renstra tanete update
TRANSCRIPT
KEPUTUSAN LURAH TANETENomor : 04 Tahun 2010Tanggal : 20 Desember 2010Tentang : RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN KELURAHAN
TAHUN 2011-2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era Otonomi Daerah telah berjalan sejalan dengan terbitnya Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Upaya untuk berpartisipasi dalam
mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance) menjadi hal yang penting.
Sebagai pelayan masyarakat, pemerintah dituntut untuk lebih berperan aktif dan
memiliki pemikiran yang berkembang tanggap terhadap perubahan yang demikian
cepat, sekaligus mampu beradaptasi dalam berbagai aktivitasnya.
Upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab perlu suatu media
pertanggungjawaban yang sistematis dan melembaga. Pentingnya hal tersebut telah
disadari oleh pemerintah sebagaimana tercermin dalam Instruksi Presiden No. 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Sejalan dengan tuntutan tersebut di atas, perlu segera diupayakan beberapa
langkah strategis dan tindakan-tindakan operasional untuk merealisasikannya. Salah
satu langkah yang perlu dan harus dikembangkan saat ini adalah mewujudkan suatu
kepemerintahan yang baik (good governance) yang memiliki elemen dasar
transparansi, partisipasi dan akuntabilitas.
Sebagai aplikasi dari uraian di atas, maka perlu dibuat Rencana Kinerja yang
memuat rencana kerja dan kegiatan tahunan, lima tahunan yang akan dituangkan
dalam Rencana Strategis yang dikenal dengan (RENSTRA) Kelurahan Tanete
Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang Periode 2011-2015 yang memuat arah
kebijakan, pembangunan, arah kebijakan keuangan, kebijakan umum dan tugas..
Dari prinsip-prinsip dasar tersebut di atas, jelas terlihat bahwa semua tindakan
kebijakan yang diimplementasikan di era otonomi diorientasikan untuk "mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi dan sumber daya
lokal". Kesejahteraan rakyat pada hakikatnya dapat diwujudkan melalui pencapaian
hasil kegiatan pembangunan yang dilakukan secara berkesinambungan yang
sekurang-kurangnya harus meliputi aspek pertumbuhan ekonomi yang tinggi, distribusi
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 1
pendapatan yang relatif merata, peningkatan kesempatan kerja, serta peningkatan
tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Upaya untuk mendorong pembangunan di Kelurahan Tanete adalah suatu hal
yang sangat kompleks dan tidak mungkin dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan manajemen yang parsial dan sektoral. Untuk mendorong pembangunan di
Kelurahan Tanete dibutuhkan suatu pendekatan yang sistemik dan sistematis yang
lebih menekankan perhatian pada aspek-aspek yang fundamental dan strategis.
Oleh karena itu perlu dirumuskan sebuah rencana strategis yang berisi arah
kebijakan dasar dan strategi pembangunan yang dapat mendorong peran aktif seluruh
elemen masyarakat di dalam kegiatan pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi
Kelurahan Tanete. Dengan demikian diharapkan seluruh elemen masyarakat akan
mendapatkan kesempatan dan peluang dasar yang sama untuk dapat berperan aktif
dalam kegiatan pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi Kelurahan Tanete.
Rencana strategis tersebut harus mempunyai kebijakan, strategi dan program
pembangunan yang dapat mensinergikan sumber daya dan potensi dengan peluang
pengembangan wilayah yang dimiliki. Sumber daya tersebut bersifat spesifik lokal yang
meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, serta sumber-sumber pendapatan
daerah yang potensial. Rencana strategis tersebut kemudian wajib dikomunikasikan ke
seluruh elemen yang terlibat untuk membantu mengarahkan semua kegiatan yang
dilakukan oleh elemen tersebut guna terealisasinya kegiatan pembangunan di
Kelurahan Tanete.
1.2 Landasan Hukum
Pembentukan rencana strategis Kelurahan Tanete ini dibuat dengan
menggunakan pendekatan berdasarkan Sistem Manajemen Strategis (Strategic
Management System) dan mengacu pada Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional yang tertera pada UU No. 25 Tahun 2004. UU tersebut adalah salah
pendekatan penting untuk menunjang kesinambungan pembangunan nasional serta
dapat mendorong efektifitas dan efesiensi melalui sinkronisasi dan peningkatan sinergi
program antara pusat dengan daerah serta program pembangunan lintas sektor di
daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 juga dapat dipandang sebagai
instrumen bagi pelembagaan perencanaan partisipatif.
Landasan Hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Strategis
Kelurahan Tanete Tahun 2011-2015 ini juga memperhatikan arah dan garis kebijakan
terkait yang telah dirumuskan, antara lain :
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945;
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 2
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tamabahan Lembaran Negara Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 95, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844).
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438).
