penggunaan nama - nama orang madura ditinjau dari …

14
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 429 PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI BENTUK ASLINYA DALAM BAHASA ARAB Isnainiyah Universitas Negeri Malang [email protected] لخص: اويه الشخص.ثبات ه مها يمكن استخدا التيوسائل سم هو أحد ال عظموعته. مجم دين الشخص أو م مة علي سم ع ان يكون ، يمكنى ذلك ضافه إل ين لهجة العرب وية. الفرق ب العربجملء مشتقة من الون أسمان يستخدمادوري ا ذهات في نطق ه فن اختبادورا يسبا لهجة اا مشتقة مناتادورية و ااء ا سماضها منم استعراي تدورا التاء ا أسمال فحص استخدام العربية. من خجمل ال سم في استخداما معرفتوقع ان تضيفتغة العربية ومن الي بال صل شكلهاادوريةجمل اذي مشتقة من الدوري الا ا الت ال كلماسية رئيهجة, العل سم, ال : ادورية ربية, اABSTRACT: Name is one of tools that can be used to establish a person's identity. Name be taken as a sign of the group or religion. Most of the Madura using names derived from Arabic lafadz or sentence. The different dialect between Arabs and Madura cause differences in the pronunciation of the names of the original. Not infrequently there is a difference in the writing of names in Madurese derived from Arabic lafadz or sentence. By reviewing use names of Madura people in terms of its original form in Arabic expected to increase knowledge and insight on name in language Madura. Key Words : Name, dialect, arabic and madura. ABSTRAK: Nama merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk membentuk identitas seseorang. Selain itu nama juga dapat dijadikan sebagai tanda dari kelompok atau Agama seseorang. Kebanyakan dari orang Madura menggunakan nama-nama yang berasal dari lafadz atau kalimat bahasa Arab. Perbedaan logat antara orang Arab dan orang Madura menyebabkan perbedaan pengucapan nama-nama tersebut dari aslinya, sehingga tidak jarang muncul perbedaan dalam penulisan nama-nama dalam bahasa Madura yang berasal dari lafadz atau kalimat bahasa Arab. Dengan mengkaji penggunaan nama-nama orang Madura ditinjau dari bentuk aslinya dalam bahasa Arab diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan nama dalam bahasa Madura. Kata Kunci: nama, logat, Arab dan Madura.

Upload: others

Post on 13-Apr-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

429

PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU

DARI BENTUK ASLINYA

DALAM BAHASA ARAB

Isnainiyah

Universitas Negeri Malang

[email protected]

الاسم هو أحد الوسائل التي يمكن استخدامها لإثبات هويه الشخص. الملخص:

الاضافه إلى ذلك ، يمكن ان يكون الاسم علامة علي دين الشخص أو مجموعته. معظم

المادورين يستخدمون أسماء مشتقة من الجمل العربية. الفرق بين لهجة العرب و

سماء المادورية و اتاا ا مشتقة من لهجة المادورا يسببان اختلافات في نطق هذه ال

الجمل العربية. من خلال فحص استخدام أسماء المادورا التي تم استعراضها من

شكلها الصلي باللغة العربية ومن المتوقع ان تضيف معرفت ا في استخدام الاسم

المادوري الذي مشتقة من الجمل المادورية

ربية, المادورية: الاسم, اللهجة, العرئيسيةكلمات الال

ABSTRACT: Name is one of tools that can be used to establish a person's

identity. Name be taken as a sign of the group or religion. Most of the Madura

using names derived from Arabic lafadz or sentence. The different dialect

between Arabs and Madura cause differences in the pronunciation of the names

of the original. Not infrequently there is a difference in the writing of names in

Madurese derived from Arabic lafadz or sentence. By reviewing use names of

Madura people in terms of its original form in Arabic expected to increase

knowledge and insight on name in language Madura.

Key Words : Name, dialect, arabic and madura.

ABSTRAK: Nama merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk

membentuk identitas seseorang. Selain itu nama juga dapat dijadikan sebagai

tanda dari kelompok atau Agama seseorang. Kebanyakan dari orang Madura

menggunakan nama-nama yang berasal dari lafadz atau kalimat bahasa Arab.

