motivasi achievement
DESCRIPTION
Membangun Motivasi BerprestasiTRANSCRIPT
Membangun motivasi berprestasi
gajahguling
Pengertian ManajemenJhon D. Millet Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai kelom-pok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan
Jhon F. Me Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha minimal demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat
George R. Terry Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan planning, organizing, actuating dan controlling dimana pada masing-masing bidang digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula
Pengertian ManajemenManajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (leading) dan pengendalian (contolling) kegiatan anggota organisasi dan kegiatan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari kesamaan-kesamaan yang terdapat dalam berbagai macam definisi di atas adalah : a) Manajemen selalu diterapkan dalam hubungan dengan usaha
suatu kelompok manusia dan tidak terhadap sesuatu usaha satu orang tertentu.
b) Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya sesuatu tujuan tertentu yang akan dicapai oleh kelompok yang bersangkutan.
Fungsi-Fungsi ManajemenFungsi manajemen adalah mencapai tujuan dengan cara-cara yang terbaik, yaitu dengan pengeluaran waktu dan uang yang paling sedikit, biasanya dengan penggunaan fasilitas yang ada sebaik-baiknya.
George R. Terry (POAC) Planning
(Perencanaan) Organizing
(Pengorganisasian) Actuating
(Pelaksanaan) Controlling
(Pengendalian)
Dr. Sondang P. Siagian (POMC) Planning
(Perencanaan) Organizing
(Pengorganisasian) Motivating
(Pemberian Motivasi) Controlling
(Pengendalian)
Proses Kegiatan Dalam Fungsi-Fungsi Manajemen
Planning Penentuan Tujuan dan Bagaimana Cara Pencapaian yang terbaik
OrganizingPenentuan Bagaimana Penyusunan Organisasi dan Aktifitas dapat dilakukan
ControllingMonitoring dan Perbaikan Aktifitas yang sedang berjalan agar Tujuan dapat tercapai
LeadingProses Memotivasi Anggota Organisasi agar Planning dapat dijalankan
Menunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemen
Menunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemen
Keterangan:
Peran Manajer Dalam Menjalankan Fungsi Manajemen
Menjadi FigurPemimpinPenjalin hubungan
PemonitorDisseminatorJuru bicara
∙ Enterprenur• Pengendali masalah• Alokator sumber daya• Negosiator
Interpersonal
Informational
Decesional
Mintzberg's managerial roles Mintzberg (1973)
Enam karakter seorang pemimpin
Self-Confidenc
e
Intelligence
Job-relevant
Knowledge
DriveDesire to
LeadIntegrity
8 Atribut Organisasi Berkinerja Luar Biasa
menurut Peters dan Waterman (1982)
1. Kecenderungan ke arah tindakan
2. Staf yang ramping dan bentuk yang sederhana
3. Kontak terus menems dengan pelanggan
4. Peningkatan produktifitas melalui orang
5. Otonomi operasional untuk merangsang
kewirausahaan
6. Penekanan pada satu nilai bisnis kunci
7. Penekanan pada apa yang mereka ketahui dengan
baik, dan
8. Pengendalian longgar-ketat secara simultan
Perubahan konsepsi tentang sumber daya manusia
Pekerja dianggap sebagai Barang Dagangan
Pekerja dianggap sebagai Mesin
Pekerja dianggap sebagai Manusia
Pekerja dianggap sebagai partner
Kejenuhan dalam bekerja
pekerjaan yang monoton dan
tidak ada variasi
tidak puas dengan hasil
yang diperoleh selama bekerja
pekerjaan tidak sesuai dengan
level
tekanan dari atasan
persaingan sesama
karyawanTekanan dari
keluargaLingkungan organisasi yang tidak kondusifGaji yang tidak
sebanding
Bosan
Ketakutan Pegawai
Korban SOP
Perubahan Pengelolaan SDMPerahu Kayu Perahu Karet
Perubahan Pengelolaan SDMMengikuti Perintah Pemimpin
Pemimpin Dianggap Selalu
Benar
Posisi
Pegawai
selalu tetap tidak ada mutasi/promosi /demosi
Lingkungan Eksternal Organisasi Tenang
Perubahan Pengelolaan SDM
Posisi
pegawai
tidak harus
berada di satu tempat
Posisi
Pemimpin sama
dengan bawahan dan
selalu bergerak
Pemimpin dan pegawai
bekerja bersama tanpa
harus menunggu perintah /Inovatif
Semua anggota organisasi bekerja sebagai team dan
saling
tolong menolong
Lingkungan eksternal organisasi selalu berubah
