makalah tablet salut - copy.pdf

14
BAB I PENDAHULUAN A.Definisi Tablet salut adalah tablet yang disalut dengan satu atau lebih lapisan dari campuran berbagai zat seperti damat sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak larut dan tidak aktif, gula, pemlastis, poliol, malam, zat pewarna yang diperbolehkan oleh peraturan, dan kadang-kadang penambah rasa serta zat aktif. Zat-zat yang digunakan sebagai penyalut biasanya diterapkan sebagai suatu larutan atau suspensi dalam kondisi dengan pembawa yang mudah menguap. BAB II PEMBAHASAN A. Jenis - jenis penyalutan tablet Penyalutan tablet dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: 1. Tablet bersalut gula (sugar coating) Tablet ini sering disebut dragee. Penyalutan dilakukan dengan larutan gula dalam panci untuk penyalutan dan panci untuk mengkilapkan tablet diputar dengan motor penggerak yang dilengkapi dengan alat pengisap dan sistem penhembus dengan udara panas (blower). Proses pembuatan tablet bersalut gula adalah sebagai berikut: a. Subcoating (penyalutan dasar), yaitu proses pemberian larutan dasar dan pemberian serbuk salut apabila sebagian tablet kering b. Smoothing (pelicinan), yaitu proses pembasahan ganti berganti dengan sirop pelicin dan pengeringan dari salut tablet menjadi bulat dan licin. c. Coloring (pewarnaan), dilakukan dengan memberi zat warna yang dicampurkan pada sirop pelicin. d. Finishing, yaitu proses pengeringan salut sirop yang terakhir dengan cara perlahan-lahan sehingga memperoleh hasil akhir yang licin. e. Polishing (pengilapan), dilakukan dengan menggunakan lapis tipis lilin yang licin (Aulton, 1988). 2. Tablet bersalut kempa (press coating) Tablet inti yang sudah jadi mengalami proses seperti berikut, yaitu granul halus dan kering dikempa di sekitar tablet inti, sering disebut tablet dalam tablet (Aulton, 1988).

Upload: apasihya

Post on 23-Jun-2015

1.586 views

Category:

Documents


302 download

DESCRIPTION

makalah tablet salut

TRANSCRIPT

Page 1: makalah tablet salut - Copy.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

A.Definisi

Tablet salut adalah tablet yang disalut dengan satu atau lebih lapisan dari campuran

berbagai zat seperti damat sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak larut dan tidak aktif, gula,

pemlastis, poliol, malam, zat pewarna yang diperbolehkan oleh peraturan, dan kadang-kadang

penambah rasa serta zat aktif. Zat-zat yang digunakan sebagai penyalut biasanya diterapkan

sebagai suatu larutan atau suspensi dalam kondisi dengan pembawa yang mudah menguap.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis - jenis penyalutan tablet

Penyalutan tablet dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Tablet bersalut gula (sugar coating)

Tablet ini sering disebut dragee. Penyalutan dilakukan dengan larutan gula dalam panci untuk

penyalutan dan panci untuk mengkilapkan tablet diputar dengan motor penggerak yang

dilengkapi dengan alat pengisap dan sistem penhembus dengan udara panas (blower). Proses

pembuatan tablet bersalut gula adalah sebagai berikut:

a. Subcoating (penyalutan dasar), yaitu proses pemberian larutan dasar dan pemberian serbuk

salut apabila sebagian tablet kering

b. Smoothing (pelicinan), yaitu proses pembasahan ganti berganti dengan sirop pelicin dan

pengeringan dari salut tablet menjadi bulat dan licin.

c. Coloring (pewarnaan), dilakukan dengan memberi zat warna yang dicampurkan pada sirop

pelicin.

d. Finishing, yaitu proses pengeringan salut sirop yang terakhir dengan cara perlahan-lahan

sehingga memperoleh hasil akhir yang licin.

e. Polishing (pengilapan), dilakukan dengan menggunakan lapis tipis lilin yang licin (Aulton,

1988).