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Provinsi sebagai Daerah Otonom;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005,
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578).
7. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4588);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4737).
9. Peraturan pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
10. Peraturan Mendagri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataaan Organisasi Perangkat Daerah;
11. Peraturan Mendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 28 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Daerah Kabupaten Enrekang;
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 3
13. Peraturan Daerah Kab. Enrekang Nomor 35 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan dalam
Kabupaten Enrekang;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 12 Tahun 2004 tentang
Rencana Strategis daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2003-2008.
15. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 14 Tahun 2006 tentang
Pokok – Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Sisitem Perencanaan Partisipatif Pembangunan Daerah kabupaten
Enrekang.
17. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Enrekang
Tahun 2008-2028.
1.3 Pengertian, Tujuan dan Manfaat
Dalam Renstra Kelurahan ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
2. Daerah adalah Kabupaten Enrekang.
3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Enrekang.
4. Bupati adalah Bupati Enrekang.
5. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.
6. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten
dan/atau Daerah Kota di bawah Kecamatan.
7. Pemerintahan Kelurahan adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh
Lurah dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan meliputi
pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.
8. Pemerintah Lurah adalah Lurah dan Perangkat Kelurahan.
9. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), adalah lembaga
kemasyarakatan yang mempunyai tugas membantu lurah dalam pelaksanaan
pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan
kemasyarakatan.
10.Keputusan Lurah adalah Keputusan yang ditetapkan oleh Lurah baik yang
bersifat pengaturan maupun penetapan.
11.Renstra Kelurahan adalah Rencana Strategis Pembangunan dalam jangka waktu
sampai 5 (lima) tahunan.
12.RKP Kelurahan adalah Rencana Kerja Pembangunan Tahunan Kelurahan.
13.APB Kelurahan adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Kelurahan.
14.Visi adalah gambaran tentang kondisi ideal Kelurahan yang diinginkan.
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 4
15.Misi adalah pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga Visi
dapat terwujud secara efektif dan Efisien
Adapun maksud dari pembuatan Rencana Strategis ini adalah sebagai dasar
atau panduan langkah – langkah kerja yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah
Kelurahan Tanete dalam melaksanakan rencana atau program kegiatannya.
Renstra SKPD ini juga diharapkan dapat membatasi peluang pengelolaan yang
salah, dan peluang penyalahgunaan sumber daya serta memastikan kegiatan
pembangunan sejalan dan searah dengan visi atau tujuan akhir yang ingin dicapai oleh
Pemerintah Kelurahan Tanete. Secara umum tujuan Renstra sebagai berikut :
1. Merumuskan arah kebijakan dasar dan strategi pembangunan yang dapat
mendorong peran aktif seluruh elemen masyarakat di dalam kegiatan
pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
2. Merumuskan kerangka strategi dan program jangka menengah yang
mengandung sasaran, outcomes dan outputs yang spesifik dan memiliki target
terukur supaya memudahkan didalam menilai kinerja organisasi.
3. Merumuskan kebijakan, strategi dan program pembangunan yang dapat
mensinergikan sumber daya atau potensi yang dimiliki dengan peluang
pengembangan wilayah Kelurahan untuk mewujudkan tujuan akhir yang ingin
dicapai.
4. Mengintegrasikan berbagai produk dokumen (contoh: RT, RW, Dokumen Potensi
Daerah, dll) ke dalam sebuah rencana strategis.
5. Merumuskan sebuah dokumen rencana strategis yang dapat dijadikan acuan
untuk proses koordinasi antar program & kegiatan yang dilakukan oleh Kelurahan
Tanete supaya tercipta sinergi untuk pencapaian tujuan akhir yang diinginkan.
6. Merumuskan dokumen rencana strategis yang dapat mengintegrasikan berbagai
kepentingan secara vertikal dan horizontal.
7. Meletakan fondasi dan fokus tujuan pembangunan yang hendak dicapai.
8. Mengarahkan program dan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh elemen
organisasi untuk pencapaian visi dan misi organisasi.
9. Memudahkan di dalam mengkomunikasikan dan mensosialisasikan ke seluruh
elemen internal maupun external organisasi untuk meningkatkan komitmen dan
motivasi semua pihak untuk mencapai tujuan akhir organisasi.
Adapun manfaat Renstra secara umum sebagai berikut :
1. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan
2. Sebagai rencana induk pembangunan Kelurahan yang merupakan acuan
pembangunan Kelurahan.
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 5
3. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di Kelurahan.
4. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program
pembangunan dari pemerintah.
