pemberian touch therapy pada kaki dengan...

84
i PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN ESSENSIAL OIL LAVENDER DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. S DENGAN HIPERTENSI DI RUANG MAWAR II RSUD KARANGANYAR DISUSUN OLEH: DEWI WULANDARI P12076 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: vuonganh

Post on 18-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

i

PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN ESSENSIAL

OIL LAVENDER DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA

ASUHAN KEPERAWATAN NY. S DENGAN HIPERTENSI

DI RUANG MAWAR II RSUD KARANGANYAR

DISUSUN OLEH:

DEWI WULANDARI

P12076

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

i

PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN ESSENSIAL

OIL LAVENDER DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA

ASUHAN KEPERAWATAN NY. S DENGAN HIPERTENSI

DI RUANG MAWAR II RSUD KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH:

DEWI WULANDARI

P12076

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 3: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

ii

ii

Page 4: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

iii

iii

Page 5: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

iv

iv

Page 6: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

v

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Pemberian touch therapy pada kaki dengan essensial

oil lavender terhadap penurunan tekanan darah pada asuhan keperawatan Ny. S

dengan hipertensi di ruang Mawar II RSUD Karanganyar”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Atiek Murharyati, S. Kep., Ns., M. Kep. selaku Ketua Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di STIKes Kusuma Husada Surakarta, sekaligus sebagai penguji I yang telah

membimbing dengan cermat, memberi masukan-masukan, inspirasi, perasaan

nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus

ini.

2. Meri Oktariani, S. Kep., Ns., M. Kep. selaku Sekretaris Program Studi DIII

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. S. Dwi Sulisetyawati S. Kep.Ns., M. Kep. selaku dosen pembimbing yang

telah banyak memberikan bimbingan dan arahan serta memberikan masukan

dengan cermat dan perasaan nyaman dalam bimbingan sehingga membantu

penulis dalam menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 7: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

vi

vi

4. Fahrudin Nasrul Sani, S. Kep., Ns, M. Kep. selaku penguji II yang telah

membimbing dengan cermat, memberi masukan-masukan, inspirasi, perasaan

nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus

ini.

5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasan

nyaserta ilmu yang bermanfaat.

6. RSUD Karanganyar yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

mengambil kasus di Ruang Mawar II dan memperbolehkan mengaplikasikan

jurnal yang penulis ambil.

Kedua orang tua kami, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan

semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

7. Teman-teman mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat di sebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, Mei 2015

Penulis

Page 8: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

vii

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................ . vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ . x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ....................................................................... 1

B. Tujuan penulisan ................................................................... 4

C. Manfaat penulisan ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori ......................................................................... 7

1. Hipertensi ...................................................................... 7

2. Tekanan darah ................................................................ 24

3. Touch therapy/ massase ................................................. 25

4. Minyak lavender ............................................................ 27

B. Kerangka teori ....................................................................... 29

C. Kerangka konsep ................................................................... 30

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subyek aplikasi riset .............................................................. 31

B. Tempat dan waktu ................................................................. 31

C. Media dan alat yang digunakan ............................................. 31

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset ........................ 31

E. Alat ukur evaluasi tindakan aplikasi riset ............................ .. 32

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Identitas klien ....................................................................... . 33

B. Pengkajian ............................................................................. 33

Page 9: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

viii

viii

C. Perumusan masalah kepeerawatan ...................................... .. 39

D. Perencanaan .......................................................................... . 40

E. Implementasi ......................................................................... 42

F. Evaluasi ................................................................................. 45

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian ............................................................................. 48

B. Perumusan masalah keperawatan ........................................ .. 52

C. Perencanaan .......................................................................... . 57

D. Implementasi ......................................................................... 61

E. Evaluasi ................................................................................. 64

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................... . 67

B. Saran ..................................................................................... . 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 10: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

ix

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka teori ………………………………………...... 27

Gambar 2.2 Kerangka konsep ……………………………………… 27

Gambar 4.1 Genogram ………………………………………………. 32

Page 11: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit darah tinggi atau hipertensi (hypertension) adalah suatu

keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas

normal yang ditunjukkan oleh angka sistolik (bagian atas) dan diastolik

(angka bawah) pada pemeriksaan tensi darah dengan menggunakan alat

pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygnomanometer)

ataupun alat digital lainnya (Shadine, 2010). WHO (World Health

Organization), memberikan batasan hasil tekanan darah normal adalah

140/90 mmHg, dan batasan hasil tekanan darah sama atau diatas 160/95

mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Batasan tekanan darah ini tidak

membedakan antara usia dan jenis kelamin (Marliani & Tantan, 2007).

Sebanyak 1 milyar orang di dunia menderita hipertensi dan bisa

dikatakan 1 dari 4 orang dewasa menderita penyakit hipertensi. Bahkan,

sudah diperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat menjadi

1,6 milyar menjelang tahun 2025 (Wahdah, 2011).

Menurut Riskesdas (2013) prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai

31,7% dari populasi usia 18 tahun ke atas, dari jumlah itu 60% penderita

hipertensi mengalami komplikasi stroke. Sedangkan sisanya mengalami

penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Hipertensi sebagai penyebab

Page 12: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

2

kematian ke 3 setelah stroke dan tuberculosis, jumlahnya mencapai

6,8% dari proporsi penyebab kematian pada seumuran di Indonesia (Endang,

2014).

Prevalensi kasus hipertensi primer di Provinsi Jawa Tengah mengalami

peningkatan dari 1,87% pada tahun 2006 menjadi 2,02% pada tahun 2007,

dan 3,30% pada tahun 2008. Prevalensi sebesar 3,30% artinya setiap 100

orang terdapat 3 orang penderita hipertensi primer. Terdapat 4 kabupaten atau

kota dengan prevalensi sangat tinggi diatas 10% yaitu kabupaten Brebes

sebesar 18,60%, kota Tegal 15,41%, kab. Karanganyar 13,81%, dan kab.

Sukoharjo 10,89%, dan di RSUD Karanganyar sepanjang tahun 2014

sebanyak 996 pasien dengan hipertensi, dan rata-rata 83 pasien hipertensi tiap

bulannya (Profil kesehatan prov. Jawa Tengah, 2008).

Hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas

(kematian) yang tinggi. Penyakit hipertensi menjadi penyebab kematian 7,1

juta orang di seluruh dunia, yaitu sekitar 13% kematian, prevalensinya hampir

sama besar baik di negara berkembang maupun negara maju (Sani, 2008).

Depkes (2011) menunjukkan, di Indonesia ada 21% penderita hipertensi dan

sebagian besar tidak terdeteksi. Cakupan tenaga kesehatan terhadap kasus

hipertensi di masyarakat masih rendah, hanya 24,2% untuk prevalensi

hipertensi di Indonesia yang berjumlah 32,2% (Riset Kesehatan Dasar, 2007).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang umum

terjadi di masyarakat, seringkali tidak disadari karena tidak memiliki gejala

khusus (Herlambang, 2013). Vasokontriksi pada pembuluh darah perifer dapat

Page 13: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

3

menghambat sirkulasi darah dan meningkatkan tahanan vaskuler sehingga

menyebabkan hipertensi (Turner, 2005). Gejala yang sering muncul pada

penderita hipertensi adalah pusing, sakit kepala, serasa akan pinsan, tinnitus

(terdengar suara mendengung dalam telingga) dan penglihatan menjadi kabur

(Suiraoka, 2012). Menurut Herlambang (2013) penanganan hipertensi

dibedakan menjadi dua yaitu farmakologis dan non farmakologis. Hal ini

didukung oleh beberapa peneliti yang telah membuktikan dengan tindakan

non farmakologis yaitu dengan massase dapat menurunkan tekanan darah

pada penderita hipertensi ringan dan sedang (Dalimarta, 2008; Sutanto, 2010).

Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

untuk mempengaruhi saraf otot agar mengendur sehingga dapat bekerja

dengan optimal sesuai dengan fungsinya (Manalu, 2012). Salah satu gerakan

dalam pemijatan, yaitu effleurage yang dilakukan pada daerah kaki dapat

menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah perifer, dan efeknya memperlancar

aliran darah balik dari daerah ekstremitas bawah menuju kejantung (Turner,

2005).

Minyak esensial lavender adalah suatu oil yang umum digunakan dalam

aromaterapi yang diperoleh dari bunga lavender, wanginya segar sekaligus

mengenakkan, dimana salah satu fungsi dari lavender ini adalah melancarkan

sirkulasi darah. Minyak esensial lavender paling umum digunakan untuk

massase karena kandunganya itu aldehid yang bersifat iritatif bagi kulit 2%

serta tidak bersifat atoksit. Kandungan ester pada bunga lavender bekeja

Page 14: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

4

dengan lembut di kulit dan memberikan efek menenangkan (Price, 1997;

Koensoemardiyah, 2009).

Jadi massase pada kaki dengan menggunakan minyak esensial lavender

adalah suatu teknik terapi menyentuh atau menekan pada kaki, dimana pada

kaki banyak terdapat saraf yang berhubungan dengan seluruh organ baik luar

maupun dalam tubuh manusia dengan menggunakan minyak esensial lavender

yang salah satu fungsinya melancarkan sirkulasi darah (Muhammadun, 2010).

Berdasarkan penelitian touch therapy pada kaki dengan essensial oil lavender

dalam menurunkan tekanan darah penderita hipertensi menunjukkan pengaruh

yang signifikan antara sebelum dan sesudah touch therapy dengan essensial

oil lavender (Widyawati dan Enikmawati, 2014).

Berdasarkan hasil studi di RSUD Karanganyar penatalaksanaan pada

penderita hipertensi adalah dengan menggunakan obat, perawat belum pernah

melakukan tindakan non farmakologis untuk mengatasi hipertensi misalnya

dengan touch therapy pada kaki. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka

penulis tertarik untuk mengaplikasikan tindakan keperawatan touch therapy

pada kaki dengan essensial oil lavender dalam menurunkan tekanan darah

pada penderita hipertensi di Ruang Mawar II RSUD Karanganyar tempat

penulis melakukan implementasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Page 15: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

5

Mengaplikasikan tindakan pemberian touch therapy pada kaki dengan

essensial oil lavender dalam menurunkan tekanan darah penderita

hipertensi.

2. Tujuan khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan hipertensi.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada hipertensi.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien

hipertensi.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien hipertensi.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada pasien hipertensi.

f. Penulis mampu menganalisa hasil pemberian touch therapy pada kaki

dengan essensial oil lavender dalam menurunkan tekanan darah pada

penderita hipertensi.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi pendidikan keperawatan

Hasil aplikasi riset ini dapat digunakan sebagai salah satu contoh

intervensi mandiri perawat dalam penatalaksanaan hipertensi untuk

membantu menurunkan tekanan darah dengan massase menggunakan oil

essensial lavender.

2. Bagi praktek keperawatan

Hasil aplikasi riset ini dapat dijadikan bekal perawat untuk

melaksanakan asuhan keperawatan khususnya bagi keperawatan penyakit

Page 16: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

6

dalam dengan memberikan intervensi massase essensial oil lavender untuk

menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi.

3. Bagi pelaksana keperawatan

Hasil aplikasi riset ini dapat digunakan sebagai data tambahan

penelitian selanjutnya aplikasi ini dapat menambah pengetahuan tentang

manfaat essensial oil lavender dengan jenis massase dan jenis minyak

essensial yang berbeda terhadap penurunan tekanan darah pada pasien

hipertensi.

4. Bagi penulis

Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat

selama perkuliahan khususnya di bidang keperawatan pada pasien dengan

tekanan darah tinggi.

5. Bagi masyarakat

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada masyarakat mengenai cara penanganan menurunan tekanan darah

tinggi pada kasus hipertensi.

Page 17: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Hipertensi

a. Definisi hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu jenis

penyakit pembunuh paling dasyat di dunia saat ini. Usia merupakan

salah satu faktor resiko hipertensi. Lebih banyak dijumpai bahwa

penderita penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi pada usia senja

(Gemilang, 2013).

Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang

menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90

mmHg (Riskesdas, 2007). Peningkatan tekanan darah ditunjukkan

oleh angka sistolik dan angka diastolik pada pemeriksaan

menggunakan cuff air raksa (sphygmomanometer) atau menggunakan

alat digital lainnya (Shadine, 2010).

b. Klasifikasi

Klasifikasi hipertensi dibedakan menjadi 4:

1) Hipertensi primary

Adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi

sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor

lingkungan.

Page 18: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

8

2) Hipertensi secondary

Adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah

tinggi sebagai akibat seseorang mengalami atau menderita penyakit

lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem

hormon tubuh.

3) Pregnancy-Induced Hypertension (PIH)

Adalah sebutan dalam istilah kesehatan atau medis bagi wanita

hamil yang menderita hipertensi.

