perancangan sistem informasi pada perusahaan …

34
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN SEPATU PANTOFEL CV X MENGGUNAKAN METODE SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri Disusun oleh : Nama : Jovan Hernando NPM : 2015610126 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2020

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA

PERUSAHAAN SEPATU PANTOFEL CV X

MENGGUNAKAN METODE SYSTEM

DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar

Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri

Disusun oleh :

Nama : Jovan Hernando

NPM : 2015610126

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BANDUNG

2020

Page 2: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUNIVERSITAS KATOLI K PARAHYANGAN

BANDUNG

NamaNPMProgram StudiJudulSkripsi

: Jovan Hernando: 2015610126: Sarjana Teknik lndustri: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA

PERUSAHAAN SEPATU PANTOFEL CV XMENGGUNAKAN METODE SYSIEM DEVELOPMENTLIFE CYCLE (SDLC)

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

Bandung,2l Januan2OZAKetua Program Studi Sarjana

Teknik lndustri\

(Romy .T., M.T.)

(lgnatius A Sandy, S.Si., M.T.)

Page 3: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

/\_l; "'A' '.{

PROCRIu\4 STUDI TEKNIK INDUSTRIUNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANCANtsatuniry 1{jang Mt{r Quna San$aja *$alli

PERNYATAAN TIDAK MENCONTEK ATAUMELAKUKAN PLAGIAT

Saya yang hertanda tangan di bawah ini,

Nama : Jovan HernandoNPM :2015610126

dengan ini menyatakan bahwa Skripsidengan Judul:PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN SEPATUPANTOFEL CV X MENGGUNAKAN METODE SYSIEM DEVELAPMENT LIFECYCLE {SDLC)

adalah hasil pekerjaan saya dan seluruh ide, pendapat atau materi dari sumberlain telah dikutip dengan cara penulisan referensiyang sesuai.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan initidaksesuai dengan kenyataan, maka saya bersedia menanggung sanksi yang akandikenakan kepada saya.

Bandung, 09 Januari 2020

#Jovan HernandoNPM: 2015610126

Page 4: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

i

ABSTRAK

CV X merupakan salah satu perusahaan sepatu pantofel yang terletak di kota Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini berawal dari sebuah home industry yang didirikan pada tahun 1968, yang kemudian berubah menjadi CV. Perusahaan ini memproduksi sepatu pria berjenis pantofel untuk dijual baik ke dalam maupun luar negeri. Pada proses bisnisnya, perusahaan ini memiliki tiga buah area bisnis yang paling utama, yaitu area bisnis penjualan, area bisnis pembelian, dan area bisnis gudang. Pada ketiga area bisnis tersebut, ditemukan beberapa permasalahan yang menghambat aktivitas perusahaan, diantaranya stockout atau overstock bahan mentah, menumpuknya produk jadi, dan kesalahan pemberian harga. Berdasarkan identifikasi yang dilakukan, permasalahan-permasalahan tersebut disebabkan karena belum adanya sistem informasi yang dapat menunjang proses bisnis pada perusahaan sepatu pantofel CV X dengan baik. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan perancangan sistem informasi menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Metode SDLC memiliki empat tahapan yang meliputi tahap perencanaan (planning), tahap analisis (analysis), tahap perancangan (design), dan tahap implementasi (implementation). Pada tahap planning dilakukan identifikasi masalah pada proses bisnis awal. Tahap analysis mengidentifikasi kebutuhan informasi dan menentukan kriteria performansi sistem untuk perusahaan. Pada tahap design, diberikan usulan perbaikan proses bisnis, dekomposisi fungsi, context diagram serta Data Flow Diagram (DFD), pembuatan basis data, dan normalisasi basis data. Tahap implementation meliputi pembuatan kamus data, user interface, dan Standar Operasional Prosedur (SOP). Dari keempat tahapan metode SDLC, mampu menghasilkan sebuah sistem informasi untuk perusahaan sepatu pantofel CV X yang terdiri usulan proses bisnis, basis data, user interface dalam bentuk web, dan Standar Operasional Prosedur (SOP). Sistem informasi ini seperti tools yang dapat menyelesaikan masalah di perusahaan sepatu pantofel CV X. Diharapkan dengan adanya rancangan sistem informasi usulan dapat membantu proses bisnis perusahaan, mengurangi data yang ganda, dan informasi yang diperlukan perusahaan diperoleh pada waktu yang tepat dan oleh orang yang tepat.

Page 5: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

ii

ABSTRACT

CV X is one of many shoe loafer company in Bandung, West Java. The company started as a home industries founded in 1968, which later turn to CV. This company is producing formal men dress shoes which sold for domestically and internationally. In its business process, there are three main area which is sales business area, purchasing business area, and warehouse business area. In each business area, several problem have been found to hamper the company’s activity, which is the stockout or overstock of raw materials, the accumulation of finished goods, and pricing errors. Based on identification that had been done, these are caused by the absence of an information system that can support the process business in the shoe loafer company CV X.To overcome this problem, an information system design was carried out using the System Development Life Cycle (SDLC) method. The SDLC method has four stages which include the planning phase, the analyze phase, the design phase, and the implementation phase. At the planning stage, problem identification is carried out in the initial business process. The analysis phase identifies information needs and determines the system performance criteria for the company. At the design stage, proposals are given to improve business processes, decomposition function, context diagrams,Data Flow Diagrams (DFD), database creation, and database normalization. The implementation phase includes creating a data dictionary, user interface, and Standard Operating Procedures (SOP). From the four stages of the SDLC method, it is able to produce an information system for the loafers shoe company CV X consisting of proposed business processes, databases, user interfaces in web form, and Standard Operating Procedures (SOP). This information system is like a tool that can solve problems in the loafers shoe company CV X. It is expected that the proposed information system design can help the company's business processes, reduce duplicate data, and the information needed by the company is obtained at the right time and by the right person.

Page 6: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi pada Perusahaan Sepatu Pantofel

CV X Menggunakan Metode System Development Life Cycle (SDLC)”. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih gelar sarjana

pada Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik

Parahyangan Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Bapak Ignatius A. Sandy, S.Si, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan waktu, ilmu, tenaga, masukan, dan dukungan selama

penyusunan skripsi.

2. Bapak Marihot Nainggolan, S.T., M.T., M.S. dan Ibu Yani Herawati, S.T.,

M.T. selaku dosen penguji proposal yang telah memberikan kritik dan

masukan dalam pembuatan skripsi ini.

3. Bapak Romy Loice, S.T., M.T. dan Bapak Arip Budiono, S.T., M.B.A.,

M,Kom. selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan kritik dan

masukan dalam pembuatan skripsi ini.

