[summary] sistem informasi perusahaan chapter 6

21
[Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Upload: trandang

Post on 12-Jan-2017

225 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

[Summary]

Sistem Informasi Perusahaan

Chapter 6

Page 2: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Suatu model konseptual merepresentasikan realita dalam suatu bentuk abstraksi yang dapat

digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi dalam berbagai format (relational,

object oriented, dll)

Tidak bergantung pada tipe h/w dan s/w

Tidak bergantung pada tipe model logika (logical model) apa pun

Suatu model logika merepresentasikan realita dalam format yang sesuai dengan model basis

data tertentu (contoh relational atau object-oriented)

Tidak bergantung pada h/w dan s/w

Bergantung pada tipe model logika yang dipilih

Suatu model fisik (physical model) dibuat secara khusus untuk suatu paket s/w basis data

tertentu.

Bergantung pada h/w, s/w dan pada tipe model logika yang dipilih

Relational Database Model

Relational model adalah suatu tipe model logika basis data yang diciptakan oleh E.F. codd

pada tahun 1969. Relational model berbasiskan pada teori himpunan dan predicate logic

(terformalisasi dengan baik, sehingga perilakunya dapat diprediksi). Suatu relational

database terdiri dari berbagai tabel (hubungan) yang terhubung satu sama lain melalui

penggunaan primary & foreign keys.

A FOREIGN KEY dalam suatu tabel, adalah primary key dari tabel lain yang telah di-

posting pada tabel pertama untuk membentuk suatu hubungan diantara dua table.

Page 3: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Tabel relational database terdiri dari kolom dan baris:

1. Baris disebut sebagai table extension atau tuples (urutan baris bukanlah merupakan

suatu masalah).

2. Kolom disebut sebagai table intension atau schema.

Urutan kolom bukanlah merupakan suatu masalah

Semua nilai dalam kolom dan baris harus mengikuti format data yang sama

(contoh: tanggal, teks, dll)

3. Tiap sel dalam suatu tabel basis data (perpotongan kolom-baris) hanya dapat

memilliki satu nilai saja (repeating groups tidak diperbolehkan).

Contoh Foreign Key

Page 4: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Beberapa prinsip-prinsip dalam relational model

1. Integritas entitas (entity integrity)

Suatu primary key dalam suatu tabel tidak boleh memiliki nilai null (kosong)

Untuk memastikan keunikan entitas dan memungkinkan nilai primary key menjadi

acuan bagi nilai foreign key.

2. Integritas referensi (referential integrity)

Nilai untuk suatu foreign key pada suatu tabel harus merupakan salah satu dibawah

ini:

Null (kosong)

Sama dengan nilai primary key pada tabel asalnya

3. Satu fakta, satu tempat (one fact, one place)

Fakta = suatu pasangan nilai atribut kandidat kunci dengan nilai atribut lainnya

Fakta ditemukan pada extensional data

Contoh Integritas Referensi

Page 5: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Pelanggaran Aturan Satu Fakta Satu Tempat

1. Satu fakta ada di beberapa lokasi

2. Beberapa fakta ada di satu tempat

Tiap nilai dari tiap atribut pada suatu baris berpasangan dengan primary key,

sehingga bila suatu sel memiliki dua atau lebih nilai atribut, hal tersebut dikatakan

sebagai beberapa fakta pada satu lokasi (atau disebut juga sebagai repeating

group).

Konversi Konseptual menjadi Relational

Langkah 1 Buatlah sebuah tabel terpisah untuk merepresentasikan tiap entitas pada model

konseptual

1A: Tiap atribut dari entitas menjadi kolom pada relational table

2A: Tiap instance (anggota) dari himpunan entitas menjadi baris pada relational table

Page 6: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Langkah 2-4 melibatkan penentuan apakah tiap hubungan dalam model konseptual harus

direpresentasikan sebagai suatu tabel terpisah atau di-posting sebagai foreign key

Redundancy dan Load adalah faktor penentu yang penting

Redundancy = Satu fakta pada beberapa tempat atau beberapa fakta pada satu

tempat

Load = Persentase dari nilai non null pada suatu kolom

Kardinalitas partisipasi mengkomunikasikan beberapa informasi mengenai

redundancy dan load

Kardinalitas maksimum Aturan umumnya adalah untuk selalu mem-posting pada

suatu tabel entitas “1” (Untuk menghindari “repeating groups” redundancy). Kita

tidak boleh mem-posting pada entitas “N” (Hal tersebut menyebabkan “repeating

groups” redundancy).

Kardinalitas minimum Aturan umumnya adalah untuk selalu mem-posting pada

suatu tabel entitas “1” (mandatory) (Untuk menghindari nilai null pada kolom foreign

key). Aturan ini harus dilanggar pada beberapa kondisi (akan dijelaskan kemudian).

