penerapan sistem akuntansi persediaan barang … · tabel 2.1 p erb andi n gp y j ilapora lab ru...

56
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA UD. HARAPAN KECAMATAN MANDREHE BARAT SKRIPSI MINOR Disusun Oleh: FEBRIELI PUTRA JAYA GULO NPM. 14100131013 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN TELUKDALAM 2018

Upload: ngotu

Post on 10-Mar-2019

252 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG

DAGANGAN PADA UD. HARAPAN KECAMATAN

MANDREHE BARAT

SKRIPSI MINOR

Disusun Oleh:

FEBRIELI PUTRA JAYA GULO

NPM. 14100131013

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN

TELUKDALAM

2018

Page 2: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG

DAGANGAN PADA UD. HARAPAN KECAMATAN

MANDREHE BARAT

SKRIPSI MINOR

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Ahli Madya

Disusun Oleh:

Disusun Oleh:

FEBRIELI PUTRA JAYA GULO

NPM. 14100131013

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN

TELUKDALAM

2018

Page 3: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu
Page 4: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Febrieli Putra Jaya Gulo

NIM : 14100131013

Jenjang program : Diploma Tiga (D3)

Program Studi : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi Minor yang berjudul: “Penerapan Sistem

Akuntansi Persediaan Barang Dagangan pada UD. Harapan Kecamatan

Mandrehe Barat” adalah benar hasil karya saya sendiri bukan merupakan plagiat

dari karya ilmiah orang lain, kecuali yang disebutkan daftar pustaka. Apabila

dikemudian hari surat pernyataan ini dinyatakan tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademis berupa pencabutan gelar akademik dan sanksi lainnya

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini diperbuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Telukdalam, 15 Agustus 2018

Pembuat Pernyataan

Febrieli Putra Jaya Gulo

NIM: 14100131013

Page 5: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi minor yang berjudul “Penerapan

Sistem Akuntansi Persediaan Barang Dagangan pada UD. Harapan

Kecamatan Mandrehe Barat”. Skripsi Minor ini adalah untuk memenuhi salah

satu syarat kelulusan dalam meraih gelar Ahli Madya pada Program Studi

Akuntansi di STIE Nias Selatan.

Selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian ini, penulis tidak

luput dari kekurangan dan kelemahan. Hal ini dapat diatasi penulis berkat adanya

bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis

ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr.Taosige Wau, S.E., M.Si sebagai Ketua STIE Nias Selatan yang

telah memberikan ijin kepada penulis untuk meneliti dan menulis skripsi

minor ini.

2. Bapak Samalua Waoma, S.E., M.M sebagai Wakil Ketua I Bidang Akademik

STIE Nias Selatan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk meneliti

dan menulis skripsi minor ini dan sekaligus dosen pembimbing saya yang

telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta

memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi minor saya ini.

3. Ibu Alwinda Manao, S.E., M.M selaku wakil ketua II STIE Nias Selatan yang

telah memberikan ijin kepada penulis untuk meneliti dan menulis skripsi

minor saya ini.

Page 6: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

4. Bapak Yohanes Dakhi, S.E., M.M selaku wakil ketua III STIE Nias Selatan

yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk meneliti dan menulis skripsi

minor saya ini.

5. Bapak Reaksi Zagoto, S.E., M.M selaku Ketua Program Studi dan Ibu

Anskaria Gohae, S.E., M.M selaku sekretaris Program Studi Akuntansi yang

telah memberikan pelayanan Akademik kepada penulis dalam menyusun

skripsi minor saya ini.

6. Bapak/Ibu dosen yang telah mengajari, memberikan motivasi dan semangat

sehingga penulis dapat menyusun skripsi minor saya ini.

7. Orang Tua saya yang telah mendidik, mengarahkan, memotivasikan,

memberikan semangat, dukungan doa dan material sehingga penulis dapat

menyusun skripsi minor saya ini.

8. Seluruh teman teman yang telah berpatisipasi dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi minor saya ini.

Akhir kata, saya berharap semoga Tuhan yang Maha Kuasa berkenan

membalas semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi minor ini

membawa manfaat dan pengembangan ilmu.

Telukdalam, Agustus2018

Penulis,

Febrieli Putra Jaya Gulo

NIM. 14100131013

Page 7: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan .…………...…………………………………………… i

Surat Pernyataan .................................................................................................

Kata Pengantar ………………………………………………………………… ii

Daftar Isi ……………………………………………………………………… iv

Daftar Tabel …………………………………………………………………… vi

Daftar Gambar ………………………………………………………………… vii

Daftar Lampiran ………………………………………………………………. viii

Abstrak ………………………………………………………………………… ix

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………………………. 4

1.3 Rumusan Masalah …………………………………………………………. 5

1.4 Tujuan Penelitian ………………………………………………………….. 5

1.5 Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 6

1.6 Sistematika Penulisan……………………………………………………… 7

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN METODE ANALISIS …………. 8

2.1 Tinjauan Literatur ………………………………………………………… 8

2.2 Penelitian Terdahulu ……………………………………………………… 22

2.3 Metode Analisis…………………………………………………………… 23

Page 8: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………………. 25

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ………………………………………. 25

3.2 Deskripsi Data Penelitian …………………………………………………. 26

3.3 Pembahasan ……………………………………………………………….. 28

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………….. 36

4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….. 36

4.2 Saran ……………………………………………………………………….. 36

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 38

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... 40

Page 9: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan penyajian laporan laba rugi …………………… 16

Tabel 2.2 Penyajian Persediaan dalam Laporan Keuangan ........................... 21

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu …………………………………………… 22

Tabel 3.1 Daftar persediaan barang dagangan UD. Harapan Kecamatan

Mandrehe Barat …………………………………………………. 26

Tabel 3.2 Perbandingan teori dengan objek penelitian ……………………. 29

Tabel 3.3 Sistem perpektual ……………………………………………….. 30

Tabel 3.4 Sistem periodik …………………………………………………. 30

Tabel 3.5 Identifikasi khusus ……………………………………………… 31

Tabel 3.6 Rata-rata tertimbang ……………………………………………. 31

Tabel 3.7 FIFO …………………………………………………………….. 31

Tabel 3.8 Neraca …………………………………………………………… 32

Tabel 3.9 Laporan laba rugi ………………………………………………. 33

Tabel 3.10 Perbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang … 34

Page 10: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Perusahaan UD. Harapan ……………………………. 25

Page 11: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... 40

Page 12: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

ABSTRAK

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG

DAGANGAN PADA UD. HARAPAN KECAMATAN

MANDREHE BARAT

Oleh:

Febrieli Putra Jaya Gulo

NIM. 14100131013

DosenPembimbing:

SamaluaWaoma, S.E., M.M

Ruang lingkup penelitian ini adalah tentang Penerapan Sistem Akuntansi

Persediaan Barang Dagangan pada UD.Harapan Kecamatan Mandrehe Barat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan system akuntansi persediaan

barang pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat berdasarkan PSAK No 14

Tahun 2009. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu

untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti

sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam

rangka mengetahui dan memahami system akuntansi persediaan yang diterapkan

oleh UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat. Hasil yang didapat menunjukan

bahwa: Sistem pencatatan persediaan pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe

Barat tidak mengunakan system pencatatan persediaan sesuai dengan PSAK No

14 Tahun 2009. Metode penilaian persediaan pada UD. Harapan Kecamatan

Mandrehe Barat tidak mengunakan metode penilaian persediaan sesuai dengan

PSAK No 14 Tahun 2009. Penyajian persediaan dalam laporan keuangan UD.

Harapan Kecamatan Mandrehe Barat tidak dibuat sesuai dengan PSAK No 14

Tahun 2009. Perusahaan UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat sebaiknya,

menerapkan PSAK No. 14 Tahun 2009 pada penyusunan laporan keuangannya.

Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat

kartu persediaan yang dicatat baik secara manual maupun dengan menggunakan

system komputerisasi. Melakukan pemeriksaan terhadap pencatatan persediaan

untuk menghindari hal-hal yang tidak diingikan misalnya kecurangan, kehilangan

dan kadaluarsa.

Kata kunci : Persediaan, Pencatatan Persediaan, Penilaian Persediaan,

Penyajian laporan keuangan, PSAK No. 14 Tahun 2009.

Page 13: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

ABSTRACT

THE APPLICATION OF ACCOUNTANCE SYSTEM

SUPPLIER SELLING GOODS IN UD. HARAPAN

WEST MANDREHE SUBSDISTRIC

By:

Febrieli Putra Jaya Gulo

NIM. 14100131013

Supervisor:

Samalua Waoma, S.E.,M.M

The scope of this research was about the application of accountance

system supply selleing goods at UD. Harapan West Mandrehe Subsdistric. The

purpose of this research was application of acountance supplying selling goods in

UD. Harapan West Mandrehe Subsdistric these on PSAK NO. 14 2009 in year.

