penerapan pembelajaran tematik dengan model …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf ·...

175
PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL) PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI SKRIPSI Oleh: Lilik Dwi Wahyuni 09140028 PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2013

Upload: doantram

Post on 17-Mar-2019

256 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK

DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL)

PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI

SKRIPSI

Oleh:

Lilik Dwi Wahyuni

09140028

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

Juli, 2013

Page 2: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

ii

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK

DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL)

PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Lilik Dwi Wahyuni

09140028

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

Juli, 2013

Page 3: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK

DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL)

PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI

SKRIPSI

Oleh:

Lilik Dwi Wahyuni

NIM: 09140028

Telah diperiksa dan Disetujui Pada Tanggal 02 Juli 2013

Oleh Dosen Pembimbing:

Dr.Muhammad Walid, M.A

NIP. 197308232000031002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Dr. Hj. Sulalah, M.Ag

NIP. 196511121994032002

Page 4: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

iv

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK

DENGAN MODEL JARING LABA-LABA (WEBBED MODEL)

PADA SISWA KELAS 2B MIN SEDURI KECAMATAN MOJOSARI

SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh :

Lilik Dwi Wahyuni (09140028)

telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 12 Juli 2013 dengan

dinyatakan

LULUS

serta diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar strata satu

Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( S.Pd.I )

Panitia Ujian Tanda Tangan

Ketua Sidang,

Drs. A. Zuhdi, M.Ag

NIP.196902111995031002

Sekretaris Sidang,

Dr.Muhammad Walid, M.A

NIP. 197308232000031002

Pembimbing,

Dr.Muhammad Walid, M.A

NIP. 197308232000031002

Penguji Utama,

Dr. Marno, M.Ag

NIP.197208222002121001

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN MALIKI Malang

Dr. H. Nur Ali, M.Pd

NIP. 196504031998031002

Page 5: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

v

PERSEMBAHAN

Segala puji kepada sang pencipta Allah SWT

Sholawat serta salam terlanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW

Dari dalam lubuk hati yang terdalam kupersembahkan karya ini untuk yang

terkasih yang selalu memberiku kasih sayang

Ayah dan Ibu

Sutrisno – Sudarning

Dengan cinta kasihnya yang diiringi dengan do’a beliau berdua

aku selalu optimis untuk meraih kesuksesan yang gemilang dalam hidup ini.

Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan kasih sayang pada beliau

berdua.

AMIIN…….

Page 6: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

vi

MOTTO

عليه لنا بالموعظة في عن ابن مسعود قال كان النبي صلى للا وسلم يتخو

آمة علينا )رواه البخارى) اليام كراهة الس

Artinya: Dari Ibnu Mas'ud, Nabi SAW. selalu menyelingi

hari-hari belajar untuk kami untuk menghindari kebosanan

kami. (HR. Bukhari)

Page 7: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

vii

Dr. Muhammad Walid, MA

Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal : Skripsi Lilik Dwi Wahyuni Malang, 02 Juli 2013

Lamp : 4 (empat) Eksplar

Yang Terhormat,

Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Di

Malang

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun

tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini:

Nama : Lilik Dwi Wahyuni

NIM : 09140028

Jurusan : PGMI

Judul Skripsi : Penerapan Pembelajaran Tematik Dengan Model Jaring

Laba-laba (Webbed Model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri

Kecamatan Mojosari

Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan

untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Pembimbing,

Dr. Muhammad Walid, MA

NIP. 197308232000031002

Page 8: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

viii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 29 Juni 2013

Lilik Dwi Wahyuni

Page 9: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kehadirat Ilahi Robbi, Allah SWT yang

senantiasa mencurahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Pembelajaran Tematik Dengan Model

Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan

Mojosari , tepat waktu.

Shalawat serta salam senantiasa tetap terlimpahkan kepada baginda rosululloh

Muhammad SAW sebagai sang revolusioner yang telah berhasil membawakan kemenangan

kepada kita semua yaitu Ad-Dinul Islam.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat jasa-jasa, motivasi dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh ta’dhim, dari lubuk hati yang

paling dalam penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Ibunda Sudarning dan ayahanda Sutrisno yang telah mencurahkan cinta dan kasih-

sayang teriring do’a dan motivasinya, sehingga penulis selalu optimis dalam

menggapai kesuksesan hidup di dunia ini.

2. Bapak Prof. Dr. H. Mudjia Rahardja, M.Si, selaku Rektor UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang.

3. Bapak Dr. H. Nur ali, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

4. Ibu Dr. Hj. Sulalah, M.Ag, selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah.

Page 10: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

x

5. Bapak Dr. Muhammad Walid, MA, selaku pembimbing penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Atas bimbingan, arahan, saran, motivasi dan

kesabarannya, penulis sampaikan Jazakumullah Ahsanal Jaza’.

6. Kepala Madrasah, seluruh dewan guru dan karyawan MIN Seduri Mojosari, yang

telah meluangkan waktu bagi penulis untuk menyelesaikan tugas penelitian, penulis

ucapkan beribu-ribu terima kasih.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Malang, yang telah

mendidik, membimbing, mengajarkan dan mencurahkan ilmu

8. Kakakku Budi Eko Purnomo dan Lilik Nur Azizah. Motivasi dan do’amu

menjadikanku terus berkarya.

9. Ibu Khoril Hidayati, S.Pd.I selaku guru kelas 2b terimah kasih atas bimbingan dan

kesempatan untuk penilitian skripsi

10. Calon suamiku yang senantiasa memberikan do’a, motivasi dan membantu

kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat karibku (Lailatul Izza, Lailatul Fitria, Mifta Farida) terimah kasih

atas motivasi yang dapat memberikan saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman Fakultas Ilmu Tarbiyah Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang khususnya Jurusan PGMI angkatan 2009, yang telah mewarnai

perjalanan hidupku.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Begitu juga

dalam penulisan skripsi ini, yang tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena

Page 11: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

xi

itu, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan Skripsi ini.

Akhirnya dengan bentuk kekurangan dan kesalahan , penulis berharap semoga karya

ilmiah yang berbentuk skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua, terutama

bagi diri penulis sendiri. Amin ya Mujibassailin...

Malang, 29 Juni 2013

Penulis

Page 12: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

xii

PEDOMAN TRNSLITERERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi Arab – Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman

transliterasi berdasarkan keputusan bersama Mentri Agama RI dan Mentri Pendidikan

dan Kebudayaan RI no 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang secara garis besar

dapat diuraikan sebagai berikit:

A. Huruf

q = ق z = ز a = ا

k = ك s = س b = ب

l = ل sy = ش t = ت

m = م sh = ص ts = ث

n = ن dl = ض j = ج

w = و th = ط h = ح

h = ه zh = ظ kh = خ

, = ء ’ = ع d = د

y = ي gh = غ dz = ذ

f = ف r = ر

B. Vokal Panjang C. Vokal Diftong

Vokal (a) panjang = a وا = aw

Vokal (i) panjang = i يا = ay

Vokal (u) panjang = u وا = u

i = يا

Page 13: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

xiii

DAFTAR TABEL

Table 4.1 Sarana dan Prasarana Sekolah....................... ............................................ 50

Table 4.2 Data Kelas 2B ............................................................................................ 50

Tabel 4.3 Pemetaan KD .......................... .................................................................. 52

Page 14: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Separated Subject Curriculum ............................................... 8

Gambar 2.2 Model Intregated Curriculum ............................................................ 11

Gambar 2.3 Bagan Penyusunan Tema Pembelajaran ........................................... 14

Gambar 2.4 Bagan langkah pengembangan tema ................................................. 15

Gambar 2.5 Ilustrasi Pengembangan Tema .......................................................... 16

Gambar 2.6 Ilustrasi Kegiatan yang dapat dikembangkan

dalam Pembelajaran Tematik ........................................................... 17

Gambar 2.7 Gambar Model Terpadu .................................................................... 33

Gambar 2.8 Gambar Model Keterhubungan ......................................................... 33

Gambar 2.9 Gambar Model Jaring Laba-laba ....................................................... 34

Page 15: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Penelitian

Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 3 : Bukti Konsultasi

Lampiran 4 : Pedoman Wawancara

Lampiran 5 : Perangkat Pembelajaran

Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran

Lampiran 7 : Biodata Peneliti

Page 16: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .. ...................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v

NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................ vi

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

HALAMAN TRANSLITERASI ...................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xiv

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xv

ABSTRAK…………………………………………………………………….. xvii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

E. Definisi Istilah ................................................................................... 5

BAB II: KAJIAN PIUSTAKA

A. Pembelajaran Tematik .................................................... .................. 6

Page 17: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

xvii

1. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Tematik……………. 12

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik .................................... 23

3. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik ................................... 27

4. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik .................................. 30

5. Implikasi Pembelajaran Tematik .......................................... 30

6. Model Pembelajaran Tematik ............................................... 33

B. Model Jaring Laba-laba (Webbed Model)...................... .................. 35

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................................... 37

B. Kehadiran Peneliti ......................................................................... 39

C. Lokasi Penelitian ........................................................................... 39

D. Data dan Sumber Data .................................................................. 39

E. Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 39

F. Analisis Data ................................................................................. 41

G. Pengecekan Keabsahan Data......................................................... 42

H. Tahap-tahap Penelitian .................................................................. 43

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Obyek Penelitian.................................................. 45

1. Sejarah Berdirinya MIN Seduri Mojosari ............................... 45

2. Visi Misi MIN Seduri Mojosari .............................................. 47

3. Denah Lokasi MIN Seduri Mojosari ....................................... 48

4. Sarana dan Prasarana MIN Seduri Mojosari ........................... 49

5. Data Kelas IIb ......................................................................... 50

Page 18: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

xviii

B. Paparan Data ... ............................................................................. 51

1. Perencanaan Pembelajaran Tematik ....................................... 51

2. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik ........................................ 56

3. Evaluasi Pembelajaran Tematik .............................................. 65

BAB V : PEMBAHASAN HASIL PENILITIAN

A. Perencanaan Pembelajaran Tematik dengan

Model Jaring Laba-laba pada Siswa Kelas 2b

MIN Seduri Mojosari...................................................................... 68

B. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik dengan

Model Jaring Laba-laba pada Siswa Kelas 2b

MIN Seduri Mojosari......................... ............................................ 70

C. Penilaian Pembelajaran Tematik dengan

Model Jaring Laba-laba pada Siswa Kelas 2b

MIN Seduri Mojosari...................................................................... 73

BAB VI : PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 75

B. Saran ............................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79

Lampiran-lampiran

Page 19: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

xix

ABSTRAK

Dwi Wahyuni, Lilik. 2013. Penerapan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring

Laba-laba (Webbed Model) pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Kecamatan

Mojosari. Skripsi, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas

Tarbiyah, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing Dr.

Muhammad Walid, MA

Kata Kunci : Penerapan Pembelajaran Tematik

Penelitian ini dilakukan dengan judul Penerapan Pembelajaran Tematik dengan

Model Jaring Laba-laba (Webbed Model) pada Siswa Kelas 2B MIN Seduri Kecamatan

Mojosari, dengan tujuan: 1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran tematik dengan

model jarring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan

Mojosari. 2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jarring

laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari. 3.

Mendeskripsikan penilaian pembelajaran tematik dengan model jarring laba-laba

(webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari.

Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan datanya

dengan observasi partisipatif, interview dan dokumentasi. Teknik analisa datanya adalah

pengolahan, klasifikasi atau pengorganisasian data, dan penerikan kesimpulan atau

temuan. Proses pengecekan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

mengumpulkan triangulasi sumber.

Hasil penelitian ini diketahui langkah-langkah dalam membuat perencanaan

dalam pembelajaran tematik, antara lain: 1. Menentukan tema. 2. Pemetaan Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. 3. Membuat jaring tema. 4. Membuat

silabus. 5. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pelaksanaan

pembelajaran tematik terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti yang terdiri dari

ekplorasi, elaborasi, konfirmasi. Dan kegiatan yang terakhir adalah kegiatan penutup.

Pelaksanaan pembelajaran tematik model jaring laba-laba (webbed model) terdiri dari

beberapa indikator dari beberapa mata pelajaran yang dipadukan dalam satu tema dalam

tiap pertemuan. Penilaian dalam pembelajaran tematik dilakukan secara terpisah di

masing-masing indikator mata pelajaran. Penilaian dalam pembelajaran tematik tidak

hanya melihat hasil saja tetapi juga proses pembelajarannya. Alat penilaian yang dapat

digunakan dalam pembelajaran tematik dapat berupa tes tulis, tes lisan, tes perbuatan,

dan portofolio.

Page 20: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

xx

ABSTRACT

Dwi Wahyuni, Lilik. 2013. Application of Thematic Learning with Spider Net Model

(Webbed Model) in Class 2b MIN Seduri Mojosari District. Thesis,

Elementary School Teacher Education, Faculty of Tarbiyah, UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervisor Dr. Muhammad Walid,

MA

Keywords:Thematic Learning Application

This research was conducted under the title of Thematic Learning Application

with Nets Model Spiders (Webbed Model) in Class 2B District MIN Seduri Mojosari,

with the aim of: 1. Describing planning thematic learning model with spider nets

(webbed models) in grade 2b MIN Seduri Mojosari District. 2. Describing the

implementation of thematic learning model with spider nets (webbed models) in grade

2b MIN Seduri Mojosari District. 3. Describing the thematic learning assessment model

with spider nets (webbed models) in grade 2b MIN Seduri Mojosari District.

The study, conducted by researchers is using a qualitative research approach

with a qualitative descriptive type. The data collection method with participatory

observation, interview and documentation. Data analysis technique is to record and

analyze the data, classification, and penerikan conclusions or findings. Data checking

process carried out in this study to collect triangulation.

The results of this research note the steps in planning the thematic learning,

among others: 1. Determine the theme. 2. Mapping Competency Standards, and

Indicators Basic Competence. 3. Make a web theme. 4. Making syllabus. 5. Making

learning implementation plan (RPP). Implementation of thematic learning activities

consist of an opening, core activities consist of exploration, elaboration, confirmation.

And activities of the latter is the closing. Implementation of thematic learning model of

spider webs (webbed models) consists of several indicators of some subjects integrated

into a single theme in each meeting. Assessments in thematic learning is carried out

separately on each indicator subjects. Assessments in thematic learning not only see the

results but also the process of learning. Assessment tool that can be used in thematic

learning can be a written test, an oral test, test actions, and portfolios.

Page 21: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi

atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.

Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan

pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai

materi saja, tetapi sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar

mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu

dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan

membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan

pelajaran tersebut.

Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai

dengan keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi seorang pendidik

mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan

kebutuhan peserta didik. Adapun karakteristik dan kebutuhan peserta didik kelas

bawah (kelas 1, 2, dan 3) yang harus difahami oleh seorang pendidik.

Karakteristik-karakteristik tersebut diantaranya yaitu senang bermain, senang

bergerak, senang bekerja kelompok, senang merasakan atau

melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung.1 Dengan demikian, sebagai

1 Nursidik Kurniawan,http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/3.sabtu.pkl.15.26

Page 22: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

2

pendidik ketika merancang model pembelajaran hendaknya memperhatikan

karakteristik atau kebutuhan-kebutuhan peserta didiknya. Agar pembelajaran

bisa berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan

melihat karakteristik-karakteristik tersebut, model pembelajaran yang tepat

untuk diterapkan di MI/SD adalah pembelajaran tematik khususnya di kelas

bawah (kelas 1,2,3). Sebagaimana yang sekarang mengharuskan setiap sekolah

dasar untuk menerapkan pembelajaran tematik.

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang disajikan secara

terpadu antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lain yang

berpusat pada satu tema, dan tema yang digunakan tersebut harus dekat dengan

kehidupan atau kebiasaan siswa. Pada kelas rendah ditingkat pendidikan dasar,

yaitu guru kelas 1,2,3 atau guru pada pendidikan usia dini, proses pembelajaran

dilakukan oleh guru kelas, sehingga setiap mata pelajaran dilakukan oleh guru

itu saja, sehingga guru tersebut harus menguasai keseluruhan mata pelajaran

(kecuali agama dan penjaskes). Karena proses pembelajaran untuk semua bidang

studi dilakukan oleh satu guru, maka kesinambungan proses antar mata pelajaran

dengan tema yang sama dapat lebih baik dibandingkan dengan berbeda-beda

guru.2

Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat

menggiring siswa-siswi untuk dapat berfikir luas dan mendalam, karena dalam

pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman

2 Sugeng Listyo Prabowa dan Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran

(Malang: UIN Press, 2010), hlm.154

Page 23: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

3

langsung kepada siswa dan mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata

dari peserta didik. Hal itu sesuai dengan karakteristik peserta didik yang masih

duduk di kelas bawah (kelas 1,2 dan 3) yaitu psesrta didik masih membutuhkan

sesuatu yang konkrit dalam memahami pelajaran. Pembelajaran tematik juga

dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik.

Uraian di atas adalah alasan yang melatarbelakangi penelitian ini.

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 2B Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Seduri di kecamatan Mojosari. Alasan yang mendasari penetapan madrasah ini

sebagai objek penelitian tidak terlepas dari statusnya sebagai madrasah negeri

yang biasanya memiliki kelebihan di banding madrasah swasta baik dari segi

tenaga pendidiknya ataupun sarana dan prasarananya. Melihat dari tenaga

pendidiknya, semua tenaga pendidiknya mempunyai ijazah S1 dan sebagian juga

sudah memiliki ijazah S2. Begitupula untuk pendidik di kelas bawah (kelas 1,2

dan 3). Semua guru kelas bawah (kelas 1,2 dan 3) juga sudah bisa dan sudah

menerapkan pembelajaran tematik baik di kelas A maupun di kelas B. Semakin

bertambahnya tahun, semakin banyak juga orang tua yang berminat

mendaftarkan anaknya di MIN Seduri. Hal ini dikarenakan MIN Seduri sudah

dianggap masyarakat mempunyai nilai lebih baik dibandingkan madrasah-

madrasah swasta ataupun negeri yang ada di kota Mojokerto.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penerapan

pembelajaran tematik pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari baik

dari segi perencanaannya, pelaksanaan dan penilaian atau evaluasi dalam

pembelajaran tematik di MIN Seduri Kecamatan Mojosari. Berkaitan dengan hal

Page 24: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

4

tersebut, maka penulis menuangkan permasalahan dalam judul “Penerapan

Pembelajaran Tematik Dengan Model Jaring Laba-Laba (Webbed Model)

Pada Siswa Kelas 2B MIN Seduri Kecamatan Mojosari”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yitu:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba

(webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba

(webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari?

3. Bagaimana penilaian pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba

(webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari?

C. Tujuan Penelitian

Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran tematik dengan model jaring

laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan

Mojosari

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jaring

laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan

Mojosari

3. Mendeskripsikan penilaian pembelajaran tematik dengan model jaring

laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan

Mojosari

Page 25: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

5

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi guru : Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk mendorong

semua civitas akademik untuk penerapan pembelajaran tematik pada siswa

kelas bawah khususnya di mata pelajaran umum.

2. Bagi peserta didik : (a) Agar mempunyai motivasi tinggi untuk mengikuti

pembelajaran, karena pembelajaran tematik dikaitkan dengan kehidupan nyata

peserta didik. (b) Dengan pembelajaran tematik, siswa-siwi digiring untuk

berfikir luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami hubungan-

hubungan konsep pembelajaran tematik yang disajikan oleh guru. (c)

Menciptakan suasan belajar yang menyenangkan bagi peserta didik.

3. Bagi penulis : Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam

menerapkan pembelajaran tematik di kelas bawah setelah terjun ke dunia

pendidikan nanti.

E. Definisi istilah

Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema

untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat

memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik

Model jaring laba-laba adalah model pembelajaran yang model

pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang

menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi.

Page 26: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

6

Page 27: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan

bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu

dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap

dan kepercayaan pada peserta didik.

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran

yang secara sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa Kompetensi Dasar

(KD) dan indikator dari kurikulum/Standart Isi (SI) dari beberapa mata pelajaran

menjadi satu kesatuan untuk dikemas dalam satu tema. Dengan adanya kaitan

tersebut maka peserta didik akan memperoleh kemampuan dan keterampilan

secara utuh sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik.

Pembelajaran tematik memiliki tiga landasan, yaitu landasan filosofis,

landasan psikologis dan landasan yuridis. Landasan filosofis bagi pembelajaran

tematik sangat dipengaruhi oleh 3 aliran, yaitu (1) Progresivisme, (2)

Kontruktivisme, dan (3) Humanisme (Panduan lengkap KTSP,2007). Aliran

Progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada

pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah

(natural) dan memperhatikan pengalaman siswa-siswi. Aliran kontruktivisme

melihat pengalaman langsung siswa-siswi (direct experiences) sebagai kunci

dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi

Page 28: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

atau bentukan manusia. Manusia mengkontruksi pengetahuan melalui interaksi

dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya. Pengetahuan tidak

dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswa-siswi, tetapi harus

diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa siswi. Pengetahuan bukan

sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus

menerus, keaktifan siswa-siswi yang diwujudkan oleh rasa ingin tahu sangat

berperan dalam perkembangan pengetahuannya. Sedangkan aliran humanism

melihat siswa-siswi dari segi keunikan/kekhasan, potensi, dan motivasi yang

dimilikinya.

Landasan psikologis bagi pembelajaran tematik terutama berkaitan

dengan psikologi perkembangan siswa-siswi dan psikologi belajar. Psikologi

perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi materi pembelajaran

tematik yang diberikan agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan

tahap perkembangan siswa-siswi. Psikologi belajar memberikan kontribusi

dalam hal bagaimana isi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada

siswa-siswi dan bagaimana pula mereka harus mempelajarinya.

Landasan yuridis bagi pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai

kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di

sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. Landasan yuridis tersebut adalah Undang-

Undang No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa

setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan

bakatnya (pasal 9). Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Bab V Pasal 1 b) menyatakan bahwa setiap peserta didik

Page 29: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai

dengan bakat, minat, dan kemampuannya.1

Menerut beberapa ahli kurikulum, model kurikulum tematik meliputi

pengorganisasian dan pengklasifikasian. Menurut Nasution,S. dilihat dari

organisasi kurikulum pada umumnya, ada tiga tipe kurikulum pembelajaran,

yakni: Separated Subject Curriculum, Correlated Curriculum, dan Intregated

Curriculum.

Separated Subject Curriculum yaitu pada tipe ini dikelompokkan pada

mata pelajaran yang sempit, di dalamnya antara mata pelajaran yang satu dengan

yang lain menjadi terpisah-pisah, terlepas dan tidak mempunyai kaitan sama

sekali, sehingga banyak jenis mata pelajaran menjadi sempit ruang lingkupnya.

Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

1 Sugiyar,dkk. Pembelajaran Tematik (Surabaya: Lapis-PGMI,2009 Apprinta),

hlm.9

Gb. 2.1

Model Separated Subject Curriculum

Agama IPA

IPS Geografi Bahasa

Biologi Sejarah

Page 30: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Correlated Curriculum yaitu suatu bentuk kurikulum yang menunjukkan

adanya suatu hubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran

lainnya, tetapi tetap memperhatikan ciri (karakteristik) tiap bidang studi

tersebut. Hubungan (korelasi) antar mata pelajaran tersebut dapat dilakukan

melalui beberapa cara, antara lain:

1. Incidental, artinya secara kebetulan ada hubungan antar mata pelajaran

yang satu dengan mata pelajaran yang lainnya. Sebagai contoh; bidang

studi IPA juga disinggung tentang Geografi, Antropologi, dan

sebaagainya.