5. Dapat mendorong pembangunan swadaya dari masyarakat.
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 6
BAB II
PROFIL KELURAHAN
2.1 Kondisi Kelurahan
Kelurahan Tanete merupakan salah satu diantara 3 kelurahan yang berada di
Kecamatan Anggeraja dari waktu ke waktu mengalami perkembangan ekonomi dan
jasa yang sangat pesat. Secara astronomis terletak pada 03° 24°° 921” LS dan 119°
47°° 867” BT, sedangkan secara geografis Kelurahan Tanete berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kelurahan Lakawan
Sebelah Selatan : Desa Mendatte
Sebelah Timur : Desa Batu Noni/ Desa Saruran
Sebelah Barat : Desa Siambo
Luas wilayah Kelurahan Tanete adalah 10,45 Km2 atau sekitar 1.045 Ha yang
pemanfaatannya berupa :
Lahan Pertanian Non Sawah : 407 Ha
Lahan Non Pertanian (Pertanian, Industri, Perkantoran, Jalan, Prasarana Umum,
Lapangan, dsb) : 638 Ha
Melihat komposisi pemanfaatan lahan, yang paling besar adalah untuk lahan
pemukiman dan prasarana umum, hal ini menunjukkan bahwa Kelurahan Tanete
memiliki potensi dan dinamika sosial budaya, ekonomi yang cukup besar. Luas lahan
pertanian non sawah sekitar 38,95 % sangat potensial untuk pengembangan
perekonomian sektor pertanian maupun industri termasuk dukungan topografi wilayah
pegunungan dan perbukitan dengan ketinggian berkisar 80 sampai dengan 3000 m
diatas permukaan laut yang cocok untuk sektor pertanian. Kondisi ini didukung letak
Kelurahan Tanete yang sangat strategis, yaitu berada di tengah kota, dekat dengan
pusat pemerintahan kecamatan dan berada di jalur lintas antar kabupaten.
2.1.1 Sejarah Kelurahan
Kelurahan Tanete merupakan kelurahan baru, hasil pemekaran Kelurahan
Lakawan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 283/ V/
1994 tentang Pengesahan 3 desa dan 2 kelurahan Persiapan dalam Wilayah
Kabupaten Daerah Tingkat II Enrekang dan Keputusan Kepala Daerah Tingkat II
Enrekang Nomor 35 Tahun 1994 Tentang Pengangkatan Kepala Kelurahan Persiapan.
Nama Kelurahan Tanete sendiri adalah sebutan yang diberikan pada perkampungan
leluhur “to pasaran” (orang pasaran) yang bermukim di cekungan dua gunung (Buntu
Lakawan dan Bamba Puang) yang menjadi cikal bakal kelahiran perkampungan
masyarakat saat ini.
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 7
Sejak pemekarannya, Kelurahan Tanete telah mengalami beberapa kali
pergantian Kepala Kelurahan, diantaranya :
Tahun Nama Lurah
MUHAMMAD AZIS SINDANGAN (Pj. Kepala Kelurahan
Persiapan Tanete Kecamatan Anggeraja
............... s/d 2008 HASENG SESE
2008 s/d 2010 JABARUDDIN, SE
2010 s/d sekarang NATSIR
2.1.2 Demografi
Berdasarkan Data Demografi Kelurahan Tanete sampai dengan Bulan Desember
2011, penduduk Kelurahan Tanete terdiri atas 810 KK dengan total 3264 jiwa yang
terdiri dari :
LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
1659 jiwa 1605 jiwa 3264 Jiwa
Mayoritas penduduk kelurahan Tanete berada dalam dalam usia produktif
dengan mata pencaharian mayoritas bertani/ berkebun.
2.1.3 Keadaan Sosial
Dikenal dengan sebutan masyarakat duri yang merupakan salah satu anak suku
kecil di sulawesi selatan. Budaya dan adat istiadatnya hampir sama dengan suku Tana
Toraja. Bahasa sehari-hari penduduk Kelurahan Tanete menggunakan bahasa duri,
namun ada juga yang menggunakan bahasa bugis terutama yang bukan penduduk asli.
Bahasa Duri adalah campuran dari bahasa Toraja dengan aksen dan kata-kata dari
Enrekang, letta dan Maiwa.
Dalam rangka menggalang pembina budaya masyarakat, agar menjadi suatu
dukungan terhadap lancarnya proses pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan
masyarakat dikenal istilah “Budaya Kombong”. Budaya ini merupakan kegiatan
kemasyarakatan yang bersifat gotong-royong yang dilakukan masyarakat yang
dilakukan secara bersama.
Dalam konteks keagamaan, agama yang dianut penduduk Kelurahan Tanete
adalah mayoritas Islam. Penduduk Non Islam biasanya kaum pendatang atau bukan
penduduk asli. Dominannya agama Islam di Kelurahan Tanete membuat masyarakatnya
lebih religius juga didukung oleh fasilitas keagamaan seperti mesjid dan mushallah/
langgar.
