sistem audio video fix
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada suatu bangunan arsitektur, terdapat berbagai macam sistem dan komponen yang
membentuk suatu kinerja yang sistematis pada bangunan. Dari sistem-sistem ini, sistem
utilitas merupakan salah satu sistem yang sangat penting untuk diperhatikan dan
diperhitungkan. Pada sistem utilitas tersebut, terbagi atas beberapa sistem yang sangat
penting. Salah satu dari sistem tersebut adalah sistem komunikasi.
Sistem komunikasi ini dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, diantaranya sistem
audio visual. Kedua sistem tersebut memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda.
Dalam peranannya, sistem komunikasi sangat membantu dalam memperlancar aktivitas
pengguna sebuah bangunan. Namun pada kehidupan sehari-hari, masih banyak arsitek yang
belum terlalu mengenal dan mengetahui kinerja dari masing-masing sistem tersebut dengan
baik dan benar. Hal tersebut dapat berakibat pada penyalahgunaan pada saat perancangan
sistem komunikasi di dalam suatu bangunan. Oleh sebab itu, sistem komunikasi pada suatu
bangunan sangatlah penting untuk dipelajari dan dipahami oleh para arsitek dalam
merancang sarana pada suatu bangunan.
Oleh karena itu, melalui makalah ini kami akan membahas dan mempelajari materi
mengenai sistem komunikasi pada suatu bangunan arsitektur dengan sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin.
1.2 Rumusan Masalah :
1.2.1 Apa itu Sistem Komunikasi Audio Visual?
1.2.2 Apa saja Fungsi dari Sistem Komunikasi Audio Visual Pada Bangunan?
1.3 Tujuan :
Adapun tujuan dari pembuatan tugas ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui apa
itu Sistem Komunikasi Audio Visual dan bagaimana penerapanya dalam suatu bangunan
serta faktor-faktor lain yang mempengaruhinya dan diharapkan bermanfaat bagi kita
semua serta untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sains Bangunan dan Utilitas 2.
1
1.4 Manfaat :
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
Sistem Komunikasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Komunikasi pada Bangunan
Pengertian komunikasi adalah saling menyampaikan informasi yang diinginkan
kepada seseorang atau lebih yang berperan sebagai penerima informasi dan komunikasi
bisa dilakukan diantara 2 atau lebih tempat yang berdekatan atau pun berjauhan.
Informasi itu sendiri bisa berupa suara percakapan (voice), musik (audio), gambar diam
(photo), gambar bergerak (video), atau data digital. Berdasarkan pengertian tersebut
maka sistem komunikasi diterapkan atau diaplikasikan pula pada bangunan. Hal
tersebut memiliki tujuan agar memudahkan setiap civitas yang ada di dalam bangunan
tersebut untuk berkomunikasi. Untuk menunjang proses komunikasi di dalam bangunan
terdapat sistem komunikasi audio visual dan telekomunikasi.
2.2 Sistem Komunikasi Audio Visual
Komunikasi audio visual adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari
sumber kapada satu penerima atau lebih dengan cara memvisualisasikan sekaligus
memperdengarkan isi pesan atau informasi kepada penerima dengan melalui media
yang menunjangnya. Media yang menunjangnya itu adalah media elektronik.
Contohnya seperti televisi, VCD player, DVD player, computer dan lain - lainnya yang
bisa digunakan untuk memvisualisasikan sekaligus memperdengarkan isi pesan dan
informasi tersebut. Bentuk aplikasinya dari komunikasi visual itu bisa berbentuk film
yang bersifat entertain maupun informatif dan iklan seperti yang kita sering lihat di
televisi.
