertujuan untuk melicinkan permukaan tablet yang telah selesai disubcoat. Balian yang dipakai sirup gula.

4. ColoringTahap ini bertujuaji memberi wama tablet salut sesuai warna yang dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dcngan berbagai cara, antara lain dengan mcnggunakan satu macam kadar zal warna, Caranya adalah dengan menambahkan terleblh dahulu larutan pewarna dengan kadar rendah lalu naik dengan kadar tcrtenlu uniuk kcmndlan kcmbali ditambahkan larutan dengan kadar yang rendah.

Macam warna yang digunakan dihagi dalam dua golongan: yang larut dan yang tidak larut air. Pewarnaan dengan zat warna yang tidak larut dalam air akan lebih cepat daripada apabila digunakan zat wama yang larut.

5. FinishingBertujuan untuk membuat permukaan tablet salut menjadi licin setelah selesai pewarnaan.

6. PolishingTahap ini adalah tahap yang terakhir, dengan tujuan untuk menjadikan permukaan tablet salut menjadi mengkilap dan indah.9.Setelah tablet salut gula jadi pindahkan ke ruang pengemasan primer, pada proses ini tablet jadi dikemas dengan pengemas primer berupa strip. Syarat pengemas primer hendaknya inert, tak beracun, serta dapat melindungi dan menjaga mutu tablet hisap. MD, ED, kandungan zat aktif, kadar, HET, nama produsen, dan jenis sediaan hendaknya dicantumkan pada pengemas primer ini. Beberapa tablet disampling oleh bagian QC untuk menguji kadar obat, mutu, kestabilan, dll. Tablet yang telah diambil ke ruang produksi tidak boleh dikembalikan ke dalam bets tersebut. Setiap proses hendaknya dilakukan pencatatan dan didokumentasikan.10.Produk ruahan tersebut kemudian dipindahkan ke ruang pengemas sekunder, kemudian dikemas dengan pengemas sekunder berupa box kecil yang berisi beberapa strip, pada pengemas sekunder hendaknya tercantum MD, ED, kandungan zat aktif, kadar, HET, nama produsen, jenis sediaan, indikasi, kontraindikasi, dosis, dan penyimpanan hendaknya di cantumkan. Setiap proses hendaknya dilakukan pencatatan dan didokumentasikan.11.Produk setengah jadi tersebut kemudian dipindahkan ke ruang pengemas tersier, kemudian dikemas dengan pengemas tersier berupa box besar yang berisi beberapa box kecil. Setiap proses hendaknya dilakukan pencatatan dan didokumentasikan.

12.Simpan produk jadi di dalam gudang penyimpanan produk jadi kemudian distribusikan dengan sistem FEFO, dan FIFO.UJI SEDIAAN TABLET SALUT GULATujuan Uji Sediaan TabletUntuk memeriksa apakah tablet telah memenuhi persyaratan resmi (Farmakope) atau nonresmi (Non Farmakope) atau tidak.

ProsedurI. Evaluasi Pra-penyalutan TabletPemeriksaan waktu hancur tablet yang disalut enterik, menurut United State Pharmacopeia (USP), mengharuskan tablet tahan terhadap pengadukan dalam larutan pemeriksaan cairan lambung buatan pada temperatu 37 2 o C (tanpa lempengan). Setelah satu jam terpapar dalam cairan lambung batan tersebut, tablet tidak memperhatikan bukti adanya daya hancur, keretakan atau kerapuhan. Kemudian ditambahkan suatu lempengan pada setiap tabung dan pemeriksaan dilanjutkan dengan menggunakan cairan usus buatan yang dipertahankan pada temperatur 37 2oC sebagai cairan pencelup, untuk satu metode pemeriksaan selama 2 jam atau dalam batas waktu yang tertera dalam monografinya. Jika seluruh tablet sudah hancur, pemeriksaan tablet sudah selesai. Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur secara sempurna, pemeriksaan diulangi dengan menggunakan 12 tablet tambahan. Pemeriksaan daya hancur tablet dinyatakan selesai bila 16 dari 18 tablet dapat dihancurkan (Aulton, 1988). II. Evaluasi Sediaan Tablet Salut Gula Jadi

1. OrganoleptikUji organoleptik di uji secara visual. Uji warna dilihat secara visual, dilihat warna dari sediaan tablet homogeny dan menarik atau tidak, sedangkan uji bau dengan cara mencium bau tablet, baunya baik atau sudah berubah serta uji rasa dilakukan dengan cara mencobanya apakah rasanya sesuai yang diinginkan atau tidak.1. Keseragaman bobot (FI III) Timbang 20 tablet dan hitung bobot rata-ratanya

Jika ditimbang satu per satu, tidak boleh lebih dari 2 rablet yang menyimpang dari bobot ratu-ratu lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan tidak boleh ada satu tablet pun yang bobottnya penyimpang dari bobot rata-rata lebih dari harga dalam kolom b Jika perlu dapat diulang dengan 10tablet dan tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan dalam kolom A maupun kolom B

