referat hemangioma

33
REFERAT HEMANGIOMA Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Program Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Mata Badan Rumah Sakit Daerah Wonosobo Disusun Oleh: Wahid Nur Arifin 20100310193 Diajukan Kepada: dr. M. Faisal Lutfi, Sp.M BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO PROGRAM PROFESI DOKTER i

Upload: santo-juliansyah

Post on 14-Apr-2016

65 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

hem

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Hemangioma

REFERAT

HEMANGIOMA

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Program Kepaniteraan Klinik

Bagian Ilmu Kesehatan Mata

Badan Rumah Sakit Daerah Wonosobo

Disusun Oleh:

Wahid Nur Arifin

20100310193

Diajukan Kepada:

dr. M. Faisal Lutfi, Sp.M

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO

PROGRAM PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015

i

Page 2: Referat Hemangioma

HALAMAN PENGESAHAN

REFERAT

HEMANGIOMA

Telah dipresentasikan pada tanggal:

Agustus 2015

Bertempat di RSUD Setjonegoro Wonosobo

Disusun oleh:

Wahid Nur Arifin

20100310193

Disahkan dan disetujui oleh:

Dokter Pembimbing Kepaniteraan Klinik

Bagian Ilmu Kesehatan Mata

RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

dr. M. Faisal Lutfi, Sp.M

ii

Page 3: Referat Hemangioma

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat,

petunjuk dan kemudahan yang telah diberikan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan referat “Hemangioma”.

Referat ini terwujud atas bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak.

Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

tak ternilai kepada :

1. dr. M. Faisal Lutfi, Sp.M selaku dosen pembimbing bagian Ilmu

Kesehatan Mata RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo yang telah

mengarahkan dan membimbing dalam menjalani stase Ilmu Kesehatan

Mata serta dalam penyusunan presentasi kasus ini.

2. Perawat bagian poliklinik mata RSUD Setjonegoro Wonosobo.

3. Rekan-rekan Co-Assistensi atas bantuan dan kerjasamanya.

4. Dan seluruh pihak-pihak terkait yang membantu penyelesaian referat

ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Dalam penyusunan referat ini, penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran membangun demi

kesempurnaan penyusunan referat ini di masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Wonosobo, Agustus 2015

Wahid Nur Arifin

iii

Page 4: Referat Hemangioma

DAFTAR ISI

REFERAT.................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..................................................................................1

B. TUJUAN PENULISAN................................................................................1

C. MANFAAT PENULISAN............................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3

A. DEFINISI......................................................................................................3

B. EPIDEMIOLOGI..........................................................................................3

C. ETIOLOGI....................................................................................................4

D. KLASIFIKASI..............................................................................................6

E. MANIFESTASI KLINIS..............................................................................8

F. DIAGNOSIS...............................................................................................11

G. DIAGNOSIS BANDING............................................................................13

H. TATALAKSANA.......................................................................................13

I. KOMPLIKASI............................................................................................15

BAB III..................................................................................................................17

KESIMPULAN......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

iv

Page 5: Referat Hemangioma

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGHemangioma merupakan suatu tumor jaringan lunak pembuluh darah

akibat dari proliferasi (pertumbuhan berlebih) yang tidak normal. Hemangioma

dapat terjadi pada semua jaringan pembuluh darah. Pengetahuan tentang

morfologi, patogenesis dan perjalanan penyakit hemangioma merupakan petunjuk

penting untuk mengetahui kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Terapi

terhadap penyakit ini pun sangat ditentukan oleh diagnosis, klasifikasi, ukuran,

lokasi lesi, serta ada atau tidaknya komplikasi.

Hemangioma terjadi pada 10-20 % dari populasi kaukasia. Mereka lebih

jarang terlihat diantara bayi asia dan amerika afrika dan lebih umum diantara bayi

prematur dengan berat lahir <1000 gram (22% dari keseluruhan).Rasio antara

laki-laki dan perempuan adalah 1:6. Sekitar 60% lesi ini terletak dikepala dan

leher dan 25% terdapat dibatang tubuh.