4) Preeclanpsia

Adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi,

sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan

penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak kurang nafsu

makan, mual bahkan muntah (Gemilang, 2013).

c. Etiologi

Hipertensi sering disebut juga sebagai salah satu penyakit

degeneratif. Umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap

hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Penyakit ini

dikenal juga dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur

dan kelompok sosial-ekonomi (Sutanto, 2009). Penyebab terjadinya

hipertensi antara lain (Hasdianah, 2014):

1) Gangguan emosi

2) Obesitas

3) Konsumsi alkhohol yang berlebih

Page 19: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

9

4) Rangsangan kopi dan tembakau yang berlebih

5) Obat-obatan

6) Keturunan

d. Manifestasi klinis

Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak

memiliki gejala khusus. Gejala-gejala yang mudah diamati antara lain

yaitu (Susanto, 2009):

1) Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala

2) Sering gelisah

3) Wajah merah

4) Tengkuk terasa pegal

5) Mudah marah

6) Telinga berdengung

7) Sukar tidur

8) Sesak nafas

9) Rasa berat di tengkuk

10) Mudah lelah

11) Mata berkunang-kunang

12) Mimisan (keluar darah dari hidung)

Page 20: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

10

e. Patofisiologi

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui

berbagai cara yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan

lebih banyak cairan pada setiap detiknya serta arteri lebih besar

kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku sehingga mereka tidak

dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri

tersebut. Darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui

pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya

tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya

telah menebal dan kaku karena arterioskalierosis (Triyanto, 2014).

Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada

saat terjadi vasokontriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk

sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di

dalam darah. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan

meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan

fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air

dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat sehingga

tekanan darah juga meningkat (Triyanto, 2014).

Sebaliknya, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri

mengalami pelebaran, banyak cairan keluar dari sirkulasi, maka tekanan

darah akan menurun. Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut

dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf

otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh

Page 21: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

11

secara otomatis). Perubahan fungsi ginjal, ginjal mengendalikan

tekanan darah melalui berbagai cara: jika tekanan darah meningkat,

ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan

menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan

darah ke normal (Triyanto, 2014).

Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi

pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan

tekanan darah kembali ke normal. Ginjal juga bisa meningkatkan

tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang

memicu pembentukan hormon angiotensin yang selanjutnya akan

memicu pelepasan hormon aldosterone. Ginjal merupakan organ

penting dalam mengendalikan tekanan darah tinggi. Misalnya

penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri

renalis) bisa menyebabkan hipertensi. Peradangan dan cidera pada

salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan

darah (Triyanto, 2014).

Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf

otonom yang untuk sementara waktu akan meningkatkan tekanan darah

selama respon figh-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari

luar); meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; dan juga

mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di

daerah tertentu (misalnya otot rangka yang memerlukan pasokan darah

yang lebih banyak); mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal,

Page 22: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

12

sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh; melepaskan

hormon epnefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang

merangsang jantung dan pembuluh darah. Faktor stress merupakan

salah satu faktor pencetus tejadinya peningkatan tekanan darah dengan

proses pelepasan hormon epinefrin dan norepinefrin (Triyanto, 2014).

f. Komplikasi

Hipertensi harus dikendalikan, sebab semakin lama tekanan

yang berlebih pada dinding arteri dapat merusak banyak organ vital

dalam tubuh. Tempat-tempat utama yang paling dipengaruhi hipertensi

adalah (Suiraoka, 2012):

1) Pembuluh arteri

2) Gagal jantung

3) Otak memungkinkan terserang stroke

4) Gagal ginjal kronik

5) Mata, dapat menyebabkan kebutaan

g. Penatalaksanaan

Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1) Pengobatan non farmakologis

Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol

tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak

diperlukan atau sekurang-kurangnya ditunda. Sedangkan pada

keadaan dimana obat anti hipertensi diperlukan, pengobatan

pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap

Page 23: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

13

untuk mendapat efek pengobatan yang lebih baik. Pengobatan non

farmakologis diantaranya adalah:

a) Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh

b) Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh

c) Ciptakan keadaan rileks

d) Melakukan olahraga misal: senam aerobic atau jalan cepat

selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu

e) Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol

2) Pengobatan farmakologis

Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini.

Diantaranya adalah (Herlambang, 2013):

a) Diuretik

Obat-obatan jenis diuretic bekerja dengan cara mengeluarkan

cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan didalam

tubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung

menjadi lebih ringan.

Contoh obatnya: hidroklorotiazid.

b) Penghambat simpatetik

Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf

simpatis (saraf yang bekerja saat kita beraktivitas).

Contoh obatnya: metildopa, klonidin, reserpin.

Page 24: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

14

c) Betabloker

Mekanisme kerja antihipertensi obat ini adalah melalui

penurunan daya pompa jantung.

Contoh obatnya: metoprolol, propranolol dan atenolol.

d) Vasodilator

Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah

dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah).

Contoh obatnya: prasonin, hidralasin.

e) Penghambat enzim konversi angiotensin

Cara kerja obat golongan ini adalah penghambat pembentukan

zat angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan

tekanan darah).

Contoh obatnya: captopril.

f) Antagonis kalsium

Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan

cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas).

Contoh obatnya: nifedipin, diltiasem dan verapamil.

g) Penghambat reseptor angiotensin II

Cara kerja obat ini adalah menghalangi penempelan zat

angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya

daya pompa jantung. Contoh obatnya: valsartan

Page 25: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

15

h. Pencegahan

Usaha mencegah timbulnya hipertensi adalah dengan cara

menghindari faktor-faktor pemicunya. Namun sebagaimana telah

diuraikan di atas, factor-faktor pemicu hipertensi ada dua yaitu faktor-

faktor yang bisa dikontrol (meliputi obesitas, kurang aktivitas,

konsumsi garam berlebihan, merokok dan konsumsi alkohol, stress)

seta faktor-faktor yang tidak bisa dikontrol (seperti keturunan, jenis

kelamin dan umur).

Pada intinya, cara terbaik untuk menghindari tekanan darah

tinggi adalah dengan mengadopsi pola hidup sehat seperti aktif

berolahraga, mengatur diet (rendah garam, rendah kolestrol dan lemak

jenuh) serta mengupayakan perubahan kondisi (menghindari stress dan

mengobati penyakit (Suiraoka, 2012).

i. Konsep asuhan keperawatan pada pasien hipertensi

1. Pengkajian

a. Data biografi: Nama, alamat, umur, tanggal MRS, diagnosa

medis, penanggung jawab, catatan kedatangan.

b. Riwayat kesehatan

1) Keluhan utama: Biasanya pasien datang ke RS dengan

keluhan kepala terasa pusing dan bagian kuduk terasa

berat, tidak bisa tidur.

Page 26: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

16

2) Riwayat kesehatan sekarang: Biasanya pada saat

dilakukan pengkajian masih mengeluh kepala terasa sakit

dan berat, penglihatan berkunang-berkunang, tidak bisa

tidur.

3) Riwayat kesehatan dahulu: Biasanya penyakit hipertensi

ini adalah penyakit yang menahun yang sudah lama

dialami oleh pasien, dan biasanya pasien mengkonsumsi

obat rutin seperti captopril.

4) Riwayat kesehatan keluarga: Biasanya penyakit

hipertensi ini adalah penyakit keturunan.

c. Data dasar pengkajian

1) Aktivitas atau latihan

Gejala: kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup

monoton.

Tanda: frekuensi jantung meningkat, perubahan irama

jantung, takipnea.

2) Sirkulasi

Gejala: riwayat hipertensi, asteroskerosis, penyakit

jantung koroner, penyakit serebrovaskuler.

Tanda: kenaikan tekanan darah, hipotensi postural,

takikardi, perubahan warna kulit, suhu dingin.

Page 27: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

17

3) Integritas ego

Gejala: riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi,

euphoria, faktor stres multipel.

Tanda: letupan suara hati, gelisah, penyempitan kontinue

perhatian, tangisan yang meledak, otot muka yang tegang,

pernapasan menghela, peningkatan pola bicara.

4) Eliminasi

Gejala: gangguan ginjal saat ini atau yang lalu.

5) Makanan atau cairan

Gejala: makanan yang disukai yang dapat mencakup

makanan tinggi garam, lemak dan kolesterol.

Tanda: berat badan normal atau obesitas, adanya odema.

6) Neurosensori

Gejala: keluhan pusing atau pening, sakit kepala,

berdenyut sakit kepala, gangguan pada penglihatan,

episode, epistaksis.

Tanda: perubahan orientasi, penurunan kekuatan

genggaman, perubahan retina optik.

7) Nyeri atau ketidaknyamanan

Gejala: angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit

kepala oksipital berat, nyeri abdomen.

Page 28: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

18

8) Pernafasan

Gejala: dipsnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea,

ortopnea, dipsnea nokturnal proksimal, batuk dengan atau

tanpa sputum, pasien riwayat merokok.

Tanda: distres respirasi atau penggunaan otot akserosis

pernafasan, bunyi nafas tambahan , sianosis.

9) Keamanan

Gejala: gangguan koordinasi, cara jalan.

Tanda: episode parestesa uni lateral transien hipotensi.

10) Pembelajaran atau penyuluhan

Gejala: faktor resiko keluarga ; hipetensi, arterosklerosis,

penyakit jantung, DM, penyakit ginjal, faktor resiko etnik,

penggunaan pil KB atau hormon.

d. Diagnosa keperawatan

1) Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d

peningkatan afterload, vasokontriksi, iskemia miokard,

hipertrofi ventrikuler.

2) Nyeri b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral.

3) Potensial perubahan jaringan: serebral, ginjal, jantung b.d

gangguan sirkulasi.

4) Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang

proses penyakit dan perawatan diri.

Page 29: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

19

e. Rencana asuhan keperawatan

1) Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung

berhubungan dengan peningkaan afterload, vasokontriksi,

iskemia miokard, hipertropi vaskuler.

Tujuan: setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3

kali 24 jam diharapkan afterload tidak meningkat,

tidak terjadi vasokontriksi, tidak terjadi iskemia

miokard.

Hasil yang diharapkan:

a) Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan

tekanan darah.

b) Mempertahankan tekanan darah dalam rentang yang

dapat diterima.

c) Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil.

Intervensi keperawatan:

a) Pantau tekanan darah, ukur pada kedua tangan,

gunakan manset dan teknik yang tepat.

b) Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan

perifer.

c) Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas.

d) Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa

pengisian kapiler.

e) Catat edema umum.

Page 30: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

20

f) Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi

aktivitas.

g) Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat di

tempat tidur atau kursi.

h) Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai

kebutuhan.

i) Lakukan tindakan yang nyaman seperti pijatan

punggung atau leher

j) Anjurkan teknik relaksasi, panduan imajinasi,

aktivitas pengalihan.

k) Kolaborasi untuk pemberian obat sesuai indikasi.

2) Nyeri berhubungan dengan tekanan vaskuler serebral.

Tujuan: setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 kali

24 jam diharakan nyeri berkurang.

Hasil yang diharapkan:

a) Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala

dan tampak nyaman.

Intervensi keperawatan:

a) Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang,

sedikit penerangan.

b) Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan.

c) Batasi aktivitas.

Page 31: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

21

d) Hindari merokok atau menggunakan penggunaan

nikotin.

e) Beri obat analgesik dan sedasi sesuai pesanan.

f) Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi

seperti kompres es, posisi nyaman, teknik

relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi.

3) Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung

berhubugan dengan gangguan sirkulasi

Tujuan: setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3

kali 24 jam diharapkan sirkulasi tubuh tidak

terganggu.

Hasil yang diharapkan:

a) Pasien mendemontrasikan perfusi jaringan yang

membaik seperti ditunjukan dengan : tekanan darah

dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan

sakit kepala, pusing, nilai-nilai laboratorium dalam

batas normal.

b) Haluaran urin 30 ml/ menit.

c) Tanda-tanda vital stabil.

Intervensi keperawatan:

a) Pertahankan tirah baring: tinggikan kepala tempat

tidur.

Page 32: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

22

b) Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan :

tidur, duduk dengan pemantau tekanan arteri jika

tersedia.

c) Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai

pesanan.

d) Amati adanya hipotensi mendadak.

e) Ukur masukan dan pengeluaran pantau elektrolit,

BUN, kreatinin sesuai pesanan.

f) Ambulasi sesusai kemampuan : hindari kelelahan.

4) Kurangnya pengetahuan berhungan dengan kurangnya

informasi tentang proses penyakt dan perawatan diri.

Tujuan: setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3

kali 24 jam diharapkan klien terpenuhi dalam

informasi tentang hipertensi.

Hasil yang diharapkan :

a) Pasien mengungkapkan pengetahuan tentang

hipertensi.

b) Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai

pesanan.

Intervensi keperawatan:

a) Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari

pengobatan dan prosedur.

Page 33: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

23

b) Jelaskan pentingnya lingkungan yang tenang,

tidak penuh dengan stres.

c) Dikusikan tentang obat-obatan : nama, dosis,

waktu pemberian, tujuan dan efek samping atau

efek toksik.

d) Jelaskan perlunya menghindari pemakaian obat

bebas tanpa pemeriksaan dokter.

e) Diskusikan gejala kambuhan atau kemajuan

penyulit untuk dilaporkan dokter: sakit kepala,

pusing, pinsan, mual dan muntah.

f) Diskusikan pentingnya mempertahankan berat

badan stabil.

g) Diskusikan pentingnya menghindari kelelahan

dan mengangkat berat.

h) Diskusikan perlunya diet rendah kalori, rendah

natrium sesuai pesanan.

i) Jelaskan pentingnya mempertahankan

pemasukan cairan yang tepat, jumlah yang

diperbolehkan, pembataskan seperti kopi yang

mengandung kafein, teh serta alkohol.

j) Jelaskan perlunya menghndari konstipasi dan

penahanan.