2. Hubungan yang lebih erat. Misalnya suatu pokok permasalahan yang

diperbincangkan dalam berbagai bidang studi.

3. Batas mata pelajaran disatukan dan difungsikan, yaitu dengan

menghilangkan batasan masing-masing mata pelajaran tersebut, disebut

dengan Broasd Field. Di dalam kurikulum dikenal lima macam Broad

Field yaitu: (a) Ilmu Pengetahuan Sosial, peleburan dari mata pelajaran

ekonomi, koperasi, sejarah, geografi, akuntansi, dan sejenisnya.

(2)Bahasa, peleburan dari mata pelajaran membaca, tata bahasa, menulis,

mengarang, menyimak, sastra, apresiasi dan pengetahuan bahasa, (3) Ilmu

Pengetahuan Alam, peleburan dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia,

astronomi dan kesehatan, (4) Matematika, peleburan dari aljabar,

aritmatika, geometrid an statistic, (5) Kesenian, peleburan dari seni tari,

seni music, seni suara, seni lukis, seni pahat dan seni drama.

Intregated Curriculum secara istilah intregasi yang memiliki sinonim

dengan perpaduan, atau penggabungan dari dua objek atau lebih. Hal ini sejalan

Page 31: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

dengan pengertian yang dikemukakan oleh Poerwardaminta, intregasi adalah

penyatuan supaya menjadi satu kebulatan atau menjadi utuh. Dalam intregated

curriculum, pelajaran dipusatkan pada suatu masalah atau topic tertentu,

misalnya suatu masalah di mana semua mata pelajaran dirancang dengan

mengacu pada topik tertentu. Apa yang disajikan di sekolah, disesuaikan

dengan kehidupan siswa-siswi di luar sekolah. Pelajaran di sekolah membantu

siswa-siswi dalam menghadapi berbagai persoalan di luar sekolah. Biasanya

bentuk kurikulum semacam ini dilaksanakan melalui unit, di mana suatu unit

mempunyai tujuan yang mengandung makna bagi siawa-siswi yang dituangkan

dalam bentuk masalah. Untuk pemecahan masalah, pembelajaran dirahkan

untuk melakukan kegiatan yang saling berkaitan antara satu dengan yang

lainnya.

Gb. 2.2

Model Intregated Curriculum

IPS

Geografi

Bahasa

Biologi

Agama

IPA

Sejarah

Page 32: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Pada skala praktis Intregated Curriculum menurut Nurdin,S., dan

Usman,B.M. memiliki beberapa kelebihan dam manfaat, antara lain:

a) Segala permasalahan yang dibicarakan dalam unit sangat bertalian erat

b) Sangat sesuai dengan perkembangan modern tentang belajar mengajar

c) Memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan masyarakat

d) Sesuai dengan ide demokrasi, di mana siswa-siswi dirangsang untuk

berpikir sendiri, bekerja sendiri, dan memikul tanggungjawab bersama

dan bekerja sama dalam kelompok

e) Penyajian bahan disesuaikan dengan kemampuan individu, minat, dan

kematangan siswa-siswi baik secara individu maupun secara kelompok

Selain kelebihan sebagaimana dikemukakan di atas, Intregated

Curriculum menurut Nurdin,S., dan Usman,B.M. juga memilki kelemahan-

kelemahan yaitu:

a) Guru tidak dilatih melakukan kurikulum semacam ini

b) Organisasinya tidak logis dan kurang sistematis

c) Terlalu memberatkan tugas-tugas guru, karena bahan pelajaran yang

mungkin berubah setiap tahun sehingga mengubah pokok-pokok

permasalahan dan juga isi/materi

d) Kurang memungkinkan untuk dilaksanakan ujian umum

e) Siswa-siswi di anggap tidak mampu ikut serta dalam menentukan

kurikulum

f) Sarana prasarana yang kurang memadai yang dapat menunjang

pelaksanaan kurikulum tersebut

Page 33: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

1. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Secara umum, prosedur penerapan pembelajaran tematik mengikuti tiga

tahapan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian (motivasi).

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, seorang guru harus mampu memilih dan

mengembangkan tema secara cepat. Memang, guru yang baru mulai

menggunakan pendekatan tematik sedikit mengalami kebingungan

dalam proses pemilihan tema. Sebetulnya hal ini tidak perlu terjadi.

Selama ini, hampir semua guru sudah mampu melaksanakan

pembelajaran. Hanya saja, kemungkinan sebelumnya tidak terlalu

memperhatikan kompetensi yang terkandung pada setiap sub-sub mata

pelajaran dan satuan pembelajaran. Dengan pendekatan tematik, guru

justru lebih bebas mengembangkan kreativitasnya dalam menyusun

rencana pembelajaran. Sebab, yang dilakukan dalam merencanakan

pembelajaran tematik adalah dengan memilih tema.2

Dari pemaparan sebelumnya sudah banyak disinggung pentingnya

posisi tema dalam pembelajaran tematik. Tanpa harus dijelaskan kembali

dalam sub-sub ini, tentu kita sudah mampu menebak keberadaan tema

yang begitu vital tersebut. Sebagai gambaran sederhana, dibawah ini kita

akan melihat sejauh mana peran tema dalam sebuah pembelajaran yang

berbasis pada tema:3

2 Mamat SB,dkk. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik (Jakarta: Departement Agama

RI,2005), hlm.33 3 Ibid hlm.34

Page 34: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

a) Mempermudah peserta didik dalam memusatkan perhatian pada satu

tema atau topik tertentu.

b) Mempermudah peserta didik dalam mempelajari pengetahuan,

sekaligus mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran

melalui tema yang sama.

c) Meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran secara

lebih mendalam dan berkesan.

d) Mengembangkan kompetensi komunikasi (bahasa) peserta didik

secara lebih baik. Sebab, pada saat yang bersamaan peserta didik

akan mengaitkan mata pelajaran dengan pengalaman pribadinya

e) Meningkatkan rasa akan kemanfaatan dan makna belajar dalam diri

peserta didik. Sebab, materi disajikan dalam konteks yang khusus

dan tema yang jelas.

f) Meningkatkan gairah belajar peserta didik. Sebab, mereka bisa

berkomunikasi dalam situasi yang nyata, misalnya bertanya,

bercerita, menulis deskripsi, menulis surat dan sebagainya.

Semuanya diarahkan untuk mengembangkan keterampilan

berbahasa, sehingga hal ini bisa membantu mereka dalam

mempelajari mata pelajaran la in.

g) Memperhemat waktu pembelajaran guru. Sebab, mata pelajaran

yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan secara sekaligus

dan diberikan hanya dalam 2 kali atau 3 kali pertemuan. Sementara

sisa waktu yang masih banyak, dapat diguanakan untuk kegiatan

Page 35: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

perbaikan hasil pembelajaran (remedial teaching), pemantapan,dan

pengayaan materi.

h) Menjadikan proses pembelajaran peserta didik menjadi lebih

realistik. Sebab, tema yang dipilih sesuai dengan konteks,

lingkungan dan yang lebih penting adalah dekat dengan jangkauan

pemikiran mereka.

i) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui terjalinnya

komunikasi dan kerjasama antara guru di lintas bidang studi.

j) Melatih kepekaan peserta didik dan guru untuk meningkatkan

kepekaan terhadap lingkungan, baik fenomena alam maupun realitas

sosial yang terjadi disekitar mereka.

Berikut ini beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan

dalam menyusun tema-tema pembelajaran:

Mengenali tema Lebih dekat dengan

kehidupan peserta didik

Mengenali

bidang study

yang akan

dikaitkan

Fenomena alam, perayaan-

perayaan lokal, pahlawan, tokoh,

hewan asli, tranportasi, makanan,

laut, benda disekitar kita

Mengenali kompetensi

lain yang akan

dikaitkan

Menyusun rencana

pembelajaran terpadu dan

reflektif

Gambar 2.3

Bagan penyusunan tema pembelajaran

Page 36: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk

mengembangkan tema yang sudah dipilih atau ditentukan.

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

Dari bagan di atas, bisa dilihat dan dipahami bahwa langkah

pertama memegang peran penting untuk mempersiapkan dan melakukan

tahapan selanjutnya. Hal ini disebabkan langkah pertama menjadi pijakan

dan garis perkembangan dari perspektif spektrum kurikulum atas tema

yang telah dipilih.

Pahami dan diskusikan tema yang telah dipilih

secara komprehensif

Peluang dan realisasi aktivitas dan ide-ide

pengembangan tema

Kaitkan dan satukan kompetensi masing-

masing bidang studi dengan tema

Gambar 2.4

Bagan langkah pengembangan tema

Page 37: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Untuk langkah kedua, ilustrasi berikut ini dapat membantu

memudahkan pemahaman terhadap pengembangan tema dan perancangan

aktivitas pembelajaran.4

Dalam konteks pengembangan tema, muncul sebuah sebuah

pertanyaan, pengalaman apa yang perlu ingin dicapai dan diperoleh oleh

peserta didik? Pertanyaan ini perlu dijawab dalam realisasi proses

pembelajaran. Secara otomatis, peluang dan fleksibilitas dalam

pengembangan kegiatan atau aktivitas menjadi penting dilakukan.5

4 Ibid,hlm. 38-39 5Ibid, hlm.39

Tema

yang

dipilih

Tujuan

mengapa

memilih

topik

Bahan apa

yang murah

dan ilmiah

Apa ada

pengalaman

yang akan

dipelajari

Startegi

belajar yang

efektif

Starategui

penilaian

yang

ditentukan

Sumber daya

apa yang

digunakan

Refeleksi

sejauh man

tujuan

Bagan 2.5

Ilustrasi Pengembangan Tema

Page 38: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Bagan di bawah ini mengilustrasikan kegiatan-kegiatan yang dapat

dikembangkan dalam pembelajaran tematik.

Pendekatan tematik mengandalkan tejadinya prosesdiskusi antar

guru bidang study dalam rangka memilih, mengelompokkan, mengaitkan

dan menentukan tema yang menarik serta aktual bagi peserta didik. Upaya

kerjasama antar guru dan lintas bidang study ini merupakan sarana yang

efektif untuk mencerdaskan SDM guru dan menigkatkan pembelajaran

Tema

yang

dipilih

Perluasan

tema ini

dari sudut

lain

Fungsi

bagaimana

obyek atau

benda ini

Perubahan

bagaiman

ia dapat

berubah

Keterkaitan

bagaimana

keterkaitan

dengan

lingkungan?

Efvaluasi

proses

dan

produk

Refleksi

Apakah

kegiatan ini

efektif

Bertanya

apa,

mengapa &

bagaimana

dapat

berubah

Bagan 2.6

Ilustrasi Kegiatan yang dapat

dikembangkan dalam Pembelajaran

Tematik

Page 39: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

tematik memerlukan kesungguhan dalam perencanaan, kecermatan dalam

penentuan kompetensi, sehingga tidak ada yang terlewati, serta kepekaan

dalam penentuan tema.6 Untuk itu, lembar observasi atau lembar cek untuk

mengontrol rencana pembelajaran terpadu menjadi penting. Berikut ini

adalah hal-hal yang dilakukan dalam proses penyusunan pembelajaran

tematik:

1. Menghitung berapa waktu yang tersedia dan dibutuhkan untuk setiap

kompetensi. Pada langkah ini yang mendasar adalah memperhatikan

berapa jumlah kompetensi atau indikator, kedalaman materi, dan

jumlah tatap muka.

2. Menempatkan materi secara urut dan logis, berkaitan dengan

kompetensi yang akan dicapai. Dalam hal ini, hal-hal yang perlu

diperhatikan adalah ketercapaian kompetensi lainnya, sumber belajar

yang relevan, dan pertimbangan strategi-strategi belajar mana yang

digunakan.

3. Menyusun rencana pembelajaran. Yang perlu dipersiapkan dalam

rencana pembelajaran kegiatan adalah kesesuaian dengan silabus

yang disusun. Perlu diingat, bahwa silabus hanya memuat hal-hal

yang dilakukan oleh peserta didik untuk menuntaskan kompetensi

secara utuh. Artinya, silabus berpeluang merangkaikan kompetensi

menjadi satu, sehingga perkiraan waktu lebih panjang dan masih sulit

ditentukan berapa kali rencana pertemuannya. Hanya saja, dalam

6 Ibid,hlm.40

Page 40: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

silabus sudah diisyaratkan materi apa yang secara minimal harus

dikuasai oleh peserta didik, terutama untuk ketercapaian kompetensi.

Dalam penyusunan pembelajaran tematik, guru harus memperhatikan

beberapa ketentuan di bawah ini:

1. Pembelajaran tematik tidak bertentangan dengan tujuan kurikulum

yang berlaku

2. Kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang tidak tercakup

pada tema tertentu harus tetap menjadi bahan pembelajaran, baik

melalui tema maupun disajikan secara tersendiri.

3. Guru harus memilih tema-tema yang sesuai dengan karakteristik

peserta didik, lingkungan, dan daerah setempat.

4. Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan tingkat tumbuh kembang,

potensi dan kebutuhan peserta didik.

5. Kegiatan pembelajaran dirancang menerik dan tidak membosankan.

Sebab pembelajaran bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik.

Dengan demikian, hasil belajar akan mampu bertahan lebih lama pada

diri peserta didik, karena proses pembelajaran terkesan dan bermakna.

6. Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan keterampilan berfikir

peserta didik, sesuai dengan permasalahn yang dihadapi. Selain itu,

pembelajaran juga diharapkan akan menumbuhkan kecakapan sosial,

seperti kemampuan bekerja sama dengan orang lain, mempunyai

sikap toleransi, dapat berkomunikasi dengan baik dan tanggap

terhadap gagasan orang lain.

Page 41: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

7. Pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan alokasi waktu setiap

tema dan memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang

tersedia dilingkungan.

8. Memilih tema yang terdekat dengan peserta didik, aktual serta

kontekstual.

9. Pembelajaran sangat mengutamakan ketercapaian, kompetensi dasar

yang tercermin dari indikator-indikator yang termuat dalam tema.

10. Khusus untuk peserta didik tingkat dasar (SD/MI) pada kelas awal

atau kelas bawah, kegiatan pembelajaran menekankan pada

kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-

nilai moral.

Dalam prakteknya, pembelajaran tematik sangat memperhatikan

efisiensi dalam hal penggunaan waktu, beban materi, metode, penggunaan

sumber belajar yang otentik dalam upaya memberikan pengalaman belajar

yang nyata kepada peserta didik untuk mencapai kompetensi yang tepat.

Untuk itu, pemahaman terhadap pengembangan silabus, kompetensi dasar,

indikator, materi pokok, strategi belajar, sumber belajar, urutan logis,

penyusunan tema, dan penyusunan rencana pembelajaran terpadu menjadi

penting. Baik atau tidaknya persiapan seorang guru dalam mempersiapkan

dilakukannya pembelajaran tematik tentu bukan hanya ditentukan oleh

guru sendiri, melainkan juga sekolah, masyarakat bahkan orang tua peserta

didik itu sendiri. 7

7 Ibid,hlm.41-43

Page 42: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, penerapan

pembelajarannya dapat mengikuti langkah-langkah berikut:8

1) Kegiatan Pembukaan

Kegiatan pembukaan merupakan kegiatan untuk apersepsi yang

sifatnya pemanasan. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali

pengalaman peserta didik tentan tema yang akan disajikan. Selain

itu guru juga harus mampu memfasilitasi suatu kegiatan yang

mampu menarik peserta didik mengenai tema yang akan diberikan.

Diantaranya kegiatan yang dapat menarik perhatian peserta didik

adalah bercerita, menyanyi, atau kegiatan olah raga.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam kegiatan tematik difokuskan pada kegiatan-

kegiatan yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan

membaca, menulis, dan berhitung bagi peserta didik. Dalam

kegiatan ini, pembelajaran menekankan pada pencapaian indikator

yang ditetapkan. Untuk menghindari kejenuhan peserta didik pada

kelas-kelas bawah tingkat pendidikan dasar (SD/MI), pendekatan

pembelajaran yang tepat diguanakan alah pembelajaran yang

langsung dilakukan oelh peserta didik.

3) Penutup

Kegiatan penutup dilakukan dengan mengungkapkan hasil

pembelajaran, yaitu dengan cara menanyakan kembali materi yang

8 Ibid,hlm.43

Page 43: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

sudah disampaikan dalam kegiatan inti. Pada tahap penutup, guru

juga harus pintar-pintar menyimpulkan hasil pembelajaran dengan

mengedepankan pesan-pesan moral yang terdapat pada setiap

materi pembelajaran.

c. Penilaian (evaluasi)

Dalam pembelajaran tematik, penilaian merupakan usaha untuk

mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan

menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan

perkembangan yang telah dicapai, baik berkaitan dengan proses maupun

hasil pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian (evaluasi) pembelajaran

tematik dilakukan pada dua hal, yaitu penilaian terhadap proses kegiatan

dan penilaian hasil kegiatan. Dengan melakukan penilaian, guru

diharapkan dapat:

a. Mengetahui pencapaian indikator yang telah ditetapkan

b. Memperoleh umpan balik, sehingga dapat diketahui hambatan

yang terjadi dalam pembelajaran maupun efektifitas

pembelajaran.

c. Memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan

pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik.

d. Menjadikan acuan dalam menentukan rencana tindak lanjut

(remedial, pengayaan, dan pemantapan)

Penilaian pembelajaran tematik dilakukan untuk mengetahui

ketercapaian kompetensi dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran

yang terdapat dalam tema pembelajaran. Dengan kata lain, penilaian

Page 44: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

tidak lagi terpadu pada tema melainkan sudah dipisah-pisah sesuai

dengan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator mata pelajaran.

Untuk pendidikan tingkat dasar (SD/MI), penilaian dilakukan pada

masing-masing mata pelajaran berikut:9

a. Pendidikan agama

b. Kewarganegaraan

c. Bahasa indonesia

d. Matematika

e. Berpusat pada siswa-siswi, hal ini sesuai dengan pendekatan

belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa-siswi

sebagai subyek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan

sebagai fasilitator yakni memberikan kemudahan-kemudahan

siswa-siswi untuk melakukan aktivitas belajar.

f. Sains

g. Pengetahuan sosial

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik sesuai dengan tahapan perkembangan anak

yang masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (holistic),

sehingga pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah

akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berfikir holistic

dan membuat kesulitan bagi peserta didik. Atas dasar pemikiran di atas

pembelajaran pada kelas awal sekolah dasar yakni kelas satu, dua dan tiga

9 Ibid,hlm.41-46

Page 45: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

lebih sesuai jika dikelola dalam pembelajaran terpadu melalui pendekatan

pembelajaran tematik.10

Pembelajaran tematik mempunyai beberapa karakteristik, antara lain

yaitu:11

a. Memberikan pengalaman langsung, pembelajaran yang prosesnya

dapat memberikan pengalaman langsung (direct experiences) bagi

siswa-siswi. Siswa-siswi dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai

dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

b. Pemisahan antar matapelajaran tidak begitu jelas, fokus

pembelajarannya lebih diarahkan pada tema-tema yang paling dekat

berkaitan dengan kehidupan nyata siswa-siswi sehari-hari.

c. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran dalam suatu proses

pembelajaran sehingga siswa-siswi mampu memahami konsep-

konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu

siswa-siswi dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam

kehidupan sehari-hari.

d. Pembelajaran tematik bersift fleksibel (luwes), guru dapat

mengaitkan bahan ajar dari matapelajaran dengan mata pelajaran lain

bahkan dapat mengaitkannya dengan kehidupan siswa-siswinya dan

keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa siswi berada.

e. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta

didik, dalam proses pembelajaran tematik tersebut peserta didik

10 Sugiyar,dkk. Pembelajaran Tematik (Surabaya: Lapis-PGMI,2009 Apprinta),

hlm.8 11 Ibid

Page 46: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

memperoleh kesempatan banyak untuk mengoptimalkan potensi

yang telah dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan,

dalam proses pembelajaran tematik tidak menjemukan atau

membosankan bahkan dalam suasana bermain yang menyenangkan

mereka dapat memperoleh pengetahuan baru secara utuh yang

sangat bermakna.

Dari karakteristik tersebut, pembelajaran tematik juga mempunyai

keunggulan dan kelemahan. Beberapa keunggulan dan kelemahan

pembelajaran tematik dibandingkan pembelajaran konvensional menurut

Saud (2006) sebagai berikut:12

1) Mendorong guru untuk mengembangkan kreativitas, sehingga guru

dituntut untuk memiliki wawasan, pemahaman, dan kreatifitas tinggi

karena adanya tuntutan untuk memahami keterkaitan antara satu pokok

bahasan lain dari berbagai mata pelajaran. Guru dituntut memiliki

kecermatan, kemampuan analitik, dan kemampuan antagorik agar dapat

memahami keterkaitan atau kesamaan material maupun metodologik

suatu pokok bahasan.

2) Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi

pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis dan bermakna dengan

keinginan dan kemampuan guru maupun kebutuhan dan kesiapan

peserta didik. Dalam kaitan ini, pembelajaran terpadu memberikan

12 Ibid,hlm.9

Page 47: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

peluang terjadinnya pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan

dengan tema atau pokok bahasan yang disampaikan.

3) Mempermudah dan memotivasi peserta didik untuk mengenal,

menerima, menyerap dan memahami keterkaitan atau hubungan antar

konsep, pengetahua nilai dan tindakan yang terdapat dalam beberapa

pokok bahasan atau bidang studi. Dengan menggunakan model

pembelajaran terpadu, secara psikologis peserta didik digiring berfikir

luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami hubungan-

hubungan konsep pembelajaran tematik yang disajikan guru.

Selanjutnya peserta didik akan terbiasa berfikir terarah, utuh dan

menyeluruh, sistematik dan analitik.

4) Menghemat waktu, tenaga, dan sarana serta biaya pembelajaran.

Disamping itu juga menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran.

Hal tersebut terjadi karena proses pemaduan atau penyatuan sejumlah

unsur tujuan, materi maupun langkah pembelajaran yang dipandang

memiliki kesamaan atau keterkaitan.

Disamping kelebihan dari pembelajaran tematik tersebut, adapun

kelemahan yang dimiliki pemelajaran tematik ini, antara lain:

1) Dilihat dari aspek guru, model ini menuntuk tersedianya peran guru

yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreatifitas tinggi,

keterampilan metodologik dan handal, kepercayaan diri dan etos

akademik yang tinggi, dan berani untuk mengemas dan

mengembangkan materi. Akibat akademiknya, guru dituntut untuk

menggali informasi atau pengetahuan yang berkaitan dengan materi

Page 48: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

yang diajarkan salah satu strateginya harus membacabuku (literatur)

secara mendalam. Tanpa adanya hal tersebut, model pembelajaran

tematik akan sulit diwujudkan.

2) Dilihat dari aspek peserta didik, pembelajaran tematik termasuk

memiliki peluang untuk mengembangkan kreatifitas akademik, yang

menuntut kemampuan belajar peserta didik relatif baik, baik dari aspek

intelegensi maupun kreatifitasnya. Hal tersebut terjadi karena model ini

menekankan pada pengembangan kemampuan analitik (menjiwai),

kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan), dan kemampuan

eksploratif atau elaboratif (menemukan dan menggali). Bila kondisi

tersebut tidak dimiliki, maka sangat sulit pembelajaran model

diterapkan.

3) Dilihat dari aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran

tematikmemerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup

banyak dan berguna, seperti yang dapat menunjang dan memperkaya

serta mempermudah pengembangan wawasan dan pengetahuan yang

diperlukan. Dengan demikian, jika pembelajaran tematik ini hendak

dikembangkan maka perpustakaan perlu dikembangkan pula secara

bersamaan. Bila keadaan yang dituntut tersebut tidak dapat terpenuhi,

maka akan sulit untuk menerapkan pembelajaran tematik.