4. Bapak Dede Chandra selaku pemilik perusahaan sepatu pantofel CV X

yang telah mengizinkan penulis dalam meneliti masalah yang ada di

perusahaan sepatu pantofel CV X, beserta seluruh karyawan yang telah

memberi kesempatan serta menyisihkan waktu untuk diwawancara.

5. Kedua orang tua dan kedua kakak penulis yang telah memberikan doa,

dukungan, dan masukan selama pengerjaan skripsi.

6. Teman – teman seperjuangan skripsi sistem informasi Edvan dan William

atas masukan, dukungan, dan kebersamaan selama pengerjaan skripsi.

Page 7: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

iv

7. Teman – teman penulis khususnya Ivan, Andrian, Ricky, Vidya, Osten,

Erwin, Christo, Edwin, Ernest, Terence, dan Andre atas dukungan dan

kebersamaan selama duduk di bangku perkuliahan.

8. Seluruh dosen dan staff Universitas Katolik Parahyangan yang telah

memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di

Jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan.

9. Teman – teman kelompok PSTI khususnya Vanessa, Egi, Andre, dan

Filemon atas kerjasama dan kebersamaan selama masa praktikum.

10. Teman – teman kelas B angkatan 2015 atas pengalaman dan

kebersamaan selama menempuh pendidikan di Teknik Industri

Universitas Katolik Parahyangan.

11. Seluruh teman-teman Teknik Industri angkatan 2015 atas kebersamaan

selama menempuh pendidikan di Teknik Industri Universitas Katolik

Parahyangan.

Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak lain

yang tidak dapat penulis tuliskan satu per satu. Penulis menyadari bahwa masih

terdapat berbagai kekurangan pada peneltian ini. Masukkan dan saran pada

penelitian ini sangat penulis hargai. Akhir kata semoga penelitian yang dilakukan

dapat bermanfaat bagi perusahaan, pembaca, maupun menginspirasi penelitian

selanjutnya. Terima kasih.

Bandung, 09 Januari 2020

Penulis

Page 8: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

ABSTRACT ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. I-1

I.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. I-1

I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ................................................. I-4

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian ................................ I-9

I.4 Tujuan Penelitian ............................................................................. I-10

I.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... I-10

I.6 Metodologi Penelitian ...................................................................... I-11

I.7 Sistematika Penulisan ..................................................................... I-14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... II-1

II.1 Sistem Informasi .............................................................................. II-1

II.2 Data dan Informasi .......................................................................... II-2

II.3 Proses Bisnis ................................................................................... II-3

II.4 Metode System Development Life Cycle (SDLC) ........................... II-4

II.5 Data Flow Diagram (DFD) ............................................................... II-7

II.6 Database.......................................................................................... II-10

II.7 Design Database based on Activity (DDA) .................................... II-12

II.8 Normalisasi Database ..................................................................... II-13

II.9 Standard Operating Procedure (SOP) ............................................ II-15

BAB III IDENTIFIKASI DAN ANALISIS SISTEM AWAL ........................... III-1

III.1 Deskripsi Perusahaan ..................................................................... III-1

Page 9: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

vi

III.2 Struktur Organisasi dan Job Description ......................................... III-2

III.3 Proses Bisnis Perusahaan ............................................................... III-9

III.3.1 Area Bisnis Penjualan ...................................................................... III-16

III.3.2 Area Bisnis Pembelian ..................................................................... III-18

III.3.3 Area Bisnis Gudang ......................................................................... III-20

III.4 Tahapan Perencanaan (Planning) ................................................... III-22

III.5 Tahapan Analisis (Analysis) ............................................................ III-26

III.5.1 Identifikasi Kebutuhan Informasi dan Usulan .................................. III-26

III.5.2 Kriteria Performansi Sistem ............................................................. III-32

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI USULAN ........................ IV-1

IV.1 Usulan Perbaikan Proses Bisnis ..................................................... IV-1

IV.2 Dekomposisi Fungsi ......................................................................... IV-8

IV.3 Context Diagram dan Data Flow Diagram (DFD) ............................ IV-12

IV.3.1 Area Bisnis Penjualan ...................................................................... IV-13

IV.3.2 Area Bisnis Pembelian ..................................................................... IV-34

IV.3.3 Area Bisnis Gudang ......................................................................... IV-45

IV.4 Perancangan Database ................................................................... IV-54

IV.4.1 Identifikasi Aktivitas .......................................................................... IV-54

IV.4.2 Identifikasi Informasi pada Aktivitas ................................................ IV-56

IV.4.3 Pengelompokan Informasi ............................................................... IV-62

IV.5 Normalisasi Database ...................................................................... IV-64

IV.6 Kamus Data ..................................................................................... IV-64

IV.7 Perancangan User Interface ............................................................ IV-66

IV.8 Pembuatan Standard Operational Procedure (SOP) ...................... IV-98

BAB V ANALISIS......................................................................................... V-1

V.1 Analisis Pemilihan dan Penggunaan Metode SDLC ....................... V-1

V.2 Analisis Pemilihan dan Penggunaan Metode DDA ......................... V-3

V.3 Analisis Masalah dan Usulan Perbaikan ......................................... V-4

V.3.1 Area Bisnis Penjualan ...................................................................... V-4

V.3.2 Area Bisnis Pembelian ..................................................................... V-6

V.3.3 Area Bisnis Gudang ......................................................................... V-9

Page 10: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

vii

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... VI-1

VI.1 Kesimpulan ...................................................................................... VI-1

VI.2 Saran ............................................................................................. VI-2

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 11: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

viii

Page 12: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Kesalahan Pemberian Harga Bagi Konsumen ................................ I-7

Tabel II.1 Simbol Flowchart ............................................................................. II-17

Tabel III.1 Rekapitulasi Identifikasi Masalah pada Proses Bisnis Saat Ini .... III-25

Tabel III.2 Rekapitulasi Kebutuhan Informasi ................................................ III-30

Tabel IV.1 Dekomposisi Fungsi ...................................................................... IV-8

Tabel IV.2 Identifikasi Aktivitas dari Setiap Area Bisnis ................................. IV-55

Tabel IV.3 Identifikasi Informasi pada Aktivitas Area Bisnis Penjualan ......... IV-57

Tabel IV.4 Pengelompokan Informasi metode DDA ...................................... IV-62

Tabel IV.5 Normalisasi Data Tabel Karyawan ............................................... IV-64

Tabel IV.6 Kamus Data Karyawan ................................................................. IV-65

Page 13: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

x

Page 14: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Contoh Pencatatan Kebutuhan Bahan Mentah ........................... I-5