(Wijaya, 2013).

Page 34: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

24

2. Tekanan darah

a. Definisi Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan pada pembuluh nadi dari

peredaran darah sistemik di dalam tubuh manusia. Tekanan darah

dibedakan antara tekanan darah sistolik (pada waktu jantung

menguncup) dan tekanan arah diastolic (pada saat jantung mengendor

kembali). Tekanan darah manusia dapat diukur dengan alat tensimeter

atau alat digital lainnya (Gunawan, 2012).

Tekanan darah dapat dilihat dengan cara mengambil dua ukuran

dengan angka 120/80 mmHg, angka 120 mmHg menunjukan bahwa

tekanan pada pembuluh darah arteri saat jantung berkontraksi yang

biasanya disebut dengan sistolik. Angka 80 mmHg menunjukkan

bahwa jantung sedang berelaksasi atau yang sering disebut dengan

diastole (Riama, 2012). Tekanan darah sangat dipengaruhi oleh

volume darah dan elastisitas pembuluh darah. Peningkatan tekanan

darah disebabkan oleh peningkatan volume dan elastisitas pembuluh

darah, dan penurunan tekanan darah dipengaruhi oleh menurunnya

volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Yanita, 2010).

b. Klasifikasi

1) Tekanan darah normal

Apabila tekanan sistoliknya 120-140 mmHg dan tekanan

diastoliknya 80-90 mmHg.

Page 35: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

25

2) Tekanan darah rendah (hipotensi)

Hipotensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah

dari normal yaitu mencapai angka 90/60 mmHg. Gejala klinis dari

hipotensi meliputi : pusing, cepat lelah, berkeringat dingin,

penglihatan kurang jelas.

3) Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah melebihi normal

yaitu dengan hasil tekanan diastolic 140 mmHg atau lebih tinggi

dan tekanan diastoliknya 90 mmHg atau lebih tinggi (Amira,

2010).

3. Touch Therapy

a. Pengertian

Touch therapy atau massase adalah salah satu cara untuk

mengembalikan dan merawat kesehatan. Massase adalah sentuhan

sederhana pada kulit yang merupakan reaksi terhadap rasa nyeri atau

ketidaknyamanan pada suatu bagian tubuh sebagai cara untuk

menciptakan kenyamanan, relaksasi dan kebugaran melalui sentuhan

terapis yang terangkai dengan gerakan yang sistematis (Anonim, 2015).

Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian

tubuh untuk mempengaruhi saraf otot agar mengendur sehingga dapat

bekerja secara optimal sesuai dengan fungsinya (Manalu, 2012). Pada

saat melakukan massase pada otot-otot kaki maka tingkatkan ke otot ini

secara bertahap untuk mengendurkan ketegangan sehingga dapat

Page 36: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

26

membantu memperlancar aliran darah ke jantung dan tekanan darah

akan menjadi turun (Widowati, 2014).

Massase dapat menghasilkan relaksasi oleh stimulasi taksil di

jaringan tubuh menyebabkan respon neurohumoral yang kompleks

dalam The Hypothalamic Pituitary Axis (HPA) ke sirkuit melalui pusat

jalur sistem saraf. Stimulus tersebut didistribusikan otak tengan melalui

korteks di otak dan diinterpretasikan sebagai respon relaksasi (Lawton,

2003). Salah satu gerakan dalam pemijatan yaitu dengan effleurage

yang dilakukan pada kaki dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh

darah perifer, dan dapat memperlancar aliran darah balik dari daerah

ekstremitas bawah menuju ke jantung (Turner, 2005).

b. Teknik dasar

Tiga teknik dasar teknik massase:

1) Memijat

Teknik ini menggunakan ujung telapak tangan untuk membuat

gerakan pendek, tajam. Menekan digunakan untuk melancarkan

sekresi yang terhambat dari paru seperti dalam kistik fibrosis. Cara

digerakkan secara bergantian dengan cara cepat dan berulang-ulang.

2) Meremas

Tekanan tangan harus tegas untuk gerakan ini karena untuk

menggerakan kulit diatas otot, otot I atas otot, atau jaringan di atas

jaringan. Tangan harus diletakkan diposisi datar dan kemudian

Page 37: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

27

digerakkan dengan arah sirkular baik satu berlawanan arah. Teknik

ini khususnya digunakan untuk menghilangkan ketegangan.

3) Mengurut

Mengurut adalah gerakan, meluncur dan ritmik yang selalu

mengikuti arah drainase vena menuju jantung. Tekanan dapat

ringan atau dalam ketergantungan tujuannya (Lynn & Oliver, 2006).

2. Minyak Lavender

a. Pengertian

Minyak esensial lavender adalah suatu oil yang umum

digunakan dalam aromaterafi, wanginya segar sekaligus mengenakkan,

dimana salah satu fungsi dari lavender ini adalah melancarkan sirkulasi

darah. Jadi Massase pada kaki dengan menggunakan minyak esensial

lavender adalah suatu teknik terapi menyentuh atau menekan pada

kaki, dimana pada kaki banyak terdapat saraf yang berhubungan

dengan seluruh organ baik luar maupun dalam tubuh manusia dengan

menggunakan minyak esensial lavender yang salah satu fungsinya

melancarkan sirkulasi aliran darah (Muhammadun, 2010).

b. Kandungan

Kandungan dari minyak lavender adalah aldehid yang bersifat

iritatif bagi kulit hanya 2% serta tidak bersifat toksit. Kandungan ester

pada buga lavender bekerja dengan lembut di kulit dan memberikan

efek menenangkan (Price, 1997; Koensoemardiyah, 2009). Kandungan

aldehid dan ester yang memiliki sifat mudah diserap dan dapat

Page 38: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

28

menurunkan tekanan darah. Penyerapan senyawa ini melewati

epidermis kulit dan masuk ke dalam saluran limfe serta darah, kelenjar

keringat, saraf, masuk ke dalam aliran darah dan menuju ke setiap sel

tubuh untuk beraksi sehingga memberikan efek menenangkan dan

bersifat hipotensif yang dapat menurunkan tekanan darah (Widowati,

2014).

Page 39: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

29

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Damayanti (2013), Lawton (2003) dan

Muhammadun (2010).

Hipertensi

Touch therapy/

masase kaki

Minyak Esensial

Lavender: kandungan

ester dan aldehit

1. Definisi Hipertensi

2. Klasifikasi

3. Etiologi

4. Manifestasi klinis

5. Patofisiologi

6. Komplikasi

7. Penatalaksanaan

8. Pencegahan

Farmakologis

Non

Farmakologis

Penurunan

Tekanan Darah

Penyerapan melalui epidermis kulit,

masuk ke saluran limfe serta darah

menuju ke setiap sel tubuh Merangsang saraf

penciuman

Merangsang

system limbik Menyebabkan respon

neurohumoral yang komplek

dalam HPA

Mensekresi hormone kartisol dan

endorphin mengurangi aktivitas

saraf simpatis

Meningkatkan respon

saraf parasimpatis

Mengurangi kerja jantung

Sirkulasi darah

lancar

Aliran energi

seimbang

Ketegangan otot

berkurang/ kendur

Mengeluarkan

serotonin

Tubuh, pikiran, jiwa

menjadi tenang.

Memberi efek rileks

.memberi efek rileks

Efek vasodilatasi

pembuluh darah

Page 40: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

30

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Sumber: Modifikasi Damayanti (2013), Lawton (2003) dan

Muhammadun (2010).

Touch therapy

dengan essensial oil

lavender

Pasien hipertensi

Menurunkan

Tekanan darah

Page 41: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

31

BAB III

METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek Aplikasi RisetA

Subjek dari aplikasi riset ini adalah Ny. S dengan hipertensi.

B. Tempat dan Waktu

Aplikasi riset ini dilakukan di Ruang Mawar II RSUD Karanganyar

pada tanggal 9-11 Maret 2015, tindakan dilakukan selama 15-20 menit.

C. Media dan Alat

Dalam aplikasi riset ini media dan alat yang digunakan antara lain:

a. Cuff air raksa (spygnomanometer)

b. Minyak essensial lavender

c. Air bersih

d. Kain atau kasa

e. Lembar observasi yang digunakan untuk mencatat identitas dan

hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan

touch therapy.

D. Prosedur Tindakan

Prosedur tindakan touch therapy yang dilakukan adalah:

a. Pasien diposisikan yang nyaman dan tenang dengan berbaring.

b. Bersihkan terlebih dahulu telapak kaki pasien dengan menggunakan

air.

c. Setelah itu keringkan dengan kain atau kasa.

Page 42: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

32

d. Lakukan pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan touch

therapy, hal ini bermanfaat untuk mengetahui perbedaan antara

sesudah dan sebelum dilakukan tindakan touch therapy.

e. Selanjutnya oleskan oil lavender ke tangan dan lakukan pemijatan,

lakukan selama 15-20 menit dengan teknik memijat, meremas, dan

mengurut (Basfort , 2005).

f. Setelah selesai dilakukan touch therapy pasien istirahat 5-10 menit.

g. Kemudian lakukan pengukuran tekanan darah ulang setelah tindakan

touch therapy (Widyastuti & Enikmawati, 2013).

E. Alat ukur

Pemeriksaan tekanan darah menggunakan alat yang berupa cuff air raksa

(sphygnomanometer) ataupun alat digital lainnya (Shadine, 2010).

Page 43: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

33

BAB IV

LAPORAN KASUS

Bab ini menjelaskan laporan kasus tentang Asuhan Keperawatan pada Ny. S

dengan Hipertensi di Ruang Mawar II RSUD Karanganyar. Pengelolaan asuhan

keperawatan dilakukan pada tanggal 9 Maret 2015. Asuhan keperawatan dimulai

dari pengkajian, kemudian menegakkan diagnosa keperawatan, membuat

intervensi keperawatan, memberikan tindakan atau implementasi keperawatan

serta melakukan evaluasi dari tindakan yang sudah dilakukan.

A. Identitas Pasien

Pasien merupakan seorang perempuan yang berinisial Ny. S, berusia 61

tahun, beragama islam, berpendidikan SD dan bertempat tinggal di Klolokan

Pulosari Kebakkramat, dengan diagnosa medis hipertensi, pasien masuk

rumah sakit tanggal 7 Maret 2015 pukul 19.15 WIB. Selama di rumah sakit

yang bertanggung jawab atas nama Tn. S berusia 61 tahun, berpendidikan SD

pekerjaan swasta bertempat tinggal di Klolokan Pulosari Kebakkramat,

hubungan dengan pasien adalah suami.

B. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 9 Maret 2015 pukul 10.00 WIB

dengan metode pengkajian Autoanamnesa dan Alloanamnesa. Keluhan utama

abovemengatakan pusing dan nyeri pada tengkuk sudah sejak 2 hari yang

lalu. Di rumah hanya diberikan obat dari warung tetapi tidak ada perubahan,

sehingga pada tanggal 7 Maret 2015 pukul 19.15 WIB pasien dibawa oleh

Page 44: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

34

keluarga ke IGD RSUD Karanganyar. Saat di IGD pasien mengatakan

mengeluh pusing dan nyeri di tengkuk, kemudian dilakukan pemeriksaan

tekanan darah 200/120 mmHg, nadi 92 kali permenit, suhu 36,5ºC, respirasi

22 kali permenit dan mendapat terapi infus Ringer Laktat 20 tetes permenit,

progesol 1gram/8 jam, ranitidine 25 mg/12 jam. Pasien juga mengeluh nyeri

kepala akibat pusing, pasien mengatakan nyeri terasa tertusuk-tusuk, nyeri

terasa dibagian tengkuk, skala nyeri 5, nyeri terasa bangun tidur, dengan

durasi ± 3 menit.

Riwayat penyakit dahulu, pasien mengatakan sebelumnya sudah pernah

dirawat di rumah sakit pada bulan Mei 2014 dengan hipertensi dan DM.

Pasien mengatakan tidak ada alergi pada makanan atau obat-obatan. Riwayat

kesehatan lingkungan, merupakan lingkungan yang bersih bebas dari polusi

udara, air bersih cukup.

Riwayat penyakit keluarga, pasien mengatakan seorang ibu rumah

tangga dan bapaknya mempunyai riwayat penyakit yang sama yaitu

hipertensi. Adapun gambar genogram pada keluarga Ny. S adalah sebagai

berikut :

Page 45: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

35

Keterangan :

Pengkajian pola kesehatan fungsional, pola persepsi dan pemeliharaan

kesehatan pasien mengatakan bahwa sehat itu mahal harganya, karena saat

kita sehat kita bisa melakukan aktivitas secara mandiri. Apabila ada keluarga

yang sakit selalu dibawa kepusat pelayanan kesehatan terdekat supaya cepat

sembuh. Pola nutrisi dan metabolisme, pasien mengatakan sebelum sakit

: Laki - laki

: Perempuan

: Sudah meninggal

: Garis Pernikahan

: Garis Keturuanan

: Pasien

HTTT

: Tinggal satu rumah

Page 46: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

36

makan 3 kali sehari, habis satu porsi makan dengan nasi sayur dan lauk dan

minum 7-8 gelas (1750cc-2000cc) per hari minum dengan air putih dan tidak

ada keluhan. Dan selama sakit pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan

bubur sayur dan lauk, habis ½ porsi. Pasien mengatakan nafsu makannya

berkurang karena rasa pahit dimulut dan minum air putih 600cc, dan jatah

minum dari rumah sakit 3 kali (200cc), teh (200cc) total konsumsi ± 1400cc.