Untuk pendidikan masyarakat, Kelurahan Tanete didukung oleh berbagai
fasilitas pendidikan sebagai berikut :
a) TK : 2 buah
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 8
b) Sekolah Dasar/ Sederajat : 3 buah
c) SMP/ Sederajat : 2 buah
d) SMA/ Sederajat : 1 buah
e) PTN : -
2.1.4 Keadaan Ekonomi
Didukung oleh topografi wilayah pegunungan dan perbukitan dengan ketinggian
berkisar 80 sampai dengan 3000 m diatas permukaan laut, wilayah Kelurahan Tanete
sangat cocok untuk sektor pertanian. Luas lahan pertanian non sawah yang mencapai
38,95 % luas Kelurahan Tanete sangat potensial untuk pengembangan perekonomian
sektor pertanian maupun industri termasuk perkebunan dan ternak. Untuk pertanian
komoditas utamanya adalah bawang merah, jagung, tomat dan kol. Untuk perkebunan
mayoritas tanaman coklat, sedangkan bidang peternakan kebanyakan ternak sapi,
kambing dan ayam. Berikut secara kuantitasnya :
N
o
Jenis Ternak 2010 2011 2012
1
2
3
4
5
6
7
8
Sapi Potong
Sapi Perah
Kerbau
Kuda
Kambing
Ayam Buras
Ayam Ras (Petelur)
Itik
230
-
15
61
529
1387
-
36
268
65
5
24
534
1777
1500
-
299
97
3
21
368
1407
5500
-
Sumber Data: PPL Kelurahan Tanete
2.2 Kondisi Pemerintahan Kelurahan2.1.1 Pembagian Wilayah Kelurahan
Secara Administrarif, wilayah Kelurahan Tanete yang terbagi dalam 4 (empat)
lingkungan, yaitu :
1. Lingkungan Batu Rampun yang terdiri atas 2 RW
2. Lingkungan Pasaran I yang terdiri atas 2 RW
3. Lingkungan Pasaran II yang terdiri atas 2 RW
4. Lingkungan Tontonan yang terdiri atas 2 RW
Daftar nama Kepala Lingkungan Kelurahan Tanete berdasarkan Surat Keputusan Lurah
Tanete Nomor 01 Tahun 2010 tanggal 12 April 2010, sebagai berikut :
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 9
1) Kepala Lingkungan Pasaran I : Abd. Razak Laen
2) Kepala Lingkungan Pasaran II : Syahruddin Sanda
3) Kepala Lingkungan Batu Rampun : Suparman Kanta
4) Kepala Lingkungan Tontonan : H. Caggi
2.1.2 Struktur Organisasi Kelurahan
Berdasarkan Keputusan Bupati Enrekang Nomor 34 tahun 2002 tentang tugas
Pokok dan Fungsi Jabatan Organisasi Kelurahan dalam Kabupaten Enrekang,
Kelurahan adalah perangkat daerah Kabupaten Enrekang di bawah Kecamatan yang
dipimpin oleh seorang Lurah yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Camat.
Adapun Susunan Organisasi Kelurahan Kabupaten Enrekang sebagai berikut :
a) Lurah
b) Sekretaris
c) Seksi Pelayanan Umum
d) Seksi Pemerintahan
e) Seksi Pembangunan
f) Seksi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
SEKRETARIS LURAH
ASRIANI AMIR, S.STP NIP. 19860329 200602 2 003
LURAH TANETE
NATSIR NIP. 19641231 198903 1 220
KASI PEMERINTAHAN
MARLIA, S.Sos NIP. 19710220 199203 2 006
KASI PELAYANAN UMUM
................................... NIP. ......................................
KASI PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT
SULPRIWANTI.K, SE NIP. 19770407 199803 2 006
KASI PEMBANGUNAN
M. UNTUNG ADY AQZA NIP. 19661212 199003 1 019
STAF
ASIS TABA NIP. 19770412 200701 1 015
STRUKTUR ORGANI SASI TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN TANETE
Tugas pokok dan fungsi setiap bagian terangkum dalam Keputusan Bupati Enrekang
Nomor 34 tahun 2002 tentang tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Organisasi Kelurahan
dalam Kabupaten Enrekang.