Perbedaan logat antara orang Arab dan orang Madura menyebabkan perbedaan

pengucapan nama-nama tersebut dari aslinya, sehingga tidak jarang muncul

perbedaan dalam penulisan nama-nama dalam bahasa Madura yang berasal dari

lafadz atau kalimat bahasa Arab. Dengan mengkaji penggunaan nama-nama

orang Madura ditinjau dari bentuk aslinya dalam bahasa Arab diharapkan dapat

menambah pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan nama dalam bahasa

Madura.

Kata Kunci: nama, logat, Arab dan Madura.

Page 2: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab

430 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Nama adalah salah satu sarana linguistik yang paling banyak digunakan

oleh masyarakat untuk membentuk identitas seseorang. Dalam satu kelompok,

seseorang dapat dibedakan dari orang yang lainnya lewat sebuah nama. Pemberian

nama dapat menjadi tanda dan identitas kelompok atau Agama pada seseorang

(Linda & Shan, 2007:227—230). Misalnya, seseorang yang memiliki nama

awalan Muhammad, maka dapat diketahui bahwa dia beragama islam. Seseorang

yang memiliki nama kristian, maka dapat diketahui bahwa dia beragama kristen.

Mayoritas masyarakat Madura menganut agama Islam. Lokasi tinggal

mereka yang dekat dengan posisir pantai, memudahkan penyebaran agama Islam

secara meluas sehingga agama Islam sangat mempengaruhi kebudayaaan dan

kepercayaan mereka (Reza, dkk, 2015:26—27). Agama Islam disebarkan oleh

para pedagang arab yang mana dalam interaksinya banyak menggunakan bahasa

Arab. Hal ini menjadi alasan mengapa kebanyakan dari orang madura

menggunakan nama-nama yang berasal dari lafadz atau kalimat bahasa Arab.

Reza, dkk. (2015:28) mengemukakan “Bahasa Madura mempunyai sistem

pelafalan yang khas, sehingga menjadikan orang-orang yang bukan suku Madura

asli kesulitan mempelajari bahasa ini”. Begitu pula dengan bahasa Arab yang

memiliki banyak dialek dan sistem pelafalan yang berbeda, akan membuat

perbedaan sistem dan kesulitan dalam pelafalan dibagi orang selain arab. Hal

inilah yang menjadi alasan mengapa nama-nama orang Madura yang berasal dari

lafadz atau kalimat arab berbeda dengan bentuk aslinya.

BAHASA ARAB DI INDONESIA

Bahasa Arab adalah bahasa umat islam. Bahasa arab banyak digunakan di

berbagai penjuru dunia, diantaranya negara indonesia. Masyarakat indonesia

banyak menggunakan bahasa arab dalam kehidupan sehari-hari, baik dari segi

ibadah, nama orang, dan nama tempat.

Izzan (2009-34) menyatakan sebagai berikut.

Sejarah perkembangan bahasa Arab di Indonesia dimulai sejak

masyarakat Indonesia mulai memeluk Islam. Dalam hal ini bahasa

Arab dipelajari semata-mata sebagai alat untuk mempelajari dan

Page 3: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

431

memperdalam pengetahuan Islam, baik disurau, masjid, pondok

pesantren, maupun madrasah-madrasah. Sejak zaman penjajahan

Belanda, banyak sekali mahasiswa Indonesia yang melanjutkan di

beberapa perguruan tinggi di Timur Tengah. Mereka pada

umumnya, mempelajari bahasa Arab bukan semata-mata sebagai

alat, melainkan sebagai tujuan.

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa besar yang banyak

digunakan di berbagai pelosok dunia. Bahasa Arab menjadi bahasa

universal. Bahasa Arab menjadi tersebar diseluruh dunia.

Radliah (2005) menyatakan sebagai berikut.

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa besar yang banyak

digunakan di berbagai pelosok dunia. Sejak abad pertengahan

bahasa arab menjadi bahasa universal yang akhirnya

menjadikannya salah satu dari beberapa bahasa terbesar didunia

seperti bahasa Yunani, bahasa Latin, bahasa Inggris, bahasa

Perancis, bahasa Spanyol, dan bahasa Rusia. Dan saat ini bahasa

Arab merupakan salah satu bahasa yang dipergunakan untuk

menulis dokumen-dokumen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Bahasa Arab adalah bahasa yang sangat penting bagi umat islam. Ritual

agama islam hampir keseluruhan menggunakan bahasa arab. Ilmu pengetahuan

yang berhubungan dengan agama islam juga menggunakan Bahasa Arab.