Gambar I.2 Contoh Rencana Produksi Perhitungan Bahan Mentah .............. I-6

Gambar I.3 Metodologi Penelitian ................................................................... I-13

Gambar II.1 Simbol dasar dari DFD ................................................................ II-7

Gambar II.2 Contoh basis data terpusat.......................................................... II-10

Gambar II.3 Contoh basis data tersebar ......................................................... II-10

Gambar II.4 Struktur Basis Data ...................................................................... II-11

Gambar II.5 Simbol yang digunakan dalam Diagram Alir SOP ...................... II-17

Gambar III.1 Struktur Organisasi CV X ........................................................... III-2

Gambar III.2 Proses Bisnis Make to Order untuk Order Baru dan Tidak

Terjadi Kenaikan Harga ............................................................. III-10

Gambar III.3 Proses Bisnis Make to Order untuk Order Baru dan

Terjadi Kenaikan Harga ............................................................. III-11

Gambar III.4 Proses Bisnis Make to Order untuk Order Lama dan Tidak

Terjadi Kenaikan Harga ............................................................. III-12

Gambar III.5 Proses Bisnis Make to Order untuk Order Lama dan

Terjadi Kenaikan Harga ............................................................. III-13

Gambar III.6 Proses Bisnis Make to Stock dan Tidak

Terjadi Kenaikan Harga ............................................................. III-14

Gambar III.7 Proses Bisnis Make to Stock dan

Terjadi Kenaikan Harga ............................................................. III-15

Gambar IV.1 Peta Proses Bisnis Usulan ......................................................... IV-2

Gambar IV.2 Context Diagram Area Bisnis Penjualan MTO-Order Baru ....... IV-13

Gambar IV.3 DFD Level 0 Area Bisnis Penjualan MTO-Order Baru .............. IV-15

Gambar IV.4 DFD Level 1 dari Fungsi Melakukan Penawaran ...................... IV-18

Gambar IV.5 DFD Level 1 dari Fungsi Menerima Order ................................. IV-19

Gambar IV.6 DFD Level 1 dari Fungsi Menagih Piutang Konsumen ............. IV-21

Gambar IV.7 DFD Level 1 dari Fungsi Pengiriman Produk kepada

Konsumen .................................................................................. IV-22

Gambar IV.8 Context Diagram Area Bisnis Penjualan MTO-Order Lama...... IV-24

Page 15: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

xii

Gambar IV.9 DFD Level 0 Area Bisnis Penjualan MTO-Order Lama ............. IV-25

Gambar IV.10 DFD Level 1 Dari Proses Menerima Order .............................. IV-28

Gambar IV.11 Context Diagram Area Bisnis Penjualan MTS ......................... IV-30

Gambar IV.12 DFD Level 0 dari Area Bisnis Penjualan MTS ......................... IV-31

Gambar IV.13 DFD Level 1 dari Fungsi Perencanaan Produksi ..................... IV-32

Gambar IV.14 DFD Level 1 dari Fungsi Melakukan Penawaran .................... IV-33

Gambar IV.15 Context Diagram Area Bisnis Pembelian ................................. IV-34

Gambar IV.16 DFD Level 0 dari Area Bisnis Pembelian ................................. IV-37

Gambar IV.17 DFD Level 1 dari Fungsi Persiapan Pemesanan Bahan

Mentah ...................................................................................... IV-39

Gambar IV.18 DFD Level 1 dari Fungsi Membeli Bahan Mentah ................... IV-41

Gambar IV.19 DFD Level 1 dari Fungsi Melakukan Konfirmasi Bahan

Mentah Datang ......................................................................... IV-42

Gambar IV.20 DFD Level 2 dari Proses Memesan Bahan Mentah ke

Supplier ..................................................................................... IV-44

Gambar IV.21 Context Diagram Area Bisnis Gudang ..................................... IV-45

Gambar IV.22 DFD Level 0 Area Bisnis Gudang ............................................ IV-47

Gambar IV.23 DFD Level 1 dari Fungsi Menerima Bahan Mentah ................. IV-49

Gambar IV.24 DFD Level 1 dari Fungsi Menerima Produk Jadi ..................... IV-51

Gambar IV.25 DFD Level 1 dari Fungsi Memelihara Stock Bahan Mentah

dari Produk Jadi dalam Gudang ............................................... IV-52

Gambar IV.26 DFD Level 2 dari Proses Mengecek Kesesuaian Data Stock

Bahan Mentah dari Produk Jadi dengan Kondisi Nyata .......... IV-53

Gambar IV.27 Halaman Login .......................................................................... IV-66

Gambar IV.28 Tampilan Menu Utama Area Penjualan ................................... IV-67

Gambar IV.29 Tampilan Menu Make to Order ................................................. IV-68

Gambar IV.30 Tampilan Menu Data Harga Penjualan .................................... IV-69

Gambar IV.31 Tampilan Menu Input Order Konsumen ................................... IV-70

Gambar IV.32 Tampilan Menu Data Konsumen .............................................. IV-70

Gambar IV.33 Tampilan Menu Penambahan Data Konsumen ....................... IV-71

Gambar IV.34 Tampilan Penambahan Data Konsumen ................................. IV-72

Gambar IV.35 Tampilan Order Konsumen ...................................................... IV-72

Gambar IV.36 Tampilan Detail Order Konsumen ............................................ IV-73

Gambar IV.37 Tampilan Penambahan Order Konsumen ............................... IV-74

Page 16: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

xiii

Gambar IV.38 Tampilan Hasil Penambahan Order Konsumen ...................... IV-74

Gambar IV.39 Tampilan Pengiriman Order………………………………………IV-75

Gambar IV.40 Tampilan Detail Pengiriman Order .......................................... IV-75

Gambar IV.41 Tampilan Data Permintaan Produksi ....................................... IV-76

Gambar IV.42 Tampilan Detail Permintaan Produksi ..................................... IV-76

Gambar IV.43 Tampilan Menu Tambah Data Permintaan Produksi .............. IV-77

Gambar IV.44 Tampilan Menu Hasil Tambah Data Permintaan Produksi ..... IV-77

Gambar IV.45 Tampilan Hapus Data .............................................................. IV-78

Gambar IV.46 Tampilan Tagihan Konsumen .................................................. IV-79

Gambar IV.47 Tampilan Pembayaran Konsumen ………………………………IV-79

Gambar IV.48 Tampilan Piutang Konsumen ................................................... IV-80

Gambar IV.49 Tampilan Detail Piutang Konsumen ........................................ IV-80

Gambar IV.50 Tampilan Menu Utama Make to Stock..................................... IV-81

Gambar IV.51 Tampilan Data Stock Produk Jadi ........................................... IV-81

