revisi no 08. seputar gerakan islam di thailan pak malik

Upload: dee-ihsan

Post on 06-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    1/22

     

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    Seputar Gerakan Islam di ThailandSuatu Upaya Melihat Faktor Internal dan Eksternal

    Oleh: Malik Ibrahim

     

     Abstract

    Islam came to Thailand (Siam or Muangthai) in the 13 th  century but, despiteits long arrival, Islam has not been able to spread out in the country. Islam ismarginalized and Thai Moslems are still minority among the Buddhists in Thailand.Various factors can be identified as the cause of this phenomenon, which includeinternal and external factors. This paper will look at this phenomenon of Islam inThailand using historical and political perspectives to cover issues such as the history of

    Islam in Thailand, religions of the Thais, the relation between Thai Moslems and government, and the development of Islam and its contribution to national education inThailand.

     Abstrak

    Islam masuk ke Thailand (Siam atau Muangthai) sudah sejak abad ke- 11 Masehi, namun sampai sekarang Islam yang telah lama hadir di Thailand tersebuttidak semakin berkembang menyebar ke seluruh penjuru Thailand, tetapi sebaliknya justeru semakin termarginalisasi oleh berbagai macam aspek. Bahkan muslimThailand menjadi komunitas yang minoritas disamping komunitas Budha yangmayoritas. Dalam tulisan ini, penyusun mencoba membahas beberapa hal pentingtentang Islam di Thailand. Antara lain, seputar sejarah Islam di Thailand, agama- agama yang dianut oleh masyarakat di Thailand, hubungan antara warga muslimThailand dengan pemerintah, serta perkembangan Islam di Thailand danhubungannya dengan sistem pendidikan nasional Thailand, hal-hal tersebut menjadi pembahasan penyusun dalam tulisan ini. Selain itu, berupaya mencoba melihatberbagai macam faktor, baik internal maupun eksternal dari fenomena tersebutdengan pendekatan historis dan politis.

    Kata kunci: islam di thailand, patani, komunitas minoritas muslim.

     A.Pendahuluan

     Thailand merupakan salah satu negara diantara negara-negara dikawasan Asia Tenggara yang secara geografis merupakan kawasan antarabenua Australia dan daratan China, antara daratan India sampai laut

     

    Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    2/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    134

    China1. Dengan begitu, Thailand cukup mudah untuk dijangkau parapelancong dari zaman ke zaman untuk mencari penghidupan maupunpenyebaran agama.

    Mayoritas (70 %) penduduk Thailand beragama Budha Theravada(sekitar 54 juta jiwa)2, sedangkan Islam sebagai agama terbesar keduasetelah Budha, dipeluk oleh umat muslim sejumlah 6 juta jiwa. Akantetapi umat Islam di Thailand merupakan minoritas yang berkembangcepat dan merupakan minoritas terbesar setelah komunitas Konghucu.Seperti halnya kaum minoritas di negara-negara yang lain, kawasan Thailand bagian selatan merupakan basis masyarakat Melayu-muslim danmerupakan daerah konflik agama dan persengketaan wilayah dengan latarbelakang ras dan agama yang berkepanjangan.3  Muslim Thailand terdiri

    dari dua kategori besar, yaitu Muslim Melayu yang bermukim di wilayah Thailand Selatan dan Muslim Thai yang bermukim di Thailand Tengahdan Thailand Utara. Jumlah masjid di Thailand sekitar 4000, dan sekitar2000 masjid terdapat di Bangkok 4.

    Sekitar tiga juta muslim berbahasa Melayu terkonsentrasi diprovinsi-provinsi bagian selatan seperti Narathiwat, Pattani, Satun dan Yala, mereka bergabung dengan masyarakat Thailand selama masa-masaakhir abad ke-18 M. Walaupun pemerintah Thailand aktifmempromosikan kebijakan asimilasi, mayoritas kaum muslim Melayu tetapmempertahankan pertalian etnis dan kultural yang kuat dengan Muslim

    Malaysia tetangganya di selatan. Kebijakan asimilasi pemerintah Thailandbanyak menyebabkan gerakan keagamaan dan etnis separatis sertairedentis5  di antara Muslim Melayu di Thailand.

    Populasi Muslim Thailand jauh lebih majemuk daripada pendudukmuslim Melayu di Thailand. Muslim Thailand mencakup keturunanMuslim Iran, Champa (Kamboja), Indonesia, India, China, Pakistan danMelayu yang bermukim di daerah-daerah yang didominasi oleh pemelukBudha di Thailand Tengah dan Utara. Meskipun mereka sadar akan warisan etnis yang berbeda dan mempertahankan tradisi keagamaan

    mereka sendiri, mayoritas besar dari muslim ini berbicara dalam bahasa1 John Funston, Government and Politics in Southeast , (Singapore: ISEAS, 2001), p.

    333.2 Joesoeb Souyb, Agama-Agama Besar Dunia , (Jakarta: Pustaka Alhusna, tt), p. 903 http://w.w.w.taqrib.info/indonesia/index.php?option=com_content & Islam di

    Thailand . Diakses pada hari  Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 09.55. Lihat pula BambangCipto, Hubungan Internasional Di Asia Tenggara, p. 119

    4 http//minang.awardspace.com. Islam di Patani . Diunduh pada hari Jum’at, 18Mei 2012 jam 10.35

    5  Gerakan yang menganjurkan peggabungan suatu wilayah dengan wilayah lainyang memiliki hubungan kebahasaan dan kesukuan

     

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    3/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    135

     Thailand dan telah berasimilasi dengan masyarakat Thailand padaumumnya. Mereka kebanyakan merupakan keturunan muslim Iran,Champa, Indonesia, India, Pakistan dan Melayu yang tinggal di Bangkok

    dan di seputar Thailand Tengah. Penduduk muslim Bangkok sajamendekati 300 ribu orang. Yang terdiri atas kecil, terdiri atas orang-orangCina, India, dan Pakistan yang menetap di provinsi-provinsi sebelah utaraseperti Ciangmai, Ciangrai, dan Lamphun. Ke-semua muslim Thailand disemua provinsi-provinsi tengah dan utara ini telah mengalami prosessosialisasi yang seragam melalui pendidikan, media, pasar, dan institusi-institusi yang ada di Thailand yang lain. Secara umum, disampingkeyakinan dan praktik keagamaan mereka, muslim disini telah menerapkanbanyak norma dan kebiasaan budaya Thailand, bahkan ada dari mereka

    yang menikah dengan penduduk Thailand yang beragama Budha, danmereka tidak dianggap berhubungan dengan aktivitas separatis atauiredentis6  dari kalangan muslim Melayu di daerah selatan.

    Konflik berkepanjangan di Thailand Selatan tidak ada bedanyadengan konflik minoritas muslim di pulau Moro Philipina denganorganisasi MILF. Sehingga dengan tulisan yang sederhana ini diharapkanumat muslim di seluruh dunia dapat mengetahui kondisi saudaranyasesama muslim di Thailand, yang tertekan dan memerlukan adanya atensiyang lebih dari semua umat Islam di dunia, agar mereka membantu baiksecara materi maupun moral, demi mewujudkan komunitas muslim yang

    berdampingan secara damai dengan komunitas lainnya.Karena studi ini merupakan studi agama dalam cakupan kawasan,

    maka sebelum memasuki ranah antropologi dalam hal ini keadaan sosial-politik masyarakat muslim minoritas di Thailand Selatan, diperlukanpendekatan dan penelitian di ranah sejarah. Pasalnya, studi kawasankeberagamaan mempunyai cakupan yang kompleks dari sebuah kulturpolitik, ekonomi, bahasa, adat, sosial dan lain lain.