Abdul (2013) menyatakan sebagai berikut.

Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an, hal inilah yang menjadikan

bahasa Arab menjadi bahasa yang sangat berkaitan dengan Islam,

sebab ia adalah bahasa Agama untuk semua umat Islam didunia, baik

bagi mereka yang mempergunakan bahasa Arab dalam kehidupan

sehari-hari mereka maupun tidak. Hal ini disebabkan karena orang-

orang Islam membaca Al-Qur’an dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa

Arab. Tidak ada terjemahan Al-Qur’an yang dibuat dalam semua

bahasa yang memungkinkan mereka untuk menggantikan bahasa

aslinya. Begitu pula sholat lima waktu dan doa-doa, serta azan

semuanya mempergunakan bahasa Arab fusha.

Bunyi /s/ pada kata “asli” dan “salat” misalnya, penggunaannya dalam

sistem ejaan bahasa Indonesia tidak berbeda dengan bunyi /s/ pada kata

Page 4: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab

432 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

“senin”, “misal”, dan “saat” walaupun sebenarnya kalau dirunut secara harfiah

berasal dari bunyi yang berbeda dari bahasa aslinya. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa kata-kata tersebut telah terserap sepenuhnya ke dalam bahasa

Indonesia.

MASUKNYA BAHASA ARAB DI PULAU MADURA

Bahasa Arab masuk ke Indonesia bersama-sama dengan masuknya agama

islam di Nusantara ini. Para pakar sejarah mengadakah muktamar di medan pada

tahun 1963 dan hasilnya adalah bahwa agama islam masuk ke Nusantara pada

abad pertama hijriah (tahun enam ratusan). Hasil muktamar ini juga didukung

oleh hasil muktamar lain yang diadakan disumatera barat yang menyepakati

bahwa islam masuk ke maningkabau sekitar abad 7-8 masehi.

Sunan Ampel menyiarkan dakwah agama islam di pulau jawa. Dakwah

sunan ampel ini berpengaruh luas hingga ke pelosok Madura. Keberadaan agama

baru yaitu agama islam sudah menggema pada hati masyarakat madura.

Masyarakat madura secara satu persatu masuk agama islam secara sukarela.

Mereka masuk islam tanpa ada pakasaan, karena pada dasarnya dalam agama

islam tidak mengajarkan paksaan dalam urusan agama.

Jejak - jejak Sunan Ampel tidak terlalu terekam di Madura ini secara jelas. Namun

dipastikan dakwahnya senantiasa memancing rasa ingin tahu bagi masyarakat

madura.

Mansurnoor menyatakan dalam penelitiannya tentang peran ulama dalam

Islamisasi Madura sebagai berikut.

Proses Islamisasi Madura boleh dibilang suatu proyek dakwah yang

menuai hasil yang luar biasa. Proyek dakwah ini sebenarnya adalah

kelanjutan dari mega proyek Islamisasi Nusantara yang sangat

massif di antara abad ke-7 hingga abad ke-15 melalui tangan-

tangan ikhlas para juru dakwah yang di Jawa dikenal dengan Wali

Songo. Madura juga menjadi bagian agenda mega proyek ini.

Namun demikian, sepertinya perlu kerja keras untuk membangun

sejarah Islamisasi Madura ini agar tersusun secara utuh. Hal ini

karena fakta telah berbaur dengan legenda. Stories, myths and

legends are to be foundin abundance.

Page 5: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

433

Bahasa Arab masuk ke Madura seiring dengan masuknya agama Islam ke

daerah tersebut. Reza, dkk (2015:27) menyatakan sebagai berikut.

Awalnya, syiar islam di Madura dilakukan oleh pedagang-

pedagang islam yang singgah di pelabuhan pantai wilayah Madura.

Interaksi antara penduduk asli dengan pedagang-pedagang islam

ini membawa pengaruh terhadap kebudayaan dan juga kepercayaan

masyarakat Madura. Penyebaran islam di Madura terus meluas,

apalagi setelah munculnya beberapa anggota Wali Songo.