Gambar IV.52 Tampilan Input Form Order Sales ........................................... IV-82

Gambar IV.53 Tampilan Peringatan Data Permintaan Produksi .................... IV-83

Gambar IV.54 Tampilan Menu Utama Area Pembelian .................................. IV-83

Gambar IV.55 Tampilan Pembelian Bahan Mentah ........................................ IV-84

Gambar IV.56 Tampilan Detail Pembelian Bahan Mentah ............................. IV-84

Gambar IV.57 Tampilan Inspeksi Bahan Mentah ........................................... IV-85

Gambar IV.58 Tampilan Detail Inspeksi Bahan Mentah ................................. IV-86

Gambar IV.59 Tampilan Jadwal Kedatangan Bahan Mentah ......................... IV-86

Gambar IV.60 Tampilan Menu Supplier .......................................................... IV-87

Gambar IV.61 Tampilan Data Supplier ............................................................ IV-87

Gambar IV.62 Tampilan Tagihan Supplier ...................................................... IV-88

Gambar IV.63 Tampilan Detail Supplier .......................................................... IV-88

Gambar IV.64 Tampilan Detail Faktur Supplier............................................... IV-89

Gambar IV.65 Tampilan Utama dari Area Gudang ......................................... IV-89

Gambar IV.66 Tampilan Utama Menu Input Kedatangan ............................... IV-90

Gambar IV.67 Tampilan Menu Input Kedatangan untuk Bahan Mentah ........ IV-90

Gambar IV.68 Tampilan Input Kedatangan untuk Bahan Mentah .................. IV-91

Gambar IV.69 Tampilan Detail Bahan Mentah yang di input .......................... IV-91

Gambar IV.70 Tampilan Menu Input Produk Jadi ........................................... IV-92

Gambar IV.71 Tampilan Menu Inspeksi Produk Jadi ...................................... IV-92

Page 17: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

xiv

Gambar IV.72 Tampilan Detail Inspeksi Produk Jadi ...................................... IV-93

Gambar IV.73 Tampilan Input Produk Jadi ...................................................... IV-93

Gambar IV.74 Tampilan Detail Input Produk Jadi ........................................... IV-94

Gambar IV.75 Tampilan Jadwal Kedatangan Produk Jadi .............................. IV-94

Gambar IV.76 Tampilan Output Bahan Mentah .............................................. IV-95

Gambar IV.77 Tampilan Detail Output Bahan Mentah .................................... IV-96

Gambar IV.78 Tampilan Output Produk Jadi .................................................. IV-96

Gambar IV.79 Tampilan Detail Output Produk Jadi ........................................ IV-97

Gambar IV.80 Tampilan Stock Gudang .......................................................... IV-97

Gambar IV.81 Tampilan Detail Bahan Mentah ............................................... IV-98

Gambar IV.82 Tampilan Detail Produk Jadi ................................................... IV-98

Gambar IV.83 SOP Menerima Bahan Mentah dari Supplier ........................... IV-99

Page 18: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A IDENTIFIKASI INFORMASI PADA AKTIVITAS

LAMPIRAN B PENGELOMPOKKAN INFORMASI PADA METODE DDA

LAMPIRAN C NORMALISASI DATABASE

LAMPIRAN D KAMUS DATA

LAMPIRAN E STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)

Page 19: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

xvi

Page 20: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah dan rumusan masalah, pembatasan masalah dan asumsi penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika

penulisan.

I.1 Latar Belakang Masalah

CV X merupakan salah satu perusahaan sepatu pantofel yang terletak di

kota Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini berawal dari sebuah home industry

yang didirikan pada tahun 1968, yang kemudian berubah menjadi CV. Perusahaan

ini dikepalai oleh seorang Direktur dan memproduksi sepatu pria berjenis pantofel

untuk dijual baik ke dalam maupun luar negeri. CV X memiliki dua buah lokasi

pabrik yang masing-masing memiliki fungsi dan bagiannya masing-masing. Pabrik

yang pertama berfungsi sebagai tempat produksi bahan semi-assembly seperti

muka atas (upper), dan hak (heel). Muka atas (upper) sendiri terdiri dari bagian

vamp, quarter, tongue, dan lining. Selain memproduksi dan berfungsi sebagai

gudang bahan semi-assembly, pabrik pertama ini juga berguna sebagai gudang

persediaan bahan mentah (raw material) seperti gudang kimia dan finishing,

gudang aksesoris, gudang sol, dan gudang kulit. Sedangkan untuk pabrik yang

kedua berfungsi sebagai tempat pemasaran produk, finishing bahan semi-

assembly menjadi barang jadi, packing dan pengiriman produk jadi, serta gudang

produk jadi.

CV X memiliki waktu operasional dimulai dari hari Senin hingga hari

Jumat. Hari Sabtu perusahaan ini tidak beroperasional, namun dapat pula

beroperasional apabila perusahaan hendak mengejar deadline (lembur).

Perusahaan ini bekerja selama delapan jam setiap minggunya dimulai dari pukul

08.00 hingga pukul 17.00 dan waktu istirahat pukul 12.00 hingga pukul 13.00.

Sistem yang diterapkan perusahaan untuk kegiatan operasional di perusahaan

berupa make to stock dan make to order, tetapi lebih difokuskan make to order.

Make to stock dilakukan oleh perusahaan ketika perusahaan tidak memiliki

Page 21: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-2

pesanan dari konsumen. Kegiatan operasional dari perusahaan terdiri dari empat

area bisnis yang paling utama, yaitu area bisnis pembelian, area bisnis penjualan,

area bisnis gudang, dan area bisnis produksi.

Area bisnis pembelian bertugas membeli persediaan bahan mentah dan

bahan-bahan pelengkap lainnya ketika stock atau persediaan bahan mentah di

gudang bahan mentah menipis. Area bisnis penjualan bertugas untuk

menawarkan dan menjual produk jadi, menerima pesanan dari konsumen,

melakukan konfirmasi stock barang jadi di gudang kepada area bisnis gudang,

serta membuat permintaan barang jadi ke area bisnis produksi ketika barang yang

dipesan konsumen tidak tersedia di gudang. Area bisnis gudang bertugas untuk

melakukan pengecekan terhadap kapasitas bahan mentah di gudang bahan

mentah, melakukan pengecekan terhadap kapasitas produk jadi di gudang produk

jadi, serta memberikan konfirmasi ketersediaan bahan mentah dan produk jadi di

gudang bahan mentah dan gudang produk jadi kepada area bisnis pembelian dan

penjualan. Area bisnis produksi bertugas untuk memproduksi pesanan konsumen

serta memproduksi barang untuk disimpan di gudang.