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 10
BAB III
POTENSI DAN MASALAH
Perencanaan strategis Kelurahan Tanete dipengaruhi oleh isu-isu strategis yang
memunculkan kelebihan maupun kekurangan yang disebabkan oleh faktor internal dan
eksternal yang bersumber dari kebijakan vertikal dan horizontal. Isu-isu strategis yang
dimaksud sebagai berikut :
1. Isu –isu internal di lingkungan Kantor Kelurahan
a. SDM yang belum professional
b. Sarana dan prasarana belum sepenuhnya terpenuhi
c. Administrasi dan sistem kerja yang belum optimal
d. Minimnya anggaran untuk pelaksanaan kegiatan kelurahan
2. Isu-isu strategis eksternal
a. Kondisi masyarakat yang heterogen baik suku, ras dan antar golongan.
b. Masyarakat dan dunia usaha belum berperan secara aktif dalam
pembangunan
c. Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat
d. Perkembangan sentra-sentra jasa dan perdagangan yang
membutuhkan lokasi strategis
e. Akses informasi dan sistem transportasi terpadu belum tersedia
f. Belum adanya peran aktif masyarakat dalam menciptakan rasa aman
g. Laju pertumbuhan penduduk yang belum terkendali
h. Belum adanya sarana promosi yang respresentatif
Guna menstimuli sejumlah isu tersebut, perencanaan strategis instansi pemerintahan
memerlukan integrasi antara keahlian Sumber Daya Manusia dan Sumber daya lain
agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional dan
global.
3.1 Potensi
Secara umum Kelurahan Tanete memiliki beberapa potensi yang dapat
dikelola dan dikembangkan antara lain sebagai berikut :
1. Lahan Pertanian dan perkebunan
2. Peternakan Ayam, Kambing dan Sapi
3. Usaha Pembuatan Dangke, Menjahit, Bengkel, Tukang Kayu (Meubel)
4. Objek Wisata Kuburan Batu
5. Potensi Tambang Galian C di Lingkungan Tontonan
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 11
6. Jasa Angkutan
7. Sumber Mata Air di Pasaran I dan Pasaran II
8. Hutan
3.2 Masalah
Dalam pengembangan potensi-potensi yang dimiliki kelurahan Leoran
sebagaimana digambarkan di atas, menghadapi berbagai macam permasalahan antara
lain :
1. Akses Jalan ke Lahan Pertanian dan perkebunan belum maksimal, berimbas
pada penjualan hasil tanam, penggunaan pupuk terkendala distribusi.
2. Konsep peternakan yang masih tradisional, kurangnya Modal dan keahlian
teknis.
3. Usaha/ Industri kecil masih terkendala modal dan pemasaran (bergerak di sektor
lokal)
4. Bencana Alam
5. Pengelolaan Objek Wisata Kuburan Batu belum optimal
6. Potensi Tambang Galian C di Lingkungan Tontonan
7. Kurangnya modal untuk optimalisasi Jasa Angkutan
8. Sumber Mata Air di Pasaran I dan Pasaran II belum dikelola
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 12
BAB IV
RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN KELURAHAN
4.1 Visi dan Misi4.1.1 Visi
Visi adalah pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan, dan secara
potensi untuk terwujud menuju kemana dan apa yang diwujudkan suatu organisasi
dimasa depan, visi haruslah visi bersama yang mampu menarik, menggerakkan
anggota organisasinya untuk komitmen terhadap visi tersebut, dan harus konsisten,
tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Oleh karena itu, perumusan pernyataan
visi perlu secara intensif dikomunikasikan kepada segenap anggota organisasi sehingga
semuanya merasa memiliki visi tersebut.
Sebagai titik pandang yang menjadi sasaran tujuan untuk lima tahun ke depan,
perumusan visi, hendaknya :
Gambaran ideal masa depan yang ingin dicapai;
Memberikan arahan dan mendorong anggota organisasi menunjukan kinerja
yang baik;
Menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan;
Menjembatani masa kini dan masa mendatang;
Gambaran yang realistis dan kridibel, dengan masa depan yang menarik;
Sifatnya tidak statis dan tidak selamanya.
Dalam upaya mewujudkan harapan dan aspirasi stakeholders serta
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, maka pernyataan Visi Kelurahan Tanete
adalah : “Mewujudkan Pelayanan Yang Unggul Dan Kompetitif Menuju Masyarakat
Agropolitan Mandiri”
Visi tersebut mengandung makna adanya tujuan untuk mewujudkan Kelurahan Tanete
yang terdepan dalam memberikan pelayanan publik secara prima melalui kerjasama
setiap elemen masyarakat sehingga tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan
berjalan lancer, efektif dan efisien juga harapan besar akan peningkatan perekonomian
masyarakat melalui sektor pertanian. Hal tersebut juga diharapkan dapat berkembang
secara berkelanjutan (sustainable) dan mendukung visi Kabupaten Enrekang yaitu
"Mewujudkan Kabupaten Enrekang sebagai daerah agropolitan yang Lebih Maju,
Unggul, Sejahtera Dan Religius pada Tahun 2013 ".
4.1.2 Misi
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 13
Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan
sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu focus.
Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana
melakukannya. Sebagai penjabaran dari visi yang telah ditetapkan, misi meng-cover
semua program atau upaya yang akan dilaksanakn selanjutnya sebagai langkah aktif
mewujudkan visi. Oleh karenanya, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang
berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengetahui peran dan
programnya serta hasil yang diperoleh di masa mendatang.