The research method which was used in this research was descriptive method that

was for knowing or describing the realiti from phenomenon that will be searched

so that the writer was easier to get the data objectively in knowing and

comprehension the accountance system selling goods suppler that will be applied

in UD. Harapan West mandrehe Subsdistric. The result was found show that: The

recorded system supplying based on PSAK NO. 14 2009 in year. The disscussion

supplying in financial report UD. Harapan West Mandrehe Subsdistric was not

arranged based on PSAK NO. 14 2009 in year in arranging the financial report. In

making the recorder system goods supplier seller with making supplying card that

was recorded in manual stage and the computering system also. In done the

interogation with supplyer recorded for avoiding that thing in needed such as,

cheaping, missing, and expired date.

Key word: Supplying, Supplier recorded, assesment supplier, Disscussion

financial recorded PSAK NO. 14 2009 in year.

Page 14: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Penting bagi perusahaan untuk memantau tingkat persediaan. Persediaan

merupakan kunci pokok bagi perusahaan karena dalam hal ini perusahaan

memiliki fungsi ganda yaitu menentukan posisi keuangan perusahaan dan

mempunyai pengaruh yang besar dalam menentukan kalkulasi harga pokok

untuk menetapkan besarnya laba rugi dalam satu periode.

Akuntansi persediaan diharapkan semua kegiatan perusahaan dapat

dikoordinasikan dengan baik sehingga dapat mengurangi terjadinya

penyelewengan terhadap aset perusahaan khususnya persediaan dan laporan serta

informasi yang dihasilkan dengan cepat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan

keabsahannya terbukti dari tujuan akuntansi itu sendiri yaitu menyediakan

informasi laporan keuangan, sehingga dapat menjadi pedoman dan bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang

merasa berkepentingan. Untuk itu agar informasi yang dihasilkan dapat di sajikan

secara wajar dan dapat bermanfaat bagi setiap pihak yang memerlukan (baik

intern maupun ekstern), maka laporan keuangan yang disusun hendaklah sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Dari sudut manajemen, persediaan merupakan harta yang sangat penting.

Persediaan merupakan aset yang selalu dalam keadaan berputar dimana secara

terus-menerus mengalami perubahan. Masalah penentuan besarnya alokasi

Page 15: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan.

Persediaan juga sering dijadikan objek penyelewengan karena persediaan

merupakan salah satu unsur harta lancar yang mudah dimanipulasi atau dicari dari

perusahaan yang tidak mempunyai sistem pengawasan yang memadai terhadap

perusahaan. Sistem perencanaan yang baik dan cermat sangat diperlukan untuk

mengetahui jumlah persediaan yang sebaiknya dimiliki sehingga dapat

dihindarkan resiko yang timbul akibat kekurangan, kelebihan, kadaluarsa atau

kecurangan.

Perencanaan sangat diperlukan dalam menyusun jadwal pekerjaan.

Kegiatan prosedur pemesanan, penerimaan, penyimpangan dan pengeluaran

barang karena perencanaan fungsi utama dalam kerangka kegiatan atau prosedur

untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan setiap perusahaan. Dalam

perencanaan juga mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul atau terjadi

dimasa yang akan datang. Hal ini untuk membuat perencanaan yang baik,

pembuatan perencanaan harus melihat jauh ke depan dalam rangka meminimalisir

resiko yang mungkin terjadi. Sehubungan dengan sistem akuntansi perusahaan,

ada beberapa hal yang sangat penting sebagai unsur harga pokok perolehan

persediaan, yaitu penentuan harga perolehan persediaan, metode pencatatan

persediaan, metode penilaian persediaan dan penyajian didalam laporan keuangan.

Penilaian persediaan dapat dilakukan dengan beberapa metode penilaian

persediaan menurut Soemarso (2009:385) “mengatakan bahwa metode penilaian

persediaan diantaranya adalah metode FIFO (First in First Out), LIFO (last in-

first out) dan average”. Pada metode FIFO (First In First Out) yaitu metode

Page 16: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas anggapan bahwa

barang-barang terdahulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama

kali, Metode LIFO (last in-first out) yaitu metode penetapan harga pokok

persediaan yang didasarkan atas anggapan bahwa barang-barang paling akhir

dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali, metode average yaitu

metode penetapan harga pokok persediaan dimana dianggap bahwa harga pokok

rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk menilai harga

pokok yang dijual dan yang dalam persediaan.

Persediaan merupakan aset besar yang dimiliki oleh perusahaan. Investasi

yang besar ditanamkan dalam bentuk persediaan akan menimbulkan permasalahan

yang berkenaan dengan biaya penyelenggaraan dimana biaya tersebut akan

meningkat baik berupa biaya gudang, selain itu persediaan sangat rentan terhadap

kerusakan, pencurian, dan penyelewengan. Sistem akuntansi persediaan

memegang peranan penting didalam pengaturan menghindari pemanipulasian

terhadap kekayaan perusahaan khususnya persediaan.

Dengan sistem persediaan yang baik, persediaan yang ada akan terlindungi

dari kemungkinan kesalahan prosedur pencatatan atau kehilanagn persediaan

barang dagangan. Pada prakteknya, disaat terjadinya pembelian barang dan

pembuatan faktur pembelian dilakukan oleh bagian gudang dan pada saat

penerimaan barang juga diterima oleh bagian gudang. Ini berarti bagian gudang

banyak berperan dalam penerimaan dan pembelian suatu barang. Didalam

perusahaan terutama perusahaan dagang harus ada pemisahan tugas antara

bagian satu dengan bagian yang lainnya, baik didalam pembelian barang maupun

Page 17: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

penerimaan barang, bagian akuntansi dan bagian lainya. Ini bertujuan agar

mempermudah dalam pengawasan.

Pada penelitian ini penulis memfokuskan pada penelitian terhadap sistem

akuntansi persediaan barang dagangan yang diterapkan oleh UD. Harapan

kecamatan mandrehe barat yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang penjualan beras, pupuk, gula, garam, minyak tanah dan sebagainya. Sesuai

dengan aktifitas perusahaan dagang, perusahaan ini membeli dan menjual kembali

barang, sehingga persediaan hanya tergolong kedalam persediaan barang

dagangan saja. Dari alur pembelian yang dilakukan UD. Harapan Kecamatan

Mandrehe Barat tidak melakukan pengawasan dan ketilitian pada jumlah

persediaan barang awal dan persediaan akhir, tetapi hanya berpatokan pada

jumlah barang yang ada pada faktur pembelian saja. UD. Harapan Kecamatan

Mandrehe Barat tidak mengkalkulasikan semua biaya yang terjadi pada saat

pembelian, hanya harga pembelian yang tercantum pada faktur pembelian tanpa

menambahkan biaya angkut. Pencatatan persedian pada UD. Harapan Kecamatan

Mandrehe Barat tidak ada atau tidak dibuat, disebabkan karena tidak paham dalam

membuat pecatatan persediaan.

Berdasarkaan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Penerapan Sistem Akuntansi Persediaan Barang Dagangan

pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat”.

1.2 Identifikasi masalah

Page 18: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka yang

menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Tidak melakukan pengawasan dan ketilitian pada jumlah persediaan barang

awal dan persediaan akhir.

2. Tidak mengkalkulasikan semua biaya yang terjadi pada saat pembelian.

3. Pencatatan persedian pada UD Harapan Kecamatan Mandrehe Barat tidak ada

atau tidak dibuat.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah sistem akuntansi pencatatan persediaan barang dagangan pada UD.

Harapan Kecamatan Mandrehe Barat sesuai dengan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Tahun 2009?

2. Apakah metode penilaian persediaan barang dagangan pada UD. Harapan

Kecamatan Mandrehe Barat sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No. 14 Tahun 2009?

3. Apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan pada UD. Harapan

Kecamatan Mandrehe Barat sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No. 14 Tahun 2009?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian

ini adalah :

Page 19: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

1. Untuk menganalisis apakah sistem akuntansi pencatatan persediaan barang

dagangan pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Tahun 2009.

2. Untuk menganalisis apakah metode penilaian persediaan barang dagangan

pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat sesuai dengan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Tahun 2009.

3. Untuk menganalisis apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan

pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat sesuai dengan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Tahun 2009.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak

nantinya, antara lain adalah:

1. Bagi penulis

Sebagai sarana dalam pengembangan dan pemikiran terhadap ilmu

pengetahuan pada bidang ekonomi, guna menambah wawasan pengetahuan

serta pengembangan kemampuan penulis dalam menerapkan teori yang telah

didapat dibangku kuliah dengan praktek nyata dilapangan.