4) Dilihat dari aspek kurikulum, pembelajaran tematik memerlukan jenis

kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya. Kurikulum harus

bersifat luwes, dalam arti kurikulum yang berorientasi pada pencapaian

pemahaman peserta didik terhadap materi.

Page 49: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

3. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki prinsip-prinsip dasar penggalian tema,

pengelolaan pembelaajaran, prinsip evaluasi, dan prinsip reaksi. Prinsip-

prinsip ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penggalian Tema

Penggalian tema merupakan prinsip utama dalam pembelajaran

tematik. Artinya tema-tema yang saling tumpang tindih da nada

keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran. Dengan

demikian dalam penggalian tema tersebut hendaklah memperhatikan

beberapa persyaratan sebagai berikut:

1) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah

digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran

2) Tema harus bermakna, maksudnya adalah tema yang dipilih

untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa-siswi untuk

belajar selanjutnya

3) Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis

anak

4) Tema harus mewadahi sebagian besar minat anak

5) Tema hendaknya berkaitan dengan peristiwa-peristiwa otentik

yang terjadi di dalam rentang waktu belajar

6) Tema hendaknya sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta

harapan masyarakat (asas relevansi)

7) Tema hendaknya sesuai dengan ketersediaan dengan sumber

belajar.

Page 50: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

b. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran

Dalam pembelajaran tematik, guru hanya fasilitator dan

mediator maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) guru tidak menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan

dalam proses pembelajaran

2) pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas

dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerjasama kelompok

3) guru harus mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang

sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.

c. Prinsip Evaluasi

Berkaitan dengan evaluasi ini diperlukan langkah-langkah

positif antara lain:

1) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi diri

sendiri (self evaluation)

2) guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan

belajar yang telah dicapai berdasarkan kiriteria keberhasilan

pencapaian tujuan.

d. Prinsip Reaksi

Pada umumnya dampak pengiring yang penting bagi perilaku

secara sadar belum tersentuh dalam pembelajaran. Karena itu guru

dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran

tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi

terhadap aksi siswa-siswi dalam semua peristiwa serta tidak

Page 51: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

mengarahkan aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh

dan bermakna. Pembelajaran tematik memungkinkan hal ini dan guru

hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan hal-hal yang

dicapai sebagai dampak pengiring.13

4. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik

Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik hendaknya memperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

a. Tidak semua mata pelajaran dipadukan

b. Kemungkinan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas

semester

c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan

untuk dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak bias diintegrasikan

dibelajarkan secara tersendiri.

d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap

diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara sendiri.

e. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca,

menulis, dan berhitung, serta penanaman nilai-nilai moral.

f. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa,

minat dan lingkungan, dan daerah setempat.

5. Implikasi Pembelajaran Tematik

Terdapat beberapa implikasi dalam pelaksanaan pembelajaran

tematik meliputi implikasi guru, siswa-siswi, sarana dan

prasarana/sumber/media, sebagai berikut:

13 Ibid.hlm 11

Page 52: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

a. Implikasi Bagi Guru

Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif, baik

dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi siswa-siswi, juga

dalam memilih kompetensi dari berbagai matapelajaran dan

mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik,

menyenangkan, dan utuh.

b. Implikasi Bagi Siswa-siswi

1) Siswa-siswi harus siap mengikuti pembelajaran yang dalam

pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja, baik secara

individual, pasangan, kelompok kecil atau klasikal.

2) Siswa-siwaharus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang

bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok,

mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.

c. Implikasi Terhadap Sarana, Prasarana, Sumber Belajar dan Media

1) Pembelajaran tematik pada hakikatnya menekankan pada siswa-

siswi baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari,

menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara

holistic dan otentik. Maka dalam pelaksanaannya memerlukan

berbagai sarana dan prasarana belajar.

2) Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagi sumber belajar baik

yang sifatnya didesain secara khusus untuk keperluan pembelajaran

(by desain) maupun sumber belajar yang tersedia dilingkungan

yang dapat dimanfaatkan (by utilization).

Page 53: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

3) Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media

pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa-

siswi dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.

4) Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat

menggunakan buku ajar yang sudah ada ini masing-masing

matapelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku

suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.

d. Implikasi Terhadap Pengaturan Ruangan

1) Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang

dilaksanakan

2) Susunan bangku siswa-siswi dapat berubah-ubah disesuaikan

dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung

3) Siswa-siswi tidak selalu duduk dikursi tetapi dapat duduk

ditikar/karpet

4) Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di

dalam kelas maupun di luar kelas

5) Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya

siswa-siswi dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar.

6) Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga

memudahkan siswa-siswi untuk menggunakan dan menyiapkan

kembali.14

14 Sukayati,dkk.2009.Pembelajaran Tematik SD.Sleman:Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.hlm 16-17

Page 54: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

e. Implikasi Terhadap Pemilihan Metode

Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam

pembelajaran yang dilakukan perlu dipersiapkan berbagai variasi

kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaab,

bermain peran, Tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.15

6. Model Pembelajaran Tematik

Setelah keterkaitan antar konsep diperoleh, maka pengembangan

pembelajaran tematiknya dapat dilakukan melaui beberapa alternatif.

Secara garis besar, pembelajaran tematik dapat dikembangkan melalui

beberapa model. Seperti yang diilustrasikan sebagai berikut:16

15 Sugiyar,Op.cit.hlm14 16 Sutirjodan Sri Istuti Mamik, Tematik Pembelajaran Efektif Dalam Kurikulum

2004 (Malang: Bayumedia Publishing,2005), hlm. 123

Gambar model keterhubungan

(connected model)

Gambar model terpadu

(integrated)

Gb. 2.7

Gambar Model Terpadu

Gb. 2.8

Gambar Model Keterhubungan

Page 55: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:17

1. Model Terpadu

Yaitu keterpaduan di beberapa disiplin ilmu. Model ini diusahakan

dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan

perioritas kurikuler dan menemukan keterampilan , konsep, dan sikap yang

saling tumpang tindih didalam beberapa bidang studi.

2. Model Keterhubungan/Terkait

Menurut Trianto dalam bukunnya yang berjudul model

pembelajaran terpadu menjelaskan bahwa model pembelajaran terkait

(connected model) adalah pembelajaran yang dilakukan dengan

mengaitkan suatu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya,

mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain, mengaitkan satu

keterampilan dengan keterampilan yang lain, dan dapat juga mengaitkan

17 Sugiyar,op.cit. hlm.9-14

Gambar model jaring laba-laba

(webbed model)

Gb. 2.9

Gambar Model Jaring Laba-laba

Page 56: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau hari berikutnya dalam satu

bidang ilmu.

3. Model Jaring Laba-laba

Dalam bukunya Sukayati (2004) dijelaskan bahwa model jaring

laba-laba (webbed model) adalah model pembelajaran yang model

pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang

menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi.

B. Model Jaring Laba-laba (Webbed Model)

Dalam bukunya Sukayati (2004) menjelaskan bahwa pembelajaran model

webbed adalah model pembelajaran yang model pengembangannya di mulai

dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi

keterhubungan berbagai bidang studi. Pada model pembelajaran tematik jaring

laba-laba guru menyajikan pembelajaran dengan tema yang menghubungkan

antar mata pelajaran. Model jaring laba-laba adalah pembalajaran yang

mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar melalui

keterpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata

pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. 18 Adapun kelebihan dan kelemahan

dari model jaring laba-laba (webbed), diantaranya yaitu:19

1) Kelebihan dari Model Jaring Laba-laba (webbed)

a) Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak

untuk belajar

b) Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman

18 ibid hlm.14-15 19 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta:

Prestasi Pustaka), hlm.45-46

Page 57: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

c) Memudahkan perencanaan

d) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa-siswi

e) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan-

kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait

2) Kelemahan dari Model Jaring Laba-laba (webbed)

a) Sulit dalam menyeleksi tema

b) Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal

c) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada

kegiatan dari pada pengembangan konsep.

Page 58: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya
Page 59: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

BAB III

METODE PENELETIAN

Bab ini menguraikan tentang: desain dan jenis penelitian, kehadiran peneliti,

lokasi penelitian, sumber dan jenis data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan

data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data; dan tahapan penelitian.

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dilihat dari segi tema dan judul yang diangkat, maka penelitian ini termasuk

penelitian dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang

dilakukan pada kondisi obyek yang dialami, peneliti sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara gabungan, data yang dihasilkan bersifat

deskriptif, dan analisis data dilakukan secara induktif, serta lebih menekankan

makna dari pada generalisasi.1 Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang

membedakannya dengan penelitian jenis lainnya,. Dari hasil penelaahan

kepustakaan ditemukan bahwa Bogdan dan Biklen mengajukan lima ciri, salah

satunya adalah deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,

gambar dan bukan angka-angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan

berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah di teliti.2 Pendapat lain lain

mengatakan bahwa penelitian deskriptif menuturkan dan menafsirkan data yang

1 Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian (Bandung: CV. Mandar

Maju, 2002), hlm. 33 2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2007), hlm. 11

Page 60: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel dan fenomena yang terjadi saat penelitian

berlangsung dan menyajikannya apa adanya. Bentuk yang diamati bisa berupa sikap

dan pandangan yang menggejala saat sekarang, hubungan antara variabel

(korelatif), pertentangan dua kondisi atau lebih, pengaruh terhadap suatu kondisi

atau pebedaan-perbedaan antar fakta. Pada penelitian deskriptuif, peneliti tidak

melakukan pengontrolan keadaan saat penelitian berlangsung, seperti pemberian

treatment, dan kontrol terhadap variabel luar.3

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah menggambarkan secara

sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai

bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian dan

data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud

mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari

implikasi.4

Adapun jenis penelitiannya yang sesuai dengan judul skripsi ini adalah

penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk

menguji hipotesis, tetapi hanya menggambarkan suatu variabel, gejala, atau keadaan

yang diteliti secara apa adanya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status atau gejala yang ada,

yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.5

3 Subana,Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung:CV Pustaka Setia, 2001),

hlm.89 4 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm.7 5 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), hlm. 309

Page 61: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Jadi, dalam penelitian ini penulis berusaha meneliti bagaimana penerapan

pembelajaran tematik yang sudah di terapkan di MIN seduri, baik dari segi

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya.

B. Kehadiran peneliti

Sesuai dengan pendekatan dan jenis penelitian yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka kehadiran peneliti mutlak hadir selama kegiatan penelitian

berlangsung. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik penelitian kualitatif,

yaitu manusia sebagai alat/instrument.6 Keikutsertaan peneliti sangat menentukan

dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam

waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar

penelitian.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada pesera didik kelas 2 di MIN

Seduri. Yang berlokasi di Jln. Hamengku Buwono 56 Rt.003/Rw.010 Desa Seduri,

Dusun tuwiri kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.

D. Data dan Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif

adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

dan lain-lain.7 Dalam penelitian ini kata dan tindakan orang yang diamati atau

6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2002),hal. 9 7 Ibid, hlm. 157

Page 62: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

diwawancarai adalah sumber data utama. Sedangkan sumber dari arsip, dokumen

pribadi dan dokumen resmi merupakan sumber data kedua.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian yang dilaksanakan di MIN Seduri ini dilkukan dengan beberapa

macam cara dalam mengumpulkan data, diantaranya yaitu:

1. Observasi Partisipatif

Yaitu peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang

sedang diamati atau yang sedang digunakan sebagai sumber data penelitian.8

Dengan begitu peneliti akan memperoleh data yang lebih lengkap karena

peneliti sendiri ikut merasakan apa yang dikerjakan oleh sumber data.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pembelajaran tematik yang diterapkan di MIN Seduri

b. Kesesuaian RPP yang telah dibuat guru dengan pelaksanaan

pembelajaran di kelas

c. Penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran tematik

2. Data Interview

Yaitu kegiatan tanya jawab lisan antara pewawancara dengan nara

sumber. Dalam kegiatan wawancara, dimungkinkan bagi pewawancara

untuk memperhatikan ekspresi wajah, gerak tubuh dan intonasi suara dari

8 Sugiyono,Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta2010)

hal.227

Page 63: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

nara sumber yang diwawancarainya.9 Interview dilakukan kepada

narasumber yaitu guru dan siswa kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari.

Interview yang dilakukan kepada guru dimaksudkan untuk mengetahui

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pembelajaran tematik.

Interview juga dilakukan kepada siswa juga dimaksudkan untuk mengetahui

pelaksanaan pembelajaran tematik yang setiap hari dilakukan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah mengumpulkan data secara tertulis dan tidak

tertulis. Dokumen bisa berupa tulisan,gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang.10 Dokumen yang digunakan yaitu berupa tulisan dan foto.

Melalui data dokumentasi, peneliti mendapatkan berbagai data yang

membutuhkan bukti konkrit seperti:

a. Latar belakang MIN Seduri kecamatan Mojosari, berupa catatan tentang

sejarah berdirinya madrasah.

b. Data siswa kelas 2b MIN Seduri kecamatan Mojosari

c. Data perangkat pembelajaran tematik, meliputi : pemetaan KD, jaring

tema, silabus dan RPP, prota dan promes.

9 Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitian Tindakan Sekolah (Yogyakarta:

Gava Media 2011), hlm.81 10 Ibid.hlm. 240

Page 64: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

F. Analisis Data

Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi mengatakan bahwa analisis

data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca

dan diinterpretasikan.11

Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, maka untuk

menganalisisnya digunakan teknik analisis deskriptif, artinya peneliti yang berusaha

mendeskripsikan atau menggambarkan suatu gejala peristiwa, kejadian yang terjadi

pada saat sekarang.12

Tahap analisis data dibagi menjadi tiga, yaitu: pertama, tahap pendahuluan

atau pengolahan data (kelengkapan data yang diperoleh, keterbatasan tulisan,

kejelasan makna dan kesesuaian data satu dengan data lainnya). Tahap kedua, tahap

pengorganisasian data yang merupakan inti dari analisis data. Tahap ketiga, tahap

penemuan hasil. Tahap analisis data dimulai dari data awal yang diperoleh peneliti

selama peneliti terjun ke lokasi penelitian. Hasil penelitian

dikoreksi/diperiksa/dicek kembali dalam rangka mendapatkan keabsahan dan

kredibilitas data yang diperoleh peneliti.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Agar penelitian menjadi ilmiah, maka data yang diperoleh perlu diperiksa

keabsahannya. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan,

11 Nana Sudjana, dkk., Penelitian dan Nilai Pendidikan, ( Bandung: Sinar Baru, 1989)

Hlm.197-198 12 Nana Sudjana, Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan (Bandung:Sinar

Baru,1989). Hlm.64

Page 65: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

keteralihan, kebergantungan, dan kepastian. Masing-masing kriteria tersebut

menggunakan teknik pemeriksaan yang berbeda. Misalnya kriteria derajat

kepercayaan, pemeriksaan keabsahan datanya dilakukan dengan teknik

Triangulasi.13

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah

pemeriksaan melalui sumber lain. Triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu

bisa dicapai dengan jalan: pertama, membandingkan data hasil pengamatan dengan

data hasil wawancara. Kedua, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan

umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. Ketiga, membandingkan apa

yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang

dikatakannya sepanjang waktu. Keempat, membandingkan keadaan dan perspektif

seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa,

orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan.

Kelima, membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.14

13 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rosdakarya,--), hlm. 324 14 Ibid. Hlm. 330

Page 66: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Dalam proses pengecekan data akan dilakukan dalam penelitian ini, peneliti

lebih memilih dengan menggunakan triangulasi sumber. Yaitu dengan menganalisis

dan mengaitkan data-data yang sudah diperoleh baik melalui observasi, wawancara,

maupun dokumentasi. Pengecekan data ini akan dilakukan peneliti ketika peneliti

sudah memperoleh data yang diperlukan dan membandingkan data hasil wawancara

dengan data hasil pengamatan dan dokumentasi.15

H. Tahap-tahap Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap pra lapangan, tahap

pekerjaan lapangan, tahap analisis data

1. Tahap Pra Lapangan

Ada enam tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahapan

ini ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika

penelitian lapangan. Antara lain yaitu: menyusun rancangan penelitian, memilih

lapangan penelitian,mengurus perizinan, menjajaki dan menialai lapangan,

memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian,

dan persoalan etika penelitian.

15 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (Bandung: Alfabeta,

2007).Hlm 274

Page 67: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Uraian tentang tahap pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian, yaitu: (1)

memahami latar penelitian dan persiapan diri, (2) memasuki lapangan, dan (3)

berperan serta sambil mengumpulkan data.

3. Tahap Analisis Data

Pada bagian ini dibahas prinsip pokok, tetapi tidak akan dirinci bagaimana cara

analisis data itu dilakukan karena ada bab khusus yang mempersoalkannya.16

16 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2002),hal. 127

Page 68: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini mendeskripsikan tentang keberadaan obyek penelitian dan hasil

paparan ketika proses belajar mengajar berlangsung, yaitu ketika menerapkan

pembelajaran tematik pada kelas 2b MIN Seduri kecamatan Mojosari di Mojokerto.

A. Latar Belakang Obyek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MIN Seduri Mojosari

Di desa Seduri, pada tahun 1950, berdirilah sebuah Sekolah Rakyat Islam

dengan nama “MIFTAHUL ULUM“. Sekolah Rakyat tersebut didirikan oleh Bapak

Hasan Bisri dengan pengasuh dari lulusan pondok pesantren. Mulai tahun 1965,

Sekolah Rakyat ini mendapat bantuan guru negeri dari Departemen Agama. Pada

tahun 1978, tepatnya tanggal 20 Maret dikeluarkanlah piagam terdaftar bagi

Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum.

Tahun 1979, Bapak Hasan Bisri mewaqafkan tanahnya seluas 2.475 m2 dan

diusulkan untuk dibangun gedung Madrasah yang permanen. Alhamdulillah pada

tahun 1980/1981 dibangun lagi ruang belajar sebanyak 3 lokal beserta kamar mandi

dan WC, kantor Kepala Sekolah dan kantor guru.

Kemudian pada tahun 1981/1982 dibangun lagi ruang belajar sebanyak 3 lokal

beserta kamar mandi dan WC. Gedung sekolah tersebut diresmikan dengan nama

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Fillial (Kelas Jauh) dan diresmikan pemakaiannya oleh

Menteri Agama RI (H. Alamsyah Ratu Prawiranegara) tanggal 21 April 1982.

Page 69: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Pada tahun 1987/1988, mendapat bantuan tenaga guru umum dari Cabang

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mojokerto sebanyak 6 orang dan

tenaga guru dari Departemen Agama Kabupaten Mojokerto sebanyak 5 orang.

Pada tahun ajaran 1989/1990, mendapat bantuan dari pemerintah berupa

sebuah gedung yang berukuran 4 X 7,5 m2 yang dipergunakan untuk ruang UKS,

perpustakaan dan koperasi siswa. Pada tahun ajaran 1991/1992, mendapat bantuan

gedung lagi berupa sebuah gedung pertemuan berukuran 6 X 14 m2 dan juga

musholla dari Departemen Agama dengan ukuran 6 X 7 m2. Pada tahun 1998/1999,

mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa dana rehab gedung Madrasah dan

juga dibangun satu lokal bantuan pemerintah daerah dan swadaya masyarakat. Pada

tahun 2005 Mendapat bantuan Dari Kantor Wilayah Departemen Agama Jawa

Timur berupa 3 ruang kelas baru, tahun 2008 bantuan gedung perpustkaan, tahun

2009 bantuan 2 ruang kelas baru dan tahun 2010 mendapakan bantuan gedung kelas

dan kantor.

Pada tahun pelajaran 2001/2002, jumlah murid mencapai 286 siswa. Kegiatan

belajar-mengajar dilaksanakan pada pagi hari, yaitu jam 07.00 WIB sampai dengan

pukul 12.05 WIB. Tahun 2003/2004, jumlah murid sudah mencapai 312 siswa.

Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul

12.05 WIB. Dan pada tahun ajaran 2006/2007 ini, jumlah murid sudah mencapai

338 siswa.

Pada tahun pelajaran 2010/2011 siswa madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri

terus meningkat mencapai 382 siswa. Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan

Page 70: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.10 WIB setiap hari Senin sampai dengan

Kamis dan Sabtu, sedangkan setiap hari Jum’at, kegiatan belajar-mengajar

dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.25 WIB. Untuk kegiatan

extrakulikuler dilaksanakan pada waktu setelah pulang sekolah yaitu pukul 14.00

sampai dengan pukul 16.00.

Pada tahun ini, Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri sudah menerapkan

kurikulum yang terbaru, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) dan kurikulum PERMENAG 2008 untuk pelajaran agamanya,

yang didalam perangkat pembelajaran dua kurikulum tersebut menggunakan dan

menerapkan pendidikan karakter. Dalam pengelompokan kelas, masing-masing

kelas mulai dari kelas 1 sampai kelas VI mempunyai istilah/sebutan yaitu , kelas 1

adalah Kelas Alam Semesta, kelas II adalah Kelas Lingkungan, kelas III adalah

Kelas Akhlakul Karimah, kelas IV adalah Kelas Budaya, kelas V adalah Kelas

Transportasi dan kelas VI adalah Kelas Khulafaur Rosyidin. Demikian sekilas

tentang Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Kecamatan Mojosari Kabupaten

Mojokerto.

2. Visi dan Misi MN Seduri Mojosari

Sebagaimana lembaga formal lainnya MIN Seduri Mojosari memiliki visi,

misi dan motto dalam menunjang pelaksanaan mutu pendidikan, guna bersaing

secara sehat dengan sekolah-sekolah lain (fastabiqu al khairat). Visi dan misi inilah

Page 71: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

yang selalu ditanamkan pada diri siswa melalui pendidikan dan bimbingan di

sekolah. Adapun visi, misi dan motto tersebut adalah:

a. Visi

Terwujudnya madrasah yang Unggul Terampil cerdas dan Taqwa

b. Misi

1) Menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan yang

berbasis life skill

2) Menciptakan suasana madrasah yang kondusif, menerapkan tehnologi

pembelajaran secara optimal dalam upaya mencetak kader bangsa yang

unggul, trampil, cerdas dan taqwa serta memiliki kemantapan akhlaq dan

mampu merespon tantangan masa depan

3) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat

4) Membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berfikir,bakat,

ketrampilan dan imtaqnya dalam merespon sosial lingkungan

5) Menciptakan satuan tata usaha yang tertib, teratur dan professional

3. Denah Lokasi MIN Seduri Mojosari

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari Mojokerto terletak di Jl.

Hamengkubuwono No. 56 Dusun Tuwiri Desa Seduri Kecamatan Mojosari

Kabupaten Mojokerto. Lokasinya sangat strategis karena letaknya dekat dengan

Sekolah Menengah Pertama favorit, yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Mojosari. Lokasinya juga dekat dengan salah satu Sekolah Menengah Atas favorit,

Page 72: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

yaitu Sekolah Menengah Atas 1 Mojosari. Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri

Mojosari Mojokerto juga berhadapan dengan Madrasah Tsanawiyah dan Sekolah

Menengah Atas Terpadu Al-Raudlah. Selain itu letaknya juga dekat dengan

beberapa kantor pemerintahan daerah yang turut meramaikan daerah tersebut.

Untuk sampai di lokasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari

Mojokerto, dari jalan raya kira-kira jaraknya 500 meter, lokasinya juga mudah

dijangkau oleh kendaraan apapun.