Dengan menyebar luasnya agama Islam di Madura, secara tidak langsung

menyebarlah pula bahasa Arab disana. Alasannya adalah karena mereka

menyebarluaskan agama islam dengan bahasa arab yang mana merupakan bahasa

asli pedagang arab saat berinteraksi dalam perdagangan dengan orang Madura.

PERBEDAAN DIALEK BAHASA MADURA

Pulau Madura terletak di sebelah timur laut Pulau Jawa, yakni diantara

113°-115° Bujur Timur dan 6.5°-75° Lintang Selatan. Batas-batas pulau Madura

ialah sebelah selatan selatan merupakan Selat Madura, sebelah utara merupakan

Laut Jawa, sebelah timur merupakan Laut Jawa, sebelah barat merupakan Selat

Madura. Pulau Madura tidak memiliki gunung berapi maupun sungai yang lebar

yang efekftif untuk pengairan. Oleh karena itu, keadaan tanah di pulau Madura

sangat tandus. Sebagian kecil daerah disepanjang pantai selatan terdiri atas sawah

tadah hujan yang hanya dapat ditanami padi pada musim hujan. Sisanya yakni di

daerah pedalaman sampai di bagian utara, memanjang dari barat ke timur tanah

pegunungan dan tegalan yang tanahnya agak liat dan berwarna kuning

kecokelatan.

Bahasa Madura adalah anak cabang dari bahasa Austronesia ranting

Malayo-Polinesia. Bahasa Madura banyak terpengaruh oleh bahasa Jawa, Melayu,

Bugis, Tionghoa dan lain sebagainya. Pengaruh bahasa Jawa sangat terasa dalam

bentuk sistem hierarki berbahasa sebagai akibat pendudukan Mataram atas Pulau

Madura. Banyak juga kata-kata dalam bahasa ini yang berakar dari bahasa

Indonesia atau Melayu bahkan dengan Minangkabau, tetapi sudah tentu dengan

lafal yang berbeda.

Page 6: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab

434 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Contoh :

1. bilâ (huruf "â" dibaca [ə] (info)) sama dengan bila = kapan

2. orèng = orang

3. tadâ' = tidak ada (hampir sama dengan kata tadak dalam Melayu

Pontianak)

4. dhimma (baca: dimmah) = mana? (hampir serupa dengan dima di

Minangkabau)

5. tanya = sama dengan tanya

6. cakalan = tongkol (hampir mirip dengan kata Bugis : cakalang tetapi tidak

sengau)

7. ongghu = sungguh, benar (dari kata sungguh)

8. Kamma (baca: kammah mirip dengan kata kama di Minangkabau)=

kemana?

Sistem pelafalan Bahasa Madura adalah sistem pelafalan yang unik. Hal

ini menyebabkan orang luar Madura yang berusaha untuk mempelajarinya

mengalami kesulitan, khususnya dari segi pelafalan. Bahasa Madura mempunyai

lafal sentak dan ditekan terutama pada konsonan [b], [d], [j], [g], jh, dh dan bh

atau pada konsonan rangkap seperti jj, dd dan bb . Namun penekanan ini sering

terjadi pada suku kata bagian tengah. Sedangkan untuk sistem vokal, Bahasa

Madura mengenal vokal [a], [i], [u], [e], [ə] dan [o].

Chaer dan leone (1995) menyatakan, “Dialek merupakan variasi bahasa,

maka dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya

relatif yang berada pada satu tempat atau, wilayah atau area tertentu. Dialek ini

lazim disebut dengan dialek areal, dialek regional atau dialek geografis”.

Oka (1989) menyatakan sebagai berikut.

Variasi yang ada dalam bahasa Madura, hal ini dapat dibagi dua

bagian yakni variasi sosial dan variasi regional. Variasi sosial

adalah variasi yang disebabkan oleh keadaan sosial, yang

diantaranya umur, status, pekerjaan, pendidikan, situasi dan topik

pembicaraan, serta tempat berbicara. Sedangkan variasi regional

Page 7: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

435

yaitu variasi yang membedakan pemakaian unsur dan bentuk

bahasa daerah yang satu dengan yang lainnya.