Manusia Berkarya bukan Manusia Bekerja
Organisasi memandang
SDM sebagai
Aset atau alat
produksi setara uang,
material, mesin dan
metode (5M)
Organisasi memandang SDM sebagai manusia utuh yang memiliki
berbagai dimensi fisik,
biologis, psikologis,
sosial, budaya dan spiritual
Merubah manusia tidak sebagai aset yang dimiliki organisasi
• Perubahan yang bersifat top-down (peran dan komitmen pemimpin )
• Perubahan yang bersifat bottom-up (peran dari dari pegawai di dalam organisasi)
• Waktu yang tersedia utk mengekspresikan nilai-nilai baru
• Loyalitas mrp kontrak emosional dari pegawai thd organisasi
• Kepercayaan antar sesama organisasi
• Produktifitas dari kinerja organisasi kelompok dan individu
Pemeliharaan dan Pengembangan SDM
Pemeliharaan SDM1. Mutasi/Promosi
dan Demosi2. Reward system
(gaji, tunjangan insentif)
3. Material (kendaraan, perubahan , pengobatan )
4. Immaterial (kesempatan utk pendidikan dan pelatihan, rekreasi, acara bimbingan mental, olah raga)
Pengembangan SDM1. Pendidikan
dan pelatihan yang berkesinambungan
2. Assessment center
3. Bimtek dan seminar
SDM
RasaKaryaKarsaCipta
KepentinganKebutuhan KeinginanKehendak Kemampuan
Motivasi bekerjaMaslow berpendapat bahwa tindakan atau tingkah laku suatu organisasi pada suatu saat tertentu biasanya ditentukan oleh kebutuhan yang paling mendesak. Setiap orang memberi prioritas pada suatu kebutuhan sampai kebutuhan itu terpenuhi
Motivasi menurut Moeliono dkk (1992:102) adalah :a. Dorongan yang timbul pada diri seseorang dengan
sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
b. Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu yang bergerak untuk melakukan sesuatu karena keinginan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki untuk kepuasan
Nawawi (2005: 351) motivasi merupakan suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan, yang berlangsung secara sadar
Kebutuhan akan harga diri
Kebutuhan rasa memiliki
Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan fisiologis
Hierarki kebutuhan menurut Maslow
Tujuan Memotivasi PegawaiMenurut Hasibuan (1990: 196) pentingnya kegiatan motivasi ini karena mempunyai beberapa tujuan yaitu:1. Untuk meningkatkan semangat, gairah dan
kedisiplinan kerja karyawan (meningkatkan moral kerja).
2. Memupuk rasa memiliki (sense of belonging), loyalitas dan partisipasi karyawan.
3. Meningkatkan kreatifitas dan kemampuan karyawan untuk berkembang.
4. Meningkatkan produktivitas (prestasi) kerja karyawan.5. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan kerja
karyawan.6. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.7. Peningkatan kedisiplinan karyawan.8. Mengefektifkan pengadaan karyawan.9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan
terhadap tugas-tugasnya.10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan
bahan baku
Cara manajer memotivasi pegawai
Pendapat Amirullah dkk (2001:183), cara-cara yang digunakan manajer dalam memotivasi karyawan, meliputi:a. Pengarahan dan pengendalianb. Kompensasic. Penetapan pola kerja yang efektifd. Kebijakan
motivasi kerja dipengaruhi 1. Minat
Seseorang karyawan yang mempunyai minat yang tinggi ditandai dengan:a. Perasaan senang bekerjab. Kesesuaian bekerja sesuai dengan keinginanc. Merasa sesuai dengan kebijakan pimpinan
2. Sikap positifSeorang karyawan mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya ditandai dengan:a. Merasa senang apabila target yang diinginkan
perusahaan terpenuhib. Mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap perusahaanc. Mempunyai disiplin kerja yang tinggi
3. Rangsangan berupa bonus, gaji, intensif dan penghargaanRangsangan berupa gaji atau upah, bonus, intensif banyak menarik orang karena membarikan pengaruh terhadap kepuasan seseorang di luar pekerjaan
Jenis MotivasiManullang (1993:37), bahwa jenis-jenis motivasi itu dapat digolongkan kedalam tiga golongan yaitu:a. Material insentif
Yaitu daya perangsang, yang dapat diberikan atau dinilai dengan uang, termasuk kedalam bentuk uang atau dinilai dengan uang, termasuk kedalam material tersebut adalah uang dan gaji.