Suasana Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari Mojokerto bisa

dikatakan sangat sejuk. Di halamannya terdapat taman bunga serta pohon-pohon

yang tinggi dan rindang sehingga dapat menjadikan lingkungan sekolah yang sejuk

dan indah.

Selain itu, masih ada lagi yang mendukung strategisnya Madrasah Ibtidaiyah

Negeri Seduri Mojosari Mojokerto, yaitu karena sekolah ini dekat dengan Pondok

Pesantren Modern “Raudlatul Ulum“ Tuwiri. Dengan adanya pondok pesantren

tersebut memungkinkan siswa yang rumahnya jauh untuk menimba ilmu ganda,

yaitu mempelajari ilmu umum di sekolah dan juga mempelajari ilmu agama di

pondok pesantren yang terletak dekat dengan sekolah tersebut.

Dari situlah muncul daya tarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya

di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Seduri Mojosari Mojokerto sebagai lembaga

pendidikan yang membangun generasi Islam untuk menciptakan generasi rokhani

yang unggul, trampil, cerdas, taqwa dan kreatif serta selalu berprestasi.

Page 73: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

4. Sarana dan Prasarana MIN Seduri Mojosari Mojokerto

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu system pendidikan

yang mempengaruhi berhasil tidaknya suatu proses pendidikan. Sarana dan

prasarana yang dimiliki suatu sekolah mencerminkan kemajuan dari sekolah

tersebut. Sarana dan prasarana merupakan penunjang dari keefektifan proses

pembelajaran.

Tabel 4.1

Data sarana dan prasarana MIN Seduri Mojosari Mojokerto

Gedung / Ruang Jumlah Keterangan

Ruang Kelas 11 Ruang Baik

Jumlah Komputer 7 unit Baik

Perpustakaan 1 ruang Baik

Jumlah kursi / bangku /

meja

419 buah Baik

5. Data Kelas II b

Dalam penelitian ini kelas 2b dijadikan sebagai obyek penelitian dengan

jumlah siswa sebagai berikut:

Page 74: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Table 4.2

Data siswa kelas 2b

No Jenis Kelamin Banyak Siswa

1. Laki-laki 10

2. Perempuan 14

Jumlah 24

B. Paparan Data

1. Perencanaan Pembelajaran Tematik

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 22 maret 2013, pada tahap

perencanaan ada sedikit perbedaan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran

antara pembelajaran tematik dengan pembelajaran konvensional, seperti yang

dituturkan oleh bu Iril di bawah ini :

“Ya pasti ada perbedaannya, kalau pembelajaran tematik itu sedikit

rumit dalam membuat perangkatnya. Misalnya kita harus benar-benar

memahami SK dan KD nya, menetukan tema, membuat jaring-jaring

tema, kemudian baru membuat perangkat yang lainnya, misalkan

silabus dan RPP sesuai dengan tema-tema yang sudah kita tentukan.

Kalau pembelajaran konvensional kan kita gak perlu mikir tema, gak

mikir SK KD man yang bisa dipadukan dalam satu tema, gak perlu buat

jaring tema juga. La itu beda nya.”1

1 Wawancara dengan ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b pada tanggal 22 maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

Page 75: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Menurut bu Iril ada beberapa perangkat yang harus dipersiapkan

sebelum pelaksanaan pembelajaran tematik, sebagaimana yang diungkapkan di

bawah ini:

“Kalau menentukan hari efektif sudah pasti itu ya mbk...gak bisa gak

itu. Menentukan waktu dalam setiap indikator itu sebenarnya yang

paling sulit mbak.

Pertama ya kita tentukan temanya apa saja yang akan kita gunakan.

Ingat tema harus sesuai dengan lingkungan atau dekat kehidupan dari

siswa. Kemudian setelah tema menetukan Standart Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang bisa dipadukan dalam satu tema. Selanjutnya

membuat jaring-jaring tema atau yang biasa disebut matriks setelah itu

membuat Prota kalau diawal tahun pemelajaran ya.....kalau di semester

dua ini ya langsung ke promes, kemudian silabus dan RPP.”2

Ada juga tahap-tahap atau langkah-langkah dalam pembuatan

perangkat pembalajaran dalam pembelajaran tematik, berikut ini adalah

penjelasan langkah-langkah bu Iril dalam menyusun perangkat pembelajaran

tematik:

1. Menentukan beberapa tema yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran dalam satu semester. Berikut ini pemamaran dari ibu Iril:

“Kalau saya langkah pertama biasanya menetukan tema terlebih

dahulu. Menurut saya itu lebih mudah daripada mengaitkan

beberapa KD dan indikator baru menetukan temanya. Kan ada yang

seperti itu. Yang menentukan SK KD dan indikatornya yang dapat

dipadukan baru menentukan tema yang sesuai. Tapi Itu terserah dari

masing-masing guru ya mbak. Tapi Kalau saya ya itu tadi

menentukan temanya dulu.”

2 Wawancara dengan ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b pada tanggal 22 maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

Page 76: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

2. Menentukan atau pemetaan standart kompetensi, kompetensi dasar dan

indikator yang akan dipadukan ke dalam satu tema. Berikut penjelasan Ibu

Iril:

“Setelah menetukan temanya apa saja yang akan saya gunakan

kemudian dilihat SK KD dan indikatornya, masuk tema mana yang

bisa digunakan untuk KD tersebut. Contohnya yang bahasa

indonesia ini, ini bisa masuk pada tema diri sendiri, jadi di kolom

tema diri sendiri ini kita beri tanda centang. Begitu sampai

seterusnya. Atau dengan cara seperti ini:

Table 4.3

Pemetaan KD

NO TEMA IPS IPA PKn Mat B.Ind

1 Aku dan keluargaku

1.1

1.3

1.4

1.1

2 Kesehatan dan

kebersihan

2.3

1.2

1.2

1.3

3 Lingkungan sekitar

2.2

2.3

2.1

2.2

2.3

3.1

3.2

4 Persahabatan 1.4

1.2

3.2

3.3

Page 77: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

5 Wisata alam/rekreasi

1.2

1.4

2.1

2.3

3.1

3.3

6 Peristiwa penting 2.1

1.2

3.2

Ibu iril juga menjelaskan mengenai masalah Kompetensi Dasar yang tidak

dapat dipadukan ke dalam tema-tema yang sudaah ditentukan:

“Ya seumapama nanti ada KD yang tidak bisa dimasukkan dalam

beberapa tema yang sudah saya tentukan itu tadi, ya jangan

dipaksakan untuk dimasukkan pada tema-tema yang sudah

ditentukan tadi. Akan tetapi tetap aja materi atau KD tersebut di

ajarkan di luar tema atau diajarkan tersendiri. Atau boleh juga

dimasukkan dalam tema, tapi dengan syarat harus diberi tanda.

Misalnya tulisannya itu warna biru ”3

3. Untuk langkah yang ke tiga yaitu membuat jaring tema, berikut pemaparan

dari bu Iril:

“Langkah selanjutnya setelah pemetaan SK KD yaitu membuat

jaring tema, cara membuat jaring tema ini ya sudah gak ribet lagi

mbak. Soalnya tinggal mindah yang ini tadi. Kan tadi sudah tahu

mana KD dan indikator yang masuk tema diri sendiri, liburan, dan

seterusnya ini . nah sekarang kita tinggal mindah misalnya tema diri

sendiri, mata pelajaran apa saja ini tadi yang bisa masuk dalam tema

diri sendiri. Terus SK KD nya apa saja yang masuk dalam tema diri

sendiri ini. Pokoknya kalau langkah awal tadi uda dilakukan, kesini-

sininya uda mudah.4

3 Wawancara dengan Ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru 4 Wawancara dengan Ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

Page 78: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

4. Menyusun SILABUS

Untuk langkah selanjutnya setelah membuat jaring tema adalah menyusun

silabus. Sebagaimana yang di jelaskan oleh bu Iril di bawah ini:

“Kalau sudah membuat jaring tema baru membuat silabus.

Silabusnya ini juga sesuai dengan temanya. Seperti ini. Jadi

silabusnya ini juga tematik tidak sendiri-sendiri seperti kelas 4

keatas. Silabusnya berdasarkan tema-tema yang sudah dipilih tadi.

Tapi tetap komponen-komponen dalam pembuatan silabusnya ya

sama saja seperti silabus-silabus biasanya, hanya saja kalau di

silabus tematik dicantumkan temanya.”

5. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Di bawah ini penjelasan Ibu Iril:

“Nah kalau silabus sudah di buat langkah selanjutnya ya membuat

RPP mbak. RPP nya ini juga kita buatnya tiap tema. Untuk

komponen-komponen nya hamper sama seperti RPP biasanya, yaitu

terdiri dari nama sekolah, kelas, tapi kalau RPP tematik ada temanya

apa, kemudian alokasi waktu,standar kompetensi dari beberapa

mata pelajaran yang masuk dalam tema lingkungan, kompetensi

dasar, indikator, tujuan, karakter apa yang mau ditanamkan ke

siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan,media, dan

penilaian.”

Mengenai pertanyaan peneliti tentang waktu yang digunakan dalam satu

tema, Ibu Iril menjawab:

“Terserah satu tema mau dibuat satu minggu, dua minggu atau beberapa

minggu, itu tiap tema pasti berbeda-beda waktunya mbak.

Kita lihat hari efektifnya, kemudian kita bagi ke dalam tema-tema yang

sudah kita tentukan sebelumnya. Tapi ingat dalam pembagian waktunya

ini kita harus melihat tema mana yang indikator-indikatornya

membutuhkan waktu yang banyak dan tema mana yang hanya

membutukhan waktu sedikit. Jadi setiap tema membutuhkan waktu

yang berbeda-beda”

Page 79: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Mengenai waktu yang dibutuhkan dalam setiap tema yang sudah dibuat

oleh Ibu Iril, beliau menjawab:

“Kalau saya ada yang satu tema itu dibuat untuk dua minggu, ada yang

tiga minggu dan ada juga yang empat minggu.”

Dalam penyusunan RPP, Ibu Iril membuat RPP yang digunakan untuk

kegiatan pembelajaran dengan jangka waktu yang lama. Hal itu dibenarkan

dengan pemaparan Ibu Iril di bawah ini:

“Seperti yang saya jelaskan tadi, kalau saya satu tema ada yang saya

gunakan untuk satu minggu bahkan lebih. RPP yang saya buat satu tema

satu RPP. Jadi satu RPP saya gunakan sesuai dengan alokasi waktu

tema. Sebenarnya RPP yang baik dibuat secara detail disetiap

pertemuannya ya. Kalau dulu memang iya mbak saya buatnya secara

detail apa saja yang harus dilakukan siswa di tiap pertemuan. Tapi kalau

sekarang tidak lagi mbak. Selain dipengaruhi waktu, juga karena ada

beberapa masalah dari pihak sekolah. Begitu juga dengan guru-guru

yang lain ”5

Data hasil dokumentasi berupa RPP yang telah dibuat oleh ibu Iril

terbukti bahwa dalam pembuatan RPP tidak terlalu diperhatikan. Hal itu terlihat

di langkah-langkah pembelajaran yang tidak dijelaskan secara detail oleh ibu

Iril. Dan perangkat-perangkat pembelajaran lain yang telah dijelaskan di atas

dapat di lihat dilampiran.

“Ya begini mbak dalam pembuatan perangkat pembelajarannya kita

sekarang asal-asalan. Pokoknya kita buat. Gak seperti dulu, kalau dulu

masing-masing guru berlomba-lomba bagus-bagusan dalam membuat

perangkat pembelajarannya mbak. Tapi kalau sekarang yang kita

fikirkan hanya bagaimana pelaksanaan pembelajarannya dikelas. Itu

yang terpenting mbak. Soalnya dari sekolah kurang perhatian dan ada

sedikit masalah jadi teman-teman guru disini juga agak males mbak

5 Wawancara dengan Ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

Page 80: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

kalau gethu-gethu (rajin) bikin perangkat tapi sama sekolah gak ada

timbal baliknya.”6

Ibu Iril ini termasuk guru yang sudah faham dengan konsep

pembelajaran tematik, karena beliau sering dikirim sekolah untuk mengikuti

pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran tematik. Berikut hasil wawancara

saya dengan bu Iril mengenai pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran tematik

yang pernah diikuti:

“Saya sering ikut pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran tematik ini,

soalnya guru yang biasanya yang mewakili sekolah ya saya sama bu

Malikah itu. Saya pernah mengikuti di balai diklat Surabaya Depag

sejatim, kemudian tematik nasional di MAN 3 Malang tahun 2004,

Unesco tingkat kabupaten Mojokerto, tingkat tematik berkarakter

nasional kementrian dispendidikan, kanwil depag. Tapi disini ya ada

saja mbak guru yang belum faham dengan pembelajaran tematik, sudah

kita kasih tau tapi ya tetap aja seperti itu. Ya sudah saya biarkan.“ 7

Jadi menurut hasil paparan di atas, perencanaan seperti RPP, silabus dan

lain sebagainya sesuai dengan perangkat pembelajaran tematik secara

umumnya. Hanya saja dalam membuat RPP kurang detail dalam menjelaskan

kegitan siswa.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memang sesuai dengan karakteristik siswa yang

berada di kelas bawah (kelas 1,2 dan 3), yaitu siswa yang masih suka bermain

dan membutuhkan hal-hal yang nyata dalam pembelajaran.

6 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru 7 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 4 April 2013.

Pukul 11.30 di Ruang Guru

Page 81: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Iril selaku guru kelas 2b,

mengatakan:

“Pembelajaran yang tepat untuk kelas 2 memang sesuai kalau

menggunakan model pembelajaran tematik. Soalnya pembelajaran

tematik itu sesuai dengan kehidupan siswa, kehidupan nyata siswa dan

siswanya pun lebih senang, karena dalam pembelajaran tematik siswa

lebih sering bermain sehingga tidak membuat siswa itu jenuh dalam

belajar.”8

Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik sama seperti pelaksanaan

pembelajaran biasanya, yaitu terdiri dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti dan

penutup. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dilakukan oleh bu Iril, beliau

menjelaskan bahwa:

“Pembelajaran tematik sama saja dengan pembelajaran konvensional

yaitu yang terdiri dari kegiatan pembuka atau apersepsi, kemudian

kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Setelah itu kegiatan akhir atau penutup.”9

Berdasarkan hasil wawancara, Ibu Iril Menjelaskan kegiatan yang

biasanya beliau lakukan dikegiatan pembuka sebagai berikut:

“Kalau dikegiatan pembuka biasanya saya isi dengan lagu biar anak gak

jenuh, tapi gak setiap hari juga….tapi sering saya lakukan…ya lagu apa

saja yang penting bisa buat anak-anak di kelas senang dan semangat

untuk ngikuti pelajaran saya. Tapi kalau bias ya ada hubungannya

dengan materi”10

8 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru 9 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru 10 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

Page 82: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, penulis juga membuktikan bahwa:

“Kegiatan pembuka yang dilakukan di kelas pada tanggal 25 Maret

tahun 2013 di kelas 2b pada pukul 07.08 di isi dengan lagu ayo bermain

dan belajar dan siswa pun mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh ibu

Iril. Siswa di kelas menjadi senang dan semangat untuk belajar. Siswa

juga senang mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh ibu Iril.”11

Dalam proses belajar mengajar, suasana kelas bisa dibilang kondusif

dibandingkan kelas lain atau kelas 2a. Ada beberapa hal yang membuat kelas

bisa kondusif dan kegiatan pembelajaran berjalan lancar, berikut keterangan

langsung dari ibu Iril:

“Saya selalu di awal pembelajaran itu membuat kontrak belajar, dan

saya benar-benar menerapkan yang menjadi kesepakatan bersama itu.

Jadi, siswa saya gak ada yang berani melanggar aturan yang sudah

dibuat atas kesepakatan bersama tadi. Saya juga selalu mengubah posisi

tempat duduk siswa. Itu saya lakukan setiap hari, kenapa? Agar semua

siswa merasakan duduk di bangku paling depan dan tidak ramai

sendiri.”12

Berikut hasil wawancara dengan Eva Dyah Rahma siswa kelas 2b

tentang pembelajaran yang dilaksanakan dan cara pengajaran yang dilakukan

oleh Ibu Iril:

“Ngge enak...gelek dulinan. Ngge kadang jalan-jalan. Kadang belajare

dek jobo. Kadang dek setelno dek Laptope bu Iril dek kelas kono. Tapi

arek-arek wedi nek gak ngerjakno PR re bu Iril. Nek gak ngerjakno

diokom ambek bu Iril. Ambek disengeni. ( ya enak...sering bermain. Ya

terkadang jalan-jalan. Kadang belajar di luar. Kadang diperlihatkan

Video di Laptopnya Bu Iril di kelas sana. Tapi teman-teman takut kalau

11 Hasil Observasi di Kelas 2b pada tanggal 25 Maret 2013. Pukul 07.08 WIB 12 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 25 Maret 2013.

Pukul 09.30 WIB di Ruang Kelas 2b.

Page 83: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

tidak mengerjakan tugasnya Bu Iril. Kalau tidak mengerjakan dihukum

sama Bu Iril. Dan juga dimarahi.”13

Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran, metode dan media yang

digunakan sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam memahami

pelajaran. Berdasarkan penelitian di lapangan, dilihat dari segi metode dan

media yang digunakan di kelas 2b tersebut, metode yang digunakan sedikit

monoton karena pembelajaran sering menggunakan metode diskusi di kelas.

Dari hasil wawancara, ibu Iril menjelaskan bahwa:

“Media pembelajaran itu memang penting apalagi dalam pembelajaran

tematik, namun pemakaian media itu tidak harus digunakan ditiap

pertemuan, karena tidak semua materi bisa disampaikan dengan

menggunakan media. Tapi memang saya akui pembelajaran di kelas

sekarang tidak terlalu saya fikirkan seperti dulu, karena sekarang sudah

sibuk dengan persiapan ujiannya anak kelas enam. Dan saya juga harus

manyelesaikan pembuatan soal ujian sekolah mata pelajaran Al-Qur’an

hadis yang nanti di buat ujian MIN di wilayah Mojokerto mbak.”

Dari hasil wawancara, Ibu Iril menceritakan pengalaman kegiatan

pembelajaran dipertemua-pertemuan sebelumnya. Berikut pemaparannya:

“Kalau awal-awal dulu masih enak. Anak-anak seneng soalnya anak-

anak biasanya tak ajak jalan-jalan pakek mobil kelinci itu. Saya ajak ke

tempat-temapat umum. Disini kan deket dengan tempat umum seperti

pasar tradisional, pasar modern, terminal, gereja, klenteng, masjid,

kantor pos, sampai ke pos polisi. La disitu anak-anak saya minta kenalan

langsung dengan bapak polisinya. Nah di pertemuan-pertemuan

berikutnya saya tinggal mengaitkan materi dengan pengalaman yang

yang sudah dialami langsung. Dengan begitu siswa cepat nangkap

materi yang saya ajarkan. Tapi kalau sekarang sudah tidak bisa saya

13 Wawancara dengan Eva Dyah Rahma, Siswi kelas 2b. Pada Tanggal 23 Maret 2013

Pukul 09.00 WIB di Ruang Kelas 2b.

Page 84: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

lakukan. Sekarang saya sering mengandalkan media-media

pembelajaran yang ada dilingkungan siswa saja.”14

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, Ibu Iril kurang bervariatif

dalam penggunaan metode pembelajaran. Beliau sering menggunakan metode

diskusi atau tugas kelompok dalam kelas. Misalkan proses pembelajaran yang

dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013 ibu Iril mengajak siswa untuk belajar

diluar kelas, dapat diuraikan sebagai berikut:

“Setelah kegitan pembuka, ibu Iril memberikan pertanyaan kepada

siswa tentang materi sebelumnya. Setelah itu ibu Iril menjelaskan

materi secara sekilas kepada siswa. Siswa pun mendengarkan

penjelasan ibu Iril dengan serius dan tidak ada yang bergurau sama

sekali. Sebelum ibu Iril memberikan tugas kepada siswa, ibu Iril

memberikan siswa kesempatan untuk bertanya dan setelah itu

membentuk kelompok dan menjelaskan tugas-tugas yang harus

dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Ibu Iril juga memberikan

batasan waktu untuk menyelesaikan tugas kelompoknya, yaitu 30 menit

sebelum bel semua siswa harus berkumpul di dalam kelas. Siswa terlihat

sangat senang dan antusias dalam mengerjakan tugas kelompoknya di

luar kelas tersebut. Setelah selesai tugasnya, ibu Iril meminta siswa

untuk mengumpulkan tugasnya di meja guru dan bersama-sama

membahas hasil kerja kelompok yang telah dikumpulkan dengan

meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mempresenntasikan

didepan kelas.”15

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan ke-empat yang tepatnya

pada tanggal 28 Maret 2013 pukul 07.00, adapun kegiatan pemebelajaran

tematik di kelas 2b berjalan sebagai berikut:16

14 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Depan Kelas 2b 15 Hasil Observasi di Kelas 2b Pada Tanggal 25 Maret 2013 16 Hasil observasi di kelas pada tanggal 28 Maret 2013

Page 85: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

1. Kegiatan awal

- Guru mengucapkan salam

- Membaca Basmalah bersama-sama

- Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan bernyanyi

dengan menggerakkan anggota tubuh

- Guru memberikan kuis 3 pertanyaan tentang materi

sebelumnya, dan siswa berebut untuk menjawab pertanyaan

dari guru

- Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugasnya

- Guru memberikan sanksi bagi siswa yang tidak

mengerjakan PR

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru membentuk siswa menjadi tujuh kelompok

- Masing-masing kelompok diberi 1 lemabar kertas yang

berisi cerita binatang

- Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk membaca

cerita

Elaborasi

- Masing-masing kelompok di minta untuk menyiapkan 1

lembar kertas

Page 86: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

- Siswa mendengarkan soal yang dibacakan oleh guru

- Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil kerja

kelompoknya di depan kelas

- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang isi dari

cerita yang terdapat unsur perkalian didalamnya

- Guru memberikan pertanyaan perkalian kepada siswa

secara acak

Konfirmasi

- …

3. Kegiatan Akhir

- Siswa di minta untuk mengembalikan meja ketempat semula

- Guru mengingatkan siswa untuk belajar membaca bagi siswa

yang kurang lancer dalam membaca

- Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari

dipertemuan berikutnya

- Guru mengucapkan salam

Untuk pertemuan di hari lain, kegitan pembelajaran di Kelas 2B dapat saya

uraikan sebagai berikut:

“Pada kegitan awal guru masuk kelas dengan mengucapkan

salam, kemudian siswa bersama-sama siswa membaca do’a. setelah itu

guru menanyakan kabar siswa dan menanyakan siswa yang tidak

masuk. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah

Page 87: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

diberikan sebelumnya. Sebelum masuk ke kegiatan inti, guru

memberikan kuis sebanyak 5 soal.

Pada kegiatan inti, guru membagikan lembar cerita yang sudah

disiapkan sebelumnya kepada setiap siswa. Siswa diberikan waktu

kurang lebih 15 menit untuk memahami isi cerita.

Kemudian guru menjelaskan isi cerita dan meminta siswa untuk

menyelesaikan soal pembagian sesuai dengan yang ada di dalam cerita.

Masing-masing siswa mengerjakan di buku tugas individu. Beberapa

siswa diminta untuk membacakan hasilnya di depan kelas. Guru

memberikan pujian kepada siswa yang mempunyai jawaban benar.

Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum

faham dengan soal pembagian. Guru memberikan latihan soal kepada

siswa untuk mengetahui kefahaman siswa dengan materi. Bagi siswa

yang sudah selesai mengerjakan di suruh untuk mengumpulkan di meja

guru.

Pada kegiatan penutup guru memberikan pesan siswa untuk lebih giat

belajar lagi dan memberikan pujian kepada siswa yang sudah mampu

mengerjakan soal latihan yang di telah diberikan oleh guru. Dan kegiatn

belajar di tutup dengan bacaan hamdalah dan salam.”

Dari uraian kegiatan pembelajaran di atas, bahwa kegiatan

pembelajaran di kelas tidak sesuai dengan apa yang telah jelaskan di RPP.

Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Iril pada

tanggal 22 Maret 2013:

“Ya begini mbak dalam pembuatan perangkat pembelajarannya kita

sekarang asal-asalan. Pokoknya kita buat. Gak seperti dulu, kalau dulu

masing-masing guru berlomba-lomba bagus-bagusan dalam membuat

perangkat pembelajarannya mbak. Tapi kalau sekarang yang kita

fikirkan hanya bagaimana pelaksanaan pembelajarannya dikelas. Itu

yang terpenting mbak. Soalnya dari sekolah kurang perhatian dan ada

sedikit masalah jadi teman-teman guru disini juga agak males mbak

kalau gethu-gethu (rajin) bikin perangkat tapi sama sekolah gak ada

timbal baliknya.”17

17 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

Page 88: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Mengenai pertanyaan yang diajukan peneliti tentang penyediaan media

pembelajaran, beliau menjawab sebagai berikut:

“Sebenarnya setiap saya membuat RPP, pasti sudah saya rencanakan

media apa yang akan saya gunakan nanti. Tapi yaitu salah saya, hanya

rencana saja gak langsung saya siapkan. Jadi kalau uda mau dipakai

baru buat. Jadi seumpama sibuk gak ada waktu ya gak jadi bikin media

mbak. Tapi ya tetap saya upayakan dapat gunakan media yang ada.

Biasanya punyanya bu Malikah yang saya pinjam. Atau cari media

disekitar sekolah yang dapat di manfaatkan. Gitu saja mbak.”18

Ibu Iril juga menjelaskan bahawa terdapat juga kelas multimedia yang

bebas di gunakan. Berikut penjelasannya:

“Disini ada kelas multimedia yang bebas digunakan, kadang anak-anak

ya saya ajak ke kelas multimedia biar mereka gak jenuh. Seperti yang

saya bilang tadi, saya jarang buat media karena waktunya ini yang tidak

mendukung. Tapi sebenarnya di lingkungan sekolah ini saja banyak

media yang dapat mendukung siswa untuk cepat memahami materi.”19

Di Min seduri tersebut juga menggunakan buku paket tematik yang

digunakan sebagai pegangan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran tematik.

Berikut penuturan ibu Iril:

“Ada buku paketnya, tapi buku paketnya jarang saya gunakan. Biasanya

saya gunakan kalau mengerjakan soal-soal latihan saja. Dan buku

paketnya itu tidak saya gunakan tiap pertemuan mbak. Soalnya proses

pembelajaran di kelas saya tidak berpacu pada buku paket itu, soalnya

18 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013.

Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b. 19 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013.

Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b.

Page 89: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

dalam buku paket tersebut terkadang ada indikator yang tidak

tercantumkan.”20

Dalam mengatasi masalah siswa yang tidak faham dengan materi, ibu

Iril mempunyai solusinya. Berikut pemaparan hasil wawancara dengan ibu Iril:

“Setiap siswa pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda kan? Ada

yang pintar, ada yang setengah pintar da nada juga yang benar-benar

tidak bisa menguasai materi yang saya sampaikan. Tapi ya paling 1

atau 2 anak saja. Bagi anak yang benar-benar kurang faham dengan

materi yang sudah saya samapaikan, saya selalu memberi jam

tambahan bagi anak-anak tersebut, eantah itu setengah jam atau satu

jam. Itu pasti itu tapi ya tidak tiap hari juga mbak.”21

Kegiatan penutup adalah kegiatan akhir dalam pelaksanaan

pembelajaran tematik. Melalui wawancara, ibu Iril menjelaskan beberapa unsur

yang harus ada dalam kegiatan penutup:

“Sama saja. Ya kegiatan menyimpulkan materi, pemberian motivasi

bagi siswa yang belum bisa. Kemudian memberikan pesan-pesan, dan

pemberian tugas.” 22

Namun hasil observasi penulis yang telah dilakukan di kelas 2b tidak

senada dengan hasil wawancara dengan ibu Iril. Berdasarkan hasil observasi

kegiatan penutup dilakukan sebagai berikut:

“Dipertemuan pertama sampai ketiga kegiatan penutup di isi dengan

menanyakan kembali materi dan menyimpulkan materi yang sudah

dipelajari. Kemudian memberikan pesan-pesan moral, memberitahukan

materi yang akan di pertemuan selanjutnya dan memberikan tugas

rumah. Dipertemuan keempat, ibu Iril tidak menyampaikan pesan moral

20 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013.

Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b. 21 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013.

Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b. 22 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret

2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.

Page 90: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

dan tidak menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Dan

dipertemuan-pertemuan selanjutnya ibu Iril jarang melakukan unsur-

unsur yang ada dikegiatan penutup karena sering keduluan bel.”23

Berikut hasil wawancara dengan ibu Iril mengenai penerapan

pembelajara tematik di MIN Seduri, beliau menjelaskan bahwa:

“Pembelajaran tematik sebenarnya sudah lama diterapkan disini. Namun

penerapannya tidak berjalan sempurna. Karena disini masih banyak

guru kelas bawah yang belum faham tentang pembelajaran tematik.

Pada tahun ajaran kemarin, hanya beberapa guru yang dapat faham dan

penerapkan pembelajaran tematik. Akan tetapi untuk tahun ajaran tahun

ini, guru yang mengajar di kelas bawah harus memiliki kemampuan

mengajar di kelas bawah dan memahami model pembelajaran tematik.

Jadi guru-guru yang di anggap belum bisa mengajar kelas bawah di

pindah di kelas atas. Tapi ya gitu mbak masih ada aja guru kelas bawah

yang belum bisa menerapkan pembelajaran tematik.”24

3. Evaluasi Dalam Pembelajaran Tematik

Penilaian (evaluasi) pembelajaran tematik dilakukan pada dua hal, yaitu

penilaian terhadap proses kegiatan dan penilaian hasil kegiatan. Penilaian

tidak lagi terpadu pada tema melainkan sudah dipisah-pisah sesuai dengan

kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator mata pelajaran. Pernyataan

tersebut senada dengan hasil wawancara dengan guru pengajar kelas 2b yang

benama Ibu Khoiril hidayati yang biasanya di panggil ibu iril tersebut :

“Ya kalau dalam pembelajarannya memang antar pelajaran di padukan

mbak, tapi kalau evaluasinya tidak lagi dipadukan sesuai tema,

melainkan sudah terpisah-pisah sesuai nama mata pelajarannya. Ya

misalnya Bahasa Indonesia ya Bahasa Indonesia sendiri, Matematika ya

23 Hasil Observasi di Kelas 2b Pada Tanggal 25-28 Maret 2013 24 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.

Page 91: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Matematika sendiri. Jadi soalnya sudah tidak lagi di gabungkan jadi satu

seperti pembelajaran biasanya.” 25

Berdasarkan hasil observasi selama penelitian berlangsung, penilaian

terhadap kemampuan siswa juga dilakukan sebagai berikut:

“Pemberian kuis disetiap pertemuan, tugas individu, tugas kelompok,

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran misalnya yang aktif

memberi tanggapan dan bertanya.”26

Berikut penuturan ibu Iril mengenai waktu evaluasi:

“Kalau saya evaluasinya terkadang di akhir pembelajaran, tetapi

terkadang saya lakukan di lain waktu atau dipertemuan berikutnya jika

waktu yang dibutuhkan lama. Kegiatan penilaian itu berbeda antar guru

kelas mbak, karena penilaiannya dilakukan sesuai minat guru masing-

masing.”27

Mengenai jumlah soal ulangan, Ibu Iril meyebutkan sebagai berikut:

“Saya tidak pasti mbak, lihat indikatornya dulu. Kalau biasanya ya

kadang saya kasih 25 soal, 15 pilihan ganda dan yang 10 esay.

Terkadang ya Cuma buat 10 soal saja. Ya tergantung materinya juga

mbak.”28

Mengenai masalah siswa yang nilai ulangannya di bawah KKM, Ibu

menjelaskan sebagai berikut:

25 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru. 26 Observasi selama penelitian di kelas 2b 27 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru. 28 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.

Page 92: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

“Kita beri kesempatan remidi sampai tiga kali. Kalau tetap nilainya di

bawah KKM ya kita ambil nilai yang tertinggi.”29

Jika dilihat dari nilai yang diperoleh dari hasil tugas maupun ulangan,

pembelajaran di kelas 2b dapat dikatakan sukses. Pembelajaran dapat peneliti

katakan sukses karena nilai yang didapat rata-rata di atas KKM. Hal itu dapat

dibuktikan dengan dokumentasi berupa daftar nilai siswa.

29 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013.

Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.

Page 93: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan paparan data hasil penelitian sebagaimana telah dipaparkan pada

bab sebelumnya bahwa temuan di MIN Seduri adalah: 1) perencanaan pembelajaran

tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2 MIN Seduri

Kecamatan Mojosari, 2) Pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-

laba (webbed model) pada siswa kelas 2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari, 3) penilaian

pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas

2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari

A. Perencanaan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba

(Webbed Model) Pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari

Model pembelajaran tematik jaring laba-laba merupakan pembelajaran

yang menghubungkan antar mata pelajaran dengan tema. Model jaring laba-laba

adalah pembalajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman

belajar melalui keterpaduan tema. Dalam pembelajaran tematik terdapat tiga tahap,

yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Dalam tahap

perencanaan, guru perlu banyak mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam

pembelajaran tematik. Dengan kata lain banyak tahap yang harus dilakukan guru

dalam membuat perencanaan pembelajaran tematik dibandingkan dengan

membuat perencanaan pembelajaran yang bukan tematik.

Page 94: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Berdasarkan hasil interview langkah awal yang dilakukan adalah

menentukan tema yang dekat dengan kehidupan dan lingkungan siswa. Lagkah

kedua dalam pembelajaran tematik yaitu pemetaan KD. Dalam pemetaan KD, guru

harus faham dengan SK, KD dan indikator yang akan di capai dalam pembelajaran.

Dalam pemetaan SK, KD danindikator, Ibu Iril membuat tabel terdahulu untuk

menentukan tema yang dapat digunakan. Contohnya dapat dilihat dilampiran.

Langkah yang ke tiga adalah membuat jaring tema. Jaring tema ini mudah

untuk di buat karena tinggal memindahkan hasil dari pemetaan Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar tersebut. Untuk selanjutnya yaitu membuat

silabus dan RPP. Silabus dan RPP juga harus dibuat sesuai dengan tema yang

sudah ditentukan sebelumnya. Unsur-unsur dalam silabus tematik, sama seperti

silabus pembelajaran biasanya yaitu terdiri dari standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi, pengalaman belajar, indikator pencapaian, penilaian, alokasi waktu

dan media pembelajaran. Begitu juga dengan RPP tematik, komponen-komponen

dalam RPP tematik juga sama seperti RPP biasanya, bedanya hanya pada tema.

Komponen RPP tematik terdiri dari identitas sekolah, kelas, tema, alokasi waktu,

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan, karakter yang ingin

ditanamkan pada siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan, media dan

penilaian.

Dari hasil observasi, memang tidak terbukti secara langsung bahwasannya

guru telah mengikuti prosedur pembuatan perencanaan dalam pembelajaran

tematik. Hal tersebut dikarenakan semua perencanaan pembelajaran mulai dari

Page 95: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

prota, promes, jaringan tema, silabus dan RPP sudah di buat di awal pengajaran.

Namun langkah-langkah tersebut telah dijelaskan oleh guru kelas 2b secara

lagsung kepada peneliti.

Dalam interview guru juga mengungkapkan bahwasannya pembuatan

perangkat pembelajaran tidak terlalu diperhatikan. Namun guru lebih

memperhatikan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Menurut guru kelas 2b,

Pembelajaran di kelas terkadang tidak sesuai dengan RPP yang telah dibuat

sebelumnya.

Dari hasil observasi, hal itu tidak dapat dibuktikan apakah RPP yang telah

dibuat sesuai dengan kegiatan pembelajaran di kelas atau tidak karenakan RPP

yang dibuat tidak terlalu detail dalam menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang

dilakukan siswa.

Berdasarkan data hasil dari dokumentasi RPP tersebut tidak dibuat secara

rinci. RPP tersebut tidak mencantumkan semua kegiatan yang akan dilakukan oleh

siswa melainkan secara luas yang hanya memaparkan indikator-indikator yang

akan dicapai. Sehingga tidak diketahui langkah-langkah kegiatan yang dilakukan

siswa disetiap pertemuan, karena RPP tersebut dibuat untuk waktu yang lama.

Padahal RPP yang baik adalah dibuat untuk tiap pertemuan agar kegiatan

pembelajaran bisa terarah dan dapat berjalan sesuai rencana. Bentuk RPP tersebut

dapat dilihat di lampiran.

Page 96: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

B. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba

(Webbed Model) Pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari

Pendekatan tematik memang sesuai diterapkan di kelas bawah yaitu kelas

1, kelas 2 dan kelas 3 karena karakteristik dalam pembelajaran tematik sesuai

dengan karakteristik siswa yang masih suka bermain dan perlu hal-hal nyata yang

dapat memudahkan pemahaman siswa. Dalam penerapan pembelajaran tematik,

siswa akan dihubungkan dengan lingkungan atau kehidupan siswa.

Data hasil interview guru menjelaskan bahwa pembelajaran tematik juga

memiliki tiga tahap kegiatan dalam pelaksanaannya, yaitu tahap pembuka,

kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pembukaan guru selalu

berusaha untuk membuat siswa mempunyai motivasi tinggi dalam belajar.

Dari hasil observasi, guru mengajak siswa bernyanyi dan menggerakkan

badan untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. Ternyata siswa pun juga

senang dengan nyanyian yang diberikan oleh guru dan semangat mengikuti gerkan

yang dicontohkan oleh gurunya. Kegiatan itu terbukti dapat membangkitkan

semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan hasil observasi, dalam kegiatan inti guru terkadang mengajak

siswa untuk belajar di luar kelas dan di kelas multimedia. Tapi kegiatan

pembelajaran sering dilakukan di dalam kelas yang menggunakan metode diskusi.

Berdasarkan hasil observasi, metode yang digunakan sedikit monoton.

Metode yang sering digunakan adalah metode diskusi, padahal tema yang

diguanakan adalah lingkungan. Media yang digunakan juga sangat sederhana.

Page 97: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Media yang digunakan merupakan media bersama, karena media yang digunakan

terkadang meminjam ke guru lain. Akan tetapi jika dilihat dari jalannya kegiatan

pembelajaran, siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan nyaman, tenang

dan menyenangkan.

Berdasarkan hasil interview, guru kelas 2b mengungkapkan bahwa

pembelajaran sekarang tidak dilaksanakan sebaik diawal pembelajaran. Hal ini

dikarenakan beliau sibuk dengan pembuatan soal ujian. Guru kelas 2b juga

menuturkan bahwa media-media pembelajaran yang digunakan adalah media apa

adanya. Berbeda dengan awal-awal pembelajaran, di awal-awal pembelajaran guru

sangat memperhatikan kegiatan belajar siswa. Bahkan dulu sering mengajak siswa

keluar sekolah untuk mengunjungi tempat-tempat umum yang dapat

meningkatkan kefahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Tetapi guru juga

selalu berusaha untuk membuat proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan

dapat mencapai indikator yang diinginkan.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 25 Maret, siswa di ajak untuk

belajar diluar kelas dengan membawa tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru

dan tugas tersebut dapat diselesaikan di luar ruangan.

Dalam satu kelas, masing-masing siswa memiliki kemampuan berbeda-

beda dalam memahami materi yang telah disampaikan. Ada siswa yang cepat

menangkap materi yang disampaikan, ada pula siswa yang memiliki kemampuan

atau kecerdasan sedang dan ada pula yang memiliki kemampuan rendah dalam

memahami materi. Solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah siswa

Page 98: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

yang tidak faham dengan materi yang diajarkan yaitu dengan memberikan waktu

tambahan sepulang sekolah untuk menjelaskan kembali materi yang belum

dimengerti.

Dalam kegiatan pembelajaran tematik ada tahap terakhir yaitu tahap

penutup. Tahap penutup merupakan tahap untuk guru mengungkapkan hasil

pembelajaran dan menyimpulkan hasil pembelajaran melalui pesan-pesan moral

kepada siswa. Namun, berdasarkan observasi, hal tersebut jarang dilakukan guru

di kelas, guru hanya memberikan tugas dan memberitahukan materi yang akan

dipelajari dipertemuan berikutnya.

Berdasarkan temuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa guru harus

faham dengan konsep pembelajaran tematik. Pembelajaran tidak akan dapat

berjalan dengan baik jika guru kurang faham dan pembelajaran akan terlihat kaku

dan guru juga akan bingung untuk memedukan materi yang terkait. Dalam

pembelajaran, guru juga wajib mempunyai sikap yang tegas dan disiplin karena

hal itu juga mempengaruhi proses pembelajaran di kelas dahn hasil pembelajaran

yang akan diperoleh siswa.

C. Penilaian Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba (Webbed

Model) Pada Siswa Kelas 2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari

Penilaian pembelajaran tematik dilakukan untuk mengetahui ketercapaian

kompetensi dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang terdapat dalam

tema pembelajaran. Dalam pembelajaran tematik, penilaian atau evaluasi tidak lagi

terpadu, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai dengan nama matapelajarannya.

Page 99: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Berdasarkan hasil observasi di MIN Seduri khususnya di kelas 2b, penilaian

atau evaluasi biasanya dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran dengan

pemberian tugas. Penialaian terkadang juga dilakukan dipertemuan berikutnya jika

waktu untuk evaluasi tidak cukup dipertemuan pada hari tersebut.

Penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran tematik tidak hanya

penilaian hasil belajar yang berupa pengetahuan atau kefahaman siswa dengan

materi, melainkan penilaian proses juga diperhatikan. Penialaian proses bisa

dilihat dari keaktifan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dan motivasi

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Jadi bukan hanya kefahaman

materi saja yang dinilai dalam pembelajaran. Alat penilaian yang dapat digunakan

dalam pembelajaran tematik dapat berupa tes tulis, tes lisan, tes perbuatan dan

portofolio.

Bagi siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM ketika ulangan, guru

memberikan kesempatan remidi sampai tiga kali. Berdasrakan dokumentasi yang

berkaitan dengan hasil nilai siswa, pembelajaran dapat dikatakan sukses karena

sebagian besar siswa mendapatkan nilai di atas KKM. Dokumentasi tersebut dapat

dilihat di lampiran.

Page 100: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan data dan analisis yang telah diuraikan peneliti dapat

disimpulkan bahwa:

1. Perencanaan Pembelajaran Tematik

Dalam merencanakan pembelajaran tematik perlu banyak yang harus

dipersiapkan. Adapun langkah-langkah dalam membuat perangkat

pembelajaran tematik, yaitu:

a. Langkah per-tama yang perlu dilakukan adalah menetukan tema yang akan

digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam memilih tema, tema

tersebut harus dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari.

b. Lagkah yang ke-dua adalah menentukan atau memilah Standart

Kompetensi, Kompetensi Dasar beserta Indikatornya yang dapat masuk

kedalam tema-tema yang sudah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan cara membuat tabel terdahulu atau yang biasa disebut

pemetaan Standart Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator.

c. Untuk langkah yang ke-tiga adalah membuat jaring tema.

d. Langkah yang ke-empat adalah membuat silabus. Unsur-unsur dalam

silabus tematik sama seperti silabus biasa yang non tematik. Bedanya

hanya kalau dalam silabus tematik dibuat sesuai dengan tema.

Page 101: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

e. Terakhir adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Sama halnya dengan silabus, unsur-unsur dalam RPP tematik sama halnya

dengan RPP non tematik. Bedanya hanya RPP tematik disusun sesuai

dengan tema.

Apabila dalam memetakan Kompetensi Dasar, dan terdapat

Kompetensi Dasar yang tidak dapat dimasukkan ke dalam tema yang telah

ditentukan, maka Kompetensi Dasar tersebut di ajarkan tersendiri atau di

luar tema.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Pelaksanaan pembelajaran tematik sama halnya dengan pembelajaran

biasa, yaitu terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Dalam kegiatan pembuka di isi dengan kegiatan memotivasi siswa untuk

belajar, misalkan melalui bernyanyi. Setelah itu bisa diisi dengan kegiatan

mengingatkan siswa dengan materi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan

cara memberi pertanyaan.

Untuk selanjutnya yaitu kegiatan inti, yang terdiri dari eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan inti dalam pembelajaran tematik adalah

penyampaian materi kepada siswa yang menyangkut beberapa indikator dari

beberapa mata pelajaraan yang sudah ditemakan. Kegiatan pembelajaran

tersebut harus dapat mengembangkan kemampuan siswa dengan cara

menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai. Hal ini yang

membedakan pembelajaran tematik dengan pembelajaran biasa.

Page 102: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Dan yang terakhir adalah kegiatan penutup yang diisi dengan kegiatan

menyimpulkan hasil pembelajaran, pemberian tugas serta memotivasi siswa

yang masih kurang aktif dalam pembelajaran. Dan disertai juga penyampaian

pesan-pesa moral untuk siswa.

3. Evaluasi pembelajaran Tematik

Evaluasi dalam pembelajaran tematik tidak lagi terpadu melalui tema,

melainkan terpisah-pisah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator dari

masing-masing mata pelajaran. Evaluasi dalam pembelajaran tematik tidak

hanya dilakukan diakhir pembelajaran saja, akan tetapi penilaian juga

dilakukan pada proses pembelajaran. Alat penilaian dalam pembelajaran

tematik dapat berupa tes tulis, tes lisan, tes perbuatan, dan portofolio.

B. Saran

Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat memberikan solusi bagi guru

SD/MI yang belum bisa menerapkan pembelajaran tematik khususnya yang

mengajar dikelas bawah ( kelas 1,2,3). Berdasarkan hasil penelitian di atas maka

peneliti memberikan saran kepada :

1. Guru

a) Diharapkan untuk lebih detail dalam membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

b) Diharapkan lebih variatif dalam menetuan metode dan media dalam

pembelajaran.

Page 103: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

2. Bagi pihak madrasah, alangkah baiknya jika membantu guru untuk

menyediakan media pembelajaran.

3. Bagi Peneliti lain penelitian ini masih terbatas pada tema tertentu, untuk itu

perlu ada penelitian yang lebih lanjut dengan tema dan pembahasan yang lebih

luas.

Page 104: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

KAJIAN PUSTAKA

Moleong, Lexy J.Metodologi Penelitian Kualitatif .Jakarta: Rosdakarya

Rusyan, Tabrani.1989.Pendekatan dalam proses belajar mengajar.Bandung:CV remaja

rosdakarya

Sutirjo,Sri Istuti Mamik.2005.Tematik Pembelajaran efektif dalam kurikulum 2004.Malang:

Bayumedia Publishing

Mamat SB,Abdul Munir,dkk.2005.Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.Jakarta:

Departement Agama RI

Arikunto, Suharsimi.1993.Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik,Oemar.Proses Belajar Mengajar.2001.Bandung: Bumi aksara

Sukayati,dkk.2009.Pembelajaran Tematik SD.Sleman:Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.