2.2.1 Fungsi Sistem Komunikasi Audio Visual Pada Bangunan
Disini fungsi sistem komunikasi dibedakan antara audio(tata suara) dan
visual(visual) dengan asumsi fungsi berdasarkan jenis kegiatan dan
pengoprasianya, adalah sebagai berikut;
1. AUDIO (tata suara)
Sistem komunikasi audio adalah kumpulan dari beberapa peralatan
elektronik yang didesain untuk memperkuat sinyal suara dan musik supaya
dapat didengar oleh orang banyak (lebih dari satu orang). Sistem komunikasi
3
audio berdasarkan jenis kegiatan yang dicakupnya dikelompokkan dalam
beberapa kategori utama, antara lain:
A. Back Ground Music (BGM)
Adalah music atau suara yang dapat disampaikan secara luas melalui
speaker yang telah terpasang sesuai dengan rencana. Music atau suara
dapat diatur pada sentral tata suara (rak sistem) yang telah ditata
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan suara yang baik. Sentral
tata suara (rak sistem) dilengkapi dengan Double Cassette Deck, Tuner
AM/FM, MP3 dan CD Player sebagai sarana yang dapat dipergunakan
sesuai kebutuhan.yang telah disesuaikan dengan rencana. Dalam keadaan
biasa sistem tata suara dapat diisikan latar belakang music (backrground
music), suara dari radio ataupun rekaman lainnya. Adapun material dan
alat yang digunakan untuk back ground music ini adalah sebagai berikut:
a. Cabinet rac: CR 39 HE
Gambar 1.
Cabinet rac
Sumber: www.rackmountsolutions.net
b. Tuner AM/FM,MP3 & CD Player: LBB 1961
4
Gambar 2
Tuner AM/FM,MP3 & CD Player
Sumber: chennai.olx.in
c. Double Cassette Dect: W 600 R
Gambar 3.
Double Cassette Dect: W 600 R
Sumber: www.gumtree.com
d. Paging Microphone: LBB 1946
Alat ini sebaiknya diletakan pada suatu tempat yang aman, strategis,
dan mudah dijangkau serta tidak menggangu ruangan. Dalam
perencanaan interior sebaiknya alat ini diletakan di reception desk atau
pada suatu ruangan khusus yang dekat dengan reception desk yang
ditangani oleh operator sebagai pengelola alat tersebut.
5
Gambar 4.
Paging Microphone: LBB 1946
Sumber : www.indonetwork.net
e. Mixer Pre Amplifier: LBB 1925
Mixer Pre Amplifier ini sebaiknya diletakan pada suatu tempat
yang aman, strategis, dan mudah dijangkau serta tidak menggangu
ruangan. Pada perencanaan interior sebaiknya alat ini diletakan di
reception desk atau pada suatu ruangan khusus yang dekat dengan
reception desk yang ditangani oleh operator yang yang bertugas.
Gambar 5.
Mixer Pre Amplifier
Sumber: www.myspace.com
f. Power Amplifier 120W: LBB 1930
g. Power Amplifier 480W: LBB 1938
6
Gambar 6.
Power Ampilfer
Sumber: www.balabo.com
h. Speaker Selector: Custom
Speaker custom memiliki arti yakni disesuaikan dengan kebutuhan
dan fungsi dari bangunan itu sendiri. Adapun jenisnya antara lain:
Ceiling Speaker: LHM 0606/00, Wall Speaker: LBC 3931/00, Wall
Speaker Emergency: LBC 3931/00, Coulumn Speaker: LBC 2210
Gambar 7.
Speaker Selector
Sumber: www.ambery.com
B. Public Address (PA)
Public Address adalah alat penguat sinyal suara secara elektronik
paging microphone yang komponennya terdiri dari mixer, amplifier, dan
speaker. Fungsi dari sistem ini adalah sarana penyampaian informasi
7
kepada khalayak ramai (umum) dapat dilakukan dengan cepat dan mudah
karena selain speaker yang terpasang, penyampaian informasi didukung
Sentral tata suara (rak sistem) yang dapat diatur sedemikian rupa juga telah
dilengkapi dengan paging microphone yang telah terpasang sesuai. Berikut
ini adalah material dan alat yang digunakan untuk public address sebagai
berikut:
a. Cabinet rac: CR 39 HE
b. Tuner AM/FM,MP3 & CD Player: LBB 1961
c. Double Cassette Dect: W 600 R
d. Paging Microphone: LBB 1946
Alat ini sebaiknya diletakan pada suatu tempat yang aman, strategis,
dan mudah dijangkau serta tidak menggangu ruangan. Dalam
perencanaan interior sebaiknya alat ini diletakan di reception desk atau
pada suatu ruangan khusus yang dekat dengan reception desk yang
ditangani oleh operator sebagai pengelola alat tersebut.