b. Semi material insentifYaitu suatu bentuk perangsang yang tidak selamanya diberikan dalam bentuk uang atau dinilai dengan uang, tetapi sebagian diberikan dalam bentuk, misalnya melalui penempatan yang tepat, latihan sistematik, promosi yang obyektif,pekerjaan terjamin, pemberian informasi tentang kesehatan, fasilitas rekreasi, lingkungan pekerjaan yang baik dan sebagainya.
c. Non material insentifYaitu semua jenis perangsang yang tidak dapat dinilai dengan uang misalnya: rekreasi, penjagaan kesehatan, perumahan dan lain-lain
Pemberian motivasi pegawaiMenurut Ranupandojo dan Husnan (1990:264), pada dasarnya motivasi yang diberikan ada dua yaitu:a. Motivasi positif
Adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang diinginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Dalam hal ini berwujud tambahan uang, tambahan penghargaan dan lain sebagainya.
b. Motivasi negatifAdalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan oleh suatu organisasi, tetapi teknik dasar yang digunakan lewat ketakutan. Sepertinya, apabila seseorang tidak melakukan sesuatu yang diinginkan organisasi, organisasi tersebut memberitahukan bahwa mungkin ia akan kehilangan sesuatu, uang, atau mungkin jabatan.
Solusi kejenuhan dalam bekerja
Rekreasi
Berolah raga
Mengikuti komunitas-komunitas
tertentu di luar tempat kerja
Menambah nilai pada pekerjaan
anda
Ambil inisiatif dan mulailah hal-hal yang
baruBerpikir Positif
Beristirahat
Bersyukur
Harapan Pegawai
Harapan
Metode Motivasi1. Motivasi Tidak langsung
a. Penyelarasan aspirasi individu pegawai dengan tujuan organisasi
b. Pembinaan kondisi perusahaan kearah yang menyenangkan untuk berprestasi:o Social Condition. Orang yang giat bekerja apabila kondisi setiap
perusahaan menurut pandangan karyawan memuaskan.
o Association and Conformaty Working Condition. Orang akan lebih bersemangat bekerja apabila terdapat hubungan kerjasama yang baik dan saling pengertian antar karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
o Customary and Coformaty Working Condition. Orang akan bekerja giat dalam suatu organisasi dimana hubungan pribadi antar anggota terjadi erat didasarkan pada rasa persahabatan dan solidaritas yang tinggi
2. Motivasi langsung
Proses MotivasiMenurut Hasibuan (2005:101), proses motivasi adalah sebagai berikut:
• Tujuan, dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi, baru kemudian para bawahan dimitivasi ke arah tujuan tersebut.
• Mengetahui Kepentingan, dalam proses motivasi penting mengetahui kebutuhan/keinginan karyawan dan tidak hanya melihatnya dari sudut kepentingan pemimpin dan perusahaan saja.
• Komunikasi Efektif, dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif itu diperolehnya.
• Integrasi Tujuan, dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan karyawan. Tujuan perusahaan adalah needs complex, yaitu tujuan untuk memperoleh laba, perusahaan,sedangkan tujuan individu karyawan adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi tujuan organisasi / perusahaan dan tujuan karyawan harus disatukan dan untuk inipenting adanya persesuaian motivasi.
• Fasilitas, manajer dalam memotivasi harusmemberikan fasilitas kepada perusahaan dan individu karyawan yang mendukung kelangsungan pelaksanaan pekerjaan. Misalnya memberikan bantuan kendaraan kepada salesmen.
• Team Work, manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan. Team work (kerja sama) ini penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian
1. The desire to live, artinya keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama dari setiap orang, manusia bekerja untuk dapat makan dan untuk dapat melanjutkan hidupnya.
2. The desire for possesion, artinya keinginan untuk memiliki sesuatu merupakan keinginan manusia yang kedua dan merupakan salah satu salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja.
3. The desire for power, artinya keinginan dan kekuasaan merupakan keinginan selangkah di atas keinginan untuk memiliki, mendorong agar orang mau bekerja.
4. The desire for recognition, artinya keinginan dan pengakuan merupakan jenis terakhir dari kebutuhan dan juga mendorong orang bekerja.
hal-hal yang menimbulkan motivasi, meliputi:
Implementasi motivasi manajer
Behavior modification
Intervention program
Job redesign
Play Incentive
plans
Motivasi BerprestasiMotivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan / kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya.