Contoh Aturan Umum

Page 7: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Langkah 2 Buatlah suatu tabel terpisah untuk merepresentasikan semua many-to-many

relationship pada suatu model konseptual, atau pada pola kardinalitas partisipasi berikut:

(0,N)-(0,N) (0,N)-(1,N) (1,N)-(0,N) (1,N)-(1,N)

Suatu tabel terpisah harus dibuat untuk merepresentasikan hubungannya

Primary key dari tabel entitas terkait di-posting pada tabel hubungan untuk

membentuk primary key-nya. Primary key ini disebut sebagai suatu

composite/concatenated primary key

Hal tersebut mencegah redundancy

Tidak ada pengecualian untuk aturan ini.

Bila suatu foreign key di-posting pada kedua arah, redundancy akan menjadi suatu

masalah bagi many-to-many relationships.

Many to Many Relationship

Page 8: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Langkah 3 untuk pola kardinalitas partisipasi (1,1)-(1,1), pertimbangkan apakah dua

entitas terpisah secara konseptual atau apakah keduanya harus digabungkan. Bila harus

dibiarkan terpisah, maka :

3A: posting-lah primary key dari suatu tabel entitas pada tabel entitas lainnya sebagai

foreign key.

3B: tidak menjadi masalah primary key entitas mana yang di-posting pada tabel entitas

lainnya, tetapi jangan mem-posting keduanya :

Jangan membuat suatu tabel terpisah

Redundancy dihindari secara otomatis dan load bukan merupakan suatu masalah bila

suatu foreign key di-posting pada tabel manapun dalam hubungan (1,1)-(1,1)

Page 9: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Langkah 4 untuk hubungan lain yang memiliki partisipasi (1,1) dengan satu himpunan

entitas, posting-lah primary key entitas terkait pada tabel entitas (1,1) sebagai foreign key

atauuntuk pola kardinalitas partisipasi berikut : (0,N)-(1,1) (1,N)-(1,1) (1,1)-(0,N) (1,1)-

(1,N) (0,1)-(1,1) (1,1)-(0,1)

Jangan membuat tabel terpisah

Posting-lah suatu foreign key pada tabel entitas (1,1) dari tabel entitas lainnya

Redundancy akan dihindari dan load bukan merupakan suatu masalah bila

instruksi ini diikuti

Bila posting dilakukan pada arah yang berlawanan, redundancy [untuk maksimum

N] atau load [untuk minimum 0] akan menjadi suatu masalah

Langkah 5 untuk hubungan lainnya yang memiliki partisipasi (0,1) pada satu atau kedua

entitas, pertimbangkanlah load-nya atau untuk pola kardinalitas partisipasi berikut:

(0,N)-(0,1) (1,N)-(0,1) (0,1)-(0,N) (0,1)-(1,N) (0,1)-(0,1)

Aturan untuk maximum cards mengharuskan posting pada suatu (0,1) atau

membuat tabel terpisah; tidak boleh melakukan posting pada (0,N) atau (1,N).

Aturan untuk minimum cards menyebutkan bahwa tidak boleh melakukan

posting pada (0,1) karena hal tersebut akan mengakibatkan nilai null yang

akan mengakibatkan pemborosan tempat pada basis data. Namun demikian

suatu tabel terpisah tidak akan membuang-buang tempat, maka lebih baik ikuti

aturan maksimum dan langgar aturan minimum

Page 10: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

5A posting-lah primary key entitas terkait pada tabel entitas (0,1) sebagai suatu foreign key

untuk hubungan manapun yang akan mengakibatkan high load

5B buatlah tabel terpisah untuk hubungan manapun dimana posting suatu foreign key akan

menyebabkan low load. Catatan: untuk (0,1)-(0,1), langkah 5A, posting pada arah manapun

akan mengakibatkan highest load; bila kedua arah tidak mengakibatkan high load, maka

ikuti langkah 5B

Contoh Load Considerations

Page 11: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Penempatan Atribut Hubungan

Bila hubungan menjadi suatu tabel terpisah, maka atribut hubungan ditempatkan pada tabel

tersebut. Bila hubungan dapat direpresentasikan dengan cara mem-posting foreign key, atribut

hubungan di-posting berdampingan dengan foreign ke.

Page 12: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Fixing One Fact Multiple Places

Employee

Fakta-fakta apa saja yang memiliki beberapa lokasi pada tabel ini?

Dapatkan model ER yang direpresentasikan oleh tabel ini!

Apakah model ER-nya benar?

Model ER nya harusnya seperti apa?

Bagaimanakah relational model yang benar?