    B. Setting Historisitas Islam di Thailand

    Patani merupakan salah satu dari empat propinsi di Thailand yangmempunyai penduduk beragama Islam (80%). Nama Patani berasal daridua perkataan Bahasa Melayu logat setempat yaitu “Pata” (pantai) dan“Ni” (ini). Sebagai salah satu wilayah baru yang terbentuk dari NegaraPatani awal, demografinya tidak jauh berbeda dengan propinsi lainnyayang penduduknya mayoritas Melayu Islam yang lain, seperti Narathiwat(menara), Yala (jala), Satun (sentul) dan Songkhla (Senggora).

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    4/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    136

    Nama Patani berasal dari perkataan bahasa Arab yang bermaknapandai atau cerdik (  fatoni  ), karena disitu tempat lahirnya banyak ulama dancendekiawan berbagai golongan dari tanah Melayu (Jawi)7. Banyak juga

    yang menjadi ahli tafsir Al-Qur’an, pengarang kitab bahasa Arab danbahasa Melayu, serta banyak juga yang telah menjadi tenaga pengajar ditanah Arab kebanyakan dari Patani, maka orang-orang Arab memberikansebutan mereka adalah orang Fatani.8 

    Patani terbagi menjadi dua belas kawasan administrasif ( amphoe  ),dibagai lagi menjadi 115 daerah swapraja / komunitas (tambon) dan 629kampung ( mubaan  ). Ke dua belas kawasan administrasi tersebut adalah:1.Mucang Patani. 2. Khok Pho. 3. Nong Chik. 4. Panare. 5. Mayo. 6. Thung Yang Daeng. 7. Sai Buri. 8. Mai kaen. 9. Yaring. 10. Yarang. 11.

    Mae Lan. 12. Kapho.9

      Ada beberapa teori tentang masuknya Islam di Thailand.Diantaranya ada pendapat yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Patanidari negeri Campa (Kamboja). Pendapat ini didasarkan atas batu nisanyang bertitimangsa 839 M. Pendapat lain menyebutkan bahwa Islamdibawa pedagang Arab yang berdagang di negeri Melayu (melaui India,Canton dan Cina) sejak abad ke-1 H. Dalam perjalanan antara dua negeribesar itu, mereka singgah di pelabuhan Patani yang terletak diantara duanegeri tersebut. Selain itu, banyak yang berpendapat bahwa Islam di Pataniberasal dari kerajaan Samudera Pasai di ujung utara pulau Sumatera

    (daerah Aceh). Hal ini didasarkan pada banyaknya persamaan antara keduakerajaan tersebut dalam mazhab keagamaan dan kebudayaan.10 

     Jika dilihat peta wilayah Thailand, maka akan didapati daerah-daerahyang berpenduduk muslim berada persis di sebelah negara-negara dikawasan Melayu, khususnya Malaysia. Hal ini sangat berkaitan erat dengansejarah masuknya Islam di Thailand. Karena kenyataannya dalam sejarah,Islam bukan masuk Thailand tetapi lebih dulu ada sebelum kerajaan Thailand ”Thai Kingdom ” yang berdiri pada abad ke-9 M.11 

    Menurut penyusun buku “Sejarah Asia Tenggara”, Islam berada di

    daerah yang sekarang menjadi bagian Thailand Selatan sejak awal mula

    7 Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia , (Jakarta: Djambatan, 1992), p. 203. 8 http//id.wikipedia.org/wiki/Provinsi-Patani . Diunduh pada hari Jum’at, 18 Mei

    2012 jam 18.25 9 http//id.wikipedia.org/wiki/Provinsi-Patani . Diunduh pada hari Jum’at, 18 Mei

    2012 jam 18.25 10http://sejarah-  peradabanislam.blogspot.com/2011/11/Sejarah Peradaban Islam

    di Thailand , diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.2511 Azyumardi Azra,  Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, Asia Tenggara , (Jakarta: PT.

    Ichtiar Baru Van Hoeve,2002), p. 321

    http://sejarah/http://sejarah/http://sejarah/http://sejarah/

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    5/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    137

    penyebaran Islam dari jazirah Arab. Hal ini bisa dilihat dari fakta sejarah,seperti lukisan kuno yang menggambarkan bangsa Arab di Ayyuthaya,sebuah daerah di Thailand. Dan juga keberhasilan bangsa Arab dalam

    mendirikan Daulah Islamiyah Patani menjadi bukti bahwa Islam sudah adalebih dahulu sebelum kerajaan Thai.12 

     Agama Islam tidak serta merta ada di negeri Thailand. MeskipunIslam merupakan agama mayoritas di Indonesia, Malaysia, dan BruneiDarussalam, akan tetapi Islam merupakan agama minoritas di daratan Thailand yang telah dihuni oleh pemeluk Hindu dan Budha jauh sebelumIslam datang ke daerah tersebut sekitar abad ke-9 M.

    Hal ini sedikit bertentangan dengan apa yang dikemukakan Azyumardi Azra dalam “Ensiklopedi Tematis Dunia Islam  Asia

     Tenggara”, bahwa Islam masuk di Thailand diperkirakan pada abad ke-10M atau ke-11 M. Di kawasan Thailand Selatan atau tepatnya di daerahPatani. Islampun masuk ke daerah kerajaan Patani melalui pedagang-pedagang muslim dari Arab dan India.13 

    Patani mempunyai sejarah yang cukup lama, jauh lebih lama darinegeri-negeri di semenanjung Melayu seperti Malaka, Johor dan Selangor.Sejarah lama Patani menunjuk kepada kerajaan Melayu Tua yangmendapat pengaruh Hindu India bernama Langkasuka. Kawasan timurLangkasuka meliputi daerah pantai timur semenanjung, mulai dariSenggora, Patani, Kelantan sampai Trengganu, termasuk juga kawasan

    utara negeri Kedah.14 Menurut catatan sejarah, Langkasuka terletak di daerah Patani

    sekarang, sebagaimana dikatakan oleh seorang ahli antropologi di Prince ofSongkla University , yang dikuatkan juga oleh sejarawan lain seperti Prof.Zainal Abidin Wahid, Prof Hall dan Prof Wheatly. Tetapi persoalanberubahnya nama Langkasuka menjadi Patani masih belum diketahuidengan pasti karena tidak ada catatan sejarah yang jelas mengenai itu.Mengikuti hikayat Patani pula, kerajaan Patani berasal dari kerajaan Melayuyang berpusat di pedalaman dan sukar untuk didatangi oleh para

    pedagang. Sehingga raja Patani ketika itu memindahkan pusat kerajaannyake sebuah perkampungan nelayan yang akhirnya diberi nama Patani.Karena letaknya yang strategis dari segi geografis, Patani menjadi

    tumpuan para pedagang dari timur maupun barat, untuk singgah disana

    12D.G.E. Hall, Sejarah Asia Tenggara , alih bahasa I. P. Soewarsha, (Surabaya: UsahaNasional, tanpa tahun), p. 151

    13 http://w.w.w.taqrib.info/indonesia/index.php?option=com_content & Islam diThailand . Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 09.55

    14  D.G.E. Hall, Sejarah Asia Tenggara , alih bahasa I. P. Soewarsha, (Surabaya:Usaha Nasional, tanpa tahun), p. 153

     

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    6/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    138

    sambil beristirahat ataupun berdagang. Sehingga Patani menjadi pusatperdagangan ketika itu. Menurut ahli antropologi, orang Patani berasal darisuku Jawa-Melayu. Karena suku inilah yang pertamakali mendiami tanah

    Melayu. Kemudian berdatangan pedagang Arab dan India ke daerahPatani. 15 

    Patani adalah negeri Melayu yang terletak di tanah Genting KraSelatan Thailand. Namun kini di daerah tersebut telah terpecah menjaditiga propinsi yaitu, Patani, Yala dan Narathiwat.Istilah Patani yang dipakaidalam tulisan ini merujuk pada Patani di masa lalu, saat belum terbagimenjadi tiga propinsi. Di era kejayaan Sriwijaya, Patani dan kerajaan-kerajaan kecil lainnya yang terdapat di daerah semenanjung Melayu danSumatera berada dalam kekuasaan Sriwijaya. Dari abad ke-7 M hingga awal

    abad ke-13 M, Sriwijaya menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka danmenarik pajak dari para pedagang yang lewat dan berdagang di kawasanitu.16 