Mc.Cleland berpendapat bahwa Menurut Mc Clelland, seseorang dianggam memiliki motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain pada intinya setiap manusia mempunyai 3 jenis motivasi sosial, yaitu : (1) motivasi berprestasi; (2) motivasi untuk berkuasa; dan (3) motivasi untuk berafiliasi
Latar Belakang Motivasi menurut Mc Clelland1. The Need for Achievement (n-ach) Kebutuhan akan Prestasi / Pencapaian
Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan, menguasai berbagai keahlian, atau memiliki standar yang tinggi. Orang yang memiliki n-ach tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantangan baru dan mencari tingkat kebebasan yang tinggi.Sebab-sebab seseorang memiliki n-ach yang tinggi di antaranya adalah pujian dan imbalan akan kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang timbul dari prestasi, dan keinginan untuk menghadapi tantangan. Tentunya imbalan yang paling memuaskan bagi mereka adalah pengakuan dari masyarakat.
2. The Need for Authority and Power (n-pow) Kebutuhan akan KekuasaanKebutuhan ini didasari oleh keinginan seseorang untuk mengatur atau memimpin orang lain. Menurut Mclelland, ada dua jenis kebutuhan akan kekuasaan, yaitu pribadi dan sosial.Contoh dari kekuasaan pribadi adalah seorang pemimpin perusahaan yang mencari posisi lebih tinggi agar bisa mengatur orang lain dan mengarahkan ke mana perusahaannya akan bergerak. Sedangkan kekuasaan sosial adalah kekuasaan yang misalnya dimiliki oleh pemimpin seperti Nelson Mandela, yang memiliki kekuasaan dan menggunakan kekuasaannya tersebut untuk kepentingan sosial, seperti misalnya perdamaian.
3. The Need for Affiliation (n-affil) Kebutuhan akan Afiliasi / KeanggotaanKebutuhan ini adalah kebutuhan yang didasari oleh keinginan untuk mendapatkan atau menjalankan hubungan yang baik dengan orang lain. Orang merasa ingin disukai dan diterima oleh sesamanya.
Motivasi BerprestasiHasil penelitian Mc Cleland menunjukkan bahwa orang-orang yang berprestasi (berhasil dengan predikat unggul) mempunyai profil / karakteristik antara lain:
• Pada umumnya menghindari tujuan prestasi yang mudah dan sulit, mereka sebenamya lebih memilih tujuan yang moderat yang menurut mereka akan dapat diwujudkan atau diraih;
• Lebih menyukai umpan balik langsung dan dapat diandalkan mengenai bagaimana mereka berprestasi;
• Menyukai tanggung jawab pada pemecahan masalahMotivasi Berafiliasi
Motivasi berafiliasi adalah dorongan untuk mencari hubungan keakraban, santai dan keharmonisan dengan orang-orang lain di lingkungannya
Motivasi Berkuasa Motivasi berkuasa adalah dorongan untuk ingin menguasai atau mendominasi orang lain dalam suatu hubungan sosial di masyarakat
Motivasi BerprestasiMotivasi Berprestasi merupakan bekal untuk meraih sukses. Sukses berkaitan dengan perilaku 'produktif dan selalu memperhatikan / menjaga 'kualitas' produknya.
Motivasi berprestasi merupakan konsep personal yang inheren yang merupakan faktor pendorong untuk meraih atau mencapai sesuatu yang diinginkannya agar meraih kesuksesan. Untuk mencapai kesuksesan tersebut setiap orang mempunyai hambatan-hambatan yang berbeda.
Dengan memiliki motivasi berprestasi maka akan muncul kesadaran bahwa dorongan untuk selalu mencapai kesuksesan (perilaku produktif dan selalu memperhatikan kualitas) dapat menjadi sikap dan perilaku permanen pada diri individu.
Motivasi berprestasi akan dapat mendobrak building block ketahanan individu dalam menghadapi tantangan hidup sehingga mencapai kesuksesan
Kesulitan yang dihadapi manusia Setiap manusia mempunyai tingkat kesulitan dan hambatan yang berbeda dalam mencapai apa yang diinginkan.
(1) kesulitan masyarakat, yaitu : kesulitan yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, misal : krisis ekonomi;
(2) kesulitan di tempat tinggal / organisasi / kerja, yaitu : kesulitan yang dirasakan oleh orang-orang di kalangan terbatas, misal : kebijakan pimpinan kantor;
(3) kesulitan individu, yaitu : kesulitan yang muncul sebagai akibat mengalirnya kesulitan masyarakat dan kesulitan di tempat kerja, misal : sulit mencari pekerjaan.