Kadi.2009.Pembelajaran tematik.Surabaya: Lapis-PGMI Apprinta

Sugiyono.2010.Metode penelitian kuntitatif kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta

Syah,Muhibbin.2004.Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru.Bandung :PT Remaja Rosda

Karya

Hamalik,Oemar.proses belajar mengajar.2001.Bandung: Bumi aksara

Sugiyar,dkk.2009.Pembelajaran Tematik.Surabaya:Aprinta

Trianto.2007.Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek.Jakarta: Prestasi Pustaka

Sedarmayanti,dkk.2002.Metodologi Penelitian.Bandung:CV Mandar Maju

Subana,dkk.2001.Dasar-dasar Penelitian Ilmiah.Bandung: CV Pustaka Setia

Azwar, Saifudin.1999.Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Page 105: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Daryanto.2011.Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.Yogyakarta: Gava

Media

Sudjana,Nana,dkk.1989.Penelitian dan Nilai Pendidikan.Bandung: Sinar Baru

Nursidik kurniawan,http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/3.sabtu.pukul 15.26

Page 106: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

PEDOMAN WAWANCARA

Nara Sumber : Khoiril Hidayati,S.PdI selaku guru kelas 2b

1. Apakah perbedaan pembelajaran tematik dengan pembelajan yang non tematik jika

dilihat dari segi perencanaan?

“Ya pasti ada perbedaannya, kalau pembelajaran tematik itu sedikit rumit dalam

membuat perangkatnya. Misalnya kita harus benar-benar memahami SK dan

KD nya, menetukan tema, membuat jaring-jaring tema, kemudian baru

membuat perangkat yang lainnya, misalkan silabus dan RPP sesuai dengan

tema-tema yang sudah kita tentukan. Kalau pembelajaran konvensional kan kita

gak perlu mikir tema, gak mikir SK KD man yang bisa dipadukan dalam satu

tema, gak perlu buat jaring tema juga. La itu beda nya.”

2. Apakah saja yang perlu dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran tematik?

“Kalau menentukan hari efektif sudah pasti itu ya mbk...gak bisa gak itu.

Menentukan waktu dalam setiap indikator itu sebenarnya yang paling sulit

mbak.

Pertama ya kita tentukan temanya apa saja yang akan kita gunakan. Ingat tema

harus sesuai dengan lingkungan atau dekat kehidupan dari siswa. Kemudian

setelah tema menetukan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang bisa

dipadukan dalam satu tema. Selanjutnya membuat jaring-jaring tema atau yang

biasa disebut matriks setelah itu membuat Prota kalau diawal tahun pemelajaran

ya.....kalau di semester dua ini ya langsung ke promes, kemudian silabus dan

RPP.”

3. Bagaimana langkah-langkah dalam membuat perangkat pembelajaran tematik?

“Kalau saya langkah pertama biasanya menetukan tema terlebih dahulu.

Menurut saya itu lebih mudah daripada mengaitkan beberapa KD dan

indikator baru menetukan temanya. Kan ada yang seperti itu. Yang

menentukan SK KD dan indikatornya yang dapat dipadukan baru menentukan

tema yang sesuai. Tapi Itu terserah dari masing-masing guru ya mbak. Tapi

Kalau saya ya itu tadi menentukan temanya dulu.”

“Setelah menetukan temanya apa saja yang akan saya gunakan kemudian

dilihat SK KD dan indikatornya, masuk tema mana yang bisa digunakan untuk

KD tersebut. Contohnya yang bahasa indonesia ini, ini bisa masuk pada tema

Page 107: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

diri sendiri, jadi di kolom tema diri sendiri ini kita beri tanda centang. Begitu

sampai seterusnya.

“Langkah selanjutnya setelah pemetaan SK KD yaitu membuat jaring tema,

cara membuat jaring tema ini ya sudah gak ribet lagi mbak. Soalnya tinggal

mindah yang ini tadi. Kan tadi sudah tahu mana KD dan indikator yang masuk

tema diri sendiri, liburan, dan seterusnya ini . nah sekarang kita tinggal

mindah misalnya tema diri sendiri, mata pelajaran apa saja ini tadi yang bisa

masuk dalam tema diri sendiri. Terus SK KD nya apa saja yang masuk dalam

tema diri sendiri ini. Pokoknya kalau langkah awal tadi uda dilakukan, kesini-

sininya uda mudah.

“Kalau sudah membuat jaring tema baru membuat silabus. Silabusnya ini juga

sesuai dengan temanya. Seperti ini. Jadi silabusnya ini juga tematik tidak

sendiri-sendiri seperti kelas 4 keatas. Silabusnya berdasarkan tema-tema yang

sudah dipilih tadi. Tapi tetap komponen-komponen dalam pembuatan

silabusnya ya sama saja seperti silabus-silabus biasanya, hanya saja kalau di

silabus tematik dicantumkan temanya.”

“Nah kalau silabus sudah di buat langkah selanjutnya ya membuat RPP mbak.

RPP nya ini juga kita buatnya tiap tema. Untuk komponen-komponen nya

hamper sama seperti RPP biasanya, yaitu terdiri dari nama sekolah, kelas, tapi

kalau RPP tematik ada temanya apa, kemudian alokasi waktu,standar

kompetensi dari beberapa mata pelajaran yang masuk dalam tema lingkungan,

kompetensi dasar, indikator, tujuan, karakter apa yang mau ditanamkan ke

siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan,media, dan penilaian.”

4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas 2b?

“Nah kalau silabus sudah di buat langkah selanjutnya ya membuat RPP mbak.

RPP nya ini juga kita buatnya tiap tema. Untuk komponen-komponen nya

hamper sama seperti RPP biasanya, yaitu terdiri dari nama sekolah, kelas, tapi

kalau RPP tematik ada temanya apa, kemudian alokasi waktu,standar

kompetensi dari beberapa mata pelajaran yang masuk dalam tema lingkungan,

kompetensi dasar, indikator, tujuan, karakter apa yang mau ditanamkan ke

siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan,media, dan penilaian.”

5. Apakah setiap pembelajaran ibu selalu menggunakan media?

“Media pembelajaran itu memang penting apalagi dalam pembelajaran tematik,

namun pemakaian media itu tidak harus digunakan ditiap pertemuan, karena

tidak semua materi bisa disampaikan dengan menggunakan media. Tapi

memang saya akui pembelajaran di kelas sekarang tidak terlalu saya fikirkan

seperti dulu, karena sekarang sudah sibuk dengan persiapan ujiannya anak kelas

enam. Dan saya juga harus manyelesaikan pembuatan soal ujian sekolah mata

Page 108: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

pelajaran Al-Qur’an hadis yang nanti di buat ujian MIN di wilayah Mojokerto

mbak.”

6. Media apa saja yang biasanya ibu gunakan dalam pembelajaran?

“Sebenarnya setiap saya membuat RPP, pasti sudah saya rencanakan media

apa yang akan saya gunakan nanti. Tapi yaitu salah saya, hanya rencana saja

gak langsung saya siapkan. Jadi kalau uda mau dipakai baru buat. Jadi

seumpama sibuk gak ada waktu ya gak jadi bikin media mbak. Tapi ya tetap

saya upayakan dapat gunakan media yang ada. Biasanya punyanya bu

Malikah yang saya pinjam. Atau cari media disekitar sekolah yang dapat di

manfaatkan. Gitu saja mbak”

7. Bagaimana ibu mengkondisikan kelas agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan

dengan lancar?

8. Bagaimana jika ada siswa yang beluma faham dengan materi jelaskan atau daya

tangkapnya lemah dalam memahami pelajaran?

“Setiap siswa pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda kan? Ada yang

pintar, ada yang setengah pintar da nada juga yang benar-benar tidak bisa

menguasai materi yang saya sampaikan. Tapi ya paling 1 atau 2 anak saja. Bagi

anak yang benar-benar kurang faham dengan materi yang sudah saya samapaikan,

saya selalu memberi jam tambahan bagi anak-anak tersebut, eantah itu setengah

jam atau satu jam. Itu pasti itu tapi ya tidak tiap hari juga mbak.”

9. Bagaimana penilaian atau evaluasi dalam pembelajaran tematik?

“Ya kalau dalam pembelajarannya memang antar pelajaran di padukan mbak,

tapi kalau evaluasinya tidak lagi dipadukan sesuai tema, melainkan sudah

terpisah-pisah sesuai nama mata pelajarannya. Ya misalnya Bahasa Indonesia ya

Bahasa Indonesia sendiri, Matematika ya Matematika sendiri. Jadi soalnya sudah

tidak lagi di gabungkan jadi satu seperti pembelajaran biasanya.”

10. Kapan ibu melakukan penilaian terhadap kemampuan siswa?

“Kalau saya evaluasinya terkadang di akhir pembelajaran, tetapi terkadang saya

lakukan di lain waktu atau dipertemuan berikutnya jika waktu yang dibutuhkan

lama. Kegiatan penilaian itu berbeda antar guru kelas mbak, karena penilaiannya

dilakukan sesuai minat guru masing-masing.”

Page 109: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

11. Berapakan soal yang biasanya ibu buat untuk soal ulangan?

“Saya tidak pasti mbak, lihat indikatornya dulu. Kalau biasanya ya kadang saya

kasih 25 soal, 15 pilihan ganda dan yang 10 esay. Terkadang ya Cuma buat 10

soal saja. Ya tergantung materinya juga mbak.”

12. Bagaimana dengan siswa mendapatkan nilai di bawah KKM pada saat ulangan?

“Kita beri kesempatan remidi sampai tiga kali. Kalau tetap nilainya di bawah

KKM ya kita ambil nilai yang tertinggi.”

Page 110: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

PPEERRAANNGGKKAATT PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN PPEEMMEETTAAAANN SSTTAANNDDAARR KKOOMMPPEETTEENNSSII,, KKOOMMPPEETTEENNSSII DDAASSAARR

DDAANN IINNDDIIKKAATTOORR PPEENNCCAAPPAAIIAANN KKOOMMPPEETTEENNSSII DDEENNGGAANN TTEEMMAA

Mata Pelajaran : Tematik

Satuan Pendidikan : SD/MI

Kelas/Semester : II / 2

Nama Guru : Khoiril Hidayati, S.PdI

NIP/NIK : 198004122003122000

Sekolah : MIN Seduri Mojosari

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Page 111: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR

DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DENGAN TEMA

KELAS II SEMESTER 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

B.Indonesia Mendengarkan

1. Memahami

pesan

pendek dan

dongeng

yang

dilisankan

Berbicara

2. Mengungka

pkan secara

lisan

beberapa

informasi

dengan

mendeskrips

ikan benda

dan

bercerita

Menyampaika

n pesan

pendek yang

didengarkanny

a kepada orang

lain.

Menceritakan

kembali isi

dongeng yang

di dengarkan.

Menceritakan

kembali cerita

anak yang

didengarkan

dengan

menggunakan

kata-kata

Mencatat isi pesan.

Menulis pesan ke

dalam beberapa

kalimat.

Menyampaikan pesan

secara lisan kepada

orang lain.

Menyampaikan

pertanyaan sesuai

dengan isi cerita yang

didengarkan.

Menceritakan kembali

cerita yang

didengarkan dengan

menggunakan kata-

Page 112: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

Membaca

3. Memahami

ragam

wacana tulis

dengan

membaca

nyaring dan

membaca

dalam hati

Menulis

4. Menulis

permulaan

dengan

mendeskrips

ikan benda

di sekitar

dan

menyalin

puisi anak

sendiri.

Menyebutkan

isi teks agak

panjang (20 –

25 kalimat)

yang dibaca

dalam hati.

Menyalin puisi

anak dengan

huruf tegak

bersambung

yang rapi

kata sendiri.

Membaca lancar

dengan pemahaman

teks cerita agak

panjang .

Menjelaskan isi teks

yang telah dibaca

dalam hati.

Menulis pengalaman

dengan huruf

sambung

(memperhatikan

ketepatan dan

kecepatan

Membaca

nyaring teks

sebanyak 15 –

20 kalimat

Menikmati kegiatan

membaca.

Memilih bacaan yang

disenangi.

√ √

Page 113: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

dengan

memperhatikan

lafal dan

intonasi yang

tepat.

Mendeskripsik

an tumbuhan

atau binatang

sekitar secara

sederhana

dengan bahasa

tulis.

Menulis karangan

tentang kegiatan cara

menanam bunga

Menyampaikan

pesan pendek

yang

didengarkan

kepada orang

lain.

Menceritakan

kembali cerita

anak yang

didengarkan

dengan

menggunakan

kata-kata

sendiri.

Mencatat isi pesan.

Menyampaikan pesan

secara lisan kepada

orang lain.

Menyalin kalimat

cetak menjadi kalimat

tegak bersambung

sebanyak 5 kalimat.

√ √

Page 114: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

Menyalin puisi

anak dengan

huruf tegak

bersambung

Menuliskan karangan

pendek dengan

melanjutkan sebuah

cerita yang sudah

disediakan.

Mendeskripsik

an tumbuhan

atau binatang

di sekitar

sesuai ciri-

cirinya dengan

menggunakan

kalimat yang

mudah di

pahami orang

lain.

Menceritakan

kembali cerita

anak yang

Menirukan gerak dan

suara binatang

tertentu.

Menjelaskan cirri-ciri

tumbuhan dan

binatang secara rinci

baik itu nama-nama

cirri khasnya,

suaranya, tempat

hidupnya, dengan

pilihan kata runtut.

Mendeskripsikan cirri-

ciri benda, tumbuhan

oleh seorang teman

dan teman lainnya

menebaknya.

Menjawab pertanyaan

tentang isi cerita.

Menceritakan kembali

Page 115: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

didengarkan

dengan

menggunakan

kata-kata

sendiri

Mendeskripsik

an tumbuhan

atau binatang

di sekitar

secara

sederhana

dengan bahasa

tulis.

Menyalin puisi

anak dengan

huruf tegak

bersambung

cerita yang didengar

menggunakan kata-

kata sendiri.

Menuliskan kalimat

yang didiktekan guru

dengan kata yang

berhubungan dengan

tumbuhan dan

binatang.

Melengkapi cerita

tentang data keluarga

dengan kata yang

tepat.

Menulis nama orang

tua, pekerjaan dan

nama anggota

keluarga dengan

menggunakan huruf

kapital dan tanda

baca.

Menyalin kalimat

cetak menjadi tegak

bersambung sebanyak

5 kalimat.

Menulis karangan

dengan melanjutkan

Page 116: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

yang rapi sebuah cerita yang

sudah disediakan.

Menulis karangan

sederhana tentang

kesukaan / ketidak

sukaan dengan tulisan

yang rapi dan

kecepatan tertentu.

Page 117: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

IPS 2 Memahami

kedudukan

dan peran

anggota

dalam

keluarga dan

lingkungan

tetangga

Mendeskripsik

an kedudukan

dan peran

anggota

keluarga.

Menceritakan

pengalaman

dalam

melaksanakan

peran dalam

anggota

keluarga.

Memberi

contoh bentuk-

bentuk

kerjasama di

Menunjukkan

dokumen diri dan

keluarga.

Menceritakan

peristiwa yang

terkesan waktu kecil

tentang diri dan

keluarganya melalui

dokumen (foto dan

akte).

Menjelaskan

pentingnya

memelihara dokumen

dan koleksi barang

keluarga.

Menceritakan cara

memelihara dokumen

dan koleksi barang

keluarga.

Mengungkapkan

pengalaman diri

sendiri dan keluarga.

Menceritakan keadaan

lingkungan alam dan

buatan di sekitar

rumah

√ √

√ √

Page 118: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

lingkungan

tetangga Memberikan contoh

cara memelihara dan

menjaga lingkungan

alam disekitar kia

Page 119: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

IPA Energi dan

Perubahannya

3. Mengenal

berbagai

sumber

energi yang

sering

dijumpai

dalam

kehidupan

sehari-hari

dan

kegunaannya

Bumi dan Alam

Semesta

4. Memahami

peristiwa

alam dan

pengaruh

matahari

dalam

Mengidentifikasi

kan sumber-

sunber energi

(panas, listrik,

cahaya dan

bumi) yang ada

di lingkungan

sekitar

Mengidentifikasi

jenis energi yang

paling sering

digunakan di

lingkungan

sekitar dan cara

penghematannya

Mengidentifikasi

kenampakan

matahari pada

pagi, siang dan

sore hari.

Mencari sumber yang

menghasilkan panas,

bunyi dan cahaya

melalui alat-alat

rumah tangga.

Menunjukkan sumber

yang menghasilkan

panas, bunyi, dan

cahaya.

Memberikan contoh

jenis energi yang

sering digunakan

sehari-hari.

Memberi alasan

penggunaan jenis

energi listrik

Menceritakan

kedudukan matahari

(pagi, siang dan sore

hari).

Membedakan panas

matahari pada pagi,

Page 120: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

kehidupan

sehari-hari

Mendeskripsik

an kegunaan

panas dan

cahaya

matahari

dalam

kehidupan

sehari-hari

siang dan sore hari.

Menceritakan adanya

hubungan antara

kedudukan matahari

dengan baying-bayang

yang terbentuk.

Menjelaskan

kegunaan panas dan

cahaya matahari

dalam kehidupan

sehari-hari.

Menyebutkan

pengaruh panas dan

cahaya matahari

terhadap manusia.

Memperagakan cara

yang aman untuk

menghindari pengaruh

panas dan cahaya

matahari

Page 121: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

PKN 3. Menampilkan

sikap

demokratis

4. Menampilkan

nilai-nilai

Pancasila

Mengenal

kegiatan

bermusyawarah

Menghargai

suara terbanyak.

Menampilkan

sikap mau

menerima

kekalahan.

Mengenal nilai

kejujuran,

kedisiplinan dan

senang bekerja

Menyebutkan cara

bermusyawarah yang

benar.

Mengerjakan tugas

dengan cara

berkelompok.

Membiasakan

melakukan

musyawarah dalam

kegiatan sehari-hari.

Membiasakan

menghargai pendapat

orang lain dalam suatu

diskusi.

Menghargai hasil

keputusan bersama

atas dasar kesepakatan

dan suara terbanyak.

Membiasakan untuk

bersikap lapang dada.

Menyebutkan nilai

kejujuran,

kedisiplinan, dan

Page 122: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

dalam kehidupan

sehari-hari.

Melaksanakan

perilaku jujur,

disiplin, dan

senang bekerja

dalam kehidupan

sehari-hari

senang bekerja dalam

kehidupan sehari-hari.

Menjelaskan cara dan

manfaat hidup jujur,

disiplin dan senang

bekerja dalam

kehidupan sehari-hari

Membiasakan untuk

jujur, disiplin dan

senang bekerja dalam

kegiatan sehari-hari

Page 123: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

Matematika

Bilangan

3. Melakukan

perkalian

dan

pembagian

bilangan

sampai dua

angka

Geometri dan

Pengukuran

4. Mengenal

unsur-unsur

bangun datar

sederhana

Melakukan

perkalian

bilangan yang

hasilnya

bilangan dua

angka.

Melakukan

pembagian dua

angka /

bilangan dua

angka.

Melakukan

operasi

bilangan

campuran.

Mengelompok

kan bangun

datar.

Mengenal

sudut bangun

datar

Mengingat pakta

perkalian sampai 50

dengan berbagai cara

Mengingat pakta

pembagian sampai 50

dengan berbagai cara.

Menghitung secara

cepat perkalian dan

pembagian bilangan

sampai 50.

Mengelompokkan

bilangan datar,

menurut bentuknya.

Menggunakan bangun

datar menurut

ukurannya.

Page 124: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

Mata

pelajaran

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Tema dan Waktu Per Minggu

Peristi

wa

Kegema

ran

Budi

Pekerti

Lingku

ngan

Kegiatan

Sehari-

Hari

Kese

hatan

2 2 2 4 3 2

Menentukan unsure

bangun datar yaitu

titik sudut, garis, sisi.

Menentukan unsure-

unsur bangun datar

yaitu sudut.

Menggambar dan

membuat bangun

persegi, segitiga, segi

empat, persegi

panjang dengan

menunjukkan sudut.

Mengetahui,

Kepala MIN Seduri

Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI

NIP. 1972701 199703 1 002

Mojokerto, Januari 2013

Guru Tematik Kelas II

Khoiril Hidayati, S.PdI

NIP. 19800412200312200

Page 125: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Jaringan Kd/Indikator Dengan Tema Tematik

Tematik Untuk Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

PPEERRAANNGGKKAATT PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN

JJAARRIINNGGAANN IINNDDIIKKAATTOORR PPEENNCCAAPPAAIIAANN KKOOMMPPEETTEENNSSII

Mata Pelajaran : Tematik

Satuan Pendidikan : SD/MI

Kelas/Semester : II / 2

Nama Guru : Khoiril Hidayati, S.PdI

NIP/NIK : 19800412200312200

Sekolah : MIN Seduri Mojosari

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Page 126: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Jaringan Kd/Indikator Dengan Tema Tematik

Tematik Untuk Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Seduri KLS 2

JARINGAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

B. Indonesia

Menirukan gerak dan suara

binatang tertentu.

Menjelaskan cirri-ciri tumbuhan

dan binatang secara rinci baik itu

nama-nama cirri khasnya,

suaranya, tempat hidupnya,

dengan pilihan kata runtut.

Mendeskripsikan cirri-ciri benda,

tumbuhan oleh seorang teman dan

teman lainnya menebaknya.

Menjawab pertanyaan tentang isi

cerita.

Menceritakan kembali cerita yang

didengar menggunakan kata-kata

sendiri.

Menuliskan kalimat yang

didiktekan guru dengan kata yang

berhubungan dengan tumbuhan

dan binatang.

Melengkapi cerita tentang data

keluarga dengan kata yang tepat.

Menulis nama orang tua,

pekerjaan dan nama anggota

keluarga dengan menggunakan

huruf kapital dan tanda baca.

Menyalin kalimat cetak menjadi

tegak bersambung sebanyak 5

kalimat.

Menulis karangan dengan

melanjutkan sebuah cerita yang

sudah disediakan.

Menulis karangan sederhana

tentang kesukaan / ketidak sukaan

dengan tulisan yang rapi dan

kecepatan tertentu.

Tema Lingkungan

IPS

Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan

keluarga.

Memperagakan peran tentang diri sendiri.

Menceritakan keadaan lingkungan alam dan

buatan di sekitar rumah.

Memberikan contoh cara memelihara dan

menjaga lingkungan alam di sekitar kita.

Menceritakan pengalaman membersihkan

lingkungan di sekitar rumah.Membiasakan

menghargai pendapat orang lain dalam suatu

diskusi.

Menghargai hasil keputusan bersama atas

dasar kesepakatan dan suara terbanyak.

Membiasakan untuk bersikap lapang dada.

Menyebutkan nilai kejujuran, kedisiplinan, dan

senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari.

Menjelaskan cara dan manfaat hidup jujur,

disiplin dan senang bekerja dalam kehidupan

sehari-hari.

SAINS/ IPA

Mencari sumber panas, bunyi dan cahaya melalui alat rumah tangga.

Mencari contoh alat rumah tangga yang menggunakan energi.

Memberi contoh jenis energi yang sering digunakan sehari-hari.

Memberi alasan penggunaan jenis energi listrik.

Menceritakan kedudukan matahari pagi, siang dan sore hari.

Membedakan panas matahari pada pagi, siang dan sore hari.

Menceritakan adanya hubungan antara kedudukan matahari dengan

baying-bayang yang terbentuk.

Menjelaskan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan

sehari-hari.