Proses bisnis yang ada di perusahaan dimulai dari area bisnis penjualan

menawarkan produk via online maupun offline. Ketika ada order dari konsumen,

area bisnis penjualan akan menentukan apakah order tersebut merupakan order

baru (new order) atau merupakan order lama (repeat order). Apabila order tersebut

merupakan order lama, area bisnis penjualan akan melakukan koordinasi dengan

PPIC (Production Planning & Inventory Control) untuk proses produksi. Namun,

jika order tersebut merupakan order baru, area bisnis penjualan akan melakukan

koordinasi dengan area design & development untuk merancang spesifikasi dari

produk yang diinginkan oleh konsumen. Hasil dari rancangan spesifikasi tersebut

akan dicatat menjadi data produk & spesifikasi konsumen.

Data produk & spesifikasi dibutuhkan oleh PPIC untuk proses produksi.

Selain dibutuhkan oleh PPIC, data produk & spesifikasi juga dibutuhkan oleh

bagian accounting serta bagian pembelian untuk perhitungan harga pokok. Harga

pokok yang telah dihitung sebagai overhead dari bagian accounting dan harga

bahan baku dari area bisnis pembelian akan digunakan sebagai penentuan harga

jual yang ditentukan oleh Direktur dan area bisnis penjualan. Harga jual yang telah

ditentukan tersebut akan dinegosiasi dengan konsumen, apabila konsumen setuju

maka data harga jual akan dicatat menjadi data order untuk diberikan kepada

Page 22: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-3

PPIC. Namun apabila harga tidak disetujui, maka area bisnis penjualan akan

meminta area design & development untuk merancang ulang order konsumen.

Selain meminta area design & development untuk merancang ulang order

konsumen, area bisnis penjualan juga akan menghitung ulang harga penjualan

hingga diperoleh kesepakatan antara perusahaan dengan kosumen. Sebelum

proses produksi dilakukan, perusahaan akan meminta jaminan kepada konsumen

berupa DP (down payment) sebesar setengah dari harga yang telah disepakati.

Setelah DP (down payment) dilunasi oleh konsumen, proses produksi

baru akan dimulai. PPIC akan melakukan koordinasi dengan area bisnis gudang

untuk mengecek ketersediaan bahan mentah dan kualitas bahan mentah tersebut

di gudang bahan mentah. Apabila bahan mentah yang dibutuhkan untuk proses

produksi tersedia, maka area bisnis gudang akan melakukan pengecekan kualitas

dari bahan mentah tersebut. Jika kualitas bahan mentah terpenuhi kualitasnya,

area bisnis gudang akan memberikan konfirmasi ketersediaan bahan mentah

untuk produksi kepada PPIC. Namun jika kualitas bahan mentah tidak terpenuhi

kualitasnya, area bisnis gudang akan mencari bahan mentah lainnya di gudang

bahan mentah yang kualitasnya terpenuhi. Jika tidak tersedia bahan mentah di

gudang bahan mentah, atau tidak tersedianya bahan mentah lain setelah proses

pengecekan kualitas, area bisnis pembelian akan melakukan proses pembelian

bahan mentah. Jika bahan mentah yang dibutuhkan untuk proses produksi sudah

tersedia, PPIC kemudian akan menyerahkan rencana proses produksi kepada

manajer produksi.

Area bisnis produksi kemudian akan melaksanakan proses produksi

sesuai surat perintah kerja yang telah diberikan oleh PPIC. Produk jadi yang

dihasilkan oleh proses produksi akan dicek kualitasnya. Jika memenuhi standar

kualitas yang dimiliki oleh perusahaan, produk jadi tersebut akan dipindahkan ke

area bisnis gudang jadi. Namun jika produk jadi tidak memenuhi standar kualitas

yang dimiliki oleh perusahaan, produk jadi tersebut akan di rework jika masih

memungkinkan. Dan jika produk jadi tidak bisa di rework, maka perusahaan akan

membuang produk cacat tersebut dan melanjutkan proses produksi. Produk jadi

yang dipindahkan ke gudang barang jadi akan di packing untuk dikirim kepada

konsumen. Area bisnis accounting kemudian akan melakukan penagihan sisa

pembayaran kepada konsumen. Jika sisa pembayaran telah dilunasi oleh

konsumen, produk jadi pesanan konsumen akan dikirimkan kepada konsumen.

Page 23: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-4

Sebuah sistem informasi yang baik dapat membantu perusahaan dalam

mengambil sebuah keputusan dan membantu kinerja perusahaan menjadi lebih

efisien. Namun, perusahaan sepatu pantofel CV X belum memiliki sistem informasi

yang memadai. Hal tersebut tampak pada masalah yang ditemukan pada

perusahaan berupa understock atau overstock bahan mentah di gudang bahan

mentah serta menumpuknya produk jadi di gudang produk jadi. Selain itu,

perusahaan juga kerap mengalami kerugian yang diakibatkan dari kesalahan

pemberian harga oleh area bisnis penjualan. Sistem informasi yang kurang baik

dalam perusahaan juga dapat berdampak pada kerugian yang akan dialami oleh

perusahaan baik kerugian secara waktu maupun finansial. Oleh sebab itu,

masalah yang ada harus ditinjau lebih lanjut untuk mengetahui akar penyebab dari

masalah dan perlu dilakukannya perbaikan sistem informasi pada CV X agar dapat

menjalankan proses bisnis dengan lebih baik.

I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dalam mengidentifikasi masalah yang ada di perusahaan, dilakukan

observasi dan wawancara dengan pihak perusahaan. Masalah sistem informasi

yang terjadi pada perusahaan, ditemukan pada area bisnis pembelian, gudang,

dan penjualan.

Pada permasalahan pertama yang terjadi antara area bisnis pembelian

dengan gudang bahan mentah, yaitu stockout atau overstock bahan mentah.

Masalah ini terjadi pada proses bisnis pembelian bahan mentah yang dilakukan

oleh area bisnis pembelian. Pada proses bisnis saat ini, sebelum area bisnis

pembelian melakukan pembelian bahan mentah, PPIC akan melakukan koordinasi

dengan area bisnis gudang bahan mentah untuk mengecek ketersediaan serta

kualitas bahan mentah di gudang bahan mentah. Pengecekan ketersediaan dan

kualitas bahan mentah yang dilakukan oleh area bisnis gudang bahan mentah

akan dicatat pada selembar kertas. Hasil dari pencatatan pada selembar kertas

tersebut akan di input kembali ke dalam sistem informasi yang belum terintegrasi,

yang dalam hal ini adalah Microsoft Excel.