2. Bagi UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat

Penelitian ini diharapakan dapat dijadikan sebagai masukan dan sebagai

bahan pertimbangan untuk perbaikan atas kekurangan yang ada guna

tercapainya tujuan yang hendak dicapai.

3. Bagi STIE Nias Selatan

Page 20: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Hasil penelitian ini akan menambah referensi bagi penelitian lanjutan, serta

bagi penelitian lain yang berkepentingan untuk melakukakan penelitian lebih

lanjut dapat digunakan sebagai referensi dan revalansi sesuai sesuai dengan

judul penelitian ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan oleh peneliti dalam penulisan skripsi minor

ini adalah sebagai berikut yaitu: Bab I Pendahuluan, terdiri atas: latar belakang

masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Literatur dan Metode

Analisis, terdiri atas: tinjauan literature, penelitian terdahulu, dan metode analisis.

Bab III Pembahasan terdiri dari: deskripsi data penelitian dan pembahasan. Bab

IV Penutup, terdiri atas kesimpulan dan saran. Daftar Pustaka dan Lampiran-

lampiran.

Page 21: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

BAB II

TINJAUAN LITERATUR DAN METODE ANALISIS

2.1 Tinjauan Literatur

2.1.1 Pengertian sistem

Secara Etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu

“systema” yang dalam bahasa inggris dikenal dengan “system”. Menurut

berbagai literatur, sistem mempunyai suatu pengertian sehimpunan bagian atau

komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu

keseluruhan yang tidak terpisahkan. Menurut Sugiri (2004:6) “sistem merupakan

kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Hamizar (2010:12) “Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu

“systema” yang mempunyai arti sebagai berikut: Pertama, suatu keseluruhan

yang tersusun dari sekian banyak bagian. Kedua hubungan yang berlangsung di

antara satuan-satuan atau komponen secara teratur. Dengan perkataan lain

“systema” itu mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling

berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan”. Menurut Hery

(20012:6) “sistem merupakan suatu perangkat (atau kesatuan) yang di dalamnya

terdiri atas komponen-komponen yang terorganisasi menurut urutan dan menurut

tugasnya dalam rangka mencapai tujuan atau misi tertentu”.

Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa sistem adalah sebuah

perkumpulan yang kaitannya antara satu dengan yang lainnya itu erat, yang

Page 22: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

mempunyai manfaat kesamaan demi mendapatkan tujuan tertentu dengan sistem

yang diciptakan untuk menangani suatu hal yang sering terjadi.

2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi merupakan sistem yang sangat luas dan merupakan salah

satu bidang dalam akuntansi dan diperlukan dalam perusahaan agar kegiatannya

dapat berjalan sebagaimana mestinya. Menurut Mulyadi (2008:3) “sistem

akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan

manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”. Menurut Alan

(2013:13) “sistem akuntansi adalah kumpulan formulir, catatan-catatan dan

prosedur-prosedur yang digunakan sedemikian rupa untuk menyediakan dan

mengolah data keuangan yang berfungsi sebagai media kontrol bagi manajemen

untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis”.

Menurut Mulyadi (2008:3) menjelaskan terdapat unsur sistem akuntansi

pokok yaitu sebagai berikut:

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah

dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam

organisasi direkam diatas selembar kertas. Formulir sering juga

disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media

untuk mencatat peristiwa/kejadian yang terjadi dalam organisasi ke

dalam catatan. Dengan formulir ini data yang bersangkutan dengan

transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam

catatn. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar,

dan cek. Dengan faktur penjualan misalnya direkam nama

pembeli, alamat pembeli, jenis dan kuantitas barang yang dijual,

Page 23: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

harga barang tanda tangan otorisasi dan sebagainya. Dengan

demikian faktur pejualan digunakan untuk mendokumentasikan

transasksi penjulan. Informasi alam faktur penjualan tersebut

kemudian dicatat dalam jurnal penjualan dan buku besar pembantu

piutang.

b. Jurnal

Juranal merupakan catataan akuntansi pertama yang digunakan

untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan

dan data lainnya.

c. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang

digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat

sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini

disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan

disajikan dalam laoporan keuangan. Rekening-rekening buku besar

ini disuatu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk

menggolongkan data keuangan, dipihak lain dapat dipandang

pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan

keuangan.

d. Buku Pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang

merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu

dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu disebut juga

sebagai catatan akuntansi akhir karena setelah akuntansi keuangan

dicatat dalam buku-buku tersebut, proses selanjutnya adalah

penyajian laporan keuangan. Bukan pencatatan lagi ke dalam

catatan akuntansi.

e. Laporan

Hasial akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat

berupa neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan yang ditahan,

laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan

harga pokok penjualan, daftar umum piutang, daftar utang yang

akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.

Lapoaran ini berisi informasi yang merupakan keluaran sistem

Page 24: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan

tayangan layar monitor komputer.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi yaitu

kebutuhan manajemen pada sesuatu hal bagi penyedia informasi keuangan untuk

pengelolaan perusahaan yang lebih mudah serta berisikan organisasi formulir,

pencatatan, dan pelaporan yang terkoordinir.

2.1.3 Pengertian Persediaan

Perusahaan dagang yang aktivitasnya membeli dan menjual barang jadi,

memiliki persediaan dalam bentuk barang jadi atau barang dagangan. Sedangkan

perusahaan manufaktur yang harus memproses bahan baku sampai menjadi

barang jadi, memiliki tiga jenis persediaan, yaitu persediaan bahan baku,

persediaan dalam proses, dan persediaan barang jadi. Persediaan barang dagang

perusahaan industri berbeda dengan persediaan pada perusahaan dagang. Hal ini

disebabkan karena aktivitas sehari-hari kedua jenis perusahaan ini berbeda. Secara

umum istilah persediaan dagangan dipakai untuk menunjukan barang-barang yang

dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang- barang

yang akan dijual.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam PSAK No.14 Tahun

2009 menyatakan persediaan adalah: a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan

usaha normal, b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau c. Dalam

bentuk atau perlengkapan supplier untuk digunakan dalam proses produksi atau

pemberian jasa. Menurut Kieso dan Weygandt (2008:402) Persediaan (inventory)

adalah pos-pos aktiva yang dimiliki untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau

Page 25: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang

akan dijual. Menurut Yadiati (2006:122) bahwa persediaan barang dagangan

adalah persediaan yang masih belum dijual pada akhir periode akuntansi. Menurut

Manurung (2011:53) menyebutkan bahwa persediaan (inventory) dikategorikan

sebagai barang dagangan yang dimiliki dan disimpan untuk dijual kepada para

pelanggan (customers). Menurut Soemarso (2009:411) persediaan barang

dagangan adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali.

Menurut Rudianto (2008:236) persediaan adalah sejumlah barang jadi,

bahan baku, barang dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk

dijual atau diproses lebih lanjut. Menurut Hery (2012:95) istilah inventory

menunjukan: 1) Goods yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan normal

perusahaan, 2) Untuk perusahaan manufaktur, goods in production atau

ditempatkan ke dalam proses produksi.

Menurut Ikhsan (2009:105) mengatakan dalam perusahaan dagang,

persediaan adalah barang-barang yang ditangani untuk dijual kembali. Sedangkan

dalam perusahaan manufaktur, biasanya persediaan barang dari bahan baku dan

barang dalam proses ditambahkan terhadap persediaan barang jadi. Menurut

Baridwan (2004:149) Secara umum istilah persediaan barang dipakai untuk

menunjukan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan

untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa persediaan

merupakan barang–barang yang dimiliki perusahaan yang digunakan atau dibeli

Page 26: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

untuk dijual dalam operasi normal perusahaan, baik berupa barang jadi, barang

setengah jadi maupun bahan baku serta bahan penolong yang digunakan untuk

memproduksi barang–barang yang akan di jual perusahaan. Dengan kata lain,

sifat barang dapat diklasifikasikan sebagai persediaan menurut sifat aktivitas

perusahaan

2.1.4 Sistim Pencatatan Persediaan

Sistem akuntansi yang akurat dan catatan yang up to date merupakan hal

yang sangat penting. Penjualan dan pelanggan bisa hilang jika pesanan mereka

tidak sesuai dengan model, kuantitas dan kualitas yang diinginkan. Oleh karena

itu, perusahaan harus selalu memonitor tingkat persediaan secara seksama dan

mengatasi biaya pembiayaan akibat penimbunan persediaan. Perusahaan

menggunakan satu dari dua jenis sistem pencatatan persediaan.