Penyebab hemangioma belum diketahui dengan pasti. Walaupun telah

banyak teori dikembangkan sebagian masih saling bertentangan. Hemangioma

dapat mengakibatkan distorsi struktur wajah (mulut, hidung, dan palpebra) dan

juga dapat timbul di organ visera, terutama hati. Hemangioma berdasarkan saat

munculnya digolongkan menjadi hemangioma kongenital dan hemangioma

infantil. Hemangioma infantil yang paling sering ditemukan dimasyarakat

mencapai 70% dari semua lesi dan baru muncul pada minggu kelahiran.

Hemangioma infantil dibagi menjadi 3 tipe, tetapi tipe superfisial merupakan tipe

yang biasa dikenal dimasyarakat sebagai hemangioma stoberi yang tampak merah

segar. Lesi ini disebut stoberi karena penampilannya seperti kulit buah stoberi.

B. TUJUAN PENULISAN1. Tujuan Umum

1

Page 6: Referat Hemangioma

Referat ini diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat dalam

mengikuti pendidikan profesi dokter dibagian Ilmu Kesehatan Mata.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hemangioma sehingga dapat

melakukan penegakkan diagnosis sampai dengan manajemen.

C. MANFAAT PENULISANReferat ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi penulis

maupun bagi pembaca dalam memahami penyakit hemangioma seperti etiologi

dan manifestasi klinisnya sehingga dapat melakukan penegakkan diagnosis

sampai dengan manajemen.

2

Page 7: Referat Hemangioma

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISIHemangioma adalah tumor jinak atau hamartoma yang terjadi akibat

gangguan pada perkembangan dan pembentukan pembuluh darah dan dapat

terjadi di segala organ seperti hati, limpa, otak, tulang, dan kulit.1

Istilah hemangioma ini awalnya digunakan untuk menggambarkan suatu

struktur seperti tumor pembuluh darah, apakah itu muncul saat lahir atau muncul

di kemudian hari. Istilah ini terdiri dari kata Yunani "haema" yang berarti darah,

"angeio" yang berarti pembuluh darah dan "oma" yang berarti tumor.

Hemangioma secara histologis terdiri dari sel-sel endotel hiperplastik, dengan

kapasitas proliferasi intensif. Diameter pembuluh darah penting dalam klasifikasi

hemangioma.2

Hemangioma ditandai dengan peningkatan jumlah pembuluh darah normal

atau abnormal yang terisi oleh darah. Hemangioma yang sulit dibedakan dengan

pasti dari malformasi atau hamartoma umumnya bersifat local, namun beberapa

hemangioma mengenai segmen tubuh secara luas seperti satu anggota badan

secara keseluruhan. Mayoritas adalah lesi superfisial sering di kepala dan leher,

tetapi hemangioma dapat timbul di dalam tubuh, dengan hampir sepertiganya di

dalam hati. Dan transformasi keganasan sering terjadi.1, 3

Hemangioma yang biasanya terjadi pada bayi dan anak, membentuk 7%

dari semua tumor jinak. Sebagian besar sudah ada sejak lahir dan membesar

seiring dengan pertumbuhan anak. Namun banyak hemangioma kapiler

mengalami regresi spontan saat atau sebelum pubertas.2

B. EPIDEMIOLOGIHemangioma adalah tumor yang paling umum dari masa bayi dan kanak-

kanak, terjadi pada 4% sampai 10% dari bayi Kaukasia. Lesi ini tiga sampai lima

kali lebih umum pada wanita, dengan dominasi yang lebih tinggi perempuan

dalam hemangioma yang bermasalah atau berhubungan dengan kelainan

3

Page 8: Referat Hemangioma

struktural. Ada peningkatan frekuensi hemangioma pada bayi prematur dengan

yang dilaporkan kejadian 23% pada neonatus yang beratnya kurang dari 1200 g.