e. Mixer Pre Amplifier: LBB 1925
Mixer Pre Amplifier ini sebaiknya diletakan pada suatu tempat
yang aman, strategis, dan mudah dijangkau serta tidak menggangu
ruangan. Pada perencanaan interior sebaiknya alat ini diletakan di
reception desk atau pada suatu ruangan khusus yang dekat dengan
reception desk yang ditangani oleh operator yang yang bertugas.
f. Power Amplifier 120W: LBB 1930
g. Power Amplifier 480W: LBB 1938
h. Speaker Selector: Custom
Speaker custom memiliki arti yakni disesuaikan dengan kebutuhan
dan fungsi dari bangunan itu sendiri. Adapun jenisnya antara lain:
Ceiling Speaker: LHM 0606/00, Wall Speaker: LBC 3931/00, Wall
Speaker Emergency: LBC 3931/00, Coulumn Speaker: LBC 2210,
C. Emergency(EMC )
Tujuan utama pada sistem ini adalah, saat keadaan emergency atau
darurat, informasi keadaan darurat atau bahaya yang bertujuan untuk
evakuasi, keselamatan dan keamanan akan dapat diketahui dengan cepat.
Setelah sentral tata suara mendapatkan sinyal tanda bahaya dari panel
8
alarm, Mixer Pre. Amplifier akan memutuskan semua input dari Cassette
Deck, MP3 & CD Player lalu memberikan prioritas utama untuk bunyi
sirine,jadi setalah Mixer Pre. Amplifier menerima sinyal dari panel alarm,
secara otomatis semua input akan terputus, kecuali input dari Emergency
Microphone, jadi operator tetap dapat memberikan pesan peringatan.
Fungsi emergency yang dapat melakukan by-pass dan over-ride terhadap
seluruh fungsi-fungsi lainnya merupakan sebuah persyaratan keselamatan
kebakaran sesuai mandat pada NFPA 101 tentang kode keselamatan jiwa
(Life Safety Code).
Adapun material dan alat yang digunakan untuk sistem emergency ini
adalah sebagai berikut:
a. Cabinet rac: CR 39 HE
b. Tuner AM/FM,MP3 & CD Player: LBB 1961
c. Double Cassette Dect: W 600 R
d. Paging Microphone: LBB 1946
Alat ini sebaiknya diletakan pada suatu tempat yang aman, strategis,
dan mudah dijangkau serta tidak menggangu ruangan. Dalam
perencanaan interior sebaiknya alat ini diletakan di reception desk atau
pada suatu ruangan khusus yang dekat dengan reception desk yang
ditangani oleh operator sebagai pengelola alat tersebut.
e. Mixer Pre Amplifier: LBB 1925
Mixer Pre Amplifier ini sebaiknya diletakan pada suatu tempat
yang aman, strategis, dan mudah dijangkau serta tidak menggangu
ruangan. Pada perencanaan interior sebaiknya alat ini diletakan di
reception desk atau pada suatu ruangan khusus yang dekat dengan
reception desk yang ditangani oleh operator yang yang bertugas.
f. Power Amplifier 120W: LBB 1930
g. Power Amplifier 480W: LBB 1938
h. Speaker Selector: Custom
Speaker custom memiliki arti yakni disesuaikan dengan kebutuhan
dan fungsi dari bangunan itu sendiri. Adapun jenisnya antara lain:
Ceiling Speaker: LHM 0606/00, Wall Speaker: LBC 3931/00, Wall
Speaker Emergency: LBC 3931/00, Coulumn Speaker: LBC 2210,
9
D. Car Call (CC)
Sarana penyampaian informasi kepada orang atau pengendara
kendaraan dengan cepat dan mudah karena untuk sistem car call ini selain
speaker juga dilengkapi dengan rak sistem car call dan microphone yang
telah terpasang pada area-area yang telah disesuaikan dengan rencana.