Terdapat dua sistem pencatatan persediaan yang digunakan menurut

Reeve (2009:348) yaitu :

1. Metode Biaya Persediaan dalam Sistem Persediaan Perpetual

Dalam sistem perpetual,seluruh kenaikan dan penurunan dalam

persediaan dicatat dengan cara yang sama dengan pencatatan

kenaikan dan penurunan dalam kas. Akun persediaan pada awal

periode akuntansi menunjukkan persediaan tersedia pada tanggal

tersebut. Pembelian dicatat dengan mendebit persediaan dan

menkredit kas atau utang usaha. Pada tanggal terjadinya

penjualan, Harga pokok penjualan dicatat dengan mendebit

harga pokok penjualan dan mengkredit persediaan.

2. Metode Biaya Persediaan Dalam Sistem Periodik (fisik)

Dalam sisitem periodik, hanya pendapatan yang dicatat setiap

kali terjadi penjualan. Tidak ayat jurnal yang dibuatpada saat

Page 27: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

penjualan untuk mencatat harga pokok penjualan. Pada akhir

periode akuntansi, perhitungan fisik persediaan dilakukan untuk

menghitungbiaya persediaan dan harga pokok penjualan.

Metode pencatatan persediaan menurut Kieso (2008:404) adalah: Dalam

pencatatan persediaan ada dua metode pencatatan, perusahaan menggunakan

salah satu dari dua jenis sistem agar pencatatan persediaan tetap aktual yaitu

sistem perpetual atau sistem periodik.

a. Sistem Perpetual

Sistem persediaan perpertual (perpetual inventory system) secara

terus-menerus melacak perubahan akun persediaan. Yaitu, semua

pembelian dan penjualan (pengeluaran) barang dicatat secara

langsung ke akun persediaan pada saat terjadi. Karakteristik

akuntansi dari sistem persediaan perpertual adalah :

1. Pembelian barang dagang untuk dijual atau Pembelian

bahan baku untuk produksi didebet ke persediaan dan bukan

ke pembelian

2. Biaya teransportasi masuk, retur pembelian dan pengurangan

harga, serta diskon pembelian didebet ke persediaan dan

bukan ke akun terpisah.

3. Harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan

dengan mendebet akun harga pokok penjualan, dan

mengkredit persediaan.

4. Persediaan merupakan akun pengendalian yang didukung

oleh buku besar pembantu yang berisi catatan persediaan

individual. b. Sistem Periodik

Menurut sistem persediaan periodik (periodic inventory system),

kuantitas persediaan di tangan ditentukan, seperti yang tersirat

oleh namanya, secara periodik. semua pembelian persediaan

selama periode akuntansi dicatat dengan mendebet akun

pembelian. Total akun pembelian pada akhir periode akuntansi

ditambahkan ke biaya persediaan di tangan pada awal periode

untuk menentukan total biaya barang yang tersedia untuk dijual

selama periode berjalan.

Page 28: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Perbedaan dari metode pencatatan persediaan perpetual dengan metode

pencatatan persediaan fisik menurut baridwan (2011:129), adalah sebagai berikut:

a. Metode Perpetual

1. Tidak terdapat perkiraan pembelian, retur pembelian,

potongan pembelian, dan biaya angkut pembelian.

2. Transaksi pembelian, retur pembelian, potongan pembelian

dan biaya angkut pembelian dicatat dalam perkiraan

persediaan barang dagang.

3. Setiap terjadi penjualan harus diikuti adanya pencatatan

harga pokok penjualan.

4. Lebih sesuai digunakan oleh grosir, agen khusus atau

distributor dengan sedikit macam barang yang diperdagang-

kan dan mudah untuk menentukan besarnya harga pokok

penjuala setiap terjadi penjualan secara tepat.

b. Metode Periodik/fisik

1. Terdapat perkiraan pembelian, retur pembelian, potongan

pembelian, dan biaya angkut pembelian.

2. Transaksi pembelian, retur pembelian, potongan pembelian,

dan biaya angkut pembelian dicatat dalam perkiraan masing-

masing.

3. Setiap terjadi penjualan tidak perlu dilakukan pencatatan

harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan dihitung pada

akhir periode secara agregat.

4. Lebih sesuai digunakan pada perusahaan eceran/retail yang

mempunyai banyak macam persediaan dagang dan sulit

untuk dilakukan untuk penentuan harga pokok setiap terjadi

penjualan.

Metode pencatatan persediaan menurut Kartikahadi (2012:332) yaitu :

1. Metode Periodik

Dalam metode periodik, jumlah persediaan ditentukan secara

berkala (periodik) dengan melakukan perhitungan fisik dan

Page 29: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

mengalikan jumlah unit tersebut dengan harga satuan untuk

menghitung nilai persediaan yang ada pada saat itu. Dalam

metode ini, setiap kali ada pembelian persediaan akan dicatat

pada akun Pembelian. Sedangkan pada saat penjualan hanya

dibukukan Penjualan sejumlah harga penjualan, dan tidak

dihitung harga pokok penjualan untuk setiap transaksi. Pada

akhir periode usaha untuk menyusun laporan keuangan, harus

dilakukan perhitungan fisik persediaan untuk mengetahui

nilai Persediaan Akhir dan Harga Pokok Penjualan.

2. Metode Perpetual

Dalam metode perpetual, catatan persediaan selalu

dimutakhirkan (updated) setiap kali terjadi transaksi yang

melibatkan persediaan, sehingga perusahaan selalu mengetahui

kuantitas dan nilai persediaannya setiap saat. Setiap kali

dilakukan pembelian barang maka perusahaan akan mendebit

akun Persediaan (bukan akun Pembelian). Setiap kali terjadi

penjualan, selain membukukan Penjualan sejumlah harga jual,

sekaligus juga dihitung dan dibukukan Harga Pokok Penjualan

dengan mendebit akun Harga Pokok Penjualan dan mengkredit

akun Persediaan.

Ada dua sistem yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan

pencatatan persediaan yaitu, metode perpetual dan metode periodik. PSAK No.

14 revisi Tahun 2009 menyatakan dalam sistem persediaan perpetual (perpetual

inventory system), biaya persediaan akhir dan harga pokok penjualan selama

tahun berjalan dapat ditentukan secara langsung dari catatan akuntansi. Sedangkan

PSAK No. 14 revisi tahun 2009 menyatakan sistem pencatatan fisik/periodik

(phisical/periodic inventory system-berkala), nilai persediaan akhir ditentukan

melalui pemeriksaan stok fisik (phisical stock-take).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam sistem

biaya persediaan dalam sistem persediaan perpetual, pencatatan persediaan

Page 30: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

dilakukan secara terus-menerus, sehingga harga pokok penjualan dan jumlah

persediaan dapat setiap saat diketahui. Sedangkan dalam metode biaya persediaan

dalam sistem persediaan periodik (fisik), pencatatan persediaan tidak dilakukan

secara terus-menerus, perhitungan fisik persediaan dan perhitungan harga pokok

penjualan dilakukan setiap akhir periode akuntansi.

2.1.5 Perbedaan Sistem Pencatatan Periodik dan Perpetual

Perbedaan penggunaan kedua metode adalah pada akun yang digunakan

untuk mencatat pembelian persediaan. Pada sistem pencatatan periodik pembelian

persediaan dilakukan dengan mendebit akun pembelian sehingga pada akhir

periode akan dilakukan penyesuaian untuk mencatat harga pokok barang yang

dijual dan melaporkan nilai persediaan pada akhir periode.

Tabel 2.1

Perbandingan penyajian laporan laba rugi

Sistem Periodik Sistem Perpetual

Penjualan xxx

Retur Penjualan (xxx)

Pot. Penjualan (xxx)

Penjualan Bersih xxx

Harga Pokok Penjualan :

Pers. Barang (awal) xxx

Pembelian xxx

Ongkos Angkut (xxx)

Pot. Pembelian (xxx)

Barang tersedia dijual xxx

Pers. Barang (akhir) (xxx)

HPP (xxx)

Laba Kotor xxx

Penjualan xxx

Retur Penjualan (xxx)

Pot. Penjualan (xxx)

Penjualan Bersih xxx

HPP (xxx)

Laba Kotor xxx

Sumber: Kieso (2007:287)

Page 31: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

2.2.6 Metode Penilaian Persediaan

Pencatatan nilai persediaan barang yang dikeluarkan menentukan harga

pokok penjualan dan persediaan akhir. Menurut Baridwan (2011:158-175), untuk

menghitung harga pokok penjualan dan harga pokok persediaan terdapat sepuluh

cara yaitu:

1. Identifikasi Khusus

Metode identifikasi khusus didasarkan pada anggapan bahwa arus

barang harus sama dengan arus biaya. Untuk itu perlu disiapkan

tiap- tiap jenis barang berdasarkan harga pokoknya dan untuk

masing-masing kelompok dibuatkan kartu persediaan sendiri,

sehingga masing-masing harga pokok dapat diketahui. Harga

pokok penjualan terdiri dari harga pokok harga pokok barang-

barang yang dijual dan sisanya merupakan persediaan akhir.

2. Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP)/FIFO

Harga pokok persediaan akan dibebankan sesuai dengan urutan

terjadinya. Apabila ada penjualan atau pemakaian barang-barang

maka harga pokok yang dibebankan adalah harga pokok yang

paling dahulu, disusul yang masuk berikutnya. Persediaan akhir

dibebani harga pokok terakhir.

3. Rata-rata Tertimbang (Weighted Average)

Dalam metode ini barang-barang yang dipakai untuk produksi

atau dijual akan dibebani harga pokok rata-rata. Perhitungan

harga pokok rata-rata dilakukan dengan cara membagi jumlah

harga perolehan dengan kuantitasnya.

4. Masuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP)/LIFO

Barang-barang yang dikeluarkan dari gudang akan dibebani

dengan harga pokok pembelian yang terakhir disusul yang

masuk sebelumnya. Persediaan akhir dihargai dengan harga

pokok pembelian yang pertama dan berikutnya.

5. Persediaan Besi/Minuman

Page 32: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Dalam metode ini dipakai anggapan bahwa perusahaan

memerlukan suatu jumlah persediaan minimum (besi) untuk

menjaga kontunuitas usahanya. Persediaan minimum (besi) ini

dianggap sebagai suatu elemen yang selalu tetap, sehingga dinilai

dengan harga pokok yang tetap. Harga pokok untuk persediaan

minimum (besi) biasanya diambil dari pengalaman yang lalu

dimana harga pokok itu nilainya rendah. Pada akhir periode

jumlah barang yang ada digudang dihitung. Jumlah persediaan

besi dinilai dengan harga pokok yang tetap sedangkan selisih

antara jumlah barang yang ada dengan persediaan besi dinilai

dengan harga pada saat tersebut (bisa dengan metode MTKP,

rata-rata tertimbang atau metode lainnya).

6. Biaya Standar (Standard Cost)

Dalam perusahaan manufaktur yang memakai sistem biaya

standar, persediaan barang dinilai dengan biaya standar, yaitu

biaya-biaya yang seharusnya terjadi. Biaya standar ini ditentukan

dimuka, yaitu sebelum proses produksi dimulai, untuk bahan

baku, upah langsung dan biaya produksi tidak langsung. Apabila

terdapat perbedaan antara biaya-biaya yang sesungguhnya terjadi

dengan biaya standarnya, pebedaan-perbedaan itu akan dicatat

sebagai selisih. Karena persediaan barang dinilai dengan

biaya standar maka dalam harga pokok penjualan tidak

temasuk kerugian-kerugian yang timbul karena pemborosan-

pemborosan dan hal-hal yang tidak biasa. Biaya standar yang

ditetapkan akan terus digunakan apabila tidak ada perubahan

harga maupun metode produksi. Apabila ternyata ada perubahan

maka biaya standar harus direvisi dan disesuaikan dengan

keadaan yang baru.

7. Biaya Rata-rata sederhana (Simple Average)

Harga pokok persediaan dalam metode ini ditentukan dengan

menghitung rata-ratanya tanpa memperhatikan jumlah barangnya.

Apabila jumlah barang yang dibeli berbeda-beda maka

metode ini tidak menghasilkan harga pokok yang dapat mewakili

seluruh persediaan.

8. Harga Beli Terakhir (Latest Purchase Price)

Page 33: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Dalam hal ini persediaan barang yang ada pada akhir periode

dinilai dengan harga pokok pembelian terakhir tanpa

mempertimbangkan apakah jumlah persediaan yang ada melebihi

jumlah yang dibeli terakhir.

9. Metode Nilai Jual Relatif

Metode ini dipakai untuk mengalokasikan biaya bersama (joint

costs) kepada masing-masing produk yang dihasilkan/dibeli.

Masalah alokasi ini dapat timbul dalam usaha dagang maupun

perusahaan manufaktur. Dalam perrusahaan dagang apabila

dibeli beberapa barang yang harganya menjadi satu, timbul

masalah berapakan harga pokok masing-masing barang tersebut.

Pembagian biaya bersama ini dilakukan berdasarkan nilai

penjualan ralatif dari masing-masing barang tersebut.

10. Metode Biaya Variabel (Direct Costing)

Dalam metode ini harga pokok produksi dari produk yang

dihasilkan oleh perusahaan hanya dibebani dengan biaya produksi

yang variabel yaitu bahan baku, upah langsung dan biaya

produksi tidak langsung variabel. Biaya produksi tidak langsung

yang tetap akan dibebankan sebagai biaya dalam periode yang

bersangkutan dan tidak ditunda dalam persediaan. Metode ini

berguna bagi pimpinan perusahaan untuk merencanakan dan

mengawasi biaya-biayanya. Agar metode ini dapat digunakan

rekening-rekening biaya harus dipisahkan menjadi biaya variabel

dan tetap. Karena yang dimasukan dalam perhitungan harga

pokok produksi hanya biaya-biaya yang variabel, metode ini tidak

diterima sebagai prinsif akuntansi yang lazim. Oleh karena itu

jika digunakan metode biaya variabel maka pada akhir periode

harus diadakan penyesuaian terhadap persediaan dan harga pokok

penjualan.

Dalam situasi tertentu persediaan tidak dinilai menurut harga perolehan

yang sesungguhnya, melainkan dengan harga yang ditaksir. Kebutuhan untuk

menaksir persedian umumnya timbul dalam perusahaan yang menggunakan

sistem pencatatan fisik, karena tidak tersedia catatan persediaan yang terinci.

Page 34: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Ada tiga macam metode Menurut Kartikahadi (2012:335) tentang

Penilaian persediaan dan harga pokok penjualan berdasarkan biaya pembelian

yaitu:

1. Identifikasi khusus (Specific Indentification)

Metode identifikasi khusus lazimnya diaplikasikan untuk

perdagangan atau perusahaan dagang yang khusus atau unik dan

lazimnya bernilai tinggi. Misalnya barang antic, gaun pengantin

yang dirancang khusus, bangunan rumah, kapling tanah menurut

lokasi dan ukuran, dan lain- lain.

2. Rata-rata (Average)

Dalam metode rata-rata atau metode rata-rata tertimbang

(weighted average) biaya barang tersedia untuk dijual (persediaan

awal dan pembelian) dibagi dengan unit tersedia untuk dijual,

untuk mendapatkan biaya rata-rata per unit. Apabila perusahaan

menggunakan metode pencatatan periodik, maka biaya rata-rata

per unit hanya akan dihitung di akhir periode saja. Sedangkan

dalam metode pencatatan perpetual, setiap kali dilakukan

pembelian maka akan dihitung biaya rata-rata per unit yang baru.

Untuk metode pencatatan perpetual arus biaya rata-rata dikenal

dengan nama metode biaya rata-rata bergerak (moving average

method).

3. Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out-FIFO)

Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang pertama dibeli

merupakan barang yang pertama terjual. Keunggulan metode

ini terletak pada nilai persediaan yang dilaporkan di laporan

keuangan (neraca). Karena barang yang dibeli pertama

diasumsikan dijual pertama kali dan barang yang dilaporkan

sebagai persediaan di neraca mencerminkan harga perolehan yang

terakhir sehingga dalam keadaan perputaran persediaan normal,

nilai persediaan di neraca mendekati nilai sekarang dari

persediaan.

Page 35: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Penggunaan metode penilaian persediaan dalam menentukan harga pokok

penjualan tergantung pada kebijakan perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Masing-masing metode penilaian yang telah diuraikan di atas, akan menghasilkan

nilai harga pokok penjualan dan persediaan akhir yang berbeda. Jadi, penggunaan

metode penilaian persediaan tersebut akan berpengaruh langsung pada laporan

keuangan, yaitu laporan laba rugi dan neraca. Dalam standar akuntansi keuangan,

metode penilaian masuk terakhir, keluar pertama (last-in, first-out-LIFO) tidak

diperkenankan lagi dipakai. Oleh karena itu, dalam laporan ini tidak akan

membahas mengenai metode masuk terakhir, keluar pertama (last-in, first-out-

LIFO).

Sedangkan menurut PSAK No. 14 tahun 2009 mengemukakan bahwa

“biaya untuk persediaan yang secara umum tidak dapat ditukar dengan

persediaan lain (not ordinary interchangeable) dan barang atau jasa yang

dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek tertentu diperhitungkan berdasarkan

identifikasi khusus terhadap biayanya masing-masing”.

2.1.6 Penyajian Persediaan dalam Laporan Keuangan

Pada akhir periode setiap perusahaan akan menyusun laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan ringkasan suatu proses pencataan dan merupakan

suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang

bersangkutan. Laporan keuangan ini berfungsi sebagai laporan pertanggung

jawaban atas hasil-hasil yang telah dicapai dalam satu periode dan sebagai

Page 36: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

sumber informasi yang dapat digunakan manajemen dalam pengambilan

keputusan.