2. Tablet bersalut kempa (press coating)

Tablet inti yang sudah jadi mengalami proses seperti berikut, yaitu granul halus dan kering

dikempa di sekitar tablet inti, sering disebut tablet dalam tablet (Aulton, 1988).

Page 2: makalah tablet salut - Copy.pdf

3. Tablet bersalut selaput (film coating)

Ialah tablet yang dilapisi lapisan selaput tipis dengan zat penyalut yang dikenakan atau

disemprotkan pada tablet. Sebagai zat penyalut digunakan Na CMC, Asetatftalat selulosa,

Hidroksi etil selulosa dengan bermacam-macam perbandingan dalam campuran PEG dan

Polivinilpirolidon dalam pelarut alkohol atau terdispersi dalam Isopropanol dengan tambahan

Span dan Tween (Aulton, 1988).

4. Tablet bersalut enterik (enteric coating)

Adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut yang relatif tidak larut dalam asam lambung,

tetapi larut dalam usus halus. Penyalutan enterik dimaksudkan :

a. Agar obat tidak mengiritasi perut

b. Dikehendaki agar obat berkhasiat dalam usus seperti antelmintika

c. Menghindari obat menjadi inaktif dalam cairan lambung, yaitu karena pH

rendah atau dirusak enzim digestif dalam perut. Sebagai bahan salut enterik adalah campuran

serbuk lilin karnauba atau asam stearat dan serabut tumbuh-tumbuhan dari agar-agar atau kulit

pohon elm. Bila tablet ditelan, serabut tersebut akan menghisap air, mengembang dan terjadi

proses penghancuran. Dengan mengatur ratio serabut tumbuh-tumbuhan dan mengubah tebalnya

salut, waktu hancur yang diperlukan dapat dikontrol (Aulton, 1988).

B. Praformulasi dan Formulasi tablet salut

1. Studi Pra Formulasi

Praformulasi merupakan langkah awal dalam proses pembuatan sediaan farmasi dengan

mengumpulkan keterangan-keterangan dasar tentang sifat kimia fisika dari zat aktif bila

dikombinasikan dengan zat atau bahan tambahan menjadi suatu bentuk sediaan farmasi yang

stabil, efektif dan aman. Penelitian atau pemeriksaan sifat-sifat fisika dan kimia zat aktif

tersendiri dan jika dikombinasikan dengan zat lain merupakan data-data studi praformulasi.

Data-data tersebut meliputi:

2. Sifat Fisika

a. Uraian Fisik

Uraian fisik dari suatu obat sebelum pengembangan bentuk sediaan penting untuk

dipahami, kebanyakan zat obat yang digunakan sekarang adalah bahan padat. Kebanyakan obat

tersebut merupakan senyawa kimia murni yang berbentuk amorf atau kristal. Obat cairan

digunakan dalam jumlah yang lebih kecil, gas bahkan lebih jarang lagi.

Page 3: makalah tablet salut - Copy.pdf

b. Pengujian Mikroskopik

Pengujian mikroskopik dari zat murni (bahan obat) merupakan suatu tahap penting dalam

kerja (penelitian) praformulasi. Pengujian ini memberikan indikasi atau petunjuk tentang ukuran

partikel dari zat murni seperti juga struktur kristal.

c. Ukuran Partikel

Sifat-sifat fisika dan kimia tertentu dari zat obat dipengaruhi oleh distribusi ukuran

partikel, termasuk laju disolusi obat, bioavailabilitas, keseragaman isi, rasa, tekstur, warna dan

kestabilan. Sifat-sifat seperti karateristik aliran dan laju sedimentasi juga merupakan faktor-faktor

penting yang berhubungan dengan ukuran partikel. Ukuran partikel dari zat murni dapat

mempengaruhi formulasi produk. Khususnya efek ukuran partikel terhadap absorpsi obat.