Pernyataan Misi yang jelas, akan memberikan arahan jangka panjang dan
stabilitas dalam manajemen dan kepemimpinan Kelurahan Tanete
Adapun Misi Kelurahan Tanete adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Pelayanan yang professional, cepat dan tepat.
2. Meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat
3. Meningkatkan sumberdaya aparatur dan pembangunan partisipatif
4. Meningkatkan potensi dan produktifitas pertanian
5. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban
4.2 Kebijakan Pembangunan
4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Kelurahan
Guna mengoptimalkan pelaksanaan pencapaian Visi dan Misi sesuai dengan
yang diinginkan maka diperlukan kebijakan – kebijakan dalam pelaksanaannya.
Kebijakan – kebijakan tersebut diantaranya adalah :
1. Pengambilan keputusan memperhatikan skala prioritas (kebutuhan yang
paling mendesak)
2. Adanya pemerataan pembangunan di semua lingkungan
3. Kerja sama dengan instansi terkait untuk mendapatkan dana bantuan baik
dari propinsi maupun Nasional.
Selain itu, prinsip pembangunan yang digunakan adalah bottom-up dengan mengacu
pada nilai-nilai demokrasi, pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat. Oleh karena
itu, perumusan program pembangunan Kelurahan Tanete secara utuh melibatkan
masyarakat, mulai dari tahapan perencanaan pelaksanaan, dan pemeliharaan termasuk
aspek pengawasan. Beberapa tahapan pembangunan yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
a. Musyawarah Dusun (Musdus)
Penjaringan potensi dan masalah dimulai dari tingkat dusun/ lingkungan,
dipandu langsung oleh Kelapa Lingkungan setempat. Perumusan
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 14
mempertimbangkan kepentingan umum masyarakat atau penerima manfaat program
secara kuantitas.
b. Musyawarah Kelurahan Perencanaan
Rumusan yang diperoleh dari Musdus kemudian digelar ulang dalam
Musyawarah Kelurahan Perencanaan dengan menyatukan setiap potensi dan
masalah dari keempat lingkungan untuk dibahas dan menjadi bahan pertimbangan
selanjutnya. Tahapan-tahpannya sebagai berikut :
1) Mengkompilasikan dan mengelompokkan masalah-masalah dari hasil
musyawarah dusun
2) Menyusun legenda dan sejarah Kelurahan
3) Menyusun Visi / Misi Kelurahan
4) Membuat skala prioritas
Pembuatan skala prioritas ini bertujuan untuk mendapat prioritas masalah
yang harus segera dipecahkan. Adapun teknik yang digunakan adalah
dengan menggunakan rangking dan pembobotan.
5) Menyusun Alternatif tindakan pemecahan masalah.
Setelah semua masalah dirangking berdasarkan kriteria yang disepakati
bersama, tahap selanjutnya adalah menyusun alternatif tindakan yang layak.
Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan alternatif tindakan
pemecahan masalah dengan memperhatikan akar penyebab masalah dan
potensi yang ada.
6) Menetapkan tindakan yang layak
Pada tahapan ini dipilih dan tindakan yang layak untuk memecahkan
masalah yang ada. Dalam tahapan ini juga dipisahkan mana pembangunan
skala desa dan pembangunan skala kabupaten.
c. Musrenbang Renstra Kelurahan
Hasil Musyawarah Kelurahan Perencanaan selanjutnya dimusyawarahkan
kembali dalam forum Musyawarah Pembangunan Kelurahan yang menghasilkan draf
usulan kegiatan yang akan dituangkan dalam Renstra Kelurahan.