Matematika

Mengingat pakta perkalian sampai 50 dengan berbagai cara.

Mengingat pakta pembagian sampai 50 dengan berbagai cara.

Menghitung secara cepat perkalian dan pembagian bilangan

sampai 50.mengelompokkan bilangan datar, menurut bentuknya.

Menggunakan bangun datar menurut ukurannya.

Menentukan unsure bangun datar yaitu titik sudut, garis, sisi.

Menentukan unsure-unsur bangun datar yaitu sudut.

Menggambar dan membuat bangun persegi, segitiga, segi empat,

persegi panjang dengan menunjukkan sudut

Page 127: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

TEMATIK KELAS II SEMESTER 2

Page 128: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan : MIN SEDURI MOJOSARI

Kelas : II

Semester : II

Tahun : 2012/2013

Smtr Tema Stándar

Kompetensi Kompetensi Dasar AW KET

2 PERISTIWA B. Indonesia :

Memahami pesan

pendek dan

dongeng yang

dilisankan

Mengungkapkan

secara lisan

beberapa

informasi dengan

mendeskripsikan

benda dan

bercerita

Memehami ragam

wacana tulis

dengan membaca

nyaring dan

membaca dalam

hati

Menulis

permulaan dengan

mendeskripsikan

benda di sekitar

dan menyalin puisi

anak

Menyampaikan

pesan pendek

yang

didengarkannya

kepada orang

lain.

Menceritakan

kembali isi

dongeng yang di

dengarkan.

Menceritakan

kembali cerita

anak yang

didengarkan

dengan

menggunakan

kata-kata sendiri.

Menyebutkan isi

teks agak

panjang (20 – 25

kalimat) yang

dibaca dalam

hati.

Menyalin puisi

anak dengan

huruf tegak

bersambung yang

rapi

IPS :

Memahami

kedudukan dan

peran anggota

dalam keluarga

dan lingkungan

Mendeskripsikan

kedudukan dan

peran anggota

keluarga.

Menceritakan

Page 129: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

tetangga

pengalaman

dalam

melaksanakan

peran dalam

anggota keluarga.

Memberi contoh

bentuk-bentuk

kerjasama di

lingkungan

tetangga

IPA :

Mengenal

berbagai sumbar

energi yang sering

dijumpai dalam

kehidupan sehari-

hari dan

kegunaannya

Memahami

peristiwa alam dan

pengaruh matahari

dalam kehidupan

sehari-hari

Mengidentifikasi

kan sumber-

sunber energi

(panas, listrik,

cahaya dan bumi)

yang ada di

lingkungan

sekitar.

Mengidentifikasi

kenampakan

matahari pada

pagi, siang dan

sore hari.

Mendeskripsikan

kegunaan panas

dan cahaya

matahari dalam

kehidupan

sehari-hari

KEGEMARAN B. Indonesia :

Memahami ragam

wacana tulis

dengan membaca

nyaring dan

membaca dalam

hati.

Menulis

permulaan dengan

mendeskripsikan

benda di sekitar

dan menyalin puisi

anak

Membaca

nyaring teks

sebanyak 15 –20

kalimat dengan

memperhatikan

lafal dan intonasi

yang tepat.

Mendeskripsikan

tumbuhan atau

binatang sekitar

secara sederhana

dengan bahasa

tulis

IPS :

Memahami

kedudukan dan

peran anggota

dalam keluarga

Mendeskripsikan

kedudukan dan

peran anggota

Page 130: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

dan lingkungan

tetangga

keluarga.

BUDI

PEKERTI

B. Indonesia :

Mendengarkan :

memahami pesan

pendek dan

dongeng yang

dilisankan.

Berbicara :

mengungkapkan

secara lisan

beberapa

informasi dengan

mendeskripsikan

benda

Menulis :

Menulis

permulaan dengan

mendeskripsikan

benda di sekitar

dan menyalin puisi

anak

Menyampaikan

pesan pendek

yang

didengarkan

kepada orang

lain.

Menceritakan

kembali cerita

anak yang

didengarkan

dengan

menggunakan

kata-kata sendiri.

Menyalin puisi

anak dengan

huruf tegak

bersambung

IPS :

Memahami

kedudukan dan

peran anggota

dalam keluarga

dan lingkungan

tetangga

Mengenal

kegiatan

bermusyawarah

Menghargai

suara terbanyak.

Menampilkan

sikap mau

menerima

kekalahan.

Mengenal nilai

kejujuran,

kedisiplinan dan

senang bekerja

dalam kehidupan

sehari-hari

LINGKUNGAN B. Indonesia :

Berbicara :

Mengungkapkan

secara lisan

beberapa

informasi dengan

mendeskripsikan

benda dan

Mendeskripsikan

tumbuhan atau

binatang di

sekitar sesuai

ciri-cirinya

dengan

menggunakan

Page 131: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

bercerita.

Menulis :

Menulis permulan

dengan

mendeskripsikan

benda di sekitar

dan menyalin puisi

anak.

kalimat yang

mudah di pahami

orang lain.

Menceritakan

kembali cerita

anak yang

didengarkan

dengan

menggunakan

kata-kata sendiri

Mendeskripsikan

tumbuhan atau

binatang di

sekitar secara

sederhana

dengan bahasa

tulis.

Menyalin puisi

anak dengan

huruf tegak

bersambung yang

rapi

Matematika

Bilangan :

melakukan

perkalian dan

pembagian

bilangan sampai

dua angka.

Geometri :

mengenal unsure

bangun datar

sederhana

Melakukan

perkalian

bilangan yang

hasilnya bilangan

dua angka.

Melakukan

pembagian dua

angka / bilangan

dua angka.

Melakukan

operasi bilangan

campuran.

Mengelompokka

n bangun datar.

Mengenal sudut

bangun datar

IPA

Mengenal

berbagai sumber

energi yang sering

dijumpai dalam

kehidupan sehari-

hari dan

kegunaannya.

Mengidentifikasi

sumber-sumber

energi panas,

listrik, cahaya

dan bunyi yang

ada di

lingkungan

sekitar.

Page 132: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Memahami

peristiwa alam dan

pengaruh matahari

dalam kehidupan

sehari-hari

Mengidentifikasi

jenis energi yang

paling sering

digunakan di

lingkungan

sekitar dan cara

menghematnya.

Mengidentifikasi

kenampakan

matahari pada

pagi, siang dan

sore hari.

Mendeskripsikan

kegunaan panas

dan cahaya

matahari dalam

kehidupan

sehari-hari

IPS

Memahami

kedudukan dan

peran anggota

dalam keluarga

dan lingkungan

tetangga

Menceritakan

pengalaman

dalam

melaksanakan

peran dalam

anggota keluarga.

Memberi contoh

bentuk kerjasama

di lingkungan

tetangga

KEGIATAN

SEHARI-HARI

PKn

Membiasakan

hidup bergotong

royong

Mengenal

pentingnya hidup

rukun, saling

berbagi dan

tolong menolong

Melaksanakan

pemeliharaan

lingkungan alam

IPS

Memahami

peristiwa penting

dalam keluarga

secara kronologis

Memanfaatkan

dokumen dan

benda penting

keluarga sebagai

sumber cerita

Matematika

Melakukan

pengurangan dan

penjumlahan

bilangan sampai

Membandingkan

bilangan sampai

500

Menentukan nilai

Page 133: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

500

tempat ratusan,

puluhan dan

satuan

Melakukan

penjumlahan dan

pengurangan

bilangan sampai

500

Menggunakan

alat ukur waktu

dengan satuan

jam

Mengukur dan

menggunakan

alat ukur panjang

Mengukur dan

menggunakan

alat ukur berat

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

berat benda

IPA

Mengenal bagian-

bagian utama

tubuh hewan dan

tumbuhan,

pertumbuhan

hewan dan

tumbuhan serta

berbagai tempat

hidup makhluk

hidup

Mengenal

bagian-bagian

utama hewan dan

tumbuhan di

sekitar rumah

dan sekolah

melalui

pengamatan

Mengidentifikasi

ciri-ciri benda

padat dan cair

yang ada di

sekitar

Mengidentifikasi

benda-benda

yang dikenal dan

kegunaannya

melalui

pengamatan

B. Indonesia

Berbicara

Mengucapkan

pikiran, perasaan

dan pengalaman

secara lisan

melalui kegiatan

bertanya,

Bertanya kepada

orang lain dalam

menggunakan

pilihan kata yang

tepat dan santun

dalam berbahasa

Page 134: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

berbicara dan

deklamasi

Membaca

Memahami teks

pendek dengan

membaca lancar

dan membaca

puisi anak

Menulis

Menulis

permulaan

melalui kegiatan

melengkapi cerita

dan dikte

Mendeklamasika

n puisi dengan

ekpresi yang

tepat

Menceritakan

kegiatan sehari-

hari dengan

bahasa yang

mudah dipahami

orang lain

Mengumpulkan

teks pendek ( 15

kalimat yang

dibaca dengan

membaca lancar

Menjelaskan isi

puisi anak yang

dibaca

Melaengkapi

cerita sesuai

dengan kata yang

tepat

Menuliskan

kalimat

sederhana yang

di diktekan guru

dengan

menggunakan

huruf sambung

dengan

memperhatikan

penulisan huruf

kapital dan cetak

KESEHATAN B. Indonesia

Mendengarkan

Memahami pesan

pendek dan

dongeng yang

dilisankan

Mengungkapkan

secara lisan

beberapa

informasi dengan

mendeskripsikan

benda dengan

bercerita.

Menyampaikan

pesan pendek

yang

didengarkannya

kepada orang lain

Mendeskripsikan

tumbuhan atau

binatang di

sekitar sesuai

ciri-cirinya

dengan

menggunakan

kalimat yang

mudah dipahami

Page 135: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Memahami

wacana tulis

dengan membaca

nyaring dan

membaca dalam

hati

Menyalin puisi

anak dengan hurup

tegak bersambung

yang rapi

orang lain

Membaca

nyaring teks

sebanyak 15 – 20

kalimat dengan

memperhatikan

lapal dan intonasi

yang tepat.

Meyalin puisi

anak dengan

hurup tegak

bersambung yang

rapi

IPA

Memahami

peristiwa alam

danpengaruh

matahari dalam

kehidupan sehari-

hari

Mendeskripsikan

kegunaan panas

dan cahaya

matahari dalam

kehidupan

sehari-hari.

IPS

Memahami

kedudukan dan

peran anggota

dalam keluarga

dan lingkungan

tetangga

Memberi contoh

bentuk-bentuk

kerjasama di

lingkungan

tetangga

Jumlah

Mengetahui

Kepala Sekolah

Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI

NIP. 1972701 199703 1 002

Mojokerto, Januari 2013

Guru Kelas II

Khoiril Hidayati,S. PdI

NIP. 198004122003122000

Page 136: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya
Page 137: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

PROGAM SEMESTER

TAHUN AJARAN 2012-2013

Tema 1: Lingkungan

Kelas : 2/4 minggu

No Kompetensi

Dasar/Indikator

Januari Februari Maret April Mei Juni Ket

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1. Bahasa Indonesia

6.1 Mendeskripsikan

tumbuhan atau

binatang di sekitar

sesuai ciri-cirinya

dengan menggunakan

kalimat yang mudah di

pahami orang lain.

Siswa dapat menirukan

gerak dan suara

binatang.

Siswa dapat

menjelaskan ciri

binatang secara rinci

sehingga dapat

mendeskripsikannya

dengan teman.

6.2 Menceritakan kembali

cerita anak yang

didengarkan dengan

menggunakan kata-

kata sendiri

Page 138: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Siswa dapat menjawab

pertanyaan sesuai

dengan cerita.

Siswa dapat menuliskan

yang didiktekan guru.

Siswa dapat melengkapi

cerita tentang data

keluarga.

8.1 Mendeskripsikan

tumbuhan atau

binatang di sekitar

secara sederhana

dengan bahasa tulis

Siswa dapat menulis

dengan baik dan benar

serta penggunaan hurup

kapital dan tanda baca

dengan tepat.

Siswa dapat membuat

karangan sederhana

dengan bantuan gambar

yang tersedia

8.2 Menyalin puisi anak

dengan huruf tegak

bersambung yang rapi

Menyalin kalimat cetak

menjadi tegak

bersambung sebanyak 5

kalimat.

Page 139: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Menulis karangan

dengan melanjutkan

sebuah cerita yang sudah

disediakan.

Menulis karangan

sederhana tentang

kesukaan / ketidak

sukaan dengan tulisan

yang rapi dan kecepatan

tertentu

2. Matematika

3.1 Melakukan perkalian

bilangan yang hasilnya

bilangan dua angka.

Mengingat pakta

perkalian sampai 50

dengan berbagai cara

3.2 Melakukan pembagian

dua angka / bilangan

dua angka.

Mengingat pakta

pembagian sampai 50

dengan berbagai cara

3.3 Melakukan operasi

bilangan campuran.

Menghitung secara

cepat perkalian dan

pembagian bilangan

sampai 50

4.1 Mengelompokkan

bangun datar.

Page 140: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Mengelompokkan

bilangan datar, menurut

bentuknya.

Menggunakan bangun

datar menurut

ukurannya

4.3 Mengenal sudut

bangun data

Menentukan unsure

bangun datar yaitu titik

sudut, garis, sisi.

Menentukan unsure-

unsur bangun datar

yaitu sudut

Menggambar dan

membuat bangun

persegi, segitiga, segi

empat, persegi panjang

dengan menunjukkan

sudut

3. IPA

3.1 Mengidentifikasi

sumber-sumber energi

panas, listrik, cahaya

dan bunyi yang ada di

lingkungan sekitar.

Mencari sumber panas,

bunyi dan cahaya

melalui alat rumah

tangga.

Page 141: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Mencari contoh alat

rumah tangga yang

menggunakan energi.

3.2 Mengidentifikasi jenis

energi yang paling

sering digunakan di

lingkungan sekitar dan

cara menghematnya.

Memberi contoh jenis

energi yang sering

digunakan sehari-hari.

Memberi alasan

penggunaan jenis energi

listrik

4.1 Mengidentifikasi

kenampakan matahari

pada pagi, siang dan

sore hari

Menceritakan

kedudukan matahari

pagi, siang dan sore

hari.

Membedakan panas

matahari pada pagi,

siang dan sore hari.

Menceritakan adanya

hubungan antara

kedudukan matahari

dengan baying-bayang

yang terbentuk

4.2 Mendeskripsikan

kegunaan panas dan

Page 142: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

cahaya matahari

dalam kehidupan

sehari-hari

Menjelaskan kegunaan

panas dan cahaya

matahari dalam

kehidupan sehari-hari.

4. IPS

2.2 Menceritakan

pengalaman dalam

melaksanakan peran

dalam anggota

keluarga

Mengungkapkan

pengalaman diri sendiri

dan keluarga.

Memperagakan peran

tentang diri sendiri.

2.3 Memberi contoh

bentuk kerjasama di

lingkungan tetangga

Menceritakan keadaan

lingkungan alam dan

buatan di sekitar rumah.

Memberikan contoh

cara memelihara dan

menjaga lingkungan

alam di sekitar kita.

Menceritakan

pengalaman

membersihkan

Page 143: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

lingkungan di sekitar

rumah.

Evaluasi

Ket: : KBM

: Evaluasi

Mengetahui

Kepala Sekolah MIN

Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI

NIP. 1972701 199703 1 002

Mojokerto, Januari 2013

Guru Tematik Kelas II

Khoiril Hidayati, S.PdI

NIP. 19800412200312200

Page 144: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2

PPEERRAANNGGKKAATT PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN SSIILLAABBUUSS PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN TTEEMMAATTIIKK

DDEENNGGAANN TTEEMMAA :: LLIINNGGKKUUNNGGAANN

Mata Pelajaran : Tematik

Satuan Pendidikan : SD/MI

Kelas/Semester : II / 2

Nama Guru : Khoiril Hidayati, S.PdI

NIP/NIK : 198004122003122000

Sekolah : MIN Seduri Mojosari

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Page 145: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK

SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 2

TEMA: LINGKUNGAN

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

Kegiatan Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu Sumber/

Bahan/ Alat

B. Indonesia :

Berbicara :

Mengungkapka

n secara lisan

beberapa

informasi

dengan

mendeskripsika

n benda dan

bercerita.

B. Indonesia

Mendeskripsik

an tumbuhan

atau binatang

di sekitar

sesuai ciri-

cirinya dengan

menggunakan

kalimat yang

mudah di

pahami orang

lain.

Mendeskripsi

kan cirri

tumbuhan

dan hewan.

Siswa dapat

menirukan gerak

dan suara binatang.

Siswa dapat

menjelaskan cirri

binatang secara rinci

sehingga dapat

mendeskripsikannya

dengan teman.

Siswa dapat

menjawab

pertanyaan sesuai

dengan cerita

Menirukan gerak

dan suara

binatang tertentu.

Menjelaskan

cirri-ciri

tumbuhan dan

binatang secara

rinci baik itu

nama-nama cirri

khasnya,

suaranya, tempat

hidupnya,

dengan pilihan

kata runtut.

Mendeskripsikan

cirri-ciri benda,

tumbuhan oleh

seorang teman

dan teman

lainnya

menebaknya.

Tertulis

Perbuatan

Lesan

4

minggu

Buku

tematik

kelas II

Pengem-

bangan guru

Gambar

Siswa

Page 146: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

Kegiatan Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu Sumber/

Bahan/ Alat

Menulis :

Menulis

permulan

dengan

mendeskripsika

n benda di

sekitar dan

menyalin puisi

anak.

Menceritakan

kembali cerita

anak yang

didengarkan

dengan

menggunakan

kata-kata

sendiri

Mendeskripsik

an tumbuhan

atau binatang

di sekitar

secara

sederhana

dengan bahasa

tulis.

Menyalin puisi

anak dengan

huruf tegak

bersambung

yang rapi

Cara

penulisan

huruf kapital

yang

sesuai/benar.

Mendeklama

sikan puisi

Siswa dapat

menuliskan yang

didiktekan guru.

Siswa dapat

melengkapi cerita

tentang data

keluarga.

Siswa dapat menulis

dengan baik dan

benar serta

penggunaan hurup

kapital dan tanda

baca dengan tepat.

Siswa dapat

membuat karangan

sederhana dengan

bantuan gambar

yang tersedia

Menjawab

pertanyaan

tentang isi cerita.

Menceritakan

kembali cerita

yang didengar

menggunakan

kata-kata sendiri.

Menuliskan

kalimat yang

didiktekan guru

dengan kata yang

berhubungan

dengan

tumbuhan dan

binatang.

Melengkapi

cerita tentang

data keluarga

dengan kata yang

tepat.

Menulis nama

orang tua,

pekerjaan dan

nama anggota

keluarga dengan

menggunakan

huruf kapital dan

Page 147: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

Kegiatan Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu Sumber/

Bahan/ Alat

tanda baca.

Menyalin

kalimat cetak

menjadi tegak

bersambung

sebanyak 5

kalimat.

Menulis

karangan dengan

melanjutkan

sebuah cerita

yang sudah

disediakan.

Menulis

karangan

sederhana

tentang kesukaan

/ ketidak sukaan

dengan tulisan

yang rapi dan

kecepatan

tertentu.

Page 148: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

Kegiatan Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu Sumber/

Bahan/ Alat

Matematika

Bilangan :

melakukan

perkalian dan

pembagian

bilangan

sampai dua

angka.

Geometri :

mengenal unsur

bangun datar

sederhana

Melakukan

perkalian

bilangan yang

hasilnya

bilangan dua

angka.

Melakukan

pembagian dua

angka /

bilangan dua

angka.

Melakukan

operasi

bilangan

campuran.

Mengelompok

kan bangun

datar.

Perkalian dan

pembagian.

Bangun datar

dan unsure

bangun datar

Siswa dapat

mengingat pakta

perkalian dengan

berbagai cara mulai

dari penjumlahan

berulang.

Siswa dapat

mengingat pakta

pembagian dengan

berbagai cara.

Siswa dapat

menghitung secara

cepat perkalian dan

pembagian

Siswa dapat

mengelompokkan

bangun datar

menurut bentuknya.

Siswa dapat

menentukan,

menggambar

bangun datar

Mengingat pakta

perkalian sampai

50 dengan

berbagai cara.

Mengingat pakta

pembagian

sampai 50

dengan berbagai

cara.

Menghitung

secara cepat

perkalian dan

pembagian

bilangan sampai

50

Mengelompokka

n bilangan datar,

menurut

bentuknya.

Menggunakan

bangun datar

menurut

ukurannya.

Tertulis

Perbuatan

Lesan

Buku

tematik

kelas II

Pengem-

bangan guru

Gambar

Siswa

Page 149: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

Kegiatan Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu Sumber/

Bahan/ Alat

Mengenal

sudut bangun

datar

dengan titik sudut,

garis, sisi Menentukan

unsure bangun

datar yaitu titik

sudut, garis, sisi.

Menentukan

unsure-unsur

bangun datar

yaitu sudut.

Menggambar dan

membuat bangun

persegi, segitiga,

segi empat,

persegi panjang

dengan

menunjukkan

sudut

Page 150: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

Kegiatan Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu Sumber/

Bahan/ Alat

IPA

Mengenal

berbagai

sumber energi

yang sering

dijumpai dalam

kehidupan

sehari-hari dan

kegunaannya.

Memahami

peristiwa alam

dan pengaruh

matahari dalam

kehidupan

sehari-hari

Mengidentifika

si sumber-

sumber energi

panas, listrik,

cahaya dan

bunyi yang ada

di lingkungan

sekitar.

Mengidentifika

si jenis energi

yang paling

sering

digunakan di

lingkungan

sekitar dan cara

menghematnya

Mengidentifika

si kenampakan

matahari pada

pagi, siang dan

sore hari.

Mendeskripsik

an kegunaan

panas dan

cahaya

matahari

Sumber

panas dan

energi serta

kegunaannya

Siswa dapat mencari

sumber bunyi alat

yang menghasilkan

bunyi, sumber

energi yang

menghasilkan

panas, sumber

energi yang

menghasilkan

cahaya.

Siswa dapat

memberi alasan

yang tepat tentang

penggunaan jenis

energi

Siswa dapat

menjelaskan

kedudukan matahari

pada pagi, siang dan

sore hari.

Siswa dapat

menjelaskan

perbedaan panas

matahari pada pagi,

siang dan sore hari

Mencari sumber

panas, bunyi dan

cahaya melalui

alat rumah

tangga.

Mencari contoh

alat rumah

tangga yang

menggunakan

energi.

Memberi contoh

jenis energi yang

sering digunakan

sehari-hari.

Memberi alasan

penggunaan jenis

energi listrik.

Menceritakan

kedudukan

matahari pagi,

siang dan sore

hari.

Membedakan

panas matahari

pada pagi, siang

dan sore hari.

Tertulis

Perbuatan

Lesan

Buku

tematik

kelas II

Pengem-

bangan guru

Gambar

Siswa

Page 151: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

Kegiatan Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu Sumber/

Bahan/ Alat

dalam

kehidupan

sehari-hari

serta menjelaskan

adanya hubungan

antara kedudukan

matahari dengan

baying-bayang

Menceritakan

adanya hubungan

antara

kedudukan

matahari dengan

baying-bayang

yang terbentuk.

Menjelaskan

kegunaan panas

dan cahaya

matahari dalam

kehidupan

sehari-hari.

Page 152: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

Kegiatan Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu Sumber/

Bahan/ Alat

IPS

Memahami

kedudukan dan

peran anggota

dalam keluarga

dan lingkungan

tetangga

Menceritakan

pengalaman

dalam

melaksanakan

peran dalam

anggota

keluarga.