NoBobot rata-rata tabletPenyimpangan bobot rata-rata dalam %

AB

1< 25mg1530

226-150mg1020

3151-300mg7,515

4>300mg510

Sumber : Ilmu Resep Hal.176 Tabel Evaluasi Keseragaman Bobot

NoBobot

( mg )%PenyimpanganA

(5%)B

(10%)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

2. Kerapuhan tablet (Friability)Persen bobot yang hilang setelah tablet diguncang. Penentuan keregasan atau kerapuhan tablet dilakukan terutama pada waktu tablet akan dilapis (coating). Alat yang digunakan disebut Friability tester. (Lachman, 1994)Caranya :

Bersihkan 20tablet dari debu, kemudian ditimbang (W1 gram)

Masukkan tablet kedalam alat Friability tester untuk diuji Putas alat tersebut selama 4menit Keluarkan tablet, bersihkan dari debu dan ditimbang kembali (W2 gram)

Kerapuhan tablet yang didapat = w1-w2/w1 x 100%

Batas kerapuhan yang diperolehkan maksimum 0,8%

Sumber: Ilmu Resep Hal.179-180

3. Kekerasan tablet (FI III)Digunakan dengan alat hardness tester. Pengukuran kekerasan tablet digunakan untuk mengetahui kekerasannya agar tablet tidak terlalu rapuh atau terlalu keras.Sumber : Ilmu Resep Hal.179

5. Waktu melarut

Waktu larut tablet adalah waktu yang dibutuhkan tablet hisap untuk melarut atau terkikis secara perlahan di dalam rongga mulut, karena sediaan tablet hisap ini diharapkan mampu memberikan efek lokal pada mulut dan kerongkongan dapat juga dimaksudkan untuk diabsorpsi secara sistemik setelah ditelan. Waktu melarut yang ideal bagi tablet hisap adalah sekitar 5-10 menit atau kurang (Banker and Anderson, 1994).4. Tanggapan RasaUji tanggapan rasa dilakukan untuk mengetahui respon rasa, efek melegakan tenggorokan, kelayakan untuk dipasarkan, formula yang lebih disukai serta saran dari responden mengenai tablet hisap jahe merah yang dihasilkan. Uji ini dilakukan dengan teknik sampling acak (random sampling) dengan populasi heterogen sejumlah 20 responden. Apabila tanggapan rasa mempunyai nilai yang tinggi berarti tablet hisap tersebut dapat diterima oleh konsumen.5. Keseragaman ukuranDiameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu pertiga tebal tablet. Keseragaman ukuran pada tablet meliputi diameter dan tebal tabletKesamaan ukuran diukur menggunakan jangka sorong.Caranya: 10Tablet diambil secara acak

Kemudian, diukur ketebalan satu per satu dengan menggunakan alat jangka sorong

Rataan diameter dan tebal tablet dihitung nilainya dari hasil pengukuran tersebut. (Depkes RI.1979)NODiameter (mm)Ketebalan (mm)NODiameter (mm)Ketebalan (mm)

11

22

33

44

55

66

77

88

99

1010

6. Uji Kekerasan Siapkan masing-masing 5tablet dari tiap sampel untuk dilakukan pengujian

Dengan alat uji kekerasan (strong cobb hardness tester), letakkan sebuah tablet dengan posisi tegak diantara anvit dan punch, lalu tablet dijepit dengan cara memutar punch sampai tablet pecah atau retak

Pada saat tersebut angka yang ditunjukkan oleh jaram adalah kekerasan tablet tersebut.Gambar alat:

Tabel Evaluasi Kekerasan TabletNoKekerasan ( kg/cm2 )

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARANa.Kesimpulan

1. Cara pembuatan tablet inti dengan kempa langsung terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

1. Tahap pencampuran

Komponen-komponen bahan tablet di campur dengan alat pencampur bersamaan dengan penambahan zat penambah rasa, warna, dan bau kemudian massa dicampur sampai tercampur rata dan homogen yang ditandai dengan meratanya warna pasta yang tersebar.2. Tahap pengayakan

Massa serbuk yang telah dicampur kemudian diayak dengan pengayak yang sesuai (kerapatan 0,8) dengan tujuan agar mendapat massa dengan ukuran yang sama

3. Tahap pencetakan

Massa serbuk yang telah diayak kemudian dicetak dengan menggunakan mesin pencetak sesuai dengan properties yang kita inginkan.4. Tahap Penyalutan

1. TAHAP 1 : SEALING

Tahap ini bertujuan untuk menutup tablet inti dari pengaruh air yang dipakai untuk proses penyalutan. Bahn yag digunakan : shellac bebas arsen dan cellulose acetat phtalat.

2. TAHAP 2 : SUBCOATING.

Fungsinya adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga tablet tidak bcrsudut Selain itu dapat pula berguna untuk mcningkatkan ikatan antara sealcoat dengan sugarcoat. Bahan subcoating terdiri dari : subcoating solution dan subcoating powder3. TAHAP 3 : SMOOTHING

Tahap ini bertujuan untuk melicinkan permukaan tablet yang telah selesai disubcoat. Balian yang dipakai sirup gula.

