pengaruh model pembelajaran jaring laba … webbed koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang...

15
1 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id =308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan- kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA-LABA (WEBBED) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNISI ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI MAKASSAR RAHMANIAR Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan E-Mail: [email protected]

Upload: vudieu

Post on 16-Mar-2018

234 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

1

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA-LABA

(WEBBED) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

KOGNISI ANAK USIA DINI

DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI MAKASSAR

RAHMANIAR

Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

E-Mail: [email protected]

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

2

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran jaring laba-

laba (webbed) terhadap peningkatan kemampuan kognisi anak usia dini di Taman

Kanak-kanak Pertiwi Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen

dengan desain preetest-posttest kontrol group design. Data dianalisis dengan analisis

deskriptif dan analisis inferensial. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) terhadap peningkatan

kemampuan kognisi anak usia dini di Taman Kanak-kanak Pertiwi Makassar. Artinya

bahwa kemampuan kognisi anak yang menggunakan model pembelajaran jaring laba-

laba (webbed) lebih tinggi daripada kemampuan kognisi anak yang tidak

menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba.

ABSTRACT

This study aims at :examining the influence of webbed learning model towards

cognitive competence of early childhood at pertiwi Kindergarten in Makassar. This

study is an experiment research with pretest-posttest control group design. Data were

analized with descriptive analysis and inferential analysis. The results reveal that

there is positive influence of webbed learning model toward the improvement of

cognitive competence of early childhood at Pertiwi Kindergarten in Makassar. It

means that the children’s cognition ability who use webbed learning model is higher

than those who do not use webbed learning model.

Kata Kunci : Pembelajaran AUDI, Model pembelajaran jaring laba-laba,

kemampuan kognisi

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

3

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh semua anak karena

pendidikan merupakan suatu modal yang harus dimiliki oleh setiap individu untuk

meraih kesuksesan dalam hidupnya. Pendidikan anak usia dini (fase prasekolah)

merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada

peletakan dasar kebeberapa arah, di antaranya pertumbuhan dan perkembangan fisik,

kecerdasan, sosioemosional, kepribadian, moral dan kesadaran beragama.

Hasil survei awal yang dilakukan oleh peneliti melalui Buku Laporan

Perkembangan Anak (BLPA) bahwa perkembangan dari segi kognisi anak masih

berada pada kategori rata-rata dan hanya beberapa anak saja yang sudah melebihi

standar. Dari hasil wawancara dan pengamatan langsung di kelas ditemukan bahwa

pada umumnya guru-guru di TK menggunakan media pembelajaran yang disediakan

berupa gambar-gambar di kelas, dan belum ada upaya untuk menyiapkan sesuai

dengan kebutuhan anak. Taman Kanak-kanak sebagai lembaga PAUD mendapat

tantangan yang cukup besar dalam menghadapi kenyataan ini. Tantangan yang

dihadapi adalah bagaimana menerapkaan model, pendekatan ataupun metode

pembelajaran dan merancang kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan

potensi anak secara optimal dan yang memungkinkan optimalisasi seluruh otak

sehingga penerimaan, pengolahan, penyimpanan, dan penggunaan informasi terjadi

secara efisien.

Hal yang paling mendasar yang harus diketahui guru dalam rangka

mengembangkan kemampuan kognitif anak adalah tentu saja mengetahui

perkembangan kognitif anak. Dengan mengetahui dan memahami tahapan

perkembangan anak dalam area kognitifnya, guru akan dapat mengembangkan model,

pendekatan, metode-metode pembelajaran, dan dapat merancang kegiatan

pembelajaran yang paling tepat bagi anak.

