panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

28
PANDUAN PRAKTEK PROFESI MATA AJAR : KEPERAWATAN MATERNITAS PSIK 2009

Upload: vankiet

Post on 08-Dec-2016

271 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

PANDUAN PRAKTEK PROFESIMATA AJAR :

KEPERAWATAN MATERNITAS

PSIK 2009

Page 2: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

• MATA AJAR : KEPERAWATAN MATERNITAS

• BEBAN STUDI : 3 SKS• KOORDINATOR : Ns. Kustati Budi L,

SKep• TIM PEMBIMBING: Widaningsih

S.Kp,M.Kep• Pembimbing Lahan

Page 3: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

DESKRIPSI MATA AJARAN• Mata ajar klinik keperawatan maternitas

menekankan penerapan konsep-konsep dan teori keperawatan maternitas serta kebijaksanaan pemerintah dalam meningkatkan kesehatan perempuan usia subur, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, dan bayinya sampai usia 40 hari baik dalam kondisi normal

Page 4: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

• maupun beresiko tinggi beserta keluarganya dan ibu diluar masa kehamilan serta perempuan dengan gangguan system reproduksi dan masalah kekerasan pada perempuan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan.

Page 5: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

• Setelah mengikuti mata ajar klinik keperawatan maternitas, mahasiswa mampu menerapkan konsep perawatan maternitas dalam memberikan asuhan keperawatan pada perempuan usia subur, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas,

Page 6: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

• dan bayinya sampai usia 40 hari baik dalam kondisi normal maupun beresiko tinggi beserta keluarganya dan ibu diluar masa kehamilan serta perempuan dengan gangguan sistem reproduksi dan masalah kekerasan pada perempuan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan.

Page 7: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

• Setelah mengikuti program pembelajara klinik, mahasiswa dapat :– Menerapkan teori, konsep dan prinsip keperawatan

maternitas dalam memberikan asuhan keperawatan.– Mengintegrasikan kebijakan pemerintah dalam

memberikan asuhan keperawatan.– Memberikan asuhan keperawatan pada perempuan

usia subur– Memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil

Page 8: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

– Memberikan asuhan keperawatan pada ibu melahirkan

– Memberikan asuhan keperawatan pada ibu masa nifas

– Memberikan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir sampai usia 40hari

– Memberikan asuhan keperawatan pada keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi

– Memberikan ibu melahirkan resiko tinggi dengan tindakan

– Memberikan ibu post partum resiko tinggi; section caesarea, vakum ekstraksi/forceps, perdarahan post partum HELLP syndrome, infeksi puerperallis

Page 9: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

– Memberikan asuhan keperawatan pada perempuan dengan gangguan pada sistem reproduksi.

– Memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja

– Memberikan pengalaman kepada peserta didik pada penanganan perempuan dengan kekerasan

– Memberikan pengalaman pada peserta didik untuk berpartisipasi pada program kesehatan reproduksi pada perempuan ( gerakan sayang Ibu, program kesehatan reproduksi, desa siaga)

Page 10: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

PENJABARAN BEBAN SKS• Beban studi mata ajar keperawatan

maternitas adalah 3 SKS dengan penjabaran muatan inti 2 SKS dan muatan institusi 1SKS.

• Waktu pembelajaran klinik yang dibutuhkan adalah selama 5 minggu sehingga waktu praktek, hari senin sampai hari jumat dinas di rumah sakit dan hari sabtu bimbingan di kampus.

Page 11: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

• Jam jaga/ dinas : Siang 14.00 s/d 21.00 WIB

• Malam 21.00 s/d 07.00 WIB• Jam Dinas di poliklinik : 07.00 s/d 14.00

WIB

Page 12: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

KOMPETENSI KLINIK• Memberikan asuhan keperawatan antenatal normal

dan resiko tinggi• Melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil• Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil• Melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil resiko

tinggi• Melakukan intervensi khusus pada ibu hamil (senam

hamil, perawatan payudara selama kahamilan dsb)• Membuat dokumentasi asuhan keperaatan klien

kelolaan

Page 13: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

• Memberikan asuhan keperawatan intra natal

– Melakukan pengkajian dan pemerisaan fisik pada ibu intra natal

– Menolong persalinan normal– Membuat dokumentasi kasus kelolaan dan

laporan persalinan normal

Page 14: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

• Memberikan asuhan keperawatan pada ibu nifas dan bayinya

– Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu post partum– Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu post

parfum (nutrisi, perawatan payudara, kebersihan diri, senam hamil dll)

– Melakukan perawatan payudara, vulva hygiene dan senam nifas

– Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir– Malakukan perawatan bayi baru lahir (memandikan,

massage bayi dan perawatan tali pusat)– Membuat dokumentasi kasus kelolaan ibu post

partumdan bayi baru lahir

Page 15: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

• Memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan pada sistem reproduksi

• Memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja dan anak sekolah

• Mengenal masalah-masalah kekerasan pada perempuan (kunjungan pada pusat pelayanan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perempuan)