Pola eliminasi, pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1 kali sehari

dengan konsistensi lunak berbau khas dan berwarna kuning, BAK 6-7 kali

perhari berwarna kuning berbau amoniak (100-150cc per BAK). Sedangkan

selama sakit, pasien mengatakan baru 1 kali BAB selama dirawat di rumah

sakit dengan konsistensi lunak berwarna kuning berbau khas. BAK 5-6 kali

perhari warna kuning berbau amoniak (100-150 per BAK).

Pola istirahat tidur, pasien mengatakan sebelum sakit tidur nyenyak,

istirahat tidur ± 8 jam. Selama sakit, pasien mengatakan istirahat tidur tidak

bisa nyenyak karena kepala pusing dan keramaian di rumah sakit ± 2 jam

pasien terbangun, istirahat tidur ± 4-5 jam.

Pola kognitif dan perseptual, pasien mengatakan sebelum sakit tidak

ada gangguan pada penglihatan, pendengaran ataupun alat indra lainnya.

Selama sakit pasien mengatakan pusing dan nyeri, (P) nyeri saat bangun tidur,

(Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk, (R) nyeri terasa ditengkuk, (S) skala nyeri 5,

(T) nyeri ± 3 menit. Pola persepsi konsep diri sebelum sakit pasien

mengatakan dia adalah ibu rumah tangga dia menilai diri nya dalam keadaan

baik merasa percaya diri dan selalu bersyukur dengan keadaan nya. Selama

Page 47: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

37

sakit pasien mengatakan masih bisa mengenali dirinya sendiri, tetapi tidak bisa

melakukan aktivitas seperti biasanya dan menerima keadaannya sekarang dan

menganggap ini adalah cobaan. Pada pengkajian aktivitas dan latihan pasien di

dapatkan hasil aktivitas pasien dibantu oleh keluarga, kemampuan perawatan

diri makan atau minum dengan nilai 2 (dibantu orang lain), kemampuan

toileting dengan nilai 2 (dibantu orang lain), kemampuan perawatan diri

berpakaian dengan nilai 2 (dibantu orang lain), mobilitas di tempat tidur dan

berpindah dengan nilai 2 (dibantu orang lain), untuk ambulasi atau ROM

dengan nilai 2 (dibantu orang lain).

Pola hubungan peran sebelum sakit pasien mengatakan memiliki

hubungan yang baik dengan keluarga dan orang sekitarnya. Selama sakit

pasien mengatakan tetap memiliki hubungan dengan baik dengan keluarga

dan orang sekitarnya. Pola seksual reproduksi, pasien mengatakan sudah

menikah mempunyai 3 orang anak, 5 cucu dan tidak mengalami gangguan

reproduksi. Pola mekanisme koping pasien mengatakan tidak mempunyai

masalah dengan siapapun, dan apabila ada masalah pasien selalu

menceritakan dengan suami dan anaknya, dan pasien mampu menerima sakit

nya dengan ikhlas dan menganggap ini hanya cobaan. Pola nilai dan

keyakinan sebelum sakit pasien mengatakan beragama islam dan selalu

menjalankan sholat 5 waktu, selama sakit pasien mengatakan tetap

menjalankan sholat 5 waktu dan berdoa untuk kesembuhannya.

Pemeriksaan fisik dari keadaan atau penampilan dengan kesadaran

pasien composmentis. Hasil pemeriksaan tanda tanda vital sebagai berikut,

Page 48: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

38

tekanan darah 180/100 mmHg frekuensi nadi 88 kali permenit suhu tubuh

36ºC respirasi 22 kali permenit. Bentuk kepala mesocepal, kulit kepala bersih,

rambut beruban. Hasil pemeriksaan dari mata palpebra tidak ada edema

konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor reflek terhadap

cahaya positif, tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Pemeriksaan

hidung tidak terdapat polip simetris tidak ada coping hidung. Hasil

pemeriksaan mulut mukosa bibir kering, bersih, tidak ada stomatitis. Hasil

pemeriksaan gigi bersih. Hasil pemeriksaan telinga, kanan dan kiri simetris

bersih tidak ada kelainan pendengaran. Pemeriksaan pada leher tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid.

Pemeriksaan dada pada paru-paru saat di inspeksi didapatkan hasil tidak

ada jejas, bentuk simetris, palpasi tidak ada masa vokal fremitus kanan dan

kiri sama, perkusi tidak ditemukan penumpukan cairan didada, auskultasi

tidak ada suara tambahan. Pemeriksaan dada pada jantung saat di inspeksi

iktuscordis tidak tampak, palpasi iktuscordis teraba di intercosta 5, perkusi

redup batas atas kiri intercosta 2 batas atas kanan intercosta 3 batas bawah

intercosta 4, dan saat di auskultasi bunyi jantung BJ I-II reguler. Pemeriksaan

abdomen saat di inspeksi tidak ada jejas, auskultasi bising usus 10 kali

permenit, perkusi kuadran I II III timpani kuadran IV pekak, tidak ada nyeri

tekan ketika dipalpasi.

Pada pemeriksaan genetalia tidak terpasang DC, pada pemeriksaan

rektum tidak ada penumpukan feses. Pada saat pemeriksaan ekstremitas atas

kanan terpasang infus, atas kiri dapat bergerak bebas, ekstremitas kanan dan

Page 49: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

39

kiri bawah dapat bergerak dengan bebas, capillary refill pada ekstremitas atas

dan bawah kurang dari 2 detik.

Pemeriksaan laboratorium tanggal 7 Maret 2015 didapatkan hasil

hemoglobin 14,7 g/dL (nilai normal 12.00 – 16.00 g/dL), Hematokrit 40,7 %

(nilai normal 3700-4700 %), lekosit 7,97 10ˆ3/uL (nilai normal 5-10 10ˆ3/Ul),

trombosit 202 10ˆ3/Ul (nilai normal 150-300 10ˆ3/Ul), eritrosit 4,71 10ˆ6/Ul

(nilai normal 4.00-5.00 10ˆ6/Ul), MPV 8,1 (nilai normal 6.5 – 12.00), PDW

16,4 (nilai normal 9-17), MCV 86,4 Fl (nilai normal 82-92 Fl),MCH 31,2 pg

(nilai normal 27-31 pg), MCHC 31,1 (niai normal 32-37 g/dl), limfpsit 14,8

% (nilai normal 25-40 %), monosit 1,6 % (nilai normal 3-9 %), eosinophil 0,2

% (nilai normal 0.5-5.0 %), basophil 0,2 % (nilai normal 0.0-1.0 %), GDS

234 mg/100ml (nilai normal 70-150 mg/100ml).

Jenis terapi yang diberikan yaitu infus Ringer Laktat 20 tetes permenit

untuk keseimbangan cairan, captopril 3x25 mg untuk menurunkan tekanan

darah, metformin 2x500 mg untuk menurunkan gula darah, progesol 1000

mg/8 jam untuk menurunkan nyeri, ranitidine 50 mg/12 jam untuk

pencernaan perut.

C. Perumusan Masalah

Setelah dilakukan analisa terdapat data pengkajian diperoleh data

subyektif antara lain pasien mengatakan nyeri ditengkuk karena pusing, nyeri

seperti ditusuk-tusuk, nyeri terasa dibagian tengkuk, skala nyeri 5, nyeri

terasa ketika bangun tidur dengan durasi ± 3 menit. Data obyektif diperoleh

pasien tampak meringis kesakitan pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan

Page 50: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

40

tekanan darah 180/100 mmHg suhu 36ºC nadi 88 kali permenit respirasi 22

kali permenit. Diagnosa keperawatan yang diambil yaitu nyeri akut

berhubungan dengan agen injuri biologis (peningkatan tekanan vaskuler

cerebral).

Setelah dilakukan analisa terdapat data pengkajian diperoleh data

subyektif antara lain pasien mengatakan badannya terasa lemas, merasa

mudah lelah saat beraktivitas. Data obyektif diperoleh data pasien tampak

lemas dan lemah, aktivitas pasien tampak dibantu oleh keluarga, pemeriksaan

tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah 180/100 mmHg suhu 36ºC nadi

88 kali permenit respirasi 22 kali permenit. Diagnosa keperawatan yang

diambil yaitu intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.

Setelah dilakukan analisa terhadap data pengkajian diperoleh data

subyektif antara lain pasien mengatakan sulit tidur dan tidur tidak nyenyak

karena tidak terbiasa dengan suasana rumah sakit, tidur malam ±2 jam

terbangun, pasien mengatakan istirahat tidur ±4-5 jam. Data obyektif

diperoleh hasil pasien tampak lemah lesu, mata tampak sayu, pasien tampak

tidak fres. Diagnosa keperawatan yang diambil gangguan pola tidur

berhubungan dengan adaptasi lingkungan (bising).

D. Perencanaan Keperawatan

Perencanaan dari masalah keperawatan pada tanggal 9 Maret 2015

penulis menyusun suatu intervensi sebagai tindak lanjut pelaksanaan asuhan

keperawatan pada Ny. S dengan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan

agen injuri biologis dengan tujuan dan kriteria hasil setelah dilakukan

Page 51: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

41

tindakan keperawatan 3 kali 24 jam diharapkan pasien menunjukkan tingkat

kenyamanan, skala nyeri berkurang atau hilang (3-0), tanda-tanda vital pasien

dalam batas normal, keadaan umum pasien baik. Intervensi yang dilakukan

yaitu observasi tanda-tanda vital, kaji karakteristik nyeri, berikan posisi

nyaman, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam, berikan touch therapy dengan

essensial lavender, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgesik.

Perencanaan dari masalah keperawatan pada tanggal 9 Maret 2015

penulis menyusun suatu intervensi sebagai tindak lanjut pelaksanaan asuhan

keperawatan pada Ny. S dengan diagnosa intoleransi aktivitas berhubungan

kelemahan fisik dengan tujuan dan kriteria hasil setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 kali 24 jam diharap kan pasien mampu beraktivitas

dengan mandiri, rasa lemah berkurang keadaan umum pasien baik, pasien

tampak nyaman, tekanan darah, nadi, pernafasan normal setelah beraktivitas.

Intervensi yang dilakukan yaitu observasi TTV, kaji pola aktivitas pasien,

berikan dorongan untuk melakukan aktivitas secara bertahap, anjurkan

kepada pasien tentang penghematan energi, libatkan keluarga dalam

pemenuhan aktivitas dan latihan pasien.

Perencanaan dari masalah keperawatan pada tanggal 9 Maret 2015

penulis menyusun suatu intervensi sebagai tindak lanjut pelaksanaan asuhan

keperawatan pada Ny. S dengan diagnosa gangguan pola tidur berhubungan

dengan adaptasi lingkungan dengan tujuan dan kriteria hasil setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 3 kali 24 jam diharapkan gangguan pola tidur

pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil psien tampak rileks, kualitas

Page 52: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

42

istirahat pasien baik, pasien tampak fres. Intervensi yang dilakukan yaitu kaji

pola tidur pasien, anjurkan pasien untuk banyak istirahat, anjurkan keluarga

untuk membatasi pengunjung, anjurkan menggunakan lampu remang

dimalam hari, berikan suasana tenang dan nyaman.

E. Implementasi

Tindakannkeperawatan dilakukan penulis pada tanggal 9 Maret 2015

jam 10.00 WIB adalah mengkaji karakteristik nyeri dengan hasil data

subyektif pasien mengatakan pusing dan nyeri ditengkuk, (P) nyeri saat

bangun tidur, (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk, (R) nyeri terasa ditengkuk, (S)

skala nyeri 5, (T) nyeri ± 3 menit, data obyektifnya pasien tampak meringis

kesakitan, tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 88 kali permenit. Pada jam

10.20 WIB mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam dengan hasil data

subyektif pasien mengatakan bersedia diajarkan teknik relaksasi nafas dalam

data obyektifnya pasien tampak kooperatif, pasien melakukan selama 10

menit. Pada jam 10.40 WIB menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas

secara bertahap dengan hasil data subyektif pasien mengatakan bersedia

untuk melakukan aktivitas, data obyektifnya pasien tampak ke kamar mandi

diantar keluarga. Jam 11.30 WIB memberikan injeksi progesol 1000 mg dan

ranitidin 50 mg dengan hasil data subyektif pasien bersedia dilakukan injeksi

data obyektifnya tidak ada alergi pasien tampak tenang. Jam 12.05 WIB

mengkaji tekanan darah pasien dengan hasil data subyektif pasien

mengatakan bersedia dilakukan pemeriksaan tekanan darah, data obyektif nya

tekanan darah 180/100 mmHg. Jam 12.10 WIB memberikan touch therapy

Page 53: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

43

dengan esensial oil lavender dengan hasil data subyektif pasien bersedia

dilakukan pijat kaki, data obyektifnya massase dilakukan selama 15 menit,

pasien tampak rileks. Pada jam 12.35 WIB mengkaji tekanan darah pasien

setelah touch therapy dengan data obyektif tekanan darah 170/90 mmHg

pasien tampak tenang dan rileks. Pada jam 12.45 WIB memberikan obat

peroral sesuai advis dokter captopril 25 mg dengan hasil data subyektif pasien

mengatakan bersedia meminum obat, dan data obyektinya pasien tampak

minum obat. Pada jam 13.05 WIB menganjurkan keluarga untuk membatasi

pengunjung dengan hasil data subyektif keluarga pasien mengatakan bersedia,

dan data obyektifnya pasien tampak istirahat.