Peran model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) sebagai salah satu

inovasi pembelajaran di Taman Kanak-Kanak diharapkan dapat memberikan solusi

yang baik bagi kebermaknaan pembelajaran pada anak. Model ini menggunakan

pendekatan tematik sebagai pusat pembelajaran yang dijabarkan dalam berbagai

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

4

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

kegiatan dan/atau bidang pengembangan. Pada model pembelajaran jaring laba-laba

(webbed) ini, tema berfungsi sebagai sarana untuk mengenalkan berbagai konsep

pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya perbendaharaan

kata anak. Kekuatan pembelajaran dengan pendekatan tema adalah pengalaman dan

kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak,

menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak, hasil belajar akan

bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna, mengembangkan

keterampilan berpikir melalui berbagai latihan pemecahan permasalahan yang

dihadapi, serta menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama. Model

pembelajaran jaring laba-laba (webbed) juga lebih menekankan pada keterlibatan

anak dan mengerahkan anak untuk aktif (learning by doing).

Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) merupakan suatu pembelajaran

yang melibatkan beberapa bidang pengembangan (nilai-nilai agama dan moral, fisik,

kognitif, bahasa, sosial dan emosional) untuk memberikan pengalaman yang nyata

dan bermakna kepada anak. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) dengan

pendekatan tematik dianggap sangat cocok diterapkan pada anak usia dini karena

pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).

Perkembangan fisiknya tidak pernah dapat dipisahkan dengan perkembangan mental,

sosial, dan emosional. Dengan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) pada

pembelajaran anak usia dini di TK dapat membangun pengetahuan pada anak dan

mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Dalam mengembangkan tema,

hal yang penting untuk diperhatikan adalah bagaimana membangun pengetahuan

secara sistematis dan holistik. Berdasarkan uraian konsep pembelajaran dengan

model jaring laba-laba (webbed) dan tinjauan tentang kondisi riil di Taman Kanak-

Kanak Pertiwi Makassar, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang

efektivitas model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) terhadap peningkatan

kemampuan kognisi anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah ada pengaruh model pembelajaran

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

5

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

jaring laba-laba (webbed) terhadap peningkatan kemampuan kognisi anak usia dini di

Taman Kanak-kanak Pertiwi Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran jaring laba-laba

(webbed) terhadap peningkatan kemampuan kognisi anak usia dini di Taman Kanak-

kanak Pertiwi Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan dari tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, hasil penelitian

ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

a. Memperkaya khasanah keilmuan pada lembaga pendidikan anak usia dini

khususnya pada tingkat Taman Kanak-Kanak (pra sekolah).

b. Dengan mengetahui, memahami serta melihat dampaknya secara langsung

atas pengaruh dari model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) terhadap

kemampuan kognisi anak usia dini di Sekolah Taman Kanak-Kanak,

diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan model pembelajaran

tersebut di taman kanak-kanak.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan atau informasi kepada guru dan kepala sekolah

tentang pentingnya menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik dan prinsip pengembangan pada anak usia dini pada sekolah

taman kanak-kanak.

b. Sebagai umpan balik terhadap perbaikan penyelenggaraan pembelajaran anak

usia dini maupun sebagai bahan kajian dalam meningkatkan pelayanan

pendidikan anak usia dini bagi masyarakat.

c. Dengan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik dan

perkembangan anak usia dini, diharapkan para guru atau pendidik

menyiapkan anak didiknya untuk memasuki jenjang pendidikan dasar.

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

6

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat Tentang Model Pembelajaran Jaring Laba-laba (Webbed).

Menurut Aisyah dkk (2007:4.3) model jaring laba-laba (webbed) merupakan

pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik sebagai pusat

pembelajaran yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan dan/atau bidang

pengembangan. Istilah jaring laba-laba digunakan untuk model ini karena bentuk

rancangannya memang seperti jala atau jaring yang dibuat oleh laba-laba, dengan

tema yang dibicarakan sebagai pusat atau laba-labanya. Berdasarkan tema tersebut,

kemudian ditentukan sub-sub tema sehingga akan memperjelas tema utama dengan

menggunakan aspek kemampuan dasar yang ingin dikembangkan. Dengan demikian

model ini, merupakan model yang menggunakan model tematis lintas bidang

pengembangan. Lebih lanjut Fogarty menyatakan bahwa karakteristik model jaring

laba-laba (webbed) adalah: (1) adanya pandangan luas secara keseluruhan dalam

suatu tema yang dapat membentuk jaringan dari berbagai bidang pengembangan; (2)

menggunakan pendekatan tematik yang kemudian dapat dikembangkan lebih lanjut

pada masing-masing bidang pengembangan. (Sujiono, 2010:67)

Model pembelajaran jaring laba-laba sebagai model pembelajaran termasuk

salah satu tipe/jenis daripada model pembelajaran terpadu. Istilah pembelajaran

dengan model jaring laba-laba pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu

yang menggunakan tema untuk mengaitkan setiap bidang pengembangan sehingga

dapat memberikan pengalaman bermakna kepada anak.

Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) dengan pendekatan tematik

merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang

pengembangan untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak.

Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu,

aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Pembelajaran tematik diajarkan pada

anak karena pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai satu

keutuhan (holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah dapat dipisahkan dengan

perkembangan mental, sosial, dan emosional.

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

7

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

B. Hakikat Kemampuan Kognisi Anak Usia Dini

Menurut Santrock (1995:228) bahwa dunia kognisi anak-anak prasekolah

ialah kreatif, bebas, dan penuh imajinasi. Pada hakikatnya anak adalah individu yang

membangun sendiri pengetahuannya, dalam arti bahwa guru dan pendidik anak usia

dini lainnya tidaklah dapat menuangkan air begitu saja ke dalam gelas yang seolah-

olah kosong melompong. Anak lahir dengan membawa sejumlah potensi yang siap

untuk ditumbuhkembangkan asalkan lingkungan menyiapkan situasi dan kondisi

yang dapat merangsang kemunculan dan potensi yang tersembunyi tersebut. Setiap

anak berkembang melalui tahapan perkembangan yang umum, tetapi pada saat yang

sama setiap anak juga adalah makhluk individu yang unik. Pembelajaran yang sesuai

dengan minat, tingkat perkembangan kognisi serta kematangan sosial dan emosional.

Berdasarkan Permendiknas (2009:11) pengembangan kognisi berdasarkan

tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5 – 6 tahun meliputi: (1) mengklasifikasi

benda berdasarkan fungsi, menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan

menyelidik, menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan, mengenal sebab-

akibat tentang lingkungannya, menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan,

memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari; (2) konsep bentuk,

warna, ukuran dan pola yang meliputi: Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran:

“lebih dari”; “kurang dari”; dan “paling/ter”, mengklasifikasikan benda berdasarkan

warna, bentuk, dan ukuran, mengklasifikasikan benda yang lebih banyak ke dalam

kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis, atau kelompok berpasangan yang

lebih dari dua variasi, mengenal pola ABCD-ABCD, mengurutkan benda berdasarkan

ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya; (3) konsep bilangan,

lambang bilangan dan lambang huruf meliputi: menyebutkan lambang bilangan 1-10,

mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan, mengenal berbagai macam

lambang huruf vokal dan konsonan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan

kognisi anak usia dini adalah pengembangan yang berhubungan dengan

pengembangan konsep berhitung permulaan, konsep bentuk dan ukuran dan konsep

sains permulaan yang berhubungan dengan kegiatan percobaan-percobaan sederhana

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

8

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

yang menuntut daya berfikir anak, eksplorasi, kolaborasi dan elaborasi dalam setiap

kegiatan.

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan menggunakan

metode true experimental design. Penelitian ini menggunakan desain preetest-posttest

kontrol group design yang merupakan bentuk desain penelitian dengan metode true

experimental design. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Pertiwi yang

beralamat di Jalan Bonto Langkasa No. 15 Gunung Sari Baru Kecamatan Rappocini

Kota Makassar. Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan dari 19 Agustus sampai

dengan 19 Oktober 2011. Setiap kali pertemuan berlangsung mulai 07.30 sampai

dengan 10.15 Wita. Kegiatan penelitian berlangsung masing-masing enam kali

pertemuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Populasi penelitian ini adalah seluruh anak didik TK Pertiwi Makassar tahun

ajaran 2010/2011 sebanyak 97 anak pada kelompok B yang tersebar dalam lima kelas

yaitu; kelas B1, B2, B3, B4 dan B5. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan

secara multi stage random sampling dengan Melakukan randomisasi untuk

menentukan jumlah sampel dengan mengambil setiap bagian dari kelompok masing-

masing berjumlah 20 orang. Sampel keseluruhan yang diambil secara random

tersebut berjumlah 40 anak. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran jaring laba-laba (webbed) sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah

kemampuan kognisi anak usia dini.

B. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional masing-masing variabel di atas adalah sebagai

berikut.

1. Pembelajaran jaring laba-laba (webbed) adalah suatu model pembelajaran yang

dimulai dengan menentukan tema dan sub tema, mengidentifikasi sub tema dan

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

9

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

menentukan indikator yang akan dicapai, setiap kegiatan dikembangkan dengan

melibatkan semua bidang pengembangan (Bahasa, kognitif, Sosial emosional,

fisik motorik dan seni). Selanjutnya, setiap sesi pembelajaran menekankan pada

keterlibatan anak, membangun kreatifitas dan membiasakan bereksplorasi dalam

bentuk praktek dan pengamatan langsung, berlatih memecahkan masalah, dan

membangun pemahaman konsep. Setiap sesi kegiatan pada setiap bidang

pengembangan mendukung peningkatan kemampuan kognisi anak.

2. Kemampuan kognisi anak usia dini adalah kemampuan yang dimiliki anak yang

meliputi kemampuan bereksplorasi, berkreasi, menyebutkan, mencocokkan benda

dan tulisan (huruf dan angka), membedakan bentuk atau benda dan rasa,

menciptakan bentuk, mengelompokkan, membandingkan media nyata dan

abstrak, membilang, membangun konsep, dan membedakan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:

1. Pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran jaring laba-laba

(webbed) yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan dan penilaian anak melalui

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba

(webbed).

2. Dokumentasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

dokumen tentang rekaman proses kegiatan penelitian.

3. Pedoman penilaian, digunakan untuk melihat hasil dari penelitian dengan

menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) pada kelompok

eksperimen dan pembelajaran pada kelompok kontrol.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan statistika. Data yang

diperoleh dari sampel penelitian berupa skor kemampuan kognisi anak usia dini

dianalisis dengan dua macam teknik analisis statistika, yaitu analisis deskriptif dan

analisis inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

10

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. Statistika deskriptif tersebut meliputi distribusi frekuensi, histogram,

mean, median, modus, dan simpangan baku. Karena penelitian ini ingin membuat

kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah

statistika inferensial. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari

populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan

secara random (Sugiyono,2008:209). Kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi

berdasarkan data sampel kebenarannya bersifat peluang (probability) yang

mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran yang dinyatakan dalam bentuk

persentase. Pengujian taraf signifikansi dalam penelitian ini menggunakan taraf

signifikansi α 0.05 dengan taraf kepercayaan 95%.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengaruh Model Pembelajaran Jaring Laba-laba (webbed) terhadap

Peningkatan Kemampuan Kognisi Anak Usia Dini di Taman Kanak-kanak

Pertiwi Makassar

1. Gain Score Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan deskripsi data kemampuan kognisi anak usia dini pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, maka hasil tersebut akan dipaparkan lebih lanjut

pada pembahasan berikut:

Tabel 4.9 Perbandingan gain score kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol

Eksperimen Kontrol

Mean

Median

Standar Deviasi

Range

Minimum

Maksimum

Sum

15,90

15,50

3,386

13,00

9,00

22,00

318,00

6,80

6,00

4,124

14,00

1,00

15,00

136,00

Data hasil penelitian 2011

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

11

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Berdasarkan data pada tabel di atas terlihat bahwa untuk kelompok yang

mengikuti model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) reratanya 15,90, median

15,50, dengan standar deviasi 3,386. Sedangkan untuk kelompok kontrol reratanya

adalah 6,80, median 6,00 dengan standar deviasi 4,124. Dengan demikian rerata

kelompok anak yang mengikuti model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) lebih

tinggi dibandingkan dengan rerata kelompok anak yang tidak menggunakan model

pembelajaran jaring laba-laba.