Laporan keuangan dibuat oleh pihak-pihak yang berkepentingan

didalam perusahaan, agar dapat lebih mudah memperoleh gambaran yang jelas

tentang posisi keuangan perusahaan.

Dalam laporan keuangan persediaan terdapat dalam Neraca dan laporan

Laba Rugi. Untuk penyajian persediaan dalam neraca lazimnya dikelompokan

oleh perusahaan pada aktiva lancar dan diletakan setelah kas, bank, dan

piutang. Sedangkan untuk laporan laba rugi, pencatatan persediaan disajikan

dalam menentukan harga pokok penjualan.

Berikut contoh penyajian persediaan dalam Neraca yang dapat dilihat

dalam Tabel 2.2 :

Tabel 2.2

Penyajian Persediaan Dalam Laporan Keuangan

AKTIVA Jumlah PASIVA Jumlah

Aktiva Lancar:

Kas Bank

Piutang

Persediaan

Aktiva Tetap:

Tanah

Bangunan

Peralatan

Total Aktiva

Xxx

Xxx

xxxx

Xxx

Xxx

Xxx

xxxx

Xxxx

Utang lancar:

Utang Wesel

Utang Dagang

Utang Pajak

Ekuitas:

Modal

Xxx

Xxx

Xxx

xxxx

xxx

xxxx

Sumber: (Kasmir 2008:37)

Page 37: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi acual peneliti dalam melakukan penelitian

sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji

penelitian yang dilakukan. Penulis mengangkat beberapa penelitian terdahulu

sebagai referensi dalam perbandingan pada penelitian penulis.

Ada beberapa penelitian terdahulu berupa hasil penelitian terkait dengan

penelitian yang dilakukan penulis, yaitu: (lihat tabel : 2.3)

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu

No Nama Tahun Judul Hasil Penelitian

1 Herman

Karamoy

2013 Analisis Penerapan

Metode Pencatatan

dan Penilaian

Terhadap

Persediaan Barang

Dagangan Menurut

PSAK No.14 pada

PT. Tirta

Investama Manado

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pengungkapan

persediaan telah sesuai dengan

standar akuntansi yang berlaku

di Indonesia yaitu PSAK

No.14, dengan metode

penilaian yang digunakan

adalah metode FIFO.

Jenis penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif.

Reinhard S. 2014 Analisis Sistim Jenis penelitian ini adalah

Page 38: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Sambuaga

Penerapan

Akuntansi

Persediaan pada

PT. Sukses Era

Niaga Manado

deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan

bahwa penerapan akuntansi

persediaan pada PT. Sukses

Era Niaga telah sesuai dengan

PSAK No. 14 dengan metode

penilaian yang digunakan

adalah metode FIFO.

Jenis penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif.

Ali Ibrahim 2004 Analisis Sistim

penerapan

kuntansi

persediaan

berdasarkan

PSAK

No.14 pada

PT.CLI

Jenis penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan

bahwa penerapan akuntansi

persediaan pada PT.CLI telah

sesuai dengan PSAK No. 14

dengan metode penilaian yang

digunakan adalah metode

FIFO.

Jenis penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif

Sumber: Diambil dari berbagai sumber skripsi minor terdahulu

Page 39: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

2.3 Metode Analisis

2.3.1 Jenis penelitian

Dalam Penilitian ini, Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis

penelitian kualitatif; dimana dalam penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif

yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti

sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam

rangka mengetahui dan memahami sistem akuntansi persediaan yang diterapkan

oleh UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat.

2.3.2 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Datar primer, yaitu data yang dipeoleh secara langsung dari objek penelitian.

Dalam hal ini adalah UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat. Data yang

diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dan data tersebut

sudah diolah dan terdokumentasi diperusahan seperti sejarah singkat

perusahaan, struktur perusahaan, laporan laba rugi maupun neraca perusahaan

serta kelengkapan lainnya.

2.3.3 Teknik analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penulisan skripsi minor ini,

peneliti menggunakan metode analisis deskriptif. Menurut Sugiyono (2005:21)

pengertian metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk

Page 40: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian. Oleh karena itu penulis

menggunakan metode analisis deskriptif untuk menggambarkan, menjalankan dan

menggunakan data yang telah diperoleh pada lokasi tinjauan dan kemudian

membuat kesimpulan.

Page 41: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat didirikan pada tanggal 15 April

Tahun 2014 yang berada di Desa Onolimburaya kecamatan Mandrehe Barat

kabupaten Nias Barat. Nomor Daftar Perusahaan : 1225-0302-4-007 dengan luas

tempat usaha : 5m x 5m + 4m x 5m. Nama pemilik perusahaan Bapak Temamano

Daeli dengan memiliki 3 karyawan. UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat

merupakan usaha dagang yang mempuyai aktifitas utama menjual barang jadi

seperti barang sembako/kelontong, sub agen bahan bakar minyak, pengecer pupuk

dan pemberantas hama.

3.1.2 Struktur Perusahaan

Gambar 3.1 :

STRUKTUR PERUSAHAAN UD. HARAPAN

KECAMATAN MANDREHE BARAT

Sumber : UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat

BAGIAN

PENJUALAN

AN

PEMILIK

PERUSAHAAN

BAGIAN

KASIR

Page 42: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

3.1.3 Tugas Masing-Masing Bagian

Bagian tugas dalam sebuah perusahaan sangat penting dalam mencapai

suatu tujuan. Tugas dari masing-masing bagian sebagai berikut:

1. Pemilik perusahaan

Bertugas untuk mengatur operasional perusahaan dan mengatur strategi

perusahaan serta sebagai penanggung pemilik perusahaan.

2. Kasir

Bertugas untuk bertanggung jawab dengan masalah keuangan seperti hasil

pendapatan dari penjualan barang, pengeluaran dari pembelian barang gaji

pegawai serta membuat laporan keuangan.

3. Bagian penjualan

Bertugas mengatur produk yang dijual oleh perusahaan dan mempunyai

loyalitas yang tinggi supaya mencapai target yang maksimal dalam penjualan

barang demi kemajuan perusahaan.

3.2 Deskripsi Data Penelitian

3.2.1 Jenis-jenis persedian

Jenis persediaan yang ada pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat

yaitu persediaan barang jadi yaitu barang yang siap dipakai yang bisa langung

dikonsumsi atau dapat dimanfaatkan secara langsung. Adapun jenis-jenis

persediaan tersebut lihat tabel : 3.1.

Tabel 3.1

Daftar Persediaan Barang UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat

Nama Barang Saldo

Persediaan Barang Jadi Unit H. Satuan Jumlah

Beras 24 300.000 3.600.000

Minyak Tanah 6 800.000 4.800.000

Pupuk 12 120.000 1.440.000

Page 43: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Indomie Supermi 20 76.000 1.520.000

Indomie Sarimi 20 58.000 1.160.000

Indomie ABC 20 73.000 1.460.000

Indomie Sedap 20 81.000 1.620.000

Minyak makan Bimoli 24 11.000 264.000

Gula 1 580.000 580.000

Garam 12 18.000 216.000

Azinomoto 10 16.000 160.000

Aqua Botol besar 10 62.000 620.000

Aqua/Kados Botol Tanggung 20 50.000 1.000.000

Aqua /kados gelas 35 17.000 595.000

Sabun mandi life boy 5 25.000 125.000

Sabun mandi Lux 5 36.000 180.000

Telur 25 35.000 875.000

Rokok Sampoerna 16 10 200.000 2.000.000

Rokok Sampoerna 12 10 140.000 1.400.000

Rokok Surya 16 10 198.000 1.980.000

Rokok Surya 12 10 138.000 1.380.000

Rokok Dji Sam Soe 10 150.000 1.500.000

Rinso Daia 5 108.000 540.000

Rinso Smart 5 180.000 900.000

Sabun Cuci tangan 10 28.000 280.000

Sabun cuci crem 10 42.000 420.000

Pepsodent kecil 10 44.000 440.000

Pepsodent besar 10 72.000 720.000

Sumber: UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat

3.2.2 Sistem pencatatan persediaan

Sistem pencatatan persediaan pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe

Barat tidak mengunakan sistem pencatatan persediaan sesuai dengan PSAK

NO 14 Tahun 2009 sebagai pedoman yang berlaku umum di Indonesia karena

masih belum mengerti. Hal ini UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat tidak

mengetahui posisi suatu persediaan secara keseluruhan dan UD. Harapan

Kecamatan Mandrehe Barat tidak dapat mengantisipasi peluang penjualan dan

penurunan penjualan itu sendiri.