Keseragaman isi dalam bentuk sediaan padat sangat tergantung kepada ukuran partikel dan

distribusi bahan aktif pada seluruh formulasi yang sama.

d. Koefisien Partisi dan Konstanta Disosiasi

Untuk memproduksi suatu respon biologis molekul obat pertama-tama harus melewati

suatu membrane biologis yang bertindak sebagai pembatas lemak. Kebanyakan obat yang larut

lemak akan lewat dengan proses difusi pasif sedangakn yang tidak larut lemak akan melewati

pembatas lemak dengan transport aktif. Karena hal ini maka perlu mengetahui koefisien partisi

dari suatu obat. Khusus untuk obat yang bersifat larut air maka perlu pula diketahui konstanta

disosiasi agar diketahui bentuknya molekul atau ion. Bentuk molekul lebih muda terabsorpsi

daripada bentuk ion.

e. Polimerfisme

Suatu formulasi yang penting adalah bentuk kristal atau bentuk amorf dari zat obat

tersebut. Bentuk-bentuk polimorfisme biasanya menunjukkan sifat fisika kimia yang berbeda

termasuk titik leleh dan kelarutan. Bentuk polimorfisme ditunjukkan oleh paling sedikit sepertiga

dari senua senyawa-senyawa organik.

f. Kelarutan

Suatu sifat kimia fisika yang penting dari suatu zat obat adalah kelarutan, terutama

kelarutan sistem dalam air. Suatu obat harus memiliki kelarutan dalam air agar manjur dalam

terapi. Agar suatu obat masuk kedalam sistem sirkulasi dan menghasilkan suatu efek terapeutik,

obat pertama-tema harus berada dalam bentuk larutan. Senyawa-senyawa yang relative tidak

larut seringkali menunjukkan absorpsi yang tidak sempurna atau tidak menentu.

g. Disolusi

Page 4: makalah tablet salut - Copy.pdf

Perbedaan aktivitas biologis dari suatu zat obat mungkin diakibatkan oleh laju disolusi.

Laju disolusi adalah waktu yang diperlukan bagi obat untuk melarut dalam cairan pada tempat

absorpsi. Untuk obat yang diberikan secara oral dalam bentuk padatan, laju disolusi adalah tahap

yang menentukan laju absorpsi. Akibatnya laju disolusi dapat mempengaruhi onset, intensitas

dan lama respon serta bioavailabilitas.

h. Kestabilan

Salah satu aktivitas yang paling penting dalam praformulasi adalah evaluasi kestabilan

fisika dari zat obat murni. Pengkajian awal dimulai dengan menggunakan sampel obat dengan

kemurnian yang diketahui. Adanya pengotoran akan menyebabkan kesimpulan yang salah dalam

evaluasi tersebut.

3. Sifat Kimia

Kestabilan

Pengkajian praformulasi yang dihubungkan dengan fase praformulasi termasuk

kestabilan obat itu sendiri dalam keadaan padat, kestabilan fase larutan dan kestabilan dengan

adanya bahan penambah.

Ketidak stabilan kimia dari zat obat dapat mengambil banyak bentuk, karena obat-obat

yang digunakan sekarang adalah dari konstituen kimia yang beraneka ragam. Secara kimia, zat

obat adalah alcohol, fenol, aldehid, keton, ester-ester, asam-asam, garam-garam, alkaloid,

glikosida, dan lain-lain. Masing-masing dengan gugus kimia relative yang mempunyai

kecenderungan berbeda terhadap ketidak stabilan kimia. Secara kimia proses kerusakan yang

paling sering meliputi hidrolisis dan oksidasi.

Studi praformulasi pada dasarnya berguna untuk menyiapkan dasar yang rasional untuk

pendekatan formulasi, Untuk memaksimalkan kesempatan keberhasilan memformulasi produk

yang dapat diterima oleh pasien dan akhirnya menyiapkan dasar untuk mengoptimalkan produksi

obat dari segi kualitas dan penampilan.