    Pada abad ke-11 M Islam sudah mulai tersebar luas di Patani.Seiring perkembangan kemudian, raja Patani Phya Tu Nakpa yangmasuk Islam dan berganti nama menjadi Sultan Ismail Syah Zhilullah fi al-  Ard . Pada abad ke-13 M Patani ditaklukkan oleh kerajaan Ayuthaya(Siam). Pada abad ke-15 M hampir keseluruhan wilayah Patani telahmemeluk agama Islam. Dalam perkembangannya kemudian banyak lahirulama-ulama besar dari daerah ini, diantaranya adalah Syaikh Daud al-

    Fatani.17 Dengan tersebarnya Islam secara luas di Patani maka kemudianterbentuk dua wilayah kebudayaan di kawasan tanah Genting Kra yangdibedakan oleh dua agama yaitu Islam dan Budha.18 

    15 http//minang.awardspace.com. Islam di Patani . Diunduh pada hari Jum’at, 18Mei 2012 jam 10.35 

    16  Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai, Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani , alihbahasa Hasan Basari, cet. I, (Jakarta: LP3ES, 1989), p. 100 . Lihat pula D.G.E. Hall,Sejarah Asia Tenggara , alih bahasa Hasan Basari, (Surabaya: Usaha Nasional, tt.), p. 40-43. 

    17 Daud Fattani yang bernama lengkap Syekh Daud bin Abdullah al-Fattani, lahirdi Desa Kresik Fattani, dari seorang ayah bernama Abdullah bin Wan Idris dan ibu WanFatimah. Tanggal kelahirannya yang pasti tidak diketahui, diperkirakan 1709 M (1122 H).Daud Fattani hidup sezaman dengan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, seorang ulamafiqh dan tasawuf yang berasal dari Banjarmasin, malah diriwayatkan mereka merupakandua sahabat karib yang sama-sama belajar di Mekkah selama 30 tahun dan di Madinahselama lima tahun. Diantara para murid Daud al-Fattani adalah: Syekh Zainuddin Aceh,Syekh Zainuddin bin Muhammad Sumbawa dan Syekh Muhammad bin Ismail Daud Al-Fattani. Harun Nasution (ketua tim penyusun),  Ensiklopedi Islam Indonesia , Jakarta:Djambatan, 1992), p. 203

    18http://adhastar.wordpress.com/2011/06/22/Dinamika  Islam di Thailand.Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.15

    http://adhastar.wordpress.com/2011/06/22/Dinamikahttp://adhastar.wordpress.com/2011/06/22/Dinamikahttp://adhastar.wordpress.com/2011/06/22/Dinamikahttp://adhastar.wordpress.com/2011/06/22/Dinamika

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    7/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    139

    Setelah Patani menjadi kerajaan Islam, Sultan Ismail Syahmenjalankan hubungan dengan kesultanan Malaka di masa pemerintahanSultan Mahmud Syah I (1488-1511 M) dan kerajaan Ayuthia di negeri

    Siam (sekarang Thailand). Sejak itu, kerajaan Patani terkenal danberkembang lebih pesat dari masa sebelumnya. Pelabuhan Pataniberkembang menjadi pelabuhan besar dan banyak dikunjungi oleh parasaudagar yang datang dari Siam, Cina, Jepang, Jawa, India dan Arab.19 

    Sultan Ismail Syah digantikan oleh putranya yang bergelar SultanMuzzafar Syah (1530-1564 M) yang dikenal adil dan murah hati. SultanMuzzafar mendirikan tempat-tempat ibadah dan mengangkat SyekhSafiyuddin (ulama asal Samudra Pasai) menjadi guru yang mengajar hukumIslam dalam istana. Ulama ini kemudian di beri gelar kebesaran “Datuk Sri

    Raja Fakih”. Sultan Muzaffar terbunuh dalam peperangan melawan kerajaan Ayuthia pada tahun 1564 M. Ia meninggalkan seorang anak dari selir, yangbernama raja Bambang, dan seorang anak dalam kandungan permaisuri.Ketika anak tersebut lahir, ia diberi nama Patik Siam sebagai kenangan ataskematian ayahnya melawan Siam.

    Sultan Muzaffar digantikan oleh adiknya yang bergelar SutanMansyur Syah (1564-1572 M). Tidak banyak perkembangan yang dicapaikerajaan pada masa kekuasaannya. Ia meninggal dunia denganmeninggalkan enam orang anak (Putri Hijau, putri Biru, putri Ungu, putri

    Emas Kerancang, raja Bahdur, dan raja Bima (dari selir). Akantetapi,menjelang wafat ia berwasiat agar tahta kerajaan setelah ia meninggaldiserahkan kepada Patik Siam.

    Ketika Patik Siam (1572-1573 M) naik takhta, ia masih berusiasembilan tahun. Karena itu, roda pemerintahan dijalankan oleh bibinyayang bernama putri Aisyah. Patik Siam hanya berkuasa selama lima tahun.Ia dibunuh bersama Putri Aisyah oleh Raja Bambang yang berambisimenjadi raja. Namun, Raja Bambang tidak berhasil memenuhi ambisinyatersebut karena ia ditangkap oleh pembesar istana.

    Setelah peristiwa tersebut, para pembesar istana sepakat mengangkatsecara berturut-turut putri Hijau yang bergelar Ratu Hijau (1584-1616 M),Putri Biru bergelar Ratu Biru (1616-1624 M), Putri Ungu dengan gelarRatu Ungu Paduka Syah Alam (1624-1635 M) dan Ratu Kuning (1635-1688 M) anak Ratu Ungu sebagai penguasa Patani.20 

    19http://sosbud.kompasiana.com/2010/12/24/Islam di Thailand. Diunduh padahari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.20 

    20  http://ruangmerindukandiadandia.wordpress.com/2011/01/12/PerkembanganDakwah Islam di Thailand . Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.00.

    http://sosbud.kompasiana.com/2010/12/24/Islamhttp://sosbud.kompasiana.com/2010/12/24/Islamhttp://sosbud.kompasiana.com/2010/12/24/Islamhttp://sosbud.kompasiana.com/2010/12/24/Islam

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    8/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    140

    Kerajaan Patani pada masa itu sudah dapat mencetak uang logamsendiri. Kerajaan ini bahkan dapat membuat senjata untuk pertahanandalam negeri dan diperdagangkan. Sejak paruh pertama abad ke- 17 M

    para pedagang asing yang datang ke Patani semakin banyak, sehingga wilayah Patani semakin bertambah ramai. Belanda dan Inggris mendirikanperusahaannya di Patani pada masa pemerintahan Ratu Kuning.Sementara pedagang Cina menjadikan Patani sebagai pintu masuk ke Asia Timur. Pada masa pemerintahan para ratu ini, Kesultanan Pahang dankesultanan Johor berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Patani.21 

    Pada masa berkuasanya keempat orang raja ini, kerajaan Patanimengalami kemunduran di bidang perdagangan. Hal ini terjadi karenasemakin kuatnya dominasi bangsa Eropa. Setelah raja Emas Jayami

    meninggal dunia, secara berturut turut tahta dipegang oleh Raja Dewi(1710-1719), Raja Benda (1719-1723), Raja Laksmana Dajang (1723-1724),Raja Emas Jayami II (1724-1726), dan raja Along Yunus (1726-1727).Semuanya adalah keturunan raja-raja Kelantan.22 