Berikut ini adalah material dan alat yang digunakan untuk car call
sebagai berikut:
a. Paging Microphone: LBB 1946
Alat ini sebaiknya diletakan pada suatu tempat yang aman, strategis,
dan mudah dijangkau serta tidak menggangu ruangan. Dalam
perencanaan interior sebaiknya alat ini diletakan di reception desk atau
pada suatu ruangan khusus yang dekat dengan reception desk yang
ditangani oleh operator sebagai pengelola alat tersebut.
b. Power Amplifier 480W: LBB 1938
Amplifier ini sebaiknya diletakan pada suatu tempat yang aman,
strategis, dan mudah dijangkau serta tidak menggangu ruangan. Pada
perencanaan interior sebaiknya alat ini diletakan di reception desk atau
pada suatu ruangan khusus yang dekat dengan reception desk yang
ditangani oleh operator yang yang bertugas.
c. Equalizer: MQ 3300
Gambar 8.
Equalizer
Sumber: en.wikipedia.org
10
d. Horn Speaker: LBC 3491/12
Gambar 9.
Horn Speaker
Sumber: en.wikipedia.org
Selain sistem komunikasi audio yang didasarrkan pada jenis kegiatannya
terdapat pula sistem komunikasi audio berdasarkan sistem pengoperasiannya
dikelompokkan dalam dua kategori utama, antara lain:
A. Sistem sederhana
Sistem sederhana ini biasanya digunakan bangunan yang tidak terlalu
kompleks dan bangunan-bangunan berlantai sedikit yang memerlukan system
suara yang tidak kompleks. System sederhana ini bertujuaan untuk suara dapat
didengar oleh orang banyak dengan cara memperkuat sinyal suara dan musik.
Pada system ini tidak memerlukan ruangan yang cukup luas untuk operator
pengontrol suara. Peralatan utamanya pun sangat sederhana yaitu terdiri dari
tape player, amplifier,microphone, speker dan peralatan pengakabelan.
B. Sentral Program
Sentral program ini akan melayani area perkantoran dan area produksi
direncanakan untuk dapat di fungsikan dengan prioritas program sebagai
evakuasi kebakaran dan paging/panggilan saja untuk area produksi, sedangkan
program background music dipasang untuk melayani perkantoran. Peralatan
11
utama sistem tata suara ini terdiri dari tape player, amplifier, zone selector,
undirectional microphone, ceiling speaker, wall speaker, pengKabelan dan
peralatan lainnya yang diperlukan guna kesempurnaan sistem ini. Peralatan
utama sistem tata suara ini ditempatkan diruang control. Pemasangan instalasi
tata suara adalah secara master di dalam ruang operator dimana terletak pre-
amplifier/ mixing pre-amplifier power amplifier program-program input serta
switching control, Kecuali itu ada pula penanganan terpisah secara fungsi tata
suara misalnya untuk pemanggilan sopir. Untuk menjamin bahwa program-
program yang diperdengarkan ataupun pengumuman yang disampaikan sesuai
dengan yang dikehendaki maka diperlukan master Monitoring yang terletak
pada meja monitoring di ruang operator.Sedangkan pada
keadaan darurat (emergency) semua program dapat diputuskan termasuk
sistem tata suara pada departemen store lantai 3A, kemudian dapat disiarkan
pengumuman melalui operator di "Auxiliary Monitoring dengan "First
Channel Priority" di meja monitoring ruang monitor. Master tata suara harus
mampu melayani seluruh group speaker untuk keseluruhan bangunan. Setiap
interupsi harus didahului dengan suatu nada interupsi tertentu (chime signal)
yang dibangkitkan dengan chime generator yang terpasang pada master sistem
tata suara ataupun pada monitor desk.
2. VISUAL (tata visual)
Sistem komunikasi visual adalah kumpulan dari beberapa peralatan
elektronik yang didesain untuk memperkuat sinyal gambar diam ataupun
gambar bergerak supaya dapat dilihat dan dipahami oleh orang banyak (lebih
dari satu orang).