4. Komponen tablet

a. Zat Aktif dan Pengaruh kelarutan

Ada dua golongan zat aktif yang diberikan secara oral dalam bentuk sediaan tablet, yaitu

zat aktif tidak larut dimaksudkan untuk penggunaan efek lokal dalam saluran cerna seperti

antasid, adsorben, dan zat aktif terlarut dimaksudkan untuk penggunaan efek obat sistemik

setelah disolusinya dalam usus halus dan selanjutnya di adsorbsi. Untuk tiap golongan zat aktif

tersebut, perhatian yang sangat seksama harus diberikan terhadap formulasi dan desain sediaan

tablet dan juga metode pembuatannya untuk memproduksi suatu sediaan yang berkhasiat dan

Page 5: makalah tablet salut - Copy.pdf

handal. Sasaran dalam mendesain bentuk sediaaan tablet untuk kedua golongan zat aktif ini

berbeda.

Jika mengolah zat aktif tidak larut yang kerja terapinya sangat dipengaruhi oleh

fenomena permukaan seperti antasid dan adsorben, sediaan harus didesain untuk segera

terdisintegrasi dan terdispersi kembali menghasilkan ukuran partikel halus dan luas permukaan

yang luas.

Sesuai dengan efek formulasi, granulasi dan pengempaan pada sifat permukaan zat aktif

dan kemampuan untuk memeperbaiki atau memeperbarui suatu zat dalam usus dengan sifat-sifat

permukaan yang optimal merupakan hal yang sangat penting.

Dalam hal sediaan tablet yang dimaksudkan untuk memberikan efek sistemik, desain

bentuk sediaan tablet yang cepat terdisintregasi dan terdisolusi dapat atau tidak kritis, tergantung

pada tempat zat aktif diabsorbsi yaitu dalam saluran cerna atas atau lebih umum diseluruh saluran

ussu halus, dan juga didasarkan pada sifat-sifat kelarutan zat aktif pada atau diatas tempat

absorsi. Oleh karena itu, sediaan harus didesain menjadi terdisintegrasi atau terlarut untuk

melepaskan zat aktif dalam suatu bentuk yang tersedia ada atau diatas daerah absorbsi dalam

usus. (Siregar 2010 :139-140

b. Sifat Zat Aktif

Sifat-sifat fisik dan fisikokimia zat aktif harus dimengerti sepenuhnya selama

mematangkan formula. Sifat-sifat ini dapat meemberikan dasar yang rasional untuk desain tablet

tertentu, seperti disolusi tepat untuk zat aktif yang mungkin diabsorbsi lebih besar dalam ussu

halus atas, atau memerlukan bentuk enterik atau bentuk lain untuk perlindungan lambung dan

untuk suatu zat aktif yang tidak stabil dalam cairan asam lambung.

c. Zat Tambahan

Bahan Pengisi

Adalah zat yang ditambahkan ke dalam massa tablet untuk mencapai bobot tablet yang

diinginkan. Zat pengisi biasanya diperlukan bila dosis obat tidak cukup untuk membuat bulk.

Pada obat berdosis tinggi tidak dibutuhkan pengisi (misalnya aspirin, antibiotic tertentu), Suatu

pengisi harus memiliki criteria inert, memiliki biaya yang murah, dan dapat memperbaiki daya

kohesi dan daya alir sehingga dapat dikempa langsung. Pengisi yang sering digunakan adalah

berasal dari bahan organic dan anorganik. Contoh bahan pengisi dalah laktosa, starch 1500,

manitol, sorbitol, selulosa, mikro kristal, dikalsium fosfat dihidrat, kalsium sulfat dihidrat, emdex

dan selutam, zat berupa gula, dextrose. (Lachman 1994 : 697)

5. Studi Formulasi

R/Theopphyllin 250mg (Bahan Aktif)

Amylum manihot 10% (Penghancur)

Page 6: makalah tablet salut - Copy.pdf

Talk 5% (Glidan)

PGA 10% (Pengikat)

Mg Stearat 1% (Antiadheren)

SL ad 100% (Pengisi)

a. Perhitungan untuk 1 tablet :

Theophyllin = 250mg

Amylum manihot = 10/100 x 500 = 50mg

Talk = 5/100 x 500 = 25mg

PGA = 10/100 x 500 = 50mg

Mg Stearat = 1/100 x 500 = 5mg

SL = 500mg - 380m = 120mg

b. Penimbangan untuk 100 tablet Theophyllin :

1) Theophyllin = 250mg x 100 tab = 25.000mg (25g)