Implementasi keperawatan pada tanggal 10 maret 2015 jam 08.00WIB

memberikan injeksi progesrol 1000 mg dengan hasil data subyektif pasien

bersedia dilakukan injeksi data obyektifnya tidak ada alergi pasien tampak

tenang. Pada jam 08.30 WIB mengkaji karekteristik nyeri dan mengobservasi

tanda-tanda vital dengan hasil data subyektif pasien mengatakan pusing dan

nyeri ditengkuk , (P) nyeri saat bangun tidur, (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk,

(R) nyeri terasa ditengkuk, (S) skala nyeri 3, (T) nyeri ± 2 menit, data

obyektifnya pasien tampak meringis kesakitan, tekanan darah 170/110

mmHg, nadi 80 kali permenit. Pada jam 08.45 WIB mengkaji pola istirahat

pasien dengan hasil data subyektif pasien mengatakan tadi malam sudah bisa

sedikit bisa tidur, data obyektifnya pasien tampak lebih fres. Pada jam 10.25

WIB mengkaji tekanan darah pasien dengan hasil data subyektif pasien

mengatakan bersedia dilakukan pemeriksaan tekanan darah, data obyektifnya

Page 54: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

44

tekanan darah 170/100 mmHg. Jam 10.30 WIB memberikan touch therapy

dengan esensial oil lavender dengan hasil data subyektif pasien bersedia

dilakukan pijat kaki, data obyektifnya massase dilakukan selama 20 menit,

pasien tampak rileks. Pada jam 11.00 WIB mengkaji tekanan darah pasien

setelah touch therapy dengan data obyektif tekanan darah 160/90 mmHg

pasien tampak tenang dan rileks. Pada jam 11.30 WIB memberikan injeksi

progesol 1000 mg dan ranitidin 50 mg dengan hasil data subyektif pasien

bersedia dilakukan injeksi data obyektifnya tidak ada alergi pasien tampak

tenang. Pada jam 11.45 WIB memberikan obat peroral memberikan obat

peroral sesuai advis dokter captopril 25 mg dengan hasil data subyektif pasien

mengatakan bersedia meminum obat, dan data obyektinya pasien tampak

minum obat. Pada jam 13.00 WIB mengkaji pola aktivitas pasien dengan

hasil data subyektif pasien mengatakan sudah bisa kekamar mandi sendiri,

data obyektif pasien tampak ke kamar mandi sendiri. Pada jam 13.15 WIB

motivasi pasien untuk melakukan relaksasi nafas dalam saat nyeri timbul

dengan hasil data subyektif pasien mengatakan bersedia, data obyektifnya

pasien tampak tenang.

Implementasi keperawatan pada tanggal 11 Maret 2015 jam 08.00WIB

memberikan injeksi progesol 1000 mg dengan hasil data subyektif pasien

bersedia dilakukan injeksi data obyektifnya tidak ada alergi pasien tampak

tenang. Pada jam 08.30 WIB mengkaji karekteristik nyeri dan mengobservasi

tanda-tanda vital dengan hasil data subyektif pasien mengatakan nyeri hanya

tinggal sedikit , (P) nyeri saat bangun tidur, (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk,

Page 55: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

45

(R) nyeri terasa ditengkuk, (S) skala nyeri 2, (T) nyeri ± 30 detik, data

obyektifnya pasien tampak meringis kesakitan, tekanan darah 160/90 mmHg,

nadi 80 kali permenit. Pada jam 09.30 WIB mengkaji pola aktivitas pasien

dengan hasil data subyektif pasien mengatakan sudah bisa kekamar mandi

sendiri dan sudah bisa bangun dari tidur sendiri, data obyektifnya pasien

tampak rileks pasien tampak duduk ditempat tidur. Pada jam 10.30 mengkaji

tekanan darah pasien dengan hasil data subyektif pasien mengatakan bersedia

dilakukan pemeriksaan tekanan darah, data obyektif nya tekanan darah

160/90 mmHg. Jam 10.35 WIB memberikan touch therapy dengan essensial

oil lavender dengan hasil data subyektif pasien bersedia dilakukan pijat kaki,

data obyektifnya massase dilakukan selama 15 menit, pasien tampak rileks.

Pada jam 11.00 WIB mengkaji tekanan darah pasien setelah touch therapy

dengan data obyektif tekanan darah 150/90 mmHg pasien tampak tenang dan

rileks.

D. Evaluasi

Evaluasi dilakukan selama tiga hari yaitu pada tanggal 9 Maret 2015

sampai tanggal 11 Maret 2015. Dengan metode SOAP, pada tanggal 9 Maret

2015 pukul 13.30 WIB, evaluasi yang diperoleh dari diagnosa nyeri akut

yaitu dengan hasil data subyektif pasien mengatakan pusing dan nyeri pada

tengkuk, (P) nyeri saat bangun tidur, (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk, (R)

nyeri terasa ditengkuk, (S) skala nyeri 5, (T) nyeri berlangsung ± 3 menit.

Data obyektifnya pasien tampak meringis kesakitan, hasil pemeriksaan tanda-

tanda vital diperoleh hasil tekanan darah 170/90 mmHg, nadi 80x/menit,

Page 56: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

46

respirasi 20x/menit. Hasil analisa nyeri akut masalah belum teratasi,

planning: intervensi dilanjutkan meliputi pantau skala nyeri pasien, motivasi

relaksasi nafas dalam, lakukan touch therapy. Evaluasi yang diperoleh dari

intoleransi aktivitas yaitu dengan hasil data subyektif pasien mengatakan

lemah merasa mudah lelah saat beraktivitas. Data obyektif pasien tampak

lemas dan aktivitas tampak dibantu oleh keluarga, hasil pemeriksaan tanda-

tanda vital diperoleh hasil tekanan darah 170/90 mmHg, nadi 80x/menit,

respirasi 20x/menit. Hasil analisa intoleransi masalah belum teratasi,

planning: intervensi dilanjutkan meliputi anjurkan pasien untuk melakukan

aktivitas secara bertahap, anjurkan pada pasien untuk penghematan energi.

Evaluasi yang diperoleh dari gangguan pola tidur didapatkan hasil data

subyektif pasien mengatakan sulit tidur dan tidur tidak nyenyak pada malam

hari karena ramai di rumah sakit. Data obyetif pasien tampak lesu, mata

tampak sayu, pasien tampak tidak fres. Hasil analisa gangguan pola tidur

masalah belum teratasi, planning: lanjutkan inervensi meliputi batasi

pengunjung, ciptakan suasana tenang.

Pada tanggal 10 Maret 2015 evaluasi yang diperoleh dari diagnosa nyeri

akut yaitu dengan hasil data subyektif pasien mengatakan nyeri sudah

berkurang, (P) nyeri saat bangun tidur, (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk, (R)

nyeri terasa ditengkuk, (S) skala nyeri 3, (T) nyeri ± 2 menit. Data subyektif

pasien tampak meringis kesakitan, pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh

hasil tekanan darah 160/90 mmHg, nadi 80x/ menit, suhu 36,5˚C, repirasi

20x/ menit. Hasil analisa dari nyeri akut masalah belum teratasi, planning:

Page 57: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

47

pantau skala nyeri, motivasi relaksasi nafas dalam, berikan touch therapy.

Evaluasi yang diperoleh dari intoleransi aktivitas yaitu dengan hasil data

subyektif pasien mengatakan sudah bisa ke kamar mandi sendiri. Data

obyektif pasien tampak ke kamar mandi sendiri, pasien tampak rileks,

pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh hasil tekanan darah 160/90 mmHg,

nadi 80x/ menit, suhu 36,5˚C, repirasi 20x/ menit. Hasil analisa intoleransi

masalah belum teratasi, planning: intervensi dilanjutkan meliputi anjurkan

pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap. Evaluasi yang diperoleh

dari gangguan pola tidur didapatkan hasil data subyektif pasien mengatakan

sudah bisa tidur. Data obyetif pasien tampak fres. Hasil analisa gangguan pola

tidur masalah teratasi, planning: intervensi dihentikan.

Pada tanggal 11 Maret 2015 evaluasi yang diperoleh dari diagnosa nyeri

akut yaitu dengan hasil data subyektif pasien mengatakan nyeri sudah

berkurang, (P) nyeri saat bangun tidur, (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk, (R)

nyeri terasa ditengkuk, (S) skala nyeri 1, (T) nyeri ± 30 detik. Data subyektif

pasien tampak rileks, pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh hasil tekanan

darah 150/90 mmHg, nadi 80x/ menit. Hasil analisa dari nyeri akut masalah

teratasi sebagian, planning: kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat.

Evaluasi yang diperoleh dari intoleransi aktivitas yaitu dengan hasil data

subyektif pasien mengatakan sudah bisa ke kamar mandi sendiri dan bangun

dari tidur sendiri. Data obyektif pasien tampak beraktivitas mandiri, pasien

tampak rileks. Hasil analisa intoleransi masalah teratasi, planning: intervensi

dihentikan.

Page 58: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

33

BAB V

PEMBAHASAN

Bab ini penulis akan membahas tentang hasil pelaksaan pemberian touch

therapy pada kaki dengan essensial oil lavender dalam menurunkan tekanan darah

pada pasien hipertensi pada asuhan keperawatan pada Ny. S dengan hipertensi di

ruang Mawar II RSUD Karanganyar. Pembahasan pada bab ini membahas tentang

kesesuaian maupun kesenjangan antara teori dan kasus.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran awal dalam proses keperawatan,

pengkajian merupakan tahap pengumpulan data, untuk menghimpun tentang

status kesehatan pasien yang digunakan untuk menentukan tahap selanjutnya

dalam menentukan diagnosa keperawatan, desain perencanaan, tindakan

keperawatan dan evaluasi (Rohmah & Walid, 2012).

Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah seseorang berada

diatas batas normal atau optimal yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80

mmHg untuk diastoliknya. Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung

memompa darah ke dalam pembuluh nadi (saat jantung berkontraksi).

Diastolik adalah tekanan darah saat jantung mengembang (Wahdah, 2011).

Pengkajian yang dilakukan pada pasien hipertensi meliputi pengkajian

riwayat kesehatan pasien, aktivitas/istirahat pasien dengan gejala kelemahan,

keletihan, sirkulasi pasien, neurosensori, ketidaknyamanan pasien terhadap

nyeri yang dirasakannya (Saferi, 2013).

Page 59: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

34

Dari pengkajian pada Ny. S didapatkan data subjektif sebagai berikut,

kepala pasien pusing dan nyeri di tengkuk, (P) nyeri terasa saat bangun tidur,

(Q) nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, (R) nyeri terasa di tengkuk, (S) skala

nyeri 5, (T) nyeri terasa ± 3 menit, pasien tampak meringis kesakitan, badan

pasien tampak lemah, aktivitas dan latihan pasien dibantu oleh keluarga. Dari

hasil pengukuran tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah 180/100 mmHg,

nadi 88x/menit, respirasi 22x/menit, dan pasien mengatakan tidak bisa tidur

nyenyak karena kepala pusing dan keramaian di rumah sakit ± 2 jam pasien

terbangun, istirahat tidur ± 4-5 jam. Dari data tersebut termasuk dalam

karakteristik nyeri akut, intoleransi aktivitas, dan gangguan pola tidur (Judith

M. Wilkinson, 2007). Berdasarkan teori menurut Sutanto (2009), tanda dan

gejala hipertensi adalah sakit kepala, tengkuk terasa pegal, gelisah, sukar

tidur, dan terasa berat ditengkuk. Dari tanda dan gejala yang disebutkan

diatas, antara teori dan observasi serta pengkajian pada Ny. S penulis

menemukan persamaan antara teori dengan kasus salah satunya nyeri kepala.

Pada pola kesehatan funsional Gordon didapatkan data pada pola

kognitif dan perseptual Ny. S selama sakit pasien mengatakan pusing dan

nyeri ditengkuk, (P) nyeri saat bangun tidur, (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk,

(R) nyeri terasa di tengkuk, (S) skala nyeri 5, (T) nyeri ± 3 menit.

Peningkatan tekanan darah yang berlangsung lama dapat terjadi pada

peningkatan rangsangan saraf atau hormon pada arteriol, atau respositivitas

yang berlebihan dari arteriol terdapat rangsangan normal. Kedua hal tersebut

akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sehingga jantung harus

Page 60: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

35

memompa secara lebih kuat dan dengan demikian menghasilkan tekanan

yang lebih besar, untuk mendorong darah melintasi pembuluh darah yang

menyempit (Corwin, 2000 dalam Wijaya, 2013).