    Patani mengalami kemunduran khususnya sejak berakhirnyakekuasaan ratu Kuning yang meninggal pada tahun 1651 M. Secaraperlahan, kekuatan ekonomi, militer dan politik Patani semakin melemah.Dari dalam, pertikaian diantara elite kerajaan semakin meruncing danmemperlemah kerajaan. Hal ini sebenarnya telah terjadi pada masa antaratahun 1573 dan 1584 M. Masa ini ditandai dengan gejolak perebutan

    kekuasaan. Setidaknya tercatat dua peristiwa perebutan kekuasaanberdarah yang melibatkan elite istana.23 

    Namun kemunduran Patani semakin nyata pada akhir abad ke  –  17M. Pada saat itu berbagai daerah yang dahulu termasuk wilayah kekuasaanPatani seperti Kelantan, Terengganu, Senggora dan Pathalung mulaimemisahkan diri. Dari segi perdagangan, beberapa daerah lain telahmuncul sebagai kekuatan ekonomi baru, seperti Johor, Malaka, Aceh,Banten dan Batavia. Praktis semua perkembangan ini lambat launmembuat Patani hanya sekedar tempat persinggahan daripada sebagai

    pusat perdagangan.Melihat keadaan ini, kerajaan Siam yang baru sajamengalahkan Burma, di bawah komando Panglima Taksin menyerangPatani pada tahun 1785 M, dan baru pada serangan kelima berhasilmerebutnya setelah empat kali gagal melakukan serangan ke Patani.24 

    21 http//minang.awardspace.com. Islam di Patani . Diunduh pada hari Jum’at, 18Mei 2012 jam 10.35 

    22  http://sejarah-peradabanislam.blogspot.com/2011/11/Sejarah Peradaban Islamdi Thailand . Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.25 

    23 Ibid. 24 Ibid. 

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    9/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    141

    Pada tahun 1785 M pasukan Siam (Ayuthaya) di bawah pimpinanPhraya Chakri kembali menyerang Patani. Perang yang kelima iniberlangsung dalam waktu lama, walaupun akhirnya Patani mengalami

    kekalahan pada bulan November 1786 M. Kekalahan ini benar-benarmenghancurkan harkat dan martabat rakyat dan kerajaan Patani. Saat ituberdasarkan cerita dalam hikayat kerajaan Melayu Patani digambarkankebrutalan pasukan Siam terhadap rakyat Patani.25 

    Seorang pejabat Inggris Sir Francis Light yang baru tiba dari pulauPenang menulis surat tertanggal 12 September 1786 M kepada JenderalInggris Lord Cornwallis di India. Dalam surat itu Light menceritakanmengenai kekejaman tentara Siam di Patani.26 

    Pada tahun 1826 M, penaklukan Siam terhadap Patani mendapat

    pengakuan Britania Raya. Dalam usahanya untuk mengokohkankedudukannya di Patani, pada tahun 1902 Kerajaan Siam melaksanakanUndang-undang Thesaphiban . Dengan demikian sistem pemerintahankesultanan Melayu telah dihapuskan. Dengan ditandatanginya PerjanjianBangkok pada tahun 1909, Patani telah diakui oleh Britania sebagai bagiandari jajahan Siam walaupun tanpa mempertimbangkan keinginanpenduduk asli Melayu Patani.27 

    Perjanjian Inggris-Siam pada 1909 M sangat berpengaruh terhadapkedudukan masyarakat muslim di Patani. Dengan semakin kuatnyaadministrasi Inggris dan terpusatnya pemerintahan Inggris di semenanjung

    Malaka, maka Patani seolah-olah terlepas dari orbit dunia Melayu. Adaanggapan, Inggris telah mengorbankan Patani untuk mendapatkan empatdaerah Melayu lainnya, yakni Kedah, Kelantan, Perlis, dan Terengganutanpa menimbulkan protes dari pemerintahan Bangkok.

    Pada 1902 M, sebelum ditandatanganinya perjanjian Inggris-Siam,telah muncul upaya-upaya penerapan hukum Siam yang sekuler danotomatis menggantikan hukum syari’at Islam di kalangan muslim.Meskipun demikian, hukum keluarga masih diatur menurut hukum Islam.Sebelumnya, pada 1901 M, dilakukan pemusatan kekuasaan Bangkok di

    berbagai wilayah yang dahulunya merupakan sisa-sisa kekayaan bangsaMelayu, khususnya Patani. Masyarakat muslim tentu saja tidak dapatmenerima kenyataan ini, dan sempat melakukan protes massal sertameminta bantuan Inggris di Singapura untuk menghalangi upaya ini.

    25http//:imbalo.wordpress.com/2009/07/24/ Derita Muslim Patani yangTerlupakan . Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.35 

    26http://coopasberita.blogspot.com/2012/03/Perjuangan Muslim Patani Menegakkan Syari’at Islam . Diunduh pada hari Jum’at, 18 Mei 2012 jam 18.20 

    27 http//id.wikipedia.org/wiki/Provinsi-Patani . Diunduh pada hari Jum’at, 18 Mei2012 jam 18.25 

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    10/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    142

    Sebagai akibatnya setelah berbagai perlawanan dihentikan, para penguasaMelayu secara resmi diberhentikan, dan lebih menyedihkan lagi,disingkirkan dari kekuasaanya tahun 1902 M.28 

    Sejak saat itu, proses pembauran yang disebut “Siamisasi” mulaiterjadi. Hal ini membawa pengaruh negatif yang signifikan terhadappengaruh kepemimpinan politik Islam dan wibawa umat serta tokohagama. Raja kehilangan kewibawaan, kekuasaan politik, dan tidak kurangpentingnya, sumber ekonomi. Sementara itu, peranan para ulama semakinkecil karena adanya pembatasan syari’ah Islam. Proses yang merugikan ini,mengakibatkan terjadinya beberapa insiden lokal berupa pemberontakanterhadap pusat kekuasaan di Bangkok yang dipimpin para ulama padatahun 1910 M dan 1911 M.29 

    Dengan diberlakukanya peraturan pendidikan rendah pada 1921 M,anak-anak muslim diwajibkan masuk sekolah negeri Thailand. Merekadiwajibkan menggunakan bahasa Thailand,dan bahasa Melayu mulaikehilangan pemakainya. Berbagai kalangan masyarakat mulai mencurigaikebijakan “siamisasi” ini sebagai upaya Thailand untuk menggerogoti etnisdan budaya Melayu Islam. Akibatnya sepanjang 1922 M dan 1923 M,terjadi beberapa pergolakan politik lokal di berbagai tempat. Melihatperkembangan yang tidak menguntungkan dan juga adanya potensicampur tangan Inggris, pemerintahan pusat di Bangkok kemudianmengambil jalan kompromi dengan mengendurkan berbagai kebijakan

    sosial dan budayanya terhadap masyarakat Islam Patani. Sampai akhir1930-an M,keadaan di Patani dapat dikatakan lebih tenang dan stabilsecara politik.30 

    Perkembangan penting terjadi pada 1932 M ketika diberlakukanyakonstitusi baru Siam. Peraturan ini membawa perubahan besar padabangsa Thailand, khususnya dengan adanya reformasi sistem“pemerintahan raja absolut” menjadi “kerajaan konstitusional”, termasukdidalamnya adalah pengembalian kekuatan kepada rakyat dalam prosespemerintahan. Hal ini disambut baik oleh kalangan muslim. Bahkan

    sejumlah pemimpin Islam yang tadinya mengungsi ke kelantan,kembali kePatani. Hasilnya, pada pemilihan umum pada 1937 M dan 1938 M, tigadari empat propinsi muslim Patani berhasil mengirimkan wakil-wakilmuslim ke parlemen di Bangkok.

    28 John L. Esposito, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam , alih bahasa Eva Y.N. dkk, jilid6, (Bandung: Mizan, 1995), p. 231

    29http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-Geliat Islam di Thailand .Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 11.00  

    30http://ruangmerindukandiadandia.wordpress.com/2011/01/12/PerkembanganDakwah Islam di Thailand . Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.00.