Contoh Lainnya :

1. Fakta apa saja yang ada di beberapa tempat?

2. Bagaimana caranya menghindari hal ini?

Page 13: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Physical Implementation of Relational Model in Microsoft Access

Microsoft Access digunakan pada chapter ini untuk mendemonstrasikan penggunaan model

logika ke dalam model praktik. Praktik ini memungkinkan kita untuk mengenal pembuatan

tabel di Ms. Access serta mengkomunikasikan informasi tentang link antara beberapa tabel

(seperti primary keys yang dikaitkan antara satu tabel dengan tabel lainnya). Di Ms. Access

juga terdapat Access Help, dimana kita bisa membaca beberapa instruksi didalamnya perihal

informasi yang belum kita ketahui.

Access Help

Page 14: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Creating and Working with Databases

Untuk memasukkan tabel di Ms. Access, kita harus membuat terlebih dahulu file database.

Hal ini yang menjadi perbedaan antara produk – produk Microsoft dengan Ms. Access. Pada

Ms. Access, kita harus membuat file terlebih dahulu serta menamai file tersebut sebelum kita

bekerja (input data atau mengisi tabel) pada Ms. Access. Pada saat membuka Ms. Acceess,

maka akan disajikan New Blank Database, kemudian kita click on New Blank Database, dan

isi File Name serta store database kita sesuai dengan driver mana yang ingin kita gunakan

untuk menyimpan hasil kerja kita dengan Ms. Access.

Halaman Muka

Microsoft Access

Page 15: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Example 1 : Creating and Connecting Entity Tables

Untuk membuat tabel penjualan (sales table), maka masukkan 4 macam field, yaitu SalesID,

Date, Amount dan Salesperson. Tipe data untuk masing – masing field antara lain : SalesID

menggunakan Text, Date menggunakan Date/Time, Amount menggunakan currency dan

Salesperson menggunakan Text. Setelah itu, kita haus menentukan primary key untuk tabel

pertama ini. Yaitu SalesID. Dengan cara, click SalesID field, kemudian click primary key,

maka SalesID akan langsung menjadi primary key pada tabel pertama ini. Pada Ms. Access

2007, pada pengetikan field awal paling kanan, maka secara otomatis akan menjadi primary

key pada tabel yang sedang kita kerjakan. Jika, primary key tidak berada pada pengetikan

awal di field pertama, kita masih bisa menentukan primary key yang lainnya, dengan cara

simpan terlebih dahulu tabel yang telah kita buat, kemudian klik kanan pada nama tabel yang

telah kita buat, dan pilih Design View, maka disitu kita akan bisa mengubah field mana saja

yang bisa kita jadikan primary key (Design Primary Key). Setelah semuanya sudah

diketik, maka simpan tabel tersebut dengan file Sale.

Save tabel sale

Page 16: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Setelah kita berhasil menamai tabel pertama tadi dengan sale, maka langkah berikutnya dalah

membuat tabel lainnya. Dengan cara, tutup tabel sale yang telah kita simpan tadi, dan buka

serta buat tabel baru lagi. Yang isinya antara lain : SalespersonID, Name dan Telephone dan

jadikan SalespersonID sebagai primary key pada tabel ini, kemudian simpan dengan file

Salesperson.

Sekarang kita telah memiliki 2 tabel yaitu sale dan saleperson. Lalu, icon relationship, ketika

telah muncul, maka drag kedua tabel tadi dan klik add, maka akan mucul edit relationship

tab, pada tab tersebut klik enforce referential integrity dan cascade update related fields,

setelah itu klik create. Enforced referential integrity merupakan pilihan yang sangat bagus

untuk di klik karena jika kita merubah customer ID maka hal tersebut juga akan mengubah di

seluruh tempat. Sedangkan opsi cascade update related fields merupakan opsi yang berfungsi

untuk tidak membiarkan kita kehilangan data data yang akan kita butuhkan di kemudian hari.

Edit Relationships

Page 17: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Setelah klik create, maka akan muncul tabel sale dan salesperson pada relational tabel kita.

Kemudian, klik salespersonID pada tabel salesperson dan drag ke salesperson pada tabel

sale, maka akan muncul ralationship layout sebabai berikut :

Terdapat angka 1 di SalespersonID pada tabel salesperson, hal tersebut menunjukkan bahwa

nilai partikular data untuk atribut tersebut bisa muncul di tabel maksimum satu kali. Hal

tersebut masuk akal, hal itulah yang disebut dengan parimary key dan primary key tidak bisa

memiliki nilai duplikasi (nilai yang sama). Sedangkan tanda infinity disamping salesperson

pada tabel sale menunjukkan bahwa nilai partikular data untuk atribut tersebut bisa muncul di

tabel untuk beberapa kali. Sebagai contoh Salesperson 654321 membuat penjualan terus

menerus dan bisa selalu muncul pada tabel sale untuk beberapa kali pula.