Page 44: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

3.2.3 Metode Penilaian Persediaan

Metode penilaian persediaan pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe

Barat tidak mengunakan metode penilaian persediaan sesuai dengan PSAK NO

14 Tahun 2009 karena masih belum mengerti.

3.2.4 Penyajian Persediaan dalam Laporan Keuangan

Penyajian persediaan dalam laporan keuangan UD. Harapan Kecamatan

Mandrehe Barat tidak disajikan sesuai dengan PSAK NO 14 Tahun 2009,

dimana persediaan tidak disajikan pada neraca dan pada laporan laba rugi.

3.3 Pembahasan

Dari perbandingan antara teori-teori dengan data yang telah dideskripsikan

oleh penulis sistem pencatatan persediaan yang digunakan oleh UD. Harapan

Kecamatan Mandrehe Barat tidak menggunakan sistem pencatatan perpetual yang

sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No. 14 Tahun

2009. Metode penilaian persediaan pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe

Barat tidak mengunakan metode penilaian FIFO (First in first out)/MPKP dan

LIFO (last in first out)/MTKP serta penilaian dengan metode Average (rata-rata

tertimbang) sesuai dengan PSAK NO 14 Tahun 2009. Sedangkan Penyajian

persediaan dalam laporan keuangan UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat

tidak dibuat sesuai dengan PSAK NO 14 Tahun 2009, dimana persediaan tidak

disajikan pada neraca, dan persediaan pada laporan laba rugi tidak disajikan.

Pada penelitian ini penulis mempedomani PSAK No 14 Tahun 2009 yang

dimana membahas tentang penerapan sistem akuntansi persediaan barang dagang

dagangan berdasarkan PSAK No. 14 Tahun 2009, jika dibandingkan dengan

penelitian terdahulu memiliki persamaan dalam pembahasan tentang PSAK NO.

Page 45: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

14 Tahun 2009, sedangkan perbedaan penelitian penulis dengan penelitian

terdahulu terletak pada objek penelitiannya dan perbedaan metode atau sistem

dalam pencatatan, penilaian dan penyajian persedian serta laporan keuangannya

serta dalam pembahasan hasil data yang diteliti pada masing-masing penelitian.

3.3.1 Perbandingan Teori Dengan Objek Penelitian

Tabel 3.2

Perbandingan Teori Dengan Objek Penelitian

Teori Objek Penelitian

Sistem pencatatan persediaan yaitu:

sistem persediaan perpetual dan sistem

persediaan periodik.

Sistem pencatatan persediaan pada

UD. Harapan Kecamatan Mandrehe

Barat tidak dipergunakan.

Metode penilaian persediaan yaitu:

Identifikasi khusus (Specific Indenti-

fication), Rata-rata (Average) dan Masuk

Pertama Keluar Pertama (First In First

Out-FIFO)

Metode penilaian persediaan pada

UD. Harapan Kecamatan Mandrehe

Barat tidak dipergunakan.

Sumber : diolah penulis Tahun 2018

Dari hasil analisis perbandingan antara sistem pencatatan dan penilaian

persediaan pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat dengan sistem

pencatatan dan penilaian dari teori, banyak kekurangan kelemahan dimana sistem

pencatatan dan penilaian persediaan pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe

Barat tidak dilakukan atau tidak dilaksanakan sistim pencatatan dan metode

penilaian serta penyajian dalam laporan keuangan. Hal ini bisa menimbulkan

kesalahan dalam mengelola suatu usaha khususnya pada UD. Harapan Kecamatan

Mandrehe Barat.

Page 46: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

3.3.2 Penerapan sistim pencatatan persediaan

a. Sistem perpektual

Tabel 3.3

Sistem perpektual

Sistem Perpetual :

Saat terjadi pembelian :

Persediaan 50.000.000

Utang Dagang

50.000.000

Saat terjadi penjualan

Piutang Dagang 30.000.000

Penjualan

30.000.000

HPP

25.000.000

Persediaan

25.000.000

Sumber : Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam

PSAK No.14 Tahun 2009

b. Sistem periodik

Tabel 3.4

Sistem Periodik

Sistem Periodik

Saat terjadi pembelian

Pembelian 50.000.000

Utang

Dagang

50.000.000

Saat terjadi penjualan

Piutang Dagang 30.000.000

Penjualan

30.000.000

Penyesuaian pada akhir periode

HPP

10.000.000

Persediaan

10.000.000

HPP

50.000.000

Pembelian

50.000.000

Persediaan 35.000.000

HPP

35.000.000

Sumber : Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam

PSAK No.14 Tahun 2009

Page 47: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Dari tabel tersebut sistem pencatatan perpetual adalah sistem dimana

setiap persediaan yang masuk dan keluar dicatat di pembukuan dan sedangkan

pada sistem periodik dimana apabila terjadi pembelian maka jurnalnya adalah

mendebet rekening pembelian dan mengkredit kas atau utang dagang.

3.3.3 Penerapan metode penilaian persediaan

a. Meode penilaian persediaan dengan metode Indentifikasi khusus

Tabel 3.5

Identifikasi khusus Keterangan Unit Harga/Unit Total

Persediaan awal (1 Jan) 200 100 20.000,00

Pembelian (09 Jan) 300 110 33.000,00

Pembelian (15 Jan) 400 116 46.400,00

Pembelian (24 Jan) 100 126 12.600,00

112.000,00

Sumber : Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam PSAK No.14 Tahun 2009

b. Metode penilaian persediaan dengan metode average/rata-rata tertimbang

Tabel 3.6

Rata-rata tertimbang

Tgl

Masuk/Pembelian Keluar/ Penjualan Saldo

Unit

Hrg/Unit

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Unit

Hrg/Unit

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Unit

Hrg/Unit

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Jan

uar

i 2

00

7

1 200 100 20.000

9 300 110 33.000 500 106 53.00

10 400 106 42.400 100 106 10.600

15 400 116 46.400 500 114 57.000

18 300 114 34.200 200 114 22.800

24 100 126 12.600 300 118 35.400

Sumber : Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam PSAK No.14 Tahun 2009

c. Metode penilaian persediaan dengan metode FIFO

Tabel 3.7

FIFO Tgl Diterima dikeluarkan Saldo

kuantitas Biaya

per unit

biaya

total

kuantitas Biaya

per unit

Biaya

total

Kuantitas Biaya

per unit

Biaya

total

1/1 200 10 2.000

12/1 400 12 4.800 200

400

10

12

2.000

4.800

16/1 200

300

10

12

2.000

3.600

100

12

1.200

26/1 300 11 3.300 100

300

12

11

1.200

1.300

29/1 100

100

12

11

1.200

1.100

200

11

2.200

30/1 100 12 1.200 200

100

11

12

2.200

1.200

Sumber : Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam PSAK No.14 Tahun 2009

Page 48: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Dari tabel tersebut metode Indentifikasi khusus, dapat dikatakan paling

tepat dalam hubungannnya dengan peroses penentuan laba rugi periodik,

karena hasil penjualan dibebani dengan harga pokok yang melekat pada

barang-barang yang bersangkutan. Metode penilaian persediaan dengan metode

average/rata-rata tertimbang, metode ini didasarkan atas anggapan bahwa bahan

yang dimiliki pada akhir periode akuntansi sama dengan biaya persediaan yang

dimiliki pada awal periode dan biaya bahan yang dibeli selama periode tersebut.

Metode penilaian dengan menggunakan metode FIFO, penilaian persediaan

didasarkan atas anggapan bahwa barang yang terjual berdasarkan pada urutan

pembelian dari barang tersebut, barang yang pertama kali dibeli akan dikeluarkan

(dijual) pertama kali.

3.3.4 Penerapan penyajian dalam Laporan keuangan

a. Neraca

Tabel 3.8

NERACA

NERACA

31 Desember 2017

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas Operasional

Kas Dalam Bank

Piutang Dagang

Persediaan Barang

Rp 248.000.000

Rp 1.095.648.000

Rp 340.000.000

Rp 16.629.000

Jadi Total Aktiva Lancar Rp 1.700.277.000

Sumber : Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam PSAK No.14 Tahun 2009

Page 49: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

b. Laporan laba rugi

Tabel 3.9

LAPORAN LABA RUGI

LAPORAN LABA RUGI

31 Desember 2017

Penjualan Bersih

Persediaan Akhir Tahun

Harga Pokok Penjualan

BIAYA ADMINISTRASI & UMUM

BIAYA PRODUKSI

1. Pembelian Persediaan

2. Biaya Angkut

3. Gaji Pegawai

4. Biaya Listrik

5. Biaya Air

TOTAL

RUGI/LABA

PAJAK

Laba Bersih Setelah Pajak

Laba Bruto

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

(Rp xxx)

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Sumber : Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam PSAK No.14 Tahun 2009

Dari tabel tersebut bahwa Neraca menampilkan aset, kewajiban, dan

ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu akhir periode pelaporan. Neraca

dapat dikatakan seimbang apabila harta perusahaan atau aset jumlahnya sama

dengan jumlah utang ditambah modal (harta = utang + modal) dan Dalam

laporan laba rugi, pendapatan disajikan pertama kali, kemudian diikuiti dengan

beban, terakhir laba (rugi) bersih dihitung setelah pengurangan dari pajak.