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    11/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    143

    Sayangnya, sikap pro-aktif masyarakat Islam Patani tidak diimbangioleh pemerintahan Phibun Songkhram (berkuasa 1938-1944 M).Kebijakan pemerintahanya yang cenderung nasionalistis dan berorientasi

    ke arah asimilasi seperti Thai Rattaniyom, yang mengatur adat istiadat Thailand pada tahun 1939 M,dirasakan sangat mengganggu kalanganminoritas Islam. Dalam konstitusi ini, cara berpakaian masyarakat muslimPatani harus diubah dan bahasa Melayu serta sebagian amalan Islam harusdikesampingkan. Bahkan, menurut penafsiran sebuah sumber, dekrit inimenghapuskan umat muslim untuk menyembah patung Budha.31 

    Masyarakat muslim Thailand pada umumnya mengamalkan ajaranIslam secara independen, termasuk soal hukum Islam yang berkenaandengan masalah keluarga, sejauh tidak berkaitan dengan undang-undang

    negara. Namun demikian, terdapat beberapa badan yang secara langsungmenangani syariat Islam, seperti menyangkut undang-undang keluarga dan waris. Lembaga ini dikenal sebagai Majelis Agama Bahagian Wilayah.Pembentukan lembaga ini sepenuhnya mendapatkan dukungan daripemerintah Thailand lewat keputusan kerajaan ( Royal Decree  ) yangberkenaan dengan perlindungan terhadap agama islam pada 1945.

    Dengan demikian, beberapa wilayah Thailand yang berpendudukIslam cukup banyak mengenal adanya kantor urusan agama Islam sepertiini. Apapun lembaga ini terutama bertugas mengeluarkan surat kawin danperceraian berdasarkan hukum Islam, memberikan penyuluhan serta

    membantu penyesaian masalah keluarga, dan menerapkan hukum warissesuai dengan hukum Islam.

    Kantor-kantor urusan agama seperti ini juga mengurus pengelolaantempat-tempat ibadah seperti masjid dan menetapkan imam. Para imamini diberikan kewenangan untuk mengelola kegiatan keagamaan dankeislaman di daerah setempat. Pada beberapa kasus, seperti yang dijelaskanoleh Ismail seorang ahli hukum Islam dan penulis berkebangsaan Thailand, masyarakat muslim cukup senang dengan dibentuknya kantorurusan agama seperti ini dan menerima keputusan keputusanya. Bahkan,

    mereka tidak begitu mempersoalkan apakah hal itu sah atau tidak menurutundang-undang negara Thailand.32 Sejak tahun 1946, pemerintah Thailand juga memberikan hak

    khusus untuk melaksanakan undang-undang keluarga dan hukum warissesuai dengan ajaran Islam di empat wilayah yang berpenduduk mayoritasmuslim, yakni Patani, Narathiwat, Yala dan Satul. Untuk itu, pemerintah

    31http://w.w.w.taqrib.info/indonesia/index.php?option-com_content & Islam diThailand . Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 09.55 

    32http://sosbud.kompasiana.com/2010/12/24/ Islam di Thailand . Diunduh padahari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.20 

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    12/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    144

    membentuk sebuah lembaga yang disebut mahkamah wilayah. Di setiapkantor di keempat wilayah ini terdapat dua orang kadi Islam,yang jugasering disebut Datuk Yuthitham. 33 

    Pada masa kependudukan Jepang di Asia Tenggara (1941-1945 M),dengan bantuan Jepang, Thailand berhasil mendapatkan kembali keempatnegeri Melayu yang sempat dikuasai Inggris. Secara psikologis, bangsaPatani merasa berdekatan kembali secara kultural dengan bangsa melayu.Para pemimpin muslim Melayu semakin gencar mengajukan tuntutanperubahan kepada pemerintahan Thailand untuk mengakhiri politikasimilasinya.34 

    Kemenangan tentara sekutu atas Jepang pada Agustus 1945membuka harapan baru bagi penduduk Asia Tenggara, termasuk Patani.

    Sebagaimana kebanyakan masyarakat Asia Tenggara lainnya saat itu,muslim Patani juga membentuk berbagai persatuan perjuangan,termasukGabungan Melayu Petani Raya (Gampar), dan Gerakan Rakyat Patani(GPR) yang dipimpin Haji Sulong, tokoh yang sering kali di anggapsebagai “bapak perjuangan Patani”. Gerakan-gerakan ini berasal darikelompok aristokrat dan ulama. Pada 1947 M, GPR muncul sebagai ujungtombak dan sekaligus payung terpenting dari berbagai gerakan.Perjuangan masyarakat muslim Patani melahirkan tiga skema yangditawarkan oleh persatuan yang berbeda. Misalnya, Patani perlumendapatkan otonomi dari Thailand, Patani dijadikan federasi tanah

    Melayu,atau Patani bergabung dengan Indonesia. Keputusan Inggris tidakmemasukkan Patani dalam Federasi Malaysia, dan kesibukan pemimpinIndonesia pada sepanjang tahun 1940-an dengan urusan perjuangansendiri telah mendorong para tokoh Patani mengambil jalan sendiri.35 

    Munculnya pengusaha baru di Bangkok pasca-perang pasifikmendorong kalangan muslim Patani menempuh jalan perundingan. GPRyang diwakili Haji Sulong mengajukan tujuh tuntutan kepada pemerintah.Namun, pada prinsipnya GPR menginginkan diberikannya hakbermasyarakat dan beragama secara otonom kepada kelompok muslim

    Patani. Tuntutan ini akhirnya ditolak pemerintah Thailand. Kekecewaanyang semakin menumpuk membuat masyarakat muslim melakukanperlawanan bersenjata, sehingga terjadi kerusuhan di wilayah Patani.

    33http://adhastar.wordpress.com/2011/06/22/ Dinamika Islam di Thailand .Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.15  

    34http//:imbalo.wordpress.com/2009/07/24/ Derita Muslim Patani yangTerlupakan . Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.35 

    35http//www.voa-islam.com/news/south-east-aspia/2011/12/10/16981/KabarTerkini Muslim Patani: Ditangkap, Dibunuh, Dirampas & Diperkosa . Diunduh pada hari

     Jum’at tanggal 18n Mei 2012 Jam 18.00 

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    13/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    145

     Tokoh GPR Haji Sulong ditangkap tanggal 16 Januari 1948 M.Perlawanan kelompok muslim semakin memanas, sehingga meletuspemberontakan besar-besaran di Dusun Nyior, Narathiwat, pada April

    1948.Setelah melalui proses pengadilan selama delapan bulan, mereka

    dijatuhi hukuman rata-rata tujuh tahun dengan melakukan “penghinaanterhadap pemerintah”. Sementara itu, pada tanggal 13 Agustus 1954,dalam perjalanan menuju Songkla guna memenuhi panggilan polisi, HajiSulong bersama tiga pengikutnya tewas terbunuh. Peristiwa inimemberikan pengaruh psikologis yang negatif terhadap perjuanganmuslim Patani. Terbukti, sejak peristiwa ini sepanjang dasawarsa 1950-anM, hampir-hampir tidak terjadi lagi pergolakan serius di Patani. Hal ini

    barangkali juga berkaitan dengan semakin melunaknya dan positifnyakebijakan pemerintah Thailand terhadap masyarakat muslim sejak 1948 M.Hal tersebut tidak saja menarik minat kalangan yang berdomisili di Thailand, tetapi juga para pelajar dan mahasiswa Pattani yang sedangbelajar di Timur Tengah, khususnya di Kairo dan Mekah.36 

    Melihat kecendrungan munculnya kembali sistem kekuasaan sepertipada masa kesultanan Patani, beberapa tokoh lain yang lebih progresifmendirikan sebuah wadah baru, yaitu Barisan Revolusi Nasional (BRN)pada tahun 1963 M. Pemimpinya adalah Abdul Karim Hassan, seorangulama sekaligus pengagum Soekarno (Presiden Pertama Republik

    Indonesia). Daripada bergerilya, kelompok ini menggalang melaluilembaga pondok pesantren dan keulamaan dan berhasil mendapatkandukungan yang cukup signifikan di kawasan Yala dan Narathiwat.37 Pada1961 pemerintah mengubah pondok menjadi sekolah swasta Islam yangterdaftar, sekolah pondok mendapat bantuan pemerintah, namunkurikukumnya harus disesuaikan dengan kurikulum sekolah negeri.38 

    Karena pengajaran sekolah yang menggunakan bahasa Thailandkurang mendukung minat belajar di kalangan murid Melayu Patani, sejakpertengahan tahun 1960-an beberapa perbaikan dilakukan, termasuk

    sistem pengajaran bahasa Thailand, penggunaan bahasa Melayu, gurumuslim, dan pemasukan silabus yang menonjolkan sejarah Islam danbudaya Melayu. Ternyata, hal-hal ini membawa kemajuan dan dan menarikminat kalangan muslim untuk mengikuti program sekolah formal.