Memberi

contoh bentuk

kerjasama di

lingkungan

tetangga

Menceritaka

n

pengalaman

Siswa dapat

mengungkapkan

pengalaman diri

sendiri dan

keluarga.

Siswa dapat

memperagakan

peran tentang diri

sendiri serta

keluarga.

Siswa dapat

menceritakan

keadaan lingkungan

alam dan buatan di

sekitar rumah.

Siswa dapat

memberikan contoh

cara memelihara

dan menjaga

lingkungan serta

dapat

menceritakannya

dalam pengalaman

membersihkan

lingkungan di

sekitar rumah.

Mengungkapkan

pengalaman diri

sendiri dan

keluarga.

Memperagakan

peran tentang diri

sendiri.

Menceritakan

keadaan

lingkungan alam

dan buatan di

sekitar rumah.

Memberikan

contoh cara

memelihara dan

menjaga

lingkungan alam

di sekitar kita.

Menceritakan

pengalaman

membersihkan

lingkungan di

sekitar rumah.

Tertulis

Perbuatan

Lesan

Buku

tematik

kelas II

Pengem-

bangan guru

Gambar

Siswa

Page 153: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) KLS 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

Kegiatan Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu Sumber/

Bahan/ Alat

Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

Kerja sama ( Cooperation )

Toleransi ( Tolerance )

Percaya diri ( Confidence )

Keberanian ( Bravery )

Mengetahui

Kepala Sekolah MIN

Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI

NIP. 1972701 199703 1 002

Mojokerto, Januari 2013

Guru Tematik Kelas II

Khoiril Hidayati, S.PdI

NIP. 19800412200312200

Page 154: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

PPEERRAANNGGKKAATT PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN RREENNCCAANNAANN PPEELLAAKKSSAANNAAAANN

PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN ((RRPPPP)) TTEEMMAATTIIKK

DDEENNGGAANN TTEEMMAA :: LLIINNGGKKUUNNGGAANN

Mata Pelajaran : Tematik

Satuan Pendidikan : SD/MI

Kelas/Semester : II / 2

Nama Guru : Khoiril Hidayati, S.PdI

NIP/NIK : 198004122003122000

Sekolah : MIN Seduri Mojosari

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Page 155: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

RREENNCCAANNAANN PPEELLAAKKSSAANNAAAANN PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN

((RRPPPP)) TTEEMMAATTIIKK

Nama Sekolah : MIN Seduri Mojosari

Kelas / Semester : 2b / 2

Tema : Lingkungan

Waktu : 4 minggu

Standar Kompetensi

B. Indonesia

Berbicara

Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan

bercerita.

Menulis permulan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin puisi

anak.

Matematika

Bilangan : melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

Geometri : mengenal unsur bangun datar sederhana.

IPA

Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

dan kegunaannya.

Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari

IPS

Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga.

Kompetensi Dasar

B. Indonesia

Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan

menggunakan kalimat yang mudah di pahami orang lain.

Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan kata-

kata sendiri

Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana dengan

bahasa tulis.

Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi.

Matematika

Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka.

Melakukan pembagian dua angka / bilangan dua angka.

Melakukan operasi bilangan campuran.

Mengelompokkan bangun datar.

Page 156: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

Mengenal sudut bangun datar.

IPA

Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas, listrik, cahaya dan bunyi yang ada

di lingkungan sekitar.

Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar

dan cara menghematnya.

Mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore hari.

Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-

hari.

IPS

Menceritakan pengalaman dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga.

Memberi contoh bentuk kerjasama di lingkungan tetangga.

Tujuan Pembelajaran:

B. Indonesia

Siswa dapat menirukan gerak dan suara binatang.

Siswa dapat menjelaskan ciri binatang secara rinci sehingga dapat

mendeskripsikannya dengan teman.

Siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan cerita.

Siswa dapat menuliskan yang didiktekan guru.

Siswa dapat melengkapi cerita tentang data keluarga.

Siswa dapat menulis dengan baik dan benar serta penggunaan hurup kapital dan

tanda baca dengan tepat.

Siswa dapat membuat karangan sederhana dengan bantuan gambar yang tersedia.

Matematika

Siswa dapat mengingat pakta perkalian dengan berbagai cara mulai dari

penjumlahan berulang.

Siswa dapat mengingat pakta pembagian dengan berbagai cara.

Siswa dapat menghitung secara cepat perkalian dan pembagian

Siswa dapat mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya.

Siswa dapat menentukan, menggambar bangun datar dengan titik sudut, garis, sisi.

IPA

Siswa dapat mencari sumber bunyi alat yang menghasilkan bunyi, sumber energi

yang menghasilkan panas, sumber energi yang menghasilkan cahaya.

Siswa dapat memberi alasan yang tepat tentang penggunaan jenis energi

Siswa dapat menjelaskan kedudukan matahari pada pagi, siang dan sore hari.

Siswa dapat menjelaskan perbedaan panas matahari pada pagi, siang dan sore hari

serta menjelaskan adanya hubungan antara kedudukan matahari dengan baying-

bayang.

Page 157: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

IPS

Siswa dapat mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan keluarga.

Siswa dapat memperagakan peran tentang diri sendiri serta keluarga.

Siswa dapat menceritakan keadaan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah.

Siswa dapat memberikan contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan serta

dapat menceritakannya dalam pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar

rumah.

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Ketelitian ( carefulness)

Kerja sama ( Cooperation )

Toleransi ( Tolerance )

Percaya diri ( Confidence )

Keberanian ( Bravery )

Materi ajar (materi pokok):

Mendeskripsikan ciri tumbuhan dan hewan.

Cara penulisan huruf kapital yang sesuai/benar.

Mendeklamasikan puisi.

Perkalian dan pembagian.

Bangun datar dan unsure bangun datar.

Sumber panas dan energi serta kegunaannya.

Menceritakan pengalaman.

Lingkungan alam dan buatan.

Metoda pembelajaran

Demontrasi, latihan, ceramah, pemberian tugas, tanya jawab.

Langkah-langkah

A. Kegiatan awal

Apresepsi/ Motivasi :

Guru memberikan salam

Guru mengkondisikan siswa

Berdo’a bersama

Memberikan motivasi belajar siswa

Memberikan kuis

Page 158: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

B. Kegiatan inti

Minggu ke I

Pertemuan pertama (B. Indonesia, Matematika, IPS). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menjelaskan ciri tumbuhan dan binatang secara lisan dan dituangkan dalam

tulisan.

Mengingat fakta perkalian dengan penjumlahan berulang.

Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dengan bercerita.

Pertemuan kedua (B. Indonesia, Matematika). 4 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Dengan penjelasan tentang suara dan gerakan binatang siswa dapat menirukannya

dengan riang dan gembira.

Menjelaskan perkalian dengan penjumlahan berulang.

Pertemuan ketiga (B. Indonesia, Matematika, IPA). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Mengungkapkan ciri tumbuhan dan hewan serta tempat hidupnya melalui bacaan

atau cerita yang tersedia.

Mengerjakan hitung perkalian dengan penjumlahan berulang.

Melalui penjelasan guru diharapkan siswa mengerti dan paham serta dapat

menyebutkan sumber bunyi, energi yang sering digunakan, sumber energi di

lingkungan sekitar.

Pertemuan keempat ( B. Indonesia, Matematika). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Membaca dengan intonasi yang benar dengan kecepatan, tentang cerita binatang.

Menjawab pertanyaan sesuai isi cerita.

Mendemontrasikan hitung perkalian 1 dan 2

.

Pertemuan kelima (Matematika, B. Indonesia). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Menirukan suara binatang dan gerakannya kemudian dituangkan ke dalam tulisan

tegak bersambung dan tidak lupa penggunaan huruf kapital.

Mendemontrasikan hitung perkalian 1 – 3.

Pertemuan keenam (Matematika, B. Indonesia). 2 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Page 159: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

Mengerjakan perkalian dengan penjumlahan berulang dari perkalian satu sampai

tiga.

Menyusun kalimat sederhana.

Minggu ke 2

Pertemuan pertama (Matematika, B. Indonesia). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Mengerjakan hitung perkalian dengan penjumlahan berulang dari perkalian satu

sampai lima.

Membaca sebuah cerita dengan pelafalan dan intonasi yang benar secara seksama.

Pertemuan kedua (IPS, Matematika, B. Indonesia). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Memperagakan peran tentang diri sendiri sebagai makhluk social yang

memerlukan lingkungan sekitarnya.

Melalui penjelasan guru diharapkan siswa mampu mengungkapkan dan hafal

hitung perkalian.

Menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi cerita yang dibacanya.

Pertemuan ketiga ( B. Indonesia, Matematika). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Menuliskan yang didiktekan guru dengan tulisan tegak bersambung yang

baik dan benar.

Melalui penjelasan tentang pembagian diharapkan akan lebih memahami

tekhnik pembagian dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pertemuan keempat (B. Indonesia, Matematika). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Membaca dan menjawab pertanyaan dari isi cerita kemudain dituangkan kedalam

tulisan dengan bentuk karangan pendek.

Mengerjakan hitung pembagian dengan pengurangan berulang sampai nol.

Pertemuan Kelima (Matematika B. Indonesia) 2 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Mengerjakan hitung pembagian satu sampai 5

Menyusun kalimat sederhana.

Page 160: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

Pertemuan keenam (B. Indonesia, IPA) 4x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Membaca kalimat bersuara nyaring dengan intonasi yang benar kemudain di tulis

dengan menggunakan huruf sambung dan penerapan penggunaan huruf besar dan

tanda baca.

Melalui penjelasan guru tentang kegunaan energi, baik itu energi bunyi, panas dan

energi listrik diharapkan siswa dapat mengungkapkan alasan yang tepat tentang

penggunaan energi tersebut.

Minggu ke 3

Pertemuan pertama (Matematika, B. Indonesia) 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Mengerjakan hitung pembagian dan penerapannya dalam kegiatan sehari-

hari.

Melalui penjelasan guru diharapkan siswa dapat membaca cerita dengan

bantuan gambar.

Pertemuan kedua (Matematika, B. Indonesia, IPS). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Pengerjaan hitung campuran perkalian dan pembagian.

Melengkapi cerita tentang data keluarga ditulis menggunakan huruf kapital dan

tanda baca yang benar.

Dari penjelasan guru, diharapkan siswa dapat menyebutkan perbedaan lingkungan

alam dan buatan di sekitar lingkungan rumah.

Pertemuan ketiga (IPA, B. Indonesia). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menjelaskan energi yang sering digunakan sehari-hari serta memberi alasan

penggunaan jenis energi listrik.

Siswa membaca dengan bersuara tentang membersihkan halaman serta mengajukan

dan menjawab pertanyaan sesuai dengan isi bacaan.

Pertemuan keempat (B. Indonesia, Matematika). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Meringkas bacaan, melengkapi kalimat yang telah disediakan guru.

Melalui penjelasan guru tentang pembagian sampai 50

Pertemuan kelima (Matematika, B. Indonesia). 2 x 35

Page 161: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Pembagian sebagai kebalikan perkalian

Siswa mengerjakan soal cerita tentang perkalian dan pembagian.

Menulis kalimat yang didiktekan guru.

Pertemuan keenam (B. Indonesia, Matematika). 4 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menjelaskan bangun datar, siswa mengelompokkan bangun datar menurut

bentuknya

Siswa mengurutkan bangun datar menurut ukurannya.

Guru menugaskan siswa untuk menyusun sebuah karangan dengan bentuk puisi.

Siswa mendeklamasikan puisi tersebut di depan kelas.

Minggu ke 4

Pertemuan pertama (Matematika). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menjelaskan tentang sudut dan bangun datar

Siswa menyimak penjelasan guru.

Siswa menyebutkan unsur-unsur bangun datar.

Siswa menggambarkan jenis-jenis bangun datar.

Pertemuan kedua (B. Indonesia, Matematika, IPS). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan pendek.

Siswa membuat karangan pendek dengan melanjutkan sebuah cerita yang sudah

disediakan.

Siswa melanjutkan materi berikutnya yaitu menggambar dan membuat bangun

datar dengan ukuran tertentu.

Siswa menceritakan pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar baik di

rumah maupun di sekolah secara lisan ataupun tulisan.

Pertemuan ketiga (Matematika). 3 x 35

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menugaskan siswa untuk melanjutkan materi berikutnya.

Siswa melaksanankan tugas yang diberikan guru yaitu membuat bidang datar

dengan ukuran yang ditentukan guru dengan menggunakan alat bantu.

Siswa menyebutkan benda yang termasuk banmgun datar di sekitar kelas.

Pertemuan keempat (B. Indonesia, IPS). 3 x 35

Page 162: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Guru menugaskan siswa untuk membuat kalimat berdasarkan gambar.

Siswa membuat kalimat berdasarkan gambar.

Siswa menyalin kalimat dari huruf cetak ke huruf tegak bersambung.

Guru menugaskan siswa untuk mencari gambar yang berhubungan dengan

lingkungan alam dan buatan dari berbagai media cetak untuk dibuat kliping.

Pertemuan kelima (IPA). 2 x 35

Eksplorasi

Guru mengulas materi yang telah disampaikan dan menyampaikan materi

berikutnya.

Siswa dibawa guru ke luar kelas untuk merasakan langsung pengaruh panas dan

cahaya matahari terhadap makhluk hidup.

Siswa membuat laporan apa yang di rasakannya.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-

tugas tertentu yang bermakna;

memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk

memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut;

memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi

belajar;

memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan

maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan

C. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru:

Mengadakan tanyajawab sekitar materi yang telah disampaikan.

Memberikan penilaian hasil kerja siswa baik secara tertulis, lisan maupun

perbuatan yang telah dilakukan siswa.

Memberikan tugas atau PR

Alat dan sumber :

Buku paket

Page 163: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

Alat peraga

Media cetak

Media elektronik

Lingkungan sekitar

Kreatifitas guru

Penilaian

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

B. Indonesia

Menirukan gerak dan suara

binatang tertentu.

Menjelaskan cirri-ciri

tumbuhan dan binatang

secara rinci baik itu nama-

nama cirri khasnya,

suaranya, tempat hidupnya,

dengan pilihan kata runtut.

Mendeskripsikan cirri-ciri

benda, tumbuhan oleh

seorang teman dan teman

lainnya menebaknya.

Menjawab pertanyaan

tentang isi cerita.

Menceritakan kembali cerita

yang didengar

menggunakan kata-kata

sendiri.

Menuliskan kalimat yang

didiktekan guru dengan kata

yang berhubungan dengan

tumbuhan dan binatang.

Melengkapi cerita tentang

data keluarga dengan kata

yang tepat.

Menulis nama orang tua,

pekerjaan dan nama anggota

keluarga dengan

menggunakan huruf kapital

dan tanda baca.

Menyalin kalimat cetak

tertulis,

lisan,

perbuatan

isian,essay,

skala sikap,

portofolio

B. Indonesia

Bagaimana cara

Menirukan gerak dan suara

binatang tertentu.

Jelaskan cirri-ciri

tumbuhan dan binatang

secara rinci baik itu nama-

nama cirri khasnya,

suaranya, tempat hidupnya,

dengan pilihan kata runtut.

Jelaskanlah cirri-ciri

benda, tumbuhan oleh

seorang teman dan teman

lainnya menebaknya.

Jelaskanlah pertanyaan

tentang isi cerita.

Ceritakan kembali cerita

yang didengar

menggunakan kata-kata

sendiri.

Tuliskan kalimat yang

didiktekan guru dengan

kata yang berhubungan

dengan tumbuhan dan

binatang.

Jelaskanlah cerita tentang

data keluarga dengan kata

yang tepat.

Tuliskanlah nama orang

tua, pekerjaan dan nama

anggota keluarga dengan

menggunakan huruf kapital

dan tanda baca.

Page 164: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

menjadi tegak bersambung

sebanyak 5 kalimat.

Menulis karangan dengan

melanjutkan sebuah cerita

yang sudah disediakan.

Menulis karangan sederhana

tentang kesukaan / ketidak

sukaan dengan tulisan yang

rapi dan kecepatan tertentu.

Matematika

Mengingat pakta perkalian

sampai 50 dengan berbagai

cara.

Mengingat pakta pembagian

sampai 50 dengan berbagai

cara.

Menghitung secara cepat

perkalian dan pembagian

bilangan sampai

50.mengelompokkan

bilangan datar, menurut

bentuknya.

Menggunakan bangun datar

menurut ukurannya.

Menentukan unsure bangun

datar yaitu titik sudut, garis,

sisi.

Menentukan unsure-unsur

bangun datar yaitu sudut.

Menggambar dan membuat

bangun persegi, segitiga,

segi empat, persegi panjang

dengan menunjukkan sudut.

Salinkanlah kalimat cetak

menjadi tegak bersambung

sebanyak 5 kalimat.

Tuliskanlah karangan

dengan melanjutkan

sebuah cerita yang sudah

disediakan.

Tuliskanlah karangan

sederhana tentang

kesukaan / ketidak sukaan

dengan tulisan yang rapi

dan kecepatan tertentu.

Matematika

Jelaskanlah pakta perkalian

sampai 50 dengan berbagai

cara.

Jelaskanlah pakta

pembagian sampai 50

dengan berbagai cara.

Hitungkanlah secara cepat

perkalian dan pembagian

bilangan sampai

50.mengelompokkan

bilangan datar, menurut

bentuknya.

Hitungkanlah bangun datar

menurut ukurannya.

Tentukanlah unsure

bangun datar yaitu titik

sudut, garis, sisi.

Tentukan unsure-unsur

bangun datar yaitu sudut.

Bagaimana cara

Menggambar dan membuat

bangun persegi, segitiga,

segi empat, persegi

panjang dengan

menunjukkan sudut.

Page 165: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

IPA

Mencari sumber panas,

bunyi dan cahaya melalui

alat rumah tangga.

Mencari contoh alat rumah

tangga yang menggunakan

energi.

Memberi contoh jenis

energi yang sering

digunakan sehari-hari.

Memberi alasan

penggunaan jenis energi

listrik.

Menceritakan kedudukan

matahari pagi, siang dan

sore hari.

Membedakan panas

matahari pada pagi, siang

dan sore hari.

Menceritakan adanya

hubungan antara kedudukan

matahari dengan baying-

bayang yang terbentuk.

Menjelaskan kegunaan

panas dan cahaya matahari

dalam kehidupan sehari-

hari.

IPS

Mengungkapkan

pengalaman diri sendiri dan

keluarga.

Memperagakan peran

tentang diri sendiri.

Menceritakan keadaan

lingkungan alam dan buatan

di sekitar rumah.

Memberikan contoh cara

memelihara dan menjaga

lingkungan alam di sekitar

IPA

Sebutkanlah sumber panas,

bunyi dan cahaya melalui

alat rumah tangga.

Sebutkanlah contoh alat

rumah tangga yang

menggunakan energi.

Sebutkanlah contoh jenis

energi yang sering

digunakan sehari-hari.

Jelaskanlah alasan

penggunaan jenis energi

listrik.

Ceritakan kedudukan

matahari pagi, siang dan

sore hari.

Bedakan panas matahari

pada pagi, siang dan sore

hari.

Ceritakan adanya

hubungan antara

kedudukan matahari

dengan baying-bayang

yang terbentuk.

Jelaskan kegunaan panas

dan cahaya matahari dalam

kehidupan sehari-hari.

IPS

Ceritakan pengalaman diri

sendiri dan keluarga.

Peragakan peran tentang

diri sendiri.

Ceritakan keadaan

lingkungan alam dan

buatan di sekitar rumah.

Sebutkanlah contoh cara

memelihara dan menjaga

lingkungan alam di sekitar

kita.

Page 166: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

kita.

Menceritakan pengalaman

membersihkan lingkungan

di sekitar rumah.

.

Ceritakan pengalaman

membersihkan lingkungan

di sekitar rumah.

Kriteria Penilaian

1. Produk ( hasil diskusi )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

2. Performansi

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Kerjasama

Partisipasi

* bekerjasama

* kadang-kadang kerjasama

* tidak bekerjasama

* aktif berpartisipasi

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

4

2

1

4

2

1

3. Lembar Penilaian

No Nama Siswa Performan

Produk Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Page 167: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Tematik Untuk MIN kelas 2

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Mengetahui,

Kepala MIN Seduri

Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI

NIP. 1972701 199703 1 002

Mojokerto, Januari 2013

Guru Tematik Kelas II

Khoiril Hidayati, S.PdI

NIP. 19800412200312200

Page 168: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

DOKUMENTASI

Sekolah tampak dari dalam

Foto bersama

Page 169: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Wawancara dengan Ibu Khoiril

Hidayati, S.PdIWawancara dengan siswa

Kegiatan Pembelajaran

Page 170: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya
Page 171: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Daftar Nilai Siswa

Kelas: 2B Semester: Genap Mata Pelajaran: IPA

No Nama L/P KKM Nilai Nilai Rata- Ulangan Harian UTS UAS

Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5 Tugas 6 rata 1 2 3 4 5

1 Annisa titta fathian P 70 77 78 75 78 76

2 Ach. Maulana thobari

satamiL

80 85 80 75 89 78

3 Ahmad basori

ramadhan

L 67 80 75 83 80 70

4 Ahmad hakam

muthoharL

70 75 80 78 80 75

5 Arista widyaning tyas P 80 78 80 75 75 75

6 Azzara rum mawangi P 85 90 80 83 80 80

7 Bima rahmatul

hidayatullahL

95 100 75 80 85 78

8 Brian velma putra L 60 65 70 75 75 70

9 Bustanul wahyudi L 85 100 78 85 80 87

10 Dea devina aprilia P 85 95 85 85 85 77

11 Diva febriana P 65 55 70 75 75 68

12 Eva dyah rahma P 100 100 85 86 85 83

13 Rochmatus sholichah P 70 80 85 80 75 83

14 Indira purwita sari P 100 100 80 85 90 77

15 Lisa rosdiana P 85 83 78 83 85 78

16 Lisda fitria halim P 75 80 75 75 80 75

17 M. Anshori setiawan L 85 100 100 78 88 78

18 M. Ardiansyah L 75 80 75 77 78 76

19 Nadila P 60 75 80 75 78 75

20 Nazar zulfikar L 75 80 85 75 75 77

21 Qur'anal fajar L 80 75 78 80 76

22 Resa firdausy P 75 70 75 75 77 74

23 Rika raudlatul jannah P 68 78 75 75 80 78

24 Rina mulyanti P 100 80 90 80 87 85

Mengetahui, Mojokerto, Januari 2013

Kepala MIN Seduri Guru Tematik Kelas II

Page 172: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

Moh. Ali Mustofa, S.Ag, M.PdI Khoiril Hidayati, S.PdI

NIP. 1972701 199703 1 002 NIP. 19800412200312200

Page 173: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya
Page 174: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya
Page 175: PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MODEL …etheses.uin-malang.ac.id/7280/1/09140028.pdf · Jaring Laba-Laba (webbed model) Pada Siswa Kelas 2b Min Seduri Kecamatan ... Akhirnya

BIODATA MAHASISWA

RIWAYAT PENDIDIKAN

NO SEKOLAH LULUS TAHUN

1. TK Miftahul Huda 1997

2. MI Thoriqul Huda 2003

3. SMP Islam Sedati 2006

4. MAN Mojosari 2009

NAMA : LILIK DWI WAHYUNI

NIM : 09140028

TEMPAT TANGGAL LAHIR : MOJOKERTO, 23 DESEMBER 1990

FAKULTAS : TARBIYAH

JURUSAN : PGMI

TAHUN MASUK : 2009

ALAMAT RUMAH : Dsn. Sekarputih Ds. Randuharjo

Kec. Pungging Kab. Mojokerto