Relationships Layout

Page 18: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Example 2 : Creating and Connecting Relationship Tables to Entity Tables

Untuk memulainya, hal yang sama harus dilakukan adalah membuat tabel di Ms. Access.

Tabel pertama disimpan dengan nama file Student yang berisi beberapa field meliputi :

StudentID (juga dijadikan primary key, dengan tipe data text), Name (tipe data text) dan

Address (tipe data text). Tabel berikutnya disimpan dengan nama file Course yang juga

berisis beberapa field antara lain : CourseID (tipe data text, dijadikan primary key),

Description (tipe data text) dan Credits (tipe data number). Dan tabel terakhir adalah takes,

yang berisi field antara lain : StudentID (tipe data text), CourseID (tipe data text) dan Grade

earned (tipe data text). Untuk tabel takes, ada 2 primary key, yaitu StudentID dan CourseID.

Cara mengatur untuk memiliki dua primary key adalah, ketika telah kita simpan tabel takes,

maka klik kanan pada tabel tersebut, pilih Design View, kemudian block StudentID serta

CourseID dan kemudian klik icon primary key, maka dua duanya sekarang sudah akan

menjadi primary key.

Relationships

Layout

Page 19: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Ketika ketiga tabel tersebut sudah berhasil dibuat, kemudian klik relationship icon. Ketika

sudah muncul tabel di relationship, maka : klik StudentID di tabel student dan drag ke

StudentID di tabel course serta klik CourseID di tabel course dan drag ke CourseID di tabel

takes. Maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Deleting Existing Relationships

Untuk menghapus relationship antara tabel, caranya adalah klik garis relationship antara

tabel, kemudian klik tombol delete pada keyboard maka relationships antar tabel akan hilang.

Relationships Layout yang menggabungkan

2 tabel entitas

Menghapus

relationships

antar tabel

Page 20: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Entering Data into Microsoft Access Tables

Ketika kita telah selesai membuat tabel yang hubungan antara beberapa tabel telah

dikomunikasikan dengan benar di Ms. Access, maka saat itulah kita telah siap untuk memulai

memasukkan data kedalam tabel. 2 views yang dapat membantu kita untuk memasukkan data

pada tabel antara lain : datasheet view dan form view. Di chapter ini, kita hanya akan

membahas datasheet view. Caranya, ketika kita ingin memasukkan beberapa field di dalam

tabel, kemudian ketik field-nya dan ketika ingin berpindah ke field berikutnya bisa dengan

menekan tombol TAB pada keyboard. Ketika kita berpindah ke field lain dengan

menggunakan TAB, maka ketika kita menekan TAB, software akan secara otomatis

menyimpan data yang telah kita masukkan. Kemudian sering juga kita melihat icon pensil,

hal itu menunjukkan data yang kita masukkan saat ini di posisi tersebut.

Hal yang harus diingat adalah ketika kita telah klik enforce referential integrity dan telah

memasukkan data ke dalam field yang sesuai, maka kita harus hati – hati untuk memasukkan

datanya. Berusahalah hati hati dalam memasukkan data. Jika kita memasukkan data yang

salah, maka kita harus segera memperbaiki dengan segera dimana letak kesalahan data

tersebut sebelum kita memasukkan data berikutnya ke dalam tabel Ms. Access.

Datasheet view

Page 21: [Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 6

Concluding Comments

Di chapter ini kita telah mempelajari bagaimana cara mengambil representasi secara

konseptual dari enterprise yang nyata kemudian mengubahnya, pertama ke dalam logika

hubungan tabel dan kemudian praktik nyata ke dalam Microsoft Access software. Kita juga

mempelajari bagaimana memasukkan data pada tabel. Di chapter berikutnya, kita akan

mempelajari sesuatu yang bisa kita lakukan setelah memasukkan data pada database yang

relasional. Di situlah fungsi yang sesunggunya pada database relasional bisa kita temukan.

Ketika kita memasuki chapter tersebut, jangan lupakan apa yang telah kita dapatkan dan telah

kita pelajari di chapter ini. Pengertian yang kuat pada desain tabel adalah merupakan dasar

pengertin yang kuat pula untuk querying. Pengertian yang kuat tentang querying merupakan

dasar yang kuat untuk retrieval of valid data, yang kemudian hasil akhirnya sangat

mempengaruhi pengambilan keputusan. Inilah pentingnya mengapa pengguna sistem

enterprise harus benar – benar mengerti dasar dari database relational.