    36http//minang.awardspace.com. Islam di Patani . Diunduh pada hari Jum’at, 18Mei 2012 jam 10.35 

    37http://sosbud.kompasiana.com/2010/12/24/ Islam di Thailand . Diunduh padahari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.20 

    38 John L. Esposito, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam , alih bahasa Eva Y.N. dkk, jilid6, (Bandung: Mizan, 1995), p. 232

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    14/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    146

    Orangtua yang lebih mampu cenderung mengirim anak-anak mereka keluar negeri, bahkan ke Timur Tengah. Pada 1960, tingkat buta huruf dikalangan muslim mencapai 66,9%, dan terus menurun menjadi 48% pada

    1970, hingga 30,7% pada 1980.39 Untuk menjawab semakin meningkatnya minat dan kualitas

    pendidikan keislaman di Thailand, maka pendidikan tinggi di negeri GajahPutih ini telah mulai mengembangkan studi keislaman. Sebelumnya, untukmendapatkan pendidikan tinggi tentang Islam, pelajar dan mahasiswamuslim Patani pergi menuntut ilmu ke Timur Tengah atau kawasan Asia Tenggara lainnya. Pada dekade tahun 1980an sampai 1990-an, sejumlahmahasiswa Patani menimba ilmu di IAIN dan perguruan tinggi lainnya diIndonesia. Tetapi sejak akhir dasawarsa tahun 1980-an, pemerintah

     Thailand mulai memberi kesempatan bagi berdirinya pendidikan tinggiuntuk kajian Islam. Salah satu pusat studi Islam yang terkenal adalah kolegpengajian Islam ( college of Islamic studies  ) pada Prince of Songkla University .Sejak 1988 M, koleg ini menawarkan program sarjana muda di bidangsyari’at (undang -undang Islam). Perguruan tinggi ini sering kalimengadakan seminar dan diskusi masalah keagamaan dan keislamandengan melibatkan sarjana muslim dan mancanegara.40 

    Sejalan dengan peningkatan pendidikan, teknologi cetak, dan tingkatmelek huruf, urbanisasi, pembangunan ekonomi, serta lebih banyaknyakesempatan untuk pergi ke Timur Tengah, gerakan reformis memberikan

    pengaruh yang substansial terhadap keyakinan dan praktik Islam di Thailand. Salah satu pemimpin utama dari gerakan reformasi kontemporeradalah Ibrahim Quresyi (Direktur kulsriswasd), yang telah menerjemahkan Al-Qur’an, hadis, dan banyak naskah Islam kedalam bahasa Thailand, danbekerja sama dengan Departemen Pendidikan Thailand Ibrahim Quresyimensponsori pendidikan bagi kaum Muslim dan bukan Muslim tentangkeyakinan serta praktik-praktik Islam.41 

    Komunitas Muslim Thailand berinteraksi dengan pemerintah Thailand melalui birokrasi keagamaan yang dikepalai oleh Kantor

    Chularajmontri , Komite Islam sentral, dan Perwakilan Komite IslamProvinsi yang secara konstitusional dibentuk di dalam Departamen DalamNegeri. Lembaga-lembaga perwakilan ini mengatur dan mengelola masjiddan kegiatan pendidikan tingkat lokal. Masjid dan sekolah Islam (pondok)

    39http//id.wikipedia.org/wiki/Provinsi-Patani . Diunduh pada hari Jum’at, 18 Mei2012 jam 18.25 

    40http://ruangmerindukandiadandia.wordpress.com/2011/01/12/PerkembanganDakwah Islam di Thailand . Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.00.

    41 Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai, Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani , cet.I,(Jakarta: LP3ES, 1989), p. 23.

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    15/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    147

    adalah lembaga-lembaga kunci dalam proses sosialisasi di tengahmasyarakat Islam. Tempat-tempat ini merupakan pusat kegiatan padabulan Ramadhan, shalat idhul Fitri dan Idhul Adha, shalat Jum’at, mengaji

     Al-Qur’an, dan kegiatan keagamaan lainnya. Sebuah komite masjidmengelola wakaf atau kekayaannya yang berasal dari pemberian, danmendapat pengakuan hukum serta subsidi pemerintah melalui birokrasiIslam dan Departemen Dalam Negeri.42 

    Sejak awal tahun 2004, beberapa insiden kerusuhan dan huru haratelah melanda selatan Thailand, terutama di wilayah-wilayah Narathiwat, Yala dan Patani. Kawasan tersebut didiami oleh mayoritas pendudukMelayu Islam dan aktifitas gerakan pejuang kemerdekaan yang telah aktifsejak tahun 1980-an. Penduduk di sini tidak merasa senang dengan reaksi

    keras pemerintah pusat terhadap aktifitas gerakan pejuang kemerdekaantersebut. Kebanyakan mereka juga tidak puas dengan beberapa kebijakankerajaan pusat yang memperlakukan mereka dengan cara berbeda darikaum etnis Thailand.

    Pada tanggal 26 Oktober 2004 sebanyak 78 orang tewas akibat sesaknapas, setelah kesemuanya dimasukkan ke dalam truk polisi akibatditangkap dengan tuduhan melakukan kerusuhan di daerah tersebut dansekitarnya. Dan hingga awal tahun 2006, sedikitnya 1000 orang telah tewasakibat kekacauan yang terjadi di Thailand Selatan sejak Januari 2004.43 

    C. Aspek Internal dan Eksternal dari Perkembangan Islam di Thailand

     Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kondisi yangterjadi bagi umat Islam Thailand, khususnya Thailand bagian selatansampai saat ini, yang secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu faktorinternal atau faktor yang berasal dari dalam dan faktor eksternal ataufaktor yang berasal dari luar.