2) Amylum manihot = 125mg x 100 tab = 12.500mg (12,5g)

3) Talk = 25mg x 100 tab = 2.500mg (2,5g)

4) PGA = 50mg x 100 tab = 5.000mg (5g)

5) Mg Stearat = 5mg x 100 tab = 500mg (0,5g)

6) SL = 120mg x 100 tab = 12.000mg (12g)

c. Alat dan Bahan :

1) Alat

a) Timbangan kasar dan halus

b) Anak timbangan (g & mg)

c) Mortir dan stamper

d) Gelas ukur

e) Beaker glass

f) Mesh 12 dan 14

g) Corong

h) Jangka sorong

i) Hardness tester

j) Friabilator

k) Disintegrator

l) Batang pengaduk

m) Alat pencetak tablet

2) Bahan

Page 7: makalah tablet salut - Copy.pdf

a) Theophyllin

b) SL

c) Amylum manihot

d) PGA

e) Mg Stearat

f) Aquadest

g) Talk

6. Prosedur pembuatan tablet Theophyllin :

a. Bahan aktif (Theophyllin) dan bahan tambahan (amylum manihot, talk dan SL) ditimbang sesuai

dengan perhitungan bahan

b.Membuat muchilago dari PGA dengan cara: menambahkan air dua kali berat PGA, gerus ad

muchilago.

c. Theophyllin, SL dimasukkan dalam mortir, kemudian digerus ad halus dan homogen

d. Muchilago PGA ditambahkan ke dalam bahan no.3 kemudian gerus sampai terbentuk

massa yang lembab dan homogen.

e. Massa yang lembab diayak dengan ayakan 12 mesh dan dikeringkan di oven dengan suhu

500-600 C selama 30 menit

f. Setelah granul kering, kemudian di ayak dengan ayakan 14 mesh

g.Dilakukan uji granul

h.Tambahkan Talk, Mg Stearat dan Amylum Manihot, campur sampai homogen

i. Dilakukan pencetakan tablet

j. Dilakukan uji mutu fisik tablet

7. Pengujian Granul :

a. Uji waktu alir

1) Memasukkan granul dalam corong (150g)

2) Tutup bagian bawah corong

3) Nyalakan stopwatch

4) Lepas tutup pada bagian bawah corong

5) Catat waktu yang ditempuh granul melewati corong (waktu alir tidak lebih dari 10 detik)

b. Uji pembentukan sudut

1) Granul yang telah melewati corong akan membentuk gundukan seperti gunung

Page 8: makalah tablet salut - Copy.pdf

Baik sekali

Baik

Sedang- dapat lewat

buruk

sangat buruk

sangat buruk sekali

5-15

12-16

18-21

23-35

33-38

>40

Daya Alir% Kompressibilitas

2) Ukur tinggi tumpukan granul (h)

3) Ukur jari-jari tumpukan granul (r)

4) Hitung besar sudut yang dibentuk dengan rumus

Tan = h

R

c. Uji kompresibilitas / kemampatan

1) Masukkan granul dalam gelas ukur

2) Ukur tinggi awal dari granul

3) Ketuk gelas ukur sampai tidak terjadi perubahan tinggi

4) Ukur tinggi akhir dari granul

5) Hitung prosentase nilai kemampatannya dari selisih tinggi akhir dan awal

6) Kompresibilitas = x 100 %

7) Vo = Volume awal granul

8) Vi = Volume granul setelah diketukkan

9) Tabel 2.1 Kompressibilitas dan daya alir. (Lachman, 1989: 400)

d. Pengujian mutu fisik tablet :

1) Uji keseragaman bobot

a) Diambil 20 butir tablet

b) Ditimbang satu per satu

c) Dihitung bobot rata-rata tablet

2) Uji kekerasan

a) Diambil 5 tablet

b) Tablet diletakkan ditengah dan tegak lurus dengan plan penekan hardness tester

