pendekatan komprehensif bagi orang dengan skizofrenia

11
Pendekatan komprehensif bagi Orang Dengan Skizofrenia: Sudut pandang keluarga Bagus Utomo [email protected] Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia @kpsi_pusat

Upload: bagus-utomo

Post on 08-Jan-2017

165 views

Category:

Healthcare


2 download

TRANSCRIPT

Pendekatan komprehensif bagi Orang Dengan Skizofrenia: Sudut pandang keluargaBagus Utomo [email protected]

Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia@kpsi_pusat

Fakta▪ Skizofrenia dialami oleh 1 persen dari

populasi▪ Di Amerika Orang Dengan Skizofrenia 6% terlantar, 6% di penjara, 5% - 6% dirawat permanen di rumah sakit, 10% di panti, 25% dirawat keluarga, 28% dapat hidup independen, 20% hidup di perumahan khusus dengan pengawasan pekerja sosial.Source: Schizophrenia.com

▪ Di Inggris hanya 8 persen orang dengan skizofrenia yang bekerja

Source: http://www.theworkfoundation.com/DownloadPublication/Report/330_Working_with_Schizophrenia.pdf

Komprehensif dari sudut pandang saya

▪ Perlu upaya promotif dan preventif yang maksimal dan rutin.

Karena sudah sangat banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa apabila terdeteksi dini maka pemulihan skizofrenia dapat semakin maksimal. ▪ Pemerintah harus sadar dan peduli, karena dampak biaya

langsung dan tak langsung skizofrenia sangat besarSkizofrenia adalah gangguan yang melumpuhkan banyak orang yang mengalaminya mulai dialami pada masa dewasa awal antara 15 – 25. Dapat menjadi sangat mahal penanganannya serta dampak ekonominya sangat besar pada keluarga dan masyarakat. Tidak hanya berdampak pada biaya langsung penanganan medis maupun biaya tak langsung. Khususnya pengobatan alternatif dan upaya pemberdayaan.

▪ Pengawasan dan pembinaan terhadap praktek pengobatan alternatif

Karena keluarga orang dengan gangguan jiwa selalu menjadi korban pemasaran berbagai pengobatan alternatif yang tidak bertanggungjawab. Perlu adanya pembinaan terhadap mereka agar segera menyarankan Orang Dengan Gangguan Jiwa untuk berobat di layanan kesehatan terdekat.▪ Upaya kampanye penghapusan stigmaSkizofrenia bukan karena santet, kurang iman, cacat karakter, ngelmu tidak ada gurunya, dan lain-lain. Tapi merupakan gangguan otak yang sangat kompleks meliputi factor bio psiko sosial spiritual.

▪ Akses terhadap layanan kesehatan semakin dekat dengan keluarga, ketersediaan obat yang baik.

Termasuk akses layanan kesehatan bagi mereka yang tidak memiliki identitas. Tersedianya berbagai pilihan obat yang sesuai kebutuhan mulai dari obat yang generic sampai obat terbaru. Mulai dari obat oral, tetes dan suntik▪ Perlu ada Edukasi Keluarga dan Orang Dengan SkizofreniaPenanganan medis yang rutin dapat segera meredakan gejala, namun diperlukan edukasi keluarga dan Orang Dengan Skizofrenia tentang gangguan yang mereka alami. Agar keluarga dan ODS dapat segera beradaptasi dengan kondisi tersebut. Dan suasana yang mendukung pemulihan. Pencegahan kekambuhan hanya dapat dicapai apabila program edukasi dapat dilakukan berkala dan terus menerus.

▪Perlu dukungan semua pihak untuk mendorong terbentuknya organisasi konsumen kesehatan jiwa seperti KPSI di setiap provinsi sebagai kelompok dukungan keluarga dan ODGJ serta melakukan berbagai advokasi.

▪ Akses terhadap pendidikan setinggi-tingginyaTersedianya fasilitas konseling psikologi di berbagai lembaga pendidikan. Skema cuti dan perkuliahan yang lebih fleksibel buat orang dengan gangguan jiwa. Pendidikan yang inklusif dalam segala aspek buat Orang Dengan Gangguan Jiwa.▪ Diperlukan sarana dan prasarana pelatihan kerja dan

kewirausahaan untuk Orang Dengan Skizofrenia. Baik berupa layanan rehabilitasi psikososial di Rumah Sakit, Balai Latihan Kerja yang inklusif buat Orang Dengan Gangguan Jiwa. Pusat kegiatan komunitas dan lain-lain.

▪ Tersedianya kuota 2 persen lapangan pekerjaan buat Orang Dengan Disabilitas termasuk disabilitas psikososial skizofrenia.

▪ Tersedianya pinjaman lunak modal usaha dan penempatan lapak usaha di ruang publik bagi ODGJ atau keluarganya

▪ Perlindungan hukum ketenagakerjaan buat ODGJ▪ Adanya panti bina laras di setiap provinsi bagi

ODGJ yang tidak punya keluarga atau keluarganya tidak mampu lagi merawat karena alasan yang kuat.

▪ Pembebasan pasung dan memutus mata rantai keterlantaran (homelessness)

▪ Akses terhadap bantuan hukum bagi ODGJ dan keluarga yang mengalami pelanggaran HAM

Terima Kasih