Berdasarkan wawancara dengan PPIC, kerap kali pada proses bisnis saat

ini, data yang dicatat pada Excel tidak sama dengan data yang ada secara nyata

di gudang bahan mentah. Perbedaan data pencatatan Excel dengan data real di

gudang bahan mentah disebabkan karena input data yang terlambat, input data

Page 24: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-5

yang tidak tepat, dan tidak adanya perubahan data stock. Hal tersebut

menyebabkan terjadinya stockout ataupun overstock bahan mentah. Contoh

pencatatan kebutuhan bahan mentah dapat dilihat pada Gambar I.1 berikut.

Gambar I.1 Contoh Pencatatan Kebutuhan Bahan Mentah

Berdasarkan Gambar I.1 tersebut, dapat dilihat bahwa untuk pencatatan

di gudang bahan mentah khususnya kulit pada bulan Juli 2019, kulit murni berjenis

corrected maroon mengalami kekurangan bahan mentah sebanyak 1199 ft,

sedangkan untuk kulit murni berjenis corrected black mengalami kekurangan

bahan mentah sebesar 1171 ft. Berdasarkan pencatatan pada selembar kertas

tersebut, area bisnis gudang bahan mentah akan memasukkan data tersebut ke

dalam Excel, lalu memberitahu PPIC melalui printout Excel akan kekurangan

bahan mentah. Kekurangan bahan mentah yang telah diberitahu oleh area bisnis

gudang bahan mentah melalui printout Excel ke PPIC akan di catat oleh PPIC

dalam sebuah form, dan menjadi bagian dari perencanaan produksi. Rencana

produksi pada selembar form dapat dilihat pada Gambar I.2.

Page 25: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-6

Gambar I.2 Contoh Rencana Produksi Perhitungan Bahan Mentah

Berdasarkan Gambar I.2, dapat dilihat pada perencanaan produksi untuk

pengiriman pada tanggal 20 Oktober 2019, sisa stock bahan mentah untuk kulit

muka berjenis Vocalou Annonay Black memiliki kekurangan stock di gudang

bahan mentah sebesar 14.715,88 ft2. Dan berdasarkan rencana produksi tersebut,

dibutuhkan 2.215 ft2 sehingga perusahaan kekurangan bahan mentah sebesar

16.930,88 ft2 dan harus membeli bahan mentah. PPIC kemudian akan meminta

area pembelian untuk membeli bahan mentah yang kurang.

Namun dikarenakan pencatatan yang kurang akurat menyebabkan bahan

yang dibutuhkan terlambat dipesan atau habis sebelum bahan mentah yang

dipesan datang sehingga menyebabkan stockout bahan mentah. Pencatatan yang

kurang akurat juga menyebabkan perusahaan membeli bahan mentah yang

sebenarnya tidak diperlukan atau membeli secara berlebihan dari yang

sebenarnya dibutuhkan perusahaan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya

penumpukan bahan mentah yang ada di gudang bahan mentah.

Permasalahan kedua yang terjadi pada perusahaan berupa

menumpuknya produk jadi. Permasalahan ini terjadi di area penjualan. Pada saat

perusahaan tidak memiliki order dari konsumen, perusahaan memutuskan untuk

Page 26: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-7

melakukan make to stock atau stock produk jadi. Proses stock barang dilakukan

dengan tujuan untuk berjaga-jaga dan mencegah pembayaran karyawan namun

karyawan tidak bekerja. Pada saat proses bisnis saat ini, proses permintaan

produksi yang dilakukan oleh area penjualan dilakukan berdasarkan perkiraan

subjektif dan informasi tertentu. Area penjualan merencanakan untuk

memproduksi tipe sepatu tertentu untuk tiga bulan kedepan. Namun, area

penjualan tidak mengetahui informasi mengenai tipe sepatu tertentu yang hanya

laku pada periode tertentu.

Ketidaktahuan area penjualan menyebabkan area penjualan

memproduksi tipe sepatu tertentu secara berlebihan yang tidak laku pada periode

tertentu. Kelebihan produksi produk jadi menyebabkan produk jadi menumpuk di

gudang produk jadi karena tidak laku terjual. Penumpukan produk jadi di gudang

produk jadi akibat kelebihan produksi produk jadi akan menjadi aset perusahaan

yang tidak terjual. Aset yang tidak terjual ini dapat menghambat pemasukkan

perusahaan.

Permasalahan yang ketiga yaitu kesalahan pemberian harga. Masalah ini

terjadi antara area pembelian dengan penjualan. Pada proses bisnis pembelian

bahan mentah oleh area pembelian, ketika terjadi kenaikan harga dari supplier,

area pembelian akan memberitahukan kepada Direktur. Direktur kemudian akan

menentukan harga penjualan yang baru. Namun, harga penjualan yang baru

terlambat diberitahukan kepada area penjualan sehingga area penjualan tidak

mengetahui harga yang baru. Ketidaktahuan harga penjualan yang baru oleh area

penjualan menyebabkan area penjualan menjual dengan harga lama kepada

konsumen. Selain itu, pada saat melakukan penawaran, tidak terdapat harga

standar untuk masing-masing produk, sehingga area penjualan harus

mengandalkan ingatannya akan harga penjualan dari setiap produk. Kesalahan

pemberian harga dapat dilihat pada Tabel I.1.

Tabel I.1 Kesalahan Pemberian Harga Bagi Konsumen

ITEM

ARTICLE

LAST

DESCRIPTION

SOLE

QTY

Harga per pasang

(ribu)

Total per

pasang

(ribu)

Harga Penjual

an (ribu)

Total penjualan per pasang (ribu)

1 98317 11120

Black Calf Leath

er 38 2650

100700

2600 98800

2 98317 11120

Castagna Calf

Leather

7 2650 1855

0 2650 18550

Lanjut

Page 27: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-8

Tabel I.1 Kesalahan Pemberian Harga Bagi Konsumen (lanjutan)

ITEM

ARTICLE

LAST

DESCRIPTION

SOLE

QTY

Harga per pasang

(ribu)

Total per

pasang

(ribu)

Harga Penjual

an (ribu)

Total penjualan per pasang (ribu)