Hemangioma yang jarang terjadi pada bayi berkulit gelap.

Hemangioma umumnya disadari dalam 2 minggu pertama kehidupan

postnatal. Namun, ada banyak variasi dalam waktu ini. Lesi subkutan dalam,

seperti di parotid, mungkin tidak disadari oleh sampai bayi berusia beberapa

bulan. Penampilan mereka yang muncul, dalam 30% sampai 50% dari bayi,

dengan penanda lahir pada kulit yang mungkin menyerupai tempat pucat,

telangiectatic atau makula bernoda merah, atau memar seperti pseudoecchymotic.

Hemangioma terjadi paling umum di daerah kraniofasial (60%), diikuti oleh tubuh

(25%) dan ekstremitas (15%). Delapan puluh persen hemangioma kulit yang

tunggal, sedangkan 20% adalah multiple. Beberapa lesi kulit sering dikaitkan

dengan hemangioma dalam sistem organ lain, terutama hati.

C. ETIOLOGIPembentukan hemangioma dikenal sebagai hemangiomagenesis.

Meskipun patogenesis dan asal hemangioma masih tidak sepenuhnya dipahami,

namun literatur medis menjelaskan hipotesis yang berbeda untuk pengembangan

di mana faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik memainkan peran penting proliferasi

sel endotel. Plasenta, sinyal estrogen, teori genetik, teori hipoksia dan peran faktor

pertumbuhan yang terlibat dalam angiogenesis seperti faktor pertumbuhan endotel

vaskular (VEGF), jaringan faktor pertumbuhan beta (TGF-beta) dan insulin-like

growth factor-2 (IGF- 2), hanya beberapa teori pembentukan hemangioma.

1. Teoriasal plasenta

Dalam teori plasenta, ada pendapat bahwa hemangioma infantil berasal

dari trofoblasplasenta. Hipotesis ini didasarkan pada ekspresi bersama penanda

endotel yang berbeda seperti GLUT1, FcγRII, α2-laminin, LewisY antigen, tipe

III iodothyroninedeiodinase, indoleamin2,3-deoxygenase, dan insulin-like growth

factor 2 diplasenta dan hemangioma. Juga kejadian terjadinya hemangioma lebih

sering terjadi pada bayi yang lahir dari ibu dengan kelainan plasenta, seperti

4

Page 9: Referat Hemangioma

preeklamsia dan plasenta previa, serta mereka yang terpapar dengan pengambilan

sampel vili chorialis, yang sekali lagi memberikan kontribusi pada teori plasenta

pembentukan hemangioma.

2. Teori signaling Estrogen

Teori sinyal estrogen muncul karena peningkatan kejadian hemangioma

pada wanita, bukti reseptor estrogen(ER) positif dalam sel endothel hemangioma

yang berproliferasi, dan peningkatan kadar estradiol beredar17-β (yang dikenal

sebagai pelindung untuk hipoksia menginduksi apoptosis) mempengaruhi anak,

estrogen yang mungkin terlibat dalam pertumbuhan hemangioma pada anak. Pada

periode perinatal terjadi peningkatan estrogen bebas, yang dapat merangsang area

endothelium hipoksia untuk mendorong pembentukan hemangioma.

3. Teori hipoksia

Dalam teori hipoksia, lingkungan hipoksia mendorong terjadinya

peningkatan regulasi yang mendorong faktor penempatan dan proliferasi sel-sel

progenitor endotel. Faktor-faktor ini meliputi; hypoxia-inducedfactor-1 alpha

(HIF-1 alpha), stroma sel yang berasal faktor-1 alpha (SDF-1 alpha) dan faktor

pertumbuhan endotel vaskular (VEGF). Namun,dalam teori ini ada hubungan

antara hipoksia dan kontribusi estrogen dalam pembentukan hemangioma. Dalam

penjelasan, peningkatan kadar hormon estrogen dalam periode postpartum

menciptakan lingkungan yang mendorong pembentukan pembuluh darah baru dan

pertumbuhan lesi.