4.2.2 Potensi dan Masalah
Dari Musyawarah Dusun diperoleh potensi dan masalah setiap lingkungan
sebagai berikut :
NO LINGKUNGAN POTENSI MASALAH1. Pasaran I a) Usaha Menjahit
b) Peternakan Ayam, Kambing dan Sapi Perah
c) Usaha Pembuatan Dangke
a) Kurang Modalb) Kurang Modal dan keahlian
teknis (masih tradisional)c) Kurang Modal
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 15
d) Jasa Angkutane) Sumber Air
d) Kurang Modale) Belum dikelola maksimal
2. Pasaran II a) Lahan Pertanian
b) Peternakan Ayam dan Sapi Perah
c) Usaha Pembuatan Dangked) Tukang Kayu (Meubel)
e) Bengkelf) Jasa Angkutang) Sumber Air
a) Akses Jalan belum maksimal, penggunaan pupuk terkendala distribusi
b) Kurang Modal dan keahlian teknis (masih tradisional)
c) Kurang modald) Kurang modal dan keahlian
teknise) Kurang modal f) Kurang Modalg) Belum dikelola maksimal
3. Batu Rampun a) Peternakan Ayam Ras (Petelur) dan Kambing
b) Lahan Pertanian
c) Tukang Kayu (Meubel)d) Bengkele) Jasa Angkutanf) Hutan
a) Kurang Modal dan keahlian teknis (masih tradisional)
b) Akses Jalan belum maksimal, penggunaan pupuk terkendala distribusi
c) Kurang Modald) Kurang Modale) Kurang Modalf) Belum dikelola maksimal
4. Tontonan a) Peternakan Kambing, Sapi Perah, Sapi potong dan Kuda
b) Usaha Pembuatan Dangkec) Lahan Pertanian
d) Jasa Angkutane) Wisata Kuburan Batuf) Tambang Galian C
g) Sumber Air
a) Kurang Modal dan keahlian teknis (masih tradisional)
b) Kurang Modalc) Akses Jalan belum
maksimal, penggunaan pupuk terkendala distribusi
d) Kurang Modale) Belum dikelola maksimalf) Tidak bisa dikelola oleh
masyarakatg) Belum dikelola maksimal
4.2.3 Program Pembangunan Kelurahan
Program dan kegiatan indikatif Renstra Kelurahan tahun 2011 – 2015 adalah
sebagai berikut :
I. Urusan PemerintahanI.1 Pembangunan Aula Kantor Kelurahan TaneteI.1 Pembangunan Pagar Kantor Kelurahan taneteI.1 Pengadaan Motor Dinas
II. Urusan Pekerjaan UmumII.1 Pengerasan Jalan II.1.1 Pengerasan Jalan Samping Kantor Kelurahan Tanete Baru ke TinabangII.1.2 Pengerasan Jalan Buntu Lame ke BelajenII.2 Rabat BetonII.2.1 Lanjutan Rabat Beton Jalan Lingkungan TontonanII.2.2 Rabat Beton Perbatasan Kel. Tanete dan Kel. LakawanII.2.3 Rabat Beton Jalan Lingkungan dari Jalan Poros Negara ke Kantor Kelurahan Tanete
yang baruII.2.4 Lanjutan Rabat Beton dalam Lingkungan Pasaran III.2.5 Lanjutan Rabat Beton Samping SDN 111 PasaranII.3 Pengaspalan dan Jembatan
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 16
II.3.1 Lanjutan Pengaspalan Jalan dari Pasaran Kelurahan Tanete ke Cendana (Desa Siambo)
II.3.2 Pembangunan Jembatan TontonanII.4 Pembangunan Drainase, Tanggul dan DekkerII.4.1 Pembangunan Drainase dan Tanggul dari Buntu Lame ke Desa SiamboII.4.2 Pembangunan Tanggul Pinggir Sungai (kompleks MIS Tontonan)II.4.3 Pembangunan talud penahan longsorII.4.4 Pembangunan Drainase Jalan Pasaran Ke Tontonan (Jalan Pekuburan Balole)II.5 Pembangunan Sarana Air BersihII.5.1 Pengadaan Sarana Air Bersih (Pompanisasi atau PAM)
III. Urusan PertanianIII.1 Pengerasan Jalan Usaha Tani dari Tontonan ke Lo’koIII.2 Pengerasan Jalan usaha tani dari Batu Rampun ke LebakIII.3 Pengerasan Jalan Usaha Tani dari Bontong ke MalilinIII.4 Pengerasan Jalan Tani dari Sarombon ke RondoanIII.5 Perintisan Jalan Usaha Tani dari Lamba Doko ke BaleIII.6 Perintisan Jalan Tani dari Tontonan ke BuaIII.7 Perintisan Jalan tani dari Karombong ke RondoanIII.8 Perintisan Jalan Tani dari Puncak ke CarukIII.9 Pembuatan Embung PermanenIII.10 Pengadaan Traktor TanganIII.11 Penggemukan sapiIII.12 Pengadaan bibit kambingIII.13 Pembinaan dan Pelatihan bagi KelompokIII.14 Sekolah lapang bagi klp tani bawang merah
IV. Urusan KehutananIV.1 Rehabilitasi dan Konservasi LahanIV.2 Bantuan bibit buah-buahan (Okulasi)IV.3 Pembuatan Sekat Bakar poros Tanete ke Mendatte IV.4 Pengadaan Tanaman Hias untuk Kantor dan Sekolah
V. Urusan PendidikanV.1 Pembangunan ruang GuruV.2 Pembangunan pagar sekolahV.3 Pembangunan Gedung perpustakaanV.4 Pembangunan Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah)V.5 Pembangunan WC Guru dan siswaV.6 Pembangunan Perumahan GuruV.7 Pengadaan meja kursi anak-anak (untuk TK)V.8 Pengadaan papan tulisV.9 Pengadaan Meja/ Kursi Guru dan siswaV.10 Pengadaan mobilier perpustakaanV.11 Pengecoran lapangan Volly dan Basket V.12 Perbaikan Lapangan Upacara/ pemasangan pavin blokV.13 Rehabilitasi/ perbaikan lantai RKBV.14 Rehab berat gedung