3 98321 1112

0 Black Calf

Dainite

65 2712 1762

80 2712

176280

4 98321 1112

0 Castagna

Calf Dainit

e 11 2712

29832

2712 29832

5 98321 1112

0 Black Patent

Dainite

13 2620 3406

0 2500 32500

6 98409 1112

0 Black Calf

Leather

16 2697 4315

2 2697 43152

7 98409 1112

0

Marrone Vegano Crust

Leather

6 2744 1646

4 2744 16464

8 98441 1112

0 Black Calf

Dainite

15 2783 4174

5 2783 41745

9 98441 1112

0

Marrone Vegano Crust

Dainite

6 2820 1692

0 2750 16500

10 98374 1112

0 Black Calf

Dainite

15 2783 4174

5 2783 41745

11 98374 1112

0 Dark

Brown Calf Dainit

e 11 2783

30613

2783 30613

12 98782 1112

0 Black Calf

Dainite

14 2712 3796

8 2500 35000

13 98782 1112

0 Castagna

Calf Dainit

e 7 2712

18984

2712 18984

14 98654 6707 Black Calf Leath

er 7 2666

18662

2666 18662

15 98655 Edwa

rd Black Calf

Leather

8 2666 2132

8 2550 20400

Total 64700

3 Total 639227

Berdasarkan Tabel I.1 di atas, dapat dilihat bahwa untuk item pertama,

harga per pasang sepatu adalah Rp 2.650.000 sedangkan area penjualan menjual

dengan harga Rp 2.600.000, perusahaan merugi sebesar Rp 50.000 per pasang

sepatu. Seharusnya perusahaan memiliki total penjualan sebesar Rp 100.700.000,

namun karena adanya kesalahan dalam pemberian harga, maka perusahaan

hanya memiliki total penjualan sebesar Rp 98.800.000 dengan kerugian yang

diperoleh perusahaan sebesar Rp 1.900.000. Dari 15 item, area penjualan

melakukan kesalahan sebesar lima kali. Kesalahan pemberian harga yang

dilakukan oleh area penjualan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian

sebesar Rp 7.776.000.

Page 28: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-9

Timbulnya beberapa masalah yang ada di perusahaan menunjukkan

bahwa perusahaan sepatu pantofel CV X belum memiliki sistem informasi yang

dapat membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan dan membantu

kinerja perusahaan menjadi lebih efisien. Perancangan sistem informasi

dibutuhkan untuk membantu dalam menyelesaikan masalah yang ada pada

perusahaan sepatu pantofel CV X. Metode yang tepat digunakan untuk merancang

sistem informasi pada perusahaan sepatu pantofel CV X adalah System

Development Life Cycle (SDLC). Metode SDLC tersebut dibutuhkan bagi

perusahaan yang belum memiliki sistem informasi yang terintegrasi seperti pada

perusahaan sepatu pantofel CV X. Selain itu metode SDLC memiliki keunggulan

sesuai dengan teorinya menurut Kendall & Kendall (2011) dimana SDLC

merupakan pendekatan yang dilakukan secara bertahap untuk menganalisa dan

merancang sistem melalui penggunaan siklus secara spesifik dan aktivitas

penggunanya. Berdasarkan tahapannya, metode SDLC memiliki empat buah

tahapan. Tahap pertama dilakukan pemetaan proses bisnis untuk mengetahui

permasalahan yang ada di perusahaan sepatu pantofel CV X. Tahap kedua

berupa analisis identifikasi kebutuhan informasi dari permasalahan yang ada.

Tahap ketiga berupa desain rancangan usulan perbaikan. Dan tahap terakhir

berupa implementasi rancangan sistem informasi yang diusulkan.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diterangkan sebelumnya,

dapat dijabarkan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana proses bisnis yang terjadi pada area penjualan, area

pembelian, dan area gudang pada perusahaan sepatu pantofel CV X saat

ini sehingga menimbulkan masalah bagi perusahaan?

2. Bagaimana usulan perbaikan proses bisnis yang terjadi pada area

penjualan, area pembelian, dan area gudang di perusahaan sepatu

pantofel CV X untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut?

3. Bagaimana rancangan sistem informasi untuk area penjualan, area

pembelian, dan area gudang yang sesuai untuk diterapkan pada

perusahaan sepatu pantofel CV X?

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah yang telah dibuat,

dibutuhkan pambatasan masalah dan asumsi penelitian. Batasan masalah

Page 29: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-10

dimaksudkan agar masalah yang diamati pada perusahaan terfokus pada masalah

tersebut dan tidak meluas. Berikut merupakan batasan masalah yang diterapkan.

1. Perancangan sistem informasi tidak memperhitungkan biaya.

2. Perancangan sistem informasi hanya difokuskan pada area penjualan,

area pembelian, dan area gudang.

3. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode System Development

Life Cycle (SDLC) hanya sampai pada tahap implementasi berupa user

interface.

Asumsi dibutuhkan untuk faktor-faktor di dunia nyata yang sangat

kompleks dan tidak dapat dikendalikan. Dalam penelitian ini, asumsi yang

digunakan berupa tidak terjadinya perubahan aktivitas dan proses bisnis yang ada

di perusahaan sepatu pantofel CV X selama penelitian.

I. 4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah serta batasan dan asumsi

penelitian, tujuan dibuatnya penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui dan mengidentifikasi kelemahan proses bisnis yang terjadi

pada area penjualan, area pembelian, dan area gudang pada perusahaan

sepatu pantofel CV X saat ini.

2. Merancang usulan perbaikan proses bisnis yang terjadi pada area

penjualan, area pembelian, dan area gudang di perusahaan sepatu

pantofel CV X untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut.

3. Merancang sistem informasi untuk area penjualan, area pembelian, dan

area gudang yang sesuai untuk diterapkan pada perusahaan sepatu

pantofel CV X.

I.5 Manfaat Penelitian

Penelitian dibuat untuk memperoleh sebuah manfaat. Diharapkan dengan

adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat nyata, berupa penerapan sistem

informasi yang tepat bagi perusahaan. Dengan adanya penerapan sistem

informasi yang tepat dapat membantu perusahaan dalam menyelesaikan masalah

dan mempermudah kegiatan proses bisnis.

Page 30: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-11

I.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian perlu dilakukan agar penelitian yang dilakukan

terstruktrur dan sistematis. Terdapat 10 bagian atau tahapan dalam penelitian ini

diawali dari studi pendahuluan hingga kesimpulan dan saran. Berikut merupakan

penjelasan dari ke-10 tahapan tersebut.

1. Studi Pendahuluan pada Perusahaan Sepatu Pentofel CV X

Studi pendahuluan merupakan tahap pertama dalam metodologi

penelitian, dimana dilakukan studi awal terhadap perusahaan sepatu

pantofel CV X agar diperoleh gambaran perusahaan, proses bisnis saat

ini, struktur organisasi, dan aktivitas yang dilakukan pada perusahaan.

Studi pendahuluan yang dilakukan berupa wawancara dan observasi

pada perusahaan sepatu pantofel CV X.