4. TAHAP 4: COLORING

Tahap ini bertujuaji memberi wama tablet salut sesuai warna yang dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dcngan berbagai cara, antara lain dengan mcnggunakan satu macam kadar zal warna, Caranya adalah dengan menambahkan terleblh dahulu larutan pewarna dengan kadar rendah lalu naik dengan kadar tcrtenlu uniuk kcmndlan kcmbali ditambahkan larutan dengan kadar yang rendah.

Macam warna yang digunakan dihagi dalam dua golongan: yang larut dan yang tidak larut air. Pewarnaan dengan zat warna yang tidak larut dalam air akan lebih cepat daripada apabila digunakan zat wama yang larut.

5. TAHAP 5 : FINISHING

Bertujuan untuk membuat permukaan tablet salut menjadi licin setelah selesai pewarnaan.

6. TAHAP 6: POLISHING

Tahap ini adalah tahap yang terakhir, dengan tujuan untuk menjadikan permukaan tablet salut menjadi mengkilap dan indah.2.Pada skala pabrik tablet salut gula dibuat dengan alat-alat yang telah divalidasi dan setiap tahapannya harus tercatat dan terdokumentasi.3.Keuntungan yang dapat dicapai, mencakup :

a. Bahan mentah tidak mahal dan mudah tersedia

b.Bahan mentah mudah diterima secara langsung dengan sedikit masalah peraturan (mungkin dengan pengecualian zat pewarna)

c.Proses tidak mahal, alat sederhana dapat digunakan dibanding pembuatan tablet salut laind.Produk salut gula menyenangkan secara estetik dan dapat diterima oleh konsumen yang luas.e. Dapat menutupi rasa, warna, dan bau tak enak dari zat aktif.

f. Dapat menjamin kestabilan dari tablet inti.Akan tetapi proses salut gula juga memiliki kekurangan yaitu:

a.Kerapuhan penyalut yang membuat tablet yang disalut rentan terhadap kerusakan yang mungkin terjadi jika salah ditangani

b.Pengkilapan akhir yang dicapai dengan suatu tahap pemolesan dapat membuat pencetakan menjadi sulit.

c. Kerumitan prosedur, formulasi, dan proses membuat otomatisasi lebih sulit.

d. Menambah bobot tablet.

e. Biaya produksi menjadi lebih mahal

4.Kriteria tablet hisap yang baik :a. Permukaan tablet harus benar-benar licin

b Lapisan penyalut harus stabil dan tidak cacat

c.Pewarnaan yang homogen pada lapisan tipis yang berwarna dan tidak boleh terjadi migrasi zat warna ke dalam inti tablet

d.Lapisan penyalut tidak boleh menunjukkan sifat mudah pecah dan retak

e.Penyalutan harus dapat melindungi tablet inti terhadap pengaruh udara kelembaban dan cahaya.

f.Penyalut harus mempunyai rasa yang menyenangkan dan dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari tablet inti

g.Pada umumnya lapisan penyalut harus melarut dalam media cairan lambung dengan waktu sesingkat mungkin

h.Penyalutan yang digunakan tidak boleh merusak atau mengurangi aktivitas bahan obat (Martin, et. al., 1993).

5.Evaluasi tablet salut gula terdiri dari Uji pra-penyalutan tablet inti Uji organoleptik Uji Keseragaman bobot Uji Keseragaman ukuran Uji kerapuhan Uji kekerasan Uji waktu larut Uji tanggapan rasaDAFTAR PUSTAKA

Augsburger, L.L. & Hoag, S. W. 2008. Pharmaceutical Dosage Forms: Tablets. 3rd Edition. Informa Health Care USA. New York.

Aulton, M, E. 1988. Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design. Churchill Livingstone Inc. New York.

Basri. 2009. Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers) dengan Bahan Penyalut Hidroksipropil Metilselulosa dan Polietilen Glikol 400. Tersedia di: http://www.etd.eprints.ums.ac.id/5865/ [diakses pada 13 Mei 2013].

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Lachman, L. , Lieberman, H. A., & Joseph, L. K. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi Ketiga. Penerjemah: Siti Suyatmi. Penerbit Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Martin, A., James, S., & Arthur, C. 1993. Farmasi Fisik. UI Press. Jakarta.

Saifullah. 2007. Tablet Salut. Tersedia di: http://www.akfar.ac.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=4:tablet&download=7:tablet-khusus&Itemid=70

LAMPIRAN IGambar Alat

Flow tester

Friabilator

Jangka sorong

Roll compactor

Hardness tester

LAMPIRAN IIDaftar Nama Produk Pesaing

NoNamaKandunganSediaanKekuatanProdusen

1Novavitamin CVit CTablet hisap25 mgNovapharin

2KiddyceVit CTablet hisap50;100;250;500 mgFirstMedipharma

3ViceeVit CTablet hisap250 mgPrafa

4VitaciminVit CTablet hisap250 mgTakeda

5Vitamin CVit CTablet hisap50;100;250Afiat

19