Page 9: makalah tablet salut - Copy.pdf

c) Atur skala pada skala 0 setelah itu putar pelan-pelan sampai tablet pecah

3) Uji waktu hancur

a) Diambil 6 tablet

b) Diambil kira-kira 1,5 L air,panaskan pada suhu 370 C selama 15 menit

c) Dimasukkan masing-masing tablet pada alat disintegrator

d) Dimasukkan pada air yang telah dipanaskan

e) Amati dan catat waktu sampai semua tablet pada tabung disintegrator terlarut sempurna

4) Uji kerapuhan

a) Ditimbang 20 tablet bersama-sama masukkan dalam alat friabilator

b) Tunngu samapai 100 putaran

c) Diambil tablet, kemudian ditimbang

d) Hitung kerapuhan tablet

5) Uji keseragaman ukuran

a) Diambil 10 tablet

b) Hitung diameter dan ketebalan dari masing-masing tablet dengan menggunakan jangka sorong

c) Catat hasilnya C. Proses pembuatan tablet salut

Proses pembuatan tablet salut dikerjakan secara bertahap yaitu sealing,

subcoating, coloring, dan polishing.

1. TAHAP 1 : SEALING

Tahap ini bertujuan untuk menutup tablet inti dan pengaruh air yang dipakai untuk proses

penyalutan. Bahn yag digunakan : shellac bebas arsen dan cellulose acetat phtalat.

2. TAHAP 2 : SUBCOATINC.

Fungsinya adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga tablet tidak bcrsudut Selain

itu dapat pula berguna untuk mcningkatkan ikatan antara sealcoat dengan sugarcoat. Bahan

subcoating terdiri dari : subcoating solution dan subcoating powder

3. TAHAP 3 : SMOOTHING

Tahap ini bertujuan untuk melicinkan permukaan tablet yang telah selesai disubcoat.

Balian yang dipakai sirup gula.

4. TAHAP 4: COLORING

Tahap ini bertujuaji memberi wama tablet salut sesuai warna yang dikehendaki.

Pewarnaan dapat dilakukan dcngan berbagai cara, antara lain dengan mcnggunakan satu macam

kadar zal warna, Caranya adalah dengan menambahkan terleblh dahulu larutan pewarna dengan

kadar rendah lalu naik dengan kadar tcrtenlu uniuk kcmndlan kcmbali ditambahkan larutan

dengan kadar yang rendah.

Page 10: makalah tablet salut - Copy.pdf

Macam warna yang digunakan dihagi dalam dua golongan: yang larut dan yang tidak

larut air. Pewarnaan dengan zat warna yang tidak larut dalam air akan lebih cepat daripada

apabila digunakan zat wama yang larut.

5. TAHAP 5 : FINISHING

Bertujuan untuk membuat permukaan tablet salut menjadi licin setelah selesai pewarnaan.

6. TAHAP 6: POLISHING

Tahap ini adalah tahap yang terakhir, dengan tujuan untuk menjadikan permukaan tablet

salut menjadi mengkilap dan indah. Bahan yang dipakai : cera carnauba atau PEG dalam pelarut

klorofrom.

Beberapa problem yang sering muncul selama proses penyalutan tablet terjadi pada tahap

:

a. Sealing

Bahwa penambahan seal coal tidak boleh terlalu banyak tahu juga terlalu sedikit. Apabila

jumlah seal coal terlalu sedikit akan berpengaruh pada stabilitas bahan aktif. Akan telapi

penambahan berlebihan akan berakibat menghambat hancurnya tablet dan memperlama

kecepatan pelarutan tablet,

Selain itu apabila selama proses sealing dilakukan penambahan talk (dengan maksud

untuk mencegah perlekatan tablet) dapat berdampak menjadikan permukaan tablet menjadi kasar.

b. Subcoating

Masalah yang sering numcul adalah pennukaan tablet menjadi kasar. Hal ini disebabkan

karena:

1) Penambahan serbuk coating yang berlebihan

2) Penambahan larutan subcoating terlalu sedikit, atau

3) Pengeringan suspense subcoaling terlalu cepat. Akibatnya kristalisasi gula berlangsung cepat

dan tcrbentuk Kristal gula yang kasar dipermukaan tablet.

c. Coloring

Merupakan tahap yang kritis karena kesalahan sedikit selama proses aan berdampak

warna tablet tidak merata dan tablet salut kelihatan tidak balk.