Selanjutnya gain score kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

ditemukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan kognisi anak pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, dimana kemampuan kognisi anak yang

menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) berdasarkan hasil

perhitungan statistik deskriptif diperoleh total nilai sebesar 318 dengan nilai

minimum 9,00 dan nilai maksimum 22,00. Sedangkan kemampuan kognisi anak pada

kelompok kontrol diperoleh total nilai 136 dengan nilai minimum 1,00 dan nilai

maksimum 15,00. Dengan demikian terdapat pengaruh positif penggunaan model

pembelajaran jaring laba-laba (webbed) terhadap peningkatan kemampuan kognisi

anak usia dini. Artinya rerata kemampuan kognisi kelompok anak yang mengikuti

model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) lebih tinggi daripada rerata

kemampuan kognisi anak yang tidak menggunakan model pembelajaran jaring laba-

laba.

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dari hasil penelitian,

baik pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol, ternyata kedua

kelompok berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama (homogen).

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t pada taraf signifikansi

α = 0,05, dengan dasar pengambilan keputusan jika nilai probabilitas (sig) > α 0,05

maka H0 diterima dan jika nilai probabilitas (sig) < α 0,05 maka H0 di tolak.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif

penggunaan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) terhadap peningkatan

kemampuan kognisi anak usia dini. Artinya kemampuan kognisi anak yang

menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) lebih tinggi daripada

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

12

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

kemampuan kognisi anak yang tidak menggunakan model pembelajaran jaring laba-

laba.

Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, diperoleh data bahwa nilai probabilitas

(sig) = 0,000 lebih kecil dari α 0,05 atau nilai sig 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa H0

ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, terdapat pengaruh positif model

pembelajaran jaring laba-laba (webbed) terhadap peningkatan kemampuan kognisi

anak usia dini di Taman Kanak-kanak Pertiwi Makassar. Dengan kata lain,

kemampuan kognisi kelompok anak yang mengikuti model pembelajaran jaring laba-

laba lebih tinggi daripada kemampuan kognisi anak yang tidak mengikuti model

pembelajaran jaring laba-laba.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, ternyata kemampuan kognisi anak usia

dini kelompok eksperimen yang mengikuti model pembelajaran jaring laba-laba

(webbed) lebih tinggi daripada yang tidak mengikuti model pembelajaran jaring laba-

laba. Dalam hal ini, rerata skor kemampuan kognisi kelompok anak yang

menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) lebih tinggi

dibandingkan dengan rerata skor kemampuan kognisi kelompok anak yang tidak

mengikuti model pembelajaran jaring laba-laba.

Hal ini disebabkan karena model pembelajaran jaring laba-laba (webbed)

lebih memberi kesempatan kepada anak untuk memahami konsep secara menyeluruh

melalui tema-tema yang bertolak dari kebutuhan anak, menyenangkan karena tema

yang diangkat disesuaikan dengan minat anak. Karena pembelajaran ini diberikan

dengan melibatkan semua bidang pengembangan dalam setiap kali pertemuan

sehingga hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.

Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) juga dapat mengembangkan

keterampilan berfikir karena pembelajaran dengan model ini lebih mengedepankan

berbagai latihan pemecahan permasalahan yang dihadapi.

Pola model pembelajaran pada kelas kontrol lebih diinterpretasikan dengan

pengenalan subjek materi yang dilakukan oleh guru, memberikan contoh, dan anak

didik menjadi penerima pasif terhadap informasi yang diberikan. Sedangkan pola

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

13

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) memberikan kesempatan kepada anak

untuk mengembangkan keingintahuannya melalui eksplorasi sehingga memberikan

kebermaknaan pengetahuan kepada anak. Anak didik termotivasi untuk melakukan

pengamatan, membandingkan benda kongkrit dengan abstrak, membedakan bagian-

bagian tanaman dan bagian-bagian tubuh dan membedakan rasa serta memecahkan

masalah secara mandiri. Memperoleh pengetahuan baru melalui kegiatan

pembelajaran yang aktif dan kreatif dengan melakukan berbagai kegiatan secara

berkelompok maupun mandiri dan guru bertindak sebagai fasilitator memberikan

refleksi diawal dan diakhir pertemuan. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed)

merupakan proses pembelajaran yang bersifat mengkonstruksi pengetahuan melalui

penjabaran berbagai bidang pengembangan dalam satu payung tema disetiap

pertemuan sehingga sesuai dengan cara berfikir anak yang masih holistik.