Pola aktivitas dan latihan didapatkan data sebelum sakit pasien dapat

melakukan aktivitas secara mandiri namum selama sakit aktivitas pasien

dibantu oleh keluarganya (Skor: 2). Salah satu gejala akibat komplikasi

hipertensi yang pernah dijumpai adalah salah satunya gangguan serebral yang

mengakibatkan kejang dan pendarahan pembuluh darah otak yang

mengakibatkan kelumpuhan, gangguan kesadaran hingga koma (Ahdiyat,

2012). Penulis menemukan tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus

Ny. S yaitu penyebab kelemahan otot pada pasien hipertensi.

Pola aktivitas dan istirahat tidur didapatkan hasil selama sakit, pasien

mengatakan istirahat tidur tidak bisa nyenyak karena kepala pusing dan

keramaian di rumah sakit ± 2 jam pasien terbangun, istirahat tidur ± 4-5 jam.

Kualitas tidur pada penderita hipertensi akan mengalami gangguan tidur, dan

pasien biasanya memerlukan waktu yang lebih lama untuk mulai tidur

(Marsor, 2002 dalam Ahdiyat 2012). Tidak seperti orang normal yang

biasanya tertidur dalam waktu 20 menit (Schachter, 2008 dalam Ahdiyat

2012). Salah satu penyebab pasien sukar tidur adalah seperti pusing dan rasa

tidak nyaman (Ahdiyat, 2012). Penulis menemukan tidak ada kesenjangan

antara teori dengan kasus Ny. S yaitu penyebab gangguan tidur pada pasien

hipertensi.

Page 61: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

36

Pada pemeriksaan dada pada paru-paru saat diinspeksi didapatkan hasil

tidak ada jejas, bentuk simetris, palpasi tidak ada masa vokal fremitus kanan

dan kiri sama, perkusi tidak ditemukan penumpukan cairan di dada,

auskultasi tidak ada suara tambahan. Pemeriksaan dada pada jantung saat

diinspeksi iktuscordis tidak tampak, palpasi iktuscordis teraba di intercosta 5,

perkusi redup batas atas kiri intercosta 2 batas atas kanan intercosta 3 batas

bawah intercosta 4, dan saat diauskultasi bunyi jantung BJ I-II reguler.

Pemeriksaan abdomen saat diinspeksi tidak ada jejas, auskultasi bising usus

10 kali permenit, perkusi kuadran I II III timpani kuadran IV pekak, tidak ada

nyeri tekan ketika dipalpasi.

Pada pasien hipertensi sebagian besar tidak menimbulkan gejala

meskipun terkadang beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya

berhubungan dengan meningkatnya tekanan darah, pasien dapat mengalami

gejala sakit kepala tengkuk terasa pegal, mudah lelah, sering gelisah, sukar

tidur, mata berkunang-kunang,hal ini sesuai teori bahwa salah satu gejala dari

hierteni adalah nyeri yang terasa di tengkuk (Gemilang, 2013).

Hipertensi yang berlanjut dapat menyebabkan penyakit jantung,

menimbulkan stroke, gagal ginjal, dapat mengakibatkan retinopati dan dapat

menimbulkan kebutaan (Wijaya & Mariza, 2013). Sehingga keluhan utama

dari Ny. S yaitu pusing tidak jauh berbeda daengan teori tersebut.

Pemeriksaan laboratorium tanggal 7 Maret 2015 didapatkan hasil

hemoglobin 14,7 g/dL (nilai normal 12,00 – 16,00 g/dL), Hematokrit 40,7 %

(nilai normal 3700-4700 %), lekosit 7,97 10ˆ3/uL (nilai normal 5-10 10ˆ3/Ul),

Page 62: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

37

trombosit 202 10ˆ3/Ul (nilai normal 150-300 10ˆ3/Ul), eritrosit 4,71 10ˆ6/Ul

(nilai normal 4,00-5,00 10ˆ6/Ul), MPV 8,1 (nilai normal 6,5 – 12,00), PDW

16,4 (nilai normal 9-17), MCV 86,4 Fl (nilai normal 82-92 Fl),MCH 31,2 pg

(nilai normal 27-31 pg), MCHC 31,1 (niai normal 32-37 g/dl), limfpsit 14,8 %

(nilai normal 25-40 %), monosit 1,6 % (nilai normal 3-9 %), eosinophil 0,2 %

(nilai normal 0,5-5,0 %), basophil 0,2 % (nilai normal 0,0-1,0 %), GDS 234

mg/100ml (nilai normal 70-150 mg/100ml).

Terapi yang digunakanyaitu infus Ringer Laktat 20 tetes permenit

untuk keseimbangan cairan, captopril 3x25 mg untuk menurunkan tekanan

darah, metformin 2x500 mg untuk menurunkan gula darah, progesol 1000

mg/8 jam untuk menurunkan nyeri, ranitidine 50 mg/12 jam untuk pencernaan

perut (ISO, 2012).

B. Perumusan Masalah Keperawatan

Perumusan masalah adalah penilaian klinik mengenai respon individu,

keluarga dan komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan

yang actual, potensial merupakan dasar untuk memilih intervensi keperawatan

untuk mencapai hasil yang merupakan tanggung jawab perawat (Dermawan,

2012).

Prioritas diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien hipertensi

sesuai teori adalah resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan

peningkatan afterload, vasokontriksi, iskemia miokard, hipertropi ventrikuler

sebagai prioritas pertama dengan batasan karakteristik perubahan frekuensi/

Page 63: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

38

irama jantung, aritmia, bradikardi, perubahan EKG, palpitasi, takikardi,

perubahan nadi perifer, penurunan resistensi vascular paru, penurunan

resistensi vascular sistemik, peningkatan PVR, peningkatan SVR, oliguria

(NANDA International, 2009). Prioritas kedua nyeri (sakit kepala)

berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral, prioritas ketiga

potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan

dengan gangguan sirkulasi dan prioritas yang keempat kurangnya pengetahuan

berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit (Saferi &

Marisa, 2013). Seharusnya penulis mengangkat diagnosa resiko tinggi

penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi pembuluh darah,

tetapi diagnosa tersebut tidak dimunculkan oleh penulis karena penulis ingin

mengatasi vasokontriksi pembuluh darah dengan penatalaksanaan non

farmakologis dan alasan penulis belum mengangkat diagnosa tersebut karena

kurangnya penulis dalam melakukan pengkajian tentang hipertermi.

Berdasarkan analisa data diagnosa yang ditegakkan pada pasien

berdasarkan hasil pengkajian yaitu yang pertama nyeri akut berhubugan

dengan agen cidera biologis (peningkatan tekanan vaskuler serebral), diagnosa

kedua intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, diagnosa

ketiga gangguan pola tidur berhubungan dengan adaptasi lingkungan (bising).

Penulis memprioritaskan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera biologis (peningkatan tekanan vaskuler serebral) sebagai

prioritas utama karena pasien mengatakan nyeri di tengkuk karena pusing.

Kedua intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum karena

Page 64: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

39

pasien mengatakan badannya terasa lemas dan aktvitas pasien dibantu oleh

keluarga, merasa mudah lelah saat beraktivitas. Diagnosa ketiga gangguan

pola tidur berhubungan dengan adaptasi lingkungan (bising) karena pasien

mengatakan sulit tidur, istirahat tidur tidak nyenyak dan sering terbangun.

Menurut teori Hierarki Maslow, Maslow membuat lima hierarki

kebutuhan dasar manusia, prioritas pemenuhan kebutuhan manusia terletak

pada kebutuhan dasar yang bersifat fisiologis. Kebutuhan fisiologis ini

meliputi oksigenasi, cairan elektrolit, eliminasi. Kebutuhan kedua adalah rasa

aman dan nyaman, prioritas ketiga cinta dan kasih sayang, prioritas yang

keempat kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri sebagai prioritas kelima

(Rohmah & Walid, 2012).

Nyeri akut adalah nyeri yang biasanya terjadi secara tiba – tiba, bisa

bersumber dari dalam maupun luar, tanda – tanda klinis jelas terlihat dari

ekspresi wajah pasien dan biasanya berlangsung lebih dari enam bulan.

Dikatakan nyeri akut ditandai dengan adanya tekanan darah meningkat, detak

jantung meningkat, frekuensi pernafasan meningkat, gelisah yang ditunjukkan

oleh pasien (Kartikawati, 2013).

Pada diagnosa nyeri akut dilakukan pengkajian dengan metode PQRST

untuk mempermudah perawat melakuan pengkajian nyeri, yang dijabarkan

menjadi P (provokatus), apa yang menyebabkan gejala, apa yang bisa

memperberat, Q (quality), kualitas nyeri yang dialami pasien, R (region),

daerah nyeri dan penyebarannya S (scale), tingkat keparahan nyeri. T (time),

Page 65: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

40

waktu dan penyebab nyeri, berapa lama nyeri berlangsung (Kartikawati,

2013).

Diagnosa pertama yang ditegakkan adalah adalah nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera biologis (peningkatan tekanan vaskuler

serebral). Hal ini didasarkan pada data pasien meliputi data subyektif: pasien

mengatakan nyeri kepala karena pusing, P: nyeri terasa saat bangun tidur, Q:

nyeri terasa seperti ditusuk – tusuk, R: nyeri terasa di tengkuk, S: skala nyeri

5, T: nyeri berlansung ± 3 menit, data obyektif: pasien tampak meringis

kesakitan, hasil pemeriksaan tanda – tanda vital didapatkan tekanan darah

180/100 mmHg, suhu 36˚C, nadi 88x/menit, respirasi 22x/menit. Seharusnya

penulis mencantumkan data MAP (Mean arterial pressure), tetapi oleh penulis

belum dicantumkan.

Berdasarkan dengan teori, batasan karakteristik : perubahan selera

makan, perubahan tekanan darah perubahan frekuensi jantung, perubahan

frekuensi pernafasan, mengekspresikan perilaku (missal, gelisah, menangis,

iritabilitas), sikap tubuh melindungi, gangguan tidur, masker wajah (misal,

mata kurang bercahaya, tampak kacau, tetap pada satu fokus meringis),

melaporkan nyeri secara verbal (NANDA Internasional, 2011). Berdasarkan

batasan karakteristik maka etiologi yang diambil penulis adalah agen cidera

biologis karena terjadi tekanan vaskuler serebral (NANDA Internasional,

2011).

Diagnosa yang kedua adalah intoleransi aktivitas berhubungan dengan

kelemahan umum. Data subyektif : pasien mengatakan badannya terasa sangat

Page 66: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

41

lemas, merasa mudah lelah saat beraktivitas. Data obyektif : pasien tampak

lemah dan lemas, aktivitas pasien tampak dibantu oleh keluarga, pemeriksaan

tanda – tanda vital didapatkan hasil tekanan darah 180/100 mmHg, suhu 36˚C,

nadi 88x/menit, respirasi 22x/menit.

Intoleransi aktivitas adalah ketidakcukupan energi untuk melakukan

aktiviats sehari-hari dan harus atau ingin dilakukan (Nanda, 2012).

Berdasarkan dengan teori, batasan karakteristik : respon tekanan darah

abnormal terhadap aktifitas, respon frekuensi jantung abnormal terhadap

aktivitas, ketidaknyamanan setelah beraktivitas, dyspnea setelah beraktivitas,

pasien menyatakan letih, menyatakan merasa lemah, perubahan EKG yang

mencerminkan iskemia, perubahan EKG yang mencerminkan aritmia

(NANDA Internasional, 2009). Berdasarkan batasan karakteristik maka

etiologi yang diambil oleh penulis adalah kelemahan umum karena terjadi

ketidaknyamanan setelah beraktivitas dan merasa lemah dan letih (NANDA

Internasional, 2009).

Diagnosa yang ketiga adalah gangguan pola tidur berhubungan dengan

adaptasi lingkungan (bising). Data subyektif : pasien mengatakan sulit tidur

dan istirahat tidur tidak nyenyak karena tidak terbiasa dengan suasana di

rumah sakit, istirahat tidur malam ± 2 jam terbangun, istirahat tidur ± 4-5 jam,

data obyektif : pasien tampa lesu mata tampak sayu dan pasien tampak tidak

fres. Gangguan pola tidur adalah gangguan yang dialami seorang individu

berupa gangguan kualitas dan kuantitas waktu istirahat tidur akibat faktor

eksternal (NANDA, 2012). Berdasarkan dengan teori, batasan karakteristik :

Page 67: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

42

perubahan tidur normal, keluhan dari pasien yang merasa kurang istirahat,

kurang puas tidur, penurunan kemampuan fungsi (NANDA Internasional,

2011). Berdasarkan batasan karakteristik maka etiologi yang diambil oleh

penulis adalah adaptasi lingkungan (bising) (NANDA Internasional, 2011).

Saat melakukan pengkajian pada pasien Ny. S penulis merumuskan

diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (peningkatan

tekanan vaskuler serebral) sebagai prioritas diagnosa pertama, prioritas kedua

intolerani aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, prioritas ketiga

gangguan pola tidur berhubungan dengan adaptasi lingkungan (bising). Hal ini

hanya ada satu diagnosa yang sama dengan teori, karena saat penkajian

penulis hanya menemukan masalah nyeri yang dirasakan di tengkuk,

intoleransi aktivitas dan gangguan pola tidur pasien.