Sistem komunikasi visual berdasarkan jenis kegiatan yang dicakupnya
dikelompokkan dalam beberapa kategori utama, antara lain:
A. Public Adress
Public address adalah system untuk memberikan informasi kepada
banyak orang melalui media tulisan yang bersifat kaku dan dapat berganti sesuai
dengan informasi yang akan disampaikan. Informasi yang diberikan adalah
informasi yang bersifat interen sesuai fungsi bangunan yang ditempati. Public
12
address biasanya menggunakan system papan bulletin yang berupa lampu-
lampu yang membentuk tulisan – tulisan yang akan memberikan informasi
terhadap penghuni bangunan yang bersangkutan.
Penggunaan Public Adress.
Penggunaan public address ini biasanya berada pada tempat umum seperti
bandara, stasiun dan pertokoan.
Bandara
Penggunaan public address pada bandara biasanya digunakan pada
flightboard. Flightboard sendiri adalah papan jadwal yang menunjukan
jadwal keberangkatan maupun mendaratnya sebuah pesawat.
Gambar 9 & 10
FlightBoard
Sumber: upgradetravelbetter.com
Stasiun
Penggunaan public address pada stasiun bus berguna untuk mengetahui
jadwal keberangkatan bus dan angkutan – angkutan umum lain.
Gambar 11. stationboard
13
(Sumber: dontforgetyourundies.blogspot.com)
Pertokoan
penggunaan public address pada pertokoan biasanya digunakan untuk
menunjukan adanya event yang sedang berlangsung pada sebuah took atau
barang apa yang dijual pada toko tersebut, misalkan ada discount dan
sebagainya
Gambar 12 & 13.
Papan promosi
Sumber: florist-di-surabaya.blogspot.com
B. Background Picture And Visual
Apabila seseorang sedang pergi ke suatu tempat, dan dimana tempat atau
bangunan tersebut ramai atau bersifat publik pastinya orang itu memerlukan
sebuah media informasi. Media ini dalam suatu tempat tersebut dapat berupa
banyak jenis diantaranya adalah berupa Vidio, Gambar-gambar bergerak, atau
tulisan berjalan sebagai pemberi informasi dan juga dapat memperindah suatu
tempat.
Dalam bidang komersial tentunya akan sangat membantu bila ditambahkan
media untuk menampilkan visual yang bisa mempromosikan suatu produk yang
nantinya akan disaksikan oleh orang banyak. Contohnya hal tersebut bisa
diwujudkan dengan cara menempatkan LCD TV sebagai media untuk
menyampaikan informasi berupa visual atau background picture yang nantinya
akan membantu memperjelas maksud yang dituju tersebut.
14
Gambar 14
Papan promosi LCD TV
(Sumber : disneyparks.disney.go.com)
Gambar diatas merupakan penempatan LCD TV pada sebuah tempat hiburan
Disney parks, dimana LCD TV tersebut difungsikan menjadi background picture
yang tentunya memberikan daya tarik sendiri dan terlihat lebih modern.
Background Picture yang digunakan tentunya bisa diubah ubah sesuai keinginan,
semuanya bisa diatur di dalam ruang control.
Gambar 15.
LCD TV
(sumber: diskin.com)
Gambar diatas merupakan contoh dari penempatan LCD TV pada bioskop.
Penggunaan TV tersebut sangat membantu untuk menampilkan cuplikan cuplikan
tentang Film yang sedang diputar sehingga dapat memberikan suguhan yang
15
menarik kepada masyarakat sehingga dapat menimbulkan daya tarik agar
masyarakat lebih berniat untuk menyaksikan film tersebut.