Aspek Motivasi Berprestasi
McClelland (dalam Marwisni Hasan 2006) menyatakan bahwa orang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :1. Mempunyai tanggung jawab pribadi Pegawai yang mempunyai
motivasi berprestasi akan melakukan tugas atau bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. pegawai yang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya akan puas dengan hasil pekerjaannya karena merupakan hasil usahanya sendiri.
2. Menetapkan nilai yang akan dicapai atau menetapkan standar keunggulan Menetapkan nilai yang akan dicapai. Nilai yang lebih tinggi dari nilai sendiri atau lebih tinggi dari nilai yang dicapai orang lain. Untuk mencapai nilai yang sesuai dengan standar keunggulan, pegawai harus menguasai secara tuntas materi yang dipelajari.
3. Berusaha bekerja kreatif pegawai yang bermovasi tinggi, gigih dan giat mencari cara yang kreatif untuk menyelesaikan tugas kerjanya.
4. Berusaha mencapai cita-cita pegawai yang mempunyai cita-cita akan belajar denngan baik dan memiliki motivasi yang tinggi.
5. Memiliki tugas yang moderat Memiliki tugas yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Membagi tugas menjadi beberapa bagian sehingga muda dikerjakan.
6. Melakukan kegiatan sebaik-baiknya Melakukan kegiatan belajar sebaik mungkin dan tidak ada yang dilupakan.
7. Mengadakan antisipasi8. Melakukan kegiatan untuk menghindari kegagalan atau kesulitan yang
mungkin terjadi.
Faktor Mempengaruhi motivasi1. Faktor internala. Inteligensi
Taraf inteligensi seseorang dapat tercermin dalam prestasi kerjanya (Winkel, 1997). Jadi, ada korelasi antara inteligensi dengan kesuksesan di bidang kerjanya (Gage & Berliner,1992). Pegawai dengan taraf inteligensi yang tinggi diharapkan dapat mencapai prestasi kerja yang lebih baik dibandingkan pegawai yang memiliki taraf inteligensi yang lebih rendah. Namun inteligensi bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan prestasi pegawai karena masih ada faktor lainnya seperti motivasi dan kepribadian serta faktor eksternal.
b. MotivasiWinkel (1997) mengatakan bahwa motivasi merupakan daya penggerak yang menjadi aktif pada saat-saat tertentu di mana ada kebutuhan untuk mencapai tujuan. Sedangkan Gage dan Berliner (1992) menjelaskan bahwa motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan individu dari perasaan bosan menjadi berminat untuk melakukan sesuatu. Tercakup di sini adalah motivasi untuk mencapai kelulusan dan motivasi untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi Sukadji (2000).
c. KepribadianKepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik seseorang yang menentukan bagaimana individu dapat menyesuaikan diri secara unik dengan lingkungannya (Allport dalam Hurlock, 1978). Kepribadian dapat berubah dan dimunculkan dalam bentuk tingkah laku. Organisasi adalah hubungan antar traits yang selalu berubah dan diwujudkan dalam bentuk traits-traits yanag dominan. Sedangkan sistam psikofisik adalah kebiasaan-kebiasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, keadaan emosi dan dorongan-dorongan. Sistem inilah yang akan mendorong seseorang untuk menentukan penyesuaian dirinya sebagai hasil belajar atau pengalaman
lanjutan
2. Faktor eksternala. Lingkungan rumah
Lingkungan rumahb. Lingkungan Kerja
Menurut Ormrod (2006) lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan yang nyaman sehingga anak terdorong untuk belajar dan berprestasi. Ada beberapa karakteristik lingkungan kerja yang nyaman sebagai tempat belajar (Burstyn & Stevens dalam Ormrod, 2006) , yaitu:
• kerja mempunyai komitmen untuk mendukung semua usaha pegawai agar sukses baik dalam bekerja maupun sosial.