C. Intervensi keperawatan

Perencanaan adalah pengembangan strategi untuk mencegah,

mengurangi, dan mengatasi masalah-masalah yang diidentifikasi dalam

diagnosis keperawatan, gambaran dari perencanaan adalah sejauh mana

perawat mampu menerapkan cara menyelesaikan masalah keperawatan

dengan efektif dan efisien. Rencana keprawatan dilakukan dengan SMART,

yaitu S (spesifik) berfokus pada pasien, singkat dan jelas, M (measurable)

dapat diukur, A (achievable) realistis, R (reasonable) ditentukan oleh perawat

dan pasien, T (time) kontrak waktu (Rohmah & Walid, 2012). Pembahasan

dari intervensi yang meliputi tujuan, kriteria hasil dan tindakan yaitu

berdasarkan dengan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan

Page 68: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

43

agen cidera biologis (peningkatan tekanan vaskuler serebral), maka penulis

tujuan yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan pasien menunjukkan tingkat kenyamanan dengan kriteria hasil

berdasarkan NOC (Nursing Outcomes Classification): skala nyeri berkurang

atau hilang (3-0), TTV dalam batas normal, keadaan umum pasien baik

(NANDA, 2014).

Berdasarkan tujuan dan kriteria hasil tersebut kemudian penulis

menyusun intervensi keperawatan berdasarkan NIC (Nursing Intervetion

Classification): yang dilakukan yaitu kaji karakteristik nyeri dengan rasional

untuk mengetahui tingkat nyeri, observasi tanda-tanda vital dengan rasional

untuk mengetahui perubahan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu pasien,

berikan posisi nyaman dengan rasional untuk memberikan kenyamanan pada

pasien, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dengan rasional untuk membantu

mengurangi nyeri yang dirasakan oleh pasien, berikan touch therapy dengan

essensial oil lavender berdasarkan jurnal dengan rasional untuk membantu

dalam menurunkan tekanan darah pada pasien, kolaborasi dengan dokter

untuk pemberian obat analgesik dengan rasional untuk membantu

mempercepat proses penyembuhan (NANDA, 2014). Seharusnya tindakan

touch therapy pada kaki dengan essensial oil lavender merupakan salah satu

intervensi untuk mengatasi masalah resiko tinggi penurunan curah jantung

berhubungan dengan vasokontriksi pembuluh darah yang belum dimunculkan

oleh penulis.

Page 69: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

44

Menurut Dalimartha (2008) bahwa massase dapat menurunkan tekanan

darah pada penderita hipertensi ringan dan sedang. Vasokontriksi pada

pembuluh darah perifer dapat menyebabkan sirkulasi darah dan tekanan darah

vaskuler sehingga menyebabkan hipertensi. Salah satu gerakan dalam

pemijatan yaitu dengan effleurage yang dilakukan pada kaki dapat

menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah perifer, dan dapat memperlancar

aliran darah balik dari daerah ekstremitas bawah menuju ke jantung (Turner,

2005). Kandungan minyak essensial lavender sangat umum digunakan untuk

massase karena kandungan aldehid hanya 2% bersifat iritatif bagi kulit serta

tidak bersifat toksik. Kandungan ester pada bunga lavender bekerja dengan

lembut di kulit serta memberi efek menenangkan (Koensoemardiyah, 2009).

Diagnosa kedua intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

umum penulis membuat tujuan yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3x24 jam diharapkan pasien mampu beraktivitas dengan mandiri

dengan kriteria berdasarkan NOC (Nursing Outcomes Classification): mampu

beraktivitas secara mandiri, rasa lemah berkurang, keadaan umum pasien baik

tekanan darah setelah beraktifitas normal (NANDA, 2014).

Berdasarkan tujuan dan kriteria hasil tersebut kemudian penulis

menyusun intervensi keperawatan berdasarkan NIC (Nursing Intervetion

Classification): observasi tanda-tanda vital dengan rasional untuk mengetahui

perubahan tekanan darah, respirasi, nadi, suhu, kaji pola aktivitas pasien

dengan rasional untuk mengtahui tingkat aktivitas pasien, berikan dorongan

untuk pasien melakukan aktivitas secara bertahap dengan rasional agar pasien

Page 70: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

45

mampu melakukan aktivitas secara mandiri, anjurkan pasien untuk

penghematan energi dengan rasional memberi pengetahuan tentang

pentingnya penghematan energi, libatkan keluarga dalam pemenuhan aktivitas

dan latihan pasien dengan rasional untuk membantu dalam pemenuhan

aktivitas dan latihan pasien (NANDA, 2014).

Diagnosa ketiga gangguan pola tidur berhubungan dengan adaptasi

lingkungan (bising) penulis membuat tujuan yaitu setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam diharapkan gangguan pola tidur pasien dapat

teratasi dengan kriteria berdasarkan NOC (Nursing Outcomes Classification):

pasien tampak rileks, kualitas istirahat pasien baik, pasien tampak fres

(NANDA, 2011).

Berdasarkan tujuan dan kriteria hasil tersebut kemudian penulis

menyusun intervensi keperawatan berdasarkan NIC (Nursing Intervetion

Classification): kaji pola tidur pasien dengan rasional untuk mengetahui

kualitas tidur pasien, anjurkan pasien untuk banyak istirahat dengan rasional

untuk meningkatkan pola istirahat pasien, anjurkan keluarga untuk membatasi

pengunjung dengan rasional untuk mengurangi keramaian dan meningkatkan

waktu istirahat pasien, anjurkan menggunakan lampu remang dimalam hari

dengan rasional untuk membantu meningkatkan kualitas tidur pasien, berikan

suasana tenang dan nyaman dengan rasional untuk memberikan ketenangan

saat pasien istirahat (NANDA, 2011).

Page 71: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

46

D. Implementasi

Pelaksanaan adalah tindakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan meliputi pengumpulan data

berkelanjutan, mengobservasi respon pasien selama dan sesudah pelaksanaan

tindakan (Rohmah & Walid, 2012).

Tindakan keperawatan yang dilakukan sudah direncanakan dalam

rencana keperawatan. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan penulis tidak

mengalami hambatan. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan oleh

penulis pada diagnosa nyeri pada tanggal 9-11 Maret 2015 adalah mengkaji

karakteristik nyeri dengan menggunakan metode PQRST. Mengajarkan teknik

relaksasi nafas dalam. Memberikan terapi obat analgesik (captopril). Mengkaji

tanda-tanda vital (tekanan darah, respirasi, nadi, suhu). Memberikan touch

therapy pada kaki dengan essensial oil lavender selama 15 menit (sesuai

jurnal). Melakukan pemeriksaan tekanan darah setelah tindakan touch therapy,

memberikan posisi nyaman untuk pasien. Seharusnya tindakan touch therapy

pada kaki dengan essensial oil lavender merupakan salah satu implementasi

untuk mengatasi masalah resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan

dengan vasokontriksi pembuluh darah yang belum dimunculkan oleh penulis

(Widyastuti, 2014).

Touch therapy pada kaki dengan essensial oil lavender adalah stimulasi

sistem saraf parasimpatis dan dapat mengurangi ketegangan otot sehingga

sirkulasi aliran darah menjadi lancar dan dapat menurunkan tekanan darah

(Widyastuti, 2014).

Page 72: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

47

Menurut Dalimartha (2008) massase didefinisikan sebagai salah satu

bentuk terapi non farmakologis yang dapat diberikan pada pasien hipertensi.

Massase dapat menghilangkan sumbatan pada pembuluh darah sehingga

sirkulasi aliran darah di dalam tubuh menjadi lancar. Dengan dilakukan

massase pada kaki dengan essensial oil lavender akan memberikan efek

vasodilatasi pada pembuluh darah dan merangsang aktivitas saraf

parasimpatis sehingga akan menurunkan tekanan darah.

Massase yang dilakukan pada pasien diawali dengan memposisikan

pasien yang nyaman (posisi supinasi), sebelum dilakukan massase tekanan

darah diukur terlebih dahulu, pada pasien didapatkan hasil tekanan darah

180/100 mmHg, selanjutnya lakukan touch therapy dengan oil lavender

selama 15-20 menit. Sebenarnya tidak ada rentang waktu saat melakukan

massase hanya sebagian banyak orang melakukan dalam waktu 15-20 menit

(Lynn & Oliver, 2006). Setelah dilakukan massase pasien istirahat 5-10 menit

hal ini bertujuan untuk merelaksasi stimulasi taktil dijaringan tubuh yang

menyebabkan respon neurohumoral yang kompleks dalam the hypothalamic-

Pituitary axis (HPA) ke sirkuit melalui pusat jalur system saraf, stimulus

tersebut didistribusikan ke otak tengah melalui korteks di otak sebagai repon

relaksasi (Lawton, 2003). Kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah

kembali, pada pasien didapatkan hasil 150/90 mmHg setelah tiga hari

tindakan, touch thrapy dilakukan selama 7 hari.

Tindakan yang dilakukan penulis untuk mengatasi masalah

keperawatan yang kedua berdasarkan rencana keperawatan maka dilakukan

Page 73: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

48

tindakan pada tanggal 9-11 sebagai tindak lanjut pelaksanaan asuhan

keperawatan Ny. S dengan diagnosa intoleransi aktivitas berhubungan dengan

kelemahan umum maka dilakukan tindakan mengkaji pola aktivitas pasien,

menganjurkan pasien melakukan aktivitas secara bertahap, mengobservasi

tanda-tanda vital pasien, melibatkan keluarga dalam pemenuhan aktivitas dan

latihan pasien. Pada pasien dengan intoleransi akivitas melakukan aktivitas

yang berlebih akan memacu kerja jantung sehingga hal ini akan sangat

berakibat pada perubahan tekanan darah , denyut nadi, frekuensi nafas pasca

melakukan aktivitas (Prabowo, 2014). Penulis menyimpulkan antara teori dan

tindakan keperawatan pada Ny. S tidak ada kesenjangan dalam pencapaian

tujuan hasil dan kriteria hasil.

Tindakan yang dilakukan penulis untuk mengatasi masalah

keperawatan yang ketiga berdasarkan rencana keperawatan maka dilakukan

tindakan pada tanggal 9-11 sebagai tindak lanjut pelaksanaan asuhan

keperawatan Ny. S dengan diagnosa gangguan pola tidur berhubungan

dengan adaptasi lingkungan (bising) maka dilakukan tindakan mengkaji pola

tidur pasien, menganjurkan pasien untuk banyak istirahat, menganjurkan pada

keluarga untuk membatasi pengunjung, menganjurkan untuk menggunakan

lampu remang pada malam hari, memberikan suasana tenang dan nyaman.

Salah satu penyebab pasien sukar tidur adalah seperti pusing dan rasa tidak

nyaman (Ahdiyat, 2012). Penggunaan lampu saat tidur malam hari, hindari

suara keras dan memberikan suasana yang nyaman sangat berpengaruh dalam

kualitas tidur pasien (Wilkinson, 2007). Penulis menyimpulkan antara teori

Page 74: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

49

dan tindakan keperawatan pada Ny. S tidak ada kesenjangan dalam

pencapaian tujuan hasil dan kriteria hasil.

E. Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan oleh perawat dengan cara

membandingkan perubahan keadaan pasien antara sebelum dilakukan tindakan

dan setelah dilakukan tindakan (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria

hasil yang telah disusun dalam tahap perencanaan. Tahap evaluasi

menggunakan metode SOAP, (S) subyektif, (O) obyektif, (A) assessment, (P)

planning (Rohmah & Walid, 2012).

Evaluasi yang diperoleh pada tanggal 11 Maret 2015 dari diagnosa nyeri

akut yaitu dengan hasil data subyektif (S) pasien mengatakan nyeri sudah

berkurang, (P) nyeri saat bangun tidur, (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk, (R)

nyeri terasa di tengkuk, (S) skala nyeri 2, (T) nyeri ± 30 detik. Data obyektif

(O) pasien tampak rileks, pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh hasil

tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 80x/ menit, respirasi 20x/menit, suhu

36.5˚C. Hasil analisa (A) dari nyeri akut masalah teratasi sebagian, hal ini

ditandai dengan ekspresi pasien yang tampak rileks, skala nyeri pasien turun

dari skala 5 menjadi skala 2, planning (P) kolaborasi dengan dokter untuk

pemberian obat.

Pada aplikasi riset di Ruang Mawar II RSUD Karanganyar hasilnya

terjadi penurunan skala nyeri dari skala 5 menjadi 2, dan terjadi penurunan

tekanan darah dari 180/100 mmHg menjadi 150/90 mmHg setelah tiga hari

dilakukan tindakan touch therapy, dan pada hari ketiga pasien sudah

Page 75: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

50

diperbolehkan pulang. Pada jurnal Widyastuti (2014) penelitian yang

dilakukan didapat hasil tekanan darah pada pasien sebelum dilakukan touch

therapy pada kaki dengan menggunakan essensial oil lavender dengan hasil

derajat ringan sebelum dilakukan touch therapy sebanyak 15 orang (70%)

setelah touch therapy menjadi 19 orang (95%), pada derajat sedang sebanyak

4 orang (20%) setelah touch therapy menjadi 1 orang (5%). Kesimpulan dari

aplikasi touch therapy yang telah diaplikasikan adalah bisa diterapkan dalam

asuhan keperawatan khususnya pasien hipertensi untuk menurunkan tekanan

darah. Terjadi kesamaan antara hasil penelitian dari Widyastuti dan

Enikmawati tentang touch therapy pada kaki dengan essensial oil lavender

dalam menurunkan tekanan darah dengan yang sudah diterapkan oleh penulis

di RSUD Karanganyar pada asuhan keperawatan Ny. S dengan hipertensi.