Page 16: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

• Memberikan asuhan keperawatan pada keluarga diantara dua masa kehamilan

– Melakukan konseling KB– Memberikan konseling pada pasangan

infertilitas– Membuat dokumentasi kasus klien kelolaan– Memberikan pelayanan KB: pil, suntik,

inplant, IUD

Page 17: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

F. METODE PEMBELAJARAN KLINIK

• Strategi bimbingan sesuai tahapan yang sedang dilaksanakan, meliputi tahapan pra interaksi, orientasi/introduksi, fase kerja dan terminasi.– Pra interaksi– Memberikan informasi tentang kasus yang

harus diambil– Mengevaluasi LP melalui Tanya jawab dan

klarifikasi pada saat pre konferense

Page 18: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

• Orientasi/introduksi dan kerja– Mengevaluasi dan memvalidasi tindakana

keperawatan yang dilakukan peserta didik.– Membimbing/memberi contoh bila diperlukan– Mengobservasi tindakan praktikan terhadap

respons klien terhadap tindakan– Melakukan ronde keperawatan– Memberikan umpan balik terhadap laporan tertulis.

• Terminasi– Membimbing dan mengobservasi kemampuan

mahasiswa dalam mengevaluasi hasil tindakan dan kemampuan yang dicapai klien.

Page 19: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

TEMPAT PRAKTEK KLINIK• RSAB Harapan Kita• RS Pusat Pertamina

Page 20: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

STRATEGI PEMBELAJARAN KLINIK

• Mahasiswa membuat laporan pendahuluan (LP) pada awal hari praktek masing-masing ruang.

• Pada saat prekonferens • LP didiskusikan dan persiapan pemberian

asuhan keperawatan sesuai LP yang dibuat• Melakukan pengkajian, merumuskan diagnose

keperawatan dan membuat rencana tindakan keperawatan

Page 21: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

• Mahasiswa menerapkan proses keperawatan dibawah bimbingan pembimbing klinik

• Mahasiswa mengelola minimal satu klien tiap harinya secara komprehensif

• Pengelolaan klien rawat inap dibuat perkembangan tiap harinya sampai klien pulang

• Pada saat post konferens didiskusikan kegiatan mahasiswa hari tersebut dan pengelolaan klien

Page 22: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

JADWAL PRAKTEK KLINIK (Terlampir)

• Bangsal bersalin (Ruang VK) : 2 Minggu• Bangsal Rawat Obstetri : 1

Minggu• Bangsal Rawat Genekologi : 1 Minggu• Poliklinik Maternitas : 1

Minggu

Page 23: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

PENCAPAIAN TARGET

• Individu – Mengelola kasus antenatal : 1kasus– Mengelola kasus antenatal beresiko dan Melakukan

kunjungan rumah: 1kasus– Mengelola kasus intra natal normal : 3 kasus (1

laporan lengkap, 2 laporan dalam bentuk summary)

– Mengelola kasus bayi baru lahir : 1 kasus– Mengelola kasus ibu post partum : 1 kasus

Page 24: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

– Mengelola kasus ibu post sectio caesarea : 1 kasus– Mengelola kasus ibu dengan gangguan sistem : 1

kasus• reproduksi

– Mengelola kasus pada pasangan infertilitas: 1 kasus

– Mengelola kasus dengan masalah keluarga : 1 kasus

– berencana– Mengikuti kunjungan pada tempat

: 1 kasus• pelayanan kekerasan pada peremnpuan

Page 25: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

• Kelompok – Memberikan pendidikan kesehatan

reproduksi perempuan pada remaja/anak sekolah

– Mempresentasikan laporan kasus kelolaan kelompok

– Membuat laporan kunjungan ke pusat pelayanan perempuan dengan kekerasan

Page 26: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

EVALUASI HASIL BELAJAR KLINIK

• Evaluasi hanya diberikan pada mahasiswa dengan tingkat kehadiran 100%• Pencapaian Target 20%• Ujian• Ante natal 20%• Post natal 10%• Gangguan sistem reprduksi 10%• Laporan 15%• Penampilan klinik 10%• Pendidikan kesehatan 5%• Seminar kasus 10%• Total : 100%

Page 27: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

Ketentuan-ketentuan Khusus• Semua laporan praktek dikumpulkan

maksimal setelah menginggalkan ruang praktek. Apabila melewati waktu yang telah ditetapkan akan mendapatkan pengurangan nilai.

• Laporan hanya akan dinilai jika telah mendapatkan evaluasi dan masukan dari pembimbing klinik dan akademik (ada paraf pembimbing)

Page 28: panduan praktek profesi mata ajar : keperawatan maternitas

• Laporan kegiatan harian (Acivity Dailiy Living) didokumentasikan dalam buku khusus (buku ADL)

• Laporan dikumpulkan lengkap dalam map warna merah.

• Laporan tidak diterima apabila melewati 1minggu setelah stase lewat.

• Apabila target menolong persalinan belum terpenuhi pada waktu yang telah ditentukan maka mahasiswa harus mencapai target tersebut diluar waktu praktek tanpa menghitung jam praktek.