Page 50: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

3.3.5 Perbandingan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Sekarang

Tabel 3.10

Perbandingan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Sekarang

No Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang

1 Herman Karamoy. (2013) yang

berjudul Analisis Penerapan

Metode Pencatatan dan Penilaian

Terhadap Persediaan Barang

Dagangan Menurut PSAK No.14

pada PT. Tirta Investama

Manado. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

pengungkapan persediaan telah

sesuai dengan standar akuntansi

yang berlaku di Indonesia yaitu

PSAK No.14, dengan metode

penilaian yang digunakan adalah

metode FIFO.

Sistem Pencatatan persediaan pada

UD. Harapan Kecamatan Mandrehe

Barat, tidak dilakukan atau tidak

dilaksanakan sesuai dengan PSAK

No. 14 Tahun 2009.

2 Reinhard S. Sambuaga. (2014)

yang berjudul Analisis Sistim

Penerapan Akuntansi Persediaan

pada PT. Sukses Era Niaga

Manado. Hasil penelitian

menunjukan bahwa penerapan

akuntansi persediaan pada PT.

Sukses Era Niaga telah sesuai

dengan PSAK No. 14 dengan

metode penilaian yang digunakan

adalah metode FIFO

Metode Penilaian persediaan pada

UD. Harapan Kecamatan Mandrehe

Barat, tidak dilakukan atau tidak

dilaksanakan sesuai dengan PSAK

No. 14 Tahun 2009.

3 Ali brahim. (2004) dengan judul

Analisis Sistim penerapan

kuntansi persediaan berdasarkan

PSAK

No.14 pada PT. CLI. Hasil

penelitian menunjukan bahwa

penerapan akuntansi persediaan

pada PT.CLI telah sesuai dengan

PSAK No. 14 dengan metode

penilaian yang digunakan adalah

metode FIFO.

Penyajian persediaan dalam laporan

keuangan baik itu neraca maupun

laporan laba rugi pada UD. Harapan

Kecamatan Mandrehe Barat tidak

dilakukan atau tidak dilaksanakan

sesuai dengan PSAK No. 14 Tahun

2009.

Sumber : diolah penulis Tahun 2018

Page 51: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Dari uraian persamaan dari penelitian terdahulu dan penelitian sekarang

yang dilaksanakan pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat tidak memiliki

persamaan dalam sistem akuntansi persediaan, pada UD. Harapan Kecamatan

Mandrehe Barat dilihat dari sistem pencatatan persediaan, metode penilaian

persediaan dan penyajian persediaan dalam laporan keuangan dalam sistem

akuntansi persediaan.

Page 52: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan uraian penelitian maka dapat diambil kesimpulan

sehubungan tentang akuntansi persediaan khususnya tentang sistem pencatatan

persediaan barang dagangan pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat.

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti dari penelitian ini

sesuai dengan rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Sistem pencatatan persediaan pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe

Barat tidak mengunakan sistem pencatatan persediaan sesuai dengan

PSAK NO 14 Tahun 2009 sebagai pedoman yang berlaku umum di

Indonesia karena masih belum mengerti.

2. Metode penilaian persediaan pada UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat

tidak mengunakan metode penilaian persediaan sesuai dengan PSAK NO 14

Tahun 20009 karena masih belum mengerti.

3. Penyajian persediaan dalam laporan keuangan UD. Harapan Kecamatan

Mandrehe Barat tidak dibuat sesuai dengan PSAK NO 14 Tahun 2009,

karena masih belum mengerti.

4.2 Saran

Dari hasil kesimpulan di atas maka peneliti menyampaikan beberapa

saran sebagai berikut:

Page 53: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

1. Perusahaan “UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat” sebaiknya,

menerapkan PSAK No. 14 Tahun 2009 pada penyusunan laporan

keuangannya..

2. Perusahaan “UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat” sebaiknya,

Melaksanakan sistem pencatatan persediaan barang dagangan dengan

membuat kartu persediaan yang dicatat baik secara manual maupun dengan

menggunakan sistem komputerisasi.

3. Perusahaan “UD. Harapan Kecamatan Mandrehe Barat” sebaiknya,

Melakukan pemeriksaan terhadap pencatatan persediaan untuk menghindari

hal-hal yang tidak diingikan misalnya kecurangan, kehilangan dan kadaluarsa.

Page 54: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

DAFTAR PUSTAKA

Alan, Jayaatmaja. 2013. Akuntansi Keuangan Menengah. Jilid 1. Bandung:

UniversitasWidyatama.

Baridwan. 2011. Accounting Theory. E disi Kelima. Salemba Empat, Jakarta.

Hery, 2012. Akuntansi Keuangan Menengah 1, Edisi 1, Cetakan Pertama, PT.

Bumi Aksara, Jakarta.

Hamizar dan Nuh, Muhamad. 2010. Intermediate Accounting, Fajar, Jakarta.

Herman Karamoy. 2014. Analisis Penerapan Metode Pencatatan dan Penilaian

terhadap Persediaan Barang menurut PSAK No.14 pada PT. Tirta

Investama DC Manado. Jurnal Emba Vol. 2 No. 2 http://ejournal.

unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/4715/4238. Diakses tanggal 14

Maret 2017. Hal. 1296-1305.

Irawati, Saragih, Berliana. 2010. Analisis system penerapanakuntansi Persediaan

Barang Menurut PSAK No.14 pada PT. CLI . Jurnal EMBA. ISSN 2303-

1174 No.2. Vol.2. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sam Ratulangi. http://ejournal. unsrat.ac.id/index.php/emba

/article/view/4715/4238.Tanggal akses 14 Maret 2017.Hal. 1296-1305.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2009, Standar Akuntansi Keuangan: Jakarta.

Ikhsan. 2009. Akuntansi : Konsep dan Aplikasi, Halaman Moeka. Jakarta.

Kieso, Donald. E, Weigandt dan J, Warfield. 2008. Intermediate Accounting. Edisi

Kesepuluh. PT. Indeks, Jakarta.

Kartikahadi, Martani, Dwi.Veronica, Sylvia, NPS. Wardhani, Ratna. Farahmita,

dan Tanujaya, Edward. 2012, Akuntansi Keuangan Menengah berbasib

PSAK, Buku 1,salemba empat, Jakarta.

Kasmir. 2008, Akuntansi Pengantar 2, Ganbika, Yogyakarta.

Manurung. P, 2011. Pengantar Akuntansi. Edisi 1. Jakarta: Rajawali Pers.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Yokyakarta: Salemba Empat

Reeve, James R., Warren, dkk. 2009. Pengantar Akuntansi- Adaptasi Indonesia

Buku1. Salemba Empat, Jakarta Selatan. Erlangga, Jakarta.

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi. Edisi IFRS. Jakarta: Erlangga.

Page 55: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

Sambuaga, Reinhard. 2013. Analiisis penerapan Akuntansi Persediaan Pada PT.

Sukses Era Niaga Manado. Jurnal Emba. Vol. 1 No. 4

http://ejournal.unsrat.ac.id/index. php/emba/article/view/3349/2899.

Diakses tanggal 14 Maret 2017. Hal. 1697-1705.

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi (Basis Pengembilan Keputusan Bisnis).

Jakarta: Salemba Empat.

Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiri. 2004. Akuntansi Penganta Satu. Edisi I. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2005. Metodologi penelitian. Jakarta: Erlangga.

Stice dan Skousen. 2009, Akuntansi Intermediate. edisi keenam belas ,Buku 1,

Salemba Empat, Jakarta.

Yadiyati, Ely. Dewi, Sri, Anggadini, 2009, Akuntansi keuangan, Graha ilmu,

Yogyakarta.

Page 56: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG … · Tabel 2.1 P erb andi n gp y j ilapora lab ru ... Melaksanakan system pencatatan persediaan barang dagangan dengan membuat kartu

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Febrieli Putra Jaya Gulo

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/Tanggal Lahir : Lasarabagawu, 04 Februari 1997

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum Kawin

Alamat Rumah : Desa Onolimbu Raya

Alamat e-mail : [email protected]

Pendidikan Formal :

Sekolah Dasar (2002-2008) : SD Negeri 076714 Hiliwaito

SMP (2008-2011) : SMP Negeri 1 Sirombu

SMK (2011-2014) : SMK Negeri 1 Mandrehe Barat

Perguruan Tinggi (2014-2018) : D3 Program Studi Akuntansi

STIE Nias Selatan