Marsoedi (1983) menyatakan, “Varian bahasa yang ditandai dengan

keseluruhan ciri khas kedaerahan disebut dialek atau lebih lengkapnya disebut

dialek kedaerahaan, dialek geografi atau dialek horisontal”.

Marsoedi (1983) menyatakan sebagai berikut.

Walaupun cara terjadinya dialek-dialek itu disebabkan diantaranya

oleh batas-batas keadaan alam dan kekuasaan politik, penetapan

batas-batas dialek itu tidak ditentukan oleh batas-batas alam dan

batas-batas wilayah administratif pemerintahan, tetapi oleh batas-

batas tersebarnya pemakaian gejala bahasa tertentu. Gejala-gejala

bahasa yang biasanya menandai perbedaan antara dialek yang satu

dengan dialek yang lain itu ialah bunyi (fon), kata-kata (glosser),

bentuk -bentuk (morf) Ungkapan-ungkapan, kalimat kalimat, dan

sebagainya.

Bahasa Madura juga mempunyai dialek-dialek yang tersebar di seluruh

wilayah tuturnya. Di pulau Madura terdapat beberapa dialek seperti: dialek

bangkalan, dialek sampang, dialek pamekasan, dialek sumenep, dialek kangean.

Dialek yang dijadikan acuan standar Bahasa Madura adalah dialek Sumenep,

karena Sumenep merupakan pusat kerajaan dan kebudayaan Madura di masa lalu.

Contoh pada kasus kata ganti "kamu":

kata be'en umum digunakan di Madura. Namun kata be'na dipakai di

Sumenep.

sedangkan kata kakeh untuk kamu lazim dipakai di Bangkalan bagian

timur dan Sampang.

Heddeh dan Seddeh dipakai di daerah pedesaan Bangkalan.

Khusus Dialek Kangean, dialek ini merupakan sempalan dari Bahasa Madura yang karena

berbedanya hingga kerap dianggap bukan bagian Bahasa Madura, khususnya oleh masyarakat

Madura daratan.

Contoh:

Page 8: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab

436 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

akoh: saya (sengko' dalam bahasa Madura daratan)

kaoh: kamu (be'en atau be'na dalam bahasa Madura daratan)

berrA' : barat (berre' dengan e schwa / â dalam bahasa Madura daratan)

morrAh: murah (modhe dalam bahasa Madura daratan)

PENGGUNAAN NAMA-NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI

BENTUK ASLINYA DALAM BAHASA ARAB

Nama adalah sebutan yang diberikan kepada benda, manusia, tempat,

produk, gagasan atau konsep. Nama biasanya digunakan untuk membedakan

satu sama lain. Nama dapat dipakai untuk mengenali sekelompok, seseorang,

tempat atau lain sebagainya. Orang Madura memberi nama untuk anaknya

biasanya dengan memintakan nama ke Kiai setempat, guru orang tuanya, pihak

suami istri, atau saran dari keluarga terdekat. Nama yang dimintakan disini

menggunakan Bahasa Arab.

Nama adalah salah satu sarana linguistik yang paling banyak digunakan

oleh masyarakat untuk membentuk identitas seseorang. Dalam satu kelompok,

seseorang dapat dibedakan dari orang yang lainnya lewat sebuah nama. Pemberian

nama dapat menjadi tanda dan identitas kelompok atau agama pada seseorang

(Linda & Shan, 2007:227—230).

Nama orang adalah persoalan yang sangat krusial bagi masayarakat madura,

hal ini dikarenakan nama adalah doa dan pengharapan atas seseorang . Pemilik

nama diharapkan memiliki wujud atau perilaku sesuai dengan nama yang

dijadikan doa. Pemberian nama menjadi hal yang sangat penting bagi orang

madura. Oleh karena itu, orang Madura sangat selektif memilihkan nama bagi

anak-anaknya. Nama yang dipilih bukan hanya bagus secara lafal atau

pengucapannya, melainkan juga yang terpenting adalah maknanya.