• Adanya kebijakan yang menantang dan terarah.• Adanya perhatian dan kepercayaan pegawai• Adanya ketulusan dan keadilan bagi semua pegawai• Adanya kebijakan dan peraturan kerja yang jelas. • Adanya partisipasi pegawai dalam pembuatan kebijakan kerja• Adanya mekanisme tertentu sehingga pegawai dapat menyampaikan
pendapatnya secara terbuka tanpa rasa takut • Mempunyai tujuan untuk meningkatkan perilaku prososial seperti berbagi
informasi, membantu dan bekerja sama• Membangun kerja sama dengan sesama pegawai dan dengan komunitas
keluarga dan masyarakat • Mengadakan kegiatan untuk mendiskusikan isu-isu menarik dan spesial yang
berkaitan dengan pegawaiC. Lingkungan masyarakat
4 PRIBADI
1
Pribadi Terbuka
(Public Self)
2
Pribadi Terlena
(Blind Spots)3
Pribadi Tersembunyi
(Hiddent Self)
4
Pribadi Tidak Dikenal
(Unknown Self)
Dikenal orang lain
Tidak dikenal orang lain
Dikenal sendiri Tak dikenal sendiri
KEMAMPUAN DIRI DAN BERFIKIR KREATIFOrang yang selalu produktif biasanya berkaitan dengan
kemampuannya dalam berfikir dan berkreativitas. Kita cenderung menyukai orang-orang yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari pada kita atau lebih berhasil dalam kehidupannya. Tim sepak bola dipuja ketika timnya menang mengalahkan lawannya dan dicaci maki ketika kalah. Orang-orang yang sukses dalam bidang apapun baik profesional maupun non profesional pada umumnya mendapat simpati orang banyak. Hasil penelitian Aronson menunjukkan bahwa terdapat 4 kondisi orang berkemampuan yaitu :
1. Orang yang memiliki kemampuan tinggi dan berbuat salah;
2. Orang berkemampuan tinggi tetapi tidak berbuat salah;3. Orang yang memiliki kemampuan rata-rata dan berbuat
salah;4. Orang yang berkemampuan rata-rata dan tidak berbuat
salah
Adversity Quotient: Paradigma Baru Menghadapi Tantangan Pada kesempatan ini saya akan menambahkan sekelumit tentang sebuah pendekatan baru dalam melihat, mengukur, dan meramalkan kesuksesan seseorang. Pendekatan teoritis ini disebut adversity quotient (AQ) yang dikembangkan pertama kali oleh Paul G. Stoltz.· Ia beranggapan bahwa IQ dan EQ yang sedang marak dibicarakan itu tidaklah cukup dalam meramalkan kesuksesan orang. Stoltz mengelompokkan individu menjadi tiga: quitter, camper, dan climber.
orang yang berhenti di tengah jalan sebelum usai sebagai quitter, kemudian mereka yang merasa puas berada pada posisi tertentu sebagai camper, sedangkan yang terus ingin meraih kesuksesan ia sebut sebagai climberMereka yang berjiwa quitter cenderung akan mati di tengah jalan ketika pesaingnya terus berlari tanpa henti. Sementara mereka yang berjiwa camper merasa cukup puas berada atau telah mencapai sebuah target tertentu, meskipun tujuan yang hendak dicapai masih panjang. Mereka yang berjiwa climber akan terus pantang mundur menghadapi hambatan yang ada di hadapannya. Ia anggap itu sebagai sebuah tantangan dan peluang untuk meraih hal yang lebih tinggi yang belum diraih orang lain
4 PRIBADI
1
Pribadi Terbuka
(Public Self)
2
Pribadi Terlena
(Blind Spots)3
Pribadi Tersembunyi
(Hiddent Self)
4
Pribadi Tidak Dikenal
(Unknown Self)
Dikenal orang lain
Tidak dikenal orang lain
Dikenal sendiri Tak dikenal sendiri
self actualization needs
esteem needs
Social needs
Safety needs
Physiological needs
Maslow’s Hierarchy of Needs
Kejenuhan dalam BekerjaSebab-Sebab1. Faktor internal adalah
faktor yang berasal dari diri sendiri1) pekerjaan tak sesuai minat dan bakat; (2) tidak puas dengan hasil yang diperoleh selama bekerja; (3) pekerjaan tidak sesuai dengan level; dan (4) tidak memiliki keinginan untuk menjadi karyawan
2. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri sendiri(1) tekanan dari atasan; (2) persaingan sesama karyawan; (3) tekanan dari keluarga; (4) lingkungan perusahaan yang tidak kondusif; (5) gaji yang tidak sebanding dengan pekerjaan; (6) bosan; dan (7) pekerjaan yang monoton dan tidak ada variasi
Mengatasinya1. Rekreasi2. Berolah raga3. Mengikuti komunitas-
komunitas tertentu di luar tempat kerja
4. Menambah nilai pada pekerjaan anda
5. Ambil inisiatif dan mulailah hal-hal yang baru
6. Berpikir Positif7. Berisitirahat8. bersyukur
Terima Kasih . . . . .