4. Teori angiogenesis melibatkan faktor pertumbuhan

Faktor pertumbuhan secara spesifik terlibat dalam angiogenesis seperti

vascular endothelial growth factor (VEGF), insulin-like growth factor-2(IGF-2)

dan tissue growth factor beta (TGF-beta). Sering meningkat selama fase

proliferasi pertumbuhan hemangioma, sementara selama fase involusi

hemangioma, mereka menurunkan faktor pertumbuhan endotel. Vascular

endothelial growth factor (VEGF) pada awalnya diidentifikasi sebagai faktor

pertumbuhan endotel sel tertentu yang merangsang angiogenesis dan

permeabilitas pembuluh darah. Studi menunjukkan bahwa pada pasien dengan

hemangioma fase proliferasi, konsentrasi serum vascular endothelial growth

5

Page 10: Referat Hemangioma

factor (VEGF) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan pada pasien dengan

hemangioma fase involusi, malformasi pembuluh darah dan pasien yang sehat.

Insulin-like growth factor-2 (IGF-2) di ekspresikan secara tinggi pada

hemangioma pada anak dan hemangioma kongenital. Hubungan antara faktor ini

dan angiogenesis bahwa IGF-2 menginduksi hypoxia-induciblefactor1-α (HIF-

1α), dan HIF-1α diketahui meningkatkan regulasi glucose transporter-1 (GLUT-

1). Sebuah ekspresi tissue growth factor beta (TGF-beta) dihemangioma

proliferatif secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan tahapan lain dari

hemangioma.

5. Teori genetic

Dalam teori genetik, komponen herediter diduga menjadi penyebab

hemangioma. Hemangioma dapat diturunkan dari orang tua kepada anak sebagai

sifat dominan autosomaldengan penetrasi yang tidak lengkap. Meskipun gen yang

bertanggung jawab untuk pembentukan hemangioma/malformasi tidak

teridentifikasi, ada pendapat kemungkinan terdapat pada lokus gen kromosom 5q.

Genetik dan ras mungkin memainkan peran penting dalam terjadinya

hemangioma, karena fakta bahwa sebagian besar hemangioma terjadi pada bayi

keturunan Kaukasia, jarang diAsia dan hampir tidak pernah terjadi pada bayi

keturunan Afrika-Amerika.

D. KLASIFIKASISecara histologik hemangioma diklasifikasikan berdasarkan besarnya

pembuluh darah, menjadi 3 jenis, yaitu1 :

1. Hemangioma kapiler, yang terdiri atas :

a. Hemangioma kapiler (nevus vasculosus, strawberry nevus)

Hemangioma ini terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari

sesudah lahir. Tampak sebagai bercak merah yang semakin lama semakin

besar. Warnanya menjadi merah menyala, tegang dan berbentuk lobular,

berbatas tegas dan keras pada perabaan. Ukuran dan dalamnya sangat

bervariasi, ada yang superfisial berwarna merah terang, dan ada yang

6

Page 11: Referat Hemangioma

subkutan berwarna kebiruan. Hemangioma ini sering ditemukan di kulit,

jaringan subkutis, dan selaput lendir rongga mulut dan bibir, walaupun

dapat juga terbentuk di hati, limpa dan ginjal.1,2Hemangioma kapiler ini

merupakan tumor yang sering terjadi pada daerah orbita dan periorbital4

Secara histologis hemangioma kapiler biasanaya berlobus, tetapi

tidak berkapsul dan terdiri atas kapiler berdinding tipis yang tersusun

rapat, biasanya berisi darah dan dilapisi oleh endotel gepeng. Pembuluh

dipisahkan oleh sedikit stroma jaringan ikat.Lumen mungkin mengalami

thrombosis parsial atau total. Rupture pembuluh menyebabkan

pembentukan jaringan parut dan kadang-kadang pengendapan pigmen

hemosiderin pada lesi tersebut. 1

b. Granuloma piogenik (hemangioma kapiler lobularis)

Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi setelah

trauma, jadi bukan karena proses peradangan, walaupun sering disertai

infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi pada semua umur,

terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh yang sering

mengalami trauma.Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan

pembesaran yang cepat dan melekat ke kulit dan mukosa gingiva atau

mulut sebagai sebuah tungkai. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1-2

cm dalam beberapa minggu. Lesi ini mudah berdarah dan bahkan

mengalami ulserasi. Proliferasi kapiler sering disertai dengan edema luas

dan serbukan sel radang akut dan kronis, terutama apabila mengalami

ulserasi. Gambaran ini sangat mirip dengan jaringan granulasi yang

berlebihan.1

7

Page 12: Referat Hemangioma

Gambar 2.3.1 Hemangioma

Kapiler

Gambar 2.3.2 Hemangioma

Kavernosa

2. Hemangioma Kavernosum, terdiri atas :

Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa macula eritematosa atau nodus

yang berwarna merah sampai ungu. Bila ditekan mengempis dan akan cepat

hilang menggembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri atas elemen vascular

yang matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan2.

Secara histologis, massa berbatas tegas, tetapi tidak berkapsul dan terdiri

atas rongga vascular kavernosa yang luas, sebagian atau seluruhnya terisi oleh

darah dan dipisahkan oleh sedikit stroma jaringan ikat. Thrombosis

intravascular yang disertai kalsifikasi distrofik sering terjadi.

Pada sebagian besar situasi, tumor ini tidak berdampak secara klinis,

namun tumor ini dapat mengganggu penampilan akibat kerentanannya

terhadap ulserasi traumatic dan perdarahan.

3. Hemangioma campuran

Jenis ini terdiri dari campuran antara jenis kapiler dan jenis kavernosum.

Gambaran klinisnya juga terdiri dari atas gambaran kedua jenis tersebut.

E. MANIFESTASI KLINISHemangioma muncul sebagai masa berwarna merah cerah berisikan

kapiler yang berdilatasi. Kapiler tersebut beranastomosis dan berdilatasi di daerah

8

Page 13: Referat Hemangioma

vascular di jaringan subkutan.hemangioama biasanya mengikuti pembagian

nervus trigeminal cabang pertama dan kedua.5

Hemangioma Kapiler

Prinsip utama pada hemangioma kapiler pada anterior orbit adalah

unilateral, membesar tidak sakit.pembengkakan berwarna biru hingga keunguan

jika hemangioma melinatkan jaringan subkutan. ketika masalah meningkat dan

pembengkakan mulai mengganggu penglihatan dan mengganggu posisi mata

terganggu dan mata semakin tersembunyi biasnaya bayi akan segera dibawa untuk

konsultasi. 6

Hemangioma kapiler merupakan tumor orbita dan periorbital terbanyak

pada masa kanak-kanak.Tumor ini biasanya ditemukan ketika periode perinatal

dengan pembengkakan pada periocular atau proptosis atau gabungan keduanya.

Pada pemeriksaan biasanya akan ditemukan penambahan ukuran saat bayi

menangis namun pulsasi dan bruit tidak ditemukan. Jaringan hemangioma

biasanya di daerah forniks dan biasnaya melibatkan jaringan subkutan yang

memberikan warna merah gelap sampai kebiruan pada kelopak mata. Superfisial

‘strawberry’ naevi bisa ditemukan pada kelopak mata atau bagain tubuh lain pada

satu hingga tiga pasien. 4

9

Page 14: Referat Hemangioma

Hemangioma Kavernosa

Hemangioma Kavernosa merupakan tumor orbita jinak pada dewasa.

Meskipun tumor ini bisa terbentuk dimana saja pada daerah orbita, hemangioma

ini sering terjadi pada jaringan lunak dibelakang bola mata (intraconal space).