    1.  Faktor Internal

    a.  Adanya program asimilasi ke dalam budaya Budha-Siam yangdipaksa oleh rezim Phibun Songgram pada 1938 atas warga Melayuatau umat Islam Patani Darussalam, namun umat muslim Patani

    42  http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-Geliat Islam di Thailand .Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 11.00 

    43  Hamid Awaludin, Krisis Thailand Selatan , Jakarta: Kompas, 4 April 2012halaman 7 kolom 1-3. Lihat pula

    http//id.wikipedia.org/wiki/Provinsi-Patani . Diunduh pada hari Jum’at, 18 Mei2012 jam 18.25 

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    16/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    148

    tetap mempertahankan identitas keagamaan mereka hingga kini.44 Bila program tersebut dilihat dari aspek penguatan nasionalisme di Thailand secara murni, tanpa mengaitkan dengan kemungkinan

    adanya kepentingan politik untuk meminimalisir perkembangandakwah Islam di Thailand maka program tadi terkesan positif,dengan catatan adanya perlakuan yang adil ( equal  ) dari pemerintah Thailand baik terhadap umat Budha di satu sisi maupun terhadapumat Islam di sisi lainnya, termasuk terhadap umat beragamalainnya. Karena apabila perlakuan tidak adil atau diskriminasitersebut muncul, baik secara tersistem maupun tidak, maka hal itulambat laun akan menimbulkan disharmonis diantara sesama wargabangsa, yang lambat laun akan menimbulkan konflik yang

    berkepanjangan, ibarat pepatah menyimpan api dalam sekam, yangsewaktu-waktu dapat menimbulkan kobaran api konflik dankekerasan diantara sesama warga bangsa.

    b.  Sejak terjadinya peristiwa pembunuhan di masjid Kerisek di Patanidan Takbai di wilayah Menara (2004) dan di masjid al-Furqan di wilayah Menara (2009), tidak ada tempat bagi umat Islam untukmengadu.45  Kondisi inilah yang membuat gerakan-gerakanpembebasan Patani Darussalam bangkit untuk melakukanperlawanan hingga detik ini. Apabila pemerintah Thailand berharapagar gerakan-gerakan yang berbau kekerasan yang pada akhirnya

    berujung pada munculnya keinginan dari sebahagian warga bangsauntuk melepaskan diri (memerdekakan diri) atau melakukan gerakanseparatis, maka paling tidak untuk meminimalisir adanya gerakantersebut, maka seharusnya pemerintah berupaya dengan serius agarbeberapa peristiwa pembunuhan tersebut di atas segera ditanganisecara sistemik sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Thailand termasuk para pelaku serta otak pelakunya ditangkap.Karena bila hal tersebut tidak dilakukan akan terkesan adanyaperlakuan yang diskriminatif terutama terhadap umat Islam,

    sehingga hal tersebut akan semakin memunculkan rasa kebenciandan dendam atau minimal rasa tidak simpatik, khususnya dikalangan umat Islam terhadap pemerintah yang berkuasa di Thailand.

    44 Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai, Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani , cet.I,alih bahasa Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), p. 60

    45http//:imbalo.wordpress.com/2009/07/24/ Derita Muslim Patani yangTerlupakan . Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.35 

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    17/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    149

    c.  Sejak tahun 1932 sampai dengan 1988 militer memainkan perandominan dalam kehidupan politik Thailand, sehingga perubahantersebut juga berpengaruh terhadap meningkatnya kekerasan

    terhadap komunitas muslim di Patani. Namun setelah terjadiperubahan politik di Thailand sejak tahun 1988 dari dominasi militerke arah dominasi sipil dengan terbentuknya pemerintahanparlementer46. Berpengaruh terhadap meningkatnya supremasi sipil,yang dengan sendirinya mengubah konsepsi dasar keamanannasional yang semula bersifat kaku dan tertutup, maka di bawahpemerintahan sipil konsepsi keamanan meluas dan mencakup isu-isu non militer seperti pembangunan ekonomi, persamaan hak,kebebasan, keadilan, reformasi politik, desentralisasi birokrasi, hak

    asasi manusia dan lingkungan hidup. Konsepsi keamanan nasionalyang lebih konprehenship tercantum dalam buku putih pemerintahyang berjudul The Defense of Thailand 1994.

    Selama militer berkuasa penyusunan dan pelaksanaan konsepsikeamanan nasional didominasi oleh elit militer. Kelompok di luarmiliter tidak memiliki akses untuk ikut serta dalam perumusankonsepsi. Namun semenjak pemerintahan sipil berkuasa, prosesperubahan konsepsi keamanan nasional melibatkan sederet tokoh-tokoh sipil, Perubahan ini menandai meningkatnya prosespenegakan supremasi sipil di Thailand yang member akses bagi

    kekuatan sipil untuk terlibat langsung dalam urusan defense analysis.Buku putih ini memperluas makna keamanan nasional yangmencakup pemeliharaan kemerdekaan, kedaulatan, kemajuan bangsadalam bidang ekonomi dan social, peningkatan pelayanan kepada warganegara, dan penghormatan terhadap komunitasinternasional.47 

    e. Dewasa ini di Thailand, paling sedikit ada empat kelompok gerakanIslam yang kuat dan aktif. Pertama, adalah golongan tradisional yangsangat berpengaruh di selatan. Kedua , adalah golongan ortodoks

    yang menerbitkan majalah Rabittah. Ketiga, golongan modernitasyang menerbitkan  jurnal al-Jihad , dan keempat , golonganChularajamontri 66 yang disponsori oleh pemerintah. Keempatkelompok itu agaknya tidak saja berbeda pendapat, tetapi juga salingbersaing. Di luar itu juga terdapat gerakan separatis yang dipimpin

    46http//www.voa-islam.com/news/south-east-aspia/2011/12/10/16981/KabarTerkini Muslim Patani: Ditangkap, Dibunuh, Dirampas & Diperkosa . Diunduh pada hari

     Jum’at tanggal 18n Mei 2012 Jam 18.00 47Bambang Cipto, Hubungan Internasional Di Asia Tenggara (Yogyakarta: Pustaka

    Pelajar, 2007), p. 112.

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    18/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    150

    oleh tiga organisasi yang terkemuka, yaitu Pattani United LiberationFront (PULO), Barisan Nasional Pembebasan Pattani (BNPP) danBarisan Revolusi Nasional (BRN), di samping berbagai kelompok

    kecil golongan sempalan. Tujuan mereka adalah otonomi penuhdaerah-daerah muslim sebagai reaksi dari perlakuan kasar parapenguasa setempat terhadap penduduk muslim.48  Akan lebih efektifdan maksimal bila potensi yang ada pada muslim Thailand termasukdiantaranya para tokoh muslim yang ada baik di parlemen maupundi birokrat serta LSM, baik secara formal maupun non formal salingbersinergi dalam satu wadah tertentu, yang secara sistemik danberkesinambungan saling menjalin silaturrahmi, ukhuwah dankomunikasi, sehingga dengan demikian diharapkan terjadi saling

    kesepahaman dan saling pengertian satu sama lain untuk nantinyamemiliki program baik jangka pendek, jangka menengah dan jangkapanjang dalam rangka memperjuangkan nasib komunitas sesama warga muslim di Thailand.

    Karena tidak mungkin terlalu mengandalkan perubahan nasibdari pihak luar, sementara dari aspek internal umat Islam Thailandsendiri tidak saling menyatukan diri dalam rangka memperjuangkandirinya. Untuk itu rasa untuk saling menerima kelebihan dankekurangan satu sama lain serta meminimalisir egoisme kelompokmenjadi sebuah keniscayaan, dalam rangka mewujudkan cita-cita

    bersama yang lebih besar demi untuk merealisasikan komunitasmuslim Thailand yang lebih baik dan bermartabat baik diantara warga bangsa Thailand sendiri maupun warga dunia pada umumnya.

    f.Agaknya hubungan antara kaum muslimin dengan kekuasaan politikkerajaan Budha jauh lebih baik di masa lalu daripada di masamodern. Pada masa Dinasti Sukhotai, abad ke 13 M, kaum muslimyang menguasai daerah-daerah pemukiman kota-kota pelabuhan diPantai Selatan, telah menjalin hubungan perdagangan yang mulus.Kekuatan dan pengaruh Islam menjadi lebih mapan pada zaman

    Kerajaasn Ayyuthaya. Banyak kaum muslim yang diangkat menjadimenteri dan berbagai jabatan militer. Lebih dari itu kaum muslimadalah kelompok lobi yang kuat dalam penentuan pejabat istana.Kaum muslim pada waktu itu menjadi perantara perdaganganinternasional yang menghubungkan kerajaan dengan bangsa-bangsalain. Kaum muslim bisa melakukan peranan yang lebih baik dalamsistem kosmopolitanisme. Konflik yang terjadi setelah terbentuknya

    48Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai, Nasionalisme Melayu Masyarakat Pattani ,(Jakarta: LP3ES, 1989), p. xxxiv

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    19/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    151

    negara kebangsaan, dimana golongan minoritas memaksakan politikintegrasinya, tidak hanya secara politis tetapi juga secara cultural.49 

    2. 