Gambar 16
LCD TV
(sumber : velvetcushion.com)
Contoh lainnya adalah penempatan LCD TV pada stan makanan. Dimana
nantinya TV tersebut akan menampilkan gambar gambar makanan atau visualnya
yang akan disaksikan oleh para customer sehingga customer menjadi lebih tertarik
denga menu yang dijual
Ada pula LED display yang diletakan diluar bangunan (outdoor) yang
berfungsi sebagai reklame atau visual hiburan yang disaksikan oleh masyarakat
yang berada diluar bangunan seperti gambar dibawah ini. :
Gambar 17
16
Papan LED display
(sumber : billboardtaximedia.com)
Selain sistem komunikasi visual yang didasarrkan pada jenis kegiatannya
terdapat pula sistem komunikasi visual berdasarkan sistem pengoperasiannya
dikelompokkan dalam dua kategori utama, antara lain:
A. Sistem sederhana
Sistem sederhana merupakan sistem yang biasa digunakan pada bangunan
yang tidak terlalu kompleks dan sistem ini biasanya digunakan pada bangunan
yang berlantai sedikit. Pada sistem ini, pengoperasiannya tidak terlalu rumit dan
bertujuan agar bisa dilihat oleh banyak orang dengan cara kerja yang sangat
sederhana. Pengaplikasian pada sistem sederhana ini, biasanya diaplikasikan
dengan menggunakan sistem seperti LCD proyektor, LED bulletin board, dan
lain-lain. LCD proyektor merupakan sistem yang sangat sederhana untuk
menampilkan suatu tampilan visual. LCD proyektor ini, sangat banyak
digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan karena sistem
pengaplikasiannya yang sangat sederhana dan mudah digunakan untuk semua
kalangan. Tata cara pengoperasian sistem LCD proyektor sebagai berikut.
1. Hubungkan proyektor dengan listrik menggunakan kabel power,
apabila lampu indikator power menyala orange, berarti proyektor siap
dipakai.
2. Buka tutup lensa.
3. Tekan tombol power sekitar 2 detik (di panel proyektor atau remote),
tunggu sampai indikator berwarna hijau dan display tampil penuh
selama 10 - 30 detik.
4. Nyalakan semua peralatan yang menjadi input (CPU, Notebook, visual
player dll).
5. Tekan source (input) untuk memilih input yang akan didisplaykan atau
automaticsource dalam kondisi "On", silahkan menunggu 5 - 10 detik
untuk pencarian input terdekat.
17
Port LCD dapat dihubungkan ke PC, notebook, atau dvd melalui kabel
USB, kabel VGA, dan kabel audio.
Gambar 18
Pengoprasian LCD
(Sumber : www.asyikbelajar-komputer.blogspot.com)
Pengaplikasian LCD proyektor, biasanya digunakan pada berbagai macam
kegiatan, diantaranya kegiatan presentasi, kegiatan menonton layar tancap,
kegiatan nonton bola bareng, dan sebagainya.
Gambar 19 & 20
Penggunaan LCD dalam ruangan
(Sumber : www.rarasirara.blogspot.com)
Tata cara pengoperasian sistem LED bulletin board tidak beda jauh
dengan pengoperasian pada LCD proyektor. Tata cara pengoperasiannya
sebagai berikut.
1. Hubungkan proyektor tersebut dengan listrik menggunakan kabel
power, apabila lampu indikator power menyala, berarti LED sudah
siap dipakai.
2. Tekan tombol power.
18
3. Nyalakan semua peralatan yang menjadi input (CPU, Notebook, visual
player dll) dan sambungkan.
4. Tekan source (input) untuk memilih input yang akan didisplaykan
dalam kondisi "On".
Port LCD dapat dihubungkan ke PC, notebook, atau dvd melalui kabel
USB, kabel VGA, dan kabel audio sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Gambar 21 & 22
Buletin board
(Sumber : www. tube.7s-b.com)
Pada pengaplikasian LED bulletin board, biasanya digunakan untuk
berkomunikasi memberitahukan suatu informasi berdasarkan tempat
pengoperasiannya, seperti LED pada toko baju, LED pada toko buku, dan
sebagainya.
Gambar 23
Buletin board
(Sumber : www. tube.7s-b.com)
19
B. Sentral Program
Sentral program visual adalah sistem kendali terhadap setiap jaringan
aktivitas visual dan merupakan pusat atau sentral yang berisikan perangkat
tekniks utama dalam memprogram dan mengontrol segala proses tampilan
visual. Sentral program visual untuk sebuah gedung dengan kapasitas besar dan
multifungsi membutuhkan sebuah ruang khusus sebagai pengendali terhadap
semua program visual yaitu master control room (MCR). Sentral ini sangat
penting karena semua materi visual dalam fungsi, kapasitas dan bentuk berbeda
dapat ditampung dan melalui MCR terlebih dahulu, sebelum akhirnya
dipancarkan ke ssemua jaringan elektronik.