Hemangioma muncul pada usia pertengahan menunjukkan gejala proptosis

unilateral dengan pertumbuhan lambat. Pada pemeriksaan ditemukan axial

proptosis yang pada beberapa pasien berhubungan dengan edema diskus optikus

dan pelipatan lapisan chorioretinal. Terkadang tumor pada apex orbita ini

menekan nervus optikus, sehingga tidak menyebabkan proptosis yang signifikan.

Penurunan daya penglihatan dan daya membedakan warna berkurang diawali

dengan penurunan lapang pandang dan pada beberapa pasien terjadi hambatan

pada pergerakan bola mata7.Pada wanita, pertumbuhan hemangioma akan

bertambah cepat pada keadaan hamil.4

F. DIAGNOSISSecara klinis diagnosis hemangioma tidak sulit.Terutama pada lesi yang

khas.Gambaran klinis umum adalah bercak merah yang timbul sejak lahir atau

beberapa saat setelah lahir.Pertumbuhannya relatif cepat dalam beberapa minggu

atau beberapa bulan.Warnanya merah terang bila jenis strawberry atau biru bila

jenis kavernosa. Bila besar maksimum sudah tercapai, biasanya pada umur 9-12

bulan, warnanya menjadi merah gelap.

CT scan menunjukkan sifat yang jeals dari hemangioma kapilare. Orbita

biasanya membesar yang akan jelas ditunjukkan pada scan. Jika menggunakan

10

Page 15: Referat Hemangioma

kontras akan menunjukkan peningkatan warna dan mempertegas vaskularitas dan

infiltrasi lesi. Lesi bisa berbatas irregular jika terbentuk di kelopak mata atau

retrobulbar space, tapi terkadang muncul berbats jika tertekan diantara bola mata

dan dinding orbita.Pada MRI terkadang muncul phleobolith kecil. USG jaringan

tumor ini merupakan metode yang sangat berguna uuntuk mendiagnosis usia

infant. USG akan menunjukkan pola variable campuran dari hipoechoic dan

hiperechoic berbentuk irregular 6.

Seluruh hemangioma kavernosa memeiliki karakteristik yang dapat di

identifikasi dengan CT-Scan atau MRI. Lesi berbentuk bulat homogen, berkapsul

dan biasanya tidak mengenail apex orbital, biasanya mengenai daerah temporal di

intraconal space. Pada potongan tipis di 1.5 Tesla akan menunjukkan gambaran

tipikal hemangioma cavernosa. Lesi akan terlihat hipointense bila dibandingkan

dengan otak dan terlihat sangat kontras terhadap orbital fat. 7

11

Page 16: Referat Hemangioma

A.MRI scan yang menunjukkan pola anatomi dari hemangioma kavernosa

yang khas. Pada T1-Weighted gambaran tumor hipointense jika dibandingkan

dengan jaringan otak. B. Scan T2-weighted menunjukkan lesi pada gambar A

baik isointense atau hiperintense dibandingkan dengan jaringan otak

12

Page 17: Referat Hemangioma

G. DIAGNOSIS BANDINGDiagnosis banding ialah terhadap tumor kulit lainnya, yaitu limfangioma,

higroma, lipoma, dan neurofibroma. 2

H. TATALAKSANAAda berbagai jenis terapi hemangioma dengan keuntungan dan kerugian

masing-masing, berikut adalah indikasi dari pengobatan 4 :

1. Penurunan daya lihat oleh (a) amblyopia yang sering menginduksi

astigmatisma dan anisometropia. (b) penekanan nervus optikus atau

(c) exposure keratophaty

2. Cacat kosmetik yang parah.

3. Nekrosis luas atau infeksi

4. Gagal jantung output tinggi.

Metode dari pengobatan berupa 4, 5:

1. Injeksi steroid

Injeksi steroid menggunakan triamcinolone asetonid 40 mg di

gabungkan dengan betamethasone 6 mg disekitar tumor. Jika lesi

melibatkan jaringan subkutan, maka akan menjadi sangat efektif,

terutama pada stadium awal yang aktif. Komplikasi yang mungkin

muncul dari injeksi adalah memaksa mundur larutan ke dalam central

retinal arteri,depigmentasi kulit, nekrosis kulit, perdarahan dan atrofi

lemak.