Evaluasi yang diperoleh pada tanggal 11 Maret 2015 dari diagnosa

intoleransi aktivitas yaitu dengan hasil data subyektif (S) pasien mengatakan

sudah bisa ke kamar mandi sendiri. Data obyektif (O) pasien tampak ke kamar

mandi sendiri tetapi masih didampingi keluarga, pasien tampak rileks. Hasil

analisa (A) intoleransi masalah belum teratasi, analisa dikatakan belum

teratasi karena belum sesuai dengan kriteria hasil yang telah ditetapkan,

planning (P) intervensi dilanjutkan meliputi anjurkan pasien untuk melakukan

aktivitas secara bertahap, libatkan keluarga dalam pemenuhan aktivitas dan

latihan pasien. Diagnosa intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

umum terjadi perubahan yaitu pasien yang semula tidak bisa ke kamar mandi

sendiri bisa ke kamar mandi sendiri meskipun didamping oleh keluarga.

Page 76: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

51

Evaluasi yang diperoleh dari diagnosa gangguan pola tidur didapatkan

hasil data subyektif (S) pasien mengatakan sudah bisa tidur. Data obyetif (O)

pasien tampak fres. Hasil analisa (A) gangguan pola tidur masalah teratasi,

analisa dikatakan teratasi karena sudah sesuai dengan kriteria hasil yang telah

ditetapkan, terjadi peningkatan kualitas istirahat pasien dan pasien tampak

fres, planning (P) intervensi dihentikan.

Berdasarkan jurnal yang telah diaplikasikan oleh penulis dengan judul

“Pemberian touch therapy pada kaki dengan essensial oil lavender pada

pasien hipertensi”. Hal ini sesuai dengan yang telah diaplikasikan oleh

penulis yaitu pemberian touch therapy pada kaki dengan essensial oil

lavender untuk menurunkan tekanan darah pada asuhan keperawatan Ny. S

dengan hipertensi di Ruang Mawar II RSUD Karanganyar.

Page 77: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

52

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Pengkajian

Hasil pengkajian pada Ny. S dengan diagnosa keperawatan yang

pertama seharusnya resiko penurunan curah jantung, tetapi diagnosa

tersebut tidak dimunculkan oleh penulis. Diagnosa yang pertama yang

dimunculkan oleh penulis adalah nyeri akut berhubungan dengan agen

cidera biologis (peningkatan tekanan vaskuler serebral) adalah data

subyektif: pasien mengatakan nyeri kepala karena pusing, P: nyeri terasa

saat bangun tidur, Q: nyeri terasa seperti ditusuk – tusuk, R: nyeri terasa di

tengkuk, S: skala nyeri 5, T: nyeri berlansung ± 3 menit, data obyektif:

pasien tampak meringis kesakitan, hasil pemeriksaan tanda – tanda vital

didapatkan tekanan darah 180/100 mmHg, suhu 36˚C, nadi 88x/menit,

respirasi 22x/menit.

Hasil pengkajian pada Ny. S dengan diagnosa intoleransi aktivitas

pasien mengatakanbadannya terasa lemas, pasien tampak lemas, aktivitas

pasien tampak dibantu oleh keluarga. Tanda – tanda vital tekanan darah

180/100 mmHg, suhu 36˚C, nadi 88x/menit, respirasi 22x/menit.

Hasil pengkajian pada Ny. S dengan diagnosa gangguan pola tidur

pasien mengatakan sulit tidur karena tidak terbiasa dengan suasana di

Page 78: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

53

rumah sakit, istirahat tidur malam ± 2 jam terbangun, istirahat tidur ± 4-5

jam, pasien tampa lesu, mata tampak sayu, pasien tampak tidak fres.

2. Rumusan masalah keperawatan

Hasil perumusan diagnosa keperawatan pada Ny. S prioritas

pertama yang seharusnya adalah resiko penurunan curah jantung

berhubungan dengan vasokontriksi tetapi tidak dimunculkan oleh penulis.

Prioritas pertama yang dimunculkan penulis adalah nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera biologis (peningkatan tekanan vaskuler

serebral). Prioritas kedua adalah intoleransi aktivitas berhubungan dengan

kelemahan umum. Prioritas diagnosa ketiga adalah gangguan pola tidur

berhubungan dengan adaptasi lingkungan (bising).

3. Intervensi

Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi diagnosa resiko

penurunan curah jantung adalah salah satunya dengan touch therapy

dengan essensial oil lavender tetapi penulis memasukan sebagai intervensi

pada diagnosa nyeri akut karena touch therapy dapat menurunkan skala

nyeri dan menurunkan tekanan darah pasien, intervensi yang lain yang

dilakukan adalah kaji karakteristik nyeri, observasi tanda-tanda vital,

berikan posisi nyaman, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam, kolaborasi

dengan dokter untuk pemberian obat analgesik.

Intervensi yang dilakukan pada diagnosa intoleransi aktivitas

adalah observasi tanda-tanda vital, kaji pola aktivitas pasien, berikan pada

pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap, anjurkan pasien untuk

Page 79: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

54

penghematan energi, libatkan keluarga dalam pemenuhan aktivitas dan

latihan pasien.

Intervensi yang dilakukan pada diagnosa gangguan pola tidur

adalah kaji pola tidur pasien, anjurkan pasien untuk banyak istirahat,

anjurkan pada keluarga untuk mengurangi pengunjung, anjurkan

menggunakan lampu remang pada malam hari, berikan suasana yang

tenang dan nyaman.

4. Implementasi

Implementasi yang dilakukan penulis untuk mengatasi masalah

prioritas pertama pada asuhan keperawatan Ny. S yaitu mengkaji

karakteristik nyeri dengan menggunakan metode PQRST. Mengajarkan

teknik relaksasi nafas dalam. Memberikan terapi obat analgesik. Mengkaji

tanda-tanda vital (tekanan darah, resirasi, nadi, suhu). Memberikan touch

therapy pada kaki dengan essensial oil lavender selama 15-20 menit

(sesuai jurnal), Melakukan pemeriksaan tekanan darah setelah tindakan

touch therapy. Memberi posisi nyaman untuk pasien. tindakan touch

therapy ini seharusnya menjadi implementasi dari diagnosa resiko

penurunan curah jantung yang belum dimunculkan oleh penulis.

Implementasi yang dilakukan penulis untuk mengatasi prioritas

masalah kedua pada asuhan keperawatan Ny. S yaitu mengkaji pola

aktivitas pasien, menganjurkan pasien melakukan aktivitas secara

bertahap, mengobservasi tanda-tanda vital pasien, melibatkan keluarga

dalam pemenuhan aktivitas dan latihan pasien

Page 80: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

55

Implementasi yang dilakukan penulis dalam mengatasi prioritas

masalah ketiga pada asuhan keperawatan Ny. S yaitu mengkaji pola tidur

pasien, menganjurkan pasien untuk banyak istirahat, menganjurkan pada

keluarga untuk membatasi pengunjung, menganjurkan untuk

menggunakan lampu remang pada malam hari, memberikan suasana

tenang dan nyaman.

5. Evaluasi

Hasil evaluasi masalah keperawatan nyeri akut pada pasien

dengan asuhan keperawatan selama tiga hari teratasi sebagian. Ditandai

dengan perubahan skala nyeri dari skala nyeri 5 menjadi 2 dan ekspresi

wajah pasien yang tampak rileks dan nyaman dan penurunan tekanan

darah dari 180/100 mmHg menjadi 150/90 mmHg.

Hasil evaluasi masalah keperawatan intoleransi aktivitas pada

pasien dengan asuhan keperawatan selama tiga hari teratasi ditandai

dengan pasien yang mampu melakukan aktivitas secara mandiri.

Hasil evaluasi masalah keperawatan gangguan pola tidur pada

pasien dengan asuhan keperawatan selama tiga hari teratasi ditandai

dengan peningkatan kualitas tidur pasien dan tampilan wajah pasien yang

tampak fres.

6. Analisa pemberian touch therapy pada kaki dengan essensial oil lavender

terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Hasil aplikasi yang dilakukan pada Ny. S dengan hasil pengkajian

sebelum dilakukan touch therapy tekanan darah pasien adalah 180/100

Page 81: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

56

mmHg, kemudian setelah dilakukan tindakan touch therapy terjadi

penurunan tekanan darah 10 mmHg per tindakan, dengan tindakan yang

dilakukan selama tiga hari tekanan darah pasien menjadi 150/90 mmHg

dan pasien mengatakan nyeri berkurang, pasien tampak rileks dan nyaman.

Hasil penelitian Widyastuti dan Enikmawati (2014) yang dilakukan

didapat hasil perubahan tekanan darah yang menunjukkan perbedaan pada

pasien sebelum dilakukan massase pada kaki dengan menggunakan oil

lavender selama 15-20 menit. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan

oleh penulis dalam mengaplikasikan jurnal pemberian touch therapy

dengan essensial oil lavender terhadap penurunan tekanan darah maka

diketahui bahwa tindakan touch therapy efektif terhadap penurunan

tekanan darah sesuai dengan yang dicantumkan dalam jurnal.

B. SARAN

1. Bagi pendidikan keperawatan

Hendaknya dapat digunakan sebagai salah satu intervensi

keperawatan mandiri perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

secara non farmakologis dengan pemberian touch therapy dengan

essensial oil lavender untuk menurunkan tekanan darah berdasarkan

ilmu dan kode etik keperawatan, sehingga dapat menghasilkan perawat

yang profesional.

Page 82: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

57

2. Bagi rumah sakit

Diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan secara non

farmakologis yaitu touch therapy dengan essensial oil lvender untuk

menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Sehingga dapat

meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang optimal pada

pasien hipertensi khususnya.

3. Bagi tenaga kesehatan

Hendaknya penelitian ini digunakan sebagai daftar intervensi

yang dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan khususnya

pada pasien hipertensi dan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan

dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi

khususnya pada keluarga dan tim kesehatan lain mampu membantu

dalam kesembuhan pasien.

Page 83: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

DAFTAR PUSTAKA

Ahdiyat., (2012). Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan

Darah. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin Makasar.

Basford, lynndan Oliver slevin., (2006). Teori dan praktik keperawatan.

Jakarta: EGC.

Dermawan. D., (2012). Proses keperawatan: penerapan konsep &

kerangka kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Gemilang, jingga., ( 2013). Pintar meracik sendiri ramuan herbal untuk

penyakit asam urat kolesterol hipertensi. Yogyakarta: Araska.

Hasdiansah & Suprapto., (2014) . Patologi dan Patofisiologi Penyakit.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Herlambang., (2013). Menaklukkan hipertensi dan diabetes. Jakarta: Tugu

Publisher.

ISO., (2012). ISO Informasi spesialis obat Indonesia. Jakarta: Ikatan

Apoteker Indonesia.

Kartikawati. D., (2013). Buku ajar dasar-dasar keperawatan gawat

darurat. Jakarta: Salemba Medika.

Manalu. T. A., (2012). Pengaruh massase (pijat) pada kaki dengan

menggunkan minyak esensial lavender terhadap penurunan tekanan

darah pada pasien hipertensi. Tahun 2012. S1 keperawatan:

STIKes Medistra Lubuk Pakam.

NANDA., (2011). Diagnosis Keperawatan Definisi dan klasifikasi 2012-

2014. Jakarta: EGC.

Pakpahan, romauli. 2011. Pengaruh posisi semi fowler terhadap

perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi. S1 keperawatan:

STIKes Medistra Lubuk Pakam.

Page 84: PEMBERIAN TOUCH THERAPY PADA KAKI DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/27/01-gdl-dewiwuland... · Massase adalah teknik menyentuh dan menekan bagian-bagian tubuh

Rohmah. N & Walid. S., (2012). Proses keperawatan teori & aplikasi.

Yogyakarta: AR-RUZZ Media.

Saputro, dkk., (2013). pengaruh pemberian massase punggung terhadap

tekanan darah pada pasien hipertensi. S1 Keperawatan: STIKes

Telogorejo Semarang.

Slevin. L. O., (2006). Teori dan praktik keperawatan. Jakarta: EGC.

Suiraoka., (2012). Penyakit degenerative. Yogyakarta: Nuha medika.

Sutanto., (2009). Awas 7 penyakit degenerative. Yogyakarta: Paradigma

Indonesia.

Triyanto. E., (2014). Penderita hipertensi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wahdah. N., (2011). Menaklukan hipertensi dan diabetes. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Widowati, dkk., (2014). Pengaruh massase kaki dengan minyak serih

wangi terhadap penurunan tekanan darah hipertensi pada lansia.

Prodi Keperawatan: Poltekes Kemenkes Semarang.

Widyastuti. Y & Enikmawati. A., (2014). Touch therapy pada kaki

dengan essensial oil dalam menurunkan tekanan darah pada

penderita hipertensi usia 50-75 tahun. STIKes PKU

Muhammadiyah Surakarta.

Wijaya. A. S & utri. Y. M., (2013). Keperawatan medical bedah 1.

Yogyakarta: Nuha Medika

Wilkinson. J & Ahern. N. R., (2012). Buku saku diagnosis keperawatan,

edisi 9. Jakarta: EGC.