Kemudahan ini akan membuat anak semakin termotivasi untuk belajar.

Selama proses penelitian berlangsung, pada kelompok anak yang

menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed), anak-anak terlihat

sangat antusias mengikuti setiap sesi pembelajaran. Pada kegiatan praktek membuat

rumah dari potongan geometri misalnya, ketertarikan anak ketika mereka diberi

kesempatan untuk menggunakan potongan geometri dari berbagai warna, sehingga

anak dengan senang dapat membuat rumah sesuai dengan warna kesukaannya

masing-masing, dan anak diajak bereksplorasi dalam kegiatan ini. Demikian pula

pada kegiatan pengamatan ikan mas di toples. Anak dengan sangat antusias

mengamati gerak-gerik ikan mas dan bertanya sendiri tentang berbagai hal yang

berhubungan dengan ikan yang diamatinya serta secara bergantian menghitung ikan

yang ada di toples tersebut. Kegiatan menyenangkan yang lain juga nampak pada saat

mengamati bagian-bagian tanaman dan pada tema sayur-sayuran dan buah-buahan,

dimana anak pada kegiatan ini diberi kesempatan untuk mencicipi berbagai macam

rasa buah-buahan.

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

14

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uji stastistik pada pembahasan yang telah

diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Terdapat pengaruh positif

model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) terhadap peningkatan kemampuan

kognisi anak usia dini di Taman Kanak-kanak Pertiwi Makassar. Artinya bahwa

kemampuan kognisi anak yang menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba

(webbed) lebih tinggi daripada kemampuan kognisi anak yang tidak menggunakan

model pembelajaran jaring laba-laba.

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JARING LABA … Webbed Koginisi .pdf · kegiatan dan/atau bidang pengembangan. ... pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dan memperkaya

15

Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Januari 2015 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id

=308:pengaruh-model-pembelajaran-webbed-terhadap-peningkatan-

kemampuan-kognisi-anak-usia-dini-&catid=42:ebuletin&Itemid=215

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S. 2007. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka.

Ary, Donald Dkk. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Terjemahan oleh

Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional.

Depdiknas. 2007a. Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. Direktorat PAUD. Direktorat

Pembinaan TK dan SD. Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

. 2007b. Pedoman Pembelajaran Bidang Kognitif Di Taman Kanak-

Kanak. Jakarta. Direktorat Pembinaan TK dan SD

Hendrawati. 2009a. Pembelajaran Tematik dan Implikasinya Dalam Pembelajaran di

Sekolah Dasar.

Hurlock, Elizabeth B. 1988. Perkembangan Anak. (Edisi Keenam). Terjemahan oleh

Meitasari T & Muslichah Z. Jakarta: Erlangga.

Isjoni. 2010. Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Alfabeta. Bandung.

Kemendiknas. 2010. Kurikulum Taman Kanak-Kanak: (Pedoman Pengembangan

Program Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Dirjen. Jakarta:

Direktorat Pembinaan TK dan SD.

Papalia, Diane E dkk.2008. Human Development (Psikologi Perkembangan). Edisi

Kesembilan:Terjemahan. Jakarta: Kencana.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. (Cetakan Pertama). Jakarta: Rajawali Pers.

Santrock. John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. (Edisi

Kelima: Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Seefedt, Carol & Barbara A. Wasik. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini.

Terjemahan oleh Pius Nasar. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R &D). Bandung: Alfabeta.

Sujiono. 2008. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sukayati. 2004. Pembelajaran Tematik Di SD Merupakan Terapan Dari

Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Depdiknas. PPPG Matematika.

Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi

Pustaka.