2. Steroid sistemik

Obat steroid ini diminum setiap hari selama beberapa minggu yang

akan menurunkan ukuran tumor. Dosis menggunakan 1.5 mg/kg – 2.5

mg/kg setiap hari untuk beberapa mingggu. Dan gradual tapering off

dosis. Terapi sistemik berguna untuk komponen tumor yang besar.

3. Reseksi local

dilakukan menggunakan cauter reseksi untuk mengurangi sebagian

besar tumor anterior berbatas tegas. Biasanya tindakan ini dilakukan

untuk stadium akhir yang tidak aktif.

13

Page 18: Referat Hemangioma

4. Radioterapi

Radioterapi dengan dosis kecil akan mengurangi ukuran dari tumor

superfisial radioterapi menggunakan 80-120kv dengan dosis 100-200

rad setiap bulan selama 6 bulan dengan dosis total tidak melebihi 500-

600 rad.

5. Eksisi bedah

Pilihan pendekatan eksisi bedah hemangioma kavernosa tergantung

pada lokasi dan ukuran tumor. Hemangioma kavernosa yang

melibatkan anterior dua pertiga dari orbit dapat direseksi melalui

kelopak mata anterior, transconjunctival atau pendekatan

transcaruncular. Tumor yang terletak lebih posterior mungkin

memerlukan orbitotomy lateral. Pendekatan transkranial mungkin

diperlukan untuk lesi yang melibatkan puncak orbital. Sebuah

cryoprobe sering digunakan untuk membantu dalam pengangkatan

dengan perdarahan minimal. Bahkan tumor besar biasanya diangkat

dengan mudah dan lengkap.

I. KOMPLIKASIBeberapa kompliksi yang muncul akibat hemangioma adalah 2, 4, 5 :

1. Perdarahan

Komplikasi yang paling sering terjadi dibandingkan dengan komplikasi

lainnya. Penyebabnya adalah trauma dari luar, atau rupture spontan

14

Page 19: Referat Hemangioma

dinding pembuluh darah karena tipisnya kulit di atas permukaan

hemangioma, sedangkan pembuluh darah dibawahnya terus tumbuh.

2. Ulkus

Ulkus terjadi biasnaya akibat rupture

3. Trombositopenia

Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar. Dalam

jaringan hemangioma terdapat pengumpulan trombosit yang mengalami

sekuestrasi.

4. Ambliopia, strabismus, astigmatisma

Sebuah hemangioma kelopak mata dapat menyebabkan kebutaan dan

harus dilihat segera oleh dokter spesialis mata. Kornea mata ikut

bertanggung jawab untuk memfokuskan objek pada retina mata. Jika

hemangioma menambah tekanan pada bola mata, hal ini dapat merusak

kornea dan mempengaruhi mekanisme memfokuskan bayangan. Hal ini

akan mengakibatkan apa yang dikenal sebagai astigmatisme. Silindris akan

mempengaruhi mekanisme fokus dan mata akan melihat sebuah gambaran

yang tidak fokus, atau kita sebut sebagai gambaran"kabur". Sementara ini

tidak akan banyak masalah untuk orang dewasa, saluran optik anak belum

matang dan berkembang sepenuhnya namun akan berkembang beberapa

saat setelah lahir. Jika salah satu mata normal dan yang lain memiliki

Silindris, otak akan "mengabaikan" sisi normal dan mata "malas" akan

berkembang. Mata nuta ini atau sebagian buta ini dikenal sebagai

ambliopia. Selain Silindris, hemangioma yang menghalangi sumbu visual

yang juga akan menyebabkan ambliopia.