Gambar 24 & 25
Control room
(Sumber : hadesign.net ; zimfamilycockers.com)
Materi program visual ini dapat berupa iklan, visual call, logo institut,
program acara, running text, dan sebagainya, semuanya telah disimpan di
sentral program visual. Sentral ini dapat ditemukan pada area perkantoran,
stasiun, pertokoan dan area produksi sebagai alat komunikasi yang
menghubungkan pemberi dan penerima berbagai informasi.
Dilihat dari kebutuhannya, sentrai program visual fungsinya dapat
ditemuikan pada sistem bangunan yang multifungsi dan memiliki aktivitas yang
banyak, maka diperlukan sumber daya teknologi yang besar, cepat dan canggih
untuk mendukung daya guna dan kelancaran komunikasi visual dalam layanan.
20
Berikut ini adalah beberapa proses dan contoh aktivitas yang dipengaruhi
dan didukung oleh sentral program visual.
1. Visual Conference Rooms
Gambar 26
Visual confrence room
( sumber : carilahinspirasi.blogspot.com)
Merupakan sebuah sistem yang menggunakan jaringan internet untuk
menghubungkan visual call antara satu tempat dengan tempat lain. Sistem ini
sering digunakan pada sebuah gedung pertemuan atau ruang rapat.
Sistem Visual Reference Rooms ini di dukung juga oleh sentral program
visual karena sebelum sebuah hasil gambar 3G sampai pada layar visual, materi
atau data yang di bawa oleh sinyal gelombang radio dari satelit terlebih dahulu
melewati sentral program visual yang terdapat pada Master control rooms
(MCR). Kemudian data diantarkan ke layar visual 3G diterima.
Dengan demikian, dalam merancang sebuah ruang pertemuan dalam
sebuah bangunan, seorang arsitek perlu mempelajari komponen-komponen
jaringan elektronik pada sistem utilitas yang baik untuk mendukung kapasitas
dan kualitas jaringan komunikasi yang baik sehingga menjawab kebutuhan
ruang tersebut.
21
Gambar 27
Buletin board
(Sumber : slashfood.com)
2. Sistem Papan Buletin
Sistem Papan Buletin atau yang lebih dikenal dengan istilah bahasa
Inggris Bulletin Board System (BBS) adalah sistem elektronik yang standar,
rendah biaya, dan akar rumput untuk menyiarkan atau merespon informasi
mengenai suatu tema yang spesifik melalui visual. Sistem papan buletin dapat
dijalankan secara otomatis maupun di kendalikan melalui sentral program visual
dari MCR melaui sistem jaringan elektronik. Biasanya, jaringan-jaringan ini
terdapat di tempat-tempat umum dan.
Pada awalnya, pengguna sistem papan buletin hanya dapat mengakses
program ini melalui saluran telepon yang terhubung dengan modem, namun
pada awal tahun 1990, beberapa pengguna sistem papan buletin dapat
mengaksesnya melalui Telnet, paket jaringan berganti (packet switched
network), atau koneksi radio paket (packet radio connection).
Konsep dari sistem papan buletin visual ini mengacu pada cara dengan
menampilkan pesan visual pada papan buletin yang biasa ditemukan di pintu
masuk supermarket, sekolah, perpustakaan, atau tempat umum lainnya dimana
orang-orang dapat menyebarkan pesan, iklan, ataupun berita komunitas.
2.3 Sistem Telekomunikasi
22
Telekomunikasi merupakan perpaduan dari kata “tele” dan “komunikasi”. “tele”
memiliki arti mengoperasikan untuk jarak jauh sedangkan “komunikasi” memiliki arti
yang menyampaikan suatu pesan dari satu tempat ke tempat yang lain baik itu suara,
huruf, atau bahkan dengan symbol. Hasil dari komunikasi adalah informasi dan istilah
telekomunikasi dapat disamakan dengan beberapa istilah yaitu komunikasi data, datacom,
tele processing, jaringan dan lain-lain. Dengan kata lain, sistem telekomunikasi adalah
sistem untuk mengkomunikasikan data atau informasi dari satu lokasi ke lokasi yang lain.