Masyarakat madura akan mendatangi para kyai atau gurunya untuk meminta

nama yang baik untuk diberikan kepada anaknya. Keyakinan orang madura adalah

kyai yang notabene dekat dengan Sang Pencipta lebih mengetahui nama-nama

orang yang bagus secara lafal dan maknanya. Nama-nama orang yang diberikan

Page 9: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

437

oleh kyai pada umumnya mengambil dari bahasa al-Quran atau bahasa Arab. Para

kyai tidak langsung mengambil nama dalam alqur’an begitu saja, akan tetapi

memilih kata atau nama yang bermakna baik sehingga menjadi pengharapan yang

baik. Contohnya adalah nama Ibadur Rahman artinya adalah Para hamba Tuhan

Yang maha Pengasih, yang diharapkan pemilik nama menjadi orang yang selalu

menyembah atau beribadah kepada Allah Yang Maha Pengasih.

Razi (2016) menyatakan, “Pengambilan nama dari bahasa al-Quran atau

bahasa Arab ini tentunya tak lepas dari keberagamaan orang Madura yang

mayoritas adalah muslim. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan ada juga

nama-nama yang bukan berasal dari bahasa Arab”.

Mayoritas orang Madura menganut agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari

segi nama kebanyakan orang Madura. Akan tetapi bahasa Madura adalah bahasa

yang mempunyai sistem pelafalan yang khas, yang bisa membedakan dengan

bahasa yang lain. Reza, dkk. (2015:28—29) menyatakan “konsonan (b), (d), (j),

jh, dh, dan bh, dilafalkan dengan aksen sentak dan ditekankan ketika berada

ditengah-tengah suku kata. Begitu juga dengan konsonan rangkap seperti dd, jj,

dan bb. Untuk sistem vokalnya, bahasa Madura mengenal huruf vocal (a), (u), (e),

(i), dan (o).

Selain itu orang Madura memiliki banyak dialek, yaitu dialek sampang,

dialek pamekasan, dialek sumenep dan dialek pamekasan. Karena dialek yang

berbeda-beda serta sistem pelafalan yang berbeda dengan yang lain inilah,

penggunaan nama orang Madura jadi berbeda dengan bentuk aslinya, yaitu bahasa

Arab. Perbedaan ini meliputi pelafalan atau pengucapan dan tulisan.

Nama baik orang Madura secara pribadi bisa dirusak oleh akhlak pemilik

nama yang berperilaku buruk (Masyithah, 2013:111). Oleh karena itu nama baik

orang Madura juga bergantung pada akhlak seseorang.

Page 10: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab

438 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Contoh- contoh penggunaan nama orang Madura ditinjau dari bentuk

aslinya dalam bahasa arab:

NO KATA ARAB

TULISAN DAN

PENGUCAPAN

INDONESIA

TULISAN DAN

PENGUCAPAN

MADURA

ABDUR RAHMAN DURAHMAN عبد الرحمان 1

SULAIMAN SULIMAN سليمان 2

ABDUS SHOMAD SAMAD عبد الصماد 3

AHMAD ASMAD أحمد 4

ABDUL HAKIM DUL HAKIM عبد الحكيم 5

ABDUR RAHIM DURAHEM عبد الرحيم 6

YUSUF JUSUP يوسف 7

RAUF ROUP رؤوف 8

ROSYID RASID رشيد 9

MUNKAR-NAKIR BENAKERON منكر ناكر 10

Page 11: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

439

SYAFI’I SAPI’I شافعي 11

RAFI’I PI’I رافعي 12

ABDULLAH DULLAH عبد الله 13

SHOLIHIN SHOLIKIN صالحين 14

ISNAINIYAH ISNIYEH اثنينية 15

QOHHAR OHHER قهار 16

MAARIF MAARIP معارف 17

MUHDOR MUSDER محضر 18

SHOLIHAH SHOLEHA صالحة 19

HUSAIN HOSEN حسين 20

JUWAIRIYAH JURIYEH جويرية 21

MUSAYYAROH MUSEYYEROH مسيرة 22

MASJID MAHJID مسجد 23

Page 12: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab

440 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

HAYYUN YOYON حي 24

HASBIYAH HABIYEH حسبية 25

AZIZAH AZISEH عزيزة 26

ZUHRIYAH SUHRIYEH زهرية 27

TOHA TOHE طه 28

ZUBAIDAH SUBAIDAH زبيدة 29

ARIF ARIP عارف 30

Dari tabel tersebut pada kolom satu disebutkan nama dengan tulisan

arab yaitu عبد الرحمان, ketika ditulis dan diucapkan dengan bahasa indonesia

menjadi abdurrahman, dan ketika ditulis dan diucapkan dengan bahasa madura

menjadi durahman. Perbedaan tulisan dan pelafalan tersebut juga bisa

merubah makna, misalnya عبد الرحمان artinya hamba tuhan yang maha pengasih

menjadi durahman yang artinya orang yang meliliki tuhan maha pemurah,

begitu pula dengan contoh-contoh tabel selanjutnya.

Perbedaan tulisan dan pelafalan atau pengucapan nama-nama orang

Madura sangatlah significant. Perbedaan tersebut disebabkan oleh sistem

pelafalan dan dialek orang Madura yang berbeda dengan yang lainnya. kata

lain yang sering digunakan oleh orang Madura adalah kata pora’allah yang

mana bentuk aslinya adalah astaghfirullah.

Page 13: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

441

KESIMPULAN

Bahasa Arab masuk ke Madura seiring dengan masuknya agama Islam ke

daerah tersebut. Mayoritas orang Madura menganut agama Islam. Hal ini dapat

dilihat dari segi nama kebanyakan orang Madura. Akan tetapi bahasa Madura

adalah bahasa yang mempunyai sistem pelafalan yang khas, yang bisa

membedakan dengan bahasa yang lain.

Pelafalan yang khas dalam madura disebut dengan dialek. Di pulau

Madura terdapat beberapa dialek seperti: dialek bangkalan, dialek sampang,

dialek pamekasan, dialek sumenep, dialek kangean. Dialek yang dijadikan acuan

standar Bahasa Madura adalah dialek Sumenep.

Perbedaan logat antara orang arab dan orang madura menyebabkan

perbedaan pengucapan nama-nama tersebut dari aslinya, sehingga tidak jarang

muncul perbedaan dalam penulisan nama- nama dalam bahasa madura yang

berasal dari lafadz atau kalimat bahasa arab.

DAFTAR RUJUKAN

Chaer, Abdul. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka

Cipta.

Effendi, Achmad Fuad. 2001. Peta Pengajaran Bahasa Arab Di Indonesia.

Jurnal Bahasa Dan Seni.

Izzan, Ahmad, 2009, Metodologi Penbelaran Bahasa Arab,Bndung:

Humaniora.

Kholiq, Abdul. 2013. Pembelajaran Bahasa Arab. (Online)

(http://dul12.blogspot.co.id/2013/05/pembelajaran-bahasa-arab.

html) diakses pada 05 November 2017 pukul 15:00

Mansrnoor, Lik Arifin. 1990. Islam in an Indonesian World Ulama of Madura

(Yogyakarta: Gadjah mada University Press, ).

Page 14: PENGGUNAAN NAMA - NAMA ORANG MADURA DITINJAU DARI …

ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab

442 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Linda, T. & Shan, W. 2007. Bahasa, Masyarakat & Kekuasaan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Marsoedi, I. (1983). Memahami Hakekat Bahasa. Malang:FKSS-IKIP.

Masyithah, M. 2013. Perubahan Sosial Etnik Madura dalam Lirik Lagu

Kontemporer Berbahasa Madura. Jurnal Pendidikan Humaniora,

2013 (1): 111.

Oka, I Gusti Ngrurah, dkk. 1989. Tata Bahasa Acuan Bahasa Madura.t.p.

Radliah, Zainudin. 2005. Pembelajaran Bahasa Arab. Jakarta: Pustaka

Rihlah Group.

Razi, Fahrur. 2016. Tradisi Orang Madura Memberi Nama Pada Anaknya

Dan Cara Pengucapan Nama Orang Madura.

http://www.sarimadu.com/2016/08/11/tradisi-orang-madura-

memberi-nama-pada-anaknya-dan-cara-pengucapan-nama-orang-

madura/ (online), diakses pada 21 november 2017 pukul 15.09.

Reza, F., dkk. 2015. Ensiklopedia Jawa Timur (volume 5). Jakarta: PT

Aku Bisa.