VI. Urusan Koperasi dan Usaha KecilVI.1 Bantuan Penguatan Modal untuk Pengusaha KecilVI.2 SPP perempuan
VII. Urusan Kesehatan, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan PerempuanVII.1 Sanitasi untuk Rumah Tangga MiskinVII.2 Operasional Kader Posyandu dan Kader IMP
VIII. Urusan SosialVIII.1 Pelatihan/ kursus / menjahit bagi masyarakat miskin dan PKKVIII.2 Pelatihan/ kursus montir bagi para pemuda
4.2.4 Strategi Pencapaian
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 17
Dalam pencapaian Program pembangunan sebagaimana disebutkan
sebelumnya, Kelurahan Tanete terpacu untuk mempertimbangkan sejumlah
strategi sebagai berikut :
1. Peningkatan efektifitas dan efesiensi pelayanan kepada Masyarakat;
2. Peningkatan kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan masyarakat;
3. Peningkatan partisipasi Masyarakat dalam pembangunan;
4. Peningkatan profesionalisme dan produktifitas aparatur;
5. Peningkatan kompetensi dan kapabilitas aparatur;
6. Peningkatan Komitmen dan Motivasi Aparatur;
7. Pengembangan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan taraf
hidup masyarakat;
8. Peningkatan Perlindungan masyarakat.
Waktu pelaksanaan kegiatan pembangunan akan berlangsung selama lima tahun yakni
dari tahun 2011 hingga 2015, sedangkan untuk sumber pembiyaannya, berasal dari
pemerintah, masyarakat dan pihak ketiga. Pembiayaan dari pemerintah bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan Dana Stimulan Kelurahan.
Pembiayaan dari masyarakat berupa sumbangan dan partisipasi sukarela, sedangkan
dari Pihak Ketiga bersumber dari dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri (PNPM), dan Program pemberdayaan lainnya.
BAB VP E N U TU P
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 18
Dalam upaya mewujudkan program-program kerja yang akan dilaksanakan,
maka dengan segenap kemampuan yang ada, Kelurahan Tanete telah menyusun visi,
misi dan rencana strategis yang akan menjadi pedoman bagi kegiatan pelaksanaan
pemerintahan, pembangunan serta pelayanan masyarakat di wilayah Kelurahan Tanete.
Untuk menjamin keberhasilan implementasi Renstra ini, maka perlu dilakukan
hal-hal seperti berikut ini:
a. Mengkomunikasikan/ sosialisasi rencana strategis ke semua pihak yang
terlibat secara intensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan komitmen dan
motivasi seluruh pihak untuk melaksanakan rencana strategis yang telah
dibuat. Sosialisasi ini penting untuk mendukung keberhasilan implementasi
renstra ini dan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pencapaian
sasaran dan target yang telah ditetapkan di dalam renstra yang sudah dibuat.
b. Pelaksanaan program dan kegiatan indikatif yang telah dirumuskan oleh
seluruh aparat dan komponen stakeholders yang terkait dan relevan secara
disiplin dalam artian semua aktifitas yang dilakukan oleh semua pihak tidak
boleh menyimpang dari rencana strategis yang sudah ditetapkan untuk
memastikan pencapaian tujuan akhir organisasi. Oleh karena itu perlunya
komunikasi dan sosialisasi renstra ke semua pihak untuk memastikan semua
pihak berjalan ke arah yang sama sesuai dengan rencana strategis yang telah
dibuat.
c. Pengukuran pencapaian sasaran dan target yang telah ditetapkan di rencana
strategis ini secara kontinu (berlanjut) untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan rencana strategis yang telah dibuat.
d. Pengevaluasian, pengkajian hasil pengukuran pencapaian sasaran dan target
yang telah ditetapkan untuk melakukan penilaian terhadap kinerja dari seluruh
aparat dan jika perlu dilakukan penyesuaian terhadap rencana strategis untuk
menjamin pencapaian visi dan misi organisasi.
Dengan mengharap keridhoan Allah SWT, semoga rencana strategis yang telah
dibuat bersama-sama ini dapat diwujudkan bersama, untuk mencapai tujuan akhir
bersama dari Kelurahan Tanete yaitu: “Mewujudkan Pelayanan Yang Unggul Dan
Kompetitif Menuju Masyarakat Agropolitan Mandiri”.
LURAH TANETE
N A T S I RNIP. 19641231 198903 1 220
Rencana Strategis Kelurahan Tanete 19