Komponen telekomunikasi:
1. Terminal pengirim dan penerima
2. Media transimisi, hal yang menyangkut media atau kanal transmisi diantaranya:
a. Bentuk media transmisi
b. Kapasitas chanel transmisi
c. Tipe kanal transmisi
d. Mode transmisi
2.3.1 Alat pemroses komunikasi
Adapun alat yang digunakan dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut:
1. Modem. Modem adalah alat yang digunakan untuk mengubah data dari bentuk
digital ke bentuk analog pada pengirim dan diubah lagi menjadi bentuk digital
untuk penerima.
2. Multiplexer atau MUX adalah alata yang memungkinkan beberapa sinyal
komunikasi menggunakan sebuah kanal transmisi bersama-sama. Tujuan
penggunaan alat ini adalah untuk menghemat biaya transmisi dibandingkan
pengguna empat modem pada jalur terpisah.
3. Concentrator adalah alat yang dapat menggabungkan beberapa sinyal data dari
kanal transmisi kapasitas rendah ke kanal transmisi kapasitas tinggi .
4. Frond-end Processor merupakan alat yang berfungsi semacam pengatur arus
data yang dikirimkan, pendeteksi kesalahan dan pembetul kesalahan bila
memungkinkan dibetulkan agar CPU pusat dapat melakukan proses yang lain
dan tidak terganggu dengan tugas tambahan tersebut
5. Perangkat lunak komunikasi
6. Concentivity dan Protocol
2.3.2Telekomunikasi dan Wireless
23
Prinsip dari komunikasi wireless ini menggunakan kanal radio yang terpisah
untuk berkomunikasi dengan cell site. Kanal yang digunakan adalah
1. Forward link frequency, merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengirimkan sinyal data dari cell site ke media komunikasi.
2. Reverse link frequency, merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengirimkan sinyal data dari media komunikasi ke cell site.
BAB III
24
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Secara abstrak sistem komunikasi audio visual terpisah antara audio dan visual
dimana sistem komunikasi audio adalah sistem dimana adanya kumpulan alat alat
elektronik yang diperkuat untuk memberikan sinyal suara dan musik agar dapat didengar
oleh orang/banyak orang. Dan sistem komunikasi visual adalah sistem dimana adanya
kumpulan alat alat elektronik berpanel(layar gambar)yang diperkuat untuk memberikan
gambar diam dan bergerak agar dapat dilihat jelas oleh orang/banyak orang.
Dari definisi diatas, tentunya cara kerja sistem komunikasi audio visual adalah harus
seimbang/berbarengan agar orang mendapatkan informasi/komunikasi sebaik dan sejelas
mungkin dengan suara dan gambar.
Jadi Sistem Komunikasi audio visual pada bangunan sangatlah penting sebagai
sebuah bagian sistem utilitas bangunan, karena berdasarkan jenis kegiatan, sistem audio
visual berguna dalam hal memberikan informasi dan komunikasi secara lisan dan
tulisan/visual yang diperuntukkan bagi pengguna bangunan dalam hal
emergency(keadaan darurat), public adress(pelayanan publik), melakukan
perintah/pemanggilan seseorang, dan memberikan gambar gerak(visual) agar lebih
memahami informasi dan komunikasi di dalam bangunan.
DAFTAR PUSTAKA
25
Agung, Dwiyanto. Studi kasus tata suara di bandara ahmad yani semarang, 2011. modul
pembelajaran.
www.ciptakarya.pu.go.id
www.blogspot.com/kumpulaninfosipil
http://audiofamers.blogspot.com/
http://irmanfaisal10111155xiiav3.blogspot.com/
http://fifibampekz.blogspot.com/
en. wikipedia .org/ wiki / Audio
id. wikipedia .org/ wiki / Visual
26