2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Masalah yang ada pada perusahaan akan diteliti lebih mendalam pada

tahap identifikasi masalah. Identifikasi masalah yang ada diperoleh dari

pengumpulan data-data sebab yang menjadi masalah pada proses bisnis

saat ini. Hasil dari identifikasi masalah tersebut akan dirumuskan pada

rumusan masalah dan dihasilkan tiga buah rumusan masalah pada CV X.

3. Pembatasan dan Asumsi Penelitian

Pada tahap ini diberikan batasan dan asumsi dari penelitian. Pembatasan

masalah dimaksudkan agar masalah yang diamati pada perusahaan

terfokus pada masalah tersebut dan tidak meluas.

4. Studi Literatur Perancangan Sistem Informasi menggunakan Metode

SDLC

Pada tahap ini, dipelajari metode-metode serta teori-teori yang

berhubungan dengan perancangan sistem informasi untuk menunjang

penelitian pada perusahaan sepatu pantofel CV X.

5. Tahap Perencanaan (planning)

Tahap perencanaan (planning) merupakan tahap pertama dari metode

SDLC. Pada tahap ini, dilakukan pemetaan proses bisnis saat ini untuk

mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam perusahaan

sepatu pantofel CV X. Selanjutnya, dilakukan analisis yang lebih spesifik

untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi pada perusahaan sepatu

pantofel CV X.

Page 31: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-12

6. Tahap Analisis (analysis)

Tahap analisis (analysis) merupakan tahap lanjutan setelah tahap

planning. Pada tahap ini, dilakukan identifikasi kebutuhan informasi dan

usulan, dan kriteria performansi sistem.

7. Tahap Perancangan (design)

Tahap Perancangan (design) merupakan tahap ketiga dan merupakan

tahap lanjutan dari tahap analisis. Pada tahap ini, dijelaskan mengenai

usulan perbaikan proses bisnis, dekomposisi fungsi, context diagram,

data flow diagram (DFD), perancangan basis data menggunakan metode

DDA, dan normalisasi data.

8. Tahap Implementasi (implementation)

Tahap implementasi (implementation) merupakan tahap terakhir dalam

metode SDLC. Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem informasi

yang disusun pada tahap sebelumnya menjadi suatu sistem siap kerja

yang terdiri dari software, hardware, dan data. Sistem siap kerja yang

disusun berupa pembuatan kamus data, perancangan user interface, dan

pembuatan standard operation procedure (SOP) bagi aktivitas yang

membutuhkan.

9. Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pada tahap ini akan

dilakukan analisis yang meliputi analisis pemilihan dan penggunaan

metode SDLC, analisis pemilihan dan penggunaan metode DDA, serta

analisis masalah sistem awal dan usulan perbaikan

10. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran merupakan tahap terakhir dalam metodologi

penelitian. Kesimpulan menjelaskan jawaban dari rumusan masalah,

sedangkan saran merupakan masukan yang diberikan kepada pihak

perusahaan berdasarkan hasil penelitian dan penelitian selanjutnya.

Berdasarkan ke-10 penjelasan metodologi penelitian yang telah

disebutkan diatas, dibuat diagram alir (flow chart) yang menjelaskan ke-10

tahapan bagaimana penelitian ini dilakukan dalam metodologi penelitian secara

berurutan dari tahap pertama hingga tahap sepuluh. Diagram alir (flow chart)

tahapan metodologi penelitian yang menjelaskan ke-10 tahapan dapat dilihat pada

Gambar I.3.

Page 32: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-13

Mulai

Studi Pendahuluan

pada Perusahaan

Sepatu Pantofel CV X

Identifikasi dan

Rumusan Masalah

Pembatasan dan

Asumsi Penelitian

Studi Literatur

Perancangan Sistem

Informasi menggunakan

Metode SDLC

Tahap Perencanaan

(planning)

Tahap Perancangan

(design)

Tahap Analisis

(analyze)

Tahap Implementasi

(implementation)

Analisis Hasil Penelitian

Kesimpulan dan Saran

Selesai

A

A

Gambar I.3 Metodologi Penelitian

Page 33: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-14

I.7 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini dijabarkan ke dalam enam bab agar lebih mudah

dipahami setiap tahapnya. Penulisan penjabaran penelitian ini juga dapat

memudahkan penulisan karena ditulis secara sistematis. Berikut merupakan

penjabaran dari keenam bab tersebut.

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I dijelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah dan rumusan masalah, pembatasan masalah dan asumsi penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab II dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang digunakan pada

penelitian untuk menunjang penyelesaian masalah yang ada. Dasar-dasar teori

yang ada diperoleh dari berbagai macam sumber yang valid dan sesuai. Adapun

dasar-dasar teori yang akan dijelaskan meliputi sistem informasi, data dan

informasi, proses bisnis, metode system development life cycle (SDLC), data flow

diagram (DFD), database, design database based on activity (DDA), normalisasi

database, dan standard operation procedure (SOP).

BAB III IDENTIFIKASI DAN ANALISIS SISTEM AWAL

Pada Bab III dijelaskan mengenai gambaran sistem awal perusahaan

berupa deskripsi perusahaan, struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, dan proses

bisnis yang terjadi pada perusahaan. Dua tahap awal dari metode SDLC berupa

planning dan analysis juga dijelaskan pada bab ini. Pada tahap perencanaan atau

planning dilakukan identifikasi masalah pada sistem awal. Pada tahap analysis

atau analisa, dilakukan identifikasi kebutuhan informasi, usulan perbaikan, dan

kriteria performansi sistem.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI USULAN

Pada Bab IV dijelaskan mengenai dua tahap lain dari metode SDLC yaitu

tahap perancangan (design) dan tahap implementasi (implementation). Pada

tahap perancangan (design, dijelaskan mengenai usulan perbaikan proses bisnis,

Page 34: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-15

dekomposisi fungsi, context diagram, data flow diagram (DFD), perancangan basis

data menggunakan metode DDA, dan normalisasi data. Tahap implementasi

(implementation) meliputi pembuatan kamus data, perancangan formulir

terstruktur, perancangan user interface, dan pembuatan standard operation

procedure (SOP) bagi aktivitas yang membutuhkan.

BAB V ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN

Pada Bab V dijelaskan mengenai analisis terhadap penelitian yang telah

dilakukan. Analisis yang dijelaskan meliputi analisis pemilihan metode SDLC,

analisis masalah sistem awal dan usulan perbaikan, serta analisis SOP yang telah

dirancang.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab VI merupakan bab terakhir pada penelitian. Pada bab ini ditarik

beberapa kesimpulan terhadap penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang

ditarik digunakan untuk menjawab rumusan-rumusan masalah yang ada. Selain

ditarik kesimpulan, diberikan pula saran dan masukan bagi perusahaan dan

penelitian selanjutnya.