    Faktor Eksternal

    a.  Konflik umat Islam di Patani kurang mendapat tempat danperhatian yang signifikan dari dunia internasional, seperti PBB(Perserikatan Bangsa Bangsa) dan lembaga HAM (Hak AsasiManusia) dunia lainnya.50  Hal tersebut perlu mendapat perhatian,karena kasus konflik di Thailand sudah sangat lama terjadi namunsampai saat ini belum ada tanda-tanda penyelesaian yang adil danmenggembirakan bagi semua pihak, khususnya bagi umat muslim Thailand yang sudah lama menderita sebagai korban perlakuan yang

    tidak adil dari pemerintah setempat. Bahkan sampai sekitar tahun2000-an konflik di Thailand tersebut justeru semakin memanas.51  Yang perlu menjadi pertanyaan di sini adalah, “Sebagaimana yangterjadi di Philipina dan Negara-negara dimana jumlah penganutmuslimnya minoritas, “Apakah karena secara  kuantitatif jumlahpenganut muslim di Thailand merupakan jumlah minoritas, dandalam beberapa kebijakan pemerintah Thailand tidak sejalan dengansuara muslim minoritas tersebut, (misalnya tentang programasimilasi) maka kemudian seolah harapan dan mimpi-mimpi muslim Thailand kurang mendapat perhatian yang signifikan daripemerintah”.

    b. 

     Wadah formal umat Islam dunia seperti OKI (Organisasikonperensi Islam) nampaknya tidak begitu nampak dan memilikipower dalam menghadapi saudaranya sesama muslim di Thailand.52 Di samping umat Islam sendiri secara internal masih disibukkanoleh konflik atau ketegangan yang terjadi di beberapa negaramuslim, khususnya di seputar Timur Tengah, seperti Mesir, Libya,Sudan, Iraq, Afganistan, Suriah, Pakistan dan lain sebagainya.53 Menurut penyusun akan lebih baik dan efektif bila tokoh-tokoh

    umat Islam di seputar Asean yang berinisiatif untuk membantusaudaranya sesama muslim di Thailand, mengingat tidak terlalu

    49Ibid., p. xxv50 Bambang Cipto, Hubungan Internasional di Asia.., p. 100. 51  http//:imbalo.wordpress.com/2009/07/24/ Derita Muslim Patani yang

    Terlupakan . Diunduh pada hari Jum’attanggal 18 Mei 2012 jam 10.35 52 Azra, Azyumardi,  Ensiklodedia Tematis Dunia Islam , Asia Tenggara, (Jakarta: PT.

    Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002), p. 76 53  John Funston, Government and Politics in Southest Asia , Singapore: Institute of

    Southest Asian Studies, 2001.

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    20/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    152

    jauhnya perbedaan dari aspek karakter dan budaya umat Islammengingat sama-sama beragama Islam dan berada pada satu wilayahgeografis Asia Tenggara.

    Inisiatif untuk hal ini seharusnya bisa datang dari kepala Negaradi Asean yang mayoritas penduduknya beragama Islam, sepertiIndonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam, karena disampingmemiliki latar belakang agama yang sama juga saling bertetanggasatu sama lain, sehingga diharapkan memiliki komitmen dan rasaempati yang tinggi terhadap nasib saudaranya sesame muslim dikawasan Asean, sehingga dengan demikian diharapkan prosespenyelesaiannya akan lebih efektif. Dan proses untuk penyelesaiantersebut bisa dilakukan baik secara formal melalui wadah KTT

    (Konperensi Tingkat Tinggi) negara-negara Asean atau lainnyaataupun melalui pertemuan-pertemuan informal.

    D. Kesimpulan

    Satu tantangan besar yang menghadang masyarakat Budha mayoritasmaupun Muslim minoritas di Thailand, adalah apakah bangsa itu mampumenjadi sebuah masyarakat yang benar-benar pluralistik, yang mengakuipersamaan dari semua keyakinan keagamaan dan minoritas etnis. Bilahasilnya tidak terbayangkan, ketegangan antara penganut Budha danmuslim tidak ayal lagi akan meningkat. Saat ini, kaum muslim semakinbanyak mengambil peran dan kegiatan-kegiatan politik, pendidikan danbudaya Thailand untuk membantu membangun landasan bagi masyarakatyang lebih terbuka, toleran dan majemuk. Barangkali hanya denganpenyelesaian masalah otonomi yang adil dapat diharapkan keterbukaandan partisipasi masyarakat muslim Thailand dalam kehidupan bernegaradan berbangsa yang paripurna.

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    21/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 

    SOSIO-RELIGIA, Vol. 10, No.1, Februari 2012

    153

    Daftar Pustaka

     Awaludin, Hamid, Krisis Thailand Selatan , Jakarta: Kompas, 4 April 2012

    halaman 7 kolom 1 - 3

     Azra, Azyumardi, Ensiklodedia Tematis Dunia Islam , Asia Tenggara, Jakarta:PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002.

    Cipto, Bambang, Hubungan Internasional di Asia Tenggara , Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2007.

    Esposito, John L.,  Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern , alih bahasa Eva Y.N. dkk, 6 jilid, Bandung: Mizan, 1995.

    Funston, John, Government and Politics in Southest Asia , Singapore: Instituteof Southest Asian Studies, 2001.

    Hall, D. G. E., Sejarah Asia Tenggara , Surabaya: Usaha Nasional, tt.

    Nasution, Harun, Ensiklopedi Islam Indonesia , Jakarta: Djambatan, 1992

    Pitsuwan, Surin, Islam di Muangthai, Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani ,cet.I, Jakarta: LP3ES,1989

    Sou’yb, Joesoef,  Agama-Agama Besar di Dunia , Jakarta: Pustaka Alhusna,1983.

    http//id.wikipedia.org/wiki/Provinsi-Patani . Diunduh pada hari Jum’at, 18Mei 2012 jam 18.25

    http//minang.awardspace.com. Islam di Patani . Diunduh pada hari Jum’at,18 Mei 2012 jam 10.35

    http://coopasberita.blogspot.com/2012/03/Perjuangan Muslim Patani

     Menegakkan Syari’at Islam . Diunduh pada hari Jum’at, 18 Mei 2012jam 18.20

    http//www.voa-islam.com/news/south-east-aspia/2011/12/10/16981/Kabar Terkini Muslim Patani: Ditangkap,Dibunuh, Dirampas & Diperkosa . Diunduh pada hari Jum’at tanggal18n Mei 2012 Jam 18.00

  • 8/16/2019 Revisi No 08. Seputar Gerakan Islam Di Thailan Pak Malik

    22/22

    Malik Ibrahim: Seputar Gerakan Islam di Thailand … 154

    http//:imbalo.wordpress.com/2009/07/24/ Derita Muslim Patani yangTerlupakan . Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam10.35

    http://sosbud.kompasiana.com/2010/12/24/ Islam di Thailand . Diunduhpada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.20 

    http://sejarah-peradabanislam.blogspot.com/2011/11/Sejarah PeradabanIslam di Thailand . Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012jam 10.25

    http://adhastar.wordpress.com/2011/06/22/ Dinamika Islam di Thailand .Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 10.15 

    http://w.w.w.taqrib.info/indonesia/index.php?option=com_content &Islam di Thailand . Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012jam 09.55

    http://ruangmerindukandiadandia.wordpress.com/2011/01/12/Perkemba ngan Dakwah Islam di Thailand . Diunduh pada hari Jum’at tanggal18 Mei 2012 jam 10.00.

    http://wibirama.com/2009/02/23/sunu-wibirama-Geliat Islam di Thailand .

    Diunduh pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012 jam 11.00