15

Page 20: Referat Hemangioma

BAB III

KESIMPULAN

Hemangioma adalah tumor jinak atau hamartoma yang terjadi akibat

gangguan pada perkembangan dan pembentukan pembuluh darah dan dapat

terjadi di segala organ seperti hati, limpa, otak, tulang, dan kulit.

Pembentukan hemangioma dikenal sebagai hemangiomagenesis.

Meskipun patogenesis dan asal hemangioma masih tidak sepenuhnya dipahami,

namun literatur medis menjelaskan hipotesis yang berbeda untuk pengembangan

di mana faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik memainkan peran penting proliferasi

sel endotel.

Secara histologik hemangioma diklasifikasikan berdasarkan besarnya

pembuluh darah, menjadi 3 jenis, yaitu : Hemangioma kapiler, hemangioma

kavernosum, hemangioma campuran.

Hemangioma muncul sebagai masa berwarna merah cerah berisikan

kapiler yang berdilatasi. Kapiler tersebut beranastomosis dan berdilatasi di daerah

vascular di jaringan subkutan.hemangioama biasanya mengikuti pembagian

nervus trigeminal cabang pertama dan kedua

Ada berbagai jenis terapi hemangioma dengan keuntungan dan kerugian

masing-masing. Indikasi dari pengobatan hemangioma adalah apabila terdapat

penurunan daya lihat, cacat kosmetik yang parah, nekrosis luas atau infeksi, gagal

jantung output tinggi.

16

Page 21: Referat Hemangioma

DAFTAR PUSTAKA

1. Lang, G.K. 2000. A short textbook ophthalmology. Thieme Stuttgart-

Newyork.

2. Vaughan, DG., Asbury, T., Riordan Eva, P. 2010. Oftalmologi Umum Edisi

17. Jakarta: EGC.

3. Ilyas, S. 2009. Ilmu Penyakit Mata 7th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

4. http://www.medicalglossary.org/

neoplasms_vascular_tissue_hemangioma_definitions.html

5. Lee, Nina J, Shapiro, Nina L. Vascular Malformation and Hemangiomas. In :

Handbook of Plastic Surgery. Marcel Dekker ; New York. 2006. p469-472.

6. Mulliken, John B. Vascular Anomalies. In : Grabb and Smith’s Plastic

Surgery. 6th edition. Lipincott William Wilkins ; Philadelphia .2007. p191- 5,

197-8

7. Galiano, Robert D, Gurtner, Geoffrey C. Vascular Anomalies. In : Practical

Plastic Surgery. Landes Bioscience ; Texas. 2007. p139-142

8. Sjamsuhidajat, dkk. Kelainan Vaskular. Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi

ke-3. EGC : Jakarta. 2010. Hal. 409-411

9. Ziegler M, Azizkhan R, Weber T, editors. Operative Pediatric Surgery.

International edition. New York : Mcgraw-Hill Co ; 2003. p. 1002-5

10. Fishman S, Mulliken J.B. Pediatric Surgery for The Primary Care

Pediatrician. In: Fishman S, editor. Pediatric Clinics of North America.

Philadelphia : WB Saunders Co; 1998. p. 1455-77

11. Reksoprodjo S, et al. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah FKUI. Jakarta: Penerbit

Binarupa Aksara, 1995.

12. Assaf A, Nasr A, Johnson T. Corticosteroids in the management of adnexal

hemangiomas in infancy and childhood. Ann

Ophthalmol 2002 Jan 1; 24(1): 12-8

13. Kushner BJ. Intralesional corticosteroid injection for infantile adnexal

hemangioma. Am J Ophthalmol 1999 Apr 1; 93(4):

496-506.

17

Page 22: Referat Hemangioma

14. Sloan SB and Wilk R. Oral hemangiomas. 10 Juni 2010.

<http://www.emedicine.medscape.com>

15. Dilsiz A, Aydin T, Gursan N. Capillary hemangioma as a rare benign tumor

of the oral cavity : a case report. Cases Journal 2009;2:8622.

18