D. Evaluasi

1. Kontrol keseragaman bobol tablet

Bandingkan dengan persyaratan menurut Farmakope Indonesia

2. Kontrol kekerasan tablet

Sebuah tablet diletakkan pada ujung alat dengan posisi vertical. Tekan alat sampai tablet

pecah/hancur. Skala yang terbaca pada saat tablet pccali/hancur menunjukkan kekerasan tablet

Page 11: makalah tablet salut - Copy.pdf

dalam satuan kg. Lakukan percobaan Sebanyak 5 kali dan hiltung harga puratanya.

3. Kontrol kerapuhan

Sejumlah 20 tablel dibebas debukan dengan aspirator, Timbang kemudian masukkan ke

dalam friabilator abrasive tester pengujian dilakukan selama 4 menit atau sebanyak seratus

putaran. Keluarkan tablet dari alat, bebas dcbukan lagi dan timbang. Kerapuhan tablet dinyatakan

dalam : selisih berat tablet sebclum dan sesudah pengujian dibagi berat mula-mula dikalikan

100%. Percobaan diulangi 3 kali dan hitung harga putaranya

4. Kontrol waktu hancur tablet

Enam buah tablet dimasukkan kedalam alat uji waklu hancur. Setiap tabung diisi satu

tablet, kemudran dimasukkan ke dalarn penannggas air dengan temperature sebesar 3?"C 2 C

Ketinggian permukaan air sama dengan posisi lubang ayakan pada bagian bawah alat

pada saat tabung naik dalam kedudukan tertinggi. Jalankan alat sampai semua fraksi pecahan

tablet lewat ayakan yang terletak pada bagian bawah alat. Catat waktu yang diperlukan sebagai

waktu hancur tablet. Percobaan diulangi 3 kali, hiltung harga puratanya.

E. Jenis sediaan tablet salut

1. Tablet Salut Gula

Contohnya :

1. Pahezon

2. Arcalion

3. Neurobion

4. Ferro sulfat

5. Enervon C

2. Tablet Salut Selaput

Contohnya :

a. Ester C

b. Biovision

3. Tablet Salut Enteric

contohnya :

a. Voltaren 50 mg

b. Enzymfort

Page 12: makalah tablet salut - Copy.pdf

c. Dansera4. Tablet Salut Film

contohnya :

a. DMP

b. Mucohexin

F. Gambar alat - alat masing pembuatannya

1. Tahapan-tahapan dalam proses pencetakan

a. Pengisian die dengan granul

b.Tahap 2. Pencetakan Granul

c.Pengeluaran Tablet

Page 13: makalah tablet salut - Copy.pdf

1. Sigma mixer digunakan untuk proses granulasi basah dalam pembuatan tablet. Hal ini terutama

digunakan untuk pencampuran padat-cair meskipun bisa digunakan untuk campuran padat-padat

juga.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 14: makalah tablet salut - Copy.pdf

Tablet salut adalah tablet yang disalut dengan satu atau lebih lapisan dari campuran

berbagai zat seperti damat sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak larut dan tidak aktif, gula,

pemlastis, poliol, malam, zat pewarna yang diperbolehkan oleh peraturan, dan kadang-kadang

penambah rasa serta zat aktif. Dan meliputi beberapa tahapan atau proses pembuatan tablet salut

yaitu : tahapan satu sealing, tahapan dua subcoatinc, tahapan tiga smoothing, tahapan empat

coloring, tahapan lima finishing, tahapan enam polishing.

B. Saran

Di harapkan kepada semua anggota kelompok agar lebih kompak lagi dalam pembuatan

makalah ini, agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Anief.Moh.2008.Ilmu meracik Obat.Yogyakarta:Gajah Mada University press

Drs.H.Syamsuni,Apt.2005.Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi.Jakarta:EGC

Syamsuni,A.2007.Ilmu Resep.Jakarta:Buku Kedokteran EGC

www.google.com